viskositas materi quark-gluon plasma

Upload: soni-prayogi

Post on 26-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    1/87

    UNIVERSITAS INDONESIA

    VISKOSITAS MATERI QUARK-GLUON PLASMA

    DISERTASI

    TJONG PO DJUN

    1206327922

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI MATERIAL SAINS

    DEPOK2015

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    2/87

    UNIVERSITAS INDONESIA

    VISKOSITAS MATERI QUARK-GLUON PLASMA

    DISERTASI

    Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor

    TJONG PO DJUN

    1206327922

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM STUDI FISIKA

    KEKHUSUSAN ILMU MATERIALDEPOK

    2015

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    3/87

    HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

    Disertasi ini adalah hasil karya saya sendiri,

    dan semua sumber baik yang dikutip maupun yang dirujuk

    telah saya nyatakan dengan benar.

    Nama : Tjong Po Djun

    NPM : 1206327922

    Tanda Tangan :

    Tanggal : 24 April 2015

    ii

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    4/87

    HALAMAN PENGESAHAN

    Disertasi ini diajukan oleh :Nama : Tjong Po Djun,NPM : 1206327922,Program Studi : Ilmu Bahan-Bahan Judul Disertasi : Viskositas Materi Quark-Gluon

    Plasma.

    Disertasi ini diajukan sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk

    memperoleh gelar Doktor pada Program Studi Fisika, Kekhususan IlmuMaterial, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas

    Indonesia.

    DEWAN PENGUJI

    Promotor : Prof. Dr. Terry Mart (.......................................)

    Ko-promotor : Dr. Laksana Tri Handoko (.......................................)

    Tim Penguji : Dr. Bambang Soegijono (........................................)

    : Dr. rer. nat. Agus Salam (........................................)

    : Dr. Albertus Sulaiman (........................................)

    : Dr. Handhika S Ramadhan (........................................)

    Ditetapkan di : DepokTanggal : 24 April 2015

    iii

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    5/87

    KATA PENGANTAR

    Segala puji dan syukur untuk kemulian Allah, karena atas berkat danrahmatNYA, disertasi ini dapat saya selesaikan. Disertasi ini ditulis un-

    tuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan program Doktor dari

    Program Studi Ilmu Material Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

    Alam Universitas Indonesia. Saya menyadari bahwa tanpa batuan dan bim-

    bingan dari berbagai pihak sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan

    disertasi ini. Oleh karenya, pada kesempatan ini saya secara khusus meng-

    ucapkan terima kasih kepada :

    1. Prof. Dr. Terry Mart atas bimbingan dan dukungan yang diberikan.

    2. Dr. L.T. Handoko atas ide-idenya yang brilian.

    3. Dr. Bambang Soegijono yang tanpa lelah terus mendorong dan mem-

    beri semangat pada saya.

    4. Juga semua pihak yang tidak dapat disebutkan di sini atas dukungan

    dan doa kepada penulis selama penyelesaian tugas akhir ini.

    Saya menyadari bahwa isi disertasi ini masih jauh dari sempurna, karena-

    nya saya selalu mengharapkan kritik dan saran membangun dari para pem-

    baca.

    Depok, 24 April 2015

    Tjong Po Djun

    iv

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    6/87

    HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASIDISERTASI UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

    Sebagai sivitas akademik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan

    dibawah ini:

    Nama : Tjong Po DjunNPM : 1206327922Program Studi : Ilmu MaterialDepartemen : FisikaFakultas : Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Jenis Karya : Disertasi

    Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan

    kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif ( Non-exclusive

    Royalty Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

    Viskositas Materi Quark-Gluon Plasma

    beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti

    Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihme-

    dia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mera-

    wat, dan memublikasikan disertasi saya selama tetap mencantumkan nama

    saya sebagai penulis/pencipta dan sebagi pemilik Hak Cipta.

    Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

    Dibuat di : Depok

    Pada tanggal : 24 April 2015

    Yang menyatakan

    (Tjong Po Djun)

    v

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    7/87

    ABSTRAK

    Nama : Tjong Po Djun

    Program Studi : Ilmu Material

    Judul : Viskositas Materi Quark-Gluon Plasma

    Plasma sebagai material yang semakin banyak dipakai di dunia industri

    akan dibahas secara singkat. Kemudian, quark-gluon plasma sebagai sa-

    lah satu jenis plasma akan ditinjau secara mendalam. Sebuah teori un-

    tuk quark-gluon plasma akan diformulasikan melalui penyusunan sebuah

    densitas Lagrangian. Simetri gauge untuk setiap suku di dalam Lagrang-

    ian akan tetap dipertahankan, kecuali untuk suku viskositasnya. Meka-

    nisme transisi dari partikel titik ke medan alir, dan sebaliknya, didisku-

    sikan dengan jelas. Kemudian akan diturunkan persamaan tensor energi-

    momentum yang relevan untuk plasma gluonik. Dengan menerapkan hu-

    kum kekekalan energi dan kekekalan momentum, viskositas shear dan vis-

    kositas bulk akan didapatkan dengan penurunan analitik. Hasil penghi-

    tungan menunjukkan bahwa pada tingkat energi yang dekat dengan ha-dronisasi, viskositas bulk akan jauh lebih besar dari viskositas shear. Peng-

    hitungan ini juga memberikan hasil yang cukup dekat dengan hasil yang

    didapat dari eksperimen.

    Kata kunci :

    Transformasi gauge, quark-gluon plasma, viskositas

    vi

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    8/87

    ABSTRACT

    Name : Tjong Po Djun

    Study Program : Material science

    Title : Viscosities of Quark-Gluon Plasma

    Plasma as a kind of material that has become more and more commonly

    utilized in industry is introduced. A kind of plasma, which is called quark-

    gluon plasma is elaborated deeply. A theory for viscous quark-gluon plas-

    ma is formulated through the construction of a Lagrangian density. Gauge

    symmetry is preserved for all terms inside the Lagrangian, except for the

    viscous term. The transition mechanism from point particle eld to uid

    eld, and vice versa, is discussed. The energy momentum tensor that is re-

    levant for the gluonic plasma having the nature of uid bulk of gluon sea

    is derived within the model. By imposing the law of energy and momen-

    tum conservation, the values of shear and bulk viscosities are analytically

    calculated. The result shows that at the energy level close to hadronizationthe bulk viscosity is bigger than shear viscosity. Also, the values are close to

    experiments result.

    Keywords :

    Gauge transform, quark-gluon plasma, viscosity

    vii

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    9/87

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL iHALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS iiLEMBAR PENGESAHAN iiiKATA PENGANTAR ivLEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH vABSTRAK viABSTRACT viiDAFTAR ISI viiiDAFTAR GAMBAR xBAB 1. PENDAHULUAN 11.1 Latar Belakang 11.2 Perumusan Masalah 51.3 Hipotes 71.4 Tujuan Penelitian 71.5 Manfaat Penelitian 81.6 Batasan Penelitian 81.7 Sistimatika Penulisan 9

    BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 102.1 Kondisi Mutakhir Penelitian Quark-Gluon Plasma 102.2 Teori Medan yang Terhibridisasi sebagai Teori Alternatif 12BAB 3. DASAR TEORI QUARK-GLUON PLASMA 143.1 Aksi dan Persamaan Gerak 143.2 Simetri dan Transformasi Gauge 153.3 Lagrangian dan Teori Invarian Gauge untuk Sistim Medan

    yang Terhibridisasi 21

    3.4 Solusi Medan Gauge dari Persamaan Gerak FluidaRelativistik Non-Abelian 283.5 Lagrangian dan Teori Invarian Gauge untuk QGP 313.6 Tensor Energi Momentum dari QGP Terdominasi

    Gluon 333.7 Bentuk Eksplisit Viskositas Shear () dan Viskositas Bulk ( ) 42BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN 544.1 Viskositas Shear () dan Bulk ( ) dalam Sistim Quark -

    Gluon Plasma dengan Kecepatan Fluida Konstan 544.2 Grak Dinamika Viskositas dan Pembahasan 57

    viii

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    10/87

    ix

    BAB 5. APLIKASI TEORI QGP 605.1 Teori QGP untuk Pemodelan Transisi Fasa pada Bintang

    Kompak 60

    5.2 Semesta Awal - Era QGP 645.2.1 Densitas dan tekanan QGP pada

    semesta awal - era QGP 645.2.2 Parameter Hubble dan Faktor Skala

    semesta awal - era QGP 66BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN 726.1 Kesimpulan 726.2 Saran 73

    REFERENSI 74DAFTAR PUBLIKASI 76

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    11/87

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 1.1 Terjadinya fasa uida sebelum hadronisasi 4

    Gambar 1.2 Diagram fasa quark-gluon plasma 5

    Gambar 4.1 Viskositas bulk ( ) dari QGP terdominasi gluonsebagai fungsi temperatur yang dihitungsesuai Pers. (4.4) 57

    Gambar 4.2 Viskositas shear () dari QGP terdominasi gluonsebagai fungsi temperatur yang dihitungsesuai Pers. (4.3) 58

    Gambar 4.3 Perkembangan penemuan nilai Viskositasshear () sejak 2007 59

    Gambar 5.1 Distribusi densitas sebagai fungsi radius bintangkompak yang dinormalisasi, dengan

    T s = 175 MeV dan T 0 = 1 GeV. 65

    Gambar 5.2 Parameter Hubble era QGP pada tingkat energimedan gluon 0,3 GeV hingga 0.75 GeV 69

    x

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    12/87

    Bab 1

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Materi plasma memiliki peran yang semakin penting di dalam dunia indus-

    tri. Beberapa penggunaan paling umum dari materi plasma diantaranya

    adalah sebagai material etching pada proses produksi semikonduktor, seba-

    gai impurity doping pada proses modikasi material, dan sebagai bahan pe-

    ngurai limbah kimia yang sangat efektif dan murah. Di samping digunakan

    sebagai bahan bantu proses produksi, plasma juga banyak digunakan seba-

    gai bahan utama pembuatan produk akhir. Misalnya untuk bahan baku

    pada pembuatan layar televisi atau monitor, bahan coating, antena plasma,

    dan banyak lagi produk-produk baru yang sedang dikembangkan.

    Dengan kegunaannya yang beragam, apakah sesungguhnya materi yang

    disebut sebagai plasma ini? Secara umum, plasma adalah gas yang terben-

    tuk dari elektron-elektron bebas, ion-ion, serta partikel-partikel bermuatan

    lainnya. Plasma disebut juga sebagai fase keempat dari materi walaupun

    sesungguh plasma adalah fase materi yang pertama terbentuk pada awalalam semesta. Pada suhu ruang konduktivitas gas sangatlah kecil. Namun

    dengan pemanasan atau penambahan energi, gas yang semula bersifat iso-

    lator dapat berubah menjadi konduktor. Dengan demikian, gas tersebut

    telah berubah menjadi plasma yang berisikan elektron bebas (sebagai pem-

    bawa arus listrik). Sebagian dari partikel-partikel bermuatan di dalam plas-

    ma akan saling bertumbukan dan memancarkan radiasi (gelombang elek-

    tromagnetik). Spektrum gelombang yang dihasilkan dari radiasi tersebut

    memiliki rentang frekuensi yang sangat luas. Stabilitas dan instabilitas dari

    1

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    13/87

    2

    frekuensi gelombang tersebut menjadi pilihan unik dalam aplikasinya pa-

    da bidang-bidang industri tertentu. Frekuensi gelombang yang merupakan

    hasil agregat frekuensi tumbukan partikel-partikel bebas ini berbanding ter-

    balik dengan mean free path, yaitu bahwa mean free path yang semakin besar

    menunjukkan frekuensi tumbukan yang semakin kecil. Frekuensi tumbuk-

    an juga bergantung pada kecepatan partikel. Hubungan frekuensi tumbuk-

    an dengan mean free path dan cross section dirumuskan sebagai

    f T = v. (1.1)

    Di sini f T adalah frekuensi tumbukan, adalah densitas, adalah cross sec-

    tion, dan v adalah kecepatan relativistik.

    Plasma yang dapat terbentuk pada suhu yang tinggi serta dalam rentang

    densitas dan tekanan yang luas menjadikannya cocok untuk digunakan pa-

    da banyak jenis industri. Densitas dan temperatur berhubungan langsung

    dengan tekanan plasma. Tekanan dihasilkan oleh gerak partikel-partikel

    di dalamnya, dan diukur berdasarkan gaya per satuan area. Pada plasma,

    biasanya tekanan dirumuskan sebagai P = T . P adalah tekanan, ada-lah densitas, dan T adalah temperatur. Terlihat jelas bahwa tekanan akan bertambah seiring dengan meningkatnya temperatur. Pada perkembangan

    teknologi terkini, plasma telah dipakai untuk membuat antena, khusunya

    antena untuk operasi rahasia. Cara kerja antena plasma secara prinsip da-

    pat dijelaskan sebagai berikut. Transmisi gelombang yang diterima oleh ta-

    bung antena berisi gas argon akan mengionisasi gas tersebut menjadi plas-

    ma. Selama proses transmisi, elektron di dalam plasma akan berosilasi se-

    perti halnya elektron pada antena berbahan logam. Dengan demikian maka

    transmisi sinyal radio dapat dilakukan. Ketika antena plasma dimatikan,

    gas di dalam tabung kembali menjadi gas netral. Dengan demikian ante-

    na plasma tidak terdeteksi oleh radar karena radar tidak dapat mendeteksi

    gas.

    Sejauh ini, plasma yang umum digunakan di dalam dunia industri ada-

    lah plasma elektromagnetik, yaitu gas yang terdiri dari partikel-partikel

    elektron atau positron. Jika pada materi plasma dilakukan penambahan

    energi yang terus menerus (menaikkan temperatur dan tekanan), maka partikel-

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    14/87

    3

    partikel di dalam plasma akan bertambah energik dan terurai menjadi par-

    tikel yang lebih elementer. Pada tingkat kepadatan energi tertentu, plasma

    akan terisi oleh elektron dan positron. Lalu pada densitas energi di atas 200

    MeV, plasma akan terisi oleh quark dan gluon.

    Sifat-sifat penting lainnya dari plasma adalah konduktivitas dan viskosi-

    tas. Pada disertasi ini kita akan membahas hasil penelitian tentang sifat-sifat

    dissipatif salah satu jenis plasma, yaitu viskositas shear dan viskositas bulk

    dari quark-gluon plasma (QGP). Viskositas dirumuskan sebagai ukuran re-

    sistensi unit-unit terkecil dalam material untuk bergerak ketika dikenakan

    gaya. Secara matematis didenisikan sebagai, Viskositas = shear stress / shear

    rate . Pada denisi ini, shear stressadalah gaya per unit area yang diperlukanuntuk menggerakkan satu lapis uida dalam hubungannya dengan lapisan

    uida lainnya. Sedangakan shear rate adalah ukuran perubahan kecepatan

    gerak dari sebuah lapisan uida terhadap lapisan lainnya.

    Untuk jenis material tertentu, besar viskositas akan cenderung tetap atau ti-

    dak terpengaruh oleh perubahan tekanan dan temperatur. Contoh material

    dengan nilai viskositas yang cenderung tetap ini misalnya adalah air dan

    madu, dan jenis uida dengan sifat ini disebut uida Newtonian. Namun

    pada material umumnya besaran viskositas akan berubah sesuai perubah-

    an temperatur dan tekanan.

    Data besaran viskositas dari berbagai jenis material sangat diperlukan oleh

    industri manufaktur untuk memperkirakan bagaimana sebuah material akan

    berperilaku dalam dunia nyata. Sebagai contoh, jika plasma elektromag-

    netik tidak diproduksi dengan besar viskositas yang tepat, maka plasma

    tersebut tidak akan berfungsi dengan baik ketika dipakai untuk material

    coating ataupun untuk penggunaan pada industri lainnya. Demikian jugahalnya dengan material non-plasma. Dengan demikian, ketersediaan da-

    ta viskositas material sangatlah diperlukan karena akan berpengaruh pada

    bagaimana sebuah proses produksi dan transportasi dirancang.

    Keberadaan quark-gluon plasma baru ditemukan sekitar 40 tahun yang

    lalu melalui eksperimen tumbukan ion berat ultrarelativistik di laboratori-

    um RHIC ( Relarivistic Heavy Ion Collider), Amerika Serikat.

    Sejak ditetapkan keberadaannya di dalam eksperimen, sebagian ilmuwan

    sika partikel mulai gencar melakukan riset-riset teoritis untuk mempre-

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    15/87

    4

    Gambar 1.1: Terjadinya fasa uida sebelum hadronisasi. (Sumber : Nonaka,Asakawa, 2012)

    diksi sifat-sifat material baru ini. Berbagai teori dari berbagai sub-teori

    sika diusulkam. Para ahli dengan latar belakang penguasaan QCD ( qu-

    antum chromodynamics) memandang quark-gluon plasma berada dalam ra-nah QCD. Mereka berusaha menghitung viskositas shaer dan bulk dengan

    menggunakan teori QCD latis. Ini dilakukan karena pada teori QCD yang

    merupakan teori partikel dengan konstanta kopling yang besar tidak di-

    mungkinkan untuk melakukan penghitungan secara analitis. Dalam ren-

    tang waktu yang relatif pendek ini para peneliti belum mendapat hasil riset

    dan kesimpulan yang baku. Ilmuwan pertama yang memakai istilah plas-

    ma adalah Irving Langmuir pada tahun 1920. Ketika itu beliau meneliti

    beberapa jenis gas merkuri yang berpijar, dan mendapati bahwa gas-gas

    tersebut mempunyai struktur yang sama. Gas-gas tersebut dinamainya se-

    bagai plasma.

    Quark-gluon plasma adalah sebuah fasa dari kromodinamika kuantum yang

    eksis pada densitas dan temperatur yang sangat tinggi, yaitu pada tempe-

    ratur sekitar 2 1012K . Fasa ini mengandung quark dan gluon yang bebasasimtutik. Quark dan gluon ini adalah partikel dasar yang membangun ma-

    teri. Pada materi umumnya, quark selalu berada dalam kondisi terikat an-tara satu dengan yang lainnya ( conned), sedangkan pada fasa quark-gluon

    plasma, quark berada dalam kondisi bebas ( deconned). Pada teori kromo-

    dinamika kuantum, quark digolongkan sebagai komponen fermion yang

    membangun meson dan barion, dan gluon digolongkan sebagai komponen

    boson yang membawa muatan gaya ( colour force).

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    16/87

    5

    Gambar 1.2: Diagram fasa quark-gluon plasma. (Sumber : Gauss Center forSupercomputing - Sabine Hoer and Thierfeldt, 2013)

    1.2 Perumusan Masalah

    Teori-teori yang diusulkan untuk mendeskripsi dinamika dan transisi fasa

    pada materi quark-gluon plasma (QGP) serta proses sebaliknya untuk kem-

    bali menjadi materi hadronik, sejauh ini masih belum memuaskan. Pada

    eksperimen-eksperimen energi-tinggi, kita hanya dapat mengukur partikel-

    partikel yang dihasilkan pada nal state. Berarti bahwa proses ekuilibrisasi

    (menjadi equilibrium ) ketika densitas energi berkurang atau bertambah, ti-

    dak dapat dipelajari dari eksperimen-eksperimen yang sejauh ini dapat di-

    lakukan. Demikian pula halnya dengan derajat kebebasan yang ada selama

    proses hadronisasi. Dengan demikian, fenomenologi dari QGP, dan khu-susnya dinamika transisi fasa menjadi semacan black box.

    Melalui berbagai ekperimen tumbukan ion berat yang dilakukan sejak 1970-

    an, beberapa kelompok riset pada tahun 2000 menyimpulkan bahwa peri

    laku quark-gluon plasma dapat dirumuskan sebagai uida ideal, teruma

    pada wilayah pusat tumbukan. Semakin jauh dari pusat tumbukan, sifat

    dissipatif semakin besar, yang berarti sifat uida ideal quark-gluon plasma

    menjadi berkurang. Dengan demikian, maka perumusan viskositas yang te-

    pat pada quark-gluon plasma menjadi hal yang sangat penting. Temuan ini

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    17/87

    6

    juga mendorong para ilmuwan untuk mengajukan pemodelan-pemodelan

    quark-gluon plasma yang berbasis uida non-ideal.

    Sejauh ini model distribusi viskositas yang memuaskan belumlah dite-

    mukan , sehingga riset intensif oleh berbagai kelopok ilmuwan masih terus

    digalakkan. Sedikit temuan terbaru dari beberapa kelompok eksperimen-

    talis adalah indikasi bahwa viskositas pada quark-gluon plasma sangatlah

    kecil. Dari kelompok peneliti yang mendalami teori AdS/CFT menemukan

    bahwa /s 1/ 4 . adalah viskositas shear, dan s adalah entropi quark-gluon plasma pada temperatur jauh di atas tingkat energi hadronisasi. Wa-

    lau minim dengan teori pendukung dan hasil eksperimen yang ada, sedi-

    kitnya data tersebut dapat dijadikan salah satu acuan untuk rumusan vis-kositas yang sedang dibangun.

    Permasalahan - permasalahan yang muncul dalam penelitian dapat diru-

    muskan sebagai berikut:

    1. Quark-gluon plasma yang pada awalnya diperkirakan eksis sebagai

    uida ideal, dalam perkembangannya kini ditemukan melalui eks-

    perimen sebagai materi yang memiliki nilai viskositas shear dan bulk

    yang sangat kecil. Hal ini menjadi topik yang menarik untuk ditin- jau lebih jauh, apakah QGP sungguh merupakan uida ideal (tanpa

    viskositas), atau benar adanya sebagai jenis materi baru dengan vis-

    kositas yang amat kecil?

    2. Jika QGP merupakan materi berviskositas (yang sangat kecil), hubung-

    an antara viskositas shear dan bulk menjadi hal yang menarik untuk

    diteliti.

    3. Dinamika viskositas shear dan bulk saat menjelang hadronisasi diha-

    rapkan memiliki perilaku yang unik karena sebuah sistim akan men-

    jadi sangat labil ketika mengalami perubahan fasa.

    4. Jika QGP memiliki viskositas, berapa besarkah nilai shear dan bulk -

    nya? Apakah nilai itu tetap di sepanjang rentang energi di mana QGP

    dapat terbentuk? Bagaimanakah komparasi nilai viskositas shear dan

    bulk hasil hitungan penelitian ini dengan nilai yang dihasilkan oleh

    teori-teori lain, ataupun dengan nilai viskositas shear versi AdS/CFT?

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    18/87

    7

    5. Menelaah lebih jauh teori dan model yang diajukan dalam disertasi

    ini, apakah teori ini juga valid untuk rentang energi yang lebih luas,

    dan dapat diaplikasikan untuk pemodelan sisitm lain, pada semesta

    awal misalnya ?

    1.3 Hipotesa

    Dari rumusan masalah di atas dapat disusun hipotesa sebagai berikut:

    1. Pemodelan materi quark-gluon plasma dengan menggunakan Lagrang-

    ian Quantum Chromodynamics (QCD) yang ditambah dengan suku dis-

    sipatif adalah relevan, dan penerapan hukum kekekalan energi dan

    momentum pada tensor energi momentum dari QGP akan mengha-

    silkan persamaan viskositas shear dan bulk .

    2. Viskositas shear materi quark-gluon plasma lebih kecil beberapa orde

    dari viskositas bulk

    3. Seperti yang biasanya terjadi pada teori interaksi kuat, pada tingkat

    energi yang dekat dengan energi hadronisasi viskositas bulk akan me-lonjak secara asimtotik, sedangkan viskositas shear hanya akan ber-

    tambah secara linier.

    4. Hasil perhitungan viskositas shear dari pemodelan ini akan berada de-

    kat dengan hasil perhitungan versi AdS/CFT, yaitu sekitar 10 GeV/fm 2.

    5. Pemodelan quark-gluon plasma ini akan menghasilkan teori yang da-

    pat diaplikasikan untuk pemodelan fenomena sis plasma lainnya.

    1.4 Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini dapat disarikan sebagai berikut :

    1. Membuat pemodelan quark-gluon plasma berviskositas dengan La-

    grangian invarian gauge yang ditambah dengan suku viskositas, dan

    berbasis simetri SU (n)

    SU (n).

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    19/87

    8

    2. Mendapatkan nilai viskositas shear dan viskositas bulk dari quark-gluon

    plasma dalam fungsi densitas energi.

    3. Mendapatkan hubungan nilai viskositas shear dan viskositas bulk padatingkat energi menjelang energi hadronisasi.

    4. Mendapatkan perbandingan nilai viskositas shear dari pemodelan ini

    dengan nilai viskositas shear dari hasil penghitungan teori yang berba-

    sis hidrodinamika relativistik, maupun dari penghitungan teori yang

    berbasis kuantum kromodinamika latis.

    5. Mengaplikasikan teori quark-gluon plasma pada bidang kosmologi,

    diantaranya untuk pemodelan transisi fasa pada bintang kompak, dan

    penghitungan parameter Hubble pada era semesta awal ( early uni-

    verse).

    1.5 Manfaat Penelitian

    Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menyumbangkan sebuah su-

    dut pandang baru dalam meneliti plasma QCD, khususnya viskositas padaquark-gluon plasma. Lebih jauh lagi, dari teori yang dikembangkan di da-

    lam disertasi ini diharapkan dapat digunakan untuk memperkaya temuan-

    temuan baru dalam bidang semesta awal.

    1.6 Batasan Penelitian

    Pada penelitian ini, kajian akan dibatasi pada proses pembangunan model

    quark-gluon plasma dan penghitungan viskositas shear dan bulk . Dasar te-ori yang digunakan adalah teori kromodinamika kuantum yang diperluas

    dengan usaha unikasi berbagai medan pada tingkat lagrangiannya. Uni-

    kasi tersebut dapat dianggap benar melalui pengerjaan dan pembuktian

    simetri gauge yang tetap terjaga pada setiap suku yang ada di dalam la-

    grangian ini. Sistim yang dibahas di sini dianggap saja berada dalam kea-

    daan yang dekat dengan keadaan setimbang. Nilai viskositas shear dan bulk

    hanya akan dihitung pada rentang energi di sekitar temperatur hadronisasi.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    20/87

    9

    Nilai viskositas untuk tingkat energi diluar rentang hadronisasi tidak diba-

    has, atau kita anggap saja tidak valid untuk dihitung dengan model ini.

    1.7 Sistimatika Penulisan

    Sistimatika penulisan pada penelitian ini meliputi Bab 1 hingga Bab 6 yang

    mengacu pada pedoman teknis penulisan tugas akhir mahasiswa Universi-

    tas Indonesia sesuai dengan surat Keputusan Rektor Universitas Indonesia

    No.628/SK/R/UI/2008. Bab 1 merupakan pendahuluan yang terdiri dari

    latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

    batasan penelitian, dan sistimatika penulisan. Bab 2 merupakan tinjauanpustaka yang terdiri dari pemahaman perkembangan materi quark-gluon

    plasma. Berbagai macam teori pendekatan yang pernah dan sedang dikem-

    bangkan sebagai alat analisa, dan hasil-hasil hitungan dan temuan yang

    terkini. Bab 3 menerangkan dasar teori yang digunakan untuk membangun

    teori quark gluon plasma. Diantaranya adalah konsep simetri dan teori ga-

    uge non-Abelian. Model yang berhasil dibangun kemudian dipakai untuk

    menghitung viskositas shear dan viskositas bulk . Bab 4 membahas hasil dan

    pembahasan. Pada Bab 5 akan diperkenalkan beberapa aplikasi dari teori

    QGP. Sebagai penutup, pada Bab 6 dituliskan kesimpulan-kesimpulan dan

    saran.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    21/87

    Bab 2

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Kondisi Mutakhir Penelitian Quark-Gluon Plasma

    Penelitian ini bersifat teoritik dengan hasil-hasil perhitungan yang kemu-

    dian dibandingkan dengan hasil perhitungan peneliti lain ataupun data

    eksperimen dari RHIC. Dasar teori yang digunakan adalah teori kromo-

    dinamika kuantum yang diperluas dengan usaha unikasi berbagai me-

    dan pada tingkat Lagrangiannya. Unikasi tersebut dapat dianggap be-

    nar melalui pengerjaan dan pembuktian simetri gauge yang tetap terjaga

    pada setiap suku yang ada di dalam Lagrangian ini. Namun kemudian si-

    fat simetri tersebut terpaksa dirusak ketika suku viskositas ditambahkan ke

    dalamnya. Suku Lagrangian viskositas yang ditambahkan tersebut diba-

    ngun dengan melakukan hitung balik terhadap tensor viskositas yang baku

    yang diusulkan oleh Landau dkk. Selanjutnya dari Lagrangian dengan tam-

    bahan suku viskositas ini akan dibentuk tensor energi-momentum. Sejauh

    ini tensor energi momentum yang terbentuk adalah tensor energi momen-

    tum untuk sistim partikel. Untuk memasukkan sifat alir ke dalam tensorenergi momentum tersebut, maka dilakukan semacam transformasi terha-

    dap setiap medan gluon yang ada sehingga tensor energi momentum terse-

    but juga menggambarkan sekelompok partikel yang mengalir seperti ui-

    da. Dengan hukum kekekalan energi dan kekekalan momentum, dari ten-

    sor energi-momentum dapat dicari hubungan berbagai persamaan keadaan

    (equation of state), yang lebih lanjut akan dipakai untuk membangun persa-

    maan viskositas.

    Secara sederhana kondisi sis quark-gluon plasma dapat dikatakan se-

    10

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    22/87

    11

    bagai gas atau uida yang bermuatan. Namun deskripsi quark-gluon plas-

    ma sebagai gas ataupun uida sesungguhnya tidaklah tepat, karena plasma

    adalah plasma, bukan gas ataupun uida. Dalam melakukan pendekatan,

    terpaksa sebagian peneliti menganggap dinamika quark-gluon plasma da-

    pat direpresentasikan oleh hidrodinamika relativistik. Unsur relativistik di-

    perlukan karena quark-gluon plasma hanya terjadi pada temperatur dan

    atau tekanan yang sangat tinggi. Pada pendekatan ini sifat-sifat sis quark-

    gluon plasma yang beranalogi dengan uid relativistik dapat diekstrak, se-

    perti momentum transversal, tekanan, densitas dan lain-lain. Dan kemu-

    dian hasil penghitungan tersebut dibandingakan dengan hasil eksperimen

    pada laboratorium LHC maupun RHIC (Bouras, Molmar, Niemi, Xu, El,Fochler, Greiner, Rischke, 2009; Romatschke, 2010; Teaney, Laurent, Shur-

    yak, 200; Houvinen, Kolb, Heinz, Ruuskanen, Voloshin, 2001; Kolb, Heinz,

    Huovinen, Eskola, Tuominen, 2001; Kolb, Rapp, 2003; Hirano, Tsuda, 2002;

    Baier, Romatschke, 2007). Persamaan utama yang biasa dipakai untuk me-

    mulai penelitian adalah persamaan tensor energi momentum uida ideal,

    yang kemudian ditambah dengan suku viskositas sebagai bagian dissipa-

    tifnya. Seperti misalnya, yang terdapat pada penelitian P. Romatske, atau

    penelitian lainnya, pembahasan dimulai dengan tensor energi momentum

    T = ( + P )uu P g + (2.1)

    adalah densitas energi, P adalah densitas tekanan. u dan g adalah

    vektor-4 kecepatan dan metrik Minkowski. Sedangkan adalah tensor

    viskositas.

    = [ u + u 23 ( u)] + ( u) (2.2)

    Di sini, = g uu .Ada juga kelompok peneliti lainnya yang cenderung memandang quark-

    gluon plasma sebagai bidang ilmu yang berada dalam ranah kromodinami-

    ka kuantum murni. Dalam pendekatan ini proses interaksi antar partikel

    di dalam sistim menjadi lebih memungkinkan untuk diteliti. Namun efek-

    tivitas alat hitung analitis yang sudah dikembangkan untuk menganalisa

    interaksi antar partikel yang berinteraksi kuat (QCD) masih sangatlah ter-

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    23/87

    12

    batas jika dipakai untuk menganalisa dinamika dan interaksi partikel yang

    jumlahnya sangat besar seperti yang terdapat di dalam sistim QGP. Sebagai

    jalan keluar, maka dilakukan komputasi numerik, yang dalam hal ini dila-

    kukan melalui teori latis gauge (Gottlieb, 2007; Petreczky, 2008) .

    Kemudian, terdapat juga model hidrodinamika relativistik berbasis uni-

    kasi medan muatan dan medan uida yang dinyatakan dengan tensor ku-

    at medan efektif, M F + m/q S . Model ini sudah digeneralisir le- bih lanjut ke sistim medan non-Abelian (Mahajan, 2003; Bambah, Mahajan,

    Mukku, 2006).

    Terinspirasi dengan model unikasi tersebut, pada tulisan ini dikem-

    bangkan sebuah teori yang juga menggabungkan medan muatan dan me-dan uida, namun yang tetap berpegang pada rst principal. Teori yang

    dibangun akan dimulai dari Lagrangian materi, yang kemudian padanya

    dilakukan transformasi gauge untuk menghasilkan medan boson gauge. Da-

    ri Lagrangian yang terbentuk dapat dianalisa lebih lanjut untuk mengha-

    silkan tensor energi momentum dan persamaan gerak ataupun persamaan

    keadaan yang relevan.

    2.2 Teori Medan yang Terhibridisasi Sebagai Teori Alter-natif

    Pada dasarnya, menggambarkan quark-gluon plasma baik sebagai materi-

    al yang didominasi oleh quark maupun gluon dengan hidrodinamika re-

    lativistik maupun kromodinamika kuantum murni, adalah hanya sebuah

    wacana untuk kondisi sesungguhnya. Menimbang pada kenyataan bah-

    wa quark-gluon plasma memang berisikan banyak gluon, quark dan anti-quark, maka menjadi sangat beralasan jika quark-gluon plasma ditangani

    dengan teori kromodinamika kuantum. Di sisi lain, hasil dari beberapa eks-

    perimen menunjukkan quark-gluon plasma juga bersifat uida, sehingga

    quark-gluon plasma juga sangat beralasan untuk digambarkan sebagai sis-

    tim uida dengan partikel-partikel uida yang berinteraksi kuat. Sehingga

    dengan menimbang kedua fakta tersebut beberapa peneliti melakukan uni-

    kasi atau hibridasasi antara medan muatan ( charge eld) dengan medan

    uida ( ow eld) (Mahajan, 2003; Bambah, Mahajan, Mukku, 2006).

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    24/87

    13

    Dengan tujuan untuk melengkapi pendekatan-pendekatan yang sudah

    ada, kami membangun sebuah model dengan pembentukan Lagrangian

    yang memiliki simetri gauge non-Abelian untuk materi di dalam uida (Su-

    laiman, Fajarudin, Djun, Handoko, 2009; Djun, Handoko, 2011; Sulaiman,

    Djun., Handoko, 2006; Nugroho, Latief, Djun, Handoko, 2012). Dalam ke-

    rangka kerja ini, sistim kromodinamika kuantum yang berinteraksi kuat le-

    bih dianggap sebagai bulk yang merepresentasi uida ideal dari pada se-

    bagai sistim interaksi antar partikel pada tingkat mikroskopik. Selanjutnya

    dapat ditunjukkan bahwa dari Lagrangian yang terbentuk tersebut dapat

    diturunkan persamaan tensor energi momentum dan juga persamaan kea-

    daan.Kemudian, dari Lagrangian quark-gluon plasma berbasis uida ideal di-

    kembangkan lebih lanjut ke lagrangian quark-gluon plasma berbasis uida

    berviskositas. Mengikuti alur penelitian yang sama dengan quark-gluon

    plasma uida ideal, kita dapat menurunkan persamaan tensor energi mo-

    mentumnya. Karena pada quark-gluon plasma berviskositas tidak terlihat

    suku eksplisit dari tekanan dan densitas energi seperti halnya pada ten-

    sor energi-momentum uida ideal, maka hubungan antar variable di da-

    lam sistim quark-gluon plasma akan dicari melalui hukum kekekalan ten-

    sor energi-momentum, T = 0 . Dari hubungan tersebut, akan dibangunpersamaan keadaan ( equation of state) sistim quark-gluon plasma bervisko-

    sitas, yang nantinya diharapkan dapat dipakai untuk menemukan sebuah

    rumusan viskositas.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    25/87

    Bab 3

    DASAR TEORI QUARK-GLUON PLASMA

    Di dalam bab ini pembahasan akan difokuskan pada penyusunan teori QGP.Topik-topik bahasan akan disusun secara runut, dimulai dari prinsip-prinsip

    dasar sika partikel elementer , yaitu dari konsep aksi, persamaan gerak, si-

    metri, serta konsep invarian gauge. Berbekal pada konsep-konsep tersebut,

    kemudian akan diperkenalkan bagaimana sebuah teori / Lagrangian dapat

    dibangun melalui proses transformasi gauge. Beberapa contoh akan diba-

    has, dari Lagrangian yang sederhana hingga yang kompleks, seperti pada

    Lagrangian untuk medan yang terhibridisasi. Kemudian kita akan sampaipada topik utama yaitu pembentukan teori / Lagrangian untuk quark glu-

    on plasma. Setelah Lagrangian QGP terbentuk, maka langkah berikutnya

    adalah usaha untuk mencari tensor energi momentum. Pada sub-bab tera-

    khir persamaan eksplisit untuk viskositas shear dan bulk akan diturunkan

    melalui hukum kekekalan energi dan momentum.

    3.1 Aksi dan Persamaan Gerak

    Secara umum, hukum fundamental dalam sika dapat dinyatakan dalam

    konstruksi matematika yang disebut aksi. Ansatz untuk aksi adalah

    S = dtL = dx4L. Ini dapat dianggap sebagai sebuah formulasi darisebuah teori. Notasi yang dipakai dalam perumusan tersebut adalah no-tasi ruang-waktu dalam koordinat Minkowski, di mana titik koordinat di-

    nyatakan dengan (ct, x ) = ( x0, x1, x2, x3) = x, dan operator derivatifnya

    sebagai = ( t ,

    ) dan = ( t ,

    ) untuk derivatif kontravarian dan

    kovarian. Dari sebuah aksi kemudian dapat dirumuskan hal-hal berikut:

    14

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    26/87

    15

    persamaan gerak (melalui prinsip Hamilton),

    hukum kekekalan (dari teori Noether),

    transisi dari sika klasik kepada sika kuantum (dengan path integralataupun kuantisasi kanonik).

    Pada teori medan klasik, densitas Lagrangian L merupakan fungsi darimedan-medan dan turunannya. Melalui prinsip least action yang meva-

    riasikan aksi terhadap medan dan turunan pertama medannya , dapat

    diperoleh sebuah persamaan gerak sebagai berikut,

    S = d4xL

    = d4x L + L [ ] ( )= 0 . (3.1)

    Lakukan integration by part pada suku kedua,

    d4x L [ ] ( ) = d4x L [ ] () = d4x L [ ] (),sehingga didapat, d4x L L [ ] = 0,

    L

    L [ ]

    = 0. (3.2)

    Pada mekanika klasik, medan merupakan variabel posisi x, dan turunan-

    nya menjadi x, sehingga persamaan Euler-Lagrange-nya menjadi

    Lx ddt L x = 0. (3.3)

    3.2 Simetri dan Transformasi Gauge

    Setelah mendapatkan persamaan gerak, pembahasan berikutnya adalah me-

    ngenai simetri. Sebuah kondisi dikatakan sebagai simetri jika perubahan

    bentuk dari vaiabel-variabel yang ada di dalam sebuah persamaan tidak

    mengakibatkan perubahan pada persamaan geraknya. Keadaan persamaan

    gerak yang tidak berubah ini disebut juga sebagai invarian. Sebagai contoh,

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    27/87

    16

    kondisi invarian dapat terjadi karena translasi ruang, perubahan pada va-

    riabel waktu, atau sebuah rotasi. Simetri yang terjadi pada hal-hal tersebut

    adalah simetri eksternal, yaitu simetri yang bergantung pada perubahan

    ruang-waktu. Selain simetri eksternal, terdapat juga simetri internal untuk

    medan yang perubahannya tidak bergantung pada ruang-waktu. Pada me-

    kanika klasik terdapat sebuah teorema yang sangat terkenal, yang disebut

    sebagai teorena Noether. Teorema ini menghubungkan sifat simetri dengan

    kekekalan energi, momentum, atau kekekalan kuantitas lainnya. Untuk ke-

    kekalan energi, penurunan matematisnya dapat dilakukan sebagai berikut.

    Lakukan variasi pada koordinat ruang waktu,

    x x + a (3.4)

    di mana a sangatlah kecil dan merupakan parameter sembarang yang meng-

    gambarkan pergerakan dalam ruang-waktu. Lakukan ekspansi Taylor se-

    hingga medan berubah menjadi

    (x) (x + a) = (x) + a . (3.5)

    Dengan sebuah variasi yang sangat kecil (perturbasi), medan dapat ditulis

    sebagai

    + . (3.6)Ini berarti bahwa variasi dari medan dapat ditulis secara eksplisit sebagai

    = a . (3.7)

    Berikutnya, lakukan variasi terhadap Lagrangian. Dalam hal ini, Lagrangi-an yang dimaksud adalah Lagrangian yang hanya bergantung pada medan

    dan turunan pertamanya.

    L= L

    + L ( )

    ( ). (3.8)

    Sebelumnya, dari persamaan Euler-Lagrange terdapat hubungan

    L

    = L [ ]

    . (3.9)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    28/87

    17

    Maka variasi dari Lagrangian dapat ditulis sebagai

    L = L [ ]

    + L ( )

    ( )

    = L [ ]

    + L ( )

    () .

    (3.10)

    Dari bentuk ini dapat diubah menjadi bentuk total derivatif. Gunakan hu-

    kum perkalian dari kalkulus, (fg ) = f g + fg . Denisikan

    f = L [ ]

    g = ,

    sehingga dapat dituliskan

    L= L [ ]

    = ( fg ) .

    Kemudian gunakan persamaan = a = a = a , maka akan

    didapat

    L=

    L [ ]

    a .

    Sama halnya dengan variasi pada Lagrangian,

    L= (L)a = (L)a .

    Di sini, adalah simbol Kronecker delta, = 1 untuk = , dan sisanya

    adalah nol. Dari kedua persamaan di atas kemudian didapat

    L= (L)a = L [ ] a .

    Kumpulkan suku yang sama,

    L [ ]

    L a = 0 .

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    29/87

    18

    Pada persamaan ini, a merupakan parameter sembarang. Agar persamaan

    tersebut menjadi nol, maka suku derivatifnya harus sama dengan nol,

    L [ ] L = 0 .Suku-suku yang terdapat di dalam tanda kurung adalah suku-suku yang

    membentuk persamaan tensor energi momentum. Yaitu,

    T = L [ ]

    L. (3.11)

    Di sini relasi kekekalannya terlihat dengan jelas,

    T = 0 (3.12)

    Jika diambil = = 0 , maka diperoleh

    T 00 = L

    L= H. (3.13)

    T 00 tidak lain adalah densitas Hamiltonian, yaitu densitas energi, sedang-

    kan persamaan

    0T 0

    0 = 0

    menggambarkan kekekalan energi. Komponen-komponen densitas momentum dari medan diwakili oleh T 0i , di mana

    i adalah indeks ruang. Komponen momentumnya sendiri adalah integral

    setiap suku terhadap ruang.

    P i = d3x T 0i (3.14)

    Hal berikutnya yang akan diulas di sini adalah mengenai transformasi gau- ge. Ide transformasi gauge muncul dari analisa mengenai listrik dan magnet

    di mana potensial skalar dan vektor A dapat diubah tanpa menyebabkan

    perubahan pada persamaan medan E dan B . Sebagai contoh, medan mag-

    net B dapat didenisikan dengan vektor potensial A melalui curl,

    B = A.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    30/87

    19

    Diketahui bahwa terdapat relasi vektor ( F ) = 0 untuk sembarang F . Persamaan Maxwell B = 0 akan tetap terpenuhi ketika B = A.

    Sekarang andaikan f adalah fungsi skalar, dan denisikan sebuah vektor

    potensial A sebagai

    A = A + f.

    Dengan menggunakan relasi f = 0, akan terlihat bahwa medan mag-net B menjadi tetap walaupun A berubah.

    B = A = ( A + f ) = A + f = A

    Transformasi elektrodinamik seperti ini disebut sebagai transformasi gauge.

    Pada teori medan, transformasi yang serupa dapat diterapkan pada La-

    grangian dengan kondisi invarian yang tetap terjaga. Untuk jelasnya, kita

    ikuti contoh berikut. Lagrangian Klein-Gordon dengan medan kompleks

    dinyatakan sebagai

    L= m2. (3.15)

    Di sini, adalah konjugat kompleks dari , dan m adalah massa partikel.

    Lalu, denisikan U adalah transformasi unitary (unitary transformation ) yang

    dilakukan terhadap medan-medan di dalam Lagrangian. Secara matematis

    ditulis sebagai

    U, (3.16)

    dan

    U . (3.17)

    Karena transformasinya bersifat unitary , maka U U = U U = 1 . Untuk me-

    lihat perubahan yang terjadi di dalam Lagrangian, analisa dapat dilakukan

    untuk suku per suku. Pada suku pertama,

    (

    U

    )

    (U) .

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    31/87

    20

    Karena U tidak bergantung pada ruang-waktu, maka operator turunan ti-

    dak memberi pengaruh terhadapnya. Sehingga,

    (U ) (U) = ()(U U ) () = .

    Sama halnya dengan suku kedua,

    m2 m2(U )(U) = m2(U U ) = m2 .

    Dengan demikian terlihat bahwa dalam persamaan ini transformasi gauge

    menjaga Lagrangian tetap invarian. Karena U konstan, maka bentuknya da-

    pat dituliskan sebagai U = ei

    , di mana adalah konstan. Atau dalam kon-teks tertentu dapat berupa matriks Hermitian. Karena konstan, maka

    transformasi gauge-nya disebut transformasi gauge global. Selain transfor-

    masi gauge global, terdapat juga transformasi gauge lokal yang bergantung

    pada perubahan ruang-waktu.

    Kembali pada U, namun U bergantung pada ruang-waktu U = U (x).Ini berarti bahwa suku seperti U tidak menjadi nol. Sekarang akan di-

    ulas bagaimana sebuah Lagrangian berubah sesuai dengan transformasi

    U. Sebut saja L = m2. Pada Lagrangian ini, sukukeduanya tetap invarian, seperti yang ditunjukkan sebagai berikut,

    m2 m2U (x)U (x) = m2.

    Suku pertama akan berubah karena U = U (x), sebagai berikut

    (U ) = ( )U + (U ).

    Dan juga

    (U ) = ( U ) + U ().

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    32/87

    21

    Karena U adalah unitary , maka persamaannya dapat ditulis sebagai berikut

    (U) = ( U ) + U ()= UU ( U ) + U ()

    = U [ + ( U U )] .

    Agar tetap invarian, suku (U U ) harus dihilangkan. Hal ini dapat di-

    lakukan dengan mengintrodusir sebuah medan yang bergantung ruang-

    waktu A = A(x). A disebut sebagai potensial gauge. Lalu diintrodusir

    juga derivatif kovarian yang bekerja terhadap medan ,

    D = iA . (3.18)

    Dengan derivatif kovarian ini, maka bentuk Lagrangian akan tetap invarian

    terhadap transformasi gauge lokal. Di sini U (x) berubah menjadiD U (x)D, dan A bertransformasi menjadi A UAU + iU U .

    3.3 Lagrangian dan Teori Invarian Gauge untuk Sistim

    Medan yang Terhibridisasi

    Selama beberapa dasawarsa terakhir, banyak peneliti yang berusaha untuk

    menggambarkan hibridisasi dari berbagai medan muatan dengan medan

    uida dalam suatu sistim kuantum yang dinamis. Salah satu perumusan

    yang banyak terlihat dalam publikasi adalah unikasi medan eletromag-

    netik dengan medan uida, yang dinyatakan dengan tensor kuat medan

    efektif, M F + m/q S . Di sini F dan S adalah tensor kuat medandari medan elektromagnetik dan medan uida. m/q adalah sekedar faktorskala yang terdiri dari massa partikel dan konstanta kopling.

    Jalan lain yang memungkinkan untuk melakukan hibridisai pada skala ku-

    antum adalah dengan beranalogi pada teori unikasi sika partikel, di ma-

    na medan muatan dan medan uida didenisikan sebagai medan-medan

    kuantum yang berinteraksi maupun dalam keadaan bebas. Dengan ber-

    basis simetri gauge, unikasi yang dibuat tersebut bahkan dapat mewakili

    bentuk kombinasi yang lebih luas.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    33/87

    22

    Fluida Abelian berinteraksi dengan medan elektromagnetik dengansimetri grup U (1)F U (1)G .

    Fluida non-Abelian berinteraksi kuat dengan medan gauge non - Abe-lian dengan simetri grup G(n)F G(n)G

    Fluida non-Abelian berinteraksi dengan medan elektromagnetik de-ngan simetri grup G(n)F U (1)G

    Berpegang pada rst principle, prosedur yang digunakan untuk memba-

    ngun sebuah teori atau Langrangian adalah dengan melakukan transfor-

    masi gauge pada medan materi di dalam sebuah grup tertentu. Dari proses

    transformasi tersebut akan muncul medan-medan baru yang memiliki de-

    rajat kebebasanya sendiri, serta menunjukkan interaksinya dengan medan

    materi. Untuk sampai pada perumusan lagrangian quark-gluon plasma,

    pembahasan akan dimulai dari densitas Lagrangian untuk medan boson.

    Densitas Lagrangian untuk medan boson dinyatakan sebagai berikut :

    L= m2. (3.19)

    adalah konjugat kompleks dari . Untuk unikasi medan materi dan

    medan gauge, dilakukan transformasi gauge lokal, U (1)F DU (1)G pada me-

    dan materi,

    (x) U (x)F U (x)EM (x).Di sini U (x)F = e

    i (x) , dan U (x)EM = e i (x) . U (x) dapat diekpansi seba-

    gai berikut, e i (x) (1 i (x)) .Lalu dikerjakan transformasi gauge lokal sehingga didapatkan suku-suku

    tambahan :

    = i ( + ) = i ( + )

    = i i i ( + ) = i + i + i ( + )

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    34/87

    23

    Pada tahap ini akan terlihat bahwa Lagrangian tidak invarian terhadap trans-

    formasi gauge lokal, L= 0

    L = L + L + L ( ) ( ) + L ( ) ( )= ( + ) i ( )= ( + ) J , (3.20)

    dimana J = i ( ).

    Untuk membuat Lagrangian invarian terhadap transformasi gauge lokal,

    maka diperlukan beberapa suku tambahan pada densitas Lagrangian.

    L1 = (eA + gB) J A dan B adalah medan gaugedengan transformasikan gaugesebagai

    berikut :

    A (x) A (x) + 1e

    ,

    B (x) B (x) + 1g

    .

    e dan g adalah konstanta kopling yang menentukan kekuatan interak-

    si antara medan terkait.

    Dengan demikian innitesimal dari L1 adalah:

    L1 = ( + ) J (eA + gB) J . (3.21)

    Namun

    L+ L1 = (eA + gB) J = 2 (eA + eA + gB + gB )= 0 (3.22)

    J adalah J = 2 ( + ).

    Di sini terlihat bahwa masih diperlukan tambahan suku Lagrangian

    berikutnya.

    L2 = ( e2AA + g2BB + 2 egAB ) ,Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    35/87

    24

    di mana L2 = (2 eA + 2 gB + 2 gB + 2 eA ) .Sehingga didapatkan : L+ L1 + L2 = 0.Maka bentuk Lagrangian yang invarian gauge adalah,

    L= m2 (eA + gB) J + e2AA + g2BB + 2 egAB (3.23)

    Agar medan gauge yang statis memiliki bentuk dinamis maka diperlukan

    suku kinetik yang tersusun dari A dan B . Bentuk skalar yang me-

    menuhi dan invarian terhadap transformasi gauge ataupun Lorentz adalah

    sebanding dengan F

    F dan S

    S . Dengan :

    F (x) = A A (3.24)S (x) = B B (3.25)

    Densitas Lagrangian total yang invarian terhadap transformasi gauge lokal

    menjadi,

    Ltotal =

    m2

    (eA + gB) J

    + e2AA + g2BB + 2 egAB

    14

    F F 14

    S S . (3.26)

    Jika Lagrangian tersebut ditulis dengan derivatif kovarian, yaitu

    D = + ieA + igB,

    dan transformasinya D (x) U (x) D (x), maka

    Ltotal = DD m2 14F F 14S S . (3.27)Kemudian dengan proses yang sama, Lagrangian yang simetri gauge untuk

    medan fermion dapat diturunkan.

    Lagrangian untuk medan fermion adalah sebagai berikut,

    L= i m. (3.28)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    36/87

    25

    Setelah dilakukan transformasi gauge pada medan fermion akan didapatk-

    an

    L=

    iD

    m

    1

    4F F

    1

    4S S , (3.29)

    di mana D = ( + ieA + igB) .

    Setelah melakukan transformasi gauge lokal pada medan boson dan me-

    dan fermion, untuk selanjutnya transformasi tersebut juga dapat diterapkan

    pada grup medan gauge yang lebih besar. Untuk kasus yang lebih umum

    adalah transformasi medan boson dan medan fermion yang menggambark-

    an interaksi antara uida non-Abelian dengan medan gauge non-Abelian

    yang dinyatakan dengan G (n)F G (n)G .

    Lagrangian medan materi untuk medan boson dan medan fermion dapat

    dinyatakan sebagai berikut,

    L= m2 i m. (3.30)

    Kemudian medan materinya dapat ditransformasikan sebagai berikut :

    = exp [i ( + )] , (3.31) = exp[i ( + )] . (3.32)

    Di sini = a T a , dan = a T a . T a adalah generator dari grup Lie yang me-

    rupakan matriks Hermitian dan traceless T a = T a dan T rT a = 0. Generator-

    generator ini memenuhi relasi komutasi tertutup,

    [T a , T b] = iC abcT c (3.33)

    dengan C abc adalah konstanta struktur antisimetrik dengan C abc = C bac . Jumlah generator dan medan gauge ditentukan oleh dimensi dari grup. Me-

    dan materi merupakan multiplet n 1 dengan jumlah elemen n untuk grupLie dengan dimensi n seperti SU(n). Grup SU(n) memiliki generator seba-

    nyak n2 1 dan index a = 1, 2, ....n 2 1. Untuk SU(3), T a = a2 dengan aadalah matriks Gell-Mann dan a = 1, 2....8. Lagrangian yang invarian terha-

    dap transformasi gauge lokal diatas dapat diperoleh dengan memasukkan

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    37/87

    26

    suku yang mengandung medan gauge Aa dan medan uida non-Abelian

    Ba dengan sifat transformasi :

    Aa Aa Aa + 1gG a + C abcbAc , (3.34)Ba Ba Ba +

    1gF

    a + C abc bBc , (3.35)

    dengan gF sebagai konstanta kopling uida dan gG merupakan konstanta

    kopling gauge. Secara umum densitas Lagrangian materi yang invarian ter-

    hadap simetri gauge adalah :

    L=

    Lmateri +

    Lkinetik +

    Linteraksi, (3.36)

    dengan :

    Lkinetik = 14

    S a S a 14

    F a F a , (3.37)

    S a = B a B a + gF C abcB b B c , (3.38)

    F a = A a Aa + gG C abcAb A c . (3.39)

    Sedangkan suku-suku interaksi pada densitas Lagrangiannya adalah :

    untuk Boson :

    Lint = gF Ba J aF gG Aa J aG + g2G Aa AbT aG T bG +g2F B

    a Bb

    T aF T bF + gF gGAa Bb (T aG T bF + T bF T aG ) , (3.40)

    untuk fermion :

    Lint = gF Ba J aF gGAa J aG . (3.41)

    J a adalah arus materi untuk materi boson dan fermion dengan perumusan

    J a boson = i T aX T aX , (3.42)J a fermion =

    T aX , (3.43)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    38/87

    27

    dengan : X = F, G dan = o. Densitas Lagrangian untuk materi dapat

    juga ditulis dalam bentuk derifatif kovarian,

    L= ( D ) D + (i D m) 14S a S a 14F a F a , (3.44)di mana derifatif kovariannya adalah,

    D = + igGAbT bG + igF BbT bF . (3.45)

    Dari densitas Lagrangian paling umum yang terbentuk tersebut, kondisi-

    kondisi khusus dapat diterapkan ketika diperlukan untuk mengkonstruksi

    sistim yang lebih sederhana, seperti misalnya untuk memodelkan sistimquark-gluon plasma.

    Pada tahap berikutnya, dari densities lagrangian yang terkonstruksi da-

    pat dirumuskan persamaan gerak melalui persamaan Euler-Lagrange se-

    suai dengan medan yang dikehendaki, misalnya U a ,

    LU a

    L ( U a )

    = 0. (3.46)

    Substitusikan Pers.( 3.44) ke dalam Pers.( 3.46), akan didapat,untuk medan gauge Abelian

    S = gF J F , (3.47)

    dan untuk medan gauge non-Abelian,

    D S a = gF J aF , (3.48)

    dengan arusnya,

    J aF , boson i[(D)T aF T aF (D)],J aF , fermion J aF . (3.49)

    Dengan mendenisikan medan gluon sebagai medan alir (penjelasan terda-

    pat pada sub Bab 3.6),

    U a = ( U a0 , U

    a ) ua (1, v )a , (3.50)Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    39/87

    28

    di mana u adalah vektor-4 untuk kecepatan relativistik dan a adalah se-

    buah medan skalar, maka Pers.( 3.48) dapat ditulis sebagai

    0( U a0 0U a ) i( U ai iU a ) = gF J aF + F a , (3.51)di sini

    F a C abcF [ 0(U bU c0 ) i(U bU ci )] i T dF U d0 +

    gGgF

    T dGAd0 ( U a0 0U a + gF C abcF U bU c0 )

    + i T dF U d i +

    gGgF

    T dG Ad i ( U ai iU a + gF C abcF U bU ci ).

    (3.52)

    Integralkan persamaan Pers.( 3.51) terhadap ruang-waktu ,

    t

    U a U a0 = gF dx (J aF + F a ). (3.53)Kondisi di atas didapat dengan mengasumsikan bahwa sistim yang dibahas

    terbentuk dari uida irrotational, yang berarti vortisitas a U a = 0 ,serta identitas, j U a

    i iU a

    j = jik (

    U a )k .

    Kemudian substitusikan Pers.( 3.52) ke dalam Pers.( 3.53) sehingga didapat,

    t

    ( v a ) + (a ) = gF dx (J aF 0 + F a0 ). (3.54)

    Ini adalah persamaan gerak untuk uida relativistik non-abelian.

    3.4 Solusi Medan Gauge dari Persamaan Gerak Fluida

    Relativistik Non-Abelian

    Pers.( 3.54) yang merupakan persamaan gerak uida relativistik non-Abelian

    adalah persamaan differensial parsial non-linear.

    t

    ( v a ) + (a ) = gF dx (J aF 0 + F a0 ). (3.55)

    Agar tetap dapat diselesaikan secara analitik, persamaan tersebut harus di-

    sederhanakan. Penyederhanaan yang akan dilakukan di sini adalah sebagai

    berikut, medan alir gluon a untuk a = 1, 2, 3, ..... 8 dianggap homogen se-

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    40/87

    29

    hingga a = . Konsekwensi dari asumsi yang homogen ini adalah bahwa

    generator T a dari grup SU (3) dapat dituliskan sebagai penjumlahan aljabar

    T = a T a , dan lebih jauh lagi nilainya dapat dianggap sebagai T = 1. Lalu

    medan skalar dianggap hanya terdiri dari 2 variabel = (t, x ), serta di-

    ambil asumsi bahwa kecepatan uida v adalah konstan.

    Dengan demikian , persamaan diferensial tersebut menjadi

    t

    ( v ) + 1x

    () = gF dx(J F 0 + F 0). (3.56)Lakukan derivatif x terhadap Pers.( 3.56), hasilnya adalah

    tx ( v ) + xx () = gF (J F 0 + F 0). (3.57)

    Di sini J F 0 = = 0 .Dan,

    F 0 = i U i + gGgF

    Ai ( 0U i iU 0)= i v +

    gGgF

    A ( t ( v ) x ())= i v t ( v )

    gGgF A

    t () + i v x ( v ) g

    GgF A x ()

    = i 2v 2 t gGgF

    A t + i 2v 2 x gGgF

    A x. (3.58)

    Substitusikan kembali F 0 ke Pers.(3.57), didapat

    v tx + xx = gF i 2v 2( t + x) + gGgF

    A ( t + x). (3.59)

    Lalu denisikan = v , = gF , = i 2v 2, dan = gGgF A , maka

    Pers.( 3.59) menjadi

    tx + xx + + t + x t x = 0. (3.60)

    Agar dapat diselesaikan, persamaan diferensial parsial ini harus diubah

    menjadi persamaan diferensial biasa.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    41/87

    30

    Denisikan = (x iCt ), di mana z = x iCt , sehinggaz x

    = 1 x = z ,z t

    = iC t = iC z , tx = iC zz , xx = zz .

    Sekarang persamaannya menjadi,

    iCzz + zz iC z + z + iC z z = 0

    atau,

    (iC + )zz (iC )z + ( iC ) = 0.

    atau,

    1zz 2z + 3z = . (3.61)

    Di sini, 1 = iC + , 2 = iC , and 3 = iC .Dari Pers.( 3.61) kemudian akan dicari solusi homogennya.

    1zz 2z + 3z = 0. (3.62)

    Misalkan = z , lalu persamaan di atas dapat diubah menjadi

    1zzz 2z zz + 3zz = 0

    atau,

    1zzz 2

    2 (2z )z + 3zz = 0. (3.63)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    42/87

    31

    Integralkan Pers.( 3.63),

    1zz 2

    2 2z + 3z = 0,

    1 dz

    dz = 2

    2 2z 3z ,

    dz 22 2z 3z = 11 dz. (3.64)Mengikuti rumus diferensial dxbx2 ax = 1a ln( bx ax ), persamaan di atas akanmenjadi,

    13

    ln ( 22 z 3

    z) + C 1 =

    z 1

    + C 2. (3.65)

    Kemudian medan dapat dinyatakan secara eksplisit

    = z = 2 2 eC 1 3

    2 eC 1 3 2 e 3 1

    z + C 23. (3.66)

    3.5 Lagrangian dan Teori Invarian Gauge untuk QGP

    Pada pemaparan berikutnya, quark-gluon plasma akan digambarkan seba-

    gai sistim yang terdiri dari quark dan anti-quark yang berinteraksi dengan

    gluon-gluon dan medan elektromagnetik. Densitas Lagrangiannya dinya-

    takan dengan simetri gauge SU (3)F U (1)G . Lagrangian medan materinya(fermion) dapat dinyatakan sebagai berikut,

    L= i Q Q mQ QQ. (3.67)

    Q dan Q adalah quark dan anti-quark. adalah matriks Dirac. Dan mQadalah massa quark. Kemudian transformasi medan materinya adalah se-

    bagai berikut :

    Q Q = exp [i ( + u)] Q. (3.68)

    Di sini = (x), dan u = ua T a . T a adalah generator dari grup Lie. Lagrang-

    ian yang invarian terhadap transformasi gauge lokal diatas dapat diperoleh

    dengan memasukkan suku yang mengandung medan gauge A dan medan

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    43/87

    32

    uida non-Abelian U a dengan sifat transformasi :

    A A A + 1gG

    , (3.69)

    U a U a U a + 1gF

    ua + f abcubU c , (3.70)

    dengan gF sebagai konstanta kopling medan uida, gG merupakan konstan-

    ta kopling medan gauge, dan f abc adalah konstanta struktur dari grup. Den-

    sitas Lagrangian materi yang invarian terhadap simetri gauge adalah ,

    L= Lmateri + Lkinetik + Linteraksi , (3.71)

    dengan

    Lkinetik = 14

    S a S a 14

    F F , (3.72)

    S a = U a U a + gF f abcU b U c , (3.73)

    F = A A . (3.74)

    Sedangkan suku-suku interaksi pada densitas Lagrangiannya adalah,

    Lint = gF U a J aF + gG AJ G (3.75)dengan J aF = Q T a Q, dan J

    G = Q Q. J

    aF adalah arus quark yang mun-

    cul sebagai konsekuensi dari invarian gaugegrup SU (3), dan J G adalah arus

    quark dari invarian gauge grup U (1) . Dengan demikian densitas Lagrangi-

    annya dapat dituliskan sebagai,

    L= i Q Q

    mQ QQ

    1

    4S a S a

    1

    4F F + gF U a J aF + gG AJ

    G . (3.76)

    Pada perkembangan riset terkini untuk quark-gluon plasma, sebagian pe-

    neliti meyakini bahwa unsur-unsur pembentuk quark-gluon plasma lebih

    didominasi oleh quark dan sebagian lainnya mempercayai bahwa quark-

    gluon plasma lebih didominasi oleh gluon.

    Merujuk pada pembahasan bab sebelumnya yang menunjukkan bahwa da-

    ri medan gluon dalam Lagrangian yang didenisikan dengan kombinasi

    medan skalar dan vektor kecepatan relativistik dapat diturunkan persama-

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    44/87

    33

    an gerak uida, maka sistim quark gluon plasma yang digambarkan oleh

    Lagrangian yang dibuat adalah QGP gluonik.

    Konsekuensi pertama untuk quark-gluon plasma yang terdominasi gluon

    adalah bahwa suku-suku yang tidak mengandung gluon serta suku yang

    tidak menunjukkan adanya interaksi medan lain dengan medan gluon da-

    pat diabaikan. Dalam hal ini yaitu suku pertama dan suku kedua pada

    lagarngian. A sebagai medan gauge elektromagnetik yang merupakan me-

    dan perantara interaksi lemah juga dapat diabaikan karena pengaruhnya

    kecil sekali di dalam sistim interaksi kuat quark dan gluon.

    Sekarang Lagrangian quark-gluon plasma dapat ditulis dalam bentuk yang

    jauh lebih sederhana,

    L= 14

    S a S a + gF U a J aF . (3.77)

    Sifat uida pada quark-gluon plasma di dalam Lagrangian ini direpresen-

    tasikan oleh medan gauge gluon (U a ), dan kemudian quark (Q) serta anti-

    quark ( Q) akan berlaku sebagai partikel-partikel yang berada dalam medan

    uida.

    3.6 Tensor Energi Momentum dari QGP Terdominasi Glu-on

    Sekarang kita dapat melangkah lebih jauh untuk menurunkan persamaan

    tensor energi-momentum dari Lagrangian yang telah dibangun. Dari eks-

    perimen diketahui bahwa pada saat medan gluon dan quark bearada dalam

    keadaan quark-gluon plasma, observabelyang bersifat relativistik klasik juga

    sangat menonjol, seperti viskositas dan entropi misalnya. Karenanya, ak-

    si total QGP dapat dirumuskan di dalam kerangka geometry ruang-waktu

    yang umum R, dituliskan sebagai S = R d4x gL, dimana g adalah de-terminan dari metrik g . Persamaan baku yang ada untuk mencari tensorenergi-momentum adalah,

    T = 2 g

    (L g)g

    . (3.78)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    45/87

    34

    Lagrangian QGP, L= 14 S a S a + gF U a J aF , diubah ke bentuk berikut

    L L g = 14

    S a S a + gF J a U

    a g= 14S a S a g + gF J a U a g (3.79)

    Untuk suku pertama,

    L1 = 14

    S a S a g

    = 14

    g g S a S a g (3.80)

    Kemudian, L1g

    = 14

    g

    g g S a S

    a g + g

    g

    g S a S

    a g

    + g g S a S a

    gg

    = 14

    g S a S

    a g + g S a S a g

    + g g S a S a

    12 g g

    = 14 g

    S

    a S

    a g + g

    S

    a S

    a g

    12 g g S

    a S

    a

    = 14

    S a S a g + S a S a g

    12 g g S a S a . (3.81)

    Ubah dummy index , , L1g

    = 14

    S a S a g + S a S a g

    12 g g S a S a . (3.82)

    Untuk suku pertama, indeks dan diubah, dan pada suku kedua sifat

    antisimetri S a = S a dipergunakan. L1g

    = 14

    S a S a g S a S a g

    12 g g S a S a . (3.83)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    46/87

    35

    Kita juga kemudian menggunakan sifat antisimetri dari S a = S a . L1g

    = 14 S a S a g S a S a g

    12 g g S a S a

    = 14 2S a S a g

    12 g g S a S a

    = 14 2 g S a S a

    12 g g S a S a

    = 1

    2 g S aS a + g

    14

    S a S a

    (3.84)

    Pada suku kedua,

    L2 = gF J a U a g= gF g J a U

    a g. (3.85)

    Kemudian,

    L2g

    = gF g

    g J a U

    a g + gF g J a U a

    gg

    = gF J a U a

    g + gF J a U

    a

    1

    2

    gg

    = 1

    2 g[2gF J a U a g gF J a U a ] (3.86)

    Sehingga secara keseluruhan,

    Lg

    = 1

    2 g S aS a g

    14

    S a S a + gF J a U

    a + 2gF J a U a

    = 1

    2 g[S aS a g L+ 2 gF J a U a ]. (3.87)

    Akhirnya didapatkan,

    T = 2 g

    Lg

    = 2 g

    12 g[S aS a g L+ 2 gF J a U a ]

    = S aS a

    g L+ 2 gF J a U a (3.88)

    Untuk memasukkan sifat uida ke dalam lagrangian dan tensor energi mo-

    mentum di atas, medan gluon U a disusun ulang agar mengandung suku

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    47/87

    36

    kecepatan relativistik seperti berikut.

    U a = ( U a0 , U

    a ) = ua . (3.89)

    Di sini u = (1, v ) dan = (1 |v a |2)1/ 2. a = a (x) adalah medan ska-lar yang dibuat berdimensi satu agar dimensi keseluruhan persamaan tetap

    konsisten, dan a juga merepresentasikan distribusi medan. Dengan deni-

    si seperti ini, medan gluon tunggal U a yang secara konvensional berperan

    sebagai partikel, dapat juga berlaku sebagai uida pada skala tertentu. Atau

    dapat pula dianggap sebagai transisi fasa material quark-gluon plasma. Ke-

    tika berlaku sebagai partikel, medan gluon tersebut akan terikat dalam ha-

    dron yang stabil, dan memiliki vektor polarisasi sebagai mana partikel pada

    umumnya U a = a . Sedangkan untuk keadaan sebelum hadronisasi se-

    perti halnya kondisi quark-gluon plasma, medan gluon berperilaku sebagai

    partikel alir berenergi tinggi, dengan sifat sis yang didominasi oleh kece-

    patan relativistiknya.

    Hubungan U a = ua dan U a = a , seperti semacan transisi fasa,

    hadronic state

    QGP state

    u .Ketika denisi U a = ( U a0 , U a ) = ua digunakan pada persamaan tensor

    energi momentum yang terbentuk di atas, dan semua medan gluon diang-

    gap homogen 1, 2, ....... 8 = , maka persamaan tensor energi momentum-

    nya dapat diolah lebih lanjut.

    T = S aS

    a g L+ 2 gF J

    a U

    a

    (3.90)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    48/87

    37

    Suku pertama di sebelah kanan persamaan dapat dijabarkan sebagai ber-

    ikut.

    S aS a = ( U a U a + gF f abcU bU c ) ( U a U a + gF f ade U dU e )= U a

    U a U a U a + U a gF f ade U dU e U a U a + U a U a U a gF f abcU dU e + gF f abcU bU

    c

    U a gF f abcU bU c U a + g2F f abcf ade U bU c U dU e = 2 U a

    U a 2 U a U a + 2 U a gF f

    ade U dU e 2gF f abcU bU c U a+ g2F f

    abcf ade U bU c U

    dU e

    (3.91)

    Kemudian suku tensor kuat medan pada suku kedua di sebelah kanan per-

    samaan.

    S a S a = ( U a U a + gF f abcU b U c ) ( U a U a + gF f ade U d U e )

    = U a

    U a

    U a

    U a

    + U a gF f

    ade

    U d

    U e

    U a U a + U a U a U a gF f ade U d U e+ gF f abcU b U

    c

    U a gF f abcU b U c U a + g2F f abcf ade U b U c U d U e= 2 U a

    U a 2 U a U a+ 2 U a gF f

    ade U d U e 2gF f abcU b U c U a+ g2F f

    abcf ade U b U c U

    d U e (3.92)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    49/87

    38

    Setelah semuanya dijumlahkan, persamaan tensor energi momentum men-

    jadi sebagai berikut.

    T = S aS a g L+ 2 gF J a U a = S aS

    a g (

    14

    S a S a + gF J a U

    a ) + 2 gF J a U a

    = S aS a

    + 14

    g S a S a g gF J a U a + 2 gF g J a U a

    = 2 gF g J a U a + S aS

    a g gF J a U a +

    14

    g S a S a

    = [2gF g J a U a + g2F f

    abcf ade U bU c U

    dU e ]

    [g gF J a U a 14

    g g2F f abcf ade U bU

    c U

    dU e ] (3.93)

    Sumasi dari S aS a dan 14 g S a S a di dalam tensor energi momentum

    dapat disederhanakan karena suku-suku yang bersesuaian akan saling me-

    niadakan. Sebagai contoh, suku pertama dari S aS a akan ditiadakan oleh

    suku kedua dari 14 g S a S a .

    2 U a U a =

    14

    g (2 U a U a )

    = 1

    4g (2 g g U a g

    g U a g )

    = 1

    4(2 g g g g U a g

    g U a )

    = 1

    4(2

    U

    a

    U a )

    = 1

    4(2 U a

    U a )

    = 1

    4(2 U a 4

    U a )

    = 2 U a U a

    Sama juga yang terjadi pada:

    suku kedua dari S aS a dengan suku pertama dari S a S a ,

    suku ketiga dari S aS a dengan suku keempat dari S a S a ,

    suku keempat dari S aS a dengan suku ketiga dari S a S a .

    Akhirnya, suku kelima dan kedua, S aS a dan S a S a dijumlahkan.

    Kemudian asumsikan bahwa solusi dari J adalah solusi untuk fermion be-

    bas, = u( p)e ip x untuk (i m) = 0, di mana u adalah spinor bebas

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    50/87

    39

    komponen-4.

    (i m)u( p)e ip x = 0i [ (u( p)e ip x )] m u( p)e ip x = 0

    i [u( p) (e ip x ) + ( e ip x )( u( p))] m u( p)e ip x = 0i u( p) (e ip x ) m u( p)e ip x = 0

    i u( p)(ip)(e ip x ) m u( p)e ip x = 0 u( p) p(e ip x ) m u( p)e ip x = 0

    Kalikan kedua sisi dengan = u( p)eip x , didapat

    u1,2 pu1,2 mu1,2u1,2 = 0 , dengan u1,2u1,2 = 2mu3,4 pu3,4 + mu3,4u3,4 = 0, dengan u3,4u3,4 = 2mSehingga,

    u pu = m(4m)

    u p pu = 4m2 p

    u u = 4 p (3.94)

    J a = T a = u uT a = 4 pT a .

    Kemudian, karena U a = ua

    J a U a = 4 pT a ua

    = 4 mQ u T a ua

    = 4 mQ T a a (3.95)

    Bawa kembali hasil ini kepada tensor energi momentum

    T = [2gF g J a U a + g2F f abcf ade U bU c U dU e ][g gF J a U a

    14

    g g2F f abcf ade U bU

    c U

    d U e ]

    = [2gF g (4mQ T a a )uu + g2F f abcf ade uu bcde]

    [4g gsmQ T a a 14

    g g2s f abcf ade bcde]

    = [8gsmQ T a a + g2F f abcf ade bcde]uu

    [4gs mQ T a

    a

    14g

    2F f

    abcf

    ade

    b

    c

    d

    e]g . (3.96)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    51/87

    40

    Atau ditulis juga sebagai

    T = [8gF T a f Q mQ + g2F f 2g 4]uu

    [4gF T a f Q mQ 14g2F f 2g 4]g . (3.97)

    Di sini f 2g = f abcf abc , dan f abc adalah konstanta struktur untuk colour gluon,

    dan f Q adalah faktor penjumlahan colour quark dari J a U a . mQ adalah mas-

    sa quark, gF adalah konstanta kopling interaksi kuat.

    Tidak seperti bentuk sebelumnya, pada bentuk ini tensor energi momentum

    terlihat jelas sebagai tensor energi momentum uida ideal. Dalam konteks

    quark-gluon plasma, berarti persamaan ini adalah tensor energi momen-

    tum untuk quark-gluon plasma yang berbasis uida ideal.

    Sebagai keterangan tambahan, ketika medan gluon dianggap homogen, ma-

    ka timbul konsekuensi pada generator grup, T = a T a , dan lebih jauh lagi

    T = 1. Ini bisa dilihat dari sifat transformasi dari grup SU (3) serta kebera-

    daan medan-medan gauge yang timbul menyertainya.

    U a e ia T a U a .

    U a U a eia

    T a

    .

    Generator grupnya mengikuti komutasi aljabar Lie [T a , T b] = if abcT c, dan

    a,b,c = 1, 2, ......, 8, yang juga berarti dimensi grup SU (3) adalah 8.

    Medan gaugeyang otomatis ditimbulkan dalam penerapan grup SU (3) , ada-

    lah U = T a U a , juga berjumlah 8 sesuai dengan dimensi grup, yang juga

    jumlah generator. Jika U a dianggap homogen (semua medan gluon sama),

    maka U = T a U , yang berarti T a = 1 .

    Jika T a = 1 diterapkan kembalik ke bentuk transformasi gauge SU (3)

    U a e iaU a . = ( U e i

    1 U ),

    U a U a eia

    = ( U U ei1 ),

    terlihat bahwa transformasinya sama dengan bentuk transformasi gaugeU (1)

    yang terdapat pada QED.

    Mengingat bahwa hasil-hasil eksperimen quark-gluon plasma selalu me-

    nunjukkan keberadaan viskositas, maka akan menjadi lebih natural jika pa-

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    52/87

    41

    da persamaan tensor energi momentum di atas juga ditambahkan suku vis-

    kositas. Merujuk pada skema penelitian oleh P. Romatschke, dkk. [3] [9],

    tensor energi momentum dengan tambahan suku viskositas dituliskan se-

    bagai berikut,

    T = S aS a g Lg + 2gF J a U a + t(vis ) . (3.98)

    t (vis ) = cT a ( U a + U a U a U a U a U a U a U a )+

    23

    cT a U a (g U a U a ) cT a U a (g U a U a )=

    cT a ( U a + U

    a

    U a U

    a U a

    U a U

    a U a )

    +23

    cT a U a g (1 U a U a )cT a U a g (1 U a U a ) (3.99)

    Substitusikan U a = ua ke dalam t(vis ) , and c = 1 .

    t (vis ) = T a (ua ) + (u a ) (u a )(u a ) (ua )(ua )(u a ) (u a )+ 2

    3T a (u a )g 1 (a )2

    T a (u a )g 1 (a )2 (3.100)

    Suku viskositas ini diadopsi dari bentuk baku tensor energi momentum un-

    tuk viskositas shear () dan viskositas bulk ( ) yang dirumuskan oleh L.D.

    Landau (Landau, Lifshitz, 1981) pada penelitian uida relativistik.

    Bentuk kontravarian tensor energi momentum yang lengkap untuk medan

    gluon yang homogen menjadi,

    T total = T + t (vis )= [8gF T f Q mQ + g2F f

    2g

    4]uu [4gF T f Q mQ 14

    g2F f 2g

    4]g

    T (u) + (u ) (u )(u ) (u)

    (u)(u ) (u ) + 23

    T (u )g (1 2)

    T (u )g (1

    2) (3.101)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    53/87

    42

    3.7 Bentuk Eksplisit Viskositas Shear () dan ViskositasBulk ( )

    Prinsip kekekalan energi dan momentum dapat dipakai untuk memberikansolusi untuk mencari persamaan eksplisit viskositas shear dan bulk , yaitu

    T = 0 (Djun, Soegijono, Mart, Handoko, 2014) . Melihat pada komplek-sitas matematis yang ada, maka pencarian observable-observable terkait akan

    lebih mudah jika energy momentum tensor tersebut dianggap hidup dalam

    ruang-waktu yang datar ( at space-time).

    Dan tensor energi momentum yang siap untuk diolah pada tahap selanjut-

    nya dinyatakan ulang sebagai berikut.

    T = [8gF mQ T a a + g2F f abcf ade bcde]uu [4gF mQ T a a

    14

    g2F f abcf ade bcde]g

    T a (ua ) + (u a ) (u a )(u a ) (ua )

    (ua )(u a ) (u a ) + 23

    T a (u a )g (1 (a )2)T a (u )g (1 (a )2). (3.102)

    Di sini adalah viskositas bulk . Untuk mengurangi kompleksitas, medan

    gluon diasumsikan sebagai skalar. Akibatnya suku ke 2 dan suku ke 4

    pada sebelah kanan persamaan menjadi nol yang dikarenakan sifat anti-

    simetris dari konstanta struktur f abc , dan T = a T a . Sehingga tensor energi

    momentum tersebut dapat ditulis sebagai,

    T = (8 gF mQ T a )uu (4gF mQ T a )g T (u) + (u ) (u )(u ) (u)(u)(u ) (u )+

    23

    T (u )g (1 2) T (u )g (1 2). (3.103)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    54/87

    43

    Untuk memendekkan penulisan, denisikan gF mQ = . Lalu tensor energi

    momentum dengan indeks 00 dapat dituliskan sebagai,

    T 00 = 8 Tu0u0 4Tg00T [ 0(u0) + 0(u0) (u0)(u ) (u0) (u0)(u ) (u0)]+

    23

    T (u )g00[12]T (u )g00[12]

    = 8 Tu0u0 4Tg00

    T [2 0(u0)

    2(u0)(u ) (u0)]

    +23

    T (u )g00[12]T (u )g00[12].

    (3.104)

    Lalu turunannya terhadap waktu,

    0T 00 = 8 T [( 0)u0u0 + ( 0u0)u0 + u0( 0u0)] 4T ( 0)g00

    T 2 0 0(u0)2[( 0u0)u 2 (u0) + u0( 0u )2 )+ u0u ( 02) + u0u 2( 0 (u0))]

    +23

    T 0 (u )g00[12] (u )g00 02

    T 0 (u

    )g00

    [12

    ] (u

    )g00

    02

    . (3.105)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    55/87

    44

    Tensor energi-momentum untuk indeks 0k,

    T 0k = 8 Tu0uk 4Tg0k

    T k(u0) + 0(uk) (uk)(u ) (u0)(u0)(u ) (uk)+

    23

    T (u )g0k 1 2 T (u )g0k(1 2

    = 8 Tu0uk 4Tg0k

    T k(u0) + 0(uk) uku 2 (u0)

    u0u 2 (uk)+

    23

    T (u )g0k 1 2 T (u )g0k 1 2). (3.106)

    Dan turunannya terhadap komponen k,

    kT 0k = 8 T [( k)u0uk) + ( ku0)uk + u0( kuk)]T k k(u0) + k 0(uk)( kuk)u 2 (u0) uk( ku )2 (u0)uku ( k2) (u0) uku 2 k (u0)( ku0)u 2 (uk) u0( ku )2 (uk)u0u ( k2) (uk) u0u 2 k (uk) . (3.107)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    56/87

    45

    Persamaan kekekalan energi secara lengkap dinyatakan sebagai berikut,

    0T 00 + kT 0k= 8 T [( 0)u0u0 + ( 0u0)u0 + u0( 0u0)] 4T ( 0)g00

    T 2 0 0(u0) 2[( 0u0)u 2 (u0) + u0( 0u )2 )+ u0u ( 02) + u0u 2( 0 (u0))]

    +23

    T 0 (u )g00[12] (u )g00 02

    T 0 (u )g00[12] (u )g00 02+8 T [( k)u0uk) + ( ku0)uk + u0( kuk)]

    T k k(u0) + k 0(uk)( kuk)u 2 (u0) uk( ku )2 (u0)uku ( k2) (u0) uku 2 k (u0)( ku0)u 2 (uk) u0( ku )2 (uk)u0u ( k2) (uk) u0u 2 k (uk)

    = 8 T ( 0)u0u0 + (

    0u0)u0 + u0(

    0u0)

    1

    2(

    0)g00

    +( k)u0uk) + ( ku0)uk + u0( kuk)

    T 2 0 0(u0) 2[( 0u0)u 2 (u0)+ u0( 0u )2 ) + u0u ( 02) + u0u 2( 0 (u0))]

    23

    0 (u )g00[12] + 23

    (u )g00 02

    + k k(u0) + k 0(uk)

    ( kuk)u 2 (u0)

    uk( ku )2 (u0)

    uku ( k2) (u0) uku 2 k (u0)( ku0)u 2 (uk) u0( ku )2 (uk)u0u ( k2) (uk) u0u 2 k (uk)T 0 (u )g00[12] (u )g00 02

    = 0 .

    (3.108)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    57/87

    46

    Karena u0 = , dan 0u0 = t = 0, dan juga ku0 = 0 maka persamaan

    0T 00 + kT 0k = 0 dapat disederhanakan menjadi,

    0T 00 + kT 0k= 8 T ( 0)u0u0

    12

    ( 0)g00 + ( k)u0uk)

    T 2 0 0(u0) 2[u0u ( 02) + u0u 2(u0 0 ))]

    23

    0 (u )g00[12] + 23

    (u )g00 02

    + k k(u0) + k 0(uk)

    uku ( k2) (u0) uku 2 k (u0)

    u0u

    ( k

    2) (u

    k) u

    0u

    2 k (u

    k)

    T 0 (u )g00[12] (u )g00 02= 0 .

    Kemudian hukum kekekalan momentum akan dipakai untuk mendapatkan

    sebuah persamaan independen lainnya.

    0

    T i0 + kT ik = 0

    T 10 + 1

    T 11 + 2

    T 12 + 3

    T 13

    + 0T 20 + 1T 21 + 2T 22 + 3T 23+ 0T 30 + 1T 31 + 2T 32 + 3T 33 = 0 . (3.109)

    Tensor energi momentum untuk indeks i0 adalah,

    T i0 = (8 T )u iu0 (4T )gi0

    T 0(ui) + i(u0) (u0)(u ) (ui)

    (ui)(u ) (u0)+

    23

    T (u )gi0 1 2

    T (u )gi0 1 2b). (3.110)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    58/87

    47

    Di sini gi0 = 0 . Lalu T i0 menjadi,

    T i0 = 8 Tuiu0

    T 0(ui) + i(u0) u0u 2 (ui)uiu 2 (u0) . (3.111)

    Kemudian turunannya terhadap waktu,

    0T i0 = 8 T ( 0)uiu0 + ( 0ui)u0 + ui( 0u0)T 0 0(ui) + 0 i(u0)

    ( 0u0)u 2 (ui) u0( 0u )2 (ui)u0u ( 02) (ui) u0u 2 0 (ui)( 0u i)u 2 (u0) ui( 0u )2 (u0)uiu ( 02) (u0) uiu 2 0 (u0) . (3.112)

    Tensor energi momentum dengan indeks ii adalah,

    T ii = 8 Tuiui

    4Tgii

    T i(ui) + i(ui) (u i)(u ) (u i)(ui)(u ) (u i)+

    23

    T (u )gii 1 2

    T (u )gii 1 2

    = 8 Tuiui

    4Tgii

    T 2 i(u i) 2u iu 2 (u i)+

    23

    T (u )gii 1 2

    T (u )gii 1 2 . (3.113)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    59/87

    48

    Turunannya terhadap komponen i,

    iT ii = 8 T ( i)u iu i + 16 T (u i iui) 4T ( i)gii

    T 2 i i(u i) 2( iu i)u 2 (u i)2ui( iu )2 (ui) 2uiu ( i2) (u i)2uiu 2 i pd (u i)+

    23

    T i (u )gii 1 2 23

    T (u )gii ( i2)

    T i (u )gii 1 2 + T (u )gii ( i2). (3.114)

    Lalu untuk indeks i, k, di mana i = k,

    T ik = 8 Tuiuk 4Tgik

    T k(ui) + i(uk) (uk)(u ) (ui)(ui)(u ) (uk)+

    23

    T (u )gik 1 2

    T (u )gik 1 2

    = 8 Tuiuk

    T k(u i) + i(uk) uku 2 (ui)u iu 2 (uk) . (3.115)

    Turunan T ik terhadap komponen k adalah,

    k

    T ik = 8 T ( k)uiuk + ( kui)uk + ui( kuk)

    T k k(ui) + k i(uk)( kuk)u 2 (ui) uk( ku )2 (ui)uku ( k2) (ui) uku 2 k (ui)( iu )u 2 (uk) ui( ku )2 (uk)uiu ( k2) (uk) uiu 2 k (uk) . (3.116)

    Kini ketiga hasil turunan tersebut dijumlahkan, 0

    T i0 + i

    T ii + k

    T ik = 0 .

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    60/87

    49

    0T i0 + iT ii + kT ik= 8 T ( 0)u iu0 + ( 0u i)u0 + ui( 0u0)

    +( i)u iu i + 2 (ui iu i) 12

    ( i)gii

    +( k)u iuk + ( ku i)uk + ui( kuk)

    T 0 0(u i) + 0 i(u0)( 0u0)u 2 (ui) u0( 0u )2 (ui)u0u ( 02) (ui) u0u 2 0 (ui)( 0ui)u 2 (u0) u i( 0u )2 (u0)uiu ( 02) (u0) u iu 2 0 (u0)+2 i i(ui) 2( iui)u 2 (u i) 2ui( iu )2 (u i)2uiu ( i2) (ui) 2uiu 2 i pd (u i)

    23

    i (u )gii 1 2 + 23

    (u )gii ( i2)

    + k k(ui) + k i(uk)

    (

    kuk)u 2

    (ui)

    uk(

    ku )2

    (u i)

    uku ( k2) (ui) uku 2 k (u i)( iu )u 2 (uk) u i( ku )2 (uk)uiu ( k2) (uk) u iu 2 k (uk)T i (u )gii 1 2 (u )gii ( i2)

    = 0 .

    (3.117)

    Dengan 2 persamaan independen yang didapat, maka viskositas shear dan

    bulk dapat ditentukan.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    61/87

    50

    0T 00 + kT 0k= 8 T ( 0)u0u0 12( 0)g00 + ( k)u0uk)

    T 2 0 0(u0) 2[u0u ( 02) + u0u 2(u0 0 ))]

    23

    0 (u )g00[12] + 23

    (u )g00 02

    + k k(u0) + k 0(uk)

    uku ( k2) (u0) uku 2 k (u0)u0u ( k2) (uk) u0u 2 k (uk)

    T 0 (u )g00[12] (u )g00 02= 0 .

    Jika bagian-bagian dari persamaan di atas dideniskan sebagai berikut,

    c0 = 8 T ( 0)u0u0 12

    ( 0)g00 + ( k)u0uk) ,

    a0

    = T 2 0 0

    (u0

    ) 2[u0

    u

    ( 02

    ) + u0

    u

    2

    (u0

    0 ))]

    23

    0 (u )g00[12] + 23

    (u )g00 02

    + k k(u0) + k 0(uk)

    uku ( k2) (u0) uku 2 k (u0)u0u ( k2) (uk) u0u 2 k (uk) ,

    b0 = T 0 (u )g00[1

    2]

    (u )g00 02 ,

    maka didapat bentuk pernyataan yang sederhana, a0 + b0 = c0.

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    62/87

    51

    Lalu untuk persamaan kekekalan momentum,

    0 T i0 + iT ii + kT ik= 8 T ( 0)u iu0 + ( 0ui)u0 + ui( 0u0) + ( i)u iu i + 2 (u i iui)

    12

    ( i)gii + ( k)u iuk + ( kui)uk + ui( kuk)

    T 0 0(u i) + 0 i(u0)( 0u0)u 2 (ui) u0( 0u )2 (ui)u0u ( 02) (ui) u0u 2 0 (ui)( 0ui)u 2 (u0) u i( 0u )2 (u0)

    uiu ( 02) (u0) u iu 2 0 (u0)+2 i i(ui) 2( iui)u 2 (u i) 2ui( iu )2 (u i)2uiu ( i2) (ui) 2uiu 2 i pd (u i)

    23

    i (u )gii 1 2 + 23

    (u )gii ( i2)

    + k k(ui) + k i(uk)

    ( kuk)u 2 (ui) uk( ku )2 (u i)

    uku ( k2) (ui)

    uku 2 k (u i)

    ( iu )u 2 (uk) u i( ku )2 (uk)uiu ( k2) (uk) u iu 2 k (uk)T i (u )gii 1 2 (u )gii ( i2) = 0. (3.118)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    63/87

    52

    Persamaam tersebut dapat ditata ulang menjadi

    z i = 8 T ( 0)u iu0 + ( 0ui)u0 + ui( 0u0) + ( i)uiui + 2 (u i iui)

    12( i)gii + ( k)uiuk + ( kui)uk + ui( kuk) ,

    x i = T 0 0(u i) + 0 i(u0)

    ( 0u0)u 2 (ui) u0( 0u )2 (ui)u0u ( 02) (ui) u0u 2 0 (ui)( 0ui)u 2 (u0) ui( 0u )2 (u0)

    uiu

    ( 0

    2) (u

    0) u

    iu

    2 0 (u

    0)

    +2 i i(ui) 2( iui)u 2 (ui) 2ui( iu )2 (u i)2u iu ( i2) (ui) 2uiu 2 i (u i)

    23

    i (u )gii 1 2 + 23

    (u )gii ( i2)

    + k k(ui) + k i(uk)

    ( kuk)u 2 (ui) uk( ku )2 (u i)

    uku ( k2) (ui)

    uku 2 k (u i)

    ( kui)u 2 (uk) u i( ku )2 (uk)uiu ( k2) (uk) u iu 2 k (uk) ,

    yi = T i (u )gii 1 2 (u )gii ( i2) ,

    sehingga menjadi, xi + yi = z i .

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    64/87

    53

    Dengan asumsi bahwa u = 0 maka, x, y and z menjadi,

    z i = 8 T ( 0)uiu0 + ( i)u iu i 12

    ( i)gii + ( k)u iuk ,

    xi = T 0 0(ui) + 0 i(u0)

    u0u ( 02) (u i) u0u 2 0 (u i)u iu ( 02) (u0) u iu 2 0 (u0)+2 i i(u i)

    2uiu ( i2) (u i) 2u iu 2 i pd (ui)

    2

    3 i (u

    )gii

    1 2

    +

    2

    3 (u

    )gii

    ( i2

    )+ k k(u i) + k i(uk)

    uku ( k2) (u i) uku 2 k (ui)u iu ( k2) (uk) uiu 2 k (uk) ,

    yi = T i (u )gii 1 2 (u )gii ( i2) .

    Kembali pada, a0 + b0 = c0 and xi + yi = z i , maka didapat persamaan

    eksplisit untuk viskositas shear dan bulk .

    = c0yi z ib0a0yi xib0

    . (3.119)

    = c0

    xi

    a0

    z i

    b0xi a0yi . (3.120)

    Universitas Indonesia

  • 7/25/2019 Viskositas Materi Quark-gluon Plasma

    65/87

    Bab 4

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Viskositas Shear () dan Bulk ( ) dalam sistim quark-gluon plasma dengan kecepatan uida yang tetap

    Pada bab ini persamaan eksplisit untuk viskositas shear dan bulk yang telah

    diturunkan pada Bab 3 akan dihitung nilainya dalam fungsi energi. Batas

    energi yang dipakai adalah dari 150 MeV hingga 250 MeV. Adapun alasan

    untuk memilih batasan energi tersebut adalah sebagai berikut. Pada analisa

    quark-gluon plasma melalui teori hidrodinamika relativistik, batas energi

    hadronisasi quark-gluon plasma yang di dapat adalah di sekitar 150 MeV.

    Sedangkan analisa quark-gluon plasma yang dilakukan melalui kuantum

    kromodinamika latis, nilai energi hadronisasi yang didapat selalu berada di

    atas 200 MeV Dengan demikian, pemodelan quark-gluon plasma terdomi-

    nasi gluon yang dikerjakan pada d