managing information technology chapter 9
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
1/9
Page | 1
CH 09. METHODOLOGIES FOR CUSTOM SOFTWARE DEVELOPMENT
Jika organisasi memiliki ahli sistem informasi, mereka cenderung mengembangkan
custom application nya sendiri. Jika organisasi tidak memiliki ahli SI, mereka cenderung
bekerja sama dengan pemasok dari luar untuk menyediakan personel SI secara temporer atau
untuk mengembangkan custom software bagi organisasi.
Pada bagian ini disajikan dua pendekatan untuk mengembangkan customized
application yaitu pendekatan system development life cycle (SDLC) tradisional dan problem-
oriented analytical and query enviroment serta dua pendekatan terbaru yaitu rapid
application development (RAD) dan agile development approach.
SYSTEMS DEVELOPMENT LIFE CYCLE METHODOLOGY
Ada tiga fase dalam system life cycle yaitu definition, construction dan implementation.
SDLC merupakan pendekatan yang sangat terstruktur. SDLC memberi titik awal untuk
memahami apa saja yang terkait dalam pengembangan sistem aplikasi.
The SDLC Steps
SDLC mencakup tiga fase
dan delapan tahap, namun
jumlah ini juga bergantung pada
kondisi organisasi.Fase
definition merupakan fase
penting karena
menggambarkan
pengembangan sistem dan
mendefinisikan secara rinci apa yang harus dilakukan sistem. Dalam fase construction, ahli SI
menghasilkan working system berdasarkan spesifikasi yang ditetapkan di awal. Fase ini
mencakup penggunaan teknik terstruktur seperti data flow diagram, E-R models dan
structure charts.
Karakteristik utama pendekatan SDLC adalah review formal secara luas oleh anggota
project team dan manajemen di akhir tiap tahap utama. Review ini bertujuan memastikan
apakah kebutuhan seluruh pihak yang terpengaruh oleh sistem telah terpenuhi, isu telah
dipertimbangkan serta dampak sistem yang sedang dikembangkan terhadap sistem lain yang
sudah ada harus dipertimbangkan. Tanpa persetujuan formal, project team tidak dapat
memulai tahap selanjutnya.
Dalam fase implementation, sistem baru akan dijalankan dalam organisasi dan akan
terus dipertahankan atau diubah ketika diperlukan sehingga akan senantiasa mencerminkan
apa yang diperlukan organisasi. Dua tahapan terakhir (operations and maintenance)
dimasukkan dalam life cycle untuk mengakui bahwa pengembangan custom application
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
2/9
Page | 2
merupakan investasi utama persahaan yang akan memiliki biaya operasional dan
pemeliharaan secara terus-menerus.
Figure 2 merinci biaya yang harus dikeluarkan perusahaan untuk mengembangkan
sistem, terlihat bahwa tahap requirement definition memakan biaya paling besar karena
penentuan kebutuhan bisnis secara matang dapat mencegah banyaknya biaya yang
dikeluarkan pada tahap selanjutnya karena definisi kebutuhan yang kurang memadai.
Pendekatan SDLC tradisional disebut juga watefall modelkarena output satu tahapan akan
menjadi input tahapan selanjutnya namun juga dapat dikatakan sebagai pendekatan spir al
karena perubahan kebutuhan atau desain menyebabkan kita kembali ke tahap awal.
Initiating New Systems Projects
Ada beberapa pendekatan yang dilakukan untuk memutuskan aplikasi baru. Proses ini
dimulai dari pengajuan proposal secara formal oleh departemen bisnis. Proposal ini akan
direview dan disusun prioritasnya oleh komite pada tingkat departemen atau divisi. Ketika
memerlukan investasi dan sumber daya dalam jumlah besar, departemen mungkin diminta
menunggu karena memerlukan persetujuan manajemen puncak dan dewan komisaris.
Setelah proposal disetujui dan sumber daya ditetapkan ke suatu proyek, proses formal SDLC
dimulai.
Bagi beberapa proyek, persetujuan awal hanya berfungsi sebagai dukungan untuk
melanjutkan ke tahap analisis kelayakan (feasibility analysis). Setelah itu, diperlukan
persetujuan tambahan. Dokumen hasil analisis kelayakan dijadikan dasar pengambilan
keputusan apakah akan investasi pada suatu custom application.
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
3/9
Page | 3
Defini ti on Phase
Feasibility Analysis
Project manager dan analis sistem ditugaskan untuk bekerja bersama manajer bisnis
dalam menyusun analisis kelayakan sistem yang diajukan secara rinci. Ada tiga jenis
kelayakan yang akan dinilai yaitu dari segi ekonomi, operasional dan teknis. Analis sistem
informasi bekerja bersama sponsoring manager (manajer yang mengusulkan sistem) dan ataumanajer bisnis yang lain untuk mendefinisikan apa yang diharapkan dapat dilakukan sistem
yang baru, output yang akan dihasilkan, input yang akan diterima, bagaimana input diperoleh
dan database yang diperlukan.
Aktivitas penting dalam tahap ini adalah mendefinisikan lingkup atau batasan sistem,
terkait siapa yang akan dilayani sistem, apa yang akan dilakukan dan tidak dilakukan sistem
serta pemrosesan data yang dimasukkan dan tidak dimasukkan. Analis SI bertanggung jawab
menilai kelayakan teknis sistem berdasarkan pengetahuan teknologi terkini, keahlianpersonel internal dan infrastruktur yang diperlukan untuk mengembangkan dan mendukung
sistem yang diajukan.
Manajer bisnis bertanggung jawab untuk menilai kelayakan ekonomi dan operasional
sistem yang diajukan. Operational feasibility terkait menilai sejauh mana sistem yang
diajukan dapat mengatasi isu bisnis atau menimbulkan peluang. Manajer bisnis dan analis SI
bekerja sama untuk menyusun cost-benefit analysis dari sistem yang diajukan untuk
menentukan economic feasibility. Manfaat dapat berwujud contohnya biaya yang dapat
dihindari, seperti penghematan karena berkurangnya personel, ruang dan persediaan;
pendapatan baru yang akan muncul karena pengambilan keputusan dan perencanaan yang
lebih cepat atau membuka peluang penjualan maupun manfaat tak berwujud (intangible
benefit) contohnya layanan pelanggan yang lebih baik, informasi yang lebih akurat atau
komprehensif untuk pengambilan keputusan.
Analis SI bertanggung jawab menetapkan biaya pengembangan proyek sehingga ia
harus menyusun project plan mencakup estimasi waktu (dalam minggu atau bulan) tiap tahap
dalam proses pengembangan sistem dan estimasi anggaran sampai penerapan sistem.
Organisasi juga perlu mempertimbangkan risiko yang menghambat pencapaian manfaat
sistem baru misal hambatan dari pemain kunci (political feasibility) atau perbedaan opini
mengenai spesifikasi sistem baru, ketidakpastian estimasi, staf pengembangan yang tidak
berpengalaman.
Hasil analisis kelayakan adalah system proposal atau business case yaitu dokumen
10-20 halaman yang berisi gambaran singkat dari pihak eksekutif dan ringkasan
rekomendasi, deskripsi apa yang akan dilakukan sistem dan bagaimana sistem dijalankan,
analisis biaya, manfaat dan risiko sistem dan proyek yang diajukan serta rencana
pengembangan sistem. Dokumen ini akan dibahas dan disetujui oleh sponsor dan IS project
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
4/9
Page | 4
manager lalu direview oleh pihak yang berwenang menyusun prioritas dan menyetujui
sistem.
Requirements Definition
Tahap ini dimulai jika dokumen yang dihasilkan dari feasibility analysis telah disetujui.
Tahap ini menentukan ketepatan pengembangan sistem dan memerlukan partisipasi dari
manajemen pengguna. Jika tahap ini tidak dilakukan dengan baik, akan tercipta sistem yangsalah dan biaya perubahan yang besar. Requirement definition disebut juga system analysis
atau logical design, yaitu definisi proses, arus data dan hubungan antar data. Analis sistem
bertanggung jawab memastikan bahwa persyaratan digambarkan secara rinci untuk
diberikan pada pihak yang membangun sistem.
Sering terjadi ketidaksepakatan antar manajer bisnis mengenai dalam menentukan
spesifikasi aplikasi. IS Project manager dan analis sistem bertanggung jawab membantu
pengguna mencapai kesepakatan. Konsultan juga dapat digunakan untuk memfasilitasi prosesini. Contoh metode yang dapat dilakukan untuk memperoleh gambaran spesifikasi sistem
adalah wawancara personel kunci baik secara individu maupun kelompok yang disebut Joint
Application Design (JAD) atau review dokumen terkait aplikasi (rencana bisnis, kritik
terhadap sistem saat ini, deskripsi pekerjaan, deskripsi aplikasi atau hasil penelitian terhadap
sistem serupa). Terkadang analis sistem mengobservasi pelaksanaan pekerjaan pihak yang
akan didukung oleh sistem baru atau perubahan sistem sehingga hambatan, kesalahan dan
kebingungan karena sistem lama dapat diketahui.
Hasil tahap ini adalah system requirement document yang berisi gambaran rinci
input, output sistem dan proses yang dilakukan untuk mengubah input menjadi output serta
revisi terhadap cost-benefit analysis dan revisi rencana untuk sisa tahapan pengembangan
proyek. Analis SI bertanggung jawab merumuskan dan mengubah dokumen spesifikasi sistem
sementara manajer bisnis bertanggung jawab memastikan bahwa spesifikasi tertulis telah
lengkap dan tepat. Hasil tahapan ini akan dimintakan persetujuan oleh manajer bisnis dimana
sistem dibangun dan manajer SI yang tepat. Setelah dokumen tsb disetujui, artinya spesifikasi
sistem telah bersifat tetap dan ketika terjadi perubahan, harus dilakukan proses persetujuan
formal kembali.
Constr ucti on Phase
System Design
Ahli SI merancang sistem secara teknis atau fisik berdasarkan dokumen yang dihasilkan
pada fase definition. Dalam tahap ini, dilakukan pemilihan hardware dan software apa yang
digunakan untuk menjalankan sistem, merancang struktur dan isi database serta
mendefinisikan processing module (program) yang terkandung dalam sistem dan keterkaitan
antar program.
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
5/9
Page | 5
System Building
Ada dua aktivitas yang dilakukan dalam tahap ini yaitu menghasilkan program dan
mengembangkan atau meningkatkan database dan file yang akan digunakan oleh sistem.
Pekerjaan ini dilakukan oleh ahli SI. Pengguna diminta menjawab pertanyaan apakah terdapat
spesifikasi yang belum tercata dan membantu menafsirkan dokumen spesifikasi dan desain.
Pada tahap ini juga dilakukan pembelian hardware baru dan software pendukung, yang
mengharuskan konsultasi dengan personel SI dan operasi.
System Testing
Meliputi pengujian oleh ahli SI dan pengguna. Tiap modul harus diuji lalu modul-modul
akan disusun menjadi sub sistem dan diuji. Subsistem lalu digabungkan menjadi suatu sistem
lalu diuji. Ahli SI bertanggung jawab untuk menghasilkan sistem berkualitas tinggi dan
menjalankan sistem secara efisien. Pengujian dilakukan untuk memastikan spesifikasi telah
terpenuhi, kinerja memadai bahkan saat lalu lintas sistem padat dan sistem cukup aman.Pengguna sistem juga bertanggung jawab melakukan pengujian disebut user
acceptance testing untuk memastikan sistem berjalan dengan handal dan melakukan apa
yang diharapkan dapat dilakukan. Keterlibatan pengguna akhir dalam tahap pengujian akan
meningkatkan komitmen terhadap sistem baru serta menjadi awal pelatihan penggunaan
sistem baru.
Implementati on Phase
Kesuksesan fase ini bergantung pada peran manajer bisnis. Proyek sistem sering
melibatkan perubahan besar pada pekerjaan pihak yang akan menggunakan sistem sehingga
perubahan ini harus diantisipasi dan direncanakan sebelum impelementasi aktual dilakukan.
Installation
Ahli SI dan pengguna berperan dalam tahap ini mencakup merumuskan file dan
database serta mengubah data yang relevan dari satu atau lebih sistem lama ke sistem baru.
Terkadang data pada sistem lama mungkin tidak akurat dan tidak lengkap sehingga pengguna
perlu merapikannya. Proses ini mencakup memasukkan data yang telah direvisi sehingga
memerlukan upaya dari departemen pengguna. Aktivitas penting lainnya dalam tahap
instalasi adalah melatih pengguna akhir sistem serta pihak lain yang terpengaruh oleh sistem
baru.
Beralih ke sistem baru mungkin merupakan proses yang sulit bagi pengguna karena
sistem baru harus diintegrasikan dengan aktivitas organisasi. Pengguna tidak hanya harus
mempelajari bagaimana menggunakan sistem baru namun juga perubahan cara melakukan
pekerjaan. Sistem baru akan gagal jika pengguna tidak mau atau tidak mengetahui cara
menggunakannya. Beberapa strategi untuk beralih ke sistem baru yaitu:
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
6/9
Page | 6
1. Parallel strategy : organisasi terus beroperasi dengan sistem lama bersamaan dengan
sistem baru sampai sistem baru dirasa sudah memadai dan sistem lama dapat
dihentikan
2. Pilot strategy : sistem baru hanya diperkenalkan pada satu bagian organisasi sebelum
diterapkan pada keseluruhan organisasi
3. Phased conversion : diterapkan pada satu subsistem
4. Cutover : organisasi akan langsung menghapus sistem yang lama ketika menerapkan
sistem yang baru.
Operations
Sistem baru akan dijalankan dalam production mode. Sistem akan memperoleh status
produksi jika dokumentasi yang memadai telah disediakan bagi staf operasi
Maintenance
Maintenance dilakukan untuk memperbaiki kesalahan pada software yang tidakditemukan dan diperbaiki sebelum penerapan awal. Maintenance juga memerlukan adaptasi
sistem terhadap perubahan lingkungan.
PROTOTYPING METHODOLOGY
Protoyping memungkinkan pembangunan sistem lebih cepat dan berkali-kali
merevisinya setelah pengguna melakukan uji coba dan memberikan umpan balik pada
pengembang sistem.
NEWER APPROACHES
Rapid Appli cation Development (RAD)
RAD merupakan metode hibrid yang mengkombinasikan aspek metode SDLC dan
prototyping sehingga sistem dapat dihasilkan dengan lebih cepat.
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
7/9
Page | 7
Agile Methodologies
Agile method serupa dengan metode prototyping dan RAD namun siklus penghantaran
kode produk baru lebih singkat dan mengharuskan kolaborasi antar anggota tim. Fowler
(2003) merekomendasikan bahwa agile methodologies cocok untuk situasi yang dinamis,
anggota tim yang memiliki motivasi kuat dan pelanggan bersedia menjadi anggota tim inti dan
tim inti yang mengembangkan sistem relatif berukuran kecil. Agile methodologies meliputi
berbagai teknik dan metode contohnya extreme programming dan scrum.
STUDI KASUS: PERANCANGAN SISTEM PENJUALAN TUNAI BERBASIS WEB SEBAGAISARANA INFORMASI PRODUK BAGI KONSUMEN PADA PT. WARNA AC
Oleh YUWANDITO WIHARJANTO (Jurnal Nominal volume 1 nomor 1, 2012)
Perusahaan Warna AC adalah UKM yang bergerak dibidang penjualan berbagai macam,
alat pendingin terutama AC bekas maupun baru. Produk perusahaan pada awalnya
dipasarkan kepada semua instansi pemerintah maupun swasta yang ada di Yogyakakarta.
Perusahaan merasa pelanggan mengalami kesulitan untuk memperoleh informasi mengenai
jenis barang, gambar, ketersediaan, deskripsi produk, dan informasi harga produk
Penelitian bertujuan (1) mengetahui sistem penjualan tunai pada perusahaan Warna AC,
dan (2) merancang sistem penjualan tunai berbasis web yang sesuai untuk perusahaan Warna
AC guna memberikan sarana informasi produk bagi konsumen.
Pengembangan sistem penjualan tunai berbasis web menggunakan metode SDLC
sebagai berikut; (a) Definisi sistem terdiri dari analisis kelemahan sistem lama,analisis
kebutuhan sistem, dan analisis kelayakan sistem; (b) Desain sistem penjualan tunai berbasis
web meliputi desain sistem , desain program, desain fisik,dan desain interace program; (c)
Implementasi sistem penjualan tunai berbasis web.
1. Definisi
Hasil analisis terhadap sistem penjualan tunai yang saat ini diterapkan pada PT. Warna
AC yaitu:
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
8/9
Page | 8
Dokumen dan Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penjualan tunai pada
Perusahaan Warna AC meliputi Laporan Penjualan,Laporan Penerimaan Kas,Laporan
barang keluar, sedangkan dokumen yang digunakan satu satunya adalah nota
penjualan,
Prosedur sistem penjualan tunai yang diterapkan di Perusahaan Warna AC meliputi
prosedur booking mobil, prosedur penjualan, prosedur pencatatan dan prosedur
gudang dan pengiriman.
Fungsi yang terkait dalam sistem penjualan tunai yang diterapkan pada Perusahaan
Warna AC meliputi fungsi penjualan,administrasi dan fungsi teknisi/ gudang/
pengiriman.
Gambaran di atas menunjukkan bahwa sistem lama memiliki beberapa yaitu:
Proses pencatatan dan perhitungan transaksi pelanggan yang dilakukan secara
manual, sehingga waktu untuk melakukan tersebut menjadi lama.
Pencatatan transaksi ditulis pada media kertas, sehingga membutuhkan banyak
kertas dan biaya untuk melakukan pencatatan transaksi menjadi lebih besar.
Kurang lengkapnya dokumen dan catatan akuntansi maupun sistem otorisasi
menyebabkan ketidak sesuaian informasi penjualan yang dihasilkan pada sistem
yang berjalan saat ini.
Sistem yang akan dirancang harus dapat melakukan input dan edit data pelanggan, dan
data barang dagang. Sistem harus dapat melakukan penyimpanan data transaksi. Sistem
harus dapat menampilkan laporan transaksi penjualan kepada pemilik perusahaan.
Analisis kelayakan sistem dilakukan dengan melakukan analisis ekonomi yang meliputi
analisis PP (Payback Period), dalam perhitungan analisis PP didapatkan hasil 0,90 artinya
nilai investasi akan kembali dalam waktu 10 bulan 29 hari. Waktu pengembalian tersebut
kurang dari 3 tahun, sehingga proyek ini layak untuk dijalankan.
Berdasarkan hasil analisis dengan metode ROI (Return On Investment) didapatkan hasil
sebesar 134,59 %. Hasil ini lebih besar dari 0 (nol) sehingga proyek ini layak untuk
dikembangkan. Berdasarkan hasil analisis dengan metode NPV (Net Present Value) dengan
tingkat suku bunga sebesar 6,75% didapatkan nilai sebesar Rp. 2.936.850. Hasil tersebut
bernilai positif sehingga proyek ini layak untuk dijalankan.
2. Desain
Perancangan/desain sistem Penjualan Tunai Berbasis Web dibuat dengan program
Macromedia Dreamweaver dan database PHPMySQL. Pemodelan proses meliputi beberapa
proses yaitu input data produk, input data pelanggan, tampilkan laporan data pelanggan,
tampilkan laporan data produk, tampilkan data order, tampilkan laporan penjualan perbulan,
tampilkan laporan penjualan per barang,dan laporan penjualan secara keseluruhan..
-
7/24/2019 managing information technology chapter 9
9/9
Page | 9
Pemodelan interface terdiri dari beberapa tampilan program, meliputi menu utama,
form login, form tambah produk, form pelanggan, form pembayaran.
3. Impelementasi
Bagian yang dipilih sebagai operator sistem adalah bagian administrasi. Pada kegiatan
konversi sistem, dipilih model paralel yaitu dengan melakukan implementasi sistem Penjualan
Tunai Berbasis Web secara bersamaan dengan pemakaian sistem penjualan tunai manual selama
jangka waktu 3 hari.
Kendala yang dihadapi dalam proses konversi, yaitu pada awal-awal dilakukan konversi
sistem pengguna sistem masih bingung tentang prosedur-prosedur input data serta jumlah karyawan
yang kurang. Tindaklanjut implementasi dilakukan dengan evaluasi, yaitu evaluasi kinerja sistem
dan evaluasi sumberdaya. Kinerja sistem dinilai sukses, karena telah tersimpannya data-data yang
telah di input pada saat pengujian sistem. Sumber daya perusahaan dinilai mampu menjalankan
sistem karena bagian resepsionis telah mampu mengoperasionalkan sistem.