-
RANGKUMAN MATERI
SEMESTER GANJIL
diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran
Diagnosa Wide Area Network
DISUSUN OLEH :
VIDI MILATHUL FAUDZAN 121010040
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER & JARINGAN
SMK NEGERI 1 CIMAHI
TAHUN AJARAN
2014 / 2015
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
A. TERMINOLOGI WIDE AREA NETWORK
WAN adalah jaringan komunikasi data dengan area geografis yg lebih luas, seperti
suatu negara atau benua. Layanan Wide Area Network normalnya beroperasi pada layer
Physical dan Data link pada model referensi OSI. Juga WAN biasanya menggunakan fasilitas
transmisi yang disediakan oleh perusahaan telekomunikasi seperti perusahaan layanan
telepon ataupun Internet Service Provider.
LAN menghubungkan workstation-workstation,peralatan, terminal dan peralatan lain
dalam suatu gedung WAN yang mampu melakukan pertukaran paket data dan frame antara
router dan switch. Perusahaan yang menggunakan WAN dapat melakukan koneksi antara
kantor pusat dan kantor cabangnya meski jarak antara keduanya sangat jauh secara geografis.
B. HIERARKI WIDE AREA NETWORK
Model jaringan secara hirarkis berguna sebagai suatu cara untuk mendesain
infrastruktur jaringan yang dapat diandalkan. Model ini menyediakan cara pandang yang
bervariasi mengenai sebuah network, sehingga mempermudah kita dalam mendesain dan
membangun jaringan yang terskala. Model jaringan hirarkis terbagi menjadi tiga layer, yaitu
Core Layer, Distribution Layer dan Access Layer
a. Core Layer
Core layer memberikan struktur transportasi yang optimal dan dapat diandalkan
dalam meneruskan traffic pada kecepatan yang sangat tinggi. Dengan kata lain, core
layer menswitch paket data dengan secepat mungkin. Peralatan pada core layer jangan
diberi beban dalam bentuk proses apapun yang dapat menganggu kecepatan switch paket
data dalam kecepatan tinggi, seperti access-list checking, data encryption, address
transation. Core layer dikenal sebagai backbone antar jaringan yang saling terkoneksi.
Tugas core layer sebagai berikut.
1. Melakukan design jaringan dengan keandalan yang tinggi
2. Melakukan desain untuk kecepatan dan latency yang rendah
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Fungsi dari layer ini sebagai berikut.
1. Mengatur traffic (traffic switching).
2. Mengatur kapasitas traffic dan mengirim traffic dengan cepat dan handal.
Biasanya perangkat pada layer ini menangani jalur backbone utama ke ISP dan
jalur internet.Device yang digunakan pada layer ini adalah sebagi berikut.
1. Mesin core.vad.id,BSD Minded dipadukan dengan cisco catalyst L3.
2. Router
3. Multiplexer
4. PBX
b. Distribution Layer
Distribution layer terletak diantara access layer dan core layer dan membantu
membedakan core jaringan inti dengan jaringan-jaringan yang lain. Tujuannya untuk
memberikan batasan definisi dalam daftar akses dan filter lainnya untuk menuju ke
jaringan inti. Maka dari itu, layer ini mendefinisikan aturan-aturan untuk jaringan, seperti
routing updates, route summaries, VLAN traffic, dan address aggregation. Tugas dari
distribution layer yaitu routing antar layer atau antar subnet VLAN di Access Layer.
Fungsi dari distribution layer yaitu :
1. Routing (dalam satu autonomous system)
2. Filtering (dalam satu autonomous system)
3. Service handling
4. Mengendalikan konektivitas /policy
5. QOS
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Perangkat distribution layer :
1. Cisco Catalyst 6509
2. Nexus 7000
3. ASA 5500
4. Switch layer 3
5. Firewall
6. Router LAN
7. Bridge
8. Brouter
9. VPN Access Router
10. Cisco Catalyst 6009 Layer 2 Core.
c. Access Layer
Access layer menyuplai trafik ke jaringan dan melakukan network entry control.
Para pengguna mengakses jaringan melalui access layer. Access layer berlaku layaknya
pintu masuk menuju sebuah jaringan. Access layer juga dapat melakukan daftar akses
yang didesain untuk mencegah pengguna tak sah untuk dapat masuk. Access layer juga
dapat memberi akses situs jarak jauh kepada jaringan melalui teknologi wide-area,
seperti frame relay, ISDN, atau leased lines. Layer ini juga mengendalikan akses
pengguna dengan workgroup ke sumber daya Internetwork.Fungsi layer ini melakukan
share bandwith,switched bandwith , MAC Layer Filtering , dan Micro segmentation
(NAT/subneting).
Device yang digunakan sebagai berikut.
1. Cisco 1900 series integrated services router
2. Cisco 2900 series integrated services router
3. Cisco 3900 series integrated services router
4. Cisco 800 series routers
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
C. PERANGKAT WIDE AREA NETWORK
1. Customer Premises Equipment (CPE), yaitu peralatan yang dimiliki dan berada di
lokasi pelanggan. Perangkat : Telepon, ADSL Modem.
2. Data Terminating Equipment (DTE), yaitu perangkat (dapat berupa perangkat tunggal
atau berupa sistem) yang berfungsi untuk mengakses jaringan publik yang berada di
lokasi pelanggan. Perangkat : Terminal ( PC, Laptop, Client PC, dll )
3. Data Circuit Terminating Equipment (DCE), yaitu perangkat (dapat berupa perangkat
tunggal atau berupa sistem) yang berfungsi untuk membagi akses jaringan publik
kepada pelanggan. Perangkat : Hub, Switch, Modem, dll
4. Central Office, yaitu perangkat yang menghubungkan pelanggan ke jaringan
switching milik provider. Central Office juga biasa di sebut dengan istilah Point of
Present (POP). Perangkat : ISP
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
D. SWITCHING
a. VLAN
Sebuah VLAN adalah pengelompokan logikal dari user dan sumber daya network
yang terhubung ke port-port yang telah ditentukan secara administratif pada sebuah
switch. Ketika seorang administrator membentuk VLAN maka memiliki kemampuan
untuk menciptakan broadcast domain yang lebih kecil di dalam internetwork switch
layer 2, dengan cara memilih port-port yang berbeda pada switch untuk subnetwork
yang berbeda pula.
Sebuah VLAN diperlakukan seperti subnet atau broadcast domainnya sendiri,
yang berarti frame-frame yang dibroadcast pada sebuah network hanya diswitching
atau dialihkan kepada por-port yang dikelompokkan secara logikal di dalam VLAN
yang sama. Pada kondisi seperti ini sebuah router dapat diperlukan ataupun tidak,
bergantung dari apa yang diinginkan. Secara default semua host dalam suatu VLAN
tidak dapat berkomunikasi dengan host-host dari VLAN yang lain, jadi agar
komunikasi antarVLAN dapat terbentuk maka diperlukan router.
Beberapa cara VLAN dalam menyederhanakan management network adalah
sebagai berikut.
1. Penambahan, perpindahan, dan perubahan network dilakukan dengan
mengkonfigurasi sebuah port ke VLAN yang sesuai.
2. Sekelompok user yang memerlukan keamanan yang tinggi dapat ditempatkan pada
sebuah VLAN sehingga tidak user di luar VLAN tersebut yang dapat
berkomunikasi dengan mereka.
3. Sebagai pengelompokan logikal user berdasarkan fungsi, VLAN dapat dianggap
independen dari lokasi fisikal atau geografisnya.
4. VLAN dapat meningkatkan keamanan network
5. VLAN-VLAN meningkatkan jumlah broadcast domain dan pada saat yang sama
memperkecil ukurannya sendiri.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Alasan digunakannya VLAN yaitu sebagai berikut.
1. Kontrol Terhadap Broadcast
Broadcast terjadi di semua protokol, tetapi seberapa sering terjadinya tergantung
pada tiga hal berikut :
Jenis protokol
Aplikasi yang berkerja di internetwork
Bagaimana layanan-layanan network digunakan.
Aplikasi-aplikasi pada dewasa ini semakin banyak membutuhkan bandwith,
terutama aplikasi multimedia yang menggunakan broadcast dan multicast secara
ekstensif. Memastikan agar network disegmentasi atau dipisahkan dengan baik, untuk
mengisolasi masalah di satu segmen dan menghindari penyebarannya ke network lain
atau internetwork adalah sebuah keharusan. Cara melakukan ini adalah dengan strategi
switching dan routing yang baik, yaitu dengan network switch murni dan lingkungan
VLAN.
Semua peralatan di sebuah VLAN adalah anggota dari broadcast domain yang
sama dan menerima semua broadcast. Secara default, broadcast tidak akan dilewatkan
pada pada port dari sebuah switch yang bukan merupakan anggota VLAN yang sama.
2. Keamanan
Administrator akan dapat memiliki control ternhadap setiap port dan user dengan
cara membuat VLAN dan menciptakan banyak kelompok broadcast, dengan demikian
user tidak akan bisa lagi dengan leluasa untuk menghubungkan work station mereka ke
sembarang port pada swich dan memperoleh akses ke sumber daya network. Vlan juga
dapat dibuat sesuai dengan kebutuhan sumber daya nework dari user, switchswitch
dapat dikonfigurasi untuk memberikan informasi ke sebuah stasiun managemen
network jika ada akses-akses yang tidak diizinkan ke sumber daya network
3. Fleksibilitas dan Skalabilitas
Apakah perbedaan router dengan switch? Secara default switch membagi
coallision domain sedangkan router membagi broadcast domain.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
b. VTP (VLAN Trunking Protocol)
VLAN Trunking Protocol (VTP) adalah protokol proprietary Cisco yang
menyebar definisi Virtual Local Area Network (VLAN) pada jaringan area lokal secara
keseluruhan. Untuk melakukan ini, VTP membawa informasi VLAN untuk semua switch
dalam domain VTP. Iklan VTP dapat dikirim melalui ISL, 802.1Q, IEEE 802,10 dan
JALUR batang. VTP tersedia di sebagian besar produk Cisco Catalyst Keluarga.
Manfaat VTP adalah sebagai berikut.
1. Konsistensi konfigurasi VLAN di seluruh jaringan
2. Skema pemetaan yang memungkinkan VLAN yang akan berbatang atas media
campuran
3. Pelacakan yang akurat dan pemantauan VLAN
4. Pelaporan Dynamic VLAN ditambahkan di seluruh jaringan
5. Konfigurasi Plug-and-play saat menambahkan VLAN baru
Mode pada VTP adalah sebagai berikut.
1. Mode Server, mampu melakukan perubahan VLAN. Setiap perubahan akan
disinkronisasi ke VTP client,
2. Mode Client, hanya mampu menerima update VLAN dari VTP server
3. Mode Transparent, hanya meneruskan informasi sinkronisasi VLAN tanpa
terpengaruh dengan informasi tersebut. Untuk melakukan perubahan VLAN
secara local update.
Perbandingan antarmode adalah sebagai berikut sebagai berikut.
1. Server (default mode) :
Membuat, memodifikasi dan menghapus VLANs
Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
Mengirim dan meneruskan advertisements
2. Client
Tidak dapat membuat, merubah atau menghapus VLAN
Mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
Tidak dapat menyimpan dalam NVRAM
Meneruskan advertisements
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
4. Transparent
Membuat, memodifikasi dan menghapus lokal VLAN
Tidak dapat mensingkronisasikan konfigurasi VLAN
Menyimpan konfigurasi dalam NVRAM
Meneruskan advertisements
Untuk melakukan pertukaran informasi dan sinkronisasi pada VTP hanya terjadi
pada satu domain yang sama. Pertukaran informasi menggunakan VTP advertisements.
VTP memiliki VTP pruning yang digunakan untuk melakukan efisiensi bandwidth
dengan cara mencegah flooding pada trunking.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
c. STP(Spanning Tree Protocol)
Switch adalah perangkat jaringan yang saluran data masuknya dari berbagai input
port ke output port tertentu dari tujuan. switching beroperasi pada lapisan data link dari
model komunikasi Open System Interconnection (OSI). Data Link layer ini berkaitan
dengan memindahkan data links fisik ke dalam jaringan. Dalam lingkungan Ethernet
local area network (LAN), ini berarti switch terlihat pada setiap paket atau data unit dan
menentukan alamat dari Media Access Control (MAC) dengan perangkat unit data atau
ditujukan untuk switch ke arah tujuan perangkat output.
Spanning Tree Protokol merupakan sebuah protokol yang berada di jaringan
switch yang memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain
agar dapat mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan. Ini adalah protokol
anajemen link yang menyediakan redundansi sementara mencegah perulangan yang tidak
iinginkan dalam jaringan. STP dapat menyediakan redundansi jalan dengan
mendefinisikan sebuah tree yang membentang di semua switch dalam jaringan yang
diperpanjang. Spanning Tree Protokol akan memaksa jalur data redundan ke standby
state , sehingga jika salah satu segmen jaringan di STP tidak bisa diaksesatau jika terjadi
perubahan biaya STP algoritma spanning tree akan mengkonfigurasi ulang spanning tree
topologi dan membangun kembali link dengan mengaktifkan standby path.
Cara kerja STP
STP menggunakan 3 kriteria untuk meletakkan port pada status forwarding :
STP memilih root switch. STP menempatkan semua port aktif pada root switch
dalam status Forwarding.
Semua switch non-root menentukan salah satu port-nya sebagai port yang memiliki
ongkos (cost) paling kecil untuk mencapai root switch. Port tersebut yang kemudian
disebut sebagai root port (RP) switch tersebut akan ditempatkan pada status
forwarding oleh STP.
Dalam satu segment Ethernet yang sama mungkin saja ter-attach lebih dari satu
switch.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Diantara switch-switch tersebut, switch dengan cost paling sedikit untuk
mencapai root switch disebut designated bridge, port milik designated bridge yang
terhubung dengan segment tadi dinamakan designated port (DP). Designated port juga
berada dalam status forwarding. Semua port/interface selain port/interface diatas berada
dalam status Blocking.
STP Bridge ID dan Hello BPDU
STP bridge ID (BID) adalah angka 8-byte yang unik untuk setiap switch. Bridge
ID terdiri dari 2-byte priority dan 6-byte berikutnya adalah system ID, dimana system ID
berdasarkan pada MAC address bawaan tiap switch. Karena menggunakan MAC address
bawaan ini dapat dipastikan tiap switch akanmemilikiBridge ID yang unik.
STP mendefinisikan pesan yang disebut bridge protocol data units (BPDU), yang
digunakan oleh switch untuk bertukar informasi satu sama lain. Pesan paling utama
adalah Hello BPDU,berisiBridge ID dari switch pengirim.
Pemilihan Root Switch
Switch-switch akan memilih root switch berdasarkan Bridge ID dalam BPDU.
Root switch adalah switchdenganBridge ID paling rendah. Kita ketahui bahwa 2-byte
pertama dari switch digunakan untuk priority, karena itu switch dengan priority paling
rendah akan terpilih menjadi root switch.
Namun kadangkala, ada beberapa switch yang memiliki nilai priority yang sama,
untuk hal ini maka pemilihan root switch akan ditentukan berdasarkan 6-byte System ID
berikutnya yang berbasis pada MAC address, karena itu switch dengan bagian MAC
address paling rendah akan terpilih sebagai root switch.
Menentukan Root Port dari setiap switch
Selanjutnya dalam proses STP adalah, setiap non-root switch akan menentukan
salah satu portnya sebagai satu-satunya root port miliknya. Root port dari sebuah switch
adalah port dimana dengan melalui port tersebut switch bisa mencapai root switch
dengan cost paling kecil.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Kelebihan STP adalah sebagai berikut.
Menghindari Trafic Bandwith yang tinggi dengan mesegmentasi jalur akses
melalui switch
Menyediakan Backup / stand by path utk mencegah loop dan switch yang
failed/gagal
Mencegah looping
d. HDLC (High Level Datalink Control)
HDLC merupakan sebuah protokol yang bekerja pada lapisan datalink. Pertama
kali dibuat oleh ISO, merupakan sebuah protokol yang menetapkan metode enkapsulasi
data pada koneksi fisik kabel serial dengan data rate 9600 bps. .HDLC biasa digunakan
pada jenis koneksi leased line dan mekanisme autentikasi tidak harus digunakan.
HDLC merupakan enkapsulasi default dari sistem router Cisco. Akan tetapi
HDLC yang digunakan oleh router Cisco adalah HDLC yang dibuat sendiri oleh Cisco.
Hal ini dikarenakan HDLC yang dikeluarkan oleh ISO memiliki kelemahan, yaitu masih
bersifat single protocol. Sedangkan HDLC yang dibuat oleh Cisco memiliki kemampuan
multiprotocol. HDLC mampu mengenkapsulasi beberapa jenis data yang menggunakan
routed protocol (IP, IPX, dsb) atau protokol layer 3 dan pengirimannya dilakukan secara
simultan.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
e. X.25
Pendekatan tradisional packet switching memungkinkan penggunaan X.25 yang
tidak hanya menentukan interface user dari jaringan WAN, akan tetapi juga
mempengaruhi desain internal jaringan, dengan beberapa pendekatan:
Packet-packet control panggilan, yang diperlukan untuk mensetup dan
membubarkan sirkuit virtual, dibawa pada channel yang sama pada sirkuit
virtual yang sama sebagai paket data. Akibatnya, diperlukan pensinyalan
inband.
Multiplexing sirkuit virtual menempati layer 3 model komunikasi OSI.
Baik layer 2 maupun layer 3 mencakup mekanisme kendali aliran dan koreksi
kesalahan.
X.25 merupakan sebuah protokol standar yang mendefinisikan hubungan antara
sebuah terminal dengan jaringan packet switching. X.25 didesain untuk dapat melakukan
pengiriman dan penerimaan data melalui jalur analog. Protokol X.25 beroperasi pada
layer network, sedangkan layer datalink dikelola oleh protokol LAPB (Link Access
Procedure Balanced) yang menyediakan kehandalan dan mekanisme sliding windows.
DTE dan DCE pada X.25 mengidentifikasi tanggung jawab dari dua station yang
terpasang pada jaringan X.25. Protokol X.25 mengimplementasikan virtual circuit
diantara X.25 DTE dan X.25 DCE. X.25 DTE biasanya berupa router, sedangkan X.25
DCE biasanya bertindak sebagai fungsi pembatas ke jaringan data publik dengan sebuah
switch/concentrator. Jenis virtual circuit yang disediakan oleh X.25 ada dua jenis yaitu
SVC (Switched Virtual Circuit) dan PVC (Permanent Virtual Circuit).
Bentuk pengalamatan dari X.25 didefinisikan oleh ITU-T yang dikenal dengan
pengalamatan X.121, yang terdiri dari:
4 digit pertama menetapkan DNIC (Data Network Identification Code).
Maksimal 10 atau 11 digit menetapkan NTN (Network Terminal Number).
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
f. PPP (Point-to-Point Protocol)
Point-to-Point Protocol (sering disingkat menjadi PPP) adalah sebuah protokol
enkapsulasi paket jaringan yang banyak digunakan pada wide area network (WAN).
Protokol ini merupakan standar industri yang berjalan pada lapisan data-link dan
dikembangkan pada awal tahun 1990-an sebagai respons terhadap masalah-masalah yang
terjadi pada protokol Serial Line Internet Protocol (SLIP), yang hanya mendukung
pengalamatan IP statis kepada para kliennya. Dibandingkan dengan pendahulunya
(SLIP), PPP jauh lebih baik, mengingat kerja protokol ini lebih cepat, menawarkan
koreksi kesalahan, dan negosiasi sesi secara dinamis tanpa adanya intervensi dari
pengguna. Selain itu, protokol ini juga mendukung banyak protokol-protokol jaringan
secara simultan.
Cara Kerja dan Fungsi
Point to Point Protocol (PPP) mengikuti system notifikasi alamat dan
menggunakan alamat IP kerja dial up client dan IP address
PPP menyediakan dua metode otentikasi, yaitu: Password Authentication
Protokol yang menggunakan password untuk mengotentikasi dan Challenge
Handshake Authentucation Procotol yang menggunakan handshake server dengan
dial up sebagai otentikasi.
PPP juga selain itu memeriksa link yang dibentuk oleh protocol termasuk yang
disebut denga fasilitas link level echo yang memeriksa jika link beroperasi
dengan benar.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Fungsi PPP yang utama adalah memerikas apakah kondisi line atau saluran
telepon yang sedang beroperasi dengan baik. PPP juga memerikas password dan setelah
memulai semua pemerikasaan awal kemudian menetapkan koneksi denga ISP dan
melakukan permintaan alamat IP. Alamat IP ini digunakan oleh PPP di jaringan internet
untuk berkomunikasi dengan semua protocol jaringan lainnya menggunakan alamat IP
yang sama ke alamat komputer yang telah meminta informasi.
Ada banyak protocol mengikuti format set tertentu untuk tujuan yang berbeda di
jaringan. Format yang umum digunakan oleh PPP adalah Link Control Protocol dan
authentication protocol seperti PAP dan CHAP. Point-to-Point Protocol juga memiliki
beragam versi disebut PPP multilink protocol. Protocol-protocol ini digunakan untuk
mengankut potongan-potongan kecil data pada link.
Di antara tiga protocol, Link Control Protocol dapat menangani berbagai ukuran
paket dan informasi. Hal ini juga mengontetikasi rekan pada link. Ini adalah fitur yang
membantu ketika tidak ada prosedur otentikasi yang sedang digunakan.
PPP digunakan di banyak jenis jaringan fisik termasuk kabel serial, saluran
telepon, trunk line, telepon seluler, jaringan radio khusus, dan serat optik seperti SONET.
PPP juga digunakan melalui koneksi Akses Internet (sekarang dipasarkan sebagai
broadband). Penyedia layanan Internet(ISP) telah menggunakan PPP untuk
pelanggan dial-up akses ke Internet, karena paket IP tidak dapat dikirimkan melalui
jalur modem sendiri, tanpa beberapa protokol data link. Dua turunan dari PPP, Point-to-
Point Protocol over Ethernet (PPPoE) dan Point-to-Point Protocol atas ATM (PPPoA),
paling sering digunakan oleh Internet Service Provider (ISP) untuk membangun a Digital
Subscriber Line (DSL) koneksi internet layanan dengan pelanggan.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
g. Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan
kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface
jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah
digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA,
Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network
(WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame
mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-
frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual
circuit sampai tujuan.
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut.
Kecepatan tinggi
Bandwidth Dinamik
Performansi yang baik/ Good Performance
Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host),
perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan
perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat
tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda, yaitu sebagai berikut.
1. DTE (Data Terminating Equipment)
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking.
Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan Frame
Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.
2. DCE (Data Communication Equipment)
DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini
juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE
merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.
Prinsip kerja frame relay sebagai berikut.
1. Aliran data pada dasarnya pengarahannya berbasis pada header yang memuat DLCI
(Data-link Connection Identifier) sebagai jalur pada tujuan suatu Frame. Jika suatu
jaringan mempunyai masalah yang menangani frame tersebut, baik yang disebabkan
masalah jaringan maupun kemacetan, maka frame tersebut akan dibuang.
2. Frame-Relay membutuhkan laju kesalahan yang rendah (low error rate) untuk
mencapai hasil kerja baik. Suatu jaringan tidak dapat melakukan koreksi masalah
terhadap jaringan, maka frame-relay butuh protocol diatas nya melakukan koreksi
kesalahan tersebut untuk menjaga suatu frame yang akan ditansmisikan.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
3. Koreksi kesalahan yang dilakukan protocol-protocol lapisan lebih tinggi tidak akan
efektif ditinjau dari segi penundaan pemrosesan packet data yang memakan delay
waktu. Maka dari itu suatu jaringan harus meminimumkan pembuangan suatu frame.
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame
relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik
antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan
dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-
arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang
membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam
jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC), yaitu sebagai berikut.
1. Switched Virtual Circuits (SVC)
Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan
ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay.
Terdapat empat status pada sebuah SVC, yaitu sebagai berikut.
Call setup
Data transfer
Idling
Call termination
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua
perangkat DTE Frame Relay terbentuk.
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual
circuit (vc).
Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data
telah berhenti.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Call Termination: Setelah koneksi idle untuk beberapa perioda waktu tertentu,
koneksi antar dua DTE akan diputus.
2. Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan
permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan
berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan
berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point
circuit.
Perbandingan PVC vs SVC
PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan
leased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu,
tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :
Data transfer
Idling
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay
menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut.
Flags menandakan awal dan akhir sebuah France
Address terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address
(EA), C/R, dan Congestion control informatif
- DLCI Value menunjukkan nilai dari data link connection identifier. Terdiri
dari 10 bit pertama dari Address field/alamat.
- Extended Address (EA) menunjukkan panjang dari Address field, yang
panjangnya 2 bytes.
- C/R Bit yang mengikuti byte DLCI dalam Address field. Bit C/R tidak
didefinisikan saat ini.
- Congestion Control Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan
antrian (congestion) Frame Relay.
Data terdiri dari data ter-encapsulasi dari upper layer yang panjangnya bervariasi.
FCS (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan
frame.
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Pendeteksi Error pada Frame Relay
Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame
Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang
(discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut Cyclic redundancy check
(CRC).
Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema yang mendeteksi dan
membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-
correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol
layer yang lebih tinggi (higher-layer).
Implementasi Frame Relay
Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private
perusahaan atau organisasi.
Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, Frame Relay switching equipment (DCE)
berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi.
Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani
administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.
Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan
adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan
melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke
jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange [PBX] untuk jasa telepon
atau untuk aplikasi video-teleconferencing).
-
RANGKUMAN MATERI SEMESTER GANJIL VIDI MILATHUL FAUDZAN
Referensi
Associate
Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan
http://www.alan.web.id/download/modul-tkj/bab9-wan.pdf
http://pdf -search-engine.com/ 3.D-Link La2 Switching Self Study.pdf
http://pdf-search -engine.com/7.2002.pdf
http://wikipedia.com
http://www.informit.com/library/content.aspx?b=CCIE_Practical_Studies_I&seqNum=48
Irfan Akbar, site : http://laluirfan.web.ugm.ac.id
Lammle,T. CCNA Cicso Certified Networking
Materi CNA TE-UGM
VTP