translate ilmu hara bab 11

7/24/2019 Translate Ilmu Hara Bab 11

1/17

Diganosis defisiensi dan keracunan NutrienMarcheli Alexandra Talita & Safila Suara Maulida

Rangkuman

Dalam bab ini, hubungan antara konsentrasi nutrien dan pertumbuhan tanaman/hasil panaendigambarkan dengan adanya deskripsi gejala isual gangguan gi!i" #ekomendasi pupuk

seringkali menjadi bahan untuk analisis tanaman" $arenanya pada bab ini juga di bahas

konsentrasi nutriet dapat berada pada kondisi defisiensi, cukup atau batas racun" %ang menarikadalah kondisi keritis kekurangan konsentrasi, contohnya konsentrasi yang diperlukan untuk

mencapai pertumbuhan/hasil panen yang maksimal" ontoh menunjukkan bah'a kekurangan

konsentrasi kritis tergantung pada umur tanaman, bagian tanaman, konsentrasi nutrisi lain sertapada faktor lingkungan" Metode lain dari analisis tanaman seperti determinasi fraksi dari nutrisi

tanaman atau metode biokimia, misalnya mengukur kegiatan en!im juga dijelaskan" Terakhir,

kegunaan tanaman s analisis tanah dibahas"

11.1 Umum

Diseluruh dunia, sering dikatakan bah'a kekurangan pupuk menyebabkan hasil juga berkurang,kulaitas barang yang menurun dan dampak lingkungan yang tidak diinginkan seperti kenaikan

pencucian nitat (nitrat leaching) atau emesi gas * (#+mheld and $irkby, -.-)" #ekomendasi

yang tetapat meningkat berkatian dengan (i) peningkatan permintaan pasar global untuk kualitaspanen yang baik, (ii) meningkatnya harga pupuk, (iii) meningkatnya kesadaran permaslahan

lingkungan yang disebabkan oleh pertanian, dan (i) peningkatan cuaca secara extream seperti

kekeringan, banjir, dan badai" $ondisi demikian membuat tanaman memerlukan status gi!i yanglebih tinggi dari tanaman tanaman untuk nutrisi tertentu seperti $, Mg atau n untuk mengurangi

setidaknya sebagian stres" 0al ini, pada akhirnya memerlukan keputusan oleh petani pada

aplikasi pupuk selektif" ($arim et al",-..)"

1ntuk rekomendasi yang lebih baik pupuk yang digunakan oleh petani, diagnosis yang benarkekurangan penting dan harus menjadi bagian dari sebuah pendekatan integratif untuk produksi

tanaman (2ergmann, .334 orn et al", --5)"

11.2 Supply nutrient dan Respon Pertumbuhan

$ura respon pertumbuhan yang menunjukkan hubungan antara pertumbuhan (produksi bahan

kering) dan pasokan gi!i memiliki tiga 'ilayah yang jelas (6ambar ..".) 7 (.) pertumbuhan

meningkat seiring dengan meningkatnya pasokan gi!i (deficiency range), () pertumbuhan

mencapai titik maksiumum dan mulai menetap atau tidak adanya pengaruh dengan supplynutrient (ade8uate range)" (9) pertumbuhan menurun seiring pertambahan nutrient (toxicity

range)"


2/17

:ada produksi pertanian, supply nutrient yang optimal biasnaya dicapai dengan penggunanpupuk" :emupukan yang tepat dan biaya yang efektif memerlukan informasi tentang

ketersediaan hara dalam tanah, di satu sisi, dan status gi!i tanaman, dll" $emungkingkan dan

pembatasan dari penggunan diagnosis isual dan analisis tanaman secara bersamaan dengan

analisis tanah untuk rekomendasi tipe dan jumlah pupuk akan dibahas pada section selanjutnya"

11.3 D!"N#SS "!N""U!N "$ D%N"!N "%&!'! (!)P!*

Secara umum, kelainan nutrisi dapat mengurangi pertumbuhan dan hasil panen hanya sedikit

tidak terkarakterisasi secara spesifik gejala yang dapat terlihatnya" 6ejalanya dapat dengan jelasterlihat ketika kekeurangan akut dan pertumbuhan dan hasil panen berkurang" Tetapi tetap ada

pengecualian" ontohnya, terlihat gejala sementara kekurangan Mg dalam sereal, yang dapat

diamati di ba'ah kondisi lapangan selama perpanjangan batang, tanpa efek merugikan hasilgabah akhir(hapin, .3;9, .3;;)"

Diganosis yang diasari oleh gejala yang terlihat membutuhkan pendekatan sistematis sepertiyang dirangkum dalam table .."." 6ejala muncul secara istime'a di kedua daun, yang lebih tua

atau lebih muda, tergantung pada apakah nutrisi yang dimaksud mudah di retranslocation (lihatjuga 2ab 9)" :ola distribusi dari gejala tersebut juga dapat dimodifikasi kekurangan oleh

induksi 7 (i) kekurangan pasokan permanen atau gangguan tiba


3/17

$lorosis atau nekrosis dan polanya secara lebih jauh merupka kriteria penting untuk di diagnosis"

1mumnya, terlihat gejala defisiensi nutrisi yang lebih spesifik daripada toksisitas hara, kecuali

toksisitas hara menginduksi kekurangan lain" 6ejala defisiensi terlihat nutrisi indiidu secarasingkat dijelaskan di 2ab 5 dan >" 1ntuk rincian (termasuk gambar ber'arna) dari gejala

gangguan nutrisi pembaca disebut 2ergmann (.33) dan orn et al" (--5) seperti dalam 'ebsite

'''"tll"de/isuplant"

Diagnosis mungkin sangat sulit pada tanaman ladang tumbuh ketika lebih dari satu nutrisikekurangan atau ketika kekurangan satu nutrisi disertai dengan toksisitas lain" Seperti stimulasiterjadi kekurangan dan toksisitas dapat ditemukan, contohnya didalam 'aterlogged acid soil,

dimana terdapat toksisitas Mn dan defisiensi Mg ditemukan saat bersamaan" Diagnosis lebih

lanjut lebih rumit dengan adanya penyakit, hama dan gejala lain sebagai penyebab, contohnyaluka mekanis atau kerusakan semprotan (2ergmann,.33)" Dalam rangka untuk membedakan

gejala gangguan gi!i dari gejala


4/17

11.+ !nalisis tanaman

11.+.1 Umum

:enggunaan analisis kimia dari bahan tanaman untuk tujuan diagnostik didasarkan pada asumsi

bah'a tingkat pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh konsentrasi nutrisi dalam menembak

bahan kering atau segar, atau konsentrasi nutrisi dalam jaringan pers getah" $omposisi elemenjaringan tanaman dapat dinyatakan sebagai konsentrasi (misalnya, mg g


5/17

et al", .33.) yang menghasilkan penurunan konsentrasi kekurangan kritis (yaitu, konsentrasi

diperlukan untuk 3- dari d' atau yield, D, 2ouma, .3;94 Chki, .3;E) nutrisi pada tanaman"

Sebagai contoh, konsentrasi $ secara bahan kering menurun seiring dengan usia tanamansedangkan konsentrasi $ dalam getah sel tanaman tetap relatif konstan selama pertumbuhan

tanaman (@eigh dan Fohnston, .3;94" Milford et al, --;4 #+mheld dan $irkby, -.-)"

Cleh karena itu standarisasi yang ketat dari prosedur sampling dan ketersediaan data referensiyang sesuai dan cocok sangat penting untuk analisis daun" :enggunaan rasio nutrisi bukannya

konsentrasi pendekatan lain untuk memenuhi kesulitan ini" 1ntuk reie' analisis tanaman untuk

tujuan diagnostik pembaca disebut #euter dan #obinson (.3;5), Besterman (.33-), 2ergmann(.33), Mills dan 2enton


6/17

akhirnya, dengan bagian mana konsentrasi nutrisi yang berlebihan menyebabkan toksisitas dan

penurunan pertumbuhan (H?)" $adang


7/17

11.+.3 (ahap Perkembangan (anaman dan Umur daun

Secara umum, untuk rekomendasi penggunaan pupuk, daun atau jarum harus dikumpulkan

selama periode pertumbuhan yang paling intensif dengan tertinggi permintaan nutrisi

(2ergmann, .33, .339)" *amun, setelah pasokan nutrisi, usia fisiologis tanaman atau bagiantanaman adalah faktor yang mempengaruhi konsentrasi nutrisi yang paling penting dalam

tanaman" Dengan pengecualian dari a dan 2, biasanya ada penurunan konsentrasi nutrisi

sebagai tanaman dan organ usia" :enurunan ini disebabkan terutama oleh peningkatan relatifdalam proporsi bahan struktural (dinding sel dan lignin) dan senya'a penyimpanan (misalnya,

pati), seperti yang ditunjukkan, misalnya, dalam bibit tumbuh cepat untuk =e (Henkat)" Dalam bidang"


8/17

$onsentrasi $ dalam daun termuda bukan merupakan indikator yang cocok karena konsentrasi $menunjukkan defisiensi dan toksisitas berariasi hanya antara 9- dan 9G g kg


9/17

ketika pasokan dari tanah menurun" Menggunakan model yang memperhitungkan perubahan

account dalam tingkat pertumbuhan dan biomassa sebagai parameter untuk permintaan internal,

konsentrasi daun getah kritis tunggal 9;- mg nitrat


10/17

l yang pada umumnya berkaitan erat dengan perbedaan genotipe toleransi garam" :enafsiran

konsentrasi ini rumit karena dalam garam substrat penurunan pertumbuhan sering disebabkan

terutama oleh efek pada keseimbangan air tanaman dan tidak perlu dengan toksisitas langsung*a l atau dalam jaringan daun (2agian .>"5)

11.+./ nteraksi nutrien dan Rasio

Ada berbagai macam interaksi tidak spesifik serta spesifik antara nutrien pada tanaman

(#obson dan :itman, .3;9) yang mempengaruhi konsentrasi kritis" ontoh dari interaksi tidakspesifik ditunjukkan pada Tabel .."5 untuk * dan :" D dari peningkatan * sebagai

konsentrasi : yang meningkat dan sebaliknya " Demikian pula pada jagung, pada konsentrasi :

yang rendah, peningkatan konsentrasi * dari daun . dianggap memadai untuk nutrien S

dari gandum (#asmussen et al", .3>>)

dan kedelai (2ansal et al", .3;9)" *amun, rasio optimal saja dianggap tidak cukup, karenamereka juga dapat diperoleh ketika kedua nutrien dalam kekurangan atau rentang toksisitas

(Farrell dan 2eerly, .3;.)"


11/17

?nteraksi spesifik yang mempengaruhi D dibahas dalam 2ab 5 dan > 4 Cleh karena

itu, hanya dua contoh yang diberikan di sini7 ( i ) persaingan antara $ dan Mg pada tingkat sel ,

yang dapat menyebabkan defisiensi Mg $" ), tetapi juga dalam kultiar yang

sama , tergantung pada pasokan Si" Dalam daun kacang, D dari Mn dapat meningkat dari .--

mg kgL dalam ketiadaan Si ke J ."--- mg kgL di hadapan Si (0orst dan Marschner, .3>;a) dandengan faktor 9.)"


12/17

Sebagai contoh, di ba'ah intensitas cahaya tinggi , D di daun dari 2 dan n lebih

tinggi daripada di ba'ah intensitas cahaya rendah ( 2agian >"E dan >"> )" :ada tomat, D dari :

di daun yang sudah tua meningkat .,; sampai 9,; mg kgL d' ketika konsentrasi garam eksternalmeningkat dari .- hingga .-- mM" (A'ad et al., .33-)" Mekanisme fisiologis untuk ini

persyaratan internal yang lebih tinggi dari : tidak jelas , keterlibatan dalam penyesuaian osmotik

dalam daun yang sudah tua, atau dibatasi translokasi kembali untuk perkembangan daunmungkin terlibat" Selain itu, harus diperhitungkan bah'a curah hujan yang kuat atau irigasi dapat

mengakibatkan kehilangan nutrien yang tinggi seperti $ dan Mg dari daun dan merangsang $

serta efisiensi Mg"

11.+. %fisiensi Nutrien

:erbedaan secara genotip pada D

dari hara juga dapat disebabkan oleh perbedaan

dalam pemanfaatan nutrien" Dalam arti

fisiologis , ini dapat dinyatakan dalam satuanbahan kering yang dihasilkan per unit hara

dalam bahan kering (g : kgL d' )" Sebagaicontoh , perbedaan dalam efisiensi * antara 9

dan rumput E ditunjukkan pada Tabel ..">"

:er unit daun * , rumput E menghasilkanlebih banyak material kering daripada spesies

9 4 ini juga terlihat pada perbandingan lain

dari 9 dan rumput E ( 2ro'n , .3;G)"

Semakin tinggi efisiensi * dari spesies Emungkin terkait dengan inestasi yang lebih

rendah dari * dalam protein en!im yang digunakan dalam kloroplas untuk fiksasi C" :ada

spesies E , hanya G5b)" Ada

contoh yang menunjukkan efisiensi nutrien yang lebih tinggi dalam hal pemanfaatan dalam

tunas" Misalnya, pemanfaatan : dalam kacang (Bhiteaker et al, .3>54 %oungdahl, .33-),genotipe jagung (lliott dan @Iuchli, .3;G), $ dalam kacang dan tomat (Shea et al , .35>4

6erloff dan 6abelman, .3;9) dan a dalam tomat ( bahasa ?nggris dan 2arker, .3;>4 2ehling et

al , .3;3)"


13/17

:ada prinsipnya, efisiensi nutrien yang lebih tinggi , sebagai cerminan D yang

rendah, dalam satu genotipe dibandingkan dengan genotipe lain dari spesies yang sama dapat

didasarkan pada berbagai mekanisme 7." Tingkat yang lebih tinggi dari translokasi kembali selama baik egetatif atau pertumbuhan

reproduksi, misalnya n pada jagung (Massey dan @oeffel , .35>), * pada :earl millet

(Alagars'amy et al", .3;;) atau : dalam kacang (%oungdahl , .33-)"" Aktiitas reduktase nitrat yang lebih tinggi pada daun dan pemanfaatan yang lebih efisien dari

* untuk penyimpanan protein , misalnya dalam biji), menekankan pentingnyasecara fisiologis berdasarkan rasio nutrien berbasis D"

G" Perbedaan rasio pertumbuhan tunas vegetatif (sumber) untukpertumbuhan organ reproduksi atau penyimpanan (sink). Aspek inimungkin sebagian bertanggung jawab untuk pola umum dalam kultivarmodern banyak spesies tanaman dengan indeks panen yang tinggi (produkdipanen per satuan massa pucuk) di mana CDC dari nutrien dalam daunbiasanya lebih tinggi dibandingkan kultivar tradisional dengan yang lebihbesar pertumbuhan vegetatifnya.

11.+. !nalisis (otal 4ersus %kstraksi (erfraksinasi

2iasanya konsentrasi total nutrien ditentukan dalam analisis tanaman (misalnya, setelahpengabuan)" 2agaimanapun, determinasi dari hanya jumlah keseluruhan fraksi


14/17

Metode ini merupakan prediktor memuaskan terhadap respon dari tanaman untuk

pupuk *, misalnya, dalam sereal musim dingin (Bollring dan Behrmann , .33-), gandum irigasi

($no'les et al", .33.), kentang (Bestcott et al", .33.), kubis (6ardner dan #oth , .3;3) dantanaman sayuran lainnya (Scaife , .3;;)" 0anya ada beberapa kasus di mana ini tidak terjadi

(=ox et al", .3;3)" Metode ini tidak cocok untuk jenis tanaman yang istime'a mengurangi nitrat

dalam akar (misalnya, anggota #osaceae), atau ketika amonium diberikan dan diambil sebelumnitrifikasi dalam tanah" %ang terakhir ini mungkin terjadi di tanah yang tinggi * organik dengan

tingkat mineralisasi tinggi selama tahap permintaan * tinggi dari tanaman"

:ada cemara *or'egia, penentuan konsentrasi arginin dalam daun jarumnya mungkin

menjadi indikator yang lebih baik dari konsentrasi total * untuk menilai status hara * dan

terutama dari ketidakseimbangan nutrien dengan berbagai tingkat masukan * atmosfer (ricsson

et al", .339)"

1ntuk menilai status hara S dari tanaman konsentrasi sulfat sebagai bentuk

penyimpanan utama S juga merupakan indikator yang lebih baik daripada konsentrasi S

keseluruhan" Dalam berbagai spesies legum D SC ), tetapi tidak untuk semanggi ba'ah tanah (@e'is , .33)"

:enentuan dari hanya sebagian kecil nutrien memungkinkan karakterisasi yang lebih

baik dari cadangan yang tersimpan dalam tanaman (misalnya , nitrat, sulfat) dan juga

ketersediaan fisiologis nutrien dalam jaringan tanaman " Misalnya, ekstraksi daun dengan asamdiencerkan atau chelators dari =eNK untuk penentuan yang disebut besi aktif dapat meningkatkan

korelasi antara konsentrasi =e dan klorofil dalam daun pada tanaman yang tumbuh di halaman,

tetapi tidak harus begitu pada tanaman yang tumbuh di ba'ah kondisi yang terkendalilingkungan dalam solusi nutrien (@ucena et al", .33-)" :enentuan dari n air yang diekstrak

dalam daun dapat lebih mencerminkan status hara n tanaman dari jumlah n (#ahimi dan

Schropp, .3;E), khususnya pada tanaman yang menderita defisiensi n :)"

ontoh lain keuntungan dari penentuan sebagian kecil dari nutrien untuk karakterisasi

ketersediaan fisiologis dapat dilihat pada Tabel ..";" :erbedaan kerentanan kultiar tembakau

yang kekurangan a tidak berhubungan dengan konsentrasi total a tetapi untuk fraksi larutdalam tunas" :erbedaan ini disebabkan oleh ariasi dalam tingkat sintesis asam oksalat dandengan demikian dalam pengendapan sedikit larut a oksalat" Dengan demikian, tingkat

kekurangan kritis total a lebih tinggi pada 2 . daripada di $y .-"


15/17

11./ )etode ,istokimia dan 5iokimia

6angguan hara umumnya terkait dengan perubahan khas dalam struktur halus dari seldan organel mereka (Hesk et al, .3554" 0echt < 2uchhol!, .3>4 *iegengerd dan 0echt 3)"

Metode en!imatik melibatkan en!im penanda yang mena'arkan pendekatan lain untuk

menilai status hara tanaman" Metode ini didasarkan pada kenyataan bah'a aktiitas en!imtertentu lebih rendah atau lebih tinggi (tergantung pada hara) pada kekurangan daripada di

jaringan normal" ontoh diberikan dalam 2ab > untuk u dan askorbat oksidase 4 n dan

aldolase atau karbonat anhidrase 4 Mo dan nitrat reduktase" 2aik aktiitas en!im yang sebenarnyaditentukan dalam jaringan setelah ekstraksi atau daun yang diinkubasi dengan hara yang

bersangkutan untuk menentukan aktiitas en!im yang diinduksi, misalnya, aktiitas peroksidase

oleh =e (2ar < Akia et al", .3>-) dan nitrat reduktase oleh Mo" 1ntuk menilai status hara Mn,

aktiitas MnSCD ( 2agian >"9 ) di daun dapat digunakan sebagai penanda biokimia (@eidi et al",.3;>) atau sebagai metode non destruktif, fluoresensi klorofil tertentu ($riedemann dan

Anderson, .3;;).

Metode biokimia juga dapat digunakan untuk menilai status hara tanaman dalamkaitannya dengan makronutrien" Akumulasi putresin pada tanaman yang kekurangan $ (2agian

5"5) adalah indikator biokimia dari kebutuhan $ di lucerne (Smith et al", .3;)" Aktiitas nitrat

reduktase diinduksi dapat digunakan sebagai indikator status hara * (Bitt dan Fungk, .3>E4 Diasdan Clieira, .3;>)" Aktiitas kinase piruat pada ekstrak daun berhubungan dengan konsentrasi

$ dan Mg dari jaringan daun (2esford , .3>;b)" Dalam jaringan yang kekurangan :, aktiitas

fosfatase lebih tinggi, terutama yang dari fraksi tertentu (=raksi 2 4 isoen!im) dari en!im (Tabel.."3)" :eningkatan aktiitas fosfatase dalam jaringan yang berindikasi kekurangan menunjukkan

tingkat pergantian yang ditingkatkan atau remobilisasi dari : (Smyth dan healier, .3;E)" :adaeucalyptus, aktiitas asam fosfatase adalah parameter lebih sensitif untuk diagnosis keterbatasan

pertumbuhan dengan : dari jumlah : di daun dan batang (Connell dan 6roe, .3;G),sedangkan aktiitas asam fosfatase jagung meningkat secara signifikan hanya di ba'ah

defisiensi : yang parah dan mungkin cocok sebagai sarana mengkonfirmasikan diagnosis isual,

tetapi tidak cukup sensitif untuk menunjukkan defisiensi : laten (lliott dan @Iuchli , .3;5)"


16/17

Metode en!imatik, biokimia dan biofisika bisa sangat berharga jika konsentrasi total

atau fraksi larut nutrien secara buruk berkorelasi dengan ketersediaan fisiologisnya" Apakah

metode en!imatik, biokimia dan biofisik ini dapat secara realistis digunakan sebagai alternatifuntuk analisis kimia sebagai dasar untuk pembuatan pupuk rekomendasi yang tergantung pada

selektiitas mereka, akurasi, dan terutama apakah mereka cukup sederhana untuk memberikan

tes yang cepat" :ersyaratan ini dapat dipenuhi dalam kasus =e dan peroksidase ( 2ar < Akia et al, .3>;4 " 2ar < Akia , .3;E) dan u dan askorbat oksidase (Delhai!e et al, .3;)" *amun

demikian, kalibrasi metode tetap bermasalah ketika standar yang sesuai (pada tanaman yang

tidak kekuranga hara) tidak tersedia dan tidak terlihat ada gejala defisiensi" Metode ini dalamanalisis daun untuk tujuan diagnostik, cocok untuk memecahkan masalah tertentu gangguan hara

dan untuk melengkapi analisis daun total dan fraksinasi, bukan untuk menggantikan mereka".

11.0 !nalisis (anaman 4ersus !nalisis (anah

Ada sejarah panjang kontroersi mengenai apakah analisis tanah atau tanaman

memberikan dasar yang lebih cocok untuk membuat pupuk rekomendasi" $edua metode

bergantung dengan cara yang sama pada kalibrasi, yaitu penentuan hubungan antara konsentrasidalam tanah atau tanaman dan kura pertumbuhan dan respon hasil yang sesuai, biasanya

diperoleh dalam pot atau percobaan lapangan menggunakan konsentrasi yang berbeda dari

pupuk" $edua metode memiliki kelebihan dan keterbatasan dan mereka juga memberikan hasilkualitatif berbeda (Schlichting, .3>5)" Analisis kimia tanah menunjukkan ketersediaan potensi

nutrien dimana akar dapat mengambil di ba'ah kondisi yang menguntungkan bagi pertumbuhan

akar dan aktiitas akar" Analisis tanaman dalam arti sempit hanya mencerminkan status harasebenarnya tanaman" Cleh karena itu, kombinasi dari kedua metode memberikan dasar yang

lebih baik untuk merekomendasikan aplikasi pupuk dari salah satu saja" $epentingan relatif dari

setiap metode untuk membuat rekomendasi berbeda, bagaimanapun, tergantung pada spesies

tanaman, sifat tanah dan nutrien yang bersangkutan"

Dalam buah atau pohon hutan, analisis tanah saja tidak memberikan panduan

memuaskan untuk pupuk rekomendasi, terutama karena sulitnya menentukan dengan akurasiyang memadai !ona akar dari tanaman yang akarnya sangat dalam mengambil sebagian dari

nutrien mereka" Di sisi lain, pada tanaman :arennial fluktuasi musiman dalam konsentrasi

nutrien dari daun dan daun berbentuk jarum relatif kecil dibandingkan dengan mereka dalamspesies tahunan (Annual) karena kapasitas penyangga dari batang" $onsentrasi hara daun matang

dan jarum karena itu juga merupakan refleksi akurat dari status gi!i jangka panjang tanaman "

Selanjutnya , kalibrasi dari D dan jangkauan yang memadai dapat dibuat lebih tepat dan halus

untuk lokasi khusus, spesies tanaman dan bahkan kultiar" Cleh karena itu, dalam analisis spesiesparennial, daun dan daun berbentuk jarum banyak pilihan metode" *amun, analisis kimia tanah,

dilakukan minimal sekali untuk situs tertentu, diperlukan untuk mencirikan tingkat keseluruhannutrien yang berpotensi tersedia"

Di padang rumput, analisis tanaman lebih sering digunakan daripada analisis tanah,

bukan hanya karena kekhasan pola perakaran di padang rumput campuran ( spesies yangmemiliki perakaran dangkal dan dalam) tetapi juga karena pentingnya komposisi hara rumput

dan hijauan tanaman untuk nutrien he'an"


17/17

Dalam tanaman tahunan, fluktuasi jangka pendek konsentrasi nutrien menempatkan

pembatasan parah pada analisis tanaman sebagai dasar untuk pembuatan pupuk rekomendasi"

Analisis tanah diperlukan untuk memprediksi berbagai ariasi konsentrasi hara tanamansepanjang musim tanam" Dalam tanaman tahunan, sebagian besar nutrien yang diambil dari

lapisan atas tanah membuat analisis tanah lebih mudah dan meningkatkan pentingnya sebagai

alat untuk pembuatan pupuk rekomendasi" $etidakseimbangan nutrien pada tanaman, terutamadefisiensi mikronutrien laten, adalah masalah seluruh dunia khususnya di bidang pertanian

intensif (=ranck dan =inck, .3;-4 Belch et al, .33.), dengan konsekuensi hasil tanaman dan juga

untuk toleransi tanaman terhadap penyakit dan hama ( 2ab .- ) serta untuk he'an dan gi!imanusia pada umumnya ($ubota et al, .3;>4 2ab 3)"

translate ilmu hara bab 11

Documents