the effect of bonus schemes on accounting decisions-healy

Upload: amrulloh

Post on 09-Oct-2015

422 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

TERJEMAHAN ARTIKEL PAUL M HEALY The Effect of Bonus Schemes on Accounting Decisions-healy

TRANSCRIPT

THE EFFECT OF BONUS SCHEMES ON ACCOUNTING DECISIONS

THE EFFECT OF BONUS SCHEMES ON ACCOUNTING DECISIONS

Artikel Oleh:

Paul M. Healy

Ringkasan:

Skema pemberian bonus yang berbasis laba merupakan rancangan pemberian bonus terhadap eksekutif perusahaan yang paling populer. Dari sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 1980 oleh Fox terhadap 1000 perusahaan terbesar di Amerika, ditemukan bahwa 90 persen menerapkan skema bonus yang berbasis laba akuntansi sebagai kompensasi terhadap para manajernya.

Penelitian ini menguji tentang keputusan akuntansi oleh manajemen, yang sistem pemberian bonus terhadap para eksekutifnya berbasis laba, mengenai pemilihan prosedur akuntansi yang menaikkan kompensasi mereka. Penelitian ini menganalisis format kontrak bonus dan menyediakan analisis yang lebih lengkap tentang pengaruh insentif akuntansi mereka dibandingkan dengan penelitian terdahulu.

Penelitian terdahulu yang menguji tentang hubungan antara kebijakan akrual dan pemilihan prosedur akuntansi dengan skema laba untuk memaksimalkan kompensasi bonus mereka, pernah dilakukan oleh Watts dan Zimmerman (1978), Hagerman dan Zmijewski (1979), Holthausen (1981), Zmijewski dan Hagerman (1981), Collins, Rozeff dan Dhaliwal (1981), dan Bowen, Noreen, dan Lacey (1981). Hasil penelitian mereka bertentangan.

Skema yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kasus yaitu: a. Manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary actual dengan menurunkan pendapatan (take a bath). Apabila laba sebelum discretionary accrual (DA) kurang dari batasan yang telah ditentukan, maka manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary accrual untuk menurunkan pendapatanb. Manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary actual dengan menaikkan pendapatan. Apabila laba sebelum discretionary accrual (DA) melebihi batasan yang telah ditentukan tetapi tidak mencapai batasan tertinggi, maka manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary accrual untuk menaikkan pendapatan

c. Manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary actual dengan menurunkan pendapatan. Apabila skema bonus diidentifikasikan pada batas atas dan laba sebelum discretionary accrual (DA) melampaui batasan tersebut, maka manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary accrual untuk menurunkan pendapatan

Ketiga implikasi dari teori ini diuji dengan menggunakan parameter aktual dan definisi dari kontrak bonus dengan menggunakan 94 sample yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu (purposive sampling). Pengujian dikelompokkan menjadi dua: uji akrual dan uji perubahan dalam prosedur akuntansi.

Hasil pengujian pertama konsisten dengan teori atau kebijakan akrual dari manajer berhubungan dengan pelaporan insentif pendapatan dari kontrak bonus mereka; sedangkan hasil pengujian yang kedua tidak konsisten atau keputusan manajemen untuk mengubah prosedur akuntansi tidak berhubungan dengan skema rancangan bonus, namun uji tambahan menemukan bahwa perubahan dalam prosedur akuntansi berhubungan dengan adopsi atau modifikasi dari rancangan bonus.A. Motivasi dalam penelitian ini adalah karena skema pemberian bonus terhadap para eksekutif merupakan alat yang paling populer, namun penelitian sebelumnya yang menguji postulat tentang hubungan antara skema pemberian bonus dengan pemilihan prosedur akuntansi yang menaikkan pendapatan untuk memaksimalkan bonus kompensasi mereka menemukan hasil yang bertentangan. B. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah ada hubungan antara kebijakan akrual manajer dan pemilihan prosedur akuntansi dengan pelaporan pendapatan insentif dengan skema bonus?C. Landasan teori dari penelitian ini adalah Teori keagenan (Agency Theory), yaitu teori yang D. Hipotesis Penelitian

H1a: Apabila laba sebelum discretionary accrual (DA) kurang dari batasan yang telah ditentukan, maka manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary accrual untuk menurunkan pendapatan

H1b:Apabila laba sebelum discretionary accrual (DA) melebihi batasan yang telah ditentukan tetapi tidak mencapai batasan tertinggi, maka manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary accrual untuk menaikkan pendapatan

H1c:Apabila skema bonus diidentifikasikan pada batas atas dan laba sebelum discretionary accrual (DA) melampaui batasan tersebut, maka manajer mempunyai motivasi untuk memilih discretionary accrual untuk menurunkan pendapatan

H2:Perubahan dalam pemilihan prosedur akuntansi berhubungan dengan rancangan insentif bonusE. Karakteristik kualitatif desain penelitian

a. Rantai Kausal dan Validitas Logikab. Pengendalian Variabel Extraneousc. Validitas InternalValiditas internal berkaitan dengan teori yang digunakan untuk menjawab pertanyaan apakah penelitian sudah menggunakan konsep yang seharusnya. Validitas internal dari penelitian ini cukup baik karena konsep atau teori yang digunakan telah sesuai yaitu Teori Keagenan (Agency Theory).d. Validitas EksternalValiditas eksternal berhubungan dengan pemilihan sample. Sample yang digunakan adalah sampel yang terdiri dari 94 perusahaan yang telah memenuhi kriteria yang ditetapkan dalam pemilihan sampel. Penelitian ini mempunyai validitas eksternal yang cukup baik namun karena hanya menggunakan sampel dari perusahaan yang besar maka ukuran perusahaan yang dipergunakan kurang beragam sehingga ada kemungkinan hasil penelitian ini tidak bisa digeneralisasi pada perusahaan kecil.e. Pengumpulan dan Analisis DataSampel penelitian dipilih berdasarkan kriteria tertentu yaitu pemilihan sample dengan berdasarkan pertimbangan (judgement sampling) dari Fortune Directory yang memuat 250 daftar nama perusahaan terbesar di AS. Dari 250 populasi yang ada tersaring sebanyak 94 sampel yang memenuhi kriteria yang ditetapkan sebagai berikut: Perusahaan mempunyai kontrak bonus yang dipublikasikan Perusahaan membayar bonus terhadap manajemen pada tahun-tahun yang termasuk kurun waktu yang diteliti

Perusahaan tidak menetapkan limit tertentu terhadap jumlah transfer ke bonus pool, apabila ada harus dipublikasikan dengan jelas. Perusahaan tidak menerapkan secara bersama-sama dua model pemberian bonus yaitu bonus yang berbasis laba dan bonus yang berbasis kinerja.

Data keuangan dikumpulkan dari COMPUSTAT dalam periode 1964 sampai dengan 1980 dan sumber kedua adalah dari Moodys industrial Manual untuk tahun-tahun sebelumnya. Data tentang perubahan pada prosedur akuntansi dari tahun 1968-1980 yang tersedia dari dua sumber, yaitu: sampel tentang perubahan depresiasi yang digunakan Holthausen (1981) dan perubahan yang dilaporkan oleh Accounting Trends and Techniques..f. Uji Statistik Data yang telah terkumpul kemudian diuji dengan uji statistik diantaranya: uji T, The sign and wilcoxon Signed Rank test, dan uji kontijensig. Konsistensi antara Masalah Penelitian, Hipotesis, dan Analisis DataMasalah yang dikemukakan dalam pendahuluan mempunyai konsistensi dengan hipotesis yang dibangun dan metoda yang digunakan dalam menganalisis data dalam penelitian ini.h. Konsistensi antara Hasil Pengujian dengan SimpulanHasil pengujian pada penelitian ini konsisten dengan simpulan penelitian dan telah sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan.i. Implikasi Kebijakan

F. PENGEMBANGAN ARTIKEL Kelebihan Penelitian

Dalam penelitian ini, isu dan motivasi penelitian telah disebutkan dengan jelas yaitu karena skema pemberian bonus terhadap para eksekutif merupakan alat yang paling populer, namun penelitian sebelumnya yang menguji postulat tentang hubungan antara skema pemberian bonus dengan pemilihan prosedur akuntansi yang menaikkan pendapatan untuk memaksimalkan bonus kompensasi mereka. Penulis juga telah memberikan acuan hasil-hasil penelitian sejenis yang dilakukan oleh peneliti lain sebelumnya. Penulis juga menyebutkan beberapa hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian terdahulu. Hal ini menyebabkan originalitas dari penelitian bisa diketahui dengan jelas.

Jumlah sampel dalam penelitian ini cukup mewakili populasi sehingga mempunyai presisi yang tinggi. Selain itu, karakteristik sampel memiliki karakteristik sesuai dengan yang diperlukan dalam pengujian ini sehingga hasil penelitian ini dapat digeneralisasi ke perusahaan lain.

Hasil penelitian ini telah disajikan dengan jelas dan tidak ambigius dengan disertai lampiran grafik yang memperjelas hasil dari pengujian yang telah dilakukan. Hasil penelitian ini secara empiris berlawanan, hampir sama dengan hasil-hasil penelitian terdahulu.

Ringkasan dari penelitian disampaikan dengan jelas dan lengkap memuat semua hasil pengujian hipotesis secara ringkas dan padat. Dan simpulan penelitian tersebut telah sesuai dengan tujuan penelitian yang telah disampaikan pada bagian pendahuluan. Dan pada bagian ini penulis telah menyampaikan beberapa hal yang yang bisa dijadikan acuan untuk penelitian selanjutnya dimasa depan

Keterbatasan Penelitian

Hipotesis dalam penelitian tidak disebutkan secara eksplisit, namun hipotesis dalam penelitian ini dikembangkan berdasarkan teori, penjelasan logis dan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan arah hipotesis menggunakan hasil-hasil dari penelitian sebelumnya. Keterbatasan yang lain adalah ukuran perusahaan yang dijadikan sampel kurang beragam sehingga ada kemungkinan mengandung bias dan tidak bisa digeneralisasi ke perusahaan dengan ukuran yang berbeda (kecil). Keterbatasan yang ketiga adalah penulis tidak menyampaikan keterbatasan dari penelitian. Penelitian Selanjutnya