Download - Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
1/26
A. Tinjauan Teoritis
1. Pengertian
Hipertemia adalah suatu keadaan dimana seorang individu yang
mengalami atau beresiko untuk mengalami kenaikan suhu tubuh terus-
terus lebih dari 37,8oC (100oF per oral atau 38,8oC (101oF per re!tal
karena "aktor eksternal (#ynda $uall, 1%%%&
Hipertemua adalah suhu tubuh yang tinggi dan bukan disebabkan
oleh mekanisme pengaturan panas hipotalamus mungkin disebabkan oleh
meningkatnya produksi panas endogen (olah raga berat, hipertemia berat,
maligna, sindrom neuroleptik maligna, hipertiroidisme& 'engurangan
kehilangan panas (memakai selimut berlapis-lapis, kera!unan atropin atau
terpaan lama pada lingkungan bersuhu tinggi (sengatan panas&
2. Patofisiologi (Cyton & Hall)
)danya "aktor eksogen (virus, bakteri, kuman yang masuk ke
dalam tubuh sehingga menyebabkan teradinya kompleks imun yang dapat
menurunkan daya tahan tubuh terhadap suatu penyakit& Hal ini dapat
menimbulkan reaksi pirogen endogen yang dapat mengubah asam
ara!hidonat menadi prostaglandin yang dapat mengakibatkan kadar
serotonin dan nor epineprin di hipotalamus meningkat& 'eningkakan kadar
hormon ini dapat mempengaruhi hipothalamus yang ber"ungsi sebagai
pengatur pusat panas dapat mempengaruhi hipothalamus yang ber"ungsi
sebagai pengatur pusat panas dalam pengaturan penyimpanan dan
pelepasan panas& 'elepasan panas yang berlebihan menyebabkan
teradinya peningkatan suhu tubuh&
3. Mekanisme Penghilangan Panas ari Permukaan Tu!uh
'eran kulit dalam pengaturan panas meliputi sebagai penyekat
tubuh (vasokonstriksi yang mempengaruhi aliran darah dan hilangnya
panas ke kulit& *imana suhu berpindah dari darah melalui dinding
pembuluh darah ke permukaan kulit dan hilang ke lingkungan sekitar
0
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
2/26
melalui mekanisme penghilangan panas& 'roses penghilangan panas dan
tubuh melalui + !ara yaitu
a& onveksi
.erupakan proses perpindahan panas melalui molekul-molekul udara
sebesar 1/ dari panas tubuh&
b& onduksi
.erupakan suatu proses perpindahan panas dari permukaan tubuh ke
benda lain sebesar 3 dari panas tubuh& 'erpindahan panas se!ara
konduksi dipengaruhi oleh volume darah&
!& adiasi
'erpindahan panas melalui pan!aran gelombang elektromagnetik
sebesar 20 perpindahan panas se!ara radiasi merupakan trans"er
panas melalui udara dimana suhu lingkungan harus lebih ke!il dari
suhu tubuh&
d& vaporasi
'erpindahan panas melalui penguapan sebesar /4 dari panas tubuh&
(5elson, 1%81, 6yton, 1%%+ 'atri!ia ), 1%%2&
". #aktor$faktor yang mem%engaruhi suhu tu!uh
a& sia
sia sangat berpengaruh oleh suhu lingkungan&
b& *iurnal vination
9uhu badan sepanang hari berubah : /oC antara pagi sekali dan
menelang malam
!& ;er!ise
era keras atau e;er!ise berat dapat meningkatkan suhu tubuh
men!apai 38oC < +0oC per re!tal
d& Hormon = stress
'eningkatan hormon astrogen thyro;in minorepineprin = epineprine
dapat meningkatkan metabolisme dan reproduksi panas
1
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
3/26
e& #ingkungan
9uhu lingkungan yang ekstrem dapat mempengaruhi sistem regulasi
seseorang&
. #aktor$faktor yang 'erhu!ungan engan Hi%ertermia
a& >indakan yang berhubungan
?erhubungan dengan penurunan kemampuan untuk berkeringat
sekunder terhadap pengobatan khusus&
b& 9ituasional (personal, lingkungan
1 @ang berhubungan dengan pakaian yang tidak sesuai dengan iklim
/ @ang berhubungan dengan sirkulasi sekunder terhadap berat badan
yang ekstrem dan dehidrasi
3 @ang berhubungan dengan insu"isiensi hidrasi untuk aktivitas yang
berat
!& .aturasional
?erhubungan dengan regulasi suhu tak e"ekti" sekunder terhadap usia&
. onse% *asar om%res *ingin (+ura,hmah- lly / 2000)
a& *e"inisi
ompres dingin adalah memberikan kompres dingin di daerah
setempat dengan menggunakan lap=kain kasa yang di!elupkan dalam
air dingin atau air es&
ompres ini diberikan pada pasien dengan perdarahan banyak
(epistaksis, pada pasien dengan suhu tinggi, pada pasien yang sakit
kepala& 'emberian kompres dingin bisa dilakukan dengan
menggunakan Aas lap yang dibasahi dengan air dingin = es atau
dengan menggunakan kirbat es& 'emberian kompres dingin ini bisa
diberikan seAaktu-Aaktu bila dianggap perlu&
b& >uuan
)dapun tuuan dari pemberian kompres dingin ini adalah
1 ntuk menurunkan suhu tubuh
/
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
4/26
/ ntuk mengurangi rasa sakit
3 ntuk mengurangi perdarahan (diberikan pada penderita post op
tonsilektomy, penderita muntah darah
'ada pasien dengan masalah peningkatana suhu tubuh (hipertermia&
ompres dingin ini dapat membantu penurunan suhu sehingga suhu
tubuh pasien se!ara perlahan-lahan mengalami penurunan&
!& lasi"ikasi ompres *ingin
'emberian kompres dingin terbagi atas / yaitu
1 ompres dingin dengan Aaslap
/ ompres dingin dengan es=kirbat es
d& Cara era 'emberian ompres *ingin
1 ompres dingin dengan Aaslap
a 'ersiapan alat
a Baslap
b 'erlak ke!il
! .angkok berisi air dingin = es
d )las perlak = handuk
b 'elaksanaan
a .en!u!i tangan
b .engatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan
! .emasang perlak dan alas pada tempat yang akan
dikompres
d .emasang perlak dengan air dingin = air es sesuai dengan
kebutuhan
e .eletakkan Aaslap yang sudah dibasahi pada tempat yang
telah ditentukan
" .embasahi lagi Aaslap yang sudah kering dengan air
dingin=es dan meletakkan kembali pada tempat yang sama&
g .engobservasi keadaan pasien
h .engatur kembali posisi pasien senyaman mungkin
i .en!atat hasul yang telah di!apai
3
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
5/26
.embereskan alat
k .en!u!i tangan
/ ompres dingin dengan es=kirbat es
a 'ersiapan alat
a irbat es dan sarung pembungkus
b .angkok berisi air es se!ukupnya
! 9atu sendok ke!il garam untuk menadikan es tahan lama
b 'elaksanaan
a .en!u!i tangan
b .engatur posisi pasien
! .emasukkan potongan-potongan es ke dalam kirbat es /=3
bagian
d .engeluarkan udara dari kirbat es
e .emeriksa kirbat es bo!or atau tidak
" .emasang sarung = Aaslap pada kirbat
g .emasang perlak dan alas
h .emasang kirbat pada bagian tubuh yang memerlukan
i .engobservasi keadaan pasien
.engatur kembali posisi pasien senyaman mungkin
k .embereskan alat
l .en!atat hasil yang telah di!apai
m .en!u!i tangan
. Asuhan e%eraatan Hi%ertermia Menurut Teori (Marylin .
*oengoes- 1)
a& 'engkaian
1 *ata subyekti"
a iAayat dan geala-geala (suhu 37oC per oral = 38oC per
re!tal
b 9akit kepala
! .ual
+
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
6/26
d ehilangan na"su makan
e .enggigil = merinding
/ Faktor-"aktor yang berhubungan dengan hipertermia
a *ehidrasi
b ?isa saa tersengat panas berlebihan
! >erkena radiasi = kemoterapi = imunosupresi"
d #ingkungan rumah ventilasi, pendingin ruangan, suhu
ruangan
4. Pemeriksaan *iagnostik
'emeriksaan laboratorium
a& i diagnostik
i diagnostik yang paling dapat memberikan diagnostik de"initi"
segera harus digunakan&
b& ?iakan darah
?iakan daerah anerob mempunyai hasil yang amat rendah dan hanya
harus diambil ika ada alasan spesi"ik untuk men!urigai adanya in"eksi
anaerob&
!& 'emeriksaan roentgenogra"i
'emeriksaan roentgenogra"i disarankan bila ada penemuan&
d& i serologis
i serologis dapat membantu dalam mendiagnosis mononukleosis
in"eksiosa&
. Penatalaksanaan Meis
a& 5on "armakologik
1 .emberi penyuluhan
/ .enghindari "aktor pen!etus
b& Farmakologik
1 *euretika
/ *epresan ssp
3 )nti depresi
4
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
7/26
10. Penatalaksanaan e%eraatan
a& 'antau "rekuensi perna"asan !atat rasio inspirasi dan ekspirasi
b& olaborasi dalam pemberian obat sesuai dengan indikasi
!& 9ering lakukan peraAatan oral
d& Dbservasi intake makanan pasien
e& .otivasi pasien untuk makan dan beri penelasan tentang pentingnya
nutrisi bagi tubuh (H
"& ?eri H tentang man"aat makanan bagi tubuh terutama pada saat sakit
g& )Aasi tanda vital dan irama antung
'. onse% *asar Asuhan e%eraatan
1. Pengkajian
a& *ata subyekti"
Ebu mengatakan badannya panas, yang disertai sakit kepala, mual,
kehilangan na"su makan dan menggigil = merinding
b& *ata obekti"
9uhu tubuh 37oC per oral = 38oC per re!tal, irama dan "rekuensi
antung abnomrla, pernapasan meningkat, tekanan darah meningkat,
kulit tampak merah, akral teraba hangat, nadi 1/0 ;=menit, 34
;=menit, bibir kering, berat badan menurun, lidah kotor&
*ari data diatas dapat dirumuskan diagnosa keperaAatan
a& 'eningkatan suhu tubuh (hipertermi b=d proses in"eksi, kerusakan
sara" pusat, reaksi terhadap pengobatan
b& 5utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d intake yang tidak adekuat
2. *iagnosa e%eraatan
a& 'rioritas diaganosa keperaAatan berdasarkan masalah yang dikeluhkan
yaitu
1 'eningkatan suhu tubuh (hipertermi b=d proses in"eksi, kerusakan
sara" pusat, reaksi terhadap pengobatan
/ 5utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d intake yang tidak adekuat
2
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
8/26
3. 5en,ana e%eraatan
a& 'eningkatan suhu tubuh (hipertermi b=d proses in"eksi, kerusakan
sara" pusat, reaksi terhadap pengobatan
>uuan >idak teradi peningkatan suhu tubuh
riteria hasil - 9uhu tubuh normal (32-37oC
- ulit tidak kemerahan
- )kral tidak teraba hangat
Entervensi
1 )arkan kepada keluarga tentang pentingnya mempertahankan
masukan !airan yang adekuat
asional .engganti !airan tubuh yang keluarg dan mengatasi
dehidrasi
/ 'antau masukan dan keluaran pada pasien
asional *eteksi dini terhadap dehidrasi dan ketidakseimbangan
!airan tubuh
3 $elaskan kepada keluarga untuk menggunakan pakaian yang tipis
dan mudah menyerap keringat
asional .emper!epat penguapan sehingga dapat memper!epat
penurunan suhu
+ ?erikan kompres dingin kepada pasien
asional ompres dingin merupakan konduksi peralanan yang
dapat mempengaruhi pusat panas di hipotalamus untuk
menurunkan tubuh
4 Dbservasi >> tiap + am
asional mengetahui tingkat perkembangan
2 olaborasi dengan dokter dalam pemberian terapi
asional .emper!epat penurunan suhu badan
b& 5utrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d intake yang tidak adekuat
>uuan 5utrisi seimbang = adekuat
riteria hasil .eningkatkan na"su makan
7
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
9/26
Entervensi
1 $elaskan pentingnya pemenuhan nutrisi yang adekuat kepada
keluarga pasien
asional 'engetahuan yang adekuat dapat menimbulkan sikap
kooperati"
/ olaborasi dengan bagian giGi dalam pemberian nutrisi pasien
asional ?erguna dalam membuat program diit untuk memenuhi
kebutuhan pasien
3 ?erikan makan dalam porsi ke!il tapi sering
asional .en!egah rasa mual dan muntah dan mengurangi rasa
tegang di lambung
". Pelaksanaan
'elaksanaan keperaAatan disesuaikan dengan intervensi pada ren!ana
keperaAatan&
. 6aluasi
valuasi disesuaikan dengan intervensi&
8
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
10/26
78C
%
Faktor eksogen
↓
irus, bakteri, kuman
masuk pada tubuh
↓
>eradi kompleks imun
↓
>eradi reaksi pirogen
endogen
↓
)sam ara!hidonat diubah
menadi
↓
'rostaglandin
↓
adar serononin dan non
epineprin ↑ di hipotalamus
↓
'enyimpanan panas
Faktor iklim
↓
Cua!a panas
↓
.etabolisme tubuh ↑
.erangsang
hipotalamus
↓
'elepasan panas
↓
'eningkatan suhu tubuh
Faktor endogen
↓
*ehidrasi, heart strake,
kelainan neurologis
↓
eseimbangan metabolisme
tubuh terganggu
'anas menurun disertai
keringat dingin
↓
'enyimpanan panas
9uhu tubuh 37oC per oral
dan 38o per re!tal
.enggigik
.erinding
ulit tampak merah
)kral teraba hangat 5adi 1/0 ;=menit
34 ;=menit
?ibir kering
ehilangan na"su makan
.ual
??↓
#idah kotor
?ibir kering
'emenuhan suhu tubuh 'emenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
11/26
C. Tinjauan asus
1. Pengkajian %aa Anak
a& Edentitas klien
1 5ama klien )n& )
/ >empat, tanggal lahir *enpasar, /3 .aret /007
3 mur 1 tahun, enis kelamin laki-laki
+ >anggal .9 1/-02-/008 am 17&00
4 'ekeraan ayah aryaAan
2 'ekeraan ibu Ebu umah >angga
7 )lamat $l& .aruti 5o& 1
8 ultur ?ali = Endonesia
% )gama Hindu
10 'endidikan -
11 *iagnosa .edis Dbs& Febris
b& )lasan kunungan = keluhan utama panas
#ama keluhan 3 hari
paya yang dilakukan orang tua mengaak anak berobat ke
dokter spesialis anak
!& iAayat kehamilan dan kelahiran
1 'renatal ehamilan 6EEE'30003, ibu memeriksakan kehamilan
se!ara teratur di bidan terdekat, selama kehamilan ibu
mengeluh mual muntah dan pusing
/ 5atal ehamilan aterm +0 minggu, anak lahir se!ara
spontan, ditolong oleh bidan, keadaan ibu dan bayi
baik, panang bayi +7 !m, berat badan lahir /400
gram
3 'ost natal Ebu diraAat di ruang bersalin selama 3 hari di 9
Bangaya *enpasar, )9E lan!ar, anak sehat, anak
mendapat )9E yang !ukup dari ibu sampai sekarang
10
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
12/26
d& iAayat kesehatan sekarang
Ebu mengatakan bahAa anak panas seak 3 hari yang lalu dari tanggal
10 $u E /008 dan disertai dengan batuk dan pilek, kemudian pada
tanggal 11 $uni /008 anak dibaAa berobat ke dokter spesialis anak
tetapi anak tidak mengalami perubahan, kemudian pada hari .inggu
sore tanggal 1/ $uni /008 am 17&00 anak dibaAa ke 6* ? 9*
Bangaya dan oleh dokter aga di 6* anak disarankan untuk .9
dan anak diraAat di ruang Flaminggp& *i 6* pasien dipasang in"us
)-5 3? 4 tts=menit& 9aat dikai pasien masih memakai in"us pada
tangan kiri, suhu 38oC, Aaah ps tampaka kemerahan, tubuh teraba
hangat dan anak reAel&
e& iAayat kesehatan masa lalu
1 'enyakit-penyakit yang pernah diderita pasien pernah menderita
diare, panas, batuk dan pilek
/ 'ernah diraAat di rumah sakit pasien tidak pernah diraAat di
rumah sakit
3 Dbat-obatan yang digunakan tidak terkai
+ >indakan (misal operasi tidak pernah
4 )lergi )nak tidak ada alergi terhadap makanan, obat dan
minuman
2 e!elakaan tidak pernah
7 Emunisasi
a ?C6 pembesaran 3 hari setelah lahir, reaksi timbul
pembengkakan ke!il
b *'> E, EE, EEE / bulan3, bulan, + bulan, reaksi panas
! Campak % bulan, reaksi panas
d .? E, EE, EEE 1 bulan, / bulan, 3 bulan, reaksi terdapat
indurasi pada daerah imunisasi
"& iAayat psikososial
1 @ang mengasuh orang tua sendiri
11
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
13/26
/ Hubungan anak dengan anggota keluarga seluruh keluarga sangat
menyayangi ps
3 Hubungan dengan teman sebaya baik, anak main dengan teman
sebaya
+ 'embaAaan se!ara umum anak reAel, anak tampak lemah, anak
kurus
4 #ingkungan rumah nyaman, lingkungan rumah di daerah
pedesaan, auh dari pabrik
Frekuensi=hari
Barna
2 $umlah orang yang tinggal bersama anak di rumah 7 orang (ayah,
ibu, / saudara kandung, kakek dan nenek pasien sendiri
g& ebutuhan dasar
1 'ola makan teratur
a .akanan yang disukai bubur, susu, roti
b 9elera makan
9ehat menurut ibu selera makan anak baik, dam pola
makan teratur 3 kali sehari (pagi, siang, sore&
9akit anak hanya mau makan 3 sendok bubur, minum susu
: 20 !! : )9E
! )lat-alat yang digunakan piring, sendok, dot susu
d $am makan pagi 07&00, siang 11&00, malam 17&00
e .inum susu pagi 0%&00, sore 14&00
/ 'ola tidur kebiasaan-kebiasaan sebelum tidur
)pakah perlu main, diba!akan !erita, benda-benda yang dibaAa
tidur
a 9ehat 9ebelum tidur, anak digendong dulu dan
dininabobokan sambil menyusui, memberikan
boneka di tempat tidur
b 9akit 9ebelum tidur anak diberikan )9E : susu dalam
botol dot dan anak tidur dengan didampingi ibunya
1/
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
14/26
3 'ersonal hygiene
a 9ehat )nak mandi / kali sehari (pagi dan sore, anak
keramas setiap pasien mandi
b 9akit )nak dilap / kali sehari oleh ibunya, selama di
rumah sakit anak belum keramas
+ )ktivitas bermain
a 9ehat *i rumah anak bermain boneka, mobil-mobilan
bersama kakaknya
b 9akit *i rumah sakit anak berbaring lemah di tempat tidur
dan anak memegang dot untuk mainan, pergerakan
anak terbatas karena anak terpasang restrain dan
in"us
4 'ola eliminasi 9ehat 9akit
a ?)?
Frekuensi=hari 1-/ ;=hari /-3 ;=hari
Barna kuning ke!oklatan kuning ke!oklatan
onsistensi lembek lembek
b ?)
Frekuensi=hari 3-+ ;=hari +-4 ;=hari
Barna kuning kuning
/+ am tidak terkai tidak terkai
h& 'emeriksaan "isik
1 eadaan umum anak tampak lemah, reAel
/ >anda-tanda vital
9uhu 38,7oC
>ekanan darah -
5adi 1/0 ;=menit
espirasi 33 ;=menit
3 >inggi badan 74 !m ?? 8,+ kg
13
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
15/26
+ epala dan rambut
Enspeksi bentuk kepala bulat, rambut hitam lurus, kulit kepala
bersih, tidak ada luka bekas operasi, tidak ada
benolan, lingkar kepala +4 !m&
'alpasi tidak ada nyeri tekan pada kepala
4 >elinga
Enspeksi daun telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada
serumen, telinga bersih, pendengaran baik, tidak ada
otitis media
'alpasi tidak ada nyeri tekan
2 .ata
Enspeksi 9klera putih, konungtiva merah muda, pupil kanan
dan kiri isokor, re"lek pupil kanan dan kiri :=:
7 Hidung
Enspeksi ?entuk lubang hidung simetris, tidak ada deviasi
septum nasalis, tidak ada polip, tidak ada sekret,
pen!iuman baik
'alpasi >idak ada nyeri tekan pada sinus paranasalis ("rontalis,
ma;ilaris, s"enoldalis dan sinus etmoidalis
8 .ulut dan tenggorokan
a .ulut
Enspeksi lidah kotor, tidak ada stomatitis, tidak ada
tonsilitis, bibir kering, gigi sudah ada yang
tumbuh, re"lek menghisap = ekstrusi (:, membran
mukosa bibir kering
b >enggorokan
Enspeksi ?entuk leher simetris, tidak ada luka bekas operasi
'alpasi >idak ada pemebsahan kelenar tiroid, kelenar
lim"e, tidak ada pembesaran vena ugularis
1+
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
16/26
% 'emeriksaan thora; = dada
Enspeksi 'ergerakan dada kanan dan kiri simetris, tidak ada
retraksi otot dada, tidak ada luka bekas operasi
)uskultasi pada paru-paru terdengar bunyi na"as vesikuler pada
antung terdengar bunyi antung 919/ (lup dup
'erkusi pada paru-paru terdengar bunyi sonor, pada antung
terdengar bunyi pekak
10 'emeriksaan abdomen
Enspeksi perut bun!it, tidak ada luka bekas operasi
)uskultasi bising usus (: : 18 ;=menit
'alpasi tidak ada nyeri tekan pada perut
'erkusi terdengar suara tympani
11 6enetalia
Enspeksi genetalia bersih, tidak ada kelainan
1/ )nus bersih, tidak ada iritasi di sekitar anus
13 'unggung
Enspeksi >idak ada kelainan bentuk pada punggung (lordosis,
kiposis, skoliosis
'alpasi >aktul premitus pada kedua sisi punggung sama
besar, tidak ada nyeri tekan
1+ 'emeriksaan muskuloskeletal
)nggota gerak atas pada tangan kanan kiri terpasang in"us
)-n EEE?, re"lek menggenggam :=:,
tidak ada luka le!et, tangan kanan
terpasang restrain&
)nggota gerak baAah bentuk kaki simetris, tidak ada luka
le!et, kedua kaki dapat digerakkan
bebas, re"lek babynsky :=:
14 'emeriksaan integumen
Enspeksi turgor kulit menurun, Aarna kulit kemerahan
14
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
17/26
12 'emeriksaan neurologis
- re"lek pupil kanan=kiri :=:
- babinsky kanan=kiri -=-
- 6C9 +, 4, . 2
i& 'emeriksaan tingkat perkembangan
1 )daptasi sosial
*i rumah pasien dapat bermain dengan kakak-kakaknya
yang didamping kedua orang tuanya
*i C pasien bisa minta sesuatu pada ibunya, dapat
minum susu sendiri dengan botol dot, pasien
menangis bila peraAat mendekati pasien
/ ?ahasa
'asien sudah bisa mengu!apkan kata-kata pertama seperti ma-ma,
pa-pa, pasien berespon terhadap panggilan dari peraAat dan
keluarga
3 .otorik halus
'asien melambaikan tangan, pasien mampu memegang botol susu,
bisa makan biskuit sendiri
+ .otorik kasar
'asien dapat berdiri dengan pegangan, pasien dapat merangkak,
pasien berontak saat dipasang termometer oleh peraAat
esimpulan dari pemeriksaan perkembangan perkembangan anak
tidak mengalami gangguan, anak sesuai dengan "ase tumbuh kembang
anak usia 1 tahun
esimpulan hasil pemeriksaan "isik yang diperoleh maka dapat
disimpulkan bahAa anak mengalami peningkatan suhu tubuh
(hipertermia yang ditandai dengan adanya peningkatan suhu (38,7oC,
kulit kemerahan, palpasi badan terasa hangat, anak tidak mau makan,
?? pasien menurun&
12
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
18/26
En"ormasi tambahan = lab (1/ $uni /008
I Hematologi Hb 11,0 gr '1/-12, #1+-18, ?y12-/4gr
H> 3+,0 #& +7:17J '& +/:4
.CHC 3/,+ 3/-32
#eukosit 4800=mm! +400-10&000=mm!
I rine makroskopis kuning muda ernih
?erat enis 1,010
pH 4,0
sedimen leukosit 0-1
erytrosit 0-1
epitel 0-1=btg
lain-lain sedikit bakteri
I Fae!es konstensi lembek
lendir (:, 1-/
lain-lain amur (:
esimpulan
*ari in"ormasi yang diperoleh pada hasil pemeriksaan darah laboratorium
tanggal 13 $uni /008 ditemukan adanya penurunan umlah hemogrlobin
11,0 gr sedangkan harga normal pada bayi yaitu 12-/4 gr , pada
pemeriksaan urine ditemukan adanya penurunan kadar ?$ plasma yaitu
1,010 dan ditemukananya bakteri di dalam urine, sedangkan pada
pemeriksaan "ae!es ditemukan adanya bakteri (: dan lendir (:& *ari hasil
pemeiksaan laboratorium yang abnormal tersebut maka dapat disimpulkan
bahAa hipertermia yang teradi pada )n ) teradi karena proses in"eksi di
dalam saluran pen!ernaan yang disebabkan oleh bakteri yang dapat
mengakibatkan klien mengalami demam, nyeri kepala, anoreksia, muntah-
mubtah, obstipasi dan diare dan perasaan tidak enak di perut& *ari geala
yang dimun!ulkan maka penulis mengangkat masalah hipertermia dan
gangguan nutrisi pada asuhan keperaAatan ini&
17
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
19/26
>erapi in"us )-5 EEE? 400 !!=/+ am
/ ; /40 mgr 9tar;on ()ntibiotik men!egah teradinya in"eksi
3 ; 1 bks pdr para!etamol ()ntipiretik menurunkan panas
/ ; 4 tts be!ombion (multivitamin meningkatkan daya tahan
tubuh
*iit *iit tepung daging !a!ah
18
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
20/26
*. Analisa *ata
5o . 134/4%
5ama )n& )
Tanggal 9am Pengelom%okan *ata
emung$
kinan
Penye!a!
Masalah
1 2 3 "
13 $uni
/008
08&
00
*9 Ebu mengatakan anak panas
seak 3 hari yang lalu mulai
tanggal 10 $uni /008
*D - >ubuh pasien teraba panas
- 9uhu 38,7oC- badan teraba hangat
- kulit kemerahan
- nadi 1/0 ;=menit
- 34 ;=menit
- bibir kering
Hasil lab
- Hematologi
Hb 11,0 gr
Ht 3+,0
- rine
?$ urine 1,010?akteri (:
- Fae!es
amur (:
lendir (:, 1-/
'roses
in"eksi
'eningkatan
suhu tubuh
10&
00
*9 Ebu mengatakan anak tidak mau
makan
*D - )nak tidak na"su makan
- 's hanya mau makan 3
sendok makan bubur
- Hb 11,0 gr
- ?erat badan menurun 1,1 kg
dari %,4 kg menadi 8,+ k"
dengan prosentase penurunan
8+
- bibir kering
- lidah kotor
- diit bubur tepung daging
!a!ah
Entake
yang
kurang
adekuat
'emenuhan
nutisi kurang
dari
kebutuhan
1%
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
21/26
. 5umusan Masalah
1& 'eningkatan suhu tubuh
/& 5utrisi kurang dari kebutuhan
#. Analisa Masalah
1& ' 'eningkatan suhu tubuh
En"eksi
9 9uhu tubuh pasien teraba panas dengan suhu 38oC, badan teraba
hangat, kulit kemerahan, nadi 1/0 ;=menit, 34 ;=menit, bibir
kering, ibu pasien mengatakan badan anaknya panas
'roses teradi
arena "aktor eksogen, "aktor iklim dan "aktor endogen akan
menyebabkan metabolisme tubuh meningkat dan tidak seimbang
serta akan mempengaruhi sistem imun yang merangsang
hipotalamus& Hal ini mengakibatkan suhu tubuh pasien meningkat
)kibat bila tidak ditanggulangi
'asien akan mengalami keang akibat demam yang dialaminya&
/& ' 5utrisi kurang dari kebutuhan
)noreksia
9 Ebu pasien menagtakan pasien tidak ada na"su makan, ibu pasien
mengatakan pasien mual, lidah pasien tampak kotor
'roses teradi
'roses penyakit menyebabkan menurunnya minat untuk makan
yang disertai lidah kotor dan rasa mual akibat respon dari otak
)kibat bila tidak ditanggulangi
>ubuh akan kekurangan nutrisi sehingga akan menghambat proses
penyembuhan
/0
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
22/26
:. *iagnosa e%eraatan
5ama 'asien )n& )
mur 1 tahun
amar /8-1
5o& . 134/4%
Hari ;
Tanggal
; 9am
+o *iagnosa e%eraatan Menurut Prioritas
1 2 3
13 $uni
/008(08&00
E 'eningkatan suhu tubuh b=d proses in"eksi yang ditandai dengan
*9 Ebu mengatakan anak panas seak 3 hari yang lalu mulaitanggal 10 $uni /008
*D - >ubuh pasien teraba panas
- 9uhu 38,7oC
- badan teraba hangat
- kulit kemerahan
- nadi 1/0 ;=menit
- 34 ;=menit
- bibir kering
Hasil lab
- Hematologi
Hb 11,0 gr Ht 3+,0
- rine
?$ urine 1,010
?akteri (:
- Fae!es
amur (:
lendir (:, 1-/
(10&00 EE 'emenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b=d intake yang
kurang adekuat yang ditandai dengan
*9 Ebu mengatakan anak tidak mau makan
*D - )nak tidak na"su makan
- 's hanya mau makan 3 sendok makan bubur
- Hb 11,0 gr
- ?erat badan menurun 1,1 kg dari %,4 kg menadi 8,+ k"
dengan prosentase penurunan 8+
- bibir kering
- lidah kotor
- diit bubur tepung daging !a!ah
/1
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
23/26
H. 5en,ana e%eraatan
+o.Hari ;
Tanggal
*iagnosa e%eraatan
an *ata PenukungTujuan ubuh pasien
teraba panas
- 9uhu 38,7oC
- badan teraba
hangat
- kulit kemerahan
- nadi 1/0 ;=menit
- 34 ;=menit
- bibir kering
Hasil lab - Hematologi
Hb 11,0 gr
Ht 3+,0
- rine
?$ urine 1,010
>upen
9etelah dilakukan tindakan
pemberian kompresi dingin1 am diharapkan suhu
tubuh pasien mrnutun dari
38,7oC menadi 37,4oC
>upan
9etelah dilakukan tindakan
keperaAatan pemberian
kompres dingin dan
pemberian antipiretik 1;/+
am diharapkan suhu tubuh
pasien kembali dalam batas
normal (32-37o
riteria Hasil
- 9uhu tubuh klien
kembali dalam batasnormal (32-37o
- >idak teradi in"eksi
- >> dalam batas normal
9uhu 32-37o
5adi 100-1/0 ;=menit
1& ?eri penelasan
kepada keluarga
tentang peningkatan suhu
tubuh
/& ?erikan kompres
dingin kepada pasien pada
daerah dahi, leher
dan ketiak
3& Dbservasi >>
tiap + am
+& ?erikan pakaianyang tipis dan
mudah menyerap
keringat pada
klien
1& 'enelasan yang
adekut dapat
meningkatkankerasama
keluarga
/& 'emberian
kompres dingin pada daerah yang
banyak pembuluh
darahnya dapat
memper!epat
perpindahan
panas se!ara
konduksi
3& *eteksi dini
perkembangan
keadaan umum
pasien+& 'akaian yang tipis
dapat
memper!epat
proses
perpindahan
13 $uni /008
am 0%&00
9 Ebu mengatakan badan anaknya
masih panas
D - 'alpasi badan
klien terabahangat
- 9uhu 38oC
- 5adi 104
;=menit
- ulit masih
tampak
kemerahan
- )nak tampak
lemah
) .asalah belum
teratasi' #anutkan
tindakan
keperaAatan 5o&
/,3,+,4
E - .emberikan
//
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
24/26
1 2 3 "
?akteri (:- Fae!es
amur (:
lendir (:, 1-/
K 34 ;=menit- ?adan teraba dingin
- ?ibir lembab, kulit tidak
kemerahan
4& ?erikan anak
minum yang
banyak : +-4
gelas=/+ am
2& olaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
terapi in"us )n EEE ? 400 !! 4
tts=/+ am,
antibiotik,
antipiretik
panas se!arakonduksi
4& .inuman air=susu
yang banyak
dapat
memper!epat proses penguapan
panas se!ara
evaporasi
2& 'emberian
antibiotik berguna
untuk men!egah
teradinya in"eksi,antipiretik
berguna untuk
menurunkan
panas
kompres dingin pada pasien
- .engobservasi
>> tiap + am
- .emberikan
pakaian tipis danmudah menyerap
keringat
- ?erkolaborasi
dengan dokter
dalam pemberian
therapi /;/40 mg
9tar;on, 3;1 bks pdr para!etamol&
/;4 tts ?e!ombion
EE 9enin,
13-2-08
'k&
10&00
'emenuhan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b=d
intake yang kurang adekuat
yang ditandai dengan *9 Ebu mengatakan
anak tidak mau
makan
*D - )nak tidak na"su
makan
- 's hanya mau
>upen
9etelah dilakukan tindakan
keperaAatan pemberian
makanan bubur !air selama3 am diharapkan na"su
makan makan pasien
meningkat
>upan
9etelah dilakukan tindakan
1& $elaskan
pentingnya
nutrisi yang
adekuat kepadaorang tua pasien
/& olaborasi
dengan bagian
giGi dalam
memenuhi
kebutuhan nutrisi
1& 'engetahuan yang
adekuat dapat
menimbulkan
sikap yangkooperati"
/& .embuat
program diit
pasien untuk
memenuhi nutrisi
pasien
13 $uni /008
am 1/&00
9 Ebu mengatakan
anak tidak maumakan
D - 'asien tidak
na"su makan
- )nak hanya
mau makan +
sendok bubur
/3
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
25/26
1 2 3 "
makan 3 sendok makan bubur
- Hb 11,0 gr
- ?erat badan
menurun 1,1 kg
dari %,4 kgmenadi 8,+ k"
dengan
prosentase
penurunan 8+
- bibir kering
- lidah kotor
- diit bubur tepungdaging !a!ah
pemberian makanan bubur porsi ke!il tapi sering
selama 1;/+ am
diharapkan kebutuhan
nutrisi pasien terpenuhi,
dengan kriteria hasil- 5utrisi pasien dapat
terpenuhi
- 5a"su makan pasien
mambaik
pasien3& ?erikan makanan
dalam porsi ke!il
tapi sering
+& )arkan !ara
peraAatan mulut
anak yang baik
pada orang tua
sebelum dan
setelah makan
4& Dbservasi intake
3& .engurangi
perasaan tegang
pada lambung dan
men!egah mual
muntah+& .enghilangkan
rasa tidak enak
dan dapat
meningkatkan
na"su makan
4& .engetahuikeseimbangan
nutrisi
dan minum susuL botol : )9E
- ?? pasien 8,4
kg
) .asalah belum
teratasi' #anutkan
tindakan
keperaAatan 5o&
/,3,+,4
E - ?erkolaborasi
dengan ahli giGi
dalammemenuhi
nutrisi pasien
- .emberikan
makan dalam
porsi ke!il tapi
sering
- .engaarkan
!ara peraAatan
kebersihan
mulut anaknya
yang benar
kepada ibu
/+
-
8/18/2019 Observasi Febris (Nitri & Dayu Indra)
26/26
*A#TA5 P=>TAA
Carpenito, #ynda $uall& /000& Diagnosa Keperawatan& 6C $akarta&
*oengoes &, .arilyn& 1%%7& Rencana Asuhan Keperwatan. 6C $akarta&
6uyton Hall& 1%%7& Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. 6C $akarta&
5elson& 1%%%& Ilmu Kesehatan Anak & 6C $akarta&
9a!harin, &.& 1%%2& Prinsip-prinsip Keperawatan Pediatrik. 6C $akarta&