hulu kakao

24
BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Lata r Be lakan g Bi ji ka kao Indonesia me nj adi salah satu komoditi perdagangan ya ng me ng ha si lk an de vi sa ba gi nega ra. Se lain it u, ka ka o Indo ne si a juga mempu nyai keunggula n yaitu mempunyai titik leleh tingg i, menga ndun g lemak coklat dan dapat menghasilkan bubuk kakao dengan mutu yang baik. Mutu produk akhir kakao, seperti aspek fisik, cita rasa, kebersihan serta aspek keseragaman sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses  produksinya. Pada proses ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao dan pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat. Mutu bi ji kaka o juga me nj adi bahan pe rhat ian ol eh kons umen, di ka ren akan bi ji kakao di gunaka n seb agai bahan ba ku ma kanan at au minuman. Produksi biji kakao Indonesia secara signifikan terus meningkat, namun mutu yang dihasilkan sangat rendah dan beragam. Keberagaman mutu biji kakao Indonesia di sebabkan oleh bebe rap a fakt or , sep ert i mi ni mnya saran a  pengolahan, lemahnya pengaasan mutu pada seluruh tahapan proses  pengolahan biji kakao rakyat, serta pengelolaan biji kakao yang masih tradisional !"#$ biji kakao produksi nasional tidak difermentasi%. Biji kakao kering yang dihasilkan di Indonesia secara keseluruhan masih di kelola oleh pa ra petan i tra disional. Permasalahan pe ngolahan ka kao di ti ng ka t pe tani ad al ah ku ra ng nya pe ng et ah ua n te rhadap te kn ol og i  pengolahan biji kakao dan belum adanya satu prosedur baku guna men gha silk an bij i kak ao ker ing yan g ber kua lita s. &al ini lah yan g aga k mempersulit dalam pengendalian mutu biji kakao. &asil biji kakao kering  petani mas ih memiliki mutu rendah, seperti keasaman tinggi, flavornya pahit dan sepat, kadar biji slaty !biji kakao yang tidak  te rfer me ntasi% , ko to ran da n bi ji be rkecamba h masi h ti ng gi , ad anya kon tamina si sera ngg a, jamur dan mit oto ksi n, ada nya bau abn ormal sert a uku ran bij i yan g tidak sera gam sehing ga meny eba bka n bij i kakao yan g dihasilkan belum memenuhi standar S'I biji kakao !(a hyudi, )*""%.

Upload: tasnim-anifah

Post on 11-Feb-2018

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 1/24

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Biji kakao Indonesia menjadi salah satu komoditi perdagangan yang

menghasilkan devisa bagi negara. Selain itu, kakao Indonesia juga

mempunyai keunggulan yaitu mempunyai titik leleh tinggi, mengandung

lemak coklat dan dapat menghasilkan bubuk kakao dengan mutu yang baik.

Mutu produk akhir kakao, seperti aspek fisik, cita rasa, kebersihan serta aspek 

keseragaman sangat ditentukan oleh perlakuan pada setiap tahapan proses

 produksinya. Pada proses ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao

dan pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan

sepat. Mutu biji kakao juga menjadi bahan perhatian oleh konsumen,

dikarenakan biji kakao digunakan sebagai bahan baku makanan atau

minuman.

Produksi biji kakao Indonesia secara signifikan terus meningkat, namun mutu

yang dihasilkan sangat rendah dan beragam. Keberagaman mutu biji kakao

Indonesia disebabkan oleh beberapa faktor, seperti minimnya sarana

 pengolahan, lemahnya pengaasan mutu pada seluruh tahapan proses

 pengolahan biji kakao rakyat, serta pengelolaan biji kakao yang masih

tradisional !"#$ biji kakao produksi nasional tidak difermentasi%.

Biji kakao kering yang dihasilkan di Indonesia secara keseluruhan masih

dikelola oleh para petani tradisional. Permasalahan pengolahan kakao

ditingkat petani adalah kurangnya pengetahuan terhadap teknologi

 pengolahan biji kakao dan belum adanya satu prosedur baku guna

menghasilkan biji kakao kering yang berkualitas. &al inilah yang agak 

mempersulit dalam pengendalian mutu biji kakao. &asil biji kakao kering

 petani masih memiliki mutu rendah, seperti keasaman tinggi, flavornya pahit

dan sepat, kadar biji slaty !biji kakao yang tidak  

terfermentasi%, kotoran dan biji berkecambah masih tinggi, adanya

kontaminasi serangga, jamur dan mitotoksin, adanya bau abnormal serta

ukuran biji yang tidak seragam sehingga menyebabkan biji kakao yang

dihasilkan belum memenuhi standar S'I biji kakao !(ahyudi, )*""%.

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 2/24

Berbeda dengan kakao hasil olahan pabrik atau perusahaan tertentu, hasilnya

akan lebih baik dari pada olahan rakyat karena pada dasarnya pabrik telah

memiliki dan mempelajari teknologi pengolahan kakao dan berusaha

menyesuaikan dengan standar yang ada pada S'I. 'amun, tidak semua

 pabrik bisa mengolah kakao )++$ baik dan sesuai standar dengan adanya

 pengaruh lingkungan maupun internal dari pabrik itu sendiri. leh karena itu,

 praktikum ini dilaksanakan untuk membandingkan kakao rakyat dan kakao

 pabrik dengan standar yang ada pada S'I.

1.2 Tujuan Praktikum

•Menentukan mutu biji kakao berdasarkan S'I -- / -++"

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 3/24

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kakao

Kakao merupakan satu0satunya di antara -- jenis marga 1heobroma, suku

Stercul iaceae yang diusahakan secara komersial. Menurut 1jitrosoepomo

!)*""% klasifikasi tanaman ini sebagai berikut 2

3ivisi 2 Spermatophyta 

4nak divisi 2 Angioospermae 

Kelas 2 Dicotyledoneae 

4nak kelas 2 Dialypetalae 

Bangsa 2 Malvales 

Suku 2 Sterculiaceae Marga 2 Theobroma 

5enis 2 Theobroma cacao L 

1anaman kakao dapat digambarkan sebagai pohon yang tingginya antara 60)#

m. Sedangkan sifat pertumbuhannya dimorphous, yang berarti ada dua bentuk 

cabang !4bdoellah, -++6%.

Biji kakao termasuk tanaman kalflori yang artinya bunga dan buah tumbuh

 pada batang dan cabang tanaman. 3alam setiap buah, terdapat sekitar -+0#+

 butir biji yang tersusun dalam lima baris dan menyatu pada bagian poros

 buah. Biji dibungkus oleh daging buah atau pulp yang berarna putih dan

rasanya manis. Pulp tersebut mengandung 7at penghambat viabilitas benih

!Susanto, )**6%. Biji kakao yang dikeluarkan dari buahnya tanpa disimpan

dengan baik akan berkecambah dalam aktu / 6 hari dan dalam keadaan

normal biji akan kehilangan daya tumbuhnya setelah )+ / )#. Biji kakao juga

tidak memiliki masa dorman, meskipun daging buahnya mengandung 7at

 penghambat perkecambahan. (arna buah kakao sangat beragam, tetapi pada

dasarnya hanya ada dua macam arna. Buah yang ketika muda berarna

hijau agak putih jika sudah masak akan berarna kuning. Sementara itu, buah

yang ketika muda berarna merah, setelah masak berarna jingga !orange%.

Kulit buah memiliki )+ alur dalam dan dangkal yang letaknya berselang0

seling. Kulit buahnya tebal tetapi lunak dan permukaanya kasar. Sebaliknya,

 pada tipe forasero, permukaan kulit buah pada umumnya halus !rata%,

kulitnya tipis dan keras. Buah akan masak setelah berumur enam bulan. Pada

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 4/24

saat itu ukurannya beragam, dari panjang )+ hingga + cm, bergantung pada

kultivar dan faktor0faktor lingkungan selama perkembangan buah.

3alam habitat yang baik tanaman kakao akan tumbuh tinggi dan memiliki

 batang yang sedang tetapi bunga dan buahnya sedikit. 5orket adalah nama

ilmiah dari tempat percabangan, jadi setiap jorket ditumbuhi / 8 cabang

yang arah pertumbuhanya condong ke samping membentuk sudut + / 8++

dengan arah hori7ontal. 9abang0cabang itu disebut dengan cabang primer 

!cabang plagiotrop%. Pada cabang primer tersebut kemudian tumbuh cabang0

cabang lateral (fan) sehingga tanaman membentuk tajuk yang rimbun.

Bentuk helai daun bulat memanjang, ujung daun meruncing, pangkal daunmeruncing dan susunan tulang daun menyirip serta menonjol kepermukaan

 baah helai daun. Salah satu sifat khusus daun kakao yaitu adanya dua

 persendian yang terletak di pangkal dan ujung tangkai daun. 3engan

 persendian daun mampu membuat gerakan untuk menyesuaikan dengan arah

datangnya sinar matahari. Pada tunas ortotrop, tangkai daunya panjang, yaitu

:,# / )+ cm sedangkan pada tunas plagiotrop panjang tangkai daunya hanya

sekitar -,# cm.

Perkembangan akar pohon cokelat berbeda0beda sesuai dengan keadaan

tanahnya. Pada tanah air tanahnya tinggi terutama pada lereng0lereng gunung,

akar tunggangnya akan tumbuh panjang dan akar0akar lateral menembus

sangat dalam ke tanah. Sebaliknya, pada tanah liat yang air tanahnya tinggi

untuk aktu yang lama dalam tiap tahunnya , akar tunggang akan tumbuh

tidak begitu dalam sedang akar lateral berkembang dekat tanah. 1ebal 7ona

 perakaran yang baik antara + 0#+ cm dalam tanah. Pada tanah ringan akar 

tunggang akan dapat mencapai beberapa meter panjangnya, kalau pada tanah

yang sangat liat akar tunggang akan lebih pendek dan akar lateral lebih

meluas dan banyak.

Bunga kakao sepanjang tahun akan dapat terlihat. 1umbuhnya mengelompok 

dan menempel pada batang atau pada cabang0cabang. Perlu diketahui kalau

kakao ini bersifat culiflorous yang artinya bunga0bunga dan buah berkembang

melekat pada batang atau pun cabang0cabang. Bunga kakao berarna putih,

ungu, atau kemerahan. (arna yang kuat terdapat pada benang sari dan daun

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 5/24

mahkota. 1angkai bunga kecil tetapi panjang !) / ),# cm%. 3aun mahkota

 panjangnya 8 / " mm, terdiri atas dua bagian. Bunga kakao disusun oleh #

daun kelopak yang bebas satu sama lain, # daun mahkota, )+ tangkai sari

yang tersusun dalam - lingkaran dan masing0masing terdiri dari # tangkai sari

tetapi hnaya ) lingkaran yang fertil, dan # daun buah yang bersatu !Susanto,

)**6%

2.2 Pengolahan Kakao

Proses pengolahan buah kakao menentukan mutu produk akhir kakao, karena

dalam proses ini terjadi pembentukan calon citarasa khas kakao dan

 pengurangan cita rasa yang tidak dikehendaki, misalnya rasa pahit dan sepat.

• Pemeraman Bua.

Pemeraman buah bertujuan, memperoleh keseragaman kematangan buah

serta memudahkan pengeluaran biji dari buah kakao. Buah dimasukan

kedalam keranjang rotan atau sejenisnya disimpan ditempat yang bersih

dengan alas daun / daunan dan permukaan tumpukan ditutup dengan daun.

Pemeraman dilakukan ditempat yang teduh, serta lamanya sekitar #0: hari

!maksimum : hari%.• Peme!aan Bua

Pemecahan atau pembelahan buah kakao dimaksudkan untuk mendapatkan

 biji kakao, pemecahan buah kakao harus dilakukan secara hati0hati, agar 

tidak melukai atau merusak biji kakao. Pemecahan buah kakao dapat

menggunakan pemukul kayu atau memukulkan buah satu dengan buah

lainnya, harus dihindari kontak langsung biji kakao dengan benda / benda

logam, karena dapat menyebabkan arna biji kakao menjadi kelabu. Biji

kakao dikeluarkan lalu dimasukan dalam ember plastik atau adah lain

yang bersih, sedang empulur yang melekat pada biji dibuang.

• "ermenta#i

;ermentasi dimaksudkan untuk memudahkan melepas 7at lendir dari

 permukaan kulit biji dan menghasilkan biji dengan mutu dan aroma yang

 baik, selain itu menghasilkan biji yang tahan terhadap hama dan jamur,

selama penyimpanan dan menghasilkan biji dengan arna yang cerah dan

 bersih. (adah<alat fermentasi yang dibutuhkan yaitu kotak fermentasi

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 6/24

terbuat dari lembaran papan atau berupa, keranjang bamboo<daun

 pisang<karung goni.

• Peren$aman $an Pen!u!ian.

1ujuan perendaman dan pencucian adalah menghentikan proses fermentasi

dan memperbaiki kenampakan biji. Sebelum pencucian dilakukan

 perendaman = jam untuk meningkatkan jumlah biji bulat dengan

kenampakan menarik dan arna coklat cerah. Pencucian dapat dilakukan

secara manual !dengan tangan% atau menggunakan mesin pencuci.

Pencucian yang terlalu bersih sehingga selaput lendirnya hilang sama

sekali, selain menyebabkan kehilangan berat juga membuat kulit biji

menjadi rapuh dan mudah terkelupas. >munya biji kakao yang dicuci

adalah jenis edel sedangkan jenis bulk tergantung pada permintaan pasar.

• Pengeringan

Pelaksanaan pengeringan dapat dilakukan dengan menjemur, memakai

mesin pengering atau kombinasi keduanya. Pada proses pengeringan

terjadi sedikit fermentasi lanjutan dan kandungan air menurun dari ##0 8+

$ menjadi 80: $, selain itu terjadi pula perubahan0perubahan kimia untuk 

menyempurnakan pembentukan aroma dan arna yang baik. Suhu

 pengeringan sebaiknya antara ##088 ?c dan aktu yang dibutuhkan bila

memakai mesin pengering antara -+0-# jam, sedang bila dijemur aktu

yang dibutuhkan = : hari apabila cuaca baik, tetapi apabila banyak hujan

 penjemuran = 6 minggu. Bila biji kurang kering pada kandungan air diatas

"$ biji mudah ditumbuhi jamur.

• Sorta#i Biji.

Sortasi Biji Kakao Kering dimaksudkan untuk memisahkan antara biji baik dan cacat berupa biji pecah, kotoran atau benda asing lainya seperti batu,

kulit dan daun0daunan. Sortasi dilakukan setelah )0- hari dikeringkan agar 

kadar air seimbang, sehingga biji tidak terlalu rapuh dan tidak mudah

rusak, sortasi dilakukan dengan menggunakan ayakan yang dapat

memisahkan biji kakao dengan kotoran0kotoran.

• Pengema#an $an Pen%im&anan Biji

Biji kakao dikemas dengan baik didalam adah bersih dan kuat, biasanya

menggunakan karung goni dan tidak dianjurkan menggunakan karung

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 7/24

 plastik. Biji kakao tidak disimpan dalam satu tempat dengan produk 

 pertanian lainnya yang berbau keras, karena biji kakao dapat menyerap

 bau0bauan tersebut. Biji kakao jangan disimpan di atas para0para dapur 

karena dapat mengakibatkan biji kakao berbau asap. Biji kakao disimpan

dalam ruangan, dengan kelembaban tidak melebihi :# $ ventilasi cukup

dan bersih. 4ntara lantai dan adah biji kakao diberi jarak = " 9m dan

 jarak dari dinding = 8+ cm, biji kakao dapat disimpan = bulan

!Sastrosayono, -++#%.

2.' S'I Kakao

Biji kakao digolongkan menurut jenis tanaman, jenis mutu dan ukuran berat

 bijinya. Menurut jenis tanaman, biji kakao digolongkan ke dalam jenis mulia

! Fine cocoa<;% dan jenis lindak ! Bul cocoa<B%. Biji kakao mulia adalah biji

kakao yang berasal dari tanaman kakao jenis criollo dan trinitario serta hasil

 persilangannya, sedangkan biji kakao lindak berasal dari tanaman kakao jenis

forastero. Menurut jenis mutunya, biji kakao digolongkan ke dalam jenis

mutu yaitu 2 mutu I, mutu II dan mutu III.

Menurut ukuran berat bijinya yang dinyatakan dalam jumlah biji per )++

gram contoh, biji kakao digolongkan dalam # golongan ukuran dengan

 penandaan 2

44 @ maksimum "# biji per )++ gram

4 @ "80)++ biji per )++ gram

B @ )+)0))+ biji per )++ gram

9 @ )))0)-+ biji per )++ gram

S @ A )-+ biji per )++ gramSyarat mutu umum biji kakao dapat dilihat pada 1abel ) dan syarat mutu

khusus biji kakao dapat dilihat pada 1abel -.

1abel ). Persyaratan umum mutu biji kakao

 'o

.

5enis uji Satuan Persyaratan

).

-.

.

Serangga hidup

Kadar air 

Biji berbau asap dan atau

0

$ fraksi

massa

1idak ada

Maks :,#

1idak ada

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 8/24

6. berbau asing

Kadar benda asing

0

0

1idak ada

1abel -. Persyaratan khusus mutu biji kakao

Kakao

mulia

Kakao

lindak 

Biji berjamur 

maksimum

!$biji<biji%

Biji slaty

Maksimum

!$biji<biji%

I ;

II ;

III ;

I B

II B

III B

-

6

6

"

-+

Biji berserangga

maksimum

!$biji<biji%

Kotoran

maksimum

!$biji<biji%

Biji berkecambah

maksimum

!$biji<biji%)

-

-

),#

-

-

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 9/24

BAB '. (ET)D)L)*I P+AKTIKU(

.) Alat $an Baan

.).) 4lat

). 'eraca analitik 

-. Botol timbang

. Pisau

6. Kaca arloji

#. ven

8. ksikator 

:. Penjepit botol timbang

.).- Bahan

). Kakao puslit

-. Kakao Cakyat

. 1issue

6. Kertas label

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 10/24

Kakao

Pembelahan menjadi dua

'.2 Skema Kerja

.-.) Penentuan adanya serangga hidup atau benda asing

!ambar "#$ Diagram alir penentuan bi%i berseragga atau

benda asing 

Pengamatan terhadap serangga atau benda

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 11/24

Kakao

Pengecilan ukuran < 5mm

Peletakan kakao ke dalam botol timbang (b gram)

Penimbanga (a gram) Penimbangan 10

Pengovenan 16 jam pada suhu

Kakao

Pengamatan organoleptik aroma

.-.- Penentuan kadar air  

!ambar "#& Diagram alir penentuan adar air 

.-. Penentuan adanya biji berbau asap abnormal atau berbau asing

lainnya

!ambar "#" Diagram alir penentuan bi%i berbau abnormal 

Pengovenan

ksikator )#D

Botol timbang

Penimbangan berat bahan setelah pengovenan !c gram%

ksikator   )#D

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 12/24

1000g Kakao

Pemisahan antara kotoran dan biji kakao

Kakao 100g

Penghitungan biji

.-.6 Penentuan kadar kotoran

!ambar "#' Diagram alir penentuan adar otoran

.-.# Penentuan jumlah biji kakao per seratus gram

!ambar "#$ Diagram alir penentuan %umlah bi%i aao

Penimbangan masing0masing kotoran

Penghitungankadar kotoran

Penentuan golongan menurut S'I kakao

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 13/24

Kakao 300 biji

Pemotongan

Pengamatan biji berkapang biji tidak

ter!ermentasi"biji slat# biji berserangga dan biji

berkecambah

Perhitungan biji cacat dalam satuan biji"biji

.-.8 Penentuan kadar biji cacat pada kakao !biji berjamur, biji slaty, biji

 berserangga, biji berkecambah%

!ambar "#$ Diagram alir penentuan adar bi%i cacat 

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 14/24

BAB ,. HASIL PEN*A(ATAN DAN HASIL PE+HITUN*AN

6.) Ha#il Pengamatan

1abel 6.) Mutu biji kakao

Pengamatan5enis Kakao

Kakao Cakyat Kakao puslit

Serangga hidup 4da 4da

Benda asing 4da 4da

Biji berbau asap abnormal 0 0

Biji berbau asing 0 0

Plasenta -,- g<)+++ g 0

Biji dempet "+,+- g <)+++ g 6,-" g< )+++g

Pecahan biji -*",)" g <)+++ g 0

Pecahan kulit :6,88 g <)+++ g 6,)*g <)+++g

Biji pipih -",6) g<)+++g ))),)6 g<)+++g

Canting 0 0

5umblah biji per seratus

gram))* biji )+) biji

Biji berjamur biji<++ biji :8 biji<++ biji

Biji slaty )- biji<++ biji 0

Biji berserangga 6+ biji<++ biji 6 biji<++ biji

Biji berkecambah - biji<++ biji 0

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 15/24

1abel 6.- Kadar air biji kakao

Sam&el

     U     l    a    n    g    a    nBerat -otol tim-ang

a gr/

Berat

-aan0-otol

tim-ang

- gram/

Berat -aan

aal ! gr/

Biji

kakao

 puslit

) + )6,:* #,+)

- *,"- )6,"8 #,+6

Bijikakao

rakyat

) *,8# )6,86 6,**

-)),#+ )8,#) #,+)

Berat -aan0-otol

tim-ang akir gr/

Berat -aan

akir gr/

Berat air gr/

)6,#6 6,:8 +,-#

)6,86 6,"- +,--

)6,6- 6,:: +,--

)8,-" 6,:" +,-

,.2 &asil Perhitungan

1abel 6. Perhitungan kadar air kakao

Parameter 

Basis basah

!$ atau g<)++g%

Basis kering

!$ atau g<)++g%

k. puslit k. rakyat k. puslit k. rakyat

>langan ) 6.** 6.6+ #.-# 6.8)

>langan - 6.# 6.#* 6.#8 6.")

Cata0rata 6.8: 6.6* 6.* 6.:+

S3 +.6# 6.# +.6" +.6+

CS3 *.8* *.8" *.*# ".#)

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 16/24

BAB . PE(BAHASAN

.1 Skema kerja $an 3ung#i &erlakuan

.1.1Penentuan adanya serangga atau benda asing

Penentuan adanya serangga atau benda asing dengan menggunakan kakao yang

melalui cara pembelahan menjadi dua bagian. Kemudian dilakukan pengamatan

terhadap adanya serangga atau benda asing dalam biji kakao.

.1.2Penentuan kadar air 

4nalisis kadar air pada biji kakao pertama0tama dilakukan pengovenan botol

timbang selama )# menit yang bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang

 pada pori0pori botong timbang yang dapat mempengaruhi berat sampel saat

 penimbangan. Kemudian botol timbang di dinginkan dalam esikator selama )#

menit yang berfungsi untuk menstabilkan C&. Selanjutnya botol timbang di

timbang ! a gram %. Kemudian kakao dilakukan pengecilan kurang dari #mm dan

dilakukan penimbangan. Kakao yang telah dilakukan penimbangan di masukan pada botol timbang yang telah di timbang kemudian dihitung berat botol timbang

dan kakao didalamnya. Selanjutnya dilakukan pengovean selama )8 jam suhu

)+#o9 . Pengovenan bertujuan untuk menghilangkan kandungan air yang terdapat

 pada biji kakao. Setelah pengovenan botol timbang dipindahkan pada eksikator 

selama )# menit dan dilakukan penimbangan setelah pengovenan !c gram%.

.1.'Penentuan adanya biji berbau asap abnormal atau berbau asing lainya

4nalisis adanya biji berbau asap abnormal atau berbau asing lainya dapat

dilakukan dengan membelah kakao lalu diamati secara organoleptik menggunakan

indera penciuman dan dilakukan analisis aroma.

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 17/24

.1.,Penentuan kadar kotoran

4nalisis kadar kotoran pada kakao diaali dengan penaimbangan kakao sebanyak 

seribu gram. Kemudian dilakukan pemisahan antara kotoran dan biji kakao.

Kotoran yang dimaksud dalam pratikum ini yaitu plasenta, biji dempet, pecahan

 biji, pecahan kulit, biji pipih dan ranting. Selanjutnya dilakukan penimbangan

masing0masing hasil memisahan dan dilakukan perhitungan kadar kotoran.

.1.Penetuan jumlah biji kakao perseratus gram

4nalisis jumblah biji kakao per satuan gram di aali dengan penimbahangan

kakao sebanyak )++g kemudia dilakukan perhitungan banyak biji yang ada pada

seratus gram. Selanjutnya tentukan golongan kelas yang sesuai dengan jumlah biji

kakao dalam berat seratus gram.

.1.4Penentuan kadar biji cacat

4nalisis penentuan biji cacat diaalin dengan pengambilan ++ biji kakao secara

acak kemudian dilakukan pembelahan melintang memanjang yang bertujuan

untuk memudahkan pengamatan biji kakao yang berkapang, biji yang tidak 

terfermentasi, biji berserangga, dan biji berkecambah. Kemudian dari masing0

masing parameter yang di amati, dilakukan perhitungan biji cacat.

.2 Anali#i# $ata

.2.1Mutu biji kakao

Pengamatan5enis Kakao

Kakao Cakyat Kakao puslit

Serangga hidup 4da 4da

Benda asing 4da 4da

Biji berbau asap abnormal 0 0

Biji berbau asing 0 0

Plasenta -,- g<)+++ g 0

Biji dempet "+,+- g <)+++ g 6,-" g< )+++g

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 18/24

Pecahan biji -*",)" g <)+++ g 0

Pecahan kulit :6,88 g <)+++ g 6,)*g <)+++g

Biji pipih -",6) g<)+++g ))),)6 g<)+++g

Canting 0 0

5umblah biji per seratus

gram))* biji )+) biji

Biji berjamur biji<++ biji :8 biji<++ biji

Biji slaty )- biji<++ biji 0

Biji berserangga 6+ biji<++ biji 6 biji<++ biji

Biji berkecambah - biji<++ biji 0

&asil analisis mutu fisik biji pada 1abel menunjukkan baha perlakuan tingkat

fermentasi tidak mempengaruhi parameter mutu fisik biji kakao kering secara

keseluruhan. (alaupun demikian, nilai0nilai parameter memperlihatkan baha

 biji kakao hasil fermentasi sempurna lebih baik daripada fermentasi tidak 

sempurna dan tidak difermentasi. 3ata yang diperoleh pada pratikum ini

menyatakan terdapat serangga hidup dan benda asing pada kakao rakyat dan

kakao puslit. &al dimungkinkan terjadi karena penyimpanan biji kakao yang

relatif lama sebelum didistribusikan ke konsumen.

Kadar kotoran yang terdapat pada satu kilogram biji kakao dilakukan pemisahan

antara biji berplasenta, biji dempet, pecahan biji, pechan kulit, biji pipih dan

ranting yang kemudian di letakan pada kaca arloji yang kemudian dilakukan

 penimbangan. 3ata pada 1abel menunjukan perbedaan kadar kotoran yang

terdapat pada kakao puslit dan kakao rakyat dimana pada kakao rakyat dalam satu

kiloogram masih terdapat kotoransetelah dilakukan pengujian. Sedangkan pada

kakao puslit hampir tidak terdapat kotoran kecuali biji pipih sekitar ))),6 gram

dari )+++gram. &al dikarenakan kakao puslit menggunakan kakao forastero yang

memiliki bentuk biji yang relatif pipih.

Penentuan mutu kakao rakyat dan kakao puslit memiliki prinsip yang sama yaitu

 penimbangan biji kakao sebanyak )++gram kemudian dilakukan perhitungan

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 19/24

 jumlah biji kakao yang ada pada )++ gram tersebut kemudian dapat ditentukan

mutu bijinya. &asil pengamatan jumlah biji per seratus gram pada kakao rakyat

sebanyak ))* biji dan kakao puslit )+) biji. &al ini menunjukan baha kakao

rakyat masuk pada kelas 9 sedangkan kakao puslit tergolong dalam kelas B.

Penentuan kadar biji cacat yaitu pemisahan antara biji berjamur, biji slaty, biji

 berserangga, dan berkecambah. Kakao rakyat memiliki biji berjamur biji dari

++ biji sedangkan pada kakao puslit ditemukan :8 biji berjamur dari ++ biji.

5umlah biji slaty pada kakao rakyat sekitar )- biji dari ++ biji sedangkan kakao

 puslit tidak memiliki biji slaty. &al ini dikarenakan adanya proses fermentasi pada

kakao puslit sedangkan pada kakao rakyat jarang sekali dilakukan fermentasi. Biji

 berserangga pada kakao rakyat dan kakao puslit sulit untuk dihindarkan biji kakao

 baik yang sudah fementasi maupun tidak fermentasi. Biji berserangga ditemukan

6 biji per ++ biji pada kakao puslit sedangkan pada kakao rakyat ditemukan 6+

 biji per ++ biji. 4danya serangga dikarenakan Ch yang memenuhi kondisi hidup

serangga pada biji kakao.

.2.24nalisis kadar air kakao

Parameter 

Basis basah

!$ atau g<)++g%

Basis kering

!$ atau g<)++g%

k. puslit k. rakyat k. puslit k. rakyat

>langan ) 6.** 6.6+ #.-# 6.8)

>langan - 6.# 6.#* 6.#8 6.")

Cata0rata 6.8: 6.6* 6.* 6.:+

S3 +.6# 6.# +.6" +.6+

CS3 *.8* *.8" *.*# ".#)

4nalisis kadar air pada biji kakao dilakukan dengan pengulangan dua kali yang

 bertujuan untuk meberikan data yang akurat. Menurut S'I --2-++" prinsip

 perhitunngan kadar air yaitu pengurangan bobot selama )8 jam pengeringan yang

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 20/24

terkontrol pada suhu )+o9 dengan dua kali pengulangan.Berat bahan sebelum

dilakukan pengeringan pada biji kakao puslit dan biji kakao rakyat berkisar 6,** / 

#.+6 dan setelah dilakukan pengeringan kedua jenis kakao memiliki berat kisaran

6.:8 0 6."-. dengan kandungan kadar air di kisaran +,--0+,-#. 3ata pada tabel

kadar air biji kakao menunjukkan standar deviasi pada kakao rakyat dan kakao

 puslit berkisar antara +,# / +,6" dengan nilai lebih tinggi pada biji kakao puslit

 basis basah maupun basis kering. 3an residu standar deviai antara ",#) / *,*#.

Syarat mutu biji kakao harus memiliki kadar air biji kakao kering maksimal

:,#$ untuk memenuhi persyaratan S'I dan kedua jenis kakao sudah memenuhi

 persyaratan tersebut karena kadar airnya berada dibaah standar maksimal.

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 21/24

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari pratikum ini yaitu kualitas biji kakao dari

 puslit lebih memenuhi criteria mutu S'I daripada kakao rakyat dengan beberapa

 parameter yang sudah diuji antara lain seperti adanya serangga hidup atau benda

asing, kadar air, biji berbau asap, kadar kotoran, jumlah biji per )++ gram, dan

kadar biji cacat.

4.2 Saran

Pengujian biji kakao yang selanjutnya disarankan untuk menggunakan tiga

varietas biji seperti yang ada dalam materi yaitu varietas criollo, forastero dan

trinitario agar lebih mengetahui lebih jauh mengenai mutu dari masing / masing

varietas yang diuji.

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 22/24

DA"TA+ PUSTAKA

Sastrosayono, S, -++#, Budidaya 1anaman kakao, P1. 4gromedia Pustaka,

5akarta.

S'I --2-++". Biji Kakao. Badan Standardisasi 'asional

Susanto., )**6. Budidaya 1anaman Kakao. Penebar Sadaya, 5akarta.

1jitrosoepomo, S., )*"". Budidaya 9acao, Kansius. Eogyakarta.

(ahyudi, 1. dan 4bdoellah, S., -++6. Perkakaoan Indonesia di tahun -++6F

kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Prosiding Symposium Kakao

-++6, 3enpasar.

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 23/24

LA(PI+AN PE+HITUN*AN

). Biji Kakao Puslit

     >     l    a    n    g    a    n

Berat

 botol

timbang

Berat

 bahanGbotol

timbang

Berat bahan

aal

Berat

 bahanGbotol

timbang

akhir !gr%

Berat bahan

akhir 

@ b 0 a @ d / a

 !a

gram%!b gram% !c gram% !d gram% !e gram%

) )),:8 )8,:6

@ )8,:6 0 )),:8

)8,6#

@ )8,6# 0 )),:8

@ 6,*" @ 6,8* 

- *,#: )6,86

@ )6,86 0 *,#:

)6,6)

@ )6,6) 0 *,#:

@ #,+: @ 6,"6

 

Sampel

     >     l    a    n    g    a    n Berat air 

Kadar 4ir !$%

@f 

H )++ $@ c 0 e c

!f gram%

Biji

kakao

 puslit

)

@ 6,*" 0 6,8*@

+,-*H )++ $

@ +,-* 6,*"

  @ #,"--*  

-

@ #,+: 0 6,"6@

+,-H )++ $

@ +,- #,+:

  @ 6,#86*  

Cata0rata #,):6)-*#

7/23/2019 Hulu Kakao

http://slidepdf.com/reader/full/hulu-kakao 24/24

-. kakao Cakyat

     >     l    a    n    g    a    n

Berat

 botol

timbang

Berat

 bahanGbotol

timbang

Berat bahanaal

Berat bahanGbotol

timbang

akhir !gr%

Berat bahanakhir 

@ b 0 a @ d 0 a

 !a

gram%!b gram% !c gram% !d gram% !e gram%

) *,#8 )6,8#

@ )6,8# 0 *,#*

)6,6-

@ )6,6- 0 *,#8

@ #,+* @ 6,"8

 

- )),)6 )8,):

@ )8,): 0 )),)6

)#,"8

@ )#,"8 0 )),)6

@ #,+ @ 6,:- 

     >     l    a    n    g    a    n Berat air 

Kadar 4ir !$%

@f 

H )++ $@ c / e c

!f gram%

)

@ #,+* 0 6,"8@

+,-H )++ $

@ +,- #,+*  @ 6,#)"88  

-

@ #,+ 0 6,:-@

+,)H )++ $

@ +,) #,+

  @ 8,)8+-  

Cata0rata #,#*8":*