terapi cairan pada anak-bagus

7/23/2019 Terapi Cairan Pada Anak-BAGUS

1/16

TERAPI CAIRAN PADAANAK

Oleh:Bagus Putra Dharma Khrisna

Firda Amalia


2/16

Air adalah komponen utama dalam tubuh manusia.Cairan tubuh total (CTT) memiliki dua kompartemenutama: Cairan intraseluler (CIS) dan CairanEkstraseluler (CES)CES dibagi lagi menjadi Intravaskular dan interstisialPada janin dan Neonatus, volume CES lebih besar dariCISNa+ dan Cl- dominan pada CESK+ dominan pada CIS

Distribusi kation (Na+ dan K+) disebabkan olehaktivitas dari pompa Na+, K+ -ATPase, yangmenggunakan energi seluler untuk mengeluarkannatrium secara aktif dari sel dan memindah kalium kedalam sel

Komposisi Tubuh


3/16

Cairan Tubuh Total (CTT) terhadap berat badan bervariasi menurut usia. Janinmemiliki CTT yang tinggi dan menurun secara gradual menjadi sekitar 75% beratbadan, saat bayi cukup bulan.CTT akan menurun secara bertahap hingga mencapai 60% berat badan pada

akhir tahun pertama kehidupan.Proporsi CTT terhadap berat badan ini akan menetap hingga awal masapubertas.Pada akhir masa pubertas, proporsi CTT terhadap berat badan antara pria danwanita berbeda karena perbedaan kandungan lemak.

Source: Nelson textbook of Pediatrics ed 19th.


4/16

Fungsi sel yang baik sangat bergantung pada osmolalitas plasmadan volume intravaskular yang normal.

Osmolalitas plasma dipertahankan secara ketat antara 285-295mOsm/kg. Dipertahankan melalui perubahan asupan dan eskresiair.Osmolalitas plasma ,ADH dilepaskan. Osmolalitas

ADH disekresikan.

Volume intravaskular normal pengaturan Na+ di tubuh

Volume vaskular RAAS retensi Na+ & reabsorbsinatrium, sekeresi aldosteron

Volume vaskular ekspansi volume atrium sintesis ANP

hambat reabsorbsi Na+ & eskresi natrium

Regulasi Volume intravasular dan osmolalitas


5/16

Cairan rumatandigunakan untuk anak yang tidak dapatmemperoleh asupan melalui saluran cernaUntuk anak dengan kehilangan cairan yang massif disamping cairanrumatan perlu ditambahkancairan penggantiBila dehidrasi telah terjadi, maka anak juga membutuhkancairanrehidrasi

Cairan rumatan berisi air,glukosa, natrium, kalium dan klorida.Larutan ini menggantikan elektrolit yang keluar melalui urin danfeses, serta kehilangan cairan dari urin, feses, kulit dan paru.

Cairan Rumatan !maintenan"e#



6/16



7/16



8/16

Dehidrasi

Langkah pertama dalam tatalaksana dehidrasi pada anak adalah menilaiderajat dehidrasi. Derajat dehidrasi akan menentukan tingkat kedaruratan

dan volume cairan yang harus direhidrasi



9/16

Defisit cairan adalah presentase dehidrasi dikalikan denganberat badan pasien (untuk anak 10kg,10% dari 10kg atau defisit

sebesar 1L). Pada fase resusitasi, diharapkan terjadi pemulihan cepat darivolume intravaskuler dengan melakukan pemberian cairanisotonik, seperti Normal saline (NS) atau Ringer Laktat (RL).

Darah adalah pilihan cairan yang tepat pada anak dengan

perdarahan akut. Pemberian cairan isotonik secara bolus biasanya 20ml/kgbbdalam 20 menit. Pada anak dengan dehidrasi berat mungkindiperlukan pemberian bolus berulang dengan kecepatan yanglebih tinggi.

Resusitasi dan rehidrasi selesai/dianggap cukup jika volumeintravaskular sudah adekuat, ditandai dengan perbaikan klinissecara umum.


10/16

Untuk memastikan bahwa volume intravaskular telah pulih,pasien diberi bolus tambahan cairan isotonik 20ml/kgbb selama 2jam.

Kebutuhan cairan total digabungkan menjadi satu (cairanrumatan+defisit).

Kebutuhan cairan anak selanjutnya adalah total kebutuhandikurangi cairan yang telah diberikan pada resusitasi. Jumlah inidiberikan dalam 24 jam.

Pada anak denganon going lossdengan jumlah yangbermakna,perlu medapat cairan pengganti tambahan yangcukup.


11/16



12/16

TATA LAKSANA SYOK(DISUSUN OLEH: UKK PEDIATRI GAWAT DARURAT IDAI)

Kecepatan penanganan syok sangat penting,makin lama dimulainya tindakan resusitasimakin buruk prognosis.

Prioritas utama: pemberian oksigen alirantinggi, stabilisasi jalan nafas, dan pemasangan

jalur intravena, diikuti segera dengan resusitasicairan. Apabila jalur intravena perifer sukardidapat, jalur intraoseus (IO) segera dimulai.

bolus kristaloid isotonik(Ringer lactate, normal saline) sebanyak 20mL/kg dalam waktu 5-20 menit.

Source: www.idai.or.id


13/16

Pemberian cairan dapat diulang untukmemperbaiki tekanan darah dan perfusi jaringan.

Pada syok septik mungkin diperlukan cairan 60mL/kg dalam 30-60 menit pertama.

Pemberian cairan dibatasi bila diduga penyebabsyok adalah disfungsi jantung primer.

Apabila setelah pemberian 20-60 mL/kg kristaloidisotonik masih diperlukan cairan, pertimbangkanpemberiankoloid. Darah hanyadirekomendasikan sebagai pengganti volume yanghilang pada kasus perdarahan akut atau anemiadengan perfusi yang tidak adekuat meskipuntelah mendapat 2-3 x 20 mL/kg bolus kristaloid.


14/16

Pada syok septik, bila refrakter dengan pemberian cairan,

pertimbangkan pemberian inotropik.Dopamin merupakan inotropik pilihah utama pada anak,dengan dosis 5-10 gr/kg/menit. Apabila syok resistendengan pemberian dopamin, tambahkan epinefrin (dosis0,05-0,3 gr/kg/menit) untukcold shockatau norepinefrin

(dosis 0,05-1 gr/kg/menit) untukwarm shock.Syok resisten katekolamin, dapat diberikan kortikosteroiddosis stres (hidrokortison 50 mg/m2/24jam).

Dobutamin dipergunakan apabila setelah resusitasicairan didapatkan curah jantung yang rendah denganresistensi vaskular sistemik yang meningkat, ditandaidengan ekstremitas dingin, waktu pengisian kapilermemanjang, dan produksi urin berkurang tetapi tekanandarah normal.


15/16

Pada syok septik, antibiotik harus diberikan dalam

waktu 1 jam setelah diagnosis ditegakkan, setelahsebelumnya diambil darah untuk pemeriksaan kulturdan tes resistensi. (antibiotik berspektrum luas sampaididapatkan hasil kultur)

Target akhir resusitasi: perfusi jaringan dan

homeostasis seluler yang adekuat, terdiri dari:frekuensi denyut jantung normal, tidak ada perbedaanantara nadi sentral dan perifer, waktu pengisian kapiler< 2 detik, ekstremitas hangat, status mental normal,tekanan darah normal, produksi urin >1 mL/kg/jam,

penurunan laktat serum.Tekanan darah bukan target akhir resusitasi, tetapiperbaikan rasio antara frekuensi denyut jantung dantekanan darah yang disebut sebagai syok indeks, dapatdipakai sebagai indikator adanya perbaikan perfusi.


16/16

TERI$A KA%I&

terapi cairan pada anak-bagus

Documents