aplikasi pengenalan pola tanda tangan menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode perceptro1

Upload: adrian-febryanto

Post on 27-Feb-2018

265 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    1/22

    1

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    APLIKASI PENGENALAN POLA TANDA TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN

    SYARAF TIRUAN DENGAN M ETODE PERCEPTRON

    ADI AN FEBRYANTO

    ABSTRAK

    Nama Adian Febryanto dengan NIM 2114033, Jurusan Teknik Informatika (TI). Judul

    Skripsi Aplikasi Pengenalan Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode

    Perceptron. Dosen Pembimbing satu (I) bernama Rahmad Kurniawan M.Kom, dan dosen

    Pembimbing dua (II) bernama Masrizal M.Kom. Skripsi ini diangkat karena dilatar belakangi oleh

    dimana pengenalan pola pada PT. BUANA LISTYA TAMA Tbk masih dilakukan secara manual

    yaitu dengan cara membandingkan dan melihat tanda tangan yang sudah ada, tetapi pengenalan

    tanda tangan menggunakan cara ini masih dapat menimbulkan keraguan dalam mengidentifikasi

    pemilik dari tanda tangan dan kurang telitinya pemeriksa dalam memperhatikan tanda tangan

    apakah tanda tangan tersebut cocok atau tidak cocok dengan tanda tangan asli sehingga

    menimbulkan keraguan maka penulis membuat aplikasi pengenalan pola tanda tangan, untuk

    mempermudah dalam mengindetifikasi pemilik tanda tangan.

    Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi perpustakaan dan studi laboraturium.

    Pengumpulan data dengan cara studi pustaka yaitu penulis mendapatkan bahan-bahan secara

    teoritis berbagai sumber baik itu buku, literatur ataupun karya ilmiah yang mendukung dalam

    perancangan aplikasi pengenalan pola tanda tangan.

    Bahasa pemrograman yang digunakan Visual Basic 6.0. Perancangan aplikasi pengenalan

    tanda tangan ini dapat menjawab keraguan cocok atau tidak cocok nya suatu tanda tangan dengan

    yang aslinya. Untuk mendukung kearutan data dalam hasil pengujian digunakan bahasa

    pemrograman MATLAB 6.1.

    Kata Kunci : Aplikasi, Jaringan Syaraf Tiruan, Metode Perceptron, Pengenalan Pola, Tanda

    Tangan, Kecerdasaan Buatan, Matlab, Visual Basic 6.0

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    2/22

    2

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

    Seiring dengan perkembangan teknologi saat ini, para ahli mencoba untuk menggantikan

    sifat kerja otak manusia dengan komputer ataupun aplikasi yang cerdas, sehingga diharapkan akan

    tercipta komputer atau aplikasi yang dapat berpikir selayaknya otak manusia yang dapat

    mengambil suatu keputusan sendiri dengan memperhatikan dan menimbang input atau masukan

    yang diberikan dengan melalui pelatihan atau pembelajaran. Hal inilah yang mendorong

    terciptanyaArtificalIntelegence(AI). Yang salah satu cabangnya adalah jaringan syaraf tiruan.

    Jaringan syaraf tiruan merupakan sistem untuk pemrosesan informasi yang memiliki

    kemampuan pembelajaran terhadap data dan informasi yang diterima, kemapuan untuk

    memodelkan fungsi linear dan mempunyai sifat mentolerir ketidakpastian. Didalam jaringan

    syaraf tiruan terdapat berbagai metode, salah satunya yaitu metode perceptron. Dimana metode

    perceptron sangat sesuai untuk mengolongkan pola pada suatu permasalahan yang sederhana,

    khususnya pola yang terpisah secara linear (Arif Hermawan, 2006:hal.81).

    Penerapan jaringan syaraf tiruan sangatlah luas, diantaranya dalam hal peramalan,

    analisis data dan pengenalan pola. Penerapan jaringan syaraf tiruan dalam pengenalan pola salah

    satunya adalah pengenalan pola tanda tangan. Tanda tangan banyak digunakan dalam proses

    administrasi perkantoran maupun perusahaan dan lain sebagainya. PT.Buana Listya Tama.Tbk

    merupakan perusahaan besar yang bergerak di bidang pelayaran yang menggunakan tanda tangan

    untuk melakukan kegiatan operasional perusahaan dalam pengurusan dokumen-dokumen dan

    kegiatan administrasi perusahaan. Tanda tangan ini bertujuan untuk meminta bertanggung jawaban

    dari isi yang tertera didalam dokumen tersebut, baik yang ditujukan ke pimpinan maupun kepada

    orang yang bersangkutan.

    Namun sebagian karyawan masih menganggap penggunaan tanda tangan suatu hal biasa,

    sehingga memungkinkan karyawan untuk melakukan tindak kecurangan dalam penggunaan tanda

    tangan. Pemalsuan dan penyalahgunaan tanda tangan salah satu tindak kecurangan yang dilakukan

    karyawan untuk kepentingan pribadi, yang dapat merugikan perusahaan dan orang lain.

    Dimana pengenalan pola pada PT. BUANA LISTYA TAMA Tbk masih dilakukan secara

    manual yaitu dengan cara membandingkan dan melihat tanda tangan yang sudah ada, tetapi

    pengenalan tanda tangan menggunakan cara ini masih dapat menimbulkan keraguan dalam

    mengidentifikasi pemilik dari tanda tangan dan kurang telitinya pemeriksa dalam memperhatikan

    tanda tangan apakah tanda tangan tersebut cocok atau tidak cocok dengan tanda tangan asli

    sehingga menimbulkan keraguan..

    Oleh sebab itu, perlu dirancang aplikasi untuk mengidentifikasi tanda tangan, dengan

    menggunakan jaringan syaraf tiruan metode perceptron melalui suatu penelitian dengan judul

    APLIKASI PENGENALAN TANDA TANGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF

    TIRUAN DENGAN METODE PERCEPTRON.

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    3/22

    3

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    1.2 Identifikasi Masalah

    1. Terjadinya pemalsuan dan penyalahangunaan tanda tangan sehingga dapat merugikan

    perusahaan dan pihak lain.

    2. Pengenalan tanda tangan masih dilakukan dengan cara membandingkan dan melihat tanda

    tangan yang sudah ada (manual).

    3. Pemeriksaan yang kurang teliti dalam mengenali tanda tangan apakah cocok atau tidak cocok

    dengan tanda tangan asli sehingga menimbulkan keraguan.

    4. Sebagian karyawan masih menganggap penggunaan tanda tangan suatu hal biasa, sehingga

    terjadi tindak kecurangan dalam penggunaan tanda tangan.

    1.3 Perumusan Masalah

    Dari permasalahan yang telah teridentifikasi diatas maka perumusan masalah yaitu

    Bagaimana membuat aplikasi pengenalan pola tanda tangan menggunakan jaringan syaraf tiruan

    dengan metode perceptron?

    1.4 Hipotesa

    Dari permasalahan yang ada maka dapat diambil hipotesa apabila dirancang sistem

    pengenalan pola tanda tangan menggunakan jaringan syaraf tiruan dengan metode perceptron

    maka akan dapat mengidentifikasi pemilik tanda tangan.

    1.5 Ruang Lingkup Penelitian

    Agar pembahasan ini lebih terarah dalam melakukan analisa pada permasalahan yang

    dihadapi dan sesuai dengan tujuan penelitian yang dicapai, maka ruang lingkup penelitian ini

    adalah :

    1. Datainputberupa gambar tanda tangan dengan format file jpg atau bmp.

    2. Gambar tanda tangan tidak kotor (noise).

    3. Hardware yang digunakan :

    a) Laptop Toshiba

    - Satellite Pro C640.

    - Processor : intel core i3 @ 2,53 GHz.

    - Memory : 2048MB RAM.

    - Hardisk : 250 GB.

    b) Printer dan Scaner

    - Canon MX 328

    4. Software yang digunakan :

    a) Sistem operasi windows7 ultimate 32-bit.

    b) Bahasa pemograman Visual basic6.0.

    c) MySQLFront version3.2.

    d) Microsoft Office 2010.

    e)

    Mozilla Firefox version22.0.

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    4/22

    4

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    f) Paint.

    g) Astha Community

    h)

    Xampp version 3.1.0.

    i) Microsoft Visio 2007.

    5. Tool Pengujian

    a) MATLAB 6.1

    1.6 Tujuan dan Kegunaa Penelitian

    1.6.1 Tujuan Penelitian

    Adapaun tujuan dari penelitian ini sebagai berikut :

    1. Menghasilkan aplikasi pengenalan pola tanda tangan dengan menggunakan

    komputer.

    2. Menerapkan metode perceptron untuk melakukan pengenalan pola tanda tangan.

    3. Mengurangi tindak kecurangan terhadap pemalsuan tanda tangan.

    1.6.2 Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

    1. Memberikan kemudahan dalam mengidentifikasi pengenalan tanda tangan

    1.7 Metode Penelitian

    a. Tempat dan waktu penelitian

    Tempat penelitian dalam pemilihan judul ini dilakukan di perusahaan PT. Buana

    Listya Tama tbk cabang dumai.

    b. Jenis penelitian

    Jenis penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian ini berupa :

    1. Studi Pustaka

    Dimana jenis penelitian ini dilakukan dengan cara mengumpulkan data dari

    buku maupun dari internet.

    2. Laboratorium

    Dimana jenis penelitian ini menggunakan laptop untuk menguji aplikasi

    c. Mengumpulkan Data

    Dalam penelitian ini, adapun teknik mengumpulkan data yang dilakukan adalah

    sebagai berikut :

    1. Interviewatau wawancara yaitu pengumpulan data secara tatap muka langsung

    untuk mendapatkan data-data dan keterangan yang diperlukan dalam pembuatan

    aplikasi yang akan dirancang.

    2. Observasi atau pengamatan langsung ke objek penelitian guna memperoleh data

    atau informasi dan gambaran terhadap sistem yang sedang berjalan sehingga

    selanjutnya dapat dirancang sesuai yang sesuai dengan kebutuhan.

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    5/22

    5

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    1.8 Sistematika Penelitian

    Adapun sistematika penelitian yang diguanakan didalam pembuatan proposal skripsi

    sebagai berikut :

    BAB I : PENDAHULUAN

    BAB II : TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN

    BAB III : ANALISA DAN PERANCANGAN

    BAB IV : IMPLEMEMTASI SISTEM

    BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

    TINJUAN UMUM DAN LANDASAN TEORI

    2.1. Tinjuan Umum Objek Penelitian

    Bagan Organisasi

    PT. Buana Listya Tama Tbk DumaiBranch

    Gambar 1. Bagan Organisasi PT. Buana Listya Tama Tbk

    DumaiBranch

    Sumber : PT. Buana Listya Tama Tbk DumaiBranch

    2.2. Tinjuan Teori Umum

    2.2.1 Pengertian Sistem

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    6/22

    6

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Sistem adalah sekumpulan objek-objek yang saling berinteraksi, serta hubungan antar

    objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai tujuan yang telah

    ditetapkan (Hamim Tohari 2014:hal.2).

    2.2.2 Informasi

    Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa, sehingga memiliki arti yang

    lebih bermanfaat bagi penggunanya (Hamim Tohari, 2014:hal.7).

    2.2.3 Data

    Data dapat didefinisikan sebagai bahan keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau

    fakta-fakta yang dirumuskan dalam sekelompok lambing tertentu yang tidak acak, yang

    menunjukkan jumlah, tindakan, atau hal. Data dapat berupa catatan-catatan dalam kertas, buku,

    atau tersimpan sebagaifiledalam basis data (Edhy Susanta, 2011:hal.13).

    2.2.4 Pemodelan

    Pemodelan (modeling) adalah penyerderhanaan dari suatu permasalahan. Sasaran dari

    model adalah sebuah abstraksi dari segala sesuatu menjadi gambaran-gambaran yang lebih mudah

    untuk dipahami oleh berbagai pihak. Tujuan dari pemodelan (dalam konteks pengembangan sistem

    atau perangkat lunak aplikasi) adalah sebagai media visualisasi dan komunikasi antar berbagai

    pihak yang terlibat dalam pengembangan sistem atau perangkat lunak aplikasi. Selain itu

    pemodelan juga berfungsi sebagai alat dokumentasi, yaitu menelaah lebih jauh perilaku dari suatu

    sistem secara seksama, dan untuk melakukan pengujian (testing) sistem yang telah dilakukan

    pengembangan (Hamim Tohari,2014:hal.17).

    2.2.5 Pengolahan Citra

    Pengolahan citra adalah satu cabang dari ilmu informatika.

    Pengolahan citra berkutat pada usaha untuk melakukan transformasi suatu citra atau gambar

    menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu.1

    Berikut adalah ini adalah definisi dasar yang dipergunakan dalam pengolahan citra :

    1. Citra adalah Gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang

    kontinu menjadi gambar diskrit melalui prosessampling.1

    2. Sampling adalah proses untuk menentukan warna pada piksel tertentu pada citra dari sebuah

    gambar yang kontinu.1

    3. Kuantisasi adalah ada kalanya, dalam proses sampling, warna rata-rata yang didapat

    direlasikan ke level warna tertentu.1

    4. Derau (Noise) adalah gambar atau pixel yang menggangu kualitas citra.1

    2.2.6 Pengertian UML (Un if ied Modeli ng Language)

    1

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengolahan_citra

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    7/22

    7

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    UML (Unified Modeling Language)adalah notasi yang lengkap untuk membuat visualisasi model

    suatu sistem (Deddy Kusbianto,2010:hal.116).

    2.2.6.1 Diagram UML

    Diagram UML adalah yang menggambarkan permasalahan maupun solusi dari

    permasalahan suatu model (Deddy Kusbianto,2010:hal.113).

    Berikut gambar dari diagram UML (Unified Modeling Language).

    Gambar 2. Diagram UML

    Sumber :http://www.uml.org/

    1. Use Case Diagram

    Use case adalah rangkaian atau uraian sekelompok yang saling terkait dan membentuk sistem

    secara teratur yang dilakukan atau diawasi oleh sebuah aktor. Use case digunakan untuk

    membentuk tingkah laku benda dalam sebuah model serta direalisasikan oleh sebuah kolaborasi.

    (Hamim Tohari,2014:hal:47).

    Beberapa elemen yang digunakan pada diagram use case dapat dilihat pada gambar dibawah ini

    Gambar 3. Elemen-elemen diagram use case

    Sumber : Hamim Tohari,2014:hal.52

    2. Class Diagram

    Class Diagram adalah sebuah spesifikasi yang jika diinstansiasi akan menghasilkan sebuah

    objek dan merupakan inti dari pengembangan dan perancangan berorientasi objek (Hamim

    Tohari,2014:hal.83).Berikut adalah elemen-elemen yang digunakan pada class diagram.

    Tabel 1. Elemen-elemen class diagram

    http://www.uml.org/http://www.uml.org/http://www.uml.org/
  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    8/22

    8

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Sumber : Grady Booch,1999.Visual Modeling With Rational

    Rose

    Nama

    Komponen

    Keterangan

    Elemen-elemen class

    diagram

    Class

    Class adalah blok-blok pembangunan pada

    pemograman berorientasi obyek. Sebuah class

    digambarkan sebagai kotak yang terbagi atas 3

    bagian. Bagian atas adalah nama class. Bagian

    tengah mendefinisikan property/attribute

    class.Bagian akhir mendefinisikan method-

    methoddari sebuah class.

    Association

    Sebuah asosiasi merupakan sebuah relationship

    paling umum anatar 2 class dan dilambangkan

    oleh sebuah garis yang menghubungkan antara

    2 class. Garis ini bisa melambangkan

    relationship dan juga dapat menampilkan

    hokum-hukum multiplisitas pada sebuah

    relationship.

    (Contoh : One-to-one, one-to-many, many-to-

    many)

    Composition

    Jika sebuah class tidak bisa berdiri sendiri dan

    harus merupakan bagian dari class yang lain,

    maka class tersebut memiliki relasi

    Composition terhadap class tempat dia

    bergantung terserbut.

    Dependency

    Kadangkala sebuah class menggunakan class

    yang lain. Hal ini disebut dependency.

    Umumnya penggunaan dependencydigunakan

    untuk menunjukkan operasi pada suatu class

    yang menggunakan class lain.

    -------------

    Aggregation

    Aggregation mengidentifikasi keseluruhan

    bagian relationship dan biasanya disebut

    sebagai relasi

    -

    Attribut

    -Attribut

    +Method

    +

    1..n Owned by

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    9/22

    9

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    3. Sequence Diagram

    Sequence Diagram menggambarkan interaksi antara sejumlah objek dalam urutan waktu.

    Kegunaannya untuk menunjukkan rangkaian pesan yang dikirim antara objek juga interaksi antar

    objek yang terjadi pada titik tertentu dalam eksekusi sistem (Hamim Tohari.2014:hal.101). Berikut

    elemen-elemen padasequence diagram.

    Tabel 2. Elemen-elemensequence diagram

    Sumber : Grady Booch,1999.Visual Modeling With RationalRose

    4. State Diagram

    State Diagramyaitu menunjukkanstate-state dari obyek tunggal, event-eventatau pesan yang

    menyebabkan transisi dari suatu stateke stateyang lain. State diagram hanya dibuat untuk class

    yang berkelakuan dinamis(Hamim Tohari,2014:hal.107).

    5. ActivityDiagram

    Activity diagram memodelkan workflow proses bisnis dan urutan aktivitas dalam sebuah

    proses. Diagram ini sangat mirip dengan flowchart karena memodelkan workflow dari satu

    aktivitas ke aktivitas lainnya atau dari aktivitas ke status (Hamim Tohari,2014:hal.114). Berikut

    elemen-elemen pada activity diagram.

    Tabel 3. Elemen-elemen activity diagram

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    10/22

    10

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Sumber : Grady Booch,1999.Visual Modeling With Rational

    Rose

    6.

    Object Diagram

    Object diagram adalah model yang menjelaskan bagaimana sejumlah objek bekerja sama

    dalam beberapa kelakuan (Hamim Tohari,2014:hal.99)

    7. CollaborationDiagram

    Collaboration diagram merupakan cara alternative untuk menggambarkan scenario dari suatu

    sistem (Hamim Tohari,2014:hal.104)

    8. Component Diagram

    Component diagram digunakan untuk memodelkan aspek fisik dari suatu sistem (Halim

    Tohari,2014:hal.130).

    9. Deployment Diagram

    Diagram deployment menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik (Hamim

    Tohari,2014:hal.134).

    2.3 Tinjauan Teori Khusus

    2.3.1 Pengertian Aplikasi

    Aplikasi berasal dari kata applicationyaitu bentuk benda dari kata kerja to applyyang

    dalam bahasa Indonesia berarti pengolah. Secara istilah, aplikasi komputer adalah suatu subkelas

    perangkat lunak komputer yang menggunakan kemampuan komputer langsung untuk melakukan

    suatu tugas yang diinginkan pemakai. Contoh utama perangkat lunak aplikasi adalah

    program pengolah kata, lembar kerja, dan pemutar media.2

    2.3.2 Kecerdasan Buatan

    Kecerdadsan Buatan atau Artificial Intelligence (AI) merupakan salah satu bagian dari

    ilmu komputer yang mempelajari bagaimana membuat mesin (komputer) dapat melakukan

    pekerjaan seperti dan sebaik yang dilakukan oleh manusia bahkan bisa lebih baik dari pada yang

    dilakukan manusia.

    Menurut John McCarthy, 1956, AI adalah untuk mengetahui dan memodelkan proses-

    proses berpikir manusia dan mendesain mesin agar dapat menirukan perilaku manusia

    Gambar 4. Penerapan Konsep Kecerdasan Buatan di

    Komputer

    Sumber : Muhammad Dahria, 2008:hal 185

    2.3.3 Pengenalan Pola

    2www.mlarik.com/pengertian-aplikasi

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    11/22

    11

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Pengenalan pola merupakan bidang dalam pembelajaran mesin dan dapat diartikan

    sebagai tindakan mengambil data mentah dan bertindak berdasarkan klasifikasi data. Dengan

    demikian, ia merupakan himpunan kaidah bagi pembelajaran diselia (supervised learning). Ada

    beberapa definisi lain tentang pengenalan pola, diantaranya :

    Penentuan suatu objek fisik atau kejadian kedalam salah satu atau beberapa kategori.

    Ilmu pengetahuan yang menitikberatkan pada deskripsi dan klarifikasi (pengenalan) dari suatu

    pengukuran.

    Suatu pengenalan secara otomatis suatu bentuk, sifat, keadaan, kondisi, susunan tanpa

    keikutsertaan manusia secara aktif dalam proses pemutusan.

    Berdasarkan beberapa definisi diatas, pengenalan pola bisa didefinisikan sebagai

    kecerdasan yang menitikberatkan pada metode pengklasifikasian objek kedalam klas-klas tertentuuntuk menyelesaikan masalah tertentu.

    3

    2.3.4 Jaringan Saraf Tiruan

    Jaringan Saraf Tiruan didefinisikan sebagai suatu sistem pemrosesan informasi yang

    mempunyai karakteristik menyerupai jaringan saraf manusia ( Arief Hermawan, 2006:hal.3).

    Jaringan Saraf Tiruan ditentukan oleh 3 hal, yaitu: (Drs. Jong Jek Siang, M.Sc, 2005:hal.3).

    1. Pola hubungan antar neuron (disebut arsitektur jaringan).

    2. Metode untuk menentukan bobot penghubung (disebut metode training / learning /

    algoritma).

    3.

    Fungsi aktivasi.

    Gambar 5. Contoh Jaringan Saraf Tiruan

    Sumber : Drs. Jong Jek Siang, M.Sc, 2005:hal 3

    2.3.4.1 Model Neuron

    Neuron adalah unit pemroses informasi yang menjadi dasar dalam pengoperasian

    jaringan saraf tiruan. Neuron terdiri dari 3 elemen pembentuk ( Drs.Jong Jek Siang, M.Sc,

    2009:hal.23) :

    1. Himpunan unit-unit yang dihubungkan dengan jalur koneksi. Jalur-jalur tersebut memiliki

    bobot/kekuatan yang berbeda-beda. Bobot yang bernilai positif akan memperkuat sinyal dan

    yang bernilai negative akan memperlemah sinyal yang dibawanya. Jumlah, struktur jaringan

    (dan juga model jaringan yang terbentuk).

    3

    http://id.wikipedia.org/wiki/Pengenalan_pola

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    12/22

    12

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    2. Suatu unit penjumlahan yang akan menjumlahkan input-input sinyal yang sudah dikalikan

    dengan bobotnya.

    Misalkan X1,X2, ..., Xm adalah unit-unit input dan Wj1, Wj2, , Wjm adalah bobot

    penghubung dari unit-unit tersebut ke unit keluaran Yj, maka unit penjumlahan akan

    memberikan keluaran sebesar Uj= X1Wj1 + X2Wj2++ XmWjm..

    3. Fungsi aktivasi yang akan menentukan apakah sinyal dari input neuron akan diteruskan ke

    neuronlain ataukah tidak.

    2.3.4.2 Arsitektur Jaringan Saraf Tiruan

    Beberapa arsitektur jaringan ya sering dipakai dalam jaringan saraf tiruan antara lain

    (Drs.Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.24) :

    a. Jaringan Layar Tunggal (single layer network)

    Dalam jaringan ini, sekumpulan input neuron dihubungkan langsung dengan sekumpulan

    outputnya. Dalam beberapa metode (misal perceptron), hanya ada sebuah unit neuronoutput.

    Gambar 6. Jaringan Layer Tunggal

    Sumber : Drs.Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.24

    Gambar 6. menunjukan arsitektur jaringan dengan n unit input(X1, X2, , Xn) dan m buah

    unit output(Y1,Y2, , Ym). Perhatikan bahwa dalam jaringan ini, semua unit inputdihubungkan

    dengan semua unit output, meskipun dengan bobot yang berbeda-beda. Tidak ada unit inputyang

    dihubungkan dengan unit input lainnya. Demikian pula dengan unit output. Besaran Wji

    menyatakan bobot hubungan antara unit ke-i dalam input dengan unit ke-j dalam output. Bobot-

    bobot ini saling independen. Selama proses pelatihan, bobot-bobot tersebut akan dimodifikasi

    untuk meningkatkan keakuratan hasil. Model semacam ini tepat digunakan untuk pengenalan pola

    karena kesederhanannya.

    b.

    Jaringan Layar Jamak (multi layer network)

    Jaringan layar jamak merupakan perluasan dari layar tunggal. Dalam jaringan ini, selain unit

    input dan output, ada unit-unit lain (sering disebut layar tersembunyi). Dimungkinkan pula ada

    beberapa layar tersembunyi. Sama seperti pada unit inputdan output, unit-unit dalam satu layar

    tidak saling berhubungan.

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    13/22

    13

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar 7. Jaringan Layar Jamak

    Sumber : Drs.Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.25

    Jaringan dengan n buah unit input (X1, X2, , Xn), sebuah layar tersembunyiyang terdiri

    dari p buah unit (Z1, ,Zp) dan m buah unit output (Y1,Y2, , Ym). Jaringan layar jamak dapat

    menyelesaikan masalah yang lebih kompleks dibandingkan dengan layar tunggal, meskipun

    kadang kala proses pelatihan lebih kompleks dan lama.

    c. JaringanReccurent

    Model jaringan reccurentmirip dengan jaringan layar tunggal ataupun ganda. Hanya saja, ada

    neuron outputyang memberikan sinyal pada unitinput(sering disebutfeedback loop).

    2.3.4.3 Fungsi Aktivasi jaringan saraf tiruan

    Dalam jaringan saraf tiruan, fungsi aktivasi dipakai untuk menentukan keluaran suatu

    neuron. Argumen fungsi aktivasi adalah net masukan (kombinasi linearmasukan dan bobotnya.).

    jika net = X1W1, maka fungsi aktivasinya adalah f (net) = f ( X1W1).

    Beberapa fungsi aktivasi yang sering dipakai adalah sebagai berikut (Drs.Jong Jek Siang, M.Sc,

    2009:hal.26) :

    a. Fungsi threshold (batas ambang)

    Untuk beberapa kasus, fungsi threshold yang dibuat tidak berharga 0 dan 1, tapi berharga

    -1 atau 1 (sering disebut thresholdbipolar). Jadi :

    b.

    Fungsisigmoid

    f (x) =

    Fungsi identitas sering dipakai karena nilai fungsinya yang terletak anatara 0 dan 1 dan

    dapat diturunkan dengan mudah.

    f(x) = f(x) (1-f(x))

    c. Fungsi identitas

    f(x) = x

    Fungsi identitas sering dipakai apabila kita menginginkan keluaran jaringan berupa

    sembarang bilangan riil (bukan hanya pada range [0,1] atau [-1,1]).

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    14/22

    14

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    2.3.4.6 Bias dan Threshold

    Kadang-kadang dalam jaringan saraf tiruan ditambahkan sebuah unit masukan yang

    nilainya selalu = 1. Unit yang sedemikian itu disebut Bias. Bias dapat dipandang sebagai sebuah

    input yang nilainya = 1. Bias berfungsi untuk mengubah nilai threshold menjadi = 0 (bukan = a).

    Jika melibatkan bias, maka keluaran unit penjumlahan adalah (Drs.Jong Jek Siang, M.Sc,

    2009:hal.27)

    Net = b +

    Fungsi aktivasi threshold menjadi :

    Gambar 8. Bias Dalam Jaringan Saraf Tiruan

    Sumber : Drs.Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.27

    2.3.5 Metode Perceptron

    Metode Perceptron ialah metode yang akan menghasilkan kemungkinan keberhasilan

    yang besar sehubungan dengan kemampuannya dalam mendistribusikan bobot dan bias secara

    merata pada setiap koneksi antar-lapisan pada proses pelatihannya. Perceptron sangat sesuai untuk

    mengolongkan pola pada suatu permasalahan yang sederhana, khususnya pola yang terpisah secara

    linear (Arif Hermawan, 2006:hal.81).

    Metode Perceptron ialah model yang memiliki aplikasi dan pelatihan yang paling baik

    pada era tersebut (Drs. Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.59).

    2.3.5.1 Arsitektur Perceptron

    Arsitektur jaringan perceptron mirip dengan arsitektur jaringan Hebb.

    Gambar 9. Arsitektur Perceptron

    Sumber : Drs.Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.59

    Jaringan terdiri dari beberapa unit masukan (ditambah sebuah bias), dan memiliki sebuah

    unit keluaran. Hanya saja fungsi aktivasi bukan merupakan fungsi biner (bipolar), tetapi memiliki

    kemungkinan nilai -1, 0 atau 1.

    Untuk suatu nilai thresholdyang ditentukan :

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    15/22

    15

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    f =

    Secara geometris fungsi aktivasi membentuk 2 garis sekaligus, masing-masing dengan persamaan

    :

    W1X1 + W2X2 + + WnXn + b = dan

    W1X1 + W2X2 + ... + WnXn + b = -

    2.3.5.2 Pelatihan Perceptron

    Misalkan s adalah Vektor masukan dan t adalah target keluaran. adalah laju pemahaman

    (learning rate) yang ditentukan. adalah threshold yang ditentukan.

    Algoritma pelatihan perceptron adalah sebagai berikut :

    1.

    Insialisasi semua bobot dan bias (umumnya Wi = b = 0)

    Tentukan laju pemahaman (=). Untuk penyederhanaan, biasnya diberi nilai = 1

    2. Selama ada elemen vector masukan yang respon unit keluarannya tidak sama dengan

    target, lakukan :

    a. Set aktivasi unit masukan Xi= Si(i=1,n)

    b. Hitung respon unit keluaran : net =

    y = f (net) =

    c. Perbaiki bobot pola yang mengandung kesalahan (y t) menurut persamaan :Wi(baru) = Wi (lama) + w (i=1, , n) dengan w = t Xi

    b(baru) = b(lama) + b dengan b = t

    Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam algoritma tersebut :

    a. Iterasi dilakukan terus hingga semua pola memiliki keluaran jaringan yang sama dengan

    targetnya (jaringan sudah memahami pola). Iterasi tidak terhenti setelah semua pola

    dimasukkan seperti yang terjadi di jaringan pada model Hebb.

    b. Pada langkah 2 (c), perubahan bobot hanya dilakukan pada pola yang mengandung

    kesalahan (keluaran jaringan target). Perubahan tersebut merupakan hasil kali unit

    masukan dengan target dan laju pemahaman. Perubahan bobot hanya akan terjadi kalau

    unit masukan 0.

    c. Kecepatan iterasi ditentukan pula oleh laju pemahaman (= dengan 0 1) yang

    dipakai. Semakin besar harga , semakin sedikit iterasi yang diperlukan. Akan tetapi jika

    terlalu besar, maka akan merusak pola yang sudah benar sehingga pemahaman menjadi

    lambat (Drs. Jong Jek Siang, M.Sc, 2009:hal.61).

    ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

    3.1 Prosedur Sistem Berjalan

    jika net >

    jika net

    ika net < -

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    16/22

    16

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar. Gambaran sistem yang sedang bejalan

    3.2 Use CaseDiagram

    Gambar. Use caseDiagram Aplikasi Pengenalan Pola

    Tanda Tangan

    3.3 Activity Diagram

    Gambar.Activitydiagram Aplikasi Pengenalan Pola

    Tanda Tangan

    3.4 ClassDiagram

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    17/22

    17

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar. Classdiagram Aplikasi Pengenalan Pola Tanda

    Tangan

    3.5 SequenceDiagram

    3.5.1. SequenceDiagram Administrator

    Gambar. Sequence Diagram Admin Aplikasi Pengenalan Pola Tanda

    Tangan

    3.5.2. SequenceDiagram Karyawan

    Adapun perancangan sequencediagram karyawan aplikasi pengenalan pola tanda tangan

    dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

    Gambar. SequenceDiagram karyawan

    3.5.3. SequenceDiagram Branch Manajer

    Adapun perancangan sequencediagram branch manajeraplikasi pengenalan pola tanda

    tangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    18/22

    18

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar. SequenceDiagramBranch Manajer

    3.6 Analisa Proses Kerja

    Gambar . Gambaran Proses Kerja Aplikasi

    MANUAL SISTEM

    4.1 Tampilan Form L oad

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    19/22

    19

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar . Tampilan Form Load

    4.2 Tampilan Form Login

    Gambar . Tampilan Form Login

    4.3 Tampilan FormMenu Utama .

    Gambar. Tampilan Form Menu Utama

    4.4 Tampilan FormKelola Hak Akses

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    20/22

    20

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar. Tampilan Form Kelola Hak Akses

    4.5 Tampilan FromGanti Password

    Gambar.. Tampilan Form Ganti Password

    4.6 Tampilan FormInput Data Karyawan

    Gambar. TampilanFormInput Data Karyawan

    4.7 Tampilan FormPengujian

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    21/22

    21

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    Gambar 44. TampilanFormPengujian

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1 Kesimpulan

    Dari hasil pengerjaan tugas akhir, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai

    berikut:

    1. Aplikasi pengenalan pola tanda tangan dapat diterapkan dengan menggunakan bahasa

    pemograman visual basic 6.0.

    2. Aplikasi pengenalan pola tanda tangan dapat mengidentifikasi pemilik dari tanda tanga asli.

    3. Penerapan jaringan syaraf tiruan pada bahasa pemograman visual basic dapat mengubah

    gambar tanda tangan menjadi grayscale dan biner.

    4. Penerapan metode perceptron menghasilkan data input sama dengan target sehingga pola

    tanda tangan dapat teridentifikasi.

    5.2 Saran

    Selain kesimpulan, adanya saran untuk pengembangan aplikasi menjadi lebih sempurna

    sangatlah penting, beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:

    1. Jika ada pengembangan dari aplikasi ini, dipertimbangkan untuk menambah fitur-fitur

    aplikasi berupa menyediakan fasilitas tanda tangan di dalam aplikasi secara langsung tanpa

    melakukan pemilihan gambar terlebih dahulu dalam melakukan input data dan pengujian.

    2. Untuk mempermudah dalam melakukan input data dan pengujian di aplikasi pengenalan pola

    tanda tangan gunakan light pen.

    3. Perbesar ukuran atau matrix pada pola biner agar dapat diidentifikasi secara keseluruhan.

    4. Aplikasi ini dapat menjadi dasar bagi aplikasi pengenalan bentuk lainya yang menggunakan

    jaringan syaraf tiruan, seperti: aplikasi pengenalan karakter tulisan dan pengenalan wajah.

  • 7/25/2019 Aplikasi Pengenalan Pola Tanda Tangan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan Dengan Metode Perceptro1

    22/22

    22

    ADIAN FEBRYANTO | JURNAL SKRIPSI

    TAHUN 2015

    SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER (STMIK DUMAI)

    5. Hasil pengenalan tanda tangan dapat dikembangkan lebih lanjut untuk diimplementasikan

    untuk mendukung kegiatan administrasi lainnya, seperti: pengenalan tanda tangan pada

    instasi perbankan.

    DAFTAR PUSTAKA

    Dahria, Muhammad. 2008. Kecerdasan Buatan (Artifical Intelligence) : Jurnal

    SAINTIKOM. Volume 5 No 2.

    David. Dan Sandy Kosasi. 2013. Penerapan Algoritma Jaringan Syaraf Tiruan Untuk

    Pengenalan Pola Tanda Tangan: Jurnal Teknologi Volume 6 Nomor 2.

    Hermawan, Arief. 2010. Jaringan Syaraf Tiruan, Yogyakarta: Andi. Yogyakarta

    Indrajani, S.Kom.,MM. 2011. Perancangan Basis Data Dalam ALL IN 1 :Elex Media

    Komputindo.

    Jong Jek Siang,M.Sc.Drs. 2009. Jaringan Saraf Tiruan Dan PemogramannyaMenggunakan

    Matlab : Andi

    Nugroho, Adi. 2011. Perancangan dan Implementasi Sistem Basis Data : Andi

    Pandjaitan, Lanny. 2007. Dasar-Dasar Komputasi Cerdas : Andi. Yogyakarta

    Prasetia dan Edi Widodo, Catur. 2013. Tips Codding Interfancing Port USB DanPort Serial

    Menggunakan VB : Andi. Yogyakarta

    Prof. Dr. Jogiyanto. HM, MBA., Akt. 2009. Sistem Teknologi Informasi : Andi.

    Yogyakarta

    Rusmawan, Uus. 2011. Visual Basic 6.0 Untuk Semua Tingkatan: Elex Media Komputindo.

    Simarmata, Janner. 2007. Perancangan Basis Data : Andi. Yogyakarta

    Sunarya, I Made Gede. 2013. Sistem Biometrika Identifikasi Tanda Tangan Menggunakan

    Metode Jaringan Syaraf Tiruan Model Perceptron : Jurnal Informatika Vol 7, No. 1.

    Sutanta, Edhy. 2011. Basis Data Dalam Tinjuan Konseptual : Andi. Yogyakarta