-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
1/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
1
1 Dinda Alya Shafira 013121406014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara di Asia Tenggara dengan
mayoritas penduduknya memeluk agama Islam. Setidaknya ada sekitar 87,8%
atau sekitar 207 juta penduduk Indonesia memeluk agama ini. Islam merupakan
salah satu dari lima agama terbesar di Indonesia. Sebagai salah satu agama
terbesar maka pengaruh adanya adat dan adab dalam Islam sangat berpengaruh
terhadap kehidupan masyarakat Indonesia, khususnya pada pembangunan tempat
ibadah.
Tempat ibadah merupakan tempat sacral yang dibutuhkan setiap agama
untuk melakukan aktivitas peribadatan. Pada agama Islam terdapat beberapa
tempt ibadah yang dibangun untuk mendukung aktibitas religi tersebut; masjid,
langgar, atau musholla. Dari tempat peribadatan tersebut, yang paling berkembang
pesat pembangunannya adalah masjid. Masjid dapat dengan mudah ditemui di
setiap daerah di Indonesia bahkan hingga ke pelosok-pelosok daerah yang jauh
dari kehidupan kota. Masjid bahkan menjadi tempat atau simbol ikonik suatu kota
atau kabupaten karena keadaannya, yang biasanya dikenal dengan sebutan masjid
agung.
Masjid agung pada suatu kota atau kabupaten biasanya merupakan masjid
terbesar dan terluas yang dimiliki untuk menampung aktivitas keagamaan yang
ruang lingkupnya mencakup masyarakat di seluruh penjuru kota atau kabupatentersebut. Pembangunan masjid agung biasanya pun tidak sembarang. Biasanya
desain suatu masji agung sangat diperhatikan dan mendetail cenderung
mengandung unsure kemegahan untuk mendukung eksistensinya sebagai simbol
ikonik yang dimiliki suatu daerah.
Tidak terkecuali bagi provinsi Lubuklinggau dengan Ibukota Kota
Linggau. Seiring dengan kemajuan yang dialami dalam bidang pembangunan
nasional maupun daerah maka kota ini pun tidak ketinggalan dalam memajukan
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
2/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
2
2 Dinda Alya Shafira 013121406014
dan mempercantik setiap bagian di kotanya. Salah satunya adalah dengan
pencanangan proyek renovasi masjid agung. Proyek renovasi masjid agung ini
bermula pada program kerja dari pemerintah setempat untuk menciptakan
landmark kota yang lebih megah sekaligus memberikan tempat umum terbuka
bagi publik (alun-alun) yang dapat menampung setiap kalangan dan golongan
masyarakat.
Proyek renovasi masjid agung ini telah dimulai sejak tahun 2013 dan
direncanakan untuk selesai pada akhir tahun 2015. Tidak hanya merenovasi
masjid agung yang telah ada, tetapi proyek ini juga mencakup renovasi alun-alun
kota yang disebut dengan Lapangan Merdeka, yang letaknya masih satu wilayah
dengan masjid agung ini. Terlepas dari penjadwalan proyek yang cukup panjang
yakni selama kurang lebih dua tahun, proyek yang masih berjalan ini juga masih
mengalami banyak kendala dalam pelaksanaanya. Memasuki pertengan tahun
2015, proyek ini telah mengalami proses finishing renovasi masjid. Proses
finishing ini pun tidak berlangsung singkat karena dalam proses ini diperlukan
ketelitian yang rapi dan mendetail.
Oleh karena itu penulis merencanakan adanya aktivitas pengamatan di
laporan menyangkut tinjauan penjadwalan dan pengendalian waktu dengan
TimeSchedule pada proyek renovasi dan pengembangan Masjid Agung dan
Lapangan Merdeka Kota Lubuk Linggau. Dalam hal ini menyangkut proses
finishing yang terjadi pada bulan Juni dan Juli 2015. Tinjauan mengenai
penjadwalan dan pengendalian waktu pada suatu proyek sangat perlu untuk
dilakukan dan diperhatikan karena sebuah proyek yang baik tentunya harus
memiliki keefisienan waktu yang tepat. Peninjauan terhadap time schedule
berfungsi untuk memeriksa perkembangan jalannya proyek dan kesesuaiannya
dengan rencana awal sehingga dapat dievaluasi faktor-faktor yang memicu
terhambatnya proyek dan diperhitungkan strategi yang tepat untuk memecahkan
masalah tersebut.
1.2Rumusan Masalah
Dalam tinjauan penjadwalan dan pengendalian waktu proyek ini, penulis
merumuskan beberapa permasalahan, yaitu:
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
3/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
3
3 Dinda Alya Shafira 013121406014
Bagaimanakah kesesuaian waktu dalam time schedule proyek ini
dibandingkan dengan waktu pelaksanaan di lapangan?
Apabila terjadi ketidaksesuaian, maka faktor apa sajakah yang menjadi
kendala atau masalah bagi kesesuaian waktu proyek tersebut?
1.3Maksud dan Tujuan
Menanggapi permasalah diatas, maka berikut merupakan maksud dan
tujuan yang ingin dicapai dalam laporan ini:
Mengamati dan mengetahui perbandingan kesesuaian waktu antara
jadwal terencana dan pelaksanaan di lapangan selama proyek
berlangsung
Memahami faktor-faktor yang memengaruhi jalannya kerja di
lapangan menyangkut permasalahan waktu selama proyek berlangsung
1.4Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penyusunan laporan tinjauan ini, ruang lingkup pembahasanmenyangkut; 1. Pengamatan perbandingan kesesuaian waktu antara jadwal waktu
time schedule) yang telah direncanakan sebelumnya dengan pelaksanaannya di
lapangan, dan 2. Pencarian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi jalannya
pelaksanaan yang memiliki potensi untuk menjadi kendala atau masalah
penghambat dalam kesesuaian manajemen waktu.
Setiap proyek pasti telah memiliki segenap susunan rencana yang telah
dipikirkan secara matang sebelum proses pelaksanaan berlangsung. Segala
kemungkinan yang mungkin terjadi pun telah dipertimbangkan. Namun pada
kenyataannya, suatu proyek pasti mengalami kendala atau masalah yang
memengaruhi kelancaran jalannya pelaksanaan proyek. Hal ini bisa menyangkut
ketenagakerjaan, biaya, kelengkapan alat dan bahan, ketersediaan material, dan
masih banyak lagi. Dalam pelaksanaan proyek renovasi dan pengembangan
masjid agung ini pun terdapat kendala-kendala yang terjadi yang kemudian
mengakibatkan terhambatnya proses pelaksanaan dan menyebabkan
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
4/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
4
4 Dinda Alya Shafira 013121406014
ketidaksesuaian jadwal. Terkait dua ruang lingkup diatas, laporan ini disusun
berdasarkan pengamatan proyek yang berlangsung pada bulan Juni dan Juli 2015
yang difokuskan pada proses finishing renovasi masjid agung kota Lubuk
Linggau.
1.5 Metodologi Penulisan
1.5.1 Subyek Data
Subyek data dalam laporan ini adalah Masjid Agung Kota Lubuk
Linggau yang mengalami proses renovasi dan pengembangan yang baru.
1.5.2. Sumber Data
Sumber data merupakan segala sesuatu yang dapat memberikan
informasi terkait data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua,
yaitu:
1. Data Primer, yaitu data yang dibuat langsung oleh penulis berdasarkan
hasil penelitian langsung melalui kegiatan observasi maupun wawancara
konsultasi dengan pihak terkait.
2. Data Sekunder, yaitu data yang dikumpulkan untuk melengkapi dan
mendukung data primer. Data sekunder dapat diperoleh melalui pencarian
virtual melalui internet, pencarian langsung melalui buku atau jurnal, serta
artikel dan literatur terkait yang dapat membantu penyelesaian masalah.
1.5.3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam proses pra-rancangan
adalah:1. Observasi, yaitu meninjau langsung keadaan data yang diperlukan.
Misalnya mengunjungi lokasi dan objek tempat Kerja Praktek
dilaksanakan juga kantor dari perusahaan tempat bekerja.
2. Metode Dokumentasi, yaitu metode yang digunakan untuk mengarsipkan
keseluruhan data yang dimiliki baik data primer maupun sekunder
sehingga dapat dikaji kembali dan dapat digunakan untuk kepentingan
berkelanjutan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
5/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
5
5 Dinda Alya Shafira 013121406014
3. Studi Literatur, Data dari literatur dan beberapa jurnal internet yang sesuai
dengan objek yang dibahas, dapat menambah apa yang telah di dapat dari
data-data dari lapangan.
4. Konsultasi
Metode konsultasi yang dilakukan berupa diskusi terhadap pihak
pelaksanana pembangunan dalam hal ini pengawas dari PT. Barindo
Utama.
1.6 Sistematika Pembahasan
Secara garis besar sistematika pembahasan dalam laporan ini dapat
diuraikan sebagai berikut :
BAB I. PENDAHULUAN
Menguraikan secara umum latar belakang pembahasan, rumusan
permasalahan, tujuan pembahasan, ruang lingkup pembahasan, metodologi
penulisan serta sistematika pembahasan laporan kerja praktek.
BAB II. GAMBARAN UMUM
Gambaran umum mengenai lokasi dan kondisi fisik proyek, proyek
renovasi dan pengembangan Masjid Agung dan Lapangan Merdeka Kota
Lubuk Linggau.
BAB III. TINJAUAN PUSTAKA
Memberikan uraian teori tentang manajemen proyek dan kurva-S yang
diperoleh dari literatur dan jurnal internet yang berkenaan dengan topik
yang akan dibahas.
BAB IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN
Berisi uraian mengenai analisa dan pembahasan masalah manajemen
proyek di lapangan sesuai dengan data yang telah didapatkan.
BAB V. PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran pembahasan dari analisa
perbandingan manajemen antara perencanaan dan pelaksanaan proyek di
lapangan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
6/74
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
7/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
7
7 Dinda Alya Shafira 013121406014
BAB II
GAMBARAN UMUM
Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapangan
Merdeka Kota Lubuk Linggau ini merupakan salah satu proyek pemerintah
dengan tujuan untuk memberikan citra baru bagi masjid dan lapangan Merdeka
yang menjadi alun-alun kota Lubuk Linggau. Proyek ini sudah berlangsung sejak
akhir tahun 2013 dan hingga tahun ini masih dikerjakan. Pada bulan kerja praktek
yang dilakukan mahasiswa, proyek ini berjalan hingga proses finishingbangunan
dan pengembangan lapangan merdeka sebagai alun-alun kota sudah sedikit demi
sedikit selesai. Proses kerja praktek yang dilaksanakan pun hanya berfokus pada
bangunan masjid yang sedang mengalami prosesfinishing.
2.1 Data Umum Proyek
2.1.1 Data Administratif
Nama Proyek : Proyek Renovasi dan Pengembangan
Masjid Agung dan Lapangan MerdekaKota Lubuk Linggau.
Alamat Proyek : Jalan Merdeka, Rejang Lebong, Kota
Lubuk Linggau
Pemilik Proyek : PU Cipta Karya
Fungsi Bangunan : Masjid dan Lapangan Merdeka
Konsultan Pengawas : PT Granitindo Cipta Sejati
Arsitek : PT Barindo Utama
Mandor : Heriansyah, S.T.
Site Engineering Manager : Zian Kadir Sabban, S.T.
Site Adm Manager : Frenchy R, S.T.
Sumber dana : PU Cipta Karya
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
8/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
8
8 Dinda Alya Shafira 013121406014
2.1.2 Struktur Organisasi
Proyek Pembangunan Renovasi dan Pengembangan Masjid
Agung dan Lapangan Merdeka Kota Lubuk Linggau
Bagan 2. 1 Struktur Organisasi
Sumber : Analisa Pribadi
Konsultan
Perencana
PT Barindo
Utama
Konsultan
Pengawas
PT
Granitindo
Cipta Sejati
Perencana
Struktur
PT Barindo
Utama
Pengembang
Project
Manager
Site Manager
Zian Kadir Sabban,
S.T.
Quality Control
Zian Kadir Sabban,
S.T.
Quality Surveyor
PT Barindo Utama
Mahasiswa
1.Nurmalina
Oktaviani
2.Dinda Alya
Mandor
Heriansyah
S.T.
Logistik
Sapta
Pemilik
PU Cipta Karya
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
9/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
9
9 Dinda Alya Shafira 013121406014
2.1.3 Struktur Organisasi Proyek
Organisasi proyek adalah gabungan beberapa unsur pelaksanaan
pada suatu proyek yang saling berhubungan erat dalam melakukan
kegiatan-kegiatannya. Struktur organisasi ini mutlak diperlukan guna
menjamin kelancaran dan kesuksesan dari pembangunan suatu proyek.
Struktur
Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek
anatara lain:
a.
Pemilik Proyek (PU Cipta Karya)Pemilik proyek atau pengguna jasa ini adalah seseorang atau
instansi yang memiliki proyek dan memberikan pekerjaan atau menyuruh
memberikan pekerjaan kepada pihak penyedia jasa dan yang membayar
biaya pekerjaan tersebut. Pengguna jasa dapat berupa perseorangan,
lembaga/instansi pemerintah maupun swasta.
Berikut adalah hak dan kewajiban pengguna jasa adalah:
Menunjuk penyedia jasa (konsultan dan kontraktor)
Meminta laporan secara periodik mengenai pelaksanaan
pekerjaan yang telah dilakukan oleh penyedia jasa.
Memberikan fasilitas baik berupa sarana dan prasarana
yang dibutuhkan oleh pihak penyedia jasa untuk kelancaran
pekerjaan.
Menyediakan lahan untuk tempat pelaksanaan pekerjaan.
Menyediakan dana dan kemudian membayar kepada pihak
penyedia jasa sejumlah biaya yang diperlukan untuk
mewujudkan sebuah bangunan.
Ikut mengawasi jalannya pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan dengan cara menempatkan atau menunjuk
suatu badan atau orang untuk bertindak atas nama pemilik.
Mengesahkan perubahan dalam pekerjaan (bila terjadi).
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
10/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
10
10 Dinda Alya Shafira 013121406014
Menerima dan mengesahkan pekerjaan yang telah selesai
dilaksanakan oleh penyedia jasa jika produknya telah sesuai
dengan apa yang dikehendaki.
b. Konsultan Perencana
Konsultan perencana adalah orang/badan yang membuat
perencanaan bangunan secara lengkap baik bidang arsitektur, sipil dan
bidang lain yang melekat erat membentuk sebuah sistem bangunan.
Konsultan perencana ini menerima pekerjaan perencanaan dari pemilik
proyek. Konsultan perencana dapat berupa perseorangan/perseorangan
berbadan hukum/ badan hukum yang bergerak dalam bidang perencanaan
pekerjaan bangunan. Dan juga berfungsi membantu pimpinan proyek
dalam melaksanakan pengadaan dokumen perencanaan, dokumen
perencana, dokumen lelang, dokumen pelaksanaan dan memberi
penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan yang timbul selama
konstruksi.
Berikut hak dan kewajiban konsultan perencana adalah:
Membuat perencanaan secara lengkap yang terdiri dari
gambar rencana, rencana keija dan syarat-syarat, hitungan
struktur, rencana anggaran biaya.
Memberikan usulan serta pertimbangan kepada pengguna
jasa dan pihak kontraktor tentang pelaksanaan pekerjaan.
Memberikan jawaban dan penjelasan kepada kontraktor
tentang hal-hal yang kurang jelas dalam gambar rencana,
rencana kerja dan syarat-syarat.
Membuat gambar revisi hila terjadi perubahan perencanaan.
Menghadiri rapat koordinasi pengelolaan proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
11/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
11
11 Dinda Alya Shafira 013121406014
c. Konsultan Pengawas ( PT Granitindo Cipta Sejati)
Konsultan pengawas adalah orang/badan yang ditunjuk
pengguna jasa untuk membantu dalam pengelolaan pelaksanaan
pekerjaan pembangunan mulai awal hingga berakhimya pekerjaan
tersebut. Tugas dan wewenang konsultan pengawas yaitu mengadakan
pengawasan terhadap jalannya pekerjaan dan berwenang untuk menolak
pemakaian bahan yang tidak sesuai dengan perencanaan.
d. Kontraktor ( PT Barindo Utama)
Kontraktor adalah suatu badan usaha atau perusahaan yang telah
lulus prakualifikasi dari pemerintahan setempat dan sanggup menaati
peraturan yang telah dibuat oleh pemilik proyek serta mempunyai
kemampuan untuk menyelesaikan proyek tersebut tepat pada waktu
yang telah ditentukan.
e. Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang dimaksud adalah tenaga kerja yang berstatus
tetap yaitu bekerja sampai pekerjaan selesai. Tenaga kerja ini umumnya
terdiri dari tenaga ahli yang memegang peranan penting dalam
mewujudkan keberhasilan suatu proyek. Tenaga kerja tersebut meliputi:
1. Manajer Proyek (Project Manager)
Merupakan orang yang dipercayakan untuk memimpin
semua pekerjaan di proyek. Project manager pada proyek ini
bertanggung jawab atas seluruh administrasi proyek baik teknis
maupun non-teknis.
2. Site Engineering Manager (SEM)
Site Engineering Manager yang memiliki tugas membuat
perancanaan operasional, seperti :
- Site installation
- Quality plan
- Shop drawing
- Metode pelaksanaan dalam proyek
- Perhitungan konstruksi
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
12/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
12
12 Dinda Alya Shafira 013121406014
3. Site Administration Manager (SAM)
Orang atau badan yang bertanggung jawab dalam
pengolahan keuangan dalam proyek.
4. Logistik Proyek
Logistik proyek mempunyai tugas sebagai penghubung
pihak proyek kepada para suplier bahan, memperhitungkan
keperluan bahan-bahan bangunan dan mencatat setiap pemasukan
dan pemakaian bahan, serta mengawasi keadaan mutu bahan yang
digunakan dalam proses pembangunan sebuah proyek.
5. Mandor
Mandor sangat diperlukan sebagai pengawas langsung bagi
pekerja-pekerja di lapangan agar pekerjaan terarah. Mandor
bertugas mengawasi dan mengkoordinasi, serta memberikan upah
kepada pekerja-pekerja.
6. Pekerja
Pekerja ialah orang-orang yang terkait dalam pembangunan proyekdi lapangan. Pekerja terdiri dari kepala tukang, tukang besi, tukang
kayu, dll.
2.2 Data Teknis
2.2.1 Lokasi Proyek
Lokasi proyek renovasi dan pengembangan Masjid Agung dan
Lapangan Merdeka Kota Lubuk Linggau ini terletak di Jalan
Merdeka, Rejang Lebong, Kota Lubuk Linggau.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
13/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
13
13 Dinda Alya Shafira 013121406014
2.2.2 Batasan Proyek
Sebelah Utara : Pemukiman warga
Sebelah Timur : Pemukiman warga dan bangunan Ruko
Sebelah Selatan : Jalan raya Merdeka
Sebelah Barat : Pemukiman warga
2.2.3 Data- Data Fungsional
Bangunan : Masjid Agung
Jumlah Lantai : 2 Lantai
Luas Lantai : 3060 m
Tinggi Bangunan : (sampai puncak kubah) 26,2 m
2.2.4 Gambaran Desain
Gambar 2.1 SITE PLAN.
Sumber Gambar :
Dokumentasi Pribadi. 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
14/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
14
14 Dinda Alya Shafira 013121406014
Gambar 2.3 TAMPAK DEPAN DAN
DETAIL ARSITEKTUR.
Sumber Gambar :
Gambar 2.2 DENAH LANTAI 1 & 2.
Sumber Gambar :
Dokumentasi Pribadi. 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
15/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
15
15 Dinda Alya Shafira 013121406014
Gambar 2.4 TAMPAK BELAKANG DAN DETAIL
ARSITEKTUR
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi. 2015
Gambar 2.5 POTONGAN 1
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi. 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
16/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
16
16 Dinda Alya Shafira 013121406014
Gambar 2.7 PERSPEKTIF 3D
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi. 2015
Gambar 2.6 POTONGAN 2
Sumber Gambar : Dokumentasi Pribadi. 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
17/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
17
17 Dinda Alya Shafira 013121406014
2.2.5 Time Schedule Rencana Renovasi Masjid
Gambar 2.8 Time Schedule Rencana 1-1
Sumber Gambar : Dokumentasi Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
18/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
18
18 Dinda Alya Shafira 013121406014
Gambar 2.9 Time Schedule Rencana 1-2
Sumber Gambar : Dokumentasi Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
19/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
19
19 Dinda Alya Shafira 013121406014
Berdasarkan Time Schedule Rencana diatas dapat kita lihat bahwa
pekerjaan yang akan dilakukan selama masa kerja praktek (Juni dan Juli) adalah
pekerjaan arsitektur dan pekerjaan kubah. Pekerjaan arsitektur dengan nilai
mencapai angka 3 miliar memiliki bobot presentase sebesar 32, 256% yang
rencananya dilakukan selama 3 bulan, terhitung bulan Mei hingga Juli 2015.
Sedangkan pekerjaan kubah dengan nilai harga 6 miliar memiliki bobot presentase
sebesar 40, 823%.
Selain time schedule rencan, pada proyek ini tidak dilengkapi time
schedule realisasi dikarenakan data dari pihak kontraktor yang tidak memadai
untuk keperluan masa kerja praktek di bulan Juni dan Juli.
Gambar 2.10 Time Schedule Rencana 1-3
Sumber Gambar : Dokumentasi Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
20/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
20
20 Dinda Alya Shafira 013121406014
2.2.6.Bobot Pekerjaan Proyek
Tabel 2.3 Bobot Pekerjaan Proyek 1-3
Sumber Gambar : Dokumentasi Proyek
Tabel 2.1 Bobot Pekerjaan Proyek 1-1
Sumber Gambar : Dokumentasi Proyek
Tabel 2.2 Bobot Pekerjaan Proyek 1-2
Sumber Gambar : Dokumentasi Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
21/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
21
21 Dinda Alya Shafira 013121406014
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Pengertian Manajemen Proyek
3.1.1 Pengertian Manajemen
Kata manajemen berasal daribahasa Perancis kuno management,
yang memiliki arti "seni melaksanakan dan mengatur. Oleh karena itu
banyak ahli yang mendefiniskan sebagai suatu seni.
George R. Terry memberikan pendapat, definisi
manajemen merupakan ilmu sekaligus seni, manajemen adalah wadah di
dalam ilmu pengetahuan, sehingga manajemen bisa dibuktikan secara
umum kebenarannya.
Menurut Lawrence A Appley, pengertian manajemen adalah
sebuah seni dalam mencapai tujuan yang diinginkan yang dilaksanakan
dengan usaha orang yang lain.
Manajemen yang didefinisikan oleh Koontz adalah suatu seni yangproduktif yang didasarkan pada suatu pemahaman ilmu. Koontz
menambahkan, ilmu dan seni tidaklah bertentangan, namun masing
masing saling melengkapi.
James A. F. Stoner memiliki pendapat, ilmu manajemen
merupakan proses dalam membuat suatu perencanaan, pengorganisisasian,
pengendalian serta memimpin berbagai usaha dari anggota
entitas/organisasi dan juga mempergunakan semua sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Dan menurut Drs. Oey Liang Lee mengartikan manajemen adalah
ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan dari manusia untuk menentukan capaian tujuan sebagaimana
yang telah ditetapkan.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan suatu ilmu juga suatu seni dalam pembuatan suatu
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
22/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
22
22 Dinda Alya Shafira 013121406014
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan masih
banyak lagi yang sifatnya mengolah suatu usaha dan manusia yang terkait
di dalamnya untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.
3.1.2 Pengertian Proyek
Pengertian proyek adalah sebuah kegiatan pekerjaan yang
dilaksanakan atas dasar permintaan dari seorang pebisnis atau pemilik
pekerjaan yang ingin mencapai suatu tujuan tertentu dan dilaksanakan
oleh pelaksana pekerjaan sesuai dengan keinginan dari pada pebisnis atau
pemilik proyek dan spesifikasi yang ada.
Pengertian proyek bangunan gedung adalah merupakan kegiatan
pekerjaan pembangnan sebuah bangunan gedung yang dilaksanakan atas
dasar permintaan pemilik proyek dan dilaksanakan oleh pelaksana proyek
atau kontraktor.1
3.1.3 Manajemen Proyek
Pengertian manajemen proyek menurut H. Kerzner proyek adalah
merencanakan, menyusun organisasi, memimpin dan mengendalikan
sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah
ditentukan.
Menurut Hughes dan Cotteral (2002) manajemen proyek adalah
suatu cara untuk menyelesaikan masalah yang harus dipaparkan oleh user,
kebutuhan user harus terlihat jelas dan harus terjadi komunikasi yang baik
agar kebutuhan user bisa diketahui.
Pengertian manajemen proyek menurut Schawalbe (2004)
merupakan aplikasi dari ilmu pengetahuan, skill, tools, dan teknik untuk
aktifitas suatu proyek dengan maksud memenuhi atau melampaui
kebutuhan stakeholder dan harapan dari sebuah proyek.
1 ,Diakses tanggal 10 Oktober 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
23/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
23
23 Dinda Alya Shafira 013121406014
Sedangkan Wulfram I. Ervianto (2003) Manajemen proyek adalah
semua perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan koordinasi suatu
proyek dari awal (gagasan) samapi selesainya proyek untuk menjamin
biaya proyek dilaksanakan tepat waktu, tepat biaya, dan tepat mutu.
Dan Chase, Aquilano, Jacobs (2001) mengatakan manajemen
proyek dapat didefinisikan sebagai perencanaan, pengarahan, dan
pengaturan sumber daya (manusia, peralatan, bahan baku) untuk
mempertemukan bagian teknik, biaya dan waktu suatu proyek.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan
bahwa manajemen proyek adalah implementasi ilmu pengetahuan,
keterampilan, dan keahlian, serta teknik yang terbaik dan berkualitas yang
dijalankan secara bersamaan untuk mencapai target yang sebelumnya telah
direncanakan.
Didalam manajemen proyek, ada 3 (tiga) garis besar yang utamadalam menciptakan keberlangsungan sebuah proyek2:
Planning | Perencanaan
Dalam usaha pencapaian tujuan dari sebuah proyek dibutuhkan
suatu planning yang matang. dengan meletakkan dasar sasaran dan
tujuan dari suatu proyek dan sekaligus menyiapkan semua program
administrasi dan teknis supaya bisa diimplementasikan. hal ini
bertujuan untuk memenuhi semua persyaratan dan spesifikasi yang
telah ditentukan dalam keterbatasan waktu, biaya, mutu dan juga
keselamatan kerja. perencanaan sebuah proyek dijalankan dengan
cara studi kelayakan, rekayasa nilai, perencanaan sebuah area
manajemen proyek (cost, waktu, mutu, kesehatan serta keselamatan
kerja, lingkungan, sumber daya, resiko dan sistem informasi)
Nicho, Eka.
2015.http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/02/manajemen-proyek-project-management.,
Diakses tan al 8 Oktober 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
24/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
24
24 Dinda Alya Shafira 013121406014
Schedulling | Penjadwalan
Penjadwalan adalah implementasi dari sebuah perencanaan yang
bisa memberi infomrasi mengenai jadwal rencana serta kemajuan
proyek yang terdiri dari sumber daya, durasi dan juga progres
waktu dalam menyelesaikan proyek. penjadwalan proyek ini
mengikuti perkembangan sebuah proyek dengan berbagai
permasalahan yang muncul. Monitoring serta updating harus selalu
dijalankan untuk memperoleh penjadwalan proyek yang relistis
supaya sesusai dengan sasaran proyek. Metode dalam pengelolaan
penjadwalan proyek ada beberapa metode, antara lain:
Hanumm Curve (Kurva S)
Barchart
Diagram Vektor (Penjadwalan Linear)
Network Planning
Apabila ada penyimpangan yang terjadi dari rencana awal,
maka dijalankan evaluasi dan tindakan koreksi supaya proyek yang
berjalan tetap berada pada jalur yang diharapkan.
Controlling | Pengendalian Proyek
Proses Pengendalian Proyek bisa mempengaruhi hasil akhir dari
proyek yang dikerjakan. tujuan pengendalian proyek adalah untuk
meminimalkan segala bentuk penyimpangan yang bisa terjadi
selama proyek berlangsung. pengendalian proyek merupakan
upaya untuk mengoptimalkan kinerja cost (biaya), waktu, mutu
serta keselamatan kerja harus mempunyai kriterisa yang dijadikan
sebagai tolak ukur kinerja. aktivitas dalam pengendalian ini berupa
pengawasan, pemeriksaaan, koreksi yang dujalankan selama
proyek diimplementasikan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
25/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
25
25 Dinda Alya Shafira 013121406014
3.2 Fungsi Manajemen Proyek
Fungsi dasar manajemen proyek adalah pembatasan, perencanaan, perkiraan,
penjadualan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan penutupan.
Pelingkupan (Scooping) lingkup mendefinisikan batas-batas
proyek
Perencanaan (Planning) perencanaan mengidentifikasikan
tugas-tugas yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
Perkiraan (Estimating) tiap tugas yang diperlukan untuk
menyelesaikan proyek harus diperkirakan
Penjadwalan (Scheduling) dengan diberikan rencana proyek,
manajer proyek bertanggung jawab atas penjadwalan semua
aktivitas proyek
Pengorganisasian (Organizing) manajer proyek harus
memastikan bahwa para anggota tim proyek memahami peran dan
tanggung jawab masing-masing serta hubungan laporan mereka ke
manajer proyek.
Pengarahan (Directing) manajer proyek harus mengarahkan
aktivitas-aktivitas tim
Pengontrolan (Controlling) mungkin fungsi tersulit dan
terpenting seorang manajer adalah mengontrol proyek
Penutupan (Closing) manajer proyek yang baik selalu menilai
keberhasilan dan kegagalan pada kesimpulan proyek
Fungsi fungsi diatas tergantung pada komunikasi antar personal yang
berkesinambungan di antara para manajer proyek, tim dan manajer-manajer yang
terlibat.
Untuk mengelola aspek pengetahuan manajemen proyek , maka ada
beberapa prinsip yang perlu diketahui atau difahami telebih dahulu, yaitu:
Prinsip 1: Melakukan aktivitas terkait terhadap konsep kelompok
proses yang ada
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
26/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
26
26 Dinda Alya Shafira 013121406014
Prinsip 2: Setiap kelompok proses membutuhkan sejumlah input
(masukan) untuk menjalankan proses
Prinsip 3: Saat proses berlangsung akan melibatkan sejumlah
perangkat (tools) dan metode (teknik) pekerjaan yang memadai
Prinsip 4: Hasil ouput (keluaran) dari proses akan dipergunakan untuk
pelaksanaan kelompok proses pada aspek pengetahuan manajemen
proyek yang lain
Kelompok proses yang digunakan dalam manajemen proyek, terdiri atas:
Proses Inisiasi (penjajagan), kesediaan para stakeholders dalam
menjalankan proyek
Proses Perencanaan, perencanaan terhadap kebutuhan pelaksanaan
proyek (S-TQC)
Proses Pengolahan, pelakasanaan pekerjaan oleh sumber daya yang
ada dalam proyek
Proses Pengendalian, pengawasan yang obyektif terhadap seluruh
pekerjaan proyek
Proses Penutupan, persetujuan formal terhadap hasil output dari
pekerjaan proyek,
Sedangkan pengetahuan manajemen proyek, terdiri atas:
Manajemen Integrasi, merupakan tempat integrasi dari seluruh
akivitas manajemen proyek yang ada dalam rangka
mengoptimumkan obyektif proyek
Manajemen Batas Wilayah (ruang lingkup), merupakan batasan obyek
yang ingin diraih yaitu suatu produk yang memiliki fitur, fungsi dan
spesifikasi tertentu, adapun batasan bisa mencakup perencanaan,
definisi, verifikasi dan pengendalian yang dituangkan dalam Term Of
Reference (TOR) atau Request For Proposal (RFP) atau dalam
diagram
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
27/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
27
27 Dinda Alya Shafira 013121406014
Manajemen Waktu, merupakan target waktu dari output yang
diharapkan agar dapat dimanfaatkan pada waktu yang tepat, bisa
meliputi definisi aktivitas, rangkaian aktivitas, estimasi durasi
aktivitas, pengembangan skedul (jadual) dan pengendalian jadual,
dapat menggunakan Gantt Chart, PERT, CPM atau Network Diagram
Manajemen Biaya, merupakan pengalokasian sejumlah sumber dana
berupa investasi untuk pembiayaan kebutuhan pelaksanaan proyek,
yang mencakup perencanaan sumber dana (resource planning),
estimasi biaya (cost estimating), anggaran biaya (cost budgeting) dan
pengendalian biaya (cost control)
Manajemen Kualitas, merupakan pemenuhan kebutuhan yang
mendasar terhadap output yang dihasilkan berupa kualitas yang
terstandarisasi, yang mencakup perencanaan kualitas (quality
planning), pertanggungan kualitas (quality assurance) dan
pengendalian kualitas (quality control)
Manajemen Sumber Daya Insani, merupakan pengaturan kebutuhan
SDI dalam pelaksaan proyek, yang mencakup perencanaan organisasi
(organizational planning), akuisisi karyawan (staff aquisition) dan
pembangunan tim kerja (team building)
Manajemen Komunikasi, merupakan pendistibusian jalur komunikasi
yang terjadi akibat banyaknya kertelibatan individu maupun letak
lokasi (geografis) dalam pelaksanaan proyek, yang mencakup
perencanaan komunikasi (communication planning), pendistribusian
informasi (information distribution), pelaporan kinerja (performace
reporting) dan klosur administrasi (administrative closure)
Manajemen Risiko, merupakan pengelolaan resiko untuk memperkecil
dampak yang ditimbulkan melalui tindakan tindakan preventif, bisa
mencakup identifikasi resiko, kuantitas resiko, pengembangan
responsi resiko dan pengendalian responsi resiko
Manajemen Pengadaan, merupakan pengaturan kebutuhan produk
atau perangkat yang diperlukan dalam pelaksanaan proyek dari awal
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
28/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
28
28 Dinda Alya Shafira 013121406014
hingga akhir, bisa mencakup perencanaan pengadaan, perencanaan
permintaan, permintaan pengadaan, pemilihan supplier, administrasi
kontrak pengadaan dan nutupan kontrak
3.3 Penjadwalan Proyek
Penjadwalan merupakan tahapan menerjemahkan suatu perencanaan ke
dalam suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala waktu. Penjadwalan
menentukan kapan kegiatan-kegiatan akan dimulai, ditunda, dan diselesaikan,
sehingga pengendalian sumber-sumber daya akan disesuaikan waktunya menurut
kebutuhan yang ditentukan.7 Dalam proses penjadwalan, penyusun kegitan dan
hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini
dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek.
Secara umum manfaat-manfaat penjadwalan proyek antara lain :
Menunjukkan hubungan tiap kegiatan lainnya dan terhadap keseluruhan
proyek.
Mengidentifikasikan hubungan yang harus didahulukan di antara kegiatan.
Menunjukkan perkiraan biaya dan waktu yang realistis untuk tiap
kegiatan.
Membantu penggunaan tenaga kerja, uang dan sumber daya lainnya
dengan cara hal-hal kritis pada proyek
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam membuat jadwal
pelaksanaan proyek :
Kebutuhan dan fungsi proyek tersebut. Dengan selesainya proyek itu
proyek diharapkan dapat dimanfaatkan sesuai dengan waktu yang sudah
ditentukan.
Keterkaitannya dengan proyek berikutnya ataupun kelanjutan dari proyek
selanjutnya.
Alasan social politis lainnya, apabila proyek tersebut milik pemerintah.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
29/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
29
29 Dinda Alya Shafira 013121406014
Kondisi alam dan lokasi proyek.
Keterjangkauan lokasi proyek ditinjau dari fasilitas perhubungannya. Ketersediaan dan keterkaitan sumber daya material, peralatan, dan
material pelengkap lainnya yang menunjang terwujudnya proyek tersebut.
Kapasitas atau daya tampung area kerja proyek terhadap sumber daya
yang dipergunakan selama operasional pelaksanaan berlangsung.
Produktivitas sumber daya, peralatan proyek dan tenaga kerja proyek,
selama operasional berlangsung dengan referensi dan perhitungan yang
memenuhi aturan teknis.
Cuaca, musim dan gejala alam lainnya.
Referensi hari kerja efektif.
3.3.1 Metode Penjadwalan Proyek
Penggunaan metode dalam penjadwalan proyek didasarkan
atas kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja
penjadwalan. Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang
berkembang pada saat ini, seperti metode barchart (Diagram Batang),
kurva S (hanumm Curve), diagram Vektor (Penjadwalan Linear),
Network Planning dan waktu dan durasi kegiatan. Metode-metode
tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pemilihan penggunaan metode penjadwalan tersebut didasarkan atas
kebutuhan dan hasil yang ingin dicapai terhadap kinerja penjadwalan.
1.
Barchart(Diagram Batang)
Barchart adalah sekumpulan aktivitas yang ditempatkan dalam
kolom vertikal, sementara waktu ditempatkan dalam baris horizontal.
Waktu mulai dan selesai setiap kegiatan beserta durasinya
ditunjukkam dengan menempatkan balok horizontal dibagian sebelah
kanan dari setiap aktivitas. Perkiraan waktu mulai dan selesai dapat
ditentukan dari skala waktu horizontal pada bagian atas bagan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
30/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
30
30 Dinda Alya Shafira 013121406014
Panjang dari balok menunjukkan durasi dari aktivitas dan
biasanya aktivitas-aktivitas tersebut disusun berdasarkan kronologi
pekerjaannya (Callahan, l992).
Keuntungan dan kelemahan Barchart : (Manajemen Kontruksi.
Hal : 78)
Keuntungan
a. Mudah dalam pembuatan dan persiapannya.
b. Memiliki bentuk yang mudah dimengerti.
c. Bila digabungkan dengan metode lain, seperti Kurva S,
dapat dipakai lebih jauh sebagai pengendalian biaya.
Kelemahan
a. Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan
ketergantungan antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga
sulit untuk mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan
satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek.
b. Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan atau
pembaharuan bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti
membuat bagan balok baru.
c. Cara membuat barchart dapat dilakukan dengan
menentukan aktivitas-aktivitas yang akan ditampilkan. Aktivitas ini
dapat dibuat dengan memecahkan pekerjaan menjadi
kegiatan-kegiatan terkecil, selanjutnya tentukan durasi dari setiap
kegiatan atau aktivitas, dan letakkan setiap balok sesuai dengan
kegiatan dan durasinya
2. Kurva S
Kurva S adalah grafik yang dibuat dengan sumbu vertikal
sebagai nilai kumulatif biaya atau penyelesaian (progress) kegiatan
dan sumbu horizontal sebagai waktu (Soeharto, 1997). Kurva S dapat
menunjukkan kemampuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
31/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
31
31 Dinda Alya Shafira 013121406014
bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif
dari seluruh kegiatan proyek.
a. Fungsi dari Kurva S yaitu : (Manajemen Kontruksi.Hal : 126)
Untuk menganalisis kemajuan/progres suatu proyek secara
keseluruhan.
Untuk mengetahui pengeluaran dan kebutuhan biaya pelaksanaan
proyek.
Untuk rnengontrol penyimpangan yang terjadi pada proyek
dengan mernbandingkan kurva S rencana dengan kurva S actual
Bagi kontraktor, sebagai dasar untuk membuat tagihan pembayaran
ke pemilik proyek
Bagi owner (pemilik proyek) sebagai dasar memantau progres
pekerjaan fisik di lapangan yang selanjutnya sebagai dasar
pembayaran ke kontraktor.
b.Langkah-langkah pembuatan Kurva S :
Mencari % Bobot Biaya Setiap Pekerjaan
Presentase bobot pekerjaan = V x Harga satuan pekerjaan X 100%
Harga Bangunan
Membagi % Bobot Biaya Pekerjaan pada Durasi
Menjumlahkan % Bobot Biaya Pekerjaan pada setiap lajur waktu
Memnuat Kumulatif dari % Bobot Biaya Pekerjaan pada Lajur %
Kumulatif Bobot Biaya
Membuat Kurva S Berdasarkan % Kumulatif Bobot Biaya
Rumus rumus yang dipakai dalam perhitungan Kurva S,
antara lain sebagai berikut:
1.Bobot Pekerjaan (%) merupakan rencana anggaran biaya yang
dikeluarkan oleh kontraktor.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
32/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
32
32 Dinda Alya Shafira 013121406014
Jumlah (%) =
sub total anggaran x 100%
Total anggaran
Sub total anggaran = Vol.pekerjaan x harga satuan pekerjaan
2.Rencana Mingguan merupakan rencana yang akan dikerjaan
sesuai pada saat pelaksanaan.
Prestasi (%) rencana =(volume rencana) x 100%
Volume anggaran
Jumlah (%) rencana
=[prestasi(%) rencana x Jumlah (%) anggaran]
100%
Yang akan dikerjakan (%) = Jumlah r. mingguan sekarang% Jumlah
r. sebelumnya%
Nilai pekerjaan
=(pekerjaan yang akan dikerjakan x total anggaran )
Nilai 100
3.Realisasi Mingguan (%) adalah besarnya nilai pelaksanaan
pekerjaan yang telah tercapai dihintung perminggu kerja.
.
=(Bobot kerja yang terjadi) x vol. pada anggaran
Bobot rencana kerja
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
33/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
33
33 Dinda Alya Shafira 013121406014
Prestasi (%) = Volume realisasi x 100Vol. pada anggaran
Jumlah (%) realisasi
=prestasi%realisasi x jmlah(%)pd anggaran
100%
4.Total jumlah realisasi / minggu (%)adalah jumlah realisasi pada
subtotal pekerjaan perminggu.
3.4Pengendalian Proyek
Pengendalian menurut R. J. Mockler adalah usaha yang sistematis
untuk menentukan standar yang sesuai dengan sasaran perencanaan,
merancang sistem informasi, membandingkan pelaksanaan dengan standar
menganalisa kemungkinan adanya penyimpangan antara pelaksanaan danstandar, kemudian mengambil tindakan pembetulan yang diperlukan agar
sumber daya digunakan efektif dan efisien dalam rangka mencapai sasaran.
Pada dasarnya upaya pengendalian merupakan proses pengukuran,
evaluasi dan membetulkan kinerja proyek. Untuk proyek konstruksi, ada tiga
unsur yang perlu dikendalikan dan diukur, yaitu : kemajuan (progress) yang
dicapai dibandingkan terhadap kesepakatan kontrak, pembiayaan terhadap
rencana anggaran, dan mutu hasil pekerjaan terhadap spesifikasi teknis.
Menurut Dipohusodo (1996), proses pengendalian kinerja dalam
pelaksanaan proyek konstruksi secara umum terdiri dari 3 langkah pokok,
yaitu:
1. Menetapkan standar kinerja. Standar ini dapat berupa biaya yang
dianggarkan dan jadwal.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
34/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
34
34 Dinda Alya Shafira 013121406014
2. Mengukur kinerja terhadap standar dengan jalan membandingkan antara
performansi aktual dengan standar performansi. Hasil pekerjaan dan
pengeluaran yang telah terjadi dibandingkan dengan jadwal dan biaya
yang telah direncanakan.
3. Melakukan tindakan koreksi apabila terjadi penyimpangan terhadap
standar yang telah ditetapkan.
Dalam pelaksanaan proses pembangunan, pihak kontraktor berusaha
untuk mencapai unsurunsur pengendalian proyek, yaitu:3
1. Pengendalian WaktuLamanya waktu penyelesaian proyek berpengaruh besar dengan
pertambahan biaya proyek secara keseluruhan. Maka dari itu dibutuhkan
laporan progress harian/ mingguan/ bulanan untuk melaporkan hasil
pekerjaan dan waktu penyelesaian untuk setiap item pekerjaan proyek.
Dan dibandingkan dengan waktu penyelesaian rencana agar waktu
penyelesaian dapat terkontrol setiap periodenya.
Pengendalian waktu dilakukan dengan menggunakan Time Schedule,
Bar ChartdanNetwork Planning4:
Time Schedule
Time schedule adalah suatu pembagian waktu terperinci yang
disediakanuntuk masing-masing bagian pekerjaan, mulai dari
permulaan sampai dengan pekerjaan berakhir. Time schedulediperlukan
oleh semua pihak sebagai pedoman koordinasi dan kerjasama antar
bagian pelaksana proyek di lapangan. Dalam time schedule waktu
pekerjaan diatur sedemikian rupa sehingga setiap pekerjaan dapat
berjalan baik dan lancar. Time schedule digunakan sebagai dasar
pertimbangan penambahan personalia sesuai dengan perkembangan
pelaksanaan pekerjaan.
3http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-7245-3101100077-bab2.pdf, Diakses
pada 8 Oktober 20154Manajemen Proyek, http://eprints.undip.ac.id/33972/5/1857_CHAPTER_II.pdf, Diakses
pada 8 Oktober 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
35/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
35
35 Dinda Alya Shafira 013121406014
Dalam hubungan dengan bahan dan alat yang digunakan, time
scheduleini akan mencegah penyimpangan bahan yang tepat diperoleh,
serta menjaga keefektifan pemakaian alat-alat berat yang disewa,
dengan demikian penghematan biaya dan waktu akan lebih baik.
Pelaksanaan time schedule secara umum sering mengalami
hambatanhambatan yag disebabkan oleh:
1. Keadaan cuaca yang tidak memungkinkan dilaksanakan pekerjaan.
2. Kesalahan yang dibuat pelaksana.
3. Ketidakteraturan penyediaan bahan.
4. Perubahan-perubahan yang diinginkan pemberi tugas.
Bar Chart
Bar chart merupakan metode yang bersifat praktis dan sederhana yang
berfungsi untuk pengendalian proyek, sangat memudahkan pelaksana
proyek dalam mengerjakan bagian pekerjaannya. Bar chart yang dibuat
kontraktor harus diperiksa dan disetujui Direksi.
Network Planning
Network planning adalah gambar yang memperlihatkan susunan
urutan pekerjaan dan logika ketergantungan antara kegiatan yang satu
dengan yang lainnya serta rencana waktu pelaksanaannya berupa lintasan
kritis maupun yang bukan lintasan kritis. Lintasan kritis adalah lintasan
terpanjang yang menentukan waktu pelaksanaan pekerjaan proyek yang
apabila salah satu kegiatan terlambat, maka pelaksanaan pekerjaan yang
lain ikut terlambat.
2. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dimaksudkan agar biaya yang dikeluarkan proyek
tersebut sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan dan telah
disetujui. Pengendalian biaya ini dilakukan dengan cara pengontrolan
masing-masing bagian pekerjaan dengan perhitungan dari analisa harga
satuan. Biaya-biaya konstruksi proyek perlu dikelompokkan agar dalam
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
36/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
36
36 Dinda Alya Shafira 013121406014
analisa perhitungan earned value. Menurut Asiyanto (2005), Biaya
konstruksi memiliki unsur utama dan faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam kegiatan pengendalian. Unsur utama dari biaya konstruksi adalah
biaya material, upah, dan alat.
3. Pengendalian Mutu
Pengendalian kualitas bahan dilakukan dengan cara pemeriksaan dan
pengujian bahan bangunan yang dipakai dalam proyek. Sebagai contoh
adalah pengujian mutu beton yang digunakan dalam pengecoran dengan
compression test.
3.5 Kegagalan atau Keterlambatan Proyek
Kesuksesan sebuah proyek pasti membutuhkan tenaga dan pikiran yang menguras
segalanya. Seorang manajer proyek dituntut untuk memastikan bahwa sebuah
proyek sudah berjalan sesuai perencanaan dan tidak berada dalam jalur yang
salah. Namun, hingga saat ini kenyataannya terdapat begitu banyak proyek gagal
atau paling tidak terlambat dalam penyelesaian dimana hal tersebut memicu
membengkakan biaya yang dikeluarkan. Berikut ini beberapa alasan diantaranya
mengapa kegagalan Manajemen Proyek sering terjadi :5
1. Lemahnya Komunikasi
Pelaksanaan sebuah proyek tanpa adanya komunikasi yang lancar bisa
menyebakan sebuah proyek mengalami kesalahan didalam pengerjaannya.
Semisal, manajer proyek menginginkan mandor untuk berkoordinasi
dengan para konsultan/kontraktor, programer melaksanakan tugasnya
sesuai dengan desain yang disusun kontraktor oleh ketika awal masa
proyek, tanpa adanya pertanyaan sedikitpun oleh programer kepada
kontraktor mengenai desain sistem yang sudah disusun ketika
penggarapannya. Kesalahan akan rentan terjadi dalam kondisi seperti ini
5Nicho, Eka. 2015.
, Diakses tanggal 8 Oktober 2015
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
37/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
37
37 Dinda Alya Shafira 013121406014
2. Kurangnya Pemantauan
Pelaksanaan sebuah proyek umumnya tidak dipantau secara baik.
Kelemahan ini bisa memunculkan memungkinkan sebuah proyek tidak
berjalan dengan rencana semula. banyak terjadi penyimpangan
penyimpangan disana sini akibat lemahnya pengendalian oleh manajemen
proyek. Pemantauan proyek ini sangat penting dalam mengukur kemajuan
sebuah proyek yang dikerjakan
3. Keterlambatan Tenaga Kerja
Keterlambatan tenaga kerja didalam menyelesaikan sebuah proyek
bukanlah permasalahan sepele, keterlambatan tenaga kerja merupakan
salah satu faktor yang bisa menyebabkan penyelesaian sebuah proyek
menjadi tertunda. Seorang manajer proyek bertugas untuk terus
mengingatkan para pekerjanya untuk tepat waktu dalam bekerja
menyelesaikan proyek.
4. Skill Yang Tidak Memadai
Didalam membangun harusnya diperlukan skill atau kemampuan yang
mumpuni, skill yang tidak mempuni tentu akan menghambat suatu proyek,
entah itu dilihat dari segi biaya, waktu, ataupun tenaga yang digunakan.
5. Anggaran Proyek Tak Kunjung Cair
Didalam pelaksanaan sebuah proyek, anggaran telah ditetapkan untuk
memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan didalam proyek tersebut,
apabila anggaran untuk proyek tersebut tidak kunjung cair, hal ini akan
membuat pengerjaan proyek tentunya menjadi terhambat, keterlambatan
sebuah proyek maka akan memunculkan masalah masalah baru, biaya
semakin membengkak dan kepercayaan yang menurun
6. Perencanaan Yang Tak Cukup Memadai
Perencanaan adalah hal vital dalam berbagai aspek proyek. Faktor
perencanaan menjadi langkah awal yang bisa menentukan apakah sebuah
proyek akan gagal ataukah berhasil dijalani. Kesalahan dalam perencanaan
akibatnya fatal. Tentu sudah jelas, pelaksanaan sebuah proyek sudah
barang tentu akan mengikuti, menjalani, dan mengeksekusi perencanaan
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
38/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
38
38 Dinda Alya Shafira 013121406014
yang telah dsusun sebelumnya. perencanaan yang tak cukup memadai,
maka hasil proyek juga kemungkinan besar tak memadai hasilnya.
7. Dukungan Manajemen Eksekutif Yang Kurang
Segala keputusan dalam suatu perusahaan berada ditangan manajemen,
apabila manajemen memberikan dukungan total terhadap keberlangsungan
suatu proyek maka dampaknya, proyek yang akan dilakukan akan
senantiasa diberi kelancaran. Bentuk dukungan dari manajemen eksekutif
bisa berbentuk pemberian penghargaan atas waktu dan tenaga yang telah
digunakan dalam pelaksanaan proyek. Kurangnnya perhatian dari
manajemen bisa menyebabkan penerapan sistem yang ada menjadi sia sia
karena lemahnya motivasi pihak pihak yang menjalankan.
8. Manajemen Proyek Yang Buruk
Keberhasilan pengembangan manajemen proyek tak hanya bergantung
kepada penggunaan alat yang ada saja, namun pada manusia yang menjadi
perancang sekaligus penggunannya. Manajemen yang buruk adalah faktor
utama kegagalan proyek sistem informasi. Manajemen adalah hal penting
yang harus ada dan dilaksanakan sebaik mungkin demi keberhasilan
pembangunan sistem. Memperbaiki manajemen yang buruk adalah salah
satu cara untuk menjamin keberlangsungan proyek. Dengan manajemen
yang baik, maka kebutuhan di dalam proyek akan tercukupi.
9. Kurangnya Komitmen
Kurangnya komitmen ketika menjalankan pengerjaan proyek bisa
membuat pembangunan proyek menjadi terlambat atau bahkan bisa sama
menderita kegagalan. komitmen bukan hanya oleh developer, namun harus
ditekankan kepada seluruh pihak yang berkaitan dengan proyek yang
dikerjakan.
10.Kesenjangan Komunikasi Klien dengan Kontraktor/Konsultan
Sikap yang positif yang berbentuk dukungan serta kompetensi dari
klien/owner, dan hubungan yang erat antara kontraktor/konsulltan dengan
mereka adalah hal yang sangat menguntukan dan penting dalam kaitannya
mengenai keberhasilan penerapan proyek sistem informasi. Melibatkan
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
39/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
39
39 Dinda Alya Shafira 013121406014
para klien/owner merupakan salah satu alternatif yang bagus dalam
mendukung keberhasilan proyek yang dilaksanakan oleh perusahaan.
Klien/owner tentu akan mempunyai kesempatan untuk bsia
mendesain dan menyesuaikan dengan kebutuhan dan mempunyai
kesempatan untuk mengontrol. Kesenjangan komunikasi yang terjadi
antara kontraktor/konsultan dan klien/owner tentunya akan menghambat
kesemuanya.
11.Pengambilan Jalan Pintas
Didalam membangun sebuah proyek, banyak sekali jalan pintas yang bisa
ditempuh misal seorang developer dahulunya pernah membangun sebuah
proyek yang mirip atau bertipikal sama dengan yang sekarang sedang
dikerjakan sehingga menyepelekannya. Hal-hal seperti ini bisa
mengakibatkan kesalahan yang fatal, karena sistem yang pernah
diterapkan dalam kasus sebelumnya belum tentu bisa bekerja pada proyek
yang sedang dijalani.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengendalikan kegagalan
atau keterlambatan waktu suatu proyek adalah sebagai berikut:
1. Crass programmerupakan program khusus jangka pendek untuk mengejar
ketinggalan. Catatan : Apabila ketertinggalan belum parah. (penambahan
waktu jam kerja, penambahan tenaga kerja).
2. Re-scheduling merupakan penjadwalan ulang, digunakan apabila
keterlambatan sudah banyak, butuh persetujuan owner dan pengawas.
3. Re-engineering merupakan mengubah alat kerjanya (pacul menjadiexcavator) mengubah bahannya (bekisting kayu plat menjadi bondek),
mengubah metodenya. Crassprogram dapat digabung dengan
Re-engineering.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
40/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
40
40 Dinda Alya Shafira 013121406014
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Analisa Proyek
Analisa yang akan dilakukan terkait dengan permasalahan tinjauan
penjadwalan dan manajemen yang terjadi pada proyek renovasi dan pembangunan
Masjid Agung dan Lapangan Merdeka Kota Lubuk Linggau ini dilakukan selama
6 minggu lebih 2 hari kerja terhitung tanggal 1 Juni 2015 8 Juli 2015. Dimana
pada setiap minggu tidak terdapat satu hari libur pun bagi kerja kecuali pada akhir
pekan dimana pekerjaan hanya dilakukan selama setengah hari. Selain itu
dikarenakan proyek ini sendiri merupakan proyek renovasi sebuah bangunan yang
masih berfungsi sehingga di hari Jumat juga pekerjaan dilaksanakan setengah hari
demi kenyamanan masyarakat yang melakukan ibadah shalat Jumat.
Proyek ini melibatkan banyak beberapa jenis bangunan yang ingin dicapai,
mulai dari renovasi masjid, pembangunan dan penambahan satu menara masjid,
pembangunan yayasan, pembangunan rumah imam dan marbot, sertapengembangan Lapapangan Merdeka, yaitu berupa lansekap berukuran luas yang
bisa menjadi alun-alun kota bagi masyarakat. Pada awal perencanaan proyek ini
ditargetkan selesai dalam masa 420 hari kerja (kurang lebih 1 tahun 2 bulan) sejak
tahun 2013. Namun dengan berjalannya waktu banyak kendala yang ditemui
dalam pelaksanaan proyek seperti perubahan desain awal yang meliputi masjid,
yayasan dan lansekap lapangan. Perbuahan desain di tengah jalan tentu akan
memengaruhi jalannya pelaksanaan proyek sehingga semua pelaksanaan harus
mundur. Maalah lain yang timbul dalam pelaksanaan proyek disebabkan oleh
ketidaksiapan penyelenggara proyek untuk memenuhi kebutuhan proyeknya.
Mulai dari kebutuhan akan tenaga kerja hingga kebutuhan material. Setelah
mengalami kemoloran kerja di awal, bangunan juga mengalami banyak
kemunduran setiap harinya.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
41/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
41
41 Dinda Alya Shafira 013121406014
Berdasarkan kurva S rencana awal proyek renovasi masjid diketahui
pada bulan Juni dan Juli pekerjaan berfokus pada pekerjaan arsitektur khususnya
difinishing dan pekerjaan kubah masjid. Bobot pekerjaan pada pekerjaan
arsitektur kurang lebih 32,25% dan untuk pekerjaan kubah masjid kurang lebih
40,823%.
Sedangkan untuk kurva S realisasi dari proyek ini tidak bisa digunakan
karena time schedule yang ada belum dibuat hingga jalannya proyek selama masa
kerja praktek yaitu bulan Juni dan Juli 2015. Tentu saja hal ini berpengaruh pada
jalannya pekerjaan di lapangan. Salah satu masalahnya pekerjaan di lapangan
tidak diteliti secara mendalam dan banyak jadwal pekerjaan yang mundur. Hingga
bulan Oktober 2015, data yang dapat digunakan dalam proses analisa laporan
adalah data tabel bobot prestasi progress pekerjaan per minggu yang digunakan
untuk mengevaluasi pekerjaan setiap minggunya.
Keberadaan data dari tabel bobot presentase ini tentu sangat membantu
untuk menganalisa jalannya perkerjaan proyek yang berlangsung sehingga dapat
diadakan analisa perbandingan antara kurva-S pada time schedule rencana (dengan
melihat bobot capaian) dan tabel bobot pekerjaan yang didapatkan per minggunya.
Pekerjaan arsitektur yang dilakukan terbagi atas dua pekerjaan;
pekerjaan penutup lantai dan pekerjaan profilan. Pekerjaan penutup lantai terbagi
lagi menjadi tiga bagian pekerjaan. Pertama, pekerjaan granit dalam masjid
Tabel 4.1 Time ScheduleRenovasi Masjid Bulan Junidan Juli
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
42/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
42
42 Dinda Alya Shafira 013121406014
meliputi kegiatan pemolesan marmer eksisting dan perawatan (pemberian obat)
pada marmer di dalam masjid. Kemudian yang kedua adalah pekerjaan granit di
selasar masjid. Selasar masjid merupakan selasar yang baru yang dahulunya
belum ada, prosesfinishingseluruh lantai selasar menggunakan material granit 60
x 60 cm. Terakhir merupakan pekerjaan granit tangga jalan masuk yang berada di
depan masjid.
Pekerjaan profilan juga terbagi menjadi tiga bagian. Pertama,
pekerjaan profilan, acian, dan plester untuk pilar. Pilar pada proyek renovasi
merupakan pilar baru namun dengan mengambil ide desain dari pilar atau kolomlama yang telah ada. Finisingpilar menggunakan penutup marmer yang dibentuk
mengelilingi pilar, sedangkan profilannya merupakan semen acian yang diplester
dan dicat dengan warna senada dengan marmernya. Pekerjaan yang kedua adalah
profilan lengkung selasar, merupakan profilan yang terletak di antara pilar di
bagian atas. Proses pembentukan profilan ini menggunakan beton yang dibentuk
langsung di tempat menggunakan bekisting dan cetakan kayu. Pekerjaan yang
terakhir adalah profilan dak. Profilan pada atap dak bertujuan mempercantik
bagian samping dari atap dak yang juga menaungi selasar masjid.
4.2 Evaluasi Progres Kerja Minggu Ke -25
4.2.1 Uraian dan Bobot Pekerjaan
Tabel 4.2 Tabel Prestasi Pekerjaan Arsitektur Minggu Ke-25
Sumber : Dok. Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
43/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
43
43 Dinda Alya Shafira 013121406014
Pada Minggu Ke-25 pada rencana proyek bobot pekerjaan arsitektur yang
harus diselesaikan adalah 32,256% dalam waktu 12 minggu (Mei-Juli) sehingga
setiap minggunya didapatkan nilai bobot pekerjaan sebesar 2,688%. Adapun
pekerjaan yang harus diselesaikan adalah pekerjaan penutup lantai dan pekerjan
profilan dengan uraian sebagai berikut :
Pekerjaan Granit Lantai Dalam : dengan bobot total 14,146 % dengan
bobot di minggu ke-25 sebesar 1,178%
Pekerjaan Granit Lantai Selasar : dengan bobot total 3,100 % dengan
bobot minggu ini 0,258%
Pekerjaan Granit Tangga : dengan bobot total 0,518 % dengan
bobot minggu ini 0,044% Profil + Aci + Plester (Pilar) : dengan bobot total 0,251 % dan
bobot minggu ini 0,078%
Profil Lengkung Selasar : dengan bobot total 3,291 % dan
bobot minggu ini 1,032%
Profil Dak : dengan bobot total 1,167 % dan
bobot minggu ini 0,366%
Tabel 4.3 Tabel Bobot Pekerjaan
Bulan Juni dan Juli.
Sumber : Dok. Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
44/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
44
44 Dinda Alya Shafira 013121406014
Berdasarkan tabel 4.2 diatas terjadi penurunan tingkat prestasi yang
berada di lapangan (realisasi) tidak sesuai dengan rencana awal. Pekerjaan
arsitektur yang harus dicapai adalah pekerjaan penutup lantai dan pekerjaan
profilan. Pada minggu ke-25 ini terjadi deviasi tingkat prestasi sebesar -0,636%.
Hal ini berdasarkan perhitungan total nilai prestasi progress realisasi dan progress
rencana. Penurunan tingkat deviasi pada total nilai prestasi ini pula disebabkan
oleh deviasi pada pekerjaan penutup lantai sebesar -0,351% dan pada pekerjaan
profilan sebesar -0,554%. Hal ini juga berpengaruh pada nilai kumulatif yag juga
mengalami penurunan dari 28,153% menjadi 27,517% atau dengan jumlah deviasi
-0,996%.
Bila dikaji melalui proses di lapangan hal yang menjadi faktor turunnya
tingkat prestasi pekerjaan ini adalah karena adanya kemunduran pekerjaan
struktur dan arsitektur di bulan sebelumnya. Terutama karena adanya perubahan
atau revisi desain bangunan yang menyebabkan pekerjaan berhenti sementara dan
mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada desain terdapat pada pilar dan
profil lengkungan yang berada di selasar. Namun kemunduran dari satu pekerjaan
menyebabkan kemunduran bagi pekerjaan seterusnya.
4.2.2 Kesimpulan Minggu Ke-25
Analisa Progres Kerja:Pekerjaan mengalami penurunan tingkat prestasi
bobot pekerjaan yang harus dicapai di minggu ini.
Faktor Penyebab : Karena adanya revisi desain di bulan-bulan
sebelumnya sehingga menyebabkan kemunduran pekerjaan struktur dan arsitektur
sehingga pada minggu ini pekerjaan juga mundur dan hasil yang dicapai juga tidak
mencapai target.
Evaluasi / Solusi : Semestinya perubahan atau revisi desain tidak perlu
dilakukan lagi di tengah pengerjaan atau pelaksanaan proyek terlebih apabila jika
revisi tersebut bukan disebabkan oleh alasan yang mendesak seperti kesalahan
penghitungan struktur atau hal-hal yang sifatnya memang mengharuskan adanya
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
45/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
45
45 Dinda Alya Shafira 013121406014
revisi. Jika dapat dihindari atau ditolak, maka semestinya proses revisi desain tidak
perlu dilakukan lagi.
No. Pekerjaan Gambar
1. Pekerjaan Granit pada
Selasar
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
46/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
46
46 Dinda Alya Shafira 013121406014
2. Pekerjaan Profilan
Lengkung
3. Pekerjaan Profilan +
Acian + Plester Pilar
Tabel 4.4 Tabel Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Sumber : Dok. Pribadi
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
47/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
47
47 Dinda Alya Shafira 013121406014
4.3 Evaluasi Progres Kerja Minggu Ke -26
4.3.1 Uraian dan Bobot Pekerjaan
Pada Minggu Ke-26 sama seperti sebelumnya pada rencana proyek bobot
pekerjaan arsitektur yang harus diselesaikan adalah 32,256% dalam waktu 12
minggu (Mei-Juli) sehingga setiap minggunya didapatkan nilai bobot pekerjaan
sebesar 2,688%. Adapun pekerjaan yang harus diselesaikan adalah pekerjaan
penutup lantai dan pekerjan profilan dengan uraian sebagai berikut :
Tabel 4.5 Tabel Prestasi Pekerjaan Arsitektur Minggu Ke-26
Sumber : Dok. Proyek
Tabel 4.6 Tabel Bobot Pekerjaan
Bulan Juni dan Juli.
Sumber : Dok. Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
48/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
48
48 Dinda Alya Shafira 013121406014
Pekerjaan Granit Lantai Dalam : dengan bobot total 14,146 % dengan
bobot di minggu ke-25 sebesar 1,178%
Pekerjaan Granit Lantai Selasar : dengan bobot total 3,100 % dengan
bobot minggu ini 0,258%
Pekerjaan Granit Tangga : dengan bobot total 0,518 % dengan
bobot minggu ini 0,044%
Profil + Aci + Plester (Pilar) : dengan bobot total 0,251 % dan
bobot minggu ini 0,078%
Profil Lengkung Selasar : dengan bobot total 3,291 % dan
bobot minggu ini 1,032%
Profil Dak : dengan bobot total 1,167 % dan
bobot minggu ini 0,366%
Berdasarkan tabel 4.5 diatas kembali terjadi penurunan tingkat prestasi di
lapangan (realisasi) dengan rencana awal yang stabil dengan minggu sebelumnya.
Pekerjaan arsitektur yang harus dicapai adalah pekerjaan penutup lantai dan
pekerjaan profilan. Pada minggu ke-26 ini terjadi deviasi tingkat prestasi sebesar
0,636%. Hal ini berdasarkan perhitungan total nilai prestasi progress realisasi dan
progress rencana. Penurunan tingkat deviasi pada total nilai prestasi ini pula
disebabkan oleh deviasi pada pekerjaan penutup lantai sebesar -0,351% dan pada
pekerjaan profilan sebesar -0,554%.
Hal ini juga berpengaruh pada nilai kumulatif yag juga mengalami
penurunan dari 28,153% menjadi 27,517% atau dengan jumlah deviasi -0,996%.
Terjadinya penurunan tingkat prestasi progress rencana ke realisasi yang stabil inidisebabkan oleh pembagian pekerjaan tukang yang memecah pekerjaan ke dalam
dua minggu dengan porsi bobot yang sama. Meskipun terjadi kesamaan nilai
bobot yang dicapai dan terjadi penurunan pada masing-masing pekerjaan namun
secara kumulatif nilai proyek tetap naik sehingga tidak menjadi masalah bagi
pekerjaan untuk terus dilanjutkan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
49/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
49
49 Dinda Alya Shafira 013121406014
4.3.2 Kesimpulan Minggu Ke-26
Analisa Progres Kerja:Pekerjaan mengalami penurunan tingkat prestasi
bobot pekerjaan kembali pada masing-masing pekerjaan dan nilainya sama dengan
nilai di minggu lalu tetapi secara kumulatif grafik pencapaian pekerjaan tetap naik
sehingga pekerjaan tidak terlalu terhambat.
Evaluasi / Solusi : Proyek tidak mengalami masalah yang terlalu
signifikan, meskipun masing-masing pekerjaan tidak mencapai target rencana yang
sudah dijadwalkan namun pekerjaan yang dilakukan tetap bertambah dan tetap
menaikkan nilai bobot pekerjaan secara kumulatif.
No. Pekerjaan Gambar
1. Pekerjaan Profilan
Lengkung
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
50/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
50
50 Dinda Alya Shafira 013121406014
2. Pekerjaan Granit dalam
Masjid
3. Pekerjaan Granit Tangga
Masuk
4. Profil + Acian + Plesteran
Tabel 4.7 Tabel Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Sumber : Dok. Pribadi
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
51/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
51
51 Dinda Alya Shafira 013121406014
4.4 Evaluasi Progres Kerja Minggu Ke -27
4.4.1 Uraian dan Bobot Pekerjaan
Pada Bulan Juni Minggu Ke-27 sama seperti sebelumnya pada rencana
proyek bobot pekerjaan arsitektur yang harus diselesaikan adalah 32,256% dalam
waktu 12 minggu (Mei-Juli) sehingga setiap minggunya didapatkan nilai bobot
pekerjaan sebesar 2,688%. Adapun pekerjaan yang harus diselesaikan adalah
pekerjaan penutup lantai dan pekerjan profilan dengan uraian sebagai berikut :
Pekerjaan Granit Lantai Dalam : dengan bobot total 14,146 % dengan
bobot di minggu ke-25 sebesar 1,178%
Tabel 4.9 Tabel Bobot Pekerjaan
Bulan Juni dan Juli.
Sumber : Dok. Proyek
Tabel 4.8 Tabel Prestasi Pekerjaan Arsitektur Minggu Ke-27
Sumber : Dok. Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
52/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
52
52 Dinda Alya Shafira 013121406014
Pekerjaan Granit Lantai Selasar : dengan bobot total 3,100 % dengan
bobot minggu ini 0,258%
Pekerjaan Granit Tangga : dengan bobot total 0,518 % dengan
bobot minggu ini 0,044%
Profil + Aci + Plester (Pilar) : dengan bobot total 0,251 % dan
bobot minggu ini 0,078%
Profil Lengkung Selasar : dengan bobot total 3,291 % dan
bobot minggu ini 1,032%
Profil Dak : dengan bobot total 1,167 % dan
bobot minggu ini 0,366%
Berdasarkan tabel 4.8 diatas kembali terjadi penurunan tingkat prestasi di
lapangan (realisasi) dengan rencana awal yang stabil dengan minggu sebelumnya.
Pekerjaan arsitektur yang harus dicapai adalah pekerjaan penutup lantai dan
pekerjaan profilan. Pada minggu ke-27 ini terjadi deviasi tingkat prestasi sebesar
-1,474%. Hal ini berdasarkan perhitungan total nilai prestasi progress realisasi dan
progress rencana. Penurunan tingkat deviasi pada total nilai prestasi ini pula
disebabkan oleh deviasi pada pekerjaan penutup lantai sebesar -1,480% dan pada
pekerjaan profilan sebesar -0,263%. Hal ini juga berpengaruh pada nilai kumulatif
yag juga mengalami penurunan dari 33,529% menjadi 30,783% atau dengan
jumlah deviasi -2,746%.
Pada Minggu Ke-27 ini terjadi penurunan pekerjaan secara cukup drastis
dimana pekerjaan menjadi kemogokan dalam pelaksanaannya terutama pada
pekerjaan penutup lantai. Hal ini dikarenakan adanya keterlambatan materialpenutup lantai untuk sampai di lokasi. Material penutup lantai yang dalam hal ini
merupakan granit didatangkan langsung dari kantor pusat PT. Barindo Utama
yang berada di Jakarta sehingga material tidak dapat langsung diambil. Selain hal
itu terjadi pula beberapa hari kekosongan tenaga kerja dikarena upah tenaga kerja
belum dibayarkan sehingga para pekerja merasa tidak perlu terlalu mengejar
pengerjaan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
53/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
53
53 Dinda Alya Shafira 013121406014
4.4.2 Kesimpulan Minggu Ke-27
Analisa Progres Kerja:Pekerjaan mengalami penurunan tingkat prestasi
bobot pekerjaan yang cukup drastis hingga tingkat prestasi kumulatif mencapai
angka -2. Angka ini cukup tinggi jika dibandingkan dengan angka deviasi
minggu-minggu sebelumnya. Hal ini dominan diakibatkan oleh pekerjaan penutup
lantai yang memang tidak dikerjakan baik di dalam bangunan, di selasar depan,
maupun pada tangga dan jalan masuk.
Faktor Penyebab : Hal ini dikarenakan adanya keterlambatan dari bidang
logistic yang tidak mampu mendatangkan supply material tepat pada waktunya.
Selain itu terjadi pula mogok kerja dari tenaga kerja yang bersangkutan akibat upah
tidak dibayarkan sebagaimana jadwal waktu yang seharusnya.
Evaluasi / Solusi : Sebagai pemilik, kontraktor, atau konsultan, tidak
dibenarkan untuk menahan upah atau gaji tenaga kerja yang semestinya memang
harus dibayarkan. Apabila keterlambatan upah ini diakibatkan dari pihak pusat atau
kantor, harus segera diselesaikan karena sebuah proyek yang baik harus memenuhi
triple constrain yaitu waktu, biaya, dan mutu yang baik. Apabila di tengah
pelaksanaan terjadi kesulitan biaya atau ditemukan bahwa biaya yang direncanakan
tidak sesuai maka tidak dapat dipaksakan pula apabila pekerja jadi malas atau
bahkan mogok kerja.
Sebaiknya perencanaan biaya harus transparan dan memang harus sesuai
dengan apa yng dibutuhkan, akan lebih baik apabila biaya itu lebih sehingga tidak
terjadi kekurangan karena kekurangan biaya baik bagi kebutuhan proyek maupunupah tenaga kerja akan menyebabkan keterlambatan dalam proses pelaksanaan dan
biasanya tidak dapat ditebak, malah banyak proyek yang justru dapat berhenti
sementara atau permanen karena masalah perhitungan biaya. Sebagai pihak
konsultan atau kontraktor yang melakukan perhitungan makan perhitungan harus
benar-benar direncanakan dengan matang. Begitu pula dari pihak owner atau
penyedia dana proyek semestinya sudah mempersiapkan biaya yang pas dan sesuai
dengan kegiatan yang akan dilaksanakan.
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
54/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
54
54 Dinda Alya Shafira 013121406014
No. Pekerjaan Gambar
1. Profil Lengkungan
Selasar
2. Profilan Dak
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
55/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
55
55 Dinda Alya Shafira 013121406014
3. Profilan + Aci + Plester
4.5 Evaluasi Progres Kerja Minggu Ke -28
4.5.1 Uraian dan Bobot Pekerjaan
Tabel 4.10 Tabel Gambar Pelaksanaan Pekerjaan Proyek
Sumber : Dok. Pribadi
Tabel 4.11 Tabel Prestasi Pekerjaan Arsitektur Minggu Ke-28Sumber : Dok. Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
56/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
56
56 Dinda Alya Shafira 013121406014
Pada Bulan Juni Minggu Ke-28 sama seperti sebelumnya pada rencana
proyek bobot pekerjaan arsitektur yang harus diselesaikan adalah 32,256% dalam
waktu 12 minggu (Mei-Juli) sehingga setiap minggunya didapatkan nilai bobot
pekerjaan sebesar 2,688%. Adapun pekerjaan yang harus diselesaikan adalah
pekerjaan penutup lantai dan pekerjan profilan dengan uraian sebagai berikut :
Pekerjaan Granit Lantai Dalam : dengan bobot total 14,146 % dengan
bobot di minggu ke-25 sebesar 1,178%
Pekerjaan Granit Lantai Selasar : dengan bobot total 3,100 % dengan
bobot minggu ini 0,258%
Pekerjaan Granit Tangga : dengan bobot total 0,518 % dengan
bobot minggu ini 0,044%
Profil + Aci + Plester (Pilar) : dengan bobot total 0,251 % dan
bobot minggu ini 0,078%
Profil Lengkung Selasar : dengan bobot total 3,291 % dan
bobot minggu ini 1,032%
Profil Dak : dengan bobot total 1,167 % dan
bobot minggu ini 0,366%
Tabel 4.12 Tabel Bobot Pekerjaan
Bulan Juni dan Juli.
Sumber : Dok. Proyek
-
7/24/2019 Pengawasan dan Pengendalian Time Schedule pada Proyek Renovasi dan Pengembangan Masjid Agung dan Lapa
57/74
Laporan Kerja Praktek 2015
Tinjauan Penjadwalan dan Pengendalian Melalui Time Schedule pada
Proyek Renovasi Masjid Agung Kota Lubuk Linggau
57
57 Dinda Alya Shafira 013121406014
Berdasarkan tabel 4.11 diatas kembali terjadi penurunan tingkat prestasi
di lapangan (realisasi) dengan rencana awal. Pekerjaan arsitektur yang harus
dicapai adalah pekerjaan penutup lantai dan pekerjaan profilan. Pada minggu
ke-28 ini terjadi deviasi tingkat prestasi sebesar -0,251%. Hal ini berdasarkan
perhitungan total nilai prestasi progress realisasi dan progress rencana. Penurunan
tingkat deviasi pada total nilai prestasi ini pula disebabkan oleh deviasi pada
pekerjaan penutup lantai sebesar -0,584%. Sementara pada pekerjaan profilan
terjadi peningkatan progress pekerjaan sebesar 0,064%. Meskipun pada pekerjaan
profilan salah satu unsur pekerjaan yaitu profil dak tidak dikerjakan namun yang
sanagt membantu peningkatan ini adalah pekerjaan profilan + aci + plesteran pada
pilar. Permasalahan pada pekerjaan penutup lantai kemarin pun juga masih
dialami pada pelaksanaan proyek ini terutama pada pekerjaan g