Download - Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
1/36
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengetahuan material yang digunakan dalam praktek gigi sangat penting
bagi setiap dokter gigi. Dalam Operative Dentistry, tujuan utama bahan restoratif
adalah untuk mengembalikan struktur gigi yang telah hilang karena karies,
pembedahan untuk pengobatan lesi karies dan hilang karena gesekan, abrasi,
erosi dan fraktur. Oleh bahan restoratif, gigi sejauh mungkin dikembalikan ke
estetika, bentuk dan fungsi yang ideal. Dalam ilmu material gigi, studi bahan
yang digunakan dalam berbagai cabang kedokteran gigi yang dilakukan. Dalam
kedokteran gigi operatif bahan-bahan yang digunakan untuk restorasi yang
memulihkan dan menjaga kesehatan baik pulpa dan jaringan sekitarnya.
Tujuan utama untuk pengobatan gigi karies dan rusak adalah pemulihan
gigi untuk kesehatan, bentuk, fungsi dan estetika. Untuk menjaga kondisi pulpa
yang baik, maka bahan yang memberikan perlindungan pulpa secara maksimal
sertadengan efisiensi fungsional yang tahan lama harus dipilih.
Beberapa faktor yang harus di pertimbangkan saat memilih bahan
restorasi yaitu pertimbangan biologis gigi, kondisi fisik dan klinis serta factor
umum pada pasien dalam memilih bahan restorasi
Pertimbangan biologis saat pemilihan bahan restorasi gigi berupa ukuran
pada lesi karies yang ada pada dentin, kondisi pulpa, kondisi jaringan
periodontal, oklusi antar gigi, ukuran, bentuk serta struktur gigi. Pertimbangan
biologis ini bergantung pada factor yang telah disebutkan sehingga dapat
dilakukan pemilihan bahan yang sesuai dengan indikasi pertimbangan biologis
dari gigi tersebut.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
2/36
Pertimbangan kondisi fisik dan klinis bahan restorasi, berupa stabilitas
dimensional yang mempengaruhi kontraksi dan ekspansi thermal, perkolasi yang
dapat meningkatkan marginal leakage, kuat terhadap factor mastikasi,
adaptabilitas antara bahan restorasi dan dinding kavitas, solulibilitas dan abrasi
resistensi, konduktivitas termal untuk menghindari iritasi pada pulpa, kemudahan
dalam manipulasi bahan, tarnish dan korosi.
Sedangkan pada pertimbangan umum pada pasien berupa kebutuhan
estetik gigi, keadaan ekonomi yang mendasari penggunaan bahan yang memiliki
tingkatan harga yang berbeda, accesibilitas gigi dan juga berdasarkan skill
operator terhadap pengetahuan struktur dan anatomi gigi.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat dirumuskan dari uraian latar belakang
diatas adalah sebagai berikut :
1. Apa saja bahan restorasi serta kandungannya ?
2. Apa kelebihan dan kekurangan pada setiap bahan restorasi ?
3. Apa indikasi dan kontraindikasi setiap bahan restorasi ?
4. Bagaimana desain dan prinsip preparasi setiap bahan restorasi ?
1.3 Learning Issues
Adapun Learning Issues yang dapat dicapai dari tutorial kali ini, diantaranya :
1. Untuk mengetahui gejala-gejala dan hasil pemeriksaan klinis yang berhubungan
dengan klasifikasi kelainan jaringan keras gigi pada pasien dewasa.
2. Untuk mengetahui perawatan alternative yang dapat diberikan pada pasien3. Untuk mengetahui tentang macam-macam bahan restorasi / tumpatan dan
karakternya masing-masing yang tepat sesuai kasus sesuai scenario.
4. Untuk mengetahui desain dan prinsip-prinsip preparasi sesuai dengan masing-
masing bahan tumpatan.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
3/36
1.4 Manfaat Pembelajaran
Setelah menyelesaikan modul ini mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan
hal-hal yang berkenaan dengan berbagai kerusakan jaringan keras gigi pada pasien
dewasa, analisis, perawatan alternative yang dapat diberikan pada pasien, macam-
macam bahan restorasi / tumpatan, serta desain dan prinsip-prinsip preparasi sesuai
dengan masing-masing bahan tumpatan.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
4/36
DAFTAR ISI
BAB I ............................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................... 2
1.3 Learning Issues .................................................................................................... 2
1.4 Manfaat Pembelajaran ......................................................................................... 3
BAB II .............................................................................................................................. 6
BAHASAN TOPIK ........................................................................................................... 6
2.1 Skenario ............................................................................................................... 6
2.2 Kata Kunci ............................................................................................................ 6
2.3 Pertanyaan ........................................................................................................... 6
BAB III ............................................................................................................................. 8
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 8
3.1 Macam-Macam Bahan Restorasi dan Karakteristiknya......................................... 8
1.GIC ........................................................................................................................ 8
2. Resin Komposit ..................................................................................................... 9
3.Amalgam ............................................................................................................. 14
3.2 Kekurangan dan Kelebihan Bahan Restorasi ...................................................... 16
1. Amalgam ............................................................................................................ 17
2. Resin Komposit ................................................................................................... 18
3. Glass-Ionomer Cement ....................................................................................... 19
4. Makrofil Composite Resin ................................................................................... 21
5. Mikrofili Composite ............................................................................................. 21
6. Hybrid Composite ............................................................................................... 21
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
5/36
7. Kompomer .......................................................................................................... 21
8. Filling Gold .......................................................................................................... 21
3.3 Indikasi dan Kontraindikasi dari Macam-Macam Bahan Restorasi ...................... 25
Komposit ................................................................................................................. 25
Amalgam ................................................................................................................ 26
Glass-Ionomer Cement ........................................................................................... 27
Direct Filling Gold ................................................................................................... 28
3.4 Prinsip Pembuatan Desain Kavitas ...................................................................... 28
3.5 Kelainan Jaringan Keras, Tanda Klinis, dan Perawatan Kasus pada Skenario ... 34
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
6/36
BAB II
BAHASAN TOPIK
2.1 Skenario
Seorang laki-laki berusia 42 tahun datang ke klinik RSGM Unhas dengan
keluhan banyak gigi yang berlubang. Pada pemeriksaan klinis terlihat di bagian
proksimal gigi insisivus sentral atas berwarna agak kehitaman dan pada gigi insisivus
lateral atas terlihat cekungan di palatal berwarna hitam kecoklatan. Pada gigi molar kiri
bawah tampak ada tumpatan amalgam yang besar dimana sebagian struktur gigi sudah
hilang. Pada gigi molar 2 kanan atas terdapat karies yang cukup dalam dan kadang-
kadang terasa ngilu bila minum air dingin. Gigi premolar 2 kanan bawah tampak lesi
servikal di permukaan bukal. Pasien keluhannya diatasi.
2.2 Kata Kunci
Laki-laki usia 42 tahun
Bagian proksimal I1atas berwarna agak kehitanan
I2atas terlihat cekungan di palatal berwarna hitam kecoklatan
Gigi M1 kiri bawah ada tumpatan amalgam yg besar dimana sebagian struktur
giginya sudah hilang
M2kanan atas terdapat karies yg cukup dalam dan ngilu bila minum air dingin
P2kanan bawah tampak lesi servikal di permukaan bukal
2.3 Pertanyaan
1. Jelaskan macam-macam bahan restorasi dan karakteristiknya!
2. Apa saja kelebihan dan kekurangan dari bahan restorasi yg digunakan ?3. Jelaskan indikasi dan kontraindikasi macam-macam bahan restorasi !
4. Jelaskan desain dan prinsip preparasi berdasarkan bahan-bahan tumpatan!
5. Sebutkan kelainan jar. Keras pada skenario!
6. Jelaskan tanda klinis pada skenario !
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
7/36
7. Jelaskan perwatan dan alternatif perawatan yang dapat diberikan pada pasien
tersebut!
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
8/36
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Macam-Macam Bahan Restorasi dan Karakteristiknya
Ada berbagai macam bahan restorasi yang dapat digunakan sesuai dengan kasus,
indikasi, dan kontraindikasi dari kasus yang sedang dikerjakan, antara lain :
1.GIC
Klasifikasi GIC:
a. Traditional classification (berdasarkan aplikasinya)
1. Tipe I- Lutting Cement
2. Tipe II- Restorative Cement
i. Restorasi estetik
ii. Restorasi reinforcement
3. Tipe III- Liner atau base
b. Klasifikasi GIC berdasarkan penggunaanya
1. Tipe I- Lutting Cement
2. Tipe II- restorasi
3. Tipe III- Liner dan base
4. Tipe IV- Fissure Sealants
5. Tipe V- Orthodontics cement
6. Tipe VI-Core build up
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
9/36
Komposisi GIC :
Powder : powdernya merupakan suatu asam terlarut kalsium fluoroaminosilikat yang
sama dengan silikat tetapi memiliki rasio alumina-silikat yang lebih tinggi sehingga
meningkatkan ativitas powder dan liquid. Lathanym, Strontium,barium, Zinc oxyde
ditambahkan untuk meningkatkan radiocapacity.
Liquid : merupakan suatu larutan encer dari polymers dan copolymer pada asam akrilik.
Sifat-Sifat GIC:
1. Sifat fisik : Glass ionomer cement memiliki tekanan compressive yang tinggi tetapi
mudah fraktur,memiliki flexure strength dan modulus elastis yang tinggi
2. Biokompatibilitas
3. Water Sensitivity
4. Adhesi, GIC adalah adalah suatu bahan yang mengalami adhesi kimiawi terhadap
struktu gigi
5. Mengeluarkan fluoride
(TEXTBOOK OF OPERATIVE DENTISTRY-JAYPEE)
2. Resin Komposit
Pada lingkup dunia kedokteran gigi, resin umumnya digunakan untuk munguatkan
sistem polimer yang digunakan untuk restorasi jaringan keras, contohnya enamel dan
dentin. Resin komposit digunakan untuk mengganti struktur gigi yang hialang dan
memodifikasi warna dan kontur serta estetik gigi. Resin based komposit pertama kali
berkembang pada tahun 1960 dan menyediakan bahan dengan sifat mekanis yang
lebih tinggi dibandingkan akrilik dan silica, koefisien expansi termal rendah, perubahan
setting dimensi rendah, dan tingginya resistensi penggunaan dengan improvisasi
tampilan klinis.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
10/36
Klasifikasi komposit:
Macrofilled Komposit Resin
Microfilled Komposit Resin
Hybrid Komposit Resin
Penemuan baru komposit:
Flowable composite
Condensable (Packable) composite
Giomers
Kompomer (poli Modified Komposit Resin)
ORMOCER (Organik Modified Ceramic)
Antibakteri Komposit / Ion Melepaskan Komposit
Karakter ist ik dar i berbagai jenis resin kompo si t
Tipe kompositUkuran
partikel
filler m
Volum
inorganic
filler (1%)
keuntungan keburukan
Multipurpose
Nanocomposite
Microfilled
0.04,0.2-4.0
0.002-
0.0075
0.04
60-70
78.5
32-50
High strength,
high modulus
High polish, high
strength, high
modulus
Best polis, best
esthetics
Higher shrinkage
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
11/36
Packable
Flowable
Laboratory
0.04, 0.2-3.0
0.04, 0.2-3.0
0.04, 0.2-3.0
59-80
42-62
60-70
Packable, less
shrinkage, lower
wear
Syringeable,
lower modulus
Best anatomy,
and contacts,
lower wear
Higher wear
Lab cost, special
equipment,
requires resin
cements
Komposisi komposit:
Matriks resin : matriks polimer Bis-GMA, UDMA,TEGDMA
o Metakrilat monomer
Secara luas kebanyakan monomer digunakan untuk resin matrix
bahan campuran dimetakrilat. Dua monomer yang digunakan
tersebut adalah Bis-GMA dan UDMA( urethane dimethacrylate).
Viskositas monomer, khususnya Bis-GMA memiliki diluents tinggi
sehingga konsistensi klinis dapat dicapai dengan pencampuran
dengan filler.
o Low shrink metakrilat monomer
Berbagai monomer metakrilat lain telah digunakan dari komersial
produk terbaru semenjak perkenalan pada tahu 2008 untuk
mengontrol volumetric penyusutan dan tekana polimerisasi
komposit. Secara umum pertambahan antara grup metakrilat
menghasilkan densitas crosslink rendah atau meningkatkan
kekakuan dari monomer.
o low shrink silorane monomer
System monomer baru disebut silorane yang telah berkembang
untuk menurunkan penyusuttan dan membangun tekanan internal
dari polimerisasi.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
12/36
Partikel filler : partikel anorganik Quarts, Silika, Zinc,Ceramics
o Filler mempengaruhi volume atau berat komposit. Kegunaan filler untuk
menguatkan matriks resin, menyediakan derajat translusen, dan control
volume penyusutan dari komposit saat polimerisasi. Filler secara
tradisional terdiri atas mineral seperti kuartz, glasses, atau derivate sol-gel
keramik.
Silane Coupling Agent meningkatkan kekuatan komposit, mengurangi
solubilitas, water absorption
sistem inisiator-akselerator
(TEXTBOOK OF PRECLINICAL CONSERVATIVE DENTISTRY)
Jenis restorasi dan pi l ihan resin komp osi t :
Jenis restorasi Pilihan Resin Komposit
Kelas 1 Multipurpose, nanocomposite, packable microfilled
(posterior),*compomer (posterior)*
Kelas 2 Multipurpose, nanocomposite,packable, laboratory,
microfilled (posterior),* compomer (posterior)*
Kelas 3 Multipurpose, nanocomposite,microfilled,
compomer
Kelas 4 Multipurpose, nanocomposite
Kelas 5 Multipurpose, nanocomposite,microfilled,
compomer
Kelas 6 (MOD) Packable, nanocomposite
Cervical lesions Flowable, compomer
Pediatric
restorations
Flowable, compomer
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
13/36
3-unit bridge or
crown
Laboratory (with fiber reinforcement)
Alloy substructure Laboratory (bonded)
Core build-up Core
Temporary
restoration
Provisional
High caries-risk
patients
Glass ionomers, hybrid ionomers
*Special microfilled composites and compomers are available for posterior use. MOD,
Mesial-occlusal-distal.
Sifat fisik komposit
1. working and setting time
2. penyusutan dan tekanan polimerisasi
TABLE 9.4 Requirements for Polymer-Based Filling and Restorative Materials Based
on ISO 4049Property Class 1 Class 2 Class 3
Working time (min, sec) 90 90
Setting time (max, min) 5 10
Depth of cure (min, mm)
Opaque shades 1.0
Other shades 1.5
Water sorption ( max, g/mm3) 40 40 40
Solubility (max, g/mm3) 7.5 7.5 7.5
Flexural strength (MPa)
Type 1 80 80* 80
100
Type 2 50 50* 50
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
14/36
*Group 1: cured intraorally.
Group 2: cured extraorally.
3. Sifat termal
Nilai tertinggi untuk mikrofil komposit sangatberhubungan dengan jumlah polimernya.
Glasses mungkin lebih efektif untuk mengurangu efek dari perubahan
suhudibandingkan yang lain, dan beberapa resin mempunyai lebih dari satu filler untuk
mengkompensasi tingkat diferensial. Bagaimanapun, untuk tingkat transien temperature
, komposit tidak dapat berubah secepat struktur gigi dan perbedaan ini tidak
menghadirkan masalah kilinis.
4. Penyerapan air
Penyerapan air komposit dengan partikel hybrid lebih rendah dibandingkan komposit
dengan partikel mikrofin karena volume fraksi polimer pada komposit dengan fine
partikel. Kualitas dan stabilitas dari silane coupling agen lebih penting meminimalkan
keadaan memburuk antara filler dan polimer dan sejumlah penyerapan air. Komposit
dengan partikel fine memiliki nilai penyerapan air yang rendah dibandingkan komposit
dengan partikel mikrofine, mereka menghambat expansi ketikamasuk air.
(Craig Restorative Dental Material. 13 ED. Ronald L Sakaguchi, John M. Powers)
3.Amalgam
Bentuk pertama dari silver merkuri diberikan oleh M Taveau tahun 1826 di Paris.
Crawcour bersaudara di US mengenalkan amalgam menjadi yang lebih sering
digunakan dibandingkan bahan restorasi lainnya. Amalgam adalah paduan mercury
dengan perak dengan metal lain seperti timah dan tembaga yang memberikan bahan
set yang tidak mengikuti struktur dari gigi dank arena itu perlu ditahan dengan cara
mekanis dalam kavitas. Amalgam memiliki kekuatan dalam jumlah besar tapi rapuh di
bagian kecil dan sebagainya. Perlu untuk merancang kavitas sehingga margin amalgam
terdiri lebih dari 70o.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
15/36
Amalgam bukanlah tooth-coloured oleh karena itu amalgam hanya digunakan
pada gigi posterior dimana kekuatan, ketahanan abrasi dan kemampuan untuk
mempertahankan polish yang baik masih membuat amalgam menjadi bahan yang
popular.
Walaupun amalgam tidak mengikuti permukaan gigi, amalgam menunjukkan bahwa
ada rduksi dalam mikro-leakage diantara amalgam restorasi selama periode waktu,
dan inin dikaitkan dengan produk korosi yang terbetuk pada interface amalgam gigi.
Ada beberapa cara yang berbeda dalam pengklasifikasian amalgam alloy diantaranya :
a. berdasarkan bentuk partikel
irregular : bentuk partikel tidak beraturan, mungkin berbentuk spindles
atau serutan
spherical : bentuk partikel bulat dengan permukaan halus
spheroidal : bentuk partikel bulat dengan permukaan tidak beraturan
b. berdasarkan kadar tembaga
low copper alloy
high copper alloy
c. berdasarkan kandungan zinc
zinc containing alloy : kandungan zinc 0.01-1%
zinc free alloy : kandungan zinc kurang dari 0.01%
d. berdasarkan kandungan logam mulia
binary alloy : mengandung 2 logam yaitu silver dan tin
ternary alloy : mengandung 3 logam yaitu perak, timah dan tembaga
quartenary alloy : mengandung 4 logam yaitu perak, timah, tembaga dan
zinc
Komposisi Amalgam
Amalgam terdiri dari paduan amalgam alloy dan merkuri. Amalgam alloy terdiri dari
perak-timah alloy dengan jumlah yang bervariasi dari tembaga, zinc, indium dan
palladium. Dental amalgam alloy dibagi menjadi 2 bagian utama : low copper dan high
copper alloy.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
16/36
Low copper alloy mengandung hingga 6% berat tembaga. Pada high copper alloy kadar
tembaga antara 6-30%. Umumnya amalgam alloy mengandung 40% perak minimum,
timah 32% maksimum, tembaga 30% maksimum, zinc 2% maksimum dan kadang-
kadang ditambahkan indium dan palladium.
Pengaruh penambahan logam pada sifat amalgam :
Perak :
Meningkatkan kekuatan
Meningkatkan setting ekspansi
Mengurangi waktu setting
Mengurangi aliran
Timah :
Meningkatkan setting time
Mengurangi kekuatan, kekerasan dan setting ekspansi
Tembaga :
Mengurangi tarnish dan korosi
Mereduksi creep
Memperkuatefek pada set amalgam
Membantu dalam perpanduan seragam paduan
Zinc :
Savages O2yang tersedia menghambat oksidasi Ag, Sn atau Cu
Jika mengandung zinc, paduan terkontaminasi dengan kelembaban,
ekspansi tertunda
Paladium : meningkatkan ketahanan terhadap korosif
5. Direct Filling Gold
Emas adalah satu bahan tertua yang telah digunakan pada restorasi gigi.
Penggunaan emas dalam restorasi gigi masih ada hingga hari ini.
Bagaimanapun dengan semakin banyaknya alternative bahan restorative yang
ada dalam kedokteran gigi, ada banyak pilihan untuk penggantian tumpatan
yang lama dan berubah warna. Direct gold adalah emas murni 24 karat yang
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
17/36
dapat ditempatkan langsung dalam prepasi gigi. Direct filling gold restorasi
digunakan dalam restorasi kelas I, II, III, V dan VI. Jika dilakukan dengan benar,
direct filling gold restorasi dapat bertahan seumur hidup, karena biokompabilitas
yang sangat baik dari emas dalam lingkungan mulut dan integritas marginal yang
sangat baik.
(TEXTBOOK OF OPERATIVE DENTISTRY-JAYPEE)
3.2 Kekurangan dan Kelebihan Bahan Restorasi
1. Amalgam
Amalgam mungkin memiliki track record yang paling baik ketika digunakan pada
pembentukan substansi utama gigi posterior. Amalgam memliki kontras yang baik
dengan substansi gigi dan preparasi yang mudah. Penggunaan waktu full set amalgam
yang lama rentan terhadap fraktur yang lebih cepat, yang sangat disayangkan bahwa
praparasi tidak bisa dilakukan pada kunjungan yang sama, meskipun high-copper
amalgam alloy memiliki kekuatan yang tinggi dengan waktu set yang singkat dan
memungkinkan di preparasi pada kunjungan yang sama setelah penundaan waktu
preparasi yang sementara. Ekspansi termal amalgam berbeda dengan dentin, sehingga
menyebabkan rentan gagal setelah beberapa lama. Selain itu, amalgam tidak dapat
terikat pada substansi gigi tanpa menggunakan produk propierty untuk bonding
amalgam.
(hal 113 - A.J.E. Qualtrough, J.D. Satterthwaite, L.A. Morrow, P.A. Brunton.
PRINCIPLE OF OPERATIVE DENTISTRY. Hongkong : Blackwell Munksgaard.
2005.)
Kelebihan penggunaan silver amalgam
Mudah dimanipulasi
Adaptasi marginal yang memuaskan
Dapat digunakan pada berbagai macam aplikasi
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
18/36
Karakteristik fisik amalgam sebanding dengan enamel dan dentin
Kurang dibutuhkannya tekhnik sensitive
Self sealing
Biokompability
Resistensi yang baik
Murah
Dapat diselesaikan pada sekali kunjungan klinik
Kekurangan silver amalgam
Aesthetic kurang
Perlunya preparasi yang luas untuk pengisian bahan tambalan amalgam
Tambalan amalgam dapat menimbulkan korosi dan pudar sehingga
menyebabkan diskolorisasi
Tidak berikatan dengan gigi
Degradasi pada bagian marginal terlihat pada low copper alloys
Bahan amalgam tidak cukup kuat untuk memperkuat gigi dengan struktur yang
kurang
Kekuatan tensile yang lemah sehingga bahan menjadi rapuh
Liken oral planus juga terlihat pada restorasi amalgam ini.
(Hal 312 Nisha garg , Amit garg. TEXTBOOK OF OPERATIVE DENTISTRY. New
Delhi : Jaypee Brothers Medical Publisher . 2010.)
2. Resin Komposit
Penggunaan resin komposit sebagai bahan inti memiliki kelebihan dan kekurangan.
komposit tidak memerlukan dua kali kunjungan pada tekhnik preparasi mahkota dan
dapat dilakukan dengan segera. namun, resin komposit sulit untuk dipreparasi sesuai
bentuk yang tepat karena sulit untuk dibedakan antara jaringan gigi dan substansi inti,
meski kontras warna resin komposit tersedia. light-cured resin composit harus
digunakan dengan hati-hati. chemicalcure atau dual-cure resin komposit memliki
kelebihan pada bagian dari bahan yang tidak terkena cahaya masih terjadi polimerisasi
karena reaksi kimia.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
19/36
(hal 113-114 A.J.E. Qualtrough, J.D. Satterthwaite, L.A. Morrow, P.A. Brunton.
PRINCIPLE OF OPERATIVE DENTISTRY. Hongkong : Blackwell Munksgaard.
2005.)
Kelebihan
memungkinkan maksimum konservasi pada struktur gigi
estetik baik
kurangnya kavitas preparasi yang kompleks
insulatif, konduktifitas termal yang rendah sehingga dasar isolasi diperlukan
restorasi terikat dengan enamel dan dentin sehingga memiliki retensi yang baik
dapat selesai dengan cepat setelah perawatan
bisa diperbaiki
mikroleakage yang rendah
dapat digunakan secara universal
Kekurangan
Pembentukan gap pada margin dapat terjadi, biasanya pada permukaan akar.
Hal ini terjadi karena kekuatan polimerisasi shrinkage lebih besar dari kekuatan
bonding awal komposit pada dentin.
Lebih sulit, dan mahal.
dibutuhkan teknik yang sensitive
oklusal yang lebih besar di daerah-daerah tekanan oklusal tinggi.
LCTE tinggi dapat menyebabkan perembesan marginal di sekitar restorasi
komposit
(Hal 236-237 Satish Chandra, Shaleen Chandra, Girish Chandra. TEXTBOOK OF
OPERATIVE DENTISTRY (WITH MCQS). NEW DELHI ; Jaypee Brothers Medical
Publishers. 2007)
3. Glass-Ionomer Cement
Semen glass-ionomer tradisional hanya cocok untuk digunakan sebagai space-filling
core, di mana mereka tidak akan terkena salah tekanan, karena mereka adalah bahan
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
20/36
inheren yang lemah. Beberapa bahan kaca-ionomer dipasarkan khusus untuk
digunakan sebagai build-up inti bahan seperti RmGIC. Mereka berikatan dengan dentin,
fluoride rilis, memiliki perilaku termal sebanding dengan dentin, dapat dibuat warna
yang kontras untuk gigi (misalnya biru) dan mudah untuk preparasi, meskipun perilaku
jangka panjang dari bahan-bahan tersebut tidak terdokumentasi dengan baik. Serapan
air dan ekspansi lebih tinggi pada bahan-bahan ini daripada komposit resin dan, untuk
alasan ini, setelah persiapan harus ada penundaan sebelum mengambil impresi. Saat
ini, penggunaannya sebagai inti struktural mungkin dipertanyakan. Namun mereka
akhirnya bisa menjadi bahan pilihan dengan perkembangan lebih lanjut.
(Hal 114 - A.J.E. Qualtrough, J.D. Satterthwaite, L.A. Morrow, P.A. Brunton.
PRINCIPLE OF OPERATIVE DENTISTRY. Hongkong : Blackwell Munksgaard.
2005)
Kelebihan
Secara estetis cukup dapat diterima.
Ikatan kimia sejati dengan struktur gigi berlangsung.
Pelepasan fluoride yang tahan lama sehingga menunjukkan sifat antikariogenik.
Biokompatibel.
Memungkinkan untuk konservasi struktur gigi
Koefisien ekspansi termal hampir sama dengan enamel.
Memberikan insulasi yang baik maka isolator dasar tidak diperlukan.
Kurang larut dibanding silikat.
Iritasi pulpa yang kurang dibanding silikat dan komposit.
Mikroleakagee yang rendah dibanding bahan restorasi lainnya.
Kekurangan
Teknik sensitif.
Kurangnya ketahanan fraktur.
Ketahanan aus rendah.
Rendahnya kekuatan kompresi dan hardness dibandingkan dengan silikat.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
21/36
Sensitif terhadap kadar air dalam bentuk cair dan dalam lingkungan kering dan
rentan terhadap dehidrasi dan retak jika tidak dilindungi.
Tidak bisa selesai pada waktu penempatan.
Secara estetis tidak sebagus bahan komposit.
(hal 257 - Satish Chandra, Shaleen Chandra, Girish Chandra. TEXTBOOK OF
OPERATIVE DENTISTRY (WITH MCQS). NEW DELHI ; Jaypee Brothers Medical
Publishers. 2007)
4. Makrofil Composite Resin
Kelebihan : estetik baik
Kekurangan : Permukaan akhir kasar, bad polish, mudah aus, rentan terhadap warna
5. Mikrofili Composite
Kelebihan : polishible dan estetik baik
Kekurangan : mekanik buruk, stabilitas warna kurang, tidak tahan aus, MO dan tensile
kurang, koefisien ekspansi termal tinggi
6. Hybrid Composite
Kelebihan : banyak warna, polishing dan texture baik, kurang, tahan abrasi dan erosi,
koefesien expansi termal kurang, manipulasi baik
7. Kompomer
Kelebihan : ekstetik bagus, mudah diaplikasikan,
Kekurangan : menyerap air, kadang terjadi aus yang signifikan
8. Filling Gold
Kelebihan : dapat bertahan lama, kelenturan, struktur sempurna, tidak mudah korosi,
tidak mudah diskolorisasi, tidak larut dlm cairan oral
Kekurangan : sensitif teknik, mahal, merusak pulpa, banyak waktu
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
22/36
AMALGAM KOMPOSIT GLASS IONOMER RESIN IONOMER
Prinsip penggunaan
Tambalan gigi
Beban kuat pada
restorasi posterior
Tambalan gigi esetik
Veneers
Tambalan kecil non-
beban
Liners kavitas
Semen untuk
mahkota dan
jembatan
Tambalan kecil non-
beban
Liners kavitas
Semen untuk mahko
dan jembatan
Kebocoran dan
kerusakan berulang
Kebocoran sedang
Kerusakan berulang
sama seperti bahan lain
Kebocoran rendah
jika terikat dengan
benar
Kerusakan berulang
tergantung pada
pemeliharaan bahan
obligasi gigi
Umumnya kebocoran
rendah
Kerusakan berulangsebanding dengan
bahan lainnya
Pelepasan florida
dapat bermanfaat
Kebocoran rendah jik
terikat dengan benar
Kerusakan berulangsebanding dengan
bahan lainnya
Pelepasan florida
dapat bermanfaat
Daya tahan
keseluruhan,
resistensi fraktur, dan
ketahanan aus
Daya tahan baik-sangat
baik dalam menahan
Daya tahan baik
terhadap restorasi
kecil-sedang
Daya tahan sedang-
baik terhadap
menahan yang
Daya tahan sedang-
baik terhadap
menahan yang buka
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
23/36
restorasi beban besar
Mudah fraktur,
cenderung pecah pada
tepi tambalan; kekuatan
baik dalam restorasi
beban besar
Resistens tinggi
terhadap keausan
Resistensi sedang-
bisa fraktur terhadap
restorasi beban
besar
Resistensi sedang
terhadap keausan
bukan restorasi
beban besar, rendah
dalam menahan
beban
Keausan tinggi
dalam permukaan
saat mengunyah
restorasi beban besa
rendah dalam
menahan beban
Keausan tinggi dalam
permukaan saat
mengunyah
Preparasi kavitas dan
pertimbangan klinis
Membutuhkan
penghapusan struktur
gigi
Dapat menahan
berbagai kondisi klinis
Dapat menahan
kelembaban selama
penempatan
Bonding adesiv
memungkinkan
penghapusan sedikit
strutur gigi
Membutuhkan
kontrol yang baik
dalam bidang
pembedahan
Sangat sedikit
toleransi terhadap
kelembaban selama
penempatan
Bonding adesiv
memungkinkan
penghapusan sedikit
strutur gigi
Membutuhkan
kontrol yang baik
dalam bidang
pembedahan
Sangat sedikit
toleransi terhadap
kelembaban selama
penempatan
Bonding adesiv
memungkinkan
penghapusan sedikit
strutur gigi
Membutuhkan kontro
yang baik dalam
bidang pembedahan
Sangat sedikit
toleransi terhadap
kelembaban selama
penempatan
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
24/36
(Future Use of Materials for Dental Restoration. World Health Organization.
Switzerland, 2010)
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
25/36
3.3 Indikasi dan Kontraindikasi dari Macam-Macam Bahan Restorasi
Komposit
Indikasi:
Untuk restorasi ringan hingga preparasi gigi kelas I dan kelas 2 dari semua
gigi
Restorasi dari preparasi gigi kelas III, IV, dan V terkhusus ketika
mengutamakan estetik
Restorasi dari preparasi gigi kelas IV dengan tekanan oklusal yang tidak
terlalu besar
Fraktur gigi anterior
Memperbaiki estetik
Laminating
Partial veneers
Full veneers
Perawatan diskolorisasi gigi
Perbaikan diastema
Untuk memperbaiki gigi karena erosi dan abrasi di daerah servikal dari
semua permukaan dari gigi premolar, caninus, dan insisivus di mana estetik
adalah hal yang diutamakan
Untuk restorasi hipoplastik atau cacat lainnya pada daerah fasial atau lingual
gigi
Sementasi dari restorasi indirect seperti inlay, onlay, dan mahkota
Sebagai pit dan fisur sealants
Untuk menahan gigi yang melemah di daerah periodontal atau mobile
Untuk memperbaiki mahkota keramik yang fraktur
Untuk bonding peralatah ortodontik
Kontraindikasi
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
26/36
Ketika isolasi sulit dilakukan
Daerah yang memiliki tekanan oklusal tinggi
Lesi kelas V di mana estetika bukan hal utama
Ketika dokter tidak paham tentang cara restorasi bahan komposit
Ketika lesi menuju permukaan akar
Lesi kecil di permukaan distal kaninus di mana lebih baik menggunakan
restorasi metalik
Pasien dengan kerentanan karies yang tinggi
Ketika restorasi menuju ke subgingival
Pasien dengan oral hygiene yang buruk
Amalgam
Indikasi
Preparasi kelas I dengan kavitas yang besar
Preparasi kelas 2, dimana
Oklusi berat. Hal ini karena amalgam dulit aus daripada komposit
Preparasi yang mengalami perpanjangan ke permukaan akar
Isolasi sulit dilakukan
Preparasi kelas V yang mana:
Estetik bukan menjadi masalah
Preparasi pada permukaan akar
Isolasi sulit dilakukan
Preparasi kelas IV
Preparasi kelas III (kadang-kadang) di mana isolasi sulit dilakukan
Digunakan sebagai restorasi setelah endodontik Bahan restorasi untuk mengetahui status pulpa
Kontraindikasi
Memiliki estetik yang buruk, sehingga pada preparasi kelas III, IV, dan V
selalu tidak diindikasikan untuk digunakan
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
27/36
Kavitas yang kecil pada preparasi kelas I dan kelas II
Glass-Ionomer Cement
Indikasi
Restorasi pada gigi permanen
Kelas V, kelas III, preparasi kecil kelas I
Abrasi/ erosi
Karies akar
Restorasi pada gigi decidui
Preparasi gigi Kelas I hingga kelas IV
Rampan dan nursing botle caries
Luting atau penyemenan
Restorasi logam (inlay, onlay, mahkota)
Restorasi non logam (inlay dan onlay komposit)
Veneers
Pins dan posts
Bonding ortodontik dan braket
Preventive restorasi Liner pelindung di bawah komposit dan amalgam
Agen bonding
Dentin pengganti
Membangun inti
Endodontik
Memperbaiki resopso akar eksternal
Memperbaiki perforasi
Teknik restorasi
Teknik sandwich
Bonded restoration
Atraumatic restorative treatment
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
28/36
Kontraindikasi
Di area tekanan preparasi kelas I, kelas II, dan kelas IV
Pasien yang sering mengalami xerostomia
Pasien yang bernapas lewat mulut
( Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi edisi 3 hal 265-266)
(Textbook of Operative Dentistry edisi 2 hal. 314-489)
Direct Filling Gold
Indikasi
preparasi kecil kls 1
preparasi klas 2 dengan karies proksimal
preparasi klas 3 pada semua gigi tergantung estetiknya
preparasi klas 4 semua gigi
Kontraindikasi
Pasien muda atau anak-anak
Akses terbatas
Ukuran dari lesi
3.4 Desain & Prinsip Pembuatan Desain Kavitas
Desain Preparasi :
1. Conventional
Conventional design mirip dengan preparasi gigi pada restorasi gigi pada
amalgam kecuali outline extention lebih kurang dan pada preparasi gigi, dinding
dibuat kasar
Indikasi :
Preparasi pada lokasi root surface
Untuk memperbesar restorasi kelas I dan II
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
29/36
Fitur :
Margin enamel harus 90o atau lebih
Buttjoint cavosurface margin dibuat pada permukaan datar
Permukaan gigi preparasi dikasarkan untuk meningkatkan ikatan
2. Beveled conventional tooth preparation
Design ini hampir sama dengan conventional design tapi beberapa beveled
enamel margin digabungkan.
Indikasi :
Ketika restorasi digunakan untuk menggantikan restorasi yang sudah ada
yang menunjukkan design konvensional
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
30/36
3. Modified (Conservative tooth preparation)
Hal ini lebih konservatif di alam sejak retensi dicapai dengan ikatan
mikromekanik pada gigi.Indikasi : Untuk lesi karies awal atau kecil
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
31/36
Untuk pembuatan desain kavitas ada beberapa langkah yang dianjurkan. Langkah ini
merupakan urutan tahapan praktis. Dalam kasus karies, langkah-langkah pekerjaan
tersebut sering berupa:
Memperoleh jalan masuk (akses) ke karies
Membuang jaringan karies
Membuat desain kavitas, dan
Menyelesaikan preparasi
Memperoleh akses ke k ar ies
Terdapat sedikitnya empat cara untuk memperoleh akses pada daerah permukaan
aproksimal gigi posterior. Jika lesi cukup luas sehingga tidak mungkin untuk
meninggalkan marginal ridge, aksesnya diperoleh sedikit di dalam marginal ridge dansisa linger tersebut akan segera pecah. Marginal ridge tidak dipotong langsung karena
hampir selalu akan merusak gigi tetangganya. Cara kedua adalah memperoleh akses
melalui permukaan bukal atau lingual. Hal ini akan lebih cocok jika titik kontak
mengalami distorsi dan menimbulkan karies kea rah tepi gingival dari permukaan
aproksimal, sehingga linger tepi tetap utuh. Yang keempat, jika gigi tetangga telah
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
32/36
dicabut maka akses langsung dapat dilakukan. Akan tetapi, dalam beberapa kasus,
hilangnya gigi tetangga akan memudahkan akses untuk pembersihan, bahkan lesi
email yang relatif besar akan mengadakan reminalisasi sebagian dan terhenti, sehingga
restorasi tidak diperlukan lagi.
Pembuangan jar ingan kar ies
Karies dibuang dari daerah pertautan email-dentin. Di daerah ini, karies jangan sampai
tersisa mengingat tak satu pun bahan restorasi dapat menutup kavitas dengan
sempurna. Karies akan berkembang lebih mudah jika sisa karies masih ada. Selain itu,
email yang menggaung akibat karies merupakan daerah rawan fraktur terhadap
tekanan oklusal. Daerah bebas karies biasanya bersih dari pewarnaan dan terasa keras
saat disonde.
Pembuatan desain k avi tas
Tahap ini merupakan tahap penting dalam prosedur penyiapan gigi untuk penambalan.
Seperti halnya akibat teknik yang tidak tepat, kekeliruan dalam tahap ini akan pula
menyebabkan banyak kegagalan. Ada beberapa hal penting yang harus diputuskan,
yakni:
Memilih bahan restorasinya
Bagaimana aar bahan restorasi tersebut tidak lepas dari kavitas
Membuat desain agar kekuatan restorasi optimal
Bentuk dan letak tepi kavitas
Pemil ihan bahan restorasi
Pada kebanyakan karies pembuatan kavitas dimulai dengan suatu gambaran
dipakaianya bahan tumpatan tertentu dan dari awal sampai tahap ini putusan tersebut
tidak berubah. Akan tetapi, pada kasus lain ternyata perluasan kavitas jauh lebih besar
daripada yang diperkirakan sehingga ada perubahan dalam pemilihan bahan restorasi.
Misalnya, rencana menumpat dengan amalgam, mungkin akhirnya berubah menjadi
pembuatan inlay yang juga melingkupi tonjol gigi. Demikian pula dengan karies oklusal,
pada tahap ini putusan akan terletak antara membuat restorasi amalgam, komposit,
atau kombinasi resin komposit dengan penutup fisur.
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
33/36
Membuat kavi tas retent ive
Retensi dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk preparasi yang mencegah
terlepasnya restorasi ke segala arah. Retensi setiap restorasi harus dilihat sebagai
pencegahan terhadap lepasnya restorasi dalam lima arah yakni,
Ke oklusal
Ke bukal
Ke lingual/palatal
Ke mesial dan
Ke distal
Atau pada sudut diantara daerah-daerah ini
Cara bagaimana restorasi mempunyai retensi yang baik secara permanen dalam
kavitas bervariasi, bergantung kepada bahan tumpatannya. Amalgam memerlukan
retensi secara fisik, misalnya dengan ubdercut, alur (groove)yang retentive, dan pit.
Resin komposit melekat ke email dengan cara etsa-asam, yang menghasilkan banyak
pori-pori retentive yang kemudian akan dialiri oleh resin.
Bentuk d esain yang dapat mel indu ngi sisa jaringan gigi
Sisa jaringan gigi, terutama email bisa merupakan jaringan yang rawan fraktur baik
sebagai akibat tekanan oklusal maupun akibat tekanan insersi restorasi.
Pada restorasi amalgam, email yang tak terdukung di permukaan oklusal harus
dibuang, demikian juga semua ujung-ujung email yang runcing dimana pun berada.
Walaupun ujung runcing ini tidak rawan terhadap tekanan oklusal, namun kerusakan
bisa juga terjadi ketika mengetatkan lempeng matriks logam atau ketika sedang
kondensasi amalgam.
Untuk resin komposit dengan system etsa, membuang email yang menggaung tidak
begitu penting, karena komposit akan mendukung email kecuali di daerah yang terkena
tekanan oklusal langsung. Gunakanlah kertas artikulasi untuk memeriksa kontak yang
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
34/36
tepat dengan gigi antagonisnya sehingga dapat membantu menentukan apakah email
yang menggaung itu perlu dibuang atau tidak.
Jika kavitas luas dan tonjol tersisa dinilai lemah, pilihannya adalah berupa membuang
saja tonjol lemah tersebut atau melindunginya dari tekanan oklusal melalui penutupan
permukaan oklusal dengan onlay/inlay logam, atau menguatkannya dengan
mengikatkannya ke bagian lain gigi dengan semen ionomer kaca, resin komposit, atau
kombinasi keduanya.
Bentuk d esain yang dapat meng opt im alkan kekuatan restorasi
Beberapa bahan restorasi, terutama amalgam dan porselen, lemah dalam bentuknya
yang tipis atau jika sudutnya yang tajam. Ini berarti bahwa jaringan gigi harus dibuangsedemikian rupa sehinga ketebalan bahan restorasi cukup memadai. Selain itu, sudut
tepi tumpatan (cavo-surface angle) amalgam dan porselen harus sebesar 90 derajat
sehingga ketebalan tepi tumpatan cukup baik.
Posis i dan bentu k tepi kavi tas
Bentuk tepi kavitas banyak ditentukan oleh pemilihan bahan restorasinya. Tepi kavitas
amalgam dan porselen harus dibuat 90 derajat seperti telah diuraikan sebelumnya.
Restorasi logam tuang dapat dibuat dengan sudut lebih tajam, sehingga tepi kavitas
dapat berupa bevel yang oblik.
Tepi kavitas sedapat mungkin terdapat supragingiva, agar pembersihan mudah
dilakukan. Pada gigi posterior yang restorasinya melingkupi permukaan proksimal, tepi
kavitas dipertimbangkan apakah diletakan di luar daerah kontak untuk memudahkan
pembersihan atau diletakan di dalam titik kontak.
3.5 Kelainan Jaringan Keras, Tanda Klinis, dan Perawatan Kasus pada Skenario
Kasus Tanda Klinis Jenis Lesi
Jaringan
Keras
Perawatan
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
35/36
1 Proksimal gigi
insisivus
sentralis atas
berwarna agak
kehitaman
Karies
klasifikasi G.V.
Black kelas III,
IV
Komposit,
2 Gigi insisivus
lateral atas
terlihat
cekungan di
palatal
berwarna hitam
kecoklatan
Karies
klasifikasi G.V.
Black kelas I
Komposit
3 Pada gigi molar
kiri bawah
tampak ada
tumpatan
amalgam yang
besar di mana
sebagianstruktur gigi
sudah hilang
Karies
sekunder,
karies residual
4 Gigi molar 2
kanan atas
terdapat karies
yang cukup
dalam
Karies
profunda,
pulpitis
reversible
Pulp
capping
5 Gigi premolar 2
kanan bawah
tampak lesi
servikal di
permukaan
Karies
klasifikasi G.V.
Black kelas V,
abrasi
Amalgam,
Komposit
-
7/21/2019 Makalah Restorasi Lesi Jar Keras Gigi
36/36
bukal