tugas sastra lama prambanan1

Upload: restu-priyanti

Post on 07-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Tugas Sastra Lama Prambanan1

    1/4

    RELIEF CANDI SIWA NOMOR 21-31

    KOMPLEK CANDI PRAMBANAN

    (Laporan Studi Lapangan Candi Prambanan)

  • 7/22/2019 Tugas Sastra Lama Prambanan1

    2/4

    Candi Prambanan termasuk dalam salah satu situs warisan dunia oleh UNESCO dan

    merupakan Candi Hindu terbesar di Indonesia, bahkan terbesar di Asia Tenggara. Candi ini

    terletak di Jl. Solo Km 16, Desa Prambanan, Propinsi Yogyakarta, Indonesia. Candi

    Prambanan di bangun sekitar tahun 850 Masehi pada abad ke-9 oleh Dinasti Sanjaya, pada

    masa masa pemerintahan dua raja, Rakai Pikatan dan Rakai Balitung. Candi ini di bangun

    sebagai tandingan untuk Dinasti Syailendra yang membangun Candi Borobudur dan CandiSewu di daerah tersebut. Para sejarawan menyatakan bahwa pembangunan Candi Prambanan

    mungkin dimaksudkan untuk menandai kembalinya Dinasti Sanjaya yang beragama Hindu

    setelah hampir satu abad jatuh di bawah dominasi Dinasti Syailendra yang beragama Buddha

    di Jawa Tengah, sedangkan nama Prambanan berasal dari nama desa dimana candi itu berdiri.

    Candi Prambanan memiliki 3 candi utama yang terletak di halaman utama, yaitu

    Candi Wisnu (pemelihara), Brahma (pencipta), dan Siwa (penghancur). Ketiga candi tersebut

    merupakan lambang Trimurti dalam kepercayaan Hindu dengan posisi candi menghadap ke

    arah timur. Setiap candi utama memiliki satu candi pendamping yang menghadap ke barat

    dan di dedikasikan sebagai kendaraan (wahana) untuk masing-masing dewa. Banteng Nandi

    untuk Siwa, Angsa suci Hamsa untuk Brahma, dan Garuda untuk Wisnu. Selain itu, masihterdapat 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut. Sementara, halaman kedua memiliki

    224 candi.

    Candi Siwa

    Candi Siwa terletak di terletak di antara Candi Brahma dan Candi Wisnu dengan

    ketinggian 47 meter dan lebar 34 meter. Candi Siwa dikelilingi relief-relief yang terpahat di

    dinding dan menyambung ke Candi Brahma, menceritakan kisah Ramayana. Untuk

    mengikuti cerita yang sesuai, pengunjung harus masuk dari sisi sebelah timur dan mulai

    melakukan pradakshina atau keliling searah jarum jam. Relief lain yang menarik adalahpohon Kalpataru yang dalam agama Hindu dianggap sebagai pohon kehidupan, kelestarian

    dan keserasian lingkungan. Di Candi Prambanan, relief pohon Kalpataru digambarkan tengah

    mengapit singa. Keberadaan pohon ini membuat para ahli menganggap bahwa masyarakat

    abad ke-9 memiliki kearifan dalam mengelola lingkungannya.

    Candi Siwa memilik empat buah ruangan, satu ruangan utama berisi arca Siwa,

    sedangkan 3 ruangan lainnya masing-masing berisi arca Durga (istri Siwa), Agastya (guru

    Siwa), dan Ganesha (putra Siwa). Arca Durga itulah yang disebut-sebut sebagai arca Roro

    Jonggrang dalamlegenda candi prambanan.

    Pada candi Siwa terdapat relief kisah Ramayana yang dipahat pada dinding batu candi.Relief tersebut tersusun berurutan mengelilingi dinding candi. Pengunjung yang akan

    menikmati cerita Ramayana melalui relief tersebut harus berjalan mulai dari arah timur,

    kemudian ke kiri searah jarum jam.

    Dimulai dari tenggara, pengunjung bisa menyaksikan relief nomor 1 sampai 9. Pada sisi

    barat daya merupakan relief nomor 10-20, sisi barat laut berisi relief nomor 21 sampai 31 dan

    yang terakhir pada sisi timur laut merupakan relief nomor 32 sampai 42.

    Berikut ini adalah foto dan deskripsi cerita Ramayana pada relief di sisi barat laut, yakni

    relief nomor 21 sampai 31.

    http://www.gonjangganjing.com/legenda/legenda-candi-prambanan/http://www.gonjangganjing.com/legenda/legenda-candi-prambanan/
  • 7/22/2019 Tugas Sastra Lama Prambanan1

    3/4

    21.Rahwana yang menyemat sebagai pertapa, mendekati Sinta dan menangkapnya.22.Rahwana yang sudah berganti rupa lagi sebagai raksasa, terbang membawa lari Sinta.

    Burung Jatayu yang melihatnya terus menyerang dan berkelahi melawan Rahwana,

    tapi kalah. Sinta sempat memberi cincinnya kepada Jatayu.

    23.Jatayu yang sudah kalah dalam perang datang pada Rama dan sebelummenghembuskan nafas terakhir, ia menyerahkan cincin Sinta kepada Rama (dalamgambar Jatayu kelihatan masih segar bugar).

    24.Seorang dewa, yang terkutuk dan berganti rupa menjadi raksasa, tidak berkepala(dalam gambar dengan kepala) ,tetapi mukanya terdapat pada perutnya bernama

    Kabandha, menjumpai Rama dan Laksmana dalam perjalanannya. Raksasa itu

    menantang perang. Rama dalam berperang melepaskan anak panahnya untuk

    membinasakan Kabandha. Kabandha berganti rupa, kembali menjadi dewa dan

    terbang ke surga.

    25.Dalam perjalanan lebih lanjut, Rama dan Laksmana menjumpai seekor buayapenjelmaan dewi dari surga yang terkutuk. Sesudah terkena anak panah Rama, buaya

    tersebut kembali lagi menjadi dewi dari kahyangan dan kemudian terbang ke surga.26.Rama dan Laksmana berjumpa dengan Hanoman yang menganjurkan mereka

    menemui Sugriwa raja kera.

    27.Rama sudah lelah dan haus. Laksmana mengambil air dengan tempat anak panah(bahasa jawanya endhong). Tetapi airnya berasa asin, karena air itu sebetulnya adalah

    air mata sugriwa yang sedang menangis di atas pohon karena kehilangan

    kedudukannya sebagai raja sementara permaisurinya direbut oleh saudaranya yang

    bernama Subali.

    28.Sugriwa berjanji akan melawan Rahwana dan mencarikan Sinta apabila Ramabersedia membantunya merebut kembali kerajaan dan permaisurinya yang direbut

    oleh Subali. Sugriwa meminta agar Rama menunjukkan kekuatan dan kecakapannya

    memanah, lalu Rama melepaskan anak panahnya yang dapat menembus 7 batang

    pohon kelapa yang berderet.

    29.Rama akan membunuh Subali

    dengan melepaskan anak

    panahnya, kalau Sugriwa dan

    Subali sedang berperang.

    Tetapi karena Sugriwa dan

    Subali anak kembar dan

    berwajah sama, Rama takdapat mengenali mana

    Sugriwa dan Subali. Oleh

    karenanya Rama tak berani

    melepaskan anak panahnya.

    Pertempuran antara Sugriwa

    dan Subali sangat seru.

    Ternyatra Sugriwa kalah dalam perang tanding tersebut.

    30.Sesudah Sugriwa mengenakan tanda daun-daunan agar dikenali oleh Rama, makaperang antara Subali dan Sugriwa dimulai lagi. Dengan adanya tanda pengenal tadi,

    Rama dapat membunuh subali dengan anak panahnya.

  • 7/22/2019 Tugas Sastra Lama Prambanan1

    4/4