undang-2 lh-no. 32-2009

Upload: dessy-missa

Post on 24-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    1/38

    1

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR 32 TAHUN 2009

    TENTANG

    PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa lingkungan hidup yang baik dan sehat merupakan hak asasi setiap

    warga negara Indonesia sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 28H

    Undang-Undang Dasar egara !epublik Indonesia "ahun #$%&' bahwa

    pembangunan ekonomi nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-

    Undang Dasar egara !epublik Indonesia "ahun #$%& diselenggarakan

    berdasarkan prinsip pembangunan berkelan(utan dan berwawasan

    lingkungan'

    ). bahwa semangat otonomi daerah dalam penyelenggaraan pemerintahanegara *esatuan !epublik Indonesia telah membawa perubahan hubungan

    dan kewenangan antara Pemerintah dan pemerintah daerah+ termasuk di

    bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    d. bahwa kualitas lingkungan hidup yang semakin menurun telah mengan)am

    kelangsungan perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga

    perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang

    sungguhsungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan'

    e. bahwa pemanasan global yang semakin meningkat mengakibatkan

    perubahan iklim sehingga memperparah penurunan kualitas lingkungan

    hidup karena itu perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

    hidup',. bahwa agar lebih men(amin kepastian hukum dan memberikan perlindungan

    terhadap hak setiap orang untuk mendapatkan lingkungan hidup yang baik

    dan sehat sebagai bagian dari perlindungan terhadap keseluruhan ekosistem+

    perlu dilakukan pembaruan terhadap Undang-Undang omor 2 "ahun

    #$$ tentang Pengelolaan /ingkungan Hidup'

    g. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huru, a+

    huru, b+ huru, )+ huru, d+ huru, e+ dan huru, ,+ perlu membentuk Undang-

    Undang tentang Perlindungan dan Pengelolaan /ingkungan Hidup'

    Mengingat : Pasal 20+ Pasal 2#+ Pasal 28H ayat 1#+ serta Pasal ayat 1 dan ayat 1%

    Undang-Undang Dasar egara !epublik Indonesia "ahun #$%&'

    Dengan Persetu(uan 3ersama

    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

    dan

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

    MEMUTUSKAN:

    Menea!"an : UNDANG-UNDANG TENTANG PERLINDUNGAN DAN

    PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP#

    BAB IKETENTUAN UMUM

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    2/38

    2

    Pa$a% &

    Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

    #. /ingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda+ daya+ keadaan+ dan

    makhluk hidup+ termasuk manusia dan perilakunya+ yang mempengaruhi alam itusendiri+ kelangsungan perikehidupan+ dan kese(ahteraan manusia serta makhluk hidup

    lain.

    2. Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya sistematis dan terpadu

    yang dilakukan untuk melestarikan ,ungsi lingkungan hidup dan men)egah ter(adinya

    pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi peren)anaan+

    peman,aatan+ pengendalian+ pemeliharaan+ pengawasan+ dan penegakan hukum.

    . Pembangunan berkelan(utan adalah upaya sadar dan teren)ana yang memadukan aspek

    lingkungan hidup+ sosial+ dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk men(amin

    keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan+ kemampuan+ kese(ahteraan+ dan mutu

    hidup generasi masa kini dan generasi masa depan.%. !en)ana perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang selan(utnya disingkat

    !PP/H adalah peren)anaan tertulis yang memuat potensi+ masalah lingkungan hidup+

    serta upaya perlindungan dan pengelolaannya dalam kurun waktu tertentu.

    &. 5kosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan

    utuhmenyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan+ stabilitas+

    dan produkti6itas lingkungan hidup.

    7. Pelestarian ,ungsi lingkungan hidup adalah rangkaian upaya untuk memelihara

    kelangsungan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

    . Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung

    perikehidupan manusia+ makhluk hidup lain+ dan keseimbangan antarkeduanya.

    8. Daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk menyerap

    at+ energi+ dan4atau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya.

    $. 9umber daya alam adalah unsur lingkungan hidup yang terdiri atas sumber daya hayati

    dan nonhayati yang se)ara keseluruhan membentuk kesatuan ekosistem.

    #0. *a(ian lingkungan hidup strategis+ yang selan(utnya disingkat */H9+ adalah rangkaian

    analisis yang sistematis+ menyeluruh+ dan partisipati, untuk memastikan bahwa prinsip

    pembangunan berkelan(utan telah men(adi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan

    suatu wilayah dan4atau kebi(akan+ ren)ana+ dan4atau program.

    ##. nalisis mengenai dampak lingkungan hidup+ yang selan(utnya disebut mdal+ adalah

    ka(ian mengenai dampak penting suatu usaha dan4atau kegiatan yang diren)anakan pada

    lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentangpenyelenggaraan usaha dan4atau kegiatan.

    #2. Upaya pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pemantauan lingkungan hidup+ yang

    selan(utnya disebut U*/-UP/+ adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha

    dan4atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang

    diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan4atau

    kegiatan.

    #. 3aku mutu lingkungan hidup adalah ukuran batas atau kadar makhluk hidup+ at+ energi+

    atau komponen yang ada atau harus ada dan4atau unsur pen)emar yang ditenggang

    keberadaannya dalam suatu sumber daya tertentu sebagai unsur lingkungan hidup.

    #%. Pen)emaran lingkungan hidup adalah masuk atau dimasukkannya makhluk hidup+ at+

    energi+ dan4atau komponen lain ke dalam lingkungan hidup oleh kegiatan manusiasehingga melampaui baku mutu lingkungan hidup yang telah ditetapkan.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    3/38

    3

    #&. *riteria baku kerusakan lingkungan hidup adalah ukuran batas perubahan si,at ,isik+

    kimia+ dan4atau hayati lingkungan hidup yang dapat ditenggang oleh lingkungan hidup

    untuk dapat tetap melestarikan ,ungsinya.

    #7. Perusakan lingkungan hidup adalah tindakan orang yang menimbulkan perubahan

    langsung atau tidak langsung terhadap si,at ,isik+ kimia+ dan4atau hayati lingkungan

    hidup sehingga melampaui kriteria baku kerusakan lingkungan hidup.#. *erusakan lingkungan hidup adalah perubahan langsung dan4atau tidak langsung

    terhadap si,at ,isik+ kimia+ dan4atau hayati lingkungan hidup yang melampaui kriteria

    baku kerusakan lingkungan hidup.

    #8. *onser6asi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam untuk men(amin

    peman,aatannya se)ara bi(aksana serta kesinambungan ketersediaannya dengan tetap

    memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

    #$. Perubahan iklim adalah berubahnya iklim yang diakibatkan langsung atau tidak langsung

    oleh akti6itas manusia sehingga menyebabkan perubahan komposisi atmos,ir se)ara

    global dan selain itu (uga berupa perubahan 6ariabilitas iklim alamiah yang teramati pada

    kurun waktu yang dapat dibandingkan.

    20. /imbah adalah sisa suatu usaha dan4atau kegiatan.2#. 3ahan berbahaya dan bera)un yang selan(utnya disingkat 3 adalah at+ energi+ dan4atau

    komponen lain yang karena si,at+ konsentrasi+ dan4atau (umlahnya+ baik se)ara langsung

    maupun tidak langsung+ dapat men)emarkan dan4atau merusak lingkungan hidup+

    dan4atau membahayakan lingkungan hidup+ kesehatan+ serta kelangsungan hidup

    manusia dan makhluk hidup lain.

    22. /imbah bahan berbahaya dan bera)un+ yang selan(utnya disebut /imbah 3+ adalah sisa

    suatu usaha dan4atau kegiatan yang mengandung 3.

    2. Pengelolaan limbah 3 adalah kegiatan yang meliputi pengurangan+ penyimpanan+

    pengumpulan+ pengangkutan+ peman,aatan+ pengolahan+ dan4atau penimbunan.

    2%. Dumping 1pembuangan adalah kegiatan membuang+ menempatkan+ dan4atau

    memasukkan limbah dan4atau bahan dalam (umlah+ konsentrasi+ waktu+ dan lokasi

    tertentu dengan persyaratan tertentu ke media lingkungan hidup tertentu.

    2&. 9engketa lingkungan hidup adalah perselisihan antara dua pihak atau lebih yang timbul

    dari kegiatan yang berpotensi dan4atau telah berdampak pada lingkungan hidup.

    27. Dampak lingkungan hidup adalah pengaruh perubahan pada lingkungan hidup yang

    diakibatkan oleh suatu usaha dan4atau kegiatan.

    2. ;rganisasi lingkungan hidup adalah kelompok orang yang terorganisasi dan terbentuk

    atas kehendak sendiri yang tu(uan dan kegiatannya berkaitan dengan lingkungan hidup.

    28. udit lingkungan hidup adalah e6aluasi yang dilakukan untuk menilai ketaatan

    penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan terhadap persyaratan hukum dan kebi(akan

    yang ditetapkan oleh pemerintah.2$. 5koregion adalah wilayah geogra,is yang memiliki kesamaan )iri iklim+ tanah+ air+ ,lora+

    dan ,auna asli+ serta pola interaksi manusia dengan alam yang menggambarkan integritas

    sistem alam dan lingkungan hidup.

    0. *eari,an lokal adalah nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat

    untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup se)ara lestari.

    #. Masyarakat hukum adat adalah kelompok masyarakat yang se)ara turun temurun

    bermukim di wilayah geogra,is tertentu karena adanya ikatan pada asal usul leluhur+

    adanya hubungan yang kuat dengan lingkungan hidup+ serta adanya sistem nilai yang

    menentukan pranata ekonomi+ politik+ sosial+ dan hukum.

    2. 9etiap orang adalah orang perseorangan atau badan usaha+ baik yang berbadan hukum

    maupun yang tidak berbadan hukum.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    4/38

    4

    . Instrumen ekonomi lingkungan hidup adalah seperangkat kebi(akan ekonomi untuk

    mendorong Pemerintah+ pemerintah daerah+ atau setiap orang ke arah pelestarian ,ungsi

    lingkungan hidup.

    %. n)aman serius adalah an)aman yang berdampak luas terhadap lingkungan hidup dan

    menimbulkan keresahan masyarakat.

    &. Iin lingkungan adalah iin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usahadan4atau kegiatan yang wa(ib amdal atau U*/-UP/ dalam rangka perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasyarat untuk memperoleh iin usaha dan4atau

    kegiatan.

    7. Iin usaha dan4atau kegiatan adalah iin yang diterbitkan oleh instansi teknis untuk

    melakukan usaha dan4atau kegiatan.

    . Pemerintah pusat+ yang selan(utnya disebut Pemerintah+ adalah Presiden !epublik

    Indonesia yang memegang kekuasaan pemerintahan egara !epublik Indonesia

    sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar egara !epublik Indonesia "ahun

    #$%&.

    8. Pemerintah daerah adalah gubernur+ bupati+ atau walikota+ dan perangkat daerah sebagai

    unsur penyelenggara pemerintah daerah.$. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang

    perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

    BAB II

    ASAS, TU'UAN, DAN RUANG LINGKUP

    Ba()an Ke$a*

    A$a$

    Pa$a% 2

    Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

    dilaksanakan berdasarkan asas:

    a. tanggung (awab negara'

    b. kelestarian dan keberlan(utan'

    ). keserasian dan keseimbangan'

    d. keterpaduan'

    e. man,aat'

    ,. kehati-hatian'

    g. keadilan'

    h. ekoregion'

    i. keanekaragaman hayati'

    (. pen)emar membayar'k. partisipati,'

    l. keari,an lokal'

    m. tata kelola pemerintahan yang baik' dan

    n. otonomi daerah.

    Ba()an Ked*a

    T*+*an

    Pa$a% 3

    Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup

    bertu(uan:

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    5/38

    5

    a. melindungi wilayah egara *esatuan !epublik Indonesia dari pen)emaran dan4atau

    kerusakan lingkungan hidup'

    b. men(amin keselamatan+ kesehatan+ dan kehidupan manusia'

    ). men(amin kelangsungan kehidupan makhluk hidup dan kelestarian ekosistem'

    d. men(aga kelestarian ,ungsi lingkungan hidup'

    e. men)apai keserasian+ keselarasan+ dan keseimbangan lingkungan hidup',. men(amin terpenuhinya keadilan generasi masa kini dan generasi masa depan'

    g. men(amin pemenuhan dan perlindungan hak atas lingkungan hidup sebagai bagian

    dari hak asasi manusia'

    h. mengendalikan peman,aatan sumber daya alam se)ara bi(aksana'

    i. mewu(udkan pembangunan berkelan(utan' dan

    (. mengantisipasi isu lingkungan global.

    Ba()an Ke)(a

    R*an( L)n("*!

    Pa$a%

    Pe%)nd*n(an dan !en(e%.%aan %)n("*n(an /)d*!e%)!*):

    a. peren)anaan'

    b. peman,aatan'

    ). pengendalian'

    d. pemeliharaan'

    e. pengawasan' dan

    ,. penegakan hukum.

    BAB III

    PEREN1ANAAN

    Pa$a%

    Peenanaan !e%)nd*n(an dan !en(e%.%aan

    %)n("*n(an /)d*! d)%a"$ana"an e%a%*) a/a!an:

    a. in6entarisasi lingkungan hidup'

    b. penetapan wilayah ekoregion' dan

    ). penyusunan !PP/H.

    Ba()an Ke$a*

    In4ena)$a$) L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 5

    1# In6entarisasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal & huru, a terdiri atas

    in6entarisasi lingkungan hidup:

    a. tingkat nasional'

    b. tingkat pulau4kepulauan' dan

    ). tingkat wilayah ekoregion.

    12 In6entarisasi lingkungan hidup dilaksanakan untuk memperoleh data dan in,ormasi

    mengenai sumber daya alam yang meliputi:

    a. potensi dan ketersediaan'

    b. (enis yang diman,aatkan'). bentuk penguasaan'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    6/38

    6

    d. pengetahuan pengelolaan'

    e. bentuk kerusakan' dan

    ,. kon,lik dan penyebab kon,lik yang timbul akibat pengelolaan.

    Ba()an Ked*a

    Penea!an W)%a6a/ E".e().n

    Pa$a% 7

    1# In6entarisasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1# huru, a dan

    huru, b men(adi dasar dalam penetapan wilayah ekoregion dan dilaksanakan oleh

    Menteri setelah berkoordinasi dengan instansi terkait.

    12 Penetapan wilayah ekoregion sebagaimana dimaksud pada ayat 1# ilaksanakan dengan

    mempertimbangkan kesamaan:

    a. karakteristik bentang alam'

    b. daerah aliran sungai'). iklim'

    d. ,lora dan ,auna'

    e. sosial budaya'

    ,. ekonomi'

    g. kelembagaan masyarakat' dan

    h. hasil in6entarisasi lingkungan hidup.

    Pa$a% 8

    In6entarisasi lingkungan hidup di tingkat wilayah ekoregion sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 ayat 1# huru, ) dilakukan untuk menentukan daya dukung dan daya tampung serta

    )adangan sumber daya alam.

    Ba()an Ke)(a

    Pen6*$*nan Renana Pe%)nd*n(an

    dan Pen(e%.%aan L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 9

    1# !PP/H sebagaimana dimaksud dalam Pasal & huru, ) terdiri atas:

    a. !PP/H nasional'

    b. !PP/H pro6insi' dan

    ). !PP/H kabupaten4kota.

    12 !PP/H nasional sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, a disusun berdasarkan

    in6entarisasi nasional.

    1 !PP/H pro6insi sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, b disusun berdasarkan:

    a. !PP/H nasional'

    b. in6entarisasi tingkat pulau4kepulauan' dan

    ). in6entarisasi tingkat ekoregion.

    1% !PP/H kabupaten4kota sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, ) disusunberdasarkan:

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    7/38

    7

    a. !PP/H pro6insi'

    b. in6entarisasi tingkat pulau4kepulauan' dan

    d. in6entarisasi tingkat ekoregion.

    Pa$a% &0

    1# !PP/H sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ disusun oleh Menteri+ gubernur+ atau

    bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya.

    12 Penyusunan !PP/H sebagaimana dimaksud pada ayat 1# memperhatikan:

    a. keragaman karakter dan ,ungsi ekologis'

    b. sebaran penduduk'

    ). sebaran potensi sumber daya alam'

    d. keari,an lokal'

    e. aspirasi masyarakat' dan

    ,. perubahan iklim.

    1 !PP/H diatur dengan:

    a. peraturan pemerintah untuk !PP/H nasional'b. peraturan daerah pro6insi untuk !PP/H pro6insi' dan

    ). peraturan daerah kabupaten4kota untuk !PP/H kabupaten4kota.

    1% !PP/H memuat ren)ana tentang:

    a. peman,aatan dan4atau pen)adangan sumber daya alam'

    b. pemeliharaan dan perlindungan kualitas dan4atau ,ungsi lingkungan hidup'

    ). pengendalian+ pemantauan+ serta pendayagunaan dan pelestarian sumber daya alam'

    dan

    d. adaptasi dan mitigasi terhadap perubahan iklim.

    1& !PP/H men(adi dasar penyusunan dan dimuat dalam ren)ana pembangunan (angka

    pan(ang dan ren)ana pembangunan (angka menengah.

    Pa$a% &&

    *etentuan lebih lan(ut mengenai in6entarisasi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 7+ penetapan ekoregion sebagaimana dimaksud dalam Pasal dan Pasal 8+ serta

    !PP/H sebagaimana dimaksud dalam Pasal $ dan Pasal

    #0 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    BAB I

    PEMANAATAN

    Pa$a% &2

    1# Peman,aatan sumber daya alam dilakukan berdasarkan !PP/H.

    12 Dalam hal !PP/H sebagaimana dimaksud pada ayat 1# belum tersusun+ peman,aatan

    sumber daya alam dilaksanakan berdasarkan daya dukung dan daya tampung lingkungan

    hidup dengan memperhatikan:

    a. keberlan(utan proses dan ,ungsi lingkungan hidup'

    b. keberlan(utan produkti6itas lingkungan hidup' dan

    b. keselamatan+ mutu hidup+ dan kese(ahteraan masyarakat.

    1 Daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 12

    ditetapkan oleh:

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    8/38

    8

    a. Menteri untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup nasional dan

    pulau4kepulauan'

    b. gubernur untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup pro6insi dan

    ekoregion lintas kabupaten4kota' atau

    ). bupati4walikota untuk daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup

    kabupaten4kota dan ekoregion di wilayah kabupaten4kota.

    1% *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara penetapan daya dukung dan daya tampung

    lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dalam peraturan

    pemerintah.

    BAB

    PENGENDALIAN

    Ba()an Ke$a*

    U*

    Pa$a% &3

    1# Pengendalian pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup dilaksanakan dalam

    rangka pelestarian ,ungsi lingkungan hidup.

    12 Pengendalian pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud

    pada ayat 1# meliputi:

    a. pen)egahan'

    ). penanggulangan' dan

    d. pemulihan.

    1 Pengendalian pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud

    pada ayat 1# dilaksanakan oleh Pemerintah+ pemerintah daerah+ dan penanggung (awab

    usaha dan4atau kegiatan sesuai dengan kewenangan+ peran+ dan tanggung (awab masing-

    masing.

    Ba()an Ked*a

    Pene(a/an

    Pa$a% &

    Instrumen pen)egahan pen)emaran dan4atau

    kerusakan lingkungan hidup terdiri atas:a. */H9'

    b. tata ruang'

    d. baku mutu lingkungan hidup'

    e. kriteria baku kerusakan lingkungan hidup'

    ,. amdal'

    g. U*/-UP/'

    h. periinan'

    i. instrumen ekonomi lingkungan hidup'

    (. peraturan perundang-undangan berbasis lingkungan hidup'

    k. anggaran berbasis lingkungan hidup'

    l. analisis risiko lingkungan hidup'm. audit lingkungan hidup' dan

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    9/38

    9

    n. instrumen lain sesuai dengan kebutuhan dan4atau perkembangan ilmu pengetahuan.

    Paa(a; &

    Ka+)an L)n("*n(an H)d*! Sae()$

    Pa$a% &

    1# Pemerintah dan pemerintah daerah wa(ib membuat */H9 untuk memastikan bahwa

    prinsip pembangunan berkelan(utan telah men(adi dasar dan terintegrasi dalam

    pembangunan suatu wilayah dan4atau kebi(akan+ ren)ana+ dan4atau program.

    12 Pemerintah dan pemerintah daerah wa(ib melaksanakan */H9 sebagaimana dimaksud

    pada ayat 1# ke dalam penyusunan atau e6aluasi:

    a. ren)ana tata ruang wilayah 1!"!

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    10/38

    10

    12 *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara penyelenggaraan */H9 diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    Paa(a; 2

    Taa R*an(

    Pa$a% &9

    1# Untuk men(aga kelestarian ,ungsi lingkunganhidup dan keselamatan masyarakat+ setiap

    peren)anaan tata ruang wilayah wa(ib didasarkan pada */H9.

    12 Peren)anaan tata ruang wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat 1# ditetapkan dengan

    memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup.

    Paa(a; 3

    Ba"* M** L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 20

    1# Penentuan ter(adinya pen)emaran lingkungan hidup diukur melalui baku mutu lingkungan

    hidup.

    12 3aku mutu lingkungan hidup meliputi:

    a. baku mutu air'

    b. baku mutu air limbah'

    ). baku mutu air laut'

    d. baku mutu udara ambien'

    e. baku mutu emisi'

    ,. baku mutu gangguan' dan

    g. baku mutu lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    1 9etiap orang diperbolehkan untuk membuang limbah ke media lingkungan hidup dengan

    persyaratan:

    a. memenuhi baku mutu lingkungan hidup' dan

    b. mendapat iin dari Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan

    kewenangannya.

    1% *etentuan lebih lan(ut mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagaimana dimaksud

    pada ayat 12 huru, a+ huru, )+ huru, d+ dan huru, g diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    1& *etentuan lebih lan(ut mengenai baku mutu lingkungan hidup sebagaimana dimaksud

    pada ayat 12 huru, b+ huru, e+ dan huru, , diatur dalam peraturan menteri.

    Paa(a;

    K)e)a Ba"* Ke*$a"an L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 2&

    1# Untuk menentukan ter(adinya kerusakan lingkungan hidup+ ditetapkan kriteria baku

    kerusakan lingkungan hidup.

    12 *riteria baku kerusakan lingkungan hidup meliputi kriteria baku kerusakan ekosistem dan

    kriteria baku kerusakan akibat perubahan iklim.

    1 *riteria baku kerusakan ekosistem meliputi:

    a. kriteria baku kerusakan tanah untuk produksi biomassa'b. kriteria baku kerusakan terumbu karang'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    11/38

    11

    ). kriteria baku kerusakan lingkungan hidup yang berkaitan dengan kebakaran

    hutandan4atau lahan'

    d. kriteria baku kerusakan mangro6e'

    e. kriteria baku kerusakan padang lamun'

    ,. kriteria baku kerusakan gambut'

    g. kriteria baku kerusakan karst' dan4atauh. kriteria baku kerusakan ekosistem lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu

    pengetahuan dan teknologi.

    1% *riteria baku kerusakan akibat perubahan iklim didasarkan pada paramater antara lain:

    a. kenaikan temperatur'

    b. kenaikan muka air laut'

    ). badai' dan4atau

    d. kekeringan.

    1& *etentuan lebih lan(ut mengenai kriteria baku kerusakan lingkungan hidup sebagaimana

    dimaksud pada ayat 1 dan ayat 1% diatur dengan atau berdasarkan Peraturan

    Pemerintah.

    Paa(a;

    Ada%

    Pa$a% 22

    1# 9etiap usaha dan4atau kegiatan yang berdampak penting terhadap lingkungan

    hidup wa(ib memiliki amdal.

    12 Dampak penting ditentukan berdasarkan kriteria:

    a. besarnya (umlah penduduk yang akan terkena dampak ren)ana usaha dan4atau

    b. kegiatan'

    ). luas wilayah penyebaran dampak'

    d. intensitas dan lamanya dampak berlangsung'

    e. banyaknya komponen lingkungan hidup lain yang akan terkena dampak'

    ,. si,at kumulati, dampak'

    g. berbalik atau tidak berbaliknya dampak' dan4atau

    h. kriteria lain sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    Pa$a% 23

    1# *riteria usaha dan4atau kegiatan yang berdampak penting yang wa(ib dilengkapi denganamdal terdiri atas:

    a. pengubahan bentuk lahan dan bentang alam'

    b. eksploitasi sumber daya alam+ baik yang terbarukan maupun yang tidak terbarukan'

    ). proses dan kegiatan yang se)ara potensial dapat menimbulkan pen)emaran dan4atau

    kerusakan lingkungan hidup serta pemborosan dan kemerosotan sumber daya alam

    dalam peman,aatannya'

    d. proses dan kegiatan yang hasilnya dapat mempengaruhi lingkungan alam+

    lingkungan buatan+ serta lingkungan sosial dan budaya'

    e. proses dan kegiatan yang hasilnya akan mempengaruhi pelestarian kawasan

    konser6asi sumber daya alam dan4atau perlindungan )agar budaya'

    ,. introduksi (enis tumbuh-tumbuhan+ hewan+ dan (asad renik'g. pembuatan dan penggunaan bahan hayati dan nonhayati'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    12/38

    12

    h. kegiatan yang mempunyai risiko tinggi dan4atau mempengaruhi pertahanan negara'

    dan4atau

    i. penerapan teknologi yang diperkirakan mempunyai potensi besar untuk

    mempengaruhi lingkungan hidup.

    12 *etentuan lebih lan(ut mengenai (enis usaha dan4atau kegiatan yang wa(ib dilengkapidengan amdal sebagaimana dimaksud pada ayat 1# diatur dengan peraturan Menteri.

    Pa$a% 2

    Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 merupakan dasar penetapan

    keputusan kelayakan lingkungan hidup.

    Pa$a% 2

    D."*en ada% e*a:

    a. pengka(ian mengenai dampak ren)ana usaha dan4atau kegiatan'

    b. e6aluasi kegiatan di sekitar lokasi ren)ana usaha dan4atau kegiatan'

    ). saran masukan serta tanggapan masyarakat terhadap ren)ana usaha dan4atau kegiatan'

    d. prakiraan terhadap besaran dampak serta si,at penting dampak yang ter(adi (ika

    a. ren)ana usaha dan4atau kegiatan tersebut dilaksanakan'

    e. e6aluasi se)ara holistik terhadap dampak yang ter(adi untuk menentukan kelayakan

    atau ketidaklayakan lingkungan hidup' dan

    ,. ren)ana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

    Pa$a% 25

    1# Dokumen amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 disusun oleh pemrakarsa dengan

    melibatkan masyarakat.

    12 Pelibatan masyarakat harus dilakukan berdasarkan prinsip pemberian in,ormasi yang

    transparan dan lengkap serta diberitahukan sebelum kegiatan dilaksanakan.

    1 Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1# meliputi:

    a. yang terkena dampak'

    b. pemerhati lingkungan hidup' dan4atau

    ). yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses amdal.

    1% Masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat 1# dapat menga(ukan keberatan terhadap

    dokumen amdal.

    Pa$a% 27

    Dalam menyusun dokumen amdal+ pemrakarsa sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 27 ayat 1# dapat meminta bantuan kepada pihak lain.

    Pa$a% 28

    1# Penyusun amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat 1# dan Pasal 2 wa(ib

    memiliki serti,ikat kompetensi penyusun amdal.

    12 *riteria untuk memperoleh serti,ikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksudpada ayat 1# meliputi:

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    13/38

    13

    a. penguasaan metodologi penyusunan amdal'

    b. kemampuan melakukan pelingkupan+ prakiraan+ dan e6aluasi dampak serta

    pengambilan keputusan' dan

    ). kemampuan menyusun ren)ana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup.

    1 9erti,ikat kompetensi penyusun amdal sebagaimana dimaksud pada ayat 1# diterbitkan

    oleh lembaga serti,ikasi kompetensi penyusun amdal yang ditetapkan oleh Menterisesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan.

    1% *etentuan lebih lan(ut mengenai serti,ikasi dan kriteria kompetensi penyusun amdal

    diatur dengan peraturan Menteri.

    Pa$a% 29

    1# Dokumen amdal dinilai oleh *omisi Penilai mdal yang dibentuk oleh Menteri+

    gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya.

    12 *omisi Penilai mdal wa(ib memiliki lisensi dari Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota

    sesuai dengan kewenangannya.

    1 Persyaratan dan tata)ara lisensi sebagaimana dimaksud pada ayat 12 diatur denganPeraturan Menteri.

    Pa$a% 30

    1# *eanggotaan *omisi Penilai mdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2$ terdiri atas

    wakil dari unsur:

    a. instansi lingkungan hidup'

    b. instansi teknis terkait'

    ). pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan (enis usaha dan4atau kegiatan yang

    sedang dika(i'

    d. pakar di bidang pengetahuan yang terkait dengan dampak yang timbul dari suatu

    usaha dan4atau kegiatan yang sedang dika(i'

    e. wakil dari masyarakat yang berpotensi terkena dampak' dan

    ,. organisasi lingkungan hidup.

    12 Dalam melaksanakan tugasnya+ *omisi Penilai mdal dibantu oleh tim teknis yang terdiri

    atas pakar independen yang melakukan ka(ian teknis dan sekretariat yang dibentuk untuk

    itu.

    1 Pakar independen dan sekretariat sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan oleh

    Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya.

    Pa$a% 3&

    3erdasarkan hasil penilaian *omisi Penilai mdal+ Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota

    menetapkan keputusan kelayakan atau ketidaklayakan lingkungan hidup sesuai dengan

    kewenangannya.

    Pa$a% 32

    1# Pemerintah dan pemerintah daerah membantu penyusunan amdal bagi usaha dan4atau

    kegiatan golongan ekonomi lemah yang berdampak penting terhadap lingkungan hidup.

    12 3antuan penyusunan amdal sebagaimana dimaksud pada ayat 1# berupa ,asilitasi+ biaya+

    dan4atau penyusunan amdal.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    14/38

    14

    1 *riteria mengenai usaha dan4atau kegiatan golongan ekonomi lemah diatur dengan

    peraturan perundang-undangan.

    Pa$a% 33

    *etentuan lebih lan(ut mengenai amdal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 22 sampaidengan Pasal 2 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Paa(a; 5

    UKL-UPL

    Pa$a% 3

    1# 9etiap usaha dan4atau kegiatan yang tidak termasuk dalam kriteria wa(ib amdal

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1# wa(ib memiliki U*/UP/.

    12 >ubernur atau bupati4walikota menetapkan (enis usaha dan4atau kegiatan yang wa(ib

    dilengkapi dengan U*/-UP/.

    Pa$a% 3

    1# Usaha dan4atau kegiatan yang tidak wa(ib dilengkapi U*/-UP/ sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal % ayat 12 wa(ib membuat surat pernyataan kesanggupan pengelolaan dan

    pemantauan lingkungan hidup.

    12 Penetapan (enis usaha dan4atau kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1# dilakukan

    berdasarkan kriteria:

    a. tidak termasuk dalam kategori berdampak penting sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 2 ayat 1#' dan

    b. kegiatan usaha mikro dan ke)il.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai U*/-UP/ dan surat pernyataan kesanggupan

    pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup diatur dengan peraturan Menteri.

    Paa(a; 7

    Pe)

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    15/38

    15

    12 Iin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1% dapat dibatalkan apabila:

    a. persyaratan yang dia(ukan dalam permohonan iin mengandung )a)at hukum+

    kekeliruan+ penyalahgunaan+ serta ketidakbenaran dan4atau pemalsuan data+ dokumen+

    dan4atau in,ormasi'

    b. penerbitannya tanpa memenuhi syarat sebagaimana ter)antum dalam keputusan

    komisi tentang kelayakan lingkungan hidup atau rekomendasi U*/-UP/' atau). kewa(iban yang ditetapkan dalam dokumen amdal atau U*/-UP/ tidak dilaksanakan

    oleh penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan.

    Pa$a% 38

    9elain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat 12+ iin lingkungan dapat

    dibatalkan melalui keputusan pengadilan tata usaha negara.

    Pa$a% 39

    1# Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya wa(ibmengumumkan setiap permohonan dan keputusan iin lingkungan.

    12 Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat 1# dilakukan dengan )ara yang mudah

    diketahui oleh masyarakat.

    Pa$a% 0

    1# Iin lingkungan merupakan persyaratan untuk memperoleh iin usaha dan4atau kegiatan.

    12 Dalam hal iin lingkungan di)abut+ iin usaha dan4atau kegiatan dibatalkan.

    1 Dalam hal usaha dan4atau kegiatan mengalami perubahan+ penanggung (awab usaha

    dan4atau kegiatan wa(ib memperbarui iin lingkungan.

    Pa$a% &

    *etentuan lebih lan(ut mengenai iin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7

    sampai dengan Pasal %0 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Paa(a; 8

    In$*en E".n.) L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 2

    1# Dalam rangka melestarikan ,ungsi lingkungan hidup+ Pemerintah dan pemerintah daerah

    wa(ib mengembangkan dan menerapkan instrumen ekonomi lingkungan hidup.

    12 Instrumen ekonomi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1# meliputi:

    a. peren)anaan pembangunan dan kegiatan ekonomi'

    b. pendanaan lingkungan hidup' dan

    ). insenti, dan4atau disinsenti,.

    Pa$a% 3

    1# Instrumen peren)anaan pembangunan dan kegiatan ekonomi sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal %2 ayat 12 huru, a meliputi:a. nera)a sumber daya alam dan lingkungan hidup'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    16/38

    16

    b. penyusunan produk domestik bruto dan produk domestik regional bruto yang

    men)akup penyusutan sumber daya alam dan kerusakan lingkungan hidup'

    ). mekanisme kompensasi4imbal (asa lingkungan hidup antardaerah' dan

    d. internalisasi biaya lingkungan hidup.

    12 Instrumen pendanaan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal %2 ayat 12

    huru, b meliputi:a. dana (aminan pemulihan lingkungan hidup'

    b. dana penanggulangan pen)emaran dan4atau kerusakan dan pemulihan lingkungan

    hidup' dan

    ). dana amanah4bantuan untuk konser6asi.

    1 Insenti, dan4atau disinsenti,sebagaimana dimaksud dalam Pasal %2 ayat 12 huru, )

    antara lain diterapkan dalam bentuk:

    a. pengadaan barang dan (asa yang ramah lingkungan hidup'

    b. penerapan pa(ak+ retribusi+ dan subsidi lingkungan hidup'

    ). pengembangan sistem lembaga keuangan dan pasar modal yang ramah lingkungan

    hidup'

    d. pengembangan sistem perdagangan iin pembuangan limbah dan4atau emisi'e. pengembangan sistem pembayaran (asa lingkungan hidup'

    ,. pengembangan asuransi lingkungan hidup'

    g. pengembangan sistem label ramah lingkungan hidup' dan

    h. sistem penghargaan kiner(a di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan

    hidup.

    1% *etentuan lebih lan(ut mengenai instrumen ekonomi lingkungan hidup sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal %2 dan Pasal % ayat 1# sampai dengan ayat 1 diatur dalam

    Peraturan Pemerintah.

    Paa(a; 9

    Pea*an Pe*ndan(-*ndan(an Be=a$)$ L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a%

    9etiap penyusunan peraturan perundangundangan pada tingkat nasional dan daerah wa(ib

    memperhatikan perlindungan ,ungsi lingkungan hidup dan prinsip perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang

    ini.

    Paa(a; &0

    An((aan Be=a$)$ L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a%

    1# Pemerintah dan Dewan Perwakilan !akyat !epublik Indonesia serta pemerintah daerah

    dan Dewan Perwakilan !akyat Daerah wa(ib mengalokasikan anggaran yang memadai

    untuk membiayai:

    a. kegiatan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup' dan

    b. program pembangunan yang berwawasan lingkungan hidup.

    12 Pemerintah wa(ib mengalokasikan anggaran dana alokasi khusus lingkungan hidup yang

    memadai untuk diberikan kepada daerah yang memiliki kiner(a perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup yang baik.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    17/38

    17

    Pa$a% 5

    9elain ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal %&+ dalam rangka pemulihan kondisi

    lingkungan hidup yang kualitasnya telah mengalami pen)emaran dan4atau kerusakan pada

    saat undang-undang ini ditetapkan+ Pemerintah dan pemerintah daerah wa(ib mengalokasikan

    anggaran untuk pemulihan lingkungan hidup.

    Paa(a; &&

    Ana%)$)$ R)$)". L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 7

    1# 9etiap usaha dan4atau kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak penting terhadap

    lingkungan hidup+ an)aman terhadap ekosistem dan kehidupan+ dan4atau kesehatan dan

    keselamatan manusia wa(ib melakukan analisis risiko lingkungan hidup.

    12 nalisis risiko lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1# meliputi:

    a. pengka(ian risiko'b. pengelolaan risiko' dan4atau

    ). komunikasi risiko.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai analisis risiko lingkungan hidup diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    Paa(a; &2

    A*d) L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 8

    Pemerintah mendorong penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan untuk melakukan audit

    lingkungan hidup dalam rangka meningkatkan kiner(a lingkungan hidup.

    Pa$a% 9

    1# Menteri mewa(ibkan audit lingkungan hidup kepada:

    a. usaha dan4atau kegiatan tertentu yang berisiko tinggi terhadap lingkungan hidup'

    dan4atau

    b. penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan yang menun(ukkan ketidaktaatan terhadap

    peraturan perundang-undangan.

    12 Penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan wa(ib melaksanakan audit lingkungan hidup.1 Pelaksanaan audit lingkungan hidup terhadap kegiatan tertentu yang berisiko tinggi

    dilakukan se)ara berkala.

    Pa$a% 0

    1# pabila penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan tidak melaksanakan kewa(iban

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal %$ ayat 1#+ Menteri dapat melaksanakan atau

    menugasi pihak ketiga yang independen untuk melaksanakan audit lingkungan hidup atas

    beban biaya penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan yang bersangkutan.

    12 Menteri mengumumkan hasil audit lingkungan hidup.

    Pa$a% &

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    18/38

    18

    1# udit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal %8 dan Pasal %$ dilaksanakan

    oleh auditor lingkungan hidup.

    12 uditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1# wa(ib memiliki serti,ikat

    kompetensi auditor lingkungan hidup.

    1 *riteria untuk memperoleh serti,ikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimanadimaksud pada ayat 12 meliputi kemampuan:

    a. memahami prinsip+ metodologi+ dan tata laksana audit lingkungan hidup'

    b. melakukan audit lingkungan hidup yang meliputi tahapan peren)anaan+ pelaksanaan+

    pengambilan kesimpulan+ dan pelaporan' dan

    ). merumuskan rekomendasi langkah perbaikan sebagai tindak lan(ut audit lingkungan

    hidup.

    1% 9erti,ikat kompetensi auditor lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 12

    diterbitkan oleh lembaga serti,ikasi kompetensi auditor lingkungan hidup sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan.

    Pa$a% 2

    *etentuan lebih lan(ut mengenai audit lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    %8 sampai dengan Pasal diatur dengan Peraturan Menteri.

    Ba()an Ke)(a

    Penan((*%an(an

    Pa$a% 3

    1# 9etiap orang yang melakukan pen)emaran dan4atau perusakan lingkungan hidup wa(ib

    melakukan penanggulangan pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup.

    12 Penanggulangan pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup sebagaimana

    dimaksud pada ayat 1# dilakukan dengan:

    a. pemberian in,ormasi peringatan pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup

    kepada masyarakat'

    b. pengisolasian pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup'

    ). penghentian sumber pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup' dan4atau

    d. )ara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara penanggulangan pen)emaran dan4atau

    kerusakan lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1# diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    Ba()an Kee!a

    Pe*%)/an

    Pa$a%

    1# 9etiap orang yang melakukan pen)emaran dan4atau perusakan lingkungan hidup wa(ib

    melakukan pemulihan ,ungsi lingkungan hidup.

    12 Pemulihan ,ungsi lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1# dilakukan

    dengan tahapan:

    a. penghentian sumber pen)emaran dan pembersihan unsur pen)emar'b. remediasi'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    19/38

    19

    ). rehabilitasi'

    d. restorasi' dan4atau

    e. )ara lain yang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan danteknologi.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara pemulihan ,ungsi lingkungan hidup

    sebagaimana dimaksud pada ayat 12 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Pa$a%

    1# Pemegang iin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1# wa(ib

    menyediakan dana pen(aminan untuk pemulihan ,ungsi lingkungan hidup.

    12 Dana pen(aminan disimpan di bank pemerintah yang ditun(uk oleh Menteri+ gubernur+

    atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya.

    1 Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya dapat menetapkan

    pihak ketiga untuk melakukan pemulihan ,ungsi lingkungan hidup dengan menggunakan

    dana pen(aminan.

    1% *etentuan lebih lan(ut mengenai dana pen(aminan sebagaimana dimaksud pada ayat 1#

    sampai dengan ayat 1 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Pa$a% 5

    *etentuan lebih lan(ut mengenai pengendalian pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan

    hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal # sampai dengan Pasal && diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    BAB I

    PEMELIHARAAN

    Pa$a% 7

    1# Pemeliharaan lingkungan hidup dilakukan melalui upaya:

    a. konser6asi sumber daya alam'

    b. pen)adangan sumber daya alam' dan4atau

    ). pelestarian ,ungsi atmos,er.

    12 *onser6asi sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, a meliputi

    kegiatan:

    a. perlindungan sumber daya alam'

    b. pengawetan sumber daya alam' dan

    ). peman,aatan se)ara lestari sumber daya alam.

    1 Pen)adangan sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, b merupakansumber daya alam yang tidak dapat dikelola dalam (angka waktu tertentu.

    1% Pelestarian ,ungsi atmos,er sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, ) meliputi:

    a. upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim'

    b. upaya perlindungan lapisan oon' dan

    ). upaya perlindungan terhadap hu(an asam.

    1& *etentuan lebih lan(ut mengenai konser6asi dan pen)adangan sumber daya alam serta

    pelestarian ,ungsi atmos,er sebagaimana dimaksud pada ayat 1# diatur dengan Peraturan

    Pemerintah.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    20/38

    20

    BAB II

    PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERA1UN

    SERTA LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERA1UN

    Ba()an Ke$a*

    Pen(e%.%aan Ba/an Be=a/a6a dan Bea*n

    Pa$a% 8

    1# 9etiap orang yang memasukkan ke dalam wilayah egara *esatuan !epublik Indonesia+

    menghasilkan+ mengangkut+ mengedarkan+ menyimpan+ meman,aatkan+ membuang+

    mengolah+ dan4atau menimbun 3 wa(ib melakukan pengelolaan 3.

    12 *etentuan lebih lan(ut mengenai pengelolaan 3 sebagaimana dimaksud pada ayat 1#

    diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Ba()an Ked*a

    Pen(e%.%aan L)=a/ Ba/an Be=a/a6a dan Bea*n

    Pa$a% 9

    1# 9etiap orang yang menghasilkan limbah 3 wa(ib melakukan pengelolaan limbah 3

    yang dihasilkannya.

    12 Dalam hal 3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal &8 ayat 1# telah kedaluwarsa+

    pengelolaannya mengikuti ketentuan pengelolaan limbah 3.

    1 Dalam hal setiap orang tidak mampu melakukan sendiri pengelolaan limbah 3+

    pengelolaannya diserahkan kepada pihak lain.

    1% Pengelolaan limbah 3 wa(ib mendapat iin dari Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota

    sesuai dengan kewenangannya.

    1& Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota wa(ib men)antumkan persyaratan lingkungan

    hidup yang harus dipenuhi dan kewa(iban yang harus dipatuhi pengelola limbah 3

    dalam iin.

    17 *eputusan pemberian iin wa(ib diumumkan.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai pengelolaan limbah 3 diatur dalam Peraturan

    Pemerintah.

    Ba()an Ke)(a

    D*!)n(

    Pa$a% 50

    9etiap orang dilarang melakukan dumping limbah dan4atau bahan ke media lingkungan hidup

    tanpa iin.

    Pa$a% 5&

    1# Dumping sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70 hanya dapat dilakukan dengan iin dari

    Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya.

    12 Dumping sebagaimana dimaksud pada ayat 1# hanya dapat dilakukan di lokasi yang telah

    ditentukan.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara dan persyaratan dumping limbah atau bahandiatur dalam Peraturan Pemerintah.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    21/38

    21

    BAB III

    SISTEM INORMASI

    Pa$a% 52

    1# Pemerintah dan pemerintah daerah mengembangkan sistem in,ormasi lingkungan hidup

    untuk mendukung pelaksanaan dan pengembangan kebi(akan perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup.

    12 9istem in,ormasi lingkungan hidup dilakukan se)ara terpadu dan terkoordinasi dan wa(ib

    dipublikasikan kepada masyarakat.

    1 9istem in,ormasi lingkungan hidup paling sedikit memuat in,ormasi mengenai status

    lingkungan hidup+ peta rawan lingkungan hidup+ dan in,ormasi lingkungan hidup lain.

    1% *etentuan lebih lan(ut mengenai sistem in,ormasi lingkungan hidup diatur dengan

    Peraturan Menteri.

    BAB I>TUGAS DAN WEWENANG PEMERINTAH DAN PEMERINTAH DAERAH

    Pa$a% 53

    1# Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup+ Pemerintah bertugas dan

    berwenang:

    a. menetapkan kebi(akan nasional'

    b. menetapkan norma+ standar+ prosedur+ dan kriteria'

    ). menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai !PP/H nasional'

    d. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai */H9'

    e. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai amdal dan U*/-UP/'

    ,. menyelenggarakan in6entarisasi sumber daya alam nasional dan emisi gas rumah

    ka)a'

    g. mengembangkan standar ker(a sama'

    h. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pen)emaran dan4atau kerusakan

    lingkungan hidup'

    i. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai sumber daya alam hayati dan

    nonhayati+ keanekaragaman hayati+ sumber daya genetik+ dan keamanan hayati

    produk rekayasa genetik'

    (. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai pengendalian dampak perubahan

    iklim dan perlindungan lapisan oon'k. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai 3+ limbah+ serta limbah 3'

    l. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai perlindungan lingkungan laut'

    m. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai pen)emaran dan4atau kerusakan

    lingkungan hidup lintas batas negara'

    n. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebi(akan nasional+

    peraturan daerah+ dan peraturan kepala daerah'

    o. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau

    kegiatan terhadap ketentuan periinan lingkungan dan peraturan perundangundangan'

    p. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup'

    ?. mengoordinasikan dan mem,asilitasi ker(a sama dan penyelesaian perselisihan

    antardaerah serta penyelesaian sengketa'r. mengembangkan dan melaksanakan kebi(akan pengelolaan pengaduan masyarakat'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    22/38

    22

    s. menetapkan standar pelayanan minimal'

    t. menetapkan kebi(akan mengenai tata )ara pengakuan keberadaan masyarakat hukum

    adat+ keari,an lokal+ dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan

    perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    u. mengelola in,ormasi lingkungan hidup nasional'

    6. mengoordinasikan+ mengembangkan+ dan menyosialisasikan peman,aatan teknologiramah lingkungan hidup'

    w. memberikan pendidikan+ pelatihan+ pembinaan+ dan penghargaan'

    @. mengembangkan sarana dan standar laboratorium lingkungan hidup'

    y. menerbitkan iin lingkungan'

    . menetapkan wilayah ekoregion' dan

    aa. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup.

    12 Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup+ pemerintah pro6insi bertugas dan

    berwenang:

    a. menetapkan kebi(akan tingkat pro6insi'b. menetapkan dan melaksanakan */H9 tingkat pro6insi'

    ). menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai !PP/H pro6insi'

    d. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai amdal dan U*/-UP/'

    e. menyelenggarakan in6entarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah ka)a

    ,. pada tingkat pro6insi'

    g. mengembangkan dan melaksanakan ker(a sama dan kemitraan'

    h. mengoordinasikan dan melaksanakan pengendalian pen)emaran dan4atau

    i. kerusakan lingkungan hidup lintas kabupaten4kota'

    (. melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebi(akan+ peraturan

    daerah+ dan peraturan kepala daerah kabupaten4kota'

    k. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau

    kegiatan terhadap ketentuan periinan lingkungan dan peraturan

    l. perundang-undangan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    m. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup'

    n. mengoordinasikan dan mem,asilitasi ker(a sama dan penyelesaian perselisihan

    o. antarkabupaten4antarkota serta penyelesaian sengketa'

    p. melakukan pembinaan+ bantuan teknis+ dan pengawasan kepada kabupaten4kota di

    bidang program dan kegiatan'

    ?. melaksanakan standar pelayanan minimal'

    r. menetapkan kebi(akan mengenai tata )ara pengakuan keberadaan masyarakat hukum

    adat+ keari,an lokal+ dan hak masyarakat hukum adat yang terkait denganperlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat pro6insi'

    s. mengelola in,ormasi lingkungan hidup tingkat pro6insi'

    t. mengembangkan dan menyosialisasikan peman,aatan teknologi ramah lingkungan

    hidup'

    u. memberikan pendidikan+ pelatihan+ pembinaan+ dan penghargaan'

    6. menerbitkan iin lingkungan pada tingkat pro6insi' dan

    w. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat pro6insi.

    1 Dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup+ pemerintah kabupaten4kota

    bertugas dan berwenang:

    a. menetapkan kebi(akan tingkat kabupaten4kota'b. menetapkan dan melaksanakan */H9 tingkat kabupaten4kota'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    23/38

    23

    ). menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai !PP/H kabupaten4kota'

    d. menetapkan dan melaksanakan kebi(akan mengenai amdal dan U*/-UP/'

    e. menyelenggarakan in6entarisasi sumber daya alam dan emisi gas rumah ka)a pada tingkat

    kabupaten4kota'

    ,. mengembangkan dan melaksanakan ker(a sama dan kemitraan'

    g. mengembangkan dan menerapkan instrumen lingkungan hidup'h. mem,asilitasi penyelesaian sengketa'

    i. melakukan pembinaan dan pengawasan ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau

    kegiatan terhadap ketentuan periinan lingkungan dan peraturan perundangundangan'

    (. melaksanakan standar pelayanan minimal'

    k. melaksanakan kebi(akan mengenai tata )ara pengakuan keberadaan masyarakat hukum

    adat+ keari,an lokal+ dan hak masyarakat hukum adat yang terkait dengan perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup pada tingkat kabupaten4kota'

    l. mengelola in,ormasi lingkungan hidup tingkat kabupaten4kota'

    m. mengembangkan dan melaksanakan kebi(akan sistem in,ormasi lingkungan hidup tingkat

    kabupaten4kota'

    n. memberikan pendidikan+ pelatihan+ pembinaan+ dan penghargaan'o. menerbitkan iin lingkungan pada tingkat kabupaten4kota' dan

    p. melakukan penegakan hukum lingkungan hidup pada tingkat kabupaten4kota.

    Pa$a% 5

    "ugas dan wewenang Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1#

    dilaksanakan dan4atau dikoordinasikan oleh Menteri.

    BAB >

    HAK, KEWA'IBAN, DAN LARANGAN

    Ba()an Ke$a*

    Ha"

    Pa$a% 5

    1# 9etiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat sebagai bagian dari hak

    asasi manusia.

    12 9etiap orang berhak mendapatkan pendidikan lingkungan hidup+ akses in,ormasi+ akses

    partisipasi+ dan akses keadilan dalam memenuhi hak atas lingkungan hidup yang baik

    dan sehat.

    1 9etiap orang berhak menga(ukan usul dan4atau keberatan terhadap ren)ana usaha dan4ataukegiatan yang diperkirakan dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan hidup.

    1% 9etiap orang berhak untuk berperan dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan

    hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

    1& 9etiap orang berhak melakukan pengaduan akibat dugaan pen)emaran dan4atau perusakan

    lingkungan hidup.

    17 *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara pengaduan sebagaimana dimaksud pada ayat

    1& diatur dengan Peraturan Menteri.

    Pa$a% 55

    9etiap orang yang memper(uangkan hak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat tidakdapat dituntut se)ara pidana maupun digugat se)ara perdata.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    24/38

    24

    Ba()an Ked*a

    Ke?a+)=an

    Pa$a% 57

    9etiap orang berkewa(iban memelihara kelestarian ,ungsi lingkungan hidup serta

    mengendalikan pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup.

    Pa$a% 58

    9etiap orang yang melakukan usaha dan4atau kegiatan berkewa(iban:

    a. memberikan in,ormasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan

    hidup se)ara benar+ akurat+ terbuka+ dan tepat waktu'

    b. men(aga keberlan(utan ,ungsi lingkungan hidup' dan

    ). menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan4atau kriteria baku

    kerusakan lingkungan hidup.

    Ba()an Ke)(a

    Laan(an

    Pa$a% 59

    1# 9etiap orang dilarang:

    a. melakukan perbuatan yang mengakibatkan pen)emaran dan4atau perusakan lingkungan

    hidup'

    b. memasukkan 3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke

    dalam wilayah egara *esatuan !epublik Indonesia'

    ). memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah egara *esatuan !epublik Indonesia

    ke media lingkungan hidup egara *esatuan !epublik Indonesia'

    d. memasukkan limbah 3 ke dalam wilayah egara *esatuan !epublik Indonesia'

    e. membuang limbah ke media lingkungan hidup'

    ,. membuang 3 dan limbah 3 ke media lingkungan hidup'

    g. melepaskan produk rekayasa genetik ke media lingkungan hidup yang bertentangan

    dengan peraturan perundang-undangan atau iin

    lingkungan'

    h. melakukan pembukaan lahan dengan )ara membakar'

    i. menyusun amdal tanpa memiliki serti,ikat kompetensi penyusun amdal'dan4atau

    (. memberikan in,ormasi palsu+ menyesatkan+ menghilangkan in,ormasi+ merusak in,ormasi+

    atau memberikan keterangan yang tidak benar.

    12 *etentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1# huru, h memperhatikan dengan

    sungguhsungguh keari,an lokal di daerah masingmasing.

    BAB >I

    PERAN MASYARAKAT

    Pa$a% 70

    1# Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    25/38

    25

    berperan akti, dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

    12 Peran masyarakat dapat berupa:

    a. pengawasan sosial'

    b. pemberian saran+ pendapat+ usul+ keberatan+ pengaduan' dan4atau

    ). penyampaian in,ormasi dan4atau laporan.

    1 Peran masyarakat dilakukan untuk:a. meningkatkan kepedulian dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    b. meningkatkan kemandirian+ keberdayaan masyarakat+ dan kemitraan'

    ). menumbuhkembangkan kemampuan dan kepeloporan masyarakat'

    d. menumbuhkembangkan ketanggapsegeraan masyarakat untuk melakukan pengawasan

    sosial' dan

    e. mengembangkan dan men(aga budaya dan keari,an lokal dalam rangka pelestarian ,ungsi

    lingkungan hidup.

    BAB >II

    PENGAWASAN DAN SANKSI ADMINISTRATI

    Ba()an Ke$a*Pen(a?a$an

    Pa$a% 7&

    1# Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya wa(ib melakukan

    pengawasan terhadap ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan atas ketentuan

    yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup.

    12 Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota dapat mendelegasikan kewenangannya dalam

    melakukan pengawasan kepada pe(abat4instansi teknis yang bertanggung (awab di bidang

    perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

    1 Dalam melaksanakan pengawasan+ Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota menetapkan

    pe(abat pengawas lingkungan hidup yang merupakan pe(abat ,ungsional.

    Pa$a% 72

    Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya wa(ib melakukan

    pengawasan ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan terhadap iin lingkungan.

    Pa$a% 73

    Menteri dapat melakukan pengawasan terhadap ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau

    kegiatan yang iin lingkungannya diterbitkan oleh pemerintah daerah (ika Pemerintah

    menganggap ter(adi pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan pengelolaan

    lingkungan hidup.

    Pa$a% 7

    1# Pe(abat pengawas lingkungan hidup sebagaimana dimaksud dalam Pasal # ayat

    1 berwenang:

    a. melakukan pemantauan'

    b. meminta keterangan'). membuat salinan dari dokumen dan4atau membuat )atatan yang diperlukan'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    26/38

    26

    d. memasuki tempat tertentu'

    e. memotret'

    ,. membuat rekaman audio 6isual'

    g. mengambil sampel'

    h. memeriksa peralatan'

    i. memeriksa instalasi dan4atau alat transportasi' dan4atau(. menghentikan pelanggaran tertentu.

    12 Dalam melaksanakan tugasnya+ pe(abat pengawas lingkungan hidup dapat melakukan

    koordinasi dengan pe(abat penyidik pegawai negeri sipil.

    1 Penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan dilarang menghalangi pelaksanaan tugas

    pe(abat pengawas lingkungan hidup.

    Pa$a% 7

    *etentuan lebih lan(ut mengenai tata )ara pengangkatan pe(abat pengawas lingkungan hidup

    dan tata )ara pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal # ayat 1+ Pasal

    + dan Pasal % diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    Ba()an Ked*a

    San"$) Ad)n)$a);

    Pa$a% 75

    1# Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota menerapkan sanksi administrati, kepada

    penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan (ika dalam pengawasan ditemukan

    pelanggaran terhadap iin lingkungan.

    12 9anksi administrati, terdiri atas:

    a. teguran tertulis'

    b. paksaan pemerintah'

    ). pembekuan iin lingkungan' atau

    d. pen)abutan iin lingkungan.

    Pa$a% 77

    Menteri dapat menerapkan sanksi administrati, terhadap penanggung (awab usaha dan4atau

    kegiatan (ika Pemerintah menganggap pemerintah daerah se)ara senga(a tidak menerapkan

    sanksi administrati, terhadap pelanggaran yang serius di bidang perlindungan dan

    pengelolaan lingkungan hidup.

    Pa$a% 78

    9anksi administrati, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 tidak membebaskan penanggung

    (awab usaha dan4atau kegiatan dari tanggung (awab pemulihan dan pidana.

    Pa$a% 79

    Pengenaan sanksi administrati, berupa pembekuan atau pen)abutan iin lingkungan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 12 huru, ) dan huru, d dilakukan apabila

    penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan tidak melaksanakan paksaan pemerintah.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    27/38

    27

    Pa$a% 80

    1# Paksaan pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 12 huru, b berupa:

    a. penghentian sementara kegiatan produksi'

    b. pemindahan sarana produksi'

    ). penutupan saluran pembuangan air limbah atau emisi'd. pembongkaran'

    e. penyitaan terhadap barang atau alat yang berpotensi menimbulkan pelanggaran'

    ,. penghentian sementara seluruh kegiatan' atau

    g. tindakan lain yang bertu(uan untuk menghentikan pelanggaran dan tindakan

    memulihkan ,ungsi lingkungan hidup.

    12 Pengenaan paksaan pemerintah dapat di(atuhkan tanpa didahului teguran apabila

    pelanggaran yang dilakukan menimbulkan:

    a. an)aman yang sangat serius bagi manusia dan lingkungan hidup'

    b. dampak yang lebih besar dan lebih luas (ika tidak segera dihentikan pen)emaran

    dan4atau perusakannya' dan4atau). kerugian yang lebih besar bagi lingkungan hidup (ika tidak segera dihentikan

    pen)emaran dan4atau perusakannya.

    Pa$a% 8&

    9etiap penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan yang tidak melaksanakan paksaan

    pemerintah dapat dikenai denda atas setiap keterlambatan pelaksanaan sanksi paksaan

    pemerintah.

    Pa$a% 82

    1# Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota berwenang untuk memaksa penanggung (awab

    usaha dan4atau kegiatan untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup akibat

    pen)emaran dan4atau perusakan lingkungan hidup yang dilakukannya.

    12 Menteri+ gubernur+ atau bupati4walikota berwenang atau dapat menun(uk pihak ketiga

    untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup akibat pen)emaran dan4atau perusakan

    lingkungan hidup yang dilakukannya atas beban biaya penanggung (awab usaha dan4atau

    kegiatan.

    Pa$a% 83

    *etentuan lebih lan(ut mengenai sanksi administrati, diatur dalam Peraturan Pemerintah.

    BAB >III

    PENYELESAIAN SENGKETA LINGKUNGAN

    Ba()an Ke$a*

    U*

    Pa$a% 8

    1# Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan atau di luar

    pengadilan.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    28/38

    28

    12 Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan se)ara suka rela oleh para

    pihak yang bersengketa.

    1 >ugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa

    di luar pengadilan yang dipilih dinyatakan tidak berhasil oleh salah satu atau para pihak

    yang bersengketa.

    Ba()an Ked*a

    Pen6e%e$a)an Sen("ea L)n("*n(an H)d*! d) L*a Pen(ad)%an

    Pa$a% 8

    1# Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dilakukan untuk men)apai

    kesepakatan mengenai:

    a. bentuk dan besarnya ganti rugi'

    b. tindakan pemulihan akibat pen)emaran dan4atau perusakan'

    ). tindakan tertentu untuk men(amin tidak akan terulangnya pen)emaran dan4atau

    d. perusakan' dan4ataue. tindakan untuk men)egah timbulnya dampak negati, terhadap lingkungan hidup.

    12 Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak berlaku terhadap tindak pidana lingkungan

    hidup sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

    1 Dalam penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan dapat digunakan (asa

    mediator dan4atau arbiter untuk membantu menyelesaikan sengketa lingkungan hidup.

    Pa$a% 85

    1# Masyarakat dapat membentuk lembaga penyedia (asa penyelesaian sengketa lingkungan

    hidup yang bersi,at bebas dan tidak berpihak.

    12 Pemerintah dan pemerintah daerah dapat mem,asilitasi pembentukan lembaga penyedia

    (asa penyelesaian sengketa lingkungan hidup yang bersi,at bebas dan tidak berpihak.

    1 *etentuan lebih lan(ut mengenai lembaga penyedia (asa penyelesaian sengketa

    lingkungan hidup diatur dengan Peraturan Pemerintah.

    Ba()an Ke)(a

    Pen6e%e$a)an Sen("ea L)n("*n(an H)d*! Me%a%*) Pen(ad)%an

    Paa(a; &

    Gan) Ke*()an dan Pe*%)/an L)n("*n(an

    Pa$a% 87

    1# 9etiap penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan yang melakukan perbuatan melanggar

    hukum berupa pen)emaran dan4atau perusakan lingkungan hidup yang menimbulkan

    kerugian pada orang lain atau lingkungan hidup wa(ib membayar ganti rugi dan4atau

    melakukan tindakan tertentu.

    12 9etiap orang yang melakukan pemindahtanganan+ pengubahan si,at dan bentuk usaha+

    dan4atau kegiatan dari suatu badan usaha yang melanggar hukum tidak melepaskan

    tanggung (awab hukum dan4atau kewa(iban badan usaha tersebut.

    1 Pengadilan dapat menetapkan pembayaran uang paksa terhadap setiap hari keterlambatan

    atas pelaksanaan putusan pengadilan.

    1% 3esarnya uang paksa diputuskan berdasarkan peraturan perundangundangan.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    29/38

    29

    Paa(a; 2

    Tan((*n( 'a?a= M*%a"

    Pa$a% 88

    9etiap orang yang tindakannya+ usahanya+ dan4atau kegiatannya menggunakan 3+menghasilkan dan4atau mengelola limbah 3+ dan4atau yang menimbulkan an)aman serius

    terhadap lingkungan hidup bertanggung (awab mutlak atas kerugian yang ter(adi tanpa perlu

    pembuktian unsur kesalahan.

    Paa(a; 3

    Ten((a Keda%*?a$a *n*" Pen(a+*an G*(aan

    Pa$a% 89

    1# "enggat kedaluwarsa untuk menga(ukan gugatan ke pengadilan mengikuti tenggang

    waktu sebagaimana diatur dalam ketentuan *itab Undang-Undang Hukum Perdata dandihitung se(ak diketahui adanya pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup.

    12 *etentuan mengenai tenggat kedaluwarsa tidak berlaku terhadap pen)emaran dan4atau

    kerusakan lingkungan hidup yang diakibatkan oleh usaha dan4atau kegiatan yang

    menggunakan dan4atau mengelola 3 serta menghasilkan dan4atau mengelola limbah

    3.

    Paa(a;

    Ha" G*(a Pee)na/ dan Pee)na/ Daea/

    Pa$a% 90

    1# Instansi pemerintah dan pemerintah daerah yang bertanggung (awab di bidang lingkungan

    hidup berwenang menga(ukan gugatan ganti rugi dan tindakan tertentu terhadap usaha

    dan4atau kegiatan yang menyebabkan pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup

    yang mengakibatkan kerugian lingkungan hidup.

    12 *etentuan lebih lan(ut mengenai kerugian lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada

    ayat 1# diatur dengan Peraturan Menteri.

    Paa(a;

    Ha" G*(a Ma$6aa"a

    Pa$a% 9&

    1# Masyarakat berhak menga(ukan gugatan perwakilan kelompok untuk kepentingan dirinya

    sendiri dan4atau untuk kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat

    pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan hidup.

    12 >ugatan dapat dia(ukan apabila terdapat kesamaan ,akta atau peristiwa+ dasar hukum+

    serta (enis tuntutan di antara wakil kelompok dan anggota kelompoknya.

    1 *etentuan mengenai hak gugat masyarakat dilaksanakan sesuai dengan peraturan

    perundang-undangan.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    30/38

    30

    Paa(a; 5

    Ha" G*(a O(an)$a$) L)n("*n(an H)d*!

    Pa$a% 92

    1# Dalam rangka pelaksanaan tanggung (awab perlindungan dan pengelolaan lingkunganhidup+ organisasi lingkungan hidup berhak menga(ukan gugatan untuk kepentingan

    pelestarian ,ungsi lingkungan hidup.

    12 Hak menga(ukan gugatan terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu tanpa

    adanya tuntutan ganti rugi+ ke)uali biaya atau pengeluaran riil.

    1 ;rganisasi lingkungan hidup dapat menga(ukan gugatan apabila memenuhi persyaratan:

    a. berbentuk badan hukum'

    b. menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk

    kepentingan pelestarian ,ungsi lingkungan hidup' dan

    ). telah melaksanakan kegiatan nyata sesuai dengan anggaran dasarnya paling singkat 2

    1dua tahun.

    Paa(a; 7

    G*(aan Ad)n)$a);

    Pa$a% 93

    1# 9etiap orang dapat menga(ukan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara apabila:

    a. badan atau pe(abat tata usaha negara menerbitkan iin lingkungan kepada usaha

    dan4atau kegiatan yang wa(ib amdal tetapi tidak dilengkapi dengan

    b. dokumen amdal'

    ). badan atau pe(abat tata usaha negara menerbitkan iin lingkungan kepada kegiatan

    yang wa(ib U*/-UP/+ tetapi tidak dilengkapi dengan dokumen U*/UP/' dan4atau

    d. badan atau pe(abat tata usaha negara yang menerbitkan iin usaha dan4atau kegiatan

    yang tidak dilengkapi dengan iin lingkungan.

    12 "ata )ara penga(uan gugatan terhadap keputusan tata usaha negara menga)u pada Hukum

    )ara Peradilan "ata Usaha egara.

    BAB >I

    PENYIDIKAN DAN PEMBUKTIAN

    Ba()an Ke$a*

    Pen6)d)"an

    Pa$a% 9

    1# 9elain penyidik pe(abat polisi egara !epublik Indonesia+ pe(abat pegawai negeri sipil

    tertentu di lingkungan instansi pemerintah yang lingkup tugas dan tanggung (awabnya di

    bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup diberi wewenang sebagai

    penyidik sebagaimana dimaksud dalam Hukum )ara Pidana untuk melakukan

    penyidikan tindak pidana lingkungan hidup.

    12 Penyidik pe(abat pegawai negeri sipil berwenang:

    a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan atau keterangan berkenaan dengan

    tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    31/38

    31

    b. melakukan pemeriksaan terhadap setiap orang yang diduga melakukan tindak pidana

    di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    ). meminta keterangan dan bahan bukti dari setiap orang berkenaan dengan peristiwa

    tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    d. melakukan pemeriksaan atas pembukuan+ )atatan+ dan dokumen lain berkenaan

    dengan tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'e. melakukan pemeriksaan di tempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti+

    pembukuan+ )atatan+ dan dokumen lain'

    ,. melakukan penyitaan terhadap bahan dan barang hasil pelanggaran yang dapat

    di(adikan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang perlindungan dan pengelolaan

    lingkungan hidup'

    g. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di

    bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup'

    h. menghentikan penyidikan'

    i. memasuki tempat tertentu+ memotret+ dan4atau membuat rekaman audio 6isual'

    (. melakukan penggeledahan terhadap badan+ pakaian+ ruangan+ dan4atau tempat lain

    yang diduga merupakan tempat dilakukannya tindak pidana' dan4atauk. menangkap dan menahan pelaku tindak pidana.

    1 Dalam melakukan penangkapan dan penahanan sebagaimana dimaksud pada ayat 12

    huru, k+ penyidik pe(abat pegawai negeri sipil berkoordinasi dengan penyidik pe(abat

    polisi egara !epublik Indonesia.

    1% Dalam hal penyidik pe(abat pegawai negeri sipil melakukan penyidikan+ penyidik pe(abat

    pegawai negeri sipil memberitahukan kepada penyidik pe(abat polisi egara !epublik

    Indonesia dan penyidik pe(abat polisi egara !epublik Indonesia memberikan bantuan

    guna kelan)aran penyidikan.

    1& Penyidik pe(abat pegawai negeri sipil memberitahukan dimulainya penyidikan kepada

    penuntut umum dengan tembusan kepada penyidik pe(abat polisi egara !epublik

    Indonesia.

    17 Hasil penyidikan yang telah dilakukan oleh penyidik pegawai negeri sipil disampaikan

    kepada penuntut umum.

    Pa$a% 9

    1# Dalam rangka penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana lingkungan hidup+ dapat

    dilakukan penegakan hukum terpadu antara penyidik pegawai negeri sipil+ kepolisian+

    dan ke(aksaan di bawah koordinasi Menteri.

    12 *etentuan lebih lan(ut mengenai pelaksanaan penegakan hukum terpadu diatur denganperaturan perundangundangan.

    Ba()an Ked*a

    Pe=*")an

    Pa$a% 95

    lat bukti yang sah dalam tuntutan tindak pidana lingkungan hidup terdiri atas:

    a. keterangan saksi'

    b. keterangan ahli'

    ). surat'd. petun(uk'

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    32/38

    32

    e. keterangan terdakwa' dan4atau

    ,. alat bukti lain+ termasuk alat bukti yang diatur dalam peraturan perundangundangan.

    BAB >

    KETENTUAN PIDANA

    Pa$a% 97

    "indak pidana dalam undang-undang ini merupakan ke(ahatan.

    Pa$a% 98 # #.

    1# 9etiap orang yang dengan senga(a melakukan perbuatan yang mengakibatkan

    dilampauinya baku mutu udara ambien+ baku mutu air+ baku mutu air laut+ atau kriteria

    baku kerusakan lingkungan hidup+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat 1tiga

    tahun dan paling lama #0 1sepuluh tahun dan denda paling sedikit !p.000.000.000+00

    1tiga miliar rupiah dan paling banyak !p#0.000.000.000+00 1sepuluh miliar rupiah.12 pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1# mengakibatkan orang luka

    dan4atau bahaya kesehatan manusia+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat %

    1empat tahun dan paling lama #2 1dua belas tahun dan denda paling sedikit

    !p%.000.000.000+00 1empat miliar rupiah dan paling banyak !p#2.000.000.000+00 1dua

    belas miliar rupiah.

    1 pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1# mengakibatkan orang luka berat

    atau mati+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat & 1lima tahun dan paling lama

    #& 1lima belas tahun dan denda paling sedikit !p&.000.000.000+00 1lima miliar rupiah

    dan paling banyak !p#&.000.000.000+00 1lima belas miliar rupiah.

    Pa$a% 99

    1# 9etiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan dilampauinya baku mutu udara

    ambien+ baku mutu air+ baku mutu air laut+ atau kriteria baku kerusakan lingkungan

    hidup+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat # 1satu tahun dan paling lama

    1tiga tahun dan denda paling sedikit !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah dan paling

    banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    12 pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1# mengakibatkan orang luka

    dan4atau bahaya kesehatan manusia+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat 2

    1dua tahun dan paling lama 7 1enam tahun dan denda paling sedikit

    !p2.000.000.000+00 1dua miliar rupiah dan paling banyak !p7.000.000.000+00 1enammiliar rupiah.

    1 pabila perbuatan sebagaimana dimaksud pada ayat 1# mengakibatkan orang luka berat

    atau mati+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat 1tiga tahun dan paling lama $

    1sembilan tahun dan denda paling sedikit !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah dan

    paling banyak !p$.000.000.000+00 1sembilan miliar rupiah.

    Pa$a% &00

    1# 9etiap orang yang melanggar baku mutu air limbah+ baku mutu emisi+ atau baku mutu

    gangguan dipidana+ dengan pidana pen(ara paling lama 1tiga tahun dan denda paling

    banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    33/38

    33

    12 "indak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1# hanya dapat dikenakan apabila sanksi

    administrati, yang telah di(atuhkan tidak dipatuhi atau pelanggaran dilakukan lebih dari

    satu kali.

    Pa$a% &0&

    9etiap orang yang melepaskan dan4atau mengedarkan produk rekayasa genetik ke media

    lingkungan hidup yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau iin

    lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7$ ayat 1# huru, g+ dipidana dengan pidana

    pen(ara paling singkat # 1satu tahun dan paling lama 1tiga tahun dan denda paling sedikit

    !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah

    dan paling banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    Pa$a% &02

    9etiap orang yang melakukan pengelolaan limbah 3 tanpa iin sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal &$ ayat 1%+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat # 1satu tahun danpaling lama 1tiga tahun dan denda paling sedikit !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah

    dan paling banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    Pa$a% &03

    9etiap orang yang menghasilkan limbah 3 dan tidak melakukan pengelolaan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal &$+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat # 1satu tahun dan

    paling lama 1tiga tahun dan denda paling sedikit !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah

    dan paling banyak !p.000.000.000+00 1tiga

    miliar rupiah.

    Pa$a% &0

    9etiap orang yang melakukan dumping limbah dan4atau bahan ke media lingkungan hidup

    tanpa iin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70+ dipidana dengan pidana pen(ara paling

    lama 1tiga tahun dan denda paling banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    Pa$a% &0

    9etiap orang yang memasukkan limbah ke dalam wilayah egara *esatuan !epublik

    Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7$ ayat 1# huru, ) dipidana dengan pidanapen(ara paling singkat % 1empat tahun dan paling lama #2 1dua belas tahun dan denda paling

    sedikit !p%.000.000.000+00 1empat miliar rupiah dan

    paling banyak !p#2.000.000.000+00 1dua belas miliar rupiah.

    Pa$a% &05

    9etiap orang yang memasukkan limbah 3 ke dalam wilayah egara *esatuan !epublik

    Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7$ ayat 1# huru, d+ dipidana dengan pidana

    pen(ara paling singkat & 1lima tahun dan paling lama #& 1lima belas tahun dan denda paling

    sedikit !p&.000.000.000+00 1lima miliar rupiah dan paling banyak !p#&.000.000.000+00

    1lima belas miliar rupiah.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    34/38

    34

    Pa$a% &07

    9etiap orang yang memasukkan 3 yang dilarang menurut peraturan perundangAundangan ke

    dalam wilayah egara *esatuan !epublik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7$

    ayat 1# huru, b+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat & 1lima tahun dan paling

    lama #& 1lima belas tahun dan denda paling sedikit!p&.000.000.000+00 1lima miliar rupiah dan paling banyak !p#&.000.000.000+00 1lima belas

    miliar rupiah.

    Pa$a% &08

    9etiap orang yang melakukan pembakaran lahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7$ ayat

    1# huru, h+ dipidana dengan pidana pen(ara paling singkat 1tiga tahun dan paling lama #0

    1sepuluh tahun dan denda paling sedikit !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah dan paling

    banyak !p#0.000.000.000+00

    1sepuluh miliar rupiah.

    Pa$a% &09

    9etiap orang yang melakukan usaha dan4atau kegiatan tanpa memiliki iin lingkungan

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1#+ dipidana dengan pidana pen(ara paling

    singkat # 1satu tahun dan paling lama 1tiga tahun dan denda paling sedikit

    !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah dan paling banyak

    !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    Pa$a% &&0

    9etiap orang yang menyusun amdal tanpa memiliki serti,ikat kompetensi penyusun amdal

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7$ ayat 1# huru, i+ dipidana dengan pidana pen(ara

    paling lama 1tiga tahun dan denda paling banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    Pa$a% &&&

    1# Pe(abat pemberi iin lingkungan yang menerbitkan iin lingkungan tanpa dilengkapi

    dengan amdal atau U*/-UP/ sebagaimana dimaksud dalam Pasal ayat 1# dipidana

    dengan pidana pen(ara paling lama 1tiga tahun dan denda paling banyak

    !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    12 Pe(abat pemberi iin usaha dan4atau kegiatan yang menerbitkan iin usaha dan4ataukegiatan tanpa dilengkapi dengan iin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal %0

    ayat 1# dipidana dengan pidana pen(ara paling lama 1tiga tahun dan denda paling

    banyak !p.000.000.000+00 1tiga miliar rupiah.

    Pa$a% &&2

    9etiap pe(abat berwenang yang dengan senga(a tidak melakukan pengawasan terhadap

    ketaatan penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan terhadap peraturan perundangundangan

    dan iin lingkungan sebagaimana dimaksud dalam Pasal # dan Pasal 2+ yang

    mengakibatkan ter(adinya pen)emaran dan4atau kerusakan lingkungan yang mengakibatkan

    hilangnya nyawa manusia+ dipidana dengan pidana pen(ara paling lama # 1satu tahun ataudenda paling banyak !p&00.000.000+00 1lima ratus (uta rupiah.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    35/38

    35

    Pa$a% &&3

    9etiap orang yang memberikan in,ormasi palsu+ menyesatkan+ menghilangkan in,ormasi+

    merusak in,ormasi+ atau memberikan keterangan yang tidak benar yang diperlukan dalam

    kaitannya dengan pengawasan dan penegakan hukum yang berkaitan dengan perlindungandan pengelolaan lingkungan hidup sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7$ ayat 1# huru, ( dipidana dengan pidana pen(ara paling lama #

    1satu tahun dan denda paling banyak !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah.

    Pa$a% &&

    9etiap penanggung (awab usaha dan4atau kegiatan yang tidak melaksanakan paksaan

    pemerintah dipidana dengan pidana pen(ara paling lama # 1satu tahun dan denda paling

    banyak !p#.000.000.000+00 1satu miliar rupiah.

    Pa$a% &&

    9etiap orang yang dengan senga(a men)egah+ menghalang-halangi+ atau menggagalkan

    pelaksanaan tugas pe(abat pengawas lingkungan hidup dan4atau pe(abat penyidik pegawai

    negeri sipil dipidana dengan pidana pen(ara paling lama

    # 1satu tahun dan denda paling banyak !p&00.000.000+00 1lima ratus (uta rupiah.

    Pa$a% &&5

    1# pabila tindak pidana lingkungan hidup dilakukan oleh+ untuk+ atau atas nama badan

    usaha+ tuntutan pidana dan sanksi pidana di(atuhkan kepada:

    a. badan usaha' dan4atau

    b. orang yang memberi perintah untuk melakukan tindak pidana tersebut atau orang

    yang bertindak sebagai pemimpin kegiatan dalam tindak pidana tersebut.

    12 pabila tindak pidana lingkungan hidup sebagaimana dimaksud pada ayat 1# dilakukan

    oleh orang+ yang berdasarkan hubungan ker(a atau berdasarkan hubungan lain yang

    bertindak dalam lingkup ker(abadan usaha+ sanksi pidana di(atuhkan terhadap pemberi

    perintah atau pemimpin dalam tindak pidana tersebut tanpa memperhatikan tindak

    pidana tersebut dilakukan se)ara sendiri atau bersamasama.

    Pa$a% &&7

    =ika tuntutan pidana dia(ukan kepada pemberi perintah atau pemimpin tindak pidana

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##7 ayat 1# huru, b+ an)aman pidana yang di(atuhkan

    berupa pidana pen(ara dan denda diperberat dengan sepertiga.

    Pa$a% &&8

    "erhadap tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##7 ayat 1# huru, a+ sanksi

    pidana di(atuhkan kepada badan usaha yang diwakili oleh pengurus yang berwenang

    mewakili di dalam dan di luar pengadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

    selaku pelaku ,ungsional.

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    36/38

    36

    Pa$a% &&9

    9elain pidana sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini+ terhadap badan usaha dapat

    dikenakan pidana tambahan atau tindakan tata tertib berupa:

    a. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana'

    b. penutupan seluruh atau sebagian tempat usaha dan4atau kegiatan'). perbaikan akibat tindak pidana'

    d. pewa(iban menger(akan apa yang dilalaikan tanpa hak' dan4atau

    e. penempatan perusahaan di bawah pengampuan paling lama 1tiga tahun.

    Pa$a% &20

    1# Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##$ huru, a+ huru, b+

    huru, )+ dan huru, d+ (aksa berkoordinasi dengan instansi yang bertanggung (awab di

    bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk melaksanakan eksekusi.

    12 Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal ##$ huru, e+

    Pemerintah berwenang untuk mengelola badan usaha yang di(atuhi sanksi penempatandi bawah pengampuan untuk melaksanakan putusan pengadilan yang telah berkekuatan

    hukum tetap.

    BAB >I

    KETENTUAN PERALIHAN

    Pa$a% &2&

    1# Pada saat berlakunya Undang-Undang ini+ dalam waktu paling lama 2 1dua tahun+ setiap

    usaha dan4atau kegiatan yang telah memiliki iin usaha dan4atau kegiatan tetapi belum

    memiliki dokumen amdal wa(ib menyelesaikan audit lingkungan hidup.

    12 Pada saat berlakunya Undang-Undang ini+ dalam waktu paling lama 2 1dua tahun+ setiap

    usaha dan4atau kegiatan yang telah memiliki iin usaha dan4atau kegiatan tetapi belum

    memiliki U*/-UP/ wa(ib membuat dokumen pengelolaan lingkungan hidup.

    Pa$a% &22

    1# Pada saat berlakunya Undang-Undang ini+ dalam waktu paling lama # 1satu tahun+ setiap

    penyusun amdal wa(ib memiliki serti,ikat kompetensi penyusun amdal.

    12 Pada saat berlakunya Undang-Undang ini+ dalam waktu paling lama # 1satu tahun+ setiap

    auditor lingkungan hidup wa(ib memiliki serti,ikat kompetensi auditor lingkungan hidup.

    Pa$a% &23

    9egala iin di bidang pengelolaan lingkungan hidup yang telah dikeluarkan oleh Menteri+

    gubernur+ atau bupati4walikota sesuai dengan kewenangannya wa(ib diintegrasikan ke dalam

    iin lingkungan paling lama # 1satu tahun se(ak

    Undang-Undang ini ditetapkan.

    BAB >II

    KETENTUAN PENUTUP

    Pa$a% &2

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    37/38

    37

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku+ semua peraturan perundang-undangan yang

    merupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang omor 2 "ahun #$$ tentang

    Pengelolaan /ingkungan Hidup 1/embaran egara !epublik Indonesia "ahun #$$ omor

    78+ "ambahan /embaran egara !epublik Indonesia omor 7$$ dinyatakan masih tetap

    berlaku sepan(ang tidak bertentangan atau belum diganti dengan peraturan yang baruberdasarkan Undang-Undang ini.

    Pa$a% &2

    Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku+ Undang-Undang omor 2 "ahun #$$ tentang

    Pengelolaan /ingkungan Hidup 1/embaran egara !epublik Indonesia "ahun #$$ omor

    78+ "ambahan /embaran egara !epublik Indonesia omor 7$$ di)abut dan dinyatakan

    tidak berlaku.

    Pa$a% &25

    Peraturan pelaksanaan yang diamanatkan dalam Undang-Undang ini ditetapkan paling lama #

    1satu tahun terhitung se(ak Undang-Undang ini diberlakukan.

    Pa$a% &27

    Undang-undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

    gar setiap orang mengetahuinya+ memerintahkan pengundangan Undang-Undang

    ini dengan penempatannya dalam /embaran egara !epublik Indonesia.

    Disahkan di =akarta

    pada tanggal ;ktober 200$

    PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

    d

    DR# H# SUSILO BAMBANG YUDHOYONO

    Diundangkan di =akarta

    pada tanggal ;ktober 200$

    MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

    REPUBLIK INDONESIA,

    d

    ANDI MATTALATTA

    /5M3! 5>! !5PU3/I* ID;59I "HU 200$ ;M;! #%0

    Sa%)nan $e$*a) den(an a$%)n6a

    95*!5"!I" 5>! !5PU3/I* ID;59I

    *epala 3iro Peraturan Perundang-undangan

    3idang Perekonomian dan Industri+

    95"I; 9P"; U>!;H;

  • 7/25/2019 UNDANG-2 lh-No. 32-2009

    38/38

    38

    UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIANOMOR 32 TAHUN 2009

    tentang

    PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAANLINGKUNGAN HIDUP