Download - Kumpulan Catatan Soal AQUA
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
1/18
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
2/18
2
Dalam pemasarannya, grup distribusi Aqua memiliki jaringan distribusi air mineral yang
terluas di Indonesia, yang mana menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan.
Jumlah titik stok (gudang) semakin diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005,
sehingga mampu menyediakan penetrasi pasar yang lebih luas melalui rantai suplai
dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet
retail yang banyak, termasuk pasar tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayanimasing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat mungkin.
Awal Pendirian
PT Aqua Golden Mississippi didirikan pada tahun 1973 di Indonesia. Ide mendirikan
perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai Pertamina pada awal
tahun 1970-an dan pegawai Petronas pada awal dekade 1980-an.[1] Ketika itu Tirto
bertugas menjamu delegasi sebuah perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu
terganggu ketika istri ketua delegasi mengalami diare yang disebabkan karena
mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirto kemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya
yang berasal dari negara Barat tidak terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi
air yang telah disterilkan.
Ia dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam
kemasan di Bangkok, Thailand, [1] Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di
Polaris, sebuah perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand.
Tidak mengherankan bila pada awalnya produkAqua menyerupai Polaris mulai dari
bentuk botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta
pengisi air, karena di Indonesia sama sekali tidak ada. Atasan Tirto, Ibnu Sutowo juga
mengatakan : "Aneh Tirto iki, banyu banjir kok diobokke dalam botol". [1]
Tirto mendirikan pabrik pertamanya di Pondok Ungu, Bekasi, dan menamai pabrik itu PT
Golden Mississippi dengan kapasitas produksi enam juta liter per tahun. [1] Tirto sempat
ragu dengan nama PT Golden Mississippi yang meskipun cocok dengan target
pasarnya, ekspatriat, namun terdengar asing di telinga orang Indonesia.[2] Sebelum
bernama Aqua, dahulu bernama Puritas (nama lain dari Pure Artesian Water), yang
berlogo daun semanggi. Tetapi, Eulindra Lim, mengusulkan untuk menggunakan nama
Aqua karena cocok terhadap imej air minum dalam botol serta tidak sulit untuk
diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek produknya dari Puritas menjadi Aqua,
karena kata Puritas sulit diucapkan. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua
diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75,hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46/liter.[1]
Perkembangan dan akuisisi oleh Danone
Pada tahun 1982, Tirto mengganti bahan baku (air) yang semula berasal dari sumur bor
ke mata air pegunungan yang mengalir sendiri (self-flowing spring) karena dianggap
mengandung komposisi mineral alami yang kaya nutrisi seperti kalsium, magnesium,potasium, zat besi, dan sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit mesin pabrik pertama Aqua, merupakan orang
pertama yang memperbaiki sistem distribusi Aqua.[1] Ia memulai dengan menciptakan
konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
3/18
3
langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon
menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara
konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualanAqua mencapai dua triliun rupiah
pada tahun 1985.[1]
Pada tahun 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timursebagai upayamendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian,
terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml.
Pengembangan ini membuat produkAqua menjadi lebih berkualitas dan lebih amanuntuk dikonsumsi.
Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem
produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA
dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat
segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebihhigienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru,Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo,
menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut
dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat
menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada
peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral
dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatandengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Pasca Akuisisi
Danone meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40% menjadi 74%,
sehingga Danone kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Aqua Group. Aqua
menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
2001
Banjir besar yang melanda Jakarta pada akhir tahun menggerakkan perusahaan untuk
membantu masyarakat dan juga para karyawan Aqua sendiri yang terkena musibah
tersebut. Aqua menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai
diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni 2002.
2003
Perluasan kegiatan produksi Aqua Group ditindaklanjuti melalui peresmian sebuah
pabrik baru di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja
perusahaan melalui penerapan SAP (System Application and Products for Data
Processing) dan HRIS (Human Resources Information System).
2004
Peluncuran logo baru Aqua. Aqua menghadirkan kemurnian alam baik dari sisi isi
maupun penampilan luarnya. Aqua meluncurkan varian baru Aqua Splash of Fruit, jenis
air dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango.
Peluncuran produk ini awalnya ingin memperkuat posisi Aqua sebagai produsen
minuman. Sebenarnya AQUA Splash Of Fruit bukanlah air mineral biasa, namun masuk
dalam kategori beverages. Sehingga di dalam penjualannya tidak boleh dijemur seperti
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
4/18
4
produk air mineral, namun harus dimasukkan ke dalam lemari pendingin atau cooling
box. Sayangnya, hal ini tidak terlalu diperhatikan oleh konsumen dikarenakan
kurangnya sosialisasi oleh pihak Aqua. Di tahun yang sama, Aqua melakukan PHK
(pemutusan hubungan kerja) massal untuk seluruh pabrik, depo dan termasuk kantorpusat.
2005
Danone membantu korban tsunami di Aceh. Pada tanggal 27 September, AQUA
memproduksi Mizone, minuman bernutrisi yang merupakan produk dari Danone. Mizonehadir dengan dua rasa, yaitu orange lime dan passion fruit.
2006-2008
Danone berupaya untuk membuat pabrik di Serang, namun karena Danone didemo
oleh warga sekitar, Bupati, DPRD dan LSM, serta terlebih lagi kasus ini sudah sampai
Gubernur Banten yang bukan menjadi rahasia merupakan Putri dari 'penguasa' Banten
maka Danone dengan terpaksa 'kalah' atau membatalkan pembuatan Pabrik di
Serang. Sebenarnya Danone bisa berhasil membuat pabrik di Serang seandainya
Danone mau membuatkan fasilitas umum yaitu Air Bersih bagi warga sekitar, karenasebenarnya yang dibutuhkan warga sekitar itu hanyalah Air Bersih bukannya hanya
sekedar survey atau malah penghijauan. Keadaan inilah yang sayangnya justrudimanfaatkan oleh segelintir orang untuk mencari 'keuntungan' pribadi.
2009
Danone akan mulai membuat pabrik baru di Cianjur, ini merupakan pengalihan dariPabrik Serang yang pembangunannya sementara ditunda.
2010
Aqua Group mengalami perubahan signifikan pada struktur organisasi dan
operasionalnya. Perubahan tersebut adalah proses delisting PT Aqua Golden Mississippidari Bursa Efek Indonesia (BEI) sehingga status badan hukum PT AGM menjadi
perusahaan tertutup. Aqua juga memperkenalkan inovasi baru pada tutup galonnyauntuk menjaga kemurnian alam.
2011-2012
Aqua menyelenggarakan kampanye It's in Me untuk sosialisasi hidup sehat kepada
konsumen.
2013
Aqua menyelenggarakan 40 tahun Aqua, program ulang tahun Aqua ke-40 dengantagline Bersama untuk Indonesia, dengan peluncuran logo baru.
Kemasan Aqua
1. Gelas plastik (plastic cup): 240ml
2. PET: 330ml, 600ml dan 1500ml
3. Galon: 19 liter4. RGB (returnable glass bottle): 380ml
Mizone
Mizone merupakan merek minuman isotonik bernutrisi dari produsen Aqua. Mizone
tersedia dalam kemasan botol PET 500ml dalam lima pilihan rasa:
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
5/18
5
Inspiring Lychee Lemon
Liven Up Orange Lime
Dazzling Apple Guava
Passionate Passion Fruit
Ur Flava Uniquely Yours Mangga Kweni
Mizone juga tersedia dalam kemasan botol PET 1,5 liter yang untuk sementara waktu
tersedia dalam rasa Inspiring Lychee Lemon.
Alamat
Kantor pusat:
PT Tirta Investama
Jalan Pulo Lentut No. 3
Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta Timur - 13920
Telp. (021) 4603070
Danone Indonesia (Aqua Group, Nutricia, Sari Husada, & Danone Dairy):
Gedung Cyber 2, Lantai 10-11-12-15
Jalan H.R. Rasuna Said Blok X-5 no 13
Jakarta Selatan 12950
Telp (021) 2996 1000
Siapa yg gak kenal Aqua, Aqua adalah sebuah merek air minum dalam kemasan
(AMDK) yang diproduksi oleh PT Aqua Golden Mississippi di Indonesia sejak tahun 1973.
Selain di Indonesia, Aqua juga dijual di Singapura. Aqua adalah merek AMDK denganpenjualan terbesar di Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling
terkenal di Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK, yang
mana setiap agan pergi ke warung-warung untuk beli air minum dalam kemasan pasti
selalu bilangnya bang beli aqua gelas/botol yang belum tentu sama si abang warung
di kasih yang merek Aqua. Saat ini, terdapat 14 pabrik yang memproduksi Aqua
dengan kepemilikan berbeda-beda (10 pabrik dimiliki oleh PT Tirta Investama, 3 pabrik
dimiliki oleh PT Aqua Golden Mississippi, dan pabrik di Brastagi, Sumatera Utara dimiliki
oleh PT Tirta Sibayakindo).
Sejak tahun 1998, Aqua sudah dimiliki oleh perusahaan multinasional dalam bidang
makanan dan minuman asal Perancis, Grup Danone, hasil dari penggabungan PT Aqua
Golden Mississippi dengan Danone.
SEJARAH AWAL PENDIRIAN
Aqua Group didirikan oleh Almarhum Tirto Utomo, warga
asli Wonosobo pada tahun 1973. Tirto Utomo atau Kwa Sien
Biauw (lahir di Wonosobo, 9 Maret 1930 meninggal 16
Maret 1994 pada umur 64 tahun) adalah
pengusahaIndonesia. Lulusan Fakultas Hukum Universitas
Indonesia ini dikenal sebagai pendiri Aqua Golden Mississipi
pada tahun 1973. Pada 16 Maret 1994, ia meninggal dunia
dan dimakamkan di pemakaman warga Tionghoa di dekat
Hotel Kresna, Wonosobo.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
6/18
6
Padahal sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada
bisnisnya, ia melepaskan pekerjaannya di Pertamina.
Ide mendirikan perusahaan AMDK timbul ketika Tirto bekerja sebagai pegawai
pertamina pada awal tahun 1970-an. Ketika itu Tirto bertugas menjamu delegasi sebuah
perusahaan Amerika Serikat. Namun jamuan itu terganggu ketika istri ketua delegasi
mengalami diare yang disebabkan karena mengonsumsi air yang tidak bersih. Tirtokemudian mengetahui bahwa tamu-tamunya yang berasal dari negara Barat tidak
terbiasa meminum air minum yang direbus, tetapi air yang telah disterilkan.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol
yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 liter bensin Premium. Namun Tirto
Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang
siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan
komentar sinis orang. Pada awalnya market Aqua adalah orang-orang asing yang ada
di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah
dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di
Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Tirto dan saudara-saudaranya mulai mempelajari cara memproses air minum dalam
kemasan. Ia meminta adiknya, Slamet Utomo untuk magang di Polaris, sebuah
perusahaan AMDK yang ketika itu telah beroperasi 16 tahun di Thailand. Tidak
mengherankan bila pada awalnya produk Aqua menyerupai Polaris mulai dari bentuk
botol kaca, merek mesin pengolahan air, sampai mesin pencuci botol serta pengisi air.
Awalanya Aqua bernama Puritas, kemudian seorang konsultan Tirto, , Eulindra Lim,
mengusulkan untuk menggunakan nama Aqua karena cocok terhadap imej air minum
dalam botol serta tidak sulit untuk diucapkan. Ia setuju dan mengubah merek
produknya dari Puritas menjadi Aqua. Dua tahun kemudian, produksi pertama Aqua
diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml dengan harga jual Rp.75,
hampir dua kali lipat harga bensin yang ketika itu bernilai Rp.46 untuk 1.000 ml.
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk
orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga
memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan
di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa
Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan
penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat
Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air
mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasanbotol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan
kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah Aqua sudah menjadi brand image yang
baik di mata konsumen.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
PT. Parmargha dengan Ades.
PT. Santa Rosa dengan Oasis.
PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.
PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.
dll.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
7/18
7
PERKEMBANGAN & AKUISISI OLEH DANONE
Pada tahun 1982, Aqua mengganti
bahan baku (air) yang semula berasaldari sumur bor ke mata air
pegunungan yang mengalir sendiri
(self-flowing spring) karena dianggap
mengandung komposisi mineral alami
yang kaya nutrisi seperti kalsium,
magnesium, potasium, zat besi, dan
sodium.
Willy Sidharta, sales dan perakit mesin
pabrik pertama Aqua, merupakan
orang pertama yang memperbaiki
sistem distribusi Aqua.
Ia memulai dengan menciptakan
konsep delivery door to door khusus yang menjadi cikal bakal sistem pengiriman
langsung Aqua. Konsep pengiriman menggunakan kardus-kardus dan galon-galon
menggunakan armada yang didesain khusus membuat penjualan Aqua Secara
konsisten menanjak hingga akhirnya angka penjualan Aqua mencapai dua triliun rupiah
pada tahun 1985.
Pada tahun 1984, Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan, Jawa Timur sebagai upaya
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut. Setahun kemudian,
terjadi pengembangan produk Aqua dalam bentuk kemasan PET 220 ml.
Pengembangan ini membuat produk Aqua menjadi lebih berkualitas dan lebih aman
untuk dikonsumsi.Pada tahun 1995, Aqua menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem
produksi in line di pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA
dilakukan bersamaan. Hasil sistem in-line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat
segera diisi air bersih di ujung proses produksi, sehingga proses produksi menjadi lebih
higienis.
Pada tahun 1998, karena ketatnya persaingan dan munculnya pesaing-pesaing baru,
Lisa Tirto sebagai pemilik Aqua Golden Mississipi sepeninggal suaminya Tirto Utomo,
menjual sahamnya kepada Grup Danone pada 4 September 1998. Akusisi tersebut
dianggap tepat setelah beberapa cara pengembangan tidak cukup kuat
menyelamatkan Aqua dari ancaman pesaing baru. Langkah ini berdampak pada
peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai produsen air mineral
dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia. Pada tahun 2000, bertepatandengan pergantian milenium, Aqua meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua.
Beberapa Produk dari Aqua :
Read more at http://info-biografi.blogspot.com/2013/03/sejarah-berdirinya-
aqua.html#oFRiVbq1uv1ycmHw.99
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
8/18
8
Sejarah Berdirinya Aqua dan Logo Air Mineral Top of Mind di Indonesia
19 Maret 2013 pukul 17:01
Banyaknya klien desain yang meminta desain logo yang mirip logo AQUA dan juga
banyaknya teman desainer yang bertanya jenis font AQUA membuat saya semakinbertanya-tanya. Ada apa dibalik kesuksesan Aqua?. Apa sejarahnya hingga logonya
sampai dijadikan patokan minuman mineral? Berikut hasil searching 7 hari 7 malam...
akhirnya ketemu data yang valid (mungkin, setidaknya beberapa referensi
mengatakan demikian...).
***
Keputusannya untuk bergabung pada perusahaan baru ketimbang yang sudah mapan
rupanya tepat. Karirnya melesat dengan cepat dan posisi presdir diraihnya dalam
waktu sekitar 13 tahun. Apa saja yang dialami Willy pada masa itu?
Setelah sepakat untuk bergabung di AQUA, Willy segera mengajukan pengunduran diri
dari Nissin. Atasan Willy yang orang Jepang, sangat terkejut, karena Willy meskipun baru
masuk kurang dari sebulan, sudah menunjukkan semangat yang tinggi dan iabermaksud untuk memberikan posisi yang lebih baik.
Namun, keputusan Willy sudah mantap. Ia tetap mengundurkan diri dan segerabergabung dengan AQUA yang waktu itu masih dalam bentuk akte notaris saja.
Segera Slamet Utomo membeberkan rencana untuk mendirikan pabrik air mineral.Nama perusahaan sudah ditetapkan dalam akte notaris yaitu PT Golden Mississippi.
Pemilihan nama yang sangat berbau Amerika tersebut untuk memberikan citra sebagai
perusahaan Amerika. Apalagi sasaran pasar yang dituju kalangan ekspatriat atauorang asing yang tinggal di Indonesia, khususnya di Jakarta.
Perlu diketahui, pada waktu itu kepercayaan terhadap produk Indonesia amatlah
rendah sehingga diperlukan citra asing bila hendak menjangkau konsumen asing.
Mulanya Tirto Utomo sempat ragu, apakah perusahaan akan diberi nama PT Golden
Mississippi atau PT Golden Colorado. Pilihan akhirnya menggunakan nama PT Golden
Mississippi. Selain lebih mudah diucapkan juga dirasakan lebih keren.
Menurut perhitungan Tirto Utomo, apabila 10 % saja orang asing yang ada minum air
mineral, maka dengan mudah akan mencapai tingkat konsumsi sebesar sekitar 5 jutaliter per tahun.
Karena tidak mempunyai pengalaman sama sekali dibidang industri air mineral, maka
Tirto Utomo menghubungi Polaris di Thailand yang pada tahun 1973 sudah berumur 16
tahun. Kontak dilakukan dan segera Tirto Utomo menyuruh Slamet Utomo untuk belajarke Thailand. Pihak Polaris menerimanya dengan tangan terbuka.
Tidak mengherankan bila pada awalnya, AQUA merupakan duplikat dari Polaris. Dari
desain pertama, yaitu botol kaca 500 ml, mesin pengolahan air dan mesin pembotolan
(pencuci botol dan pengisi botol) semua persis sama seperti yang dimiliki Polaris.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
9/18
9
Willy mulai bergabung dengan AQUA 19 Juni 1973 dan ditugaskan sebagai project
officer untuk pembangunan pabrik pertama AQUA. Gaji yang diterimanya sebesar Rp
25.000 per bulan.
Sebagai langkah pertama, Willy bersama Slamet Utomo mencari lokasi tanah untuk
pabrik. Saat itu, entah kenapa pilihan jatuh ke Bekasi. Sebidang tanah datar dan keringdi Desa Pondok Ungu yang terletak di KM 27 jalan raya antara Jakarta Bekasi menjadi
pilihan. Wilayah tersebut pada waktu itu masih terdiri dari sawah yang menghampar
luas di sekitar saluran irigasi Jatiluhur.
Ketika Willy sedang kebingungan duduk di atas tumpukan bambu di depan tanah
tersebut datanglah Ketua RW setempat yang bernama M. Semu. Ia menyapa Willy dan
menanyakan maksud kedatangannya. Setelah mengetahui Willy hendak menemui
pemilik tanah tersebut maka ditunjukkan kepadanya rumah Tek Kong, pedagang beras
di Kota Bekasi yang menjadi pemilik tanah tersebut.
Kelak ketika pabrik sudah berdiri, M. Semu direkrut Willy menjadi karyawan pertama di
pabrik Bekasi itu sebagai petugas satuan pengamanan (satpam) sekaligus menjadijembatan untuk berkomunikasi dengan penduduk setempat.
Transaksi segera dilakukan dan tanah segera menjadi milik PT Golden Mississippi.
Masalah yang timbul kemudian adalah pengurusan ijin yang berkepanjangan. Namun
akhirnya semua dapat dibereskan. Pembangunan pabrik segera dimulai dan sempat
terhambat karena kelangkaan semen, sehingga pembangunan baru selesai selamasetahun.
Mesin-mesin pun mulai diimpor tanpa perlu pikir panjang lagi dengan hanya
menduplikasi mesin-mesin yang dimiliki Polaris. Karena konsepnya meniru Polaris yang
menggunakan air tanah dalam dari sumur bor (artesian well water) maka dimulai pulapengeboran sebuah sumur yang mencapai kedalaman 120 meter dari permukaantanah.
Mengingat sumber air berasal dari sumur bor maka pada logo AQUA yang pertama
tertera keterangan produk sebagai Pure Artesian Water
Pada saat bersamaan, Tirto Utomo mulai memikirkan logo untuk merek air mineral
miliknya. Tirto kemudian menunjuk seorang desainer asal Indonesia yang bermukim diSingapura bernama Eulindra Lim.
Semula konsep merek hendak digunakan adalah PURITAS. Nama itu berasal dari katapurity yang bermakna kemurnian.
Ketika konsep tersebut disampaikan kepada Eulindra Lim tanpa diduga muncul usulan
lain yang sangat brilian. Eulindra mengatakan:Mengapa tidak memakai merek AQUAsaja?
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi usulan tersebut. Pertama, AQUA
mempunyai asosiasi yang tinggi terhadap produk yang akan menyandang merektersebut yaitu air murni. Kedua, AQUA sangat mudah diucapkan dan mudah diingat.
Tirto segera saja setuju dan muncullah desain logo AQUA yang menjadi sangat populer
hingga sekarang, meski beberapa kali dilakukan perubahan atau berevolusi hingga
menjadi seperti yang sekarang. Namun satu yang tidak berubah, yaitu jenis huruf atau
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
10/18
10
font AQUA yang bertahan sampai sekarang dan merupakan identitas yang tidaktergoyahkan.
Botol kemasan pun segera dipesan ke pabrik pembuat botol dari beling. Pemesanan
tersebut membutuhkan jeda waktu cukup lama karena memerlukan cetakan (mould)
yang harus dipesan dari luar negeri. Oleh karena AQUA tidak memiliki gambar botolyang berukuran persis aslinya maka dibuatlah replika botol dari kayu agar pabrik botol
dapat memiliki bayangan mengenai bentuk botol yang diinginkan.
Ketika pabrik selesai dibangun dan mesin-mesin mulai berdatangan, Willy Sidharta
sempat kebingungan ketika Slamet Utomo mengatakan bahwa pihak AQUA tidak bisa
mendatangkan teknisi khusus dari mesin-mesin tersebut karena keterbatasan dana.
Namun, hal itu dianggap tantangan tersendiri baginya. Bagi saya tidak ada kata tidak
bisa dalam kamus hidup saya, ujar Willy dengan nada serius.
Maka ketika Slamet Utomo bertanya kepada Willy Sidharta : Apakah kamu bisa
memasang sendiri? Serta merta Willy menyanggupkan diri asalkan tersedia buku
petunjuk yang jelas. Beruntung semua mesin yang dibeli pada waktu itu berasal dariperusahaan terkemuka Amerika Serikat dan Eropa, sehingga semua dilengkapi gambar,
spesifikasi dan petunjuk lengkap dalam bahasa Inggris.
Segera Willy merekrut beberapa orang untuk membantunya dan mulai mempelajari
mesin yang akan dipasang. Mesin segera diletakkan pada tempat sesuai dengan tataletak yang ditentukan dalam gambar. Instalasi pipa dan listrik pun segera di pasang.
Meskipun membutuhkan waktu agak lama karena belum memiliki pengalamanakhirnya satu per satu mesin dapat beroperasi, dimulai dari mesin pengolahan air.
Karena mesin pencucian botol datang pada gelombang terakhir maka diputuskanuntuk memproduksi air minum dengan cara manual. Artinya, pencucian botol dan
pengisiannya dilakukan secara manual dulu untuk mengejar waktu supaya bisa segeralaunching produk baru air mineral.
Willy ditugaskan untuk menangani produksi sekaligus sebagai kepala pabrik yangpertama di pabrik AQUA pertama di Bekasi.
Setelah dilakukan beberapa kali produksi percobaan dan dianggap tidak ada masalah
lagi maka pada bulan Oktober 1974 produksi komersial dimulai dan produk AQUA resmi
diluncurkan ke pasar.
Peluncuran diutamakan ke komunitas asing atau ekspatriat, melalui toko toko pengecer
yang banyak melayani orang asing. Pada waktu itu terdapat banyak komunitas
Jepang yang tinggal di Jakarta dan beberapa toko khusus melayani pelanggan
masyarakat Jepang. Di toko-toko tersebut penjualan AQUA cukup lumayan. Tetapi
secara keseluruhan, penjualan Aqua masih kecil sekali dibandingkan dengan kapasitasproduksi yang dimiliki yakni 6 juta liter per tahun.
Promosi dari rumah ke rumah pun dilakukan dengan gencar. Untuk keperluan itu, AQUA
merekrut empat orang tenaga penjual terdiri dari tiga pria dan satu wanita, untuk
mengunjungi rumah-rumah maupun kantor-kantor perusahaan asing.
Tanggapan orang asing sangat berbeda dengan tanggapan orang Indonesia. Bila
datang ke orang asing mereka umumnya sudah mengetahui mengenai air minum yang
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
11/18
11
dikemas dalam botol yang di negara mereka dikenal sebagai bottled water ataumineral water.
Sedangkan, di kalangan umum orang Indonesia konsep tersebut belum banyak yang
mengenal. Kalau pun ada mereka berasal dari kelas atas yang sering bepergian keluar
negeri. Kebanyakan konsumen yang dihubungi pada waktu itu terheran-heran ataubahkan menertawakan gagasan menjual air minum dalam kemasan.
Komentar mereka antara lain,Air sumur saya bagus, buat apa saya beli air mahal!atau Ah, air kok dijual, saya mendapatkan gratis dari sumur saya.
Karena pada waktu itu produksi AQUA masih berlangsung tiga jam sehari. Maka waktu
luangnya dimanfaatkan Willy Sidharta untuk berada di kantor pemasaran AQUA yang
pada waktu itu mengontrak sebuah rumah di Jalan Haji Agus Salim, Jakarta Pusat.
Willy membantu promosi AQUA dengan membawa sendiri mobil pikap dengan produk
di dalamnya serta menawarkannya dari rumah ke rumah. Ia masih ingat benar
bagaimana pada waktu itu, diberi gratis pun konsumen lokal masih merasa takut
karena menyangka AQUA bukan air biasa dan mengandung bahan kimia sebab
memiliki sebutan umum air mineral. Bayangkan, meski dibagikan gratis, saat itu banyak
orang yang menolak, katanya.
Mantan perokok berat itu juga tak jarang menyopiri truk sendiri untuk mengantar AQUA
ke pelanggan. Saya pernah kejedot pintu di Hotel Kemang saat menurunkan botol-
botol AQUA, ujar Willy sambil mengelus-elus bagian atas kepalanya.
Karena pada waktu itu dana yang dimiliki AQUA masih sangat terbatas maka
perusahaan belum mampu beriklan. Ditempuhlah cara paling murah yaitu promosi
melalui kontak langsung dengan konsumen dengan memberikan sample produk sertamemberikan penjelasan berupa product knowledge melalui brosur sederhana di
tempat-tempat umum dan pada even-even olahraga. Melalui cara tersebut, sedikit
demi sedikit persepsi konsumen lokal tentang AQUA mulai terbentuk. Namun penjualan
masih saja tersendat dan tidak mampu mencapai titik impas, Itu berarti Tirto Utomo
harus menombok biaya terus setiap bulan.
Pada waktu itu, tepatnya di tahun 1975, pucuk pimpinan AQUA mengalami pergantian,
karena Slamet Utomo memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat. Tirto Utomokemudian menunjuk adiknya, Sindhu Kamarga, untuk menjadi Presiden Direktur.
Untuk menangani masalah operasional sehari-hari diangkat seorang profesionalsebagai General Manager, yakni Jim Wiryawan, yang mempunyai pengalaman di
beberapa perusahaan consumer goods.
Sementara itu, kantor juga pindah ke lokasi yang lebih layak di Jalan Blora Nomor 3,Jakarta Pusat.
Pada tahun 1977 terjadi lagi penggantian pimpinan karena Jim Wiryawanmengundurkan diri dan diangkatlah Ridwan Hadikusuma, adik dari Slamet Utomo.
Antara 1974 hingga tahun 1977, beberapa kemasan baru diluncurkan sebagai upayauntuk meningkatkan penjualan guna mencapai titik impas.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
12/18
12
Tabel 1. Daftar Kemasan AQUA dari masa ke masa
JENIS KEMASAN/PRODUK Tahun
950 ml1974
300 ml1975 5 gallon1975
1500 ml PVC1981
625 ML PVC1982
200 ML DOYPACK1983
375 ML1983
ICE CUBE1983
120 ML1983
180 ML1983
Bag in Box 10 liter1984
1500 ML PET1985
500 ML PET1986
360 ML1985
220 ML1985
1085 ML1986
10 LITER1988
5 LITER1991
5 GALLON PRIMA / NO SPILL1994
1500 ML PRIMA1995
330 ML1997
380 ML2000
1 liter2004
AQUA Splash Fruit 500 ml2004
Mizone 500 ml2005
Ketika penjualan mulai meningkat dan kebutuhan untuk melakukan door to doordelivery muncul, Willy Sidharta diminta untuk sekalian menanganinya dari pabrik.
Willy membangun sistim delivery door to door yang sederhana tapi efektif dan mampu
memberikan layanan yang baik kepada para pelanggan AQUA yang waktu itu
kebanyakan orang asing dan kalangan eksklusif. Dari sinilah cikal bakal sistim direct
delivery AQUA yang tangguh. Kelak setelah AQUA maju --- setelah terbentuk bagianpenjualan - operasional direct delivery ini di serahkan ke bagian penjualan.
Dengan makin bertambahnya pelanggan kemasan 5 gallon, manajemen door to door
delivery ini mengalami masalah dan banyak menimbulkan ketidakpuasan pelanggan.
Masalah itu memuncak sekitar 1987 ketika banyak pelanggan yang dikirim pertama kalisaja dan selanjutnya tidak pernah dikirim lagi.
Tirto Utomo memanggil Willy Sidharta dan menugaskannya untuk membenahi sistim
direct delivery ini. Willy segera mengumpulkan semua pihak yang menangani direct
delivery dan menemukan bahwa penyebabnya karena tidak ada sistim dan prosedur
yang baik dalam manajemen direct delivery tersebut. Akibatnya tidak terjadikomunikasi antara petugas yang satu dengan petugas yang lain.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
13/18
13
Dalam hal ini petugas bagian first delivery yang bertugas memasang dispenser di
pelanggan sekaligus mengirim beberapa botol AQUA 5 Gallon untuk pertama kalinya,
tidak memberikan laporan dan data kepada bagian pengiriman rutin.
Pantas saja pelanggan tersebut tidak menerima pengiriman kedua dan seterusnya.
Willy segera membuat prosedur berikut formulir yang diperlukan. Segera setelahprosedur tersebut dijalankan maka problem delivery itu hilang.
Namun, akibat peristiwa itu, hubungan Willy dengan bagian penjualan, sempat
merenggang. Mereka kurang dapat menerima keputusan Tirto Utomo yang
menugaskan Willy yang bukan dari bagian penjualan untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Tentu saja ada alasan kuat bagi Tirto Utomo untuk menugaskan Willy untuk
mengatasi masalah tersebut. Pertama, karena bagian penjualan sudah beberapa kali
ditegur tetapi masalah tak kunjung terselesaikan. Kedua, karena Willy dianggap
sebagai orang yang membangun sistim direct delivery sejak AQUA berdiri sehinggamengetahui hingga rinci soal prosedur operasional door to door delivery tersebut.
Ada pengalaman Willy lainnya yang perlu dicatat. Sekitar tahun 1977, entah mendapatlaporan atau masukan dari mana, Tirto Utomo pernah mencurigai Willy tidak beres
dalam bekerja. Begitu santernya berita itu beredar sampai membuat Tirto menarik
kendaraan yang digunakan Willy. Merasa mendapat perlakuan tidak adil dan kecewa
Willy sempat melamar pekerjaan di perusahaan lain dan hampir saja ia mengundurkan
diri. Memang Willy tipe orang yang blak-blakan, hantam kromo alias straight forward. Ia
tidak biasa berbasa-basi atau menjilat kepada atasan. Willy hanya bicara seperlunya
dan sangat formal terhadap atasannya. Sedangkan yang lain bisa ikut main golf atau
ngobrol sambil ngopi atau berkunjung ke rumah Tirto Utomo.
Tetapi, entah mendapat masukan dari mana lagi, Tirto Utomo akhirnya menyadari
bahwa prasangkanya terhadap Willy tidak benar. Pada suatu hari Tirto memanggilnyake kantornya yang terletak di Jalan Raden Saleh, Jakarta. Dalam hati Willy munculpikiran : Wah, ini dia, pasti saya akan dipecat
Apa yang dikatakan Tirto Utomo kepada Willy Sidharta dalam pertemuan tersebut? Tirto
hanya mengatakan dua kalimat pendek. Kalimat pertama berbunyi : Willy, mulai hari
ini kamu saya angkat sebagai direktur. Kalimat kedua ditujukan kepada asisten Tirto
yakni Surya Gunardi,Tjiang, segera atur dokumen yang diperlukan.
Begitulah Tirto Utomo, ia tidak pernah secara langsung minta maaf atas kesalahan yang
telah dilakukannya. Tetapi dari tindakannya seseorang bisa merasakan permintaan
maafnya dan sekaligus merupakan apresiasi terhadap semua yang telah dilakukan Willy
terhadap perusahaan. Mendapatkan kepercayaan seperti itu, Willy yang pada
dasarnya orang yang sangat idealis, mendedikasikan semua kemampuannya untuk
menumbuhkembangkan AQUA, yang bisa dilihat dari semua hasil karyanya selama 33tahun mengabdi di AQUA.
Sejak saat itu, Willy menjadi salah satu tangan kanan Tirto Utomo, khususnya di bidang
operasional sekaligus menjadi tempat sampah. Artinya, setiap kali Tirto membutuhkan
bantuan atau solusi dan tidak tahu siapa yang disuruhnya, ia pasti minta bantuan
kepada Willy. Julukan tempat sampah tersebut berasal dari orang-orang di kantor
Tirto Utomo sendiri. Willy yang pada dasarnya sudi gawe tentu dengan senang hati
membantu dan menyelesaikan semua yang ditugaskan kepadanya dengan baik.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
14/18
14
Kumpulan Sejarah-Sejarah Perusahaan-
AQUA adalah pelopor industri air minum di Indonesia, semua orang pasti tahu itu.
Namun, apakah anda mengetahui sejarah panjang jalan yang dirintis aqua hingga
sebesar sekarang.
Aqua lahir atas ide almarhum Tirto
Utomo (1930-1994). Beliau menggagas
lahirnya industri air minum dalam
kemasan (AMDK) di Indonesia melalui PT
Golden Mississippi pada tanggal 23
Pebruari 1973.
Nama Aqua kini telah menjadi
semacam nama generik dari produk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) serupadi Indonesia. Coba perhatikan sekitar
kita, berapa banyak orang yang kita
temui menyebut nama Aqua saat
mereka hendak membeli AMDK di
warung atau toko? Dan perhatikan juga,
jarang sekali ada pembeli yang protes saat mereka diberi VIT, RON 88 atau ADES oleh si
penjual walaupun sebelumnya mereka meminta Beli Aqua satu..
Hal itu mungkin sekali terjadi karena Aqua adalah pelopor bisnis AMDK dan menjadi
produsen AMDK terbesar di Indonesia. Bahkan pangsa pasarnya sendiri saat ini sudah
meliputi Singapura, Malaysia, Fiji, Australia, Timur Tengah dan Afrika. Di Indonesia sendiri
mereka menguasai 80 persen penjualan AMDK dalam kemasan galon. Sedangkan
untuk keseluruhan market share AMDK di Indonesia, Aqua menguasai 50% pasar. Saat ini
Aqua memiliki 14 pabrik yang tersebar di Jawa dan Sumatra.
Produsen AMDK Aqua, PT. Golden Mississippi (kemudian bernama PT Aqua Golden
Mississippi) yang bernaung di bawah PT. Tirta Investama (selanjutnya, dalam tulisan ini
akan disebut sebagai Aqua saja, untuk mewakili korporasi produsen AMDK tersebut),
didirikan pada 23 Februari 1973 oleh Tirto Utomo (1930-1994). Pabrik pertamanya
didirikan di Bekasi. Sejak saat itu, orang Indonesia mulai mengubah salah satu
kebiasaannya secara mendasar dengan membiasakan diri mengkonsumsi AMDK,
membeli air.
Danone, sebuah korporasi multinasional asal Perancis, berambisi untuk memimpin pasar
global lewat tiga bisnis intinya, yaitu: dairy products, AMDK dan biskuit. Untuk dairy
products, kini Danone menempati posisi nomor satu di dunia dengan penguasaan
pasar sebesar 15%. Adapun untuk produk AMDK, Danone juga mengklaim telah
menempati peringkat pertama dunia lewat merek Evian, Volvic, dan Badoit. Untuk bisa
mempertahankan diri sebagai produsen AMDK nomor satu dunia, Danone tentu saja
harus berjuang keras menahan gempuran Coca-Cola dan Nestle.
Untuk menambah kekuatannya, Danone mulai memasuki pasar Asia, dan mengambil
alih dua perusahaan AMDK di Cina. Menyadari kekuatan kecil Aqua yang belum
terjamah oleh Coca-cola atau korporasi lainnya, Danone buru-buru mendekati Aqua.
Akhirnya, pada tanggal 4 September 1998, Aqua secara resmi mengumumkan
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
15/18
15
penyatuan kedua perusahaan tersebut dan bertepatan dengan pergantian
milenium, pada tahun 2000 Aqua
meluncurkan produk berlabel Danone-Aqua. Pada tahun 2001, Danone meningkatkan
kepemilikan saham di PT. Tirta Investama dari 40% menjadi 74%, sehingga Danone
kemudian menjadi pemegang saham mayoritas Grup Aqua.
Sejarah Perusahaan Minuman Aqua secara sistematis :
1973
PT AQUA Golden Mississippi didirikan sebagai pioner perusahaan air minum mineral
pertama di Indonesia. Pabrik pertama didirikan di Bekasi.
1974
Produksi pertama AQUA diluncurkan dalam bentuk kemasan botol kaca ukuran 950 ml
dari pabrik di Bekasi. Harga per botol adalah Rp.75,-
1981AQUA memutuskan untuk mengganti bahan baku yang semula dari sumur bor ke mata
air pegunungan yang mengalir sendiri (self flowing spring).
1984
Pabrik AQUA kedua didirikan di Pandaan di Jawa Timur, sebagai upaya agar lebih
mendekatkan diri pada konsumen yang berada di wilayah tersebut.
1985
Pengembangan produk AQUA dalam bentuk kemasan PET 220 ml. Pengembangan ini
membuat produk AQUA menjadi lebih berkualitas dan lebih aman untuk dikonsumsi.
1993
Menyelenggarakan program AQUA Peduli (AQUA Cares), sebagai langkah pendauran
ulang botol plastik AQUA menjadi materi plastik yang bisa dapat digunakan kembali.
1995
AQUA menjadi pabrik air mineral pertama yang menerapkan sistem produksi in line di
pabrik Mekarsari. Pemrosesan air dan pembuatan kemasan AQUA dilakukan
bersamaan. Hasil sistem in line ini adalah botol AQUA yang baru dibuat dapat segera
diisi air bersih di ujung proses produksi., sehingga proses produksi menjadi lebih higienis
1998
Penyatuan AQUA dan grup DANONE pada tanggal 4 September 1998. Langkah iniberdampak pada peningkatan kualitas produk dan menempatkan AQUA sebagai
produsen air mineral dalam kemasan (AMDK) yang terbesar di Indonesia.
2000
Bertepatan dengan pergantian milenium, AQUA meluncurkan produk berlabel Danone-
AQUA.
2001
DANONE meningkatkan kepemilikan saham di PT Tirta Investama dari 40 % menjadi 74 %,
sehingga DANONE kemudian menjadi pemegang saham mayoritas AQUA Group.
AQUA menghadirkan kemasan botol kaca baru 380 ml pada 1 November 2001.
2002
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
16/18
16
Banjir besar yang melanda Jakarta pada awal tahun menggerakkan perusahaan untuk
membantu masyarakat dan juga para karyawan AQUA sendiri yang terkena musibah
tersebut. AQUA menang telak di ajang Indonesian Best Brand Award. Mulai
diberlakukannya Kesepakatan Kerja Bersama [KKB 2002 - 2004] pada 1 Juni
2003Perluasan kegiatan produksi AQUA Group ditindaklanjuti melalui peresmian pabrik baru
di Klaten pada awal tahun. Upaya mengintegrasikan proses kerja perusahaan melalui
penerapan SAP [System Application and Products for Data Processing] dan HRIS
[Human Resources Information System].
2004
Peluncuran logo baru AQUA. AQUA menghadirkan kemurnian alam baik isi maupun
penampilan luarnya. AQUA meluncurkan varian baru AQUA Splash of Fruit, jenis air
dalam kemasan yang diberi esens rasa buah strawberry dan orange-mango.
Peluncuran produk ini memperkuat posisi AQUA sebagai produsen minuman.
2005DANONE membantu korban tsunami di ACEH. Pada tanggal 27 sept, AQUA
memproduksi MIZONE,minuman bernutrisi yang merupakan produk dari DANONE.
MIZONE hadir dengan dua rasa, orange lime dan passion fruit.
Referensi :pandri-16.blogspot.com
PT. Aqua Golden Mississippi ( AGM ) didirikan oleh Tirto Utomo tahun 1973, padahal
sebelumnya Tirto Utomo juga bekerja di Pertamina. Tetapi untuk fokus pada bisnisnya,
lulusan Fakultas Hukum UI ini melepaskan pekerjaannya di Pertamina, dimana
perusahaan ini bergerak dibidang penjualan air minum kemasan dalam botol.
Awalnya orang sinis dengan ide Tirto Utomo untuk menjual air minum kemasan botol
yang harga per botol awalnya sama dengan harga 1 l iter bensin Premium. Namun Tirto
Utomo yakin, pada masa yang akan datang Indonesia akan kekurangan air bersih yang
siap untuk diminum, sehingga idenya ini terus dia lanjutkan dan tidak memikirkan
komentar sinis orang. Pada awalnya market AGM adalah orang-orang asing yang ada
di Indonesia, karena mereka yakin air kemasan lebih steril dan aman daripada air tanah
dan air PDAM. Dengan mendirikan pabrik air minuman dengan mesin yang canggih di
Bekasi, sehingga orang asing lebih percaya dengan minuman air kemasan ini.
Pada tahun 1985, diperkenalkan air minum kemasan kecil ukuran 200 ml, yang
memungkinkan orang dapat minum air bersih dengan harga yang tidak terlalu mahal.Pada tahun 1987, Aqua menggunakan kemasan dari Polyethylene Terephthalate ( PET )
yang jauh lebih unggul dari PVC. Hal ini merupakan hal yang membuat Aqua lebih
terkenal dan unggul daripada perusahaan atau supplier air minum botol di Amerika
dan Eropa. Pada tahun 1990, penjualan dengan kemasan melonjak menjadi 1,130 juta
liter, sehingga pada saat itu Aqua menguasai pasar di Indonesia.
Kunci sukses dalam bisnis air mineral ini adalah :
Distribusi yang efektif.
Periklanan yang diferentiate untuk mengembangkan merek atau brand yang dikenal
dan diminati oleh konsumen ( brand loyality ).
Aqua berasal dari bahasa Latin yang artinya air, dimana pada awalnya di jual untuk
orang asing, tetapi kemudian Tirto Utomo melihat pasar masyarakat Indonesia juga
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
17/18
17
memiliki potensi, sehingga dia menjual air kemasan botol ukuran kecil dan ditempatkan
di terminal-terminal bus di Jakarta dan sekitarnya, serta sepanjang jalan pantura Jawa
Tengah. Hal ini ternyata sukses, membuat Aqua diminati oleh para supir-supir bus dan
penumpang, serta masyarakat lainnya. Hal ini menunjukkan, bahwa masyarakat
Indonesia sangat membutuhkan air mineral botol yang bersih.
Strategi Pemasaran
Dengan slogan awal bersih, bening dan bebas bakteri dan tahun 1979, Tirto Utomo
mengubah slogan menjadi air sehat setiap saat dan mendongkrak penjualan menjadi
13 juta liter pada tahun 1983.
Menggunakan semua media untuk iklan, seperti bus,taksi, televisi, radio, surat kabar dan
majalah dan juga aktif dalam mensponsori kegiatan baik itu berhubungan dengan olah
raga atau tidak.
Service atau pelayanan adalah hal yang sangat penting dalam bisnis air minum,
sehingga pelayanan seluruh Indonesia dilakukan oleh perusahaan-perusahaan distribusi
Aqua dengan nama PT. Wirabuana Intrent, sehingga pelayanan dapat dilakukan di
seluruh Indonesia.Untuk mengurangi biaya produksi dan mempermudah jaringan pemasaran dibangun
pabrik yang ada di Menado dan Medan yang di lisensikan sesuai spesifikasi Aqua.
Kemudian didirikan pabrik kecil di Brunei Darusalam dengan menggunakan
nama/merek SEHAT. Dan renacananya akan didirikan pabrik yang lain di Filipina dan
Vietnam.
Produksi dan Distribusi
Sumber Aqua adalah air pegunungan, sehingga pabriknya didirikan di dekat atau kaki
bukit gunung, karena air gunung menghasilkan air yang jernih dan bersih, kemudian
diolah kembali oleh pabrik agar dapat lebih sterilisasi.
Untuk pengontrolan mutu produksi, AGM memiliki laboratorium yang modern dan
memiliki staf peneliti yang terdiri dari ahli mikrobiologi, kimia dan fisika. Aqua telah
diterima oleh WHO dan terdaftar di U.S Food and Drug Administration, Environmental
Protection Agency dan International Bottled Water Organization.
Persaingan
Keunggulan kompetitif Aqua adalah dengan sistem distribusi, strategi pemasaran dan
packaging yang baik membuat Aqua menjadi leader dalam industri ini, sehingga Aqua
menerapkan harga yang premium 10 % s/d 20 % diatas harga saingannya.
Aqua juga membuat musuh-musuh mayanya dengan mendirikan dan memproduksi air
mineral VIT dari lisensi Vittel of France. Hal ini merupakan strategi bayangan untuk
membantu Aqua mengalahkan saingannya, sehingga dibuat saingan buatan sendiri.
Beberapa pesaing utama Aqua adalah :
PT. Parmargha dengan Ades.
PT. Santa Rosa dengan Oasis.
PT. Sinar Sosro dengan Air Sosro.
PT. Coca Cola Amatil Indonesia dengan Bonaqa.
PT. ABC Central Food dengan Pure ABC.dll.
-
7/25/2019 Kumpulan Catatan Soal AQUA
18/18
18
Kesuksesan Aqua, menarik beberapa perusahaan lain untuk membuat nama di air
mineralnya dengan nama Aqua. Bahkan jika kita berniat membeli air mineral kemasan
botol, selalu menyebut dengan mau membeli Aqua, padahal yang diberikan
kadangkala bukan merek Aqua, tetapi itulah sudah menjadi brand image yang baik di
amta masyarakat konsumen.
Organisasi
AGM dikontrol oleh perusahaan induk dan hampir seluruh kegiatan di kendalikan oleh
perusahaan induk, baik itu produksi dan distribusinya. Total Quality Control ( TQC )
diimplementasikan di seluruh organisasi, setiap unit memiliki Group Quality Control
Informal ( GQCI ) untuk meningkatkan kualitas.
Kesimpulan
Dari hal diatas, saya dapat mengambil suatu kesimpulan :
AGM fokus pada perusahaan yang memperoduksi air mineral kemasan dan botol.
Awalnya adalah perusahaan keluarga dan sekarang telah dikelola secara profesional
dan telah go public pada tahun 1990.
Didirikan oleh Tirto Utomo pada tahun 1973 dengan pabrik awal di Bekasi dan berdiri
pada tahun 1974.
Mengakuisisi VIT pada tahun 1987, untuk membuat pesaing bayangan.
Pada 16 Maret 1994, sang pendiri yaitu Tirto Utomo meninggal dunia secara mendadak
dan kelanjutan perusahaan diambil alih oleh anak-anaknya.
Diterbitkan oleh Captain Hawk Pada Kamis, Desember 20, 2012