-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
1/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
PERENCANAAN PRODUKSI POWER SUPPLY CORD TYPE
QACC2A160WJPZDI PT. EWINDO
Oleh :
Mas Komara Sidik
0803014
JURUSAN TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2011
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
2/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Alloh SWT, yang Maha
Pengasih dan Maha Mengetahui, yang telah memberi kekuatan-Nya kepada
penulis untuk dapat menyelesaikan Laporan Kerja Prektek ini. Sholawat serta
salam penulis persembahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad
SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Pembuatan Laporan Kerja Peraktek ini dengan judul PERENCANAAN
PRODUKSI POWER SUPPLY CORD TYPEQACC2A160WJPZ DI PT.
EWINDO ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kerja Praktek.
Banyak manfaat yang diperoleh penulis dengan adanya Kerja Praktek ini,
yaitu penulis dapat mengetahui lebih jauh sebuah perencanaan kapasitas yang
optimal.
Dalam penyusunan laporan kerja praktek ini penulis mengalami banyak
permasalahan dan kesulitan. Namun berkat dorongan berbagai pihak laporan ini
dapat terselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik moril atau pun materil.2. Bapak Erwin Gunadhi, ST., MT selaku ketua jurusan Teknik Industri.3. Bapak Dody Chandrahadinata, Ir., MT selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang telah banyak memberikan bimbingan, motivasi dan
pengarahannya.
4. Bapak Wihana Permana selaku kepala bagian produksi Power SupplyCord di PT. EWINDO yang telah memberikan bimbingan.
5.
Bapak Bahir selaku bagian Teknis Produksi yang telah memberikanbimbingan serta motivasi dan pengarahan di lapangan.
6. Para karyawan PT.EWINDO Industri khususnya bagian produksi PowerSupply Cordyang membantu dalam kerja praktek di lapangan.
7. Rekan-rekan khususnya jurusan Teknik Industri 2008 yang telah banyakmemberikan bantuan dalam penyusunan Laporan Kerja Praktek ini.
8. Semua pihak yang telah turut membantu memberikan saran-saran selamapenyusunan laporan Kerja Praktek ini.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
3/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Penulis menyadari bahwa Laporan akhir yang dibuat ini masih memiliki
kekurangan-kekurangan baik dari segi bahasa maupun isi, oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun akan penulis terima dengan senang hati agar
dapat penulis sempurnakan pada laporan selanjutnya.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat
meningkatkan minat pembaca menjadi ilmuan yang bermutu dan berkualitas.
Selain itu laporan ini juga dapat bermanfaat bagi ilmu kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
Garut, Februari 2012
Penulis
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
4/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
5/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Halaman
3.2.6 Kesimpulan Dan Saran ---------------------------------------- III-5
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Pengumpulan Data ---------------------------------------------------- IV-14.1.1 Sejarah Perusahaan ------------------------------------------- IV-1
4.1.2 Struktur Organisasi ------------------------------------------- IV-2
4.1.3 Data Proses Pembuatan Produk ----------------------------- IV-3
4.1.4 Langkah Kerja Proses Pembuatan Produk ----------------- IV-3
4.1.5 Stasiun Kerja Keseluruhan------------------------------------- IV-13
4.2 Pengolahan Data -------------------------------------------------------- IV-14
4.2.1 Uji kecukupan Dan Kereragaman Data---------------------- IV-144.2.2 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu
Baku -- ---------------------------------------------------------- IV-164.2.2.1 Perhitungan Untuk Proses Pemotongan Kabel ---- IV-16
4.2.2.2 Perhitungan Untuk Proses StripperKepala -------- IV-174.2.2.3 Perhitungan Untuk Proses StripperEkorSheath -- IV-19
4.2.2.4 Perhitungan Untuk Proses StripperEkorCord---- IV-214.2.2.5 Perhitungan Untuk Proses Crimping Pin----------- IV-22
4.2.2.6 Perhitungan Untuk Proses Crimping Terminal---- IV-244.2.2.7 Perhitungan Untuk ProsesInject Plug--------------- IV-26
4.2.2.8 Perhitungan Untuk ProsesInsert Housing---------- IV-274.2.2.9 Perhitungan Untuk Proses Lilit----------------------- IV-29
4.2.2.10Perhitungan Untuk Proses Pemeriksaan--------- -- IV-314.2.2.11Perhitungan Untuk ProsesPacking----------------- IV-32
4.2.3 Peta Proses OperasiPower Supply Cord-------------------- IV-354.2.4 Perhitungan Perencanaan Produksi -------------------------- IV-36
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN --------------------------------------- V-1
5.1 Kesimpulan ------------------------------------------------------------ V-1
5.2 Saran ------------------------------------------------------------------- V-2
DAFTAR PUSTAKA
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
6/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Daftar Tabel
Halaman
Table 2.1 Faktor Penyesuaian Cara Shumard------------------------------------- II-17
Table 2.2 Faktor Penyesuaian Cara Westinghouse------------------------------ II-18Table 4.1 Data Operasi Komponen Produk ------------------------------------- IV-11
Table 4.2 Data Waktu Per Operasi ----------------------------------------------- IV-12
Table 4.3 Uji Kecukupan dan Keseragaman Data ------------------------------ IV-14
Table 4.4 Pengelompokan Data Waktu Proses Pemotongan Kabel----------- IV-16
Table 4.5 Pengelompokan Data Waktu Proses StripperKepala-------------- IV-17Tabel 4.6 Pengelompokan Data Waktu Proses StripperEkorSheath -------- IV-19
Tabel 4.7 Pengelompokan Data Waktu Proses StipperEkorCore ----------- IV-21Tabel 4.8 Pengelompokan Data Waktu Proses Crimping Pin ----------------- IV-22
Tabel 4.9 Pengelompokan Data Waktu Proses Crimping Terminal---------- IV-24Tabel 4.10 Pengelompokan Data Waktu ProsesInject Plug------------------- IV-26
Tabel 4.11 Pengelompokan Data Waktu ProsesInsert Housing-------------- IV-27Tabel 4.12 Pengelompokan Data Waktu Proses Lilit-- ------------------------ IV-29
Tabel 4.13 Pengelompokan Data Waktu Proses Pemeriksaan dan Pengujian IV-31
Tabel 4.14. Pengelompokan Data Waktu ProsesPacking--------------------- IV-32
Tabel 4.15 Perolehan Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku------- IV-34
Tabel 4.16 Rencana ProduksiPower Supply Cord----------------------------- IV-36
Tabel 4.17 Perencanaan Kapasitas Produksi Power Supply Cord
Dengan Menggunakan Tenaga Kerja 47 Orang ------------------- IV-37
Tabel 4.18 Perencanaan Kapasitas dengan Metode Transportasi ------------- IV-38
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
7/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Daftar Gambar
HalamanGambar 2.1 Ruang Lingkup Analisa Perancangan Kerja ---------------------- II-3
Gambar 2.2 APK dalam Konteks Teknik Industri ------------------------------ II-4
Gambar 2.3 Lambang-lambang yang diusulkan ASME beserta contohnya - II-5Gambar 2.4 Prinsip Pembuatan PPO --------------------------------------------- II-8
Gambar 3.1 Flowchat Kegiatan Penelitian -------------------------------------- III-1
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. EWINDO --------------------------------- IV-2
Gambar 4.2 Proses Pemotongan Kabel ------------------------------------------ IV-3
Gambar 4.3 Proses StripperKepala ---------------------------------------------- IV-4Gambar 4.4 Proses StripperEkorSheath---------------------------------------- IV-4
Gambar 4.5 Proses StripperEkorCore ------------------------------------------ IV-5Gambar 4.6 Proses Crimping Pin------------------------------------------------- IV-5
Gambar 4.7 Proses Crimping Terminal------------------------------------------ IV-6Gambar 4.8 ProsesInject Plug --------------------------------------------------- IV-6
Gambar 4.9 ProsesInsert Housing----------------------------------------------- IV-7Gambar 4.10 Proses Lilit ---------------------------------------------------------- IV-7
Gambar 4.11 Proses Pemeriksaan dan Pengujian Produk Jadi ---------------- IV-8
Gambar 4.12 ProsesPacking----------------------------------------------------- IV-9
Gambar 4.13 Power Supply Cord------------------------------------------------ IV-10Gambar 4.14 Stasiun Kerja Keseluruhan --------------------------------------- IV-13
Gambar 4.15 OPCPower Supply Cord------------------------------------------ IV-35
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
8/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
9/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
10/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
11/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
BAB II
LANDASAN TEORI
Power supply cord adalah Sebuah piranti untuk menyambung peralatan
listrik atau elektronik ke arus listrik dan biasanya di colokan ke stop kontak.
Fungsi power supply cord adalah untuk menyambung peralatan listrik atau
elektronik agar peralatan elektronik terkoneksi dengan listrik PLN dan akhirnya
peralatan listrik bisa dinikmati. [Google]
2.1. Analisa Perancangan Kerja
2.1.1 Definisi dan Perkembangan Analisa Perancangan Kerja
Sejarah perkembangan teknik industri erat kaitannya dengan munculnya
keilmuan Analisa Perancangan Kerja (APK). Sebagai cikal bakal APK pada
awalnya dikenal dengan teknik tata cara atau Method Engineering yang
dipelopori oleh FW. Taylor, yaitu seorang sarjana teknik mesin yang banyak
menaruh perhatian yang cukup besar sekali dalam persoalan efisiensi kerja. Pada
saat bekerja di Midvale Steel Company tahun 1881, Taylor menemukan bahwa
cara kerja yang secara tradisional dilakukan disana sama sekali tidak efisien dan
kalau ini terus dibiarkan akan menimbulkan kerugian finansial yang sulit ditolerir.
Dan menurut pengamatan, dia menduga kuat yang terjadi penyebab terjadinya hal
tersebut adalah pengaturan kerja yang baik. Penelitian yang terkenal yaitu
menyekop dan menangkap biji besi. [Gunadi, 2001]
Selain mengembangkan pengukuran dengan jam henti, sehubungan lain
pada ilmu pengetahuan dan industri lain: [Gunadi, 2001]
1. Pemikiran dan usaha-usaha untuk menyelesaikan berbagai masalah secarailmiah sebagai pengganti dari cara coba-coba bahkan tanpa cara sama sekali
seperti yang banyak dilakukan kalangan industri pada saat itu. Dalam
hubungan ini Taylor menekankan juga pentingnya peran manusia dalam
suatu sistem produksi, dan pentingnya masalah-masalah yang berhubungan
dengan manusia diselesaikan dengan cara ilmiah. Dikemudian hari gagasan
ini dinamakan orang sebagai The Scientific Management atau managemen
secara ilmiah
II - 1
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
12/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
13/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
14/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Hubungan keterkaitan antara sistem kerja, sistem produksi, dan sistem
industri dapat diperhatikan pada gambar berikut:
Sistem kerja
Sistem Produksi
Sistem Industri
Gambar 2.2 APK dalam Konteks Teknik Industri
(Sumber:Gunadhi, 2001)
2.2 Definisi Peta Kerja
Peta-peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk
berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui peta-peta kerja ini kita bisa
mendapatkan informasi-informasi yang diperlukan untuk memperbaiki suatu
metode kerja terutama dalam suatu proses produksi seperti jumlah benda kerja
yang harus dibuat, waktu operasi mesin, kapasitas mesin, bahan-bahan khusus
yang harus disediakan, dan sebagainya.
Jadi peta kerja adalah suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara
sistematis dan jelas. Lewat peta ini kita bisa melihat semua langkah atau kejadian
yang dialami oleh suatu benda kerja dari mulai masuk ke pabrik (berbentuk bahan
baku) kemudian menggambarkan semua langkah yang dialaminya sampai menjadi
suatu produk jadi, baik produk lengkap atau merupakan bagian dari suatu produk
lengkap. Peta ini merupakan peta yang baik untuk menganalisa suatu kejadian
sehingga mempermudah dalam perencanaan perbaikan kerja.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
15/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
16/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
17/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2.2.3 Prinsip-prinsip Pembuatan Peta Proses Operasi
Untuk bisa menggambarkan peta proses operasi dengan baik, ada beberapa
prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut:
Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepala Peta ProsesOperasi yang diikuti oleh identifikasi lain seperti: nama objek, nama
pembuatan peta, tanggal ditetapkan cara lama atau cara sekarang, nomor
peta dan nomor gambar.
Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yangmenunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.
Lambang-lambang ditetapkan dalam arah vertikal, yang menunjukanterjadinya perubahan proses.
Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara beruntun sesuaidengan urut operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk tersebut atau
sesuai dengan proses yang terjadi.
Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiridan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.
Agar diperoleh gambar peta operasi yang baik, produk yang biasanya
paling banyak melakukan operasi, harus dipetakan terlebih dahulu, berarti
dipetakan dengan garis vertikal disebelah kanan halaman kertas.
Secara skema prinsip pembuatan Peta Proses Operasi ini bisa digambarkan
sebagai berikut:
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
18/75
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
19/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
a. Bahan-bahanKita harus memperhatikan semua alternatif dari bahan yang digunakan,
proses penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
fungsi, realibilitas, pelayanan dan waktunya.
b. OperasiJuga dalam hal ini harus dipertimbangkan mengenai semua alternatif yang
mungkin untuk proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin
atau metode perakitannya berserta alat-alat dan perlengkapan yang
digunakan, perbaikan yang mungkin bisa dilakukan yaitu dengan
menghilangkan, menggabungkan, mengubah atau menyederhanakan
operasi-operasi yang terjadi.
c. PemeriksaanDalam hal ini harus standar kualitas. Suatu objek dikatakan memenuhi
syarat kualitasnya jika setelah dibandingkan dengan standar kualitasnya
ternyata lebih baik atau minimal sama.
d. WaktuUntuk mempersingkat waktu penyelesaian kita harus mempertimbangkan
semua alternatif mengenai metode, peralatan dan juga penggunaan
perlengkapan-perlengkapan khusus.
2.3 Pengukuran Waktu
Pengukuran waktu adalah kegiatan mengamati pekerjaan dengan mencatat
waktu-waktu kerjanya, baik seperti elemen atau siklusnya dengan menggunakan
alat-alat yang telah dipersiapkan seperti : jam henti (Stop Watch), Lembar
pengamatan, pena atau pensil dan lain sebagainya.Secara garis besar pengukuran ini dapat dilakukan sebagai berikut
[Muklis, et.al2006]
1. Pengukuran secara langsung : yaitu kegiatan pengukuran yang dilakukanditempat dimana pekerjaan yang bersangkutan sedang dikerjakan. Cara yang
digunakan biasanya yaitu menggunakan jam henti (Stop Watch).
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
20/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2. Pengukuran secara tidak langsung : yaitu kegiatan pengukuran yangdilakukan tanpa harus berada pada tempat dimana tempat kegiatan operasi
pekerjaan berlangsung, cara yang bisa digunakan adalah dengan
menggunakan tabel-tabel yang tersedia, cara yang digunakan adalah dengan
uji petik atau melakukan semping pekerjaan.
Pengukuran waktu ini ditunjukan untuk mendapatkan waktu yang pantas
bagi seorang operator normal untuk melaksanakan dan menyelesaikan kegiatan
kerjanya dengan wajar dengan dukungan sistem kerja terbaik. Untuk mendapatkan
waktu kerja yang efektif, maka kegiatan pengukuran waktu kerja ini tidak hanya
dilakukan dalam satu kali kesempatan. Karena banyak faktor yang
mempengahuhinya. Adapun langkah-langkah yang harus dicermati sebelum
melakukan pengukuran waktu kerja adalah sebagai berikut [Mukhlis, et.al2006] :
1. Penetapan tujuan pengukuranHal ini sangat penting karena tanpa tujuan yang jelas maka kita tidak akan
mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan serta tujuan yang akan dipakai
oleh hasil yang telah kita dapatkan. Berikut tingkat ketelitian dan keyakinan
yang diharapkan atau diinginkan dari hasil pengukuran tersebut.
2. Melakukan penelitian pendahuluanHal ini sangat penting diperhatikan sebelum melakukan pengukuran karena
penelitian pendahuluan ini ditunjukan untuk mengetahui kondisi dan sistem
kerja yang berlaku. Faktor-faktor yang berpengaruh disini meliputi kondisi
kerja faktor pendukung sistem kerja seperti : penerangan ruangan,
temperatur tempat kerja dan lain sebagainya. Serta faktor luar yang
mendukung sistem kerja.
Dengan didapatkan data mengenai faktor-faktor diatas maka pengukuranwaktu kerja yang dilakukan untuk mendapatkan waktu kerja yang pantas
bagi operator untuk melakukan dan menyelesaikan pekerjaannya hendaknya
merupakan waktu kerja yang didapatkan dari kondisi kerja yang baik.
3. Melakukan pemilihan operatorKegiatan ini memerlukan rangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebelum
melakukan pengukuran waktu kerja dengan tujuan yaitu untuk mendapatkan
operator yang memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu agar kegiatan
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
21/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
pengukuran yang dilakukan berjalan dengan baik serta hasil yang
didapatkan merupakan hasil yang diandalkan. Persyaratan ini meliputi
kemampuan normal dan kemampuan bekerja sama.
4. Menguraikan elemen-elemen pekerjaanKegiatan ini dianggap penting karena kegiatan ini merupakan kegiatan yang
menunjang secara langsung terhadap proses pengukuran waktu kerja. Hal
ini disebabkan pengukuran waktu kerja yang dilakukan adalah mengukur
setiap elemen-elemen kegiatan yang terjadi dalam suatu operasi kerja
tertentu.
5. Melakukan persiapan alat-alatKegiatan ini merupakan langkah akhir dalam melakukan persiapan sebelum
melakukan pengukuran waktu kerja. Alat-alat yang bisa digunakan adalah
sebagai berikut : jam henti (Stop Watch), lembar pengamatan, pena atau
pensil serta papan pengaman.
2.4 Melakukan Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran ini bertujuan untuk mengamati pekerjaan dan melakukan
pencatatan waktu kerja yang dibutuhkan dengan menggunakan peralatan yang
telah dipersiapkan sebelumnya.
Pengukuran ini dilakukan apabila operator berada ditempat kerja yang akan
diukur, pengukuran sendiri harus memilih posisi tepat melakukan pengamatan dan
pengukuran. Posisi ini hendaknya dipilih sedemikian rupa sehingga tidak
mengganggu terhadap kegiatan proses kerja yang dilakukan oleh operator dan
operator akan melakukan gerakan-gerakan kerjanya engan tidak merasa canggung
atau merasa terlampaui diamati [Mukhlis,et.al2006].
2.5 Tingkat Ketelitian Dan Tingkat KeyakinanTingkat ketelitian menurut Sutalaksana,et.al [1979] menunjukan
penyimpangan maksimum hasil pengukuran dari kondisi sebenarnya. Hal ini bisa
dinyatakan dalam pesan. Sedangkan tingkat keyakinan dalam pesan. Sedangkan
tingkat keyakinan menunjukan besarnya keyakinan pengukur bahwa hasil yang
diperoleh memenuhi syarat ketelitian. Inipun dinyatakan dalam persen, sebagai
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
22/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
contoh: tingkat ketelitian sebesar 5% dan tingkat keyakinan sebesar 95%
memberikan arti bahwa pengukuran membolehkan rata-rata hasil pengukuran
menyimpang sejumlah 5% dari rata-rata sebelumnya. Dan kemungkinan berhasil
mendapatkan hal itu adalah 95% [Mukhlis,et al2006]
2.6 Pengujian Keseragaman Data Kecukupan DataData yang seragam menurut Sutalaksana et.al [1997] adalah data yang
berasal dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol,
dan dikatakan tidak seragam jika berasal dari sistem sebab yang berbeda dan
berada diluar batas kontrol.
Sedangkan pengujian kecukupan data dilakukan untuk menghitung apakah
sampel pengamatan yang telah diambil sudah cukup untuk dilakukan perhitungan
selanjutnya.
Pengujian keseragaman data dan kecukupan data menurut Sutalaksana et.al
[1979] dilakukan dengan urutan berikut.
a. Pengujian keseragamanProses pengujian keseragaman data meliputi proses perhitungan berikut:
Menyusun data mentah kedalam sub grup dengan ukuran baris dan kolomyang sesuai. Tujuannya adalah untuk memudahkan dalam melakukan
perhitungan berikutnya. Prosesnya adalah dengan membagi jumlah sampel
kedalam kolom dan baris dengan sesuai.
Melakukan perhitungan rata-rata sub grup. Dengan tujuan untuk mendapatkannilai rata-rata sub grup yang dianggap mewakili seluruh sampel. Prosesnya
yaitu dengan membagi kumulatif rata-rata dengan banyaknya sub grup yang
terbentuk. Hasil perhitungan ini menghasilkan satu nilai rata-rata yang akan
digunakan untuk menghitung standar deviasi sub grup dan batas kendali.
Perhitungan rata-rata ini yaitu dengan menggunakan rumus 2.1 : Sutalaksana
et.al[1979]
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
23/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
n
XiX
...................................................... ( 2.1 )
Dimana Xi : Data dari setiap sub group
n : Ukuran dari sub grup
Melakukan perhitungan rata-rata dari jumlah rata-rata sub grup dengan rumus2.2 : [Sutalaksana et.al1979]
k
XiX
...................................................... ( 2.2 )
Dimana Xi : Rata-rata sub grup
k : Banyaknya sub grup yang terbentuk
Melakukan perhitungan standar deviasi. Dengan tujuan untuk melihat sebarandata dan penyimpangan data. Input data yang digunakan adalah data dalam
sub grup, rata-rata sub grup, banyak data keseluruhan. Hasil perhitungan ini
menghasilkan nilai standar deviasi yang digunakan untuk menghitung nilai
standar deviasi rata-rata sub grup dengan menggunakan rumus 2.3 :
[Sutalaksana et.al1979]
1
2
N
XiXi ...................................................... ( 2.3 )
Dimana Xi : data ke - n
N : Banyak data keseluruhan
Melakukan perhitungan standar deviasi rata-rata subgrup dengan tujuan untukmelihat penyimpangan dan sebaran data dalam rataan subgrup. Data yang
diperlukan adalah nilai standar deviasi, banyak data dalam satu subgrup. Hasil
perhitungan ini untuk menghitung batas kendali, menggunakan rumus 2.4 :
[Sutalaksana et.al1979]
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
24/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
nx
...................................................... ( 2.4 )
Dimana n : Banyaknya data dalam satu subgrup
: Standar deviasi
Mencari batas kontrol. Tujuannya adalah untuk mengetahui keseragaman datadengan memasukan data rataan per sub grup ke batas kendali yang terbentuk.
Apakah data tersebut berada dalam kendali atau tidak, jika tidak data yang
berada di luar kendali di hilangkan. Data yang diperlukan adalah rata-rata sub
grup, standar deviasi rata-rata sub grup, dan tingkat keyakinan. Hasil
perhitungan ini menentukan seragam tidaknya data yang di uji. Dengan
menggunakan rumus 2.5 : Sutalaksana et.al[1979]
BKA = X + Zc . x ................................................... ( 2.5 )
BKA = X - Zc . x
Dinama : BKA : Batas Kendali Atas
BKB : Batas Kendali Bawah
x : Standar deviasi sub grup
Zc : Tingkat keyakinan, nilai dari kurva normal
b. Pengujian Kecukupan DataPengujian kecukupan data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
apakah data yang diambil sebagai sampel dari objek yang diteliti sudah cukup
atau memenuhi aturan berikut jika N > N maka perlu dilakukan pengukuran
tambahan, tetapi jika N < N maka data telah cukup. Data yang diperlukan
adalah data tingkat ketelitian, jumlah pengamatan, data dalam subgrup.
Perhitungan ini menghasilkan cukup atau tidaknya data yang akan diolah pada
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
25/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
perhitungan berikutnya. Pengujian kecukupan data dilakukan yaitu dengan
menggunakan rumus 2.6 : Sutalaksana et.al[1979]
N =
222
Xi
XiXiNs
k
( 2.6 )
Dimana : s : Tingkat ketelitian
N : Tingkat pengamatan yang telah dilakukan
k : Tingkat keyakinan
Jika N > N maka perlu dilakukan pengukuran tambahan, tetapi jika N
< N maka data telah cukup.
2.7 Faktor Penyesuaian dan Kelonggaran
2.7.1 Faktor Penyesuaian
Setelah melakukan pengukuran, pengukur harus mengamati kewajaran kerja
yang ditunjukan oleh operator dalam melakukan pekerjaannya. Ketidakwajaran
dapat saja timbul karena berbagai faktor secara tidak langsung berhubungan
dengan objek kerja. Misalnya pengaruh tingkat pencahayaan dan ventilasi udara,
pengaruh lingkungan kerja baru, bekerja tanpa kesungguhan, bekerja dengan cepat
karena diburu waktu dan target produksi dan faktor lain.
Jika terdapat ketidakwajaran dalam melakukan pekerjaan yang dibebankan
kepada operator maka pengukur harus mengamati sejauh mana ketidakwajaran
terjadi. Penilaian yang dilakukan disini ditujukan untuk memberikan penyesuaian
yang wajar bagi operator untuk menyelesaikan pekerjaannya.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
26/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Penyesuaian dilakukan dengan mengalikan waktu siklus rata-rata atau
waktu elemen rata-rata dengan suatu hargaPyang merupakan waktu penyesuaian.
Besarnya harga P ditentukan sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang
diperoleh merupakan waktu yang sewajarnya atau waktu yang normal bagi
pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Ketentuan dalam menentukan tingkat
penyesuaian yaitu :
1. Pengukuran dapat menentukan faktor penyesuaian yang digunakan dalam P >1 jika pengukur mengamati pekerjaan yang dilakukan terlalu cepat oleh
operator.
2. Pengukur dapat menentukan faktor penyesuaian yang digunakan adalah P =1apabila hasil pengamatan pekerjaan yang bersangkutan didapatkan waktu
pekerjaan yang normal.
3. Pengukur dapat menentukan faktor penyesuaian yang digunakan adalah P
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
27/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Tabel 2.1 Faktor penyesuaian cara Shumard
KELAS PENYESUAIAN KELAS PENYESUAIAN
Super Last 100 Good - 65
Fast + 95 Normal 60
Fast + 90 Fair + 55
Fast + 85 Fair 40
Excelent 80 Fair + 45
Good 75 Poor 40
Good 70
(Sumber:Sutalaksana et.al1979)
Disini pengukuran diberi patokan untuk nilai performance kerja
operator menurut kelas-kelas Super fast +, Fast, Fast -, Excelent dan
seterusnya.
Seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60, dengan nama
performance kerja yang lain dibandingkan untuk menghitung faktor
penyesuaian. Bila performance seseorang operator dinilai excelentmaka dia
mendapat nilai 80, maka karenanya faktor penyesuaian adalah :
P = 80 / 60 = 1.33
2. Faktor Penyesuaian Cara Westing H ouseCara Westinghouse ini mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang
dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja yaitu
Keterampilan, Usaha, Kondisi kerja dan Konsistensi.
Angka-angka yang diberikan bagi setiap kelas dari faktor-faktor diatas
diperhatikan pada tabel 2.2. Dalam menghitung faktor penyesuaian, bagi
keadaan yang dianggap wajar diberi harga.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
28/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Tabel 2.2 Faktor penyesuain cara Westinghouse
Faktor kelas Lambang Penyesuaian
Keterampilan Super Skil A1 0.15
A2 0.13
Excelent B1 0.11
B2 0.08
Good C1 0.06
C2 0.03
Average D 0.00
Fair E1 0.05
E2 0.10
Poor F1 0.16
F2 0.22Usaha Excessive A1 0.13
A2 0.12
Excelent B1 0.10
B2 0.08
Good C1 0.05
C2 0.02
Average D 0.00
Fair E1 0.04
E2 0.08Poor F1 0.12
F2 0.17
Kondisi Kerja A 0.06
Excelent B 0.04
Good C 0.02
Average D 0.00
Fair E 0.03
Poor F 0.07
Konsentrasi Perfect A 0.04
Excelent B 0.03
Good C 0.01
Average D 0.00
Fair E 0.02
Poor F 0.04
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
29/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
3. Faktor Penyesuaian Cara ObjektifCara objektif yaitu cara yang memperhatikan pada dua faktor yang di
anggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam melakukan
pekerjaan yaitu: Kecepatan kerja dan tingkat kesulitan kerja.
Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Sedangkan kesulitan kerja yaitu menunjukan
banyaknya anggota badan si pekerja yang digunakan dalam melakukan dan
menyelesaikan pekerjaan yang di bebankan.
Kecepatan kerja ini akan menghasilkan suatu notasi P1 yang
menunjukan tingkat kecepatan pengerjaan operator terhadap pekerjaannya.
Dimana notasi kecepatan pengerjaan yang lambat, P1> 1 menunjukkan
tingkatan kecepatan pengerjaan yang sangat cepat.
Kondisi kesulitan kerja yang bersangkutan dengan pekerjaan yang
sedang di ukur di jumlahkan maka akan menghasilkan notasi P2 yaitu notasi
penyesuaian dengan memperhitungkan tingkat kesulitan pekerjaan.
2.7.2 Kelonggaran
Kelonggaran diberikan untuk hal hal seperti, untuk kebutuhan pribadi,
menghilangkan rasa fatigue dan hambatan-hambatan yang tidak dapat
dihindarkan. Ketiga faktor tersebut merupakan hal-hal yang secara nyata
dibutuhkan oleh seorang pekerja dalam melakukan pekerjaannya. Secara lebih
jelas faktor kelonggaran tersebut diatas adalah sebagai berikut:
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
30/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadiYang termasuk kedalam kebutuhan pribadi disini adalah seperti minum
sekedar hanya untuk menghilangkan rasa haus, kekamar kecil, bercakap-cakap
dengan teman sekedar hanya untuk menghilangkan ketegangan atau kejemuan
dalam bekerja. Besarnya kelonggaran yang diberikan bisa berbeda antara
seorang pekerja dengan pekerja yang lain.
Berdasarkan penelitian ternyata besarnya kelonggaran ini bagi pekerja pria
berbeda dari pekerja wanita. Misalnya untuk pekerja ringan pada kondisi yang
normal pekerja pria membutuhkan 2 2,5% dari waktu normal sedangkan
wanita membutuhkan 5%.
2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasafatigueRasa lelah atau fatigue dapat menyebabkan turunnya hasil produksi maupun
kualitasnya. Karena itu kelonggaran untuk melepas waktu lelah harus
ditambahkan.
3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatanHambatan hambatan yang tidak terhindarkan, walaupun dapat diusahakan
serendah mungkin akan tetapi tetap akan ada, karena harus diperhitungkan
dalam perhitungan waktu baku.
Hambatan hambatan yang termasuk kedalam hambatan yang tidak
terhindarkan adalah sebagai berikut :
Menerima atau meminta petunjuk kepada pengawas Melakukan penyesuaianpenyesuaian pada mesin Mengasah peralatan potong Mengambil alatalat khusus atau bahanbahan khusus dari gudang
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
31/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Mesin berhenti karena matinya aliran listrikBesarnya hambatanhambatan diatas sangat bervariasi dari suatu pekerjaan.
2.8 Sistem Produksi
Sistem produksi adalah sekumpulan aktivitas untuk pembuatan suatu
produk, dimana dalam pembuatan ini melibatkan tenaga kerja, bahan baku, mesin,
energi, informasi dan tindakan manajemen. [Baroto, 2002]
Perencanaan merupakan salah satu alat yang efektif untuk mencapai tujuan
perusahaan, terutama pada situasi ekonomi di era industrialisasi perdagangan
global sekarang ini. Dengan perencanaan perusahaan dapat menentukan terlebih
dahulu kegiatan yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Penentuan
terlebih dahulu kegiatan yang akan dilakukan, perusahaan dapat mempersiapkan
diri sejak awal apa yang akan dilakukan untuk waktu yang akan datang. [John E.
Biegel, 1980]
Peramalan merupakan salah satu bahan informasi yang terpenting dalam
penyusunan rencana produksi, dan peramalan merupakan titik permulaan yang
sangat berguna. Dengan demikian perencanaan akan membentuk pengusaha yang
berkepribadian baik, bekerja lebih disiplin dan meningkatkan daya guna dibidang
pelaksanaan kerja. [John E. Biegel, 1980]
2.8.1 Peramalan
Peramalan adalah suatu perkiraan tingkat permintaan yang diharapkan suatu
produk atau beberapa produk dalam periode waktu tertentu dimasa yang akan
datang. Oleh karena itu pada dasarnya peramalan adalah suatu taksiran, tetapi
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
32/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
dengan menggunakan cara-cara tertentu peramalan dapat lebih daripada hanya
suatu taksiran. Dapat dikatakan bahwa peramalan adalah suatu taksiran yang
ilmiah meskipun akan terdapat sedikit kesalahan yang disebabkan adanya
keterbatasan kemampuan manusia. [John E. Biegel, 1992]
Kegunaan adanya peramalan akan produk ini adalah :
Untuk menentukan jumlah volume produksi yang direncanakan akandibuat.
Untuk menentukan rencana jangka menengah dari produk yang akandibuat dengan fasilitas yang ada.
Untuk menentukan penjadwalan jangka pendek dari produk yangada untuk dibuat pada peralatan yang tersedia. [John E. Biegel,
1992]
Jenis produk dan pola dari permintaan masa lalu akan mempengaruhi tipe
peramaln yang akan dibuat untuk suatu periode waktu yang ditentukan.
Menurut Steven C. Wheelwright dalam Ismed (1979) metode atau teknik
peramalan pada dasarnya terbagi menjadi dua bagian yaitu :
a.Metode KualitatifMetode ini digunakan pada keadaan dimana data tidak cukup tersedia atau
tidak dapat diaplikasikan, maka penting adanya peranan manajemen untuk
memecahkan persoalan secara kualitatif.
b.Metode KuantitatifPeramalan dimulai dengan adanya data masa lalu dan kemudian dengan
mengikuti suatu ketentuan, dikembangkan suatu perkiraaan nilai masa yang
akan datang.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
33/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
2.8.2 Perencanaan Produksi
Perencanaan produksi merupakan suatu proses penetapan tingkat output
manufacturing secara keseluruhan guna memenuhi tingkat penjualan yang
direncanakan dan inventori yang diinginkan. [Gaspersz, 1980]
Rencana produksi harus menyediakan jumlah produk yang diinginkan pada
waktu yang tepat dan pada jumlah biaya yang minimum dengan kualitas yang
memenuhi syarat; rencana produksi akan menjadi dasar bagi pembentukan
anggaran operasi, dan membuat keperluan tenaga kerja serta jam kerja baik untuk
jam kerja biasa maupun waktu kerja lembur. [John E. Biegel, 1992]
Perencanaan produksi dapat menggunakan metode transportasi yang
merupakan bagian dari perencanaan produksi programa linier dengan jumlah
tenaga kerja (Work-force) tetap. Metode ini memberikan hasil yang optimal jika
kasus yang diselesaikan sesuai dengan asumsi/persyaratan masalah transportasi.
Sasaran dari metode ini adalah meminimumkan biaya total (produksi regular,
subkontrak, lembur, menganggur, dan penyimpanan).
2.8.3 Jenis-Jenis Perencanaan Produksi
Perencanaaan produksi yang terdapat dalam suatu perusahaan, dapat
dibedakan menurut jangka waktu yang tercakup dalam perencanaan produksi
jangka panjang dan pendek. Yang dimaksud dengan perencanaan jangka panjang
adalah penentuan tingkat produksi lebih dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun,
dengan tujuan untuk mengatur pertambahan kapasitas atau mesin, expansipabrik
dan pngembangan produk.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
34/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Sedangkan perencanaan jangka pendek adalah penentuan kegiatan produksi
yang akan dilakukan dalam jangka waktu 1 tahun mendatang atau kurang dari 1
tahun, dengan tujuan untuk mengatur penggunaan tenaga kerja, persediaan bahan
dan fasilitas produksi yang dimiliki perusahaan. Oleh karena perencanaan
produksi jangka pendek berhubungan dengan pengaturan operasi produksi, maka
perencanaan ini disebut juga dengan perencanaan operasional.
Dari kedua jenis perencanaan produksi diatas, dapatlah kita ketahui bahwa
setiap perencanaan produksi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (John E.
biegel,1980) :
1. Perencanaan produksi mempunyai jangka waktu tertentu.2. Perencanaan produksi harus menentukan jumlah dan jenis serta kualitas
dari produk yang akan diproduksi.
3. Perencanaan produksi yang menyangkut kegiatan pada masa yang akandatang, dibuat berdasarkan penaksiran atau ramalan kegiatan yang
ditentukan oleh ramalan penjualan masa yang akan datang.
4. Perencanaan produksi mempersiapkan tenaga kerja, bahan-bahan, mesin-mesin dan peralatan lain pada waktu yang diperlukan.
5. Perencanaan produksi harus dapat mengkoordinir kegiatan produksidengan mengkoordinir bagian-bagian yang mempunyai hubungan
langsung ataupun tidak langsung dengan kegiatan produksi.
Sudah tentu dalam perencanaan produksi ini, kita menginginkan dapatnya
disusun suatu rencana produksi yang baik yang dapat dilaksanakan dengan biaya
serendah mungkin. Adapun syarat dari suatu rencana produksi yang baik adalah:
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
35/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
1. Rencana itu harus memberikan analisis dan klasifikasi kegiatan.2. Rencana tersebut harus sederhana dan dapat dimengerti serta mungkin
dilaksanakan.
3. Perencanaan tersebut haruslah fleksibel dengan kemungkinan penyesuaiandengan keadaan atau kondisi yang telah berubah.
4. Harus disesuaikan atas dasar tujuan atau objektivitas perusahaan yangdinyatakan dengan jelas.
2.8.4 Strategi Perencanaan Produksi
Didalam strategi perencanaan produksi ini digunakan masukan kombinasi
bagi proses produksi. Masing-masing strategi memiliki kelebihan dan
kelemahannya masing-masing, dimana keempat strategi tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Variasi Jumlah Tenaga KerjaProduksi dikendalikan dengan merekrut atau memberhentikan tenaga kerja
sesuai dengan permintaan produk. Biaya produk yang harus
diperhitungkan adalah biaya rekrutmen, biaya wawancara, pemeriksaan,
latihan dan periode produktivitas tenaga kerja yang rendah sebelum
pekerja mengenali kondisi kerja. Biaya memberhentikan termasuk biaya
kompenasi, melemahnya hubungan publik dan menurunnya moral tenaga
kerja yang tersisa.
2. Variasi Jam KerjaKecepatan produksi diatur dengan menggunakan lembur atau pengurangan
waktu kerja. Biaya langsung akibat lembur dapat diketahui pasti, tetapi
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
36/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
dampaknya terhadap penurunan efisiensi akibat peningkatan jam kerja
belum diketahui secara jelas. Ongkos lainnya dapat disebabkan oleh
dibayarkannya upah pekerja sementara mereka tidak bekerja secara penuh.
3. Variasi Tingkat PersediaanFluktuasi tingkat permintaan dapat dipenuhi dengan persediaan barang
yang diproduksi pada saat sepi dan persediaaan tersebut digunakan pada
saat permintaan ramai. Biaya persediaan mencakup asuransi, beban bunga,
kerusakan dan pajak. Jika akumulasi persediaan tidak memenuhi
permintaan produk, akan timbul biaya sebagai akibat pembatalan pesanan
dan ketidak puasan pelanggan.
4. SubkontrakKenaikan permintaaan dapat pula diatasi dengan menggunakan jasa
subkontrak. Biaya yang timbul sebagai akibat subkontrak ini adalah
perbedaan antara harga satuan produk subkontrak dengan harga satuan
produk perusahaan. Masalah kualitas dan waktu pengiriman dapat
mengakibatkan biaya subkontrak lebih tinggi.
Satu faktor yang penting selalu perlu dipertimbangkan dalam perencanaan
produksi adalah stabilitas tenaga kerja. Stabilitas dibutuhkan terutama jika
keahlian semakin tinggi, oleh karena itu strategi perencanaan produksi harus
konsisten dengan permintaan, kebijaksanaan perusahaan dan skala produksi yang
ekonomis.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
37/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Flow Chart Pemecahan MasalahSecara sistematis pola pemecahan masalah perencanaan produksiPower
Supply Cord Type QACC2A160WJPZ, digambarkan dalamflowchartdibawah ini:
Gambar 3.1 FlowchartPemecahan Masalah
Penelitian
Pendahuluan
Studi Pustaka
Pengumpulan Data
Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Mulai
Pengolahan Data
III - 1
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
38/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
3.2 Langkah-langkah Kerja PraktekSecara sistematis langkah-langkah kerja praktek ini diambil mengacu
pada urutan yang ditampilkan dalam flowchart kegiatan penelitian. Penjelasan
dariflowcharttersebut adalah sebagai berikut:
3.2.1 Penelitian PendahuluanPenelitian pendahuluan ini bertujuan untuk mengamati kegiatan proses
produksi yang ada di PT. EWINDO Industri yang akan dijadikan bahan
pengamatan, maka dilakukan penelitian pendahuluan tentang pembuatan Power
Supply Cord Type QACC2A160WJPZ, bertujuan untuk mengetahui situasi dan
kondisi tempat pengamatan, serta masalah-masalah yang terjadi.
3.2.2 Studi PustakaDalam bagian studi pustaka ini akan membantu menyelesaikan masalah
penelitian ini, maka harus mempelajari ilmu atau referensi-referensi yang
berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Hal ini diperlukan untuk
memberikan landasan berpikir yang logis bagi usaha pemecahan masalah dan
pencapaian tujuan penelitian. Dengan melakukan studi pustaka ini didapatkankonsep-konsep yang relevan bagi penelitian. Ilmu-ilmu yang berhubungan dengan
masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut:
1. Analisa Perancangan KerjaPada ilmu Analisa Perancangan Kerja bagian yang diambil dari ilmu tersebut untuk
penelitian ini tentang waktu kerja yang meliputi waktu siklus, waktu normal dan
waktu baku.
2. Sistem ProduksiPada ilmu Sistem Produksi bagian yang diambil dari ilmu tersebut untuk penelitian
ini tentang peramalan dan perencanaan kapasitas produksi dengan metode
transportasi.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
39/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
3.2.3 Pengumpulan DataDalam penelitian ini dibutuhkan data yang telah ditentukan dengan tujuan
untuk membuat Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type QACC2A160WJPZ
dengan metode transportasi. Data tersebut adalah sebagai berikut:
1. Data PerusahaanData perusahaan yang diambil dari penelitian ini berupa sejarah perusahaan,
struktur perusahaan, dan profil produk yang diproduksi di PT. EWINDO Industri
(Power Supply Cord)
2. Data Kegiatan ProduksiData kegiatan produksi pada penelitian ini berupa semua proses produksi Power
Supply Corddari awal proses sampai akhir proses produksi.
3. Data yang dibutuhkan untuk menunjang penelitianData yang dibutuhkan untuk menunjang penelitian tersebut meliputi:
a. Data peramalanb. Data waktu
Data waktu pada semua proses produksi Power Supply Cord dari proses
awal sampai dengan proses akhir yang dilakukan dengan cara pengamatan
langsung dengan menggunakan alat jam henti.
c. Data proses operasid. Data jumlah tenaga kerjae. Data jumlah waktu kerja per harif. Data jumlah hari kerja selama satu tahun
3.2.4 Pengolahan DataPengolahan data dari hasil pengumpulan data pada penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Peta Proses OperasiPengolahan data dengan peta proses operasi untuk mengetahui semua kegiatan
proses produksi Power Supply Corddari awal proses sampai akhir.
2. Menghitung Waktu Siklus, Waktu Normal dan Waktu Baku.Dengan kegiatan diatas agar mengetahui waktu siklus, waktu normal dan waktu
baku pada semua proses untuk kegiatan menghitung perencanaan kapasitas
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
40/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
produksi dengan metode transportasi kedepannya dengan mengolah data waktu
pada setiap proses produksi Power Supply Cord.
3. Menghitung perencanaan kapasitas produksi dengan Metode TransportasiMenghitung perencanaan kapasitas produksi dengan data yang diperoleh dari
perusahaan yang meliputi:
a. Data peramalanb. Data jumlah tenaga kerjac. Data jumlah waktu kerjad. Data jumlah hari kerja selama satu tahune. Data waktu dari setiap proses yang di olah menjadi waktu baku.Selanjutnya data diatas diolah untuk mencari:
a) Kapasitas Jam Kerja (KJK)b) Produksi yang dihasilkan pada Regular Time (Waktu Reguler)c) Produksi yang dihasilkan pada Over Time (Waktu non Reguler)
Setelah semua di dapat, langkah selanjutnya adalah pendistribusian kapasitas
(supply) terhadap permintaan (Demand) dengan menggunakan metode Transportasi.
3.2.5 PembahasanPembahasan dan analisa mengenai perencanaan produksi Power Supply
Cord Type QACC2A160WJPZadalah sebagai berikut:
1. Dengan melakukan perencanaan terhadap waktu kerja berdasarkan tata carakerja dalam pembuatan Power Supply Cord. Bentuk perencanaan tersebut salah
satunya dilakukan dengan melakukan pengukuran waktu kerja, karena jika waktu
yang normal dapat melihat atau memprediksi berapa banyak waktu yang
digunakan dalam pembuatan Power Supply Cord.
2. Menghitung berapa persen penambahan kapasitas produksi apabila perusahaanmenginginkan penambahan kapasitas produksi Power Supply Cord Type
QACC2A160WJPZuntuk tahun berikutnya.
3.2.6 Kesimpulan Dan SaranPada kesimpulan dan saran mengenai laporan ini adalah menjelaskan
mengenai perencanaan produksi yang baik pada proses produksi Power Supply
Cord Type QACC2A160WJPZ
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
41/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1. Pengumpulan Data
Pada bagian ini dilakukan pengumpulan data yang dibutuhkan sesuai
dengan permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini. Semua data
diperoleh dari hasil wawancara langsung dengan pimpinan dan para karyawan PT.
EWINDO serta mengadakan kerja praktek dan penelitian langsung di perusahaan.
4.1.1. Sejarah Perusahaan
PT. EWINDO (Electric Wire Indonesia) berdiri pada tanggal 10 Mei 1974
sebagai perusahaan Modal Asing Patungan (PMA Joint Venture) yaitu PT.
EWINDO (Indonesia) Nikatsu Densen (Jepang) Merbabu (Jepang), dan Hanshin
Densen (Jepang) dengan investasi awal sebesar US$ 900.000.
Lokasi perusahaan didaerah Bandung Timur tepatnya di Jl. Cimuncang No
68 Bandung dengan luas tanah + 25.000 m2 produksi P.T EWINDO pada saat itu
adalah Magnet Wire (Enameled Copper Wire) yang merupakan industri magnet
wire yang pertama di Indonesia.
PT. EWINDO didirikan adalah untuk memenuhi kebutuhan akan kawat
email (magnet wire) dan kabel automotif, electronic, power supply cord.
Kawat email dan kawat tembaga ini digunakan konsumen sebagai bahan baku
kumparan motor listrik, alat dan bermacam-macam komponen electronik lainya.
Produk-produk yang dihasilkan membantu untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
perusahaan elektronik dan automotif yang ada di Indonesia.
Berikut ini adalah sejarah singkat perkembangan PT. EWINDO dari tahun
awal berdirinya secara kronologis :
1974 Didirikan Di BandungJawa Barat, pada tanggal 10 Mei.
1975 Mulai Memproduksi Wire & Enamel Wire.
1986 Mulai Memproduksi Kabel
1991 Mulai MemproduksiPower Supply Cord
1994 Mulai Memproduksi Wiring Harness
4.1.2. Struktur Organisasi
IV - 1
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
42/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Sumber: PT. EWINDO
Gambar 4.1 Struktut Organisasi PT. EWINDO
4.1.3. Data Proses Pembuatan Produk
Pada produksiPower supply corddibagi menjadi beberapa proses produksi.
Berikut ini adalah data proses pada pembuatanPower supply cord :
1. Pemotongan kabel2. Stripper kepala
MARKETING2
MANAGER
PURCHASING2
MANAGER
PRESIDENTDIRECTOR
COMMISION OF
DIRECTOR
PURCHASING1
MANAGER
MARKETING1
MANAGER
GA
1
MANAGER
MR / DMR
PRODUCTION 2
DIRECTOR
PRODUCTION 1
DIRECTOR
GA
2
MANAGER
FINANCE
MANAGER
PRODUCTION
1
MANAGER
FINANCE
DIRECTOR
ADVISOR FOR
PRODUCTION 1
PRODUCTION
2
MANAGER
GA
DIRECTOR
QA
1
MANAGER
ADVISOR FOR
PRODUCTION 2
RoHS
Committee
PE2
MANAGER
QA
2
MANAGER
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
43/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
3. Stripper ekor sheath4. Stripper ekor core5. Crimping pin6. Crimping terminal7. Inject plug8. Insert housing9. Lilit10. Pemeriksaan dan pengujian produk jadi11. Packing
4.1.4. Langkah Kerja Proses Pembuatan Produk
Seperti dikatakan di atas bahwa dalam produksi Power supply corddibagi
menjadi beberapa proses produksi, pengertian dan langkah kerja proses tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Proses Pemotongan kabelProses pemotongan kabel adalah pemotongan kabel dengan menggunakan
pisau potong dengan panjang 163010 mm, sekali potong biasanya
sebanyak 10 kabel. Dalam pemotongan kabel tidak bisa dilakukan
sembarangan, kita harus mengetahui mana kepala dan mana ekornya.
Gambar 4.2 Proses Pemotongan Kabel
2. Proses StipperkepalaProses Stipperkepala adalah proses pengupasan lapisan konduktor dengan
menggunakan mesin Stipper, mesin ini meliputi Sheath dan Core.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
44/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Gambar 4.3 Proses StripperKepala
3. Proses Str ipper ekor sheathProses Stripper ekor sheath adalah proses pengupasan lapisan terluar
dengan menggunakan mesin Stripperangin.
Gambar 4.4 Proses Stripper ekor sheath
4. Proses Str ipper ekor coreProses Stripper ekor core adalah proses pengupasan lapisan kedua dengan
menggunakan mesin Stripperangin.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
45/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Gambar 4.5 Proses Stripperekorcord
5. Proses Crimping PinProses Crimping Pin adalah proses pemasangan pin pada Stripperkepala
dengan cara di jepit menggunakan mesin Crimper.
Gambar 4.6 Proses Crimping Pin
6. Proses Crimping Terminal
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
46/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Crimping Terminaladalah proses pemasangan terminal pada Stripperekor,
dengan menggunakan mesin Crimper.
Gambar 4.7 Proses Crimping Pin
7. Proses I nject PlugDalam proses ini sekali pengerjaan 4 buah kabel. Kabel tersebut
dipasangkan keHandle lalu dimasukan ke matres dengan temperature:
C1 (Inlet) = 18010 C C2 (Center) = 17410 C N (Nozzle) = 17710 C
Timer :
Injection presure = 101 sec Cooling= 101 sec
Gambar 4.8 ProsesInject Plug
8. Proses I nsert Housing
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
47/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Insert housingadalah proses pemasangan housingpada Crimping terminal.
Pengerjaan ini dilakukan dengan manual tanpa mesin.
Gambar 4.9 ProsesInsert Housing
9. Proses LilitLilit adalah proses penglilitan kabel, pengerjaan lilit ini tanpa mesin, tetapi
menggunakan alat bantu.
Gambar 4.10 Proses Lilit
10. Proses Pemeriksaan dan Pengujian Produk JadiProses ini dilakukan dengan cara colokan ke mesin lalu diputar searah
jarum jam, jika :
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
48/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Produk yang bagus dimana kondisi lampu indicator Good/Greenharus teteap berkedip-kedip dan buzzerberbunyi.
Produk putus/broken dimana lampu continuity yang menyala. Produk hubungan singkat/short dimana lampu insulation fault
menyala.
Gambar 4.11 Proses Pemeriksaan dan Pengujian Produk Jadi
Proses pemeriksaan ini meliputi:
1.
Bagianpin Part no dan type pin harus sesuai spesifikasi Pin tidak cacat, warna seragam, tidak masuk
compound.
Kedudukan pin/blade lurus dan sejajar. Pemasangan pin tidak terbalik harus sesuai dengan
spesifikasi.
2. Bagianplug Permukaan plug tidak cacat, warna seragam dan
tidak kotor.
Penandaan marking jelas, tidak terbalik dan bentuksesuai spesifikasi.
3. Bagian terminal Part no dan type terminalharus sesuai spesifikasi.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
49/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Terminal tidak cacat, warna seragam dan tidakkotor.
Lock terminalharus ada/terlihat dan kondisi baik.4. Bagian housing
Part no dan type housingharus sesuai spesifikasi. Housingtidak cacat dan warna sesuai. Pemasangan housingbenar, tidak mudah lepas dan
tidak terbalik.
5. Bagian kabel dan lilitan Kabel tidak cacat, luka atau terjepit, warna seragam
dan tidak kotor.
Penandaan (marking) jelas, tidak terbalik dan bentuksesuai spesifikasi.
Bentuk dan dimensi lilitan sesuai spesifikasi.
11. Proses PackingPacking adalah proses pengepakan power supply cord yang telah di
produksi dan siap untuk dijual ke pasaran.
Gambar 4.12 ProsesPacking
Berikut ini adalah gambarPower Supply Cord.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
50/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
STTG A4NO.1Power Supply Cord
SKALA :
TANGGAL : 13-01-2012
UKURAN : mm
NAMA : Mas Komara Sidik
DIPERIKSA
NRP : 0803014
120 20
160 20
500 50
Gambar 4.13Power Supply Cord
Berikut ini adalah data operasi komponen produk pembuatanPower Supply Cord:
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
51/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Tabel 4.1 Data Operasi Komponen Produk
Nama Produk Operasi Deskripsi Waktu
Power Supply
Cord
Operasi 1 Pemotongan Kabel
Operasi 2 StripperKepala
Operasi 3 StepperEkorSheath
Operasi 4 StripperEkorCore
Operasi 5 Crimping Pin
Operasi 6 Crimping Terminal
Operasi 7 Inject Plug
Operasi 8 Insert Housing
Operasi 9 Lilit
Operasi 10 Pemeriksaan dan Pengujian
Operasi 11 Packing
Tabel 4.2 Data Waktu Per Operasi
Pemotongan
Kabel
Stripper
Kepala
Stripper
Ekor
Sheath
Stripper
Ekor Core
Crimping
Pin
Crimping
Terminal
Inject
Plug
Insert
HousingLilit
Pemeriksaan
dan
Pengujian
Packing
3 3.4 4 3 16 4.6 21 14.4 20,2 11.5 9,6
3.5 3.5 3.2 3,9 15.5 3,5 23 15.8 20,1 11.4 9,4
3 3.3 3,9 3.8 15.7 4.4 23.5 16 19,5 12.2 9,5
3.3 3.2 3.6 3.4 15.8 4.2 22 16.2 20,2 13 9,8
3.2 3.8 3.6 3.5 16.4 3.2 23 16.5 20,1 12.8 9,2
4 3.6 3.2 3.4 16.2 4.8 22 14 19,5 11,6 10
3 4 3.8 3.5 16 4.5 21 16.6 19,8 11,5 9,6
2.9 3.4 3.2 3,7 16.8 4.3 21 16 17,9 13 9,4
3.2 3.6 3 3,9 17 4.7 22.5 16.4 17,6 12,4 9,5
3.8 3.2 3.7 3.8 16.4 4.5 22 16.4 19,1 13 9,2
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
52/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
3.7 3 4 3.6 15.5 4.4 21 16.8 18,5 12,9 9,8
3.4 3.6 3.6 4,2 16.8 4.8 21 16.2 20,4 12,3 10
3.8 3.8 3.4 3.4 16.6 3,6 23 16.5 20 11,4 10,2
3.7 3.4 3.4 3.6 16 4.4 22 15.8 18,6 13,1 9,6
2.8 3.5 3.5 3.7 16.4 4.5 23 16.6 18,3 12,5 9,4
3 3.3 3.4 3.4 15.8 4.2 22 16.2 19,5 11,9 9,2
3 3.2 3.5 4,5 16 4.7 22 16 20,2 11,6 9,5
3.2 3.4 3.3 3.4 16.2 4.8 21 15.5 17,9 12,2 9,5
2.8 3.6 3.1 3.6 16.5 3,6 22 15.7 17,5 12,5 9,6
2.7 3.6 3.8 3,9 17 4.4 21 15.8 20,1 11,8 9,8
3.8 3.2 3.6 3.4 16.6 4.5 23 16.4 20 13 10
4.2 3.8 4 3.5 16 4.6 21 16.2 17,8 12,2 10
4.5 3.2 3.4 3,7 16.4 4 22 16 18,5 12,2 9,2
3.3 3 3.6 3,9 16.4 4.5 23 16.8 18,6 11,8 9,8
3.4 3.8 3.2 3.9 16.8 3,6 21 14 20,3 13,1 10
2.8 4 3,5 3.4 16.2 4.3 22 16.4 19 12,7 10,2
4.6 3.6 3.6 3.5 16.5 4.4 21 15.5 19,6 12,1 9,6
2.6 3.4 3.8 3,7 15.8 4.6 23 16.8 17,9 11,7 9,6
3 3.4 4 3.6 16.6 4.2 22 16.6 20 12,4 9,4
3.2 3.5 4 3.8 16.2 4.8 22 16 20,4 13,5 9,5
4.1.5 Stasiun Kerja Keseluruhan
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
53/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Pemotongan Kabel
Inject Plug
Packing
Crimping
Pin
Crimping
Terminal
Stripper Kepala
Stripper
Ekor Core
Stripper
Ekor Sheath
Insert Housing
Lilit
Pemeriksaan & Pengujian Produk Jadi
Gambar 4.14 Stasiun Kerja Keseluruhan
4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Uji Kecukupan Dan Uji Keseragaman Data
Table 4.3 Uji Kecukupan dan Keseragaman Data
N0 N BKA BKB Seragam K S k/s Cukupx ix
2
ix 2
ix
2NX
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
54/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
OperasiYa Tidak Ya Tidak
130 3,1 0,52 100,4 10080,2 343,84 4,66 1,54 - 1 0.1 10 1,52 -
2 30 3,5 0,26 104,3 10878,5 364,61 4,28 2,72 - 1 0.1 10 0,74 -
3 30 3,6 0,3 106,9 11427,6 383,43 4,5 2,7 - 1 0.1 10 0,81 -
4 30 3,7 0,28 109,6 12012,2 402,78 4,54 2,86 - 1 0.1 10 0,77 -
5 30 16,3 0,41 488,1 238241,6 7946,37 17,53 15,07 - 1 0.1 10 0,25 -
6 30 4,3 0,42 129,6 16796,2 565,14 5,56 3,04 - 1 0.1 10 0,97 -
7 30 22 0,81 659 434281 14495,5 24,43 19,57 - 1 0.1 10 0,37 -
8 30 16 0,74 480,1 230496 7698,77 18,22 13,78 - 1 0.1 10 0,45 -
9 30 19,2 0,97 577,1 333044,4 11128,71 22,11 16,29 - 1 0.1 10 0,5 -
10 30 12,3 0,6 369,3 136382,5 4556,61 14,1 10,5 - 1 0.1 10 0,48 -
11 30 9,6 0,3 289,1 83578,8 2788,45 10,5 8,7 - 1 0.1 10 0,3 -
Keterangan rumus yang digunakan :
1) Kolom N adalah jumlah data / pengamatan.2) Kolom X adalah harga rata-rata dari waktu pengamatan.
Rumus :k
xX
i
3) Kolom adalah standar deviasi.
Rumusk
x
, dimana 1
2
N
xx ii
4) Kolom ix adalah total waktu pengamatan.Rumus : ni xxxxx ..........321
5) Kolom 2 ix adalah kuadrat dari total waktu pengamatan.6) Kolom 2ix adalah total kuadrat dari waktu pengamatan.
Rumus : 223
22
21
.......... ni xxxxx
Uji Keseragaman Data
1) Kolom BKA adalah Batas Kendali Atas.2) Rumus : BKA = xx 3` 3) Kolom BKB adalah Batas Kendali Bawah.4) Rumus : BKB = xx 3` 5)
Kolom seragam:
x
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
55/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
o Untuk kolom ya diisi jika tidak ada data yang keluar dari batas control.o Untuk kolom tidak diisi jika tidak ada data yang keluardari batas control.
Uji Kecukupan data.
1) Kolom K adalah tingkat kepercayaan bahwa data yang diperoleh memenuhisyarat ketelitian. Dimana :
K=1, jika tingkat keyakinan 68-94%
K=2, jika tingkat keyakinan 95-98%
K=3, jika tingkat keyakinan 99 %
2) Kolom S adalah tingkat ketelitian yang menunujukan peyimpanganmaksimum dari pengukuran dan waktu penyelesaian sebenarnya.
3) Dimana : S = 100%- Tingkat kepercayaan.4) Kolom N adalah jumlah data/pengamatan seharusnya.
5) Rumus : N = 2
i
ii
x
xxNs
k
6) Kolom cukup:o
Untuk kolom ya : jika NN
4.2.2 Perhitungan Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu Baku.4.2.2.1 Perhitungan Untuk Proses Pemotongan Kabel
Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.4 Pengelompokan data waktu ProsesPemotongan Kabel
Sub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 3 3,3 3 3,8 3,8 3 2,8 4,2 3,4 2,6 3,29 32,9
2 3,3 3,2 2,9 3,7 3,7 3 2,7 4,5 2,8 3 3,28 32,8
3 3 4 3,2 3,4 2,8 3,2 3,8 3,3 4,6 3,2 3,45 34,5
Total 10,02 100,2
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
56/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
1. Waktu Siklus :30
2,100Ws
Ws = 3,34 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Berdiri di atas dua kaki 1,00C. Gerakan Kerja
Normal 0D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12Maka :
Waktu Normal = Ws x P= 3,34 x 0,92
= 3,07 menitWaktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 3,07 + ( 3,07 x 0,12 )
= 3,44 menit
4.2.2.2 Perhitungan Untuk Proses Stipper Kepala
Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.5 Pengelompokan data waktu Proses Stripper KepalaSub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 3,4 3,2 4 3,2 3,8 3,3 3,6 3,8 3,8 3,4 3,55 35,5
2 3,5 3,8 3,4 3 3,4 3,2 3,6 3,2 4 3,4 3,45 34,5
3 3,3 3,6 3,6 3,6 3,5 3,4 3,2 3 3,6 3,5 3,43 34,3
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
57/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Total 10,43 104,3
1. Waktu Siklus :30
3,104Ws
Ws = 3,48 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan BaikPandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2
F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P
= 3,48 x 0.92
= 3,20 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 3,20 + ( 3,20 x 0,12 )
= 3,58 menit
4.2.2.3 Perhitungan Untuk Proses Str ipper Ekor Sheath
Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata datapengamatan.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
58/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Tabel 4.6 Pengelompokan data waktu Proses Stripper Ekor SheathSub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 4 3,6 3,8 3,7 3,4 3,4 3,1 4 3,2 3,8 3,6 36
2 3,2 3,6 3,2 4 3,4 3,5 3,8 3,4 3,5 4 3,56 35,6
3 3,9 3,2 3 3,6 3,5 3,3 3,6 3,6 3,6 4 3,53 35,3
Total 10,69 106,9
1. Waktu Siklus :30
9,106Ws
Ws = 3,56 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran
A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenRingan 2,259,00 3,0
B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. AtmosferCukup 2
F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P
= 3,56 x 0.92
= 3,28 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )= 3,28 + ( 3,28 x 0,12 )
= 3,67 menit
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
59/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
4.2.2.4 Perhitungan Untuk Proses Stri pper Ekor CoreData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.7 Pengelompokan data waktu Proses Stripper Ekor CoreSub
Group 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 3 3,4 3,5 3,8 3,4 3,4 3,6 3,5 3,9 3,7 3,52 35,2
2 3,9 3,5 3,7 3,6 3,6 4,5 3,9 3,7 3,4 3,6 3,74 37,4
3 3,8 3,4 3,9 4,2 3,7 3,4 3,4 3,9 3,5 3,8 3,7 37
Total 10,96 109,6
1. Waktu Siklus :30
6,109Ws
Ws = 3,65 menit2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran
A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenRingan 2,259,00 3,0
B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2
F. Keadaan Lingkungan yang baikBersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
60/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Maka :Waktu Normal = Ws x P
= 3,65 x 0.92
= 3,36 menitWaktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 3,36 + ( 3,36 x 0,12 )
= 3,76 menit
4.2.2.5 Perhitungan Untuk Proses Crimping PinData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.Tabel 4.8 Pengelompokan data waktu Proses Crimping Pin
Sub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 16 15,8 16 16,4 16,6 15,8 16,5 16 16,8 15,8 16,17 161,7
2 15,5 16,4 16,8 15,5 16 16 17 16,4 16,2 16,6 16,24 162,4
3 15,7 16,2 17 16,8 16,4 16,2 16,6 16,4 16,5 16,2 16,4 164
Total 48,81 488,1
1. Waktu Siklus :30
1,488Ws
Ws = 16,27 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran
A. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan BaikPandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
61/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 012
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P
= 16,27 x 0.92
= 14,97 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )= 14,97 + ( 14,97 x 0,12 )
= 16,77 menit
4.2.2.6 Perhitungan Untuk Proses Crimping TerminalData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.9 Pengelompokan data waktu Proses Crimping TerminalSub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 4,6 4,2 4,5 4,5 3,6 4,2 3,6 4,6 3,6 4,6 4,2 42
2 3,5 3,2 4,3 4,4 4,4 4,7 4,4 4 4,3 4,2 4,14 41,4
3 4,4 4,8 4,7 4,8 4,5 4,8 4,5 4,5 4,4 4,8 4,62 46,2
Total 12,96 129,6
1. Waktu Siklus :30
6,129Ws
Ws = 4,32 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran
A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenSangat Ringan 0,002,25 3,0
B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
62/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
C. Gerakan Kerja 0
Normal 1D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 2,00
E. AtmosferCukup 2
F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P= 4,32 x 0.92
= 3,97 menitWaktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 3,97 + ( 3,97 x 0,12 )= 4,45 menit
4.2.2.7 Perhitungan Untuk Proses I nject PlugData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.10 Pengelompokan data waktu ProsesInject PlugSub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 21 22 21 22 23 22 22 21 21 23 21,8 218
2 23 23 21 21 22 22 21 22 22 22 21,9 219
3 23,5 22 22,5 21 23 21 23 23 21 22 22,2 222
Total 65,9 659
1. Waktu Siklus :30
659Ws
Ws = 21,97 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
63/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran
A. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2
F. Keadaan Lingkungan yang baikBersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :Waktu Normal = Ws x P
= 21,97 x 0.92
= 20,21 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 20,21+ ( 20,21 x 0,12 )
= 22,64 menit
4.2.2.8 Perhitungan Untuk Proses I nsert HousingData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.Tabel 4.11 Pengelompokan data waktu ProsesInsert Housing
Sub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 14,4 16,2 16,6 16,4 16,5 16,2 15,7 16,2 14 16,8 15,9 159
2 15,8 16,5 16 16,8 15,8 16 15,8 16 16,4 16,6 16,17 161,7
3 16 14 16,4 16,2 16,6 15,5 16,4 16,8 15,5 16 15,94 159,4
Total 48,01 480,1
1. Waktu Siklus :30
1,480Ws
Ws = 16 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
64/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Duduk 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P
= 16 x 0.92
= 14,72 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 14,72 + ( 14,72 x 0,12 )= 16,49 menit
4.2.2.9 Perhitungan Untuk Proses Li l i t
Data pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.12 Pengelompokan data waktu ProsesLilitSub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 20,2 20,2 19,8 19,1 20 19,5 17,5 17,8 20,3 17,9 19,23 192,3
220,1 20,1 17,9 18,5 18,6 20,2 20,1 18,5 19 20 19,3 193
3 19,5 19,5 17,6 20,4 18,3 17,9 20 18,6 19,6 20,4 19,18 191,8
Total 57,71 577,1
1. Waktu Siklus :30
1,577Ws
Ws = 19,24 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05
Usaha : Good ( C2) = + 0,02
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
65/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Berdiri di atas dua kaki 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 012
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P= 19,24 x 0.92
= 17,7 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 17,7 + ( 17,7 x 0,12 )
= 19,82 menit
4.2.2.10 Perhitungan Untuk Proses Pemeriksaan dan Penguj ianData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.13 Pengelompokan data waktu ProsesPemeriksaan dan PengujianSub
Group1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
1 11,5 13 11,5 13 11,4 11,9 12,5 12,2 13,1 11,7 12,18 121,8
2 11,4 12,8 13 12,9 13,1 11,6 11,8 12,2 12,7 12,4 12,39 123,9
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
66/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
3 12,2 11,6 12,4 12,3 12,5 12,2 13 11,8 12,1 13,5 12,36 123,6
Total 36,93 369,3
1. Waktu Siklus : 30
3,369
Ws
Ws = 12,31 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor Kelonggaran
A. Tenaga Yang Dikeluarkan EkivalenRingan 2,259,00 3,0
B. Sikap Kerja
Berdiri di atas dua kaki 1,00
C. Gerakan Kerja
Normal 0D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00
E. Atmosfer
Cukup 2
F. Keadaan Lingkungan yang baikBersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :
Waktu Normal = Ws x P
= 12,31 x 0.92
= 11,33 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )
= 11,33 + ( 11,33 x 0,12 )
= 12,69 menit
4.2.2.11 Perhitungan Untuk Proses PackingData pengamatan dibagi kedalam subgroup untuk menentukan rata-rata data
pengamatan.
Tabel 4.14 Pengelompokan data waktu ProsesPackingSub
Group 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Rata-rata Jumlah
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
67/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
1 9,6 9,8 9,6 9,2 10,2 9,2 9,6 10 10 9,6 9,68 96,8
2 9,4 9,2 9,4 9,8 9,6 9,5 9,8 9,2 10,2 9,4 9,55 95,5
3 9,5 10 9,5 10 9,4 9,5 10 9,8 9,6 9,5 9,68 96,8
Total 28,91 289,1
1. Waktu Siklus :30
1,289Ws
Ws = 9,64 menit
2. Penyesuaian :
Keterampilan : Fair ( E1) = -0,05 Usaha : Good ( C2) = + 0,02 Kondisi lingkungan : Fair ( E) = -0,03 Konsistensi : Fair ( E ) = - 0,02
- 0,8 = P1010 PPPP
PoP 1
%9292.08.01 atauP
Dengan kelonggaran (L) = 12% atau 0,12 didapat dari :Faktor KelonggaranA. Tenaga Yang Dikeluarkan Ekivalen
Ringan 2,259,00 3,0B. Sikap Kerja
Duduk 1,00C. Gerakan Kerja
Normal 0
D. Kelelahan Mata Pencahayaan Baik
Pandangan yang hampir terus menerus 6,00E. Atmosfer
Cukup 2F. Keadaan Lingkungan yang baik
Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 0
12
Jadi nilai kelonggarannya =12 % = 0.12
Maka :Waktu Normal = Ws x P
= 9,64 x 0.92
= 8,87 menit
Waktu Baku = Wn + ( Wn x L )= 8,87 + ( 8,87 x 0,12 )
= 9,93 menit
Setelah menghitung waktu siklus, waktu normal dan waktu baku pada
semua proses, berikut ini adalah data perolehan waktu keseluruhan pada proses
pembuatanPower Supply Cord Type QACC2A160WJPZ:
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
68/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Tabel 4.15 Perolehan Waktu Siklus, Waktu Normal Dan Waktu Baku.
NamaProduk
NoOperasi
Deskripsi WS P WN L WB
PowerSupplyCord
Operasi 1 Pemotongan Kabel3,34 0.92 3,07 0.12 3,44
Operasi 2 Stripper Kepala3,48 0.92 3,20 0.12 3,58
Operasi 3 Stripper Ekor Sheath3,56 0.92 3,28 0.12 3,67
Operasi 4 Stripper Ekor Core3,65 0.92 3,36 0.12 3,76
Operasi 5 Crimping Pin16,27 0.92 14,97 0.12 16,77
Operasi 6 Crimping Terminal4,32 0.92 3,97 0.12 4,45
Operasi 7 Inject Plug21,97 0.92 20,21 0.12 22,64
Operasi 8 Insert Housing16 0.92 14,72 0.12 16,49
Operasi 9 Lilit19,24 0.92 17,7 0.12 19,82
Operasi 10 Pemeriksaan dan Pengujian
12,31 0.92 11,33 0.12 12,69Operasi 11 Packing
9,64 0.92 8,87 0.12 9,93
Total 117,24
4.2.3 Peta Proses Perakitan Power Supply Cord
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
69/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Power Supply Cord
Pemotongan Kabel
StripperKepala
StripperEkorSheath
StripperEkorCore
3,44
3,67
PETA PROSES PERAKITAN
Nama Objek : Power Supply Cord QACC2A160WJPZ
Nomor Peta : 01
Dipetakan Oleh : Mas Komara Sidik
Tanggal Dipetakan : 23 Desember 2011
RINGKASAN
Kegiatan
Operasi
Periksa
Total
Crimping Pin
Crimping Terminal
Inject Plug
Insert Housing
Lilit
Pemeriksaan dan Pengujian
O-11 Packing
22,64
19,82
117,24
Jumlah Waktu (menit)
11
117,24
Pin
Terminal
3,58
3,76
12,69
9,93
16,77
4,45
16,49
O-1
O-2
O-3
O-4
O-5
O-6
O-7
O-8
O-9
Housing
kumpon
11
O-10
Gambar 4.15 Power Supply Cord
4.2.4 Perhitungan Perencanaan Produksi
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
70/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Dalam proses perencanaan produksiPower Supply Cord, terdapat data-data
sebagai berikut:
Tabel 4.16 Permintaan Power Supply Cord TypeQACC2A160WJPZ Tahun
2011Bulan Volume Produksi
Januari 5000
Februari 5000
Maret 5000
April 5000
Mei 5000
Juni 5000
Juli 5000
Agustus 5000
September 5000
Oktober 5000
November 5000
Desember 5000
Sumber: PT. EWINDO
Waktu Baku : 117,24/100 buah Kapasitas Produksi 1 hari : 860
117,24= 4~400
Jam Kerja/Hari : 8 Jam Hari Kerja : 252 Hari Tenaga Kerja : 47 Orang
Berikut tabel perhitungan perencanaan kapasitas produksi dengan
menggunakan tenaga kerja 47 orang.
Tabel 4.17 Perencanaan Kapasitas ProduksiPower Supply Corddengan
menggunakan Tenaga kerja 47 orang
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
71/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
TK Periode Demand HK JK KJK RT
47 Januari 5000 21 8 473760 8400
47 Februari 5000 21 8 473760 8400
47 Maret 5000 21 8 473760 8400
47 April 5000 20 8 451200 8000
47 Mei 5000 22 8 496320 8800
47 Juni 5000 21 8 473760 8400
47 Juli 5000 22 8 496320 8800
47 Agustus 5000 21 8 473760 8400
47 September 5000 20 8 451200 8000
47 Oktober 5000 22 8 496320 8800
47 November 5000 21 8 473760 840047 Desember 5000 20 8 451200 8000
Keterangan Perhitungan dan rumus yang digunakan:
1. Kolom TK adalah jumlah Tenaga kerja yang digunakan2. Kolom Periode adalah waktu dalam bulan3. Kolom HK adalah jumlah hari kerja4. kolom JK adalah jumlah jam kerja5. Kolom KJK adalah kapasitas jam kerja
KJK = TK x HK x Jam kerja x 60
6. Kolom RT adalahRegular Time (Waktu Reguler)RT = Kapasitas Produksi 1 Hari x Hari Kerja
Langkah selanjutnya adalah pendistribusian kapasitas (supply) terhadap
permintaan (Demand) dengan menggunakan metode Transportasi.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
72/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
Periode Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Suplay Kapasitas sisa
JanuariRT 5000 8400 3400
OT
FebruariRT 5000 8400 3400
OT
Maret
RT 5000 8400 3400
OT
AprilRT 5000 8000 3000
OT
MeiRT 5000 8800 3800
OT
JuniRT 5000 8400 3400
OT
JuliRT 5000 8800 3800
OT
AgustusRT 5000 8400 3400
OT
SeptemberRT 5000 8000 3000
OT
Oktober RT 5000 8800 3800OT
NovemberRT 5000 8400 3400
OT
DesemberRT 5000 8000 3000
OT
Demand 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 5000 40800
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
73/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan dengan berpedoman pada
bab Pengumpulan Data dan Pengolahan Data, maka dapat diketahui suatu
kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan pokok permasalahan yang
bersangkutan.
5.1KesimpulanSetelah dilakukan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dari penelitian
ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, dapat
diketahui waktu proses yang diperlukan untuk produksiPower Supply Cord Type
QACC2A160WJPZ adalah sebesar 117,24 menit/100 buah. Dalam perhitungan
waktu baku tersebut dilakukan dengan metode Westing House dikarenakan
penyesuaian dilihat dari keterampilan, usaha, kondisi kerja, dan konsistensi.
Pada perencanaan produksi Power Supply Cord Type QACC2A160WJPZ
ini dapat diketahui perencanaan kapasitas produksi dengan menggunakan jumlah
rencana produksi, waktu produksi sebesar 117,24 menit/100buah, jam kerja/hari
selama 8 jam, jumlah hari kerja tiap bulan, dan menggunakan tenaga kerja 47
orang. Setelah mendapatkan perencanaan produksi dengan menggunakan metode
transportasi dapat dilihat produksi yang dihasilkan pada reguler time maupun over
time.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
74/75
SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI GARUT
5.2Saran-saranSaran-saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Untuk mencapai tujuan perusahaan, maka perusahaan harus mempunyaiperencanaan yang baik untuk menanggulangi permintaan produk kepada
perusahaan agar dapat memproduksi produknya dengan baik.
2. Dalam menjamin tercapainya pelayanan yang maksimal, diharapkan perusahaandapat mengaplikasikan metode perencanaan produksi yang telah dibuat ini.
-
7/23/2019 Perencanaan Produksi Power Supply Cord Type Qacc2a160wjpz Di Pt
75/75
DAFTAR PUSTAKA
1. Hakim Nasution, Arman., Perencanaan dan Pengendalian Produksi,Edisi Pertama, Penerbit Guna Widya, Institut Teknologi Sepuluh
Nopember, Surabaya, 2003.
2. Gaspersz, V., Production Planning And Inventory ControlBerdasarkan Sistem Terin tegrasi MRP II dan JIT Menuju
Manufacturing 21., Vincent Foundation dan PT. Gramedia Pusataka
Utama, Jakarta, 1998.
3. Baroto, T., Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Edisi Pertama,Penerbit Ghalia Indonesia, Jakarta, 2002.
4. Sutalaksana, Anggawisastra dan Tjakraatmadja., Teknik Tata CaraKerja, Departemen Teknik Industri, ITB, Bandung, 1979.
5. WWW.EWINDO.CO.ID
http://www.ewindo.co.id/http://www.ewindo.co.id/http://www.ewindo.co.id/