Download - Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
1/27
ASUHAN KEPERAWATAN HEAD INJURY ( TRAUMA KAPITIS )
ASUHAN KEPERAWATAN HEAD INJURY ( TRAUMA KAPITIS )
A. PENGERTIAN Trauma kapitis adalah suatu trauma mekanik yang secara langsung atautidak langsung mengenai kepala dan mengakibatkan gangguan fungsineurologis. Cedera kepala (Head Injury) adalah jejas atau trauma yang terjadi padakepala yang dikarenakan suatu sebab secara mekanik maupun non-mekanik. Cedera kepala adalah penyakit neurologis yang paling sering terjadidiantara penyakit neurologis lainnya yang biasa disebabkan oleh kecelakaan,meliputi otak, tengkorak ataupun kulit kepala saja. (!runner " #uddart,$%&' $). *adi, cedera kepala (head Injury) atau trauma atau jejas yang terjadi
pada kepala bisa oleh mekanik ataupun non-mekanik yang meliputi kulitkepala, otak ataupun tengkorak saja dan merupakan penyakit neurologisyang paling sering terjadi, biasanya dikarenakan oleh kecelakaan (lalulintas). atau +da berbagai klasikasi yang di pakai dalam penentuan derajatkepala.The Traumatic Coma Data Bankmendenisakan berdasarkan skor #kalaoma lasgo/ (cited in 0ansjoer, dkk, 1)Cidera kepala rinan!"in#r (kel#"p#k re$ik# renda%)
#kor skala koma lasglo/ $2 (sadar penuh,atentif,dan orientatif)
Tidak ada kehilangan kesadaran(misalnya konkusi)
Tidak ada intoksikasi alkohaolatau obat terlarang
3asien dapat mengeluh nyeri kepala dan pusing
3asien dapat menderita abrasi,laserasi,atau hematoma kulit kepala
Tidak adanya kriteria cedera sedang-berat.
Cidera kepala $edan (kel#"p#k re$ik# $edan)
#kor skala koma glasgo/ %-$1 (konfusi, letargi atau stupor)
onkusi
+mnesia pasca trauma
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
2/27
0untah
Tanda kemungkinan fraktur kranium (tanda battle,mata
rabun,hemotimpanum,otorhea atau rinorhea cairan serebrospinal).
Cidera kepala &era' (kel#"p#k re$ik# &era')
#kor skala koma glasglo/ 4-& (koma)
3enurunan derajat kesadaran secara progresif
Tanda neurologis fokal
Cidera kepala penetrasi atau teraba fraktur depresikranium.
0enurut epera/atan linis dengan pendekatan holistik ($%%2 5)Cidera kepala rinan !"in#r
# $4-$2
6apat terjadi kehilangan kesadaran atau amnesia tetapi kurang dari 4
menit.Tidak ada fraktur tengkorak,tidak ada kontusio cerebral,danhematoma.
Cidera kepala $edan
# %-$
ehilangan kesadaran dan atau amnesia lebih dari 4 menit tetapi
kurang dari 1 jam.6apat mengalami fraktur tengkorak.
Cidera kepala &era'
# 4-&
ehilangan kesadaran dan atau terjadi amnesia lebih dari 1 jam,juga
meliputi kontusio serebral,laserasi hematoma intrakranial.
+nnegers ( $%%& ) membagi trauma kepala berdasarkan lama tak sadar danlama amnesia pasca trauma yang di bagi menjadi
$. Cidera kepala ringan,apabila kehilangan kesadaran atau amnesiaberlangsung kurang dari 4 menit
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
3/27
. Cidera kepala sedang,apabila kehilangan kesadaran atau amnesiaterjadi 4 menit sampai 1 jam atau adanya fraktur tengkorak
4. Cidera kepala berat,apabiula kehilangan kesadaran atau amnesia lebihdari 1 jam,perdarahan subdural dan kontusio serebri.
.PAT*ISI+GI!erat ringannya daerah otak yang mengalami cedera akibat trauma kapitisbergantung pada $. !esar dan kekuatan benturan. +rah dan tempat benturan4. #ifat dan keadaan kepala se/aktu menerima benturan#ehubungan dengan pelbagai aspek benturan tersebut maka dapatmengakibatkan lesi otak berupa 7 8esi bentur (Coup)7 8esi antara (akibat pergeseran tulang, dasar tengkorak yang menonjol9fal:
dengan otak, peregangan dan robeknya pembuluh darah dan lain-lain ; lesimedia)7 8esi kontra (counter coup)8esi benturan otak menimbulkan beberapa kejadian berupa $. angguan neurotransmitter sehingga terjadi blok depolarisasi pada sistem+
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
4/27
$. +kselerasi, ketika benda yang sedang bergerak membentur kepalayang diam. Contoh akibat pukulan lemparan.
. 6eselerasi. Contoh kepala membentur aspal.
4. 6eformitas. 6ihubungkan dengan perubahan bentuk atau gangguanintegritas bagan tubuh yang dipengaruhi oleh kekuatan padatengkorak.
D. MANI*ESTASI K+INIKTanda dan gejala cedera kepala dapat dikelompokkan dalam 4 kategoriutama ( Ho@man, dkk, $%%5)
$. Tanda dan gejala sik9somatik nyeri kepala, diAAiness, nausea, =omitus
. Tanda dan gejala kognitif gangguan memori, gangguan perhatian dan
berkir kompleks
4. Tanda dan gejala emosional9kepribadian kecemasan, iritabilitas
ambaran klinis secara umum pada trauma kapitis
3ada kontusio segera terjadi kehilangan kesadaran.
3ola pernafasan secara progresif menjadi abnormal.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
5/27
1. DD memperlihatkan keberadaan9 perkembangan gelombang.
2. #inar E mendeteksi adanya perubahan struktur tulang (fakturpergeseran struktur dan garis tengah (karena perdarahan edema danadanya frakmen tulang).
5. !+D< (!rain Dauditory D=oked) menentukan fungsi dari kortek danbatang otak..
'. 3DT (3esikon Dmission Tomogra) menunjukkan akti=itas metabolismepada otak.
&. 3ungsi 8umbal C## dapat menduga adanya perdarahansubaractinoid.
%. imia9elektrolit darah mengetahui ketidakseimbangan yang
berpengaruh dalam peningkatan TI.
$. 6+ (as 6arah +rteri) mengetahui adanya masalah =entilasiatau oksigenasi yang akan dapat meningkatkan TI.
$$. 3emeriksaan toksitologi mendeteksi obat yang mungkinbertanggung ja/ab terhadap penurunan kesadaran.
$. adar antikon=ulsan darah dapat dilakukan untuk mengetahuitingkat terapi yang cukup efektif untuk mengatasi kejang.
*. KMP+IKASI
$. ebocoran cairan serebrospinal akibat fraktur pada fossa anteriordekat sinus frontal atau dari fraktur tengkorak bagian petrous daritulang temporal.
. ejang. ejang pasca trauma dapat terjadi segera (dalam 1 jampertama dini, minggu pertama) atau lanjut (setelah satu minggu).
4. 6iabetes Insipidus, disebabkan oleh kerusakan traumatic pada rangkaihiposis meyulitkan penghentian sekresi hormone antidiupetik.
G. PENATA+AKSANAAN MEDIK3enatalaksanaan medik cedera kepala yang utama adalah mencegahterjadinya cedera otak sekunder. Cedera otak sekunder disebabkan olehfaktor sistemik seperti hipotesis atau hipoksia atau oleh karena kompresijaringan otak (Tunner, ). 3engatasan nyeri yang adekuat jugadirekomendasikan pada pendertia cedera kepala (Turner, ).3enatalaksanaan umum adalah sebagai berikut
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
6/27
F Bilai fungsi saluran nafas dan respirasi.F #tabilisasi =ertebrata ser=ikalis pada semua kasus trauma.F !erikan oksigenasi.F +/asi tekanan darahF enali tanda-tanda shock akibat hipo=elemik atau neuregenik.
F +tasi shockF +/asi kemungkinan munculnya kejang.3enatalaksanaan lainnya
$. 6e:amethason9kalmethason sebagai pengobatan anti edema serebral,dosis sesuai dengan berat ringannya trauma.
. Therapi hiper=entilasi (trauma kepala berat). Gntuk mengurangi=asodilatasi.
4. 3emberian analgetika
1. 3engobatan anti oedema dengan larutan hipertonis yaitu manitol atau glukosa 1 atau gliserol $ .
2. +ntibiotika yang mengandung barrier darah otak (penisilin).
5. 0akanan atau cairan. 3ada trauma ringan bila terjadi muntah-muntahtidak dapat diberikan apa-apa, hanya cairan infus de:trosa 2 ,aminofusin, aminofel ($& jam pertama dan terjadinya kecelakaan), -4hari kemudian diberikana makanan lunak.
'. 3ada trauma berat, hari-hari pertama (-4 hari), tidak terlalu banyakcairan. 6e:trosa 2 untuk & jam pertama, ringer de:trose untuk & jamkedua dan de:trosa 2 untuk & jam ketiga. 3ada hari selanjutnya bilakesadaran rendah, makanan diberikan melalui ngt (2-4 tktp).3emberian protein tergantung nilai urea B.
Tindakan 'er%adap penink'a'an TIK
$. 3emantauan TI dengan ketat.
. ksigenisasi adekuat.
4. 3emberian manitol.
1. 3enggunaan steroid.
2. 3eningkatan kepala tempat tidur.
5. !edah neuro.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
7/27
Tindakan pend-k-n lain
$. dukungan =entilasi.
. 3encegahan kejang.
4. 3emeliharaan cairan, elektrolit dan keseimbangan nutrisi.
1. Terapi anti kon=ulsan.
2. lorpromaAin untuk menenangkan pasien.
5. 3emasangan selang nasogastrik.
H.PENGKAJIAN KEPERAWATAN6ata tergantung pada tipe, lokasi dan keparahan cedera dan mungkin
diperlukan oleh cedera tambahan pada organ-organ =ital.Aktivitas/ Istirahatejala 0erasa lemah, lelah, kaku, hilang keseimbangan.Tanda 3erubahan kesehatan, letargiHemiparase, Juadrepelgia+taksia cara berjalan tak tegap0asalah dalam keseimbanganCedera (trauma) ortopediehilangan tonus otot, otot spastikSirkulasiejala 3erubahan darah atau normal (hipertensi)
3erubahan frekuensi jantung (bradikardia, takikardia yang diselingibradikardia disritmia).Integritas Egoejala 3erubahan tingkah laku atau kepribadian (tenang atau dramatis)Tanda Cemas, mudah tersinggung, delirium, agitasi, bingung depresi danimpulsif.Eliminasiejala Inkontenensia kandung kemih9 usus atau mengalami gngguanfungsi.Makanan/ cairanejala 0ual, muntah dan mengalami perubahan selera.
Tanda 0untah (mungkin proyektil)angguan menelan (batuk, air liur keluar, disfagia).Neurosensorisejala ehilangan kesadaran sementara, amnesia seputar kejadian, =ertigo,sinkope, tinitus kehilangan pendengaran, ngking, baal pada ekstremitas.Tanda 3erubahan kesadaran bisa sampai koma3erubahan status mental3erubahan pupil (respon terhadap cahaya, simetri)
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
8/27
Kajah tidak simetrienggaman lemah, tidak seimbang
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
9/27
3engkajian ri/ayat terjadinya injury akan membantu guna memahami
trauma craniocerebral. 0engetahui jika klien kehilangan kesadaran akan
membantu pera/at untuk merencanakan tindakan kepera/atan.
+suhan kepera/atan pada klien pada phase akut biasanya difukuskan pada
mempertahankan pengaliran udara dan pola nafas. +suhan kepera/atanditujukan untuk mengkaji secara terus menerus dan memonitoring fungsineurologis pengaruhnya terhadap berbagai sistem tubuh.!anyak diagnosa kepera/atan yang berhubungan dengan dengan
hematoma intracranial atau sebagai akibat peningkatan IC3.
Dian#$a keperaa'an ,
!ersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan dengan Coma atau
perdarahan masuk kedalam jalan nafas.
T-/-an lien akan mempertahankan jalan nafas tetap efektif, ditandai
$. *alan nafas bagian atas bebas dari sekresi.
. 3ernafasan teratur ($5-)
4. bunyi perbafasan jelas pada kedua dasar paru.
1. erakan dada simetris.
2. Tidak ada dispnea, agitasi, confusio.
5. +6 normal ( 3 diatas % mmHg dan 3C antara 4 42 mmHg..
I"ple"en'a$i ,
$. 3ertahankan jalan udara bebas.
. 3ertahankan jalan nafas tetap bebas.
4. 8akukan suction oropharyn: dan trachea setiap $ jam.
1. aji
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
10/27
'. 3osisi baring semi prone9posisi lateral.
&. !erikan oksigen humidied.
%. !antu atau pertahankan endotracheal tube, tracheostomy, dan
mechanical =entilation (bila diperlukan).
Dian#$a keperaa'an ,
angguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan
hipotensi9intracranial hemorrhage9hematoma9atau injury lain.
T-/-an ,
lien akan mempertahankan perfusi jaringan serebral yang adekuat, ditandai
dengan
$. 8C stabil atau meningkat.
. C# nilai % atau lebih.
4. Temperatur kurang dari 4&.2NC.
1. reLeks pupil terhadap cahaya baik.
2.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
11/27
2. *ika klien tidak sadar, catat gerekan spntan atau upaya menghindari nyerisetiap $ 1 jam.5. 8aporkan jika ada kelainan9kemunduran yang terjadi.
'. 0onitor temperatur setiap setiap jam, pertahankan temperatur batasnormal denganpemberian obat antiperetika.
&. 0onitor kondisi kardio=askular dan pernafasan.
%. Cata =ital sign setiap $ 1 jam.
$. 3ertahankan posisi kepala 4 derajat dan pertahankan posisi kepalasecara netral dengan memasang bantal pasir.$$. 0onitor input dan output urin.
$. 8akukan massage setiap - 1 jam untuk mencegah adanya tekananpada tonjolan tulang.$4.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
12/27
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
13/27
- !agian tengah fosa berisi lobus parietal, temporal dan oksipital.
- !agian fosa posterior berisi batang otak dan medula.
a. #erebrum
#erebrum terdiri dari dua hemisfer dan empat lobus. eempat lobus tersebutadalah
$. 8obus frontal merupakan lobus terbesar, terletak pada fosa anterior.
ngsinya untuk mengontrol prilaku indi=idu, membuat keputusan, kepribadian dan
menahan diri.
. 8obus parietal lobus sensasi.
ngsinya - 0enginterpretasikan sensasi.
- 0engatur indi=idu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya.
4. 8obus temporal
ngsinya mengintegrasikan sensasi kecap, bau dan pendengaran. Ingatan jangka pendek
sangat berpengaruh dengan daerah ini.
1. 8obus oksipital terletak pada lobus posterior hemisfer serebri.
ngsinya bertanggung ja/ab menginterpretasikan penglihatan.
b. !atang otak
!atang terletak pada fosa anterior. !agian-bagian batang otak ini terdiri dari
otak tengah, pons, dan medula oblongata, otak tengah (midbrasia) menghubungkan
pons dan sereblum dengan hemisfer cerebrum, bagian ini berisi jalus sensorik dan
motorik dan sebagai pusat reLeks pendengaran dan penglihatan.
c. #erebelum
Terletak pada fosa posterior dan terpisah dari hemisfer cerebral, lipatan dura
meter tentorium serebelum. #erebelum mempunyai dua aksi yaitu merangsang dan
menghambat dan tanggung ja/ab yang luas terhadap koordinasi dan gerakan
halus. 6itambah mengontrol gerakan yang benar, keseimbangan, posisi dan
mengintegrasikan input sensorik.
4. E'i#l#i
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
14/27
3enyebab cedera kepala ada , yaitu
!ersifat terbuka menembus melalui dura meter (peluru, pisau)
!ersifat tertutup trauma tumpul, tanpa penetrasi menembus dura (kecelakaan
lalu lintas, jatuh, cedera olahraga).
1. Pa'#0$i#l#i
Trauma kepala (trauma eraniocerebral) dapat terjadi karena cedera kulit
kepala, tulang kepala, jaringan otak, baik terpisah maupun seluruhnya. !eberapa
=ariabel yang mempengaruhi luasnya cedera kepala adalah sebagai berikut
$. 8okasi dan arah dari penyebab benturan.
. ecepatan kekuatan yang datang.
4. 3ermukaan dari kekuatan yang menimpa.
1. ondisi kepala ketika mendapat penyebab benturan.
Cedera ber=ariasi dari luka kulit yang sederhana sampai geger otak. 8uka
terbuka dari tengkorak ditandai kerusakan otak. 8uasnya luka bukan merupakan
indikasi berat ringannya gangguan. 3engaruh umum cedera kepala dari tingkat
ringan sampai tingkat berat adalah edema otak, desit sensori dan motorik,
peningkatan intra kranial. erusakan selanjutnya timbul herniasi otak, isoheni otak
dan hipo:ia.
Cedera pada otak bisa berasal dari trauma langsung atau tidak langsung
pada kepala. Trauma tidak langsung disebabkan karena tingginya tahanan atau
keluaran yang merobek terkena pada kepala akibat menarik leher. Trauma langsung
bila kepala langsung terluka. #emua ini berakibat terjadinya akselerasi-deselerasi
dan pembentukan rongga (dilepasnya gas, dari cairan lumbal, darah, dan jaringan
otak). Trauma langsung juga menyebabkan rotasi tengkorak dan isinya, rusaknya
otak oleh kompresi, goresan atau tekanan.
Cedera akselerasi terjadi bila kepala kena benturan dari objek yang bergerak
dari objek yang bergerak dan menimbulkan gerakan. +kibat dari kekuatan
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
15/27
akselerasi, kikiran atau kontusi pada lobus oksipital dan frontal, batang, otak dan
cerebelum dapat terjadi.
Cedera deselerasi bila kepala membentur bahan padat yang tidak bergerak
dengan deselerasi yang cepat dari tulang tengkorak, otak berdeselrasi lebih lambat.
+da beberapa tipe patah tulang
$. 8inear-retak sederhana pada tulang
. 3ecah-retaknya satu atau lebih dari dua fragmen.
4. 6epresi-tulang terdorong sampai di ba/ah permukaan tulang normal.
1. Hancur-bisa linear, banyak potongan atau tertekan.
3erdarahan akibat trauma cranio cerebral dapat terjadi pada lokasi-lokasi
tersebut kulit kepala, epidural, subdural, intracerebral, intra=entricular. Hematom
subdural dapat diklasikasi sebagai berikut
$. +kut terjadi dalam 1 jam sampai 1& jam.
. #ubakut terjadi dalam 1& jam sampai minggu.
4. ronis terjadi setelah beberapa minggu atau bulan dari terjadinya cedera.
3erdarahan intracerebral biasanya timbul pada daerah frontal atau temporal.
ebanyakan kematian cedera kepala akibat edema yang disebabkan oleh kerusakan
dan disertai destruksi primer pusat =ital. Ddema otak merupakan penyebab utama
peningkatan TIC.
lasikasi cedera kepala
$. Conscussion9comosio9memar
0erupakan cedera kepala tertutup yang ditandai oleh hilangnya kesadaran,perubahan persepsi sensori, karakteristik gejala sakit kepala, pusing, disorientasi.
. Contusio cerebri
Termasuk didalamnya adalah luka memar, perdarahan dan edema. 6apat terlihatpada lobus frontal jika dilakukan lumbal pungkri maka lumbal berdarah.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
16/27
4. 8acertio cerebri
+danya sobekan pada jaringan otak sehingga dapat terjadi tidak sarah9pingsan,hemiphagia, dilatasi pupil.
2. Tanda dan Ge/ala
- 3erubahan dan kesadaran9perubahan perilaku.- angguan penglihatan dan berbicara.
- 0ual dan muntah.
- 3using.
- eluar cairan cerebro spinal dari lubang hidung dan telinga.
- Hemiparese.
- Terjadi peningkatan intrakranial.
5. Te$' Dian#$'ik
- CT #can (tanpa9dengan kontras)Tujuan mengidentikasi adanya sol, hemoragik, menentukan ukuran =entrikuler,
pergeseran jaringan otak.
Catatan pemeriksaan berulang mungkin diperlukan karena pada iskemia9infarkmungkintidak terdeteksi dalam 1-' jam pasca trauma.
- 0
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
17/27
Tujuan menentukan fungsi korteks dan batang otak.
- 3DT (3ositrion Dmission Tomography)
Tujuan menunjukkan perubahan aktitas metabolisme pada otak.
- ?ungsi lumbal, C## dapat menduga kemungkinan adanya perdarahan sub
arachnoid.
- 6+ (as 6araH +rteri) mengetahui adanya masalah =entilasi atau oksigenasi
yang akan dapat meningkatkan TIC.
- imia9elektrolit darah mengetahui ketidakseimbangan yang berperan dalam
meningkatkan TIC (perubahan mental).
- 3emeriksaan toksilogi mendeteksi obat yang mungkin bertanggung ja/ab
terhadap kesadaran pasien.
- adar antikon=ulsan darah dapat dilakukan untuk mengetahui tingkat terapi yang
cukup efektif untuk mengatasi kejang.
'. T%erapi
- bser=asi dan tirah baring.
- D=aluasi hematom secara bedah.
- 6ebridement secara bedah, terutama pada cedera kepala terbuka.
- 3erlu antibiotik untuk cedera kepala terbuka.
- 3emberian metode-metode untuk menenangkan TIC termasuk pemberian diuretik
dan obat anti inLamasi.
- olaborasi untuk pemberian therapi (oksigen).
&. K#"plika$i
a. 3erdarahan epidural
Paitu penimbunan darah di ba/ah dura meter. Terjadi secara akut dan biasanyakarena perdarahan arteri yang mengancam ji/a.
b. 3erdarahan subdural
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
18/27
3erdarahan subdural dapat terjadi akibat perdarahan lambat yang disebutperdarahan subdural sub akut, secara cepat (subdural akut) dan sangat besar(subdural kronik).
c. 3erdarahan intracranial
Paitu perdarahan di dalam otak itu sendiri. 6apat terjadi pada cedera kepalatertutup yang berat, atau yang lebih sering, cedera kepala terbuka. 6apat timbulakibat pecahnya suatu ancorisma atau stroke hemoragik. 3erdarahan di otakmenyebabkan peningkatan TIC, sehingga sel-sel dan =askuler tertekan.
!. B#D3 6+#+< D3D
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
19/27
e. 3ola tidur dan istirahat
- elisah.
- #ulit tidur karena nyeri kepala.
f. 3ola persepsi sensori dan kognitif
- 3using9nyeri kepala.
- 3ingsan.
- +mnesia regagrade.
- angguan penglihatan.
- ehilangan rasa bau dan selera.
- 3erubahan status mental (penglihatan, emosional, tingkah laku, konsentrasi).
- Kajah tidak simetris dan tidak ada reLek tendon.
- Tidak mampu mengkoordinasi otot dan gerakan.
g. 3ola persepsi dan konsep diri
- +danya perubahan tingkah laku (halus dan dramatik).
- ecemasan, lekas marah, gelisah dan bingung.
. Dian#$a Keperaa'an
$. !ersihan jalan napas tidak efektif b.d gangguan persepsi9kognitif, trauma.. angguan mobilisasi sik b9d gangguan neuromuskuler.
4. Hipertermi b.d penyakit9trauma.
1. Byeri b9d peningkatan tekanan intra cranial.
2. 3erubahan perfusi jaringan otak b.d peningkatan tekanan intra cranial.
5. 3ola nafas tidak efektif b.d gangguan neuromuskuler.
4. Ren1ana Tindakan
a. 6p $. !ersihan jalan napas tidak efektif b.d gangguan persepsi9kognitif, trauma.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
20/27
HP6 - *alan udara bebas, bebas sianosis
- 3ola pernapasan pasien efektif.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
21/27
) !erikan selimut hipertermi
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
22/27
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
23/27
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
24/27
- Hemiparese
- Cedera (trauma)
- ehilangan tonus otot.
d) Dliminasi
- Inkontinensia kandung kemih atau mengalami gangguan fungsi
e) 3ola persepsi sensori dan kognitif
- 3using
- elisah
- +danya keluhan napas (sesak, ronchi, apnea)
3. Dian#$a Keperaa'an
$. 3otensial terhadap kerusakan pertukaran gas b.d hipo=entilasi, aspirasi danimobilisasi.
. 3erubahan perfusi jaringan serebral b.d edema cerebral
4. 3otensial terhadap ketidakefektifan termoregulasi b.d kerusakan hipotalamus,
dehidrasi dan infeksi.
1. angguan pemenuhan aktitas dan latihan b.d kelemahan sik.
2. Byeri b.d trauma.
4. Peren1anaan
a. 63.I
HP6
- 0empunyai pertukaran gas yang normal yang ditandai dengan
as arteri normal
!unyi napas bersih tanpa bunyi-bunyi tambahan
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
25/27
0elakukan napas dalam dan mengubah posisi secara langsung.
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
26/27
4) aji tanda-tanda peningkatan TIC
-
7/24/2019 Asuhan Keperawatan Head Injury & Kraniotomy
27/27