dina kardio1
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 Dina Kardio1
1/5
Dampak terhadap jantung
Banyak penelitian telah membuktikan adanya hubungan merokok dengan Penyakit Jantung
Koroner (PJK). Dari 11 juta kematian per tahun di negara industri maju, W! melaporkan lebih
dari setengah (" juta) disebabkan gangguan sirkulasi darah, di mana #,$ juta adalah penyakit
jantung koroner dan 1,$ juta adalah stroke. %ur&ei Depkes ' tahun 1*" dan 1#, mendapatkan
peningkatan kematian akibat penyakit jantung dari ,+ persen (peringkat ketiga) menjadi 1"
persen (peringkat pertama).
erokok menjadi -aktor utama penyebab penyakit pembuluh darah jantung tersebut. Bukan
hanya menyebabkan penyakit jantung koroner, merokok juga berakibat buruk bagi pembuluh
darah otak dan peri-er.
sap yang diembuskan para perokok dapat dibagi atas asap utama (main stream smoke) dan asap
samping (side stream smoke). sap utama merupakan asap tembakau yang dihirup langsung oleh
perokok, sedangkan asap samping merupakan asap tembakau yang disebarkan ke udara bebas,
yang akan dihirup oleh orang lain atau perokok pasi-.
/elah ditemukan 0. jenis bahan kimia dalam rokok, dengan 0 jenis di antaranya bersi-at
karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), di mana bahan ra2un ini lebih banyak didapatkan
pada asap samping, misalnya karbon monoksida (3!) $ kali lipat lebih banyak ditemukan pada
asap samping daripada asap utama, ben4opiren 5 kali, dan amoniak $ kali. Bahan6bahan ini
dapat bertahan sampai beberapa jam lamanya dalam ruang setelah rokok berhenti.
7mumnya -okus penelitian ditujukan pada peranan nikotin dan 3!. Kedua bahan ini, selain
meningkatkan kebutuhan oksigen, juga mengganggu suplai oksigen ke otot jantung (miokard)
sehingga merugikan kerja miokard.
8ikotin mengganggu sistem sara- simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard. %elain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan -rekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta
menyebabkan gangguan irama jantung. 8ikotin juga mengganggu kerja sara-, otak, dan banyak
bagian tubuh lainnya.
8ikotin mengakti-kan trombosit dengan akibat timbulnya adhesi trombosit (penggumpalan) kedinding pembuluh darah.
Karbon monoksida menimbulkan desaturasi hemoglobin, menurunkan langsung persediaan
oksigen untuk jaringan seluruh tubuh termasuk miokard. 3! menggantikan tempat oksigen di
hemoglobin, mengganggu pelepasan oksigen, dan memper2epat aterosklerosis
-
7/25/2019 Dina Kardio1
2/5
(pengapuran9penebalan dinding pembuluh darah). Dengan demikian, 3! menurunkan kapasitas
latihan -isik, meningkatkan &iskositas darah, sehingga mempermudah penggumpalan darah.
8ikotin, 3!, dan bahan6bahan lain dalam asap rokok terbukti merusak endotel (dinding dalam
pembuluh darah), dan mempermudah timbulnya penggumpalan darah.
Di samping itu, asap rokok mempengaruhi pro-il lemak. Dibandingkan dengan bukan perokok,
kadar kolesterol total, kolesterol :D:, dan trigliserida darah perokok lebih tinggi, sedangkan
kolesterol D: lebih rendah.
Penyakit jantung koroner
erokok terbukti merupakan -aktor risiko terbesar untuk mati mendadak. 'isiko terjadinya
penyakit jantung koroner meningkat #60 kali pada perokok dibandingkan dengan bukan perokok.
'isiko ini meningkat dengan bertambahnya usia dan jumlah rokok yang diisap. Penelitian
menunjukkan bah;a -aktor risiko merokok bekerja sinergis dengan -aktor6-aktor lain, seperti
hipertensi, kadar lemak atau gula darah yang tinggi, terhadap ter2etusnya PJK.
Perlu diketahui bah;a risiko kematian akibat penyakit jantung koroner berkurang dengan $
persen pada tahun pertama sesudah rokok dihentikan.
kibat penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) dinding pembuluh darah,
merokok jelas akan merusak pembuluh darah peri-er.
PPDP yang melibatkan pembuluh darah arteri dan &ena di tungkai ba;ah atau tangan sering
ditemukan pada de;asa muda perokok berat, sering akan berakhir dengan amputasi.
Penyakit (stroke)
Penyumbatan pembuluh darah otak yang bersi-at mendadak atau stroke banyak dikaitkan dengan
merokok. 'isiko stroke dan risiko kematian lebih tinggi pada perokok dibandingkan dengan
bukan perokok.
Dalam penelitian yang dilakukan di merika %erikat dan nggris, didapatkan kebiasaan merokok
memperbesar kemungkinan timbulnya D% pada pengidap
-
7/25/2019 Dina Kardio1
3/5
Dari sudut ekonomi kesehatan, dampak penyakit yang timbul akibat merokok jelas akan
menambah biaya yang dikeluarkan, baik bagi indi&idu, keluarga, perusahaan, bahkan negara.
Penyakit6penyakit yang timbul akibat merokok memengaruhi penyediaan tenaga kerja, terutama
tenaga terampil atau tenaga eksekuti-, dengan kematian mendadak atau kelumpuhan yang timbul
jelas menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan. Penurunan produkti&itas tenaga kerja
menimbulkan penurunan pendapatan perusahaan, juga beban ekonomi yang tidak sedikit bagi
indi&idu dan keluarga. Pengeluaran untuk biaya kesehatan meningkat, bagi keluarga, perusahaan,
maupun pemerintah.
Kebiasaan merokok
%udah seharusnya upaya menghentikan kebiasaan merokok menjadi tugas dan tanggung ja;ab
dari segenap lapisan masyarakat. 7saha penerangan dan penyuluhan, khususnya di kalangan
generasi muda, dapat pula dikaitkan dengan usaha penanggulangan bahaya narkotika, usaha
kesehatan sekolah, dan penyuluhan kesehatan masyarakat pada umumnya.
/okoh6tokoh panutan masyarakat, termasuk para pejabat, pemimpin agama, guru, petugas
kesehatan, artis, dan olahraga;an, sudah sepatutnya menjadi teladan dengan tidak merokok.
Pro-esi kesehatan, terutama para dokter, berperan sangat penting dalam penyuluhan dan menjadi
2ontoh bagi masyarakat. Kebiasaan merokok pada dokter harus segera dihentikan. They are
important exemplars: they do practise what they preach.
Perlu pula pembatasan kesempatan merokok di tempat6tempat umum, sekolah, kendaraan umum,
dan tempat kerja, pengaturan dan penertiban iklan promosi rokok, memasang peringatan
kesehatan pada bungkus rokok dan iklan rokok.
klim tidak merokok harus di2iptakan. ni harus dilaksanakan serempak oleh kita semua, yang
menginginkan ter2apainya negara dan bangsa ndonesia yang sehat dan makmur.
Hans Tandra,Dokter Spesialis Penyakit Dalam, tinggal di Surabaya
%umber= http=99;;;.kompas.2om9kompas62etak95"959opini95*#1$.htm
-
7/25/2019 Dina Kardio1
4/5
Kapan terjadi bising?
Bising jantung
Bising jantung tidak sama dengan suara jantung
Terdengar lebih lama dari suara jantung.
Terjadi akibat turbulensi darah (hayo apa itu turbulensi??)
Nah turbulensi ini terjadi bila stenosis pada katup dan pada kondisi
insufsiensi katup jantung sehingga terjadi regurgitasi (regurgitasi adalah
kebocoran jadi ada darah yang balik masuk ke ruang jantung)
Hal-hal yang penting dalam auskultasi bising jantung
Bising systole terdengar diantara suara jantung ! dan suara jantung "
Bising diastole terdengar diantara suara jantung " dan suara jantung !
(N#H $%$#H N?? 'ang mana yang bising systole dan bising diastole??)
#da cara mudahnya bos... $antai
tentukan dulu ictus cordis bila terdengar bersamaan ictus cordis berarti itu
bising systole...
Tentukan bising terdengar paling keras diana dan tentukan intensitasnya.
*NT+N,
Bising bisa fsiologis bila cardiac output naik (pada stenosis relatie)
Bising bisa patofsiologis bila ada kelainan katub chorda tendinea ototpapiller dsb...
embagian Bising jantung
ibagi dalam / derajat
!. sulit didengar
-
7/25/2019 Dina Kardio1
5/5
". masih sulit didengar tpi lebih mudah ditemukan dari pada derajat!
0. mudah didengar
1. lebih keras dari derajat 0
2. terdengar keras tapi jika stetoskop di lepaskan dari dinding dada suara tidakterdengar
/. terdengar meskipun stetoskop tidak menempel di dinding dada
Bising systole umumnya fsiologis dikatakan patologis bila ditemukan di ape3
jantung misal pada insufsiensi mitral organis dan pada stenosis aorta pada anemia
demam dan hypertiroidea.
Bising diastole patologis misal pada insufsiensi katub semilunaris pulmonalis da
pada mitral stenosis
$uryo B aksi. ("4!0 5ei). #sistensian fsiologi 6#&T+&%5 7+$+898,+ B98&
:#6+898,+. $urakarta.