urinalisis - dr putu

Upload: tiara-anggraini

Post on 14-Oct-2015

143 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    1/63

    Dr. Putu Ristyaning Ayu M.Kes Sp.PKBag Patologi Klinik-FK UNILA

    URINALYSIS

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    2/63

    Pendahuluan

    Pemeriksaan urinmembantu menegakkan diagnosis

    gangguan ginjal dan saluran kemih, diagnosis gangguan organ

    lain seperti hati, saluran empedu, darah, pankreas, korteks

    adrenal dan lainnya

    JENIS SAMPEL URIN

    Urin sewaktu

    Untuk pemeriksaan rutin

    Urin dikeluarkan sewaktu tanpa ketentuan khusus

    Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rded

    Gandasoebrata.

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    3/63

    Pendahuluan

    JENIS SAMPEL URIN

    Urin pagi

    Urin yang pertama kali dikeluarkan di pagi hari

    Konsentrasinya lebih pekat

    Untuk pemeriksaan sedimen urin, berat jenis, protein, HCG

    Urin puasa (second morning after fasting)urin yang dikemihkansetelah first morning dan setelah puasa

    Untuk monitoring glukosa urin

    Urin postprandial

    Dikemihkan 2 jam setelah makan

    Untuk pemeriksaan DM

    Kombinasi pemeriksaan dengan urin puasa

    Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rded

    Gandasoebrata.

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    4/63

    Pendahuluan

    JENIS SAMPEL URIN

    Urin tampung 24 jam

    Urin yang keluar dalam 24 jam ditampung

    Menggunakan pengawet

    Digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif seperti kadar protein urin

    atau pemeriksaan kadar metabolit tertentu

    Urin 3 gelas dan 2 gelas

    Biasanya digunakan untuk diagnosis kelainan saluran kemih pada lelaki

    Urin 1untuk melihat sel dari pars anterior dan pars prostatica urethrae

    Urin 2melihat kandung kencing

    Urin 3khusus untuk pars prostatica dan getah prostat

    Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rded

    Gandasoebrata.

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    5/63

    Pendahuluan

    CARA PENGAMBILAN SAMPEL URIN

    Urin porsi tengah

    Urin yang pertama keluar tidak ditampung, kemudian yang berikutnya

    ditampung, dan yang terakhir tidak ditampung

    Urin kateter

    Diambil dengan menggunakan kateter Bila menggunakan kateter menetap, maka urin kateter diambil di tempat

    yang paling dekat dengan meatus eksterna

    Dapat digunakan untuk kultur urin

    Urin Suprapubik

    Menggunakan jarum dan ditusukkan ke kandung kemih Biasanya untuk kultur tapi dapat juga untuk pemeriksaan sitologi

    Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rded

    Gandasoebrata.

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    6/63

    Pendahuluan

    Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rded

    Gandasoebrata.

    PengawetUrin

    Toluen

    Thymol

    Formaldehyd

    NatriumKarbonat

    Asam

    SulfatPekat

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    7/63

    Urinalysis

    Urinalisis meliputi:

    1. Makroskopis Warna

    Kejernihan

    Bau

    pH

    Berat jenis

    2. Kimia

    Glukosa

    Albumin

    Benda keton

    Bilirubin

    Urobilin3. Mikroskopis(sedimen urin)eritrosit, leukosit, epitel, silinder, kristal,

    bakteri, jamur

    4. Pemeriksaan carik celup

    Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and MolecularDiagnostics. 4thed , 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    8/63

    URINE (MORNING)(NEW)

    SHAKE

    MACROSCOPIC

    COLOURSMELLCLOUDYACIDITYSPEC. GRAF

    SEDIMENT

    MICROSCOPIC

    ERYTHROCYTELEUKOCYTEEPHITELCRYSTALCAST

    CHEMIC

    ALBUMINGLUCOSEUROBILINBILIRUBINKETOBODY

    BENZIDIN

    ROUTINESIMPLE

    SUPERNATANT

    Urinalysis 1

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    9/63

    LIGHT YELLOW(TEA) NORMAL

    DARK YELLOW BILIRUBIN (?)

    FOAM TEST

    SHAKE(HARDLY)

    FOAM

    YELLOW (OBVIOUS)= F. T +> BIL. +

    DUBIOUS dilakukanFOUCHET

    RED (BLOOD ?)

    SED. EXAM ERYTHROCYT : (+) = HEMATURI(-) = Hb. UR

    BENZIDIN TEST

    THE OTHER COLOURFOOD / VEGETABLES GREENDRUGS : ANTIPIRIN YELLOW

    FENACETINSUBST. FENOL, SALICYL DARK GREEN

    A. COLOUR

    1. MACROSCOPIC EXAMINATION OF URINE Macroscopic 1

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    10/63

    B. TURBIDITY (NORMAL : CLEAR)

    REDDISH BLEEDING SEDIMENT ?(ERYTHROCYT)

    SMOOTH (WHITE BACTERIA (GRAM)

    DENCE (WHITE) (ALKALIC / NEUTRAL URINE)- PUS- PHOSPHATE / CARBONATEE CRYSTALS

    + ACETIC ACID SOL (6%)

    REDUCE / DISAPPEARED

    SPERMATOZOA

    VOLUME OF URINE NORMAL : 800 1600 ml/24 Hour

    POLYURIA D.M. EDEMA, RECONV. FROM CHR. DISEASES

    OLYGURIA ACUTE NEPHRITIS, ECLAMPSIA, ENTERITIS,

    DECOMP. CORDIS.

    ANURIA COLLAPS, Hg CL2INTOXICATION

    Macroscopic 2

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    11/63

    C. ACIDITY (pH) (N. 4.7 - 7.5) AVER. 6.0

    LITMUS PAPER

    BLUE RED = ACIDBLUE = ALKALINE

    RED VIOLET = NEUTRAL

    D. SMELL

    NORMAL URINE SMELLING ABNORMAL JENGKOL SMELLING

    JENGKOL INTOXICATION

    + ALBUMINURIAHEMATURIACRYSTALURIA

    FRUITS KETONURIA AMONIAK UREUM OF BACTERIA

    Macroscopic 3

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    12/63

    E. EXAMINATION OF SPECIFIC GRAVITY (S.G.)

    NORMAL : 1.010 - 1.025 (1.020) LOW S.G. ( < 1.010 ) = KIDNEY OR ENDOCRINE DISORDER HIGH S.G. ( > 1.025) = NEPHR.DEG. / FEVER GLYCOSURIA

    METHOD & EQUIPMENT URINOMETER MEASURING CYLIDER (50 ml)

    TEMP. : EVERY 30C > 150C : + 0.001

    40C > 170C : + 0.001 GLUCOSE : EVERY 270 mg/DL : -0.001

    1 % : -0.004 PROTEIN : EVERY 400 mg/DL : -0.001

    1% : -0.003

    IF THE AMOUNT OF URINE IS SMALLUSE : - FALLING DROP METHOD

    - REFRACTOMETER

    S.G. IS DEPEND ON THE TOTAL OF SOLUTE SUBSTANCES

    1.000

    1.020 CORECTION

    1.040

    Macroscopic 4

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    13/63

    2. MICROSCOPIC EXAMINATION OF URINE

    NEW URINE

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    14/63

    Microscopic 2

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    15/63

    Microscopic 3

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    16/63

    Macam-macam sedimen urin:

    1. Epitel

    a. Epitel transisional

    b. Epitel gepeng/ pipih

    c. Epitel tubuli ginjal

    Microscopic 4

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    17/63

    2. Eritrosit

    Microscopic 5

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    18/63

    3.Leukosit

    Microscopic 6

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    19/63

    Jenis jenis silinder urin :

    1. Silinder hialin

    2. Silinder eritrosit

    3. Silinder leukosit

    4. Silinder berbutir / granula halus

    5. Silinder epitel

    6. Silinder lilin

    7. Silinder lemak

    Microscopic 7

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    20/63

    Silinder Eritrosit

    Silinder Hyalin

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    21/63

    Bakteri Candida Albicans

    Trichomonas vaginalis

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    22/63

    Spermatozoa

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    23/63

    II.Unsur anorganik :

    1.Kristal calcium oxalate, ditemukan dalam keadaaan normal

    2.Kristal tripel fosfat, ditemukan dalam keadaaan

    normal

    Microscopic 8

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    24/63

    KRISTAL NORMAL Microscopic 9

    Kristal Asam Urat

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    25/63

    KRISTAL ABNORMAL Microscopic 10

    Kristal Kolesterol

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    26/63

    Microscopic 11

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    27/63

    Pemeriksaan Kimia

    Pemeriksaan Kimia Urinalysis meliputi: GlucosaCara Benedict Keton Cara Rothera & Cara Gerhardt Protein Dengan As. Sulfosalicyl, Pemanasan dg As.Acetat Protein Bence Jones Cara Osgood, TSA Bilirubin Cara Harrison

    UrobilinogenCara Wallace & Diamond Urobilin Cara Schlesinger , Percobaan Naumann PorfobilinogenCara Watson & Schwartz Asam Amino Reaksi Diazo (Ehrlich) Darah Samar Dengan Benzidine

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    28/63

    Glucose (Tes Reduksi = Benedict)prinsip: cupric ion (CuSO4) + Glucose cuprous ions + oxidized

    glucose

    Biru heat alkali Jingga-merah

    Caranya :masukan 5 ml reagens benedict ke dalam tabung reaksi

    teteskan sebanyak 5 8 tetes ( jangan lebih ) urin ke dalamtabung itu

    masukan tabung itu ke dalam air mendidih selama 5 menitangkatlah tabung, kocok isinya dan bacalah hasilnya sedikit

    Hasil :negatif : tetap biru jernih atau sedikit kehijau-hijauan dan

    agak keruhpositif 1 : hijau kekuning-kuningan dan keruh ( 0,5 1% )

    positif 2 : kuning keruh ( 1 1,5 %)

    positif 3 : jingga atau warna lumpur keruh ( 2 3,5% )

    Positif 4 : merah keruh ( > 3,5 % )

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    29/63

    Keton (Cara Rothera)Prinsip :

    Reaksi nitroprusida dengan asam aseto atau aseton zat berwarnaungu. Pemeriksaan ini sangat peka terhadap asam aseto-asetat +

    sampai 1:400.000; terhadap asetat 1:20.000; sedangkan asam hidroksibutirat tidak dapat dinyatakan dalam pemeriksaan ini

    Reagen:

    Natrium nitroprusida 5 gram + amonium sulfat 200 gram gerus dan simpan dalam botolbertutup

    Prosedur: Masukkan 5 ml urin dalam tabung reaksi

    Bubuhi kira-kira 1 gram reagen rothera, kocok sampai larut.

    Peganglah tabung dalam sikap miring dan berhati-hati alirkan amonium hidroksi pekat28% melalui dinding supaya amonium hidroksi ini harus berada pada lapisan atas.

    Letakkan tabung dalam sikap tegak dan bacalah hasil setelah 3 menit.

    Wana ungu kemerah-meahan pada kedua lapisan cairan menandakan adanya zat keton.Makin cepat terjadi dan makin tua warnanya berarti makin banyak jumlah zat keton.

    Interpretasi:

    Warna coklat negatif, warna ungu kemerahan positif

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    30/63

    Keton (Cara Gerhardt)

    Test ini berdasarkan kepada reaksi antara asam aseto-asetat dan

    ferro-cloridazat warna seperti anggur port (warna merah-coklat).

    Asam aceto-asetat sampai pengenceran 1 : 100 dapat dinyatakanoleh reaksi ini (jauh kurang peka dari reaksi rothera), sedangkanaceton dan asam beta-hidroxibutirat tidak bereaksi.Karena itu,penting menggunakan urin segar.

    Cara kerja5 ml urin dimasukan kedalam tabung reaksi, kemudian

    teteskan ferriclorida 10% kedalam tabung itu sambilmengocok isinya.

    jika terbentuk presipitat putih ferrifosfat berhenti, saringlahcairan itu .

    kepada filtrat diberi beberapa tetes ferri clorida lagi;perhatikan adanya warna coklat yang menandakan test itupositif.

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    31/63

    Protein (Sulfosalisil 20%)

    Cara Pemeriksaan :

    Masukkan 2 tabung reaksi masing-masing dengan 2 ml urin jernih Tambahkan 8 tetes sulfosalisil 20% ke salah satu tabung Bandingkan kejernihan dengan tabung yang tidak ditetesi sulfosalisil,

    jika sama jernih berarti hasil negatif (-)

    Interpretasi :

    Jika tetap keruh lakukan pemanasan sampai mendidih dan kemudiandinginkan dengan air mengalir Jika kekeruhan tetap ada selama pemanasan dan juga setelah

    pendinginan kemungkinan besar albumin atau globulin atau keduanya Jika kekeruhan hilang pada waktu pemanasan dan timbul kembali

    pada saat pendinginan kemungkinan protein Bence Jones dan perludilakukan pemeriksaan lanjutan

    Test dengan asam sulfosalisil tidak bersifat spesifik, meskipun sangatpekat, adanya protein dengan konsentrasi 0,002% dapat dinyatakanhasil negatif tidak perlu lagi memikirkan adanya proteinuria.

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    32/63

    Protein (Pemanasan dengan asam asetat 6%) Cukup sensitive untuk klinik

    0,004 % protein dapat dinyatakan dengan test ini

    Caranya : Masukan urin ke dalam tabung reaksi sampai 2/3 penuh.

    Dengan memegang tabung reaksi pada ujung bawah, lapisan atas urin itu dipanasisampai mendidih selama 30 detik.

    Perhatikan terjadinya kekeruhan di atas urin tersebut, dengan membandingkanjernihnya dengan bagian bawah yang tidak dipanasi. Jika terjadi kekeruhan, mungkindisebabkan oleh protein atau Ca-fosfat / Ca-karbonat.

    Teteskan ke dalam urin yang masih panas itu 3 5 tetes larutan asam asetat 6%. Jikakekeruhan disebabkan oleh Ca-karbonat maka kekeruhan akan hilang denganpembentukan gas. Jika kekeruhan tetap ada, dan menjadi lebih keruh maka berartiprotein +.

    Panasi sekali lagi lapisan atas sampai mendidih dan beri penilaian semikuantitatif.

    Periksa tabung dengan cahaya dan latar belakang hitam

    Interpretasi hasil:

    Negatif : tidak ada kekeruhan sedikit juga

    Positif 1 : kekeruhan ringan tanpa butir-butir; kadar protein 0,01 0,05%

    Positif 2 : kekeruhan mudah dilihat dan dapat dilihat butir-butir dalamkekeruhan ( 0,05 0,2% )

    Positif 3 : urin jelas keruh, kekeruhan berkeping-keping ( 0,2 0,5% )

    Positif 4 : urin sangat keruh, berkeping-keping / bergumpal / memadat(>0,5% ). Jika > 3% akan terjadi bekuan

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    33/63

    Protein Bence Jones (cara Osgood)

    Cara :

    1. Masukkan 5 mL urin dan sebatang termometer ke dalam tabung reaksi, masukkantabung reaksi ke dalam gelas kimia berisi air.

    2. Panaskan gelas kimia dan perhatikan suhu yang tertera di termometer.

    3. Catat suhu saat kekeruhan pertama timbul dan saat kekeruhan menjadi maksimal.

    4. Angkat tabung reaksi dari air dan panaskan lagi di api sampai isinya mendidih selama 1menit.

    5. Biarkan urin mendingin kembali setelah presipitat lenyap. Catat suhu saat presipitatmuncul lagi.

    6. Jika presipitat tak mau hilang saat dipanaskan, teteskan 1 mL asam asetat 50 % sambilterus dipanaskan sampai mendidih. Jika kekeruhan menetap, maka presipitat palingtidak mengandung albumin atau globulin atau kedua-duanya. Jika ini terjadi, saringcairan keruh dari tabung dalam keadaan mendidih dan periksa lagi filtratnya. Jikakekeruhan timbul dalam filtrat saat mendingin dan menghilang saat dipanaskan makaterbukti adanya protein Bence Jones.

    Interpretasi Protein Bence Jones terbukti jika: pada no. 3 dan 4 kekeruhan timbul dalam suhu 50-65C dan menghilang dalam 100C.

    pada no. 6 jika kekeruhan timbul dalam filtrat saat mendingin dan menghilang saatdipanaskan.

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    34/63

    Protein Bence Jones (toluene sulfonic acid =TSA)

    Reagen :Reagen TSA, yaitu 12 g paratoluene sulfonic acid yang ditambahkan asamasetat glasial sampai volumenya 100 mL.

    Bahan :

    Urin segar.

    Cara memeriksa :Masukkan 2 mL urin ke dalam tabung reaksi.

    Tambahkan 1 mL reagen TSA dengan cara mengalirkannya lewatdinding tabung, lalu ketuk tabung reaksi dengan jari.

    Biarkan selama 5 menit.

    Interpretasi :

    (+) : terbentuk presipitat dalam waktu 5 menit.Adanya albumin sampai 25 g/dL, atau ,, dan -globulin sampai 500mg/dL tidak akan mempengaruhi hasil uji.

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    35/63

    Bilirubin(Harrison Test)

    Prinsip:tes oksidasi menggunakan kemampuan feriklorida terlarut dalamasam triklorasetat utk mengosidasi bilirubin menjadi biliverdin yangakan menghasilkan warna hijau

    Cara:5 ml urin yang lebih dulu dikocok dimasukan ke dalam tabung reaksi tambahkan 5 ml larutan bariumchlorida 10%, campur dan saringlahkertas saring yang berisi presipitat diangkat dari corong, dibuka

    lipatannya dan ditaruh mendatar di atas corong itu. Biarkanbeberapa lama sampai agak kering.

    Teteskan 2-3 tetes reagen Fouchet ke atas presipitat tersebutTimbulnya warna hijau menandakan adanya bilirubin.

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    36/63

    Urobilinogen (tube test = Wallace Diamond method)

    Cara Kerja :

    1.Kepada 10ml urin dalam tabung reaksi dibubuhi 1 ml reagen wallace diamond campur dan biarkan

    selama 3-5 menit

    2.hasil pemeriksaan ditentukan sebagai berikut, lihatlah dari atas kebawah kedalam tabung reaksi

    itu yang didirikan vertikal dengan sepotong kertas putih dibawahnya

    Jika warna merah yang terlihat hanya samar-samar saja percobaan dianggap selesai

    jika warna merah yang terjadi nampak betul lanjutkan dengan pemeriksaan pengenceranurin sebagai berikut

    Buatlah deret pengenceran dari urin itu dari 10 kali100 kaliatau jika perlu ditinggikan lagi

    Dengan memakai urin yang diencerkan itu dilakukan lagi pemeriksaan menurut wallace

    diamond seperti diatas

    Hasil pemeriksaan dilaporkan dengan menyebutkan pengenceran tertinggi yang masih

    memperlihatkan warna merah dan juga menyebut pengenceran yang tidak menimbulkan

    warna merah lagi, contoh pengenceran 1:40 +, 1:50 +

    Hasil pembacaan harus dibaca kurang dari 5 menit. Normal 1:20 (+), 1:40 (-)

    Interpretasi:

    warna cherry red berarti ada peningkatan peningkatan jumlah urobilinogen

    Jika terdapat peningkatan urobilinogen mungkin karena peningkatan penghancuran darah pada

    anemia hemolitikR.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    37/63

    Urobilin (Cara Schlesinger)

    Cara PemeriksaanMasukkan urin 5 ml ke dalam tabung reaksi,

    perhatikan apakah ada fluoresensi

    Kalau ada, tidak bisa dipakai, karena positif palsu

    Kalau tidak ada, tambahkan 2-4 tetes larutan lugol,

    campur dan biarkan 5 menit atau lebihBubuhi 5 ml reagen Schlesinger, campur dan

    saringlah

    Interpretasi

    Adanya Fluoresensi hijau berarti positif, yang dapatdinilai sebagai + atau ++

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    38/63

    Urobilin (Percobaan Naumann)

    Dilakukan disamping tes Schlesinger jika disangka fluoresensi yang didapat

    bukan oleh urobilin.

    Cara:

    Urin 5 ml, 5ml chloroform, 5 tetes asam hidrochlorida pekat dan 1 tetestinctur iodii dicampur dan dikocok dalam tabung sentrifuse.

    Lapisan bawah (chloroform) dipisahkan dari lapisan atas (riboflavin)

    Chloroform dibubuhi alkohol 95% kira-kira volumenya, 0,1 g zinkacetatdan 1 tetes amonium hidroxida pekat, kocok dan saringlah.

    Jika filtrat yang diperoleh ada fluoresensi, berrti disebabkan urobilin.

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    39/63

    Porfobilinogen (Cara Watson & Schwartz)

    Cara Pemeriksaan:

    1. Masukkan 2,5 mL urin segar ke dalam tabung

    2. Tambahkan sekaligus 2,5 mL reagen Watson & Schwartz dan

    kocoklah segera kuat-kuat

    3. Tepat 15 detik setelah pemberian reagens ditambahkan 5 mL

    larutan natrium acetat jenuh

    4. Bubuhilah sekarang 5 mL chloroform, kocoklah kuat-kuat dan

    biarkan chloroform itu berpisah dari lapisan atas (atau pusinglah

    tabung)

    Interpretasi Hasil :

    Apabila lapisan atas merah warnanya, reaksi terhadap

    porfobilinogen +

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    40/63

    Asam Amino (Reaksi Diazo Erlich)

    Cara Pemeriksaan :

    Masukkan 2,5 mL larutan A ( as.sulfanil 5 g, 42 mL as.HCl pekat 38%,aquadest ad 1000mL) & 1 tetes larutan B ( natriumnitrit 0,5g, aquadest ad100mL) ke dalam tabung reaksi, campur

    Tambahkan sekarang 2,5 mL urin, campur

    Tambahkan amonia 10% sebanyak 5 mL atau lebih supaya menjadi lindi

    Kocoklah tabung kuat-kuat

    Interpretasi Hasil

    Reaksi dianggap + jika busa yang terjadi jelas merah/pink

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    41/63

    Darah Samar (Benzidine)

    Prinsip Pemeriksaan :

    Hb sebagai peroksida memecah H2O2 & mengoksidasi benzidine zat berwarna biru

    Cara Pemeriksaan

    Masukan sejumlah urin dalam tabung reaksi, panaskan & biarkan dingin kembali

    Ke dalam tabung reaksi lain dimasukkan benzidine basa sebanyak sepucuk pisau

    Tambahkan 3 mL asam acetat glacial, kocok sampai Benzidine itu larut denganmeninggalkan beberapa kristal yg tdk larut sbg tanda sudah jenuh. Jika perlu ditambahsedikit benzidine basa lagi sehingga jenuh

    Bubuhilah 2 mL urin yang dimasak tadi, campur

    Berilah 1 mL larutan H2O2 3%, campur

    Hasil dibaca dalam waktu 5 menit (jangan lebih lama)

    Interpretasi Hasil :

    - Negatif Tdk ada perubahan warna

    - 1+ hijau- 2+ biru bercampur hijau

    - 3+ biru

    - 4+ biru tua

    - Catatan : Hasil Test harus dibaca dalam waktu 5 menit krn warnanya berubah

    R.Gandasoebrata, Penuntun Laboratorium Klinik, PT Dian Rakyat, Jakarta, cetakan ke-12, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    42/63

    Urine Test Strip/ Dipstick Testing

    = analytical test for use on strips of cellulose / pads of cellulose

    on strips of plastic that have been coated with reagents(multiple test on a single stick)

    Glucose, Bilirubin, Keton Body , Specific gravity, Occult

    Blood, pH, Protein, Urobilinogen, Nitrit, Leukosit

    Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular

    Diagnostics. 4th ed , 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    43/63

    DIPSTICK TEST 1

    CHARACTERISTIC OF THE TEST :RAPID, EASY, SPECIFIC AND CHEAP

    MATERIALS :

    TEST STRIP

    SPECIFIC GRAVITY

    NITRITEpH

    PROTEINGLUCOSE

    KETOBODYUROBILINOGEN

    BILIRUBINBLOOD

    PLASTIK ROD

    NYLON COVER

    TEST FIELD(PAPER CONTAIN REAGENT)

    FILTER PAPER

    PROCEDUR OF THE TEST :

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    44/63

    1. IMMERSE THE TEST STRIPFOR APPROX. 1 SECOND

    2. REMOVE EXCESS URINE FROM THE STRIPBY WIPING THE EDGE OF URINE ONTHE CONTAINER (TUBE)

    URINE

    READ : COMPARETHE COLOUR CHART

    URINE ANALYZER

    1. Brunzel N. Fundamental of Urine and Body Fluid analysis p 122-1662. AIM Reagen strip package insert

    DIPSTICK TEST 2

    DIPSTICK TEST 3

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    45/63

    Pemeriksaan Prinsip Kerja Hasil

    Glukosa Berdasar pada reaksi enzim secara berantai. Pertama

    enzim glukosa oksidase menjalankan proses oksidasi

    dari glukosa sehingga terbentuk asam glukonat dan

    hidrogen peroksida. Enzim yang kedua, peroksidase

    menjalankan reaksi antara hidrogen peroksida dengan

    senyawa pewarna kalium iodida

    Glukosa + O2 Glukonic acid + H202

    H202 + kromogen kromogen teroksidasi +H20

    Senyawa pewarna ini

    akan teroksidasi

    membentuk warna

    dari biru menjadi

    coklat kehijauan dan

    dari coklat ke coklattua

    Bilirubin Berdasar pada penggabungan antarabilirubin dengansenyawa diazotized dichloroaniline dalam suasanaasam kuat

    Bilirubin glukoronid + Ar-N+=N Azobilirubin

    berwarna coklat

    Warna yang

    dihasilkan adalahcoklat muda hingga

    coklat

    kemerahmudaan

    DIPSTICK TEST 3

    DIPSTICK TEST 4

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    46/63

    Keton Berdasar pada reaksi antara asam asetoasetat dalam urin

    dengan senyawa nitroprusida

    Asetoasetat + Sodium nitroprusid warna ungu

    Warna yang dihasilkan

    adalah coklat muda

    bila tidak terjadi

    reaksi, dan ungu untukhasil positif

    Berat jenis Berdasarkan pada perubahan pKa dari polielektrolit tertentu

    dengan perlakuan tertentu terhadap konsentrasi ion

    warna berubah dari

    biru tua hingga hijau

    dan hijau kekuning-

    kuningan dalam urin

    dengan konsentrasi

    ion yang semakin

    meningkat

    Darah samar Berdasar pada reaksi antara 3,3'5,5'-tetramethylbenzidine

    dan cumene hydroperoxidase melalui aktifitas

    pseudoperoksidase dari hemoglobin

    H202 + kromogen(TMB) Kromogen teroksidasi + H20

    Warna yang dihasilkan

    berkisar dari kuning

    kehijau-hijauan hingga

    hijau kebiru-biruan

    dan biru tua

    pH Menggunakan indikator ganda (methyl red dan bromthymol

    blue) sehingga dapat mencakup seluruh pH urin

    Ind warna-+ H+ kompleks berwarna

    Warna berkisar antara

    oranye hingga kuning

    kehijau-hijauan dan

    hijau ke biru

    DIPSTICK TEST 4

    DIPSTICK TEST 5

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    47/63

    Urobilinogen Berdasar pada modifikasi dari uji Ehrlich dimana p-

    diethylaminobenzaldehide bereaksi dengan urobilinogen

    dari urin dalam suasana asam kuat

    Urobilinogen + p-dimethylaminobenzaldehyde

    warna merah

    warna berkisar dari coklat

    muda sampai merah muda

    Nitrit pada reaksi asam para -arsanilat dengan nitrit (nitrit berasal

    dari nitrat dalam makanan yang diubah oleh baktri dalam

    tubuh) dalam urin untuk membentuk senyawa diazonium.

    Senyawa diazonium tersebut bergabung dengan senyawa1,2,3,4-tetrahydrobenzo(h)quinolin dalam suasana

    Aromatik amin (Ar-NH2+ NO2 ) garam diazonium

    Warna yang dihasilkan

    adalah merah muda. Derajat

    warna merah muda yang

    bagaimanapun dapatdiartikan sebagai reaksi

    positif

    Leukosit uji ini menunjukkan adanya reaksi enzim granulosit

    esterase. Enzim esterase menghidrolisa derivatif darinaphtyl ester

    Ester Komponen aromatik

    Garam diazonium + komponen aromatik senyawa

    komlples berwarna

    warna ungu berasal dari

    Naphtyl yang dihasilkan,bersama dengan garam

    diazonium

    DIPSTICK TEST 5

    PEMERIKSAAN POSITIF SEMU NEGATIF SEMU

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    48/63

    Glukosa

    reaktifitas uji glukosa berkurang bila berat jenis

    dan/pH i urin meningkat dan dapat bervariasi

    berdasarkan suhu

    Peroksidase

    Oksidasi detergen

    Asam askorbat (>50 mg/dl)

    Keton (> 40 mg/dl)

    Levodova

    Glutathione

    Dipyrone.

    Bilirubin

    Normal bilirubin tidak ditemukan bahkan padametoda paling sensitif

    Pada urin yang mengandung zat warna berasal dari prosedur

    diagnosa atau pengobatan

    Spesimen yang terkena cahaya untuk jangka waktu

    yang lama.Konsentrasi asam askorbat sebanyak 25-50 mg/dl

    Keton

    Spesimen urin normal biasanya memberikan

    hasil negatif

    Mengandung banyak pigmen. Mengandung banyak metabolit

    levodopa atau phenylketones

    BJ urin yang tinggi

    pH urin yang rendah

    Berat Jenis

    Pemeriksaan ini memungkinkan penetapan BJ

    urin 1,000 - 1,030.

    protein cukup banyak (100-750 mg/dl)

    pH 5

    glukosa dalam urin

    Alkaline purin

    Darah samarUntuk melengkapi pemeriksaan secara

    mikroskopis

    Terdapat bakteri dalam urin Zat-zat oksidator kuat, seperti hipokloritSedang haid

    Asam askorbatProtein

    pH

    Uji pH ini menunjukkan nilai antara 59

    Obat-obatan tertentu, seperti untuk hipertensi dan masalah jantung

    (Asetazolamida)

    Protein

    Protein

    Pembacaan hasil sukar bila spesimen keruh

    Urin yang terkontaminasi quatenary-ammonium Uji yang bersifat basa (pH 9)

    Urobilinogen

    uji ini tidak dapat menunjukkan spesimen sama

    sekali tidak mengandung urobilinogen

    Komponen Ehrlich-reaktif

    Pewarna obat

    Konsentrasi formalin yang agak tinggi dapat

    memberikan hasil negatif semu

    Nitrit

    Uji nitrit ini hanya menemukan bakteri yang

    mereduksi nitrat

    BJ yang tinggi

    Asam askorbat >25 mg/dl

    Kadang-kadang ada bakteri yang tidak mereduksi

    nitrat menjadi nitrit

    Leukosit

    Hasil uji ini tidak selalu konsisten dengan jumlah

    sel leukosit hasil mikroskopik

    Spesimen urin wanita yang terkontaminasi dari infeksi vagina Konsentrasi gula

    BJ tinggi

    Konsentrasi asam oksalat tinggiKadar obat yang tinggi

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    49/63

    Pemeriksaan Mikrobiologi Urin

    Pemeriksaan Mikrobiologi dari bahan urin meliputi :

    Leukocyte-esterase & Nitrat (dipstick indirect)

    Pewarnaan Gram

    Dip-slide paddle dicelupkan dalam urin, ditiriskan, diletakkan

    kembali pada containernya dan diinkubasi hasilnya dibandingkandengan bagan/chart

    Kultur alur pemeriksaan kultur urin

    Konemans Microbiology, LippincorWilliams & Wilkins, Philadelphia, 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    50/63

    Dip-Slide To interpret the result,

    the user compares the

    density of colonies

    appearing on the slide

    after inoculation and

    incubation to a colony

    density chart Optimum times for

    reading the bacterial side

    of the slides usually

    range from 12 to 48hours.The time depends

    on incubation

    temperature and the

    growth characteristics of

    the articular bacteria in

    http://www.medicine,uiowa.edu/cme/clia/images/testID11/Figure06.gif

    http://www.solarbiologicals.com/dip-indus-info.htm

    http://www.medicine%2Cuiowa.edu/cme/clia/images/testID11/Figure06.gifhttp://www.medicine%2Cuiowa.edu/cme/clia/images/testID11/Figure06.gif
  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    51/63

    Metode transpor spesimen urin

    Pendinginan pada suhu 40 C

    Pengawet urin : boric acid

    Cara : tambahkan boric acid0,1 g /10 mL urin

    Pada konsentrasi boric acid10 g / L (1% w/v) bakteriakan tetap hidup tanpa bermultiplikasi. Leukosit,eritrosit, dan silinder akan tetap berada dalamkeadaan baik. Spesimen urin yang diawetkan denganboric acidharus diperiksa dalam waktu 48 jam.

    Spesimen untuk kultur urin tidak boleh diawetkandengan timol, bleach, hydrochloric acid, acetic acid,atau chloroform.

    Alur Pemeriksaan Biakan Urin

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    52/63

    Alur Pemeriksaan Biakan UrinUrin (porsi tengah, kateter,aspirasi supra pubik)

    0,2mL + 9,8 mL Buillon

    Inkubasi 370C , 1824 jam

    Agar Darah MacConkey Buillon

    Tidak Tumbuh

    Tumbuh

    Keruh

    Agar Darah MacConkey

    Pewarnaan Gram ,

    Identifikasi kuman dengan tes biokimia

    Hitung jenis & jumlah koloni

    Inkubasi 370C , 1824 jam

    Tes Kepekaan Antimikroba Laporkan Identitas Kuman

    Laporkan Identitas Kuman &Hasil Tes Kepekaan

    Laporkan steril

    Gl l Filt ti R t (GFR)

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    53/63

    Pemeriksaan standard untuk mengukur kapasitas filtrasi glomeruli

    clearence test

    Clearence test kemampuan fungsi ginjal untuk mengeluarkan

    sesuatu zat pada satuan waktu tertentu

    GFR ukur marker exogenous, endogenous

    Exogenousmarker lebih akurat ttp lebih sulit

    GFR hitung marker endogenous Substance

    is not reabsorbed by tubulus

    Is not screted by tubulus

    Stabile in 24-hour collection period

    Plasma level consistency

    Availability in the body

    Glomerular Filtration Rate(GFR)

    Exogenous inulin ,

    EDTA, iothalamate,

    iohexol

    Endogenous

    creatinin, ureum,

    cystatin C

    Strasinger SK, Urinalysis and Body Fluid, 3rd ed. Stevens LA,Coresh J, Greene T, Levey As. Assesing Kidney Function-Measured & EstimatedGlomerular Filtration Rate. NEJM No.354, Vol 23, 2006,p.2473-83

    GFR Formula Cockcroft-Gault

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    54/63

    GFR Formula Cockcroft-Gault

    Tes klirens kreatinin menetapkan nilai klirens kreatinin mllpenetapan kadar kreatinin darah dgn alat hasilnya dihitung

    menggunakan persamaan Cockcroft-Gault

    LFG = (140-usia) x (BB) x (0,85 jika perempuan) x 1,73

    (sCr x 72) BSA

    (ml/menit/1,73m2)

    Ket; Scr = serum creatinine (mg/dl), BB = berat badan(Kg),

    BSA (body surface area (m2)normogram

    1,73= standard surface area (m2)

    Kelemahan tidak disesuaikan dengan luas permukaan tubuhdisesuaikan dengan 1.73 = luas permukaan standar padaorang dengan BB 70 kg(m2).

    Stevens LA,Coresh J, Greene T, Levey As. Assesing Kidney Function-Measured & Estimated Glomerular Filtration Rate. NEJM No.354, Vol 23,

    2006,p.2473-83

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    55/63

    Normogram (M2)

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    56/63

    Modification of Diet in Renal Disease(MDRD)

    Penelitian MDRD dikembangkan th 1999

    Formula GFR = 186 x (Scr)

    -1,154

    x (umur)

    -0,203

    (1999)Scr(mmol/L) SI unit : GFR = 32,788 x (Scr)-1,154x (umur)-0,203

    Satuan ml/mnt/1,73m2

    Pada perempuan GFR x 0,742

    Pada orang ras Afrika GFR x 1,212

    Th 2005 dibuat formula baru dg standarisasi pemeriksaan kreatininserum dimana didapatkan nilai kreatinin serum 5% lebih rendahdibanding penelitian th 1999

    Formula GFR = 175 x ( standarized Scr)-1,154x (umur)-0,203(2005)

    Scr(mmol/L) SI unit : GFR = 30,849 x ( stand Scr)-1,154x (umur)-0,203

    Hasil penelitian Formula MDRD > akurat drpd Formula Cockcroft-Gault

    Stevens LA,Coresh J, Greene T, Levey As. Assesing Kidney Function-Measured & Estimated Glomerular Filtration Rate. NEJM No.354, Vol 23,

    2006,p.2473-83

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    57/63

    KREATININ

    Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed , 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    58/63

    Prinsip Pemeriksaan KreatininMetode Jaffe :

    Kreatinin dengan larutan alkalis sodium pikrat komplek Janovskimerah. (panjang gelombang 510-520 nm, serapan maksimal adalah485 nm)

    Reaksi ini akan optimal jika dikerjakan pada suhu < 30 C yang

    konstan

    Suhu tinggi, glukosa, asam urat & asam askorbatpikratpikramathasil kreatinin yang tinggi palsu

    Reagen Fullers earth (Floridin)meningkatkan spesifisitas metode

    Jaffemenyerap kreatinin yang terdapat pada filter bebas protein

    Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed , 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    59/63

    Creatinin Clearance

    Creatinine clearance(mL/min)= (UV)/P 1.73/S

    U = creatinine urin (mg/L), V = volume urin (mL/min), P iscreatinine plasma (mg/L), S = luas permukaan pasien dan 1.73= luas permukaan standar pada orang dengan BB 70 kg(m2).

    Rumus yang digunakan di departemen Patologi klinikFKUI/RSCM

    Creatinine clearance(mL/min)= U x V x F

    P 1440

    U = creatinine urin (mg/L), V = volume urin (mL/min), P iscreatinine plasma (mg/L), F adalah faktor koreksi (luas

    permukaan tubuh yang didapat dari tabel TB & BB) dan 1440adalah jumlah diuresis normal 1cc/menit dalam 24 jam

    Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed , 2006

    SOP Pemeriksaan Laboratorium kimia Bagian Patologi Klinik RSCM

    Nilai Rujukan

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    60/63

    Nilai Rujukan Umur < 12 tahun :

    Kreatinin Serum : 2.58.5 mg/L (22-75 mmol/L)

    Kreatinin Urin : 0.057 g (0.5 mmol/L)/kg BBCeatinine clearance,dikoreksi dengan luas permukaan tubuh : 5090mL/min

    Laki-laki dewasa :

    Kreatinin Serum : 6.410.4 mg/L (5792 mmol/L)

    Kreatinin Urin: 1.02.0 g (8.817.7 mmol/L)/kg BBCreatinine clearance,dikoreksi dengan luas permukaan tubuh:97137mL/min

    Perempuan dewasa :

    Kreatinin Serum : 5.7-9.2 mg/L (5081 mmol/L)

    Kreatinin Urin : 0.8-1.8 g(7.115.9)Creatinine clearance:dikoreksi dengan luas permukaan tubuh 88128mL/min

    Lamb E, Newman DJ, Price CP. Kidney Function Tests. In Tietz textbook of Clinical Chemistry and Molecular Diagnostics. 4th ed , 2006

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    61/63

    UREA

    Anonymous, USE OF LABORATORY TEST IN KIDNEY DISEASE, http://www

    CYSTATIN C

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    62/63

    CYSTATIN C

    Protein dgn BM kecil (13,3 kD)

    Diproduksi semua sel berinti secara konstan dan berada

    dalam plasma

    Difiltrasi bebas o/ glomerulus, direabsorpsi oleh tubulus

    Dieliminasi melalui filtrasi glomerulusindikator yg baik

    menilai LFG

    Kadar Cystatin C dlm serum 0,4-1,4 mg/L

    Keuntungan:

    a. Tidak perlu urin 24 jam

    b. Serum/plasmac. Tdk dipengaruhi obat dan metabolit

    d. Pemeriksaan cepat

    e. Lebih akurat

  • 5/24/2018 Urinalisis - Dr Putu

    63/63