tugas jiwa pk

Download Tugas Jiwa Pk

If you can't read please download the document

Upload: bahri-mahroji

Post on 20-Jan-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

yui

TRANSCRIPT

PROSEDUR TETAP KELUARGA

PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN

I.Sasaran

Keluarga dari klien perilaku kekerasan

Tujuan

Keluarga dapat mengenal tentang masalah. perilaku kekerasanKeluarga dapat mengambil keputusan untuk merawat klien perilaku kekerasan

c. Keluarga dapat merawat klien perilaku kekerasan

d. Keluarga dapat memodifikasi lingkungan dalam merawat klien

e. Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk merawat klien

III.Alat

Leaflet

Langkah-langkah

Menemui anggota keluargaMemberikan salam dan memperkenalkan diri dan menyepakati kontrakMenjelaskan tujuan pertemuanMenanyakan kepada keluarga keadaan klien sebelum di rawat di rumah sakit dan masalah yang dialami dalam merawatMemberikan reinforcement positif bila keluarga telah merawat klien dengan benarMenjelaskan kepada klien tentang :Pengertian perilaku kekerasanSebab-sebab timbulnya perilaku kekerasanTanda-tanda perilaku kekerasanPeran serta keluarga dalam merawat klienMemberikan kesempatan kepada keluarga untuk bertanyaMengevaluasi hal-hal yang telah didiskusikan dengan keluargaMemberikan reinforcement positif bila keluarga menjelaskan dengan benarMenanyakan hal-hal yang belum jelas dan membeikan leaflet sebagai alat bantuMengakhiri pertemuan dan menyepakati pertemuan yang akan datang

Tindak Lanjut

Memfasilitasi keluarga untuk melakukan tindakan asuhan keperawtan yang telah didiskusikanMengobservasi peran serta keluargaMemberikan renforcement positif kepada keluarga terkait dengan tindakan positif yang telah dilakukan oleh keluarga

FASE-FASE DAN AKTIVITAS

KUNJUNGAN KELUARGA

Fase Inisiasi

Klarifikasi sumber rujukan untuk kunjungan rumah

Sumber rujukan untuk kunjungan rumah ini diperoleh informasi dari tetangga teman dari salah satu kelompok kami.

Klarifikasi tujuan kunjungan rumah

Tujuan dalam kunjungan ke rumahnya adalah:

Keluarga dapat mengenal tentangmasalah perilaku kekerasanKeluarga dapat mengambil keputusan untuk merawt klien perilaku kekerasanKeluarga dapat merawat klien perilaku kekerasanKeluargadapat memodifikasi lingkungan dalam merawat klienKeluarga dapat memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk merawat klienDesain kunjungan rumah

Dalam kunjungan ke rumah ini hanya memberikanpendidikan kesehatan pada keluarga. Dan mencatat hasil Tanya jawab dari keluarga klien, mengobservasi tingkah laku klien selama dilakukan kunjungan.

Fase Prakunjungan

Lakukan kontarak dengan keluarga

Dalam kunjungan ini terlebih dahulu kontrak dengan keluarga apakah keluarga setuju atau mau untuk dikunjungi. Kunjungan ke rumah di lakukan pada hari sabtu tanggal 7 juni 2008 dirumah klien

Satukan persepsi tentang tujuan kunjungan dengan keluarga

Menjelaskan pada keluarga klienbahwa kunjungan ini untuk mendapatkan data mengenai keadaan klien dan memberikan pendidikan kesehatan. Menjelaskan pada keluarga klien tentang data yang diperoleh akan dirahasiakan

Apa keinginan keluarga dari kunjungan rumah

Keluarga berkeinginan dalam kunjungan rumah ini dapat menambah pengetahuan tentang keadaan klien dan perawatan klien yang benar

Buat jadwal kunjungan

Kunjungan rumah ini dilaksanakan pada hari sabtu 7 juni 2008 dirumah klien

Telaah rujukan / reference

Dalam memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga klien terlebih dahulu membaca-baca buku yang berhubungan dengan perilaku kesehatan untuk menambah informasi

Fase Di Dalam Keluarga

Memperkenalkan diri dan idenditas diri

Dalam kunjungan ini terlebih dahulu memperkenalkan diri dengan mengatakan kunjungan ini dilakukan oleh mahasiswa AKPER Karya Husada yang terdiri dari 4 orang mahasiswa yang bernama Marliana, Siti Qodiyah, Eva, Andriyanto

Interaksi social

Dalam kunjungan rumah ini sebisa mungkin keluarga klien dalam memberikan informasi tentang keadaan klien tidak merasa malu dan takut. Sebelumnya dengan membina hubungan rasa percaya agar keluarga klien dapat memberikan informasi tentang keadaan klien dan data klien yang diperlukan

Tetapkan hubungan perawat dan klien

Peran perawat disini hanya memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan klien yang benar, bukan membantu dalam bentuk materi misalnya membantu dalam pengobatan klien dengan membwa ke Rumah Sakit Jiwa dan mencari data untuk memperoleh informasi tentang keadaan klien

Implementasi proses keperawatan

Mengimplementasikan semua tindakan yang telah disusun pada keluarga meliputi mengenalkan kepada keluarga tentang masalah perilaku kekerasan (pengertian, manifestasi klinis, tanda dan gejala), membantu dalam memutuskan tindakan terhadap masalah perilaku kekerasan dengan menjelaskan akibat dari masalah perilaku kekerasan yang tidak terkontrol, menjelaskan kepada keluarga tentang cara membantu memutuskanmasalah perilaku kekerasan, menganjurkan kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung

Fase Terminasi

Telaah (evaluasi) kunjungan dengan keluarga

Bertanya kepada keluarga klien apakah dengan kunjungan kerumah ini keluarga lebih memahami tentang keadaan klien dan perawatan dalam proses penyembuhan klien

Rencana unutk kunjungan berikutnya

Dalam kunjungan kerumah ini data yang diinginkan diperoleh dan telah memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga klien maka diakhiri kunjungan ini

V. Fase Fasca Kunjungan

Catat hasil kunjungan

Mencatat hasil wawancaradari keluarga klien yang meliputi : memvalidasi data dan mencari informasi lain yang diperoleh dari keluarga

Rencana kunjungan berikutnya

Belum terencana kunjungan berikutnya.

LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KELUARGA

PADA KLIEN PERILAKU KEKERASAN

Hari/tanggal : Minggu, 8 juni 2008

Pukul: 10:00 WIB

Nama : Sdri. M

Umur : 34 tahun

Alamat : Kalangan, Bumirejo, Lendah, Kulon progo

Tujuan kunjungan rumah

Memvalidasi data dan melengkapi data terhadap klienUntuk mendapatkan informasi langsung dari keluarga tentang :Alasan klien menjadi gangguan jiwaKebiasaan keluarga dalam merawat klienFactor pendukung keluargaPengetahuan keluarga tentang gangguan jiwaHarapan keluarga terhadap klienMelakukan implementasi berdasarkan diagnose keperawatan klien

Hasil kunjungan keluarga

Memvalidasi klien Identitas klien

Nama : Mbak M

Umur : 34 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : -

Alamat : Kalangan, Bumirejo, Lendah Kulon Proga

Identitas Keluarga Klien

Nama : Ny T

Umur : 36 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Pendidikan : SD

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Hub.dgn klien : Kakak

Alamat : Kalangan, Bumirejo, Lendah Kulon Progo

Ilustrasi Pasien

Klien merupakan anak ke 3 dari 3 bersaudara yang terdiri dari 1 kakak perempuan dan 1 kakak laki-laki klien sekarang tinggal bersama ibu dan kakaknya laki-laki. Setiap hari klien bangin jam 07:00 pagi, ke kamar mandi, lalu jalan-jalan, bersepeda.Kalau di suruh melakukan pekerjaan rumah klien mau mengerjakan seperti bersih-bersih, mencuci, menyapu. Klien bisa mandi sendiri, dan kalau mau makan harus di sediakan oleh kakaknya, tapi tidak mau mencuci piring sendiri.Klien minum obat 2 X sehari di sediakan oleh kakaknya, kalau tidak disediakan klien tidak mau minum obat. Bila klien dalam keadaan normal klien dapat diajak bicara. Klien pernah dirawat di RSJ Grasia sebanyak 3X. Klien pernah melakukan perilaku kekerasan yaitu pernah memukul wajah Ibunya dengan panci sampai bengkak, melempar kaca tetangganya dengan batu dan melempar barang-barang dirumahnya.

Informasi lain yang diperoleh dari keluargaAlasan klien sakit

Menurut kakaknya, sebelum sakit klien pergi ke Jakarta dan bekerja di rumah makan masakan padang selama 3 bulan, dan klienpun disukai oleh majikannya, yang sudah punya isteri dan anak. Karena isteri majikannya tahu tentang hubungan suaminya dengan klien maka isterinya tidak terima. Lalu isteri majiknnya datang ke paranormal untuk membuat klien menjadi gangguan jiwa. Kemudian klien dibawa pulang oleh kakaknya, setelah sampai dirumah klien menjadi sering marah-marah, berbicara kasar, melempar barang-barang yang ada disekitarnya dan melukai orang lain terutama ibunya.

Kebiasaan keluarga menghadapi klien

Klien selalu dirawat oleh kakaknya, jika klien kambuh kakaknya langsung mengikatnya ditsmpat tidur dan menyuruh klien untuk tidur, dalam ruangan tersendiri dan tak ada barang-barang yang bisa di rusak olehnya

Support

Kakaknya sering mengajak klien untuk kontrol 1 bulan sekali, dan mengambil obat di puskesmas apabila obat sudah habis, kakaknya selalu menyiapkan makanan dan obat pada waktu makan dan minum obat.

Pengetahuan keluarga tentang gangguan jiwa

Keluarga ( kakak klien ), tidak mengetahui tentang gangguan jiwa yang dialami oleh adiknya, yang diketahuinya gangguan jiwa yang dialami oleh adiknya itu karena dulu dia diguna-guna oleh paranormal yang disuruh oleh isteri majikannya.

Harapan keluarga terhadap klien

Keluarga berharap klien bisa sembuh dan dapat bekerja kembali untuk membantu keluarganya terutama dalam hal ekonomi, sereta klien bisa membatu merawat ibunya yang sedang sakit

Rencana Tujuan

Kelurga dapat mengenal masalah perilaku kekerasan yang dialami klien Keluarga dapat merawat klien dengan masalah perilaku kekerasanKeluarga dapat menerapkan cara mengatasi masalah Keluarga dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tidak munculnya masalahKeluarga dapat mengetahui pentingnya melakukan control ( berobat ) ke rumah sakit atau puskesmas untuk mengetahui perkembangan penyakitnya.

Implementasi

Mengenalkan kepada keluarga tentang masalah perilaku kekerasanPengertian

Perilaku kekerasan / PK adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman. ( stuart and sundeen, 1995 )

Kekerasan atau ngamuk adalah perasaan marah dan bermusuhan yang kuat disertai control diri, individu dapat merusak diri sendiri orang lain dan lingkungan. Kemarahan adalah perasaan jengkel yang timbul sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.

Etiologi / penyebab Faktor genetik :

Mempengaruhi transmisi gangguan efektif melalui riwayat keluarga atau keturunan.

Factor agresi :

Defresi menjadi akibat perasaan marah yang ditujukan kepada diri sendiri

Teori kehilangan objek merujuk kepada perpisahan traumatic individu dengan benda yang sangat berarti Teori organisasi kepribadian konsep diri yang negatif dan harga diri rendah yang mempengaruhi sistem keyakinan dan penilaian seseorang Model ketidakberdayaan bukan karena trauma menyebabkan defresi dimana seseorang tidak punya kendali.Model perilaku :

Defresi terletak pada kurangnya keinginan positif dalam berinteraksi dengan lingkungan

Tanda dan gejala

Tanda dan gejala dari PK

1.Emosi : tidak adeqwat, tidak aman, rasa terganggu, marah ( dendam ) jengkel

2.Fisik : muka marah, pandangan tajam, nafas pendek, keringat, sakit fisik penyalahgunaan zat, tekanan darah.

3.Sfiritual :kemahakuasaan, kebajikan atau kebenaran diri, keraguan, tidak bermoral, kebejatan, kreatifitas terhambat.

4. Sosial : Menarik diri, pengasingan, penolakan, kekerasan, ejekan, humor.

5. Intelektual : Mendominasi, bawel, sarkasme, berdebat, meremehkan.

d. Faktor predisposisi

Berbagai pengalaman yang dialami setiap orang merupakan factor predisposisi yang artinya mungkin terjadi atau tidaj terjadi

Psikologis . kegagalan yang dialami dalam menimbulkan prustasi yang kemudian dapat timbul amuk, masa kanak-kanak yang tidak menyenangkan yaitu perasaan ditolak, dihina atau dianiaya atau saksi penganiayaan.Perilaku . Reinforcemenf yang diterima pads saat melakukan kekerasan atau sering mengobservasi kekerasan dirumah atau diluar rumah. Semua aspek ini menstimulasi individu mengadopsi PK.Sosial budaya . Budaya tertutup dan control social yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan seolah-olah perilaku kekerasan diterima.

e.Faktor prestipitasi

Bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi dengan orang lain, kondisi klien seperti kelemahan fisik ( penyakit fisik ) keputusasaan, ketidak-berdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku kekerasan.

Situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai atau pekerjaan dan kekerasan merupakan factor penyebab lain.

Interaksi sosial yang provokatif & konflik dapat memicu PK.

Membantu dalam memutuskan tindakan terhadap masalah PK dengan menjelaskan akibat dan masalah PK yang tidak terkontrol.Klien dapat menciderai orang lain.Klien dapat merusak lingkungan.Peran keluarga dalam mengatasi klien dengan PKmemberikan dorongan pada klien untuk melakukan aktifitas sehari-hari.Memberikan reinforcemen positif pada klien apabila klien klien melakukan kegiatan yang disuruh keluarga.Keluarga membantu klien saat meminta bantuan.

menganjurkan kepada keluarga untuk menciptakan lingkungan yang mendukung.mengikut sertakan klien dalam setiap kegiatan keluarga.memberikan dorongan untuk selalu berkomonikasi.

E. Evaluasi

Keluarga klien dapat memahami pengertian, sebab dan tanda-tanda saat timbulnya perilaku kekerasan.Keluarga klien mengatakan akan membantu mengontrol masalah perilaku kekerasan bila klien pulang dengan memberikan kegiatan.Keluarga klien berjanji akan membawa control ke rumah sakit bila obat-obatnya habis.Kelurga klien berjanji akan menjenguk secara teratur dan merawat klien dengan baik jika pulang nanti.

PROPOSAL DAN HASIL KUNJUNGAN KELUARGA

PADA KLIEN DENGAN PERILAKU KEKERASAN

Disusun Oleh :

EVA RIYANTHI (060596)MARLIANA PURWENI (060605)SITI QODIYAH (060620)SRI ANDRIYANTO (060616)

AKADEMI PERAWATAN KARYA HUSADA

YOGYAKARTA

2 0 0 8