worksheet term 1, 8-9 teks laudato si
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
1/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
Ensiklik Paus Fransiskus, Laudato si' ((Praise be to you, my Lord- Semoga Engkau Dipuji).
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
2/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
SEKILAS TENTANG LAUDATO SI', ENSIKLIK TERBARU PAUS FRANSISKUS
Kemarin, Kamis, 18 Juni 2015, telah diluncurkan ensiklik terbaru Paus Fransiskus, Laudato si'(Semoga Engkau Dipuji). Mulai hari ini, saya akan mencoba menawarkan gambaran sekilas dari 191
halaman Ensiklik tersebut dan poin-poin pentingnya, bersama dengan ringkasan dari masing-masing
babnya yang berjumlah enam ("Apa yang terjadi dengan tempat tinggal bersama kita", "Injil
Penciptaan", "Akar manusia dari krisis ekologi", "ekologi menyeluruh", "Garis pendekatan dan
tindakan", serta "pendidikan ekologis dan spiritualitas"). Ensiklik tersebut diakhiri dengan doa
antaragama untuk bumi kita dan doa Kristen untuk Ciptaan.
"Dunia macam apa yang kita ingin tinggalkan bagi orang-orang yang datang setelah kita, bagi anak-
anak yang sekarang sedang tumbuh?" (160). Pertanyaan ini adalah jantung dari Laudato si'
(Semoga Engkau dipuji), ensiklik antisipasi tentang kepedulian akan tempat tinggal bersama olehPaus Fransiskus. "Pertanyaan ini tidak seharusnya dilakukan dengan lingkungan semata dan dalam
keterasingan; persoalan tidak dapat didekati sepotong-sepotong". Hal ini membawa kita untuk
bertanya pada diri kita sendiri tentang arti keberadaan dan nilai-nilainya di dasar kehidupan sosial:
"Apa tujuan hidup kita di dunia ini? Apa tujuan dari karya kita dan seluruh upaya kita? Apa yang
perlu dilakukan terhadap bumi milik kita?". "Jika kita tidak bergumul dengan persoalan-persoalan
yang lebih mendalam ini - kata Paus Fransiskus - saya tidak percaya bahwa kepedulian kita
terhadap ekologi akan menghasilkan hasil yang signifikan".
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
3/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
Ensiklik ini mengambil namanya dari doa permohonan Santo Fransiskus, "Segala puji bagi-Mu,
Tuhanku", dalam Kidung Sang Surya-nya. Hal ini mengingatkan kita bahwa bumi, tempat tinggal
bersama kita "adalah seperti seorang saudari yang dengannya kita berbagi hidup kita dan seorang
ibu yang cantik yang membuka lengannya untuk memeluk kita". Kita telah lupa bahwa "kita sendiri
adalah debu tanah; tubuh kita sesungguhnya terdiri dari unsur-unsurnya, kita menghirup udaranya
dan kita menerima hidup dan penyegaran dari perairannya".
Sekarang, bumi ini, yang teraniaya dan tersiksa, sedang meratap, dan erangannya bergabung
dengan mereka semua orang-orang yang meninggalkan dunia. Paus Fransiskus mengajak kita
untuk mendengarkan mereka, mendesak masing-masing dan setiap orang - individu, keluarga,
komunitas setempat, bangsa dan masyarakat internasional - kepada "pertobatan ekologi", sesuai
dengan ungkapan Santo Yohanes Paulus II. Kita diundang untuk "mengubah arah" dengan
mengambil keindahan dan tanggung jawab tugas "peduli akan tempat tinggal bersama kita". Pada
saat yang sama, Paus Fransiskus mengakui bahwa "ada sebuah kepekaan yang tumbuh untuk
lingkungan dan kebutuhan untuk melindungi alam, bersama dengan sebuah kekhawatiran yang
tumbuh, murni maupun menyedihkan, untuk apa yang terjadi pada planet kita". Sebuah sinarharapan mengalir melalui seluruh Ensiklik, yang memberikan pesan pengharapan yang jelas. "Umat
manusia masih memiliki kemampuan untuk bekerja sama dalam membangun tempat tinggal
bersama kita". "Pria dan wanita masih mampu turut campur secara positif". "Semua itu tidak hilang.
Umat manusia, seraya mampu akan yang terburuk, juga mampu bangkit di atas diri mereka sendiri,
memilih kembali apa yang baik, dan membuat sebuah awalan baru".
Paus Fransiskus tentu saja mengamanatkan umat Katolik, mengutip Yohanes Paulus II: "Orang-
orang Kristen pada gilirannya 'menyadari bahwa tanggung jawab mereka dalam penciptaan, dan
tugas mereka terhadap alam dan Sang Pencipta, adalah sebuah bagian penting dari iman mereka'".
Paus Fransiskus mengusulkan khususnya "untuk masuk ke dalam dialog dengan semua orangtentang tempat tinggal bersama kita". Dialog berjalan sepanjang teks dan bab 5 menjadi alat untuk
mengatasi dan memecahkan masalah-masalah. Sejak awal, Paus Fransiskus mengingatkan bahwa
"Gereja-Gereja dan jemaat-jemaat Kristen lainnya - dan agama-agama lainnya - juga telah
menyatakan keprihatinan yang mendalam dan menawarkan permenungan-permenungan berharga"
tentang tema ekologi. Memang, kontribusi tersebut secara tegas datang, dimulai dengan tema dari
"Patriark Ekumenis Bartolomeus yang terkasih", secara luas dikutip sejumlah 8-9. Pada beberapa
kesempatan, lalu, Paus Fransiskus berterima kasih kepada para pelaku utama dari upaya ini -
individu-individu maupun lembaga-lemabag dan institusi-institusi. Beliau mengakui bahwa
"permenungan dari berbagai ilmuwan, filsuf, teolog dan kelompok-kelompok sipil, semuanya [...]
telah memperkaya pemikiran Gereja tentang pertanyaan-pertanyaan ini". Beliau mengajak semua
orang untuk mengakui "kontribusi kaya yang bisa dibuat agama-agama menuju sebuah ekologi
menyeluruh dan pengembangan penuh kemanusiaan".
Rancangan perjalanan Ensiklik dipetakan dalam nomor 15 dan dibagi menjadi enam bab. Dimulai
dengan menghadirkan situasi terkini berdasarkan temuan ilmiah terbaik yang tersedia hari ini,
selanjutnya, ada sebuah tinjauan Alkitab dan tradisi Yahudi-Kristen. Akar permasalahan dalam
teknokrasi dan dalam pemusatan diri yang berlebihan dari manusia dibahas. Ensiklik mengusulkan
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
4/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
sebuah "ekologi menyeluruh, yang dengan jelas menghormati dimensi manusiawi dan sosialnya",
terkait erat dengan pertanyaan lingkungan. Dalam perspektif ini, Paus Fransiskus mengusulkan
untuk memulai sebuah dialog yang jujur di setiap tingkat kehidupan sosial, ekonomi dan politik, yang
membangun proses pengambilan keputusan yang transparan, dan mengingatkan bahwa tidak ada
rancangan yang dapat menjadi efektif jika tidak dijiwai oleh hati nurani yang terbentuk dan
bertanggung jawab. Gagasan-gagasan diajukan untuk membantu pertumbuhan ke arah ini di tingkat
pendidikan, spiritual, gerejani, politik dan teologis. Teks berakhir dengan dua doa; satu doa yang
ditawarkan untuk berbagi dengan semua orang yang percaya di dalam "Allah yang adalah Pencipta
yang Mahakuasa", dan doa lainnya untuk orang-orang yang mengaku beriman kepada Yesus
Kristus, yanf diselingi oleh refren "Segala puji bagi-Mu!" yang membuka dan menutup Ensiklik.
Beberapa tema utama melintasi teks yang dibahas dari berbagai sudut pandang yang berbeda,
berjalan mondar-mandir dan menyatukan teks: hubungan intim antara orang miskin dan kerapuhan
planet, keyakinan bahwa segala sesuatu di dunia terhubung, kritik terhadap paradigma dan bentuk
kekuasaan baru yang berasal dari teknologi, panggilan untuk mencari cara lain untuk memahami
ekonomi dan kemajuan, nilai yang tepat untuk setiap ciptaan, makna manusiawi ekologi, kebutuhanuntuk debat yang terus terang dan jujur, tanggung jawab serius terhadap kebijakan-kebijakan
internasional dan setempat, budaya membuang dan usulan sebuah gaya hidup baru.
Bersambung .....
SERUAN PERTOBATAN EKOLOGIS: LAUDATO SI : MEMELIHARA
(BUMI) SEBAGAI RUMAH KITA BERSAMA (ON CARE FOR OUR
COMMON HOME).
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
5/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
Para imam, bruder, suster serta kaum pria-wanita,orang muda dan dewasa, anak-anak di seluruh wilayah Keuskupan Bogor!
Selamat berjumpa. Semoga kami menjumpai saudara-saudari sekalian dalam suasana
hati yang dipenuhi oleh sukaita njil. Perjuangan hidup hendaklah tidak menggerus
energy positi" dari nurani kita semua.
#alam konteks mewujudkan spirit hidup $Sentire um %lesiae &hristi', saya mengajak
saudara-saudari sekalian untuk bersama menyimak, mere"leksikan dan mewujudkan
dalam hidup isi %nsiklik terbaru, yang dikeluarkan di atikan tanggal )* +uni ).
%nsiklik artinya surat Paus sebagai /skup 0oma dan pemimpin 1ereja Katolik dunia,
yang berisi ajaran Sri Paus mengenai iman dan kesusilaan. %nsiklik ini
berjudul TERPUJILAH ENGKAU (TUHAN): MEMELIHARA RUMAH KITA
BERSAMA (LAUDATO SI, ON CARE FOR OUR COMMON HOME).
si menarik dari $rahim' %nsiklik ini
Ens!"! n #$%&% '#'s ':
()2 3pa yang sedang terjadi pada rumah kita bersama ini (bu Pertiwi24
(2 njil tentang 3lam &iptaan 5uhan4
(62 3kar manusiawi dari Krisis %kologis4
(72 %kologi yang utuh (integral24
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
6/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
(2 1aris Kebijakan Pendekatan dan 5indakan-tindakan konret (program-program24
(82 Pendidikan dan spiritualitas %kologis.
Pertanyaan dasar yang menjadi jantung dari %nsiklik ini ialah $Bumi maam apa yang
hendak kita wariskan kepada generasi baru sesudah kita hidup, kepada anak-anak
yang sedang bertumbuh9'. Pertanyaan ini menyentuh makna eksistensial hidup ini dan
nilai-nilai sosial dari hidup itu sendiri. $3pa tujuan hidup kita di dunia ini', $apa maksud
dari pekerjaan dan usaha-usaha kita', $apa yang dunia butuhkan dari kita', merupakan
serangkaian pertanyaan dasar yang disuguhkan. Paus berkeyakinan bahwa panggilan
memelihara lingkungan hidup tidak bisa terlepas dari bagaimana manusia memberi
makna dan ara manusia melaksanakan hidupnya di bumi pertiwi ini.
K$n'n*'n P'+s '!'n S'n# F%'nss!+s &'% Asss (---/-00)
#alam menyusun ensiklik ini, kami berkeyakinan bahwa Paus :ransiskus
mengenangkan spirit iman santo :ransiskus dari 3ssisi berkaitan dengan
pandangannya terhadap makhluk iptaan 5uhan. ;aka nama ensiklik $Laudato si
(Praise be to you, my Lord2 ini diambil dari seruan santo :ransiskus dari 3ssisi berjudul
$5erpujilah %ngkau 5uhanku' dalam $Kidung Saudara ;atahari atau Puja-pujian
;ahkluk-makhluk iptaan'. ;enyitir penghayatan santo :ransiskus dari 3ssisi, Paus
mengajak kita semua untuk memandang ibu bumi ini sebagai $saudari, rumah kita
bersama'. Sebagai saudari, kita mestinya berbagi kehidupan dan memuji keindahan ibu
bumi ini yang lengannya terbuka lebar untuk memeluk kita semua.
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
7/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
Pola pikir dan bertindak baru perlu dikumandangkan. Pola baru itu berkenaan dengan
$ara lebih memandang keindahan dan rasa tanggung jawab kita untuk melestarikan
rumah kita bersama ini' dari pada mengeksploitasi habis-habisan isi perut bumi dan
menghilangkan keindahan $saudari' kita ini.
En$%* 3s#3 Ens!"! n: s$4$%4'2 2'%'3'n 5'n* !'n 6$6$s'%
Sentuhan humanis ensiklik ini melekat pada karakter pribadi Paus :ransiskus, penetus
surat apostoli $%>angelii 1audium'. Kesegaran hidup penuh sukaita injili ditampilkan.
Paus menegaskan bahwa ditengah hiruk pikuk pemerkosaan terhadap ibu bumi yang
dilakukan saudara-saudari manusia tamak, arogan, sesungguhnya ada seerah
harapan. 5idak sedikit saudara-saudari manusia di planet ini mempunyai jiwa serta
semangat memelihara ibu bumi, rumah kita bersama ini. #imana-mana berkeambah
dan bertumbuh subur kesadaran di kalangan manusia berhati baik untuk
memperhatikan lingkungan, menjaga alam, memelihara air, menumbuhkan pohon-
pohonan, mengatasi polusi udara. Pengakuan akan realitas positi" ini menjadi bagian
intrinsik dari ensiklik ini. ;engakui kenyataan ini, Paus :ransiskus menegaskan? $Kita
manusia ini mempunyai kemampuan untuk melahirkan tindakan yang positi" terhadap
ibu bumi, walau tidak disangkal anda juga anak manusia yang bertindak semena-mena
terhadap saudari ibu bumi. ;arilah kita memilih untuk mengembangkan kemampuan
positip pada diri kita. nilah saatnya kita $memulai lagi' bertindak dalam semangat
$pertobatan ekologis'.
S$%+'n P$%#'#'n $!"*s: D'"* $!+6$ns, 'n#'% +6'#
$%'*'6' &'n &'"* !$6'n+s''n
%nsiklik ini bermuara pula pada inti hidup manusia. Peristiwa perjumpaan antar
manusia ditempatkan selaras dengan perhatian untuk memelihara ibu bumi. Paus
:ransiskus mengalamatkan ajarannya ini pertama-tama tertuju kepada umat katolik.
Beliau mengingatkan? $Sadarilah tanggung jawab kita terhadap alam iptaan 5uhan dan
kewajiban mereka terhadap alam semesta dan Penipta. Pelaksanaan tanggung jawab
dan kewajiban ini merupakan bagian integral dan esensial dari hidup beriman'. 5etapi
Paus :ransiskus mengarahkan pandangannya terhadap sesama umat manusia yangmendiami planet bumi ini. #iakuinya bahwa ada gerakan-gerakan memeliharan ibu
bumi yang dimotori oleh 1ereja-gereja Kristen lainnya dan juga umat beragama lain.
#iakuinya pula institusi, yayasan-yayasan kemanusiaan yang mengutamakan
penyelamatan ibu bumi. ;enyadari realitas yang menggembirakan ini, Paus :ransiskus
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
8/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
mengajak kita sekalian untuk meningkatkan gerakan dialog antar umat manusia dengan
"okus pada $Laudato si, memelihara rumah kita bersama'.
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
9/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
Kardinal Tagle menjelaskan pola pikir Paus Fransiskus hingga kemudian
terbitlah Laudato Siensiklik terpanjang dalam sejarah.
Menurut Kardinal Tagle, ensiklik Laudato Sibanyak mengambil garis pemikiran dari
hasil refleksi Bapa Sui sendiri dan itu berpijak pada pengalaman beliau menjadi
pemimpin umat katolik di !merika "atin #baa$ !rgentina%. &'amun, dalam banyak hal
refleksi kekhasan !sia juga munul,( ujar Kardinal yang murah senyum ini.
Titik fokus perhatian Paus dan )ereja Katolik adalah soal #planet% Bumi, tempat semua
manusia hidup dan berpijak dan darimana mendapatkan sumber makan*minum.
+ntinya, apa sumbangan manusia terhadap Bumi agar lahan bersama tempat hidup
umat manusia- ini senantiasa terjaga agar masa depan anak uu kita tetap bisa
berlangsung.
Kalau sejak beberapa aktu lalu sudah bergaung model pembangunan, nah sekarang
pertanyaannya demikian Kardinal Tagle model pembangunan seperti apa yang bisa
menjamin terselenggaranya kehidupan masa depan. &/adi, kita bertanya pada para
pemimpin bangsa, negara, politisi, parlemen, dan masyarakat bisnis$ kalian sedang
melakukan model pembangunan seperti apa agar Bumi tetap menjadi tempat hidup
yang nyaman bagi semua mahkluh penghuni Bumi ini$ flora, fauna dan umat
manusia0,( kata Kardinal Tagle memberi pengantar tentang fokus penting yang kini
menjadi perhatian )ereja Katolik.
1i situlah, kata Kardinal Tagle, orang mulai biara tentang sustainable
development#pembangunan yang berkelanjutan% yang tetap menaruh perhatian besar
pada aspek konser2asi alam dan lingkungan, keserasian alam dan mahkluk hidup, dan
seterusnya.
Singkat kata, demikian penegasan Sang Kardinal yang pernah digadang*gadang
menjadi Paus ini, mulai sekarang raatlah Bumi dengan seksama, hati*hati dan penuhinta agar menyelamatkan generasi umat manusia sekarang terutama yang miskin
dan tertindas dan generasi masa depan.
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
10/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
Tentang jia- 3nsiklik Laudato Si, Kardinal Tagle menjelaskan mengenai empat tahapan
penting dalam sistematika refleksi Bapa Sui Paus Fransiskus dalam ensiklik yang
kental dengan nuansa memelihara lingkungan hidup ini.
Keempat tahapan langkah itu adalah seeing, judging, act,dan terakhir
adalah celebration. Kemudian, Sang Kardinal dengan singkat mengurai isi masing*
masing tahapan refleksi tersebut.
4. Seeing
Mari kita lihat seara seksama apa yang tengah terjadi di sekitar kita. Sudah begitu
jamak terjadi apa yang sering disebut sientifi researh. 'amun, bumi yang kita injak
dan dimana kita hidup ini tetap saja menyaksikan apa itu polusi, sampah berserakan
dimana*mana, kematian bayi, perubahan iklim, semangat gonta*ganti barang demipenampilan #the culture of throwing%, makin sedikit tersedianya air bersih, makin
berkurangnya keaneka ragaman hayati.
&/adi, meski riset ilmiah tetap banyak dilakukan, namun sejatinya 5uality of life umat
manusia makin enderung merosot,( kata Kardinal Tagle.
Pada konteks itulah, )ereja Katolik #baa6 Paus Fransiskus% bertanya kepada para
pemimpin dunia, tokoh masyarakat, politisi, anggota parlemen, dan juga para
pemimpin agama itu sendiri$ apa yang sebenarnya telah kalian perbuat terhadap Bumi
kita0
Paus melihat baha telah terjadi kelambanan respon yang ditunjukkan oleh para tokoh
kuni pemegang kekuasaan dan pengambil keputusan ini. Padahal, kualitas hidup
manusia semakin menurun.
7. Judging the situation
Merefleksikan semua hal di atas dan berangkat dari perspektif atholi isdom daninterdisciplinary sciences, )ereja Katolik melalui Paus Fransiskus mengajak umat
manusia untuk melakukan katakanlah semaam penelitian batin-.
Berpijak dari Kitab Kejadian. Kardinal Tagle menegaskan baha Bumi adalah iptaan
Tuhan #Sang Kreator +lahi%. Tuhan memberi kuasa pada manusia untuk mengolah Bumi
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
11/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
dan bukan menguasai dan memanipulasinya seara massif dan habis*habisan.
&Melainkan memoti2asi kita untuk menjadi liberator, pembebas,( ujarnya.
+tu berarti, )ereja Katolik mengajak kita semua untuk berlaku layaknya seorang
liberator yang membebaskan Bumi dari perilaku egois manusia yang maunya hanya
eksploitasi. Kita harus membebaskan Bumi dari perilaku yang merusak lingkungan,
mendorong orang untuk bersikap ramah terhadap Bumi demi masa depan generasi
setelah kita*kita ini.
Bumi bukan hanya untuk generasi sekarang. Melainkan Bumi untuk generasi anak*uu
kita. !pa yang kita lakukan atau putuskan sekarang, punya dampak luar biasa untuk
generasi mendatang.
&8ang perlu kita anangkan bersama adalah semangat stewardshipdalam meraat
Bumi,( tegasnya.
Kenapa manusia sampai berlaku eksploitatif0
1i sinilah Sang Kardinal mulai membiarakan tentang causes, consequences and
effects. Menurut dia, salah satu pemiu perilaku manusia yang ekspolitatif adalah
derasnya pemakaian teknologi tapi tanpa batas #technology without limit%.
&9arus ada yang namanya self-restraint. Semaam spirituality of limit,( kata Sang
Kardinal.
Kita tidak mungkin membiarkan orang berbuat seenak udelnya sendiri tanpa inter2ensi
orang lain. 9ukum itu dibuat oleh manusia untuk membatasi kebebasan manusia
jangan sampai tidak batas.
&Mari tunjukkan respect to the naturesekaligus membangkitkan kembali rasa tanggungjaab masyarakat terhadap kelangsung bumi,( tandasnya.
Mengapa ini perlu0
Sang Kardinal lalu memberi ontoh bagaimana kita sekarang ini sampai tidak tahu lagi
apa yang kita minum dan makan ini masih mengandung elemen*elemen yang alami
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
12/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
dan sehat. &/angan*jangan sudah ada bahan*bahan kimia yang masuk dalam makan*
minum kita sehingga bukannya sehat tapi malah sakit,( gugatnya.
:. Act
Pada bagian ini disinggung beberapa pokok pikiran. !ntara lain apa yang disebutnya6
Integral ecology yang harus melihat semua aspek #ekonomi, sosial,
manusiai, lingkungan% dalam sebuah bingkai bersama.
Cultural ecologydimana perhatian pada para
penduduk indigenioustribal perlu mendapat porsinya.
Ecology of daily lifedengan memperhatikan tersedianya open publi spae
tempat anak*anak bisa bermain, transportasi yang aman dan layak, ara
penanaman apakah memakai pestisida atau tidak.Sederet langkah bisa ditempuh dalam skala lokal, nasional dan internasional.
&Barangkal sudah menjadi kepentingan kita bersama untuk meninjau kembali semua
langkah dan kebijakan yang dulu pernah diambil oleh para pemangku pengambil
keputusan,( kata Kardinal Tagle.
/adi, mari kita tantang semua pihak yang mengambil posisi pengambil keputusan itu
untuk berlaku$
ell the truth!
"e honest to us!
/angan biarkan mekanisme kekuatan pasar berjalan tanpa kendali.
Bisnis bukan hanya menari profit, tapi juga human
development!&Sudahkah misalnya )ereja Katolik +ndonesia mengajak para
pengusaha katolik untuk tidak hanya memikirkan untung tapi pembangunan
manusia0,( gugat Sang Kardinal.
Berkaitan dengan itu, menjadi penting untuk mempraktikkan pendidikan ekologi kepada
semua orang, terutama mulai dari anak*anak untuk belajar mematikan listrik bila tidakdigunakan, hemat pemakaian air, memakai bahan yang bisa didaur ulang, hidup hemat
dan sederhana, berlaku ramah terhadap semua orang.
BANYAKorang kini menjadi gila kerja. Semua aktu dipakai untuk bekerja hingga
kemudian benar*benar menjadi budak kerja. 1alam konteks 3nsiklik Laudato Si,
Kardinal Tagle mengatakan ada saatnya kita perlu mengambil aktu jeda untuk
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
13/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
beristirahat. +a mengambil ontoh dari perjalanan tiga hari di +ndonesia. Saat tiba di
kamar, dia kemudian merenungkan kapan kamar hotel ini bisa istirahat0 Begitu
dia chec# out, maka orang lain sudah mengantri untuk masuk kamar tersebut.
&'ah, bekerja ada saatnya ambil jeda untuk istirahat. ;ntuk recuperate! ime for
yourself, your family and your social life,( kata Sang Kardinal.
1unia bisnis dengan kerja mati*matian hanya untuk mendatangkan profit bagi
perusahaan, ujung*ujung yang tergilas adalah kaum yang lemah. &'ah, istirahat itu
penting untuk bisa mendengarkan suara mereka,( kata Sang Kardinal.
Bagaimana menyebarkan 2irus kebaikan ini di masyarakat0
Belajar dari pengalamannya sendiri di Filipina dimana )ereja Katolik berhasil
menggandeng organisasi*organisasi keagamaan, maka sudah aktunya )ereja Katolik
+ndonesia melakoni hal sama. &Kerjakan itu melalui pendekatan dengan para pemimpin
agama karena mereka punya gerbong pengikut yang banyak,( tandasnya.
Menjaab pertanyaan Sesawi!$et di akhir sesi tanya jaab, sejauh mana Laudato
Sisejak dikumandangakan dua bulan lalu berhasil membentuk opini baru di tataran
publik, Sang Kardinal menjaab taktis*teologis. Mungkin bisa dikatakan ini karya ini Paus
Fransiskus akan mengunjungi !merika Serikat dan berkesempatan berpidato di depan
Kongres !merika. &+ni suatu peristia politik sangat penting, karena Kongres itu medanpolitik tingkat tinggi di !merika dengan jaringan luar biasa di kalangan pebisnis, militer,
dan politik,( kata Kardinal.
Berikutnya adalah agenda Paus berpidato di depan Majelis ;mum PBB. Terakhir adalah
kehadiran Paus di forum internasional di Paris bulan 1esember 7=4> dimana perhatian
dunia akan mengarah pada salah satu isu global maha penting saat ini$ climate change.
-
7/21/2019 Worksheet Term 1, 8-9 Teks Laudato Si
14/14
NAMA : KATOLIK HARI/TANGGAL :
&'ah, untunglah ensiklik Laudato Sisudah lahir sebelum rentetan peristia*peristia
sangat penting ini,( jelasnya.
Maka bisa dimengerti pula, Laudato Sijuga menimbulkan perdebatan sengit baik di
kalangan )ereja maupun di luar. Katakanlah, orang di luaran sana sampai bilang,
sebaiknya Bapa Sui jangan masuk ke ranah politik, jangan biara mengenai masalah
lingkungan dan seterusnya.
Sejauh itu menyangkut masalah manusia, kata Sang Kardinal, rasanya )ereja Katolik
memang harus omong.