clean coal technology

Post on 05-Jan-2016

61 Views

Category:

Documents

0 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Clean Coal Technology. Recht Dian (28127) Aisyah Velasofi (31637) Yogi Legawan (29276) Mulyana Karim (31710) Ridwan Herdiawan (30547) Nur Huda S K(31753) Cahyo Prasetyo (30930) Shofiah hayati (31965) Irpan Saripudin (31020) Fajar Prasetya (32041) - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

“Clean it then burn it” Technology

Recht Dian (28127)Aisyah Velasofi (31637)Yogi Legawan (29276)Mulyana Karim (31710)Ridwan Herdiawan (30547)Nur Huda S K(31753)Cahyo Prasetyo (30930)Shofiah hayati (31965)Irpan Saripudin (31020)Fajar Prasetya (32041)Bayu Buana N (31267)Putik Diraramanti (32143)Arstiyan Rasmiyarso (31561)Ahmad Aji (32257)Hafiq Wijanarko (32299)

IGCC (Integrated Gasification Combined Cycle) adalah sistem pembangkit listrik yang terintegrasi yang memanfaatkan gas sintetik hasil gasifikasi batubara.

Efisiensi pembangkit IGCC berkisar antara 38-45%, lebih besar sekitar 5-10% dari PLTU konvensional

Combined CycleGas Turbine

FeedstockStea

m

GasificationPlant

Heat Recovery

Boiler Feedwater

Frit Gas Turbine

Heat Recovery Steam Generator

Steam TurbineBoiler Feedwater

GasTreatment

Sulphur and CO2 Removal

Sulphur

CO2

ASU

Oxygen

Air

NitrogenS

S

2C+ O2 → 2CO

CO+ H2O → H2+ CO2

2H2O → 2H2+ O2

H2+ S → H2S

WaterSaturator

‘Shift’2H2S+O2 → 2H2O + 2S

Perpaduan teknologi gasifikasi batubara dan proses pembangkitan uap. Gas hasil

gasifikasi batubara mengalami proses pembersihan sulfur dan nitrogen.

Sulfur yang masih dalam bentuk H2S dan nitrogen dalam bentuk NH3 lebih mudah

dibersihkan sebelum dibakar dari pada sudah dalam bentuk oksida dalam gas buang.

Sedangkan abu dibersihkan dalam reaktor gasifikasi.

Gas yang sudah bersih ini dibakar di ruang bakar dan kemudian gas hasil

pembakaran disalurkan ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator.

Gas buang dari turbin gas dimanfaatkan dengan menggunakan HRSG (Heat Recovery

Steam Generator) untuk membangkitkan uap.

Uap dari HRSG (setelah turbin gas) digabungkan dengan uap dari HRSG (setelah

reaktor gasifikasi) digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang akan

menggerakkan generator

Gas sintetis yang digunakan berasal dari reaktor-reaktor gasifikasi batubara. Prosesnya dibedakan menjadi dua berdasarkan eksploitasi batubaranya, yaitu: Non-eksploitasi: UCG Eksploitasi

UCG (Packed Bed) UCG adalah proses gasifikasi batubara secara

insitu. Batubara dikonversi ke dalam bentuk gas dibawah tanah dengan cara menginjeksikan suatu oksidan (uap dan oksigen) yang bertekanan tinggi ke dalam lapisan batubara pada suatu pipa yang disebut dengan pipa injeksi. Lalu gas hasil reaksi digiring keluar melalui pipa produksi. Hasil keluarannya adalah H2 dan CO. Pada proses UCG, reactor gasifikasinya adalah di bawah tanah yaitu di lapisan batubara itu sendiri.

eUCG_process.swf

Maksud dari eksploitasi disini adalah batubara dieksploitasi terlebih dahulu baru diproses menjadi syngas di reaktor gasifikasi, reaktor-reaktor tersebut adalah: Fixed bed Fluidized bed Entrained flow bed

Proses gasifikasi batubara berdasarkan sistem reaksinya dapat dibagi menjadi empat macam

Dalam fixed bed, serbuk batubara

yang berukuran antara 3 - 30 mm

diumpankan dari atas reaktor dan

akan menumpuk karena gaya

beratnya. Uap dan udara (O2)

dihembuskan dari bawah berlawanan

dengan masukan serbuk batubara

akan bereaksi membentuk gas.

Reaktor tipe ini dalam prakteknya

mempunyai beberapa modifikasi

diantaranya adalah proses Lurgi,

British Gas dan KILnGas.

Proses yang menggunakan prinsip

fluidized bed adalah High-Temperature

Winkler, Kellog Rust Westinghouse dan U-

gas.

Dalam fluidized bed gaya dorong dari uap

dan O2 akan setimbang dengan gaya

gravitasi sehingga serbuk batubara

dalam keadaan mengambang pada saat

terjadi proses gasifikasi. Serbuk batubara

yang digunakan lebih halus dan

berukuran antara 1 - 5 mm

Proses molten iron bath

merupakan pengembangan

dalam proses industri baja.

Serbuk batubara diumpankan

ke dalam reaktor bersama-sama

dengan kapur dan O2. Kecuali

proses molten iron bath semua

proses telah digunakan untuk

keperluan pembangkit listrik.

73 % C; 1.2 % S; 10 % ash; Hu = 25000 kJ/kg; IGCC : 98 % desulphurization;

conventional power plant : 200 mg/m3 SO2 in flue gas; dry

Dalam sistem IGCC, sekitar 95 - 99 % dari kandungan sulfur dalam batubara dapat dihilangkan sebelum pembakaran.

NOX dapat dikurangi sebesar 70 - 93 % dan CO2 dapat dikurangi sebesar 20 - 35 % (emisinya berkisar antara 0.75 - 0.85 kg CO2/kWh) dibandingkan dengan PLTU batubara konvensional.

Dengan tingkat emisi yang rendah maka dapat untuk mencegah terjadi hujan asam karena emisi polutan SO2 dan NOX serta mencegah terjadinya pemanasan global karena emisi CO2.

top related