cho nnnnnn

Upload: tri-ramasari-syanggradewi

Post on 21-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    1/8

    CROHNS DISEASE

    DEFINISI

    Crohns disease merupakan penyakit inflamasi kronis transmural pada saluran cerna

    dengan etiologi yang tidak diketahui. Crohns disease dapat melibatkan setiap bagian dari saluran

    cerna mulai dari mulut hingga anus tetapi paling sering menyerang usus halus dan colon.

    ASE! SE"A#A$ C#%$NS DISEASE

    !asus Crohns disease pertama kali didokumentasikan dan dideskripsikan oleh &orgagni

    pada tahun '()'. ada tahun '*+', Dal-iel, seorang ahli bedah berkebangsaan Skotlandia,

    mendeskripsikan sembilan kasus penyakit inflamasi saluran cerna. Deskripsi mengenai gambaran

    klinis dan patologis yang terperinci mengenai penyakit ini dilakukan oleh Crohn, in-burg, dan

    %ppenheimer pada tahun '*+/. &eskipun penyakit ini akhirnya diberi nama Crohns disease,

    namun masih belum dibedakan secara sempurna dari penyakit colitis ulcerati0a hingga tahun

    '*1*.

    Saat ini, diagnosis Crohns disease mencakup aspek klinis, radiologis, endoskopis,

    patologis, dan pemeriksaan spesimen faeces. #adiografi dengan menggunakan -at kontras dapat

    menentukan luasnya kelainan, tingkat keparahan dan per2alanan penyakit. encitraan computed

    tomography3CT scanning4 memungkinkan pencitraan potong lintang untuk menentukan

    keterlibatan mural dan ekstramural. Endoskopi memungkinkan 0isualisasi langsung ke mukosa

    dan memungkinkan pengambilan spesimen biopsi untuk kepentingan pemeriksaan histologis.

    5ltrasonografi and I memberikan alternatif pencitraan potong lintang terhadap indi0idu6

    indi0idu yang tidak memungkinkan menerima paparan radiasi.

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    2/8

    EIDE&I%7%I

    Secara umum Crohns disease merupakan penyakit bedah primer usus halus, dengan

    insidens sekitar '88.888 kasus per tahun. Insidens tertinggi didapatkan di Amerika 5tara dan

    Eropa 5tara. Di Amerika Serikat, dan Eropa 9arat insidens Crohns disease mencapai / kasus

    per '88.888 populasi, dengan pre0alensi sekitar /8 : ;8 kasus per '88.888 populasi 3/4.

    Dilaporkan bah '. 9eberapa ahli percaya bah

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    3/8

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    4/8

    Faktor6faktor 7ain

    9erbagai penelitian menun2ukkan bah

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    5/8

    DIAN%SIS

    '. Anamnesis

    ambaran klinis umum pada Crohns disease adalah demam, nyeri abdomen, diare, dan

    penurunan berat badan. Diare dan nyeri abdomen merupakan ge2ala utama keterlibatan colon.

    erdarahan per rectal lebih 2arang ter2adi. !eterlibatan usus halus dapat berakibat nyeri yang

    menetap dan terlokalisasi pada kuadran kanan ba

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    6/8

    DIAN%SIS 9ANDIN

    enyakit6penyakit yang harus dipikirkan sebagai doagnosis banding Crohns disease antara lain>

    Cholangitis

    Colitis iskemik

    Colitis pseudomembranosa

    Di0erticulitis colon

    @uberculosis gastrointestinalis

    Colitis ulserati0a

    Enteritis infeksiosa

    Colitis infeksiosa.

    ENA@A7A!SANAAN

    @erapi &edikamentosa

    enatalaksanaan medikamentosa Crohns disease dapat dibagi men2adi terapi terhadap

    kekambuhan akut dan terapi pemeliharaan. Dalam terapi terhadap kekambuhan akut, pemicu6

    pemicu seperti infeksi yang mendasari, fistula, perforasi, dan proses patologi lainnya harus

    dihilangkan terlebih dahulu sebelum dilakukannya terapi glukokortikoid intra0ena.

    %bat6obatan yang digunakan dalam terapi terapi Crohns disease mencakup antibiotika,

    aminosalisilat, kortikosteroid, dan imunomodulator.

    Sebagai terapi utama pada kondisi akut, hidrokortison atau metilprednisolon intra0ena sering

    digunakan sebagai tambahan terhadap metronida-ole dan pengistirahatan usus.enggunaan terapi

    steroid terbatas untuk mencapai respons yang cepat dalam

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    7/8

    penggunaan 2angka lama mempunyai berbagai efek samping, seperti>osteonekrosis,myopati

    osteoporosis,dan gangguan pertumbuhan.

    Dapat pula digunakan inhibitor imunitas yang diperantarai sel yaitu cyclosporine secara

    intra0ena 2ika pasien menun2ukkan respons yang buruk terhadap terapi kortikosteroid.

    @u2uan dari terapi kronis adalah menghilangkan inflamasi usus. Aminosalisilat

    merupakan terapi pilihan karena akti0itas antiinflamasinya. 9erbagai obat telah digunakan, yang

    masing6masing mempunyai target lokasi yang berbeda pada usus. Sulfasala-ine dan balsala-ide

    terutama dilepaskan di colon. Dipentum dan Asacol terutama dilepaskan di ileum distal dan

    colon. entasa dapat dilepaskan di duodenum hingga colon bagian distal, sementara #o

  • 7/24/2019 Cho Nnnnnn

    8/8