larutan penyangga2

Upload: ndutpesek

Post on 10-Oct-2015

17 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

laporan praktikum

TRANSCRIPT

Laporan Praktikum Percobaan 5 Larutan Penyangga12A. JUDUL: LARUTAN PENYANGGAB. TANGGAL PERCOBAAN: 12 Maret 2012, pukul 10.00 WIBC. SELESAI PERCOBAAN: 12 Maret 2012, pukul 12.00 WIBD. TUJUAN: Mempelajari pengaruh penambahan asam kuat, basa kuat dan pengenceran terhadap pH larutan penyangga.E. KAJIAN TEORISuatu larutan apabila ditambah dengan asam akan turun pHnya karena memperbesar konsentrasi H+. Sebaliknya, bila ditambah dengan basa akan menaikkan pH karena meningkatkan konsentrasi OH-. Seterusnya, suatu larutan asam atau basa bila ditambah dengan air akan mengubah pH karena konsentrasi asam atau basanya akan mengecil.Ada larutan yang bila ditambah sedikit asam, basa, atau air tidak mengubah pH secara berarti. Larutan seperti itu disebut larutan buffer (penyangga). Cara membuat larutan buffer ada 2 cara yaitu sebagai berikut :1. Campuran asam lemah dengan garamnya (yang berasal dari asam lemah tersebut dan basa kuat), contohnya : CH3COOH dan CH3COONa HNO2 dan NaNO2 CH3COOH dan CH3COOK2. Campuran basa lemah dengan garamnya (yang berasal dari basa lemah tersebut dan asam kuat), contohnya : NH4OH dan NH4Cl N2H5OH dan N2H5NO3 NH4OH dan NH4BrLarutan buffer dapat mempertahankan pHnya karena mengandung ion garam, kesetimbangan asam lemah, dan kesetimbangan air, yang membentuk suatu sistem :

H2ONaNO2HNO2H++NO2-+ +OH-Na+Jika ditambah dengan asam atau H+ , sesuai dengan asas le Chatelier, kesetimbangan asam akan bergeser ke kiri sehingga kesetimbangan air tidak terganggu. Artinya, [H+] larutan akan tetap seperti semula. Bila ditambah basa atau [OH-], kesetimbangan air bergeser ke atas, akibatnya [H+] berkurang. Kekurangan ini akan menyebabkan kesetimbangan asam bergeser ke kanan sehingga akhirnya [H+] relative sama dengan semula.Hal yang serupa dapat dijelaskan untuk larutan buffer basa lemah dengan garamnya.H2ONa4ClNH4OHOH- +NH4+ + + H+ Cl-Jika ditambah H+, maka kesetimbangan air bergeser ke atas dan akibatnya kesetimbangan asam bergeser ke kanan sehingga OH- relative konstan. Bila diberi OH- maka kesetimbangan basa bergeser ke kiri sehingga konsentrasinya seperti semula.Derajat keasaamanan atau pH suatu larutan penyangga ditentukan oleh komponen-komponennya. Dalam perhitungannya, komponen-komponen tersebut membentuk perbandingan tertentu. Jika suatu campuran tersebut diencerkan maka harga perbandingan komponen-komponen tersebut tidak berubah sehingga pH larutan penyangga juga praktis tidak berubah.Berapapun tingkat pengenceran larutan penyangga, secara teoritis tidak akan merubah pH larutan. Akan tetapi pada praktiknya, jika kita menambahkan air yang terlalu banyak, misalnya 1L larutan penyangga diencerkan dengan 1 drum air (kira-kira 200L air), tentu pH akan berubah. Menurut hasil eksperimen, untuk larutan penyangga yang mempunyai pH 4,74 jika diencerkan sampai 10kali, pH hanya akan berubah menjadi 4,82 (nilai perubahan pH hanya 0,08) dan perubahan ini dianggap kecil sekali. Jadi, untuk pengenceran yang kurang dari 10kali volume semula, pH larutan penyangga dianggap tidak mengalami perubahan.F. RANCANGAN PERCOBAANa. Alat dan bahan Tabung reaksi Rak tabung reaksi Gelas ukur 10ml dan 50ml Gelas kimia 50ml Lumpang dan alu Indikator universal NaOH0,5M HCl0,5M CH3COOH0,5M CH3COONa0,5M NH4OH0,5M NH4Cl0,5M NaCl0,5M Buah nanas masak Buah jeruk Tomat Mentimun Minuman (sprite)b. Langkah percobaan1. Penetapan larutan pembanding Disediakan 9 tabung reaksi yang bersih, dimasukkan ke dalam tabung masing-masing tabung 5ml larutan yang telah diketahui pHnya dan diberi label sesuai dengan harga pHnya. Ditambahkan pada tiap larutan 2tetes indikator universal. Dicatat warna-warna tiap larutan untuk setiap harga pH dan disimpan sebagai pembanding.2. Pembuatan larutan dari buah-buahan Disiapkan buah-buahan yang akan dibuat larutannya. Diperas buah-buahan tersebut untuk mendapatkan sarinya dan ditampung dalam gelas kimia 5ml lalu ditambahkan aquades sebanyak 10kali volume sari buah yang diperoleh. Disaring sari buah-buahan yang telah diencerkan dan disimpan dalam gelas kimia yang telah diberi label sesuai dengan nama buah. 3. Pengaruh penambahan asam kuat Disediakan 10buah tabung reaksi yang bersih dan dimasukkan masing-masing ke dalam tabung tersebut larutan sebagai berikut. Tabung 1: 2ml CH3COOH dan 2ml CH3COONa Tabung 2: 2ml NH4OH dan 2ml NH4Cl Tabung 3: 2ml NaCl dan 2ml HCl Tabung 4: 2ml NaCl dan 2ml NaOH Tabung 5: 4ml larutan nanas Tabung 6: 4ml larutan jeruk Tabung 7: 4ml larutan tomat Tabung 8: 4ml larutan mentimun Tabung 9: 4ml minuman Tabung 10: 4ml aquades Pada masing-masing larutan di atas, ditambahkan 2 tetes indikator universal. Dikocok dan dicatat warna larutan serta harga pHnya dengan cara dibandingkan dengan larutan pembanding (1). Ke dalam masing-masing tabung di atas ditambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,5M sampai terjadi perubahan warna. Dihitung jumlah tetesan HCl yang ditambahkan.4. Pengaruh penambahan basa kuat Disediakan 10buah tabung reaksi bersih. Ke dalam tiap-tiap tabung dimasukkan larutan seperti langkah 3. Ke dalam tiap tabung ditambahkan 2tetes indikator universal. Dikocok dan dicatat warna serta harga pHnya dengan cara dibandingkan dengan larutan pembanding. Ke dalam masing-masing tabung ditambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,5M sampai terjadi perubahan warna. Dihitung jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan.c. Alur kerja1. Penetapan larutan pembanding

5 ml larutan yang diketahui pH nya

Tabung ITabung HTabung GTabung FTabung ETabung DTabung CTabung BTabung A

Tambahkan 3 tetes indikator universal

Catat warna

2. Pembuatan larutan dari buah-buahan

buah-buahan

-Peras buah untuk mendapatkan sari

Tampung pada gelas kimia 50ml

-ditambah aquades sebanyak 10kali volume sari-disaring sari buah yang telah diencerkan-diberi label

Sari buah yang berlabel3. Pengaruh penambahan asam kuat

4ml aquades4ml minuman4ml larutan timun4ml larutan tomat4ml larutan jeruk4ml larutan nanas2ml NaCl+2mlNaOH2ml NaCl+2ml HCl2ml HN4OH+2ml NH4Cl2ml CH3COOH+2mlCH3COONaarut

-ditambahkan 2 tetes indikator universal -dikocok dan catat warna larutan-dicatat harga PH dengan membandingkan dengan larutan pembanding (1)-ditambahkan tetesan HCl 0,5M sampai terjadi perubahan

Jumlah HCl yang ditambahkan hingga terjadi perubahan warna

4. Pengaruh penambahan basa kuat

4ml aquades4ml minuman4ml larutan timun4ml larutan tomat4ml larutan jeruk4ml larutan nanas2ml NaCl+2mlNaOH2ml NaCl+2ml HCl2ml HN4OH+2ml NH4Cl2ml CH3COOH+2mlCH3COONa

-ditambahkan 2 tetes indikator universal -dikocok dan catat warna larutan-dicatat harga PH dengan membandingkan dengan larutan pembanding (1)-ditambahkan tetesan NaOH 0,5M sampai terjadi perubahan

Jumlah NaOH yang ditambahkan hingga terjadi perubahan warna

G. HASIL PENGAMATANNo.Prosedur PercobaanHipotesisHasil PengamatanKesimpulan

SebelumSesudah

1.Penetapan larutan pembanding.Menyediakan 9 tabung reaksi yang bersih. Kemudian ke dalam masing-masing tabung diisi 5ml larutan yang telah diketahui pHnya dan memberikan label sesuai dengan harga pHnya. Lalu memberi 2tetes indikator universal pada tiap larutan dan mencatat warna-warna tiap larutan untuk setiap harga pH dan disimpan sebagai pembanding.

2.Pembuatan larutan dari buah-buahanPertama-tama, menyiapkan buah-buahan yang akan dibuat larutannya. Kemudian memeras buah-buahan tersebut untuk mendapatkan sarinya dan menampungnya dalam gelas kimia 5ml lalu menambahkan aquades sebanyak 10kali volume sari buah yang diperoleh. Setelah itu, menyaring sari buah-buahan yang telah diencerkan dan menyimpannya dalam gelas kimia yang telah diberi label sesuai dengan nama buah.

Sari buah-buahan yang disarng dengan kertas saring akan menjadi tidak berwarna.-sari tomat warna:orange

-sari nanasWarna:kuning

-sari mentimunWarna:hijau-sari jerukWarna:kuning-Warna: tidak berwarna-warna : tidak berwarna-warna : tidak berwarna-warna : tidak berwarnaSari buah-buahan yang disaring menggunakan kertas saring akan tidak berwarna. Ini sesuai dengan hipotesis.

3.Pengaruh penambahan asam kuat.Menyediakan 10buah tabung reaksi yang bersih dan memasukkan masing-masing larutan ke dalam tabung tersebut sebagai berikut. Tabung 1: 2ml CH3COOH dan 2ml CH3COONa Tabung 2: 2ml NH4OH dan 2ml NH4Cl Tabung 3: 2ml NaCl dan 2ml HCl Tabung 4: 2ml NaCl dan 2ml NaOH Tabung 5: 4ml larutan nanas

Tabung 6: 4ml larutan jeruk

Tabung 7: 4ml larutan tomat

Tabung 8: 4ml larutan mentimun Tabung 9: 4ml minuman

Tabung 10: 4ml aquadesPada masing-masing larutan di atas, ditambahkan 2 tetes indikator universal. Kemudian mengocoknya dan mencatat warna larutan serta harga pHnya dengan cara membandingkan dengan larutan pembanding (1).Setelah menambahkan indikator universal, lalu menambahkan tetes demi tetes larutan HCl 0,5M ke dalam masing-masing tabung sampai terjadi perubahan warna dan menghitung jumlah tetesan HCl yang ditambahkan.

-CH3COOH +CH3COONa reaksinya akan bergeser ke arah CH3COOH. Larutan ini akan mempunyai pH tertentu dimana pH ini akan bertahan baik walaupun ditambahkan asam kuat.-aquades mempunyai PH = 7-tabung dengan sari tomat, mentimun, jeruk, nanas, minuman, CH3COOH+ CH3COONa, NH4OH+ NH4Cl yang ditambah indikator akan mempertahankan nilai PH-Umumnya asam dari buah-buahan merupakan asam lemah.

(setelah ditambah 2 tetes indikator)1- pH : 3

2-pH : 12

3-pH : 2

4-pH : 13

5- pH : 3

6- pH : 3

7- pH : 3

8- pH :6

9- pH :4

10- pH : 7

(setelah ditetesi HCl)1-jumlah tetesan : 20pH : 3

2-Jumlah tetesan : 20pH :123-Jumlah tetsan : 5pH :14-Jumlah tetesan : 2pH : 85-Jumlahtetesan : 20pH : 36-Jumlah tetesan : 20pH : 37-Jumlah tetesan : 20pH : 38-Jumlah tetesan : 2pH : 39-Jumlah tetesan : 20pH : 410-Jumlah tetesan : 1pH : 3

-CH3COOH + CH3COONa, NH4Cl + NH4OH, larutan nanas, larutan jeruk, larutan tomat, minuman merupakan larutan penyangga, karena pada saat ditambahkan HCl, warna tidak berubah (pH tetap). Hal ini sesuai dengan hipotesis.

-NaCl + HCl, NaCl + NaOH, dan aquades bukan merupakan penyangga karena pada saat ditambahka HCl, warnanya berubah (pH berubah).

-larutan mentimun pada saat ditetesi NaOH berubah warna. Ini tidak sesuai dengan hipotesis

4.Pengaruh penambahan basa kuatMenyediakan 10buah tabung reaksi bersih dan memasukkan larutan seperti langkah 3 ke dalam tiap-tiap tabung . Tabung 1: 2ml CH3COOH dan 2ml CH3COONa Tabung 2: 2ml NH4OH dan 2ml NH4Cl Tabung 3: 2ml NaCl dan 2ml HCl Tabung 4: 2ml NaCl dan 2ml NaOH Tabung 5: 4ml larutan nanas

Tabung 6: 4ml larutan jeruk

Tabung 7: 4ml larutan tomat

Tabung 8: 4ml larutan mentimun Tabung 9: 4ml minuman

Tabung 10: 4ml aquades

Kemudian menambahkan 2 tetes indikator universal dalam tiap tabung, mengocok dan mencatat warna serta harga pHnya dengan cara membandingkan dengan larutan pembanding. Setelah dibandingkan, kemudian menambahkan tetes demi tetes larutan NaOH 0,5M sampai terjadi perubahan warna dan menghitung jumlah tetesan NaOH yang ditambahkan.

-CH3COONa + CH3COOH, NH4Cl + NH4OH, larutan nanas, jeruk, tomat, timun, dan minuman bersoda umumnya merupakan larutan penyangga.-larutan penyangga dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya atau basa lemah dan garamnya.-larutan penyangga adalah larutan yang dapat mempertahankan pH.

(setelah ditambah 2 tetes indikator)1- pH : 3

2-pH : 12

3-pH : 2

4-pH : 13

5- pH : 3

6- pH : 3

7- pH : 3

8- pH :6

9- pH :4

10- pH : 7

(setelah ditetesi NaOH)1-jumlah tetesan : 20pH : 3

2-Jumlah tetesan : 20pH : 123-Jumlah tetesan : 2pH : 44-Jumlah tetesan : 2pH : 145-Jumlah tetesan : 20pH : 36-Jumlah tetesan : 20pH : 37-Jumlah tetesan : 20pH : 38-Jumlah tetesan : 5pH : 129-Jumlah tetesan : 10pH : 410-Jumlah tetesan : 1pH : 12

-CH3COOH + CH3COONa, NH4Cl + NH4OH, larutan nanas, jeruk, tomat, minuman bersoda merupakan larutan penyangga karena pada saat ditambahkan NaOH, warna tidak berubah dan sesuai dengan hipotesis.

-NaOH + NaCl, NaCl + HCl, dan aquades bukan merupakan larutan penyangga karena warna larutan berubah saat ditetesi NaOH .

-larutan mentimun pada saat ditetesi NaOH berubah warna. Ini tidak sesuai dengan hipotesis.

H. ANALISIS DATADari pengamatan hasil praktikum kami, larutan CH3COOH + CH3COONa yang ditambah dengan HCl maupun NaOH sampai 20 tetes tidak terjadi perubahan warna. pHnya sebesar 3. Larutan NH4OH + NH4Cl yang ditambah dengan HCl maupun NaOH sampai 20 tetes pHnya tetap. NaCl yang ditambah dengan HCl kemudian ditambah HCl, warnanya berubah setelah tetesan ke 5 sehingga pH nya berubah dari 2 menjadi 1. Perubahan warna larutan ini juga terjadi pada NaCl + NaOH, baik pada waktu ditetesi HCl, maupun pada saat ditetesi NaOH. Pada tetesan ke 2 HCl, warnanya berubah dan mengubah pH dari pH 13 menjadi 8, sedangkan pada penambahan NaOH, pHnya berubah dari 13 menjadi 14. Larutan timun yang awalnya mempunyai pH 6 setelah ditambah HCl, pH nya berubah menjadi 3 setelah tetesan ke 2, dan pH nya menjadi 12 setelah penambahan NaOH 5 tetes. Untuk larutan nanas(pH 3), jeruk(pH 3), tomat(pH 3), minuman bersoda(pH 4), walaupun ditetesi asam kuat (HCl), maupun basa kuat (NaOH), pH nya tidak berubah (tetap pH awal). Sebaliknya, aquades pada saat ditetesi asam kuat (HCl), pada tetesan pertama, warna aquades spontan berubah sehingga pH nya berubah dari 7 menjadi 1, dan saat ditetesi (NaOH), warna juga berubah, pHnya pun berubah menjadi 12 dari pH awal.I. PEMBAHASANPada percobaan kami, CH3COOH + CH3COONa, NH4OH + NH4Cl, larutan nanas, larutan jeruk, larutan tomat serta minuman bersoda (sprite) merupakan larutan yang mampu mempertahankan pH awal larutan, karena pada saat ditambah asam kuat (HCl) maupun basa kuat (NaOH) sampai 20 tetes. Oleh karena itu, larutan-larutan tersebut termasuk larutan penyangga. Sebaliknya, NaCl + NaOH, NaCl + HCl dan aquades, pada saat penambahan asam kuat ataupun basa kuat, pada tetesan kurang dari 5 tetes, warna larutan sudah berubah. Hal ini menyebabkan PH ikut berubah(tidak mempertahankan nilai PH) . Oleh karena itu, larutan ini bukan merupakan larutan penyangga.J. DISKUSISari buah mentimun secara teoritis merupakan larutan penyangga yang dapat mempertahankan pH jika ditambah dengan asam kuat ataupun basa kuat. Tetapi dalam percobaan yang kami lakukan, larutan mentimun pada saat ditambah dengan asam kuat maupun basa kuat, warna dari larutan berubah. Hal itu menandakan bahwa pH larutan berubah yang pada awalnya mempunyai pH 6 menjadi 3 pada saat ditetesi 3 tetesan HCl maupun tetesan NaOH. Kulit timun mempunyai rasa pahit bila dirasakan. Pahit termasuk dalam sifat basa. Pada saat menghaluskan mentimun dan mengambil sarinya, kulit kemungkinan ikut terhaluskan juga. Sehingga, dapat memberikan sifat basa pada mentimun.K. KESIMPULANCH3COOH + CH3COONa, NH4Cl + NH4OH, larutan nanas, larutan jeruk, larutan tomat, minuman merupakan larutan penyangga, karena pada saat ditambahkan HCl sebagai asam kuat dan NaOH sebagai basa kuat, warna tidak berubah (pH tetap). Sebaliknya, NaCl + HCl, NaCl + NaOH, dan aquades bukan merupakan larutan penyangga karena pada saat ditambahkan HCl(asam kuat) maupun ditambahkan NaOH(basa kuat), warnanya berubah (pH berubah).L. JAWABAN PERTANYAAN1. Yang merupakan larutan penyangga adalah CH3COOH + CH3COONa, NH4Cl + NH4OH, larutan timun, larutan nanas, larutan jeruk, larutan tomat, minuman.2. Larutan CH3COOH + CH3COONa, NH4Cl + NH4OH setelah ditambah dengan HCl akan mempunyai pH yang tetap dengan pH awal.3. Sama halnya dengan HCl, penambahan NaOH juga memberikan pH yang tetap terhadap larutan CH3COOH + CH3COONa, NH4Cl + NH4OHM. DAFTAR PUSTAKA S, Syukri. 1999. Kimia Dasar 2. Bandung : Penerbit ITBVogel. 1979. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimakro Edisi Kelima. Jakarta : PT. Kalman Media Pustaka.