tokoh ki hajar dewantoro
TRANSCRIPT
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 1/7
Ki Hajar Dewantara Diantara Tokoh Pendidikan
Siapa yang gak kenal sosok tokoh pendidikan Bapak Ki Hadjar Dewantara, tokoh yang
berjasa memajukan pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar yang bernama asli R.M. Suwardi
Suryaningrat merupakan tokoh pendidikan nasional. Aktiitasnya dimulai sebagai jurnalis
pada beberapa surat kabar dan bersama !"! #ouwes #ekker, mengelola #e !$pres. Ki
Hadjar pun akti% menjadi pengurus Boedi &etomo dan Sarikat Islam. Selanjutnya bersama
'ipto Mangun Kusumo dan !"! #ouwes #ekker ( dijuluki )*iga Serangkai) ( ia
mendirikan Indis+he artij, sebuah organisasi politik pertama di Indonesia yang dengan tegas
menuntut Indonesia merdeka. ada -aman epang, peran Ki Hadjar tetap menonjol. Bersama
Soekarno, Hatta, dan Mas Mansur, mereka dijuluki /!mpat Serangkai), memimpin organisasi
utera. Ketika merdeka, Ki Hadjar menjadi Menteri engajaran ertama.
Sebagai tokoh pendidikan, Ki Hajar #ewantara tidak seperti Ian Illi+h atau Rabrindranath
*agore yang sempat menganggap sekolah sebagai siksaan yang harus segera dihindari. KiHajar berpandangan bahwa melalui pendidikan akan terbentuk kader yang berpikir,
berperasaan, dan berjasad merdeka serta per+aya akan kemampuan sendiri. Arah
pendidikannya berna%askan kebangsaan dan berlanggam kebudayaan.
Seorang tokoh seperti Ian Illi+h pernah berseru agar masyarakat bebas dari sekolah. 0iat
deschooling tersebut berangkat dari anggapan Ian Illi+h bahwa sekolah tak ubahnya pabrik
yang men+etak anak didik dalam paket1paket yang sudah pasti. /2bagi banyak orang, hak
belajar sudah digerus menjadi kewajiban menghadiri sekolah), kata Illi+h. #emikian pula
halnya dengan Rabindranath *agore yang sempat menganggap sekolah seakan1akan sebuah
penjara. 3ang kemudian ia sebut sebagai /siksaan yang tertahankan).
Ada benarnya ketika setiap pendidikan harus mampu mengarah dan mengubah status 4uo.
#an ini tidak berarti benar ketika menganggap sekolah tidak penting. Anak1anak dengan
senang hati, umumnya masih berangkat ke sana. Kita, dan mereka, tahu5 bukan mata
pelajaran serta ruang kelas itu yang membikin mereka betah. Melainkan teman dan
pertemuan. Bisa saja, Illi+h dan *agore keliru. Sekolah juga keliru bila ia tidak tahu diri
bahwa peranannya tidak seperti yang diduga selama ini. Ia bukan penentu gagal tidaknya
seorang anak. Ia tak berhak menjadi perumus masa depan.
0amun, banyak kalangan sering menyejajarkan Ki Hajar #ewantara dengan Rabindranath
*agore, seorang pemikir, pendidik, dan pujangga besar kelas dunia yang telah berhasil
meletakkan dasar1dasar pendidikan nasional India, karena mereka bersahabat dan memang
memiliki kesamaan isi dan misi dalam perjuangannya memerdekakan bangsanya dari
keterbelakangan.
*agore dan Ki Hajar sama1sama dekat dengan rakyat, +inta kemerdekaan dan bangga atas
budaya bangsanya sendiri. *agore pernah mengembalikan gelar kebangsawanan 6Sir7 pada
raja Inggris sebagai protes atas keganasan tentara Inggris dalam kasus Amritsar A%%air.
*indakan *agore itu dilatarbelakangi ke+intaannya kepada rakyat. Begitu juga halnya dengan
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 2/7
ditanggalkannya gelar kebangsawanan 6Raden Mas7 oleh Ki Hajar. *indakan ini
dilatarbelakangi keinginan untuk lebih dekat dengan rakyat dari segala lapisan. Antara Ki
Hajar dengan *agore juga merupakan sosok yang sama1sama +inta kemerdekaan dan budaya
bangsanya sendiri. #ipilihnya bidang pendidikan dan kebudayaan sebagai medan perjuangan
tidak terlepas dari /strategi) untuk melepaskan diri dari belenggu penjajah. Adapun logika berpikirnya relati% sederhana5 apabila rakyat diberi pendidikan yang memadai maka
wawasannya semakin luas, dengan demikian keinginan untuk merdeka jiwa dan raganya
tentu akan semakin tinggi.
#i barat, aulo "reire hadir dengan konsep pendidikan pembebasan. #i sini, Ki Hajar
#ewantara menjadi pahlawan pendidikan nasional karena pendidikan sistem among yang ia
kembangkan di taman siswa. 8ngkapannya sangat terkenal5 /tut wuri handayani), /ing
madya mangun karsa), dan /ing ngarsa sung tulada). Istilah inipun tak hanya populer di
kalangan pendidikan, tetapi juga pada berbagai aspek kehidupan lain.
Konsepsi Pendidikan Menurut Ki Hajar Dewantara
#alam berbagai sumber tulisan tentang pendidikan Ki Hadjar #ewantara, endidikan harus
dimulai dari persamaan persepsi pemangku pendidikan tentang mendidik itu sendiri. Menurut
Kihajar dewantara mendidik dalam arti yang sesungguhnya adalah proses memanusiakan
manusia 6humanisasi7, yakni pengangkatan manusia ke tara% insani. #i dalam mendidik ada
pembelajaran yang merupakan komunikasi eksistensi manusiawi yang otentik kepada
manusia, untuk dimiliki, dilanjutkan dan disempurnakan. adi sesungguhnya pendidikan
adalah usaha bangsa ini membawa manusia Indonesia keluar dari kebodohan, dengan
membuka tabir aktual1transenden dari si%at alami manusia 6humanis7.
Menurut Ki Hajar #ewantara tujuan pendidikan adalah /penguasaan diri) sebab di sinilah
pendidikan memanusiawikan manusia 6humanisasi7. enguasaan diri merupakan langkah
yang harus dituju untuk ter+apainya pendidikan yang mamanusiawikan manusia. Ketika
setiap peserta didik mampu menguasai dirinya, mereka akan mampu juga menentukan
sikapnya. #engan demikian akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa.
#alam konsep pendidikan Ki Hadjar #ewantara ada 9 hal yang harus dibedakan yaitu sistem
/engajaran) dan /endidikan) yang harus bersinergis satu sama lain. engajaran bersi%atmemerdekakan manusia dari aspek hidup lahiriah 6kemiskinan dan kebodohan7. Sedangkan
pendidikan lebih memerdekakan manusia dari aspek hidup batin 6otonomi berpikir dan
mengambil keputusan, martabat, mentalitas demokratik7.
Keinginan yang kuat dari Ki Hajar #ewantara untuk generasi bangsa ini dan mengingat
pentingnya guru yang memiliki kelimpahan mentalitas, moralitas dan spiritualitas. Beliau
sendiri untuk kepentingan mendidik, meneladani dan pendidikan generasi bangsa ini telah
mengubah namanya dari ningratnya sebagai Raden Mas soewardi Suryaningrat menjadi Ki
hajar dewantara. Menurut tulisan *heo Riyanto, perubahan nama tersebut dapat dimakna
bahwa beliau ingin menunjukkan perubahan sikap ningratnya menjadi pendidik, yaitu dari
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 3/7
satria pinandita ke pinandita satria yaitu dari pahlawan yang berwatak guru spiritual ke
guru spiritual yang berjiwa ksatria, yang mempersiapkan diri dan peserta didik untuk
melindungi bangsa dan 0egara ini. Bagi Ki Hajar #ewantara, para guru hendaknya menjadi
pribadi yang bermutu dalam kepribadian dan spiritualitas, baru kemudian menyediakan diri
untuk menjadi pahlawan dan juga menyiapkan para peserta didik untuk menjadi pembelanusa dan bangsa. 3ang utama sebagai pendidik adalah %ungsinya sebagai model keteladanan
dan sebagai %asilitator kelas.
0ama Hajar #ewantara sendiri memiliki makna sebagai guru yang mengajarkan kebaikan,
keluhuran, keutamaan. endidik atau Sang Hajar adalah seseorang yang memiliki kelebihan
di bidang keagamaan dan keimanan, sekaligus masalah1masalah sosial kemasyarakatan.
Modelnya adalah Kyai Semar 6menjadi perantara antara *uhan dan manusia, mewujudkan
kehendak *uhan di dunia ini7. Sebagai pendidik yang merupakan perantara *uhan maka guru
sejati sebenarnya adalah berwatak pandita juga, yaitu mampu menyampaikan kehendak
*uhan dan membawa keselamatan.
Menerjemahkan dari konsep pendidikan Ki Hajar #ewantara tersebut, maka banyak pakar
menyepakati bahwa pendidikan di Indonesia haruslah memiliki : ;andasan %iloso%is, yaitu
nasionalistik, uniersalisti+ dan spiritualisti+. 0asionalistik maksudnya adalah budaya
nasional, bangsa yang merdeka dan independen baik se+ara politis, ekonomis, maupun
spiritual. 8niersal artinya berdasarkan pada hukum alam 6natural law7, segala sesuatu
merupakan perwujudan dari kehendak *uhan. rinsip dasarnya adalah kemerdekaan, merdeka
dari segala hambatan +inta, kebahagiaan, keadilan, dan kedamaian tumbuh dalam diri 6hati7
manusia. Suasana yang dibutuhkan dalam dunia pendidikan adalah suasana yang berprinsip pada kekeluargaan, kebaikan hati, empati, +intakasih dan penghargaan terhadap masing1
masing anggotanya. Maka hak setiap indiidu hendaknya dihormati5 pendidikan hendaknya
membantu peserta didik untuk menjadi merdeka dan independen se+ara %isik, mental dan
spiritual5 pendidikan hendaknya tidak hanya mengembangkan aspek intelektual sebab akan
memisahkan dari orang kebanyakan5 pendidikan hendaknya memperkaya setiap indiidu
tetapi perbedaan antara masing1masing pribadi harus tetap dipertimbangkan5 pendidikan
hendaknya memperkuat rasa per+aya diri, mengembangkan harga diri5 setiap orang harus
hidup sederhana dan guru hendaknya rela mengorbankan kepentingan1kepentingan
pribadinya demi kebahagiaan para peserta didiknya.
&utput pendidikan yang dihasilkan adalah peserta didik yang berkepribadian merdeka, sehat
%isik, sehat mental, +erdas, menjadi anggota masyarakat yang berguna, dan bertanggungjawab
atas kebahagiaan dirinya dan kesejahteraan orang lain. #alam pemikiran kihajar dewantara,
metode yang yang sesuai dengan sistem pendidikan ini adalah sistem among yaitu metode
pengajaran dan pendidikan yang berdasarkan pada asih, asah dan asuh. Metode ini se+ara
teknik pengajaran meliputi <kepala, hati dan pan+a indera= 6edu+ate the head, the heart, and
the hand7.
*eladan sesungguhnya memiliki makna sesuatu dari proses mengajar, hubungan dan interaksiselama proses pendidikan yang kemudian pada hari ini atau masa depan peserta didik
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 4/7
menjadi +ontoh yang selalu di tiru dan di gugu. adi guru teladan tidak ada hubungannya
dengan sosok guru yang senantiasa menjaga wibawa, menjaga <image= dengan selalu
menampilkan dirinya <%er%e+t= dan <penuh aturan= dan kaku di hadapan peserta didiknya.
#alam sebuah proses belajar, sadar atau tidak maka <perilaku= seorang guru akan menjadi
komunikasi 6penyampaian pesan7 paling e%ekti% dan pengaruhnya sangat besar 6>?@7 pada
peserta didik. erilaku inilah yang akan menjadi <teladan= bagi kehidupan so+ial peserta
didik. Se+ara psikologis pengaruh <perilaku= tersebut adalah pengaruh bawah sadar peserta
didik, yang akan mun+ul kembali saat ia melakukan akti%itas dalam <bersikap=, <bertindak=
atau <menilai sesuatu= pada dirinya maupun orang lain.
ika mere%leksikan pada motiasi pendidikan Ki hajar #ewantara maka seorang guru yang
ingin diteladani haruslah melepaskan <trompah= dari jiwa, sikap, dan perilaku mengajarnya.
uru tidak berangkat dari <kepahlawanan= untuk kemudian <mendidik= tetapi dari
mendidiklah kemudian dia layak menjadi <pahlawan= pada hati setiap manusia lain.
Bagaimana agar ketadanan seorang guru berbuah hal yang baik pada jiwa, sikap dan perilaku
peserta didiknya dimasa akan datang, maka seorang guru haruslah <pro%esional= dalam
pengajaran dan hubungan so+ial. Bukan pro%essional <to hae= tetapi pro%essional <to be=.
Bukan pro%essional disebabkan kebendaan 6materi7 tetapi pro%essional bersumber dari
<penguasaan diri=, <pengabdian= dan <kehormatan= diri dan bangsanya. Sehingga dalam
prosesnya <mengajar= akan menjadi +ara hidup seorang guru untuk men+apai keman%aatan
sebanyak1banyaknya melalui <pengabdiannya= dan proses menebarkan <kehormatan= tersebut
pada hati, kepala dan pan+aindera peserta didiknya.
roses memindahkan segala=keteladanan diri= pengetahuan diri dan perilaku pro%essional
seorang guru kepada peserta didik dibutuhkan teknik yang oleh Ki hajar dewantara disebuat
<among= mendidik dengan sikap asih, asah dan asuh, dibutuhkan guru yang tidak hanya
mampu <mengajar= tetapi juga mampu <mendidik=. ada posisi inilah guru juga harus mampu
menjadi motiator dikelasnya. Mengapa motiator Karena Motiator memiliki kekuatan
sinergis antara mengajar dan mendidik seperti motiasi dari pendidikan KiHajar itu sendiri.
Urgensitas Pendidikan Karakter dan Revitalisasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara
*ema Hardiknas tahun ini adalah /endidikan Karakter sebagai ilar Kebangkitan Bangsa)
dengan subtema /Raih restasi unjung *inggi Budi ekerti). *ema ini, kata Menteri 0uh,
mengingatkan kembali pada hakikat pendidikan yang telah ditekankan oleh Bapak
endidikan 0asional Ki Hajar #ewantoro. /Karakter yang ingin kita bangun bukan hanya
kesantunan, tetapi se+ara bersamaan kita bangun karakter yang mampu menumbuhkan
kepenasaranan intelektual sebagai modal untuk membangun kreatiitas dan daya inoasi,)
katanya. Seolah pernyataan menunjukkan isyarat bahwa sudah saatnya kita kembali
mere%leksi konsepsi pendidikan kita saat ini berjalan. Sebab konsepsi pendidikan karakter
sebenarnya merupakan hasil pemikiran luhur dari Bapak endidikan 0asional kita, Ki Hajar
#ewantara.
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 5/7
Ki Hadjar mengartikan pendidikan sebagai daya upaya memajukan budi pekerti, pikiran serta
jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup, yaitu hidup dan menghidupkan
anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Salah satu nilai luhur bangsa Indonesia
yang merupakan %alsa%ah peninggalan Ki Hadjar #ewantara yang dapat diterapkan yakni
tringa yang meliputi ngerti, ngrasa, dan nglakoni . Ki Hadjar mengingatkan, bahwaterhadap segala ajaran hidup, +ita1+ita hidup yang kita anut diperlukan pengertian, kesadaran
dan kesungguhan pelaksanaannya. *ahu dan mengerti saja tidak +ukup, kalau tidak
merasakan menyadari, dan tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak
memperjuangkannya. Merasa saja dengan tidak pengertian dan tidak melaksanakan,
menjalankan tanpa kesadaran dan tanpa pengertian tidak akan membawa hasil. Sebab itu
prasyarat bagi peserta tiap perjuangan +ita1+ita, ia harus tahu, mengerti apa maksudnya, apa
tujuannya. Ia harus merasa dan sadar akan arti dan +ita1+ita itu dan merasa pula perlunya bagi
dirinya dan bagi masyarakat, dan harus mengamalkan perjuangan itu. /Ilmu tanpa amal
seperti pohon kayu yang tidak berbuah), /0gelmu tanpa laku kothong), laku tanpa ngelmu
+upet). Ilmu tanpa perbuatan adalah kosong, perbuatan tanpa ilmu pin+ang. &leh sebab itu,
agar tidak kosong ilmu harus dengan perbuatan, agar tidak pin+ang perbuatan harus dengan
ilmu.
Berkenaan dengan pendidikan karakter ini lebih lanjut Suyanto 69?C?7 menjelaskan bahwa
pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek
pengetahuan 6+ognitie7, perasaan 6%eeling7, dan tindakan 6a+tion7. Menurut *homas ;i+kona
tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan e%ekti%. #engan pendidikan
karakter yang diterapakan se+ara sistematis, dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi
+erdas emosinya, seorang anak akan menjadi +erdas emosinya. Sebab ke+erdasan emosi inimenjadi bekal penting dalam mempersiapkan anak masa depan dan mampu menghadapi
segala ma+am tantangan, termasuk tantangan untuk berhasil se+ara akademis.
Ada sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai1nilai luhur uniersal, yaitu 6C7 karakter
+inta *uhan dan segenap +iptaan10ya5 697 kemandirian dan tanggung jawab5 6:7
kejujuranDamanah, diplomatis5 6E7 hormat dan santun5 6F7 dermawan, suka tolong menolong
dan gotong royongDkerjasama5 6G7 per+aya diri dan pekerja keras5 67 kepemimpinan dan
keadilan5 67 baik dan rendah hati5 6>7 karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.
Kesembilan karakter itu, perlu ditanamkan dalam pendidikan holistik dengan menggunakan
metode knowing the good, %eeling the good, dan a+ting the good. Hal tersebut diperlukan
agar anak mampu memahami, merasakanDmen+intai dan sekaligus melaksanakan nilai1nilai
kebajikan. Bisa dimengerti, jika penyebab ketidakmampuan seseorang untuk berperilaku
baik, walaupun se+ara kogniti% anak mengetahui, karena anak tidak terlatih atau terjadi
pembiasaan untuk melakukan kebajikan.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan Tantangan Guru Hari ini
;embaga pendidikan dan guru dewasa ini dihadapkan pada tuntutan yang semakin berat,
terutama untuk mempersiapkan siswa agar mampu menghadapi berbagai dinamika perubahanyang berkembang pesat. erubahan yang terjadi bukan saja berkaitan dengan perkembangan
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 6/7
ilmu pengetahuan dan teknologi saja, tetapi juga menyentuh perubahan dan pergeseran aspek
nilai moral yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa +ontoh penyimpangan1
penyimpangan perilaku amoral saat ini diantaranya maraknya tawuran antar pelajar,
perampokan, pembunuhan diserta mutilasi, korupsi, dan isu1isu moralitas yang terjadi di
kalangan remaja, seperti penggunaan narkotika, perkosaan, pornogra%i sudah sangatmerugikan dan akan berujung pada keterpurukan suatu bangsa.
#isinilah kun+i dari urgensi dilaksanakannya pendidikan karakter untuk membentengi dari
krisis multidimensi pada era globalisasi ini. Krisis multidimensi dan keterpurukan bangsa,
pada hakekatnya bersumber dari jati diri, dan kegagalan dalam mengembangkan pendidikan
karakter bangsa. #alam konteks pendidikan %ormal di sekolah, salah satu penyebabnya
karena pendidikan di Indonesia lebih menitikberatkan pada pengembangan intelektual atau
kogniti% dan
kurang memperhatikan aspek a%ekti%, sehingga hanya ter+etak generasi yang pintar, tetapi
tidak memiliki karakter yang dibutuhkan bangsa. Selain itu, sistem pendidikan yang top1down, dengan menempatkan guru untuk mentrans%er bahan ajar ke subjek didik, dan subjek
didik hanya menampung apa yang disampaikan guru tanpa men+oba berpikir lebih jauh,
minimal terjadi proses seleksi se+ara kritis 6Hamengkubuwon, 9?C?J:7. Russell dan Ratna
69?C?7 mengemukakan bahwa pada tara% jenjang sekolah dasar, mata pelajaran yang
berkaitan dengan pendidikan karakter pun semisal endidikan an+asila dan
kewarganegaraan pada prakteknya masih sebatas teori dan, belum menyentuh pada tataran
aplikati%. raktik pendidikan yang +enderung kogniti%1intelektualistik, perlu direitalisasi
sebagai wahana pengembangangan pendidikan karakter bangsa, pembangunan ke+erdasan,
akhlak dan kepribadian peserta didik se+arautuh sesuai dengan tujuan pendidikan nasional 6Sardiman, 9?C?. Kedaulatan Rakyat7
8paya untuk mewujudkan peradaban bangsa melalui pendidikan karakter, budaya dan moral,
tentulah sosok Ki Hadjar #ewantara menjadi rujukan utama. Bapak pendidikan bangsa
Indonesia ini telah merintis tentang konsep tri pusat pendidikan yang menyebutkan bahwa
wilayah pendidikan guna membangun konstruksi %isik, mental, dan spiritual yang handal dan
tangguh dimulai dari5 6i7 lingkungan keluarga5 6ii7 lingkungan sekolah5 dan 6iii7 lingkungan
masyarakat. Ketika pendidikan di lingkungan keluarga mulai sedikit diabaikan dan
diper+ayakan pada lingkungan sekolah, serta lingkungan so+ial yang semakin kehilangan
kesadaran bahwa aksi mereka pada dasarnya memberikan pengaruh yang +ukup besar pada
pendidikan seorang indiidu. Maka lingkungan sekolah dalam hal ini guru menjadi %rontliner
dalam peningkatan mutu pendidikan karakter, budaya dan moral. Sebagai sosok atau peran
guru, yang dalam %iloso%i awa disebut digugu dan ditiru, dipertaruhkan. Karena guru adalah
ujung tombak di kelas, yang berhadapan langsung dengan peserta didik. uru adalah model
bagi anak, sehingga setiap anak mengharapkan guru mereka dapat menjadi model atau +ontoh
baginya. Seorang guru harus selalu memikirkan perilakunya, karena segala hal yang
dilakukannya akan dijadikan teladan murid1muridnya dan masyarakat.
eran guru tidak sekedar sebagai pengajar semata, pendidik akademis tetapi juga merupakan pendidik karakter, moral dan budaya bagi siswanya. uru haruslah menjadi teladan, seorang
7/21/2019 tokoh ki hajar dewantoro
http://slidepdf.com/reader/full/tokoh-ki-hajar-dewantoro 7/7
model sekaligus mentor dari anakDsiswa di dalam mewujudkan perilaku yang berkarakter
yang meliputi olah pikir, olah hati dan olah rasa. Masyarakat masih berharap para guru dapat
menampilkan perilaku yang men+erminkan nilai1nilai moral seperti kejujuran, keadilan, dan
mematuhi kode etik pro%esional. ;i+kona 6C>>C7, sekolah dan guru harus mendidik karakter,
khususnya melalui pengajaran yang dapat mengembangkan rasa hormat dan tanggung jawab.enanaman dan pengembangan pendidikan karakter di sekolah menjadi tanggung jawab
bersama. endidikan karakter dapat dintegrasikan dalam pembelajaran pada setiap mata
pelajaran. Setiap mata pelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai1nilai pada setiap
mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan dengan konteks kehidupan
sehari1hari. embelajaran nilai1nilai karakter ini tidak berhenti pada tataran kogniti%, tetapi
menyentuh pada tataran internalisasi, dan pengamalan nyata dalam kehidupan anak didik
sehari1hari di masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan ajaran hidup Ki Hadjar #ewantara,
/*ringa) yang meliputi ngerti, ngrasa, dan nglakoni, mengingatkan terhadap segala ajaran,
+ita1+ita hidup yang kita anut diperlukan pengertian, kesadaran dan kesungguhan dalam
pelaksanaanya. *ahu dan mengerti saja tidak +ukup, kalau tidak merasakan, menyadari, dan
tidak ada artinya kalau tidak melaksanakan dan tidak memperjuangkan. #iibaratkan ilmu
tanpa amal seperti pohon kayu yang tidak berbuah.
Selamat hari endidikan 0asional semoga kita mampu menjadi inspirasi bagi peserta didik
kita untuk terus maju.