pertukaran plasma

Upload: diano-ramadhan-fauzan

Post on 24-Feb-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Pertukaran Plasma

    1/4

    Pertukaran Plasma

    Martin dkk., (1995) telah menggambarkan suatu sindrom atipikal berupa

    menetapnya preeklamsia berat eklamsia setelah pelahiran. Para peneliti tadi

    melaporkan 18 perempuan dengan sindrom seperti ini yang mereka jumpai selama

    periode 10 tahun. Mereka menjalankan kebijakan pertukaran plasma tunggal ataumultipel untuk perempuanperempuan ini. Pada sebagian kasus, ! " plasma

    dipertukarkan tiga kalipajanan !# hingga $5 unit donor untuk tiap pasien sebelum

    timbul respons. Peneliti lain telah melaporkan pertukaraan plasma yang dilakukan

    pada perempuan pas%apartum dengan sindrom &'""P (oster dkk,. 00* +beidar

    dkk., 00). amun, pada sebagian besar kasus, perbedaan antara sindrom &'""P

    dan purpura trombositopenik trombotik atau sindrom uremik hemolitik tidaklah

    jelas. -eperti yang dibahas lebih lanjut pada bab 51 (hal. 1155), berdasarkan

    pengalaman kami leabih dari 50.000 perempuan yang mengalami hipertensi

    gestasional di antara hamper $00.000 kehamilan yang ditatalaksana di Parkland

    &ospital selama tahun 009, kami telah menjumpai sangat sedikit perempuan yang

    mengalami hipertensi pas%apartum persisten, trombositopenia, dan gangguan

    ungsi ginjal, yang didiagnosis sebagai mikroangiopati trombotik (/ashe dkk,.

    1998). -eperti yang disimpulkan Martin dkk,. (008) setelah menulis ulasan

    mengenai 1## kehamilan yang dipersulit oleh purpura trombositopenik trombotik,

    uji diagnosti% %epat, aktiitas enim 2/2M3-1! dapat bermanaat untuk

    membedakan sebagian besar di antaranya.

    Angiopati Pascapartum. Penyebab lain menetapnya hipertensi, kejang, dan

    kelainan sistem syara pusat disebut sebagai 2ngiopati Pas%apartum. Penyakit yang

    dikenal juga sebagai sindrom asokonstriksi serebral reersibel ini lebih laim pada

    perempuan, dan berkaitan dengan serangkaian aktor pen%etus, termasuk

    kehamilan dan masa nias (-inghal dkk,. 009). Pada sebagian kasus, asokonstriksi

    dapat sedemikian berat sehingga menyebabkan iskemia otak dan areaarea inark.

    3ata laksana yang tepat belum diketahui hingga saat ini.

    Dampak Jangka Panjang

    Perempuan dengan hipertensi yang didiagnosis saat sedang hamil harus diealuasi

    dalam beberapa bulan pertama pas%apartum. Mereka diberi konseling mengenai

    resiko jangka panjang. -eperti yang disebutkan sebelumnya, semakin lama

    hipertensi yang terdiagnosis dalam kehamilan menetap setelah pelahiran, semakin

    besar kemungkinan perempuan tersebut memiliki hipertensi kronis. 4elompok kerja

    menyimpulkan baha hipertensi yang di%etuskan oleh kehamiilan harus menghilang

    dalam 1 minggu setelah pelahiran (ational &igh 6lood Pressure 'du%ation

    Program, 000). &ipertensi yang menetap di luar periode ini dianggap hipertensi

    kronis (lihat bab $5, hal. 10!7). Magnie 3rial ollop ollaboratie :roup (007)

    melaporkan baha 0 persen dari !!75 perempuan preeklamtik yang ditemui saat

    (median) # bulan pas%apartum masih memiliki hipertensi. amun, meskipun

    hipertensi tidak menetap dalam jangka pendek, saat ini telah terdapat bukti yang

  • 7/25/2019 Pertukaran Plasma

    2/4

    menyakinkan baha resiko morbiditas kardioaskular meningkat se%ara signi;kan

    pada perempuan preeklamtik, seperti yang akan dibahas selanjutnya.

    Konseling untuk Kehamilan Selanjutnya

    Perempuan yang pernah mengalami hipertensi gestasional atau preeklamsia lebih

    berisiko mengalami komplikasi hipertensi dan metabolik pada kehamilan

    berikutnya. mumnya semakin dini preeklamsia didiagnosis pada kehamilan

    dengan komplikasi tersebut , semakin besar kemungkinan berulangnya

    preeklamsia. Misalnya, -ibai dkk,. (198#,1991) menemukan baha perempuan

    nulipara yang didiagnosis preeklamsia sebelum kehamilan !0 minggu memiliki

    risiko berulangnya preeklamsia sebesar $0 persen pada kehamilan berikutnya.

    Pada penelitian terhadap 511 perempuan

  • 7/25/2019 Pertukaran Plasma

    3/4

    (009) melaporkan peningkatan risiko berulanngnya preeklamsia sebesar dua kali

    lipat pada perempuan dengan trombo;lia dan preeklamsia, dibandingkan pada

    perempuan dengan preeklamtik tanpa trombo;lia. -elain itu penyakit turunan ini

    juga memengaruhi kesehatan jangka panjang se%ara menyeluruh (lihat 6ab $7, hal.

    10#9).

    Sekuele Jangka Panjang

    Morbiditas Kardiovaskular dan Neurovaskular

    -etelah dikenalnya basis data nasional, beberapa penelitian jangka panjang

    mebuktikan baha setiap hipertensi yang terjadi saat kehamilan merupakan

    penanda peningkatan insiden morbiditas dan mirtalitas yang berhubungan dengan

    sistem kardioaskular di kemudia hari. Pada suatu penelitian kasuskelola dari

  • 7/25/2019 Pertukaran Plasma

    4/4

    men%akup, tetapi tidak demia, dan aterosklerosis. 4esimpulan ini semakin diperkuat

    oleh 6arends dkk,. (008), yaitu yang membuktikan adanya risiko konstitusional

    bersama untuk risiko jangka panjang terkait sistem askuar pada perempuan

    preeklamtik dan juga orang tua mereka. +bserasi aal yang serupa telah

    dilaporkan oleh -mith dkk,. (009) dalam sebuah inestigasi berkelanjutan.

    Sekuele injal

    Pada penelitian $0 tahun dari %atatan kelahiran oregia dan %atatan terkait

    penyakit ginjal stadium akhir, Aikse dkk,. (008) menemukan baha meskipun

    risiko absolut gagal ginjal ke%il, preeklamsia berkaitn dengan peningkatan risiko

    sebanyak empat kali lipat. Perempuan dengan preeklamsia berulang bahkan

    memiiki risiki yang lebih besar lagi. /atadata ini perlu dipertimbangkan dengan

    mengingat baha 150 persen perempuan dengan preeklamsia yang menjalani

    biopsy ginjal telah memiliki tanda penyakit ginjal kronis (hesley, 1978), Pada

    penelitian olloup jangka panjang lain, -paan dkk,. (009) membandingkan

    perempuan yang sebelumnya pernah mengalami preeklamsia dengan sekelompokperempuan yang memiliki tekanan darah normal saat pelahiran. /ua puluh tahun

    setelah melahirkan, perempuan preeklamsia se%ara signi;kan lebih berisiko

    mengalami hipertensi kronis55 ersus 7 persendibandingkan dengan perempuan

    kontrol. Mereka juga memiliki tahanan as%ular ginjal dan perier yang lebih tinggi

    dan penurunan aliran darah ginjal. /ata ini tidak memungkinkan penarikan

    simpulan sebab ersus eek.

    Sekuele Neurologis

    &ingga barubaru ini, umumnya dianggap baha kejang eklamtik tidak memiliki

    sekuele jangka panjang yang signi;kan. amun, saat ini telah terkumpul buktibaha hal ini tidaklah selalu benar. < pada (ratarata) 7,1 tahun kemudian, $0 persen perempuan

    yang pernah mengalami eklamsia ternyata memiliki lesisubstantia alba yang lebih

    banyak dan lebih besar dibandingkan dengan hanya 17 persen pada kelompok

    kontrol perempuan dengan tekanan darah normal. >eleansi klinis temuan ini belum

    diketahui. Pada penilitian ya diran%ang untuk menilai hal tersebut, 2ukes dkk,.

    (007) melaporkan baha perempuan dengan riayat eklamsia memiliki ungsi

    kogniti yang terganggu se%ara subyekti. Mereka kemudian melaporkan data

    pendahuluan baha perempuan dengan kejang multipel memiliki gangguan

    mempertahankan perhatian dibandingkan dengan kontrol normotensi yang setara

    (Postma dkk,. 009). 4arena tidak adanya data hasil penelitian sebelum

    perempuanperempuan ini mengalami eklamsia, peneliti tersebut dengan tepat

    menyimpulkan baha hanya dapat ditarik simpulan yang terbatas.