expert idwg
TRANSCRIPT
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 1/8
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hemodialisis (HD) merupakan tindakan untuk menggantikan sebagian dari
fungsi ginjal. Tindakan ini rutin dilakukan pada penderita penyakit ginjal kronik
(PGK) atau chronic kidney disease (CKD) stadium V atau gagal ginjal kronikn(GGK).
Penderita GGK semakin meningkat jumlanya! di "merika pada taun #$$%
diperkirakan terdapat &&'% orang penderita GGK yang baru. *ebi dari +$$$$
penderita GGK menjalani emodialisis reguler (,-D-! #$&&). Pada taun #$&& di
/ndonesia terdapat & pasien yang baru menjalani HD dan pada taun #$&# terjadi
peningkatan pasien yang menjalani HD sebanyak 0#'+ orang seingga se1arakeseluruan terdapat &%'#& pasien yang baru menjalanai HD. -ampai akir taun
#$&# terdapat #00 unit emodialisis di /ndonesia (/! #$&). "supan 1airan yang
berlebian antara dua 2aktu dialisis dinyatakan dengan interdialytic weight gain
(/D3G).
"supan 1airan pasien penyakit ginjal kronik arus disesuaikan dengan batas
asupan 1airan yang suda ditentukan! rasa aus yang dialami pasien menyebabkan
terjadinya fenomena kelebian 1airan pada klien yang menjalani terapi emodialisis.
4erat badan arian merupakan parameter penting yang dipantau! selain 1atatan yang
akurat mengenai asupan dan keluaran. Kenaikan 44 diantara 2aktu HD (/D3G) 5
6 44 kering ("lmatsier! #$$'). -ebelum dan sesuda emodialisis berat badan
pasien ditimbang se1ara rutin dan /D3G diukur dengan 1ara mengitung selisi
antara berat badan setela HD pada periode emodialisis pertama dikurangi berat
badan pasien sebelum pre HD kedua dibagi berat badan setela HD pada periode
emodialisis pertama dikalikan &$$6. 7isalnya 44 pasien post HD ke & adala 0
kg! 44 pasien pre HD ke # adala + kg! prosentase /D3G (+ 80) 9 + : &$$6 ;
'!+ 6 (/stanti! #$$%).
Kondisi normal manusia tidak dapat bertaan lama tanpa asupan 1airan
dibandingkan dengan makanan. <amun pasien dengan penyakit penyakit ginjal kronik
arus melakukan pembatasan asupan 1airan untuk meningkatkan kualitas idupnya.
7engontrol asupan 1airan merupakan sala satu masala utama bagi pasien dialisis.
Ginjal seat melakukan tugasnya menyaring dan membuang limba dan ra1un di
tubu kita dalam bentuk urin #0 jam seari. "pabila fungsi ginjal berenti maka terapi
dialisis yang menggantikan tugas dari ginjal tersebut. 7ayoritas klien yang menjalani
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 2/8
terapi emodialisis di /ndonesia menjalani terapi # kali seminggu antara 0 = jam
pertindakan! itu artinya tubu arus menanggung kelebian 1airan diantara dua 2aktu
terapi (-ari! #$$%).
"pabila pasien tidak membatasi jumla asupan 1airan maka 1airan akan
menumpuk di dalam tubu dan akan menimbulkan edema di sekitar tubu seperti
tangan! kaki dan muka. 4anyak juga penumpukan 1airan terjadi di rongga perut yang
membuat perut disebut as1ites . Kondisi ini akan membuat tekanan dara meningkat
dan memperberat kerja jantung. Penumpukan 1airan juga akan masuk ke paru = paru
seingga membuat pasien mengalami sesak nafas! karena itula pasien perlu
mengontrol dan membatasi jumla asupan 1airan yang masuk dalam tubu.
Pembatasan tersebut penting agar pasien tetap merasa nyaman pada saat sebelum!
selama dan sesuda terapi emodialisis (-melt>er ? 4are! #$$#). Penilaian umum
mengenai berat badan bersi adala penting untuk mempermuda pera2at dan pasien
dalam mengurangi kelebian 1airan selama pelaksanaan dialisis. & kg 44 sebanding
dengan & * 1airan! artinya berat badan pasien adala metode yang sederana dan
akurat untuk menilai pertambaan maupun pengurangan 1airan (7orton ? @ontaine!
#$$%).
B. Tujuan
Tujuan dari laporan ini untuk mengetaui faktor8faktor yang mempengarui
penambaan berat badan interdialitik! manajemen 1airan dan al apa saja yang
dilakukan pera2at untuk mengontrol /D3G pada pasien CKD yang menjalani
emodialisis
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 3/8
B. Resume Kasus
Tn. - merupakan pasien emodialisa yang menjalani HD seminggu dua kali.
-aat datang klien diukur berat badannya pada timbangan! beratnya saat itu '0 kg.
berat badan Tn.- post HD sebelumnya yaitu '&! kg! didapat dari status klien.
-aat dikaji klien mengelukan sesak napas! terdapat sedikit oedem! TD 9 &$A%$
mmHg! 9 #'BAmenit! <adi 9 +'BAmenit! suu 9 C dan kesadarannya
1omposmentis. -aat HD ,@G klien # dan ,@ $! dengan E4 &$! klien
mengatakan melakukan emodialisa dua kali dalam satu minggu.
Pada saat dilakukan HD klien mengelu sedikit pusing dan lemas. Tekanan
dara klien setela dilakukan HD meningkat menjadi &0$A%$ mmHg dan setela
ditimbang berat badannya turun menjadi '&! kg.
C. Hasil
1) Agus Kiswant! ".Ke#.! Ns
7enurut bapak "gus Kis2anto! -.Kep.! <s pera2at emodialisa -,D
Dr. 7oe2ardi mengatakan untuk penambaan berat badan interdialitik pasien
yang menjalani emodialisis! sebelumnya pasien arus tau berapa berat badan
keringnya ( Dry Weight ) terlebi daulu untuk menentukan berapa
penambaan berat badan interdialitiknya. Tetapi sulit menentukan berat badan
kering pada pasien yang memang sebelumnya mengalami oedem! faktor yang
mempengarui penambaan berat badan interdialitik pasien HD bisa dari
intake 1airan dan juga intake nutrisi pada pasien. /ntake 1airan yang terlalu
banyak bisa menjadikan penambaan berat badan! intake nutrisi juga
berpengaru jika pasien tidak taak dalam konsumsi makanan yang
mengandung natrium dan kalium. -aat dilakukan HD untuk mengurangi 1airandalam tubu yang menyebabkan penambaan berat badan interdialitik yaitu
pengaturan pada ,@ goal pada mesin HD. "pabila penambaan berat badan
interdialitiknya pasien #kg maka penarikan ,@ Goalnya # liter! tetapi untuk
menentukan jumla ,@ Goal juga arus memperatikan berat badan pasien
tersebut! kondisi umum pasien seperti tanda8tanda Fital dan kesadaran pasien.
-elain itu juga arus memperatikan pemeriksaan fisik pasien seperti adanya
oedem! sesak napas yang menandakan adanya adanya penambaan 1airan
yang berlebi maka untuk ,@G bisa ditamba setenga liter. ,ntuk
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 4/8
mengontrol penambaan berat bdan interdialitik arus dialakukan edukasi
teradap pasien dan keluarga. -elain itu pasien arus dimotiFasi untuk
mengontrol intake 1airan kususnya! serta makanan yang mengandung
natrium kalium dan protein nabati. -elain pasien keluarga pasien juga arus
dilibatkan sebagai 1ontrol pada pasien agar pasien bisa mengontrol intake
1airan dan nutrisi. ,ntuk intake 1airan apabila total urine pasien selama #0
jam # gelas maka intake yang diperbolekan juga # gelas. Pasien8pasien di
ruang emodialisa rata8rata penambaan berat badan interdialitiknya 5 kg!
penambaan berat badan interdialitik yang paling bagus yaitu 5 # kg. untuk
pengaru penambaan berat badan interdialitik dengan lamanya emodialisa
tidak ada karena lamanya emodialisa mempengarui pada jumla ureum dan
1reatinin pada tubu. ang mempengarui berat badan interdiallitik yang
paling besar yaitu 1airan dan kalium serta natrium yang mempengarui 1airan
ekstraselulaer maka dari itu ,ltra @iltrasi Goal yang mempengarungi turunnya
berat badan interdialitik saat emodialisis.
D. Pem$a%asan
Dari asil diskusi dengan e:pert yang ditunjuk dan dengan jurnal yang tela
ditemukan /D3GApenambaan berat badan interdialitik pada pasien emodialisa
dipengarui ole beberapa faktor yakni intake 1airan dan intake nutrisi pada
pasien. Hal ini dikarenakan kemampuan ginjal suda menurun dan untuk 1airan
serta makanan yang mengandung kalium! natrium serta protein nabati arus
diindari ole pasien. 7enurut e:pert yang ditunjuk al yang mempengarui
penambaan berat badan interdialitik adala 1airan yang berlebi pada pasien!
seingga saat dilakukan emodialisis ,ltra@iltrasi Goal yang mempengarui
jumla 1airan dan penambaan berat badan. ,ntuk lamanya emodialisis idealnya
dilakukan &$8&# jam perminggu! tetapi karena keterbatasan dilakukan + jam
perminggu atau 0 jam sekali emodialisis! lamanya emodialisis ini menurut
e:pert paling besar mempengarui untuk menyaring seperti ureum dan kreatinin
kalium dan protein! meskipun ada kaitanya dalam mengurangi kalium tetapi tidak
begitu berpengaru pada panambaan berat badan interdialitin. Hal ini sesuai
dengan asil penelitian -ulistini (#$$+)! meskipun terdapat korelasi antara
penambaan berat badan interdialitik dengan lamanya HD tetapi korelasi tersebut
tidak signifikan. Tetapi al ini berbeda dengan asil penelitian atika (#$&0) yang
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 5/8
menyatakan terdapat korelasi lamanya menjalani emodialisa dengan penambaan
berat badan interdialitik! al ini dikarenakan semakin lama pasien menjalani
emodialisis dan semakin sering pula pasien akan terpapar dengan efek samping
dari emodialisis.
BAB &
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 6/8
PENUTUP
A. KE"'(PULAN
Dari asil diskusi dan pembaasan e:pertise ini dapat ditarik kesimpulan ba2a
penambaan berat badan interdialitik dapat dipengarui ole banyak faktor seperti intake1airan! nutrisi! lamanya emodialisis dan penarikan ,ltra@iltrasi Goal saat emodialisis.
/ntake 1airan dan nutrisi arus diatur untuk mengurangi /D3G pada psien emodialisis!
seingga peran pera2at sangat penting untuk memberikan edukasi serta motiFasi pada
pasien dan keluarga pasien untuk mengontrol dan mengatur pola makan serta intake
1airan pasien interdislitik untuk menurunkan angka morbiditas dan mortalitas pasien
emodialisis.
B. "ARAN
8 4agi uma -akitPiak ruma sakit dapat menjadikan e:pertise ini sebagai a1uan untuk membuat -IP
dalam melakukan emodialisis.
8 4agi Pera2at
J:pertise ini dapat dijadikan a1uan pera2at dalam memberikan pendidikan keseatan
pada pasien dan keluarga untuk mengontrol intake 1airan dan makanan.
8 4agi peneliti
4agi para peneliti e:pertise ini dapat dijadikan baan penelitian lebi lanjut untuk
mengetaui faktor8faktor yang mempengarui peningkatan berat badab interdialitik
pada pasien emodialisis
DATAR PU"TAKA
4akta! / 7ade ? / Ketut -uastika!. (&%%%). Gawat Darurat di Bidang Penyakit
Dalam. akarta 9 JGC
4la1k! oy1e 7. ? ane Hokanson Ha2ks. (#$$). Medical Surgical Nursing Clinical
Management for Positive Outcome Seventh dition. Cina 9 JlseFier in1.
4runner and -uddart. (#$$#). !e"t #ook of Medical$Surgical Nursing . JGC. akarta.
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 7/8
4ule1ek! Gloria 7.! 4ut1er! Ho2ard K.! Dot1erman! oanne 7. (#$$+). Nursing
%ntervention Classification &N%C'. ,-"9 7osby JlseFier
Closkey !oane C. 71! Gloria 7. 4ule1ek.(&%%'). Nursing %nterventions
Classification &N%C'. -t. *ouis 97osby ear84ook.
Cor2in! Jli>abet! .. (#$$%). Buku Saku Patofisiologi. akarta9 JGC
Doengoes 7erillynn. (&%%%) (en1ana "suan Kepera2atan). Nursing care (lans)
Guidelines for (laning and documenting (atient care. "li baasa 9 / 7ade
Kariasa! <i 7ade -umar2ati. JGC. akarta.
/stanti! . P. (#$$%). @aktor8@aktor yang 4erkontribusi teradap interdialyti1 2eigt
gains (/D3G) pada Pasien 1roni1 kidney Disease (CKD) di ,nit Hemodialisis- PK, 7uammadiya ogyaarta. *urnal +niversitas %ndonesia.
onson!7arion! dkk. (#$$$). Nursing Outcome Classifications &NOC'. -t. *ouis
97osby ear84ook
7orton! P. G.! ? @ontaine! D. K. (#$$%). Critical Care Nursing , -olistic ,((roach
Ninth dition) "meri1a9 3olters Klu2er Heatl *ippin1ott 3illiams ? 3ilkins.
<aas! 7eguid Jl ? "deera *eFin. (#$&$). Chronic .idney Disease/ , Practical
Guide to +nderstanding and Management . ,-" 9 I:ford ,niFersity Press
Pri1e! -ylFia ". ? *orraine 7. 3ilson. (#$$). Patofisiologi / .onse( .linis Proses$
Proses Penyakit disi 0 1olume 2. akarta 9 JGC
-melt>er! -. (#$$#). Buku ,3ar .e(erawatan Medikal Bedah. akarta 9 4uku
Kedokteran JGC.
-ari! *. K. (#$$%). 4aktor 5 4aktor 6ang Berhu#ungan Dengan .e(atuhan Dalam
Pem#atasan ,su(an Cairan Pada .lien Gagal Gin3al .ronik 6ang Men3alani
!era(i -emodialisa Diruang -emodialisa 7S+P 4atmawati *akarta)
-udoyo. (#$$'). Buku ,3ar %lmu Penyakit Dalam. akarta 9 4alai Penerbit @K,/
,-D-! ,. -. (#$&&). /n1iden1e! PreFalen1e! Patient Cara1teristi1s! and Treadment
7odalities.
3iley dan 4la12ell. (#$$%). Nursing Diagnoses/ Definition 8 Classification 299:$29;;< N,ND,)-ingapura97arkono print 7edia Pte *td
7/23/2019 Expert Idwg
http://slidepdf.com/reader/full/expert-idwg 8/8