Download - Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
1/51
PENDAHULUAN
Bangsa Arab merupakan salah satu keturunan Ras semit yang menetap
di sebuah semenanjung barat daya Asia yang mereka menyebutnya Jazirah
Arab, yang berarti: pulau Arab.
Arab sebelum Islam terkenal dengan zaman jahiliahnya (masa
kebodohan), bukan karena mereka bodoh atau tidak memiliki pedadaban, akan
tetapi karena ketika itu orang-orang Arab tidak memiliki otoritas hukum, nabi,
dan kitab suci. Bahkan masyarakat Arab selatan telah mengenal budaya tulis
menulis dan peradaban lainnya.
Negeri Jazirah Arab adalah tempat lahirnya seorang manusia yang
paling mulia yang menjadi rahmatan tidak hanya untuk orang Arab, akan
tetapi untuk semesta alam (lilalamin). Ia yang telah merubah peradaban dunia
dari zaman Jahiliah ke zaman Islamiah.
Lalu bagaimanakah gambaran tradisi masyarakat Arab sebelum Islam
datang? Meliputi seputar asal usul mereka, alam lingkungan, kebiasaan hidup,
kepercayaan dan keyakinan, sistem pemerintahan, serta perkembangan
bahasanya. Semua hal itulah yang akan diuraikan di dalam makalah ini.
Namun, sebagian pembahasan di fokuskan ke Hijaz sebagai tempat asal lahir
dan berkembangnya peradaban Islam di muka bumi ini, sekaligus pusat Islam
di seluruh dunia sampai sekarang (Mekah).
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
2/51
PENDIDIKAN BAHASA ARAB DAN PERKEMBANGANNYA
DI ERA NABI MUMAHAMMAD SAW, SAHABAT DAN TABIIN
A. Pendidikan Bahasa Arab Pada Masa Nabi Muhammad saw
Pada masa pembinaan yang berlangsung pada zaman nabi Muhammad,
pendidikan islam berarti memasukan ajaran islam ke dalam unsur-unsur budaya
bangsa arab pada masa itu, sehingga diwarnai oleh islam. Dalam pembinaan
tersebut ada beberapa hal yang terjadi, salah satunya yaitu adakalanya islammendatangkan sesuatu unsur yang sifatnya memperkaya dan melengkapi unsure
budaya yang telah ada, seperti al-Quran. al-Quran yang dibawa oleh nabi pada
saat itu untuk dilafalkan dan dipelajari oleh umatnya pada masa itu adalah
memperkaya unsure budaya sastra arab yang pada masa itu mempunyai
tinggkatan yang tinggi. Kalau pada mulanya mereka mempunyai kebanggaan
untuk membaca dan menglafalkan syair-syair yang indah, maka dengan
didatangakan al-Quranyang tidak akan kalah keindahannya dari segi sastra itu,
berarti mereka merasa unsur budaya mereka diperkaya dan disempurnakan.1
Kebiasan orang arab membaca syair-syair yang indah yang berisi puji-pujian
kepada tuhan mereka
Seperti halnya bahasa-bahasa yang lain, Bahasa Arab mempunyai kaidah-
kaidah tersendiri di dalam mengungkapkan atau menuliskan sesuatu hal, baik
berupa komunikasi atau informasi. Lalu, bagaimana sebenarnya awal mula
terbentuknya kaidah-kaidah ini, dan kenapa dikatakan dengan istilah nahwu?.
Simak artikel berikut. Pada jaman Jahiliyyah, kebiasaan orang-orang Arab ketika
mereka berucap atau berkomunikasi dengan orang lain, mereka melakukannya
dengan tabiat masing-masing, dan lafazh-lafazh yang muncul, terbentuk dengan
1Zuhairini dkk, sejarah pendidikan islam, Jakarta: bumi aksara, 1992. H. 68
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
3/51
peraturan yang telah ditetapkan mereka, di mana para junior belajar kepada senior,
para anak belajar bahasa dari orang tuanya dan seterusnya.
Namun ketika Islam datang dan menyebar ke negeri Persia dan Romawi,
terjadinya pernikahan orang Arab dengan orang non Arab, serta terjadi
perdagangan dan pendidikan, menjadikan Bahasa Arab bercampur baur dengan
bahasa non Arab. Orang yang fasih bahasanya menjadi jelek dan banyak terjadi
salah ucap, sehingga keindahan Bahasa Arab menjadi hilang. Dari kondisi inilah
mendorong adanya pembuatan kaidah-kaidah yang disimpulkan dari ucapan orang
Arab yang fasih yang bisa dijadikan rujukan dalam mengharakati bahasa Arab,
sehingga muncullah ilmu pertama yang dibuat untuk menyelamatkan Bahasa Arab
dari kerusakan, yang disebut dengan ilmu Nahwu. Adapun orang yang pertama
kali menyusun kaidah Bahasa Arab adalah Abul Aswad Ad-Duali dari Bani
Kinaanah atas dasar perintah Khalifah Sayidina Ali Bin Abi Thalib, KW.
Terdapat suatu kisah yang dinukil dari Abul Aswad Ad-Duali, bahwasanya
ketika ia sedang berjalan-jalan dengan anak perempuannya pada malam hari, sang
anak mendongakkan wajahnya ke langit dan memikirkan tentang indahnya serta
bagusnya bintang-bintang. Kemudian ia berkata, . Apakah yangpaling indah di langit?. Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat
tanya. Kemudian sang ayah mengatakan, . Wahai anakku, Bintang-bintangnya. Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan, .Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman. Maka sang ayah
mengatakan, kalau begitu ucapkanlah, . Betapa indahnya langit.Bukan, . Apakah yang paling indah di langit?. Denganmemfathahkan hamzah. Dikisahkan pula dari Abul Aswad Ad-Duali, ketika ia
melewati seseorang yang sedang membaca al-Quran, ia mendengar sang qarimembaca surat At-Taubah ayat 3 dengan ucapan, Dengan mengkasrahkan huruf lam pada kata rasuulihi yang seharusnya di
dhommah. Menjadikan artinya Sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-
orang musyrik dan rasulnya.. Hal ini menyebabkan arti dari kalimat tersebut
menjadi rusak dan menyesatkan. Seharusnya kalimat tersebut adalah, Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrikin. Karena mendengar perkataan ini, Abul Aswad Ad-Duali
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
4/51
menjadi ketakutan, ia takut keindahan Bahasa Arab menjadi rusak dan gagahnya
Bahasa Arab ini menjadi hilang, padahal hal tersebut terjadi di awal mula daulah
Islam.
Kemudian hal ini disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia
memperbaiki keadaan ini dengan membuat pembagian kata, bab inna dan
saudaranya, bentuk idhofah (penyandaran), kalimat taajjub (kekaguman), kata
tanya dan selainnya, kemudian Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad
Adduali, Ikutilah jalan ini. Dari kalimat inilah, ilmu kaidah BahasaArab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti nahwu secara bahasa adalah arah).
Kemudian Abul Aswad Ad-Duali melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah
tersebut dengan bab-bab lainnya sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.
Kemudian, dari Abul Aswad Ad-Duali inilah muncul ulama-ulama Bahasa Arab
lainnya, seperti Abu Amru bin alaai, kemudian al Kholil al Farahidi al Bashri
(peletak ilmu arudh dan penulis mujam pertama) , sampai ke Sibawaih dan Kisai
(pakar ilmu nahwu, dan menjadi rujukan dalam kaidah Bahasa Arab). Seiring
dengan berjalannya waktu, kaidah Bahasa Arab berpecah belah menjadi dua
mazhab, yakni mazhab Basrah dan Kuufi (padahal kedua-duanya bukan termasuk
daerah Jazirah Arab). Kedua mazhab ini tidak henti-hentinya tersebar sampai
akhirnya mereka membaguskan pembukuan ilmu nahwu sampai kepada kita
sekarang. Demikianlah sejarah awal terbentuknya ilmu nahwu, di mana kata
nahwu ternyata berasal dari ucapan Khalifah Ali bin Abi Thalib, sepupu
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.2
*****Banyak hal yang menyebabkan ilmu nahwu disusun. Secara umum sebab
nya adalah seputar kekeliruan orang-orang arab pada bahasa mereka yang
disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang ajam (non arab) yang
masuk islam sehingga mempengaruhi tata bahasa mereka. Diantara penyebab
utama disusunnya ilmu nahwu adalah:
- Pada masa Rasulullah diriwayatkan bahwa ada seseorang yang keliru bahasanya,
maka Rasulullah bersabda: Bimbinglah saudura kalian ini.. Sesungguhnya dia
tersesat
2http://iqbal1.wordpress.com/category/ilmu-nahwu-sharaf-alat/
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
5/51
- Berkata Abu Bakar Ash Shidiq: Aku lebih menyukai jika aku membaca dan aku
terjatuh daripada aku membaca dan aku keliru
- Pada masa Umar bin Khattab, bahasa yang keliru di kalangan orang arab
semakin menjamur. Hal ini disebabkan karena perluasan daerah kekuasaan Islam
sehingga banyak orang-orang ajam yang masuk islam. Diantara kesalahan-
kesalahan yang terjadi:
1. Umar melewati suatu kaum yang buruk lemparan (tombak) nya maka beliau
mencela mereka. Mereka pun menjawab:
(Makna yang mereka inginkan adalah: sesungguhnya kami adalah kaum
terpelajar. Akan tetapi mereka keliru karena yang benar denganmerofakan kata (Umar berpaling dari mereka karena marah dan berkata:Demi Allah kesalahan
kalian pada lisan kalian lebih berat menurutku daripada kesalahan kalian pada
lemparan (tombak) kalian.
2. Abu musa Al Asyari mengirimkan surat kepada amirul mukminin Umar bin
Khathab yang tertulis di situ kalimat
(Dari abu musa kepada Amirul mukminin Umar bin Khathab. Namun secara
kaidah bahasa, kalimat yang tepat dengan menjarkan kata )Umar membalas surat tersebut dengan: Sebaiknya kau cambuk Juru tulis mu
(karena keliru). Juru tulisnya adalah Abul Hushain Al Anbary.
3. Seorang laki-laki dari gurun (badui) masuk Islam dan meminta diajarkan
sesuatu dari Al Quran. Kemudian seorang kaum muslimin membacakan awal
surat At Taubah:
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
6/51
Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat
manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya
berl epas dir i dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin)
bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu ; dan jika kamu berpaling, makaketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan
beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih.( At Taubah : 3)
Akan tetapi orang tersebut membacanya sebagai berikut:
Yaitu dengan mengkasrahkan kata sehingga artinya berubah menjadibahwa sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrikin dan
RasulNya.
Berkatalah orang badui tersebut: Apakah benar bahwa Allah berlepas diri dari
Rasul Nya? Demi Allah aku akan berlepas diri dari orang yang Allah berlepas
diri darinya. Ketika Umar mengetahui hal tersebut, ia mengutus seseorang ke
orang tersebut dan membenarkan bacaannya dan Ia berseru kepada
manusia:Hendaknya seseorang tidak membaca Al Quran kecualiia mengetahui
bahasa Arab.
Ini adalah beberapa contoh kekeliruan-kekeliruan yang terjadi pada orang-orang
arab disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang non-Arab.
Kekeliruan ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak pemahaman kaum
muslimin terhadap Al Quran sebagaimana contoh yang disebutkan di atas. Oleh
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
7/51
karena itu, ilmu nahwu disusun agar memudahkan seseorang dalam mempelajari
kaidah-kaidah bahasa Arab sehingga tidak keliru dalam memahami kalimat
bahasa Arab.
Pencetus Ilmu Nahwu
Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama nahwu tentang siapa pencetus ilmu
nahwu. Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa pencetus ilmu nahwu
adalah:
1. Amirul muminin Ali bin Abi Thalib
2. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah dari Khalifah Umar bin Khathab
3. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah Khalifah Ali bin Abi Thalib atau atas
perintah Ziyad, pemimpin Bashrah atau Abul Aswad sendiri yang
mencetuskan nya yang dipicu oleh percakapan antara beliau dan anak
perempuan nya. Berkata anaknya: wahai ayahku.. (Apayang paling indah dari langit?) dengan merofakan (membaca
dhammah) kata dan menjarkan (membaca kasrah) kata .Beliau pun menjawab:Bintang-bintangnya. Anaknya pun berkata:Aku
bukannya bertanya wahai ayah.. tetapi aku sedang merasa takjub...
Belaiu pun menjawab:Kalau begitu seharusnya yang kamu ucapkan
adalah.. (betapa langit yang indah!) dengan membacafathah kata dan .
4. Abdurrahman bin Humuz Al Araj
5. Nashr bin Ashim Al Laitsy
Pendapat yang paling kuat dari pendaat-pendapat di atas adalah pendapat yang
menyebutkan bahwa pencetusnya adalah Abul Aswad Ad Dualy atas perintah
dari Khalifah Ali Bin Abi Thalib ketika terjadi banyak kekeliruan orang arab
terhadap bahasa nya sendiri khususnya kekeliruan mereka dalam membaca Al
Quran dan Hadits.
Begitulah sejarah lahir nya ilmu nahwu dimana bisa kita baca dengan jelas bahwa
tujuan utamanya adalah agar kaum muslimin dapat membaca Al Quran dan Hadits
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
8/51
dengan benar sehingga bisa memahami maksud yang terkandung di dalamnya.
Allah Subhanahu wataala berfirman:
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya. (Yusuf : 2)
Imam Syafii rohimahulloh berkata, Manusia tidaklah menjadi bodoh dan
berselisih kecuali ketika meninggalkan bahasa Arab dan cenderung kepada
bahasa Aristoteles (bahasa orang barat).[Siyaru Alamin Nubala, 10/74]
Benarlah perkataan penyair yang berkata:
.. ..(Ilmu nahwu adalah hal pertama yang paling utama untuk dipelajari.. karena
perkataan tanpanya, tak dapat dipahami..)
****** Banyak hal yang menyebabkan ilmu nahwu disusun. Secara umum sebab
nya adalah seputar kekeliruan orang-orang arab pada bahasa mereka yang
disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang ajam (non arab) yang
masuk islam sehingga mempengaruhi tata bahasa mereka. Diantara penyebab
utama disusunnya ilmu nahwu adalah:
- Pada masa Rasulullah diriwayatkan bahwa ada seseorang yang keliru bahasanya,
maka Rasulullah bersabda: Bimbinglah saudura kalian ini.. Sesungguhnya dia
tersesat
- Berkata Abu Bakar Ash Shidiq: Aku lebih menyukai jika aku membaca dan aku
terjatuh daripada aku membaca dan aku keliru
- Pada masa Umar bin Khattab, bahasa yang keliru di kalangan orang arab
semakin menjamur. Hal ini disebabkan karena perluasan daerah kekuasaan Islam
sehingga banyak orang-orang ajam yang masuk islam. Diantara kesalahan-
kesalahan yang terjadi:
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
9/51
1. Umar melewati suatu kaum yang buruk lemparan (tombak) nya maka beliau
mencela mereka. Mereka pun menjawab:
(Makna yang mereka inginkan adalah: sesungguhnya kami adalah kaum
terpelajar. Akan tetapi mereka keliru karena yang benar denganmerofakan kata (Umar berpaling dari mereka karena marah dan berkata:Demi Allah kesalahan
kalian pada lisan kalian lebih berat menurutku daripada kesalahan kalian pada
lemparan (tombak) kalian.
2. Abu musa Al Asyari mengirimkan surat kepada amirul mukminin Umar bin
Khathab yang tertulis di situ kalimat
(Dari abu musa kepada Amirul mukminin Umar bin Khathab. Namun secara
kaidah bahasa, kalimat yang tepat dengan menjarkan kata )Umar membalas surat tersebut dengan: Sebaiknya kau cambuk Juru tulis mu
(karena keliru). Juru tulisnya adalah Abul Hushain Al Anbary.
3. Seorang laki-laki dari gurun (badui) masuk Islam dan meminta diajarkan
sesuatu dari Al Quran. Kemudian seorang kaum muslimin membacakan awal
surat At Taubah:
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
10/51
Dan (inilah) suatu permakluman daripada Allah dan Rasul-Nya kepada umat
manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan RasulNya
berl epas dir i dari orang-orang musyrikin. Kemudian jika kamu (kaum musyrikin)
bertobat, maka bertaubat itu lebih baik bagimu ; dan jika kamu berpaling, maka
ketahuilah bahwa sesungguhnya kamu tidak dapat melemahkan Allah. Dan
beritakanlah kepada orang-orang kafir (bahwa mereka akan mendapat) siksa
yang pedih.( At Taubah : 3)
Akan tetapi orang tersebut membacanya sebagai berikut:
Yaitu dengan mengkasrahkan kata sehingga artinya berubah menjadibahwa sesungguhnya Allah berlepas diri dari orang-orang musyrikin dan
RasulNya.
Berkatalah orang badui tersebut: Apakah benar bahwa Allah berlepas diri dari
Rasul Nya? Demi Allah aku akan berlepas diri dari orang yang Allah berlepas
diri darinya. Ketika Umar mengetahui hal tersebut, ia mengutus seseorang ke
orang tersebut dan membenarkan bacaannya dan Ia berseru kepada
manusia:Hendaknya seseorang tidak membaca Al Qurankecuali ia mengetahui
bahasa Arab.
Ini adalah beberapa contoh kekeliruan-kekeliruan yang terjadi pada orang-orang
arab disebabkan bercampurnya mereka dengan orang-orang non-Arab.
Kekeliruan ini tidak bisa dibiarkan karena dapat merusak pemahaman kaum
muslimin terhadap Al Quran sebagaimana contoh yang disebutkan di atas. Oleh
karena itu, ilmu nahwu disusun agar memudahkan seseorang dalam mempelajari
kaidah-kaidah bahasa Arab sehingga tidak keliru dalam memahami kalimat
bahasa Arab.
Pencetus Ilmu Nahwu
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
11/51
Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama nahwu tentang siapa pencetus ilmu
nahwu. Diantara mereka ada yang berpendapat bahwa pencetus ilmu nahwu
adalah:
1. Amirul muminin Ali bin Abi Thalib
2. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah dari Khalifah Umar bin Khathab
3. Abul Aswad Ad Dualy atas perintah Khalifah Ali bin Abi Thalib atau atas
perintah Ziyad, pemimpin Bashrah atau Abul Aswad sendiri yang
mencetuskan nya yang dipicu oleh percakapan antara beliau dan anak
perempuan nya. Berkata anaknya: wahai ayahku.. (Apayang paling indah dari langit?) dengan merofakan (membacadhammah) kata dan menjarkan (membaca kasrah) kata .Beliau pun menjawab:Bintang-bintangnya. Anaknya pun berkata:Aku
bukannya bertanya wahai ayah.. tetapi aku sedang merasa takjub...
Belaiu pun menjawab:Kalau begitu seharusnya yang kamu ucapkan
adalah.. (betapa langit yang indah!) dengan membacafathah kata dan .
4. Abdurrahman bin Humuz Al Araj
5. Nashr bin Ashim Al Laitsy
Pendapat yang paling kuat dari pendaat-pendapat di atas adalah pendapat yang
menyebutkan bahwa pencetusnya adalah Abul Aswad Ad Dualy atas perintah
dari Khalifah Ali Bin Abi Thalib ketika terjadi banyak kekeliruan orang arab
terhadap bahasa nya sendiri khususnya kekeliruan mereka dalam membaca Al
Quran dan Hadits.
Begitulah sejarah lahir nya ilmu nahwu dimana bisa kita baca dengan jelas bahwa
tujuan utamanya adalah agar kaum muslimin dapat membaca Al Quran dan Hadits
dengan benar sehingga bisa memahami maksud yang terkandung di dalamnya.
Allah Subhanahu wataala berfirman:
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya. (Yusuf : 2)
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
12/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
13/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
14/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
15/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
16/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
17/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
18/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
19/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
20/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
21/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
22/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
23/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
24/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
25/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
26/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
27/51
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
28/51
TUJUAN DISUSUNNYA ILMU NAHWU
Tujuan utama penyusunan ilmu nahwu ialah agar bahasa Arab yang fasih
tetap terjaga sehingga Al-Quran dan hadits Nabi juga terjaga dari kesalahan. Di
sisi lain, ilmu nahwu juga bisa dipakai sebagai sarana untuk mengungkap
keajaiban bahasa Al-Quran ().
SIAPAKAH YANG MULA-MULA MENYUSUN ILMU NAHWU?
Melalui pengkajian yang teliti, para ahli menetapkan bahwa yang
meletakkan gagasan awal dan dasar-dasar serta metodologi ilmu nahwu ialah Ali
bin Abi Thalib. Selanjutnya, pekerjaan tersebut dilanjutkan secara ekstensif oleh
muridnya yang bernama Abul Aswad.
Mengenai pendapat yang mengatakan bahwa metodologi ilmu nahwu
diadopsi dari tata bahasa lain terutama Yunani melalui perantaraan orang-
orang Suryani, para ahli menyanggahnya dengan mengatakan bahwa metodologi
itu orisinil dari Arab, terutama dengan adanya Al-Quran. Para ahli mengatakan
bahwa tata bahasa Yunani memang sempat bergumul dan mempengaruhi ilmu
nahwu, namun itu terjadi setelah ilmu nahwu sendiri sudah berada di tengah-
tengah formasinya.
BAB APA YANG MULA-MULA DISUSUN DALAM ILMU NAHWU?
Dalam hal ini para ahli berbeda pendapat. Sebagian mengatakan bahwa bab
yang mula-mula disusun sesuai dengan bentuk kesalahan berbahasa yang muncul
bersamaan dengan mulai disusunnya ilmu nahwu itu sendiri. Sebagian yang lain
berpendapat bahwa bab yang mula-mula mesti selaras dengan pola kerja akal
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
29/51
manusia. Dengan demikian, bab yang mula-mula ialah yang paling sederhana, lalu
dilanjutkan dengan yang lebih rumit, dan demikian seterusnya.
PERKEMBANGAN ILMU NAHWU DARI MASA KE MASA
Perkembangan ilmu nahwu dapat diruntut menjadi tiga periode:
1. Periode Perintisan dan Penumbuhan (Periode Bashrah)
Perkembangan pada periode ini berpusat di Bashrah, dimulai sejak zaman
Abul Aswad sampai munculnya Al-Khalil bin Ahmad, yakni sampai akhir abad
kesatu Hijriyah. Periode ini masih bisa dibedakan atas dua sub periode, yaitu masa
kepeloporan dan masa pengembangan. Masa kepeloporan tidak sampai memasuki
masa Daulah Abbasiyah. Ciri-cirinya ialah belum munculnya metode qiyas
(analogi), belum munculnya perbedaan pendapat, dan masih minimnya usaha
kodifikasi. Adapun ciri-ciri masa pengembangan ialah makin banyaknya pakar,
pembahasan tema-temanya semakin luas, mulai munculnya perbedaan pendapat,
mulai dipakainya argumen dalam menjelaskan kaidah dan hukum bahasa, dan
mulai dipakainya metode analogi.
2. Periode Ekstensifikasi (Periode Bashrah-Kufah)
Periode ini merupakan masa ketiga bagi Bashrah dan masa pertama bagi
Kufah. Hal ini tidak terlalu mengherankan, sebab kota Bashrah memang lebih
dulu dibangun daripada kota Kufah. Pada masa ini, Bashrah telah mendapatkan
rivalnya. Terjadi perdebatan yang ramai antara Bashrah dan Kufah yang
senantiasa berlanjut sampai menghasilkan apa yang disebut sebagai Aliran
Bashrah dengan panglima besarnya Imam Sibawaih dan Aliran Kufah dengan
panglima besarnya Imam Al-Kisai. Pada masa ini, ilmu nahwu menjadi
sedemikian luas sampai membahas tema-tema yang saat ini kita kenal sebagai
ilmu sharf.
3. Periode Penyempurnaan dan Tarjih (Periode Baghdad)
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
30/51
Di akhir periode ekstensifikasi, Imam Al-Ruasi (dari Kufah) telah
meletakkan dasar-dasar ilmu sharf. Selanjutnya pada periode penyempurnaan,
ilmu sharf dikembangkan secara progresif oleh Imam Al-Mazini. Implikasinya,
semenjak masa ini ilmu sharf dipelajari secara terpisah dari ilmu nahwu, sampai
saat ini. Masa ini diawali dengan hijrahnya para pakar Bashrah dan Kufah menuju
kota baru Baghdad. Meskipun telah berhijrah, pada awalnya mereka masih
membawa fanatisme alirannya masing-masing. Namun lambat laun, mereka mulai
berusaha mengkompromikan antara Kufah dan Bashrah, sehingga memunculkan
aliran baru yang disebut sebagai Aliran Baghdad. Pada masa ini, prinsip-prinsip
ilmu nahwu telah mencapai kesempurnaan. Aliran Baghdad mencapai
keemasannya pada awal abad keempat Hijriyah. Masa ini berakhir pada kira-kira
pertengahan abad keempat Hijriyah. Para ahli nahwu yang hidup sampai masa ini
disebut sebagai ahli nahwu klasik.
Setelah tiga periode diatas, ilmu nahwu juga berkembang di Andalusia (Spanyol),
lalu di Mesir, dan akhirnya di Syam. Demikian seterusnya sampai ke zaman kita
saat ini. [selesai]4
****** Sering sekali mendengar kata nahwu tapi terkadang kita bingung setelah
kita mengecek di kamus bahwa makna yang ditemukan adalah arah. Akan
terlintas dipikiran kita, Apa hubungannya?. Melalui tulisan ini, kita akan
menceritakan awal mula tersusunnya ilmu nahwu dan mengapa disebut ilmu
nahwu?Tidak dipungkiri bahwa orang arab asli (medok) adalah orang yang paling
fasih dalam berbahasa arab. Bahasa arab fushah juga tidak selamanya aman daripencampuran ini. Banyak sekali suku-suku di arab dengan logat mereka masing-
masing mencampuradukkan bahasa arab fushah. Sehingga keindahan bahasa arab
fushah berubah.
Ada sebuah kisah, pada jaman jahiliyah dahulu terdapat seorang ahli bahasa yang
bernama Abul Aswad Ad-duali, memiliki anak dari pernikahannya dengan wanita
4
http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/
http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/ -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
31/51
yang berasal dari Persia. Suatu hari si anak menunggu sang bapak yaitu Abul
Aswad Ad-duali di teras rumah. Dan menjemput ayahnya tatkala terlihat
memasuki halaman rumah dan berkata :
Apakah yang paling indah di langit?
Dengan mengkasrah hamzah, yang menunjukkan kalimat tanya dan
mendhommahkan huruf nun . Kemudian sang ayah mengatakan,
Wahai anakku, Bintang-bintangnya
Namun sang anak menyanggah dengan mengatakan,
Sesungguhnya aku ingin mengungkapkan kekaguman
Maka sang ayah mengatakan, kalau begitu ucapkanlah,
Betapa indahnya langit.
Bukan,
Apakah yang paling indah di langit?
Dengan memfathahkan hamzah
Kemudian beliau menceritakan hal tersebut kepada khalifah Ali ibn Abi Thalib
tentang kekhawatirannya terhadap rusaknya bahasa arab. Kemudian hal ini
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
32/51
disadari oleh khalifah Ali Bin Abi Thalib, sehingga ia memperbaiki keadaan ini
dengan membuat pembagian kata, bab innadan saudaranya, bentuk idhofah
(penyandaran), kalimat taajjub (kekaguman), kata tanya dan selainnya, kemudian
Ali Bin Abi Thalib berkata kepada Abul Aswad Adduali,
Ikutilah jalan ini
Dari kalimat inilah, ilmu kaidah Bahasa Arab disebut dengan ilmu nahwu. (Arti
nahwu secara bahasa adalah arah ). Kemudian Abul Aswad Ad-Duali
melaksanakan tugasnya dan menambahi kaidah tersebut dengan bab-bab lainnya
sampai terkumpul bab-bab yang mencukupi.5
****Periode Permulaan Islam. Turunnya AlQuran dengan membawa kosa kata
baru dengan jumlah yang sangat luar biasa banyaknya menjadikan bahasa Arab
sebagai suatu bahasa yang telah sempurma baik dalam mufradat, makna,
gramatikal dan ilmuilmu lainnya. Adanya perluasan wilayah-wilayah kekuasaan
islam sampai berdirinya daulah umayah . Setelah berkembang kekuasaan Islam,
maka orang-orang islam arab pindah ke negeri baru, sampai masa Khulafaa Al-
Al-Rasyidiin
3. Priode bani Umayah. Terjadinya percampuran orang-orang arab dengan
penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah islam. Adanya upaya-upaya orang
arab untuk menyebarkan bahasa arab ke wilayah melalui akspansi yang beradab.
Melakukan arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli
mempelajari bahasa arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.6
******** PERIODE PERKEMBANGAN BAHASA ARAB
Dalam sejarah perkembangan bahasa Arab, terdiri dari beberapa priode, antara
lain :
5http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/
6http:// marihanafiah.wordpress.com
http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/ -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
33/51
1. Priode Jahiliyah. Priode ini munculnya nilai-nilai standarisari pembentukan
bahasa arab fusha, dengan adanya beberapa kegiatan penting yang telah menjadi
tradisi masyarakat Makah . Kegiatan tersebut berupa festifal syair-syair arab yang
diadakan di pasar Ukaz, Majanah, Zul Majah. yang akhirnya mendorong tersiar
dan meluasnya bahasa arab, yang pada akhirnya kegiatan tersebut dapat
membentuk stsndarisasi bahasa arab fusha dan kesusasteraannya.
2. Periode Permulaan Islam.Turunnya AlQuran dengan membawa kosa kata
baru dengan jumlah yang sangat luar biasa banyaknya menjadikan bahasa Arab
sebagai suatu bahasa yang telah sempurma baik dalam mufradat, makna,
gramatikal dan ilmuilmu lainnya. Adanya perluasan wilayah-wilayah kekuasaan
islam sampai berdirinya daulah umayah . Setelah berkembang kekuasaan Islam,
maka orang-orang islam arab pindah ke negeri baru, sampai masa Khulafaa Al-
Al-Rasyidiin
3. Priode bani Umayah. Terjadinya percampuran orang-orang arab dengan
penduduk asli akibat adanya perluasan wilayah islam. Adanya upaya-upaya orang
arab untuk menyebarkan bahasa arab ke wilayah melalui akspansi yang beradab.
Melakukan arabisasi dalam berbagai kehidupan, sehingga penduduk asli
mempelajari bahasa arab sebagai bahasa agama dan pergaulan.
4. Priode bani Abasiyah.Pemerintahan Abasiyas berkeyakinan bahwa kejayaan
pemerintahannya dapat bertahan bila bergantung kepada kemajuan agama islam
dan bahasa arab, kemajuan agama islam dipertahankan dengan cara melaksanakankegiatan pembedahan Al-Quran terhadap cabang-cabang disiplin ilmu
pengetahuan baik ilmu agama ataupun ilmu pengetahuan lainnya. Bahasa Arab
Badwi yang bersifat alamiah ini tetap dipertahankan dan dipandang sebagai
bahasa yang bermutu tinggi dan murni yang harus dikuasai oleh putra-putra bani
Abas. Pada abad ke empat H bahasa arab fusha sudah menjadi bahasa tulisan
untuk keperluan administrasi, kebudayaan, ilmu pengetahuan, dan bahas Arab
mulai dipelajari melalui buku-buku ,sehingga bahasa fusha berkembang dan
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
34/51
meluas.
5. Priode ke lima. Sesudah abad ke 5 H bahasa Arab tidak lagi menjadi bahasa
politik dan adminisrasi pemerintahan, tetapi hanya menjadi bahasa agama. Hal ini
terjadi setelah dunia arab terpecah dan diperintah oleh penguasa politik non arab
Bani Saljuk yang mendeklarasikan bahasa Persia sebagai bahasa resmi negara
islam dibagian timur, sementara Turki Usmani yang menguasai dunia arab yang
lainnya mendeklarasikan bawwa bahasa Turki sebagai bahasa administrasi
pemerintahan. Kejak saat itu sampai abad ke7 H bahasa Arab semakin terdesak.
6. Priode bahasa arab di zaman baru. Bahasa arab bangkit kembali yang
dilandasi adanya upaya-upaya pengembangan dari kaum intelektual Mesir yang
mendapat pengaruh dari golongan intelektual Eropa yang datang bersama serbuan
Napoleon.
a. Bahasa Arab sebagai bahasa pengantar disekolah. Waktu-waktu perkuliahan
disampaikan dengan bahasa arab.
b. Munculnya gerakan menghidupkan warisan budaya lama dan menghidupkan
penggunaan kosakata asli yang berasal dari bahasa fusha.
c. Adanya gerakan yang yang telah berhasil mendorang penerbit dan percetakan
dinegara-negara arab untuk mencetak kembali buku-buku sastra arab dari segala
zaman dalam jumlah yang sangat besar dan berhasil pula menerbitkan buku-buku
dan kamus bahasa arab.
Munculnya kesadaran dari intelektual arab yang mempertahankan bahasa
Arab dari berbagai kritikan terhadap bahasa arab yang datang dari nonarab atau dari orang arab sendiri untuk mempertahankan bahasa arab,
tidak hanya sebagai bahasa agama, melainkan sebagai bahasa nasional dan
diwujudkan melalui :
a. adanya usaha-usaha pembinaan dan pengembangan bahasa arab seperti Majma
al lughah al-arabiyyah th 1934 di Mesir. Tujuannya untuk memelihara keutuhan
dan kemurnian bahasa fusha dan melakukan usaha usaha pengenbangan agar
menjadi bahasa yang dinamis, maju dan mampu memenuhi tuntutan kemajuan
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
35/51
dunia ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya.
b. Mendirikan lembaga pendidikan hkususnya pengajaran bahasa arab seperti Al -
Azhar jurusan bahasa arab. Perhatian bangsa arab tidak hanya terjadi di Mesir
tetapi terjadi pula di negara arab lainnya.7
********* Keadaan ini mendorong khalifah-khalifah Ar-Rashidin untuk lebih
mengkonsolidasikan kekuataan dan kemampuannya dalam rangka untuk
mempersiapkan pegembangan dan penyiaran Islam lebih lanjut. Hal-hal yang
dapat di catat segai langkah tersebut guna kepentingan Islam selanjutnya adalah:
1. PENYUSUNAN MUSHAF AL-QURAN.
Sewaktu Nabi masih hidup tulisan-tulisan wahyu Al-Quran tercatat dalam
lembaran yang terpisah-pisah serta ada pada beberapa orang pencatat wahyu.
Sewaktu Abu Bakar As-Sidik menjabat Kholifah beliau memerintahkan
mengumpulkan tulisan-tulian Al-Quran yang terpisah-pisah pada Zaid Bin Tsabit.
Setelah berkumpul menjadi tulisan maka tulisan-tulisan tersebut disimpan oleh
Abu Bakar sendiri. Setelah Abu Bakar wafat , jabatan Kholifah di ganti oleh Umar
bin Khotab, dan selanjutnya di simpan oleh Umar bin Khotob, kemudian oleh
khalifah, anaknya dan janda mendiang Rasulallah. Setelah jabatan kholifah di
pegang oleh Utsman bin Affan, beliau memerintahkan kepada Zaid Bin
Tsabit.Abdullah Ibn Zubair dan Said Ibnu Ash untuk menyusunnya dalam satu
mushaf yang di kenal dengan mushaf Usmani , sebagaimana di kenal sekarang.
1. PENYUSUNAN ILMU NAHWU
Karena kesulitan yang banyak di hadapi bangsa dan orang Ajam yang
mempelajari bahasa Arab sebagai bahasa Al-Quran setelah meluasnya Islam
dikalangan orang yang berbahasa bukan arab seperti bahasa Khibthi (Mesir) dan
bahasa Suryani (Syiria Dan Irak) maka atas saran dan petunjuk Ali Bin Abi
Thalib, seorang ahli bahasa bernama Abul Aswad Al Dauly menyusun ilmu
7http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/
http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/http://assalamcorner.wordpress.com/2009/10/09/sejarah-ilmu-nahwu/ -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
36/51
nahwu (gramatika arab) untuk membantu dan mempermudah orang asing
mempelajari bahasa Al-Quran.
1. MAJLIS KHALIFAH
Semenjak kekuasaan khalifah Abu Bakar sampai khalifah Ali Bin Abi Thalib, atas
inisiatif mereka ditimbulkan suatu media untuk menyelesaikan urusan negara,
agama dan urusan-urusan lain yang menyangkut tugas khalifah, apa yang
dinamakan dengan majlis khalifah. Dimajlis khalifah inilah para khalifah duduk
bersama sahabat dan pemuka-pemuka lainnya, juga dengan rakyat umum untuk
membicarakan kepentingan umum dan memecahkan permasalahannya bersama
dengan mereka. Pada mulanya majlis khalifah ini bertempat di masjid, tetapi pada
perkembangan selanjutnya dipindah ke Istana khalifah dan berkembang sebagai
salon adabiyah pada masa Umayyah dan mencapai ketenarannya pada masa
Abbasiyah. Bahkan akhirnya berfungsi sebagai tempat pertemuan ilmiyah dan
pengembann ilmu, sastra yang dihadiri khusus oleh para ulama dan sarjana
terkemuka dalam banyak bidang ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa
itu.[8]
Usaha-usaha tersebut merupakan langkah yang sangat bermanfaat bagi
pengembangan Islam dan ilmu pengetahuan pada masa-masa selanjutnya. Ilmu
pengetahuan Islam ternyata telah banyak mendapatkan dorongan maju, terutama
dari ajaran Islam sendiri, terbukti dengan munculnya kegiatan pendidikan di
beberapa tempat diwilayah kekhalifahaan Islam diantaranya:
1. Makkah dan Madinah (Hijaz) dengan guru pertamanya Muadz Ibn Jabal di
Makkah dan Zaid Ibn Tsabit dan Abdullah ibn Umar di Madinah. Muadz
Ibn Jabal mengerjakan Al-Quran dan yang bersangkutan dengan yang
halal dan yang haram dalam Islam. Zaid Ibn Tsabit di Madinah, sesuai
dengan keahliannya mengajarkan qiraat Al-Quran dan Ilmu Faraid.
Sedang Abdullah ibn Umar sebagai seorang ahli Hadits yang banyak
meriwayatkan hadits Rasulullah, beliau mengajarkan dan berfatwa sesuai
dengan hadits yang diriwayatkannya.[9]
http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn8http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn9http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn9http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn8 -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
37/51
2. Kufah (Irak), dengan guru pertamanya Abdullah Ibn Umar. Abdullah Ibn
Umar adalah orang pertama yang dikirim oleh khalifah Umar ibn Khattab
untuk mengajar di Kufah. Beliau mengajarkan Al-Quran, tafsir dan fiqh
serta hadits.
3. Damsyik (Syam), dengan guru-guru pertamanya Muadz Ibn Jabal, Ubadah
dan Abu Darda. Mereka inilah yang dikirimkan khalifah Umar Ibn
Khattab untuk menjadi guru disana sesaat setelah Damsyik menganut
Islam. Muadz ibn Jabal mengajar di Palestin, Ubadah di Hims sedang Abu
Al-Darda mengajar di Damsyik. Mereka terutama mengajarkan Al-
Quran dan ilmu-ilmu Islam lainnya.
4. Fusthat (Mesir), dengan guru pertamanya Abdullah Ibn Amr Ibn Ash.
Beliau seorang ahli hadits dan bukan saja menghafal diluar kepala hadits-
hadits yang diterimanya dari Rasulullah melainkan juga dituliskannya
dalam catatan yang rapi sehingga cukup menjamin keaslian lafal
Rasulullah.
Kebanyakan kegiatan pendidikan ini dilaksanakan di masjid dan di Kutab atau
Makkah. Kuttab sebagai tempat mengajar al-quran dan dasar-dasar agama Islam
pada tingkat dasar, sedang tingkat menengah dilaksanakan di masjid. Dari sinilah
Dr. Asma Hasan Fahmi menyatakan bahwa Al-Kuttab sebagai tempat
mengajarkan al-quran dan dasar-dasar agama Islam baru muncul pada masa
kekuasaan khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq dan Umar ibn Khattab.[10]
Sebenarnya pendidikan dalam arti lembaga baru ada pada masa Khulafaur
Rasyidin ini yaitu dengan munculnya Al-Kuttab yang terorganisir secara rapi dan
terecana. Tetapi batas tahun 459 H segera memisahkan antara lembaga pendidikan
lama dengan lembaga pendidikan modern dengan munculnya madrasah
Nidzamiyah yang dirintis pendirinya oleh seorang perdana menteri Nizamul Mulk
pada masa Sultan Malik Syah dari Bani Saljuk. Sebagai madrasah modern,
Nidzamiyah dilengkapi dengan Yayasan pengelola yang mendukung stabilitas
lembaga pendidikan ini. Madrasah ini tersebar dihampir seluruh kota dan pelosok
kekuasaan Bani Saljuk diantanya di kota-kota: Bagdad, Naisabur, Isfahan, Basrah
Dan Mausul.
http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn10http://ktp09003.wordpress.com/2010/04/09/pendidikan-di-era-khulafaurrasyidin/#_ftn10 -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
38/51
Empat khalifah yang pertama pengganti Muhammad bergelut dengan pertanyaan-
pertanyaan yang sulut, namun sebagai pengganti Rasululah mereka harus
berusaha menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para sahabat-
sahabat Rasul yang lain.
KESIMPULAN
Khalifah Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar inb Khattab,Utsman ibn Affan,
dan Ali Bin Abi Thalib) merupakan khalifah pengganti Rasulullah Muhammad.
Dengan semangat untuk menyebarkan Islam mereka berusaha keras dengan
menyerang daerah-daerah yang tidak mau masuk Islam.
Walaupun menghadapi rintangan yang sangat berat namun semangat mereka tidak
pernah hilang. Justru dengan adanya rintangan itulah umat Islam menjadi lebih
bersemangat dalam menyebarkan agama Islam. Penyebaran Islam pada masa
Khulafaur Rasyidin ini bergerak di berbagai bidang, baik dari segi Kekuasaan,
Politik, Ekonomi maupun Pendidikan.
Sementara sebagai bukti keberhasilan dibidang pendidikan pada masa Khalifah
Khulafaur Rasyidin adalah adanya Mushaf Al-Quran yang dikenal dengan
Mushaf Utsmani, adanya Ilmu Nahwu yang dipeuntukkan orang-orang Islam
selain Arab, dan adanya Majlis Khalifah yang digunakan untuk Belajar Umat
Islam.
Selain itu sebagai bukti keberhasilan Khalifah Khulafaur Rasyidin dibidang
pendidikan adalah munculnya Majlis Khalifah yang sudah tersebar di daerah
sekitar Makkah dan Madinah. Inilah diantara keberhasilan para Khalifah Rasyidin
pada waktu irtu.8
8http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/
http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/http://arabic.web.id/sejarah-muncul-nya-ilmu-nahwu-tata-bahasa-arab/ -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
39/51
******* Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Nabi
Masa pengumpulan Al-Qur'an dengan menggunakan dua kategori, yaitu: (1)
pengumpulan dalam dada, dan (2) dalam dokumen/catatan
Pengumpulan Al-Qur'anul Karim terbagi dalam dua periode:
(1) Periode Nabi SAW.
(2) Periode Khulafaur Rasyidin.
Masing-masing periode tersebut mempunyai beberapa ciri dan keistimewaan.
Istilah pengumpulan kadang-kadang dimaksudkan dengan penghafalan dalam
hati, dan kadang-kadang pula dimaksudkan dengan penulisan dan pencatatan
dalam lembaran-lembaran.
Pengumpulan Al-Qur'an di masa Nabi ada dua kategori:
(1) Pengumpulan dalam dada berupa penghafalan dan
penghayatan/pengekspresian, dan
(2) Pengumpulan dalam dokumen atau catatan berupa penulisan pada kitab
maupun berupa ukiran.
Kami akan menjelaskan keduanya secara terurai dan mendetail agar nampak bagi
kita suatu perhatian yang mendalam terhadap Al-Qur'an dan penulisannya serta
pembukuannya. Langkah-langkah semacam ini tidak terjadi pada kitab-kitab
samawy lainnya sebagaimana halnya perhatian terhadap Al-Qur'an, sebagai kitabyang maha agung dan mu'jizat Muhammad yang abadi.
Pengumpulan Al-Qur'an dalam dada.
Al-Qur'anul Karim turun kepada Nabi yang ummy(tidak bisa baca-tulis). Karena
itu perhatian Nabi hanyalah dituangkan untuk sekedar menghafal dan
menghayatinya, agar ia dapat menguasai Al-Qur'an persis sebagaimana halnya Al-
Qur'an yang diturunkan. Setelah itu ia membacakannya kepada orang-orang
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
40/51
dengan begitu terang agar merekapun dapat menghafal dan memantapkannya.
Yang jelas adalah bahwa Nabi seorang yang ummy dan diutus Allah di kalangan
orang-orang yang ummy pula, Allah berfirman:
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul diantara
mereka yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka
dengan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah.(Al-Jumu'ah: 2)
Biasanya orang-orang yang ummy itu hanya mengandalkan kekuatan hafalan dan
ingatannya, karena mereka tidak bisa membaca dan menulis. Memang bangsa
Arab pada masa turunnya Al-Qur'an, mereka berada dalam budaya Arab yang
begitu tinggi, ingatan mereka sangat kuat dan hafalannya cepat serta daya fikirnya
begitu terbuka.
Orang-orang Arab banyak yang hafal beratus-ratus ribu syair dan mengetahuisilsilah serta nasab keturunannya. Mereka dapat mengungkapkannya di luar
kepada, dan mengetahui sejarahnya. Jarang sekali diantara mereka yang tidak bisa
mengungkapkan silsilah dan nasab tersebut atau tidak hafal Al-Muallaqatul Asyar
yang begitu banyak syairnya lagi pula sulit dalam menghafalnya.
Begitu Al-Qur'an datang kepada mereka dengan jelas, tegas ketentuannya dan
kekuasaannya yang luhur, mereka merasa kagum, akal fikiran mereka tertimpa
dengan Al-Qur'an, sehingga perhatiannya dicurahkan kepada Al-Qur'an. Mereka
menghafalnya ayat demi ayat dan surat demi surat. Mereka tinggalkan syair-syair
karena merasa memperoleh ruh/jiwa dari Al-Qur'an.
Pegumpulan dalam bentuk tulisan.
Keistimewaan yang kedua dari Al-Qur'anul Karim ialah pengumpulan dan
penulisannya dalam lembaran. Rasulullah SAW mempunyai beberapa orang
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
41/51
sekretaris wahyu. Setiap turun ayat Al-Qur'an beliau memerintahkan kepada
mereka menulisnya, untuk memperkuat catatan dan dokumentasi dalam kehati-
hatian beliau terhadap kitab Allah 'Azza Wa Jalla, sehingga penulisan tesebut
dapat melahirkan hafalan dan memperkuat ingatan.
Penulis-penulis tersebut adalah sahabat pilihan yang dipilih oleh Rasul dari
kalangan orang yang terbaik dan indah tulisannya agar mereka dapat mengemban
tugas yang mulia ini. Diantara mereka adalah Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab;
Muadz bin Jabal, Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Khulafaur Rasyidin dan Sahabat-
sahabat lain.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Anas r.a. bahwasanya ia berkata:
"Al-Qur'an dikumpulkan pada masa Rasul SAW oleh 4 (empat) orang yang
kesemuanya dari kaum Anshar; Ubay bin Ka'ab, Mu'adz bin Jabal, Zaid bin Tsabit
dan Abu Zaid. Anas ditanya: "Siapa ayah Zaid?" Ia menjawab: "Salah seorang
pamanku".9
B. Pendidikan Bahasa Arab Pada Nabi Sahabat******* Contoh Natsr : dalam bentuk khutbah (lihat teks arabnya dalam majalah
adz-Dzakhirrah edisi 5)
Khutbah Abu Bakar Ash Shiddiq ketika menjadi khalifah
Sesudah meninggalnya Rasulullah , kaum muslimin memilih Abu Bakar Ash
Shiddiq untuk menjadi khalifah, karena keutamaan dan kedudukannya dalam
Islam. Abu Bakar Ash Shiddiq adalah orang yang pertama kali beriman kepada
9http://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/62/pengumpulan-al-quran-pada-masa-nabi
http://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/62/pengumpulan-al-quran-pada-masa-nabihttp://www.cybermq.com/pustaka/detail/ilmu-tafsir/62/pengumpulan-al-quran-pada-masa-nabi -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
42/51
Rasulullah dari kalangan laki-laki, beliau adalah orang yang menemani Rasulullah
dalam gua (ketika bersembunyi dari kejaran orang kafir), dan beliau adalah
seorang yang menemani Rasulullah hijrah dari Makkah ke Madinah. Dan
Rasulullah memerintahkan kepada Abu Bakar (ketika Rasulullah sakit) untuk
menjadi imam kaum muslimin. Dan ketika Abu bakar menjadi khalifah ia
berkhutbah kepada manusia. Ia memulai khuthbahnya dengan ucapan tahmid
(memuji kepada Allah ) lalu berkata :
(Teks bahasa Arab )
Terjemahannya :
"Wahai manusia kalian telah menjadikanku sebagai khalifah, dan kalian telah
membebaniku dengan suatu perkara padahal aku bukanlah orang yang termulia
di antara kalian, maka jika kalian melihatku berada di atas kebenaran bantulah
aku, dan jika kalian melihatku berjalan di atas jalan kesesatan maka tunjukilah
aku kepada kebenaran, dan hendaklah kalian taat kepadaku selama aku taat
kepada Allah ". Dan jika aku durhaka kepada Allah dan perintahku menyelisihi
perintah Allah maka janganlah mentaatiku".
"Ingatlah (sesungguhnya) ukuran kuat dan lemah menurutku adalah kebenaran.
Orang yang berada di atas kebenaran adalah orang kuat walaupun ia orang yang
lemah hingga aku mengambilkan untuknya kebenaran, dan orang yang berada
dalam kebatilan adalah lemah walaupun ia kuat hingga aku mengambil darinya
kebenaran (yang ia rampas)".
"Inilah perkataanku, dan aku mohon ampunan bagi diriku dan bagi kalian"10.
****** Pengumpulan Al-Qur'an Pada Masa Abu Bakar
10http://mifty-away.tripod.com/id55.html
http://mifty-away.tripod.com/id55.htmlhttp://mifty-away.tripod.com/id55.htmlhttp://mifty-away.tripod.com/id55.html -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
43/51
Rasulullah SAW berpulang ke rahmatullah setelah beliau selesai menyampaikan
risalah dan amanah, menasehati ummat serta memberi petunjuk. pada agama yang
lurus. Setelah beliau wafat kekuasaan dipegang oleh Abu Bakar Siddik ra
Pada masa pemerintahannya Abu Bakar banyak menghadapi malapetaka, berbagai
kesulitan dan problem yang rumit, diantaranya memerangi orang-orang yang
murtad (keluar dari agama Islam) yang ada di kalangan orang Islam, memerangi
pengikut Musailamah al-Kadzdzab.
Peperangan Yamamah adalah suatu peperangan yang amat dahsyat. Banyak
kalangan sahabat yang hafal Al-Qur'an dan ahli bacanya mati syahid yang
jumlahnya lebih dari 70 orang huffazh ternama. Oleh karenanya kaum muslimin
menjadi bingung dan khawatir. Umar sendiri merasa prihatin lalu beliau menemui
Abu Bakar yang sedang dalam keadaan sedih dan sakit. Umar mengajukan usul
(bermusyawarah dengannya) supaya mengumpulkan Al-Qur'an karena khawatir
lenyap dengan banyaknya khufazh yang gugur, Abu Bakar pertama kali merasa
ragu.
Setelah dijelaskan oleh Umar tentang nilai-nilai positipnya ia memandang baik
untuk menerima usul dari Umar. Dan Allah melapangkan dada Abu Bakar untuk
melaksanakan tugas yang mulia tersebut, ia mengutus Zaid bin Tsabit dan
mengajukan persoalannya, serta menyuruhnya agar segera menangani dan
mengumpulkan Al-Qur'an dalam satu mushhaf. Mula pertama Zaid pun merasa
ragu, kemudian iapun dilapangkan Allah dadanya sebagaimana halnya Allah
melapangkan dada Abu Bakar dan Umar.
Al-Bukhari telah meriwayatkan dalam shahihnya tentang kisah pengumpulan ini.
Karena pentingnya maka di sini kami menukilnya sebagai berikut:
"Dari Zaid bin Tsabit r.a. bahwa ia berkata: "Abu Bakar mengirimkan berita
kepadaku tentang korban pertempuran Yamamah, setelah orang yang hafal Al-
Qur'an sejumlah 70 orang gugur. Kala itu Umar berada di samping Abu Bakar.
Kemudian Abu Bakar mengatakan "Umar telah datang kepadaku dan ia
mengatakan: "Sesungguhnya pertumpahan darah pada pertempuran Yamamah
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
44/51
banyak mengancam terhadap para penghafal Al-Qur'an. Aku khawatir kalau
pembunuhan terhadap para penghafal Al-Qur'an terus-menerus terjadi di setiap
pertempuran, akan mengakibatkan banyak Al-Qur'an yang hilang. Saya
berpendapat agar anda memerintahkan seseorang untuk mengumpulkan Al-
Qur'an". Aku (Abu Bakar) menjawab: "Bagaimana aku harus melakukan suatu
perbuatan sedang Rasul SAW tidak pernah melakukannya?". Umar r.a. menjawab:
"Demi Allah perbuatan tersebut adalah baik". Dan ia berulangkali
mengucapkannya sehingga Allah melapangkan dadaku sebagaimana ia
melapangkan dada Umar. Dalam hal itu aku sependapat dengan pendapat Umar.
Zaid berkata: Abu Bakar mengatakan: "Anda adalah seorang pemuda yangtangkas, aku tidak meragukan kemampuan anda. Anda adalah penulis wahyu dari
Rasulullah SAW. Oleh karena itu telitilah Al-Our'an dan kumpulkanlah....!" Zaid
menjawab: "Demi Allah andaikata aku dibebani tugas untuk memindahkan
gunung tidaklah akan berat bagiku jika dibandingkan dengan tugas yang
dibebankan kepadaku ini".
Saya mengatakan: "Bagaimana anda berdua akan melakukan pekerjaan yang tidak
pernah dilakukan oleh Rasululah SAW?". Abu Bakar menjawab: "Demi Allah hal
ini adalah baik", dan ia mengulanginya berulangkali sampai aku dilapangkan dada
oleh Allah SWT sebagaimana ia telah melapangkan dada Abu Bakar dan Umar.
Selanjutnya aku meneliti dan mengumpulkan Al-Qur'an dari kepingan batu,
pelepah kurma dan dari sahabat-sahabat yang hafal Al-Qur'an, sampai akhirnya
aku mendapatkan akhir surat At-Taubah dari Abu Khuzaimah Al-Anshary yang
tidak terdapat pada lainnya (yaitu):
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
45/51
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat
baginya apa yang kamu rasakan, ia sangat menginginkan (keimanan dan
keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang
mukmin. Jika mereka berpaling (dari keimanan) maka katakanlah: Cukuplah
Allah bagiku, tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal
dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung. (At-Taubah: 128-129).
Lembaran-lembaran tersebut disimpan pada Abu Bakar sampai ia wafat
Kemudian (diserahkan) kepada Umar sampai wafat dan kemudian disimpan di
rumah Hafsah binti Umar
Riwayat ini menyatakan tentang sebab pengumpulan Al-Qur'an.11
C. Pendidikan Bahasa Arab Pada Nabi Tabiin
PENUTUP
11http://mifty-away.tripod.com/id55.html
http://mifty-away.tripod.com/id55.htmlhttp://mifty-away.tripod.com/id55.html -
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
46/51
A. KesimpulanMasyarakat Arab sebelum Islam secara geografis terbagi dua, yaitu
Arab utara dan Arab selatan. Masyarakat Arab utara terkenal dengan
kehidupannya yang nomad, berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat
lain, mata pencaharian mereka adalah beternak. Mereka memiliki sebuah
tradisi yang disebut dengan ayyam al-arab, yaitu peperangan antar suku
yang selalu mereka lakukan kecuali pada empat bulan yang disucikan.
Sedangkan masyarakat Arab selatan adalah masyarakat yang telah
mengenal peradaban, terutama tulis menulis, mereka hidup menetap dan
mata pencahariannya adalah berdagang dan beternak.
Bahasa Arab al-Quran berasal dari bahasa Arab utara, sedangkan
bahasa Arab selatan merupakan bahasa kuno bangsa Semit.
Hijaz, terutama Mekah menjadi banyak dikunjungi serta
berkembang jadi lebih makmur setelah adanya ritual ibadah haji ke
Mekah, sehingga pasar Ukaz pun dijadikan sebagai tempat pertandingan
keahlian syair sekaligus tempat perdagangan yang strategis.
B. SaranKami menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini sangat
jauh dari kesempurnaan, dan terdapat banyak kesalahan dan kekurangan.
Oleh karena itu, masukan, perbaikan, serta kritikan dan saran sangat
kami harapkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
47/51
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)
MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
MAKALAH STUDI PERADABAN ISLAM
Tentang:
PENDIDIKAN BAHASA ARAB DI MASA RASULULLAH,
SAHABAT DAN TABIIN
Disusun oleh:
KELOMPOK I
Isra Hayati Darman (10720047)
Ahmad Tito Rusadi (10720046)
Ilman Maududi (10720045)
Ade Destri Deviana (10720038)
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
48/51
Dosen Pembina:
Dr. H. DAHLAN TAMRIN, M.Ag
Syawal 1431 H/Oktober 2010 M
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menurunkan al-Quran
sebagai pedoman dan telah mengutus Muhammad SAW sebagai rasul dan teladan
bagi umat manusia. Shalawat dan salam untuk junjungan umat Islam Nabi
Muhammad SAW sebagai rahmatan lil alamin yang telah membawa manusia
keluar dari peradaban Jahiliyah kepada peradaban Islamiyah yang jauh dari
kesesatan.
Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dengan pertolongan Allah SWT, keluasan Rahmat-Nya, kemurnian
Hidayah-Nya dan kemurahan Karunia-Nya, dengan judul : Tradisi Arab Sebelum
Islam, meskipun di dalam makalah ini terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan karena kurangnya ilmu penulis tentang pembahasan ini. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga bagi para
pembaca untuk menambah pengetahuan seputar Studi Peradaban Islam secara
umumnya dan tradisi Arab sebelum Islam, secara khususnya.
Kemudian, penulis ingin mengungkapkan rasa terima kasih dan
penghargaan yang besar terhadap orang-orang yang membantu menjadikan
makalah ini menjadi lebih baik;
1. Yang terhormat Bapak Dr. H. Dahlan Tamrin, M.Ag, yang telah membimbing
penulis dalam penyelesaian makalah ini.
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
49/51
2. Kedua orang tua penulis yang selalu memberikan semangat, motivasi dan
doa yang tidak henti-hentinya.
3. Semua teman-teman kelas PBA B yang ikut berpartisipasi dalam diskusi
makalah ini.
Semoga Allah akan membalasi semua kebaikan mereka dengan sebaik-
baik balasan, dan menjadikan mereka orang-orang yang tetap istiqamah dalam
keislamannya sertabermanfaat bagi orang lain. Amin ya Rabbalalamin.
Malang, 24 Syawal 1341 H/3 Oktober 2010 MPenulis
DAFTAR ISIHALAMAN COVER ....i
KATA PENGANTAR ..ii
PENDAHULUAN.1
TRADISI ARAB SEBELUM ISLAM
A. Bangsa Arab sebagai Ras Semit dan Semenanjung Arab sebagai Tempat
Kelahirannya .2
B. Arab Utara dan Arab Selatan serta Kerajaan-Kerajaannya 4
1.Saba dan Negeri-negeri lainnya di Arab Selatan ......5
2.Kerajaan Nabasia dan Kerajaan Kecil lainnya di Arab Utara dan
Tengah ..8
C. Hijaz Menjelang Kelahiran Islam ...12
1.Perkembangan dan Pengaruh Bahasa Arab Utara .14
2.Ciri Khas Orang Badui 18
3.Keyakinan Masyarakat Hijaz dan Kedudukan Kabah .19
4.Kota-kota Utama Hijaz: Taif, Mekah, dan Madinah ..20
5.Pengaruh Kebudayaan Saba, Abissinia, Persia dan Gassan ...21
PENUTUP ..22
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
50/51
A. Kesimpulan ..22
B. Saran 22
DAFTAR KEPUSTAKAAN
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Hitti, Philip K.History of The Arabs. Jakarta: PT. Serambi Ilmu semesta. 2005
______,Dunia Arab Sedjarah Ringkas. Bandung: Sumur Bandung. 1962
Yatim, Badri.Historiografi Islam. Jakarta: Logos Wacana Ilmu. 1997
______. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. 2002
-
7/22/2019 Pendidikan Bahasa Arab Dan Perkembangannya
51/51
Team Penyusun Textbook Sejarah dan Kebudayaan Islam. Sejarah dan
Kebudayaan Islam. Ujung Pandang: Proyek Pembinaan Perguruan TinggiAgama IAIN Alauddin Ujung Pandang. 1982