Download - struktur organisasi UKM
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
1/82
http://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecil
BAB I KARAKTERISTIK USAHA KECIL A. Pengertian Usaha KecilUsaha kecil adalah kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dan
memenuhi kriteria kekayaan bersih atau penjualan tahunan, serta
kepemilikan sebagaimana diatur dalam undang-undang. Undang
undang tentang Usaha Kecil yang sedang berlaku di negara kita
adalah Undang-undang Nomor 9 tahun 1995. Menurut undang-undang
ini, sebagaimana di- sebutkan pada Bab III Pasal 5 bahwa, kriteria
usaha kecil adalah memiliki kekayaan bersih (asset dikurangi kewajib-
an/utang dll.) maksimal Rp 200 juta (tidak termasuk tanah dan
bangunan tempat usaha) atau memiliki hasil penjualan (laba bersih)
per tahun maksimal Rp 1 milyar. Usaha kecil adalah usaha yang
dimiliki mutlak dan sepenuhnya oleh Warga Negara Indonesia (WNI),
bukan dimiliki oleh warga negara asing dan atau pemiliknya campuran
antara WNI dengan WNA. Usaha kecil adalah usaha yang berdiri sen-
diri, bukan merupakan bagian atau anak cabang perusahaan lain.
Tidak dikuasai oleh perusahaan lain, tidak berafiliasi langsung maupun
tidak langsung (dibawah kendali oleh) dengan perusahaan lain, baik
perusahaan kecil lainnya, menengah maupun besar. Tidak termasuk
usaha kecil yang mendapat suntikan dana dari perusahaan menengah
atau 1 besar yang kita kenal dengan usaha kecil yang mempunyai
bapak angkat dari perusahaan menengah atau besar seper- ti
misalnya sebuah industri rumah tangga yang mempunyai bapak
angkat seperti PT.PLN. Suntikan dana yang diberi- kan oleh
perusahaan lain ini semata-mata hanya ingin membantu bagi
kelangsungan dan pengembangan usaha ke- cil, bukan kerjasama
dalam usaha atau saling membawahi. Antara usaha kecil dengan
bapak angkatnya tidak ada hu- bungan usaha dalam arti secara
organisasi maupun admi- nistrasi. Bentuk usaha kecil adalah usaha
perseorangan (badan usaha yang tidak berbadan hukum) dan atau
dalam bentuk koperasi baik yang belum maupun yang sudah berbadan
hukum. Secara umum dapat kita katakan bahwa usaha ke- cil adalah
perusahaan kecil yang melakukan usaha seperti di bidang
perdagangan eceran berupa toko, kedai, kios, warung dan atau di
bidang industri kecil (industri rumah tangga) seperti usaha kerajinan,
http://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecilhttp://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecilhttp://www.slideshare.net/aseranikurdi/membuka-usaha-kecil -
7/22/2019 struktur organisasi UKM
2/82
usaha pengolahan/produksi makanan dan minuman maupun usaha
jasa seperti penjahit pakaian, pertukangan, transportasi darat (punya
usaha mo- bil taxi) dan sebagainya. Pada umumnya usaha kecil
adalah usaha yang modalnya dikumpulkan dari tabungan pemiliknyadan ter- kadang ditambah dari modal keluarga. Biasanya usaha kecil
relatif tidak memiliki karyawan yang banyak. Areal pema- saran
produknya pun bersifat lokal. Usaha kecil merupakan usaha yang
paling banyak dilakukan oleh masyarakat kita dan ia merupakan tulang
punggung perekonomian bangsa. 2
B. Fungsi dan Peranan Usaha Kecil Pada umumnya fungsi danperanan didirikannya usaha kecil adalah untuk mencarinafkah/penghasilan da- lam rangka menopang kehidupan ekonomi
keluarga agar diperoleh kehidupan yang berkecukupan menuju
kesejah- teraan. Keluarga adalah pusat kehidupan ekonomi. Kebu-
tuhan yang relatif kecil dan sederhana dapat dipenuhi de- ngan usaha
kecil, seperti usaha pertanian, perkebunan, pe- ternakan, perikanan,
usaha dagang, industri kecil / rumah tangga dan usaha-usaha jasa.
Dalam perkembangannya secara ekonomi, nampak- nya fungsi dan
peranan usaha kecil tidak sekedar untuk mencari penghasilan sebagai
penopang kehidupan ekonomi keluarga, tetapi dengan adanya usaha
kecil, juga dapat berfungsi sebagai penghubung (menjembatani)
sekaligus penyalur antara produsen (dalam arti perusahaan menengah
atau besar) dengan konsumen. Pengelola usaha kecil inilah yang
langsung berhubungan dengan konsumen untuk me-
nawarkan/memasarkan/menjual hasil produk para produ- sen,
sehingga usaha kecil dapat berperan langsung secara aktif dalam
rangka melancarkan roda usaha dan siklus per- ekonomian secara
umum. Usaha kecil yang bergerak dibidang industri/peng- olahan,
biasanya hasil produk yang dibuat adalah barang/ja- sa yang langsung
menyentuh keperluan masyarakat/ 3 konsumen, seperti usaha-usaha
produk kerajinan, produk makanan dan minuman, produk pakaian, jasa
angkutan dan sebagainya, sehingga dengan adanya usaha kecil ini
dapat membantu masyarakat dalam memenuhi keperluannya se- hari-
hari. Dari sekian pengusaha kecil, produk yang dihasil- kan ada pula
berupa bahan mentah atau bahan setengah jadi yang tentunya sangat
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
3/82
diperlukan oleh perusahaan industri menengah atau besar. Seperti
misalnya usaha perkebunan karet, sangat diperlukan oleh perusahaan
yang memproduk- si barang-barang berbahan karet. Usaha
penangkapan ikan, sangat diperlukan oleh perusahaan pengalenganikan. Usa- ha pembuatan batu bata, batako, genteng, atap sirap, usaha
wantilan/penyediaan kayu/papan untuk bahan bangunan, usaha
mebeler dsb. sangat diperlukan oleh perusahaan pe- ngembang
perumahan, bahkan usaha kasar yang dilakukan oleh para pemulung,
justeru merupakan ujung tombak bagi kelancaran produksi bagi usaha-
usaha tertentu, seperti per- usahaan/pabrik plastik, perusahaan/pabrik
kertas dan seba- gainya. Dari uraian ini dapat kita katakan, usaha kecil
me- megang peranan penting di dalam kelancaran usaha perusa- haan
menengah atau besar, terutama dari segi penyediaan bahan baku.
Pada sisi lain, fungsi dan peranan usaha kecil adalah sebagai
penyerap tenaga kerja. Kendati memang pada umumnya kebutuhan
tenaga kerja pada tiap-tiap usaha kecil relatif sedikit, namun karena
pengusaha kecil relatif banyak jumlahnya, dan usaha yang dijalankan
pada 4
umumnya bersifat padat karya (banyak menggunakan tena- ga kerja),maka kontribusinya di dalam penyerapan tenaga kerja cukup besar.
Dengan terserapnya tenaga kerja berarti jumlah pengangguran dapat
dikurangi. Ini dimungkinkan pemerataan pendapatan masyarakat
semakin dapat diwu- judkan. Usaha kecil yang sudah maju selalu
menantang atau mendorong para pengelolanya untuk lebih kreatif dan
inovatif, sehingga produk yang dihasilkan selalu terjaga dan terpelihara
mutunya yang pada gilirannya akan me- nambah jumlah pelanggan,
tidak saja pelanggan lokalan, tetapi sudah menyebar ke berbagai
daerah, bahkan produk yang dihasilkan perusahaannya sudah dikenal
di mana-ma- na. Hal yang semacam ini tidak saja berdampak positif
bagi kelangsungan usahanya, secara tidak langsung juga akan
memberi nilai tambah bagi daerah di mana usahanya ber- ada. Lebih
global lagi, fungsi dan peranan usaha kecil secara nasional dapat
dijadikan sebagai tulang punggung perekonomian, dimana usaha kecil
dapat menggalang keku- atan ekonomi secara mendasar dengan
rakyat banyak seba- gai subyeknya sekaligus obyeknya. Jika semua
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
4/82
atau seti- daknya sebagian besar rakyat Indonesia telah mempunyai
masing-masing usaha, kendati usaha kecil, dan dapat men- jalankan
serta menekuni usahanya, maka insyaAllah akan dapat meningkatkan
taraf hidup dan kemakmuran rakyat secara umum. 5 Dari uraian di atasdapat kita butiri beberapa fung- si dan peranan usaha kecil, antara lain
: 1. Usaha kecil sebagai penghubung/penyalur/distribu- tor produk
yang dihasilkan perusahaan menengah atau besar; 2. Usaha kecil
sebagai penghasil produk barang dan jasa yang sangat diperlukan
oleh masyarakat; 3. Usaha kecil sebagai penyedia bahan baku bagi
kelangsungan produksi perusahaan industri mene- ngah atau besar; 4.
Usaha kecil dapat menyerap banyak tenaga kerja, sehingga dapat
mengurangi pengangguran; 5. Usaha kecil dapat menunjang bagi
upaya-upaya pe- merataan pendapatan masyarakat; 6. Usaha kecil
dapat memberikan nilai tambah bagi pemerintah daerah setempat, baik
moril maupun materiil; 7. Usaha kecil merupakan tulang punggung
perekono- mian nasional yang dapat meningkatkan tarap hidup dan
tingkat kesejahteraan masyarakat. C. Beberapa Keunggulan Usaha
Kecil Dibandingkan dengan usaha menengah dan atau be- sar, usaha
kecil memiliki beberapa keunggulan, antara lain : 1. Keberadaan usaha
kecil bagi usaha menengah/besar merupakan mitra usaha yang sangat
menentukan, karena dari merekalah bahan baku diperoleh; 6
2. Mendirikan usaha kecil lebih mudah, permodalan bisamenyesuaikan dan tidak terlalu birokratif; 3. Usaha kecil didalam
kegiatan usahanya nampak lebih kreatif serta mampu menyesuaikan
dengan situasi dan kondisi bisnis (fleksibel), sehingga kebe- radaan
pengusaha menengah/besar tidak dipandang sebagai saingan, tetapi
justeru dijadikan sebagai peluang usaha/bisnis; 4. Usaha kecil pada
umumnya mempunyai daerah pe- masaran yang relatif sempit,
sehingga ia lebih me- ngenal watak, tabiat dan kesenangan
konsumennya, hal ini dapat memudahkan dalam kegiatan pemasar- an
hasil produksi; 5. Pengusaha kecil biasanya lebih akrab dengan kon-
sumen, sehingga keinginan-keinginan dan keluhan- keluhan dari para
konsumennya lebih mudah dide- ngar. Hal ini akan mendorong
pengusaha usaha ke- cil agar lebih selektif dan inovatif; 6. Didalam
pelaksanaan usahanya, usaha kecil nampak lebih luwes dan praktis.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
5/82
Demikian juga bentuk usa- hanya lebih sederhana, sehingga mudah
mengorga- nisasikannya; D. Kebijaksanaan Pemerintah dan Dunia
Usaha Tentang Usaha Kecil Berdasarkan ketentuan Undang-undang
Nomor 9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, disebutkan bahwa kebi-jaksanaan pemerintah dan dunia usaha terhadap usaha kecil 7 kecil ini
dilakukan dalam bentuk pemberdayaan, penum- buhan iklim usaha,
pembinaan dan pengembangannya, pembiayaan dan penyediaan
dana serta penjaminan dan kemitraan, sehingga usaha kecil mampu
tumbuh dan ber- kembang serta memperkuat dirinya menjadi usaha
yang tangguh dan mandiri. Pemberdayaan usaha kecil bertujuan : 1.
Menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan usaha ke- cil menjadi
usaha yang tangguh dan mandiri serta ber- kembang menjadi usaha
menengah; 2. Meningkatkan poeranan usaha kecil dalam membentuk
produk nasional, perluasan kesempatan kerja dan ber- usaha,
peningkatan ekspor, serta peningkatan dan peme- rataan pendapatan
untuk mewujudkan dirinya sebagai tulang punggung serta
memperkukuh struktur pereko- nomian nasional; Usaha kecil
hendaknya diselenggarakan secara bersama dan kekeluargaan, agar
diperoleh suasana keakrab- an dan iklim usaha yang menyenangkan.
Pemerintah me- numbuhkan iklim usaha bagi pengusaha kecil ini
dengan mengeluarkan dan menetapkan peraturan perundang-un-
dangan yang dirangcang sedemikian rupa agar usaha kecil
memperoleh kepastian, kesempatan yang sama dan du- kungan
berusaha yang seluas-luasnya sehingga usaha kecil dapat
berkembang menjadi usaha yang tangguh dan man- diri. Penumbuhan
iklim yang kondusif ini tentunya juga harus didukung oleh seluruh
lapisan masyarakat, terutama pihak dunia usaha dan pengambil
kebijakan (pemerintah 8
setempat) terlebih-lebih di era otonomi daerah seperti seka- rang ini.Penumbuhan iklim usaha berdasarkan UU No. 9 tahun 1995 ini
meliputi 7 aspek, yaitu : 1. Aspek pendanaan, dimana pemerintah
berusaha memperluas sumber-sumber pendanaan dan me- ningkatkan
aksesnya melalui fasilitas kredit bank pemerintah dan bantuan dana
lewat pemerintah daerah/instansi pemerintah, perusahaan daerah ma-
upun BUMN dan BUMS bahkan kebutuhan dana dapat pula diperoleh
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
6/82
dari pinjaman kredit melalui koperasi simpan pinjam dan melalui bank-
bank syariahyang dibuka oleh beberapa bank, yang dikelola oleh
organisasi Muhammadiyah dengan program BTM-nya dan oleh ICMI
dan BKPRMI melalui BMT-nya. Disamping memperluas sum- ber-sumber dana, pemerintah juga berupaya mem- berikan pelayanan
yang terbaik dan termudah bagi pengurusan dana tersebut; 2. Aspek
persaingan, dimana pemerintah menganjur- kan agar pengusaha kecil
dapat meningkatkan ker- ja sama dengan sesama pengusaha kecil
lainnya, baik dalam bentuk koperasi, asosiasi maupun him- punan
kelompok usaha, sehingga posisi usaha kecil lebih kuat didalam
menghadapi berbagai persaing- an usaha. Disamping itu, pemerintah
juga akan se- lalu berusaha membentuk struktur pasar yang sehat agar
tidak tumbuh dan berkembang persaingan yang tidak sehat/wajar,
seperti adanya monopoli, 9 oligopoli dan monopsoni serta penguasaan
pasar dan pemusatan usaha yang dilakukan oleh sese- orang atau
kelompok tertentu yang tentunya sangat merugikan pengusaha kecil;
3. Aspek prasarana, dimana pemerintah menyediakan berbagai
prasarana umum dengan tarif yang relatif ringan / terjangkau, seperti
lokasi pasar, sarana transportasi, pembuatan dan perbaikan jalan raya,
penyediaan sarana telekomunikasi, listrik, penye- diaan air bersih,
lokasi usaha (seperti lahan per- tanian/perkebunan) dsb. yang mana
sarana-sarana tersebut dapat mendorong dan memperlancar kegi-
atan usaha kecil 4. Aspek informasi, dimana pemerintah membentuk
dan memanfaatkan bank data dan jaringan infor- masi bisnis melalui
instansi terkait, seperti infor- masi harga sembako, sayur mayur,
informasi bursa kerja dan tenaga kerja serta menyebarluaskan in-
formasi tersebut ke tengah-tengah masyarakat, me- lalui pasar,
teknologi informasi komunikasi (mass media baik cetak maupun
elektronik), sehingga para pengusaha kecil tidak ketinggalan informasi,
terutama informasi yang berhubungan dengan usaha yang
dijalankannya; 5. Aspek kemitraan, dimana pemerintah memberikan
kesempatan yang seluas-luasnya kepada pengusaha kecil untuk
menjalin mitra kerja dengan pengusaha kecil lainnya maupun dengan
pengusaha menengah atau besar dengan selalu memperhatikan
prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling 10
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
7/82
menguntungkan, serta mencegah terjadinya kerja sama/kemitraanyang merugikan pihak pengusaha kecil; 6. Aspek perizinan usaha,
dimana pemerintah mela- kukan penyederhanaan tata cara dan jenis
perizinan dengan mengupayakan terwujudnya sistem pela- yanan satuatap, serta memberikan kemudahan per- syaratan untuk memperoleh
izin usaha tersebut; 7. Aspek perlindungan, dimana pemerintah
menyedia- kan lokasi pasar, lokasi usaha berupa ruang toko, lokasi
sentra industri, lahan pertanian rakyat, loka- si pertambangan rakyat
dan lokasi yang wajar bagi pedagang kali lima serta lokasi-lokasi usaha
lain- nya, agar pengusaha kecil lebih aman dan nyaman dalam
melakukan kegiatan usaha. Disamping itu, pemerintah juga melakukan
bantuan konsultasi dan perlindungan hukum; Dalam melakukan
pembinaan dan pengembangan usaha kecil, pemerintah, dunia usaha
dan masyarakat ikut bertanggung jawab dan diminta partisipasinya.
Pembinaan dan pengembahan usaha kecil dilaku- kan pada aspek
produksi dan pengolahan, pemasaran, sumberdaya manusia dan
teknologi. Dari aspek produksi dan pengolahan dilakukan dengan : 1.
Meningkatkan kemampuan manajemen serta teknik pro- duksi dan
pengolahan; 11 2. Meningkatkan kemampuan rancang bangun dan
pereka- yasaan; 3. Memberikan kemudahan dalam pengadaan sarana
dan prasarana produksi dan pengolahan, bahan baku, bahan penolong
dan kemasan; Dari aspek pemasaran, dilakukan dengan : 1.
Melaksanakan penelitian dan pengkajian pemasaran; 2. Meningkatkan
kemampuan manajemen dan teknik pe- masaran; 3. Menyediakan
sarana serta dukungan promosi dan uji co- ba pasar; 4.
Mengembangkan lembaga pemasaran dan jaringan dis- tribusi; 5.
Memasarkan produk usaha kecil; Dari aspek sumber daya manusia,
dilakukan de- ngan : 1. Memasyarakatkan dan membudayakan
kewirausahaan; 2. Meningkatkan ketrampilan teknis dan manajerial; 3.
Membentuk dan mengembangkan lembaga pendidikan, pelatihan dan
konsultasi usaha kecil; 4. Menyediakan tenaga penyuluh dan konsultan
usaha ke- cil; Dari aspek teknologi, dilakukan dengan : 1.
Meningkatkan kemampuan di bidang teknologi produksi dan
pengendalian mutu; 2. Meningkatkan kemampuan di bidang penelitian
untuk meningkatkan desain dan teknologi baru; 12
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
8/82
3. Memberikan insentif kepada usaha kecil yang mene- rapkanteknologi baru dan melestarikan lingkungan hi- dup; 4. Meningkatkan
kerja sama dan alih teknologi; 5. Meningkatkan kemampuan memenuhi
standardisasi tek- nologi; 6. Menumbuhkan dan mengembangkanlembaga penelitian dan mengembangkan di bidang desain teknologi
bagi usaha kecil. Pembiayaan, penyediaan dana dan penjaminan
terhadap usaha kecil dilakukan secara bersama-sama yang melibatkan
unsur pemerintah, dunia usaha dan masyarakat, yang meliputi : 1.
Kredit perbankan; 2. Pinjaman lembaga keuangan bukan bank; 3.
Modal ventura; 4. Pinjaman dari dana penyisihan sebagian laba
BUMN; 5. Hibah dan; 6. Jenis pembiayaan lainnya. Untuk
mendapatkan sejumlah dana di atas dan termanfaatkannya dengan
baik dana tersebut, kepada pe- ngusaha kecil diharapkan : 1. Dapat
meningkatkan kemampuan pemupukan modal sendiri; 2. Dapat
menyusun proposal studi kelayakan usaha dengan baik; 3. Dapat
mengelola manajemen keuangan dengan baik; 4. Menumbuhkan dan
mengembangkan lembaga penjamin. 13 Lembaga penjamin adalah
lembaga yang dimiliki pemerin- tah maupun swasta yang menjamin
segala pembiayaan usa- ha kecil dalam bentuk kredit perbankan,
pemberian modal dengan sistem bagi hasil, dan sebagainya. Lembaga
penja- min ini biasanya dari instansi pemerintah, seperti misalnya
BKKBN memberikan jaminan modal kepada kelompok akseptor KB
yang berstatus prasejahtera dalam rangka meningkatkan pendapatan
keluarga melalui usaha-usaha produktif. Dinas Pertanian, Perikanan
dan Peternakan memberikan bantuan modal kepada petani, nelayan
mau- pun peternak dalam rangka meningkatkan dan mengem-
bangkan usahanya. Lembaga penjamin bisa juga dari kalangan
perusahaan menengah/besar, dari organisasi ma- syarakat dan
sebagainya. Dalam rangka peningkatan usaha, setiap usaha kecil
hendaknya menjalin usaha kemitraan dengan perusa- haan menengah
atau besar, baik yang mempunyai hubung- an usaha maupun yang
tidak ada keterkaitan usaha. Hu- bungan kemitraan dilaksanakan
dengan disertai pembinaan dan pengembangan dalam salah satu atau
lebih bidang pro- duksi dan pengolahan, pemasaran, permodalan,
sumber da- ya manusia dan teknologi. Pola kemitraan dapat
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
9/82
dilaksanakan sbb. : 1. Pola Inti-plasma, adalah hubungan kemitraan
antara u- saha kecil dengan usaha menengah/besar, dimana usaha
menengah/besar bertindak sebagai inti dan usaha kecil sebagai
plasma. Perusahaan inti melaksanakan pembi- naan, mulai daripenyediaan sarana produksi, bimbingan 14
teknis sampai kepada pemasaran hasil produksi. Contoh usahaperkebunan karet (PIR), usaha perkebunan kelapa sawit, usaha
perkebunan tebu dsb. dimana para petani hanya bertugas
melaksanakan penanaman dan pemeli- haraan, sedangkan seluruh
sarana prasarana dan segala pembiayaan lainnya dijamin oleh
perusahaan mene- ngah/besar, dalam hal ini perusahaan/pabrik gulamisal- nya; 2. Pola Subkontrak, adalah hubungan kemitraan antara
usaha kecil dengan usaha menengah/besar, dimana usa- ha kecil
bertugas melakukan produksi barang tertentu yang diperlukan oleh
usaha menengah/besar sebagai salah satu komponen produksinya,
atau usaha kecil melakukan tugas/kegiatan tertentu untuk menunjang
ke- giatan usaha perusahaan menengah / besar. Contoh : perusahaan
subkon PT. Pama Persada Nusantara atau PT. Adaro Indonesia. 3.
Pola Dagang Umum, adalah hubungan kemitraan an- tara usaha kecil
dengan usaha menengah/besar, dimana usaha kecil bertindak sebagai
pemasok dan usaha me- nengah/besar bertindak sebagai pengumpul
yang se- lanjutnya kumpulan hasil produksi ini dipasarkan oleh usaha
menengah/besar. Contoh : Para petani yang menghasilkan buah-
buahan dibeli oleh pembeli pe- ngumpul (misalnya koperasi atau
sebuah usaha kecil). Kemudian buah-buahan yang sudah terkumpul
dengan jumlah tertentu dikirim kepada sebuah perusahaan pe-
masaran buah-buahan (perusahaan menengah), selanjut- nya dijual
kepada perusahaan pengalengan buah, peru- sahaan makanan dsb.
(perusahaan besar); 15 4. Pola Waralaba, adalah hubungan kemitraan
antara u- saha kecil dengan usaha menengah/besar, dimana usaha
menengah/besar memberikan hak pengguna lisensi me- rek dagang
dan saluran distribusi perusahaan kepada penerima waralaba (usaha
kecil) dengan disertai ban- tuan bimbingan manajemen. Contoh :
sebuah perusaha- an elektronik dipercayakan menggunakan merek
pro- duknya dengan nama Sony (seperti VCD dengan merek by Sony,
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
10/82
padahal tidak dibuat langsung oleh perusahaan Sony). Barang-barang
yang bermerek perusahaan luar negeri dibuat oleh perusahaan dalam
negeri. Berarti perusahaan dalam negeri mendapat waralaba dari per-
usahaan luar negeri tersebut; 5. Pola Keagenan, adalah hubungankemitraan antara usa- ha kecil dengan usaha menengah/besar,
dimana usaha kecil diberikan hak khusus untuk memasarkan barang
dan jasa yang diproduksi oleh usaha menengah/besar. Contoh : usaha
agen koran dan majalah. E. Izin Usaha Kecil Membuka usaha kecil,
ada yang harus mendapat izin dari pemerintah (instansi berwenang),
ada pula usaha kecil yang tidak perlu mendapat izin. Hal ini tergantung
jenis usaha yang akan dijalankan dan besar kecilnya usaha. Sebaiknya
jika kita ingin membuka usaha kecil, meminta izin terlebih dahulu
kepada pemerintah/instansi terkait. Hal ini dimaksudkan agar usaha
yang kita jalankan 16
terdaftar pada lembaga resmi pemerintah, sehingga diha- rapkanadanya perhatian dari pemerintah terutama dari segi bimbingan,
pembinaan dan pengawasan serta bantuan modal dan fasilitas, juga
agar tercapai tertib usaha, kelan- caran usaha dan pemerataan
kesempatan berusaha. Adapun bentuk perizinan yang perlu dimiliki
oleh usaha kecil bergantung pada jenis usahanya. Saat ini peme-
rintah telah berusaha sebaik mungkin untuk memberikan kemudahan
dalam pemberian izin usaha kecil. Hal ini sesu- ai dengan Inpres
nomor 5 tahun 1984 tentang penyederha- naan dan pengendalian
perizinan di bidang usaha kecil, ser- ta dijabarkan secara praktis
(operasional) melalui surat ke- putusan menteri perdagangan nomor
1458/KP/XII/1984 tanggal 19 De-sember 1984. Ada lima perizinan
usaha yang sedang berlaku hingga saat ini, yaitu : 1. Izin Prinsip (IP),
adalah izin persetujuan usaha yang di- keluarkan pemerintah setempat
untuk usaha dibidang industri; 2. Izin Penggunaan Tanah (IPT), adalah
izin yang diberi- kan oleh kantor agraria/pertanahan nasional
pemerintah setempat dengan syarat, tanah yang akan digunakan su-
dah jelas kepemilikannya atau setelah izin pembebasan tanah dimiliki
(bukan tanah sengkekata/tak bertuan). Izin ini diberikan kepada
kegiatan usaha yang menggunakan lahan/tanah, seperti usaha
pertanian, perkebunan, peter- nakan, perikanan darat, pertambangan
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
11/82
dan sebagainya; 3. Izin Mendirikan bangunan (IMB), adalah izin yang
17 diberikan oleh pemerintah setempat melalui instansi/di- nas yang
berwenang seperti misalnya Dinas Pengawasan dan Pembanguan
Kota (setiap daerah mungkin berbeda nama instansi/dinasnya),dengan syarat, bangunan yang akan dibuat harus sesuai dengan
sketsa/denah gambar- nya yang sudah mendapat persetujuan kepala
dinas ter- sebut. Surat izin ini diberikan kepada usaha-usaha yang
menggunakan bangunan, seperti usaha pertokoan, mem- bangun
pabrik dsb; 4. Izin Gangguan/Surat Izin Tempat Usaha (SITU), adalah
surat izin yang dikeluarkan oleh pemerintah setempat (instansi/dinas
yang berwenang), dengan syarat sudah mendapat izin dari ketua RT,
RW dan kepala desa / ke- lurahan setempat serta mendapat
persetujuan warga / tetangga setempat. Surat izin ini wajib dimiliki oleh
usa- ha-usaha yang mungkin dapat mengganggu ketentraman,
ketenangan dan keamanan masyarakat sekitar, seperti usaha pabrik
penggilingan padi, pabrik tahu, pemeliha- raan binatang ternak yang
dekat masyarakat, dsb; 5. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),
adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi setempat. Surat izin ini diberikan kepada
usaha dibidang perdagangan; 6. Wajib Daftar Perusahaan (WDP),
adalah surat izin yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian,
Perdagangan dan Koperasi setempat. WDP ini dilakukan paling lambat
ti- ga bulan setelah usaha dijalankan. Dalam proses pengurusan izin
usaha ini, ada be- berapa formuler isian yang harus diisi yang biasanya
sudah 18
sudah disediakan oleh instansi/dinas yang bersangkutan. Formuler inipada umumnya memuat data tentang : 1. Nama perusahaan dan
bentuk badan usahanya; 2. Alamat perusahaan; 3. NPWP (Nomor
Pokok Wajib Pajak); 4. Identitas pemilik dan pengurus/karyawan; 5.
Jenis usaha yang dijalankan; 6. Ketenagakerjaan; 7. Golongan usaha
(Contoh CV. kelas A, B. C dsb); 8. Mesin dan peralatan usaha yang
digunakan; 9. Surat permohonan dan akta pendirian usaha; Dokumen
permohonan izin usaha yang perlu di- persiapkan tentunya disesuaikan
dengan persyaratan yang berlaku bagi setiap jenis surat izin yang
dikeluarkan peme- rintah/instansi berwenang). Dokumen yang
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
12/82
dipersiapkan, antara lain : 1. Salinan/photocopy KTP; 2. Pas photo
pemilik/pengurus; 3. Salinan/photocopy akta pendirian usaha; 4.
Fohocopy NPWP; 5. Fhotocopy sketsa/denah/lokasi/gambar tempat
usa- ha; 6. Fhotocopy Kartu keluarga; 7. Surat Persetujuan Wargasetempat, Ketua RT. RW. Kepala Desa/kelurahan; dan sebagainya. 19
BAB II MEMILIH PRODUK DAN JASA A. Sumber Informasi dan Cara
Melihat Peluang Tak ada seorangpun yang tidak membutuhkan infor-
masi, apapun jenis dan pekerjaan orang itu. Pejalar, maha- siswa,
guru, dokter, birokrat, seniman, wartawan, pengu- saha, penulis, ahli
hukum, petani, nelayan dan sebagainya, semuanya memerlukan
informasi. Informasi memang kadang-kadang bisa datang sen- diri
(diperoleh dengan mudah), karena berbagai media in- formasi telah
banyak dan beragam jenisnya dan ada di se- kitar kita, namun
informasi juga perlu kita cari, kita harus proaktif mencarinya. Terlebih-
lebih jika kita ingin mendiri- kan sebuah usaha, kendati hanya usaha
kecil-kecilan, infor- masi bisnis perlu kita cari, kita analisa yang pada
gilirannya informasi yang kita peroleh tersebut menjadi sebuah pe-
luang usaha. Sumber informasi itu sebenarnya ada di mana-ma- na,
baik informasi lisan langsung, rekamam maupun infor- masi tulisan.
Informasi dapat kita peroleh di pasar, di keru- munan orang, di kedai,
warung, di sekolah, di tempat kerja, di tempat diskusi, seminar, loka
karya, di pengajian, poster, papan penguman, majalah, surat kabar,
radio dan televisi. Ketika kita jalan-jalan, melihat sesuatu, mendengar
sesuatu 20
merasakan sesuatu, semuanya dapat kita jadikan informasi dansumber informasi. Tinggal kita saja lagi, apakah mampu memilih dan
memilah, mana informasi yang sekira- nya dapat kita manfaatkan untuk
dijadikan peluang di dalam memilih produk atau jasa usaha kecil kita
nanti. Keberhasilan dunia usaha dan bisnis dewasa ini sangat
tergantung pada kejelian melihat peluang melalui berbagai sumber
informasi serta memanfaatkan peluang itu sebelum orang lain melihat
dan memanfaatkannya. Sebagai calon usahawan kecil, kita harus
mampu berpacu dalam menyerap informasi serta memperluas
cakrawala berpikir dan wawasannya. Dalam menggali berbagai
informasi untuk men- cari peluang usaha, kepada kita disarankan : 1.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
13/82
Sering-seringlah pergi ke pasar untuk melihat dan meng- amati
berbagai prilaku penjual dan pembeli. Jenis pro- duk/jasa apa kira-kira
yang paling diminati dan dibutuh- kan pembeli dan bagaimana
persediaannya di pasar; 2. Sering-seringlah berkonsultasi/dialogdengan para peda- gang mengenai aktivitas jual beli yang
dijalankannya; 3. Datanglah ke tempat usaha yang ada di sekitar kita,
la- kukan pengamatan dan jalinlah persahabatan dengan pimpinan dan
para karyawannya; 4. Jika perlu, ikutlah magang di tempat usaha untuk
men- dapatkan pengalaman kerja; 5. Manfaatkan berbagai media
seperti koran, majalah, radio televisi dsb. sebagai sumber informasi
dan ikuti acara- acara yang berkaitan dengan dunia usaha; 21 Jika ke
lima hal di atas dapat kita lakukan dan kita manfaatkan seoptimal
mungkin, kita tentu akan banyak memperoleh informasi dan dari
berbagai informasi tersebut insyaAllah kita akan mampu menentukan
peluang usaha yang dapat kita garap. Bagaimana sebuah informasi
dapat kita jadikan sebagai peluang usaha, dapat kita lihat tabel berikut
ini : Informasi Peluang Usaha - Ada penambahan lokasi pasar. -
Membuka toko untuk ber- jualan. - Membuka usaha transpor- tasi
(taxi). - Pembangunan hotel baru - Membuka toko/kios/wa- rung di
sekitar lokasi ho- tel. - Membuka usaha jasa transportasi (taxi). -
Didirikan pabrik tahu - Membuka usaha pertani- an kedelai. - Membuka
usaha pemasar- an tahu (jual tahu). - Didirikan terminal kenda- raan
antar daerah/propinsi - Membuka toko/kios/wa- rung. - Membuka
usaha jasa transportasi (taxi). - Mendirikan Wartel. - Membuka WC
umum. 22
Peluang bisnis memang ada di mana-mana. De- ngan mengamatidinamika kehidupan masyarakat, di sana ada peluang. Dengan
memperhatikan potensi alam dan po- tensi daerah yang ada, juga
merupakan peluang. Dengan adanya pergantian musim dan
pergeseran tata nilai, pun merupakan peluang. Pendeknya peluang
untuk berusaha terbuka luas buat kita. Tinggal kita saja lagi yang
menentu- kan peluang usaha seperti apa yang kita inginkan dan seki-
ranya sesuai dengan kemampuan yang kita miliki, baik ke- mampuan
mental maupun kemampuan pisik, termasuk per- modalan. Jika kita
telah berhasil memilih jenis usaha/ pro- duk yang akan kita garap nanti,
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
14/82
maka hendaknya kita ta- namkan ke dalam diri kita masing-masing : 1.
Sifat optimis akan kemampuan diri untuk melaksanakan- nya; 2.
Berusaha menyukai jenis usaha tersebut dan punya ke- mauan yang
keras untuk mewujudkannya; 3. Perjuangan yang tidak mengenal lelahdan putus asa; 4. Kesediaan menghadapi berbagai kemungkinan
risiko; 5. Berpikir positif dan menjauhkan pikiran-pikiran yang negatif; 6.
Dapat menerima saran-saran orang lain demi kemajuan usaha; 7.
Tidak lekas puas terhadap hasil yang telah diperoleh; 8. Punya
keinginan untuk maju dan berkembang serta op- timis terhadap masa
depan. Seseorang yang akan menggarap suatu produk/ 23 jasa
(membuka usaha), seyogyanya mempunyai tiga ktram- pilan (skill),
yaitu : 1. Ketrampilan memimpin, yaitu kemampuan seseorang di-
dalam memanej (mengelola) usaha, mengorganisir fak- tor-faktor
produksi yang digunakan, memanfaatkan ber- bagai peluang bisnis
dan kreatif dalam mencari teknik baru dalam berusaha/berproduktif; 2.
Ketrampilan teknik, yaitu keahlian yang dimiliki sese- orang terhadap
bidang usaha yang dijalankannya. Jadi, kalau jenis usaha yang akan ia
garap dibidang ternak itik, maka seyogyanya ia mengerti benar
bagaimana me- melihara/berternak itik yang baik; 3. Ketrampilan
mengelola (organisir), yaitu kemampuan seseorang dalam mengatur
kegiatan usaha, mengatur/ mengelola para karyawan, mengelola
segala peralatan kerja dsb. B. Teknik Pemilihan Jenis Usaha/Produk
Untuk menentukan jenis usaha/produk apa yang akan kita garap, kita
dapat menggunakan suatu teknik ana- lisis yang disebut Analisis
SWOT. Analisis SWOT adalah sebuah analisis untuk mengamati suatu
keadaan dan masalah tertentu dengan melihat sisi kekuatannya
(strength), kelemahannya (we- akness), peluangnya (opportunity) dan
segi ancamannya (threath). Dari analisis ini, segala kekuatan kita
manfaatkan kelemahan kita atasi atau minimal kita perkecil, ancaman
24
kita antisipasi/tanggulangi, dan peluang kita munculkan untuk dijadikankekuatan baru. Penerapan Analisis SWOT untuk menentukan je- nis
usaha/produk yang akan kita garap, dapat kita kemuka- kan contoh
berikut ini. Kita tahu bahwa kondisi alam daerah kita Taba- long cukup
luas dan potensial. Tidak sedikit potensi alam yang dapat kita garap
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
15/82
dan dijadikan lahan bisnis/usaha. Daerah kita disamping dikenal
sebagai daerah tambang minyak dan batubara, sejak dulu kita juga
dikenal sebagai daerah penghasil buah-buahan seperti duku (langsat)
dan cempedak (tiwadak). Sehingga bila orang mendengar langsatTanjung, tiwadak Tanjung maka terbanyang dibenaknya, bahwa
langsat atau tiwadak tersebut enak dan manis. Nah, mari kita analisis
keberadaan duku dan cempe- dak ini dengan pendekatan Analisis
SWOT. 1. Kekuatannya (Strength) a. Pohon duku dan cempedak
banyak tumbuh di daerah Tabalong; b. Rasanya manis dan disukai
banyak orang; c. Jika musim tiba jumlahnya sangat banyak dan harga-
nya murah; d. Banyak orang-orang, baik daerah setempat maupun dari
daerah lain datang untuk membelinya; e. Buah duku dan cempedak
tersebut sering di kirim dan dijual ke daerah lain, sehingga
keberadaanya semakin terkenal. 25 2. Kelemahannya (Weakness) a.
Sebagian besar pohon duku dan cempedak berada di hutan-hutan dan
ditanam tidak beraturan serta tidak dipelihara sebaik mungkin; b.
Pemilik pohon duku dan cempedak sebagian besar masih bersifat
perorangan; c. Pohon duku dan cempedak bagi pemiliknya, masih
dianggap sebagai tanaman sampingan, tidak dimanfa- atkan menjadi
sebuah usaha; d. Penjualan buah duku dan cempedak masih bersifat
tradisional secara turun temurun; 3. Peluangnya (Opportunity) a.
Memungkinkan untuk peningkatan budidaya perke- bunan duku dan
cempedak, dengan membuka lahan perkebunan; b. Memungkinkan
buah duku dan cempedak dijadikan sebagai komuditi penambah
penghasilan; c. Memungkinkan melakukan perdagangan duku dan
cempedak lebih besar dan profesional; d. Menungkinkan mendirikan
usaha pengalengan buah duku dan cempedak; 4. Ancamannya
(Threath) a. Jika tidak dikelola dengan baik, buah duku dan cem-
pedak terancam kepunahan; b. Akibat perluasan kota/pemukiman
penduduk, dan ku- rangnya pemeliharaan, tanaman duku dan
cempedak mengalami penurunan kuantitas dan kualitas; c. Munculnya
daerah-daerah lain penghasil duku dan 26
cempedak; Dari contoh analisis di atas, apa yang dapat kita jadikanpeluang untuk memilih jenis usaha/produk bagi usaha kecil kita. 1.
Pada musim duku dan cempedak, kita bisa ikut jualan; 2. Buah
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
16/82
cempedak dapat kita jadikan kue, buat menambah kue yang ada di
warung kita, atau kita jual ke warung- warung lain; 3. Buah cempedak
dapat kita olah menjadi selai cempedak dan jenis makanan lainnya; 4.
Buah duku dapat kita olah menjadi minuman berupa sirup buah duku;5. Kulit cempedak dapat kita jadikan mandai tiwadak; 6. Mandai
tiwadak juga dapat kita jadikan kerupuk dengan nama kerupuk mandai
tiwadak. C. Pemasaran Hasil Usaha/Produk Barang/jasa yang akan
dipasarkan hendaknya : 1. Benar-benar dibutuhkan dan bermanfaat
bagi konsumen; 2. Dapat menyesuaikan selera konsumen dan daya
belinya; 3. Kuantitasnya mencukupi konsumen dan kualitasnya ter-
jamin; 4. Model dan bentuk barang menarik dan tidak ketinggalan
zaman; 5. Relatif dapat memuaskan konsumen (tidak mengecewa-
kan). 6. Dapat bersaing dengan barang/produk lain yang sejenis; 27 7.
Mudah dalam pemakaiannya (praktis); 8. Efesien dalam
penggunaanya; 9. Hemat dan awet dalam pemakaiannya; Di dalam
memasarkan hasil usaha/produk, hen- daknya dipertimbangkan sbb. :
1. Siapa yang akan membeli produk dan berapa jumlahnya; 2. Di mana
pembeli itu berada (kotadesa) dan bagaimana penghasilan mereka
(untuk mengetahui tingkat daya beli masyarakat); 3. Di mana dan siapa
calon pesaing usaha kita; 4. Bagaimana perkembangan pemasaran
produk tersebut dalam beberapa hari / bulan ini. Apakah ada
peningkatan atau bagaimana; 5. Bagaimana perkembangan antara
produksi dengan pe- masaran, apakah ada keseimbangan; 6. Perlukah
menjalin kerjasama dengan pihak lain dalam pemasaran hasil
usaha/produk; 28
BAB III MEMILIH BENTUK USAHA KECIL A. Proses Pemilihan BentukUsaha Kecil Dalam proses ini, setelah memperoleh berbagai informasi
dan menganalisanya sehingga terbukalah peluang usaha, yang
kemudian memanfaatkan peluang itu dengan memilih suatu
produk/jasa untuk dijadikan bidang garapan usaha kecil, lalu
menyiapkannya untuk di pasarkan. Proses selanjutnya adalah
bagaimana memilih bentuk usaha kecil, apakah dikelola secara
informal yaitu usaha kecil yang di- kelola masyarakat banyak secara
perorangan, tidak terorga- nisir secara modern, tanpa nama usaha,
tanpa tempat usaha khusus, contohnya seperti petani karet, pedagang
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
17/82
asongan, pedagang kaki lima, penjual sayur, ikan, pedagang di kios/
toko kecil, para tukang, buruh bangunan bebas, tukang cukur
tradisional, usaha rumah tangga seperti membuat kue untuk di
pasarkan ke warung-warung, pedagang pentol, es dan sebagainya.Apakah usaha kecil dikelola secara formal, yaitu usaha kecil yang
dikelola dengan menggunakan alat/ sarana usaha/produksi,
terorganisir, punya nama usaha dan jelas jenis usahanya, tempat
usahanya jelas, ada susunan/ struktur organisasinya dsb. Contoh UD.
Maju, usaha per- cetakan dan sablon seperti Rafi Abadi off sett, Prima
kom- puter, LPP Bavon, Wartel Abdi Jaya, rumah makan Tama- ra,
Perusahaan Kopi cap Tiga Kunci, usaha kecil rumah tangga yang
memproduksi dudul, keripik, kerupuk, roti ( ada merek perusahaannya),
usaha rumah tangga pembuatan 29 pakaian jadi, seperti pakaian
muslim/muslimah bordir Bunga Tanjung, Ar-Raudah, usaha-usaha mini
market dsb. Kemudian, berhubungan dengan bentuk usaha ke- cil ini
juga, adalah bidang usahanya, apakah di bidang per- dagangan,
industri maupun jasa. Apakah dikelola sendiri dan terpusat, tanpa
cabang. Apakah bekerja sama dengan pengusaha lain (menjalin
kemitraan), dalam bentuk/pola inti-plasma, sub kontrak, dagang umum,
waralaba atau ke- agenan. Kendati usaha kecil pada umumnya
berbentuk usaha perseorangan, namun tidak menutup kemungkinan
usaha kecil dapat pula berbentuk CV. Fa. PT. atau koperasi, karena
dalam pasal 5 UU No.9 tahun 1995 tentang Usaha Kecil, disebutkan
bahwa salah satu kriteria usaha kecil adalah berbentuk perseorangan,
badan usaha yang tidak berbadan hukum maupun yang berbadan
hukum dan kope- rasi. Namun dalam pembahasan mata pelajaran
Membuka Usaha Kecil ini orientasi kita lebih terfokus pada Usaha Kecil
yang berbentuk Usaha Perseorangan, karena bentuk usaha semacam
ini yang paling mudah dan praktis serta da- pat dipraktekkan oleh
siswa. Di dalam memilih bentuk usaha kecil seperti yang dijelaskan di
atas, ada beberapa bahan pertimbangan yang perlu diperhatikan, yaitu
: 1. Permodalan yang dimiliki dan pengembangannya; 2. Risiko usaha
yang mungkin terjadi; 3. Strategis tidaknya usaha yang dijalankan; 30
4. Prakiraan prospek masa depan usahanya; 5. Peralatan usaha,teknis, dan tenaga kerja yang tersedia; 6. Ketersediaan bahan baku
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
18/82
dan bahan penolong; 7. Birokrasi pengurusan pendiriannya dan
besarnya pajak; 8. Keahlian/ ketrampilan teknis yang dimiliki; 9.
Kemungkinan keuntungan yang diperoleh; 10. Persaingan yang
muncul di pasaran; 11. Kemungkinan pemasaran hasil produk; B.Menyusun Studi Kelayakan Usaha Kecil Menetapkan jenis usaha/
produk dan bentuk usa- ha kecil yang tepat dan sesuai keinginan
sebenarnya tidak- lah mudah. Ia memerlukan analisa yang cermat,
pemikiran yang tepat dan pertimbangan yang matang. Agar di dalam
pemilihan produk, jenis usaha dan bentuk usaha kecil dapat lebih
akurat, kiranya perlu menyu- sun sebuah studi kelayakan usaha kecil
Tahapan-tahapan di dalam menyusun studi kela- yakan usaha kecil
adalah sebagai berikut : 1. Mempelajari hal-hal yang berkenaan
dengan jenis usaha/ produk dan bentuk usaha yang akan dipilih serta
perma- salahannya; 2. Menyusun rencana studi kelayakan secara rinci
dan ber- urutan; 3. Mengumpulkan berbagai informasi data lapangan
ber- kenaan dengan jenis produk dan bentuk usaha, kemudian 31
melakukan analisis; 4. Membuat laporan hasil analisis; 5. Membuat
kesimpulan; Dalam menyusun Studi Kelayakan Usaha Kecil, perlu
mencantumkan caara dan teknik pengumpulan infor- masi misalnya
dengan membuat daftar pertanyaan, daftar kebutuhan informasi,
sumber informasi dsb. Studi kelayakan usaha kecil sangat diperlukan,
karena dari studi ini akan dapat diramal bagaimana kelang- sungan
hidup usaha yang akan dipilih, sejauhmana keun- tungan yang bakal
diperoleh, seberapa besar minat masya- rakat terhadap produk yang
akan kita hasilkan. Di dalam menyusun studi kelayakan usaha kecil,
kiranya perlu dipertimbangkan beberapa aspek berikut ini : 1. Aspek
Hukum, meliputi : a. Kemudahan dalam pengurusan perizinan; b.
Adanya dukungan dari masyarakat setempat; c. Adanya dukungan dari
pemerintah daerah; d. Adanya kebutuhan masyarakat terhadap produk
yang akan digarap; e. Adanya manfaat ekonomis terhadap masyarakat
sekitar f. Dapat membantu dalam pengentasan kemiskinan ter- hadap
masyarakat sekitar; g. Dapat meningkatkan sosial budaya masyarakat
sekitar; h. Dapat menunjang pembangunan pemerintah daerah; i.
Adanya sarana prasarana yang mencukupi; 32
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
19/82
j. Tersedianya bahan baku, bahan penolong dan sejumlah tenagakerja; 2. Aspek Pasar dan Pemasaran, meliputi : a. Informasi tentang
kondisi permintaan pasar; b. Keadaan konsumen, meliputi identitasnya,
statusnya, jumlahnya, tingkat penghasilannya, daya belinya, ke-butuhannya, seleranya dsb; c. Kedudukan dan posisi produk di
pasaran; d. Situasi persaingan yang bakal terjadi; e. Gambaran masa
depan pemasaran produk; f. Cara-cara promosi produk; g. Sistem
distribusi, komisi, penjualan dan transaksi yang berlaku; h. Tanggapan
balik konsumen tentang produk yang di- suguhkan (riset pemasaran);
3. Aspek Teknis dan Teknologi, melipti : a. Membuat rencana jangka
pendek, menengah dan pan- jang; b. Menentukan sistem produksi,
urutan proses produksi, bahan-bahan dan mesin peralatannya; c.
Perencanaan gedung atau bangunan dan tata letak mesin
peralatannya; d. Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan; e.
Menentukan lokasi usaha yang strategis; f. Pemilihan sistem dan alat
transportasi dan komuni- kasi; g. Menetapkan prakiraan dana yang
diperlukan; h. Mengusahakan agar produk yang dihasilkan dapat 33
memenuhi jumlah dan kualitas yang diinginkan de- ngan biaya
produksi sehemat mungkin; 4. Aspek Ekonomis dan Keuangan,
meliputi : a. Perolehan dana awal usaha seperti modal tetap dan modal
kerja; b. Usulan investasi dan pinjaman modal awal; c. Usulan investasi
dan pinjaman modal dalam rangka perluasan usaha; d. Berapa jumlah
dana yang diperlukan untuk modal awal dan perluasan usaha; e.
Bagaimana struktur pembiayaan usaha; f. Bagaimana perhitungan
biaya, harga, laba yang di- inginkan; g. Bagaimana teknis investasi dan
peminjaman dana, sumbernya dari mana, berapa jumlahnya,
persyaratan- nya bagaimana, dan bagaimana teknik dan aturan serta
kemampuan pengusaha dalam pengembaliannya. 5. Aspek Lokasi,
meliputi : a. Bagaimana mengurus IMB-nya; b. Menentukan lokasi
usaha yang strategis; c. Lay out dan denah lokasi usaha; d. Bentuk
bangunan dan tata letaknya; C. Format Studi Kelayakan Usaha Kecil 1.
Pengantar, menjelaskan tentang : manfaat umum, man- faat ekonomis
dan manfaat lainnya; 34
2. Umum, berisi tentang : nama usaha, pemiliknya, bentuk usaha,bidang usaha dan tempat kedudukan/lokasi usa- ha; 3. Perizinan,
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
20/82
meliputi : izin usaha, izin prinsip, izin peng- gunaan tanah, izin
mendirikan bangunan, izin undang- undang gangguan dan izin lainnya
yang diperlukan; 4. Rencana Produksi, memuat tentang : jenis
produksi, bentuk produksi, ukuran/volume usaha/produksi, modelproduksi, kapasitas produksi, bahan pembungkus/kema- san dan
rencana produksi riil; 5. Pemasaran dan Saingan, meliputi : daerah
pemasaran, jumlah produk yang dapat dipasarkan, sistem pema- saran
produk, saingan produk sejenis, dan jumlah in- dustri/ usaha/produk
sejenis; 6. Modal tetap yang Diperlukan, terdiri dari : tanah dan
bangunan, mesin dan peralatan pengolahannya; 7. Modal Kerja yang
Diperlukan, terdiri dari : modal untuk persediaan bahan baku dan
bahan pembantu, modal untuk keperluan administrasi usaha dan
operasional usaha lainnya; 8. Biaya Produksi, meliputi : biaya
persediaan bahan baku dan bahan pembantu, biaya gaji dan upah
pimpinan dan karyawan, biaya gaji pemilik dsb, biaya penyusutan,
biaya bunga dan pinjaman modal dan biaya lain-lain 35 seperti biaya
listerik, air bersih, asuransi, transportasi, kebersihan dan pemeliharaan
gedung dan peralatan kan- tor dan sebagainya; 9. Rencana
Pemasaran/Penjualan, terdiri dari : kegiatan pemasaran/penjualan
produk, biaya pemasaran dan hasil penjualannya; 10. Pendapatan/laba
sebelum dikurangi bunga dan pajak; 11. Pendapatan/laba setelah
dikurangi bunga dan pajak; 12. Laba bersih usaha. 36
BAB IV MEMBUAT RENCANA USAHA DAN RENCANA KERJAUSAHA KECIL A. Membuat Rencana Membuka Usaha Kecil
Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses ten- tang hal-hal yang
akan dikerjakan sehubungan dengan usa- ha yang akan dibuka untuk
mencapai tujuan. Dengan perencanaan usaha diharapkan : 1. Ada
kepastian tentang : a. Usaha apa yang akan dikerjakan; b. Kapan
usaha itu dilaksanakan; c. Bagaimana cara melaksanakan usaha
tersebut; d. Siapa saja yang terlibat dalam usaha tersebut; e. Di mana
lokasi usaha dilakukan; 2. Dapat menjadi pedoman kegiatan usaha; 3.
Menjadi dasar bagi pengambilan kebijakan pimpinan/ pengelola usaha;
Membuat rencana membuka usaha kecil, diperlukan langkah-langkah
yang tepat dan sistematis de- ngan berpedoman pada konsep 5 W 1 H
yang merupakan kata tanya dalam bahasa Inggeris, yang selanjutkan
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
21/82
dite- rapkan ke dalam rencana membuka usaha kecil. Penerapan 5 W
1 H ini dapat kita jelaskan sbb. 37 1. WHAT ? (APA?) Pertanyaan inilah
yang mula-mula muncul dalam pikiran kita manakala kita ingin
berencana. What? (Apa?), maksudnya rencana apa yang ingin kitalakukan?. Kalau berhubungan dengan usaha kecil, pertanyaannya
adalah : - Jenis usaha apa yang ingin kita lakukan. Apakah di- bidang
industri, perdagangan atau jasa. Bentuk per- usahaan yang akan kita
buka, apakah berbentuk perseroan (PT), perusahaan komanditer (CV),
Firma (Fa), Koperasi, maupun perusahaan perorangan, misalnya
berupa UD (usaha Dagang), Industri Ru- mah Tangga, kerajinan dsb.
Apa nama perusahaan yang kita dirikan tersebut, misalnya CV.
Karunia, UD. Maju dan sebagainya; - Apa maksud, sasaran dan tujuan
yang ingin/akan ki- ta capai dari usaha yang akan kita lakukan
tersebut. 2. WHERE ? (DI MANA ?) Setelah pertanyaan what? (apa?),
sudah terjawab, dalam artian kita sudah dapat menentukan jenis usaha
yang akan dibuka, bentuk perusahaan yang dipilih, bidang usaha yang
akan dikerjakan, nama perusahaan yang kita tentukan, maksud,
sasaran serta tujuan usaha yang ingin kita capai, maka pertanyaan ke
dua biasanya muncul adalah di mana lokasi usaha tersebut kita
dirikan. Pertanyaan ini menunjukkan tempat/lokasi/areal usaha yang
akan dikerjakan. Pertanyaannya adalah : 38
- Di mana tempat/lokasi usaha yang akan kita dirikan. Apakah di desaA, desa B, kota C, kota D, di daerah pantai/pesisir, di lokasi wisata, di
dekat terminal, sta- sion, lapangan terbang, pelabuhan dan
sebagainya. - Lokasi usaha yang akan kita pilih, apakah hanya ter-
fokus satu tempat, dua tempat atau beberapa tempat. 3. WHEN ?
(PABILA/KAPAN ?) Setelah kita menentukan jenis, macam/bidang usa-
ha, nama usaha dan maksud, sasaran dan tujuan yang akan dicapai,
juga penentuan lokasi/tempat beroperasinya per- usahaan kita nanti,
maka pertanyaan berikutnya adalah : - Kapan / pabila operasional
usaha tersebut mulai dikerjakan dan sampai kapan berakhirnya; 4.
WHO ? (SIAPA ?) Pertanyaan ini berhubungan dengan
personalia/para pelaksana atau orang-orang yang terlibat di dalam
usaha yang akan kita garap. Pertanyaannya : - Berapa jumlah personil
yang kita butuhkan dalam kegiatan usaha kita nanti; - Dari mana dan
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
22/82
bagaimana penjaringan (merekrut) personil-personil tersebut. Apakah
kita pasang iklan di media masa, kita sebarkan selebaran, 39
pengumunanan dan kita tempel di tempat-tempat strategis, atau kita
cari sendiri (mungkin kita ajak beberapa orang keluarga, beberapaorang teman/ sahabat) dan sebagainya; - Siapa-siapa orangnya yang
menurut kita cocok dan pantas serta dapat diajak kerja sama dalam
menja- lankan usaha kita nanti; - Ketrampilan apa yang kita perlukan
dari personil- personil tersebut. Misalnya kita membutuhkan tena- ga
pemasaran. Kita memerlukan personil yang te- rampil dalam kegiatan
pembukuan/akuntansi, dan sebagainya; 5. WHY ? (MENGAPA ?)
Pertanyaan ini berhubungan dengan analisa usaha. Bisa juga
merupakan pertanyaan koreksi dari empat per- tanyaan di atas.
Pertanyaan yang berhubungan dengan why (mengapa) ini, seperti : -
Mengapa jenis usaha yang akan dikerjakan dibidang industri? yaitu
industri kerajinan rumah tangga. Mengapa bidang usaha ini yang di
pilih, apa alasan- nya, bagaimana prospek masa depan usaha ini; -
Mengapa perusahaan yang akan didirikan berbentuk CV. dengan
nama CV. Mekar Sari? Apakah nama ini sudah cocok, atau mungkin
bisa dicari nama lain; - Mengapa maksud, sasaran dan tujuan usaha ini
40
sedemikian rupa, apa sudah cocok; - Mengapa lokasi usaha di daerahpasar/pusat perbe- lanjaan? Mengapa hanya satu tempat?; - Mengapa
operasional usaha ini baru bisa dimulai tahun depan? Kenapa tidak
segera saja dimulai?; 6. HOW ? (BAGAIMANA ?) Pertanyaan ini
menunjukkan cara, metode, teknik, dan prosedur kerja yang akan
dikerjakan. Yaitu, bagaimana cara, teknik dan prosedur kerja yang
sebaik-baiknya dalam melaksanakan usaha nanti. Pertanyaannya : -
Usaha yang akan kita kerjakan apakah mengguna- kan teknik
tradisional, modern, atau campuran (semi modern); - Usaha yang akan
kita kerjakan apakah bersifat padat modal atau padat karya; Dari enam
pertanyaan yang terhimpun dalam rumus 5 W 1 H tersebut dapat kita
terapkan ke dalam Rencana Membuka Usaha seperti bagan berikut ini
: What? (Apa?) Jenis, bentuk dan nama usaha Maksud, sasaran dan
tujuan usaha 41 Where?(Di mana) Lokasi usaha When? (Kapan?)
Waktu Usaha Who? (Siapa?) Pelaksana Why? (Mengapa?) Analisa
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
23/82
Usaha How? (Bagaimana?) Cara Pengerjaan Di dalam menyusun
rencana membuka usaha ke- cil, hendaknya diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut : Jenis usaha yang dipilih hendaknya disesuaikan
dengan tersedianya sumber-sumber bahan yang cu- kup, tenaga kerjayang mudah di dapat, pemasaran yang lumayan serta prospek masa
depannya (ke- langsungan usaha); Sebelum usaha dijalankan,
hendaknya secara tegas kita sudah menentukan sasaran/target yang
akan di- capai dari usaha kita tersebut dalam jangka waktu tertentu,
baik secara kuantitas maupun secara kuali- tas; 42 CV. BATA INDAH
JAYA Usaha Industri Batu Bata Untuk Keperluan Bahan Bangunan Di
desa Pembataan Tanjung Mulai Januari 2003 - dst. Unit Produksi
SMKN 1 Bata Sangat Diperlukan Dan Mudah Dikerjakan Secara
Tradisional
Rencana usaha yang kita susun, hendaknya sudah terprogramsecara sistematis (punya tahapan-tahap- an operasional), dari tahap
awal hingga tahap pe- nyelesaian; Rencana usaha yang akan digarap
hendaknya dise- suaikan dengan pendanaan yang ada. Jangan sekali-
kali memaksakan diri dengan berbuat spekulasi. B. Membuat Rencana
Kerja Usaha Kecil Sejak usaha kecil didirikan, maka sejak itu pula perlu
disusun rencana kerja usaha, untuk menentukan : 1. Produk/jasa apa
yang akan dibuat atau dipasarkan/jual; 2. Berapa jumlah dana yang
diperlukan; 3. Berapa jumlah produk yang akan dibuat; 4. Berapa
karyawan atau tenaga kerja yang diperlukan dan; 5. Ke mana produk
itu akan dijual atau di pasarkan. Sasaran rencana kerja usaha kecil
hendaknya ha- rus menyangkut / memperhatikan : 1. Kelangsungan
hidup usaha; 2. Perolehan laba / keuntungan yang memadai; 3.
Penambahan modal dan kekayaan perusahaan; 4. Dapat memacu laju
pertumbuhan usaha; 5. Upaya untuk menampung dan memperluas
kesempatan kerja; 6. Upaya untuk memberikan pelayanan konsumen;
7. Sebagai upaya untuk mencapai sasaran lainnya yang lebih luas; 43
Bentuk-bentuk rencana kerja sekaligus merupakan tahapan-tahapan di
dalam menyusun rencana kerja, adalah sbb.: 1. Rencana Kerja Jangka
Panjang, adalah rencana yang dibuat untuk kurun waktu 5 s/d 25
tahun. Rencana jangka panjang ini berfungsi sebagai penunjuk arah
atau gambaran kegiatan ke depan, dalam artian akan di bawa ke mana
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
24/82
perusahaan ini nanti; 2. Rencana Kerja Jangka Pendek, adalah
rencana yang dibuat untuk kurun waktu maksimal 1 tahun. Rencana ini
biasanya berkenaan dengan rencana perolehan laba (profitabilitas),
rencana produksi, rencana peningkatan/ inovasi usaha, rencanapemasaran, budget (anggaran biaya), rencana
personalia/kekaryawanan dsb; 3. Rencana Anggaran, adalah sebuah
rencana kerja yang berfungsi sebagai alat kendali atau pengawasan
yang sangat efektif di dalam mengelola sebuah usaha. Renca- na
Anggaran ini terdiri dari : a. Anggaran penjualan; b. Anggaran promosi;
c. Anggaran distribusi; d. Anggaran produksi; e. Anggaran biaya
produksi; f. Anggaran pembelian; g. Anggaran biaya karyawan; h.
Anggaran biaya umum dan administrasi; i. Anggaran laba rugi; j.
Anggaran lainnya yang diperlukan. 44
4. Rencana Pemasaran, adalah sebuah rencana yang dibuat dalamrangka memasarkan produk/jasa kepa- da konsumen. Rencana
pemasaran bagi usaha kecil dikelompokkan menjadi tiga : a. Rencana
pemasaran bagi usaha kecil yang ber- gerak di bidang penjualan
barang eceran (toko, kios, warung, pedagang kaki lima dsb); b.
Rencana pemasaran bagi usaha kecil yang ber- gerak di bidang
produksi/industri barang (indus- tri rumah tangga, pabrik tahu, pabrik
jamu dsb); c. Rencana pemasaran bagi usaha kecil yang ber- gerak di
bidang jasa (tukang service jam, service radio/TV, bengkel sepeda
motor/sepeda, tukang jahit pakaian dsb); 5. Rencana Keuangan,
adalah suatu rencana yang di- tujukan untuk mengatur keadaan
keuangan, baik da- ri segi pemasukan/pendapatan maupun dari segi
pe- ngeluarannya. Rencana keuangan ini sering disebut Rencana
Pendapatan dan Belanja; 6. Rencana Produksi, adalah suatu rencana
untuk me- ngatur kegiatan produksi, baik mengenai jumlah- nya,
kualitasnya maupun waktu dan lama pelaksa- naannya; 7. Rencana
Organisasi dan Personalia, adalah suatu rencana yang berhubungan
dengan pengelolaan kar- yawan, administrasi kantor dan administrasi
usaha; C. Contoh Rencana Kerja Usaha Kecil Di bidang
Produksi/Pengolahan 45 CONTOH PEMBUATAN ABON DAGING
Abon daging merupakan hasil olahan dari daging yang dapat disimpan
lama (awet), rasanya enak, banyak di- gemari dan mudah cara
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
25/82
pembuatannya. Abon bisa dibuat dari bermacam-macam daging,
antara lain : daging sapi, kerbau, kambing, rusa, ayam, kelinci dan
bahkan dari ikanpun dapat dibuat abon. Oleh karena itu usaha
pembuat- an abon dapat dilakukan sebagai salah satu dari kegiatanusaha kecil. A. Bahan dan Peralatan 1. Bahan-bahan yang diperlukan :
NO. NAMA BAHAN BANYAKNYA 1. Daging 20 kg 2. Garam 10
senduk makan 3. Kelapa 2 biji 4. Gula merah 2 kg 5. Bawang merah
0,5 kg 6. Bawang putih 2,5 ons 7. Daun salam Secukupnya 8.
Ajinomoto Secukupnya 9. Kemiri halus 6-7 senduk makan 10. Laos
halus 1 ons 11. Minyak goreng 0,5 liter 2. Peralatan yang digunakan :
a. Alat penumbuk/penggiling bumbu/cobek; b. Parutan kelapa; c.
Pisau; 46
d. Kompor; e. Panci; f. Wajan/penggorengan dan; g. Baskom. B.Proses Pembuatan Abon 1. Daging sapi dibersihkan dari lemak dan
noda lainnya; 2. Kemudian daging dipotong-potong menjadi ukuran
yang lebih kecil; 3. Selanjutnya daging dimasukkan ke dalam panci
yang berisi air secukupnya dan di godog/rebus dengan me-
nambahkan daun salam dan laos hingga empuk/lunak; 4. Setelah
daging empuk/lunak, lalu diangkat dari kom- por dan didinginkan; 5.
Setelah dingin, daging ditumbuk pelan-pelan dan di- suwiri (dibelah-
belah kecil sesuai seratnya); 6. Buatlah campuran bumbu yang terdiri
dari : a. Bawang putih halus 6 senduk makan; b. Bawang merah halus
6 senduk makan; c. Garam 10 senduk makan; d. Santan kelapa kental
dari 2 biji kelapa; e. Kemiri halus 6-7 senduk makan; f. Laos halus 1
ons; g. Ajinomoto secukupnya. Bahan-bahan ini dicampur hingga
merata dengan cara diaduk-aduk. 7. Daging yang telah ditumbuk dan
disuwiri kemudian dimasukkan ke dalam adonan bumbu dan diaduk
hingga merata; 8. Daging yang telah tercampur rata dengan bumbu 47
digoreng dalam wajan dengan menggunakan minyak kelapa hingga
matang dan kering; 9. Setelah masak, daging adonan tersebut
diangkat dari kompor dan diperas untuk menghilangkan minyak.
Pengepresan dilakukan selagi daging masih panas sehingga lemak
yang masih cair dapat dikeluarkan. Sebab abon yang terlalu banyak
minyak tidak tahan lama, cepat tengik/racit/marat; 10. Setelah diperas,
abon didinginkan dan ditimbang ser- ta dibungkus sesuai dengan yang
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
26/82
diinginkan; 11. Abon daging siap untuk dipasarkan. Dari hasil
penimbangan abon daging diperkirakan sebanyak 20 kg. C. Kalkulasi
Biaya dan Keuntungan Usaha Pembuatan Abon Daging. 1. Biaya
pembuatan : a. Pembelian 20 kg daging sapi Rp 700.000,00 b.Pembelian 2 ons bawang putih Rp 3.000,00 c. Pembelian 0,5 kg
bawang merah Rp 3.000,00 d. Pembelian kemiri Rp 2.000,00 e.
Pembelian 2 kg gula merah Rp 5.000,00 f. Pembelian 2 biji kelapa Rp
6.000,00 g. Pembelian Ajinomoto Rp 1.000,00 h. Pembelian 2 liter
minyak tanah Rp 3.000,00 i. Pembelian minyak goreng 0,5 kg Rp
3.500,00 Jumlah biaya pembuatan Rp 726.500,00 48
2. Hasil Penjualan : Penjualan abon daging sebanyak 20 kg a Rp50.000,00 = Rp 1.000.000,00 3. Laba kotor : Hasil penjualan Rp
1.000.000,00 Biaya pembuatan Rp 726.500,00 Laba kotor Rp
273.500,00 49 DAFTAR KEPUSTAKAAN Ating Tedjasutisna, H. MBA,
Membuka Usaha Kecil, Armico Bandung, 1999; Aserani, S.Pd. Bahan
Pelajaran Ekonomi Tingkat II Se- mester 3, SMK Negeri 1 Tanjung,
2002; Budi Noegroho, Ir. dkk. Teknologi Pasca Panen dan Indus- tri
Rumah Tangga, Mahkota Jakarta 1991; Departemen Koperasi dan
PPK Kal-Sel. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun
1995 tentang Usaha Kecil, Banjarmasin, 1996; Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan RI. Kewiras- wastaan jilid I dan II,
Jakarta, 1982; Direktorat Penyuluhan dan Bimbingan Sosial, Materi
Penyuluhan Sosial Bagi Pekerja Sosial Masyara- kat, Depsos RI
jakarta, 1993; Pawit M. Yusup, MS. Pedoman Praktis Mencari Informa-
si, PT. Remaja Rosdakarya Bandung, 1997; Tom Gunadi, Ekonomi
dan Sistem Ekonomi Menurut Pan- casila dan UUD 45, Angkasa
bandung, 1995; 50
http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/
Aspek Lingkungan
Dalam setiap pelaksaan usaha, setiap perusahaan tidak akan pernah bisamelepaskan diri dari tanggung jawab lingkungan sekitarnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Beberapa aspek lingkungan yang perlu kita perhatikanadalah:
http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/ -
7/22/2019 struktur organisasi UKM
27/82
1. Aspek EkonomiAspek ekonomi merupakan faktor yang sangat penting. Jika aspek ekonomi sedangmembaik dan sektor rill yang sedang berjalan kondisinya baik, total
perekonomiaanya sedang booming, maka permintaan produk dan konsumsimasyarakat juga meningkat sehingaa di istilahkan kalau kita jualan apa saja bisalaku.
Ketika terjadi krisis global, hampir semua perekonomian di dunia menggalamipertumbuhan yang negatif, hanya indonesia cina dan india yang masih mencatatpertumbuhan positif di tahun 2009.
Ekspor indonesia diluar negeri menggalami pertumbuhan negatif karena negara-negara yang tadi mengimpor dari indonesia menggalami resisi.
1. Aspek Sosial BudayaPerhatian akan faktor sosial menjadi penting, hasil produk atau jasa kita, wajibmemperhatikan akan budaya masyarakat setempat. Setiap masyarakat memiliki cirikhas dan budaya yang berbeda-beda.
Selain itu, perusahaan juga bisa menjalankan progam corporate social resposibilityyakni menunjukan tanggung jawab pada lingkungan sekitar baik melaluisumbangsih untuk masyarakat maupun penggembangan komunitas.
1. Aspek PolitikPertumbuhan usaha akan tergantung juga pada suhu politik. Jika terjadi ketidak
stabilan politik maka permintaan akan produk akan menurunse hingga perusahaanjuga akan menggalami hambatan dalam menjual.
Selain kondisi politik secara makro, perlu diperhatikan juga kondisi regulasidisetiap bidang industri.
1. Aspek Lingkungan HidupBagi kebanyakan perusahaan terutama yang bersifat manufaktur dan
pertambangan, aspek lingkungan hidup menjadi sangat penting, berbagai lembaga
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
28/82
swadaya masyarakat juga berfungsi sebagai kontrol akan lingkungan seperti halnyagreen peace.
Aspek Hukum
Semua warga harus taat pada hukum yang berlaku dinegara dimana warga negaraberdomisili begitu juga setiap usahan yang didalam bentuk perusahaan. Setiapusaha yang berjalan tanpa adanya pencatatan atau pendaftaran secara hukum, akandianggap sebagai usaha ilegal dan akan dikenai sanksi jika terdeteksi dikemudianhari.
1. Bentuk Badan UsahaHal pertama yang harus dilakukan adalah bentuk badan usaha yang mau
dijalankan, dalam penentuan bentuk badan usaha, kita perlu mempertimbangkanhal-hal sebagai berikut:
1. Kepentingan pemegang saham2. Keterbatasan akan kewajiban pemegang saham3. Masa jangka panjang usaha
Adapaun bentuk-bentuk badan usaha adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan pribadi2. Perusahaan CV atau kerjasama Partnership3. Perusahaan Terbatas (PT)
Selain bentuk di atas, ada satu lagi bentuk badan usaha lainnya yakni perusahaanmilik pemerintah.
Khususnya untuk Perseroan Terbatas, ada pengaturannya di Undang-undangNomer 40 Tahun 2004 tentang Perseroan Terbatas beserta penjelasanya.
Bab I Ketentuan Umum
Bab II Pendirian, Anggaran Dasar dan Perubahan Anggaran Dasar,Daftar Perseroan dan Pengumuman.
Bab III Modal dan Saham
Bab IV Rencana Kerja, Laporan Tahunan dan Penggunaan Laba
Bab V Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Bab VI Rapat Umum Pemegang Saham
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
29/82
Bab VII Direksi dan Dewan Direksi
Bab VIII Penggabungan, Peleburan, Pengambilalihan dan Pemisahan
Bab IX Pemeriksaan terhadap Perseroan
Bab X Pembubaran, Likuidasi dan Berakhir Status Badan Hukum
Bab XI Biaya
Bab XII Ketentuan Lain-lain
Bab XIII Ketentuan Peralihan
Bab XIV Ketentuan Penutup
Setelah kita menetapkan akan badan usahan, selanjutnya kita wajib mempelajariakan UU ataupun peraturan berlaku di Industri masing-masing baik secara nasionalmaupun daerah.
Untuk Industri tertentu akan ada peraturan atau undang-undang tertentu yang wajibditaati, tingkatan peraturan yang berlaku bisa berbentuk Undang-undang maupunKeputusan Menteri Keuangan.
Dalam pengaturannya beberapa bidang di atur dalam bentuk Undang-undangseperti Undang-undang perbankan, ada juga Undang-undang Kehutanan. Selainregulasi yang wajib diikuti, biasanya untuk bidang tertentu ada badan khusus yangmengawasi kegiatan usaha kita, seperti bidang perbankan di bawah pengawasandan peraturan Bank Indonesia. Sedangkan untuk lembaga keuangan di bawah
pengawasan menteri keuangan.
Selain regulasi dalam industri, kita juga harus memperhatikan beberapa peraturanyang memiliki keterkaitan dengan bidang usaha terutama perizinan.
Pada dasarnya setiap usaha harus memiliki izin usaha sebagai berikut:
1. Surat izin Usaha Perdagangan2. Tanda Daftar Perusahaan3.Nomor Pokok Wajib Pajak
Sesudah berjalannya usaha, maka perusahaan perlu memperoleh izin dari instansiterkait seperti:
1. Perizinan dari departemen tenaga kerja, atas jumlah tenaga kerja.2. Perizinan pemda setempat.3. Pendaftaran jamsostek.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
30/82
4. Perpajakan.Setelah kelengkapan izin semuanya, perusahaan juga memerlukan adanya
pemebentukan anggaran dasar perusahaan yang disahkan oleh para pemegangsaham dan membentuk organ-organ organisasi seperti dewan direksi dan dewankomisaris untuk Perseroan Terbatas.
1. Anggaran Dasar PerusahaanDalam Aggaran Dasar Perusahaan akan mengatur mengenai hal-hal sebagai
berikut:
1. Tujuan Pemebentukan Organisasi2. Izin dan Industri bergeraknya Organisasi3. Fungsi-fungsi Organ seperti Dewan Direksi dan Dewan Komisaris4. Kewajiba, Hak dan Wewenang masing-masing organ organisasi5. Proses pemilihan dan pengunduran diri organ organisasi6. Proses Penggambilan Keputusan7. Proses Pelaksanaan Rapak Dewan Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang
Saham8. Proses Likuidasi Perusahaan
1. Pendaftaran Nama dan MerkSemua perusahaan diharuskan memiliki nama perusahaan, nama perusahaan iniharus didaftarkan ke departemen kehakiman untuk mendapatkan pengesahan.
Dalam pendaftaran, kita harus mencantumkan kategori industri apa yang akan kitagolongkan, dan dari situ kita akan melakukan registrasi dan menunggu waktutertentu untuk mendapatkan pengesahan, sampai tidak adanyha nama mendekatiatau sejenis yang melakukan klaim.
Begitu juga merk harus kita daftarkan sehingga tidak terjadi sengketa kemudian,menggigat belakangan ini banyak timbul sengketa merek di pengadilam karenaadanya pihak lain yang klaim akan kepemilikan terutama yang telah dikenal secarainternasional, tapi juga nama lokal yang mendekati kesamaan nama.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
31/82
Leave A Comment
SKB (bagian 6) aspek financial
Posted inUncategorizedon June 12, 2013 by shelmi
Aspek Financial
Untuk memulai maupun mengembangkan usaha, kita memerlukan modal baik darisumber internal maupun eksternal. Modal besar dan kecil tidak akan menjadihambatan, asal selama model bisnis kita menarik, investor pasti ingin berinvestasike proposal bisnis kita.
1. Sumber ModalKita bisa memperoleh modal dengan beberapa cara yakni
1. Meminjam kepada lembaga keuangan2. Mengajak investor lainnya.
1. Cara Perolehan DanaKita mesti mempersiapkan proposal studi kelayakan yang lengkap termaksudanggaran dan proyeksi keuangan, minimal sampai dengan jangka waktu menengah.Kreditor akan menganalisis kesehatan usaha dan kemampuan untukmengembalikan hutangnya. Sumber dana tidak ada yang gratis semakin beresikosebuah bisnis maka bunga yang dikenakan akan semakin tinggi.
1. BungaBiaya bunga merupakan biaya penting dalam investasi. Kreditur mendapatkankeuntungan dari bunga pinjaman namun perusahaan peminjam dana menanggung
beban bunga pinjaman. Bunga pinjaman yang tinggi akan membebankankeuntungan perusahaan bahka bisa merugikan perusahaan.
1. JaminanHampir semua pinjaman memerlukan jaminan. Dengan adanya jaminan, bank atau
keridut akan menilai jaminannya dan memberikan pinjaman. Bank melihatpinjamannya itu memiliki resiko dan agar meminimalkan resiko, jaminan dinilai
http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-akhir-aspek-lingkungam-dan-hukum/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-akhir-aspek-lingkungam-dan-hukum/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-akhir-aspek-lingkungam-dan-hukum/#respond -
7/22/2019 struktur organisasi UKM
32/82
harganya. Biasanya bank hanya memberikan nilai pinjaman maksimal 80% darinilai jaminan tersebut.
1. PerjanjianDalam pinjaman akan diatur beberapa hal sebagai berikut:
1. Jumlah dan tipe pinjaman2. Jangka waktu pinjaman3. Jaminan yang diberikan4. Bunga yang dikenakan5. Kewajiban dan hak pihak peminjam6.
Kewajiban dan hak pihak yang meminjamkan7. Keabsahan para pihak
8. Antisifasi kemungkinan sengketa para pihak9. Keadaan force majeure10.Pihak yang mewakili
Sedangkan untuk infestor, biasanya dibuatkan perjanjian join yang memuat hal-halberikut:
1. Usaha yang akan dijalankan2. Hak dan kewajiban para pihak3. Pembagian hasil4. Penyelesaian sengketa5. Cara penjualan saham dan pembelian saham6. Cara pembubaran7. Masa hidup perusahaan
1. Persiapan Investasi AwalDalam perencanan, kite perlu mempersiapkan hal berikut:
1. Asumsi kondisi makro perekonomian. Sebagaimana dibahas dalam babsebelumnya bahwa pasar dan pemasaran kita tidak bisa lepas dari kebijakanekonomi makro, sehingga kita perlu menggumpulkan data makro ekonomiseperti kurs rupiah dengan mata uang asing.
2. Analisa industri. Kita akan menelusuri pertumbuhan industri secarakeseluruhan dan implikasi makro terhadap industri.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
33/82
3. Proyeksi pasar. Kita akan menganalisa pasar yang menjadi target terkaitfaktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dan potensi
pertumbuhan pasar.4. Proyeksi pemsaran. Akan berisikan mengenai pangsa pasar, harga yang akan
diterapkan, wilayah pemasaran, cara distribusi produknya. Proyeksi atauangaran pemasaran ini harus bisa sejalan dengan ketiga proyeksisebelumnya.
5. Proyeksi atau kapasitas produksi. Setelah mengetahui jumlah pemasaranselanjutnya kita aklan menetapkan jumlah produksi yang diperlukan besertadengan bahan bakunya dan bahan variabelnya masing-masing dan jugavariasi produksi.
6. Anggaran biaya termaksud biaya investasi atau kapital expenditure,selanjutnya adalah biaya-biaya yang diperlukan termaksud juga investasitambahan yang diperlukan seperti pendirian pabrik atau pembelian alat
produksi baru karena kapasitas tidak mencukupi untuk menunjang penjualanyang di tetapkan.
7. Proyeksi laba atau rugi. Setelah semua data tersebut didapatkan, kita kanmendapatkan angka proyeksi keuntungan tahun berjalan.
8. Proyeksi neraca, ini akan menunjukan kepada kita menggenai posisiperusahaan dari segi aset, hutang dan modal yang dimiliki.
9. Proyeksi arus kas. Dalam proyeksi ini kita akan menentukan jumlah modaltambahn yang diperlukan atau tidak diperlukannya tambahn modal.
Setelah selesai dengan penggangaran maka tahap berikuitnya adalah melakukan
analisis terhadap berjalannya kelayakan usaha atau bisnis ini bagaimana akanmenjadi layak, jika layak maka dijalankan, jika tidak, perlu dipertimbangkankembali, misalnya:
1. Meninjau kembali pasar yang akan dimasuki2. Meninjau kembali pengeluaran biaya-biaya3. Alternatifnya adalah menaikan harga jual produk, jika biaya tidak bisa
dikurangi4. Meninjau kembali struktur industri lainnya.
1. Alat Analisi KelayakanUntuk menganalisis kelayakan aspek keuangan pengembangan usaha ada beberapaalat atau metode analisis keuangan yang mempunyai kelebihan dan kelemahan.Metode tersebut adalah.
1. Pengembalian investasi2.
Penyesuaian nilai sekarang3. Indeks keuntungan
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
34/82
4. Tingkat balikan interalPenjelasan metode analisis keuangan secara ringkas.
1. Metode pengembalian investasiMerupakan metode analisis kelayakan onvestasi dengan menjumlahkan semuiayang di hasilkan dalam jangka waktu tertentu di bandingkan dengan modal atauinvestasi awal. Metode ini menggunakan kreteria kelayakan sebagai berikut :
- Proyek dinyatakan layak jika mesa pemulihan modal onvestasi lebihpendek Dari usia ekonomis.
- Proyek dinyatakan tidak layak jika masa pemulihan modal investasi lebihlama di bandingkan usia ekonomisnya.
Kelebihannya :
- Mudah dalam penggunaan dan penghitungan
- Berguna untuk memilih proyek yang mempunyai masa pemulihantercepat.
- Masa pemulihan modal dapat digunakan untuk alat prediksi resiko
ketidakpastian pada masa mendatang.
Kelemahannya :
- Mengabaikan adanya perubahan nilai uang dari waktu ke waktu.
- Mengabaikan arus kas setelah periode pemulihan modal di capai.
- Mengabaikan nilai sisa proses.
1. Metode nilai sekarang (Net Present Value )Merupakan metode analisis keuangan yang memasukan faktor nilai waktu uangkarena nilai uang akan bertambah sejalan dengan jalannya waktu.
Kreteria kelayakan :
- Proyek dinilai layak jika net prisent value bernilai posotip
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
35/82
- Di nilai tidak layak dari aspek keuangan jika net prisent value bernilainegatip
Kelebihannya :
- Memperhitungkan nilai uang karna faktor waktu sehingga lebih realistikterhapat perubahan harga.
- Memperhitungkan arus kas selama usia ekonomis proyek.
- Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.
Kelemahannya :
- Lebih sulit dalam penggunaan perhitungan
- Derajat kelayakan selain di pengaruhi arus kas juga oleh faktor usia ekonomisproyek.
1. Profitability IndexIndex profitabilitas adalah rasio atau perbandingan antara jumlah nilai sekarangarus kas selama umur ekonimisnya dan pengeluaran awal proyek. Jumlah nilaisekaran g arus kas selama umur ekonomis hanaya memperhitungkan arus kas padatahun pertama hingga tahun terakhir, dan tidak termasuk pengeluaran awal.
1. Metode tingklat balikan internal ( internal read of retenIRR )Merupakan metode penilaian kelayakan proyek dengan menggunakan perluasanmetode nilai sekarang.
Kreteria kelayakan :
- Proyek di nilai layak jika IRR lebih besar dari presentase iaya modal atausesuai dengan presentase keuntungan yang di tetapkan investor.
- Proyek di nilai tidak layak jika IRR lebih kecil dari biaya modal atau lebihrendah dari tingkat keuntungan yang diinginkan investor.
Kelebihan :
- Sudah memperhitungkan nilai uang yang di sebabkan oleh faktor waktu.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
36/82
- Memperhitungkan usia ekonomis proyek.
- Memperhitungkan adanya nilai sisa proyek.
- Bank lebih mudah menentukan presentase tingkat suku bunga maksimumyang bisa di tutup proyek.
Kekurangannya :
- Lebih sulity dalam proses penghitungannya, namun dengan programkomputer, mnasalah kesulitan perhitungan ini bisa di atasi
1. Analisa rasio keuanganGuna menilai usaha kesehatan sebuah perusahan atau usaha, kita perlu menilairasio- rasio keuangan dan arus kas yang di gasilkan oleh usaha yang di
jalankannya. Rasio- rasio tersebut di kelompokan ke dalam :
PENILAIAN LIKUIDITAS
1. Rasio likuiditasPenilaian likuiditas adalah mengukur kemampuan pengusaha, perorangan atau
badan dalam menghadapi hutang jangka pendek dari harta atau aktiva jangka
pedek.
1. Inventory trun over dan sales trunoverRumusan ini digunakan untuk mengukur perputaran barang.
1. Acid tes ratioPengukuran ini dilakukan dengan menghitung aktiva lancar diluar persediaan yang
bisa digunakan untukj membayar hutang jangka pendek yang akan jatuh tempo.
PENILAIAN PROFITABILITAS
Penilaian prifitabilitas adalah penilaian tentang ukuran kemampuan perusahaanperorangan atau badan untuk menghasilkan laba dengan memperhatikan modalyang di gunakan.
Ada tiga metode yang sering di gunakan dalam menganalisa profitabilitas yaitu :
1. ROE ( RETUN ON EQUITY )
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
37/82
Adalah perbandingan antara laba bersih dengan modal sendiri.
1. ROI ( RETURN ON INVESTMENT )Adalah pembanding antara bersih dan bunga pinjaman dengan modal sendiri danmodal pinjaman.
1. ROA ( RETURN ON ASSET )Adalah perbandingan antara laba bersih dengan total altiva yang ada di neraca.
PENILAIAN SOLVABILITAS
Penilaian solvabilitas adalah pengukuran kemampuan perusahaan baik peroranganatau badan untuk mebayar hutanghutangnya baik hutang jangka pendek maupunhutang jangka panjang.
PENILAI ACID TEST
Acid test ratio (ATR ) merupakan kemampuan perushaan dalam membayar hutanglancar. Rasio keuanga n ini umumnya di pergunakan pada perusahaan supplier atau
perdangangan atau industri yang jumlah hutang jangka panjangnya kecil.
PENILAIAN LEVERAGE
Rasio ini dipakai untuk mengukur kemampuan atau ketahanan perusahaan terhadaphutang yang di peroleh dengan membagi total hutang perusahaan dengan totalmodal perusahaan.
EBITDA ( EARNING BEFORE INTEREST, TAX, DEPRECIATION, ANDAMORTIZATION )
Pada laba rugi perusahaan tidak bisa mencerminkan kondisi sebenarnya, karnapemberlakuan metode menyusutan dan amortisasi sebagai komponen biaya banyakjenisnya dan juga umur ekonomis barang modal dapat di perlambat atau dipercepat yang mengakibatkan besaran biaya penyusutan berbeda. Karena itu paraanalis bisnis menggunakan ebitda sebagai salah satu pengganti analisa laporan labarugi.
INTEREST COVERAGE RATIO on EBITDA
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
38/82
Interet coverage ratio adalah perbandingan ebitda dengan interet expenses. Rasioini merupakan analisa terhadap kemamopuan perusahaan dalam pembayaran bungadan hutan. Besar nilai rasio yang layak berbeda setiap negara, tergantung besar
bunga yang berikan. Untuk indonesia pada kondisi normal nilai rasio yang layak
minimal 2 hingga 3 kali.
1. AKUISISI BISNIS BARUDalam penyusunan anggaran di atas lebih kebentuk usaha baru dan usaha yangakan di jalankan, sedangkan dalam pembelian atau akuisisi perusahaan baru, makakita perlu melakukan proyeksi laporan keuangan ke depan. Khusus untuk penilai
perusahaan yang sedang berjalan bisa di tempuh dengan beberapa metode sepertidi bawah ini :
Discounted cash flow
Dalam sebuah investasi kita pasti mengharapkan adanya return atau pengembalianhasil dari yang kita investasikan.
Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam discounted chas flow ini :
1. Usahanya akan berjalan terus menerus sehingga chas flow yang kita analisabiasanya cukup panjang kurang lebih 10 tahun.2. Firn valuation
Yang biasanya di sebutkan dengan free chas flows to the firn dijalankan denganmenilai keseluruhan bisnis perusahaan baik aset maupun pertumbuhan asetnya.
1. Equity valuation, dimana free chas flow to equity yakini arus kasnya setelahpembayaran hutang dan keperluan investasi yang di kenal dengan sebutanfree chas flow to equity.
Relative valuation
Dalam penilaian perusahaan, kita juga bisa melakukan perbandingan denganperusahaan sejenis atau usaha sejenis yang ada di pasar, yakini dengan melihat
retrun dan hasil yang di hasilkan. Biasanya di lakukan pengelompokan sebelum dilakukan perbandimngan sebagai berikit ini :
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
39/82
1. Direct comparisonMebandingkan langsung dengan perusahaan sejenis atau yang paling mendekati,
bisa hanya satu perusahaan atau dua perusahaan.
1. Peer group averageMembandingkannya dengan satu kelompok perusahaan yang ada di pasar dan di
paki rata- ata industri nya untuk di jadikan rujukan.
1. Peer group average adjusted for differencesBeberapa analis juga melakukan pengelompokan seperti ratarata dalamkelompok industri dengan dilakukannya penyesuaian mengingat adanya
perusahaan yang berada di atas atau di bawah range yang tidak sesuai denganindustri total.
Ada beberapa keuntungan dengan mengaku sisi usaha yang telah berjalan bagaiinbestor dari pada ,enjalankan usha yang abru sama sekali yakini :
1. Usaha telah berjalan dengan perijinan yan g telah ada2. Sumber daya manusia.3. Suplayer dan konsumen yang ada.4. Pengembakian hasil yang lebih cepat.5. Mendapatkan modal tambahan.
Akan tetapi dalam kenyataannya kita juga harus berhatihati dengan pembelianperushaan berjalan karna dalam perudahaan berjalan biasanya ada halhal yangtersembunyi yang tidak di ketahui sampai kita membelinya seperti :
1. Kemungkinan adanya contingent liabilities2. Masalah karyawan dan budaya kerja yang tidak kondusip3. Adanya kasus dalam pengadilain yang harus di selesaikan.
-
7/22/2019 struktur organisasi UKM
40/82
Leave A Comment
SKB (bagian 5) aspek tehnik dan produksi
Posted inUncategorizedon June 12, 2013 by shelmi
Aspek Teknik dan Produksi
Analisi aspek teknik dan produksi bertujuan untuk menentukan bentuk teknologiyang akan dipakai dengan desain produk yang mau dipasarakan, kebutuhan
investasi fisik baik itu mesin, lokasi, kendaraan maupun lainnya. Pada dasarnyaaspek ini dapat dibagi kedalam tiga bagian utama, yakni:
1. Penentuan produk yang akan diproduksi dan bagaimana memproduksinya2. Lokasi produksi yang akan digunakan dan layout3. Hambatan-hambatan yang perlu diperhatikan dalam menjalankan produksi
1. Penentuan produk dan proses produksiRancangan produk adalah suatu proses yang melibatkan semua bagian di
perusahaan, karena produk itu akan dipasarkan kekonsumen dan jugamempengaruhi harga dan biaya produksi. Dengan produk yang sudah disetujui danmau diluncurkan, akan ditentukan keperluan material perunit, harga material
perunit, kapasitas sumber daya manusia yang diperlukan, cara penjualan, harga dankeuntungan yang akan didapat.
1. Lokasi produksi yang digunakan dan layoutPenentuan lokasi merupakan hal yang sangat penting untuk diprtimbangkandengan baik dan mendalam dengan memperhatikan sumber daya yang mau dipakai
baik sumber daya bahan baku, sumber daya manusia, transfortasi, dampak terhadaplingkungan sekitar, dan lainnya.
Begitu juga untuk produk jasa, penentuan lokasi sangat penting sehingamenjadikannya sebagai salah satu P yakni Physical apperance. Penentuan lokasi
perusahaan didasarkan atas pertimbagan berikut:
1. Dekat dengan sumber bahan baku yang akan diproduksi2. Dekat dengan sumber daya manusia3. Dekat dengan tarnsfortasi
http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/#respondhttp://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-5-aspek-tehnik-dan-produksi/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-5-aspek-tehnik-dan-produksi/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/category/uncategorized/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-5-aspek-tehnik-dan-produksi/http://shelmi.wordpress.com/2013/06/12/skb-bagian-6-aspek-financial/#respond -
7/22/2019 struktur organisasi UKM
41/82
4. Lokasi sebagaimana ditetapkan oleh pemerintah5. Insentif pajak6. Harga properti7. Biaya tenaga kerja8.
Sumber permintaan produk1. Site analysis
Perlu pengkajian yang sangat mendalam sebelum mebangun sebuah pabrik atauperusahaan, karena harus selalu difikirkan jangka panjang dan dampaknya secaraluas. Kadang-kadang kita lupa akan hal yang kecil tapi berakibat fatal. Jika
perusahaan mendirikan pabrik di sebuah daerah, akan tetapi didaerah tersebutbelum tersedia transfortasi untuk karyawannya, akibatnya karyawan seringterlambat masuk kerja akan tetapi pulang selalu tepat waktu karena tidak adanyakendaraan umum, akibatnya perusahaan harus menyediakan kendaraan
pengangkut.
1. Pengunaan tanah untuk produksi dan penunjangDalam setiap pembangunan alat produksi perlu diperhatikan akan pembangunanuntuk minimal 5 tahun kedepan,bagaimana dengan dampak lingkungan terhadaplimbah, bagaimana dengan keadaan lingkungan kerja yang menyenangkan,sirkulasi udara yang baik, tempat pembuangan, tempat istirahat, tempat makansiang, tempat ibadah dan lainnya.
Disain yang baik, termasuk dalamnya mempertimbangkan akan
1. Fasilitas utama seperti pabrik, gudang dan kantor2. Fasilitas penunjang seperti
1. Tempat istirahat karyawan2. Tempat beribadah3. Tempat makan siang karyawan4. Transfortasi untuk karyawan5. Tempat parkir6. Fasilitas pembuangan limbah7. Tempat kesehatan karyawan8. Fasilitas tambahan lainnya seperti penginapan karyawan9. Tata letak (layout) pabrik dan proses produksi
Tata letak menjadi penting karena jika memunculkan hambatan dan bisameningkatkan biaya produksi, menjadikan penghamburan sumber daya yang sia-sia, tata letak yang ada, penumpukan produk-produk, serta menghambat produksimaka perlu dilakukan pembenahan tata letak. Layout dapat diatur berdasarkankriteria berikut:
1.