-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
1/17
1
Pengaruh Bentuk Mata terhadap Kecenderungan Sikap Prososial
Guntur Widar Kharisna1
Maria Ulfa Indra M. 2
Harir Aghnia Fikramahda3
Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Brawijaya
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bentuk mata terhadap
kecenderungan sikap prososial. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Universitas Brawijaya yang berusia antara 19-24 tahun berjumlah 26. Desain
penelitian yang digunakan adalah multiple group design. Intervensi yang diberikan
adalah dengan menyajikan tiga gambar mata yang terdiri dari large eyes, narrow eyes,
dan oval eyes. Gambar tersebut diberikan satu persatu melalui LCD proyektor
kemudian subyekdiminta untuk mengisi skala prososial yang telah disediakan untuk
mengetahui kecenderungan sikap prososial berdasar apa yang dilihat dan dirasakan
oleh subyek pada saat ditampilkan gambar. Selanjutnya dilihat perbedaan pengaruh
menggunakan uji Friedman. Hasil analisis menunjukkan bahwa terdapat signifikansi
perbedaan bentuk mata terhadap kecenderungan sikap prososial dengan nilai p adalah
0,04. Bentuk mata narrow menempati posisi tertinggi untuk bentuk mata yang dinilai
paling menghasilkan sikap prososial.
Kata kunci :bentuk mata, prososial,sharing, cooperating, helping, large eyes, narrow
eyes, oval eyes.
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
2/17
PENDAHULUAN
Mata adalah jendela dunia,
seperti yang dikatakan oleh pepatah
lama. Dari mata kita bisa melihat jiwa,
pikiran, sikap dan perilaku seseorang.
Siapa sangka perkataan tersebut tidak
hanya sebatas perkataan pepatah,
melainkan merupakan sesuatu yang
ilmiah yang dapat diamati dan diukur.
Beberapa penelitian yang berkaitan
dengan mata seperti, eye contact, eye
gaze, dan eye movement, menemukan
bahwa hal tersebut memang bisa
diselidiki secara ilmiah dan memiliki
signifikansi terhadap beberapa variabel
terikat yang hendak diukur seperti
penilaian sosial, karakter, sikap,
perilaku kooperatif dan lainnya. Hal ini
menjadi penting untuk diteliti lebih
lanjut agar bisa memprediksi dan
memahami perilaku manusia dalam
dinamika interaksi sosial sehari-hari.
Menurut Bandiera, dkk, sikap
dan perilaku manusia mungkin
dipengaruhi oleh kehadiran fisik oranglain (Mathias, 2011). Kontak mata atau
tatapan mata merupakan salah satu
aspek fisik yang mungkin
mempengaruhi perilaku manusia.
Menurut Langton, Anda mungkin
menjadi penerima tatapan orang lain,
mungkin karena Anda dianggap
potensial, jodoh atau hanya karena
Anda seseorang dengan siapa mereka
ingin berinteraksi (Malia dkk, 2002).
Penelitian Mcmahon menemukan
bahwa kontak mata memiliki pengaruh
yang lebih terhadap pembentukan kesan
pertama dibanding komunikasi verbal
(Alexa, 2011). Kontak mata sendiri
bahkan telah ditemukan menjadi
variabel yang sangat penting dalam
mengatur komunikasi antara dua atau
lebih individu (Weins, Harper, &
Matazzaro, 1980). Hasil penelitian lain
menunjukkan bahwa lama kontak mata
berpengaruh terhadap penilaian
kepribadian seseorang (Lance dkk,
1986). Dr Kerstin Uvas-Moberg,
penulis The Oksitosin Factor,
menjelaskan bahwa kontak mata (eye
contact) bisa membantu melepaskan
oksitosin (www.divinecaroline.com). Itu
sebabnya menatap ke dalam mata
seseorang bisa membuat Anda merasa
dekat secara emosional dan merasakan
sesuatu yang aneh, tapi tidak untukalasan yang tepat, seperti simpati,
empati, bahkan jatuh cinta.
Ketika kita melakukan kontak
mata, secara disadari atau tanpa disadari
kita memperhatikan atribut fisik yang
melekat pada mata, mulai dari pupil,
lebar mata, jarak mata, hingga alis.
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
3/17
Ketika kita memperhatikan atribut-
atribut tersebut tanpa disadari juga bisa
memunculkan rasa emosional. Akan
tetapi belum ada penelitian yang
berusaha untuk menjelaskan pengaruh
tersebut secara ilmiah. Berangkat dari
hal ini peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian yang berusaha menyelidiki
pengaruh atribut tersebut. Peneliti
mengerucutkan penyelidikan atribut
tersebut kepada bentuk mata. Bentuk
mata ini peneliti manipulasi menjadi
tiga macam bentuk mata, yaitu narrow
eyes, oval eyes, dan large eyes. Kategori
dalam bentuk mata ini peneliti ambil
darisoftwaredigital physiognomy yang
biasa digunakan untuk mengategorikan
atribut pengenalan struktur wajah.
Selanjutnya penulis memiliki asumsi
bahwa memperhatikan bentuk mata
memiliki pengaruh terhadap
pembentukan rasa kasihan yang pada
akhirnya menyebabkan seseorang
cenderung bersikap prososial. Prososial
sendiri didefisinikan sebagai tindakansukarela yang dimaksudkan untuk
membantu atau memberi keuntungan
pada individu atau sekelompok individu
(Eisenberg, 1989). Berangkat dari hal
tersebut maka peneliti ingin mengetahui
perbedaan memperhatikan bentuk mata
terhadap kecenderungan perilaku
prososial seseorang.
TINJAUAN PUSTAKA
Mata
Mata adalah salah satu alat indera
yang dimiliki oleh manusia. Mata
berfungsi menyesuaikan jumlah cahaya
yang masuk, memusatkan perhatian
pada objek yang dekat dan jauh, serta
menghasilkan gambar yang dengan
segera dihantarkan ke otak. Dengan
begitu, mata dipergunakan untuk
memberikan pengertian dan
pemahaman visual.
Selain memberikan pengertian
dan pemahaman visual dari apa yang
dilihatnya, mata juga dapat
menyampaikan perasaan, pesan,
maupun emosi yang dirasakan oleh
manusia. Ekman dan Friesen
mengungkapkan bahwa emosi dasar
(senang, sedih, marah, takut, terkejut,
dan muak) dapat diobservasi melalui
mata (Baron-Cohen, Wheelwright &Jolliffe, 1997). Nummenmaa (1964)
menyatakan bahwa emosi yang
kompleks hanya dapat dibaca atau
diketahui melalui mata, hal inilah yang
membuat mata menjadi pusat perhatian
dalam pengenalan emosi.
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
4/17
Tatapan mata juga memainkan
peran penting dalam komunikasi non-
verbal. Studi sebelumnya
mengungkapkan bahwa keadaan mental
(hasrat, kesukaan, tujuan) juga dapat
dideteksi melalui arah tatapan mata
(Baron-Cohen, Campbell, Karmiloff-
Smith, Grant & Walker, 1995; Baron-
Cohen, Wheelwright & Jolliffe, 1997).
Pada beberapa keadaan, tatapan mata
dapat diinterpretasikan sebagai tanda
suatu kemarahan atau kekerasan
(Argyle & Cook, 1976; Macrae, Hood,
Milne, Rowe & Mason, 2002). Tatapan
mata juga dapat diintepretasikan sebagai
bentuk keramahan, ketertarikan
romantis, ataupun ketertarikan secara
umum (Argyle & Cook, 1976;
Kellerman, Lewis, & Laird, 1989;
Kleinke, 1986; Macrae, Hood, Milne,
Rowe & Mason, 2002). Karena emosi
dapat disampaikan melalui mata, maka
Baron-Cohen mengusulkan eksistensi
language of the eye. Berdasarkan
studi yang telah dilakukan oleh Baron-Cohen dkk, didapatkan bahwa gambar
mata dapat memberikan informasi, yang
sama banyak dengan gambar wajah,
tentang emosi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia memiliki keanekaragaman
dalam bentuk mata. Dari berbagai
bentuk yang beraneka tersebut, digital
physionogmi mengategorikan bentuk
mata menjadi sepuluh, yaitu narrow
eyes, large eyes, oval eyes, narrow eyes,
almond-shaped eyes, heavy lids eyes,
round narrow eyes, triangular, very
narrow.
Prososial
Prososial adalah segala tindakan
apa pun yang menguntungkan orang
lain tanpa harus menyediakan
keuntungan langsung pada orang yang
melakukan tindakan tersebut dan
bahkan mungkin melibatkan suatu
resiko bagi orang yang menolong.
(Baron & Byrne, 2003). Perilaku
prososial didefisinikan sebagai t indakan
sukarela yang dimaksudkan untuk
membantu atau memberi keuntungan
pada individu atau sekelompok individu
(Eisenberg, 1989). Perilaku prososial
meliputi membantu, memberi,
menyayangi dan tindakan sosial tanpa
menguntungkan diri sendiri. (Tedeschi,1985). Sedangkan sikap prososial
didefinisikan sebagai kecenderungan
yang paling mendekati perilaku
prososial, apakah individu akan
bereaksi secara positif ataupun negatif
inilah yang dinamakan dengan sikap.
Selanjutnya dikatakan bahwa terdapat
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
5/17
beberapa faktor yang memengaruhi
individu dalam perilaku prososial,
diantaranya adalah karakteristik
penolong, karakteristik penerima, dan
karakteristik situasi (Eisenberg, 1989).
Hal tersebut akan berlaku demikian
dalam memengaruhi sikap prososial.
Perilaku prososial diketahui juga
dipengaruhi oleh kematangan
emosional, semakin matang emosional
individu maka semakin tinggi
kecenderungan perilaku prososialnya
(Eisenberg, 2002). Adapun kematangan
emosional pada umur 15-18 tahun
ditemukan belum stabil, dan pada umur
19-24 tahun sudah stabil, dan meningkat
pada usia 25-26 tahun (Eisenberg,
2002). Aspek-aspek perilaku prososial
menurut Mussen meliputi :
a. Sharing (berbagi), yaitu kesediaan
berbagi rasa dengan orang lain
dalam suasana suka maupun duka.
Berbagi dilakukan apabila penerima
menunjukkan kesukaan sebelum
ada tindakan melalui dukunganverbal dan fisik.
b. Cooperating (kerja sama), yaitu
kesediaan untuk bekerjasama
dengan orang lain demi tercapainya
suatu tujuan. Kerja sama biasanya
saling menguntungkan, saling
memberi, saling menolong dan
menenangkan.
c. Helping (menolong), yaitu
kesediaan ntuk menolong orang
lain yang sedang dalam kesusahan.
Menolong meliputi membantu
orang lain, memberi tahu,
menawarkan bantuan kepada orang
lain, atau melakukan sesuatu yang
menunjang berlangsngnya kegiatan
orang lain.
d. Donating (memberi atau
menyumbang), yaitu kesediaan
berderma, memberi secara suka rela
sebagian barang miliknya untuk
yang membutuhkan.
e. Honesty (kejujuran), yaitu kesediaan
untuk tidak berbuat curang terhadap
orang lain. (Mussen, 1980).
PERUMUSAN HIPOTESIS
Berdasarkan penjelasan diatas,
maka hipotesis pada penelitian ini,
yaitu:
H1 : Ada pengaruh memperhatikanbentuk mata terhadap kecenderungan
sikap prososial.
H0 : Tidak ada pengaruh
memperhatikan bentuk mata terhadap
kecenderungan sikap prososial.
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
6/17
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan metode penelitian
eksperimen. Metode penelitian
eksperimen digunakan untuk meneliti
populasi atau sampel menggunakan
prosedur manipulasi tertentu,
pengumpulan data dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian,
analisis data bersifat kuantitatif atau
statistik dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah ditetapkan.
Instrumen atau tools yang digunakan
pada penelitian ini adalah gambar
bentuk mata sebanyak tiga gambar,
dimana gambar tersebut masing-masing
ditampilkan menggunakan LCD
proyektor, serta subyek diberikan
sebuah skala sikap prososial guna
mengidentifikasi kecenderungan sikap
prososial berdasarkan bentuk mata yang
dilihat subyek. Skala tersebut berisi
tentang apa yang dirasakan subyek saat
melihat dan memperhatikan bentukgambar tersebut.
Desain penelitian
Rancangan desain eksperimen
yang digunakan adalah adalah multiple
group design. Hal ini dikarenakan
peneliti hendak mengetahui beberapa
perlakuan dan pengaruhnya terhadap
variabel terikat yang hendak diukur.
Adapun peneliti memberikan tiga
bentuk perlakuan, yaitu X1 bentuk mata
narrow, X2 bentuk mata oval, X3 bentuk
mata large. Selanjutnya peneliti
menggunakan within subject dalam
prosedur eksperimen agar dapat
mengamati perbedaan pengaruh secara
langsung.
desain :
Fokus Penelitian
Penelitian ini berfokus untuk
melihat kecenderungan sikap prososial
individu berdasarkan bentuk mata yang
dilihat. Peneliti menggunakan tiga dari
lima aspek perilaku prososial untuk
mengukur kecenderungan sikap
prososial. Tiga aspek tersebut, yaitu
sharing, cooperating dan helping.Honesty (kejujuran) tidak disertakan
karena masalah kejujuran sulit untuk
diungkap melalui item-item tertulis,
sedangkan donating tidak dimasukan
karena definisi helpingyang digunakan
pada penelitian ini sudah mengukur
donating.
X1 O1
X2 O2
X3 O3
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
7/17
.
Instrumen penelitian
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan dua instrumen, yaitu
gambar mata dan skala sikap prososial.
Gambar mata dimanipulasi menjadi tiga
gambar mata, yaitu mata narrow, oval,
dan large. Tiga gambar mata ini
didasarkan dari sepuluh bentuk mata
yang ada pada digital physiognogmi.
Penggunaan tiga gambar mata dari
sepuluh gambar mata yang tersedia ini
didasarkan pada kecenderungan bentuk
mata yang ada disekitar lingkungan
peneliti. Pemilihan gambar mata sendiri
dilakukan random terhadap sepuluh
bentuk mata untuk masing-masing
kategori mata (narrow, oval, dan large).
Dalam pembuatan instrumen ini peneliti
mengontrol ekspresi dan arah tatapan
pemilik mata.
Intrumen berikutnya adalah
skala prososial. Item dalam skala ini
berisi mengenai kecenderungan sikap
prososial berdasarkan bentuk mata yangdilihat subyek. Dalam pembuatan skala,
peneliti menggunakan tiga dari lima
aspek perilaku prososial untuk
mengukur kecenderungan sikap
prososial. Tiga aspek tersebut, yaitu
sharing, cooperating dan helping.
Honesty (kejujuran) tidak disertakan
karena masalah kejujuran sulit untuk
diungkap melalui item-item tertulis,
sedangkan donating tidak dimasukan
karena definisi helpingyang digunakan
pada penelitian ini sudah mengukur
donating. Skala ini terdiri dari lima
belas item yang telah melewati uji
validitas dengan reliabilitas crobach
alpha, yaitu 0,835. Skala yang
digunakan dalam penelitian ini
berbentuk aitem (pernyataan) favorable
dan unfavorable dengan alternatif
pilihan jawaban menjadi lima yaitu STS
(Sangat Tidak Setuju), TS (Tidak
Setuju), N (Netral), S (Setuju), dan SS
(Sangat Setuju).
SUBYEK DAN PROSEDUR
Subyek
Subyek penelitian adalah
mahasiswa Universitas Brawijaya.
Teknik pemilihan subyek menggunakan
purposive sampling dimana subyek
penelitian harus memenuhi beberapa
kualifikasi yang dipersyaratkan,diantaranya : mahasiswa Universitas
Brawijaya yang belum pernah menjadi
partisipan eksperimen psikologi, berusia
antara 19-24 tahun, beretnis jawa dan
bukan merupakan mahasiswa psikologi.
Hal ini didasarkan pada beberapa
pertimbangan, pertama, untuk
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
8/17
menghindari bias eksperimen maka
perlu menggunakan subyek diluar
jurusan psikologi. Kedua peneliti
mengontrol variabel kematangan
emosional yang merupakan faktor yang
berpengaruh pada perilaku prososial
yang diyakini juga berpengaruh pada
sikap prososial. Usia 19-24 tahun
merupakan usia yang telah memiliki
kematangan emosional yang stabil.
Ketiga, peneliti mengontrol variabel
suku yang diyakini perbedaan suku
dapat memengaruhi hasil ekseperimen.
Prosedur
Prosedur eksperimen dilakukan
mulai dari tahap pencarian subyek, yaitu
mencari mahasiswa Universitas
Brawijaya yang bersedia untuk menjadi
partisipan eksperimen secara suka rela,
sehinggga terkumpul 26 orang. Hal ini
dilakukan secara sengaja dengan
mempertimbangkan faktor situasional
dan efisiensi. Tiap anggota tim
membawa 3-4 subyek sehingggaterkumpul menjadi 26 orang. Peneliti
menghubungi masing-masing subyek
yang sesuai dengan kualifikasi untuk
menginformasikan jadwal pelaksanaan
dan permintaan konfirmasi kesediaan
hadir subyek pada jadwal yang telah
ditentukan. Subyek penelitian diminta
untuk memasuki ruang eksperimen
yang bertempat di laboratorium
psikologi. Total subyek awal yaitu
sebanyak 26 orang
Eksperimen dilaksanakan secara
klasikal di Gedung FISIP B lantai 2
ruang B.2.2. Subyek diminta masuk
keruang dan diinstruksikan untuk duduk
dengan tenang, kemudian tim
eksperimenter memberikan instruksi
eksperimen yang akan dijalankan.
Selanjutnya partisipan ditampilkan slide
yang berisi gambar sepasang mata yang
diberikan secara berurutan dengan
jumlah gambar pasangan mata adalah
tiga. Sesudah tiap gambar pertama
muncul, subyek langsung diminta untuk
mengisi skala prososial agar
memberikan tanggapan sesuai dengan
apa yang dilihat dan dirasakan setelah
menyaksikan stimulus tersebut,
kemudian berulang hingga gambar yang
ke tiga.
IDENTIFIKASI VARIABELVariabel Bebas
Variabel bebas dalam penelitian
ini adalah bentuk mata. Bentuk mata ini
dimanipulasi dengan menggunakan tiga
macam bentuk mata yang terdiri dari
bentuk mata narrow, large, dan oval
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
9/17
didasarkan pada program digital
physiognomy versi 1.782.
Narrow
Oval
Large
Variabel Terikat
Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah kecenderungan sikap
prososial yang diukur dengan
menggunakan skala sikap prososial
yang terdiri dari lima belas item. Skala
ini digunakan untuk membedakan
kecenderungan perilaku prososialberdasarkan bentuk mata yang dilihat
subyek.
Peneliti menggunakan tiga aspek
dari lima aspek perilaku sosial untuk
mengukur kecenderungan perilaku
prososial. Tiga aspek tersebut, yaitu
sharing, cooperating dan helping.
Honesty (kejujuran) tidak disertakan
karena masalah kejujuran sulit untuk
diungkap melalui item-item tertulis,
sedangkan donating tidak dimasukan
karena definisi helpingyang digunakan
pada penelitian ini sudah mengukur
donating.
HASIL
Berdasarkan analisis data
menggunakan uji Friedman maka
didapatkan rata-rata kecenderungan
sikap prososial berdasar bentuk mata
sebagai berikut :
Tabel 1. Hasil Analisis deskriptif
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
Narrow 26 52.92 8.134 30 64
Oval 26 44.73 7.857 28 54
Large 26 45.04 8.278 25 58
Berdasarkan tabel di atas
diketahui bahwa perbedaan rerata
kecenderungan sikap prososial yang
melihat bentuk mata narrow ( =
52,92), bentuk mata oval ( = 44,73),
dan bentuk mata large ( = 45,04).
Hasil ini mengindikasikan adanya
Kecenderung
an Perilaku
Prososial
Bentuk
Mata
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
10/17
selisih mean antar bentuk mata yang
ditampilkan dan kecenderungan sikap
prososial. Bentuk mata narrow
memiliki rerata kecenderungan sikap
prososial yang paling tinggi ( =
52,92).
Tabel 2. Prososial ranks
Mean Rank
Narrow 2.48
Oval 1.58
Large 1.94
Berdasarkan tabel rata-rata
didapat bahwa ranks prososial tertinggi
ada pada bentuk mata narrow yaitu
dengan nilai 2,48 dan posisi kedua
adalah mata large yaitu 1,94 dan posisi
ketiga adalah mata oval yaitu 1,58.
Dalam hasil yang didapat dapat
disimpulkan bahwa mata berbentuk
narrow lebih cenderung mempengaruhi
tingkat prososial individu.
Tabel 3. Rangkuman Uji Friedman
N 26
Chi-Square 11.069
Df 2
Asymp. Sig. .004
Berdasarkan tabel diatas
diketahui bahwa Chi-Square tabel
dengan alpha 0,05 df = 2 = 5,99. Setelah
dilakukan uji Friedman didapat bahwa
nilai chi-square hitung lebih besar
daripada chi-square tabel yaitu 11,069 >
5,99 sehingga H1 diterima, yaitu
terdapat pengaruh memperhatikan
bentuk mata terhadap kecenderungan
sikap prososial. Terlihat juga pada
kolom Asymp.sig (2 tailed) untuk diuji
2 sisi menunjukkan hasil 0.04. disini
menunjukkan bahwa probabilitas
dibawah 0,05, maka H1 diterima.
Berdasarkan dua uji coba tadi maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa H1
diterima.
DISKUSI DAN KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada perbedaan antara
memperhatikan tiga macam bentuk
mata terhadap kecenderungan sikap
prososial dengan tingkat signifikansi
0,004. Dari hasil skala menunjukkanbahwa bentuk mata narrow mempunyai
kecenderungan paling tinggi untuk
mendapatkan sikap prososial. Rerata
sikap prososial yang ditunjukkan oleh
bentuk mata narrow 2,48 mata oval
1,58 dan mata large 1,94. Artinya rerata
sikap prososial lebih tinggi ke bentuk
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
11/17
mata narrow dari pada dua bentuk mata
lainnya. Namun rerata bentuk mata
large dan narrow walau menunjukkan
ada perbedaan namun tidak terlalu besar
selisihnya.
Tabel 4. Ranks sikap prososial
Bentuk mata narrow
menampilkan mata dengan kualitas
karakteristik mata lebar kesamping,
cenderung melengkung kebawah, dan
sipit. Berdasarkan wawancara terhadap
26 subyek diketahui bahwa pada bentuk
mata ini subyek cenderung kasihan
karena dinilai matanya berbentuk sayu,
menimbulkan perasaan senang dan
nyaman saat melihat, sehingga sikap
yang dihasilkan subyek cenderng
bersedia untuk memberi bantuan. Sesuai
dengan hasil analisis pada bentuk mata
ini menghasilkan sikap prososial yang
tinggi, yaitu dengan ranks 2,48.
Bentuk mata oval menampilkan
mata dengan kualitas karakteristik mata
lebar sedang, cenderung melengkung
keatas, dan mata terbuka sedang.
Berbeda dengan mata narrow, pola
kecenderungan partisipan untuk menilai
adalah paling rendah dibanding dengan
bentuk mata yang lain. Berdasarkan
hasil wawancara terhadap 26 subyek
diketahui bahwa orang yang memiliki
bentuk mata oval diyakini memiliki
sifat yang keras, ambisius, emosional,
sulit diajak komunikasi, angkuh, tidak
mudah dipercaya, sedikit simpati dan
mereka merasa kurang nyaman ketika
bertatapan mata. Sehingga sikap yang
dihasilkan adalah subyek cenderung
untuk tidak bersedia membantu dengan
rincian 19 tidak akan membantu, lima
membantu dan dua biasa saja
tergantung situasi. Sesuai dengan hasil
analisis spss, pada bentuk mata ini
memiliki ranks yang paling rendah,
yaitu 1,58.
Bentuk mata large yangmenampilkan mata dengan kualitas
karakteristik mata lebar besar, lebar
keatas, dan mata terbuka besar. Pada
bentuk mata ini perilaku prososial yang
dihasilkan adalah sedang, yaitu 1,94.
Berdasarkan hasil wawancara terhadap
26 subyek diketahui bahwa pada bentuk
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
Narrow Oval Large
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
12/17
mata ini subyek menilai sedikit
menakutkan merasa tidak nyaman.
Namun demikian subyek merasa perlu
memberikan bantuan terhadap pemilik
bentuk mata ini.
Simpulan
Memperhatikan tiga macam
bentuk mata (narrow, oval, dan large
eyes) ternyata memiliki perbedaan yang
signifikan dalam hal kecenderungan
sikap prososial yang diberikan.
Berdasarkan analisa kuantitatif tampak
bahwa orang lebih bersikap prososial
tinggi pada bentuk mata narrow, dan
paling rendah pada mata oval. Sesuai
dengan hasil analisis kuantitatif, analisis
kualitatif dengan menggunakan
wawancara subyek menunjukkan hasil
yang sama. Diketahui bahwa mata
narrow cenderung untuk dinilai kasihan
dan subyek merasa nyaman untuk
menatap bentuk mata ini. Pada bentuk
mata oval subyek menilai bentuk mata
ini cenderung negatif seperti memilikisifat keras, emosional, dan ambisius
sehingga mereka cenderung bersikap
prososial rendah pada bentuk mata ini.
Pada mata large sebagian subyek
menilai bentuk mata ini sebagai bentuk
mata yang sedikit menakutkan, sebagian
lainnya menyatakan nyaman untuk
menatap bentuk mata ini, namun tidak
senyaman melihat bentuk mata narrow.
Selanjutnya sebagian subyek merasa
perlu untuk membantuk pemilik bentu
mata large ini.
Saran
Penelitian ini masih bersifat
preliminary research sehingga
berdasarkan hasil penelitian ini perlu
dilakukan pengembangan penelitian
lebih lanjut terutama terkait dengan
jumlah subyek, perlakuan dan alat ukur
yang dapat menggambarkan
kecenderungan sikap prososial.
Pada bentuk mata peneliti hanya
mengujikan tiga jenis bentuk mata dari
sepuluh jenis mata yang ada, sehingga
analisis yang didapat sangat sempit
sekali dan tidak bisa digunakan untuk
menggeneralisir bahwa memang
terdapat pengaruh memperhatikan
bentuk mata terhadap kecenderungan
sikap prososial. Selain itu peneliti tidak
mengontrol besar pupil, jarak mata, danjenis alis. Padahal komponen fisik
tersebut bisa berbeda untuk bentuk mata
yang sama. Selanjutnya peneliti juga
tidak mengontrol faktor-faktor yang
mempengaruhi sikap prososial berupa
karakteristik situasi, karakteristik
penolong, dan karakteristik penerima.
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
13/17
Padahal dalam beberapa penelitian
sebelumnya diketahui bahwa faktor-
faktor tersebut dapat berpengaruh
terhadap kecenderungan sikap prososial
seseorang. Peneliti berharap pada
penelitian selanjutnya faktor tersebut
lebih diperhatikan.
DAFTAR PUSTAKA
Azwar,S. 2007. Metode Penelitian.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Offset
Baron, R.A. & Byrne, D. 2003.
Psikologi Sosial : Jilid2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Cohen, S.B., Sally, W., Therese, J.
1997. Is There a language of the
Eyes? Evidence from Normal
Adults, and Adults with Autism or
Asperger Syndrome. Journal of
Visual Cognition. Vol. 3. No. 4:
Hal 311-331.
Eisenberg, N., dkk. 2002. Prosocial
Development in Early Adulthood:
A Longitudinal Study. Journal of
Personality and Social
Psychology. Vol. 82. No.93-1006
Eisenberg,N. & Mussen, P.H. 1989. The
Roots of Prosocial Behavior ini
Childern. New York : Cambridge
University Press.
Extrom, Mathias. 2011. Do Watching
Eyes Affect Charitable Giving?
Evidence from a Field
Experiment.
Friedman, Howard S, Schustack,
Miriam W. 2006. kepribadian
(Teori Klasik Dan Riset
Modern). Jakarta. Penerbit
Erlangga.
Gusti, Y.A. & Margaretha M. S. P.
Prososial Ditinjau Dari Empati
Dan Kematangan Emosi. Jurnal
Psikologi Universitas Muria
kudus. Vol. I. No 1. 2010
Macrae, C.N., Bruce M.H., Alan B.M.,
Angelia C.R & Malia.F.M. 2002.
Are You Looking at Me? Eye
Gaze and Person Perception.
Psychologycal Science. Vol.13.
No. 5.
Mussen, P.H. 1989. Perkembangan
Kepribadian Anak. Alih Bahasa:
F.X. Budiyanto. Jakarta : Archan.
Santilano, Vicki. Do Eyes Contact
Affect Our Brain? 2011.
(www.divinecaroline.com).
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
14/17
Sitanggang, Henry. Kamus Psikologi.
1994. Bandung : CV. ARMICO.
Spica, Bima. 2008. Skripsi : Perilaku
Prososial Mahasiswa Ditinjau
Dari Empati dan Dukungan
Sosial Teman Sebaya.
Semarang: Perpustakaan Unika.
Tanaka, James W. 1993. Part and
Wholes in Face Recognition. The
Quartely Journal of Experimental
Psychology. Vol. 2. No. 46 A: Hal
225-245
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
15/17
Blue printskala sikap prososial
AspekSikap Prososial
JumlahFavourable Unfavourable
Sharing 4 4 8
Helping 4 4 8
Cooperating 4 4 8
Jumlah 16 16 24
Sebaran item skala sikap prososial
AspekSikap prososial
Jumlah
Favourable Unfavourable
Sharing 1,7, 13, 19 4, 10, 16,22 8
Helping 2,8,14, 20 5, 11, 17, 23 8
Cooperating 3, 9, 15, 21 6, 12, 18, 24 8
Jumlah 16 16 24
Nb: merah item valid
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
16/17
Dalam rangkaian pertanyaan ini, kami meminta Saudara untuk melihat
gambar yang akan kami tampilkan secara seksama. Gambar ini adalah sepasang
mata milik seseorang yang tidak Saudara kenal sebelumnya. Bayangkan jika
orang pada gambar tersebut meminta bantuan kepada Saudara, respon apa yang
akan Saudara berikan.
Kami mohon agar Saudara memilih salah satu jawaban yang paling
mencerminkan sikap Saudara di antara 5 pilihan jawaban yang tersedia.
Keterangan untuk masing-masing pilihan jawaban diuraikan sebagai berikut:
STS : SANGAT TIDAK SETUJU
TS : TIDAK SETUJU
N : NETRAL
S : SETUJU
SS : SANGAT SETUJU
Terima kasih atas kesediaan Saudara menjawab setiap pertanyaan.
SKALA PROSOSIAL
-
7/22/2019 Pengaruh Bentuk Mata Dan Kecenderungan Sikap Prososial
17/17
No Pernyataan STS TS N S SS
1 Saya merasa perlu mendengar semuakeluh kesahnya.
2Saya merasa simpati dan merasa perlu
untuk membantunya.
3
Saya dengan senang hati menerima
ajakan darinya untuk mengerjakan
sesuatu bersama.
7Saya bersedia duduk bersama dan
berbagi cerita.
8Saya bersedia menyumbang uang
apabila dia membutuhkan.
12Saya merasa tidak nyaman berada
didekatnya.
13
Saya bersedia meluangkan waktu
untuk mendengar berbagai keluh
kesahnya.
14Saya siap memberi bantuan apa saja
agar dia keluar dari permasalahannya.
15
Akan menyenangkan apabila saya
bekerja sama dengan dia.
16Saya merasa tidak perlu mendengar
keluh kesahnya.
17
Saya enggan meminjamkan sesuatu
yang dia butuhkan karena hal itu akan
merepotkan saya.
19
Apabila dia sedang ada masalah, saya
tidak enggan untuk menawarkan
bantuan.
20 Saya akan meminjamkan sesuatu yangdia butuhkan dengan senang hati.
22Saya merasa tidak perlu untuk
menawarkan bantuan.
23Saya tidak harus membantu karena itu
adalah masalahnya sendiri.