Download - Laporal Modul 1 Blok 2
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
1/37
LAPORAN TUTORIAL
BLOK 2
PENGANTAR KEDOKTERAN GIGI
Ketua : Ayu Shafira
Sekretaris 1 : Bernard M. Novriwan
Sekretaris 2 : Nada Rania
Anggota : Fitri Utami
Husnatul Priyandini
Muhammad Yusuf
Muthia Lathiva
Putri Nabilah
Reno Warni Lidrawati
Yanetry Adriani
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN AJARAN 2013/2014
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
2/37
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
3/37
I. Mencari Terminologi1. Anamnesa : Tanya - jawab dengan pasien atau keluarga terdekat pasien
yang berupa wawancara untuk mengetahui keluhan dan riwayat penyakit
pasien
2. Homeostatis : Keadaan keseimbangan internal dimana sistem tubuh bekerjadengan tepat untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahakan keseimbangan
tubuh
3. Fisiologi : Ilmu yang mempelajari tentang fungsi, mekanisme, sel-sel,dan jaringan maupun organ tubuh
4. Hemodinamik : Prinsip pertukaran energi secara terus-menerus pada tubuhmanusia
5. Hipertensi : Kondisi medis kronis dimana tekanan darah di arterimeningkat
II. Menetukan Masalah1. Mengapa upada bekas pencabutan gigi Pak Alipait belum berhenti berdarah?2. Seberapa Penting tindakan pemeriksaan tekanan darah dan anamnesa?3. Apa hubungan hemostatis dan hemodinamik pada tindakan pencabutan gigi?4. Apa saja prinsip hemodinamik?5. Mengapa drg. Hemawan merasa bersalah terhadap Pak Alipait?6. Resiko apa saja yang dapat terjadi pada pencabutan gigi pasien hipertensi?7. Perlukan dilakukan pendonoran darah pada Pak Alipait?
III. Mengemukakan Hipotesis1. Karena Pak Alipait menderita penyakit hipertensi, tekanan darah di arteri
meningkat, sehingga ketika dilakukan pencabutan, darah yang keluar banyak
dan sulit dihentikan.
- Karena tekanan darah Pak Alipait tidak stabil sehingga timbul gerakanatau gaya yang mendorong darah keluar.
- Karena anastesi lokal yang biasa diberikan mengandung adrenalinsehingga tekanan darah Pak Alipait semakin tinggi.
2. Sangat penting. Sebab anamnesa berfungsi untuk mengetahui riwayatpenyakit, tindakan yang akan dilakukan, serta efek sampingnya.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
4/37
- Penting, karena anamnesa dan pemeriksaan tekanan darah digunakandokter untuk mendiagnosa penyakit dan mengetahui tekanan darah pasien.
3. Jika darah sedang tidak stabil, maka darah akan terus mengalir dan sulitdihentikan.
- Kondisi tubuh yang tidak seimbang menimbulkan efek samping pascapencabutan gigi.
- Heostatis berhubungan dengan tekanan pembuluh darah sehingga dapatmempengaruhi jumlah darah yang keluar setelah pencabutan gigi.
4. Prinsip hemodinamik: integralitas (hubungan manusia dengan lingkungan),resonansi (pengaruh hidup manusia terhadap lingkungan), Helicy (proses
interaksi manusia dengan lingkungan terjadi secara perlahan).
- Kelainan hemodinamik dapat berupa gangguan pada tubuh, baik padaaliran darah maupun keseimbangan cairan elektrolit. Kelainan ini dapat
menyebabkan edema, pendarahan, hiperemia, kongesti, emboli, dan infark.
5. Karena drg. Hemawan telah melakukan kecerobohan dengan tidak melakukananamnesa dan pemeriksaan tekanan darah pasien.
- Karena drg. Hemawan tidak melakukan pencabutan gigi sesuai prosedur.6. Tekanan darah tinggi
- Bisa meninggal karena kehabisan darah- Obat pengencer darah yang dikonsumsi penderita hipertensi dapat
menyebabkan darah merembes terus-menerus
- Gagal ginjal, stroke, gagal jantung7. Tergantung seberapa banyak darah yang keluar.
- Perlu, karena keadaan pasien sudah lemah dan pucat.- Perlu. Namun sebelumnya perlu dilakukan tindakan untuk mengatur
tekanan darah agar stabil dengan menurunkan tingkat ekskresi dan
meningkatkan kestabilan tubuh.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
5/37
IV. Membuat Skema
V. Menetukan Learning Object1. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang fisiologi darah
(komposisi dan golongan darah).2. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami prinsip homeostatis.3. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang anamnesa.4. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami prinsip hemodinamik.5. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami tentang mikrosirkulasi.6. Mahasiswa mampu menjelaskan dan memahami penanganan pendarahan
pasca pencabutan gigi.
Pak Alipait
Gigi
Sudah
Goyang
Drg.
Hemawan
Pemeriksaan
Anamnesa
Pencabutan
Gigi
Pendarahan
Mikrosir-
kulasiPrinsip
Homeo-
statis
Hemo-
dinamik
Penyebab PenangananDonor
Darah
Komposisi
Darah
Golongan
Darah
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
6/37
VI. Sintesa dan Uji Informasi Yang Telah Diperoleh
1. Fisiologi Darah (Komposisi dan Golongan Darah)Fisiologi Darah
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecualitumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan hasil
kimia metabolisme, dan juga pertahanan tubuh terhadap virus dan bakteri.
Darah memiliki warna merah yang berasal dari kandungan oksigen dan
karbondioksida didalamnya.
Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya adalahmengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel diseluruh tubuh. Darah
juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, dan menyangkut zat-zat
sisa metabolism.
Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigendan merah tua apabila kekuranganoksigen. Warna merah pada darah
disebabkan oleh Hb, protein pernafasan yang mengandung besi dalam besi
dalam bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul
oksigen.
Manusia memiliki system peredaran darah tertutup yang berarti darahmengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah
dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa
metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui
pembuluh darah arteri pulmonalis., lalu dibawa kembali ke jantung
melalui Vena Pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan keseluruh tubuh
oleh saluran pembuluh darah Aorta. Darah mengedarkan oksigen
keseluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh Darah
Kapiler.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
7/37
Komposisi Darah
Darah memiliki komposisi yang terdiri atas sekitar 55% cairan darah (plasma)
dan 45% sel-sel darah.Terdapat tiga macam sel darah, yaitu sel darah merah
(eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit).
A. Plasma DarahSekitar 91% plasma darah terdiri atas air.Selebihnya adalah zat terlarut yang
terdiri dari protein plasma (albumin, protrombin, fibrinogen, dan antibodi), garam
mineral, dan zat-zat yang diangkut darah (zat makanan, sisa metabolisme, gas-gas,
dan hormon).Fibrinogen yang ada dalam plasma darah merupakan bahan penting
untuk pembekuan darah jika terjadi luka. Proses pembekuan darah ini akan
dijelaskan pada bahasan selanjutnya.
b. Sel-Sel Darah
Sel-sel darah pada manusia, terdiri atas sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). Dalam sel-sel darah, kandungan sel
darah putih dan keping darah sebanyak 1%, sedangkan sel darah merah sebanyak
99%.
1) Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah
Sel darah merah disebut juga eritrosit. Eritrosit sendiri berasal dari Bahasa
Yunani, yaitu erythros berarti merah dan kytos yang berarti selubung sel. Sel darah
http://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/03/3d-sel-darah-merah.jpg -
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
8/37
merah adalah jenis sel darah yang paling banyak.Bentuknya seperti cakram/
bikonkaf dan tidak mempunyai inti. Ukuran diameter kira-kira 7,7 unit (0,007 mm),
tidak dapat bergerak. Banyaknya kirakira 5 juta dalam 1 mm3 (41/2 juta).
Warnanya kuning kemerahan, karena didalamnya mengandung suatu zat yang
disebut hemoglobin, warna ini akan bertambah merah jika di dalamnya banyak
mengandung oksigen. Bagian dalam eritrosit terdiri dari hemoglobin, sebuah
biomolekul yang dapat mengikat oksigen. Hemoglobin akan mengambil oksigen
dari paru-paru dan insang, dan oksigen akan dilepaskan saat eritrosit
melewati pembuluh kapiler. Warna merah sel darah merah sendiri berasal dari warna
hemoglobin yang unsur pembuatnya adalah zat besi.Pada manusia, sel darah
merah dibuat disumsum tulang belakang, lalu membentuk kepingan bikonkaf.Di
dalam sel darah merah tidak terdapat nukleus. Sel darah merah akan aktif selama
120 hari sebelum akhirnya dihancurkan.
Fungsi Sel darah Merah
1. Sel darah merah berfungsi mengedarkan O2 ke seluruh tubuh. Sel darahmerah akan mengikat oksigen dari paruparu untuk diedarkan ke seluruh
jaringan tubuh dan mengikat karbon dioksida dari jaringan tubuh untuk
dikeluarkan melalui paruparu. Pengikatan oksigen dan karbon dioksida ini
dikerjakan oleh hemoglobin yang telah bersenyawa dengan oksigen yang
disebut oksihemoglobin (Hb + oksigen 4 Hb-oksigen) jadi oksigen diangkut
dari seluruh tubuh sebagai oksihemoglobin yang nantinya setelah tiba di
jaringan akan dilepaskan: Hb-oksigen Hb + oksigen, dan seterusnya.
Hb tadi akan bersenyawa dengan karbon dioksida dan disebut karbon
dioksida hemoglobin (Hb + karbon dioksida Hb-karbon dioksida) yang
mana karbon dioksida tersebut akan dikeluarkan di paru-paru.
2. Berfungsi dalam penentuan golongan darah
3. Eritrosit juga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Ketika sel darah
merah mengalami proses lisis oleh patogen atau bakteri, maka hemoglobin
di dalam sel darah merah akan melepaskan radikal bebas yang akan
menghancurkan dinding dan membran sel patogen, serta membunuhnya.
4. Eritrosit juga melepaskan senyawa S-nitrosothiol saat hemoglobin
terdeoksigenasi, yang juga berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
9/37
melancarkan arus darah supaya darah menuju ke daerah tubuh yang
kekurangan oksigen.
2) Sel darah putih (leukosit)
Sel Darah Putih
Sel darah putih disebut juga Leukosit merupakan unit sistem pertahanan tubuh
yang bergerak aktif. Sel darah Putih (leukosit) sebagian dibentuk di sumsum tulang
(granulosit, monosit, serta sedikit limfosit) dan sebagian lagi di jaringan limfe
(limfosit dan sel-sel plasma). setelah dibentuk, sel-sel ini diangkut dalam darah
menuju ke bagian tubuh yang membutuhkannya.
Fungsi utama dari sel darah putih (leukosit) secara khusus dikirim menuju
daerah yang mengalami infeksi dan mengalami peradangan, dengan demikian sel
darah putih dapat menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap agen-agen
infeksius.
Darah putih sedang menyerang benda asing
http://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/Darah-putih-sedang-menyerang-benda-asing.jpghttp://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/sel-darah-putih.jpghttp://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/Darah-putih-sedang-menyerang-benda-asing.jpghttp://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/sel-darah-putih.jpg -
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
10/37
Sel darah putih (Leukosit) jumlahnya lebih sedikit dalam darah daripada
eritrosit. Sel ini dapat bermigrasi dengan bebas dari pembuluh darah ke jaringan dan
kembali lagi ke pembuluh darah dengan gerakan amuboid. Jumlah rata-rata sel darah
putih (leukosit) dalam sirkulasi berfluktuasi antara 5.000-10.000/mm3 darah.
Eksudat dan fraksi protein dari kerusakan sel dan infeksi jaringan dapat
menyebabkan peningkatan kecepatan produksi sel darah putih (leukosit).
Jenis-Jenis Sel Darah Putih (Leukosit)
Bentuk-bentuk sel darah merah
1. Polimorfonuclear Leukosit
- Netrofil
- Eosinofil
- Basofil
2. Mononuclear Leukosit
- Monosit
- Limfosit
http://prof-oneng.com/wp-content/uploads/2013/04/bentuk2-sel-darah-merah.jpg -
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
11/37
Polimorfonuclear leukosit memiliki struktur granular, karena alasan itu sel-sel
tersebut disebut juga sebagai granulosit atau dalam terminologi klinis disebut poli
karena memiliki inti yang multipel(banyak).Granulosit dan monosit melindungi
tubuh dari organisme penyerang terutama dengan cara memakannya (fagositosis).
Fungsi limfosit berhubungan dengan sistem imun tubuh.
Masa Hidup Sel Darah Putih
Masa hidup granulosit sesudah dilepaskan dari sumsum tulang normalnya
adalah 4 sampai 8 jam dalam sirkulasi darah, dan 4 sampai 5 hari berikutnya berada
dalam jaringan yang membutuhkan. Pada keadaaan infeksi yang berat, masa hidup
keseluruhan sering kali berkurang sampai hanya beberapa jam, karena granulosit
bekerja lebih cepatpada daerah yang terinfeksi dan lebih cepat pula mati akibat
pertarungan dengan agen infeksi.
Monosit juga memiliki masa edar yang singkat, yaitu 10-20 jam dalam darah,
sebelum mengembara melalui membran kapiler menuju ke jaringan.Begitu masuk ke
dalam jaringan, sel-sel ini membengkak sampai ukurannya besar sekali dan menjadi
makrofag jaringan, dalam bentuk ini sel-sel tersebut dapat hidup berbulan-bulan
kecuali bila sel-sel itu dimusnahkan saat melakukan fungsi fagositik.
Limfosit memasuki sistem sirkulasi secara kontinu bersama dengan aliran
limfe dari nodus limfe dan jaringan limfoid lainnya. Setelah beberapa jam, limfosit
keluar dari darah dan kembali ke jaringan dengan cara diapedesis, dan selanjutnya
memasuki limfe dan kembali ke darah lagi. Demikian seterusnya sehingga terjadi
sirkulasi limfosit yang terus menerus di seluruh tubuh. Limfosit memiliki masa
hidup berminggu-minggu atau berbulan-bulan bergantung pada kebutuhan tubuh
akan sel tersebut.
3) Keping darah (trombosit)
Sel trombosit adalah sel tak berinti yang diproduksi oleh sumsum tulang,
yang berbentuk cakram dengan diameter 2-5 ?m. Trombosit dalam darah tersusun
atas substansi fosfolipid yang berfungsi sebagai faktor pembeku darah dan
hemostasis (menghentikan perdarahan). Jumlahnya dalam darah dalam keadaan
normal sekitar 150.000 sampai dengan 300.000 /ml darah dan mempunyai masa
hidup sekitar 1 sampai 2 minggu atau kira-kira 8 hari.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
12/37
Pembentukan trombosit berasal dari Multipotensial Stem Cell menjadiUnipotensial Stem Cell dibantu Trombopoitin. Sel yang paling muda yang
dapat dilihat dengan mikroskop adalah Megakarioblas, Megakarioblas akan
diubah menjadi megakariosit imatur kemudian menjadi megakariosit matur.
Fungsi Trombosit bila tubuh mengalami luka maka trombosit akanberkumpul dan saling melekatkan diri sehingga akan menutup luka tersebut,
trombosit juga akan mengeluarkan zat yang merangsang untuk terjadinya
pengerutan luka sehingga ukuran luka menyempit dan karena mempunyai
zat pembeku darah maka dapat menghentikan perdarahan.
Umur Trombosit
Umur trombosit didalam tubuh sangat pendek yaitu sekitar 8 sampai 10hari, berbeda dengan umur eritrosit sekitar 120 hari serta sangat mudah
terjadi destruksi, apabila trombosit rusak maka akan segera dihancurkan
didalam limpa.
Tranfusi trombosit diperlukan pada kasus-kasus tertentu misalnya :1. Kelainan jumlah trombositJumlah trombosit kurang dari 50.000 / mm3
disebut
Trombositopenia, Hal ini bisa terjadi pada kasus-kasus penyakit misalnya
demam
berdarah (DBD), penyakit ini disebabkan oleh 4 virus dengue yaitu DN-1,
Den-2,
Den-3 dan Den-4 sebagai diagnosa awalnya adalah penurunan jumlah
trombosit
terutama pada hari ke3 dan ke4 dari serangan, Idiopathic Thrombocytopenia
Purpura (ITP).
2. Kelainan Fungsi TrombositKelainan ini terjadi bila Adenosin Difosfat (ADP) dalam trombosit berkurang sehingga agregasi trombosit berkurang.
Hal ini terjadi pada penyakit Lupus Eritematosus (LE), Idiopatik
Trombocytopenia Purpura (ITP), Lekemia limfositik kronik sehingga
menyebabkan jumlah trombosit kurang dari 50.000/mm3 darah.
Sel trombosit sangat mudah rusak apalagi bila berada diluar tubuh,trombosit akan kehilangan fungsinya bila disimpan lebih dari 24 jam
dengan suhu penyimpanan yang tidak sesuai akan mempercepat proses
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
13/37
kerusakan trombosit. Penyimpanan juga akan membentuk mikroagregat,
Untuk itu tranfusi trombosit harus segera dilakukan sesegera mungkin dari
proses pengambilan darah dan apabila disimpan maka harus tidak boleh
lebih dari 3 hari dengan suhu 200c-240c.
Keping darah berfungsi pada proses pembekuan darah. Saat terjadi luka,darah keluar melalui luka tersebut.
Keping darah menyentuh permukaan luka, lalu pecah dan mengeluarkan
trombokinase. Masih ingatkah kamu tentang plasma darah yang
mengandung zat untuk proses pembekuan darah, yaitu protrombin dan
fibrinogen? Trombokinase dibantu dengan ion kalsium akan mengubah
protrombin menjadi trombin. Trombin diperlukan untuk mengubah
fibrinogen menjadi benang-benang fibrin. Luka akan ditutup oleh benang
fibrin yang berupa benang-benang halus, sehingga darah berhenti keluar.
GOLONGAN DARAH
Golongan Darah O-A-B
Di Permukaan eritrosit terdapat antigen tipe A atau tipe B dalam proporsi yangbesar. Tergantung pada cara pewarisannya, maka manusia dapat memiliki kedua
jenis antigen tersebut, salah satu saja, atau tidak sama sekali. Antibodi yang
ditujukan secara spesifik terhadap antigen tersebut hampir selalu ditemukan pada
plasma orang-orang yang tidak memiliki antigen yang dimaksud. Misalnya dalam
plasma seseorang yang eritrositnya tidak memiliki antigen A, terdapat antibodi
terhadap antigen A tersebut. Antibodi ini akan berikatan dengan antigen di
permukaan sel darah merah, melekat pada eritrosit itu, dan menyebabkan aglutinasi
eritrosit. Sehubungan dengan inti antigen-antigen tipe A dan B disebut aglutinogen,
antibodi plasma yang menyebabkan aglutinasi disebut aglutinin. Untuk tujuan
transfusi darah, golongan darah ditentukan berdasarkan pada ada tidaknya
aglutinogen A dan B di dalam eritrosit.
Dalam transfusi darah, darah donor dan resipien digolongkan atas empat
golongan utama dalam sistem O-A-B, yaitu golongan darah O, A , B dan AB.
Golongan darah O tidak memiliki aglutinogen A atau B, golongan darah A memiliki
aglutinogen A, golongan B memiliki aglutinogen B, dan AB memiliki keduanya.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
14/37
Prevalensi golongan darah ini adalah 47% golongan O, 41% golongan A, 7%
golongan B, dan 3% goongan AB.
1. Antigen A dan B (Aglutinogen)
Dua antigen -tipe A dan tipe B terdapat pada permukaan sel darah. Antigen-
antigen inilah (yang disebut juga aglutinogen karena mereka seringkali
menyebabkan aglutinasi sel darah) yang menyebabkan reaksi transfusi. Bila antigen-
antigen ini diturunkan, seseorang dapat tidak mempunyai antigen tersebut di dalam
selnya, atau hanya satu, atau sekaligus mempunyai keduanya
2. Golongan Darah O-A-B yang Utama
Pada transfusi darah, donor darah dan darah resipien normalnya
diklasifikasikan ke dalam empat tipe O-A-B utama, bergantung pada ada atau
tidaknya kedua aglutinogen, yaitu aglutinogen A dan B. Bila tidak terdapat
aglutinogen A ataupun B, golongan darahnya adalah golongan O. Bila hanya
terdapat aglutinogen tipe A, darahnya adalah golongan A. Bila hanya terdapataglutinogen tipe B, darahnya adalah golongan B. Dan bila terdapat aglutinogen A
dan B, darahnya adalah golongan AB (Azmielvita, 2009).
Jika aglutinogen A tidak terdapat di dalam eritrosit seseorang, maka di dalam
plasmanya akan terdapat aglutinin anti-A, begitu pula sebaliknya. Aglutinin mulai
dibentuk pada usia 2 sampai 8 bulan. Aglutinin adalah globulin plasma dan seperti
antibodi lainnya, dibentuk oleh sel-sel plasma.
Menurut Alrasyid (2010) golongan darah manusia ditentukan berdasarkan
jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:
1) Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap
antigen B dalam serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif
hanya dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-
negatif.
2.) Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel
darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
15/37
darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima
darah dari orang dengan golongan darah B negative atau O negatif.
3.) Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan
antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B.
Sehingga, orang dengan golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari
orang dengan golongan darah A-B-O apapun dan disebut resipien universal. Namun,
orang dengan golongan darah AB-positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali
pada sesama AB-positif.
4.) Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi
memproduksi antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan
darah O-negatif dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah
A-B-O apapun dan disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah
O-negatif hanya dapat menerima darah dari sesama O-negatif.
Golongan Darah Rhesus (Rh)
Sama seperti sistem golongan darah O-A-B, sistem Rh juga penting dalam
transfusi darah. Perbedaan utama antara sistem O-A-B dan sistem Rh adalah sebagai
berikut: Pada sistem O-A-B, aglutinin bertanggung jawab atas timbulnya reaksi
transfusi yang terjadi secara spontan, sedangkan pada sistem Rh, reaksi aglutinin
spontan hampir tak penah terjadi.
Sistem Rhesus merupakan suatu sistem yang sangat kompleks. Masih banyak
perdebatan baik mengenai aspek genetika, nomenklatur maupun interaksi
antigeniknya. Rhesus positif (rh positif) adalah seseorang yang mempunyai rh-
antigen pada eritrositnya sedangkan Rhesus negatif (rh negatif) adalah seseorang
yang tidak mempunyai rh-antigen pada eritrositnya. Antigen pada manusia tersebut
dinamakan antigen-D, dan merupakan antigen yang berperan penting dalam
transfusi. Tidak seperti pada A-B-O sistem dimana seseorang yang tidak mempunyai
antigen A/B akan mempunyai antibodi yang berlawanan dalam plasmanya, pada
sistem Rhesus pembentukan antibodi hampir selalu terjadi apakah itu ketika
transfusi atau kehamilan. Sistem golongan darah Rhesus merupakan antigen yang
terkuat bila dibandingkan dengan system golongan darah lainnya.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
16/37
Jika darah tercampur secara salah sehingga aglutinin anti-A atau anti-B
bercampur dengan eritrosit yang mengandung aglutinogen A atau B, maka eritrosit
mengalami aglutinasi melalu proses sebagai berikut : aglutinin mlekatkan diri ke sel
darah merah, dan karena terdapat dua tempat perekatan (IgG) atau sepuluh (IgM),
maka satu aglutinin dapat melekat pada dua eritrosit atau lebih pada waktu yang
sama, dan eritrosit melekat satu sama lainnya. Perlekatan ini akan menyebabkan
tersumbatnya pembuluh darah kecil di seluruh sistem sirkulasi, dan dalam beberapa
jam atau hari, sel-sel leukosit yang bersifat fagositik dan sistem retikulo-endotel
akan menghancurkan sel-sel yang mengalami aglutinasi ini, dan hemoglobin
dibebaskan ke dalam darah.
Jenis golongan darah perlu ditentukan terlebih dahulu sebelum dilakukan
transfusi darah, baik pendonor maupun resipien. Eritrosit dalam hal ini diencerkan
dengan larutan garam, satu bagian dicampur dengan aglutinin Anti-A dan sebagian
lagi dicampur dengan anti-B. Setelah beberapa menit, campuran ini dilihat dibawah
mikroskop. Jika eritrosit menggumpal, maka telah terjadi reaksi antigen-antibodi.
Darah golongan O tidak akan mengalami aglutinasi, golongan darah A akan
menggumpal pada pemberian aglutinin anti-A, golongan darah B akan menggumpal
pada aglutinin anti-B, dan golongan AB akan menggumpal di kedua jenis aglutinin.
2. Prinsip HomeostatisPrinsip Homeostatissuatu mekanisme didalam tubuh suatu organisme yang
dalam keadaan setimbang atau stabil.
Konsep Homeostatis1. Eksternal- Plasma- Cairan- Ekstraselular
2. Internal- Konsentrasi molekul gizi- Konsentrasi O2 dan CO2- Konsentrasi zat sisa- PH
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
17/37
- Konsentrasi air dan garam- Suhu- Volume dan Tekanan
2 jenis keadaan konstan dalam homeostatis- Sistem Tertutup Merupakan Keseimbangan StatisDimana keadaan tidak berubah- Sistem Terbuka Merupakan Keseimbangan Dinamik Dimana keadaan konstan
walaupun system ini terus berubah
Homeostatis adalah kemampuan sistem untuk mengatur lingkungan dalam
mempertahankan kondisi konstan atau stabil. Pada homeostasis organ-organ seperti
paru-paru, jantung, pembuluh darah, ginjal, pencernaan, hormon, dan syaraf
bekerjasama melakukan fungsinya.
Sistem-sistem yang terlibat :
Transportasi Perolehan sumber nutrien Pembuangan sisa metabolisme Kontrol oleh syaraf dan hormon Reproduksi
Homeostasismerujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan
kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis
merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi
dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme.
Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.
Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis yaitu
1. Sistem tertutup - Keseimbangan statis
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
18/37
Dimana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
2. Sistem terbuka - Keseimbangan dinamikDimana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah
contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
Organisme mempunyai 2 lingkungan yaitu:
1. Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secarakeseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-
organisme (biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik).
2. Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yangterdiri dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk
badan.
Biotik ialah komponen hidup yang meliputi semua organisme hidup. Contoh
komponen biosis ialah:
Manusia Tumbuhan Hewan
Abiotik ialah komponen mati seperti:
Suhu Nilai pH Cahaya Kelembapan Topografi Iklim
Sel tubuh mengambil nutrien dari larutan di sekitarnya misalnya plasma atau
cairan ekstravaskuler lainnya. Batas konsentrasi bervariasi tergantung pada
kebutuhan jaringan. Konsep pengaturan tersebut telah diajukan 100 tahun yang lalu
oleh Claude Bernard dan oleh W.N. Cannon pada tahun 1920 dengan istilah
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
19/37
homeostasis. Definisi homeostasis adalah proses pengaturan berbagai kondisi
fisiologis yang membantu mempertahankan keadaan normal, jika kondisi tersebut
terganggu.
Biological Homeostasis
Pemeliharaan homeostasis tentang kondisikondisi jasmani internal di dalam
batas dapat di tolerir adalah satu karakteristik pokok makhluk hidup. Homeostasis
tergantung pada interaksi dan tindakan yang dinamis sejumlah badan sistem. Faktor
seperti temperatur, berkadar garam, kadar keasaman, bahan gizi lebih dan
memboroskan ukuran semua mempengaruhi suatu kompleks kemampuan organisme
untuk menopang hidup.
Suatu keuntungan dari peraturan homeostasis adalah pengendalian suatu
organisme untuk berfungsi secara efektif di suatu jangkauan luas dari kondisi
kondisi lingkungan. Sebagai contoh, ectoterms cenderung untuk menjadi melunak
pada temperatur rendah, sedang suatu endoterms co-located mungkin secara penuh
aktif. Stabilitas yang berkenaan dengan panas itu datang sejak suatu pengatur
otomatis sistem memerlukan energi tambahan. Satu alasan mengapa ular boleh
makan hanya sekali seminggu adalah bahwa mereka menggunakan sangat sedikit
energi untuk memelihara homeostasis.
Kendali Mekanisme
Semua mekanisme kendali homeostasis sedikitnya tiga komponen saling
tergantung untuk variabel yang sedang diatur. Sel yang peka rangsangan menjadi
komponen yang merasakan, yang memonitor dan bereaksi terhadap perubahan di
lingkungan itu. Ketika sel yang peka rangsangan pikiran sehat adalah suatu stimulus,
mengirimkan informasi kepada pusat kendali, komponen yang menetapkan cakupan
dimana suatu variabel dirawat. Pusat kendali menentukan suatu tanggapan sesuai
kepada stimulus itu. Hasil tanggapan itu memberi makan kepada sel yang peka
rangsangan yang manapun penambahan itu dengan umpan balik positif atau
penekanan dengan umpan balik negatif.
Ketidakseimbangan Homeostasis
Banyak penyakit diakibatkan oleh gangguan homeostasis, suatu kondisi
mengenal sebagai ketidakseimbangan homeostasis. Seperti berbagai zaman, tiap tiap organisme akan kehilangan efisiensi dalam sistem kontrolnya. Pemborosan yang
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
20/37
secara berangsurangsur mengakibatkan suatu lingkungan internal tidak stabil yang
meningkatkan resiko untuk penyakit. Sebagai tambahan, ketidakseimbangan
homeostasis adalah juga bertanggungjawab untuk perubahan fisik dihubungkan
dengan mengeram. Lebih serius lagi dibanding penyakit dan karakteristik lain
mengeram, apakah kematian. Kegagalan hati telah dilihat jika umpan balik negatif
mekanisme nominal telah meliputi, dan umpan balik positif mekanisme bersifat
merusak yang kemudian berlebih.
Variasi Homeostasis
Teori energi yang dinamis untuk anggaran oerganisasi yang berkenaan dengan
metabolisme menggambarkan struktur satu atau lebih cadangan di dalam suatu
organisme. Perumusannya didasarkan pada tiga format homeostasis:
Homeostasis kuat adalah jika cadangan dan struktur tidak berubah didalam komposisi. Karena jumlah struktur dan cadangan dapat bertukar- tukar, ini
mengizinkan perubahan dalam komposisi dari badan utuh sebagai diterangkan oleh
teori anggaran energi yang dinamis.
Homeostasis lemah adalah dimana perbandingan dari sejumlah strukturdan cadangan menjadi tetap sepanjang ketersediaan makanan tetap, bahkan ketika
organisme tumbuh. Alat alat ini yang keseluruhan komposisi badan adalah tetap
selama pertumbuhan di dalam lingkungan tetap.
Homeostasis struktural berarti bahwa sub individu struktur tumbuhselaras dengan keseluruhan individu, proporsi sanak keluarga tetap.
Homeostasis Reaktif
Contoh penggunaan: homeostasis reaktif adalah suatu tanggapan segera bagi
suatu tantangan homeostasis seperti predator. Bagaimanapun, dimanapun
homeostasis mustahil tanpa reaksi, sebab homeostasis adalah reaksi umpan balik.
Ungkapan homeostasis reaktifsecara singkat yaitu : reaksi timbal balik yang
menjaga kestabilan homeostatis. Yaitu pendirian ulang suatu titik homeostatis yang
tidak dikacaukan oleh suatu titik terpisah.
Tekanan Homeostasis
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
21/37
Para sosiolog dan psikolog boleh mengacu pada cara menekan homeostasis,
kecenderungan suatu populasi atau perorangan untuk tinggal bertahan pada suatu
tingkatan tekanan tertentu, sering membangkitkan tiruan menekankan jika yang
dialami tingkatan tekanan bukanlah cukup.
Jean Francois Lyotard, ahli teori modern telah menerapkan istilah ini ke
masyarakat pusat kuasa bahwa ini jenis yang diatur oleh suatu prinsip
homeostasis. Sebagai contoh hirarki yang ilmiah, yang kadang kadang
mengabaikan suatu penemuan baru radikal yang bertahun tahun sebab itu
masyarakat sebelumnya menerima normanorma.
Sisa Homeostasis
Andrew, pembuat barangbarang tembikar telah menggunakan istilah barang
sisa pada homeostasis berhubungan dengan ketiadaan netto yang diperoleh dari
teknologi penghematan energi.
Tahun 2007, studi mengakui temuan yang menunjukkan secara klinis bersifat
percakapan homeostasis dimana orangorang seperti pasangan memadatkan pidato
atau suara mereka yang terbanyak bahwa mereka benar benar lebih buruk pada
informasi roman yang berkomunikasi dibanding orang asing, selagi tidak sedang
menyadari akan masalah ini.
Metabolisme Homeostasis
Beberapa obat herbal atau kedokteran relah mengenalkan berbagai fungsi
sebagai pengatur berkenaan dengan metabolisme tidak beracun yang dapat
tingkatkan berkenaan dengan metabolisme homeostasis selama stress.
Homeostasis sudah cukup terkenal, namun terdapat berbagai homeostasis
biokimia misalnya proses buffer cairan tubuh akibat adanya asam atau alkali, atau
pengaturan konsentrasi glukosa plasma. Selama kondisi lingkungan sel normal,
maka sel akan berfungsi sebagaimana mestinya. Karena alur metabolisme terdiri dari
sejumlah reaksi yang dikatalisasi oleh enzim maka pengaturan metabolisme lebih
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
22/37
menyangkut perubahan aktivitas enzim. Terdapat empat faktor yang mempengaruhi
jalannya metabolisme dalah tubuh adalah :
a. Ketersediaan substratb. Pemindahan produkc. Ketersediaan kofaktord. Pengaturan umpan balik yang terkait dengan jumlah produk dan aktivitas
enzim
Homeostasis Fisiologis
Homeostasis fisiologis dalam tubuh manusia dapat dikendalikan oleh sistem
endokrin dan saraf otonom. Prosesnya terjadi melalui empat cara, yaitu :
a. Pengaturan DiniSistem ini terjadi secara otomatis pad orang yang sehat. Contohnya : proses
pengaturan fungsi organ tubuh
b. KompensasiTubuh akan cenderung bereaksi terhadap ketidaknormalan yang terjadi
didalamnya. Misalnya apabila secara tibatiba lingkungan menjadi dingin,mak pembuluh darah perifer akan mengalami konstriksi dan merangsang
pembuluh darah bagian dalam untuk meningkatkan kegiatan (misalnya
menggigil) yang dapat menghasilkan panas sehingga suhu tubuh tetap
stabil, pelebaran pupil untuk meningkatkan persepsi visual pada saat terjadi
ancaman terhadap tubuh, dan peningkatan keringat untuk mengontrol
kenaikan suhu tubuh.
c. Umpan Balik NegatifProses ini merupakan penyimpangan dari keadaan normal. Dalam keadaan
abnormal, tubuh secara otomatis akan melakukan mekanisme umpan balik
untuk menyeimbangkan penyimpanan yang terjadi.
d. Umpan Balik untuk Mengkoreksi Ketidakseimbangan FisiologisContoh : apabila seseorang mengalami hipoksia akan terjadi proses
peningkatan denyut jantung untuk membawa darah dan oksigen yang cukup
ke sel tubuh.
Contoh homeostasis :
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
23/37
- Apabila cuaca panas, sistem kulit akan merespon dengan mengeluarkan
keringat melalui kelenjar keringat pada epidermis kulit untuk mencegah kulit
untuk mencegah suhu darah meningkat, pembuluh darah akan menembang
untuk mengeluarkan panas ke sekitarnya, halini juga menyebabkan kulit
bewarna merah.
- Apabila kadar glukosa dalam darah telah habis atau berkurang dari jumlah
tertentu, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi
glikogen menjadi glukosa supaya dapat digunakan sebagai tenaga untuk
berkontraksi otot.
3. Anamnesa
Anamnesa merupakan tanya - jawab dengan pasien atau keluarga terdekat
pasien yang berupa wawancara untuk mengetahui keluhan dan riwayat penyakit
pasien.
Anamnesa adalah suatu kegiatan wawancara antara pasien dengan dokter atau
tenaga profesi kesehatan lainnya untuk memperoleh tentang keluhan-keluhan dan
penyakit yang didertita oleh pasien.
Tujuan dari Anamnesa
Memperoleh data atau informasi tentang permasalahan yang sedangdialami atau diderita oleh pasien
Membangun hubungan yang baik antara dokter, perawat, dan pasien
Jenis-jenis Anamnesa
Auto AnamnesaAnamnesa langsung yang didapat dari keluhan pasien
Allo AnamnesaAnamnesa yang didapat dari keterangan tidak langsung misalnya masihdibawah umur atau tidak sadarkan diri
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
24/37
Persiapan Anamnesa
Keterangan Proses
Meliputi : Bagaimana cara berkomunikasi dengan pasien, menggali dan
mendapatkan riwayat pasien, kemampuan verbal dan non verbal yang digunakan,
dan cara menciptakan suatu hubungan dengan pasien
Keterangan Isi
Keterangan mengenai isi pokok dari pertanyaan atau respon yang diberikan
kepada pasien
Keterangan Perseptual
Yakni apa yang dipikirkan dan yang dirasakan akan memperngaruhi
pembuatan keputusan internal
Untuk melakukan anamnesis yang baik dan mendapatkan riwayat penyakit
yang lengkap, kita harus mampu menggali informasi riwayat penyakit pasien yang
memiliki tendensi perdarahan yang meliputi :
Bila telah diketahui sebelumnya memiliki tendensi perdarahan Mempunyai kelainan-kelainan sistemik yang berkaitan dengan gangguan
hemostasis (pembekuan darah)
Pernah dirawat di RS karena perdarahan Spontaneous bleeding, misalnya haemarthrosis atau menorrhagia dari
penyebab kecil
Riwayat keluarga yang menderita salah satu hal yang telah disebutkan diatas, dihubungkan dengan riwayat penyakit dari pasien itu sendiri
Mengkonsumsi obat-obatan tertentu seperti antikoagulan atau aspirin Penyebab sistemik seperti defisiensi faktor pembekuan herediter,misalnya
von Willebrands syndrome dan hemofilia
Kita perlu menanyakan apakah pasien pernah diekstraksi sebelumnya, dan
apakah ada riwayat prolonged bleeding (24-48 jam) pasca ekstraksi. Penting untuk
kita ketahui bagaimana penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi gigisebelumnya. Apabila setelah diekstraksi perdarahan langsung berhenti dengan
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
25/37
menggigit tampon atau dengan penjahitan dapat disimpulkan bahwa pasien tidak
memiliki penyakit hemoragik. Tetapi bila pasca ekstraksi gigi pasien sampai dirawat
atau bahkan perlu mendapat transfusi maka kita perlu berhati-hati akan adanya
penyakit hemoragik.
Bila ada riwayat perdarahan dalam (deep haemorrhage) didalam otot,
persendian atau kulit dapat kita curigai pasien memiliki defek pembekuan darah
(clotting defect). Adanya tanda dari purpura pada kulit dan mukosa mulut seperti
perdarahan spontan dari gingiva, petechiae .
Setelah mengetahui data-data pasien, seperti nama lengkap, jenis kelamin,
umur, alamat, pekerjaan, perkawinan, agama, dan suku bangsa., terdapat beberapa
tata cara yang dikenal dengan istilah secret seven and fundamental four.
Secret seven :
Onset : sejak kapan keluhan dirasakan Lokasi : dimana rasa sakit keluhan tersebut Kronologis : bagaimana cerita tentang sakit hingga bisa seperti ini Kualitas : rasa sakit dan keluhan pasien seperti apa Kuantitas : seberapa sering keluhan menyerang pasien Keluhan-keluhan lain Faktor modifikasi: faktor yang memperberat atau memperingan keluhan
pasien. Juga dibagi menjadi faktor risiko dan faktor prognostik. Faktor
risiko merupakan faktor-faktor yang meningkatkan kemungkinan
terjadinya suatu penyakit, sedangkan faktor prognostik adalah faktor-
faktor yang mempengaruhi suatu penyakit atau hasil.
Fundamental four :
Present history : keluhan utama, yaitu alasan utaa yangmenyebabkan pasien memeriksakan diri atau dibawa keluarganya ke
dokter atau rumah sakit. Keluhan utama merupakan titik tolak penelusuran
informasi mengenai penyakit
Past health history : keluhan seputa apakah dulu pernah mengalamisakit seperti ini, penyakit lain, operasi, ataupun jenis obat lain yang pernahdikonsumsi.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
26/37
Family health history : apakah ada keluarga atau kerabat dekat yangpernah mengalami gangguan yang sama.
Personal social history : pertanyaan mengenai tempat bekerja, polamakan, aktivitas, perokok atau tidak, dan pernah meminum minumandengan kadar alkohol tinggi atau tidak.
4. Prinsip HemodinamikHemodinamik adalah ilmu yang mempelajari pergerakan darah dalam tubuh.
Secara sederhana dapat diartikan bahwa hemodinamik adalah segala sesuatu yang
berkaitan dengan volume, jantung dan pembuluh darah di dalam tubuh.
Prinsip Hemodinamik
1. Prinsip IntegralitasPrinsip utama dalam hubungan antara manusia dengan lingkungannya yang
tidak dapat dipisahkan dan saling menguntungkan. Perubahan proses ini terjadi
secara terus menerus karena adanya interaksi manusia dengan lingkungan yang
saling mempengaruhi
2. Prinsip ResonansiPrinsip bahwa proses kehidupan manusia selalu berirama dan frekuensinya
bervariasi, mengingat manusia memiliki pengalaman berinteraksi dengan lingkungan
3. Prinsip HelicyPrinsip bahwa setiap perubahan dalam proses kehidupan manusia berlangsung
perlahan-lahan dan terdapat hubungan antara manusia dengan lingkungannya.
Komponen hemodinamik meliputi tiga komponen utama, yaitu;
1. Volume (darah dan cairan) sebagai isi
2. Pembuluh darah (arteri, vena dan kapiler) sebagai pipa
3. Jantung sebagai pompa
Komponen kerja hemodinamik ini dapat diumpamakan seperti seperangkat
pompa air karena sistem kerjanya sangat mirip. Selain sistem kerjanya, gangguannya
pun tidak jauh berbeda. Gangguan pada komponen kerja hemodinamik ini terjadi
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
27/37
ketika komponen hemodinamik tetap bekerja, namun tidak ada darah yang mengalir
di dalamnya. Gangguan seperti ini dapat kita klasifikasikan sebagai Pulseless
Electrical Activity dalam prinsip hemodinamika.
PENILAIAN HEMODINAMIK
Secara sederhana komponen tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
- Nadi
Merupakan hasil dari cardiac output. Cardiac output dihasilkan dari
mekanikal jantung, mekanikal jantung ditentukan oleh volume dan otot jantung,
sehingga jika nadi tidak normal berarti akar permasalahannya berada pada volume
atau pompanya. Cek dan koreksi cairannya serta perbaiki pompanya.
Pada management pre-hospital, nilai tekanan darah dapat diprediksi hanya
dengan nadi tanpa harus menggunakan tensi meter. Ketika anda dapat meraba nadi
radialis pasien berarti tekanan sistolik berkisar diatas 90 mmHg, jika yang teraba
hanya nadi karotisnya berarti tekanan sistoliknya hanya berkisar 80 mmHg. Pada
nadi, kita dapat menilai ada tidaknya, normal atau abnormal, dan kuat atau lemahnya
nadi
- Tekanan darah
Tekanan darah merupakan hasil dari cardiac output. Yang perlu diingat dan
diperhatikan disini selain apakah tekanan darah masih dalam rentang normal atau
tidak adalah berapa nilai tekanan nadinya, semakin menyempit atau melebar
merupakan tanda awal dari kondisi pasien yang akan masuk pada kondisi syok. Satu
lagi pada pengkajian ini adalah MAP (Mean Arterial Pressure atau disebut sebagai
tekanan rata-rata arteri. Nilainya berkisar 70-100 mmHg).
Hal ini juga sangat penting, penurunan atau peingkatan nilai MAP dari normal
merupakan indikasi prognosis pasien yang kurang baik. MAP yang rendah dari 60
mmHg menandakan perfusi organ/ jaringan yang menurun yang berdampak pada
kondisi iskemik sedangkan yang lebih dari 100 mmHg mengarahkan pada tingginya
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
28/37
tekanan pada jaringan atau organ, ini tentunya akan membawa dampak yang besar
pula pada jaringan.
- Heart Rate atau denyut jantung
Heart rate merupakan hasil dari aktivitas listrik jantung yang dipengaruhi oleh
sistem konduksi dan elektrolit. Normalnya adalah antara 60-100 kali/ menit pada
dewasa. Rate dibawah 60 atau diatas 100 merupakan indicator penting adanya tanda
dari gangguan hemodinamik.
Pada gangguan hemodinamik awal umumnya dapat di deteksi dengan menilai
heart rate, misalkan adanya kondisi kekurangan cairan / hipovolum maka
mekanisme kompensasi tubuh dengan cara menaikkan heart rate yang juga
berdampak pada meningkatnya denyut nadi. Selanjutnya nadi akan berkontriksi
dengan harapan darah dimaksimalkan ke jantung, otak dan paru. Mekanisme ini
dijelaskan pada Renin, Angiotension, Aldosterol System (RAA System).
- Perfusi perifer; warna kulit, CRT, kelembaban dan suhu badan
Hemodinamik sangat berkaitan erat dengan komponen sirkulasi. Pendekatan
trauma Circullation berada pada urutan ketiga setelah airway dan Breathing
sedangkan pada management henti jantung berada pada komponen pertama.
Pada trauma misalnya, penilaian komponen C ini tidak hanya mengecek
nadi dan perdarahan tapi juga mengecek CRT, warna kulit dan suhu tubuh. Hal ini
dilakukan karena jika hemodinamik baik maka perfusi jaringan di perifer / kapiler
juga baik dan demikian sebaliknya. Jika ditemukan CRT lebih dari 2 detik, warna
kulit pucat serta suhu tubuh yang teraba pucat dan dingin menandakan adanya
gangguan perfusi yang biasa disebut syok. Tanda ini biasanya mengarahkan pada
adanya gangguan volume.
- Pernapasan
Walaupun hemodinamik identik dengan jantung, cairan dan pembuluh darah,
bukan berarti kita melupakan organ vital lainnya seperti paru dan otak. Hal ini bisa
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
29/37
dijelaskan secara sederhana bahwa darah yang dialirkan melaui sistem sirkulasi ke
jaringan berisi oksigen sebagai kebutuhan vital sel.
Gangguan pada distribusi cairan memberikan dampak pula pada jumlah
oksigen yang disuplai ke sel dan jaringan, akibatnya dapat terjadi penimbunan CO2.
Sebagaimana kita ketahui bahwa salah satu yang merangsang manusia untuk
bernapas adalah tingginya kadar CO2 didalam darah. Pada pasien yang mengalami
gangguan hemodinamik, akan terlihat takipnoe / pernapasan diatas 20x permenit
pada dewasa, akan tetapi pada kondisi yang lanjut, dimana tubuh tidak mampu lagi
berkompensasi pernapasan, lambat laun akan menurun hingga apnoe.
- Produksi urine
Sama halnya dengan paru dan organ lain, ginjal dapat mengekspresikan
gangguan hemodinamik yang sedang terjadi. Produksi urine normal pada dewasa
berkisar antara 0,5 1 cc /kgBB/jam, angka inilah yang merupakan salah satu
indikator yang sangat penting saat menilai hemodinamik pasien. Pasien yang
mengalami hipovolume akan memproduksi urine yang sangat sedikit hingga anuria.
Mekanisme ini merupakan respon fisiologis tubuh pada RAAS, dimana terjadi
peningkatan reabsorbsi natrium dan juga O di ginjal, di sisi lain juga karena
terjadinya vasokontrik pembuluh darah di ginjal sehingga aliran darah menuju ginjal
berkurang.
- GCS
Glasgow Coma Scale adalah indikator penting berikutnya. Walaupun pada
gangguan hemodinamik awal, perubahan GCS biasanya tidak ditemukan. Adanyapenurunan nilai GCS mengindikasi bahwa kondisi gangguan hemodinamik sudah
berlangsung lama atau bisa juga belum lama akan tetapi berlangsung secara drastis.
Penurunan GCS yang drastis membutuhkan tindakan penanganan yang segera,
terpadu dan terintegrasi.
Indikator perubahan hemodinamik yang perlu segera ditangani yang disebut
sebagai hemodinamik unstable, yaitu:
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
30/37
- hipotensi
- penurunan kesadaran
- chest pain
- sesak napas
- adanya congestive heart failure
5. MikrosirkulasiMikrosirkulasi dari setiap organ diatur secara khusus untuk melayani organ
kebutuhan. Secara umum, masing-masing nutrisi organ arteri cabang memasuki
enam hingga delapan kali sebelum arteri menjadi cukup kecil untuk dapat disebut
arteriola, yang umumnya memiliki diameter internal hanya 10-15 micrometers. Lalu
arteriola sendiri bercabang dua sampai lima kali, mencapai diameter 5-9 mikrometer
pada tujuan dimana mana keduanya menyuplai darah ke kapiler. Arteriola sangat
berotot, dan garis tengahnya dapat mengubah manyfold. Metarterioles (arteriola
terminal) tidak memiliki mantel otot yang terus-menerus, namun mengelilingi serat
otot polos pembuluh darah di intermiten poin. Pada titik di mana masing-masing
kapiler sejati berasal dari metarteriole, yang halus serat otot biasanya mengelilingi
kapiler. Ini disebut sfingter precapillary. Sfingter ini dapat membuka dan menutup
pintu masuk ke kapiler. Pada venula lebih besar dari arteriola dan memiliki otot yang
jauh lebih lemah mantel. Namun harus diingat bahwa tekanan dalam venula jauh
kurang dari itu dalam arteriola, sehingga masih dapat kontrak venula cukup
meskipun lemah otot. Ini susunan khas tempat tidur kapiler tidak ditemukan di
semua bagian tubuh; Namun, beberapa pengaturan serupa melayani tujuan yang
sama. Paling penting, metarterioles dan sfingter precapillary berada dalam hubungan
dekat dengan jaringan mereka layani. Oleh karena itu, kondisi lokal dari jaringan-
konsentrasi nutrisi, produk akhir dari metabolisme, ion hidrogen, dan sebagainya-
dapat menyebabkan langsung efek pada pembuluh mengendalikan aliran darah lokal
di setiap daerah jaringan kecil.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
31/37
Empat Primer hidrostatik dan osmotik koloid ditentukan oleh gerakan fluida
melalui membran kapiler. Kekuatan-kekuatan ini disebut "Kekuatan Starling" :
1)Tekanan kapiler (Pc), yang cenderung memaksa cairan keluar melaluimembran kapiler.
2)Tekanan fluida yang interstisial (PIF), yang cenderung untuk memaksacairan ke dalam melalui kapiler membran ketika pif positif tetapi keluar
ketika Pif adalah negatif.
3)Kapiler tekanan osmotik koloid plasma (Pp), yang cenderung menyebabkanosmosis cairan batin melalui membran kapiler.
4)Fluida koloid interstisial tekanan osmotik (PIF), yang cenderungmenyebabkan fluida osmosis luar melalui membran kapiler.
Sistem sirkulasi berperan dalam homeostasis dengan berfungsi sebagai system
transportasi tubuh.pembuluh darah mengangkut dan mendistribusiakan darah yang
dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan tubuhn akan O2 dan nutrient,
menyingkirkan zat-zat sisa dan penyampaian sinyal hormone. Arteri yang sangat
elastis mengangkut darah dari jantung ke jaringan dan berfungsi sebagai reservoir
tekanan untuk terus mendorong darah ke depan sewaktu jantung sedang mengalami
relaksasi dan pengisisan. Tekanan darah arteri rata-rata diatur secara ketat agar
penyampaian darah ke jaringan adekuat. Jumlah darah yang mengalir melalui
jaringan bergantung pada kaliber arteriol (pembuluh yang banyak mengandung otot)
yang memperdarahi jaringan tersebut. Kaliber arteriol dapat diubah-ubah sehingga
distribusi curah jantung dapat secara terus menerus disesuaikan untuk secara
maksimum memenuhi kebutuhan tubuh setiap saat. Kapiler, yaitu pembuluh
berdinding tipis dan berpori-pori, merupakan tempat sesungguhnya untuk pertukaran
antara darah dan jaringan di sekitarnya. Vena yang sangat lentur mengembalikan
darah ke jantung dan juga berfungsi sebagai reservoir darah.
Semua darah yang dipompa oleh sisi kanan jantung mengalir ke paru untk
menyerap O2 dan mengeluarkan CO2. Darah yang dipompa oleh sisi kiri jantung
dibag-bagi dalam berbagai perbandingan ke organ-organ sistemik melalui
pembuluh-pembuluh yang tersusun paralel dan bercabang dari aorta. Susunan ini
memastikan bahwa semua orga meneriman darah dengan komposisi yang sama yaitu
sebuah organ tidak menerima darah sisa yang telah melintasi organ lain. Karena
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
32/37
susunan paralel ini , aliran darah melalui setiap rgan sistemik dapat disesuaikan
dengan independen tanpa secara langsung mempengaruhi aliran darah yang
melewati organ lain.
Aliran darah melalui pembuluh bergantung pada gradien tekanan dan
resistensi vaskuler. Sirkulasi sistemik dan paru masing-masing terdiri dari system
pembuluh yang tertutup.
Mikrosirkulasi terdiri dari arteriola, kapiler, venula.
Arteri dan Arteriol
Dinding semua arteri terbuat dari lapisan luar jaringan ikat, adventitia; lapisan
tengah daripada otot polos, media; dan lapisan dalam, intima terbuat dari
endothelium dan didasari jaringan ikat. Dinding aorta dan arteri yang berdiameter
besar relatif mengandung banyak jaringan elastik. Dinding ini diregang selama sistol
dan mengalami recoil pada waktu diastol. Dinding arteriol mengandung lebih sedikit
jaringan elastik tetapi lebih banyak otot polos. Otot dipersarafi oleh serat saraf
adrenergik, yang merupakan vasokonstriktor dalam fungsinya dan pada beberapa
keadaan oleh serat kolinergik yang mendilatasi pembuluh. Arteriol adalah tempat
utama tahanan terhadap aliran darah dan sedikit perubahan pada garis tengahnyamembuat perubahan besar dalam tahanan perifer total.
Kapiler
Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil, kadang-kadang
disebut metarteriol, dan ini selanjutnya memberikan ke kapiler. Dalam beberapa
lapisan vaskular yang telah dipelajari secara rinci, metarteriol dihubungkan langsung
dengan venula oleh suatu pembuluh ramai kapiler (thoroughfare vessel) dan kapiler
asli suatu jalinan anastomose pada sisi cabang pembuluh ramai ini. Lubang kapiler
asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot polos sfingter prekapiler. Tidak jelas
apakah metarteriol dipersarafi, dan tampaknya bahwa sfingter prekapiler tidak
dipersarafi. Meskipun demikian, tentu saja mereka berespons terhadap bahan
vasokontriktor baik lokal maupun yang beredar. Diameter kapiler asli pada ujung
arteri kira-kira 5 mm dan 9 mm pada ujung vena. Bila sfringter berdilatasi, diameter
kapiler cukup untuk dilalui sel darah umtuk diperas satu per satu. Ketika melalui
kapiler, sel darah merah menjadi berbentuk bidal atau parasut, dengan aliran
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
33/37
mendorong pusat sel darah merah lebih ke depan dibandingkan pinggirnya.
Konfigurasi ini muncul secara sederhana karena tekanan pada pusat pembuluh,
terlepas dari apakah ada atau tidak ada ujung sel darah merah berkontak dengan
dinding kapiler.
Pada orang dewasa, luas total semua dinding kapiler dalam tubuh melebihi
6300 mm3. Dinding, yang tebalnya sekitar 1 mikrometer, terbuat dari satu lapis sel
endotel. Struktur dinding bervariasi dari satu organ ke organ lain.di banyak jaringan
vaskular, termasuk jaringan otot rangka, jantung, dan otot polos, taut antara sel
endotel memungkinkan lewatnya molekul yang berdiameter sampai 10 nanometer.
Diperkirakan juga bahwa plasma dan protein yang larut di dalamnya diserap melalui
endositosis, diangkut melalui sel endotel, dan dikeluarkan melalui eksositosis. Akan
tetapi, proses ini hanya berlaku bagi sebagian kecil transportasi yang melintasi
endotel. Di otak, kapiler menyerupai kapiler di otot, tetapi taut antara sel endotelnya
lebih ketat dan transportasi melalui sel-sel ini umumnya sangat terbatas untuk
molekul berukuran kecil. Di kebanyakan kelenjar endokrin, viliusus, dan sebagian
dari ginjal, sitoplasma sel endotel menipis dan membentuk celah yang disebut
fenestrasi. Fenestrasi (pori-pori) ini berdiameter 10-100 nm. Fenetrasi ini
memungkinkan lewatnya molekul yang relatif besar dan membuat kapiler seperti
berpori. Kecuali di kapiler glomerulus, kapiler tersebut tampak ditutupi oleh suatu
membran tipis. Akan tetapi, disejumlah jaringan, dengan teknik rapid freeze-
fracture (fraktur beku cepat) dapat dibuktikan bahwa membran ini bersifat
discontinuous dan terdiri atas suatu bagian pusat yang dihubungkan oleh jari-jari
membran ke tepi fenestrasi. Di hati, dengan sinusoid kapiler yang sangat berpori,
endotel tidak bersifat continu dan terdapat celah besar antara sel endotel yang tidak
ditutupi oleh membrane. Sebagian dari celah ini berdiameter 600 nm dan lainnya
berdiameter 3000 nm. Permebilitas kapiler dalam berbagai bagian tubuh dinyatakan
dalam bentuk konduktifitas hidroliknya.
Kapiler dan venula pascakapiler memiliki perisit di luar sel endotel. Sel ini
memiliki tonjolan panjang yang melapisi sekeliling pembuluh. Sel-sel ini bersifat
kontraktil dan melepaskan bermacam zat vasiaktif. Sel-sel ini juga menyintesis dan
melepaskan konstituen membran basal dan matriks ekstrasel. Salah satu fungsi faali
parisit tampaknya adalah pengaturna aliran memlaui taut antar sel endotel, terutama
pada saat peradangan terjadi. Prisit berhubungan erat dengan sel mesangium di
glomerulus ginjal.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
34/37
Venula dan Vena
Dinding venula hanya sedikit lebih tebal dibandingkan dinding kapiler.dinding
vena juga tipis dan mudah meregang. Dinding tersebut mengandung otot polos yang
relative sedikit, tetapi berkonstriksi kuat bila mendapat rangsangan dari saraf
noradrenergic vena dan vasokonstriktor darah seperti endotelin. Setiap orang yang
mengalami kesukaranm untuk melakukan fungsi vena dapat melihat venosfasme
local pada vena superficial lengan bawah akibat adanya cedera.variasi tonus vena
penting dalam penyesuaian sirkulasi.
Intima pembuluh vena anggota berat melipat pada jarakt tertentu untuk
membuat katup vena yang mencegah aliran balik. Tidak terdapat katup pada vena
yang sangat kecil, vena besar, atau vena di otak dan organ dalam.
Kecil pertukaran pembuluh (10-50 ) yang terdiri dari sel endoteldikelilingi oleh membran basal (postcapillary terkecil venula) dan otot polos (venula
lebih besar). Cairan dan makromolekuler terjadi pertukaran venular paling mencolok
di persimpangan.
Sympathetic persarafan yang lebih besar venular venula dapatmengubah nada yang berperan dalam mengatur tekanan hidrostatik kapiler. Terminal
limfatik
Composed dari celah interselular endotelium dengan dikelilingi oleh ruang bawah
tanah sangat permeabel membran dan ukuran mirip venula - akhir limfatik terminal
sebagai kantung buta.
Besar limfatik juga memiliki sel-sel otot polos.
Spontan dan diaktifkan stretch vasomotion hadir yang berfungsi untuk"pompa" limfe.
Sympathetic saraf dapat memodulasi vasomotion dan menyebabkankontraksi.
Satu-cara katup limfe langsung dari jaringan dan akhirnya kembali kesirkulasi sistemik melalui duktus toraks dan subklavia vena (2-4 liter / hari kembali).
Sistem sirkulasi sangat penting dalam mempertahankan hidup. Fungsi
utamanya adalah menghantarkanoksigen dannutrisi ke semuasel,serta mengangkut
zat buangan seperi karbon dioksida. Pada negara berkembang, dua kejadian
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sirkulasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Negara_berkembanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Karbon_dioksidahttp://id.wikipedia.org/wiki/Selhttp://id.wikipedia.org/wiki/Nutrisihttp://id.wikipedia.org/wiki/Oksigenhttp://id.wikipedia.org/wiki/Hiduphttp://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_sirkulasi -
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
35/37
kematian utama disebabkan oleh infark miokardium dan stroke pada sistem
pembuluh nadi, misalnyaarterosklerosis.
6. Penanganan Pendarahan Pasca Pencabutan GigiMengingat komplikasi perdarahan pasca ekstraksi gigi dapat disebabkan oleh
faktor lokal maupun faktor sistemik, maka pencegahan merupakan hal yang penting.
Hal ini terutama apabila perdarahan terjadi karena faktor sistemik seperti kelainan
darah (blood dyscrasia), hipertensi, gangguan pembekuan darah, dan apabila pasien
mengkonsumsi obat-obatan yang mempengaruhi pembekuan darah, dan lain-lain.
Bila perdarahan pasca ekstraksi terjadi karena faktor lokal, sebagai seorang
dokter gigi kita harus mampu mengatasinya dengan baik. Prinsip-prinsip
penatalaksanaan perdarahan pasca ekstraksi karena faktor-faktor lokal adalah dengan
melakukan penekanan atau penjahitan yang baik, dan apabila diperlukan dengan
pemberian obat-obatan hemostatic agent baik lokal maupun sistemik.
Perdarahan pasca pencabutan gigi umumnya disebabkan oleh faktor lokal,
seperti :
trauma yang berlebihan pada jaringan lunak
mukosa yang mengalami peradangan pada daerah ekstraksi tidak dipatuhinya instruksi pasca ekstraksi oleh pasien tindakan pasien seperti penekanan soket oleh lidah dan kebiasaan
menghisap-hisap
kumur-kumur yang berlebihan memakan makanan yang keras pada daerah ekstraksi
Faktor Sistemik
Setelah tindakan ekstraksi gigi yang menimbulkan trauma pada pembuluh
darah, hemostasis primer yang terjadi adalah pembentukan platelet plug (gumpalan
darah) yang meliputi luka, disebabkan karena adanya interaksi antara trombosit,
faktor-faktor koagulasi dan dinding pembuluh darah. Selain itu juga ada
vasokonstriksi pembuluh darah. Luka ekstraksi juga memicu clotting cascade
dengan aktivasi thromboplastin, konversi dari prothrombin menjadi thrombin, dan
akhirnya membentuk deposisi fibrin.
http://id.wikipedia.org/wiki/Infark_miokardiumhttp://id.wikipedia.org/wiki/Strokehttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arterosklerosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Arterosklerosis&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Strokehttp://id.wikipedia.org/wiki/Infark_miokardium -
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
36/37
Perdarahan pasca ekstraksi gigi biasanya disebabkan oleh faktor lokal, tetapi
kadang adanya perdarahan ini dapat menjadi tanda adanya penyakit hemoragik.
Beberapa penyakit sistemik yang mempengaruhi terjadinya perdarahan
1. Penyakit kardiovaskuler
Pada penyakit kardiovaskuler, denyut nadi pasien meningkat, tekanan darah
pasien naik menyebabkan bekuan darah yang sudah terbentuk terdorong sehingga
terjadi perdarahan.
2. Hipertensi
Bila anestesi lokal yang kita gunakan mengandung vasokonstriktor, pembuluh
darah akan menyempit menyebabkan tekanan darah meningkat, pembuluh darah
kecil akan pecah, sehingga terjadi perdarahan. Apabila kita menggunakan anestesi
lokal yang tidak mengandung vasokonstriktor, darah dapat tetap mengalir sehingga
terjadi perdarahan pasca ekstraksi. Penting juga ditanyakan kepada pasien apakah
dia mengkonsumsi obat-obat tertentu seperti obat antihipertensi, obat-obat
pengencer darah, dan obat-obatan lain karena juga dapat menyebabkan perdarahan.
3. Hemofilli
Pada pasien hemofilli A (hemofilli klasik) ditemukan defisiensi factor VIII.
Pada hemofilli B (penyakit Christmas) terdapat defisiensi faktor IX. Sedangkan pada
von Willebrands disease terjadi kegagalan pembentukan platelet, tetapi penyakit ini
jarang ditemukan
4. Diabetes Mellitus
Bila DM tidak terkontrol, akan terjadi gangguan sirkulasi perifer, sehingga
penyembuhan luka akan berjalan lambat, fagositosis terganggu, PMN akan menurun,
diapedesis dan kemotaksis juga terganggu karena hiperglikemia sehingga terjadi
infeksi yang memudahkan terjadinya perdarahan.
5. Malfungsi Adrenal
Ditandai dengan pembentukan glukokortikoid berlebihan (Sindroma Cushing)
sehingga menyebabkan diabetes dan hipertensi.
-
8/12/2019 Laporal Modul 1 Blok 2
37/37
6. Pemakaian obat antikoagulan
Pada pasien yang mengkonsumsi antikoagulan (heparin dan walfarin)
menyebabkan PT dan APTT memanjang. Perlu dilakukan konsultasi terlebih dahulu
dengan internist untuk mengatur penghentian obat-obatan sebelum pencabutan gigi.
Penanganan Perdarahan Pasca Pencabutan Gigi
Yang pertama harus kita lakukan adalah tetap bersikap tenang dan jangan
panik. Berikan penjelasan pada pasien bahwa segalanya akan dapat diatasi dan tidak
perlu khawatir. Alveolar oozing adalah normal pada 12-24 jam pasca ekstraksi gigi.
Penanganan awal yang kita lakukan adalah melakukan penekanan langsung dengan
tampon kapas atau kassa pada daerah perdarahan supaya terbentuk bekuan darah
yang stabil. Sering hanya dengan melakukan penekanan, perdarahan dapat diatasi.
Jika ternyata perdarahan belum berhenti, dapat kita lakukan penekanan dengan
tampon yang telah diberi anestetik lokal yang mengandung vasokonstriktor
(adrenalin). Lakukan penekanan atau pasien diminta menggigit tampon selama 10
menit dan periksa kembali apakah perdarahan sudah berhenti. Bila perlu, dapat
ditambahkan pemberian bahan absorbable gelatine sponge (alvolgyl / spongostan)
yang diletakkan di alveolus serta lakukan penjahitan biasa.
Bila perdarahan belum juga berhenti, dapat kita lakukan penjahitan pada soket
gigi yang mengalami perdarahan tersebut. Teknik penjahitan yang kita gunakan
adalah teknik matras horizontal dimana jahitan ini bersifat kompresif pada tepi-tepi
luka. Benang jahit yang digunakan umumnya adalah silk 3.0, vicryl 3.0, dan catgut
3.0.
Jika terjadi perdarahan yang sangat deras misalnya pada terpotongnya arteri,
maka lakukan klem dengan hemostat lalu lakukan ligasi, yaitu mengikat pembuluh
darah dengan benang atau dengan kauterisasi.
Pada perdarahan yang masif dan tidak berhenti, tetap bersikap tenang dan
siapkan segera hemostatic agent seperti asam traneksamat. Injeksikan asam
traneksamat secara intravena atau intra muskuler.