Download - Makalah KV
-
7/23/2019 Makalah KV
1/27
BAB I
PENDAHULUAN
Decompensasi kordis atau gagal jantung adalah suatu sindroma klinis yangdisebabkan oleh gagalnya mekanisme kompensasi otot miokard dalam
mengantisipasi peningkatan beban olume berlebihan ataupun beban tekanan berlebih
yang tengah dihadapinya! sehingga tidak mampu memompakan darah untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme jaringan tubuh" #emampuan jantung sebagai pompa
sesungguhnya sangat bergantung pada kontraktilitas otot jantung" Dan kemampuan
kontraksi ini! ternyata tidak hanya ditentukan oleh kontraktilitas sarkomer miokard itu
sendiri! tetapi juga sangatdipengaruhi oleh besarnya preload $beban olume%! a&terload
$beban tekanan%! dan heart rate $&rekuensi denyut jantung%"
Penyebab yang paling sering pada gagal jantung adalah Coronary Artery disease(CAD),
hipertensi,penyakit jantung reumatik,Acut Miocard Infark (AMI),Disaritmia, Conginetal Heart
Deases (penyakit jantung bawaan), bakterial endokarditis, dan anemia. Gagal jantung dapat
disebabkan oleh berbagai a!a penyakit jantung, eskipun deikian tidak seua penyakit
jantung harus disertai dengan kegagalan jantung dala elakukan "ungsinya sebagai popa.
#antung yang leah asih dapat eopakan darah dala julah yang !ukup bila penderita
dala keadaan istirahat, tetapi tidak apu lagi bila ada beban tabahan akibat kegiatan,
kehailan, dea dan lain$lain.
%ipertensi telah dibuktikan eningkat$kan risiko terjadinya gagal jantung pada beberapa
penelitian. %ipertensi dapat enyebabkan gagal jantung elalui beberapa ekanise, terasuk
hipertro"i &entrikel kiri. %ipertensi &entrikel kiri dikaitkan dengan dis"ungsi &entrikel kiri sistolik
dan diastolik dan eningkatkan risiko terjadinya in"ark iokard, serta eudahkan untuk
terjadinya aritia baik itu aritia atrial aupun aritia &entrikel.
-
7/23/2019 Makalah KV
2/27
BAB II
LAP'(AN #A)U)
'audara seorang dokter sedang bertugas di GD, datang n. %ari ** tahun dengan
keluhan tangan dan kaki leas yang dirasakan saat pasien bangun pagi. Pasien pernah berobat ke
puskesas dikatakan eiliki tekanan darah tinggi tetapi tidak engkonsusi obat darah tinggi
lagi karena erasa sudah sebuh.
Pada ananesis, in"orasi didapat+
. Identitas penderita+a. -aa + n. %ari
b. ur + ** tahun
!. -o. CM + $/$0
d. Pekerjaan + Pegawai kantor
e. 'tatus + Menikah
". Alaat + #l. Melawai 1I no. *, #ak$'el
2. 3iwayat penyakit sekarang
Menurut keterangan istrinya, n. %ari engeluh tangan dan kaki leas saat hendak
bangun pagi. Pasien segera dibawa ke GD.
4. 3iwayat penyakit dahulu
Penderita hipertensi, hiperkolesteroleia. 'elaa ini n. %ari sudah engalai !epat
!apai, sesak napas, batuk ringan bila berjalan !epat. 3iwayat batuk darah disangkal. Pasien dulu
sudah berobat dan pada perulaan diketahui penyakitnya pasien teratur !ontrol dan berobat.
5eudian karena keluhan berkurang, pasien erasa sudah sebuhh, tidak !ontrol lagi dan lupa
akan obat. 6bat$obat yang pernah didapat antara lain+ "uroseid, !aptopril, war"arin, digo7in.
Chest pain dan !laudi!atio interitten disangkal.
-
7/23/2019 Makalah KV
3/27
8. 3iwayat keluarga
Ibu pasien enderita hipertensi.
*. 3iwayat kebiasaan
Masih erokok eskipun dilarang dokter, tidak sepat jalan pagi9berolah raga.
Pasien keudian dilakukan peeriksaan
:lektrokardiogra"i
;oto thoraks
-
7/23/2019 Makalah KV
4/27
:!ho!ardiography
-
7/23/2019 Makalah KV
5/27
BAB III
PE*BAHA)AN
+", IDEN-I-A) DAN HA)IL ANA*NE)I) PA)IEN
a. -aa + n. %ari
b. ur + ** tahun
!. -o.CM + $/$0
d. Pekerjaan + pegawai kantor
e. 'tatus + enikah
". Alaat + #l. Melawai 1l no. *, jak$sel
#eluhan utama
angan dan kaki leas yang di rasakan saat pasien bangun pagi
#eluhan tambahan
Cepat !apai, sesak na"as, batuk ringan bila berjalan !epat. %al ini dapat
enandakan adanya kelainan pada saluran pernapasan. Mengenai jenis kelainan dan
sebabnya dapat diteukan pada peeriksaan yang lebih lanjut.
(i.ayat penyakit sekarang
Menurut keterangan istrinya , n. %ari engeluh tangan dan kaki leas saat
hendak bangun pagi.
(i.ayat penyakit dahulu
n.%ari engaku enderita hipertensi , hiperkolesteroleia , riwayat batuk darah
di sangkal. Pasien telah berobat sebelunya dengan kontrol rutin pada perulaan
penyakit. 5eudian karena keluhan berkurang, pasien erasa sudah sebuh sehingga
tidak kontrol lagi dan lupa akan obat.
-
7/23/2019 Makalah KV
6/27
(i.ayat obat/obatan
n.%ari engaku pernah engkonsusi "uroseid, !aptopril , war"arin , dan
digo7in. Dari obat$obatan yang dikonsusi dapat disipulkan bahwa n.%ari engalai
oede (;uroseid) dan hipertensi (Captopril). 'edangkan ar"arin erupakan suatu
anti agregrasi trobosit yang diberikan kepada pasien yang eiliki resiko tinggi dala
peristiwa atheros!lerosis dan pebentukan throbus. Digo7in erupakan obat yang
diberikan atas indikasi aritia dan gagal jantung.
(i.ayat keluarga
?erdasarkan hasil ananesis pada pasien, didapatkan bahwa ibu pasien enderita
hipertensi. In"orasi ini eberikan indikasi bahwa hipertensi yang dialai oleh
n.%ari keungkinan besar adalah hipertensi prier.
(i.ayat kebiasaan
Masih erokok eskipun dilarang dokter, tidak sepat jalan pagi9 berolahraga.
+"0 HIP'-E)I)
?erdasarkan pada keluhan utaa dan hasil ananesis pasien, hipotesis hasil diskusi kai
adalah sebagai berikut+. Dekopensatio 5ordis 5iri
2. Atherosklrerosis
4. Chroni! 5idney Disease
Dekompensatio #ordis #iri
%ipotesa ini kai tegakkan berdasarkan adanya riwayat hipertensi pasien. 5ai
en!urigai adanya hipertensi prier yang sudah berlangsung laa dan tidak terkontrol
enyebabkan kerja &entrikel kiri enjadi bertabah. ?eban yang berat ini kai asusikan
sudah berlangsung laa yang enyebabkan &entrikel kiri enjadi hipertro"i yang kai harapkan
pada peeriksaan "isik adalah adanya pergeseran iktus kordis ke arah lateral bawah.
-
7/23/2019 Makalah KV
7/27
Atherosklerosis
5eluhan utaa pasien berupa leas pada tangan dan kaki ungkin saja erupakan akibat
dari atheros!lerosis yang ebuat kanal pebuluh darah enjadi enyepit. Pasien bisa saja
terkena transient is!hei! atta!k akibat dari tersubatnya arteri karotis akibat dari
atheros!lerosis ini sehingga keluhan pasien tapak adanya tangan dan kakinya enjadi leas.
1hronic #idney Disease
5eungkinan adanya !hroni! kidney disease didapatkan dari uur pasien yang sudah **
tahun sehingga kai en!urigai adanya akti&asi 3enin Angiotensin Aldosteron 'yste yang
ebuat pasien hipertensi.
+"+ ANA*NE)I) -A*BAHAN
. Apakah ada riwayat penyakit yang berhubungan dengan serangan jantungB
2. Apakah keluarga anda ada yang epunyai hipertensiB
4. Apakah anda erokokB
8. Apakah pernah engalai sakit di dadaB
*. Apakah erasakan sesakB
@. Apakah ada riwayat ken!ing anisB
=. Apakah enggunakan lebih dari satu bantal saat tidurB
+"2 PE*E(I#)AAN 3I)I#
. 5eadaan uu + Copos entis
2. anda &ital +
a) Perna"asan+ 2/ 79enit (meningkat)
b) ekanan darah+ 292 %g (meningkat)
!) -adi+ 79enit
d) 'uhu+ $
4. Antropoetri +
a) ?erat badan+ $
b) inggi badan+ $
!) Body mass index(?MI)+ $
-
7/23/2019 Makalah KV
8/27
8. 'tatus generalisata +
5epala
Mata + $
% + $
-
7/23/2019 Makalah KV
9/27
Perkusi + $
Auskultasi
o Arteri renalis + bruit ($)
Genitalia eksterna + $ :kstreitas + kekuatan motorik ekstremitas kanan atas dan ba.ah
berkurang5 re&leks patologis $6%
Atas + $
?awah + edea ($)
Interpretasi hasil pemeriksaan fisik
Pada peeriksaan "isik, keadaan uu pasien terlihat sadar penuh. 'esaat akandilakukan peeriksaan lebih lanjut, pasien engalai orthopnoe yang diketahui terjadi sesak
na"as ketika pasien diletakkan berbaring di tepat tidur.()5ejadian tersebut erupakan salah
satu tanda dari keungkinan dekopensasi kordis kiri karena adanya penupukan !airan di
parenki paru.
Penupukan tersebut disebabkan saat berbaring, jantung berada tegak lurus dari gaya
gra&itasi bui sehingga &olue darah yang sudah tertapung banyak di atriu kiri karena
dekopensasi kordis kiri akin udah engalir balik ke &ena$&ena pulonalis dan engalai
transudasi ke parenki paru.
Dekopensasi kordis kiri eiliki tanda utaa yaitu bendungan di paru pada orthopnoe,
dyspnoe on effort (D6:) dan paroxysmal nocturnal dyspnoe (P-D). Dyspnoe on effort
dikarenakan kebutuhan akan darah eningkat saat elakukan akti&itas seperti olahraga tetapi
cardiac output tidak eningkat karena gangguan padan &entrikel kiri sehingga enyebabkan
bendungan di atriu kiri hingga paru.
'edangkan paroxysmal nocturnal dyspnoe terjadi sesak na"as saat tertidur sehingga
terbangun tiba$tiba.(2) idak jarang pula bendungan yang terjadi di paru tersebut enyebabkan
dinding kapiler paru rusak sehingga darah dapat keluar ke ruang paru aka diteui gejala klinis
batuk dengan ber!ak darah yang disebut heoptisis.
anda &ital seperti "rekuensi na"as dan tekanan darah eningkat. ntuk tekanan darah,
hasil endapatkan pasien berada pada hipertensi derajat II yaitu sistol E @ atau diastol E .
-
7/23/2019 Makalah KV
10/27
Penggolongan tersebut berdasarkan kriteria tekanan darah enurt #-C II. Perbedaan #-C II
dengan #-C I sebeleunya adalah terdapat kriteria tabahan yaitu pra$hipertensi.(4)
Perna"asan eningkat karena keungkinan bendungan akibat ketidakapuan jantung
eopa darah sehingga adanya penupukan !airan di paru. Denyut nadi dala batas atas
engarah peningkatan karena jantung gagal enjalankan "ungsinya eopa &olue darah
yang sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Pengaatan pada daerah leher tidak diteukan pebesaran kelenjar tiroid (strua).
Peeriksaan ini diperlukan pada suspek dengan hipertro"i &entrikel. Dengan tidak diteukannya
strua, dapat disingkirkan salah satu penyebab hipertensi yaitu hipertiroid. Peningkatan horon
tiroid akan engubah heodinaik sehingga epengaruhi kerja jantung enjadi eningkat,
biasanya enyebabkan hipertro"i &entrikel kiri.(8)
%asiljugular enous pressure(#P) endapakan hasil yang asih noral diikuti dengan
hepatojugular refluxyang negati". Ini enandakan tidak terjadi kelainan pada jantung sebelah
kanan. Arteri !arotis noral yang diperiksa uunya dengan !ara palpasi di sekitar leher. Pada
keadaan noral arteri !arotis tidak tapak berdenyut, tapi denyut dapat diraba.
Menuju daerah thora7, pada palpasi diteukan i!tus !ordis yang Fenapar dinding
dada di sekitar intercostal space(IC') I 2 jari lateral mid!claicularis linesinister dan &entrikel
kiri yang kuat angkat. anda tersebut erupaan abnoral karena pada noralnya i!tus !ordis
terasa pada sekitar IC' edial mid!claicularis line.
5uat angkat erupakan pukulan denyut jantung yang terasa ken!ang ke dinding dada
sehingga terasa eukul tangan peeriksa. Ini disebabkan keungkinan hipertensi yang
ebuat tahanan peri"er eningkat sehingga jantung harus eopa jantung se!ara kuat
hingga darah sapai ke organ yang dituju. 5edua tanda diatas enunjukkan adanya hipertro"i
&entrikel kiri yang biasanya engarah in"erolateral kiri.
Auskultasi dada endapatkan ''2 irreguler. Irreguler enunjukkan bunyi penutupan
katup A (') dan katup seilunar aorta9pulonalis ('2) tidak sesuai. Dala keadaan hipertensi
pulonal yang disebabkan bendungan pada atriu kirinya, aka bunyi jantung II ('2) di katup
pulonalis akan engeras ('2 H '). ?ising jantung (urur) grade I II (sangat halus halus)
dengan nada bising yang tinggi biasa diteukan pada keadaan hipertensi karena laju aliran darah
yang !epat. 'edangkan pada auskultasi paru terdengar ronki basah yang berarti adanya !airan
pada paru yang ungkin disebabkan oleh bendungan atriu kiri.
-
7/23/2019 Makalah KV
11/27
Peeriksaan abdoen dilakukan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pada inspeksi
tidak diteukan kelainan. ?egitu pula saat palpasi tidak diteukan hepatoegali, lien tidak
teraba, serta pulsasi aorta abdoinalis tidak teraba. %asil tersebut enunjukkan tidak adanya
gagal jantung kanan yang gejalanya pebesaran pada organ$organ tersebut. Pada kasus
hipertensi, peeriksaan ginjal dilakukan karena organ ini berperan penting dala engatur
keseibangan !airan yang nantinya engatur tekanan darah elalui renin!angiotensin!
aldosteron system(3AAsystem).(*)
Auskultasi arteri renalis diperlukan untuk enyingkirkan keungkinan hipertensi yang
diakibatkan kurangnya aliran darah ke ginjal yang dapat engakti"kan jalur siste 3AA.
Penyepitan arteri renalis ini akan enghasilkan bunyi bruit. Pengaruh penyepitan itu akan
enyebabkan aorta abdoinalis berdenyut untuk enyalurkan darah ke arteri renalis hingga
ginjal.
Peeriksaan terakhir yaitu elihat ekstreitas atas dan bawah. 'e!ara inspeksi aupun
palpasi tidak diteukan adanya edea yang enyeliuti lengan aupun tungkai. etapi ketika
dilakukan peeriksaan neurous!ular, ekstreitas sebelah kanan tangan aupun tungkai
engalai keleahan otorik disertai re"leks patologis yang positi".
5ai enduga pasien keungkinan engalai "ransient Ischemic Attack yang
enyebabkan stroke iskeik. Ini bisa terjadi karena gangguan sirkulasi darah enuju otak
disebabkan subatan oleh trobus pada arteri yang enuju otak.(@) Diketahui pula riwayat
pasien enderita hiperkolesteroleia yang dapat enyebabkan atheros!lerosis hingga nantinya
enyubat dinding pebuluh darah.
+"7 PE*E(I#)AAN LAB'(A-'(IU*
Pemeriksaan Nilai normal Pasien Intepretasi
Hb 4$/g9dl 2g9dl 'edikit enurun, keungkinan karena
ada darah yang keluar bersaaan dengan
sputu (heoptisis)
Leukosit * $9uI =9uI -oral
Ht 8$*8> 8> -oral
Hitung jenis
-
7/23/2019 Makalah KV
12/27
/Baso&il $> > -oral
/Eosino&il $4> 2> -oral
/Netro&il batang 2$@> > Meningkat
/Netro&il segmen *$=> @> -oral
/Lim&osit 2$8> 2*> -oral
/*onosit 2$/> 2> -oral
8ula darah se.aktu J2* g9dl g9dl -oral
Ureum /$28 g9dl 4 g9dl Meningkat
#reatinin ,*$,* g9dl g9dl -oral
Albumin 4,*$* g9dl 4,* g9dl -oral
8lobulin 2$4,** g9dl 2,* g9dl -oral
#olesterol total J2 g9dl 22 g9dl Meningkat, hal ini ebuktikan adanya
hiperkolesteroleia pada pasien-rigliserida $* g9dl / g9dl
LDL J g9dl / g9dl
HDL H@ g9dl 4* g9dl Menurun
Natrium 8$22 g9dl 4@ g9dl -oral
#alium 4,*$*,4 g9dl 4,* g9dl -oral
#lorida 0*$* g9dl 0 g9dl Menurun
Interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium darah
Penurunan %b yang dialai n.%ari diduga sebagai akibat dari heoptysis yang ungkin
telah terjadi pada n.%ari tanpa disadari. 'edangkan dyslipideia yang dialai oleh n.%ari
dapat disebabkan oleh konsusi akanan yang engandung kolesterol tinggi disertai dengan
akti&itas olahraga yang jarang dilakukan. Dyslipidei ini erupakan salah satu "aktor resiko
aterosklerosis dan penyakit jantung koroner.
-
7/23/2019 Makalah KV
13/27
+"9 3'-' :/(A; -H'(A:
Pada hasil "oto thora7 n.%ari diteukan adanya kardioegali dengan C3 H*>.
Pebesaran yang terjadi adalah enuju ke arah kaudal dan lateral. %al ini enunjukkan
pebesaran terjadi pada &entrikel kiri. Corakan bronko&askuler yang enonjol pada paru
enujukkan adanya tanda$tanda oede paru. Peneuan ini endukung gejala sesak dan !epat
!apai pada n.%ari.
+"< ELE#-('#A(DI'8(A* $E#8%
Pada hasil :5G didapati atrial "ibrillation dan hipertro"i &entrikel kiri ( DIA8N')I) #E(?A @ DIA8N')A BANDIN8
?erdasarkan ananesis,peeriksaan "isik dan peeriksaan penunjang yang telah
dilakukan terhadap pasien, kelopok kai enyipulkan bahwa pasien ini enderita
de!opensatio !ordis kelas 2 berdasarkan klasi"ikasi -ew Lork %eart Asso!iation (-L%A)
dengan hipertensi dan oede pulonal.
Didukung dengan keadaan pasien yang !epat lelah,sesak dan batuk ringan setelah jalan
!epat,dan orthopnoe.ekanan darah pasien yaitu 292 dikatagorikan hipertensi stage 2
enurut #-C II. 'esak na"as yang sering dialai pasien keungkinan besar diakibatkan oleh
oede pulonal, yang erupakan koplikasi dari gagal jantung, dikarenakan adanya penurunan
"ungsi otot &entrikel untuk eopa darah keseluruh tubuh sehingga terjadi bendungan pada
&ena pulonalis.
-
7/23/2019 Makalah KV
14/27
Pasien ini diduga (suspe!t) engalai ransient Is!hei! Atta!k (IA), yaitu stroke
seentara yang diakibatkan oleh kurangnya aliran darah ke otak. Didukung dengan adanya
keleahan pada ekstreitas bagian kanan dan eningkatnya re"leks patologis.
Diagnosa banding untuk n.%ari adalah %ipertensi e.! Chronic #idney Disease.
+", PA-'3I)I'L'8I #A)U)
Pada kasus ini, n. % epunyai bera!a$a!a "aktor resiko yang tentunya
epunyai peranan penting terhadap terjadinya penyakit kardio&askular. Pada ananesis
terhadap pasien, didapatkan in"orasi bahwa ia epunyai riwayat hipertensi yang tidak
terkontrol, tidak rutin engkonsusi obat karena dirasa sudah sebuh. 0$0*> penderita
dengan hipertensi diduga erupakan essential$primary$idiopathic hypertension karena tidak
diketahui penyebab yang endasari, seperti yang kai duga diderita oleh n. %.
Peeriksaan tekanan darah enunjukkan 292 %g diana pada klasi"ikasi
tekanan darah enurut #-C =, n. % sudah terasuk dala hipertensi stage2. ipe danstage
dari hipertensi tentunya berkaitan pula dengan eningkatnya resiko terjadinya target organ
damage, seperti myocardial infarction (MI), renal diseasedan tentunyastroke. entunya dengan
pernyataan ini, resiko terjadinya koplikasi pada n. % enjadi sangat tinggi dan perlu
diperhatikan.
%ipertensi essensial erupakan suatu penyakit kronik hasil interaksi antara genetik dan
juga lingkungan, diana enyebabkan terjadinya peningkatan resistensi peri"er dan &olue
darah yang berakhir pada eningkatnya tekanan darah. 3iwayat keluarga pasien enyatakan
bahwa ibu pasien juga enderita hipertensi, dan juga uur yang sudah en!apai ** tahun
enjadikannya sebagai "aktor resiko dari hipertensi pasien. 'elain itu pasien epunyai riwayat
kebiasaan erokok, diana nikotin yang terkandung di dalanya erupakan &asokonstriktor
yang se!ara akut dapat eningkatkan tekanan darah.(=)
Pada hasil ananesis dan peeriksaan darah, pasien engalai hiperkolesteroleia,
Didapatkan kadar kolesterol total dan
-
7/23/2019 Makalah KV
15/27
hipertensi pada n.% yang dapat enyebabkan aterosklerosis dan berakhir pada penyubatan
arteri karotis oleh throbus ataupun eboli hasil dari ruptur plak aterosklerosis tersebut.
entunya dugaan ini didukung oleh peeriksaan neurouskular, diana terjadi penurunan
kekuatan otorik pada ekstreitas kanan atas dan bawah serta re"leks patologis yang positi".(/)
-aun diperlukan peeriksaan lanjutan untuk lebih endukung diagnosis ini.
%ipertensi yang tidak terkontrol dala jangka waktu yang laa dapat enyebabkan left
entricular hyperthrophy (
-
7/23/2019 Makalah KV
16/27
darah ke organ, aka terjadilah perubahan dari iosit, dan reodeling dari &entrikel yang akan
beribas kepada struktur dan "ungsional dari &entrikel tersebut.
Deposit dari kolagen diantara iosit juga akan terjadi pada ekanise reodeling dan
beribas kepada kesatuan dari otot$otot tersebut dan kontraksi yang dihasilkan tidak akan
aksial.5eadaan ini akan enibulkan dilatasi &entrikel kiri dan seakin ei!u terjadinya
gagal jantung. Pada hasil peeriksaan "isik, teraba i!tus !ordis di IC' I 2 jari lateral garis
id!la&i!ularis sinistra dan akti&itas
-
7/23/2019 Makalah KV
17/27
+",, PENA-ALA#)ANAAN
A. Medikaentosa
. 3awat inap
2. Peeriksaan C Angiography atau Duple7 'onography untuk engkon"irasi IA.4. Aspirin + @$@ g9hari (tidak elebihi 42* g9hari)
8. Pengobatan terhadap hipertensi dengan enberikan AC:I seperti+
!aropril, keasan 2,* g, 2* g, dan * g . dosis+ untuk gagal jantung sebaiknya
titrasi ulai 2 @,2* g perhari dan seterusnya
*. Digoksin + ,4 g9kg??
@. Diuretika seperti+
"uraseid (lasi7) tablet 8 g, apul 2 !! isi 2 g, diberikan pada pagi hari dosis
tunggal,
?. -on Medikaentosa
Diberikan edukasi seperti+
. Intake gara dikurangi J 4 g9hari2. Mengatur diet dan enghindari akanan yang banyak engandung kolesterol
4. Menganjurkan latihan oderet seperti jalan
8. Melarang erokok
9",0 #'*PLI#A)I
5oplikasi gagal jantung kongesti" adalah sebagai berikut +
a) :"usi pleura+ di hasilkan dari peningkatan tekanan kapiler. ransudasi !airan terjadi dari
kapiler asuk ke dala ruang pleura. :"usi pleura biasanya terjadi pada lobus bawah
darah.
b) Aritia+ pasien dengan gagal jntung kongesti" epunyai risiko untuk engalai
aritia, biasanya disebabkan karena ta!hiaritias &entrikuler yang akhirnya
enyebabkan keatian endadak.
!) robus &entrikuler kiri+ pada gagal jntung kongesti" akut dan kronik, pebesaran
&entrikel kiri dan penurunan kardia! output beradaptasi terhadap adanya pebentukan
throbus pada &entrikel kiri. 5etika throbus terbentuk, aka engurangi kontraktilitas
dari &entrikel kiri, penurunan suplai oksigen dan lebih jauh gangguan per"usi.
Pebentukan eboli dari throbus dapat terjadi dan dapat disebabkan dari
Cerebri&askular a!!ident (CA)
-
7/23/2019 Makalah KV
18/27
d) %epatoegali+ karena lobus hati engalai kongesti" dengan darah &ena sehingga
enyebabkan perubahan "ungsi hati. 5eatian sel hati, terjadi "ibrosis dan akhirnya
sirosis
9",+ P('8N')I)
Ad &ita + dubia ad ?ona
Ad sanationa + dubia ad ala
Ad "un!tiona + dubia ad ala
BAB I4
-IN?AUAN PU)-A#A
2", 8A8AL ?AN-UN8
-
7/23/2019 Makalah KV
19/27
DE3INI)I
Gagal jantung adalah suatu sindro klinis yang ditandai dengan+
Gejala gagal jantung+ sesak na"as9 lelah bila berakti&itasN pada keadaan yang berat, gejala
juga dirasakan saat beristirahat.
anda$tanda retensi !airan seperti kongesti paru atau bengkak pergelangan kaki.
?ukti objekti" kelainan struktur atau "ungsi jantung saat istirahat.
?erdasarkan presentasinya gagal jantung dibagi sebagai+
. Gagal jantung akut
2. Gagal jantung enahun
%& Acute on Chronic Heart 'ailure
Gagal jantung akut dide"inisikan sebagai+
ibulnya gejala sesak na"as se!ara !epat (J28 ja) akibat kelainan "ungsi jantung,
gangguan "ungsi sistolik atau diastolik atau iraa jantung, atau kelebihan beban awal (preload),
beban akhir (a"terload), atau kontraktilitas dan keadaan ini dapat engan!a jiwa bila tidak
ditangani dengan tepat.
Gagal jantung enahun dide"inisikan sebagai+
'indro (kupulan gejala) klinis yang kopleks akibat kelainan struktural atau
"ungsional yang engganggu keapuan popa jantung atau "ungsional yang engganggu
keapuan popa jantung atau engganggu pengisian jantung.Pasien gagal jantung akut
datang dengan berbagai kondisi klinis, yaitu+
," Acute Decompensated Heart Failure$ADH3%
a. ?aru pertaa kali (de no&o)
b. Dekopensasi dari gagal jantung enahun (a!ute on !hroni!)
5edua keadaan ini asih lebih ringan dan tidak terasuk syok kardiogenik, edea paru,
atau krisis hipertensi.
-
7/23/2019 Makalah KV
20/27
2. Hypertensive Acute Heart Failure
Gejala dan tanda gagal jantung disertai dengan tekanan darah tinggi dan "ungsi &entrikel
yang asih baik, apabila ada gabaran roentgen dan sesuai dengan edea paru akut.
+" Edema Paru $dieri&ikasi dengan &oto roentgen dada%
'esak na"as hebat, dengan ronki basah kasar hapir seua lapangan paru, ortopnu,
saturasi oksigen J0> sebelu dapat terapi oksigen.
2" (enjatan #ardiogenik
?ukti adanya hipoper"usi jaringan walaupun preload sudah dikoreksi. ekanan darah
sistolik J0 %g, produksi urin ,* !!9kg berat badan9ja, dengan laju nadi H@
79enit (tidak ada blok jantung) dengan atau tanpa kongesti organ9paru.
-
7/23/2019 Makalah KV
21/27
adalah penyakit yang kronik progresi" karena adanya ekanise apoptosis yang dipengaruhi
oleh hiperakti&itas neurohoron, yang pada akhirnya enyebabkan reodeling.()
Etiologi
Penyebab gagal jantung akut+
. Dekopensasi dari gagal jantung enahun
2. 'indroa koroner akut+
a. In"ark iokard akut9 angina pektoris tak stabil9 dis"ungsi iskeik
b. 5oplikasi ekanik dari in"ark iokard akut
!. In"ark &entrikel kanan
4. %ipertensi
8. Aritia+ , ;, A;, ', :'
*. 5ardioiopati dan iokarditis
@. 5ebo!oran katup jantung
=. 'tenosis Aorta
/. Miokarditis akut
0. aponade jantung
. Diseksi Aorta
. 5ardioiopati peripartal
2. ;aktor pen!etus non kardio&askular+
a. idak akan obat teratur
b. 5elebihan &olue9kelebihan !airan in"us
!. In"eksi+ pneuonia dan septikeia
d. Cedera otak yang berat
e. 6perasi berat
". Gagal ginjal
g. Asa yang eksaserbasi
h. 5ebanyakan obat
i. 5ebanyakan alkohol
4. 'indro !urah jantung tinggi+
a. 'eptikeia
-
7/23/2019 Makalah KV
22/27
b. irotoksikosis
!. Aneia
d. 'indro shunting
8. Penyakit jantung bawaan (P#?)
Penatalaksanaan Pada Pasien Dengan 8agal ?antung #ongesti&
I. :A
-
7/23/2019 Makalah KV
23/27
gunakan lebih atau saa dengan 2 kobinasi diureti! ( seperti "uroseid dan
etaOolone)d. Mengatur peberian dopaine jangka pendek untuk eningkatkan aliran darah ke ginjal
. AC: I-%I?I63
a. Diberikan untuk seua pasien dengan kegagalan
-
7/23/2019 Makalah KV
24/27
berkebang sejak usia asih uda pada saat belu ada plak dan diawali dengan dis"ungsi
endotel. Dis"ungsi ini berlangsung terus eskipun plak sudah ebesar.
)truktur normal pembuluh darah
Pebuluh darah terdiri dari 4 lapisan, yaitu tunika intia, tunika edia, dan tunika
ad&entitia. 'el endoteliu yang terdapat pada tunika intia erupakan perukaan yang
berhubungan langsung dengan aliran darah. 'el endoteliu tersebut berperan dala enjaga
keseibangan antara ekanise yang bersi"at prokoagulan dan ekanise yang bersi"at
antikoagulan. 5erusakan sel endoteliu tersebut akan ei!u terjadinya proses penyakit
pebuluh darah.
'el lain yang terdapat pada pebuluh darah adalah sel otot polos. 'el tersebut eiliki
beberapa "ungsi penting dala hoeostasis &askular yang noral, sebagai sasaran terapi di
bidang kedokteran &askular, dan dala patogenesis penyakit pebuluh darah arteri. Akibat
keapuannya untuk berkontraksi dan relaksasi, aka sel otot polos tersebut berperan dala
engatur tonus &askular dan aliran darah pada tingkat arteri hingga arteriol. -aun, kontraksi
sel otot polos yang berlebihan dapat engakibatkan &asospase sehingga dapat engganggu
per"usi ke jaringan.
'el otot polos juga berperan dala pebentukan atriks ekstraselular yang berperan
penting dala hoeostasis &askular yang noral, selain juga bertanggung jawab atas
pebentukan lesi aterosklerotik dengan !ara berigrasi dan berproli"erasi. 5eatian sel otot
polos dpat engakibatkan plak aterosklerotik enjadi tidak stabil atau terjadinya proses
remodeling dan akhirnya pebentukan aneurisa.
Pembentukan lesi aterosklerotik
erjadinya trobosis tergantung dari 4 hal, yaitu substrat dinding pebuluh darah itu
sendiri, si"at heoreologi aliran darah elalui pebuluh arteri tersebut, dan beberapa "aktor
sisteik di dala aliran darah.
;aktor risiko kardio&askular, antara lain hipertensi, diabetes elitus, dislipideia, dan
erokok eegang peranan penting bagi terjadinya proses aterosklerosis. -aun, tahap
pertaa terjadinya proses aterogenesis pada anusia hingga saat ini ash belu jelas. Adanya
akti&asi platelet dan trobosis serta dis"ungsi endotel akan ei!u proses aterogenesis. Di
-
7/23/2019 Makalah KV
25/27
saping itu, diet yang kaya kolesterol dan leak jenuh akan engakibatkan terkupulnya
partikel lipoprotein pada perukaan lapisan intia untuk keudian asuk ke dala lapisan
intia.
Di dala lapisan intia, partike lipoprotein tersebut akan engalai proses oksidasi dan
glikasi. 'tres oksidati" yang terjadi akan ei!u terbentuknya sitokin yang akan eningkatkan
ekspresi olekul perekat. Adanya olekul perekat tersebut akan engakibatkan leukosit
enepel pada lapisan endoteliu, dan elalui kerja olekul keoatraktan, leukosit akan
berigrasi ke dala lapisan intia. 3eseptor peangsa yang terdapat di dala tunika intia
akan Feakan lipoprotein yang telah engalai oksidasi dan glikasi dan terbentuklah sel
busa.
'el otot polos yang terdapat pada tunika edia akan engalai proli"erasi dan
berigrasi dari tunika edia ke tunika intia. 'el otot polos tersebut juga akan engakibatkan
akuulasi atriks ekstraselular dan pebentukan "ibrosis. Dengan deikian, ber!ak perleakan
yang telah terbentuk akan berubah enjadi fibro!fatty lesion& Pada tahap lanjut terbentuk
kalsi"ikasi seentara proses "ibrosis berjalan terus, kadang$kadang disertai apoptosis sel otot
polos.()
BAB 4
#E)I*PULAN
?erdasarkan hasil ananesis, peeriksaan "isik, dan peeriksaan penunjang, kai
endiagnosa n. %ari dengan de!opensatio !ordis kiri dengan kelas 2 -L%A yang disertai
dengan oede paru. %ipertensi yang dialai oleh n.%ari erupakan hipertensi stage 2
berdasarkan klasi"ikasi #-C II. 'elain itu, kai enduga n.%ari engalai "ransient
Ischemic Attackyang enyebabkan keleahan pada bagian kanan tubuh, oleh karena itu perlu
peeriksaan yang lebih lanjut untuk eastikan diagnosa tersebut.
-
7/23/2019 Makalah KV
26/27
BAB 4I
DA3-A( PU)-A#A
. -atadidjaja %.Anamnesis dan (emeriksaan )asmani (enyakit Dalam . #akarta+ ?inarupa
Aksara PublisherN 22. p. 8/$@2.
2. Mukerji . Chapter + Dyspnea, 6rthopnea, and Paro7ysal -o!turnal Dyspnea.
Clinical Methods* "he History, (hysical, and +aboratory xaminations, 4rd edition. In+
alker %5, %all D, %urst #, editors. ?oston+ ?utterworthsN 00.
4. .'. Departent o" %ealth and %uan 'er&i!es. #-C = :7press+ he 'e&enth 3eport o"
the #oint -ational Coittee on Pre&ention, Dete!tion, :&aluation, and reatent o"
%igh ?lood Pressure -%
-
7/23/2019 Makalah KV
27/27
@. -ational 'troke Asso!iation. ypes o" 'troke -'A websiteQ. 24 !ited 24 May *Q.
A&ailable+ http+99www.stroke.org9site9Page'er&erBpagenaeKtype
=. M!Can!e 5