ske5hlsll;;lm
TRANSCRIPT
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 1/25
Peran Dokter Dalam Kepolisian
Pendahuluan
Latar Belakang
Pada dasarnya suatu profesi memiliki 3 syarat utama, yaitu: diperoleh melalui pelatihan
yang ekstensif, memiliki komponen intelektual yang bermakna dalam melakukan tugasnya,
dan memberikan pelayanan yang penting kepada masyarakat. Selain itu juga memiliki 3
syarat umum, yaitu: sertifikasi, organisasi profesi, otonomi dalam bekerja. Pemberian
sertifikasi dilakukan. Otonomi mengakibatkan kelompok profesi ini menjadi “eksklusif dan
memerlukan self regulation dalam rangka menjaga tanggung ja!ab moral dan tanggung
ja!ab profesinya kepada masyarakat. "ereka umumnya memiliki etika profesi dan standar
profesi serta berbagai tatanan yang menunjang adanya upaya self regulation tersebut.
Kebebasan dasar dan hak#hak dasar itulah yang disebut hak asasi manusia yang melekat
pada manusia se$ara kodrati sebagai anugerah %uhan &ang, "aha 'sa. (ak#hak ini tidak
dapat diingkari. Pengingkaran terhadap hak tersebut berarti mengingkari martabat
kemanusiaan. Oleh karena itu, negara, pemerintah, atau organisasi apapun mengembanke!ajiban untuk mengakui dan melindungi hak asasi manusia pada setiap manusia tanpa
ke$uali. )ni berarti bah!a hak asasi manusia harus selalu menjadi titik tolak, dan tujuan
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara.
Tujuan
%ujuan makalah ini adalah untuk memberikan pengatahuan lebih lanjut mengenai hak
dan ke!ajiban dokter dan publik, dalam hal ini juga menyangkut hak asasi manusia dan
peran dokter dalam masalah peradilan.
*+lbert, )" -/01, Kelompok 2#3
**akultas Kedokteran 4ni5ersitas Kristen Krida 6a$ana
7alan +rjuna 4tara no. 8 7akarta
'mail: albert9$ool9;yahoo.$o
)si
-
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 2/25
Skenario:
+nda kebetulan menjadi dokter polisi yang ditempatkan di daerah yang ra!an
terorisme. Pada suatu hari anda dipanggil oleh Kasat serse untuk menemani dia memeriksa
seorang tersangaka. %ersangka adalah seorang laki#laki muda yang diduga telah meletakkan
sebuah bom di pasar. <om diduga akan diletakkan pada siang hari pada saat pasar sedang
ramai#ramainya, tetapi saat ini polisi belum mengetahui dimana diletakkannya bom tersebut.
Oleh karena itu polisi akan melakukan interogasi si tersangka dengan $ara “agak keras agar
dapat memperoleh pengakuan tentang letak bom tersebut. Pada a$ara tersebut anda diminta
menjadi penasehat petugas reserse yang akan “menjaga kesehatan tersangaka.
Interogasi dan Penyiksaan
)nterogasi adalah sebuah fungsi penyidikan. %ujuan interogasi adalah untuk
mendapatkan dan mengumpulkan semua informasi tentang kejadian yang diselidiki serta
tentang pelaku kejahatannya dan membuat si terdak!a mengakui kejahatannya. Semua
kategori orang yang dapat diinterogasi adalah korban, saksi, majikan, rekan kerja, teman,
kerabat, dan lain#lain. )nterogasi bukanlah pengganti penyidikan melainkan sebagai alat bantu
penyidikan. +da persyaratan legal yang melingkupi interogasi yang harus dipahami oleh
penyidik. Kegagalan memahami persyaratan ini akan menyia#nyiakan penggunaan informasi
yang didapat sebagai barang bukti.-
Pengaturan mengenai alat bukti pada 4ndang#undang omor -= %ahun /3 tersebut
terlihat dalam Pasal /1, yaitu sebagai berikut, alat bukti pemeriksaan tindak pidana terorisme
meliputi:-
-. +lat bukti sebagaimana dimaksud dalam (ukum +$ara Pidana>
/. +lat bukti lain berupa informasi yang diu$apkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan
se$ara elektronik dengan alat optik atau yang serupa dengan itu> dan
3. Data, rekaman, atau informasi yang dapat dilihat, diba$a, dan?atau didengar, yang dapat
dikeluarkan dengan atau tanpa bantuan suatu sarana, baik yang tertuang di atas kertas, benda
fisik apapun selain kertas, atau yang terekam se$ara elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas
pada : tulisan, suara, atau gambar> peta, ran$angan, foto, atau sejenisnya> huruf, tanda, angka,
simbol, atau perforasi yang memiliki makna atau dapat dipahami oleh orang yang mampu
memba$a atau memahaminya.
Kasat Reserse
/
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 3/25
%erdapat satuan reserse dan kriminal yang disingkat menjadi satuan @eskrim.
Pelaksana utama satuan @eskrim ini adalah polres yang berada di ba!ah naungan Kapolres.
Satuan @eskrim bertugas membina fungsi dan menyelengarakan kegiatan#kegiatan
penyelidikan dan penyidikan tindak pidana termasuk fungsi )dentifikasi dalam rangka
penegakan hukum, koordinasi dan operasional dan adminitrasi penyidikan sesuai ketentuan#
ketentuan dan peraturan yang berlaku. /,3
%ugas pokok @eserse Polri adalah melaksanakan penyelidikan, penyidikan, dan
koordinasi serta penga!asan terhadap Penyidik Pega!ai egeri Sipil APPSB berdasarkan
4ndang#undang no. 0 tahun -C0- dan peraturan perudangan lainnya.
ungsi @eserse adalah menyelengarakan segala usaha, kegiatan, dan pekerjaan yang
berkenaan dengan pelaksanaan fungsi @eserse Kepolisian dalam rangka penyidikan tindak
pidana sesuaidengan 4ndang#undang yang berlaku dan sebagai Kor!as PPS serta
pengelolaan Pudat )nformasi Kriminal AP)KB.
+da beberapa pasal yang mengatur mengenai penyidik dan penyelidik dalam K4(+P,
yakni:=
• Pasal K4(+P
Penyelidik adalah setiap pejabat polisi negara @epublik )ndonesia.
• Pasal = K4(+P
A-B Penyidik sebagaimana dimaksudkan pasal :
a. Karena ke!ajibanya mempunyai !e!enang:
-. "enerima laopran atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana>
/. "en$ari keterangan dan barang bukti>
3. "enyuruh berhenti seorang yang di$urigai dan menanyakan serta memeriksa
tanda pengenal diri>
. "engadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung ja!ab.
b. +tas perintah penyidik dapat melakukan tindakan berupa:
-. Penangkapan, larangan meninggalkan tempat, pengeledahan dan penyitssn.
/. Pemeriksaan dan penyitaan surat>
3. "engambil sidik jari dan memotret seseorang
. "emba!a dan menghadapkan seseorang pada penyidik.
A/B Penyelidik membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tindakan
sebagaimana tersebut pada ayat A-B huruf a dan huruf b kepada penyidik.
• Pasal 1 K4(+P
3
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 4/25
A-B Penyidik adalah:
a. Pejabat polisi egara @epublik )ndonesia
b. Pejabat peg!ai negeri sipil tertentu yang diberi !e!enang khusus oleh undang#
undang.
A/B Syarat kepangkatan pejabat sebagaimanan dimaksudkan dalam ayat A-B akan diatur
lebih lanjur dalam peraturan pemerintah
• Pasal - K4(+P
A-B Penyidik pembantu adalah pejabat kepolisian @epublik )ndonesia yang diangkat
oleh Kepala Kepolisian negara @epublik )ndonesia berdasarkan syarat kepangkatan
dalam ayat A/B pasal ini.
A/B Syarat kepangkatan sbagaimana tersebut pada ayat A-B diatur dengan peraturan
pemerintah.
• Pasal / PP no /1?-C03
A-B Penyidik adalah:
a. Pejabat polisi egara @epublik )ndonesia tertentu yang sekurang#kurangnya
berpangkat Pembantu letnan Dua Polisi
b. Pejabat Pega!ai egeri Sipil tertentu yang sekurang#kurangnya berpangkat
Pengatur "uda %ingkat - Agolongan ))?<B atau yang disamakan dengan itu.
A/B Dalam hal di suatu sektor kepolisian tidak ada pejabat penyidik sebagaimana
dimaksud dalam ayat A-B huruf a, maka Komandasn Kepolisian yang berpangkat
bintara di ba!ah Pembantu Eetnan Dua Polisi, karena jabatanya adalah penyidik.
A3B Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat A-B huruf a, ditunjuk oleh Kepala
Kepolisian @epublik )ndonesia sesuai dengan peraturan perundang#undangan yang
berlaku.
AB 6e!enang penunjukan sebagaimana dimaksud dalam ayat A3B dapat dilimpahkan
kepada Pejabat Kepolisian egara @epublik )ndonesia sesuai dengan peraturan
perundang#undangan yang berlaku.
A=B Penyidik sebagaimana dimaksud dalam ayat A-B huruf b, diangkat oeleh menteri
atas usul dari Departemen yang memba!ahkan pega!ai negeri tersebut. "enteri
sebelum melaksanakan pengangkatan terlebih dahulu mendengan pertimbangan
7aksa +gung dan Kepala Kepolisian @epublik )ndonesia.
A8B 6e!enang pengangkatan sebagimanan dimaksud dalam ayat A=B dapat dilimpahkan
kepada pejabat yang ditunjuk oleh "enteri.
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 5/25
4paya paksa adalah bentuk upaya dalam men$ari dan mengumpulkan bukti untuk membuat
terang suatu tindak pidana yang terjadi sekaligus menemukan siapa tersangkanya dan
terkadang mengurangi kemerdekaan seseorang serta mengganggu kebebasan seseorang.
4paya paksa ini dapat berupa penangkapan dan penahan.
Penggunaan kekerasan pada suatu interogasi hanya boleh dilakukan apabila:
(anya boleh dilakukan setelah upaya persuasif tidak berhasil
(anya untuk tujuan#tujuan perlindungan dan penegakan (+" se$ara proposional
dengan tujuan yang sah.
Diarahkan untuk memperke$il terjadinya kerusakan dan luka baik bagi petugas maupun
bagi masyarakat.
Digunakan hanya apabila diperlukan dan untuk penegakan hukum
Penggunaan kekerasan harus sebanding dengan pelangaran dan tujuan yang hendak
di$apai.
(arus meminilasasi kerusakan dan $edera serta memelihara kehidupan manusia
(arus memastikan bah!a bantuan medisdan penunjangnya diberikan kepada orang#
orang yang terluka atau terkena dampak pada !aktu sesegera mungkin.
(arus memastikan bah!a sanak keluarga atau teman terdekat yang terlukaatau terkenadampak diberitahu sesegera mungkin.
Penangkapan
<erdasarkan Pasal - butir / K4(+P, dijelaskan: 3
“Penangkapan adalah suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara !aktu
kebebasan tersangka atau terdak!a apabila terdapat $ukup bukti guna kepentingan
penyidikan atau penuntutan atau peradilan dalam hal serta $ara yang diatur dalam undang#
undang ini.
Karakter utama dari penangkapan adalah pengekangan sementara !aktu, guna kepentingan
penyidikan atau penuntutan, hal ini yang membedakan penangkapan dengan pemidanaan
meskipun keduanya memiliki sifat yang sama yaitu adanya pengekangan kebebasan
seseorang. Seseorang ditangkap apabila seseorang tersangka diduga keras melakukan
tindakan pidana, kemudian ada dugaan kuat didasarkan pada permulaan bukti yang $ukup.3
4ntuk menghormati hak asasi tersangka, maka dalam suatu penangkapan kepolisian @epublik
)ndonesia juga memebrikan berbagai peraturan mengenai tata$ara penangkapan. (al ini
=
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 6/25
ter$antum dalam Peraturan Kepala Kepolisian egara @epublik )ndonesia no 0 tahun /C
dalam pasal -= sampai /-.8
Dalam -C ayat A-B K4(+P batas !aktu penangkapan adalah satu hari, sedangkan dalam
Pasal /0 dijelaskan Penyidik dapat melakukan penangkapan terhadap setiap orang yang
diduga keras melakukan tindak pidana terorisme berdasarkan bukti permulaan yang $ukup
sebagaimana dimaksud dalam Pasal /8 ayat A/B untuk paling lama 1 F / Atujuh kali dua
puluh empatB jam. 3
Dalam Pasal /8 4ndang#undang omor -= %ahun /3 dijelaskan sebagai berikut. 3
A-B 4ntuk memperoleh bukti permulaan yang $ukup, penyidik dapat menggunakan setiap
laporan intelijen.
A/B Penetapan bah!a sudah dapat atau diperoleh bukti permulaan yang $ukup sebagaimana
dimaksud dalam ayat A-B harus dilakukan proses pemeriksaan oleh Ketua atau 6akil Ketua
Pengadilan egeri.
A3B Proses pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat A/B dilaksanakan se$ara
tertutup dalam !aktu paling lama 3 AtigaB hari.
AB 7ika dalam pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat A/B ditetapkan adanya bukti
permulaan yang $ukup, maka Ketua Pengadilan egeri segera memerintahkan
dilaksanakan penyidikan.
Penahanan
Pasal - butir /- K4(+P menjelaskan: 3
“Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdak!a di tempat tertentu oleh penyidik
atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut $ara yang
diatur dalam undang#undang ini.
<erdasarkan definisi tersebut terlihat semua instansi penegak hukum memiliki !e!enang
dalam hal penahanan, tergantung dari tujuan penahanannya. Sebagai $ontoh, untuk
kepentingan penyidikan, penyidik atau penyidik pembantu atas perintah penyidik ber!enang
melakukan penahanan. 3
%idak semua pelaku kejahatan dapat dikenakan penahanan. Ditahannya seorang pelaku
kejahatan atau tidak harus memenuhi dua syarat, yaitu syarat subjektif dan syarat objektif.-
Syarat subjektif adalah alasan terkait dengan pribadi tersangka, sebagaimana dijelaskan
dalam Pasal /- ayat A-B K4(+P yang menjelaskan penahanan dilakukan terhadap seseorang
tersangka atau terdak!a yang diduga keras melakukan tindak pidana berdasarkan bukti yang
8
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 7/25
$ukup, dalam hal adanya keadaan yang menimbulkan kekha!atiran tersangka atau terdak!a
akan melakukan: 3
# melarikan diri>
# merusak atau menghilangkan barang bukti> dan?atau
# mengulangi tindak pidana.
+dapun syarat materil seorang tersangka atau terdak!a ditahan adalah apabila memenuhi
ketentuan dalam Pasal /- ayat AB K4(+P, yaitu melakukan tindak pidana yang dian$am
pidana penjara lima tahun atau lebih atau melakukan tindak pidana sebagaimana diatur dalam
Pasal /- ayat AB huruf b K4(+P. 6alaupun syarat objektif sudah dipenuhi namun kalau
syarat subjektif belum terpenuhi, maka tidak bisa dilakukan penahanan. 3
Ketentuan mengenai batas !aktu penahanan dalam K4(+P dibagi berdasarkan instansimana yang melakukan penahanan. 7ika penahanan tersebut diberikan oleh penyidik, maka
batas !aktu penahanannya paling lama dua puluh hari, dan dapat diperpanjang paling lama
empat puluh hari. Sehingga, maksimal penahanan atas perintah penyidikan adalah selama
enam puluh hari atau sekitar dua bulan. 3
Dalam 4ndang#undang omor -= %ahun /3, pengaturan tentang penahanan hanya terdapat
dalam satu pasal, yaitu Pasal /= ayat A/B yang menjelaskan sebagai berikut “4ntuk
kepentingan penyidikan dan penuntutan, penyidik diberi !e!enang untuk melakukan
penahanan terhadap tersangka paling lama 8 AenamB bulan..3
Dalam suatu penahan, setiap polisi juga !ajib menghormati setiap hak asasi manusia
termasuk tersangka dan terdak!a. (al ini ter$antum dalam Peraturan Kepala Kepolisian
egara @epublik )ndonesia no 0 tahun /C dalam pasal -= sampai /-.8
Hak dan Kewajiban Dokter
Setiap profesi ahli memiliki kode etik masing#masing yang menyatakan kesamaan nilai,
mengakui ke!ajibanke!ajiban, serta mengatur standart standart moral yang diharapkan akan
1
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 8/25
dipenuhi. Standart#standart etika umumnya dibentuk dengan / $ara: melalui perangkat
internasional yang dibuat oleh badan#badan seperti P<< dan prinsip#prinsip yang diran$ang
oleh para ahli sendiri, melalui per!akilan nasional maupun internasionalnya. Keyakinan atau
dalil utamanya selalu sama dan menekankan ke!ajiban#ke!ajiban yang harus dipenuhi si
ahli kepada klien atau pasien perorangan, masyarakat dan sesama kolega demi
mempertahankan kehormatan profesinya. Ke!ajiban#ke!ajiban ini men$erminkan dan
menyeimbangkan hak#hak yang dimiliki setiap orang.7
(ak dan ke!ajiban dokter se$ara umum diatur dalam undang#undang praktik kedokteran no
/C tahun /, pasal = dan =-.-3
(ak dokter diatur dalam Pasal = yakni:-3,-
-. (ak memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai standar
profesi dan standar prosedur operasional
/. "emberikan pelayanan medis menurut standar profesi, standar prosedur operasional
3. "emperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien atau keluarganya
. "enerima imbalan jasa
Ke!ajiban dokter diatur dalam pasal =- yakni: -3,-
-. "emberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi dan prosedur operasional
serta kebutuhan medis pasien
/. "erujuk pasien ke dokter atau dokter gigi lain yang mempunyai keahlian atau
kemampuan yang leih baik, apabila tidak mampu melakukan sesuatu pemeriksaan ata
pengobatan.
3. "erahasiakan segala sesuatu yang diketahui tentang pasien Amenjaga kerahasiaan
pasienB bahkan setelah pasien meninggal dunia
. "elakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan, ke$uali ia yakin ada orang
lain yang bertugas dan mampu melaksanakan
=. "enambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu kedokteran atau
kedokteran gigi
Kode etik Kedokteran yang berkaitan dengan hak dan ke!ajiban seorang dokter antara lain:-=
Pasal -
Setiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah dokter.
0
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 9/25
Pasal /
Seorang dokter harus senantiasa berupaya melaksanakan profesinya sesuai dengan
standar profesi yang tertinggi.
Pasal 3Dalam melakukan pekerjaan kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh
sesuatu yang mengakibatkan hilangnya kebebasan dan kemandirian profesi.
Pasal
Setiap dokter harus menghindarkan diri dari perbuatan yang bersifat memuji diri.
Pasal =
%iap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan psikis maupun fisik
hanya diberikan untuk kepentingan dan kebaikan pasien, setelah memperoleh persetujuan pasien.
Pasal 8
Setiap dokter harus senantiasa berhati#hati dalam mengumumkan dan menerapkan setiap
penemuan teknik atau pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya dan hal#hal yang
dapat menimbulkan keresahan masyarakat.
Pasal 1
Seorang dokter hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksasendiri kebenarannya.
Pasal 1a
Seorang dokter harus, dalam setiap praktik medisnya, memberikan pelayanan medis yang
kompeten dengan kebebasan teknis dan moral sepenuhnya, disertai rasa kasih sayang
A$ompassionB dan penghormatan atas martabat manusia.
Pasal 1b
Seorang dokter harus bersikap jujur dalam berhubungan dengan pasien dan seja!atnya,dan berupaya untuk mengingatkan seja!atnya yang dia ketahui memiliki kekurangan
dalam karakter atau kompetensi, atau yang melakukan penipuan atau penggelapan, dalam
menangani pasien
Pasal 1$
Seorang dokter harus menghormati hak#hak pasien, hak#hak seja!atnya, dan hak tenaga
kesehatan lainnya, dan harus menjaga keper$ayaan pasien
Pasal 1d
C
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 10/25
Setiap dokten harus senantiasa mengingat akan ke!ajiban melindungi hidup makhluk
insani.
Pasal 0
Dalam melakukan pekerjaannya seorang dokter harus memperhatikan kepentinganmasyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh
Apromotif, pre5entif, kuratif dan rehabilitatifB, baik fisik maupun psiko#sosial, serta
berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenar#benarnya.
Pasal C
Setiap dokter dalam bekerja sama dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang
lainnya serta masyarakat, harus saling menghormati.
Pasal -
Setiap dokten !ajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan
ketrampilannya untuk kepentingan pasien. Dalam hal ini ia tidak mampu melakukan
suatu pemeriksaan atau pengobatan, maka atas persetujuan pasien,ia !ajib menujuk
pasien kepada dokten yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut.
Pasal --
Setiap dokter harus memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat
berhubungan dengan keluarga dan penasehatnya dalam beribadat dan atau dalam
masalah lainnya.
Pasal -/
Setiap dokter !ajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang
pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia.
Pasal -3
Setiap dokter !ajib melakukan pertolongan darurat sebagai suatu tugas perikemanusiaan,
ke$uali bila ia yakin ada orang lain bersedia dan mampu memberikannya.
Pasal -
Setiap dokter memperlakukan teman seja!atnya sebagaimana ia sendiri ingin
diperlakukan.
Pasal -=
Setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien dan teman seja!at, ke$uali dengan
persetujuan atau berdasarkan prosedur yang etis.
Pasal -8
Setiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan baik.
-
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 11/25
Pasal -1
-. Setiap dokter harus senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran?kesehatan.
Kewajiban Moral Seorang Dokter
'tika adalah disiplin ilmu yang mempelajari baik#buruk atau benar#salahnya suatu
sikap dan atau perbuatan seseorang indi5idu atau institusi dilihat dari moralitas. Penilaian
baik#buruk dan benar#salah dari sisi moral tersebut menggunakan pendekatan teori etika yang
$ukup banyak jumlahnya. %erdapat dua teori etika yang paling banyak dianut orang adalah
teori deontologi dan teleologi. Deontologi mengajarkan bah!a baik#buruknya suatu
perbuatan harus dilihat dari perbuatannya itu sendiri A) KantB, sedangkan teleologi
mengajarkan untuk melihat hasilnya atau akibatnya AD (ume, 7 <entham, 7S "illsB.
Deontologi lebih mendasarkan kepada ajaran agama, tradisi dan budaya, sedangkan teleologi
lebih ke arah penalaran AreasoningB dan pembenaran AjustifikasiB kepada a9as manfaat Aaliran
utilitarianB.-8
<eau$hamp dan 2hildress A-CCB menguraikan bah!a untuk men$apai suatu keputusan
etik diperlukan kaidah dasar moral dan beberapa rules diba!ahnya. Ke kaidah dasar
moral tersebut adalah:-8
-. Prinsip otonomi, yaitu prinsip moral yang menghormati hak#hak pasien, terutama
hak otonomi pasien Athe rights to self determinationB. Prinsip moral inilah yang
kemudian melahirkan doktrin informed consent .
/. Prinsip beneficence, yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang
ditujukan ke kebaikan pasien. Dalam benefi$en$e tidak hanya dikenal perbuatan
untuk kebaikan saja, melainkan juga perbuatan yang sisi baiknya AmanfaatB lebih
besar daripada sisi buruknya AmudharatB.
3. Prinsip non#malefi$en$e, yaitu prinsip moral yang melarang tindakan yang
memperburuk keadaan pasien. Prinsip ini dikenal sebagai “ primum non nocere
atau “above all do no harm.
. Prinsip justi$e, yaitu prinsip moral yang mementingkan fairness dan keadilan dalam
bersikap maupun dalam mendistribusikan sumber daya Adistributive justiceB
Sedangkan rules deri5atnya adalah veracity Aberbi$ara benar, jujur dan
terbukaB, privacy Amenghormati hak pri5asi pasienB, confidentiality Amenjaga kerahasiaan
pasienB dan fidelity Aloyalitas dan promise keepingB.-8
--
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 12/25
Selain prinsip atau kaidah dasar moral di atas yang harus dijadikan pedoman dalam
mengambil keputusan klinis, profesional kedokteran juga mengenal etika profesi sebagai
panduan dalam bersikap dan berperilaku Acode of ethical conduct B. Sebagaimana diuraikan
pada pendahuluan, nilai#nilai dalam etika profesi ter$ermin di dalam sumpah dokter dan kode
etik kedokteran. Sumpah dokter berisikan suatu “kontrak moral antara dokter dengan %uhan
sang pen$iptanya, sedangkan kode etik kedokteran berisikan “kontrak ke!ajiban moral
antara dokter dengan peer-groupnya, yaitu masyarakat profesinya.-8
<aik sumpah dokter maupun kode etik kedokteran berisikan sejumlah ke!ajiban
moral yang melekat kepada para dokter. "eskipun ke!ajiban tersebut bukanlah ke!ajiban
hukum sehingga tidak dapat dipaksakan, namun ke!ajiban moral tersebut haruslah menjadi
“pemimpin dari ke!ajiban dalam hukum kedokteran. (ukum kedokteran yang baik haruslah
hukum yang etis.-8
Peran Dokter Dalam Keolisian
Kedokteran Kepolisian atau lebih dikenal sebagai “DOKPOE adalah penerapan ilmu
pengetahuan dan teknologi kedokteran untuk kepentingan tugas kepolisian. <anyak yang mengira
bah!a DOKPOE identik dengan Kedokteran orensik, namun sebenarnya berbeda, oleh karena
Kedokteran orensik adalah salah satu $abang ilmu kedokteran yang diterapkan di dalam DOKPOE,
sehingga Kedokteran orensik merupakan bagian dari penerapan DOKPOE. )lmu#ilmu lain yang juga
merupakan bagian terapan dari DOKPOE selain Kedokteran orensik adalah orensik Klinik,
Psikiatri orensik, Kedokteran Gigi orensik, <iomolekuler orensik, "edikolegal, %oksikologi
Kedokteran orensik, Kedokteran Ga!at Darurat, Kesehatan Eapangan, Kedokteran Ealu Eintas dan
sebagainya.-1
+dapun dasar hukum bah!a DOKPOE berperan dalam tugas kepolisian adalah ter$antum
dalam <ab ))) Pasal - ayat - butir AhB 44 o. / tahun // yang berbunyi “menyelenggarakan
identifikasi kepolisian, kedokteran kepolisian, laboratorium forensik dan psikologi kepolisian untuk
kepentingan tugas kepolisian. Disini berarti mengungkapkan bah!a DOKPOE merupakan salah satu
pengemban tugas atau fungsi teknis kepolisian harus dapat berperan dalam penyelenggaraan tugas#
tugas pokok Kepolisian sebagaimana yang diamanatkan pada 44 o./ tahun // tentang Kepolisian
egara @epublik )ndonesia tersebut.-1
-/
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 13/25
@ekomendasi dalam Peraturan Standar "inimum bagi Perlakuan terhadap arapidana
A'2OSO2, -C11B pada layanan medis menetapkan antara lain sebagai berikut:-0
a. HPada setiap institusi harus tersedia pelayanan medis minimal - AsatuB petugas
medis yang harus bekompetensi memiliki
beberapa pengetahuan psikiatri. Eayanan medis harus diatur dalam kaitannya dekat
dengan administrasi kesehatan umum negara. "ereka harus
men$akup sendee psikiatris untuk diagnosis dan, dalam kasus#kasus yang tepat,
pengobatan kelainan mental yang menyatakan H.
b. H%ahanan yang sakit dan membutuhkan pengobatan spesialis akan di rujuk untuk
mendapat pera!atan khusus khusus institusi atau rumah sakit sipil. Dimana fasilitas
rumah sakit yang disediakan dalam suatu institusi, peralatan mereka, perabot
dan perlengkapan farmasi harus tepat untuk medis pera!atan dan
pengobatan terhadap tahanan sakit, dan juga akan ada staf sesuai untuk melakukan
pera!atan yang tepat H.
$. HPelayanan dari petugas gigi yang berkualitas harus tersedia untuk setiap tahananH.
Oleh karena itu penting untuk memba$a dalam hubungannya dengan 44 o. =, HPrinsip
"edis yang @ele5an dengan Peranan Petugas Kesehatan, terutama Dokter etika,
dalam Perlindungan terhadap arapidana dan %ahanan terhadap Penyiksaan dan Kekejaman
Eain, Perlakuan%idak "anusia!i atau "erendahkan
atau (ukuman H.
Prinsip#prinsip etika medis, antara lain, menetapkan sebagai berikut:-0
a. H%enaga kesehatan, khususnya dokter, dibebankan dengan pera!atan medis dari tahanan
dan tahanan, memiliki ke!ajiban untuk menyediakan mereka dengan perlindungan fisik dan
kesehatan mental dan pengobatan penyakit kualitas yang sama dan standar
sebagaimana diberikan
untuk mereka yang tidak dipenjara atau ditahan H.
b. H(al ini bertentangan dengan etika medis, bagi tenaga kesehatan, khususnya dokter,untuk terlibat, se$ara aktif maupun pasif, dalam tindakan yang merupakan partisipasi dalam,
penyiksaan atau kekejaman lainnya pengobatan .. H
$. H)ni adalah bertentangan dengan etika medis, ... untuk menerapkan pengetahuan dan
keterampilan dalam rangka
membantu dalam interogasi tahanan dan tahanan dengan $ara yang buruk dapat
mempengaruhi kesehatan fisik atau mental ... tahanan atau tersangka kejahatan ...
Hak dan Kewajiban Tersangka
-3
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 14/25
Sehubungan dengan pemeriksaan tersangka, undang#undang telah memnerikan beberapa hak
perlindungan terhadap hak asasinya. (ak tersangka dan terdak!a selama pemeriksaan di
muka penyidik dan di muka hakim tersebar dalam beberapa bab dan Pasal#pasal, antara lain
dalam <ab I) Pasal = sampai dengan Pasal 80 K4(+P, kemudian Pasal -, -83, /-3
K4(+P. (ak# hak tersangka ini harus dihargai dan dihormati.
Perlindungan (+" bagi tersangka menrut undang#undang kepolisian no 0 tahun /C:-
Prinsip Praduga %ak <ersalah
Pasal 3=
A-B Setiap orang yang diduga melakukan kejahatan memiliki hak untuk dianggap tidak
bersalah sampai terbukti bersalah sesuai dengan putusan pengadilan dan telah
memperoleh semua jaminan yang diperlukan untuk melakukan pembelaan.
A/B Setiap anggota Polri !ajib menghargai prinsip penting dalam asas praduga tak
bersalah dengan pemahaman bah!a:
a. penilaian bersalah atau tidak bersalah, hanya dapat diputuskan oleh pengadilan
yang ber!enang, melalui proses pengadilan yang dilakukan se$ara benar dan
tersangka telah mendapatkan seluruh jaminan pembelaannya> dan
b. hak praduga tak bersalah sampai terbukti bersalah oleh pengadilan adalah
hak mendasar, untuk menjamin adanya pengadilan yang adil.
A3B Setiap anggota Polri !ajib menerapkan asas praduga tak bersalah dalam proses
in5estigasi dengan memperlakukan setiap orang yang telah ditangkap atau ditahan,
ataupun orang yang tidak ditahan selama masa in5estigasi, sebagai orang yang tidak
bersalah.
(ak %ersangka
(ak tersangka ter$antum dalam K4(+P dan undang#undang kepolisian no. 0 tahun /C
yang anatara lain-,--
Pasal 38
%ersangka mempunyai hak#hak sebagai berikut:
a. segera mendapat pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya dapat diajukan kepada
penuntut umum Aterdapat juga di K4(+P pasal = ayat - dan /B.
b. untuk mempersiapkan pembelaan, tersangka berhak untuk diberitahukan dengan jelas
dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang disangkakan kepadanya pada
!aktu pemeriksaan dimulai Aterdapat juga di K4(+P pasal =-B.
-
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 15/25
$. dalam pemeriksaan pada tingkat penyidikan, tersangka berhak memberikan
keterangan se$ara bebas kepada penyidik> mendapat bantuan juru bahasa, dalam hal
tersangka bisu dan?atau tuli diberlakukan ketentuan Pasal -10 K4(+P>
d. guna kepentingan pembelaan, tersangka berhak mendapat bantuan hukum dari
seorang atau lebih penasihat hukum selama dalam !aktu dan pada setiap tingkat
pemeriksaan, menurut tata $ara yang ditentukan dalam undang#undang Aterdapat juga
di K4(+P pasal =B.
e. untuk mendapatkan penasihat hukum tersangka berhak memilih sendiri penasehat
hukumnya Aterdapat juga di K4(+P pasal ==B.
f. dalam hal tersangka disangka melakukan tindak pidana yang dian$am dengan pidana
mati atau an$aman pidana lima belas tahun atau lebih atau bagi mereka yang tidak
mampu yang dian$am dengan pidana lima tahun atau lebih yang tidak mempunyai
penasihat hukum yang ditunjuk sendiri, pejabat yang bersangkutan !ajib menunjuk
penasihat hukum bagi mereka dan setiap penasihat hukum yang ditunjuk tersebut
memberikan bantuannya dengan $uma#$uma>
g. tersangka yang dikenakan penahanan berhak menghubungi penasihat hukumnya
sesuai dengan ketentuan undang#undang Aterdapat juga di K4(+P pasal =1B.
h. tersangka yang berkebangsaan asing yang dikenakan penahanan berhak menghubungi
dan berbi$ara dengan per!akilan negaranya dalam menghadapi proses perkaranya>
i! tersangka yang dikenakan penahanan berhak menghubungi dan menerima kunjungan
dokter pribadinya untuk kepentingan kesehatan baik yang ada hubungannya dengan
proses perkara maupun tidak Aterdapat juga di K4(+P pasal =0B.
j. tersangka yang dikenakan penahanan berhak diberitahukan tentang penahanan atas
dirinya oleh pejabat yang ber!enang, kepada keluarganya atau orang lain yang
serumah dengan tersangka ataupun orang lain yang bantuannya dibutuhkan oleh
tersangka untuk mendapatkan bantuan hukum atau jaminan bagi penangguhannya
Aterdapat juga di K4(+P pasal =CB.
k. tersangka berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari pihak yang mempunyai
hubungan kekeluargaan atau lainnya dengan tersangka guna mendapatkan jaminan
bagi penangguhan penahanan ataupun untuk usaha mendapatkan bantuan hukum
Aterdapat juga di K4(+P pasal 8B.
l. tersangka berhak se$ara langsung atau dengan perantaraan penasihat hukumnya
menghubungi dan menerima kunjungan sanak keluarganya dalam hal yang tidak ada
-=
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 16/25
hubungannya dengan perkara tersangka untuk kepentingan pekerjaan atau untuk
kepentingan kekeluargaan>
m. tersangka berhak mengirim surat kepada penasihat hukumnya, dan menerima surat
dari penasihat hukumnya dan sanak keluarga setiap kali yang diperlukan olehnya,
untuk keperluan itu bagi tersangka disediakan alat tulis menulis> surat menyurat antara
tersangka dengan penasehat hukumnya atau sanak keluarganya tidak diperiksa oleh
penyidik, penuntut umum, hakim atau pejabat rumah tahanan negara, ke$uali jika
terdapat $ukup alasan untuk diduga bah!a surat menyurat itu disalahgunakan>
n. tersangka berhak menghubungi dan menerima kunjungan dari rohani!an Aterdapat
juga di K4(+P pasal 83B.
o. tersangka berhak untuk mengusahakan dan mengajukan saksi dan atau seseorang yang
memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi
dirinya>
p. tersangka tidak dibebani ke!ajiban pembuktian Aterdapat juga di K4(+P pasal 88B.
J. tersangka berhak menuntut ganti kerugian dan rehabilitasi sesuai dengan peraturan
perundang#undangan.
r. hak untuk diadili se$ara adil. (ak ini ter$antum juga dalam Peraturan Kepala
Kepolisian egara @epublik )ndonesia no 0 tahun /C pasal 31 dan 30. (ak tersebut
seperti:
Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam sidang pengadilan terbuka yang
adil oleh pengadilan yang independen dan tidak memihak, dalam penetapan hak#
haknya dan ke!ajiban#ke!ajibannya serta tuduhan#tuduhan kejahatan terhadapnya.
Ke!ajiban#ke!ajiban tersangka atau terdak!a
Selain mempunyai hak#hak yang diatur oleh K4(+P, seorang tersangka atau terdak!a juga
mempunyai ke!ajiban#ke!ajiban yang harus dipatuhi dan dilaksanakannya sesuai dengan
undang#undang yakni:C
-. Ke!ajiban bagi tersangka atau terdak!a melapor diri pada !aktu yang ditentukan dalam
hal yang bersangkutan menjalani penahanan kota APasal // ayat 3 K4(+PB.
/. Ke!ajiban meminta i9in keluar rumah atau kota dari penyidik, penuntut umum atau hakim
yang memberi perintah penahanan, bagi tersangka atau terdak!a yang menjalani penahanan
rumah atau penahanan kota APasal // ayat / dan 3 K4(+PB
-8
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 17/25
3. Ke!ajiban menaati syarat yang ditentukan bagi tersangka atau terdak!a yang menjalani
massa penangguhan misalnya !ajib lapor tidak keluar rumah atau kota Apenjelasan Pasal 3-
K4(+PB
. 6ajib menyimpan isi berita a$ara Aturunan berita a$ara pemeriksaanB untuk kepentingan
pembelaannya Apasal 1/ K4(+P dan penjelasannyaB.
=. Ee!ajiban menyebut alasan#alasan apabila mengajukan permintaan tentang sah atau
tidaknya suatu penangkapan atau penahanan serta permintaan ganti kerugian dan atau
rehabilitas APasal 1C dan 0- K4(+PB.
8. +pabila dipanggil dengan sah dan menyebut alasan yang jelas, maka !ajib datang kepada
penyidik ke$uali memberi alasan yang patut dan !ajar APasal --/ dan --3 K4(+PB.
1. 6ajib hadir pada hari sidang yang telah ditetapkan. Kehadiran terdak!a di sidang
merupakan ke!ajiban bukan merupakan haknya, kadi terdak!a harus hadir di sidang
pengadilan Apenjelasan Pasal -= ayat K4(+PB. <ahkan apabila terdak!a setelah
diupayakan dengan sungguh#sungguh tidak dapat dihadirkan dengan baik, maka terdak!a
dapat dihadirkan paksa APasal -= ayat 8 K4(+PB.
0. "eskipun tidak se$ara tegas disebut sebagai ke!ajiban, tetapi pembelaan terdak!a atau
penasehat hukum tentu merupakan suatu keharusan APasal -0/B.
C. Ke!ajiban menghormati dan menaati tata tertib persidangan.
-. Ke!ajiban membayar biaya perkara yang telah diputus pidana APasal // ayat -B
--. "eskipun tidak se$ara tegas merupakan keharusan, sangat logis jika memori banding
perlu dibuat terdak!a yang mengajukan permintaan banding. Pasal /31 K4(+P mengatakan
selama pengadilan tinggi, belum memeriksa suatu perkara dalam tingkat banding, baik
terdak!a atau kuasanya maupun penuntut umum dapat menyerahkan memori banding atau
kontra memori banding kepada pengadilan tinggi.
-/. +pabila sebagai pemohon kasasi maka terdak!a !ajib mengajukan memori kasasinya,
dan dalam !aktu - hari setelah mengajukan permohonan tersebut, harus sudah menyerahkan
kepada panitera APasal /0 ayat - K4(+PB
-3. +pabila terdak!a mengajukan permintaan peninjauan kembali APKB maka harus
menyebutkan se$ara jelas alasannya APasal /8 ayat - K4(+PB.
-1
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 18/25
Hak dan Kewajiban Publik
<ah!a manusia dianugerahi oleh %uhan &ang "aha 'sa akal budi dan nurani yang
memberikan kepadanya kemampuan untuk membedakan yang baik dan yang buruk yang
akan membimbing dan mengarahkan sikap dan perilaku dalam menjalani kehidupannya.Dengan akal budi dan nuraninya itu, maka manusia memiliki kebebasan untuk memutuskan
sendiri perilaku atau perbuatannya.
Di sampaing itu, untuk mengimbangi kebebasan tersebut manusia memiliki
kemampuan untuk bertanggungja!ab atas semua tindakan yang dilakukannya. Kebebasan
dasar dan hak#hak dasar itulah yang disebut hak asasi manusia yang melekat pada manusia
se$ara kodrati sebagai anugerah %uhan &ang, "aha 'sa. (ak#hak ini tidak dapat diingkari.
Pengingkaran terhadap hak tersebut berarti mengingkari martabat kemanusiaan.
Oleh karena itu, negara, pemerintah, atau organisasi apapun mengemban ke!ajiban
untuk mengakui dan melindungi hak asasi manusia pada setiap manusia tanpa ke$uali. )ni
berarti bah!a hak asasi manusia harus selalu menjadi titik tolak, dan tujuan dalam
penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bemegara.-
<erbagai instrumen hak asasi manusia yang dimiliki egara @epublik )ndonesia,yakni:-
• 4ndang 4ndang Dasar -C=
• Ketetapan "P@ omor LI))?"P@?-CC0 tentang (ak +sasi "anusia
• 4ndang 4ndang omor 3C %ahun -CCC tentang (ak +sasi "anusia
Pembagian <idang, 7enis dan "a$am (ak +sasi "anusia Dunia:-
• (ak asasi pribadi ? Personal @ight
(ak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah#pindah tempat
(ak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
(ak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
(ak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan keper$ayaan
yang diyakini masing#masing
• (ak asasi politik ? Politi$al @ight
(ak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan
(ak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
(ak membuat dan mendirikan parpol ? partai politik dan organisasi politik lainnya
(ak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
• (ak a9asi hukum ? Eegal 'Juality @ight
-0
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 19/25
(ak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
(ak untuk menjadi pega!ai negeri sipil ? pns
(ak mendapat layanan dan perlindungan hukum
• (ak asasi 'konomi ? Property @igths
(ak kebebasan melakukan kegiatan jual beli
(ak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
(ak kebebasan menyelenggarakan se!a#menye!a, hutang#piutang, dll
(ak kebebasan untuk memiliki susuatu
(ak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
• (ak +sasi Peradilan ? Pro$edural @ights
(ak mendapat pembelaan hukum di pengadilan
(ak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan
penyelidikan di mata hukum.
• (ak asasi sosial budaya ? So$ial 2ulture @ight
(ak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
(ak mendapatkan pengajaran
(ak untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat
<erdasarkan undang#undang no 3C tahun -CCC tentang hak asasi manusia, maka hak seorang
indi5idu dalam bidang hukum meliputi:3
Pasal "
A-B Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat manusia yang sama dan
sederajat serta dikaruniai akal dan hati nurani untuk hidup bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara dalam semangat persaudaraan.
A/B Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan perlakuan hukum
yang adil serta mendapat kepastian hukum dalam semangat di depan hukum.
A3B Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan manusia,
tanpa diskriminasi.
Pasal #
(ak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan pribadi, pikiran dan hati nurani,
hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan
persamaan di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku
-C
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 20/25
surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun dan oleh
siapapun.
Pasal $
A-B Setiap orang diakui sebagai manusia pribadi yang berhak menuntut dan memperoleh perlakuan serta perlindungan yang samasesuai dengan martabat kemanusiaanya di depan
hukum.
A/B Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan yang adil dari pengadilan
yang objektif dan tidak berpihak.
A3B Setiap orang yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh
perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya.
Pasal %
A-B Setiap orang berhak untuk hidup, mempertahankan hidup dan meningkatkan taraf
kehidupannya.
A/B Setiap orang berhak hidup tentram, aman, damai, bahagia, sejahtera lahir dan batin.
A3B Setiap orang berhak atas lingkungan hidup yang baik dan sehat.
Pasal &'
Setiap orang, tanpa diskriminasi, berhak untuk memperoleh keadilan dengan mengajukan
permohonan, pengaduan, dan gugatan, baik dalam perkara pidana, perdata, maupun
administrasi serta diadili melalui proses peradilan yang bebas dan tidak memihak, sesuai
dengan hukum a$ara yang menjamin pemerikasaan yang objektif oleh hakim yang jujur
dan adil untuk memperoleh putusan yang adil dan benar.
Pasal &(
A-B Setiap orang yang ditangkap, ditahan, dan dituntut karena disangka melakukan
sesuatu tindak pidana berhak dianggap tidak bersalah, sampai dibuktikan kesalahannya
se$ara sah dalam suatu sidang pengadilan dan diberikan segala jaminan hukum yang
diperlakukan untuk pembelaannya, sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan#
undangan.
A/B Setiap orang tidak boleh dituntut untuk dihukum atau dijatuhi pidana, ke$uali
berdasarkan suatu peraturan perundang#undangan yang sudah ada sebelum tindak pidana
itu dilakukannya.
A3B Setiap ada perubahan dalam peraturan perudang#undangan maka beralaku ketentuan
yang paling menguntungkan bagi tersangka.
/
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 21/25
AB Setiap orang yang diperiksa berhak mendapatkan bantuan hukum sejak saat penyidikan
sampai adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap.
A=B Setiap orang tidak dapat dituntut untuk kedua kalinya dalam perkara yang sama atas
suatu perbutan yang telah memperoleh putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap.
Pasal )%
A-B Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat,
dan hak miliknya.
A/B Setiap orang berhak atas pengakuan di depan hukum sebagai manusia pribadi dimana
saja ia berada.
Pasal "*
Setiap orang berhak atas rasa aman dan tenteram serta perlindungan terhadap an$aman
ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu.
Pasal ""
A-B Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan, penghukuman atau perlakuan yang
kejam, tidak manusia!i, merendahkan derajat dan martabat kemanusiaannya.
A/B Setiap orang berhak untuk bebas dari penghilangan paksa dan penghilangan nya!a.
Pasal "#
Setiap orang tidak boleh ditangkap, dittahan, disiksa, diku$ilkan, diasingkan, atau dibuang
se$ara se!enag#!enang.
Pasal "$
Setiap orang berhak hidup di dalam tatanan masyarakat dan kenegaraan yang damai, aman,
dan tentram, yang menghormati, melindungi dan melaksanakan sepenuhnya hak asasi
manusia dan ke!ajiban dasar manusia sebagaimana diatur dalam 4ndang#undang ini.
Ke!ajiban
Ke!ajiban setiap indi5idu menurut undang#undang no 3C tahun -CCC antara lain:--
Pasal +'
Setiap orang yang ada di !ilayah negara @epublik )ndonesia !ajib patuh pada peraturan
perundang#undangan, hukum tak tertulis, dan hukum internasional mengenai hak asasi
manusia yang telah diterima oleh negara @epublik )ndonesia.
Pasal +%
Setiap orang !ajib menghormati hak asasi manusia orang lain, moral, etika, dan tata tertib
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
/-
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 22/25
Setiap hak asasi manusia seseorang menimbulkan ke!ajiban dasar dan tanggung ja!ab
untuk menghormati hak asasi orang lain se$ara timbal balik serta menjadi tugas
Pemerintah untuk menghormati, melindungi, meneggakan, dan memajukannya.
Pasal '*
Dalam menjalankan hak dan ke!ajiban, setiap orang !ajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan oleh 4ndang#undang dengan maksud untuk menjamin pengakuan serta
penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adli
sesuai dengan pertimbangan moral, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu
masyarakat demokratis.
(ak dan Ke!ajiban Publik
"enurut undang#undang no 3C tahun -CCC, hak publik antara lain:--
Pasal (
Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi manusia terutama menjadi
tanggung ja!ab Pemerintah.
Pasal ")
Kemerdekaan dan rahasia dalam hubungan surat#menyurat termasuk hubungan
komunikasi sarana elektronika tidak boleh diganggu, ke$uali atas perintah hakim atau
kekuasaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan.
Pasal '&
Pemerintah !ajib dan bertanggung ja!ab menghormati, melindungi, menegakkan, dan
memajukan hak asasi manusia yang diatur dalam 4ndang#undang ini, peraturan
perundang#undangan lain, dan hukum internasional tentang hak asasi manusia yang
diterima oleh negara @epublik )ndonesia.
Pasal ')
Ke!ajiban dan tanggung ja!ab Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1-,
meliputi langkah implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan keamanan negara, dan bidang lain.
Pasal '"
(ak dan kebebasan yang diatur dalam 4ndang#undang ini hanya dapat dibatasi oleh dan
berdasarkan undang#undang, semata#mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia serta kebebasan dasar orang lain, kesusilaan, ketertiban
umum, dan kepentingan bangsa.
//
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 23/25
Pasal &**
Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga s!adaya
masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak berpartisipasi dalam
perlindungan, penegakan, dan pemajuan hak asasi manusia. Pasal &*&
Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga s!adaya
masyarakat, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, berhak menyampaikan laporan atas
terjadinya pelanggaran hak asasi manusia kepada Komnas (+" atau lembaga lain yang
ber!enang dalam rangka perlindungan, penegakkan dan pemajuan hak asasi manusia.
Pasal &*"
Setiap orang, kelompok, organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga s!adayamasyarakat, perguruan tinggi, lembaga studi, atau lembaga kemasyarakatan lainnya, baik
se$ara sendiri#sendiri maupun bekerja sama dengan Komnas (+" dapat melakukan
penelitian, pendidikan, dan penyebarluasan informasi mengenai hak asasi manusia.
Ke!ajiban publik
"enurut undang#undang no 3C tahun -CCC, hak publik antara lain:--
Pasal +(
Setiap !arga negara !ajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang#undangan.
"enurut 44D -C=, ke!ajiban publik terutama dalam bidang hukum antara lain:
Pasal /1 ayat A-B
%iap#tiap !arga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan
!ajib menjunjung hukum dan pemeritahan itu dengan tidak ada ke$ualinya
Pasal 3
%iap#tiap !arga negara berhak dan !ajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara.
/3
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 24/25
Daftar Pustaka
-. (i99al I@. Perlindungan hak asasi tersangka?terdak!a dalam pemberantasan
terorisme di )ndonesia. Diunduh dari :
http:??ad5okathandal.!ordpress.$om?perlindungan#hak#asasi#tersangkaterdak!a#
dalam#pemberantasan#terorisme#di#indonesia?> -- 7anuari /-/.
/. Panjaitan +. @eserse dan Kriminal. Diunduh dari :
http:??sumut.polri.go.id.medan!ebsite.$om?indeF.phpM
optionN$om$ontent5ie!Narti$leidN/3)temidN/=> -- 7anuari /-/.
3. (ardiman, <udi . %erorisme, definisi, aksi dan regulasi. 7akarta: )mparsial> /=.
. Sunaryo '. <uku Pedoman Pelaksanaan %ugas <intara Polri di Eapangan. 7akarta: Kepolisian
egara @epublik )ndonesia "arkas <esar> /8.h.8.
=. <agian Kedokteran orensik akultas Kedokteran 4ni5ersitas )ndonesia. Peraturan
perundang#undangan bidang kedokteran. 2etakan ke /. 7akarta: akultas Kedokteran
4ni5ersitas )ndonesia> -CC.
8. 4ndang#undang kepolisian. Diunduh dari http:??!!!.kpu.go.id?dmdo$uments?44
/K'POE)S)+.pdf . - 7anuari /-/.
1. Protokol )stanbul. Diunduh dari
!!!.ir$t.org?...?D6SDo!nload.aspF. - 7anuari/-/.
0. 4ndang#undang kepolisian. Diunduh dari http:??!!!.kpu.go.id?dmdo$uments?44
/K'POE)S)+.pdf . - 7anuari /-/
C. Kitab 4ndang#4ndang (ukum +$ara Pidana no. 0 tahun -C0-. Diunduh dari
http:??!!!.!irantapra!ira.de?la!?$riminal?kuhap?indeF.htmlQbabI). - 7anuari /-/
-. Prayitno (+, @ahardiansah %. Pendidikan kadeham kebangsaan, demokrasi, dan hak
asasi manusia. 7akarta: Penerbit 4ni5ersitas %risakti>/8.h.-1C#/3.
--. 4ndang#undang @epublik )ndonesia no 3C tahun -CCC tentang hak asasi manusia.
Diunduh dari
-/.
-3. http:??!!!.kejati#jakarta.go.id?useruploads?uu?-/CC=1-C=-.pdf. - 7anuari /-/.
-. )ndries +", %hiptomartono +E. Penerapan ilmu kedokteran forensik dalam proses
penyelidikan. 7akarta: Sagung Seto> /0.h.3/#3.
-=. (anafiah "7, +mir +. 'tika kedokteran dan hukum kesehatan. 'disi ke . 7akarta:
Penerbit <uku Kedokteran 'G2> /0.h.=#8.
/
7/25/2019 ske5hlsLL;;lm
http://slidepdf.com/reader/full/ske5hlslllm 25/25
-8. Kode etik kedokteran )ndonesia. Diunduh dari
http:??luk.staff.ugm.a$.id?atur?sehat?Kode#'tik#Kedokteran.pdf. - 7anuari /-/.
-1. <udi Sampurna, Rulhasmar Syamsu, %jeptjep D!idja Sis!aja. <ioetik dan hukum
kedokteran pengantar bagi mahasis!a kedokteran dan hukum. 7akarta: Pustaka
D!ipar> /1.h.3#/.
-0. Kedokteran kepolisian AdokpolB. Diunduh dari
http:??!!!.biddokpol.dokkes.polri.go.id?indeF.phpM
optionN$om$ontent5ie!Narti$leidN-)temidN-. - 7anuari /-/
-C. Semiloka Kesehatan dan (ak +sasi "anusia. Prisoners and Detainees "ardjono
@eksodiputro. Penerbit: )D). /= hal. 83#1.B