fraud prevention.doc
TRANSCRIPT
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
1/20
Fraud Prevention
(Tugas Makalah Akuntansi Forensik)
Dosen Pengampu: Dr. Roekhudin, Ak.,CA.,CSRS
Disusun oleh:
Annisa Sarina D!uaned"
#rma"unita De$i Aulia
Program Pendidikan Profesi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Brawijaya
Oktober 201
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
2/20
F!AU" P!E#E$%&O$
Pen%egahan atas &raud merupakan %ara dengan ia"a paling e&ekti& untuk mengurangi
kerugian akiat &raud. Pada saat &raud terungkap, tidak ada "ang naman"a pemenang. Pelaku
mengalami kerugian erupa penghinaan dan rasa malu seagai konsekuensi atas peruatan
mereka. Mereka !uga diharuskan mema"ar pa!ak dan dan mema"ar ganti rugi serta seringkali
ada sanksi atau denda dan konsekuensi lain. 'ntuk koran, selain kehilangan aset mereka "ang
di%uri, koran !uga harus mengeluakan ia"a hukum, kehilangan $aktu dan dipulikasikan
negatie serta konsekuensi lain "ang merugikan. ika perusahaan tidak ertindak keras terhadap
pelaku &raud, maka akan tersear kaar ah$a pelaku &raud tidak ditangani atau dihukum dengan
serius sehingga orang lain dalam organisasi akan tertarik untuk melakukan &raud. *rganisasi+
organisasi atau indiidu+indiidu "ang telah proakti& dalam melakukan langkah+langkah
pen%egahan &raud, menemukan ah$a upa"a pen%egahan "ang mereka lakukan mema"ar
diiden "ang esar. Selain itu ia"a inestigasi &raud isa sangat mahal.
Seperti "ang di!elaskan pada %hapter , orang melakukan &raud dikarenakan - &aktor "aitu
() tekanan, () kesempatan, dan (-) rasionalisasi atas pemenaran &raud. /etika tekanan dan
tekanan tinggi, seseorang memutuhkan sedikit rasionalisasi untuk untuk melakukan &raud.
/etika tekanan dan kesempatan rendah, seeorang memutuhkan rasionalisasi leih untuk
melakukan &raud. 0amun, terkadang tekanan ataupun kemampuan seseorang untuk
merasionalisasikan peruatan mereka sangat tinggi sehingga agaimanapun kerasn"a usaha
organisasi untuk men%egah &raud, pen%urian atau &raud tetap ter!adi. &raud memang tidak
mungkin untuk di%egah sepenuhn"a, terutama dalam hal ia"a. 1al teraik "ang isa diharapkan
organisasi adalah mengelola ia"a karena &raud dengan e&ekti&.
*rganisasi "ang se%ara eksplisit memikirkan tentang resiko atas &raud dan se%ara akti&
melakukan langkah+langkah untuk men%iptakan lingkungan "ang tepat dan mengurangi
ter!adin"a, sukses dalam men%egah kean"akan &raud.
Pen%egahan &raud "ang e&ekti& meliatka dua aktiitas &undamental () melakukan
langkah+langkah untuk men%iptakan dan memelihara uda"a !u!ur dan men!un!ung tinggi etika.
() menilai resiko &raud dan mengemangkan respon konkrit untuk mengurangi resiko dan
menghilangkan kesempatan "ang menimulkan ter!adin"a &raud.
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
3/20
A. 'en(i)takan Budaya jujur dan menjunjung tinggi etika
*rganisasi menggunakan eerapa pendekatan untuk men%iptakan lingkungan "ang !u!ur
dan men!un!ung tinggi etika. 2ima unsur paling penting dan umum adalah () memastikan
ah$a model mana!emen pun%ak erperilku sesuai. () memperker!akan pega$ai+pega$ai "ang
tepat, (-) mengkomunikasikan ekpektasi "ang diinginkan organisasi dan meminta kon&irmasi
tertulis atas penerimaan akan ekspektasi organisasi, (3) men%iptakan lingkungan ker!a "ang
positi&, (4) mengemangkan dan menegakkan kei!akan "ang e&ekti& untuk penanganan ketika
ter!adi &raud.
1* %one at t+e %o) ,Pro)er 'odeling-
Mana!emen harus menekankan pada kar"a$an melalui peruatann"a ah$a
ketidak!u!uran, perilaku "ang diragukan atau tidak etis tidak akan ditolerir dalam perusahaan.
Dalam hasil penelitian tentang kenapa orang erohong atau tidak !u!ur menun!ukkan ah$a
terdapat 3 alasan orang erohong. Pertama karena mereka takut akan hukuman atau
konsekuensi "ang merugikan. Mereka merasa telah melakukan sesuatu "ang salah atau kiner!a
mereka tidak memenuhi harapan organisasi sehingga mereka erohong untuk menutupin"a.
Alasan kedua "aitu indiidu "ang terus+menerus merasa takut akan hukuman
mengemangkan keiasaann"a dalam erohong. 5ahkan ketika mereka dihadapkan dengan
keenaran, mereka ersikeras ah$a keohongan mereka adalah keenaran.
Alasan ketiga seseorang erohong atau tidak !u!ur karena mereka telah ela!ar untuk
erohong dengan melihat orang lain erohong "ang merupakan %ontoh ata model "ang
negatie, terutama ketika mereka melihat orang+orang "ang melakukan keohongan isa
eas tanpa dihukum. *rang akan semakin rentan dalam erohong. Dan alasan keempat
seseorang erohong "aitu karena mereka merasa !ika mereka mengatakan "ang seenarn"a,
mereka tidak akan mendapatkan apa "ang mereka inginkan.
Sa"angn"a %ontoh "ang tidak aik atau negatie itu ada dimana+mana. Dengan
meningkatn"a akses in&ormasi, orang semakin mudah mendapatkan in&ormasi tentang ad
modeling atau %ontoh "ang uruk "ang semakin detail terkait tindakan &raud "ang
dipulikasikan di media massa.
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
4/20
2* .iring t+e !ig+t /ind of Em)loyees ,mem)erkerjakan )egawai yang baik-
Cara kedua untuk men%iptakan uda"a !u!ur dan men!un!ung tinggi etika adalah dengan
memperker!akan pega$ai "ang aik. Tidak semua orang !u!ur dan memiliki pemahaman
tentang etika dengan aik. 5ahkan hasil penelitian menun!ukkan ah$a kean"akan orang
ketika dihadapkan dengan tekanan "ang signi&ikan dan kesempatan akan erperilaku tidak
!u!ur daripada eruat !u!ur karena takut akan konsekuensi negatie "ang akan diterima. ika
seuah organisasi ingin sukses dalam men%egah &raud, organisasi harus mempun"ai kei!akan
perekrutan "ang e&ekti& "ang memedakan antara indiidu "ang tidak eretika dan sangat
eretika, terutama ketika merekrut orang untuk posisi atau !aatan "ang eresiko tinggi.
*rganisasi perlu men!alankan prosedur perekrutan "ang proakti& seperti melakukan
penelusuran tentang latar elakang %alon kar"a$an dan memeriksa re&erensi serat
mempela!ari %ara menginterpretasikan respon %alon kar"a$an atas pertan"aan "ang "ang
dierikan. *rganisasi !uga perlu mengu!i ke!u!uran kar"a$an dan lain+lain.
Penelitian teraru telah men"arankan 6thi%al Maturit" Model (6MM) (&igur -.) "ang
men!elaskan tentang alasan seseorang mengamil keputusan atau erperilaku tidak etis. Dasar
dari etika adalah pemahaman tentang etika personal "ang merupakan atas+atas etika paling
dasar terkait tindakan priadi."akni pemahaman mengenai mana "ang enar dan salah,
mengemangkan uda"a &airpla" dan ela!ar agaimana peduli dan erempati dengan orang lain,
mengemangkan rasa hormat terhadap orang lain, mempela!ari prinsip dasar integritas dan
realitas dan erperilaku dengan enar.
2eel kedua dari etika adalah penerapan etika dalam erisnis, "aitu seseorang harus
mampu mener!emahkan apa itu etika dalam dunia usaha. Seagai %ontoh seseorang mungkin
sangat eretika dalam %ara dia memperlakukan keluarga dan temann"a, tapi mungkin dia tidak
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
5/20
memahami ah$a memanipulasi pemukuan dan tidak men"ampaikan pemotongan pa!ak
kepada pemerintah dapat mempengaruhi kehidupan mas"arakat atau merupakan perilaku "ang
tidak etis dan isa diseut penipuan. Seagian esar orang "ang terliat dalam ke!ahatan
keuangan dari eerapa tahun terakhir menganggap diri mereka !u!ur dan etis. 0amun ketika
dihadapkan dengan pilihan tentang apakah akan memanipulasi pemukuan atau mengungkapkan
perilaku "ang tidak pantas, mereka memuat pilihan "ang salah. Mereka tidak tahu agaimana
atau ahkan takut untuk mener!emahkan nilai+nilai etika priadi mereka ke dunia isnis.
Tingkatan ketiga adalah /eeranian untuk erperilaku etis . /eeranian untuk erperilaku
etis adalah kekuatan dan ke"akinan untuk ertindak se%ara tepat dalam situasi sesulit apapun.
Seseorang dapat memiliki pemahaman etika dan mampu mener!emahkann"a ke dalam isnis tapi
tidak memiliki keeranian untuk mengamil sikapo atau ertindak sesuai etika ketika diperlukan.
Dalam suatu penipuan aru+aru ini, leiha dari 7 orang memalsukan laporan keuangan. Semua
ersaksi ah$a mereka sadar ah$a tindakan mereka tidak etis tetapi tidak satupun dari mereka
"ang erani untuk tetap erdiri atau ertindak sesuai ke"akinan mereka.
2eel tertinggi adalah /epemimpinan "ang eretika "ang menanamkan pada orang lain
keinginan untuk mengemangkan kesadaran etis dan keeranian untuk erperilaku etis. Pada
leel ini memutuhkan seseorang "ang mampu menginspirasi orang lain memlaui kata misaln"a
dalam entuk a!akan ataupun dengan menun!ukkan mana!emen "ang aik.
Di kean"akan organisasi, ada sekelompok ke%il kar"a$an "ang telah memahami dengan
aik agaimana eretika dan telah mempela!ari agaimana menerapkan nilai+nilai etika kedalam
isnis. Mereka !uga selalu melakukan hal "ang enar. Ada kelompok ke%il lain "ang tidak
mengerti tentang agaimana erperilaku "ang etis. /elompok ini akan %enderung tidak !u!ur
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
6/20
ketika ketidak!u!uran terseut menguntungkan mereka. /elompok teresar "ang ada di dalam
organisasi adalah perpaduan dari kedua kelompok seelumn"a. Maksudn"a kelompok ini akan
menempatkan dirin"a atau ertindak sesuai dengan situasi. /elompok ini tahu mana "ang enar
dan salah, tahu agaimana menerapkan etika mereka ke dunia isnis, dan kadang memiliki
keeranian untuk melakukan apa "ang dianggap enar. 0amun karena tidak konsisten dalam
men!adikan seseorang seagai %ontoh, etika kelompok ini ergantung pada situasi dimana
mereka ditempatkan. 'mumn"a, kelompok ini akan mengikuti pemimpin mereka dan dapat
dipengaruhi oleh struktur dan uda"a organisasi. /etika dalam perusahaan diterapkan pola
kepemimpinan "ang mengedepankan etika dengan tegas, kelompok teresar ini akan %enderung
memuat keputusan "ang tepat. Figur pemimpin "ang aik akan mengarahkan kar"a$ann"a
untuk selalu !u!ur dan mengamil keputusan "ang tepat.
Dalam penelitian tentang ke!u!uran ditemukan ah$a terdapat tiga ma%am kelompok
indiidu, "aitu :
*rang+orang "ang hampir selalu !u!ur (8 -79 dari populasi)
*rang+orang "ang ke!u!urann"a situasional (8 379 dari populasi)
*rang+orang "ang selalu tidak !u!ur (8 -79 dari populasi)
Contoh "ang aik dan langkah+langkah pen%egahan &raud "ang aik akan men%egah kelompok
kedua untuk eruat tidak !u!ur. 'ntuk kelompok ketiga, tidak an"ak "ang isa dilakukan untuk
men%egah mereka eruat tidak !u!ur. Solusin"a adalah dengan memiliki kei!akan perekrutan
"ang "ang ik untuk mengurangi kemungkinan memperker!akan indiidu "ang tidak !u!ur.
* ommuni(ating E)e(tations of .onesty And &ntegrity
Cara ketiga untuk untuk men%iptakan uda"a !u!ur dan men!un!ung tinggi etika adalah
dengan men"ampaikan harapan+harapan organisasi terkait ke!u!uran dan integritas, meliputi ()
mengidenti&ikasi nilai+nilai dan etika "ang tepat. () mengadakan pelatihan mengenai
pemahaman &raud "ang dapat memantu kar"a$an memahami &raud "ang potensial ter!adisehingga mereka tahu agimana %ara mengatasi dan melaporkan. (-) men"ampaikan hukuman
"ang akan diterima pelanggar atau pelaku &raud. Agar kode etik "ang sudah diran%ang e&ekti&,
organisasi atau perusahaan harus mengkomunikasikann"a kepada kar"a$an, endor, dan
pelanggan. Selain itu perusahaan !uga mengharuskan kar"a$ann"a untuk memuat pern"ataan
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
7/20
tertulis dan disepakati untuk selalu erperilaku etis dan akan mendapat hukuman ketika tidak
erperilaku sesuai dengan kode etik perusahaan.
* reating a )ositive work Environment
Cara keempat untuk untuk men%iptakan uda"a !u!ur dan men!un!ung tinggi etika adalah
dengan men%iptakan lingkunga ker!a "ang positi&. 1asil penelitian menun!ukan ah$a &rekuensi
ter!adin"a &raud leih ke%il ketika pega$ai merasa n"aman dan merasa memiliki organisasi.
Terdapat tiga %ara untuk men%iptakan lingkungan ker!a "ang positi&, "aitu:
. Memiliki kode etik "ang tertulis
Salah satu %ara untuk men%iptakan dan mengkomunikasikan ekspektasi "ang !elas tentang
apa "ang isa dan tidak isa diterima dalam suatu organisasi adalah memiliki kode etik "ang
tertulis. 5agian 37 dari Saranes + *;le" A%t o& 77 , < /ode 6tik untuk Petugas /euangan
Senior , < me$a!ikan setiap perusahaan puli% memiliki kode etik untuk mana!emen dan de$an
direksi organisasi tidak %ukup han"a dengan memiliki kode etik namun !uga harus disampaikan
kepada seluruh kar"a$an. 1al ini sangat erman&aat agi organisasi. /ar"a$an men"etu!ui
se%ara tertulis per!an!ian untk erperilaku etis akan mengurangi kemungkinan ter!adin"a &raud.
Selain itu kei!akan ata sanksi "ang tegas harus dierikan kepada pelaku &raud untuk memeri
peringatan kepada "ang lain dampak atau akiat dari tindakan &raud isa sangat merugikan.
. Open door policies
Cara kedua untuk men%iptakan seuah lingkungan ker!a "ang positi& sehingga organisasi
memuat organisasi tidak mudah terserang fraud adalah dengan kei!akan teruka atau
kei!akan mempermudah akses . kei!akan teruka dapat men%egah fraud dengan dua %ara,
"aitu:
. 5an"ak orang melakukanfraud karena mereka merasa ah$a mereka tidak mempun"ai
seseorang untuk er%erita. Terkadang, ketika seseorang memendam masalahn"a dalam
diri mereka sendiri, mereka kehilangan perspekti& tentang tindakan "ang tepat dan
tentang konsekuensi "ang di dapat akiat tindakan "ang salah. /ehilangan perspekti& ini
dapat men"eakan pengamilan keputusan "ang tidak !u!ur.. /ei!akan teruka memuat mana!er dan lainn"a sadar akan tekanan kar"a$an,
masalah kar"a$an ataupun rasionalisasi dari kar"a$an./esadaran ini memungkinkan
mana!er untuk melakukan tindakan pen%egahan fraud.Penelitian menun!ukkan ah$a
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
8/20
seagian esarfraud (= persen dalam satu penelitian) dilakukan oleh seseorang "ang
ertindak sendirian.seagai %ontoh dari seseorang "ang melakukanfraud "ang mungkin dapat di%egah oleh
organisasi dengan kei!akan teruka adalah seagai erikut:
Mi%k" adalah seorang pengontrol seuah perusahaan pengemasan uah ke%il. Di posisiterseut, dia menggelapkan leih dari >.777 dari perusahaan. ketika ditan"a mengapa, dia
men!a$a ? tidak seorang pun di perusahaan, khususn"a pemilik perusahaan, eri%ara
kepada sa"a. Mereka memperlakukan sa"a tidak adil. Mereka eri%ara kepada sa"a. Mereka
ersikap kasar kepada sa"a. Mereka melakukan apapun semaun"a.@
3. Positive personnel and operating procedure
Cara ketiga untuk men%iptakan lingkungan ker!a "ang positi& sehingga memuat organisasi
tidak mudah terserangfraud, adalah memiliki personil positi& dan kei!akan operasi. Penelitian
menun!ukkan ah$a personil positi& dan kei!akan operasi merupakan &aktor "ang penting
dalam menentukan tinggi rendahn"a lingkunganfraud.
5eerapa &aktor "ang men"eakan tinggin"a &rekuensi &raud dan "ang menimulkan
lingkungan ker!a "ang tidak positi& "aitu :
Top mana!emen "ang tidak peduli dan tidak memperhatikan perilaku kar"a$an
/urangn"a pengakuan atas prestasi ker!a kar"a$an
/etidakadilan "ang dirasakan dalam suatu organisasi.
Mana!emen "ang otoriter dan tidak partisipati&
2o"alitas organisasi "ang rendah
5udget e;pe%tation "ang tidak masuk akal
a!i "ang terlalu rendah
Minim pelatihan dan peluang untuk naik !aatan
Asensi "ang tinggi
/urangn"a ke!elasan mengenai tanggung !a$a organisasi
/omunikasi "ang uruk dalam organisasi
3* Pro)er .andling of Fraud and Fraud Per)etrators 4+en Fraud O((urs
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
9/20
Cara keempat dan "ang terakhir untuk men%iptakan uda"a !u!ur dan men!un!ung tinggi
etika adalah dengan memiliki kei!akan "ang tepat untuk menangani &raud !ika ter!adi. Seaik
apapun entuk pe%egahan &raud "ang dilakukan organisasi, &raud masih isa ter!adi. %ara
organisasi dalam menangani &raud akan sangat erdampak pada !umlah &raud pada masa "ang
akan datang. /ei!akan "ang e&ekti& untuk menangani &raud "aitu dengan melakukan pen"elidika
se%ara men"eluruh, dierlakukan tindakan tegas se%ara konsisten terhadap pelaku &raud,
dilakukan %ontrol dan penilaian terhadap resiko sehingga pengendalian isa ditingkatkan. Setiap
organisasi harus menentukian siapa "ang akan ertanggung !a$a terkait pen%egahan,
pendeteksian maupun inestigasi terkait &raud. Sehingga dapat diputuskan agaimana &raud akan
ditangani se%ara hukum serta menu"usun upa"a pen%egahan &raud.
6. Providing an employee assistance programs (EAP)
Program antuan kar"a$an atau 6mplo"ee Assistan%e Programs (6AP) dinilai erperan
dalam men%egah tindakan ke%urangan "ang erasal dari moti& tekanan atau pressure. Program ini
dapat dilakukan dengan %ara memerikan pela"anan personal agi kar"a$an seperti :+ kesehatan,+ team uilding,+ pelatihan,+ resolusi kon&lik,+ respon terhadap peristi$a kritis,+ imingan konseling, serta+ ru!ukan "ang dapat memantu mengurangi resiko "ang ditimulkan dari tindakan
ke%urangan.
Program terseut dinilai dapat memerikan peruahan agi kehidupan sehari+hari
kar"a$an serta dapat meningkatkan kualitas ker!a "ang dimiliki. Seagian esar organisasi "ang
sukses, memandang 6AP seagai kontriusi "ang penting untuk men"ukseskan isnis mereka
dan seagai man&aat "ang erharga untuk kar"a$an mereka.. *rganisasi mengakui ah$a
memiliki kemampuan untuk memerikan pela"anan dan pertolongan dengan tepat kepada
kar"a$an "ang mandapatkan masalah ataupun musiah, akan mengurangi ia"a keuangan
terkait. Sehingga hal ini akan mengurangi tekanan "ang akan dirasakan oleh kar"a$an apaila
mereka sedang tertimpa masalah atau musiah sedangkan mereka merasa ah$a keutuhan
keuangan mereka tidak ter%ukupi. 1al "ang demikian akan mengurangi kemungkinan kar"a$an
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
10/20
untuk melakukan ke%urangan karena tekanan "ang akan dialami oleh kar"a$an telah diantisipasi
oleh perusahaan.
B. Eliminasi /esem)atan %erjadinya Fraud
Selain men%iptakan uda"a !u!ur dan men!u!ung tinggi etika, pen%egahan &raud "ang
e&ekti& "aitu dengan menghilangkan peluang ter!adin"a &raud. 2ima metode untuk mengeliminasi
kesempatan ter!adin"afraud adalah seagai erikut:
1* 'emiliki )engendalian internal yang baik
Cara pengungkapan terluas untuk men%egah ter!adin"a fraud adalah dengan memiliki
sistem pengendalian "ang aik. #nternal auditor mendukung upa"a mana!emen untuk
men%iptakan seuah uda"aMenurut Ameri%an #nstitute o& Certi&ied Puli% A%%ountant (A#CPA) dalam 1all
(77B:), sistem pengendalian internal adalah serangkaian aktiitas "ang terdiri atas eragai
kei!akan, praktik, dan prosedur "ang diterapkan oleh perusahaan untuk men%apai empat tu!uan
umum, "akni men!aga aktia perusahaan, memastikan akurasi dan keandalan %atatan serta
in&ormasi akuntansi, mendorong e&isiensi dalam operasional perusahaan, serta mengukur
kesesuaian dengan kei!akan serta prosedur "ang ditetapkan oleh pihak mana!emen. Dalam
sistem pengendalian internal perlu mengetahui metode, ukuran, serta hal lain terkait dengan
pelaksanaan kiner!a operasional suatu entitas apakah telah sesuai dengan standar, kei!akan, dan
prosedur "ang erlaku. Fungsi penting dari sistem pengendalian internal antara lain:+ Pengendalian untuk pen%egahan (preentie %ontrol), "akni men%egah timuln"a suatu
permasalahan seelum masalah terseut mun%ul.+ Pengendalian untuk pemeriksaan (dete%tie %ontrol), "akni diperlukan untuk mengungkap
suatu permasalahan ketika masalah terseut mun%ul.+ Pengendalian korekti& (%orre%tie %ontrol), "akni meme%ahkan masalah "ang ditemukanoleh pengendalian untuk pemeriksaan.Menurut Committee o& Sponsoring *rganiations o& the Tread$a" Commission (C*S*)
dan SAS = dalam 1all (77B:), sistem pengendalian internal terdiri dari lima komponen
"ang diran%ang dan diimplementasikan untuk memerikan !aminan ah$a sasaran hasil
pengendalian dalam suatu entitas akan terpenuhi, diantaran"a:a. 5ingkungan )engendalian yang baik , digunakan untuk menentukan arah perusahaan
dan memengaruhi kesadaran pengendalian pihak mana!emen dan kar"a$an. 6lemen
penting dari lingkungan pengendalian antara lain integritas dan nilai etika mana!emen,
struktur organisasi, keterliatan de$an komisaris dan komite audit, &iloso&i mana!emen
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
11/20
dan siklus operasionaln"a, prosedur untuk mendelegasikan tanggung !a$a dan otoritas,
metode mana!emen untuk menilai kiner!a, pengaruh eksternal, serta kei!akan dan praktik
perusahaan dalam mengelola sumer da"a manusia.. Penilaian risiko6 digunakan untuk mengidenti&ikasi, menganalisis, dan mengelola
eragai risiko "ang erkaitan dengan perusahaan.
Dalam mengidenti&ikasi resiko &raud, organisasi harus mempertimangkan
karakteristik organisasi, indistri, dan 0egara tertentu "ang dapat mempengaruhi resiko
&raud. Suatu oraganisasi "ang se%ara e&ekti& menerapkan pen%egahan &raud akan ter&okus
pada pertan"aan+pertan"aan erikut :
ika &raud ter!adi di dalam organisasi kami, dimana kah kemungkinan esar &raud akan
ter!adi..EE organisasi akan er&okus pada !enis+!enis &raud "ang paling mungkin
ter!adi. Pada posisi kara"a$an mana "ang memungkinan ter!adin"a &raud..EE organisasi akan
memastikan ah$a !ika tindakan %ontrol dan pen%egahan telah sesuai maka agian
mana "ang mungkin menimulkan ter!adin"a &raud
ika kemungkinan &raud ter!adi pada organisasi, maka ge!ala akan "ang mungkin
timul atau terlihat..EE
%. Aktivitas )engendalian yang baik, "akni eragai kei!akan dan prosedur "ang
digunakan untuk memastikan ah$a tindakan "ang tepat telah diamil untuk mengatasi
risiko perusahaan "ang telah diidenti&ikasi.Ada lima tipe pengendalian aktiitas, "aitu:) Pemisahan tugas
Memiliki dua orang untuk melakukan seuah tugas se%ara ersama+sama atau
memisah tugas ke dalam eerapa agian !adi tidak satupun orang menangani satu
tugas se%ara penuh.) Sistem otorisasi
1an"a indiidu "ang diotorisasi "ang memiliki $e$enang untuk men"elasaikan
suatu tugas tertentu.-) Perlindungan &isik
Perlindungan &isik terhadap aset ini dapat dilakukan dengan %ara pen"impanan,
pengamanan ataupun perlindungan untuk men%egah akses untuk aset dan pen%atatan3) Pemeriksaan independen
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
12/20
Mengimplementasikan sistem pemeriksaan "ang independen isa dilakukan dengan
eragai %ara, misaln"a melakukan proses audit, melakukan rotasi peker!aan,
ataupun perintah liuran.4) Sistem dokumentasi dan pen%atatan
Memiliki sistem dokumentasi dan pen%atatan dapat men!adi !e!ak audit utnukpemeriksaan atas atiitas dan dokumen transaksi "ang men%urigakan.
pendendalian &isik, otorisasi "ang tepat, dan pemisahan tugas merupakan pengendalian
"ang iasan"a dilakukan untuk men%egah fraud, "ang dinamakan pengendalian pen%egahan,
sedangkan pemeriksaan independen serta dokumen dan %atatan iasan"a digunakan untuk
pengendalian pendeteksian.
%&PE PE$7E$"A5&A$ A/%&%A8
%&PE PE$7E$"A5&A$ PE$7E$"A5&A$ A/%&%A8
Pengendalian Preentie . Pemisahan tugas. Sistem otorisasi-. Perlindungan &isik
Pengendalian dete%tie . Pemeriksaan independen. Sistem dokumentasi dan pen%atatan
d. Pengawasan, merupakan suatu proses "ang memungkinkan kualitas desain
pengendalian internal serta kiner!a operasional dapat er!alan dengan aik. Aktiitas
penga$asan erkaitan dengan penilaian kualitas pengendalian intern untuk menentukan
apakah pengendalian terseut telah eroperasi sesuai dengan harapan dan dimodi&ikasi
sesuai dengan peruahan kondisi. 1al terseut dapat di$u!udkan melalui eerapa
prosedur terpisah atau melalui aktiitas "ang er!alan.e. &nformasi dan komunikasi yang baik, kualitas dari suatu in&ormasi "ang dihasilkan
erdampak pada kemampuan pihak mana!emen untuk mengamil tindakan serta
memuat keputusan "ang erhuungan dengan operasional perusahaan serta memuat
laporan keuangan "ang andal. #n&ormasi dan komunikasi men"angkut tu!uan pelaporan
keuangan, termasuk sistem akuntansi, terdiri dari metode dan %atatan "ang diuat untuk
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
13/20
mengidenti&ikasi, men"usun, menganalisis, mengelompokkan, men%atat, dan
melaporkan transaksi entitas dan men!aga akuntailitas harta dan hutang "ang
erhuungan. /omunikasi meliputi memerikan pemahaman "ang !elas mengenai
peranan dan tanggung !a$a indiidu mengenai pengendalian intern pada pelaporan
keuangan.
2* 'em)erke(il kolusi atau )ersekongkolan antara karyawan dengan )i+ak yang lain
Memperke%il peluang ter!adin"a kolusi antar kar"a$an perlu dilakukan karena tindakan
terseut memungkinkan dapat menimulkan persekongkolan untuk melakukan tindakan
ke%urangan. Tindakan ke%urangan "ang ditimulkan karena adan"a kolusi atau persekongkolan
%ukup sulit untuk dideteksi karena dilakukan oleh an"ak pihak.
Peningkatan kasus kolusidapat timul karena dua situasi, "akni
1. Si&at dan lingkungan isnis "ang semakin kompleksDalam lingkungan isnis "ang semakin kompleks, kar"a$an "ang mendapat keper%a"aan
akan eroperasi pada lingkungan khusus serta terpisah dari kar"a$an lain2. Meningkatn"a &rekuensi huungan ker!a dengan endor atau pemasok.
huungan ker!a dengan endor atau pemasok !uga eresiko ter!adi tindakan fraud ketika
transaksihan"adilakukandenganlisandanukanper!an!iantertulissertaadan"ahuungan "ang
dekatantara pen!ual dan pemeli.
Fraud pada agian pemelian dan pen!ualan merupakan fraud tipe kolusi "ang sering
ter!adi. Terkadang, endor dan pelanggan "ang tak ersalah dapat terseret dalam tindakan fraud
oleh seorang kar"a$an dalam seuah organisasi karena mereka takut !ika mereka tidak
diikutsertakan dan huungan isnisn"a akan hilang.
3. 'engawasi karyawan serta menera)kan sebua+ sistem wistle!"lowing
5iasan"a, pelakufraudmenggunakan uang %urian mereka untuk menun!ang keiasaan"a,
meningkatkan ga"a hidup mereka, atau mema"ar ean+ean "ang ada. /etika mana!er dan
kolega meraka memperhatikan ge!ala ga"a hidup "ang dihasilkan dari pengeluaran ini, fraud
akan %epat dapat dideteksi. e!ala "ang menun!ukkan adan"a fraud, iasan"a ditun!ukkan
dengan perilaku dari pelakufraud "ang tidak seperti iasan"a dan erleihan, misaln"a memeli
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
14/20
kendaraan mahal, pakaian mahal, atau rumah me$ah aru, mengadakan liuran "ang erleihan,
dan lain seagain"a.Fasilitas penga$asan tertutup merupakan salah satu pendeteksian a$al terhadap fraud.
Pada eerapa kasus "ang telah kita pela!ari, seseorang "ang mengetahui adan"a fraud "ang
ter!adi, takut untuk menun!ukkan in&ormasi terseut atau tidak tahu agaimana %ara
mengungkapkan in&ormasi terseut. untuk kasus seperti ini, sistem whistle-blowing akan
memantu untuk meme%ahkan masalah "ang ada. Program Whistle-blowing"ang aik adalah
alat "ang paling e&ekti& untuk tindakan pen%egahan fraud. Whistle blowingadalah tindakan
seorang peker!a "ang memutuskan untuk melapor kepada media, kekuasaan internal atau
eksternal tentang hal+hal ilegal dan tidak etis "ang ter!adi di lingkungan ker!a.
0amun terkadang,
sistem whistle-blowing!uga gagal dalam mendeteksi kelakuan uruk seseorang. Deloitte, salah
satu dari /antor Akuntan Pulik the big 4 men"impulkan ah$a ada empat alasan mengapasistem whistle blowinggagal untuk mendeteksi kelakuan uruk seseorang, diantaran"a adalah
seagai erikut:) /urangn"a kerahasiaan identitas pelapor
Salah satu halangan teresar whistle-blower melaporkan seuah kelakuan uruk di
lingkungan ker!an"a adalah karena adan"a rasa takut. ika kar"a$an melaporkan seuah
kelakuan "ang uruk dalam lingkungan ker!an"a melalui seuah saluran internal tanpa
adan"a !aminan kerahasaiaan identitas, mereka akan merasa seperti meniup peluit, artin"a
orang "ang melakukan seuah kelakuan uruk akan mengetahui siapa "ang melaporkan
sikap urukn"a terseut. Mereka seenarn"a ingin melaporkan tentang kelakuan uruk "ang
ter!adi di dalam organisasin"a tetapi mereka tidak mau hal ini malah mena!di ean
priadin"a.) 5uda"a
Seuah uda"a organisasi diatur oleh arahan dari agian atas. ika mana!emen memerikan
%ontoh "ang uruk terkait kelakuan uruk, maka kar"a$an akan mengatakan dua hal, "ang
pertama mereka takut dihukum oleh pihak mana!emen dan "ang kedua, mereka per%a"a
ah$a pihak mana!emen tidak men"ukai adan"a pelaporan dari whistle blower, khususn"a
!ika hal terseut erhuungan dengan tim mana!emen.-) /ei!akan
ika kei!akan "ang erhuungan dengan perilaku "ang dapat diterima dan etis tidak diatur
se%ara !elas dalam seuah organisasi, maka kar"a$an akan tidak tahu se%ara pasti hal+hal
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
15/20
apa sa!a "ang dianggap erkelakuan uruk dan merasa keingungan ketika akan melaporkan
suatu tindakan "ang men%urigakan.3) /urangn"a pengetahuan
ika adan"a sistem whistle blowing terseut tidak dikomunikasikan se%ara e&ekti& kepada
kar"a$an atau tidak digunakan se%ara terus menerus, maka intensitas kar"a$an untukmenggunakan sistem terseut akan erkurang atau ahkan kar"a$an tidak tahu agaimana
%ara mengaksesn"a.Sistem whistle blowing akan eker!a se%ara e&ekti& apaila memenuhi elemen+elemen
seagai erikut:) /erahasiaan identitas
/ar"a$an harus di!amin ah$a mereka dapat melaporkan seuah tindakan uruk tanpa
adan"a rasa takut. Sistem "ang e&ekti& harus men"emun"ikan identitas dari pelapor.
sehingga, pada saat pelaku tindakan uruk tidak mengetahui ah$a tindakann"a terseut
telah terlaporkan dan pelaku terseut masih tetap melakukan tindakan urukn"a, maka akan
leih mudah untuk dieriikasi melalui pen"elidikan leih lan!ut terhadap tindakan uruk
"ang telah terlaporkan terseut.
) #ndependen/ar"a$an merasa n"aman untuk melaporkan seuah tindakan uruk "ang ter!adi dalam
lingkungan organisasin"a kepada pihak "ang independen "ang tidak ada huungann"a
dengan organisasi atau dengan pihak+pihak "ang terliat.-) /emudahan akses
/ar"a$an harus memiliki earapa saluran ereda "ang akan digunakan untuk melaporkan
seuah tindakan uruk "ang ter!adi dalam lingkungan organisasin"a, misaln"a ia telepon,
e+mail, online, ataupun surat. 1al ini memastikan ah$a seluruh kar"a$an dapat men!aga
kerahasiaan identitasn"a dalam melaporkan tindakan uruk dengan saluran "ang mereka
gunakan.3) Menindaklan!uti
Peristi$a "ang terlapor dengan adan"a sistem whistle blowing harus ditindaklan!uti dan
diealuasi !ika memang diutuhkan. 1al ini akan menun!ukkan man&aat dari sitem dan
mendorong adan"a pelaporan leih lan!ut terkait tindakan uruk dalam lingkungan
organisasi.
#. 'en(i)takan sebua+ eks)ektasi +ukuman atau sanksi
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
16/20
Seperti "ang telah diketahui ah$a pen%egah teresar dari peruatan ketidak!u!uran adalah
ketakutan seseorang terhadap hukuman. Men%iptakan ekspektasi hukuman merupakam proses
pemuatan serangkaian kei!akan "ang tegas dalam upa"a meminimalisir tindakan ke%urangan
dan segala entuk ketidak!u!uran. 'pa"a ini erkaitan dengan sistem re$ard and punishment.
Sistem re$ard atau penghargaan akan dierikan terhadap kar"a$an "ang dianggap kooperati&
dalam upa"a men%egah tindakan ke%urangan dalam suatu entitas. Sealikn"a, sistem punishment
atau hukuman akan dierikan kepada kar"a$an "ang terukti melakukan tindakan ke%urangan
sehingga merugikan eragai pihak dalam entitas terseut. Seuah kei!akan "ang tegas harus
dipulikasikan kepada kar"a$an ah$a segala entuk tindakan ke%urangan pasti akan dikenakan
sanksi. 1al ini dapat mengurangi resiko ter!adin"a tindakan ke%urangan "ang didorong oleh
&aktor rasionalisasi.
$. 'enera)kan%raud auditing se(ara )roaktif*
Seuah entitas "ang se%ara proakti& melakukan audit terhadap tindakan ke%urangan dapat
men%iptakan kesadaran pada kar"a$an ah$a segala tindakann"a akan terus ditin!au dan
dia$asi setiap saat, sehingga mereka akan ditanamkan mindset takut terkena sanksi !ika
melakukan fraud. Auditing terhadap tindakan ke%urangan (&raud auditing) dapat dilakukan
melalui empat tahapan, "akni
) Mengidenti&ikasi eksposur resiko tindakan ke%urangan,) Mengidenti&ikasi ge!ala tindakan ke%urangan pada masing+masing eksposur,-) Memangun program audit untuk men%ari ge!ala dan eksposur terseut se%ara proakti&,3) Men"elidiki ge!ala+ge!ala tindakan ke%urangan "ang telah diidenti&ikasi.
Auditor men!adi sangat serius dalam melakukan fraud auditing se%ara proakti& karena
termotiasi dengan pern"ataan Statement on uditing Standards !SS" #o. $$, %onsideration of
Fraud in a Financial Statement udit. Salah satu seksi dalam SAS 0o. BB memahas tentang
perlun"a melakukan pemahaman terhadap risiko tindakan ke%urangan ketika auditor tengah
er&okus pada peningkatan keraguan "ang pro&esional, erdiskusi dengan mana!emen apakah
mereka men"adari adan"a ge!ala &raud, melakukan pengu!ian audit "ang tidak terduga, serta
mens"aratkan adan"a prosedur audit "ang memadai. Dalam perkemangann"a, disamping
men!adi leih skeptis dalam memeriksa laporan keuangan, auditor !uga mengemangkan unit
khusus "ang erkonsentrasi pada pendeteksian &raud se%ara proakti&. Dengan kema!uan
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
17/20
teknologi, pendeteksian &raud se%ara proakti& akan men!adi leih mudah. Dimana penggunaan
teknologi untuk mendeteksifraud ini akan di!elaskan leih lan!ut pada %hapter selan!utn"a.
* Organisasi dan%raud9 model saat ini
5an"ak perusahaan tidak memiliki seuah pendekatan proakti& untuk menghadapi fraud dan
mengurangi perilaku ke%urangan. selama pen%egahan fraud tidak ditekankan di dalam seuah
perusahaan, akan terdapat keingungan mengenai siapa "ang ertanggung !a$a untuk
mendeteksi, men%egah dan menginestigasi fraud.Model saat ini "ang sering digunakan oleh
seagian esar perusahaan untuk menghadapifrauddapat digamarkan pada &igur dia$ah ini.
/eempat tahap dalam &igur di atas dapat di!elaskan seagai erikut:
. Peristi$afraudter!adi dalam seuah organisasiPeristi$afraudini tidak dia$ali oleh pelatihan pengehauan se%ara &ormal atau pengukuran
pen%egahan lainn"a. Sekalifraudter!adi, perusahaan akan tera$a pada situasi "ang krisis,
karena hal terseut memutuhkan pengidenti&ikasian terhadap pelaku, ingin menghindar dari
erita pulik, ingin erusaha untuk menutupi kerugiann"a, ingin mengurangi dampak
keseluruhan dari apa "ang ter!adi dalam perusahaan, dan akhirn"a akan terperangkap dalam
emosi krisi.. #nestigasi
Pada tahap ini, agian keamanan dan internal audit akan diliatkan. Seagian esar kegiatan
inestigati& meliputi $a$an%ara dan pemeriksaan dokumentasi. Proses inestigasi ini
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
18/20
mungkin atau tidak mungkin men"eakan adan"a resolusi, memutuhkan $aktu "ang
ekstensi&, dan memutuhkan ia"a "ang mahal.-. Aksi atau tindakan
Setelah proses inestigasi terselesaikan, perusahaan harus memutuskan tindakan apa "ang
akan diamil terkait pelakufraud. Terdapat tiga hal "ang dapat dilakukan dalam tahap ini,"aitu:+ Tidak melakukan tindakan apapun+ Mengakhiri kasus+ Mengakhiri dan men%ari penuntutan terhadap pihak terkait
3. ResolusiTahap "ang terakhir ini meliputi :+ Penutupan &ile+ memperaiki ersama hal "ang tidak terurus+ mengganti kar"a$an+ kemungkinan mengimplementasikan pengendalian aru
+ peme%ahan masalah
-
7/23/2019 FRAUD PREVENTION.doc
19/20
!E#&E4 A!%&/E5
&$%E7!&%:6 U$E%.&A5 BE.A#&OU!6 A$" %E$"E$: OF F!AU"
%a+un )enelitian ; 200