Download - BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
1/31
BAB IIIMASYARAKAT DAN KEBUDAYAANRosa Diniari
Bab III ini merupakan bagian dari buku ajar yang berjudul Manusia, Kelompok, dan
Masyarakat. Peran individu dalam masyarakat atau peran masyarakat terhadap individu
menjadi penting untuk dibahas mengingat salah satu sasaran pembelajaran dalam pembinaan
karakter di MPKT adalah Mahasiswa mampu membedakan/menggambarkan mengenai
keanekaragaman kebudayaan dan masyarakat, yang diharapkan pada gilirannya mahasiswa
akan dapat hidup, berperan-serta dan diterima sesuai dengan harapan masyarakat (The Four
Pillars Of Education, learn to live together).
Dalam bab ini aspek masyarakat dan kebudayaan dibahas sebagai satu kesatuan yang
tidak terpisahkan karena masyarakatlah yang menghasilkan kebudayaan. Tanpa masyarakat,
kebudayaan tidak akan terbentuk. Kebudayaan memang milik masyarakat, bukan milik individu.
Oleh karena itu aspek masyarakat dan kebudayaan dibahas dalam satu kesatuan.
Masyarakat adalah suatu organisasi manusia yang anggotanya saling berhubungan satu
sama lain. Kebudayaan adalah suatu sistem norma dan nilai yang terorganisasi yang menjadi
pegangan bagi masyarakat tertentu.1 Masyarakat yang hidup berdampingan dapat memiliki
kebudayaan yang mirip, tapi bisa juga berbeda. Misalnya, masyarakat etnis Sunda dan etnis
Baduy, ke dua etnik ini hidup berdampingan memiliki bahasa, kepercayaan dan symbol yang
mirip. Disisi lain. etnis Sunda dan etnis Betawi memiliki bahasa, kepercayaan, simbol dan
kebudayaan yang berbeda, walaupun tinggal berdekatan secara geografis.
1. Pengertian Masyarakat dan Kebudayaan1
Horton, Paul B. dan Chester L. Hunt, 1984. Sociology, ed kelapan. Michigan: McGraw-Hill. Terjemahandalam bahasa Indonesia, Sosiologi. Diterjemahkan oleh Aminuddin Ram dan Tita Sobari. Jakarta: Penerbt
Erlangga. 1993.Halaman 59.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
2/31
Kata society berasal dari bahasa Latin societas diartikan sebagai hubungan
persahabatan antara satu dengan lainnya. Societas merupakan turunan dari kata sociusyang
berarti teman atau kerabat, erat kaitannya dengan kata sosial. Dalam bahasa Arab, masyarakat
disebut musyarak yang artinya adalah suatu jaringan berbentuk hubungan-hubungan antar
entitas-entitas. Jadi, masyarakat mengacu pada sekelompok orang yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.
Kata kebudayaan atau budaya berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi. Secara harfiah budi atau akal diartikan sebagai hal -hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Kata kebudayaan dalam bahasa Inggris adalah
culture berasal dari bahasa Yunani culere, yang berarti mengerjakan tanah. Jadi, dari kedua
asal kata kebudayaan tersebut dapat dikatakan bahwa untuk melakukan tindakan danberperilaku, manusia akan menggunakan akalnya.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski berpendapat bahwa kebudayaan
sangat erat hubungannya dengan masyarakat, karena segala sesuatu yang terdapat dalam
masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, yang
disebut dengan istilah Cultural-Determinism.2Determinisme budaya adalah suatu keyakinan
bahwa budaya menentukan perilaku individunya. Hal ini mendukung teori bahwa pengaruh
lingkungan lebih dominan dibandingkan dengan warisan biologis/genetika. Perilaku individu
merupakan perwujudan warisan biologis, namun di lain sisi lingkungan budaya dan
masyarakat juga ikut menentukan. Mana yang lebih menentukan antara keduanya? Paham
Cultural-Determinismmengatakan bahwa lingkungan budayalah yang lebih banyak berperan.
Seseorang yang dilahirkan dari keluarga Tapanuli pada dasarnya memiliki logat tegas dan
karakter yang keras.3 Kemudian anak Tapanuli itu dibesarkan dalam lingkungan keluarga
jawa di kota Solo. Hasilnya akan terbentuk perilaku halus, lembut yang sudah menjadi
stereotip orang Jawa pada umumnya. Dalam kasus ini budaya Solo lingkupan tempat ia
dibesarkan akan lebih besar pengaruhnya dalam menentukan perilakunya.
Menurut William Kornblum4istilah masyarakat mengacu pada populasi orang (mahluk
sosial lainnya) yang diselenggarakan dengan besama-sama untuk menjalankan fungsi utama
kehidupan, termasuk reproduksi, nafkah, tempat berlindung, dan pertahanan. Fokus dari
2Melville J. Herskovits dan Bronislaw dalam Herimanto dan Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Jakarta: Bumi Aksara
3Ini merupakan stereotipe yang umum.
4Kornblum, Sociology In A Changing World. Rinehart and winston. Page 59
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
3/31
masyarakat lebih pada adanya hubungan timbal balik antara anggota populasi. Ralph Linton
berpendapat mengenai masyarakat adalah setiap kelompok manusia yang telah cukup lama
hidup dan bekerja sama, sehingga mereka itu dapat mengorganisasikan dirinya dan berpikir.
Kesamaan pemikiran, perasaan, sistem dan aturan yang sama mendasari interaksi di antara
mereka.
Masyarakat merupakan kelompok yang terdiri dari individu-individu yang tinggal
dalam wilayah geografis tertentu yang terorganisasi secara sistemik, satu dengan yang lain
saling membutuhkan dan saling tergantung satu sama lain. Definisi Kornblum ini lebih
menekankan pada adanya beberapa persamaan dalam kehidupan bersama yang terorganisasi,
sedangkan definisi Ralph Linton lebih menekankan pada kehidupan dan tempat tinggal dalam
suatu wilayah geografis yang sama.
Kebudayaan menurut William H. Haviland,5 adalah seperangkat peraturan dan
norma yang dimiliki bersama oleh para anggota masyarakat, yang jika dilaksanakan oleh para
anggotanya akan melahirkan perilaku yang dipandang layak dan dapat diterima oleh semua
masyarakat. Kupper menyebutkan bahwa kebudayaan merupakan sistem gagasan yang
menjadi pedoman dan pengarah bagi manusia dalam bersikap dan berperilaku, baik secara
individu maupun kelompok.
Dari definisi-definisi mengenai kebudayaan, dapat disimpulkan bahwa kebudayaandibentuk dan dikembangkan oleh masyarakat dalam bentuk:
1) kebudayaan nonmateri seperti ideologi, religi, gagasan, tindakan, seperangkat peraturan,norma, moral, hukum, adat istiadat, pengetahuan, kepercayaan, kesenian.
2) kebudayaan materi yaitu teknologi dan berbagai benda seni (artefak)3) secara keseluruhan merupakan pedoman yang mengarahkan para anggotanya dalam
bersikap dan berperilaku serta merupakan ciri khas suatu masyarakat.
1.1 Hubungan Individu dan Masyarakat
Individu merupakan bagian terkecil yang membentuk masyarakat. Masyarakat
merupakan kelompok sosial yang terdiri dari individu-individu, tinggal dalam wilayah
geografis tertentu, terorganisasi secara sistemik, satu dengan yang lain saling membutuhkan.
Mereka hidup dalam keluarga yang terdiri dari bapak, ibu, dan anak, mereka tergabung
membentuk kelompok dan masyarakat. Keluarga dalam hal ini merupakan unit masyarakat
5William A. Haviland,Harald E. L. Prins,Dana Walrath,Bunny McBride. 2008. Cultural Anthropology: The
Human Challenge. Belmont: Thomson Wardworth, halaman 324.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
4/31
terkecil karena anggotanya terdiri dari sejumlah kecil individu. Sekalipun disebutkan bahwa
setiap individu memiliki ciri-ciri yang berbeda satu dengan lainnya, atau unik, tetapi
individu tersebut akan memiliki ciri-ciri/karakteristik dan perilaku yang sama dengan
kelompok dimana dirinya menjadi anggota. Dalam keluarga, anak-anak memiliki kesamaan
secara biologis karena mereka berasal dari keturunan yang sama, seperti warna kulit, bentuk
mata, cara berbicara, dll. Persamaan secara psikologis dan sosiologis terbentuk karena
mereka diasuh, dibesarkan, dan disosialisasikan bersama-sama dalam keluarga.
1.2 Berbagai Pandangan Mengenai Individu dan Masyarakat
Hubungan antara individu dan masyarakat menarik untuk dibahas karena keduanya tidak
dapat dipisahkan. Mana yang lebih penting? Manusia atau masyarakat? Apakah manusia dan
masyarakat sama pentingnya? Topik itu merupakan bahan diskusi yang menarik untuk
dibahas. Ada tiga pendapat yang menyatakan hal tersebut.
1.2.1 Pentingnya Masyarakat bagi Individu
Keberadaan masyarakat sudah lebih awal dahulu sebelum individu. Oleh karena itu,
masyarakat tumbuh bebas, berdiri sendiri dibawah hukum alam dan tidak berada dalam
tanggung jawab individu yang menjadi anggotanya. Berarti masyarakat tidak terikat pada
keberadaan individu. Pandangan ini lebih menekankan bahwa masyarakat lebih penting
daripada individu.
Menurut pandangan kolektif,6 masyarakat mempunyai realitas yang kuat. Hubungan
individu dan masyarakat berdasarkan kolektivisme, kepentingan individu ditentukan oleh
masyarakat. Individu tidak memiliki kebebasan dalam menentukan arah pertumbuhan
masyarakat. Masyarakat mengatur secara individu untuk kepentingan kolektif.
Individu dalam perkembangannya ditentukan oleh masyarakat. Pada dasarnya setiap
individu lahir dan berkembang dalam masyarakat. Individu dilahirkan dalam kondisi yang
lemah, tergantung kepada orang lain, dan yang paling dekat adalah dengan keluarganya.
Masyarakat mempengaruhi individu dalam membentuk perilakunya melalui sebuah proses
yang disebut sosialisasi. Dari mahluk biologis yang perilakunya digerakkan oleh naluri
semata menjadi mahluk sosial yang dapat berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Sosialisasi merupakan proses belajar yang dialami oleh individu mengenai aturan-aturan yang
6
Wuradji MS.1988. Pendidikan dan Masyarakat. Sosiologi Pendidikan : sebuah pendekatan sosio-antropologis.Jakarta: Ditjen Dikti Dedikbud
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
5/31
terdapat dalam masyarakat, agar ia dapat hidup dan menyesuaikan diri dalam masyarakat.
Proses ini disebutkan oleh Peter Berger sebagaimana sebuah proses memasukkan
masyarakat ke dalam diri individu.Sosialisasi tidak hanya pada masa bayi dan kanak-kanak,
tetapi berlangsung terus dalam perkembangannya menuju dewasa, menjadi tua. Seorang
individu terus memerlukan orang lain dalam berinteraksi dan membangun perilakunya agar
supaya ia dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat. Dalam menyesuaikan diri dalam
kelangsungan hidupnya, manusia saling membutuhkan sesamanya. Hal ini disebabkan karena
kepentingan, keinginan, cita-cita masyarakat, berada diatas kepentingan, keinginan, cita-cita
individu.
1.2.2 Arti Penting Individu bagi Masyarakat
Berbeda dengan pandangan Peter L. Berger mengenai aspek masyarakat lebih penting daripada
individu, Talcott Parsons melihat arti penting individu dalam membentuk masyarakat.
Keberadaan individu merupakan komponen lebih penting dibandingkan masyarakat, karena
individulah dalam kumpulan-kumpulannya yang membentuk masyarakat. Karakter individu
menentukan corak karakter masyarakatnya. Sifat-sifat individu sebagai anggota masyarakat
merepresentasikan corak masyarakat tersebut. Misalnya individu yang baik akan membawa
masyarakatnya ke arah yang baik, begitupula sebaliknya. Setiap individu dalam masyarakat
menentukan karakter masyarakat tertentu, misalnya berpotensi korup, banyak melakukankekerasan, atau masyarakat yang memiliki tingkat integritas pada bangsa dan memiliki tingkat
keimanan yang baik.7 Contoh: Individu yang memiliki moral yang baik akan membawa
masyarakatnya ke arah yang baik, walaupun ada juga individu yang bermental buruk, tidak berarti
kontribusinya akan melahirnya masyarakat yang buruk, bahkan ini merupakan pemicu perubahan
ke arah masyarakat yang lebih baik.
Menurut paham individualistik8, setiap individu dapat saja menumbuhkan sifat-sifat
individualistik, dalam hubungannya dengan masyarakat, yang menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia sebagai individu. Individualisme merupakan paham yang menyatakan
kepentingan dan kebutuhan individu lebih penting daripada kebutuhan dan kepentingan
masyarakat. Individu menentukan masyarakat seperti apa yang diinginkan dan sesuai dengan
tujuannya.
7
(http://darahmerdeka.wordpress.com/2008/10/12/individu-dan-masyarakat/) jam 11.00 tanggal 1 Agustus2011).8Peter Jarvis dikutip oleh Wuradji dariAdult Learning In The Sosial Context. London: Taylor & Francis, 1987.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
6/31
Paham individualisme juga disebut atomistik9merujuk pada hubungan antara individu
seperti halnya hubungan antar atom-atom yang membentuk molekul-molekul. Atom
merupakan unsur terkecil yang tidak dapat dibagi lagi. Atomistik tersebut di atas merupakan
analogi sosiologi. Parsons melihat masyarakat sebagai suatu sistem sosial terdiri dari
perilaku-perilaku individu yang beragam ketika berinteraksi secara tetap (ajeg) dengan
individu lainnya dalam lingkungan fisik tertentu.
1.2.3 Individu dan Masyarakat Sama Pentingnya.
Hubungan antara individu dan masyarakat dikonsepsikan oleh Herbert Spencer dalam
Margaret H Poloma (1979)10. Masyarakat sebagai struktur sosial maupun individu sebagai
mahluk biologis sama-sama mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan individu sebagai mahluk
biologis seiring dengan pertumbuhan struktur sosial. Semakin besar dan kompleks struktursosial, semakin banyak dan rumit pula bagian-bagian organ tubuhya. Demikian pula halnya
dengan sistem organ biologis individu yang tumbuh kembang menjadi semakin dewasa,
sehingga bagian yang tumbuh di dalam organ biologis dan sosial masing-masing memiliki
fungsi yang berbeda. Misalnya, ginjal memiliki struktur dan fungsi yang berbeda dengan paru-
paru; demikian juga halnya dengan keluarga sebagai bagian dari struktur sosial memiliki fungsi
yang berbeda sistem pendidikan, sistem politik dan ekonomi. Di antara masing-masing organ
tubuh terjadi keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain sehingga masalah dari organ tertentu
akan mmpengaruhi organ yang lain.
Dalam masyarakat sebagai sistem sosial, perubahan sistem ekonomi dalam
masyarakat akan mempengaruhi pada sistem politik, pendidikan, keluarga dan lainnya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa menurut Spencer masyarakat dianalogikan
sebagai organisme hidup yang alamiah. Gejala sosial dijelaskan berdasarkan hukum alam,
yang mengatur perkembangan fisik dan sosial manusia. Di samping itu individu sebagai
bagian dari sistem mempunyai peranan yang cukup berarti bagi masyarakat yang merupakan
sistem sosial yang lebih luas.
Dari berbagai definisi yang dirumuskan oleh beberapa tokoh, disimpulkan oleh W.F.Connell
(1972)11bahwa masyarakat adalah (1) suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka
9K. Bertens. 1999. Sejarah Fislasafat Yunani. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
10Poloma, Margaret M. Contemporary Sociological Theory. Macmillan Publishing ... 1991.
11Wuradji MS.1988. Pendidikan Dan Masyarakat. Sosiologi Pendidikan : sebuah pendekatan sosio-
antropologis. Jakarta: Ditjen Dikti Dedikbud
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
7/31
sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara
tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada
daerah geografis tertentu, (2) kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok,
sampai turun temurun dan menyosialisasikan anggota anggotanya melalui pendidikan, (3)
seseorang yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-
anggotanya secara bersama dalam keseluruhan yang terorganisasi.
2.Individu dan KebudayaanSebagai makhluk budaya, individu diartikan sebagai makhluk yang memiliki pikiran atau akal
budi (Pusat Bahasa Diknas, 2001: 169). Makhluk budaya mempunyai tingkatan lebih tinggi
karena selain mempunyai ciri-ciri sebagaimana makhluk hidup yang disebutkan di atas, juga
mempunyai akal yang dapat memperhitungkan tindakannya yang didapatkan melalui proses
belajar secar terus-menerus.
Dengan menggunakan buddhinya, manusia mengembangkan kebudayaan, baik
kebudayaan materi, maupun kebudayaan nonmateri. Kebudayaan diciptakan karena
berfungsi untuk melindungi diri terhadap alam mengatur dan hubungan antar manusia. Ada
dua bentuk kebudayaan. Kebudayaan nonmaterial dalam bentuk gagasan/idea, dongeng,
lukisan, legenda rakyat, dan lagu atau tarian tradisional yang diwariskan dari generasi ke
generasi, sedang kebudayaan material adalah semua ciptaan yang dapat diamati dengan
pancaindera, dihasilkan oleh individu dan masyarakat dalam bentuk nyata/konkret. Teknologi
atau kebudayaan kebendaan berupa senjata, rumah, televisi, pesawat terbang, pakaian, gedung
pencakar langit, dan mesin cuci. makanan dan minuman, perhiasan, temuanhasil penggalian
arkeologi merupakan hasil kebudayaan material.
Hasil-hasil kebudayaan ini berguna untuk melindungi individu dan masyarakat terhadap
lingkungannya seperti bencana alam dan lingkungan sosial sebut saja peperangan. Manfaat
dari kebudayaan yang diciptakan oleh manusia untuk membuat kehidupan menjadi efisien
dan efektif. Memasak nasi menggunakan mesin penanak nasi (hasil kebudayaan materi),
membuat pekerjaan menjadi lebih efisien. Komputer (hasil kebudayaan materi) membuat
pekerjaan manusia lebih sistematis, memasarkan produk-produk melakui internet (hasil
kebudayaan nonmateri) lebih efektif. Secara keseluruhan fungsi dari kebudayaan adalah
sebagai pedoman bagi manusia dalam bertingkah laku.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
8/31
Pada bagian sebelumnya telah disebutkan bahwa nilai merupakan salah satu elemen
kebudayaan. Bagaimana individu dan masyarakat berorientasi pada nilai budaya nya sangat berbeda di
setiap masyarakat. Sistem nilai budaya dalam masyarakat berkaitan dengan lima masalah pokok kehidupan
manusia berlaku universal, seperti Hakikat hidup manusia (MH), Hakikat karya manusia (MK),
Hakikat waktu manusia (MW), Hakikat alam manusia (MA), Hakikat hubungan manusia
(MM). Untuk memudahkan memahami sistem nilai budaya ini, kita dapat mempelajari secara
terinci kerangka Kluckhohn12.
a. Hakikat hidup manusia (MH)Setiap kebudayaan memiliki persepsi terhadap hakikat hidup yang berbeda, ada yang
menerima (nrimo), pasrah, menganggap hidup ini untuk mati, ada juga yang menganggap
hidup ini sangat tergantung pada nasib, ditentukan oleh yang Kuasa dan prihatin.
Masyarakat lain menyambut hidup sebagai sebuah kebahagiaan, hidup sebagai suatu hal
yang baik, harus diisi dan ditentukan oleh upaya manusia sendiri.
b. Hakikat karya manusia (MK)Hakikat terhadap karya manusia dalam setiap kebudayaan berbeda-beda, ada yang
beranggapan bahwa karya untuk hidup mencari makan, ada masyarakat yang memandang
karya untuk mendapatkan kedudukan, harta dan kehormatan. Masyarakat industri,
menganggap karya merupakan kepuasan untuk hasil kerja dan untuk meningkatkan hasil
karya berikutnya.
c. Hakikat waktu manusia (MW)Hakikat untuk setiap kebudayaan berbeda, ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lalu, ada pula yang berpandangan untuk masa lalu yang jaya dan masa
kini, dan ada juga yang berorientasi pada masa depan.
d. Hakikat alam manusia (MA)Ada kebudayaan yang menganggap manusia pada masyarakat industri mengeksploitasi
alam, memanfaatkan alam semaksimal mungkin, dan menundukkan demikepentingannya. Kebudayaan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dan
selaras dengan alam. Dalam masyarakat agraria, manusia biasanya menyerah, bahkan
tunduk kepada alam.
e. Hakikat hubungan manusia (MM)Hubungan manusia dengan manusia, diatur secara horizontal juga secara vertikal. Pada
masyarakat pertanian tradisional, hubungan mengacu pada para sesepuh atau
12Koentjaraningrat, 2000. Kebudayaan, Mentalitas Dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
9/31
penghormatan oleh yang muda kepada yang lebih tua. Pada masyarakat industri,
hubungan berorientasi kepada tokoh-tokoh yang lebih berprestasi, lebih kompeten,
mandiri, dan individualistis.
Sistem nilai budaya merupakan abstraksi dari adat-istiadat dari yang merupakan
konsep-konsep mengenai apa yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar warga suatu
masyarakat. Lima masalah dasar dalam hidup yang menentukan orientasi nilai budaya ini
sangat berharga dan paling penting dalam hidup sehingga berfungsi sebagai pedoman yang
memberi arah dan orientasi kepada kehidupan warga masyarakat.
3. Masyarakat sebagai Tatanan/Struktur Sosial dansebagai Sistem Sosial3.1 Masyarakat sebagai struktur sosial.
Struktur secara harfiah diartikan sebagai susunan atau tatanan. Struktur dapat berbentuk susunan
fisik dari benda-benda mati, seperti struktur kamar tidur yang terdiri dari meja, kursi, lemari baju,
tempat tidur, dll. Selain itu dapat pula berwujud susunan sosial yang terdiri dari kumpulan
individu berada dalam kelompok-kelompok sosial, misalnya struktur keluarga yang terdiri ayah,
ibu, anak-anak, nenek, kakek, paman, dll. Tatanan yang terdiri dari individu dalam kelompok-
kelompok yang berinteraksi secara teratur dan berpola dikenal dengan istilah struktur sosial.
Dengan demikian struktur masyarakat berupa susunan berbagai kelompok-kelompok, institusi
sosial dalam masyarakat yang saling tergantung, saling terkait dan berhubungan secara teratur.
Secara konseptual, struktur sosial menekankan pada pola perilaku individu dan kelompok, yaitu
pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan hubungan antarindividu dan antar kelompok
dalam masyarakat (Kornblum). Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah hubungan-hubungan
di antara kelompok pegawai perusahaan swasta, kelompok pegawai negeri sipil, kelompok
tentara, kelompok guru, dan kelompok siswa, kelompok pedagang, kelompok penjual, kelompok
pembeli, dll.
Ada dua konsep penting yang terkait dengan struktur sosial, yaitu status dan peran 13.
3.1.1. Status
13Ralph Linton:1968. The Study of Man: An Introduction.New York: Appleton-Century.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
10/31
Status atau kedudukan adalah pencerminan hak dan kewajiban dalam tingkah laku manusia.
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah seperti yang tersebut di bawah ini.
a. Ascribed status yaitu status yang diberikan kepada individu tanpa memandangkemampuan atau perbedaan antarindividu yang dibawa sejak lahir; misalnya
status sebagai laki-laki dan perempuan, status kebangsawanan, status sosial
dengan etnis sunda, batak, jawa yang sudah inherent.
b. Achieved status yaitu status yang memerlukan kualitas tertentu yang harusdiraih melalui usaha pribadi dan persaingan; misalnya status sebagai mahasiswa
berprestasi, sebagai pegawai negeri sipil, pegawai swasta, dll.
1.1.2 Peran/rolePeran/rolemerupakan aspek yang dinamis dari suatu status atau kedudukan. Jika seseorangmelaksanakan hak-hak dan kewajiban sesuai dengan kedudukannya, ia telah menjalankan
peranannya. Peran/role adalah tingkah laku yang diharapkan dari peran, misalnya peran
mahasiswa: belajar dengan baik, menaati aturan akademik, mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler. Status sebagai ibu memiliki peran memasak, bekerja, kegiatan sosial, dll.
Konflik peran timbul jika orang harus memilih peran dari dua status atau lebih yang
dimilikinya. Umumnya konflik timbul karena peranan-peranan itu saling bertentangan.
Contohnya seorang ibu berstatus guru dan di kelasnya ada anaknya sebagai murid. Dalam
peranannya sebagai guru, ia menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa dikelas termasuk
anaknya. Melatih siswa menjadi mandiri, jujur dalam mengerjakan tugas, dlsb. Ketika di
rumah, peran sebagai ibu menyediakan keperluan anaknya, termasuk diantaranya
mengajarkan dan membantu membuat tugas untuk anaknya. Peran yang berbeda ketika di
kelas melatih kemadirian anak, tapi di rumah perannya membantu membuat tugas anaknya.
Disini tampak ada konflik peran antar di kelas dan di rumah.
3.2 Masyarakat sebagai sistem sosial.
Sistem merupakan suatu kumpulan unsur terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan satu
sama lain, saling tergantung, saling mempengaruhi, saling terikat, berkerjasama melakukan
kegiatan dalam mencapai tujuan tertentu secara efektif dan efesien.
Tubuh manusia sebagai mahluk biologis, merupakan suatu sistem, yang terdiri atas
organ-organ tubuh meliputijantung,paru-paru,otak,mata,lambung,limpa,pankreas,ginjal,
hati,usus,kulit,saluran urin,tulangyang masing-masing menjalankanfungsinya. Walaupun
masing-masing organ tubuh menjalan fungsinya yang berbeda, ada keterkaitan dan pengaruh
http://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Limpahttp://id.wikipedia.org/wiki/Limpahttp://id.wikipedia.org/wiki/Limpahttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsionalitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsionalitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsionalitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Fungsionalitas&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_urinhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kulithttp://id.wikipedia.org/wiki/Usushttp://id.wikipedia.org/wiki/Hatihttp://id.wikipedia.org/wiki/Ginjalhttp://id.wikipedia.org/wiki/Pankreashttp://id.wikipedia.org/wiki/Limpahttp://id.wikipedia.org/wiki/Lambunghttp://id.wikipedia.org/wiki/Matahttp://id.wikipedia.org/wiki/Otakhttp://id.wikipedia.org/wiki/Paru-paruhttp://id.wikipedia.org/wiki/Jantung -
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
11/31
bahkan tergantung satu dengan lainnya. Satu organ tubuh mengalami kerusakan akan
mengganggu organ tubuh lainnya.
Contoh, dilihat dari strukturnya mulut, lambung, usus, anus merupakan bagian-bagian
dari struktur anatomi tubuh khususnya untuk pencernaan yang terdapat di dalam tubuh
manusia. Sistem pencernaan makanan14ada di sepanjangsaluran pencernaan,dari mulut ketika
makanan masuk kemudian ke lambung dimana makanan dihancurkan. Organ usus menyerap
sari makanan yang ada, akhirnya anus mengeluarkan sisa makanan.. Dilihat dari sistemnya, ke
empat organ tadi merupakan sistem pencernaan yang masing-masing berfungsi sendiri, tetapi
ada hubungan satu sama lain dan saling mempengaruhi. Satu bagian yang akan mempengaruhi
keseluruhan sistem. Katakanlah kalau kita sakit gigi, masalah dimulut membuat tidak nafsu
makan, sehingga, mengganggu lambung, dst.Talcott Parsons menganalogikan sistem organ tubuh dengan sistem yang ada dalam
masyarakat sebagai sistem sosial, dimana kehidupan sosial berlangsung. Sistem sosial dilihat
sebagai suatu keseluruhan terdiri dari bagian-bagian yang saling terikat dalam suatu pola
keteraturan tertentu (struktur sosial) masing-masing bagian memiliki fungsi yang khas untuk
menunjang keberlangsungan hidup (survival) dari sistem itu.
Institusi keluarga sebagai bagian dari sistem sosial memiliki fungsi yang berbeda
dengan institusi pendidikan, politik dan ekonomi. Di antara masing-masing institusi ada
keterkaitan dan ketergantungan satu sama lain sehingga masalah yang muncul dari salah satu
institusi sosial tertentu akan mempengaruhi institusi yang lain. Arus globalisasi menuntut
kebijakan politik dan ekonomi untuk membuka peluang dalam memasuki pasar bebas. Berarti
lapangan kerja memerlukan tenaga terampil, yang mampu bersaing baik pada tingkat
regional, nasional maupun internasional. Institusi pendidikan berbenah diri untuk
menghasilkan lulusan untuk memenuhi permintaan dunia kerja. Di samping itu, tenaga kerja
perempuan lebih banyak memenuhi pasar kerja, berdampak posisi tawar perempuan lebih
baik terhadap laki-laki dalam keluarga. Secara umum dapat dilihat bahwa angka perceraian
meningkat dan terjadi disorganisasi keluarga. Saling mempengaruhi dan keterkaitan dalam
masyarakat merefleksikan bahwa sisitem sosial bekerja. Perubahan sistem ekonomi akan
mempengaruhi pada sistem ketenagakerjaan, pendidikan, keluarga dan lainnya.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa menurut Spencer masyarakat dianalogikan
sebagai organisme hidup yang alamiah dimana gejala sosial dijelaskan berdasarkan hukum
14Christine Taylor-Butler.The Digestive System.2008. Canada : Weldon Owen Education - Scholastic Inc.
http://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaanhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://id.wikipedia.org/wiki/Saluran_pencernaan -
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
12/31
alam, yang mengatur perkembangan fisik dan sosial manusia. Di samping itu individu
sebagai bagian dari sistem mempunyai peranan yang cukup berarti bagi masyarakat yang
merupakan sistem sosial yang lebih luas.
4.Bentuk bentuk MasyarakatMasyarakat tidak begitu saja muncul seperti sekarang ini, tetapi adanya perkembangan dimulai
dari masa lampau dan terus berlangsung sampai saat sekarang ini dan terdapat berbagai bentuk
masyarakat yang mewakili masa tersebut. Masyarakat ini kemudian berkembang mengikuti
perkembangan zaman sehingga kemajuan yang dimiliki masyarakat sejalan dengan perubahan
yang terjadi secara global. Tetapi, ada pula masyarakat yang berkembang dengan konsep
mereka tentang perubahan itu sendiri.Perbedaan bentuk masyarakat tergantung pada kriteria apa yang digunakan.
Berdasarkan kriteria geografis, masyarakat dibedakan menjadi masyarakat desa dan kota.
Berdasarkan kriteria interaksi dan solidaritas masyarakat, dibagai ke dalam masyarakat yang
terikat oleh solidaritas mekanis dan masyarakat yang terikat pada solidaritas organis (Emile
Durkheim). Dilihat dari tingkat rasionalitas masyarakat, Max Weber membagi masyarakat
tradisional dan masyarakat rasional. Perbedaan masyarakat yang akan diuraikan berikut ini
mengacu pada gagasan Gerhard lenski15, dibedakan berdasarkan teknologi yang digunakan,
dibagi atas lima macam.
4.1 Masyarakat berburu dan pengumpul makanan.
Masyarakat ini berburu binantang dan mengumpulkan tanaman untuk dikonsumsi dengan
menggunakan perkakas yang sederhana. Mereka tidak menanam atau berternak, Ketika
tanaman dan binatang mulai habis, mereka berpindah ke tempat yang baru. Berpindah-pindah
ke tempat perburuan disebut nomadik. Mereka berada dalam kelompok yang kecil, belum ada
pembagian kerja yang rumit, hanya membagi pekerjaan berdasarkan jenis kelamin: laki-laki
berburu binatang dan perempuan mengumpulkan sayuran untuk dikonsumsi.
4.2 Masyarakat penggembala dan hortikulura
Masyarakat yang tadinya berburu hewan mulai memelihara dan berternak hewan yang
diperlukan, sehingga disebut masyarakat pastoral. Para perempuan yang mengumpulkan
sayuran mulai bercocok tanam tumbuhan-tumbuhan yang diperlukan, dengan menggunakan
15Macionis, Introduction to Sociology (13
thedition). Pearson New Jersey. 2010
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
13/31
peralatan tangan yang sederhana. Ini disebut masyarakat hortikultur. Pada masyarakat ini,
apa yang mereka tanam dan ternak sudah dapat dipanen dan kadang-kadang ada
kelebihan/surplus. Di masa ini, populasinya pun berkembang menjadi ratusan. Sudah tampak
ada pembagian kerja yang lebih jelas.
4.3 Masyarakat agraria
Masyarakat agraria berkembang menjadi suatu pekerjaan yang lebih terdifrensiasi, tetapi
lebih jelas pembagian kerjanya, karena ada beberapa pekerjaan yang berbeda. Di lahan
pertanian misalnya, dari persemaian, pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, penyiangan,
pengendalian, pemberantasan hama dan penyakit serta panen, beberapa jenis pekerjaan mulai
menggunakan tenaga hewan atau sumber tenaga air/uap. Teknologi yang digunakan adalah
bajak, tenaga manusia dan tenaga hewan. Mulai terjadi segregasi/pemisahan pembagian kerjaantara perempuan dan laki-laki, seperti pesemaian, penanaman, panen dikerjakan oleh
perempuan, selebihnya dikerjakan oleh petani laki-laki (Aida Vitayala, 2004). Walau terjadi
pemisahan pekerjaan, keutuhan keluarga tetap terjaga, keluarga menjalani fungsi produksi
dan konsumsi sekaligus yang sering disebut petani subsisten, bagi mereka yang memiliki
surplus/kelebihan panen dapat memasarkan hasil pertaniannya.
4.4 Masyarakat Industri
Pada masyarakat ini, memproduksi barang dengan menggunakan sumber energi berubahdengan penggunaan mesin-mesin besar. Pada tahap ini masyarakat mulai berubah dengan
cepat. Pekerjaan berpindah dari rumah ke pabrik, demikian pula dengan perempuan yang
biasanya mengerjakan pekerjaan di rumah tangga, kini bekerja di pabrik karena mendapatkan
imbalan dalam bentuk uang. Dengan demikian, pertumbuhan pabrik mengikis nilai-nilai
tradisional, kepercayaan, dan adat istiadat. Kemakmuran dan standar kehidupan masyarakat
meningkat. Industrialisasi menyediakan banyak kenyamanan dengan dikembangkannya
media transportasi dan komunikasi yang canggih. Pendidikan dan kesehatan menjadi
kebutuhan yang penting. Spesialisasi pekerjaan meningkatkan tumbuh dengan pesat
pendidikan keterampilan karena kebutuhan pasar. Keluarga yang tradisional kehilangan arti
pentingnya dan muncul dalam berbagai bentuk.
Pada tahap awal industrialisasi, standar hidup kebanyakan orang meningkat,
sementara kemiskinan terus menjadi masalah serius sehingga kesenjangan sosial ikut naik.
Tuntutan partisipasi politik juga meningkat.
4.5 Masyarakat Pascaindustri
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
14/31
Masyarakat pascaindustri menekankan pada teknologi yang mampu mendukung ekonomi
berbasis informasi. Pada tahap ini, terjadi perpindahan dari produksi industri yang selama ini
menggunakan mesin-mesin besar menjadi pekerjaan yang lebih efisien dengan penggunaan
komputer dan teknologi untuk memproses pengolahan informasi yang relevan. Jumlah
populasi menjadi semakin meningkat, dan pembagian pekerjaan pun semakin kompleks.
Jaringan informasi dunia penghubung masyarakat dapat memunculkan masyarakat dan
kebudayaan global.
1.Masyarakat Desa dan KotaDilihat dari batas-batas geografinya masyarakat dibedakan menurut masyarakat pedesaan dan
masyarakat perkotaan. Berbicara tentang desa dan kota ada perbedaannya dilihat dari dimensi
ruang, fisik, dan ekologi. Desa memiliki ruang kerja lebih terbuka dibandingkan kota. Musim
dan cuaca di desa sangat menentukan kegiatan masyarakatnya, sedangkan kehidupan di kota
hampir tidak dipengaruhi oleh keadaan alam. Antara rumah dan tempat kerja di desa jaraknya
berdekatan, sedang di kota jauh sehingga membutuhkan transportasi. Jarak rumah-rumah di desa
cenderung berdekatan dalam jumlah kecil, sedang di kota bervariasi dalam kluster menurut kelas
sosialnya. Rumah-rumah berhimpitan terdapat pada daerah padat penduduk, yang berasal dari
kelas bawah, rumah besar-besar dengan jarak yang tidak mengganggu privasi penghuninya,berada di daerah elit.
Perbedaan desa dan kota secara fisik akan mempengaruhi aspek sosial budaya dari
masyarakat pedesaan dan perkotaan. Dari apek satuan produksi, masyarakat di desa
cenderung homogen dalam hal mata pencaharian dan keahliannya. Masyarakat kota lebih
heterogen dalam bidang-bidang pekerjaan dan sangat spesifik. Dari segi satuan sosialnya,
interaksi sosial masyarakat di desa terjalin kuat, hidup bertetangga merupakan hidup
keseharian, begitu keluar rumah tegur sapa dengan tetangga sudah menjadi kebiasaan.
Hubungan antar tetangga seperti layaknya saudara, karena mereka sering saling membantu.
ini disebabkan karena masyarakat pedesaan masih menjunjung tinggi nilai-nilai, norma, adat
dan budaya yang berlaku.
Dalam masyarakat kota interaksi sosial yang terjalin tampak kurang kuat karena daya
saing yang tinggi di perkotaan membuat masyarakat cenderung individualis. Hubungan
tetangga pada kelas menengah dan atas tampak ketika penghuninya hanya keluar rumah saat
akan kerja, berkunjung ke tetangga jarang dilakukan, kalau ada pada saat tertetnu sepertiarisan, 17 Agustusan, dan hari raya keagamaan.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
15/31
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
16/31
2.1.1 SimbolSimbol didefinisikan sebagai sesuatu yang dimaknai tertentu diakui oleh orang-orang yang
memiliki kebudayaan sama. Simbol digunakan untuk berkomunikasi. Oleh karena itu,
pemaknaan terhadap simbol-simbol yang sama akan bervariasi pada setiap masyarakat dan
waktu yang berbeda. Simbol dalam kehidupan sehari-hari salah satu diantaranya digunakan oleh
seseorang sebagai bahasa non verbal atau gerak tubuh yang mengandung isyarat. Secara umum,
menggelengkan kepala berarti tidak setuju, sedang menganggukan kepala ke atas dan ke
bawah diartikan setuju. Sebalikannya di India, menggelengkan kepala ke kiri dan kekanan
menandakan setuju dan anggukan kepala ke atas dan ke bawah menandakan tidak setuju.
Berarti masyarakat dan budaya India memiliki pemaknaan berbeda terhadap simbol gerak
tubuh yang sama. Perbedaan makna dari simbol yang sama dapat menghambat komunikasi.
Bahu jalan/trotoir secara normatif di simbolkan sebagai tempat pejalan kaki yang aman, bagi
pedagang kaki lima simbol wilayah ini dimaknai sebagai lahan untuk meletakkan lapaknya
berdagang, agar supaya mudah terjangkau pembeli. Pemaknaan terhadap simbol yang sama
bisa saja berbeda dari kelompok masyarakat yang berbeda. Masih banyak orang tua yang
enggan mengangkat menantu laki-laki apabila ia berambut panjang. Di sekolah Pangudi
Luhur, ada tradisi bagi siswa yang berprestasi diperkenankan memelihara rambut panjang,tapi kalau nilainya turun pada semester berikutnya ia harus memotong rambutnya. Pemberian
makna terhadap simbol laki-laki rambut panjang berbeda dalam kesempatan dan konteks
yang berbeda. Jadi simbol dibuat oleh kebudayaan.
6.1.2 Bahasa
Hewan memiliki kemampuan menggunakan simbol untuk berkomunikasi, manusia dapat
membuat dan mengembangkan sistem yang rumit dari simbol menjadi bahasa sebagai alat
komunikasi. Perangkat dari kayu berkaki empat berfungsi untuk diduduki dibahasakan
sebagai kursi. Perangkat terbuat dari besi, ada roda empat untuk berjalan, ada kemudi, kaca
untuk melihat ke depan (sistem yang rumit) merupakan simbol yang dibahasakan mobil.
Bahasa merupakan elemen kebudayaan yang sangat penting karena bahasa sebagai alat untuk
berkomunikasi yang berperan dalam mentransmisikan kebudayaan dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Dalam sejarah manusia transmisi budaya terjadi melalui tradisi bahasa
18Ibid
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
17/31
lisan. Tesis Sapir-Whorf menyatakan bahwa orang melihat dunia melalui lensa budaya
bahasa.
6.1.3 Nilai
Nilai adalah penghargaan yang berlaku dalam masyarakat mengenai sesuatu yang dianggap
benar dan salah, baik dan buruk, serta mengarahkan perilaku seseorang dalam melangsungkan
kehidupan bermasyarakat. Nilai mempunyai peranan penting karena berfungsi sebagai panduan
bagi manusia dan masyarakat dalam berperilaku.
Nilai-nilai yang ada dalam masyarakat biasanya bersumber dari nilai budaya bangsa, seperti
nilai kejujuran, kesetaraan, kepedulian, kebebasan, saling menghargai, saling mencintai, gotong
royong dan tolong menolong di antara sesama manusia.
Nilai sosial memiliki karakteristik sebagai berikut.
Lahir dari pengalaman masyarakat dan merupakan gambaran/ciri masyarakat tsb;misalnya, nilai gotong royong lahir dari budaya dan masyarakat Indonesia.
Bersifat subyektif, melibatkan emosi dan perasaan. Nilai gotong royong menjadiidentitas bangsa Indonesia dan ciri khas kebudayaan bangsa Indonesia.
Interpretasi nilai berbeda beda, tergantung pada konteks masyarakat/kelompok yangberbeda. Masing-masing kelompok dalam masyarakat memberikan interpretasi yangberbeda pada nilai gotong royong. Dalam memperingati acara 17 Agustus, warga
setiap kelurahan melakukan gotong royong membersihkan lingkungan pemukiman
mereka. Berbeda dikalangan remaja, nilai gotong royong digunakan untuk membela,
melindungi sesama temannya yang jelas jelas berbuat kesalahan, atau bahkan gotong
royong dalam mengerjakan soal ulangan.
Diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Masyarakat Indonesia sangatmenghargai nilai gotong royong. Setiap anggota masyarakat mempertahankan dan
mentaati nilai-nilai gotong royong tersebut dan disosialisasikan pada generasi baru.
6.1.4 Norma
Norma yang ada dalam masyarakat merupakan aturan/kaidah yang mengatur tata kelakuan
masyarakat, untuk mencapai nilai tertentu. Norma memiliki kekuatan yang mengikat
masyarakat dalam tingkat yang berbeda. Berdasarkan kekuatan mengikat dari yang lemah ke
yang kuat, norma digolongkan ke dalam lima bentuk.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
18/31
a.Cara(usage), adalah suatu perbuatan antar individu dalam hubungan bermasyarakat.Contoh, menggunakan pakaian yang sopan dan pantas untuk kuliah. Apabila mahasiswa
menggunakan sandal jepit saat kuliah, pelanggaran terhadap cara(usage)
penampilannya tidak mendapat hukuman yang berat. Pengajar mungkin hanya
menatapkan matanya berulang-ulang pada sandal jepitnya sampai yang bersangkutan
merasa risih, dan teman-temannya hanya memberikan sindiran.
b.Kebiasaan (folkways), merupakan perbuatan yang diulang-ulang dalam bentuk yang
sama dan dianggap sebagai hal yang lazim dalam masyarakat. Kebiasaan (folkways)
memiliki kekuatan mengikat yang lebih besar dibanding cara (usage). Sudah menjadi
kebiasaan, bila seseorang terkena penyakit campak dibawa ke dokter untuk
mendapatkan perawatan dan istirahat di rumah. Tapi apabila tidak ke dokter dan tetapberaktivitas, lingkungannya akan merasa sulit untuk menerimanya bahkan meminta
temannya untuk pulang karena takut tertular penyakit yang dideritanya. Sanksi sosial
yang diterimanya adalah tersisih dari kontak sosial lingkungannya.
c.Tata kelakuan (mores), adalah norma yang lebih menekankan pada larangan, yangbertujuan agar supaya anggota masyarakat menaati tata kelakuan (mores). Tata kelakuan
(mores) dapat memaksa atau juga melarang dilakukan perbuatan tertentu. Misalnya, tata
kelakuan (mores) melarang perkawinan dengan sesama jenis kelamin/ homoseksual,sedang tata kelakuan (mores) yang memaksa adalah perkawinan seharusnya terjadi
diantara laki-laki dan perempuan (heteroseksual). Pelanggaran terhadap tata kelakuan
(mores), tergantung pada masyarakatnya. Pada masyarakat yang lebih individual, sanksi
yang berlaku hanya dalam bentuk gunjingan, tetapi pada masyarakat yang agak
tradisional sanksi yang diberikan berupa pengucilan.
d. Adat kebiasaan (custom) terbentuk dari tata kelakuan yang lebih kuat integrasinya
dengan pola perilaku masyarakat. Pada masyarakat Tapanuli, perkawinan yang
diperbolehkan adalah yang disebut pariban, anak perempuan dari seorang ibu
menikah dengan anak laki-laki dari pamannya (kakak atau adik laki-laki dari ibu
tersebut). Mereka yang melanggar atau tidak mau dengan perjodohan yang sudah
menjadi tradisi, paling sedikit harus dari marga yang berbeda, akan menerima sanksi
adat, atau menikah dengan cara mangalua/kawin lari.
e. Hukum (laws) yaitu norma hukum yang diumumkan secara tertulis dan tegas untukmengatur tertib masyarakat. Hukum berfungsi untuk memperkuat tata kelakuan
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
19/31
(mores), cenderung menggunakan alat paksa yang keras berupa sanksi. Bagi mereka
yang melanggar hukum akan dikenakan hukuman penjara atau tindakan lainnya
yang sudah diatur secara tertulis. Hukum yang mengatur pengemudi kendaraan
bermotor dalam berlalu lintas, secara tegas akan menjatuhkan tilang pada
pelanggaran rambu-rambu lalu lintas. Lebih jelas lagi, Undang-Undang Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika mengatur ketentuan pidana bagi mereka yang dapat
dikenakan pidana beserta denda yang harus ditanggung oleh penyalahguna
narkotika. Pelaku perbuatan pidana narkotika dikenakan sanksi hukum secara tegas.
Masyarakat dan kebudayaan dalam kesehariannya merupakan satu kesatuan yang tidak
tampak pemisahan, walaupun dalam tataran konsep, pembahasan keduanya dapat dipisahkan.
Manusia dalam hubungannya dengan masyarakat dapat dikatakan sebagai mahluk sosial dan dalam
hubungannya dengan kebudayaan dikatakan sebagai mahluk budaya karena memiliki pikiran atau
akal budi (buddayah).
6.2 Dinamika Antar Kelompok dalam Masyarakat
Masyarakat terdiri dari kelompok kelompok sosial. Kelompok tersebut bervariasi, ada
kelompok berdasarkan agama, berdasarkan etnis, ras, usia, gender, kelompok kepentingan,
kelompok minoritas dan mayoritas. Untuk memahami kehidupan bermasyarakat dirasakan
belum cukup dengan mempelajari keragaman bentuk-bentuk kelompok saja, tetapi juga perlu
dinamika kelompok kelompok tersebut dalam bentuk interaksi dan relasinya yang disebut
proses sosial. Proses sosial dapat menggambarkan interaksi yang terjadi secara berulang antar
kelompok sosial, sehingga terbentuk pola-pola interaksi. Dalam proses sosial, interaksi sosial
antar kelompok ini dibagi ke dalam dua bentuk19: Asosiatif, yaitu proses yang terjadi antar
kelompok bergerak ke arah integrasi dan disosiatif, adalah proses yang terjadi antar
kelompok kearah disintegrasi.sering disebut proses oposisi. Bentuk proses asosiatif adalah
kooperasi/kerjasama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
1) Kooperasi/kerjasama adalah hubungan timbal balik antara orang perorang ataukelompok untuk mencapai tujuan dan kepentingan bersama. Menurut Charles Horton
Cooley20:
19Soeryono soekanto . 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar (Edisi 4). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
J. Dwi Narwoko-Bagong Suyanto (ed). 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (edisi 2). Jakarta: Kencana.20
Ibid
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
20/31
Kerja sama timbul apabila orang menyadari bahwa mereka mempunyai
kepentingan-kepentingan yang sama dan pada saat yang bersamaan
mempunyai cukup pengetahuan dan pengendalian terhadap diri sendiri untuk
memenuhi kepentingan-kepentingan tersebut; kesadaran akan adanya
kepentingan-kepentingan yang sama dan adanya organisasi merupakan fakta-
fakta yang penting dalam kerja sama yang berguna.
Kerjasama dalam suatu masyarakat merupakan hal yang lazim, seperti sudah
diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa setiap manusia membutuhkan hidup
berkelompok, punya tujuan dan kepentingan bersama untuk mempertahankan
kehidupannhya. Contoh dari kerja sama adalah koperasi yang dibentuk berdasarkan
kerukunan dan gotong royong, memiliki tujuan dan kepentingan bersama diantara
anggotanya. Usaha bersama (joint venture) atau kerjasama berbasis ekonomi seperti
penanaman modal dari beberapa orang dengan pembagian keuntungan yang dibagi
menurut perjanjian.
2) AkomodasiAkomodasi dapat dilihat dari dua hal yang berbeda:
- Akomodasi sebagai sebuah situasi, ada interaksi yang seimbang diantaraindividu/kelompok dan saling menyesuaikan diri berdasarkan nilai dan norma
kelompok. Kehidupan yang harmonis dalam sebuah kelompok yang
dipersatukan karena adanya persamaan dalam tujuan hidup dan cara menjacai
tujuan. Hampir tidak ada perbedaan pendapat dalam pandangan hidup mereka.
Masyarakat tradisional dipedesaan yang hidup sangat sederhana seperti Baduy
dalam , cara berpakaian warna putih-putih bagi kaum laki laki. Mereka berjalan
kaki kemana pun tujuannya, karena menurut adat istiadat warga Baduy tidak
diperbolehkan menggunakan angkutan kendaraan. Ini semua dipatuhi oleh warga
Baduy.
- Akomodasi sebagai proses, merupakan usaha diantara individu/kelompok dalammembangun kesepakatan yang diterima bersama, sekalipun terdapat berbeda
bahkan bertentangan pendapat. Dalam kehidupan sehari-hari, ditempat pekerjaan,
di sekolah, siswa tetap berinteraksi dan bermain dengan teman-temannya,
walaupun di antara mereka ada perbedaan agama. Mereka hidup berdampingan
secara rukun dan damai.
3) Asimilasi
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
21/31
Adalah proses pembauran kebudayaan atau kelompok-kelompok yang saling
berhubungan, kemudian melahirkan kebudayaan baru yang merupakan perpaduan dari
beberapa kebudayaan, diakui dan dimiliki bersama. Kebudayaan asli mulai memudar.
Di Indonesia, interaksi antara orang Cina dengan masyarakat pribumi sudah
berlangsung sejak awal abad pertama Masehi. Orang Tionghoa membawa kebudayaan
mereka, hidup membaur dan melebur dengan unsur budaya lainnya bahkan mengawini
perempuan Jawa atau Melayu yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Mata
pencaharian yang merupakan ke khasan orang Tionghoa bergerak dalam bidang
ekonomi sebagai pedagang. Asimilasi kebudayaan Cina dan kebudayaan-kebudayaan di
Indonesia berlangsung dengan lancar. Bakmi dan Bakso terbuat dari daging babi
yang merupakan kuliner khas cina, kini diakui dan dimiliki sebagai kuliner masyarakat
Indonesia dari desa sampai kota, sebagai bakmi dan bakso yang terbuat dari daging
sapi, ayam dan ikan. Mie juga sudah dimodifikasi menjadi mie instan bermerek
Indomie. Baju Kokoh adalah baju yang menjadi khas baju laki-laki Tionghoa, dengan
leher kura-kura (turtle neck). Setelah melampaui masa panjang baju kokoh ini diadopsi
oleh kaum muslimin sebagai kemeja yang digunakan untuk kemesjid, mengaji, dan
kegiatan-kegiatan lain, dimana baju kokoh ini menjadi pencitraan umat islam.
4) Akulturasi; proses sosial yang terjadi ketika suatu kebudayaan kelompok tertentudengan kebudayaan asing yang berbeda berinteraksi dalam waktu cepat ataupun lama,
yang akhirnya unsur-unsur budaya asing tersebut diterima tanpa menghilangkan
kekhasan kepribadian budaya sendiri. Banyak orang hidup dalam kebudayaan modern
tapi tidak dapat meninggalkan budaya tradisional. Misalnya dalam perayaan
perkawinan anak seseorang yang berasal dari kelas atas diselenggarakan di tempat
mewah, sajian dengan beragam pilihan, mengundang tamu dari kelas atas, menengah
dan bawah tak terhitung jumlahnya, design dan gaya modern, sampai menghabiskan
biaya yang sangat besar. Mereka tetap tidak lupa menyelenggarakan tradisi budaya
mereka, seperti uruta-urutan dari malam pelepasan masa lajang yang sering disebut
malam midodareni. Setelah upacara secara agama, dilanjutkan dengan berbagai upacara
adat kebudayaan masing-masing pengantin, injak telur, saling suap makanan, yang
dimaknai tertentu oleh budayanya. Barongsai yang dulu merupakan simbol identitas
kebudayaan Cina yang terbatas ada di kleteng dan pecinan, kini diterima oleh masyarakat
sebagai hiburan di pusat pusat perbelanjaan terutama saat imlek. Jelas disini akulturasi
terjadi antara kebudayaan cina dan islam. Mempertahankan budaya tradisional dalam
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
22/31
kehidupan modern lainnya juga banyak dialami oleh kita dalam kehidupan sehari-
hari.
Jemaat HKBP (Huriah Kristen Batak Protestan) adalah hasil persinggungan antara
agama Kristen yang dianut oleh etnis Batak. Dilihat sejarahnya21
, tahun 1824 para
Missionaris pertama ke Tanah Batak yaitu Tuan Burton dan tuan Ward dari Inggris.
Setelah melampaui masa yang cukup lama, akhirnya pada tanggal 7 Oktober 1861
lahirlah HKBP, dengan Alkitab berbahasa Batak yang diterjemahkan oleh Van Der
Tuuk dari Amsterdam dan dilengkapi dengan Kamus Batak-Belanda. Contoh ini
merupakan refleksi telah berlangsunya akulturasi dalam waktu yang cukup lama
antara budaya Batak dengan agama Kristen.
Seperti telah disebutkan di atas, dinamikan antarkelompok masyarakat ditandai oleh
terjadinya proses asosiatif dan disosiatif. Proses disosiatif iniselalu dijumpai dalam masyarakat
apa pun. Bentuknya juga bervariasi antara lain kompetisi, kontravensi dan konflik.
1) Kompetisi adalah usaha untuk mengapai tujuan tertentu, tanpa merugikan pihak lain.Kompetisi dapat dilakukan secara bersaing tapi tidak harus konflik. Kompetisi dapat
dilakukan secara individu dan kelompok, dengan menonjolkan sisi postif yakni kelebihan
masing-masing kelompok, bukan keburukan diantara mereka.
Persaingan pada Pemilihan Mahasiswa Berprestasi yang diselenggarakan oleh Kementrian
Pendidikan Nasional, dapat disebut kompetisi. Ada tujuan yang akan dicapai, yakni 22: (1)
memberikan penghargaan kepada mahasiswa yang berhasil mencapai prestasi tinggi;
memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan kurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler sebagai wahana mensinergikan hard skills dansoft skills
mahasiswa.; (3) mendorong perguruan tinggi untuk mengembangkan iklim kehidupan
kampus yang dapat memfasilitasi mahasiswa mencapai prestasi yang membanggakan
secara berkesinambungan. Dalam kompetisi ini ada sejumlah syarat yang harus dipatuhi
oleh calon mapres, ada komponen penilaiannya seperti IP Kumulatif penampilan individu,
dsb, ada prosedur pemilihan Mahasiswa Berprestasi dari tingkat tingkat program studi,
tingkat universitas, sampai tingkat nasional, yang kemudian menetapkan juara I, II, dan III.
Seleksi ini betul-betul obyektif, berpegang pada panduan yang sudah disusun dan sesuai
21SEJARAH HKBP, diunduh darihttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.html, 22 gustus 2011, pukul 20.00).
22 Pedoman Umum Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat JenderalPendidikan Tinggi , Direktorat Akademik. 2009
http://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.htmlhttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.htmlhttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.htmlhttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.html -
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
23/31
dengan prosedur. Bagi yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menang, diharapkan
tetap menerima dengan legowo, dan bagi yang menang tidaklah mengumbar
keburukan yang lain. Contoh kompetisi lainnya adalah pemilihan Indonesia idol, disaat
akhir dimana juri akan menentukan siapa pemenangnya, para kontestan selalu digambarkan
sebagai sahabat yang tak akan terpisahkan, bergandengan tangan seerat mungkin,
sependeritaan. Ketika dinyatakan seorang sebagai pemenang, sang juara memeluk semua
teman teman yang tersisih, dan melantunkan lagu perpisahan. Gambaran ini
mencerminkan sebuah kompetisi yang sehat.
2) Kontravensi merupakan bentuk proses sosial yang bentuknya berada diantarapersaingan dengan konflik. Sebab munculnya kontravensi adalah (1) adanya perasaan
tidak puas, kecewa, ragu dan benci dari dua pihak; (2) perasaan-perasaan tersebut dari
masing-masing pihak saling dipendam.
Kita dapat megatakan kontravensi ini adalah perang dingin, karena konflik yang terjadi
adalah konflik laten. Pihak tertentu hampir tidak mengetahui perasaan-perasan yang ada
pada pihak lawan. Kalaupun ada serangan tidak dalam bentuk fisik, tapi lebih pada
serangan secara psikologis. Saat ini sering muncul teror, fitnah, pernyataan
ketidakpuasann pada seseorang atau kelompok melalui (short messages services) SMS,
email, facebook dan twitter. Ini merupakan contoh dari kontravensi.
3) Konflik adalah salah satu bentuk proses disosiatif. Benturan dua kelompok atau lebihterjadi disebabkan adanya perbedaan. Konflik tidak selalu bersifat negatif, teori
konflik menganggap bahwa konflik dalam tingkat dan bentuk tertentu diperlukan
dalam masyarakat, seperti yang dikatakan oleh Coser23 mengenai fungsi konflik,
.social conflict may contribute to the maintenance, adjustment or adaptationof
social relationships and social structures. Konflik dalam tingkat dan bentuk tertentu
diperlukan dalam masyarakat karena konflik akan menghasilkan perubahan yang
kemudian menjadikan masyarakat lebih dinamis.
Masalah keadilan gender merupakan masalah yang belum terselesaikan.
Keadilan dan kepekaan gender menjadi arus utama (mainstreaming) dalam program-
program pemerintah di segala aspek kehidupan. Pemerhati gender melalui usulan di
media massa, ingin sekali melakukan perubahan pelayanan publik dibidang
23Coser, Lewis A .1956 . The functions of sosial conflict. Cambridge, UK: The Free Press.
Halaman 154.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
24/31
transportasi. Ada konflik nilai dalam hal gender, karena pemerintah dan masyarakat
memiliki pandangan yang berbeda, sehingga gerakan-gerakan sosial yang dilakukan
oleh pemerhati gender ini mampu mengubah kebijakan dalam transportasi. Supaya
penumpang perempuan tidak terkena pelecehan seksual dari penumpang laki-laki,
pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menyediakan gerbong khusus wanita
untuk kereta api. Demikian pula pada antrean penumpang trans Jakarta mulai
dipisahkan jalur laki-laki dan jalur perempuan. Upaya pemerhati gender ini
merupakan konflik yang memperjuangkan perbedaan pendapat menjadi persamaan
pendapat. Konflik yang ada di sini berhasil mengubah kebijakan yang bermanfaat
bagi kaum perempuan.
Yang menjadi pemicu konflik adalah perbedaan dan keragaman. Konflik bisa
berbentuk konflik horizontal dan konflik vertikal. Konflik horizontal biasanya
disebabkan adanya perbedaan agama, ras, etnis, sedangkan konflik vertikal
disebabkan adanya perebutan sumberdaya sehingga muncul politik, ekonomi, antar
kelas, konflik internasional24
Konflik dapat dibedakan pada tataran konflik itu berada. Perbedaan pandangan,
nilai, prinsip masuk dalam konflik nilai. Misalnya dalam seminar atau Focus Group
Discussin (FGD) ada diskusi tentang banyak wacana tentang satu konsep, misalnya
kemiskinan. Peserta yang berasal dari berbagai disiplin ilmu akan melihat konsep
kemiskinan dari sudut pandangnya masing-masing yang berbeda dengan yang lain.
Diskusi ini akan menghasilkan wacana mengenai kemiskinan. Ada konflik dalam
diskusi ini, tapi hanya pada tataran perbedaan pendapat.
Perebutan sumberdaya yang dibutuhkan disebut dengan konflik kepentingan.
Persaingan dalam memperebutkan kedudukan sebagai anggota DPR, lurah, camat,
bupati, gubernur, sering muncul konflik-konflik yang disebut konflik kepentingan
(conflict of interest) karena ada yang diharapkan dari kedudukan tersebut, yakni
sumberdaya, kekuasaan, dan kewenangan.
Konflik berikutnya adalah menggunakan kekerasan nonfisik, seperti
pelecehan, buli, dan kekerasan fisik, pukulan, tinju yang menimbulkan korban cedera
bahkan sampai meninggal. Biasanya konflik kekerasan berada pada skala luas,
24
Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi Edisi 2. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas EkonomiUniversitas Indonesia. Dan Soeryono Soekanto . 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar (Edisi 4). Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
25/31
misalnya konflik etnis, konflik antar agama, konflik politik, tawuran remaja, tawuran
antar kampung yang sedang marak terjadi di Jakarta.
Konflik yang terjadi bisa dimulai dari konflik nilai, misalnya dalam keluarga
diantara anggotanya berbeda paham tentang pembagian harta warisan. Mula-mula
mereka hanya cekcok mulut, kemudian berkembang menjadi konflik kepentingan.
Anggotanya menyatakan siapa paling berhak untuk mendapatkan bagian terbesar
karena ada kebutuhan dan tanggung jawab sebagai anak tertua. Akhirnya konflik
berubah menjadi kekerasan fisik, mereka saling pukul sehingga cedera. Konflik
kekerasan terjadi karena adanya beda pandangan, misalnya dalam hal agama dan etnis
seperti di Poso. Konflik separatis juga dimulai dengan perbedaan nilai, terutama
ketidakadilan dari pemerintah pusat terhadap daerah. Konflik kepentingan pusat yang
ditolak oleh daerah, akhirnya menjadi konflik kekerasan. Mereka melakukan
penolakan kunjungan pejabat pusat ke daerah dengan poster atau lemparan telur, dll.
7.Kepemimpinan dalam MasyarakatMasyarakat dan kepemimpinan merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan, sebab
secara normatif pemimpin diharapkan dapat mengatasi masalah yang muncul dalam masyarakat.
Secara sosiologis, masyarakat memerlukan seorang pemimpin karena berfungsi atau berperan
untuk menguasai, mengatur dan mengawasi agar tujuan masyarakat tercapai.
Kata pemimpin dan kepemimpinan sering disamakan dalam penggunaannya, padahal
secara konsep keduanya berbeda. Pemimpin (leader) adalah orang yang dengan
kekuasaannya mempengaruhi pengikut dan mengarahkan tindakannya untuk mencapai tujuan
bersama. Pemimpin, pengikut, dan tujuan adalah tiga kata yang mendukung dan sama-sama
diperlukan untuk kepemimpinan25. Kepemimpinan (leadership) adalah hubungan yang ada
dalam diri seseorang atau pemimpin, mempengaruhi orang lain untuk bekerja secara sadar
dalam hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.26 Secara singkat bisa
dibedakan antara pemimpin adalah orang yang memimpin masyarakat/organisasi, sedangkan
kepemimpinan adalah sifat-sifat yang dimiliki oleh pemimpin tersebut seperti inisiatif,
kreativitas, enerjik, intelegensi, kepercayaaan pada diri sendiri, kedewasaan dalam
menjalankan kepemimpinannya.
25Wills Garry. 1996. Certain Trumpets: the Nature of Leadership. New York:Touchstone Rockefeller Center.
26George R. Terry,yang dikutip oleh Sutarto. 1998. Dasar Organisasi. Yogyakarta: Penerbit: Gadjah MadaUniversity Press.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
26/31
Pemimpin dalam masyarakat/organisasi ada yang sifatnya sebagai pemimpin formal
dan ada yang sebagai pemimpin informal. Pemimpinan formal memiliki otoritas kewenangan
yang legal atau kekuatan hukum yang kuat, diangkat melalui menkanisme pengangkatan yang
resmi dan formal seperti, gubernur, bupati, camat, ketua organisasi, dst. Pemimpin informal
menurut Kartini Kartono27 adalah:
.. orang yang tidak mendapatkan pengangkatan sebagai
pemimpin; namun karena ia memiliki sejumlah kualitas unggul, dia mencapai
kedudukan sebagai orang yang mampu mempengaruhi kondisi psikis dan perilaku
suatu kelompok atau masyarakat.
Pemimpinan informal di dalam masyarakat bukan diperoleh melalui pengangkatan
yang formal dan resmi. Seseorang dijadikan pemimpin oleh masyarakat karena keunggulan
yang dimilikinya dalam bentuk kekayaan, pengetahuan, pengalaman atau kekuatan. Contoh
pemimpin informal dalam masyarakat adalah tokoh masyarakat, ulama, posisi ayah dalam
keluarga; dapat juga ketua preman pasar tradisional yang memiliki kekuasaan di wilayahnya.
Pemimpin formal dan informal dilihat dari kekuatan hukum dan formalitasnya
jelas berbeda, namun tidak berarti yang formal memiliki kepemimpinan lebih baik
dibandingankan dengan kepemimpinan informal, atau pun pemimpin formal lebih ditaati oleh
masyarakat dibandingkan dengan pemimpin informal.
Kepemimpinan bukanlah merupakan hal yang baru, namun merupakan warisan
kebudayaan bangsa Hastha Brata28, yang diidentikkan dengan sifat-sifat alam. Berikut ini
disajikan 8 watak yang harus dimiliki seorang pemimpin yang kemudian dimaknai dengan
sifat alam, yaitu:
1. Berwatak matahari, artinya memberi semangat, memberi kehidupan, dan memberikekuatan bagi yang dipimpinnya.
2. Mempunyai watak bulan, dapat menyenangkan dan memberi terang dalam kegelapan.3. Memiliki watak bintang, dapat menjadi pedoman.4. Berwatak angin, dapat melakukan tindakan secara teliti dan cermat.5. Berwatak mendung, artinya bahwa pemimpin harus berwibawa, setiap tindakannya
harus bermanfaat.
27Kartono, Kartini, , 2002. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta ; Grafindo Persada:
28Dalam budaya jawa ada yang disebut Hasta Brata yang merupakan teori kepemimpinan, berisi mengenai hal-
hal yang disimbolisasikan dengan benda atau kondisi alam seperti Surya, Candra, Kartika, Angkasa,
Maruta,Samudra,Dahana dan Bhumi. http://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.html. diunduh tanggal 8Agustus 2011 pukul 16.00.
http://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.html -
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
27/31
6. Pemimpin harus berwatak api, yaitu bertindak adil, mempunyai prinsip, tegas, tanpapandang bulu.
7. Harus berwatak samudera, yaitu mempunyai pandangan luas, berisi, dan rata.8. Pemimpin harus memiliki watak bumi, yaitu budinya sentosa dan suci.29
Ki Hadjar Dewantara merumuskan kepemimpinan dalam tiga prinsip kepemimpinan ing
ngarso sung tulodo, ing madyo mangunkarso, dan tut wuri handayan, yang mengandung
makna: "seorang pemimpin harus berada di depan yang dipimpinnya untuk menjadi teladan,
di tengah-tengah untuk membangun semangat (kemauan), dan mengikuti dari belakang
untuk member kekuatan (daya)."30Seorang pemimpin harus dapat memberikan motivasi dan
keyakinan pada orang yang dipimpinnya, sehingga orang/pengikut yang dipimpin akan
merasakan efektif, bermanfaat dan menerima kepemimpinannya.
Membicarakan kepemimpinan tidaklah dapat terlepas dari pembahasan mengenai
kekuasaan (power) dan wewenang (authority), karena kedua unsur ini melekat pada diri
seorang pemimpin dalam menjalankan peranannya. Kekuasaan (power) adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi pihak lain agar supaya mengikuti keinginan pemimpin yang
memegang kekuasaan. Kata kunci yang penting dari kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempengaruhi. Besarnya kekuasaan tergantung pada relasinya dengan pihak yang
dipengaruhi, rela atau dalam keadaan terpaksa mereka menerima pengaruh tersebut.31
Seorang kiai pemilik pesantren dipercaya oleh santri dan masyarakat umum sebagai jamaah,
memiliki kekuasaan yang berasal dari Tuhan. Karena kepercayaan tersebut, kiai dan pesantren
dianggap dengan mudah dapat mempengaruhi para santri dan jamaahnya, dan peranannya
penting dalam proses pendidikan dan perubahan dalam masyarakat. Contoh lain kekuasaan
yang dirasakan sebagai paksaan atau kekerasan adalah premanisme dimana laki-laki dengan
penampilan tidak rapih meminta sesuatu yang berharga dengan menodongkan senjata
tajamnya pada wanita yang sedang memarkir motornya di depan pasar. Menggunakankekuasaan dengan cara kekerasan tanpa memiliki wewenang apapun mungkin saja terjadi.
Contoh lain mengenai kekuasaan dengan manipulasi, terjadi ketika beberapa laki-laki berdasi
29Ramayana Kakawin (cerita berbentuk puisi dalam bahasa Jawa Kuno dari abad-10.
30Pidato Ki Hadjar Dewantara dihadapan anak-anak didiknya dan para pengasuh di Perguruan Taman Siswa
yang dibangunnya pada masa penjajahan Belanda.
"Kata-kata itu dikutip oleh Ki Hadjar dari Drs. Raden Mas Sostrokartono (saudara kandung Raden Adjeng
Kartini) .31
Sunarto, Kamanto. 2000. Halaman 76. Pengantar Sosiologi Edisi 2. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. Dan Soeryono Soekanto. Halaman 293. 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar(Edisi 4). Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
28/31
di mall memasarkan produk tertentu secara manipulative dengan pemberian hadiah yang
menarik. Jadi, kekuasaan diikuti oleh pengikutnya bukan saja karena suka rela, tetapi bisa
juga berupa paksaan, kekerasan atau manipulasi.
Kewenangan (authority) adalah kekuasaan yang ada pada seseorang atau sekelompok
orang, yang mempunyai dukungan atau mendapat pengakuan/legitimasi dari masyarakat.32
Seorang pemimpin yang memiliki kekuasaan akan lebih efektif bila memiliki kewenangan.
Namun, tidak selalu kekuasaan dan wewenang sekaligus berada pada tangan pemimpin.
Pemimpin informal memiliki kekuasaan tetapi jarang dari mereka yang punya wewenang
karena jabatannya. Tidak jarang pemimpin formal memiliki kewenangan tetapi miskin
kekuasaan untuk sampai dipatuhi oleh bawahannya, sehingga tampak tidak berwibawa.
Ada tiga bentuk wewenang yang berbeda dikemukakan oleh Max Weber:1) Wewenang Kharismatik, yaitu wewenang yang didasarkan pada kelebihan pribadi dalam
bentuk penampilan seorang tokoh yang memiliki kharisma/kelebihan, kemampuan khusus
yang memberi daya pesona kepada masyarakat, sehingga masyarakat mengakuinya sebagai
pemimpin kharismatik. Wewenang ini tidak didasari aspek legal, namun cenderung
memiliki sifat irrasional.Wewenang kharismatik tidak mudah hilang sekalipun pemimpin
yang memegang wewenang ini meninggal dunia. Begitu kuat kharismanya sampai
pengikutnya mengkultuskan pemimpinnya.
Mahatma Gandhiseorang tokoh kharismatik dunia yang
berjasa pada perjuangan hak-hak asasi manusia dan anti
kekerasan. Ia dianggap Mahatma (Jiwa yang agung) oleh
rakyat India. Penampilan Gandhi amatlah sederhana
namun pemikiran dan perjuangannya berdampak besar
bagi kemerdekaan India serta menginspirasi pejuang-
pejuang anti kekerasan di berbagai belahan dunia.
Ketika Gandhi ditahan, tuntutan rakyat untuk
membebaskannya makin besar sampai jongkok dan tidak
mau bangun meski dipukuli polisi, sampai akhirnya
Gandhi dibebaskan. Pemerintah sangat khawatir karena jika ia meninggal, maka akan
terjadi revolusi di India.
32Ibid. Soeryono Soekanto, 294.
http://www.biografitokohdunia.com/2011/05/biografi-mahatma-gandhi.htmlhttp://www.biografitokohdunia.com/2011/05/biografi-mahatma-gandhi.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-d9ols74Bn-c/TdqB6E2IU1I/AAAAAAAAAqs/05clM7AFdTU/s1600/mahatma-gandhi.jpghttp://www.biografitokohdunia.com/2011/05/biografi-mahatma-gandhi.html -
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
29/31
2) Wewenang Tradisional, yaitu wewenang yang didasarkan pada ikatan primordial,keluargaan, kesukuan, kedaerahan, adat, dan agama. Penampilan pimpinan yang memiliki
wewenang tradisional memiliki wewenang lebih tinggi dari kemampuan pribadinya.
Wewenang tradisional bisa berubah dan hilang sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Pada masa sebelum tahun 1997, kepala desa di Indonesia merupakan pemimpin desa
dengan wewenang tradisional, yang jabatannya diperoleh secara turun temurun dari
keluarga kakek dan ayahnya. Kepala desa diangkat berdasarkan penurunan jabatan dari
pimipinan sebelumnya ke pimpinan yang sudah ditentukan yang keduanya memiliki garis
keturunan. Dalam sistem kerajaan, jabatan raja juga diturunkan dari orang tua ke
anaknya, dalam kepemimpinannya menggunakan wewenang tradisional.
3)
Wewenang Legal Rasional, yaitu wewenang yang didasarkan pada kemapuan dan kecakapanyang dimiliki seseorang sesuai dengan aturan perundangan yang berlaku. Pemimpin dengan
wewenang legal rasional dipilih dan diangkat berdasarkan aturan-aturan hukum, menjalankan
kepemimpinannya menurut birokrasi. Wewenang yang digunakannya akan hilang bersamaan
dengan berakhirnya masa kepemimpinannya. Presiden RI Susilo Bambang Yudoyono diangkat
melalui pemilihan umum dan pengangkatan berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku.
Kekuasaan dan kewenangannya legal, diakui melalui pemilihan yang rasional. Demikian pula
Ketua dan Wakil Badan Eksekutif Mahasiswa UI, diangkat melalui prosedur Tata Tertib Badan
Perwakilan Mahasiswa Bab VI pasal 42 sampai 50 yang memuat syarat-syarat calon ketua dan
wakil ketua BEM, pemilihan ketua dan wakil BEM, kepengurusan, masa jabatan, hak dan
kewajiban.
Ketiga bentuk kewenangan ini berbeda dalam
tingkat legitimasinya dan kondisi pribadi
pemimpin. Ketiga bentuk kewenangan ini bisa
saja sekaligus melekat pada diri seorang
pemimpin.
Bung Karno, dapat dikatakan karismatik karena
penguasaan yang dimilikinya bukan hanya
sebagai negarawan, tapi juga sebagai teknokrat
dan budayawan yang memiliki wawasan luas, sehingga dikagumi dan dihargai bukan pada tingkat
nasional, melainkan juga pada tingkat dunia. Membawa bangsanya merdeka dari penjajahan,
berdiri diatas kaki bangsa sendiri, tidak mau bersekutu dengan kapitalis. Rasa nasionalisme yang
tinggi, mempersatukan keragaman suku bangsa dan agama di Indonesia merupakan
http://www.google.co.id/imgres?imgurl=http://gerakanrakyatmarhaen.files.wordpress.com/2011/03/pidato-bk.jpg&imgrefurl=http://gerakanrakyatmarhaen.wordpress.com/pidato-bung-karno/&usg=__IowqeyodWnBaKwK8TGdy_BzKl6w=&h=915&w=1296&sz=412&hl=id&start=6&sig2=ytt0fypFliq4BR2uOO1GSA&zoom=1&tbnid=_qw2I1qPlRgGGM:&tbnh=106&tbnw=150&ei=oIBATs-NBYWqrAe3uqjVBw&prev=/search?q=bung+karno+pidato&hl=id&biw=1259&bih=579&gbv=2&tbm=isch&itbs=1 -
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
30/31
kepemimpinan tradisional yang melekat pada dirinya. Sebagai presiden RI pertama, Bung Karno
juga pemimpin dengan kewenangan legal rasional, karena dipilih dan diangkat menurut aturan
negara secara rasional.
Dengan demikian, kepemimpinan, kekuasaan dan kewenangan dalam masyarakat memiliki
bentuk, sifat dan ciri yang berbeda. Asas dan nilai-nilai kepemimpinan bukan merupakan hal yang baru
tapi sudah ada sejak manusia hidup berkelompok dan sifatnya universal.
Ada hal-hal yang mempersatukan masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh
berbagai tokoh sosiologi. Kumpulan masyarakat yang ingin bersatu menjadi sebuah
bangsa. Sebuah bangsa (nation) terbentuk dari adanya sense of belongi ng terhadap suatu
warisan budaya dan sejarah yang sama dan keinginan untuk hidup bersama dalam suatu
kesatuan politik (negara). Ben Anderson menyebutnya sebagai imagined community.Ketika bangsa memerlukan wilayah, disebutlah sebagai Negara(state)yang merupakan suatu
satuan politis yang mengandung tiga unsur dasar, yaitu pemerintah yang berdaulat, rakyat
dan wilayah (Republik Indonesia memiliki tiga syarat tersebut).
Daftar Kepustakaan_____. 2009. Pedoman Umum Pemilihan Mahasiswa Berprestasi. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Akademik.
_______Pedoman Umum Pemilihan Mahasiswa Berprestasi, 2009. Jakarta: Pendidikan
Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi , Direktorat Akademik.
Coser, Lewis A .1956 . The Functions of Sosial Conflict. Cambridge, UK: The Free Press.
Herkovits, Melville J., 1948.Man and His Work. New York: Alfred A.Knopft
J. Dwi Narwoko-Bagong Suyanto (ed). 2006. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan (edisi
2). Jakarta: Kencana.
Jarvis , Peter dikutip oleh Wuradji dari Adult Learning in the Sosial Context. 1987. London:
Taylor & Francis.Horton, Paul B. & Chester L. Hunt, 1984. Sociology, edisi kelapan. Michigan McGraw-Hill.
Kartono, Kartini, 2002.Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta: Grafindo Persada.
Koentjaraningrat, 2000. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Kornblum, Sociology in a Changing World . Rinehart and winston.
Linton , Ralph.1968. The Study of Man: an Introduction. New York: Appleton-Century.
Macionis. 2010. Introduction to Sociology (13thedition). New Jersey: Pearson
-
7/22/2019 BAB III - Masyarakat Dan Kebudayaan
31/31
Poloma, Margaret M. 1991. Contemporary Sociological Theory. Michigan: Macmillan
Publishing.
Soekanto.,Soeryono. 1990. Sosiologi: Suatu Pengantar (Edisi 4). Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Soeratman, Darsiti . 1989. Ki Hajar Dewantara. Jakarta : Departemen Pendidikan danKebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Inventarisasi dan
Dokumentasi Sejarah Nasional,
Sunarto, Kamanto. 2000. Pengantar Sosiologi Edisi 2. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Suwito Santoso. Ramayana Kakawin Volume 1. New Delhi, Singapore: Institute of
Southeast Asian Studies,International Academy of Indian CultureTaylor-Butler.Christine .The Digestive System.2008. Canada : Weldon Owen Education -
Scholastic Inc.
Wills,Garry. 1996. Certain Trumpets: the Nature of Leadership. New York:TouchstoneRockefeller Center.
Wuradji MS.1988. Pendidikan dan Masyarakat. Sosiologi Pendidikan: sebuah pendekatan
sosio-antropologis. Jakarta: Ditjen Dikti Dedikbud
(http://darahmerdeka.wordpress.com/2008/10/12/individu-dan-masyarakat/) jam 11.00
tanggal 1 Agustus 2011).
http://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.html, 22 gustus 2011, pukul 20.00).
http://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.html. diunduh tanggal 8 Agustus 2011 pukul
16.00.
http://1.bp.blogspot.com/-d9ols74Bn-c/TdqB6E2IU1I/05clM7AFdTU/s1600/ mahatma-gandhi.jpg
http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1259&bih=579&q=bung
+karno+pidato&gbv=2&aq=2&aqi=g10&aql=&oq=bung+karno (diunduh tanggal 8 agustus
2011 jam 7.00)
http://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.html. diunduh tanggal 8 Agustus 2011 pukul
16.00.
http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Darsiti+Soeratman%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Suwito+Santoso%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Institute+of+Southeast+Asian+Studies%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Institute+of+Southeast+Asian+Studies%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22International+Academy+of+Indian+Culture%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22International+Academy+of+Indian+Culture%22http://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.htmlhttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.htmlhttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://1.bp.blogspot.com/-d9ols74Bn-c/TdqB6E2IU1I/05clM7AFdTU/http://1.bp.blogspot.com/-d9ols74Bn-c/TdqB6E2IU1I/05clM7AFdTU/http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1259&bih=579&q=bung+karno+pidato&gbv=2&aq=2&aqi=g10&aql=&oq=bung+karnohttp://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1259&bih=579&q=bung+karno+pidato&gbv=2&aq=2&aqi=g10&aql=&oq=bung+karnohttp://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1259&bih=579&q=bung+karno+pidato&gbv=2&aq=2&aqi=g10&aql=&oq=bung+karnohttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1259&bih=579&q=bung+karno+pidato&gbv=2&aq=2&aqi=g10&aql=&oq=bung+karnohttp://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1259&bih=579&q=bung+karno+pidato&gbv=2&aq=2&aqi=g10&aql=&oq=bung+karnohttp://1.bp.blogspot.com/-d9ols74Bn-c/TdqB6E2IU1I/05clM7AFdTU/http://sepuh.blogspot.com/2011/02/hasta-brata.htmlhttp://hkbpcinere.tripod.com/sejarah.htmlhttp://www.amazon.com/Digestive-System-New-True-Books/dp/0531207315/ref=tag_stp_s2f_edpp_digest16emhttp://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22International+Academy+of+Indian+Culture%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Institute+of+Southeast+Asian+Studies%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Institute+of+Southeast+Asian+Studies%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Suwito+Santoso%22http://www.google.co.id/search?tbo=p&tbm=bks&q=inauthor:%22Darsiti+Soeratman%22