ana files.docx

Upload: ana

Post on 04-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    1/8

    A. PENDAHULUAN

    Suatu peraturan perundang-undangan tidak selalu bersifat absolut, selama peraturan

    perundang-undangan tersebut hasil temuan dan rumusan manusia. Sering ditemui suatu peraturan

    perundang-undangan dianggap sudah tidak pantas lagi untuk diterapkan baik karenabertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang lainnya maupun karena faktor lain.

    Pada kalangan ummat Islam, telah tertanam suatu keyakinan bahwa pengamalan terhadap hukum

    Islam merupakan satu keharusan, sebab jika tidak maka nilai akidahnya terancam padahal nilai

    ini menjadi pondasi dasar bagi umat Islam. Oleh karena itu maka tidak jarang terjadi gejolak

    masyarakat yang dipelopori oleh umat Islam jika mereka dihadapkan pada sesuatu gejala yang

    merongrong nilai-nilai pondasi ajaran Islam.

    Setiap tuntutan hak atau menolak tuntutan hak harus dibuktikan di muka sidang pengadilan.

    Dalam pembuktian ini diperlukan alat-alat bukti. lat bukti adalah alat-alat atau upaya yang bisa

    dipergunakan oleh pihak-pihak yang berperkara di muka sidang pengadilan untuk meyakinkan

    hakim akan kebenaran tuntutan atau bantahannya. lat bukti ini sangat penting artinya bagi para

    pihak yang berperkara merupakan alat atau sarana untuk meyakinkan kebenaran tuntutan hak

    penggugat atau menolak tuntutan hak bagi hakim. Dan bagi hakim, alat bukti tersebut

    dipergunakan sebagai dasar memutus perkara. untuk lebih memperjelas dan meyakinkan hukum

    sehingga ia tidak keliru dalam menetapkan putusannya dan pihak yang benar tidak dirugikan

    sehingga dengan demikian keadilan di muka bumi ini dapat ditegakkan.lat bukti terdiri dari beberapa macam di antaranya ada yang disepakati oleh !a"hab-

    ma"hab dan sebagainya lagi masih diperselisihkan. Diantara alat bukti yang kebanyakan

    digunakan oleh para fu#aha seperti diungkapkan oleh bu $usuf %

    $#"!rtinya %(Sumpah, Pengakuan, penolakan sumpah, qasamah, bayyinah, ilmu qadhi dan petunjuk-

    petunjuk&.Sedangkan menurut 'ukum cara Perdata yang biasa dipergunakan pada pengadilan dalam

    lingkungan peradilan agama, ada ( )tujuh& macam alat-alat bukti yang dapat dijadikan bukti

    kebenaran dan ketidakbenaran suatu di pengadilan, yaitu%

    *. lat bukti surat-surat )tertulis&

    +. lat bukti saksi

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    2/8

    . lat bukti persangkaan

    . lat bukti pengakuan

    . lat bukti sumpah

    /. lat bukti pemeriksaan setempat

    (. lat bukti keterangan ahli

    Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai Saksi dalam peradilan sebagai alat

    bukti.Saksi yang bagaimanakah dan yang seperti apakah sehingga pengakuannya diterima oleh

    hakim.

    %. PE&%AHA'AN

    P()*(+,-)Saksi adalah orang yg melihat atau mengetahui sendiri suatu peristiwa )kejadian&0 orang yg

    dimintai hadir pd suatu peristiwa yg dianggap mengetahui kejadian tsb agar pd suatu ketika,

    apabila diperlukan, dapat memberikan keterangan yg membenarkan bahwa peristiwa itu

    sungguh-sungguh terjadi0 orang yg memberikan keterangan di muka hakim untuk kepentingan

    pendakwa atau terdakwa yang memberikan keterangan.

    '/+, 01-2 3) 4(51-2) 6()13- '78-

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    3/8

    1ntuk memberitahukan kesaksian yang dapat diterima serta dapat di jadikan pembuktian

    kuat wajib memenuhi syarat-syarat tertentu yaitu %

    a& 2eragam Islam

    Saksi dalam hal ini haruslah beragama Islam karena syarat para fu#aha menetapkan, bahwa

    dalam kesaksian ini yang dapat diterima bagi kesaksian seseorang haruslah beragama Islam.

    b& 2ali#h

    Saksi yang belum mencapai usia bali#h tidak dapat dijadikan sebagai saksi, terlebih memberikan

    kesaksian.

    c& 2erakal

    Persaksian dari pada saksi dapat dijadikan saksi sebagai pembuktian dalam Peradilan gama jika

    saksi memiliki akal dan jiwa yang sehat sebagai salah satu syarat yang harus dimiliki oleh saksi

    dalam suatu persaksian.d& !erdeka

    !erdeka ialah saksi dalam memberikan kesaksian harus termasuk orang yang merdeka yaitu

    tidak sebagai budak atau orang yang tidak memiliki kebebasan hidup seperti manusia lainnya.

    e& dil

    Sifat keadilan dari saksi dalam memberikan kesaksian sangatlah menentukan dalam penilaian

    hakim karenanya sifat adil dalam hal ini ialah menjauhi perbuatan dosa, baik hati, menjaga

    kehormatan diri, dan bukan musuh atau lawan dari pihak yang berperkara.

    Saksi-saksi yang dipanggil ke muka sidang pengadilan mempunyai kewajiban menurut

    hukum yaitu %

    *. 3ewajiban untuk menghadap atau datang memenuhi panggilan persidangan, yang mana

    dirinya dipanggil dengan patut dan sah

    +. 3ewajiban untuk bersumpah sebelum memberi keterangan, sumpah ini menurut

    ketentuan agamanya dan bagi suatu agama yang tidak memperkenankan adanya sumpah

    maka diganti dengan mengucapkan janji

    . 3ewajiban untuk memberikan keterangan yang benar

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    4/8

    Dalam peraturan perundang-undangan tentang hukum acara perdata tidak ada persyaratan

    secara mutlak untuk diterima sebagai saksi, baik jenis kelamin, sifat, dan beberapa jumlah ideal.

    Perbedaan agama tidak menjadi halangan untuk diterimanya seseorang menjadi saksi, karena

    prinsip utama dalam masalah pembuktian adalah terungkapnya suatu kebenaran suatu peristiwa

    yang menjadi sengketa antara para pihak dimuka majelis hakim, dengan hal tersebut keadilan

    dan kebenaran dapat ditegakkan.

    Dalam dalam 4.S. an 5isah )& * yaitu %9:; =?=@ B: C :C: = : ; =F= => = G:;?= I==J6erjemahnya %Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan,

    menjadi saksi karena Allah

    Sehingga dengan adanya kesaksian dari saksi tersebut diharapkan akan terungkapnya

    suatu kebenaran diantara pihak-pihak yang berperkara dengan sebab itulah maka berdosahukumnya bagi orang yang memenuhi syarat untuk menjadi saksi menolak untuk tidak

    memberikan kesaksiannya, berdasarkan firman llah swt di dalam l-4ur7an 4.S. al 2a#arah )+&

    +8 yaitu %

    J K!:= #= =! MC == =$9;: =>:=KO!C =?;Q:R= C SC = C = $= T= =?=V; SC =$=W6erjemahnya %dan janganlah kamu (para saksi menyembunyikan persaksian! "an barangsiapa yang

    menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya# dan Allah

    $aha $engetahui apa yang kamu kerjakan!

    H3-,8 '78- /)* 2-7 3) /)* 2X+X7!uslim% al-#dhiyah

    9: ;: ?< @A 9: ;

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    5/8

    Z+)* /)* 3-,[\7 7(878-))/bu Dawud% al-#dhiyah

    ~:EA 9< @A G: H;:A9< @A J H

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    6/8

    *. 3eluarga sedarah dan keluarga semenda dari salah satu pihak menurut keturunan yang

    sah

    +. Istri atau suami dari salah satu pihak meskipun sudah ada perceraian

    . nak yang tidak diketahui benar umurnya sudah * tahun

    . Orang gila, meskipun ia kadang-kadang mempunyai ingatan yang terang.

    Selain itu, ada pula golongan orang yang atas permintaan mereka sendiri dibebaskan dari

    kewajiban untuk memberi kesaksian, mereka yang boleh mengundurkan diri sebagai saksi

    disebutkan dalam pasal */ ayat )*& 'I}, pasal ** }2g. dan pasal * alinea + 2, atau

    disebut dengan sebagai hak ingkar. !ereka itu adalah %

    *. Saudara laki-laki dan perempuan, ipar laki-laki dan perempuan dari salah satu pihak

    +. 3eluarga saudara menurut keturunan yang lurus, dan saudara laki-laki dan perempuan

    dari suami atau isteri salah satu pihak

    . Semua orang yang karena martabatnya, pekerjaannya atau jabatan yang sah diwajibkan

    menyimpan rahasia akan tetapi hanya semata-mata mengetahui pengetahuan yang

    diserahkan kepadanya karena martabat, pekerjaan atau jabatannya itu.

    Peringatan ditujukan kepada para saksi dalam rekayasa persaksian. 2etul bahwa ia dapat

    bersaksi dengan saksi palsu sehingga dapat mempengaruhi keputusan pengadilan. 5amun, setiap

    saksi akan diingatkan bahwa llah senantiasa menyaksikan apa yang mereka nyatakan yang

    kelak akan dimintai pertanggungjawaban )4S *(% /&. Di samping itu, kesaksian palsu

    merupakan salah satu perbuatan yang sangat dikecam di dalam Islam. }asulullah saw. bersabda%

    @VT< UA=A 9: XT FA]<

    A% VA UA-\R`= GHR@ B QR- Q F:YCN 9: @A J A

    A9< A: =v N TAAA VA UA=< A: =v N

    "ari Anas dari abi sa&! beliau bersabda, "osa-dosa yang paling besar adalah menyekutukan

    Allah, membunuh orang, durhaka kepada kedua orangtua dan berkata bohong atau beliau

    bersabda bersaksi bohong)'} al-2ukhari&.

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    7/8

    ]. PENU^UP

    Saksi sebagai alat bukti adalah sangat kuat karena saksi itu melihat, mendengar dan merasa

    apa yang terjadi )suatu peristiwa&, tapi tidaklah semua saksi dapat diterima dengan begitu saja

    tanpa adanya seleksi, maka saksi haruslah memenuhi syarat-syarat sebagai saksi, sebagaimana

    telah dibahas oleh penulis pada bab sebelumnya.

    Dalam mempergunakan saksi di muka sidang pengadilan agama hendaknya kita harus

    membedakan apakah saksi sebagai syarat hukum ataukah sebagai alat pembuktian. Sebab fungsi

    keduanya berbeda.

    !isalnya, + orang saksi adalah sebagai syarat hukum untuk sahnya perkawinan, namun untuk

    membuktikan, adanya perkawinan tidak mesti dengan + orang saksi betul, melainkan dapat

    dengan cara lain, seperti dengan pengakuan kedua suami isteri dengan sumpahnya, denganadanya akta nikah, dengan seseorang saksi ditambah sumpah dari salah seorang suami isteri

    dimaksudkan dan lain-lain. 'al-hal di atas ini diakui sendiri oleh para ahli hukum Islam.

    Pengadilan agama dalam hal ini, tentunya bukan bermaksud mau mengawinkan orang

    melainkan hanya untuk membuktikan ada atau tidaknya nikah. zika saksi sebagai syarat hukum,

    rasanya kita sepakat bahwa tanpa kesaksian + orang saksi yang beragama Islam perkawinan

    tidak sah.

    Status saksi ada kalanya ia menempati sebagai syarat hukum dan adakalanya sebagai alat

    bukti bahkan ada kalanya ia menempati sebagai syarat hukum sekaligus sebagai syarat

    pembuktian. Pada keadaan yang disebutkan terakhir ini kita harus menggunakan saksi disitu

    sebagai syarat hukum, sebab syarat pembuktian sudah sekaligus tercakup )implisit& di dalam

    syarat hukum, dengan kata lain, segala saksi yang memenuhi syarat hukum, otomatis memenuhi

    syarat pembuktian, tetapi tidak sebaliknya.

    Oleh karena itu, para praktisi hukum di pengadilan agama harus membedakan status saksi

    antara status saksi sebagai syarat hukum agama Islam dengan status saksi sebagai alat bukti,

    untuk dapat mengetahui kedudukan saksi tersebut, tidaklah mungkin dilakukan oleh praktisi

    hukum kalau tidak mengetahui sepenuhnya hukum materil Islam, sedangkan saksi sebagai alat

    bukti merupakan pembenaran suatu peristiwa yang berkaitan dengan hukum formal.

  • 7/21/2019 Ana files.docx

    8/8

    D. DA_^A` PU'^A4A

    3itab 2ulughul !aram dan terjemahan

    !ateri 'adits-hadits hkam * bag + 2pk. Ibnu !uhdir

    file%D%embaga+Dakwah+3ampus+23I!+IP2++22+2log

    +rchie++22+!ekanisme+Pembuktian+Dalam+Peradilan

    +Islam.htm

    !uhammad ainal bidin Personal 2log0lat 2ukti dalam Pengadilan gama

    http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8751026789645392588&postID=938053871645853199http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8751026789645392588&postID=938053871645853199http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8751026789645392588&postID=938053871645853199http://meetabied.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/http://meetabied.wordpress.com/http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8751026789645392588&postID=938053871645853199http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8751026789645392588&postID=938053871645853199http://www.blogger.com/post-edit.g?blogID=8751026789645392588&postID=938053871645853199