apa itu perpustakaan

Upload: rafkaa

Post on 10-Oct-2015

83 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

free

TRANSCRIPT

Apa Itu Perpustakaan?

Dalam arti tradisional, perpustakaan adalah sebuah koleksi buku dan majalah. Walaupun dapat diartikan sebagai koleksi pribadi perseorangan, namun perpustakaan lebih umum dikenal sebagai sebuah koleksi besar yang dibiayai dan dioperasikan oleh sebuah kota atau institusi, dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang rata-rata tidak mampu membeli sekian banyak buku atas biaya sendiri.

Tetapi, dengan koleksi dan penemuan media baru selain buku untuk menyimpan informasi, banyak perpustakaan kini juga merupakan tempat penimpanan dan/atau akses ke map, cetak atau hasil seni lainnya, mikrofilm, mikrofiche, tape audio, CD, LP, tape video dan DVD, dan menyediakan fasilitas umum untuk mengakses gudang data CD-ROM dan internet.Perpustakaan dapat juga diartikan sebagai kumpulan informasi yang bersifat ilmu pengetahuan, hiburan, rekreasi, dan ibadah yang merupakan kebutuhan hakiki manusia.Oleh karena itu perpustakaan modern telah didefinisikan kembali sebagai tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung perpustakaan tersebut atau tidak. Dalam perpustakaan modern ini selain kumpulan buku tercetak, sebagian buku dan koleksinya ada dalam perpustakaan digital (dalam bentuk data yang bisa diakses lewat jaringan komputer).

Memahami Pengertian Dan Penyebab Banjir

Banjir adalah persoalan yang sangat akrab dengan semua Negara baik itu yang masih dalam tahapan berkembang maupun maju. Di Asia sendiri, Indonesia dikenal sebagai salah satu Negara yang hampir tiap tahun mengalami banjir. Persoalan ini bahkan menjadi agenda mendesak untuk segera dipecahkan sebab bencana ini telah menjadi rutinitas di Ibu Kota Jakarta. Hal ini tentu menjadi beban tersendiri sebab Jakarta ibarat etalase Indonesia tempat di mana semua mata di dunia memandang. Apa sebenarnya banjir tersebut dan faktor-faktor apa saja yang bisa menjadi penyebab banjir? Berikut kami sajikanpengertian banjirdan juga hal-hal yang menjadi pemicu bencana tahunan yang satu ini.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia,pengertian banjirsebagai berikut:[v] berair banyak dan deras, kadang-kadang meluap (tt kali dsb): krn hujan turun terus-menerus, sungai itu --; (2) n air yg banyak dan mengalir deras; air bah: pd musim hujan, daerah itu sering dilanda --; (3) n Geo peristiwa terbenamnya daratan (yg biasanya kering) krn volume air yg meningkat; (4) v ki datang (ada) banyak sekali: menjelang Lebaran di pasar petasan.

Mencermati pengertian banjir tersebut di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa peristiwa banjir adalah tergenangnya suatu wilayah daratan yang normalnya kering dan diakibatkan oleh sejumlah hal antara lain air yang meluap yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan semacamnya. Istilah-istilah yang terkait dengan banjir ini ada banyak antara lain: banjir bandang, banjir maksimum, banjir tahunan dan masih banyak lagi lainnya.

Pengertian banjir lainnya datang dari UNI Eropa, mereka sepakat bahwa apa yang dimaksud dengan banjir adalah perendaman sementara oleh air di daratan dimana wilayah tersebut dalam keadaan normal tidak terendam air. Terkait kata perendaman bukan berarti banjir tidak memiliki arus. Sifat air selalu mencari tempat yang rendah, maka air banjir juga memiliki kecenderungan tersebut sehingga ia akan mengalir dengan kecepatan tertentu dan terlihat sebagai sebuah arus.Dalam beberapa kondisi, banjir bisa menjadi bencana yang merusak lingkungan dan bahkan merenggut nyawa manusia. Oleh sebab itu penanganan terhadap penyebab banjir selalu menjadi hal yang serius. Apa saja yang bisa memicu terjadinya banjir? Secara umum, penyebab banjir dibagi ke dalam dua yakni faktor alam dan campur tangan manusia. Meski dipisahkan, namun kedua hal tersebut sesungguhnya terkait satu sama lain.

Faktor alamiah terjadinya banjir adalah curah hujan yang sangat banyak dan tidak diimbangi dengan daerah resapan air yang baik. Secara alamiah, hujan akan menyerap ke dalam tanah dan kemudian diikat oleh akar pepohonan dan dialirkan lagi melalui aliran air semacam sungai yang pada ahirnya bermuara lagi di lautan. Mengapa banjir sering dijumpai di pemukiman warga? Jawabannya sederhana, sebab tanah dikepung beton dan pohon absen melindungi kota. Hal ini menyebabkan air tergenang di daratan selama beberapa waktu. Hal lain yang menyebabkan banjir adalah kurangnya kesadaran masyarakat dalam hal membuang sampah. Secara umum sarana drainase di perkotaan sudah baik hanya saja banyak di antaranya yang mengalami alih fungsi sehingga tidak lagi bisa menahan laju banjir. Misalnya saja sungai. Di perkotaan, banyak masyarakat yang membuang sampah di sungai sehingga berpotensi menyumbat aliran air.Jika kita mencermatipengertian banjir, maka secara cermat, langkah pananggulangan harus dimulai dari pencegahan dengan merubah pola prilaku serta paradigma masyarakat. Banjir tidak bisa dianggap sebagai satu persoalan tunggal melainkan sesuatu yang diakibatkan oleh beberapa faktor yang secara berantai mengundang banjir. Peranan pemerintah juga masyarakat dalam menanggulangi banjir akan meminimalisir dampak negatif bencana alam yang satu ini.

SENI BUDAYA BOGOR

Seni dan budaya yang telah diwariskan oleh nenek moyang kita tentunya harus sama-sama kita jaga dan lestarikan agar kesenian yang telah diwariskan tidak menghilang begitu saja seakan tertelan bumi.kita pasti tidak mau andai kata nantinya cucu cucu kiata hanya mengenal kesenian budayanya lewat buku atau gambar gambar saja, tanpa mereka ketahui kesenian tersebut secara langsung atau real.maka dari itu kita harus restalikan dan jaga terus kesenian daerah khususnya daerah bogor dan daerah -daerah lainnya.ota Bogor merupakan salah satu kawasan di Tatar Sunda yang kaya akan sumber daya arkeologis dari berbagai periode budaya. Peninggalan-peninggalan tersebut antara lain berasaldari masa prasejarah hingga ke periode-periode budaya berikutnya, seperti masa klasik, masa Islam, serta dari masa pengaruh Eropa

Persebaran lokasi penemuan peninggalan-peninggalan tersebut hampir tersebar di seluruh wilayah Bogor. Dari era prasejarah, tinggalan arkeologi yang sementara dapat sebagai bagian dari keprasejarahan kawasan Kota Bogor, diantaranya berasal dari tradisi budaya yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa bercocok tanam (Neolitik), yaitu berupa benda-benda dan bangunan yang berkaitan tradisi atau upacara yang berkaitan dengan pengagungan arwah leluhur, yaitu benda-benda dan bangunan yang termasuk dalam kelompok tradisi budaya megalitik.

Di masa lalu menurut von Heine Geldern (1945), tradisi budaya ini disimpulkan masuk dan berkembang di kawasan Nusantara sejak 3000 tahun sebelum masehi dan kemudian terus berkembang menembus kurun waktu sejarah. Oleh karena panjangnya rentang perkembangan budaya ini, sehingga kemudian disebut sebagai tradisi budaya megalitik.

Dalam sejarah perkembangan kebudayaan di Indonesia, di kawasan Bogor di masa lalu, juga pernah tercatat sebuah kerajaan kuno yang sangat mashur yang dikenal dengan sebutan Pakwan Padjajaran.

Banyak terdapat dikemukan para ahli tentang kerajaan ini, di antaranya ada yang menyimpulkan bahwa kota Bogor di masa lalu merupakan bagian dari pusat Pakwan Padjadjaran. Masa klasik di Kota Bogor di masa lalu tersebut dibuktikan dengan sejumlah temuan baik berupa prasasti maupun arca-arca batu yang mewakili masa klasik yang pernah berlangsung di masa lalu.

Setelah itu, pengaruh budaya Islam dan Kolonial di kawasan Kota Bogor di masa lalu juga telah meninggalkan sejumlah tinggalan budaya materi.

Seni Tradisional yang terdapat di Kabupaten Bogor :1 Kesenian PedalanganKec. Ciampea, Cibungbulang, Nanggung, Cigudeg,Ciriu, Jonggol, Parung2 Kesenian Topeng CikudaKec. Gunung Sindur3 ReogKec. Gunung Sindur, Leuwiliang, Gunung Putri, Cariu, Ciomas, Cijeruk, Cibungbulang, Nanggung, Cigudeg4 CalungKec. Cibinong, Ciomas, Cibungbulang, Gunung Putri, Cariu, Klapanunggal, Rumpin, Parung, Cisarua, Nanggung, Sukaraja, Ciawi, Babakan Madang5 GondangKec. Cibinong, Pamijahan6 KlininganKec. Cariu, Ciampea, Nanggung, Cigudeg, Jonggol, Parung, Cileungsi, Cibungbulang7 BarongsayKec. Citeureup, Ciampea, Jonggol, Parung, Cibinong8 CibatokanKec. Cibungbulang9 MarawisKec. Ciawi, Cisarua10 DegungKec. Cisarua, Ciawi, Cibinong, Cariu, Cileungsi, Jonggol, Gn.Putri, Cibungbulang, Lwliang, Parung, Parung, BBKmadang, Citeureup, Jasinga11 Tari KlasikKec. Cibinong12 Rampak GendangKec. Cibinong, Dramaga13 Angklung GubragKec. Cibinong14 Angklung PentatonisKec. Cibinong, Citeureup, Sukaraja, Ciawi15 Pantun BetonKec. Cariu16 Kecapi SulingKec. Cibinong, Ciawi, Cisarua, Parung, Cileungsi17 Tembang Sunda CianjuranKec. Kemang, Ciawi18 TandjidorKec. Kemang, BojongGede, Cijeruk, Citeureup, Lwliang, Parung, Cibinong19 JingprakKec. Cibungbulang20 AjengKec. Cileungsi21 Tari JaiponganKec. Cibinong, Dramaga, Cileungsi, Cariu, Jonggol, Cioma22 Pencak Silat35 Kecamatan36 Qosidah35 Kecamatan

Cara memainkan alat musik pianikaPianikaadalah alat musik tiup kecil sejenis harmonika, tetapi memakai bilah bilah keyboard yang luasnya sekitar tiga oktaf, yang dimainkan dengan cara ditekan.Tangga nadanya adalah tangga nada yang kita kenal, seperti do re mi fa sol la si. Bermain pianika sangat menyenangkan. Namun, kita harus menguasai tekniknya sebelum memainkannya.Sebelum memainkannya, kita harus mengenal kelengkapan ataupun bagian pianika. Dibawah ini adalah kelengkapan pianika:Pianika,selang pianika, chasingDalam bermain musik, pianika dapat digunakan untuk memainkan melodi pokok, kontra melodi, bila memungkinkan dapat juga untuk mengiringi lagu.Kegunaan tuts pianika :Tuts putihberfungsi untuk memainkan nada nada pokok/asli.2.Tuts hitamberfungsi untuk memainkan nada nada kromatis.

Dalam bermain pianika, tangan kiri memegang pianika dan tangan kanan menekan untuk memainkan melodi lagu, sedangkan mulut meniupnya.Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam bermain alat musik pianika adalah : Cara meniup diusahakan halus dan rata. Bentuk tangan kanan seperti memegang bola sehingga memungkinkan jari bergerak dengan leluasa.

Penjarian pada pianika biasannya menggunakan tangan kanan yang terdiri dari : ibu jari , sebagai jari no 1 jari telunjuk, sebagai jari no 2 jari tengah, sebagai jari no 3 jari manis, sebagai jari no 4 jari kelingking,sebagi jari no 5Berikut ini posisi tuts pianika pada tanda mula natural / tangga nada C

Berikut ini posisi tangan saat bermain pianika

Pukulan MarawisMarawis adalah alat musik yang di mainkan secara ber regu yang terdiri dari 12-16 pemain. Marawis juga di bagi menjadi beberapa pukulan yaitu :1. Dasar atau yang di sebut pukulan RAWI, Rumusnya Sebagai berikutKet :X= PakO= DungRAWI terdiri dari beberpa pukulan1. 1.3 (XXX O XXX O XXX O)(LAMBAT)2. 1.5 (XXX O XX XXX O XX XXX O)3. Kepang (XXX XXXXXXXX O)(DI SELING DENGAN 1.3)4. Remple (XXX O XXX XX O XXX XX O)(CEPAT)

Dan bisa juga di tambah dengan pukulan Variasi, jika pukulan tersebut sudah matang

2. Sarah, Rumusnya sebagai berikutKet :X= PakO= DungSarah terdiri dari beberapa pukulan1. 1.6 (XO XXX OXX XX XX XX XX XX XX O)(CEPAT)2. 2.6 (XO XXX OO XX XX XX XX XX XX O) (CEPAT, SELING DENGAN 1.6)3. 1.3 (XO XXX O XXX O)SELING DENGAN KEPANG4. Kepang (XO XXX XXXXX O) SESUAIKAN DENGAN 1.3Sekian dulu ya, nanti kalau kurang jelas saya jelaskan, dan insya allah akan saya upload setiap pukulannya agar bisa lebih jelas saat di praktekkan

keanekaragaman suku bangsa di Indonesia

A. Keanekaragaman Suku Bangsa di IndonesiaSejak zaman dahulu bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang majemuk. Hal ini tercermin dari semboyan Bhinneka tunggal Ika yang artinya berbeda-beda tetapi tetap satu. Kemajemukan yang ada terdiri atas keragaman suku bangsa, budaya, agama, ras, dan bahasa.Adat istiadat, kesenian, kekerabatan, bahasa, dan bentuk fisik yang dimiliki oleh suku-suku bangsa yang ada di Indonesia memang berbeda, namun selain perbedaan suku-suku itu juga memiliki persamaan antara lain hukum, hak milik tanah, persekutuan, dan kehidupan sosialnya yang berasaskan kekeluargaan.Persebaran Daerah Asal Suku Bangsa di IndonesiaSuku bangsa addalah golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Orang-orang yang tergolong dalam satu suku bangsa tertentu, pastilah mempunyai kesadaran dan identitas diri terhadap kebudayaan suku bangsanya, misalnya dalam penggunaan bahasa daerah serta mencintai kesenian dan adat istiadat.Suku-suku bangsa yang tersebar di Indonesia merupakan warisan sejarah bangsa, persebaran suku bangsa dipengaruhi oleh factor geografis, perdagangan laut, dan kedatangan para penjajah di Indonesia. perbedaan suku bangsa satu dengan suku bangsa yang lain di suatu daerah dapat terlihat dari ciri-ciri berikut ini.a. Tipe fisik, seperti warna kulit, rambut, dan lain-lain.b. Bahasa yang dipergunakan, misalnya Bahasa Batak, Bahasa Jawa, Bahasa Madura, dan lain-lain.c. Adat istiadat, misalnya pakaian adat, upacara perkawinan, dan upacara kematian.d. Kesenian daerah, misalnya Tari Janger, Tari Serimpi, Tari Cakalele, dan Tari Saudati.e. Kekerabatan, misalnya patrilineal(sistem keturunan menurut garis ayah) dan matrilineal(sistem keturunan menurut garis ibu).f. Batasan fisik lingkungan, misalnya Badui dalam dan Badui luar.Jumlah suku bangsa di Indonesia ratusan jumlahnya. Di bawah ini tabel persebaran suku bangsa.No Nama Provinsi Suku1. Nanggroe Aceh Darussalam : Aceh , Alas , Gayo , Kluet , Simelu , Singkil , Tamiang , Ulu .2. Sumatera Utara : Karo , Nias , Simalungun , Mandailing , Dairi , Toba , Melayu , PakPak , maya-maya3. Sumatera Barat : Minangkabau , Mentawai , Melayu , guci, jambak4. Riau : Melayu , Siak , Rokan , Kampar , Kuantum Akit , Talang Manuk , Bonai , Sakai , Anak Dalam , Hutan , Laut .5. Kepulauan Riau : Melayu, laut6. Bangka Belitung : Melayu7. Jambi : Batin , Kerinci , Penghulu , Pewdah , Melayu , Kubu , Bajau .8. Sumatera Selatan : Palembang , Melayu , Ogan , Pasemah , Komering , Ranau Kisam , Kubu , Rawas , Rejang , Lematang , Koto, Agam9. Bengkulu : Melayu , Rejang , Lebong , Enggano , Sekah , Serawai, Pekal, Kaur, Lembak10. Lampung : Lampung , Melayu , Semendo , Pasemah , Rawas , Pubian, Sungkai, Sepucih11. DKI Jakarta : Betawi12. Banten : Banten13. Jawa Barat : Sunda , Badui14. Jawa Tengah : Jawa , Karimun , Samin, Kangean15. D.I.Yogyakarta : Jawa16. Jawa Timur : Jawa , Madura , Tengger, Asing17. Bali : Bali , Jawa , Madura18. NTB : Bali , Sasak , Bima , Sumbawa, Mbojo, Dompu, Tarlawi, Lombok19. NTT : Alor , Solor , Rote , Sawu , Sumba , Flores , Belu, Bima20. Kalimantan Barat : Melayu , Dayak(Iban Embaluh , Punan , Kayan , Kantuk , Embaloh , Bugan ,Bukat), Manyuke21. Kalimantan Tengah : Melayu , Dayak(Medang , Basap , Tunjung , Bahau , Kenyah , Penihing , Benuaq) , Banjar , Kutai, Ngaju, Lawangan, Maayan, Murut, Kapuas22. Kalimantan Timur : Melayu , Dayak(Bukupai , Lawangan , Dusun, Ngaju , Maayan)23. Kalimantan Selatan : Melayu , Banjar , Dayak, Aba24. Sulawesi Selatan : Bugis , Makasar , Toraja , Mandar25. Sulawesi Tenggara : Muna , Buton ,Totaja , Tolaki , Kabaena , Moronehe , Kulisusu , Wolio26. SulawesiTengah : Kaili , Tomini , Toli-Toli ,Buol , Kulawi , Balantak , Banggai ,Lore27. Sulawesi Utara : Bolaang-Mongondow ,Minahasa , Sangir , Talaud , Siau , Bantik28. Gorontalo : Gorontalo29. Maluku : Ambon, Kei , Tanimbar , Seram , Saparua, Aru, Kisar30. Maluku Utara : Ternate, Morotai, Sula, taliabu, Bacan, Galela31. Papua Barat : Waigeo, Misool, Salawati, Bintuni, Bacanca32. Papua Tengah : Yapen, Biak, Mamika, Numfoor33. Papua Timur : Sentani, Asmat, Dani, SenggiSikap Menghormati Keragaman Suku BangsaBhinneka Tunggal Ika merupakan semboyan bangsa kita yang mengungkapkan persatuan dan kesatuan yang berasal dari keanekaragaman. Walaupun kita terdiri atas berbagai suku yang beranekaragam budaya daerah, namun kita tetap satu bangsa Indonesia, memiliki bahasa dan tanah air yang sama, yaitu bahasa Indonesia dan tanah air Indonesia. Begitu juga bendera kebangsaan merah putih sebagai lambang identitas bangsa dan kita bersatu padu di bawah falsafah dan dasar negara Pancasila.Kita sebagai bangsa Indonesia harus bersatu padu agar manjadi satu kesatuan yang bulat dan utuh. Untuk dapat bersatu kita harus memiliki pedoman yang dapat menyeragamkan pandangan kita dan tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, akan terjadi persamaan langkah dan tingkah laku bangsa Indonesia. Pedoman tersebut adalah Pancasila, kita harus dapat meningkatkan rasa persaudaraan dengan berbagai suku bangsa di Indonesia.Membiasakan bersahabat dan saling membantu dengan sesama warga yang ada di lingkungan kita, seperti gotong royong akan dapat memudahkan tercapainya persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa, dan sehati dalam kekuatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan wilayah.Dalam mengembangkan sikap menghormati terhadap keragaman suku bangsa, dapat terlihat dari sifat dan siksp dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya adalah sebagai berikut.a. kehidupan bermasyarakat tercipta kerukunan seperti halnya dalam sebuah keluarga.b. antara warga masyarakat terdapat semangat tolong menolong, kerjasama untuk menyelesaikan suatu masalah, dan kerjasama dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.c. dalam menyelesaikan urusan bersama selalu diusahakan dengan melalui musyawarah.d. terdapat kesadaran dan sikap yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.Sikap dan keadaan seperti tersebut di atas harus dijunjung tinggi serta dilestarikan. Untuk lebih memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, kita dapat melaksanakan pertukaran kesenian daerah dari seluruh pelosok tanah air. Dengan adanya kegiatan pertukaran kesenian daerah tersebut dan memberikan manfaat bagi bangsa Indonesia, antara lain:a. dapat saling pengertiaan antarsuku bangsab. dapat lebih mudah mencapai persatuan dan kesatuanc. dapat mengurangi prasangka antar sukud. dapat menimbulkan rasa kecintaan terhadap tanah air dan bangsaB. Keanekaragaman Budaya di IndonesiaMasyarakat Indonesia terdiri atas bermacam-macam suku bangsa. Di Indonesia terdapat kurang lebih 300 suku bangsa. Setiap suku bangsa hidup dalam kelompok masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda-beda satu sama lain.1. Keanekaragaman Budaya yang Terdapat di IndonesiaBangsa Indonesia mempunyai keanekaragaman budaya. Tiap daerah atau masyarakat mempunyai corak dan budaya masing-masing yang memperlihatkan ciri khasnya. Hal ini bisa kita lihat dari berbagai bentuk kegiatan sehari-hari, misalnya upacara ritual, pakaian adat, bentuk rumah, kesenian, bahasa, dan tradisi lainnya. Contohnya adalah pemakaman daerah Toraja, mayat tidak dikubur dalam tanah tetapi diletakkan dalam goa. Di daerah Bali, mayat dibakar(ngaben).Kebudayaan dapat diartikan sebagai hasil cita, rasa, dan karya manusia dalam suatu masyarakat dan diteruskan dari generasi ke generasi melalui belajar. Jika kita telusuri, kebudayaan itu meliputi adat kebiasaan, upacara ritual, bahasa, kesenian, alat-alat, mata pencaharian, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Dalam arti sempit kebudayaan diartikan sebagai kesenian atau adat istiadat saja.Kebudayaan daerah adalah kebudayaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat suatu daerah. Pada umumnya, kebudayaan daerah merupakan budaya asli dan telah lama ada serta diwariskan turun-temurun kepada generasi berikutnya. Kebudayaan kia sekarang ini merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan masa lampau.Keanekaragaman budaya bangsa Indonesia timbul karena akibat sebagai berikut.a. Kondisi GeografisIndonesia merupakan negara kesatuan yang memiliki beribu-ribu pulau yang dipisahkan oleh selat dan laut. Ini merupakan kondisi lingkungan geografis Indonesia. Lingkungan geografis semacam itu menjadi sumber adanya keanekaragaman kebudayaan Indonesia.Kondisi geografis yang demikian menimbulkan perbedaan dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah mata pencaharian penduduk. Jenis-jenis pekerjaan yang ada juga menyebabkan beranekaragamnya peralatan yang diciptakannya, misalnya bentuk rumah dan bentuk pakaian. Akhirnya sampai pada bentuk kesenian yang ada di masing-masing daerah berbeda.b. Kemajemukan Suku BangsaSeperti yang telah diuraikan di atas, bahwa suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan kesatuan kebudayaan. Identitas seringkali dikuatkan kesatuan bahasa. Oleh karena itu, kesatuan kebudayaan bukan suatu hal yang ditentukan oleh orang luar, melainkan oleh warga yang bersangkutan itu sendiri. Suku-suku yang ada di Indonesia antara lain Gayo di Aceh, Dayak di Kalimantan, dan Asmat di Papua.Untuk mengetahui kebudayaan daerah Indonesia dapat dilihat dari ciri-ciri tiap budaya daerah. Ciri khas kebudayaan daerah terdiri atas bahasa, adat istiadat, sisem kekerabatan, kesenian daerah dan ciri badaniah(fisik)Sikap Menghormati Budaya di IndonesiaKita mengetahui bahwa Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan penduduknya terpencar-pencar di berbagai pulau. Tiap penduduk tinggal di lingkungan kebudayaan daerahnya masing-masing. Ini artinya, di Indonesia terdapat banyak ragaman kebudayaan. Perbedaan tersebut antara lain dalam hal:a. cara berbicarab. cara berpakaianc. mata pencahariand. adat istiadatKeanekaragaman budaya jangan dijadikan sebagai perbedaan, tetapi hendaknya dijadikan sebagai kekayaan bangsa Indonesia. Kita selaku bangsa Indonesia mempunyai kewajiban untuk selalu melestarikan kebudayaan yang beraneka ragam tersebut.Di samping itu, dengan mendalami kebudayaan yang beraneka ragam tersebut, wawasan kita akan bertambah sehingga kita tidak akan menjadi bangsa yang kerdil. Kita dapat menjadi bangsa yang mau dan mampu menghargai kekayaan yang kita miliki, yang berupa keanekaragaman kebudayaan tersebut.Sikap saling menghormati budaya perlu dikembangkan agar kebudayaan kita yang terkenal tinggi nilainya itu tetap lestari, tidak terkena arus yang datang dari luar. Melestarikan kebudayaan nasional harus didasari engan rasa kesadaran yang tingi tanpa adanya paksaan dari siapapun.Dalam rangka pembinaan kebudayaan nasional, kebudayaan daerah perlu juga kita kembangkan, karena kebudayaan daerah mempunyai kedudukan yang sangat penting. Pembinaan kebudayaan daerah dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:a. pertukaran kesenian daerahb. pembentukan organisasi kesenian daerahc. penyebarluasan seni budaya, antara lain melalui radio, TV, surat kabar serta majalahd. penyelenggaraan seminar mengenai seni budaya daerahe. membentuk sanggar tari daerahf. mengadakan pentas kebudayaan

Memahami Makna Idul Adha

Ditulis oleh Yusuf Fatawie* Bulan ini merupakan bulan bersejarah bagi umat Islam. Pasalnya, di bulan ini kaum muslimin dari berbagai belahan dunia melaksanakan rukun Islam yang kelima. Ibadah haji adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya, Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin, pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang sama. Bersama-sama melakukan aktivitas yang sama pula yakni manasik haji.Selain ibadah haji, pada bulan ini umat Islam merayakan hari raya Idul Adha. Lantunan takbir diiringi tabuhan bedug menggema menambah semaraknya hari raya. Suara takbir bersahut-sahutan mengajak kita untuk sejenak melakukan refleksi bahwa tidak ada yang agung, tidak ada yang layak untuk disembah kecuali Allah, Tuhan semesta alam.Pada hari itu, kaum muslimin selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rekaat, juga dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.Peristiwa ini memberikan kesan yang mendalam bagi kita. Betapa tidak. Nabi Ibrahim yang telah menunggu kehadiran buah hati selama bertahun-tahun ternyata diuji Tuhan untuk menyembelih putranya sendiri. Nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati dengan konsekuensi tidak mengindahkan perintahNya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis. Namun karena didasari ketakwaan yang kuat, perintah Tuhanpun dilaksanakan. Dan pada akhirnya, Nabi Ismail tidak jadi disembelih dengan digantikan seekor domba. Legenda mengharukan ini diabadikan dalam al Quran surat al Shaffat ayat 102-109.Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya, termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi Ibrahim ini patut untuk kita teladani.Dari berbagai media, kita bisa melihat betapa budaya korupsi masih merajalela. Demi menumpuk kekayaan rela menanggalkan baju ketakwaan. Ambisi untuk meraih jabatan telah memaksa untuk rela menjebol benteng-benteng agama. Dewasa ini, tata kehidupan telah banyak yang menyimpang dari nilai-nilai ketuhanan. Dengan semangat Idul Adha, mari kita teladani sosok Nabi Ibrahim. Berusaha memaksimalkan rasa patuh dan taat terhadap ajaran agama.Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya nyawa manusia.Hal ini senada dengan apa yang digaungkan Imam Syatibi dalam magnum opusnya al Muwafaqot. Menurut Syatibi, satu diantara nilai universal Islam (maqoshid al syariah) adalah agama menjaga hak hidup (hifdzu al nafs). Begitu pula dalam ranah fikih, agama mensyariatkan qishosh, larangan pembunuhan dll. Hal ini mempertegas bahwa Islam benar-benar melindungi hak hidup manusia. (hlm.220 ) Nabi Ismail rela mengorbankan dirinya tak lain hanyalah demi mentaati perintahNya. Berbeda dengan para teroris dan pelaku bom bunuh diri. Apakah pengorbanan yang mereka lakukan benar-benar memenuhi perintah Tuhan demi kejayaan Islam atau justru sebaliknya?.Para teroris dan pelaku bom bunuh diri jelas tidak sesuai dengan nilai universal Islam. Islam menjaga hak untuk hidup, sementara merekadengan aksi bom bunuh diri justru mencelakakan dirinya sendiri. Di samping itu, mereka juga membunuh rakyat sipil tak bersalah, banyak korban tak berdosa berjatuhan. Lebih parah lagi, mereka bukan membuat Islam berwibawa di mata dunia, melainkan menjadikan Islam sebagai agama yang menakutkan, agama pedang dan sarang kekerasan. Akibat aksi nekat mereka ini justru menjadikan Islam laksana raksasa kanibal yang haus darah manusia.Imam Ghazali dalam Ihya Ulumuddin pernah menjelaskan tentang tata cara melakukan amar maruf nahi munkar. Menurutnya, tindakan dalam bentuk aksi pengrusakan, penghancuran tempat kemaksiatan adalah wewenang negara atau badan yang mendapatkan legalitas negara. Tindakan yang dilakukan Islam garis keras dalam hal ini jelas tidak prosedural. (vol.2 hlm.311) Sudah semestinya dalam melakukan amar makruf nahi munkar tidak sampai menimbulkan kemunkaran yang lebih besar. Bukankah tindakan para teroris dan pelaku bom bunuh diri ini justru merugikan terhadap Islam itu sendiri ?. Merusak citra Islam yang semestinya mengajarkan kedamaian dan rahmatan lil alamin. Ajaran Islam yang bersifat humanis, memahami pluralitas dan menghargai kemajemukan semakin tak bermakna.Semoga dengan peristiwa eksekusi mati Amrozi cs, mati pula radikalisme Islam, terkubur pula Islam yang berwajah seram. Pengorbanan Nabi Ismail yang begitu tulus menjalankan perintahNya jelas berbeda dengan pengorbanan para teroris.Di hari Idul Adha, bagi umat Islam yang mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya, penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga mempunyai dimensi kemanusiaan.Bentuk solidaritas kemanusiaan ini termanifestasikan secara jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum dhuafa lainnya. Dengan disyariatkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya, semangat untuk terus berkurban senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.Saat ini kerap kita jumpai, banyak kaum muslimin yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan ritual dan kesalehan sosial. Selamat berhari raya !

Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)Sekolah adalah salah satu arena persaingan. Mulai dari awal masa pendidikan formal, seorang anak belajar dalam suasana kompetisi dan harus berjuang keras memenangkan kompetisi untuk bisa naik kelas atau lulus. Sebenarnya, kompetisi bukanlah satu-satunya model pembelajaran yang bisa dan harus dipakai. Ada tiga pilihan model, yaitu kompetisi, individual, dan cooperative learning.

Siswa yang tekun juga merasa temannya yang kurang mampu hanya nurut saja pada hasil jerih payah mereka. Kesan negatif mengenai kegiatan bekerja/belajar dalam kelompok ini juga bisa timbul karena ada perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. Sebenarnya, pembagian kerja yang kurang adil tidak perlu terjadi dalam kerja kelompok, jika pengajar benar-benar menerapkan prosedur model pembelajaran cooperative learning. Banyak pengajar hanya membagi siswa dalam kelompok lalu memberi tugas untuk menyelesaikan sesuatu tanpa pedoman mengenai pembagian tugas. Akibatnya, siswa merasa ditinggal sendiri dan, karena mereka belum berpengalaman, merasa bingung dan tidak tahu bagaimana harus bekerja sama menyelesaikan tugas tersebut. Kekacauan dan kegaduhanlah yang terjadi. Model pembelajaran cooperative learning tidak sama dengan sekadar belajar dalam kelompok. Ada unsur-unsur dasar pembelajaran cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih efektif.

A. Pengertian Pembelajaran KooperatifCooperative Learning adalah suatu strategi belajar mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.Cooperative Learning mengacu pada metode pengajaran dimana siswa bekerja bersama dalam kelompok kecil saling membantu dalam belajar. Kebanyakan melibatkan siswa dalam kelompok yang terdiri dari 4 (empat) siswa yang mempunyai kemampuan yang berbeda (Slavin, 1994), dan ada yang menggunakan ukuran kelompok yang berbeda-beda (Cohen, 1986; Johnson & Johnson, 1994; Kagan, 1992; Sharan & Sharan, 1992).

Khas Cooperative Learning yaitu siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kooperatif dan tinggal bersama dalam satu kelompok untuk beberapa minggu atau beberapa bulan. Sebelumnya siswa tersebut diberi penjelasan atau diberi pelatihan tentang bagaimana dapat bekerja sama yang baik dalam hal:- Bagaimana menjadi pendengar yang baik- Bagaimana memberi penjelasan yang baik- Bagaimana cara mengajukan pertanyaan dengan benar dan lain-lainnya.Peran guru dalam pembelajaran cooperative learning sebagai fasilitator, moderator, organisator dan mediator terlihat jelas. Kondisi ini peran dan fungsi siswa terlihat, keterlibatan semua siswa akan dapat memberikan suasana aktif dan pembelajaran terkesan de-mokratis, dan masing-masing siswa punya peran dan akan memberikan pengalaman belajarnya kepada siswa lain .

Ketika pembelajaran kooperatif apa yang dibutuhkan oleh pengajar adalah menyusun pelatihan sehingga anggota-anggota dari kelompok-kelompok kecil yakin merupakan hasil bersama. Lebih lanjut, petunjuk seharusnya diberikan kepada kelompok-kelompok yang anggota-anggotanya mendapatkan pencapaian dari usaha-usaha anggota lainnyabahwa anggota-anggota kelompok perlu membantu dan mendukung anggota-anggota lainnya untuk mendapatkan hasul yang ingin dicapai. Untuk melakukan hal tersebut, setiap anggota kelompok secara individual membagi akuntabilitas bersama untuk melakukan bagian pekerjaan kelompoknya. Akuntabilitas tersebut bergantung pada penguasan masing-masing anggota tim terhadap keterampilan-keterampilan kelompok kecil dan antarpribadi yang dibutuhkan untuk menjadi anggota kelompok yang efektif. Keterampilan-keterampilan tersebut adalah kemampuan untuk membahas seberapa baik kelompok bekerja dan apa yang dapat dikerjakan untuk meningkatkan pekerjaan kelompok (Johnson, 1991).

B. Karakteristik Pembelajaran KooperatifKarakteristik pembelajaran kooperatif diantaranya:a. Siswa bekerja dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis.b. Anggota-anggota dalam kelompok diatur terdiri dari siswa yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.c. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin.d. Sistem penghargaan yang berorientasi kepada kelompok daripada individu.Selain itu, terdapat empat tahapan keterampilan kooperatif yang harus ada dalam.model pembelajaran kooperatif yaitu:a. Forming (pembentukan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk membentuk kelompok dan membentuk sikap yang sesuai dengan norma.b. Functioniong (pengaturan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatur aktivitas kelompok dalam menyelesaikan tugas dan membina hubungan kerja sama diantara anggota kelompok.c. Formating (perumusan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk pembentukan pemahaman yang lebih dalam terhadap bahan-bahan yang dipelajari, merangsang penggunaan tingkat berpikir yang lebih tinggi, dan menekankan penguasaan serta pemahaman dari materi yang diberikan.d. Fermenting (penyerapan) yaitu keterampilan yang dibutuhkan untuk merangsang pemahaman konsep sebelum pembelajaran, konflik kognitif, mencari lebih banyak informasi, dan mengkomunikasikan pemikiran untuk memperoleh kesimpulan.

C. Unsur-unsur Pembelajaran KooperatifPendapat dari Roger dan David Johnson mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok dapat dianggap cooperative leaming. Untuk mencapai hasil yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus diterapkan.Saling ketergantungan Positif, Keberhasilan kelompok sangat tergantung pada usaha setiap anggotanya. Diibaratkan, wartawan mencari dan menulis berita, redaksi mengedit, dan tukang ketik mengetik tulisan tersebut. Rantai kerja sama ini berlanjut terus sampai dengan mereka yang di bagian percetakan dan loper surat kabar. Semua orang ini bekerja demi tercapainya satu tujuan yang sama, yaitu terbitnya sebuah surat kabar dan sampainya surat kabar tersebut di tangan pembaca.

Tanggung Jawab Perseorangan, Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kriteria kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugasnya. Berbeda dengan Nasarudin yang masuk ke kelas dan menugaskan siswanya untuk saling berbagi tanpa persiapan, pengajar yang efektif dalam model pembelajaran Cooperative Learning membuat persiapan.dan menyusun tugas sedemikian rupa, sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.

Tatap Muka, Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Hasil pemikiran beberapa kepala akan lebih kaya daripada hasil pemikiran dari satu kepala saja. Lebih jauh lagi, hasil kerja sama ini jauh lebih besar daripada jumlah hasil masing-masing anggota. Inti dari sinergi ini adalah menghargai perbedaan, memanfaatkan kelebihan, dan mengisi

kekurangan masing-masing. Setiap anggota kelompok mempunyai latar belakang pengalaman, keluarga, dan sosial-ekonomi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaan ini akan menjadi modal utama dalam proses saling memperkaya antaranggota kelompok. Sinergi tidak bisa didapatkan begitu saja dalam sekejap, tapi merupakan proses kelompok yang cukup panjang. Para anggota kelompok perlu diberi kesempatan untuk saling mengenal dan menerima satu Sama lain dalam kegiatan tatap muka dan interaksi pribadi.Komunikasi Antar Anggota, Unsur ini juga menghendaki agar para pembejar dibekali dengan berbagai keterampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengaiar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi. Tidak setiap siswa mempunyai keahlian mendengarkan dan berbicara. Keberhasilan suatu kelompok juga pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka. Ada kalanya pembelajar perlu diberitahu secara eksplisit mengenai cara-cara berkomunikasi secara efektif seperti bagaimana caranya menyanggah pendapat orang lain tanpa harus menyinggung perasaan orang tersebut. Masih ada banyak orang kurang sensitif dan kurang bijaksana dalam menyatakan pendapat mereka. Tidak ada salahnya mengajar siswa beberapa ungkapan positif atau sanggahan dalarn ungkapan yang lebih halus. Sebagai contoh, ungkapan Pendapat anda itu agak berbeda dan unik. Tolong jelaskan lagi alasan Anda," akon lebih bijaksana daripada mengatakan, Pendapat Anda itu aneh dan tidak masuk akal." Contoh lain, tanggapan "Hm...menarik sekali kamu bisa memberi jawaban itu. Tapi jawabanku agak berbeda... akan lebih menghargai orang lain daripada vonis seperti, "Jawabanmu itu salah. harusnya begini." Keterampilan berkomunikasi dalam kelompok ini juga merupakan proses panjang. Pembelaiar tidak bisa diharapkan langsung menjadi komunikator yang andal dalam waktu sekejap. Namun, proses ini merupakan proses yang sangat bermanfaat dan perlu ditempuh untuk memperkaya pengalaman belajar dan pembinaan perkembangan mental dan emosional para siswa.

Evaluasi Proses Kelompok, Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif. Waktu evaluasi ini tidak perlu diadakan setiap kali ada kerja kelompok, melainkan bisa diadakan selang beberapa waktu. setelah beberapa kali pembelajar terlibat dalam kegiatan pembelajaran Cooperative learning. Format evaluasi bisa bermacam-macam, tergantung pada tingkat pendidikan siswa. Berikut ini adalah contoh dua buah format evaluasi proses kelompok untuk dua kelompok usia/ kelas yang berbeda.

D. Model Cooperative LearningBerikut ini model pembelajaran yang dapat mewakili model-model cooperative learning :a. Student teams achievement division (STAD)Langkah-langkah:1) Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang.2) Guru menyajikan materi pelajaran.3) Guru memberi tugas untuk dikerjakan, anggota kelompok yang mengetahui jawabannya memberikan penjelasan kepada anggota kelompok.4) Guru memberikan pertanyaan/kuis dan siswa menjawab pertanyaan/kuis dengan tidak saling membantu.5) Pembahasan kuis6) Kesimpulan

b. Jigsaw (model tim ahli)Langkah-langkah:1) Siswa dikelompokkan dengan anggota 4 orang2) Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda3) Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli)4) Setelah kelomppok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali kekelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai5) Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi6) Pembahasan7) Penutupc. Group investivigation go a roundLangkah-langkah:1) Membagi siswa kedalam kelompok kecil yang terdiri dari 5 siswa2) Memberikan pertanyaan terbuka yang bersifat analitis3) Mengajak setiap siswa untuk berpartisipasi dalam menjawab pertanyaan kelompoknya secara bergiliran searah jarum jam dalam kurun waktu yang disepakati.d. Think pair and shareLangkah-langkah:1) Guru menyampaikan inti materi2) Siswa berdiskusi dengan teman sebelahnya tentang materi/permasalahan yang disampaikan guru3) Guru memimpin pleno dan tiap kelompok mengemukakan hasil Diskusinya4) Atas dasar hasil diskusi, guru mengarahkan pembicaraan pada materi/permasalahan yang belum diungkap siswa5) kesimpulan

e. Make a match (membuat pasangan)Langkah-langkah:1) Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi beberapa konsep/topik yang cocok untuk sesi review (satu sisi kartu berupa kartu soal dan sisi sebaliknya berupa kartu jawaban)2) Setiap siswa mendapat satu kartu dan memikirkan jawaban atau soal dari kartu yang dipegang.3) Siswa mencari pasangan yang mempunyai kartu yang cocok dengan kartunya (kartu soal/kartu jawaban)4) Siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu diberi poin5) Setelah satu babak kartu dikocok lagi agar tiap siswa mendapat kartu yang berbeda dari sebelumnya, demikian seterusnya6) Kesimpulan.

E. KELEBIHAN DAN KELEMAHAN COOPERATIVE LEARNING1. Kelebihan cooperative learning yaitu:a. Meningkatkan harga diri tiap individub. Penerimaan terhadap perbedaan individu yang lebih besar.c. Konflik antar pribadi berkurangd. Sikap apatis berkurange. Pemahaman yang lebih mendalamf. Retensi atau penyimpanan lebih lamag. Meningkatkan kebaikan budi,kepekaan dan toleransi.h. Cooperative learning dapat mencegah keagresivan dalam sistem kompetisi dan keterasingan dalam sistem individu tanpa mengorbankan aspek kognitif.i. Meningkatkan kemajuan belajar(pencapaian akademik)j. Meningkatkan kehadiran siswa dan sikap yang lebih positifk. Menambah motivasi dan percaya diril. Menambah rasa senang berada di sekolah serta menyenangi teman-teman sekelasnyam. Mudah diterapkan dan tidak mahal2. Kelemahan cooperative learning yaitu:a. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas. Kondisi seperti ini dapat diatasi dengan guru mengkondisikan kelas atau pembelajaran dilakuakan di luar kelas seperti di laboratorium matematika, aula atau di tempat yang terbuka.b. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain. Siswa yang tekun merasa harus bekerja melebihi siswa yang lain dalam grup mereka, sedangkan siswa yang kurang mampu merasa minder ditempatkan dalam satu grup dengan siswa yang lebih pandai. Siswa yang tekun merasa temannya yang kurang mampu hanya menumpang pada hasil jerih payahnya. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan sebab dalam cooperative learning bukan kognitifnya saja yang dinilai tetapi dari segi afektif dan psikomotoriknya juga dinilai seperti kerjasama diantara anggota kelompok, keaktifan dalam kelompok serta sumbangan nilai yang diberikan kepada kelompok.c. Perasaan was-was pada anggota kelompok akan hilangnya karakteristik atau keunikan pribadi mereka karena harus menyesuaikan diri dengan kelompok. Karakteristik pribadi tidak luntur hanya karena bekerjasama dengan orang lain, justru keunikan itu semakin kuat bila disandingkan dengan orang lain.d. Banyak siswa takut bahwa pekerjaan tidak akan terbagi rata atau secara adil, bahwa satu orang harus mengerjakan seluruh pekerjaan tersebut. Dalam cooperative learning pembagian tugas rata, setiap anggota kelompok harus dapat mempresentasikan apa yang telah didapatnya dalam kelompok sehingga ada pertanggungjawaban secara individu.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)

a.Pengertian Metode Pemecahan Masalah (Problem solving Method)Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.Penyelesaian masalah merupakan proses dari menerima tantangan dan usaha usaha untuk menyelesaikannya sampai menemukan penyelesaiannya. menurut SyaifulBahri Djamara (2006 : 103) bahwa:Metodeproblem solving(metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berfikir, sebab dalamproblem solvingdapat menggunakan metode lain yang dimulai dari mencari data sampai kepada menarik kesimpulan.

Menurut N.Sudirman (1987:146) metodeproblem solvingadalah cara penyajian bahan pelajaran dengan menjadikan masalah sebagai titik tolak pembahasan untuk dianalisis dan disintesis dalam usaha untuk mencari pemecahan atau jawabannya oleh siswa. Sedangkan menurutGulo (2002:111) menyatakan bahwaproblem solvingadalah metode yang mengajarkan penyelesaian masalah dengan memberikan penekanan pada terselesaikannya suatu masalah secara menalar.Senada dengan pendapat diatas Sanjaya (2006:214) menyatakan pada metode pemecahan masalah, materi pelajaran tidak terbatas pada buku saja tetapi juga bersumber dari peristiwa peristiwa tertentu sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Ada beberapakriteria pemilihan bahan pelajaran untuk metode pemecahan masalah yaitu:a)Mengandung isu isu yang mengandung konflik bias dari berita, rekaman video dan lain lainb)Bersifat familiar dengan siswac)Berhubungan dengan kepentingan orang banyakd)Mendukung tujuan atau kompetensi yang harus dimiliki siswa sesuai kurikulum yang berlakue)Sesuai dengan minat siswa sehingga siswa merasa perlu untuk mempelajari

Dalam pelaksanaan pembelajaran sehari-harimetode pemecahan masalah banyak digunakan guru bersama dengan penggunaan metode lainnya. Dengan metode ini guru tidak memberikan informasi dulutetapi informasi diperoleh siswa setelah memecahkan masalahnya. Pembelajaran pemecahan masalah berangkat dari masalah yang harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan.Suatu soal dapat dipandang sebagai masalah merupakan hal yang sangat relatif. Suatu soal yang dianggap sebagai masalah bagi seseorang, bagi orang lain mungkin hanya merupakan hal yang rutin belaka. Dengan demikian, guru perlu berhati-hati dalam menentukan soal yang akan disajikan sebagai pemecahan masalah. Bagi sebagian besar guru untuk memperoleh atau menyusun soal yang benar-benar bukan merupakan masalah rutin bagi siswa mungkin termasuk pekerjaan yang sulit. Akan tetapi hal ini akan dapat diatasi antara lain melalui pengalaman dalam menyajikan soal yang bervariasi baik bentuk, tema masalah, tingkat kesulitan, serta tuntutan kemampuan intelektual yang ingin dicapai atau dikembangkan pada siswa.Pembelajaranproblem solvingmerupakan bagian dari pembelajaran berbasis masalah (PBL). Menurut Arends (2008 : 45) pembelajaran berdasarkan masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa mengerjakan permasalahan yang otentik dengan maksud untuk menyusun pengetahuan mereka sendiri.Pada pembelajaran berbasis masalah siswa dituntut untuk melakukan pemecahan masalah-masalah yang disajikan dengan cara menggali informasi sebanyak-banyaknya, kemudian dianalisis dan dicari solusi dari permasalahan yang ada. Solusi dari permasalahan tersebut tidak mutlak mempunyai satu jawaban yang benar artinya siswa dituntut pula untuk belajar secara kritis. Siswa diharapkan menjadi individu yang berwawasan luas serta mampu melihat hubungan pembelajaran dengan aspek-aspek yang ada di lingkungannya.Dari pendapat di atas maka dapat disimpulkan metode pembelajaranproblem solvingadalah suatu penyajian materi pelajaran yang menghadapkan siswa pada persoalan yang harus dipecahkan atau diselesaikan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran ini siswa di haruskan melakukan penyelidikan otentik untuk mencari penyelesaian terhadap masalah yang diberikan. Mereka menganalisis dan mengidentifikasikan masalah, mengembangkan hipotesis, mengumpulkan dan menganalisis informasi dan membuat kesimpulan.b.Manfaat dan Tujuan dariMetode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)Manfaat dari penggunaan metodeproblem solvingpada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang lebih menarik. Menurut Djahiri (1983:133) metodeproblem solvingmemberikan beberapa manfaat antara lain :a)Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandirib)Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambahc)Melalui inkuiri atauproblem solvingkemampuan berpikir tadi diproses dalam situasi atau keadaan yang bener bener dihayati, diminati siswa serta dalam berbagai macam ragam altenatifd)Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir objektif mandiri, krisis analisis baik secara individual maupun kelompok

Berhasil tidaknya suatu pengajaran bergantung kepada suatu tujuan yang hendak dicapai. Tujuan dari pembelajaranproblemsolvingadalah sebagai berikut.1)Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.2)Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi siswa.3)Potensi intelektual siswa meningkat.4)Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan penemuan.c.Langkah Langkah Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)Penyelesaian masalah menurut J.Dewey dalam bukunya W.Gulo (2002:115) dapat dilakukan melalui enam tahapyaituTahap TahapKemampuan yang diperlukan

1)Merumuskan masalahMengetahui dan merumuskan masalah secara jelas

2)Menelaah masalahMenggunakan pengetahuan untuk memperinci menganalisa masalah dari berbagai sudut

3)Merumuskan hipotesisBerimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab akibat dan alternativepenyelesaian

4)Mengumpulkan dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesisKecakapan mencari dan menyusun data menyajikan data dalam bentuk diagram,gambar dan tabel

5)Pembuktian hipotesisKecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung hubungkan dan menghitungKetrampilan mengambil keputusan dan kesimpulan

6)Menentukan pilihan penyelesaianKecakapan membuat altenatif penyelesaian kecakapan dengan memperhitungkan akibat yang terjadi pada setiap pilihan

Penyelesaian masalah Menurut David Johnson dan Johnson dapat dilakukan melalui kelompok dengan prosedur penyelesaiannya dilakukan sebagai berikut (W.Gulo 2002 : 117):1.Mendifinisikan MasalahMendefinisikan masalah di kelas dapat dilakukan sebagai berikut:a)Kemukakan kepada siswa peristiwa yang bermasalah, baik melalui bahan tertulis maupun secara lisan, kemudian minta pada siswa untuk merumuskan masalahnya dalam satu kalimat sederhana (brain stroming). Tampunglah setiap pendapat mereka dengan menulisnya dipapan tulis tanpa mempersoalkan tepat atau tidaknya, benar atau salah pendapat tersebut.b)Setiap pendapat yang ditinjau dengan permintaan penjelasan dari siswa yang bersangkutan. Dengan demikian dapat dicoret beberapa rumusan yang kurang relevan. Dipilih rumusan yang tepat, atau dirumuskan kembali (rephrase, restate) perumusan perumusan yang kurang tepat. akhirnya di kelas memilih satu rumusan yang paling tepat dipakai oleh semua.2.MendiagnosismasalahSetelah berhasil merumuskan masalah langkah berikutnya ialah membentuk kelompok kecil, kelompok ini yang akan mendiskusikan sebab sebab timbulnya masalah3.Merumuskan Altenatif StrategiPada tahap ini kelompok mencari dan menemukan berbagai altenatif tentang cara penyelesaikan masalah. Untuk itu kelompok harus kreatif, berpikirdivergen,memahami pertentangan diantara berbagai ide, dan memiliki daya temu yang tinggi4.Menentukan dan menerapkan StrategiSetelah berbagai altenatif ditemukan kelompok, maka dipilih altenatif mana yang akan dipakai. Dalam tahap ini kelompok menggunakan pertimbangan- pertimbangan yang cukup cukup kritis, selektif, dengan berpikirkovergen5.Mengevaluasi Keberhasilan StrategiDalam langkah terakhir ini kelompok mempelajari :(1). Apakah strategi itu berhasil (evaluasi proses)?(2). Apakah akibat dari penerapan strategi itu (evaluasi hasil) ?

Berdasarkan pendapat para ahli, maka dapat disimpulkan langkah langkah yang harus diperhatikan oleh guru dalam memberikan pembelajaranproblem solvingsebagai berikut:1.Merumuskan masalahDalam merumuskan masalah kemampuan yang diperlukan adalah kemampuan mengetahui dan merumuskan suatu masalah.2.Menelaah masalahDalam menelaah masalah kemampuan yang diperlukan adalah menganalisis dan merinci masalah yang diteliti dari berbagai sudut.3.Menghimpun dan mengelompokkan data sebagai bahan pembuktian hipotesisMenghimpun dan mengelompokkan data adalah memperagakan data dalam bentuk bagan, gambar, dan lain-lain sebagai bahan pembuktian hipotesis.4.Pembuktian hipotesisDalam pembuktian hipotesis kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan menelaah dan membahas data yang telah terkumpul.5.Menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusanDalam menentukan pilihan pemecahan masalah dan keputusan kemampuan yang diperlukan adalah kecakapan membuat alternatif pemecahan, memilih alternatif pemecahan dan keterampilan mengambil keputusan.d.Kelebihan dan Kekurangan Pemecahan Masalah (Problem Solving Method)Pembelajaranproblem solvingini memiliki keunggulan dan kelemahan. Adapun keunggulan model pembelajaranproblem solvingdiantaranya yaitu melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan, berpikir dan bertindak kreatif, memecahkan masalah yang di hadapi secara realistis, mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan, menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan, merangsang perkembangan kemajuan berpikir siswa untuk menyelesaikan masalahyang dihadapi dengan tepat, serta dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan khususnya dunia kerja.Sementara kelemahan model pembelajaranproblem solvingitu sendiri seperti beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misalnya terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut. Dalam pembelajaranproblem solvingini memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Cara Membuat Karikatur Dengan Pensil Untuk Pemula Pensil Kertas Serutan Penghapus Papan alas TisuGambar alat-alat yg perlu di gunakan.

(pensil)

Untuk pensil yang saya pakai di sini adalah pensil faber castell dan ukuran yang saya pakai adalahB,2B,3B,4B,5B,6B dan 7B.(Kertas)Kertas yang saya pakai adalah kertas hvs,untuk hasil yg lebih maksimal anda bisa memakai kertas yang khusu untuk sketch agar seni sketchnya pun lebih terlihat.(Papan)Pemakaian papan harus melihat dasar papan yang bersih dan halus agar hasil gambar bagus.

(Penghapus)Usahakan hapusan yang berwarna hitam,di karenakan daya hapus yang bagus tanpa bekas contoh : BOXY,Faber-castel extra clean smooth,dll.

(Tisu)Jenis tisu yang di pakai pun kalau bisa yang lembut,agar dapat melembutkan arsiran,jangan pakai tisu yang kasar.

(Rautan)

Rautan pun di pakai yang hasil serut nya bagus.

TAHAP MENGGAMBAR

1. Buatlah pola dasar tipis saja menggunakan pensil B atau 2B.

2. Buatlah pembetukan wajah (alis,mata,hidung dan rahang).3. Koreksilah bentuk pola dasar gambar dan jika perlu sesuaikan kembali gestur tubuh dengan mimik wajah yang akan di tampilkan,dan bentuk elemen wajah (hidung).

4. Pembetukan elemen wajah (kuping,bibir,dan gigi),buat buat lah lekukan wajah nya tipis-tipis.5. Mulai membuat pola rambut dan detailkan garis-garis di kuping tipis saja.6. Hapus pola awal tipis saja,dan garis tipis lagi garis-garis yang terhapus,serta arsis sedikit lekukan wajahnya.7. Gunakan tisu untuk memperhalus arsiran lekuk wajah.8. Pendetailan wajah sedikit menggunakan pensil 4B seperti (alis,mata,gusi,bibir)

9. Lanjutkan pengarsiran tipis-tipis pada rambut.10. Mulai membuat pendetailan wajah dengan memainkan arsiran pada setiap lekuk wajah dan memainkan seni suryalisnya atau pencahayaan.

11. Lakukan lagi arsiran mengunakan kombinasi pensil 2B,4B dan 6B untuk memperjelas gambar dan Finish!!! (CR7).