translate journal spondilitis tb
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
1/8
Komplikasi Neurologis Dan Sistemik dari Meningitis Tuberkulosis Dan
Penanganannya di Rumah Sakit Kota Auckland, Selandia BaruNE Anderson, J. Somaratne, DF Mason, D. Holland, MG Thomas
AbstrakMortalitas dan gejala sisa jangka panjang yang seris masih terjadi pada sekitar !"# pasien dengan
meningitis T$. Frekensi dan gam%aran klinis komplikasi nerologis dan sistemik ditentkan dalam
tinjaan retrospekti& dari '"( pasien dengan meningitis T$. )omplikasi terjadi pada *' pasien +*#-.
)omplikasi yang paling mm adalah hiponatremia (/#, hidrose&als (0#, stroke 11#,
kelmphan sara& kranial 0/#, serangan epilepsi 0*#, dia%etes insipids 2#, t%erkloma 1#,
myeloradiklopati 1# dan sindrom hipotalams 1#. )omplikasi iatrogenik yang paling mm adalah
hepatotoksisitas terkait dengan pengo%atan anti3T$ pada tjh pasien. Da plh tiga pasien +00#-
meninggal. 4ada &ollo5 p terakhir sat pasien +'#- tetap dalam keadaan 6egetati& persisten, '(
pasien +'1#- mengalami 7a7at %erat dan '0 pasien +'0#- mengalami ke7atatan sedang. )omplikasi
jangka panjang yang paling mm terjadi pada *' pasien yang selamat adalah ganggan kogniti&
+'0#- dan epilepsi +''#-. )omplikasi nerologis dan sistemik dari meningitis T$ mm terjadi dan
merpakan penye%a% terpenting terjadinya mortalitas dan mor%iditas jangka panjang
! Pengantar
)omplikasi nerologis dan sistemik adalah penye%a% terpenting terjadinya mor%iditas dan
mortalitas pada meningitis T$. Mortalitas dan gejala sisa jangka panjang yang seris masih terjadi
pada sekitar !"# pasien dengan meningitis T$ meskipn mereka menjalani pengo%atan anti3T$.'
)ami telah meninja se7ara retrospekti& '"( pasien di 8mah Sakit )ota A7kland dengan meningitis
T$ selama periode (" tahn. Gam%aran klinis, hasil pemeriksaan dan hasil pada saat plang dari
rmah sakit telah dilaporkan dalam Journal of Clinical Neuroscience.0 Dalam jrnal ini kami
menjelaskan komplikasi nerologis dan sistemik yang diamati pada pasien3pasien ini.
"! Metode
4asien yang diam%il dari 8mah Sakit A7kland dari tahn '/2!30""( dengan meningitis T$
diidenti&ikasi dari %e%erapa sm%er tinjaan retrospekti& dari meningitis kronis yang termask pasien
dari tahn '/2!3'/*1,1 diagnosa akhir dari rmah sakit dan hasil kltr ntk My7o%a7terim
t%er7losis +M. t%er7losis- dan pemeriksaan reaksi rantai polymerase9polymerase 7hain rea7tion
+4:8- ntk asam deoksiri%onkleat +DNA- M. t%er7losis dalam 7airan sere%rospinal +:SF-, yang
telah tersedia di la%oratorim Mikro%iologi 8mah Sakit )ota A7kland sejak tahn '//(. 4asien
dianggap memiliki meningitis T$ pasti9de&initi& jika memenhi sema kriteria se%agai %erikt +i-
pasien memiliki sat ata le%ih dari gam%aran klinis %erikt 3 sakit kepala, leher kak, per%ahankondisi mental ata demam; +ii- jmlah lekosit :SF le%ih %esar dari !
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
2/8
&okal; tingkat 0, letargi, per%ahan perilak, meningisme ata tanda3tanda &okal minor, dan tingkat 1,
stpor, koma, ata de&i7it nerologis &okal %erat.(.
Hasil jangka panjang ditentkan dari meninja 7atatan pasien. Drasi rata3rata &ollo5 p antara
pasien yang %ertahan adalah '* %lan +kisaran '3'/ %lan-. Skor Glasgo5 >t7ome S7ale +G>S-
dignakan ntk menggolongkan hasil akhirnya pada &ollo5 p terakhir ', kematian; 0, kondisi
6egetati6e persisten9menetap; 1, 7a7at %erat +tergantng pada dkngan harian karena adanya 7a7at
mental ata &isik-; (, 7a7at sedang +7a7at, tetapi independen9mandiri-; dan !, pemlihan yang %aik
+kem%alinya kehidpan normal meskipn mngkin ada de&isit nerologis dan psikologis minor-.!
Stroke dide&inisikan se%agai perkem%angan gejala dan9tanda3tanda &okal yang pesat ata, pada
5aktnya, kehilangan &ngsi glo%al otak yang %erlangsng le%ih dari 0( jam ata menye%a%kan
kematian, tanpa se%a% yang jelas selain karena penye%a% 6asklar. 24ada pasien yang dimaskkan
se%elm :T s7an tersedia di 8mah Sakit A7kland pada tahn '/, diagnosis stroke didasarkan
pada ri5ayat onset mendadak dari gejala dan tanda dari lesi otak &okal. Gam%aran klinis, teman :SF
dan hasil dari pasien dengan dan tanpa stroke di%andingkan dengan ji 7hi3s?ared +@0-.
#! $asilSe%anyak '"( pasien, 2' laki3laki dan (1 perempan, dengan meningitis T$ selama (" tahn
penelitian. Tjh plh sat pasien +2*#- memiliki meningitis T$ pasti dan 11 pasien +10#-
memiliki kemngkinan meningitis T$. )omplikasi terjadi pada *' dari '"( pasien +*#- +Ta%el '-.
)e%anyakan pasien memiliki %e%erapa komplikasi.
3.1.Hidrosefalus
Hidrose&als merpakan komplikasi nerologis yang paling mm terjadi. Empat plh empat
pasien +(0#- mengalami hydro7ephals dan dari jmlah ini, 01 +00#- dio%ati dengan drainase
6entrikel ata shnt.
3.2.Stroke
4ada 1( pasien +11#-, '* laki3laki dan '2 perempan, meningitis T$ diper%erat dengan stroke
pada 02 dari ' pasien +1#- dengan meningitis T$ yang pasti dan delapan dari 11 pasien +0(#-
dengan kemngkinan meningitis T$. sia rata3rata pasien dengan stroke 0,! tahn +kisaran '3*"
tahn-. )elompok stroke memiliki &rekensi yang jah le%ih tinggi dari tanda3tanda &okal nerologis,
hidrose&als dan Tingkat 1 penyakit pada presentasi di%andingkan pasien tanpa stroke +Ta%el 0-. Tidak
ada per%edaan yang signi&ikan dalam gejala ata tanda3tanda lain yang tim%l, meskipn ada
ke7enderngan &rekensi yang le%ih %esar dari per%ahan kondisi mental pada kelompok stroke.
)onsentrasi protein :SF, kadar glkosa, jmlah lekosit dan proporsi netro&il tidak %er%eda se7ara
signi&ikan antara keda kelompok. Terdapat &rekensi yang le%ih %esar dari hasil yang %rk +G>S
skor '31- pada &ollo5 p akhir pada kelompok stroke +2#- di%andingkan kelompok non3stroke
+0'#- +p B",""'-
2
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
3/8
Tabel
Frekensi komplikasi pada '"( pasien dengan meningitis T$
Tabel "
)arakteristik pasien, gejala dan tanda yang tim%l, analisis 7airan sere%rospinal dan hasil pada pasien
dengan dan tanpa Stroke
Da plh sem%ilan pasien +*!#- pada kelompok stroke mengalami ense&alopati %erat dengan
tam%ahan tanda3tanda nerologis &okal, da pasien +2#- memiliki tanda3tanda &o7al dengan stats
mental normal dan pada tiga pasien +/#- stroke dikaitkan dengan ense&alopati %erat tanpa gejala ata
tanda3tanda nerologis &okal. 4ada sat pasien, seorang 5anita 0' tahn, stroke adalah mani&estasi
3
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
4/8
tama yang tim%l dari meningitis T$. 4asien adalah tidak demam, tetapi mengalami kekakan leher
yang ter7atat pada saat mask.
Jenis stroke dapat ditentkan dengan pen7itraan ata otopsi pada 01 dari 1( pasien. Da plh
da pasien mengalami in&ark sere%ral, dengan mltiple in&ark pada '0 pasien dan in&ark tnggal pada
'" pasien. Cn&ark terletak di %asal ganglia pada tjh pasien, di thalams pada lima pasien dan pada
kapsl internal pada tiga pasien. Tiga pasien mengalami in&ark %atang otak; sat pasien mengalami
in&ark sere%elar dan enam pasien mengalami in&ark hemis&er kortikal +5ilayah arteri sere%ri media
pada tiga pasien, arteri sere%ri anterior pada sat pasien dan arteri sere%ral posterior pada da pasien-.
4ada sat pasien in&ark dikaitkan dengan perdarahan intrasere%ral di %agian lain dari otak. 4asien lain,
seorang pria 10 tahn, telah se7ara %ertahap mem%aik setelah memlai pengo%atan anti3T$. Setelah
mingg pengo%atan, ia mengalami kehilangan kesadaran mendadak. :T s7an mennjkkan
perdarahan di mid%rain9otak tengah dan di 6entrikel. Dia meninggal 0( jam kemdian dan
pemeriksaan post3mortem mennjkkan adanya eksdat seperti gelatin9agar3agar dan granlomata
disekitar dasar otak. Se%ah anerisma %erdekatan dengan otak tengah telah pe7ah ke dalam %atang
otak, 6entrikel dan rang s%ara7hnoid. 4emeriksaan histologi dari anerisma mennjkkan
peradangan granlomatosa didindingnya.
3.3.Kelumpuhan saraf kranial
Tiga plh pasien +0/#- mengalami sat ata le%ih kelmphan sara& kranial yang mempengarhi
sara& a%d7ens pada '1 pasien, sara& oklomotor pada '0 pasien, sara& optik pada lima pasien, sara&
6esti%lo7o7hlear pada empat pasien, sara& trigeminal pada tiga pasien, sara& 5ajah di tiga pasien dan
sara& tro7hlear pada sat pasien. 4asien lain mengalami kelmphan oklomotor yang tidak dijelaskan
se7ara le%ih rin7i dalam 7atatan rmah sakit.
3.4.Epilepsi
Serangan epilepsi terjadi pada 0/ pasien +0*#- selama pera5atan dirmah sakit. )ejang mmparsial dan seknder merpakan jenis kejang yang paling mm terjadi, tetapi in&ormasi rin7i tentang
kejang tidak tersedia ntk %anyak pasien.
3.5.u!erculoma
Se%ah t%er7loma diidenti&ikasi hanya pada tiga pasien, tetapi pasien lainnya mngkin tidak
terindenti&ikasi.
3.".Komplikasi tulan# !elakan#
Se%ah myeloradi7lopati menye%a%kan dis&ngsi s&ingter, dan kelemahan anggota gerak yang
le%ih rendah dan ganggan sensorik, terjadi pada tiga pasien. )onsentrasi protein :SF le%ih %esar dari
! g9= pada da dari pasien ini. 4ada da dari pasien ini, myeloradi7lopati adalah komplikasi lam%at,
tapi pada pasien lain, paraplegia dan retensi rin terjadi dalam '" hari setelah mask ke rmah sakit.
Sat pasien ditampilkan 1 tahn setelah ia dira5at karena meningitis T$ dengan de&isit
nerologis progresi& yang dise%a%kan oleh syringomyelia. Tidak ada per%aikan setelah dilakkan
insersi shnt syringoperitoneal.
3.$ Hiponaterima
Hiponaterima merpakan komplikasi sistemik yang paling mm dari meningitis T$.
)onsentrasi serm ion natrim +Na- pada presentasi %erkisar dari ''! mmol9= sampai '( mmol9=
+rata3rata '1',/ mmol9=- dan le%ih rendah dari '1! mmol9= pda 2 +2(#- pasien. Hamper setengah
dari pasien mengalami hiponaterima yang signi&ikan selama ra5at inap. Sat pasien mengalami
penyakit Addison.
4
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
5/8
4ada pasien lainnya in&ark adrenal %ilateral ditemkan pada pemeriksaan post3mortem, tetapi
&ngsi adrenal tidak dinilai dinilai selama hidp.
3.%.&isfun#si hipotalamus
Dia%etes insipids terjadi pada enam pasien selama &ase akt penyakit mereka. Dis&ngsi
hipotalams merpakan komplikasi akhir pada tiga pasien. Seorang anak '! tahn dengan gangan
kogniti& sedang selama episode meningitis T$ mengalami hyper&agia, per%ahan kepri%adian dan
perilak agresi& ! %lan setelah memlai pengo%atan ntk T$. $erat %adannya meningkat dari *( kg
sampai '0" kg selama ( %lan ke depan. Seorang gadis 1 tahn plih setelah pengo%atan ntk
meningitis T$, tetapi ( tahn kemdian dia mengalami per7epatan p%ertas. Seorang pasien ketiga
memiliki kekrangan hormon pertm%han, keterlam%atan perkem%angan glo%al dan epilepsi %erat
setelah se%ah episode meningitis T$ ketika dia %ersia 0 tahn.
3.'.Komplikasi pen#o!atan
)omplikasi terkait pengo%atan terjadi pada '! pasien +'(#- +Ta%el 1-. Hepatotoksisitas adalah
yang paling mm terjadi dari komplikasi ini. 4ada sat pasien hepatotoksisitas terkait dengan&enitoin, tetapi pada tjh pasien lain hepatotoksisitas dise%a%kan oleh o%at anti3t%er7losis.
3.1(.Komplikasi pada pasien )an# !ertahan
Da plh tiga pasien +00#- meninggal di rmah sakit. 4ada &ollo5 p akhir !( pasien +!0#-
telah mennjkkan pemlihan yang %aik +skor G>S !-, '0 pasien +'0#- mengalami ke7a7atan sedang
+skor G>S (-, '( pasien +'1#- mengalami ke7a7atan %erat +skor G>S 1- dan sat pasien +'#- tetap
dalam keadaan 6egetati& persisten +skor G>S 0-. )omplikasi jangka panjang pada pasien yang
%ertahan ter7antm dalam Ta%el (.
Tabel #Frekensi komplikasi iatrogenik
5
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
6/8
Tabel %
Frekensi komplikasi jangka panjang antara *' pasien yang masih hidp %erikt pengo%atan ntk
meningitis T$
')omplikasi lain terjadi pada sat pasien masing3masing neropati peri&er seknder ntk isoniaid,
syringomyelia, ?adriplegia, ganggan kepri%adian, heminegle7t, ataksia %erjalan, neropati
trigeminal, nystagms, dan neropati optik %ilateral.
%! Diskusi
Frekensi komplikasi nerologis mngkin diremehkan dalam penelitian ini. Data dikmplkan
se7ara retrospekti& dan %anyak pasien tidak memiliki neroimaging9pen7itraan otak, karena mereka
dimaskkan se%elm :T s7an dan M8C yang tersedia. Tanpa pen7itraan otak, %anyak t%erkloma dan
%e%erapa in&ark sere%ral yang mngkin terle5atkan.
Stroke terjadi pada sepertiga pasien kami. Dalam ke%anyakan stdi klinis dan pen7itraan,
&rekensi stroke %er6ariasi dari 0"# sampai 22#,3'* tetapi &rekensi yang le%ih rendah telah
dilaporkan.'/ariasi &rekensi stroke mngkin terkait dengan per%edaan pemilihan pasien, metode
diagnosis stroke yang %er%eda dan penggnaan de&inisi yang %er%eda ntk meningitis T$. 4en7itraandi&s mngkin dapat mendeteksi in&ark yang tidak terlihat pada T0 M8C.'2
Nekrosis eksdat granlomatosa di leptomeninges %asal dapat mempengarhi arteri di sirklasi
illis dan per7a%angannya yang le%ih dalam karena mereka melintang dalam rang s%ara7hnoid. *,0"
)elainan 6asklitis pertama terlihat di ad6entitia dan menye%ar melali dinding arteri menye%a%kan
nekrotis panarteritis dan trom%osis. asospasme dan dilatasi 6entri7lar dapat %erkontri%si ntk
terjadinya penyempitan arteri yang dise%a%kan oleh 6asklitis. /,'1,0'Setelah pemlihan dari penyakit
akt, &i%rosis sekitar pem%lh darah dalam rang s%ara7hnoid dapat menye%a%kan in&ark onset
lam%at.*,'" Angiogra&i %iasanya mennjkkan penyempitan &oks dari arteri di dasar otak, paling
sering di %agian terminal arteri karotis internal dan segmen proksimal arteri sere%ral %agian tengah
dan anterior.*,''
Angigra&i mngkin normal jika stroke dise%a%kan oleh oklsi yang menem%s arterike7il.
Stroke yang %erh%ngan dengan meningitis T$ %iasanya %ersi&at iskemik.' Cn&ark sering
mlti&okal dan merpakan kon6ersi dari perdarahan adalah yang mm terjadi. '2 Cn&ark sering di
daerah yang displai oleh arteri yang menem%s le%ih kedalam %asal ganglia, kapsl internal dan
thalams, tapi in&ark kortikal dan s%kortikal tidak mm terjadi./3'','13'
4ada sat pasien, stroke adalah mani&estasi pertama meningitis T$, tetapi ke%anyakan in&ark
terjadi setelah memlai pengo%atan. 4asien kami dengan meningitis T$ dan stroke %iasanya tampak
dengan ense&alopati %erat +stpor ata koma- dan tanda3tanda nerologis &o7al, tetapi pada %e%erapa
pasien tanda3tanda &okal tidak tim%l. Jarang, pasien memiliki onset mendadak gejala nerologis
&okal tanpa ense&alopati %erat. Dalam sat stdi ganggan gerakan terjadi di seperenam pasien denganmeningitis T$ dan sering %erh%ngan dengan in&ark di kapsl internal, ganglia %asal, dien7ephalon
6
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
7/8
dan mesen7ephalon.00Ganggan gerakan yang paling mm adalah tremor postral dan kinetik, tapi
7horea, distonia, %allisms dan mioklons jga terjadi.
Dalam penelitian lain, in&ark sere%ral telah dikaitkan dengan hidrose&als, kelmphan sara&
kranial, kejang, proporsi netrophil yang le%ih %esar dalam :SF dan peninggian meningeal pada :T
s7an ata M8C.'",'! 4ada pasien kami, hidrose&als se7ara signi&ikan le%ih mm pada kelompok
stroke, tetapi stroke tidak terkait dengan kelainan lainnya. 4ada pasien kami dan di seri lain,
pengem%angan stroke dikaitkan dengan prognosis yang le%ih %rk./,'1,'!,'2Cn&ark sere%ral terjadi pada
se%agian ke7il pasien yang dio%ati dengan deksametason di%andingkan pada mereka yang menerima
plase%o.'(Hal ini tidak diketahi apakah pengo%atan anti3trom%otik mengntngkan dan tidak ada
%kti yang konsisten %ah5a pemasangan shnting 6entri7lar men7egah in&ark sere%ral.
4erdarahan intrasere%ral dan s%ara7hnoid yang dise%a%kan oleh in6asi %akterial dari dinding
arteri dan pe7ahnya anerisma mikotik adalah komplikasi meningitis T$ yang jarang terjadi.0130!
4e7ahnya anerisma mikotik mngkin merpakan komplikasi lam%at. 4erdarahan intrasere%ral terjadi
pada da pasien kami.
Eksdat leptomeningeal dapat menye%a%kan hidrose&als dengan menghalangi aliran :SF dari
6entrikel keempat, ata menggangg penyerapan :SF oleh 6ili araknoid. >%strksi salranakadkts otak oleh t%er7loma adalah penye%a% yang tidak mm. Hidrose&als terjadi pada (0#
pasien kami. Frekensi yang %enar mngkin le%ih tinggi, karena tidak sema pasien memiliki
neroimaging9pen7itraan otak. Hidrose&als %iasanya tim%l %ersamaan dengan meningitis T$ 0dan
ketika sema pasien dengan meningitis T$ telah diperiksa dengan pen7itraan, hidrose&als hadir pada
(!# ata le%ih pasien.*,'(,02,0 Shnting entriklo34eritoneal dianjrkan pada pasien dengan
hidrose&als o%strkti&, ata koma persisten,'(tapi 5akt operasi pemasangan shnt, ke%than ntk
drainase 6entrikel eksternal ata monitoring tekanan intra6entriklar ntk memprediksi respon
terhadap shnting, dan peran kortikosteroid masih kontro6ersial. Dalam %e%erapa seri adanya
hidrose&als telah memprediksikan hasil yang %rk, '0 tapi drainase %edah tidak se7ara konsisten
meningkatkan hasil jangka panjang.
0'
)ortikosteroid mngkin menrnkan jmlah pasien meningitisT$ yang mengalami hidrose&als.'(
Neropati kranial terjadi pada 0/# pasien kami dan pada 0"# sampai !0# dari pasien dengan
meningitis T$ di seri lainnya.','*,0*,0/Sara& kranial keenam dan ketiga yang paling sering terkena. =esi
sara& kranial %iasanya merpakan hasil dari iskemia ata terje%aknya sara& terse%t dalam rang
s%ara7hnoid, tapi t%erkloma di sdt 7ere%ellopontine ata %atang otak dapat menekan sara&
kranial.*
T%erkloma tidak mm terjadi diantara pasien kami dengan meningitis T$, tapi ini mngkin
dise%a%kan karena &rekensi dilakkannya M8C rendah. )etika sema pasien dengan meningitis T$
telah diperiksa dengan M8C, t%erkloma ditemkan pada sampai dengan tiga perempat dari
pasien.'(,1"A%ses otak karena T$ merpakan komplikasi yang jarang, paling sering terlihat pada
pasien dengan meningitis T$ dan %ersamaan dengan in&eksi hman immnode&i7ien7y 6irs +HC-. 1'
)ami tidak mengalami komplikasi ini diantara pasien kami, tetapi hanya sat pasien memiliki in&eksi
HC.
Tiga dari pasien kami mengalami myeloradi7lopathy. Mani&estasi klinis yang tim%l yait nyeri
radikler, ganggan sensorik, tanda3tanda ganggan 7ampran neron motori7 atas dan %a5ah pada
kaki, dan dis&ngsi s&ingter. Myeloradi7lopathy dise%a%kan oleh eksdat leptomeningeal
mem%ngks sara& tlang %elakang, akar sara& dan pem%lh darah. 1031!mersak drainase 6ena yang
dapat menye%a%kan edema smsm tlang %elakang, sedangkan in&ark dari smsm tlang %elakang
mngkin dampak seknder dari oklsi 6asklitis arteri tlang %elakang. 11)onsentrasi protein :SF
sering sangat tinggi. Myeloradi7lopathy dapat merpakan mani&estasi tama dari in&eksi t%er7losis
nerologi7al, ata seperti pada pasien kami, mngkin tim%l %e%erapa hari, mingg ata %lan setelah
tim%lnya mani&estasi intra7ranial dari meningitis T$. )ortikosteroid %iasanya direkomendasikan,
7
-
7/24/2019 translate journal spondilitis TB
8/8
namn %kti man&aatnya yang meyakinkan masih krang. 4enye%a% lainnya mielopati pada pasien
dengan t%erklosis termask t%er7loma intramedlla dan kompresi spinal 7ord oleh granloma
intradral ata ekstradral, ata t%erklosis dalam %adan 6erte%ral. 12Syringomyelia jarang terjadi,
komplikasi lam%at dari ara7hnoiditis yang mengikti meningitis T$, yang terlihat pada salah sat
pasien kami. $iasanya ada penndaan %e%erapa tahn se%elm tim%lnya syringomyelia, tapi kadang3
kadang %erkem%ang pada %e%erapa mingg pertama.1,1* Drainase %edah dari syrin< mngkin
menghasilkan per%aikan jangka pendek, tapi lagi hasil jangka operasi sering tidak memaskan.
4ada t%er7losis anak3anak dapat menye%a%kan per%atasan ona ense&alitis dengan edema,
gliosis dan in&lamasi peri6asklar di korteks sere%ral, tapi tidak ada in&ark yang terjadi. 1/Mani&estasi
klinis yang khas termask ense&alopati %erat dengan koma, kejang, gerakan in6olnter dan tanda3
tanda ganggan neron motorik atas %ilateral. 4er%atasan3ona ense&alitis slit dikenali pada M8C,
karena adanya peningkatan sinyal pada T035eighted M8C menyat dengan sinyal yang tim%l terkait
dengan eksdat leptomeningeal.("
4ada pasien kami hiponatremia merpakan komplikasi meta%oli7 yang paling mm terjadi.
Hiponatremia terjadi pada sampai *!# dari pasien dengan meningitis T$.'*,0*,0/Se%elmnya, diyakini
%ah5a hiponatremia adalah dampak seknder dari seksresi hormone antidiretik yang tidak sesai,yang ditangani dengan pem%atasan 7airan.0* 4ada ke%anyakan pasien dengan meningitis T$,
%agaimanapn, hiponatremia dise%a%kan oleh sindrom kehilangan garam sere%ral yang ditandai
dengan peningkatan eksresi natrim rin dan menipisnya 6olme 7airan ekstraseller.(' Sekresi
%erle%ihan dari peptida natriretik atrial dan peptide natriretik otak, dan pengarh langsng sara&
pada &ngsi ginjal terli%at dalam patogenesis.(0Sindrom kehilangan garam sere%ral hars ditangani
dengan penggantian 6olme dan garam. Fldro7ortisone mngkin %erman&aat. (0 Hiponatremia jga
dapat dise%a%kan oleh kegagalan adrenal, yang terjadi pada salah sat pasien kami. )omplikasi
meta%olik dan endokrin lain dari meningitis T$ jarang terjadi, tetapi komplikasi hipotalams
termask per7epatan p%ertas dan hyperphagia mngkin terjadi. (1
)omplikasi o%at anti3t%erklosis terjadi pada '(# pasien kami, tapi &rekensi se%enarnya darikomplikasi iatrogenik mngkin le%ih %esar. Hepatitis yang diindksi o%at adalah e&ek samping yang
paling seris dari pengo%atan anti3T$.((Hal ini dapat menye%a%kan ganggan antar pengo%atan dan
pada %e%erapa pasien adanya hepatitis adalah &atal. Csoniaid, ri&isin dan pirainamid sema
%erpotensi menjadi penye%a% tim%lnya penyakit hati. Deksametason menrnkan terjadinya hepatitis
%erat yang dise%a%kan oleh o%at anti3T$.(!
Ganggan kogniti& dan epilepsi merpakan gejala sisa yang mm terjadi antara pasien jangka
panjang kami yang %ertahan. )ehilangan penglihatan permanen karena neropati optik %ilateral ata
in&ark lo%s oksipital, epilepsi, kelmphan sara& kranial, hydro7e&als, perkem%angan seksal yang
7epat, o%esitas dan dia%etes insipids jga %isa terjadi pada pasien yang %ertahan dari meningitis
T$.(1,(2
)omplikasi nerologis dan sistemik mm terjadi dan merpakan &a7tor signi&ikan yang
%erkontri%si terhadap tingginya angka kematian dan gejala sisa jangka panjang dari meningitis T$.
)ortikosteroid menrnkan &rekensi kematian dan mengrangi de&isit nerologis diantara para
pasien yang %ertahan( tapi kesempatan ter%aik ntk mengrangi risiko komplikasi parah adalah
dengan diagnosis dan pengo%atan meningitis T$ yang le%ih a5al.
8