tugas fisika

Upload: muhammad-hawary-izzaturoby

Post on 13-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

termokopel

TRANSCRIPT

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum W.R. W.B.Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya penyusun mampu menyelasaikan tugas makalah tentang Termokopel guna memenuhi tugas mata kuliah Fisika II.Perubahan suhu yang terjadi merupakan sesuatu yang penting untuk dilakukan dalam mempelajari berbagai fenomena yang sedang dipelajari. Selain dalam proses pembelajaran, perubahan suhu juga kerap kali dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari.Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini tidak lain berkat keinginan, bantuan dari teman-teman, dorongan, dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi teratasi.Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui secara mendalam tentang alat pengukur suhu, terutama Termokopel. Makalah yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi, dan berita. Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada mahasiswa Universitas Brawijaya, khususnya Jurusan Teknik Industri. Saya sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Untuk itu, kepada dosen mata kuliah Fisika II, saya meminta masukannya demi perbaikan dan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari pembaca.Wassalamualaikum W.R.W.B.

Malang, 28 Maret 2014

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......1DAFTAR ISI.........2BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang....31.2 Tujuan Penulisan.31.3 Rumusan Masalah...3BAB II ISI1. 2. 2.1 Mikrometer.42.1.1 Jenis-Jenis Mikrometer..42.2 Mikrometer Sekrup.62.2.1 Bagian Penyusun Mikrometer Sekrup...62.2.2 Skala Dalam Mikrometer Sekrup..82.2.3 Prinsip Kerja Mikrometer Sekrup.....82.2.4 Cara Penggunaan Mikrometer Sekrup...92.2.5 Cara Membaca Mikrometer Sekrup...9BAB III KESIMPULAN3.1 Kesimpulan...111. 2. 3. DAFTAR PUSTAKA..12

BAB IPENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGDalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari yang namanya perubahan suhu, dimulai dari yang ada dari diri kita sendiri seperti suhu tubuh, suhu suatu benda, sampai pada sesuatu yang berada di luar diri kita, seperti yang ada di lingkungan kita. Dalam jenjang perguruan tinggi, seorang mahasiswa diharapkan tidak hanya mengikuti perkuliahan dengan baik, namun lebih dari itu juga dituntut untuk dapat mengaplikasikan alat-alat pengukuran suhu, sehingga nantinya akan menghasilkan sarjana-sarjana yang berkualitas dan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata dan bermanfaat bagi masyarakat, sesuai dengan Tri Darma Mahasiswa.Mengukur perubahan suhu dalam bidang teknik khususnya Teknik Industri, merupakan hal yang sangat penting dan benar-benar harus dikuasai secara teori dan praktek. Dengan latar belakang itulah, maka kami mahasiswa teknik industri semester II diberi tugas membuat makalah mata kuliah Fisika II.

1.2 TUJUAN PENULISAN1. Memahami definisi mengenai perubahan suhu.2. Dapat mengetahui dan mamahami fungsi dari bagian-bagian Termokopel.3. Manunjang pemahaman materi kuliah yang disampaikan dosen.4. Mengetahui langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan dalam menggunakan alat Termokopel.

1.3 RUMUAN MASALAH1. Apa yang dimaksud Termokopel?2. Apa saja bagian peyusun Termokopel?3. Mengetahui fungsi termokopel4. Bagaimana cara kerja Termokopel?5. Dimana saja pengaplikasian termokopel di dunia industri?6. Apa saja kaitan elektronika dalam dunia industri?BAB IIPEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN TEKNIK INDUSTRITeknik Industri merupakan suatu disiplin ilmu gabungan dari ilmu keteknikan dan ilmu manajemen yang mempelajari tentang perancangan, penginstalan, dan perbaikan serta pengembangan suatu sistem yang integral yang terdiri dari manusia, material, peralatan, energi, dan informasi agar tercapai prosedur operasi/kerja sistem yang efektif dan efisien. Jadi dapat dikatakan pula Teknik Industri merupakan ilmu yang menjembatani antara ilmu keteknikan dan ilmu sosial.Teknik Industri merupakan gabungan dari ilmu matematika, fisika, pengetahuan teknik dan aktivitas bisnis seperti system pemasaran, keuangan, pengembangan sumber daya manusia dan lain-lain, yang fundamental dengan prinsip-prinsip dan metode-metode dari desain dan analisis keteknikan. Meskipun merupakan gabungan dari beberapa disiplin ilmu, tetapi Teknik Industri tetap berakar pada keilmuan teknik yaitu proses perancangan (design). Obyek yang dirancang dalam Teknik Industri adalah sebuah sistem, bukan sesuatu yang konkret seperti jembatan, gedung, pesawat terbang, atau yang lain. Pada dasarnya, ilmu Teknik Industri dapat dibagi ke dalam tiga bidang keahlian, yaitu :1. Sistem Manufaktur. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk peningkatan kualitas, produktivitas, dan efisiensi sistem integral (manusia, mesin, material, energi, dan informasi) melalui proses perancangan, perencanaan, pengoperasian, pengendalian, pemeliharaan, dan perbaikan dengan menjaga keselarasan aspek manusia dan lingkungan kerjanya.2. Bidang keahlian Manajemen Industri. Bidang ini cenderung bergerak ke arah persoalan-persoalan yang bersifat makro dan strategis. Persoalan yang dihadapi seringkali sudah tidak ada lagi bersangkut-paut dengan problem yang timbul di lini produksi (sistem produksi) ataupun manajemen produksi/industri; melainkan sudah beranjak ke persoalan diluar dinding-dinding pabrik.3. Bidang keahlian Sistem Industri dan Tekno-Ekonomi. Bidang ini memanfaatkan pendekatan Teknik Industri untuk meningkatkan daya saing sistem integral (tenaga kerja, bahan baku, energi, informasi, teknologi, dan infrastruktur) yang berinteraksi dengan komunitas bisnis, masyarakat, dan pemerintah.Dalam Sistem Manufaktur salah satunya yaitu melalui proses sistem Produksi. Untuk menghasilkan produk yang di inginkan, terutama dalam memproduksi material yang berasal dari besi dan baja biasanya sering digunakan alat termometer yang berjenis termokopel.

2.2 TERMOKOPEL2.2.1 Pengertian

Gambar 2.1 TermokopelSumber: Tri Noviatun (2012)

Berasal dari kata Thermo yang berarti energi panas dan Coupleyang berarti pertemuan dari dua buah benda. Termokopel adalah transduser aktif suhu yang tersusun dari dua buah logam berbeda dengan titik pembacaan pada pertemuan kedua logam dan titik yang lain sebagai outputnya.Termokopel adalah sensor suhu yang banyak digunakan untuk mengubah perbedaan suhu dalam benda menjadi perubahan tegangan listrik (voltase). Termokopel yang sederhana dapat dipasang, dan memiliki jenis konektor standar yang sama, serta dapat mengukur temperatur dalam jangkauan suhu yang cukup besar dengan batas kesalahan pengukuran kurang dari 1C.Termokopelterdiri atas dua buah logam yang berbeda (tingkat kepadatan elektron berbeda) yang salah satu ujungnya digabung menjadi satu, disebut sebagai hot junction yang terhubung langsung ke object yang ingin diukur suhunya. Kemudian pada salah satu ujung lain terdapat cold junction sebagai suhu referensi dari termokopel.

Gambar 2.2 Komponen TermokopelSumber: Suswanto (2013)

2.2.2 Sejarah Termokopel

Gambar Thomas Johann SeebeckSumber: Wikipedia

Pada tahun 1821, seorangfisikawanEstoniabernamaThomas Johann Seebeckmenemukan bahwa sebuah konduktor (semacam logam) yang diberi perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik. Hal ini disebut sebagai efek termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini, gabungan dua macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.Pada banyak aplikasi, salah satu sambungan (sambungan yang dingin) dijaga sebagai temperatur referensi, sedang yang lain dihubungkan pada objek pengukuran. Termokopel dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke suhu yang lebih rendah.Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan lansung dan instrumen kontrol.Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi hubungan dingin. Biasanya termokopel dihubungkan dengan alat indikasi oleh kawat yang disebut kabel ekstensi atau kompensasi. Tujuannya sudah jelas. Kabel ekstensi menggunakan kawat-kawat dengan jumlah yang sama dengan kondoktur yang dipakai pada Termokopel itu sendiri.

2.2.3 Fungsi TermokopelTermokopel merupakan salah satu sensor suhu yang banyak digunakan di industri, karena mempunyai beberapa kelebihan yaitu :1. Tahan terhadap efek getaran2. Waktu respon pendek3. Ukurannya kecil dan harganya murah4. Tidak memiliki efek self-heating

Termokopel paling cocok digunakan untuk mengukur rentangan suhu yang luas, hingga 1800 K. Sebaliknya, kurang cocok untuk pengukuran dimana perbedaan suhu yang kecil harus diukur dengan akurasi tingkat tinggi, contohnya rentang suhu 0-100C dengan keakuratan 0.1C. Untuk aplikasi ini, Termistor dan RTD lebih cocok. Contoh penggunaan termokopel yang umum antara lain:a. Industri besi dan bajab. Pengaman pada alat-alat pemanasc. Untuk termopile sensor radiasid. Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.

Efek SeebeckTermokopel bekerja berdasarkan efek Seebeck, mengubah antara suhu sambungan acuan (reference junction) dengan suhu sambungan ukur (measuring junction) menjadi tegangan listrik. Hubungan antara harga tegangan yang terkoreksiV(tl,0)harga tegangan sambungan acuanV(ref,0)dan harga tegangan pada tabel standar kalibrasiV(tl,ref)adalah :

V(tl,0)=V(tl,ref)+V(ref,0)

Efek Seebeck timbul karena kerapatan muatan pembawa (electron dalam logam) suatu penghantar berbeda dengan penghantar lain dan bergantung pada temperatur. Bila dua jenis penghantar dihubungkan sehingga membentuk dua sambungan dan kedua sambungan itu dipertahankan pada temperatur yang berbeda, maka difusi pembawa muatan yang terjadi pada sambungan itu mempunyai laju yang berbeda. Pada benda itu akan terjadi gerak neto dari pembawa muatan, seolah-olah pembawa muatan digerakkan oleh medan nonelektrik. Integral medan ini, pada lintasan tertutup sepanjang termokopel, menghasilkan elektromotansi Seebeck.

2.2.4 Prinsip Kerja TermokopelPrinsip kerja dari termokopel adalah, adanya perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik, hal ini disebut sebagai efek termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini gabungan dua macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.2.2.5 Cara Menggunakan

Gambar Cara Kerja TermkopelSumber: Ahmadi RafeI (2011)

Termokopel merupakan salah satu aplikasi dari prinsip termodinamika, dimana termokopel ini sering digunakan pada: Industri besi dan baja, Pengaman pada alat-alat pemanas, Untuk termopile sensor radiasi, Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop, salah satu aplikasi termopile.Prinsip kerja dari termokopel adalah, adanya perbedaan panas secara gradien akan menghasilkan tegangan listrik, hal ini disebut sebagai efek termoelektrik. Untuk mengukur perubahan panas ini gabungan dua macam konduktor sekaligus sering dipakai pada ujung benda panas yang diukur. Konduktor tambahan ini kemudian akan mengalami gradiasi suhu, dan mengalami perubahan tegangan secara berkebalikan dengan perbedaan temperatur benda. Menggunakan logam yang berbeda untuk melengkapi sirkuit akan menghasilkan tegangan yang berbeda, meninggalkan perbedaan kecil tegangan memungkinkan kita melakukan pengukuran, yang bertambah sesuai temperatur. Perbedaan ini umumnya berkisar antara 1 hingga 70 microvolt tiap derajad celcius untuk kisaran yang dihasilkan kombinasi logam modern. Beberapa kombinasi menjadi populer sebagai standar industri, dilihat dari biaya, ketersediaanya, kemudahan, titik lebur, kemampuan kimia, stabilitas, dan hasil. Sangat penting diingat bahwa termokopel mengukur perbedaan temperatur di antara 2 titik, bukan temperatur absolut.

2.2.6 Hubungan Suhu dan TeganganHubungan antara perbedaan suhu dengan tegangan yang dihasilkan termokopel bukan merupakan fungsi linier melainkan fungsi interpolasi polinomial. Namun demikian, untuk pengukuran suhu yang lebih kecil perubahan tegangan relative linear. Secara matematis ditunjukkan sebagai berikut:V = (T1 - Tref)Dimana:V =Tegangan UkurT1 = suhu ukur (K)Tref = suhu referensi (K)= koefisien seebekTermokopel diberi tanda dengan hurup besar yang mengindikasikan komposisinya berdasar pada aturan American National Standard Institute (ANSI), seperti dibawah ini :Tabel Sifat dari beberapa tipe termokopel pada 250CTipeMaterial( + dan -)Temp.Kerja(0C)Sensitivitas(V/0C)

ENi-Cr dan Cu-Ni-270 ~ 100060.9

JFe dan Cu-Ni-210 ~ 120051.7

KNi-Cr dan Ni-Al-270 ~ 135040.6

TCu dan Cu-Ni-270 ~ 40040.6

RPt dan Pt(87%)-Rh(13%)-50 ~ 17506

SPt dan Pt(90%)-Rh(10%)-50 ~ 17506

BPt(70%)-h(30%)dan Pt(94%)-Rh(6%)-50 ~ 17506

2.2.7 Tipe Termokopel1. Tipe K, logam chromel dan alumel. Digunakan untuk tujuan umum, murah dan rentang suhu antara -200 C hingga +1200C.2. Tipe Chromel / Constantan, memiliki output yang besar (68 V/C). Tepat untuk tempeature rendah.3. Tipe J (Iron/Constantan), sensitifitas sekitar ~52 V/C. Range suhu -40 C hingga 750 C.4. Tipe N, simple, daya tahan tinggi terhadap oksidasi. Tepat untuk pengukuran suhu tinggi, sensitifitas sekitar 39 V/C. 5. dll.2.2.8 Ketelitian SatuanTermokopel yaitu dua logam yang didekatkan yang apabila terpapar oleh kalor dengan suhu tertentu akan menghasilkan beda potensial. Termokopel Suhu didefinisikan sebagai jumlah dari energi panas dari sebuah objek atau sistem. Perubahan suhu dapat memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap proses ataupun material pada tingkatan molekul (Wilson, 2005). Sensor suhu adalah device yang dapat melakukan deteksi pada perubahan suhu berdasarkan pada parameter-parameter fisik seperti hambatan, ataupun perubahan voltage (Wilson, 2005). Salah satu jenis sensor suhu yang banyak digunakan sebagai sensor suhu pada suhu tinggi adalah termokopel seperti pada Gambar dibawah ini

Gambar TermokopelSumber: Wilson (2005)Termokopel merupakan jenis logam yang berbeda disatukan salah satu ujungnya dan ujung tersebut dipanaskan maka akan timbul beda potensial pada ujung-ujung yang lain, hal ini diakibatkan oleh kecepatan gerak elektron dari dua material yang berbeda daya hantar panas sehingga mengakibatkan beda potensial. Dalam perancangan serta penggolongan dari termokopel sendiri sudah diatur oleh Instrument Society of America (ISA).Termokopel dibangun berdasarkan Asas Seeback dimana bila dua jenis logam yang berlainan disambungkan ini akan menjadi rangkaian tertutup sehingga perbedaan temperature pada sambungan akan menimbulkan beda potensial listrik pada kedua logam tersebut, selanjutnya akan dibaca oleh alat ukur temperatur (Fraden, 2003).Termokopel dapat dihubungkan secara seri satu sama lain untuk membuat termopile, dimana tiap sambungan yang panas diarahkan ke suhu yang lebih tinggi dan semua sambungan dingin ke suhu yang lebih rendah. Dengan begitu, tegangan pada setiap termokopel menjadi naik, yang memungkinkan untuk digunakan pada tegangan yang lebih tinggi. Dengan adanya suhu tetapan pada sambungan dingin, yang berguna untuk pengukuran di laboratorium, secara sederhana termokopel tidak mudah dipakai untuk kebanyakan indikasi sambungan langsung dan instrumen kontrol. Mereka menambahkan sambungan dingin tiruan ke sirkuit mereka yaitu peralatan lain yang sensitif terhadap suhu (seperti termistor atau dioda) untuk mengukur suhu sambungan input pada peralatan, dengan tujuan untuk mengurangi gradiasi suhu di antara ujung-ujungnya. Di sini, tegangan yang berasal dari hubungan dingin yang diketahui dapat disimulasikan, dan koreksi yang baik dapat diaplikasikan. Hal ini dikenal dengan kompensasi hubungan dingin2.2.9 Aplikasi dan Penggunaan TermokopelMelihat karakter dari termokopel, instrumen ini tepat digunakan untuk mengukur suhu dengan suhu mimimal 2000C. Dalam dunia industri, termokopel dijadikan sebagai transduser pada tungku pencairan logam. termokopel akan memberikan feedback berupa tegangan yang dapat dimanfaatkan oleh sistem yang lebih cerdas untuk menanggapi tiap kenaikan/penurunan suhu pada object yang diukur. Dalam dunia industri, termokopel sangat penting adanya, yang digunakan dalam hal berikut:

1. Industri besi dan baja

, 2. Pengaman pada alat-alat pemanas

3. Sebagai thermopile (alat untuk mengubah suhu menjadi tegangan) pada sensor radiasi.

4. Pembangkit listrik tenaga panas radioisotop.

2.2.10 Kaitan Elektronika Dalam Dunia IdustriRevolusi Industri yang terjadi pada awal abad ke 19 menjadikan babak baru bagi perkembangan dunia industri, dengan ditemukannya mesin uap industri-industri dalam berbagai aspek jenis hasil produksi berkembang dengan pesat ditenagai oleh mesin yang dikembangkan dengan menggunakan prinsip mesin uap. Dampak dari revolusi industri menyebabkan pabrik-pabrik skala besar tumbuh menjamur dimana-mana yang kemudian memiliki konsekuensi terjadinya perubahan dalam masyarakat.Awalnya pabrik-pabrik tersebut ditenagai oleh tenaga uap, tetapi kemudian dialihkan ke tenaga listrik setelah sebuah jaringan listrik di kembangkan. Hal ini pun memberikan dampak besar dalam dunia industri dimana mesin-mesin bertenaga uap digantikan oleh mesin bertenaga listrik menyebabkan peningkatan yang signifikan dalam hal efisiensi. Perkembangannya tidak berhenti sampai disitu melainkan terus mengalami inovasi. Penerapan otomatisasi hadir untuk menggantikan operator manusia. Proses ini dipercepat dengan perkembangan komputer dan robot . Disini peran elektronika hadir di dunia industri, Elektronika sendiri merupakan ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel, semikonduktor, dan lain sebagainya. Revolusi besar-besaran terhadap dunia elektronika terjadi sekitar tahun 1960-an, dimana saat itu mulai ditemukan suatu komponen elektronika yang dinamakan Transistor, yang berbahan dasar silicon sehingga memungkinkan membuat suatu alat dalam dimensi yg lebih kecil dan lebih hemat listrik. Sebagai contoh, dalam bidang industri berat, Elektronika digunakan sebagai sistem otomatisasi, biasa disebut Mekatronika, atau yang lebih familiar adalah teknologi Robot, hampir seluruh proses pembuatan suatu produk semuanya di kerjakan oleh tangan-tangan besi tersebut, hal ini menjadikan proses produksi menjadi semakin efektif dan efisien. Sistem otomatisasi dalam dunia industri biasanya menggunakan beberapa media pembantu yaitu Hidrolik, Pneumatic dan Motor servo. Adapun kelebihan dan kekurangan dari ketiga media pembantu tersebut ialah :1. Hidrolika. Berdaya besarb. Respon Lambatc. Menggunakan OLI, sehingga biasa ada genangan OLI disekitar instrument, tidak cocok untuk proses pekerjaan yang membutuhkan kebersihan tinggi2. Pneumatica. Daya tidak sebesar Hidrolikb. Respon cepatc. Menggunakan udara yg dikompresi, teknologi ini cenderung lebih bersih dari hidrolik, cocok utk industri yg membutuhkan kebersihan pada proses produksi3. Motor servoa. Daya leih rendah dari pneumaticb. Respon sangat cepatc. Tingkat ketelitian sangat tinggi dibanding kedua teknologi di atas d. Menggunakan motor servo yang bisa dikatakan sangat bersih tanpa ada kotoran yang dikeluarkan pada saat bekerja, sangat cocok utk industri elelktronika, misalnya dalam proses pembuatan prosesor.

Dewasa ini Elektronika dalam dunia industri semakin berkembang dan sulit untuk dipisahkan. Hadir kemudian cabang ilmu yang menggabungkan antara pengetahuan elektronika dan instrumentasi yang diperlukan dalam suatu industri. Cabang ilmu ini dikenal sebagai Elektronika dan Instrumentasi. Pengetahuan elektronika sangat diperlukan untuk mendukung sistem pengukuran dan pengontrolan instrumentasi dari industri yang dikendalikan.

Di dalam suatu industri kimia, misalnya, bermacam-macam reaksi kimia harus diukur dan dikendalikan baik suhu, volume campuran bahan, tekanan, derajad keasaman, dan lain-lainnya. Sementara pada industri baja dan logam, suhu yang tinggi harus diukur secara tepat dengan menggunakan alat pengukur elektronik untuk bisa mengendalikan pengepresan logam pada ketebalan yang diinginkan. Pada umumnya, peralatan pengukuran atau alat pengukur secara elektronik ini merupakan bagian dasar instrumentasi yang dipakai pada hampir semua bidang industri.

Bidang elektronika dan instrumentasi ini, tidak hanya diaplikasikan untuk industri kimia dan industri baja semata, tetapi diperlukan juga untuk pabrik mobil, pabrik gula, pabrik kertas, pabrik pemrosesan makanan, untuk instrumentasi kedokteran, dan untuk pabrik pembuatan alat-alat elektronik itu sendiri (seperti pabrik pembuatan telepon genggam, pabrik pembuatan chip/ sirkuit terpadu, pabrik pembuatan komputer, dsb

BAB IIIPENUTUP3.1 KESIMPULAN1. Termokopel adalah salah satu metode yang paling sederhana dan umum digunakan dalam menentukan temperatur proses.2. Termokopel mempunyai tipe-tipe yaitu tipe K, E, J, N, B, R, S, dan T. Setiap tipe mempunyai kalebihan dan kekurangan yang berbeda.3. Keuntungan menggunakan termokopel yaitu biaya yang diperlukan tidak besar, mudah didapat, mudah dalam pengoperasian, mudah dalam perawatan dan hanya membutuhkan tegangan yang kecil.4. Kekurangannya yaitu termokopel adalah alat yang sangat sensitive sehingga kesalahan akan semakin besar jika pengamat tidak teliti dan termokopel cepat rusak.5. Pengkalibrasian alat harus dilakukan secara manual dengan mengukur suhu nol derajat.

3.2 SARANDalam pengukuran dilapangan diperlukan ketelitian dan sebelum dan sesudahnya alat harus dikalibrasi terlabih dahulu.

REFERENSI

http://www.engineeringtown.com/teenagers/index.php/teknik-industri.htmlhttp://sersasih.wordpress.com/2011/12/03/termokopel/http://id.wikipedia.org/wiki/Termokopelhttp://en.wikipedia.org/wiki/Thomas_Johann_Seebeck Moran, M.J. dan Howard, N.S., 2004, Termodinamika Teknik, Jilid 1, Edisi ke-4, Penerjemah : Yulianto Sulistyo Nugroho, Erlangga : Jakarta.Zemansky, M.W. dan Dittman, R.H.,1986,Kalor dan Termodinamika, Terbitan ke 6 ,Penerjemah : Suroso, ITB : Bandung.

FISIKA II | MAKALAH TERMOKOPEL 16