probiotics protect the intestinal wall of.ppt.pptx

7/25/2019 Probiotics protect the intestinal wall of.ppt.pptx

1/25

Probiotics Protect TheIntestinal Wall Of

Morphological ChangesCaused By Malnutrition

Oleh :MF


2/25

INTRO!CTION Malnutrisi tetap menjadi salah satu masalah

yang paling buruk di seluruh dunia, terutamadi negara-negara berkembang (Solis et al.2002).

Selain menyebabkan masalah sosial, malnutrisi

merupakan konsekuensi dari penuaan dan bisaterjadi pada pasien rawat inap (Groer 200!).

Malnutrisi mempengaruhi beberapa organyang ter"ermin dari hilangnya berat badan.

Malnutrisi protein menunjukan penurunanketebalan lapisan dinding usus, sepertipengurangan mukosa.


3/25

#ntuk mengurangi dan memperbaiki kerusakan,

studi menggunakan probiotik telah dilakukan. $robiotik adalah mikroorganisme hidup yang

bila diberikan dalam jumlah yang tepat,berman%aat bagi kesehatan host.

$robiotik menunjukan perbaikan daya "erna patidan protein se"ara in itro.

$robiotik juga merangsang sistem kekebalantubuh, yang berkontribusi terhadap terhadap

pen"egahan atau pengobatan in%eksi usus. $robiotik berkontribusi terhadap integritas

barrier usus.


4/25

&amun, beberapa studi telah menilai

dampak probiotik terhadap mor%ologidinding usus pada hewan yangkekurangan gi'i. Selain itu, sebagian darimereka terbatas hanya menjelaskanperubahan mukosa.

leh karena itu, penelitian ini terdiri darianalisis mor%ometri dinding lapisan

jejunum tikus malnutrisi protein yangdiberikan suplemen probiotik.


5/25

M"T#RI"$% "N

M#T&O% #T&IC% %T"T#M#NT

$enelitian ini disetujui oleh omite *tik

$enelitian *+perimentasi ewan #&$/(protokol .12), yang mengikuti aturan3ra'ilian 4ollege o% nimal*+perimentation(4ol5gio 3rasileiro de*+perimenta67o nimal - 43*).


6/25

#'P#RIM#NT"$ #%I(N

Sampel terdiri dari 8 ekor tikus wistarjantan yang baru disapih, ditempatkandalam kandang dengan suhu kamar yang

dikendalikan dengan siklus terang gelap2 jam. Makanan dan air disediakan ad libitum ewan dia"ak dibagi menjadi 9 kelompok


7/25

ewan G diberi:;3< ransumuntuk hewanpengerat (n = 9).

ewan G2 diberiransum sama

dengan G danlarutan yangmengandungsuplemen probiotikmelalui tabung

lambung lima kaliper minggu (dariSenin sampai

>umat) (n = 9)

ewan G diberi

diet yangkandunganprotein yangdikurangimenjadi 9?.

hewan G9 diberiransum samaseperti Gditambah

suplemenprobiotik, sepertidijelaskan di atas(n = 9).


8/25

Setelah 2 minggu,hewan ditimbang

diikuti dengan 2 jampuasa dan kemudiandilanjutkan denganperlakuan anestesi($a"haly et al 200.)@

"eproma'ine("epran A) (,28m; B g) C 0?ketamin (,28 m; B g)C 2? +yla'ine (0,92

m; B g) dan ?atropin (0,22 m; B g)melalui ruteintramuskular.

;aparotomidilakukan untukmenghilangkan

jejunum di

semua hewan,serta panjangdan lebarnyadiukur denganmenggunakanpenggarismilimeter.


9/25

PROBIOTIC C!$T!R#

Suplemen probiotik yang

digunakan adalah kulturprobiotik termoDlikkomersial (3E9 - 4hransen, B S Fenmark)yang mengandung

mikroorganisme @;a"toba"illus delbrue"kiissp. bulgari"us,Strepto"o""us saliariusssp. thermophilus,

3iDdumba"terium biDdus,dan ;a"toba"illusa"idophilus.

ultur diinokulasi ke susu

bubuk skim padakonsentrasi 0? dari totalpadatan ini yangsebelumnya disterilkandengan autokla%.

emudian, kultur diinkubasipada suhu 92 4 selama9H jam.

itungan akhir adalah 00"olony-%orming unit

(4I#s) B m;. ulturprobiotik diberikan kepadahewan dalam jumlah yangsetara dengan ? dariberat rata-rata kelompok.


10/25

M/$M*E/4 &;JSS I E* 3K*; K;;

Sebuah "in"in -"m dari daerah proksimal (dekat dengan

Leksura duodenojejunal) dari masing-masing jejunumdipanen kemudian diDksasi dengan 3ouins D+atieselama 2 jam.

Fehidrasi dalam suatu seri menaikan konsentrasi etanol,dibersihkan di +ylol, dan ditanam dalam paraDn untuk

selanjutnya se"tioning menjadi -Nm bagian melintang. Fiastase solution untuk mendeteksi mu"ins netral dan

sialomu"ins labilO l"ian blue (3), p 2,P untukmendeteksi sialomu"ins dan sul%omu"insO dan l"ianblue (3), p ,0 untuk mendeteksi sul%omu"ins,

menurut protokol Myers. 4ounterstaining dengan hemato+ylin dilakukan pada

teknik yang digunakan untuk mendeteksigly"o"onjugates ($S dan 3).


11/25

nalisa mor%ometri dinding usus itu dilakukan denganmenggunakan gambar dari *-stained se"tions

ditangkap oleh kamera digital (Moti"am 2000, 2.0Megapi+el) digabungkan ke mikroskop "ahayatrino"ular.

Ioto yang diambil dengan 0Q pembesaran

digunakan untuk mengukur tinggi iliO 20Qpembesaran untuk mengukur ketebalan dindingmukosa.

90Q pembesaran untuk mengukur tinggi entero"ytedan diameter terbesar dari inti, lebar ili, kedalaman

"rypt, dan submukosa dan ketebalan lapisan otot. Sebanyak H0 pengukuran merata dilakukan di sekitar

lingkaran penuh usus pada setiap jejunum hewan,dengan total 20 pengukuran per kelompok.


12/25

R#&EEE:* &;JSS

/asio sel goblet ke enterosit dihitung.#ntuk tujuan ini, 8 gambar ditangkapdengan obyekti% 90Q dari slide darisetiap segmen usus yang dikumpulkan

dari masing-masing hewan yangdiwarnai dijelaskan menggunakanteknik histokimia.

Fengan demikian, total !2 gambardari sampel yang diwarnai dengan $SC solusi diastase, 3 p 2,P, dan 3p ,0 yang dinilai untuk setiapsegmen usus yang dipanen.


13/25

SEESE4; &;JSS >enis distribusi data Ees FTgostino-$earson

atau Shapiro tes. Fata distribusi normal mean standar deiasi Student E-test membandingkan sampel

independen antar kelompok

Fata berdistribusi tidak normal median 2P-1Pper"entil.

Mann-Khitney perbandingan antar kelompok $erbandingan dilakukan antara kelompok berikut@ G

G2 sO G s GO G s G9O G2 s G9O dan G s G9.SigniDkansi dibentuk pada p-nilai yang lebih rendahdari 0,0P di semua uji statistik.


14/25

R#%!$T% "N I%C!%%ION

3erat badan hewan dengan malnutrisi protein lebih rendahdari pada hewan bergi'i baik (p U0,00). ewan bergi'i baik diberikan suplemen probiotik (G2)

menunjukkan suatu kenaikan berat badan H,2? lebih besardibandingkan dengan hewan yang dipelihara tanpasuplemen (G) (p U0,0P).

Meskipun dalam penelitian lain menggunakan tikus gagalmenemukan kontribusi suplemen probiotik untuk kenaikanberat badan

$erbedaan ini mungkin karena penelitian sebelumnyamenggunakan tikus dewasa dan genus tunggal kulturprobiotik (;a"tobasilus sp)

Eetapi pada hewan yang kekurangan gi'i probiotik ini tidakberpengaruh terhadap berat badan sesuai denganpenelitian sebelumnya.


15/25

asil yang diperoleh dari pengukuran spesimen yang dipanendari jejunum @ hewan G memperlihatkan daerah usus se"ara

signiDkan (p U0,0P) lebih rendah dibandingkan dengan G,seperti yang diharapkan karena hewan di G yang "ukup gi'idan mereka di G yang kekurangan gi'i

Fimensi jejunum pada hewan yang diberikan suplemenprobiotik (G2 dan G9) tidak menunjukkan perubahan, yang

menguatkan hipotesis bahwa mikroorganisme ini berkontribusipada kesehatan hewan

nalisis mor%ometrik dinding jejunum menunjukkan bahwatinggi entero"yte meningkat sebesar P,? pada hewan di G2dibandingkan dengan G (p U0,0P). nalisis ini menunjukkanbahwa kehadiran probiotik dalam lumen usus mungkinmemi"u perubahan dalam sitoplasma enterosit yangmeningkatkan a+is terpanjang mereka, yang pada gilirannya,meningkatkan jarak antara mikrobiota usus dan aliran darahpada tingkat lamina propria yang berdekatan.


16/25

Eidak ada perbedaan yang signiDkan dalam ketinggianentero"yte antara G9 dan G (p 0,0P), sedangkan adapenurunan parameter ini antara G9 dan G2 (p U0,0P),mungkin disimpulkan bahwa stimulasi enterosit olehprobiotik tidak terjadi atau tidak dipertahankan ketikaketersediaan makanan protein rendah.

etebalan mukosa menurun pada hewan Gdibandingkan dengan hewan G (p U0,0P), yang jugatelah diamati dalam penelitian lain

Sebaliknya, mukosa lebih ke"il berkurang di G9 (1,9?)daripada di G (,P?) dibandingkan dengan hewan

bergi'i baik G (p U0,0P) Fengan demikian, probiotik berkontribusi meminimalkan

hilangnya mukosa, yang sering terjadi di malnutrisi


17/25

;oss-o%-mu"osa phenomenon mungkin lebih baik dipahamiketika mempertimbangkan bahwa mukosa hewan G2 adalahlebih tebal jika dibandingkan dengan mereka yang di G (pU0,0P).

Eemuan ini menguatkan peran probiotik sebagai stimulanmukosa troDk dan juga terlibat dalam modulasi enterosit dan Batau meningkatkan jumlah sel-sel sistem kekebalan tubuh (seldendritik, makro%ag, lim%osit 3 dan E, dan sel-sel &) di lamina

propria Struktur mukosa hewan dalam kelompok yang diberikan

suplemen probiotik (G2 dan G9) memperlihatkan peningkatantinggi ili (p U0,0P), independen dari status gi'i mereka, yaitu,terlepas apakah mereka "ukup makan (G2 ) atau kekurangangi'i (G9)

Eemuan ini memungkinkan kesimpulan bahwa pada hewandengan ili tinggi, penyerapan nutrisi mungkin lebih besarsebagai %ungsi dari permukaan kontak yang meningkat antaradinding usus dan lumen.


18/25

arena probiotik berkontribusi pada integritas epitelusus, posisi yang tepat dari enterosit mungkin

berkontribusi pada pen"ernaan yang lebih baik daripeptida.

kibatnya, kehadiran permukaan penyerapan yanglebih besar mungkin menyebabkan keadaan yang

lebih dekat dengan homeostasis, terutama dalamkondisi di mana pasokan protein lebih rendah daripersyaratan organik.

:ili hewan bergi'i baik yang diberikan probiotikmenjadi lebih tinggi dan lebih luas, sedangkan hewan

yang kekurangan gi'i yang diberikan probiotik tetapmempertahankan tetap mempertahankan ketinggianyang sama tetapi menjadi lebih luas.


19/25

edalaman "rypt menurun pada hewan yang kekurangangi'i dan tidak diberi suplemen probiotik (G), mungkin

karena pengurangan ketebalan mukosa. $ada hewanyang kekurangan gi'i diberikan suplemen probiotik (G9),"rypts serupa dengan yang pada hewan bergi'i baik (pU0,0P).

Eemuan ini menunjukkan bahwa probiotik berhasil

melindungi "rips dari pengurangan kedalamandisebabkan oleh ketersediaan rendah dari asam aminoeksogen. arena pembaharuan epitel usus dimulai dikriptus dan karena "rypts mengandung berbagai jenis selyang se"ara langsung terlibat dalam homeostasis usus.

$enelitian ini menunjukkan bahwa probiotik mungkinberkontribusi mempertahankan aktiitas pembaharuanepitel


20/25

Submukosa adalah satu-satunya

lapisan dinding usus yang tidakmenunjukkan perubahan dalamkelompok manapun. arenasubmukosa terdiri dari jaringan padatpenghubung yang tidak teratur yangkaya kolagen dan serat elastis

asil penelitian ini menunjukkan bahwa

area yang digunakan oleh serat-seratini tidak berubah dalam menanggapiperlakuan eksperimental yangditerapkan.


21/25

Sebagian besar parameter dinding jejunum

diselidiki memperlihatkan peningkatan padahewan yang bergi'i baik yang diberikansuplemen probiotik (G2). Eotal ketebalan dindingmeningkat P,0? dibandingkan dengan hewan diG (p U0,0P).

&amun, pada hewan yang kekurangan gi'i yangmenerima suplemen probiotik (G9), beberapakomponen dari dinding usus meningkat,sementara yang lain menurun.

Fengan demikian, total ketebalan dinding usustidak menunjukkan perbedaan yang signiDkandibandingkan dengan hewan bergi'i baik (G).


22/25

$ada hewan yang kekurangan gi'i yangtidak menerima suplemen probiotik(G), hampir semua parametermenunjukkan penurunan, dan atroD

dari total ketebalan dinding jejunumterlihat (p U0,0P).

al ini menunjukan bahwa kekurangan

gi'i protein menyebabkan dinding ususatroD dan bahwa probiotik yangdigunakan dalam penelitian ini dapatmen"egah atroD pada hewan.


23/25

/asio sel goblet ke enterosit tetap tidak

berubah di antara kelompok-kelompokstudi.

asil ini menunjukkan bahwa baikmalnutrisi atau probiotik mempengaruhihubungan antara jumlah sel goblet dan

jumlah enterosit atau proporsi mu"insnetral, sialomu"ins, dan sul%omu"ins

disekresikan oleh sel-sel goblet.


24/25

)esi*pulan

$ara penulis menyimpulkan bahwa "ultureprobiotik yang digunakan dalam penelitian inimenyebabkan hipertroD dari beberapa lapisandinding jejunum pada hewan bergi'i baik danmeminimalkan atroD yang biasanya diamati pada

dinding usus hewan yang mengalami malnutrisiprotein.

Selain itu, baik malnutrisi maupun suplemenprobiotik mengubah hubungan antara jumlah sel

goblet dan jumlah enterosit. Eemuan inimenunjukkan bahwa penggunaan probiotikmungkin meminimalkan kerusakan usus yangbiasanya berhubungan dengan malnutrisi protein.


25/25

TERIMA KASIH

OBRIGADO

probiotics protect the intestinal wall of.ppt.pptx

Documents