01 business ethics and the natural environment
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
1/11
BUSINESS ETHICS AND THE
NATURAL ENVIRONMENT
Chapter One
Etika : Syarat danBentuk Penalaran
Oleh :Prima Aji P. P2CD14044Dinar Wahyu Utami P2CD14045Antoni Nugroho P2CD14046
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
2/11
OVERVIEW
Mengapa kita perlu mempelajari Etika?
Kehidupan manusia sering dihadapkan pada sebuah kondisi
yang tidak sesuai antara realitas dan kondisi ideal (sesuatu
yang benar, yang seharusnya dilakukan).
Dalam menyikapi permasalahan tersebut, Kita biasa
dihadapkan pada situasi-situasi sebagai berikut :1) Kita sebenarnya mengetahui hal yang benar yang
seharusnya dilakukan namun kita tidak ingin
melakukannya.
2) Kita mengetahui apa yang harus dilakukan, akan tetapi
kita tidak yakin apakah akan dapat menyelesaikannya.
3) Kita benar-benar tidak mengetahui apa yang benar dan
yang harus dilakukan. Karena kita terlibat didalam
konflik itu sendiri.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
3/11
LANJUTANDari uraian tersebut diatas, dapat menyimpulkan bahwa Etika
merupakan jalan/solusi untuk menghadapi Permasalahan-permasalahan
yang belum diatur oleh norma.
Atau dapat disimpulkan, tujuan kita mempelajari Etika adalah :
1.Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan
buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu
tertentu
2.Etika merupakan sarana yang memberi orientasi pada hidup manusia.
3.Untuk memiliki kedalaman sikap; untuk memiliki kemandirian dan
tanggung jawab terhadap hidupnya.
4.Mengantar manusia pada bagaimana menjadi baik.
5.Etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yangrasional terhadap semua norma
6.Etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi
seorang ahli dan bagi siapa saja yang tidak mau diombang ambingkan oleh
norma-norma yang ada.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
4/11
PENGERTIAN ETIKA
Pada dasarnya, etika merupakan cabang filsafat yang
mengenakan refleksi serta metode pada tugas manusia dalam
upaya menggali nilai-nilai moral atau menerjemahkan berbagai
nilai itu ke dalam norma-norma dan menerapkannya pada
situasi kehidupan konkret. Filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang berusaha mengkaji segala sesuatu yang ada dan yang
mungkin ada dengan menggunakan pikiran. Hubungan etika dengan ilmu filsafat menurut Ibnu Sina seperti
indera bersama, estimasi dan rekoleksasi yang menolong jiwa
manusia untuk memperoleh konsep-konsep dan ide-ide dari alam
sekelilingnya. Jika manusia telah mencapai kesempurnaansebelum ia berpisah dengan badan, maka ia selamanya akan
berada dalam kesenangan. Jika ia berpisah dengan badan dalam
keadaan tidak sempurna, ia selalu dipengaruhi hawa nafsu. Ia
hidup dalam keadaan menyesal dan terkutuk untuk selama-
lamanya
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
5/11
ETIKA SECARA ETIMOLOGI DAN
TERMINOLOGI
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Dalam Bahasa Yunanikata ethos dalam bentuk tunggal mempunyai banyak arti:
tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang; kebiasaan,
adat; akhlak, watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk
jamak artinya adalah adat kebiasaan.
Etika sering diidentikan dengan moral (atau moralitas). Namun,
meskipun sama-sama terkait dengan baik-buruk tindakan
manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian.
Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari
setiap perbuatan manusia itu sendiri, sedangkan etika berartiilmu yang mempelajari tentang baik dan buruk. Jadi bisa
dikatakan, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik
dan buruk. Dalam filsafat terkadang etika disamakan dengan
filsafat moral.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
6/11
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Terdapat 6(enam) prinsip penting dalam Etika, antara lain :
1.Prinsip Keindahan
Berdasarkan prinsip ini, manusia memperhatikan nilai-
nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang
indah dalam perilakunya
2.Prinsip PersamaanSetiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan
tanggung jawab yang sama, Prinsip ini melandasi perilaku
yang tidak diskrminatif atas dasar apapun.
3.Prinsip KebaikanPrinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu
berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan
lingkungannya.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
7/11
LANJUTAN.4.Prinsip Keadilan
Prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil dan proporsional
serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
5.Prinsip Kebebasan
Sebagai keleluasaan individu untuk bertindak atau tidak bertindak
sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam prinsip kehidupan dan hak
asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk melakukansesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan
atau mengganggu hak-hak orang lain.
6.Prinsip Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang muncul
dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat
dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh
individu dan masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai
suatu kebenaran apabila belum dapat dibuktikan.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
8/11
PERMASALAHAN MENDASAR BAGI ETIKA
Konflik merupakan permasalahan mendasar bagiEtika, dan merupakan alasan utama mengapa etika
dikenal sebagai disiplin ilmu yang tidak dapat
memberikan jawaban secara kongkrit.
Moralitas sering dipahami sebagai sistem Imperatif,yang kemudian dijadikan acuan oleh etika terapan.
Tiga konsep yang mendasari hal tersebut adalah
a. Kesejahteraan,
b. Keadilan, danc. Martabat
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
9/11
a. Berorientasi pada Kesejahteraan
Pada dasarnya, manusia memiliki tujuan untuk hidup
bahagia, selamat, terhindar dari rasa sakit dll. Dalam
konteks ini, maksud yang terkandung adalah agar kitamemiliki kewajiban untuk membantu dan melindungi satu
sama lain, dan meringankan penderitaan mereka.
b. Berorientasi pada Keadilan
Manusia hidup bersama, dan mematuhi aturan denganperlakuan yang sama, supremasi hukum yaitu bahwa
setiap manusia kedudukannya sama dimata hukum harus
ditegakkan.
c. Berorientasi pada Martabat
Menghormati orang lain seperti halnya kitamenghargai diri sendiri. Perjalanan manusia adalah
perjalanan tanpa akhir untuk menjadi lebih baik, lebih
bijaksana, dan lebih menghargai orang lain.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
10/11
PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI TERHADAP
LINGKUNGAN
(KHUSUSNYA PENANGKAPAN IKAN)
Sebelum revolusi industri di eropa, penangkapan ikan dilakukan secaratradisional oleh nelayan. secara umum Perkembangan penangkapan ikan
sebelum dan setelah revolusi industri adalah:
1900, Kegiatan menangkap ikan dilakukan dengan menggunakan alat
pancing sederhana, dan menggunakan perahu kecil sehingga jarak
penangkapan tidak jauh dari bibir pantai. Hasil tangkapan 2,6 juta
metrik ton/tahun 1950, Layar pada perahu digantikan oleh mesin uap, dengan
kemampuan menarik trawl besar. Hasil tangkapan tumbuh menjadi 7,3
metrik ton/tahun dan sebanyak 40% adalah ikan besar.
1975, Mesin diesel menggantikan mesin uap. Jarak tempuh menjadi
lebih jauh dan hasil tangkapan meningkat menjadi 15,1 juta metrikton/tahun dengan 30% adalah ikan besar.
1999, Kapal dilengkapi super trawlers yang dapat menyeret jaring
hingga seperempat mil, akan tetapi hanya dapat menangkap 12,4 juta
metrik ton/tahun. Hal ini disebabkan oleh menurunnya jumlah
populasi ikan di lautan disebabkan tidak terkendalinya penangkapan
ikan sebelumnya.
-
7/25/2019 01 Business Ethics and the Natural Environment
11/11
LANJUTAN
Dari kasus tersebut, dapat dilihat permasalahan yangterjadi. Untuk menghadapi permasalahan tersebut
diperlukan ketegasan dari Pemerintah mengenai penerapan
aturan yang membatasi penangkapan Ikan demi menjaga
kelestarian dan populasi ikan itu sendiri. Namun peraturan
saja tidak cukup, karena hal ini juga memerlukan kesadarandari berbagai pihak untuk ikut menjaga dan melestarikan
lingkungan demi kebaikan bersama di masa mendatang.
Dari kasus tersebut dapat disimpulkan bahwa peran etika,
dalam menghadapi permasalahan-permasalahan yang
terjadi sangat penting. Karena sebagaimanapun peraturandibuat tidak akan berfungsi, tanpa diikuti peningkatan
moralitas yang membentuk etika dalam kegiatan
penangkapan Ikan.