review jurnal aplikasis sistem informasi geografis untuk zonasi jalur penangkapan ikan di perairan...

7/21/2019 Review Jurnal Aplikasis Sistem Informasi Geografis Untuk Zonasi Jalur Penangkapan Ikan di Perairan Kalimantan Barat

http://slidepdf.com/reader/full/review-jurnal-aplikasis-sistem-informasi-geografis-untuk-zonasi-jalur-penangkapan 1/19

SISTEM INFORMASI GEOGRAFI

KELOMPOK 3

ANGGOTA:

Siti Nur Aisyah 12611050Elisa Fauia 126110!3"yah "#i$%a "&#a$ty12611110Nur Laili A'irah 1361113("&sty Pus)ita Sari1361115!

Ratri *ta'i$i$+sih1361116,-hu'air.h 136111(!Sla'&t A/t.hi 136111!(M ahtiar Is$a F 13611213I$ta$ Nurartri *ta'i1361122

*R*SAN STATISTIKA

FAK*LTAS MATEMATIKA "AN ILM* PENGETA4*AN A

*NIERSITAS ISLAM IN"ONESIA

TA4*N 2016



R&i&# .7:



Latar &laa$+

P&'a$7aata$ su'/&r%aya ia$ %i laut s&'ai$ i$t&$

8a$+aua$ .)&rasi )&$a$+a)a$ ia$ .l&h )ara $&laya$%a$ 8auh dari daerah asal nelayan tersebut.

K.$9i sering terjadi karena ti%a 8&las$ya #ilayah )&'a$7aamelibatkan nelayan dalam satu daerah yang sama ataupun antasatu dengan dengan daerah lainnya.

Upaya yang telah dilakukan pemerintah dalam menghindari tepemanaatan adalah dengan mengendalikan perkemban

penangkapan ikan melalui penerapan zonasi jalur penangkapaberdasarkan K&)'&$ta$ N. 3!2 tahu$ 1!!! tentang jalur-jalikan yang isinya antara lain mengatur pembagian daerah penangpenentuan jenis, ukuran kapal, dan alat penangkapan ikan yandiperbolehkan penggunaannya.

;.$asi merupakan suatu bentuk rekayasa teknik pemanaatanpenetapan batas-batas ungsional sesuai dengan potensi sumberdukung serta prosesproses ekologis yang berlangsung sebagadalam ekosistem pesisir (Supriharyono, 2000.



!ujuan dari studi ini adalahuntuk menggambarkan peta

zona jalur penangkapan ikandi "ilayah perairan#alimantan $arat.

<ilayah

%ilayah yang menjadadalah &erairan #ayang merupakan salground yang sangterletak di Selat #arimina Selatan dalangsung dengan pera

$ahan dan data dalam studi ini berupa dataspasial, data pasang surut dan &eraturanperundang-undangan yang terkait denganzonasi jalur penangkapan ikan. )etode yang

digunakan adalah pendekatan S*+ denganteknik analisis s asial.

aha$ = "ataP&$&litia$

Tu8ua$P&$&litia$



"ata ya$+ "i+u$aa$

"ata s)asial berupa &eta upa $umi *ndo

2/.000, peta 'ingkungan 'aut asional didapatkan dari $adan #oordinasi Sur1ei daasional ($akosurtanal, peta batimetri skala data &asang Surut yang diperolehkan dari 4seanogra5 6ngkatan 'aut (ishidros-6'.

P&ratura$ )&ru$%a$+>u$%a$+a$ berupa #ep782 !ahun 888, Undang-Undang omor 72 !tentang &emerintahan aerah khususnya &asmengatur "ilayah ke"enangan daerah kabupate9 mil laut dan ke"enangan daerah propinsi (sejalaut. &eraturan )enteri &erikanan dan #elautan 200< tentang usaha perikanan tangkap.



M&t.%& ya$+

P&$%&ata$ SIG %&$+a$ t&$i a$alisis s)asial (t

dipergunakan dalam menganalisa kajian keruangan=sp

O&rlay atau tumpang susun peta atau superimpodigunakan untuk menentukan kendala, daerah limitkemungkinan pengembangan dalam penyusunan ppenangkapan di perairan #alimantan $arat.

Bufering %a$ query berguna untuk menampilkan, mmenganalisis data. Spasial query merupakan peran yasesuai dengan tujuan atau kebutuhan para penggunan



4 a s i l =

" i s 1 u s i



Dalam Kepmentan No. 392 Tahun 1999 menjelaskan b

perairan administrasi daerah Propinsi dibagi menjadi

penangkapan ikan yaitu jalur "a #$3 mil laut!% jalur "b

jalur "" &$12 mil laut! dan jalur """ 12 mil laut$'(("!.

Dasar penarikan jalur penangkapan ikan tersebut yaitu p

pangkal kewenangan propinsi yang ditarik dari TP

teridenti)ikasi sebelumnya yang didasarkan pada peta li

nasional **N! +akosurtanal produksi Tahun 2##,.



Dari hasil yang yang digambarkan pada -ambar 1% ke

dikolaborasi sejauh mana isualisasi khususnya se/ara spas

Kepmentan No. 392 Tahun 1999. 0ntuk itu dianalisis lebihdengan menggunakan re)erensi hukum dalam penentuan

wilayah kewenangan daerah yang telah lebih dahulu dite

se/ara nasional seperti Peraturan$Perundangan No. 3 Tahu

Pasal 1# tentang Penentuan -aris Pangkal Kepulauan "ndone

Permendagri No. 1 Tahun 2##& Pasal 1# tentang Pe

Penegasan +atas *aut.



Setelah mempelajari se>ara seksama, zonasi yang dihasilkimplementasi penggambaran spasial #epmentan o. 782 !tentang jalurjalur penangkapan ikan, 1isualisasi spasial spa72 !ahun 2009 didukung dengan &eraturan )enteri &erikan#elautan o. ; !ahun 200< tentang usaha



Peta alternati) ini telah mempertimbangkan parameter jarak dan ked

disertai dengan beberapa asumsi dan pembatasan. dapun asu

digunakan antara lain yaitu 4

5alur " dengan jarak maksimal mil laut diukur dari garis pang

propinsi.

5alur "" dengan jarak maksimal 12 mil laut diukur dari batas jalur

5ika dalam jalur " terdapat daerah dengan kedalaman kurang

dengan 2# meter dan daerah tersebut berada di jalur ""% maka

masuk dalam jalur ".

5ika dalam jalur "" terdapat daerah dengan kedalaman 2# meter d

luar jalur 2# meter ke arah luar% maka akan menjadi daerah atau

dengan tanda bendera warna merah di lapangan.

5alur """ diukur dari batas terluar jalur "" sampai '((" dan tidak m

batasan kewenangan Propinsi lain.

Daerah di dalam garis pangkal kewenangan propinsi disebut

pedalaman dan masuk dalam kategori jalur ".



K&si')ula$

engan aplikasi S*+ maka tergambarkan

bah"a #epmentan o. 782 !ahun 888mempunyai beberapa ketimpangan, antaralain yaitu &enentuan batas pulau pulauterluar yang masih ran>u yaitu masihterdapatnya karang-karang kering yangberpotensi menjadi batas "ilayah sertapenentuan jarak minimum antar titiktersebut, teridenti5kasi lokasi ra"an konfik

seperti "ilayah perairan pedalaman yangbelum dibahas dan tergambarkan dalam#epmentan 782 !ahun 888, daerahekosistem terumbu karang dengankedalaman kurang dari 20 meter yangmasuk dalam jalur * penangkapan ikan.

ihasilkan p jalur-jalur pen"ilayah perairdengan memparameter kedalaman (isdengan bebedan pembatas



. )embuat Sistem *normasi +eogra5s untuk ?onasi @alur *kan di &erairan *ndonesia

2. Sistem *normasi +eogra5s untuk )emaksimalkan Aungs*ndonesia dalam me"ujudkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat.

7. &emetaan aerah &otensial &enangkapan *kan $erbasis *ndonesia +una )enghemat $iaya 4perasional &enangkap

!enaga

I%& P&$&litia$S&la$8ut$ya?



Ti$8aua$Pustaa

Arsa$a@ I M A 200, Th& Delineation O IndonesiaLimits O Its Extended Continental Shel And Pre

!or Its Su"mission# Status And Pro"lems "iisi.$ F.ABairs A$% Th& La# O7 Th& S&a OC& O7 L&+al ABa*$it&% Nati.$s N&# D.r ESRI 1!!! $IS or S%hLi"raries &ersion '@ E$ir.$'&$tal R&s&arh IM.$i$t8a " %a$ R

Dusa$%aya$i 200! Pemanaatan Sum"erdya Pesisi

Bidang Peri(anan )ang(a* Prosiding Pelatihan Pen+ilayah Pesisir T&r)a%u I$stitut P&rta$ia$ .+.r a

Pra'u%ya A 200( ,a-ian Pengelolaan Daratan Pesisir .onasi Di Pro/insi 0am"i* Pr.+ra' Pasasar8a$a *$"i).$&+.r. S&'ara$+

Su)rihary.$. 2000 Pelestarian dan Pengelolaan Sum Alam di +ilayah Pesisir )rois* PT Gra'&%ia@ aarta

review jurnal aplikasis sistem informasi geografis untuk zonasi jalur penangkapan ikan di perairan...

Documents