materi asam basa dan larutan elektrolit

Upload: sahrul-ramadana

Post on 09-Oct-2015

150 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

F

TRANSCRIPT

A.Asam1.Pengertian AsamZat atau senyawa asam telah dikenal orang sejak zaman dahulu. Jauh sebelum ilmu pengetahuan berkembang seperti sekarang.ini, masyarakat di Mesopotamia telah menggunakan air kuat untuk memisahkan biji emas dari campurannya dengan perak. Sekarang ini, zat yang dikenal dengan air kuat tersebut disebut dengan asam nitrat.Meskipun senyawa asam telah dikenal sejak zaman dahulu, tetapi penjelasan ilmiah tentang senyawa asam baru dimulai sekitar akhir abad ke-18, yaitu sejakAntoine Laurent Lavoisiermengemukakan pendapat bahwa semua zat asam mengandung oksigen. Pada kenyataannya, pendapat Lavoisier tersebut terbukti tidak benar, karena terdapat beberapa senyawa asam yang tidak mengandung oksigen.Pada tahun 1810, ahli kimia Inggris yang bernama Sir Humphry Davy mengemukakan pendapat, bahwa semua senyawa asam mengandung unsur hidrogen, dan bukan oksigen seperti yang dikemukakan oleh Lavoisier. Setelah itu tahun 1884, ahli kimia Swedia yang bernama Svate August Arrhenius mengemukakan teori ion, dan kemudian merumuskan pengertian asam.Menurut Arrhenius, suatu atom unsur penyusun senyawa kimia yang berinteraksi dengan atom unsur lainnya dapat kehilangan sejumlah elektron atau memperoleh sejumlah elektron. Atom unsur yang kehilangan elektron akan bermuatan positif. Sedangkan atom unsur yang mendapatkan tambahan elektron akan bermuatan negatif. Unsur yang bermuatan listrik positif atau negatif tersebut dinamakanion. Contoh ion antara lain adalah ion hidrogen (H+), ion natrium (Na+), ion klorida (Cl-), ion hidroksida (OH-), dan lain-lain. Dengan demikian, pengertian asam menurut Arrhenius adalah sebagai berikut.Asam adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidrogen(H+).Berdasarkan pengertian asam menurut Arrhenius tersebut, maka ketika suatu senyawa asam dilarutkan ke dalam air akan terbentuk ion hidrogen (H+) dan ion negatif menurut reaksi sebagai berikut.AsamH++ ion negatifContoh:Asam klorida (HCL)H++ Cl-Asam sulfat (H2SO4)2H++ SO42-Asam fosfat (H3PO4)3H++ PO43-

2.Sifat Senyawa AsamSenyawa asam dapat berupa zat padat, cair, maupun gas. Beberapa senyawa asam ini ada yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, dan ada pula yang sangat beracun serta membahayakan.Secara umum, senyawa-senyawa asam atau bahan yang mengandung asam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.a.Bersifat korosif, artinya dapat merusak benda-benda lain, termasuk logam dan marmer.b.Dapat bereaksi dengan logam dan menghasilkan gas hidrogen (H2).c.Mempunyai rasa yang asam.d.Dapat mengubah warna zat lain, seperti lakmus, sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain.

3.Senyawa Asam dalam Kehidupan Sehari-hariSenyawa asam banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, dalam susu terdapat senyawaasam laktat, dalam buah jeruk terkandungasam sitrat, dalam buah anggur terdapat senyawaasam tartrat. Dalam tubuh manusia terdapat senyawa-senyawa asam yang berfungsi sebagai zat pembangun, yaitu protein yang terbentuk dariasam amino. Selain itu juga terdapat lemak yang terbentuk dariasam lemak. Salah satu senyawa asam yang berperan dalam sistem pencernaan makanan adalahasam kloridayang terdapat di dalam lambung dan berfungsi alam menghancurkan zat-zat makanan, sertaasam karbonatdanasam fosfatyang terdapat didalam darah dan berperan dalam pengangkutan zat-zat makanan. Senyawa asam yang sering digunakan dalam makanan adalah cuka (asam asetat). Selain cuka, masih banyak lagi zat asam yang ada di sekitar kita.Meskipun menurut Arrhenius, senyawa asam selalu mengandung hidrogen, tetapi tidak semua senyawa yang mengandung hidrogen tergolong senyawa asam. Sebagai contoh, gula pasir (C12H22O11), etanol (C2H5OH), dan beberapa zat lain yang mengandung unsur hidrogen, tetapi tidak tergolong senyawa asam. Hal ini karena senyawa-senyawa tersebut tidak dapat membentuk H+di dalam air.Di sisi lain, dalam atmosfer bumi terdapat banyak zat pembentuk asam. Letusan gunung berapi membuang gasSO2dan SO3ke udara. Karbon dioksida hasil pernafasan manusia dan hewan pun dilepaskan ke udara. Gas karbon monoksida (CO) hasil pembakaran dan pengolahan industri juga disuplai ke udara. Zat-zat seperti SO2, SO3, CO2, CO, dan masih banyak zat lain dapat bereaksi menjadi zat asam saat bereaksi dengan air hujan. Inilah yang menyebabkanhujan asam. Hujan asam tersebut mencemari lingkungan dan bersifat korosif terhadap logam. Zat-zat yang dapat bereaksi dengan zat lain membentuk zat asam disebutoksida asam. Selain zat tersebut, masih banyak lagi oksida asam lainnya, seperti N2O3, N2O5, P2O3, dan P2O5.

Tabel nama asam yang telah dikenalB.Basa1.Pengertian BasaJika zat asam menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif lain halnya dengan basa. Dalam hal ini, basa mempunyai arti sebagai berikut:Basa adalah zat yang jika dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion hidroksida (OH-).Berdasarkan pengertian basa di atas, maka ketika suatu senyawa basa dilarutkan ke dalam air, maka akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai berikut.Basaion positif + OH-Contoh:Natrium hidroksida (NaOH)Na++ OH-Amonium hidroksida (NH4OH)NH4++ OH-Kalsium hidroksida (Ca(OH)2)Ca2++ 2(OH)-Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.

2.Sifat Senyawa BasaSecara umum, sifat senyawa basa atau bahan-bahan yang mengandung basa mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.a.Bersifat kaustik, artinya dapat merusak kulit kita.b.Terasa licin di tangan. Hal ini karena dapat bereaksi dengan lemak pada kulit kita dan membentuk lapisan sabun.c.Mempunyai rasa pahit atau getir.d.Dapat mengubah warna zat lain, seperti lakmus, sari bunga sepatu, sari kol merah, dan lain-lain. Akan tetapi, perubahan warna yang diakibatkan oleh senyawa basa berbeda dengan perubahan warna yang diakibatkan oleh senyawa asam.3.Senyawa Basa dalam Kehidupan Sehari-hariDalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menemukan senyawa-senyawa basa dalam berbagai bahan. Sebagai contoh, air kapur mengandungkalsium hidroksidadan pada cairan pembersih kaca atau lantai umumnya mengandung larutanamonium hidroksida.Selain itu, para penderita penyakit maag dapat meminum obat yang mengandung senyawa basaaluminium hidroksidadanmagnesium hidroksida.Beberapa produk seperti sabun, pasta gigi, dan produk-produk kosmetik juga banyak mengandung senyawa basa.Senyawa basa juga digunakan dalam bidang pertanian, yaitu sebagai bahan baku untuk membuat pupuk. Jika tanah terlalu asam, maka para petani menaburkan pupuk yang mengandung senyawakalsium hidroksida(Ca(OH)2).Seperti halnya asam, basa juga mempunyaioksida basa(zat yang apabila bereaksi dengan air membentuk basa), antara lain : Na2O, K2O, CaO, BaO, Al2O3, dan lain-lain.Tabel nama basa yang telah dikenal

C.Indikator Asam-Basa1.Indikator BuatanSebernarnya, untuk mengetahui asam atau basanya suatu zat dapat dicicipi dengan menggunakan lidah. Akan tetapi, perlu kita ingat juga bahwa tidak semua zat aman bagi tubuh kita karena ada bahan yang bersifat racun. Untuk keperluan eksperimen para ilmuan menciptakanlakmus. Lakmus adalah sejenis zat yang diperoleh dari jenis lumut kerak (Rocella tinctoria). Lakmus sekarang yang terdapat dilaboratorium kimia tersedia dalam bentuk kertas.Sebagai indikator asam-basa, lakumus memiliki beberapa kelebihan antara lain sebagai berikut:a.Lakmus dapat berubah warnanya dengan cepat saat bereaksi dengan asam maupun basa. Warna yang terjadi pada lakmus dapat terlihat jelas. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan asam dan akan berwarna biru dalam larutan basa.b.Lakmus sukar bereaksi dengan oksigen dalam udara bebas, sehingga dapat bertahan lama (awet).c.Lakmus dapat diserap oleh kertas, sehingga digunakan dalam bentuk kertas lakmus (agar zat lebih mudah meresap).Selain lakmus, dalam laboratorium kimia juga masih banyak lagi indikator asam-basa buatan antara lainfenolftalen, metil merah,danbrom timol biru.Fenolftalen dalam larutan asam tetap (tidak berubah warnanya), sedangkan dalam larutan basa berubah menjadi warna merah. Metil mera dalam larutan asam berwarna merah sedangkan dalam larutan basa berwarna kuning.Tabel Indikator asam-basaNama IndikatorDalam BasaDalam Asam

LakmusBiruMerah

Metil merahKuningMerah

FenolftalenmerahTak berwarna

Brom timol birubirukuning

2.Indikator AlamiDi samping menggunakan indikator buatan, seperti lakmus, fenolftalen, metil merah, dan brom timol biru, kita juga dapat mengenali senyawa asam-basa dengan menggunakan indikator alami, seperti bunga sepatu, kunyit, kol merah, dan beberapa jenis tumbuhan lainnya.

D.GaramJika mendengar kata garam, pastilah yang terbayang pada benakmu adalah garam dapur. Garam dapur memang merupakan salah satu contoh garam.Dalam kehidupan sehari-hari pernahkah kamu melihat orang yang sakit perut (maag dan sejenisnya)? Tahukah kamu mengapa orang yang sakit maag minum obat sakit maag atauantacid? Apakah antacid itu? Orang mengalami sakit perut disebabkan asam lambung yang meningkat. Untuk menetralkan asam lambung (HCl) digunakanantacid. Antacid mengandung basa yang dapat menetralkan kelebihan asam lambung (HCl). Umumnya zat-zat dengan sifat yang berlawanan, seperti asam dan basa cenderung bereaksi membentuk zat baru. Bila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ dari asam akan bereaksi dengan ion OH- dari basa membentuk molekul air.H+(aq)+ OH-(aq) H2O()AsamBasaAir

Karena air bersifat netral, maka reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan. Apakah terjadi reaksi antara ion negatif dari asam dan ion positif logam dari basa? Ion-ion ini akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Bila garam yang terbentuk ini mudah larut dalam air, maka ion-ionnya akan tetap ada di dalam larutan. Tetapi jika garam itu sukar larut dalam air, maka ion-ionnya akan bergabung membentuk suatu endapan. Jadi, reaksi asam dengan basa disebut juga reaksi penggaraman karena membentuk senyawa garam. Mari kita simak contoh reaksi pembentukan garam berikut.Asam + Basa Garam + AirAsam klorida + Natrium hidroksida Natrium klorida + airHCl(aq)+ Na OH(aq) Na Cl(aq)+ H2O()AsamBasaGaramAirWalaupun reaksi asam dengan basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam bergantung pada kekuatan asam dan basa penyusunnya.Garam yang berasal dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral, disebut garam normal, contohnya NaCl dan KNO3. Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam dan disebut garam asam, contohnya adalah NH4Cl. Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa dan disebut garam basa, contohnya adalah CH3COONa. Contoh asam kuat adalah HCl, HNO3, H2SO4. Adapun KOH, NaOH, Ca(OH)2termasuk basa kuat.Simaklah beberapa garam yang telah dikenal dalam kehidupan sehari-hari pada tabel berikut. Apa sajakah garam yang ada dalam kehidupan kita?Tabel nama garam yang telah dikenal

E.Derajat Keasaman dan Kebasaan (pH dan pOH)Mungkin kamu pernah mendengar istilah pH suatu larutan. Apakah pH itu? Pada dasarnya derajat/tingkat keasaman suatu larutan (pH =potenz Hydrogen)) bergantung pada konsentrasi ion H+dalam larutan. Semakin besar konsentrasi ion H+semakin asam larutan tersebut. Umumnya konsentrasi ion H+pada larutan sangat kecil, maka untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+. Nilai pH sama dengan negatif logaritma konsentrasi ion H+dan secara matematika dinyatakan dengan persamaanpH = - log (H+)Analog dengan pH, konsentrasi ion OHjuga dapat dinyatakan dengan cara yang sama, yaitu pOH (Potenz Hydroxide) dinyatakan dengan persamaan berikut.pOH = - log (OH-)Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0-14.a.Larutan dengan pH < 7 bersifat asam.b.Larutan dengan pH = 7 bersifat netral.c.Larutan dengan pH > 7 bersifat basa.

Jumlah harga pH dan pOH = 14. Misalnya, suatu larutan memiliki pOH = 5, maka harga pH = 14 5 = 9. Harga pH untuk beberapa jenis zat yang dapat kita temukan di lingkungan sehari-hari.

BasaBasa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH). Ion hidroksida terbentuk karena senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air. Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O). Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat basa.Beberapabasayang dikenal:

Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut: (a) Terasa licin jika terkena kulit. (b) Menghantarkan arus listrik.(c) Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida/OH. (d) Mengubah lakmus merah menjadi biru. (e) Menetralkan larutan asam.Perbedaan sifat asam dan basa

3. GaramContoh GaramGaram adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam, antara lain: NaCl, CaCl2, ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan seharihari tentu kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Garam dapur dapat diperoleh dari air laut. Petani garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat asam dan basa. Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral dan tidak bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam dapur saja.HCl + NaOHNaCl + H2O Asam Basa Garam dapur AirReaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:1) Asam + basa menghasilkan garam + air2) Basa + oksida asam menghasilkan garam + air3) Asam + oksida basa menghasilkan garam + air4) Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam5) Logam + asam menghasilkan garam + H2Beberapa garam yang dikenal:

Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa Mg(OH)2. Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu asam dan tidak baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan senyawa basa Ca(OH)2 atau air kapur. Pasta gigi mengandung basa berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan menimbulkan bau mulut.

http://rahmiola.wordpress.com/kelas-ix/asam-basa-dan-garam/

A. Identifikasi Asam-BasaAsam dan Basa dapat dikenali dengan menggunakan zat indikator, yaitu zat yang memberi warna berbeda dalam lingkungan asam dan lingkungan basa.Contoh :1.Kertas lakmus. Kertas lakmus akan berwarna merah dalam larutan asam dan berwarna biru dalam larutan basa.2.Larutan Indikator. misalnya : larutan fenolftalein (pp), Metil merah, Metil jingga, Brom timol biruKeempat indikator tersebut memiliki warna sebagai berikut :IndikatorLarutan asamLarutan basaLarutan netral

FenolftaleinTidak berwarnaMerahTidak berwarna

Metil merahMerahKuningKuning

Metil jinggaMerahKuningKuning

Bromtimol biruKuningBiruBiru kekuningan

3.Indikator alami. misalnya : mahkota bunga mawar atau bunga sepatu Ekstrak kol merah (merah tuaasam kuat, kuningbasa kuat)

B. Tingkat keasaman (pH)Derajat keasaman (pH) suatu larutan dapat ditentukan menggunakan indikator universal, indikatorstick, larutan indiaktor, dan pH meter.a. Indikator UniversalIndikator universal merupakan campuran dari bermacammacam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas dan larutan.b. Indikator Kertas (IndikatorStick)Indikator kertas berupa kertas serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.c. Larutan IndikatorSalah satu contoh indikator universal jenis larutan adalah larutan metil jingga (Metil Orange= MO). Pada pH kurang dari 6 larutan ini berwarna jingga, sedangkan pada pH lebih dari 7 warnanya menjadi kuning Contoh indikator cair lainnya adalah indikator fenolftalin (Phenolphtalein= pp). pH di bawah 8, fenolftalin tidak berwarna, dan akan berwarna merah anggur apabila pH larutan di atas 10d. pH MeterPengujian sifat larutan asam basa dapat juga menggunakan pH meter. Penggunaan alat ini dengan cara dicelupkan pada larutan yang akan diuji, pada pH meter akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan.C. ASAMAsam adalah zat elektrolik yang bila dilarutkan dalam akir akan membentuk larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.Wujud senyawa asam :1. padat2. cair3. gassifat-sifat umum asam :1.korosif, merusak bahan-bahan yang mengandung logam dan bahan-bahan yang terbuat dari marmer, semenunsur logam + asamgas hidrogen (H2)marmer + asamgas karbonsioksida (CO2)2.Rasanya asam3.Memerahkan kertas lakmusContoh asam dalam kehidupan sehari-hari1. Asam dalam makananMakanan yang mengandung asam : jeruk, lemon, nanas, anggur (mengandung asam sitrat dan asam askorbat (vit C)).oCuka, saos tomat (asam cuka/asam asetat)oMinuman bersoda (coca-cola, pepsi, sprite mengandung asam karbonat) dengan reaksi CO2+ H2OH2CO32. Asam dalam tubuhDinding lambung menghasilkan asam klorida. Getah lambung mempunyai pH antara 1- 2. Asam klorida dalam lambung ini berfungsi mematikan bakteri yang terdapat dalam makanan, menciptakan kondisi yang sesuai untuk memulai pencernaan protein.3. Hujan asamoAir hujan bersifat asam pH = 6, hal ini terjadi karena karbondioksida yang terdapat dalam udara sebagian larut dalam air hujan menghasilkan asam karbonatoAir hujan yang pH-nya kurang dari 5,6 disebut hujan asam. Ini terjadi karena udara tercemar oleh oksida-oksida yang bersifat asam khususnya oksida belerang (SO2dan SO3) dan oksida Nitrogin (NO2). Oksida belerang berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (batubara). Oksida nitrogin berasal dari asap kendaraan bermotor dan asam industri.oKerugian hujan asam :a.Merusak tumbuhan (hutan). Hujan asam dapat mengubah pH tanah sehingga kondisinya tidak sesuai bagi tumbuhanb.Mengurangi kesuburan tanah. Air hujan yang asam dapat membilas unsur hara dalam tanahc.Mematikan biota air. Hujan asam dapat mengubah pH aird.Merusak bangunan, khusunya yang terbuat dari logam dan batu pualam (karbonat)4. Asam dalam tanahodi daerah berpasir /lahan gambut tanah bersifat asamotanah liat biasanya bersifat sedikit asamodi daerah tanah kapur, tanah sedikit bersifat basaotanah yang baik adalah sedikit asam, yaitu pH 6,5 hingga 7otanah yang terlalu asam dapat diolahdengan menaburkan batu kapur (kalsium karbonat) atau kapur (kalsium hidroksida)5. Asam di laboratorium

D. BASABasa adalah senyawa yang dalam larutan rasanya adak pahit dan kalau terkena kulit terjadi sesuatu seperti lendir. Sifat ini sering kita alami kalau tangan kita terkena kapur pekat, sifat ini disebut sifat kaustik basa.Beberapa sifat basa :1.Berasa pahit2.Mengubah lakmus merah menjadi biru3.Basa beraksi dengan lemak menjadi biru4.Basa menetralkan sifat asam5.Basa bersifat korosifBasa dalam kehidupan sehari-hari1.Soda api (natrium hidroksida, NaOh) berfungsi untuk melarutkan lemak dan minyak, sehingga dapat digunakan untuk membuka saluran bak cuci yang mampat. Soda api juga untuk membersihkan oven, dapat menghancurkan selulosa sehingga dapat membuka saluran toilet yang tertutup bahan kertas/tisue2.Kalsium hidroksida atau kapur (Ca(OH)2) digunakan untuk kapur sirih dan sebagai bahan bangunan (misal, campuran adukan semen)3.Amonia (larutan NH3) digunakan dalam pembersih muka / kaca4.Dalam industri kalsium hidroksida karena harganya murah digunakan untuk menetralkan tanah yang kelebihan asam, digunakan untuk membuat pemutih, seperti kaporit/kapur klor. Natrium hidroksidan digunakan dalam industri sabun, kertas dan rayon.

E. GARAMAsam dan basa saling menetralkan oleh karena itu, reaksi asam denga basa disebut reaksi netralisasiContoh reaksi netralisasi dalam kehidupan sehari-hari :1.Kelebihan asam lambung dinetralkan dengan obat antasida (Mylanta, promag)2.Tanah pertanian yang terlalu asam (tanah gambut dinetralkan dengan kapur (Ca(OH)2) atau batu kapur (CaCO3))3.Baking soda dapat menetralkan sengatan lebah yang bersidfat asam, sedangkan sengatan tawon yang bersifat basa dapat dinetralkan denga asam cuka.Reaksi netralisasi menghasilkan senyawa yang disebut garam. Contoh :-Garam dapur (NaCl) yang terbentuk dari reaksi antara natrium hidroksida dengan asam klorida.-MgSO4(Magnesium sulfat)/garam Inggrisobat cuci perut-CaCO3(Calsium Carbonat)senyawa dalam batu kapur, pualam-Na2CO3(calsium karbonat)soda pencuci-Al2(SO4)3(aluminium sulfat)untuk menjernihkan air-NaC17H35COO (Natrium Stearat)komponen utama sabun mandihttp://budi-sriyanto.blogspot.com/2011/10/asam-basa-dan-garam.html

A. PENGERTIAN LARUTANKita sering mendengar kata larutan. Ada larutan gula, larutan garam, larutan teh. Tapi bagaimana dengan air kopi? Apakah kita menganggapnya sebagai sebuah larutan?Suatu campuran terdiri dari dua komponen utama, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Jika dari contoh di atas zat terlarutnya adalah, gula, garam, teh, dan kopi; sedangkan zat pelarutnya adalah air.Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya. Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri contoh-contonya. Untuk air kopi kita menyebutnya sebagai larutan heterogen/campuran.B. PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLITMari kita kembali ke pokok bahasan ini. Pastinya kita pernah melihat orang melakukan penangkapan ikan dengan alat setrom listrik yang sumber arusnya berasal dari aki; atau kalian pernah mendengar penyataan jika kita menyentuh stop kontak dalam kondisi tangan basah, kemungkinan besar akan kesetrom. Apa yang menjadi faktor penyebab dari semua perilaku ini? Mengapa ikan bisa mati jika alat setrom dicelupkan kedalam air? Bukankah penghantar listrik erat kaitannya dengan suatu bahan logam? Pertanyaan-pertanyaan ini akan kita bahas di sini.Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.C. BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLITLarutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis larutan yang bisa menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai berikut.PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLITTerdapat dua jenis larutan elektrolit, yaitu sebagai berikut:1. Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:1. Menghasilkan banyak ion2. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekali3. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurna4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak, lampu menyala5. Penghantar listrik yang baik6. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 17. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HClO4); basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2, LiOH), garam NaCl2. Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:1. Menghasilkan sedikit ion2. Molekul netral dalam larutan banyak3. Terionisasi hanya sebagian kecil4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit, lampu tidak menyala5. Penghantar listrik yang buruk6. Derajat ionisasi mendekati 07. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah [Al(OH)3, NH4OH, Mg(OH)2, Be(OH)2]; garam NH4CNSebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:1. Tidak menghasilkan ion2. Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya3. Tidak terionisasi4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak menyala5. Derajat ionisasi = 06. Contohnya adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin, larutan urea.

E. Materi Pokok(materi ajar)Larutan elektrolit dan non elektrolit

Larutan adalah campuran homogen dari dua jenis atau lebih zat. suatu larutan terdiri atas zat pelarut ( solvent ) dan zat terlarut ( solute ). Dilihat dari kemampuannya dalam menghantarkan arus listrik larutan dibedakan menjadi 2 yaitu:

1.Larutan Elektrolit adalah larutan yang dapat terurai menjadi partikel partikel yang bermuatan (ion positif dan ion negative),dan dapat menghantarkan arus listrik. Larutan elektrolit pada alat uji elektrolit ditandai dengan lampu menyala dan timbulnya gelembung gas pada salah satu atau kedua elektrodanya. Larutan elektrolit dibedakan menjadi 2 yaitu:

a) Elektrolit kuat : seluruh molekulnya terurai menjadi ion-ion (terionisasi sempurna). Karena banyak ion yang dapat menghantarkan arus listrik, maka daya hantarnya kuat Lampu menyala terang, dan pada permukaan elektroda terdapat banyak gelembung gas. Contoh : NaCl, H2SO4, HCl, HNO3, HBr, HI, HClO4, NaOH, KOH, Ba(OH)2, Ca(OH)2, Sr(OH)2, NaCl. KCl, Mg(NO3)2, dsb

b) Elektrolit lemah :. Lampu menyala redup/ tidak menyala dan pada permukaan elektroda terdapat sedikit gelembung gas. Hal ini disebabkan tidak semua larutan terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik Contoh : HF, HNO2, HCN, H2S, CH3COOH, NH3, Al(OH)3, Fe(OH)3 dsb

2. Larutan Non Elektrolit adalah larutan yang tidak dapat mengalami ionisasi(terurai) menjadi partikel-partikel bermutan (ion positif dan ion negatif) dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Hal ini ditandai lampu tidak menyala pada alat uji elektrolit dan tidak terdapat gelembung gas pada permukaan elektrodanya.

Contoh : larutan gula, larutan UREA, larutan alkohol dsb.Tabel Perbandingan sifat-sifat larutan elektrolit dan larutan non elektrolitLarutan ElektrolitLarutan non elektrolit

1. Dapat menghantarkan listrik1. Tidak dapat menghantarkan listrik

1. Terjadi proses ionisasi(terurai menjadi ion-ion)2. Tidak terjadi proses ionisasi

1. Lampu dapat menyala terang atau redup dan ada gelembung gas3. Lampu tidak menyala dan tidak ada

Contoh:Garam dapur (NaCl),Cuka dapur (CH3COOH)Air accu (H2SO4)Garam magnesium (MgCl2)Contoh:Larutan gula (C12H22O11)Larutan urea (CO NH2)2Larutan alkohol C2H5OH (etanol)Larutan glukosa (C6H12O6)

Bagaimana larutan elektrolit atau zat elektrolit dapat menghantarkan arus listrik??? Menurut Arrhenius bahwa dalam larutan elektrolit yang berperan menghantarkan arus listrik adalah partikel-partikel bermutan (ion) yang bergerak bebas didalam larutan. Contohnnya bila Kristal NaCl dilarutkan dalam air, maka oleh pengaruh air NaCl terdissosiasi menjadi ion positif Na+ (kation) dan ion Cl- (anion) yang bebas bergerak. Ion-ion inilah yang menghantarkan arus listrik dalam larutan elektrolit melalui kedua ujung kawat (kutub electrode) pada alat uji elekrolit.

Dari pengamatan tersebut diketahui bahwa ion-ion positif bergerak menuju ke kutub negative dan ion-ion negatif bergerak ke kutub positif, jadi dapat disimpulkan bahwa suatu zat dapat menjadi elektrolit bila didalam larutannya zat tersebut terurai menjadi ion-ion yang bebas bergerakhttp://nurchemistry.wordpress.com/prangkat-pembelajaran/rpp/elektrolit-nonelektrolit/LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

PENGERTIAN LARUTANKita sering mendengar kata larutan. Ada larutan gula, larutan garam, larutan teh. Tapi bagaimana dengan air kopi? Apakah kita menganggapnya sebagai sebuah larutan?

Suatu campuran terdiri dari dua komponen utama, yaitu zat terlarut dan zat pelarut. Jika dari contoh di atas zat terlarutnya adalah, gula, garam, teh, dan kopi; sedangkan zat pelarutnya adalah air.

Suatu zat dikatakan larutan jika campuran antara zat terlarut dan pelarutnya bersifat homogen. Artinya tidak terdapat batas antar komponennya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat pelarut (air) dan terlarutnya (gula, kopi, maupun teh). Beda halnya dengan air kopi, masih terdapat perbedaan antara keduanya, walaupun secara kasat mata, airnya sudah berubah warna menjadi hitam. Hal ini juga berlaku untuk campuran antara pasir dan air. Anda bisa menambahkan sendiri contoh-contonya. Untuk air kopi kita menyebutnya sebagai larutan heterogen.

PENGERTIAN LARUTAN ELEKTROLITMari kita kembali ke pokok bahasan ini. Pastinya kita pernah melihat orang melakukan penangkapan ikan dengan alat setrom listrik yang sumber arusnya berasal dari aki; atau kalian pernah mendengar penyataan jika kita menyentuh stop kontak dalam kondisi tangan basah, kemungkinan besar akan kesetrom. Apa yang menjadi faktor penyebab dari semua perilaku ini? Mengapa ikan bisa mati jika alat setrom dicelupkan kedalam air? Bukankah penghantar listrik erat kaitannya dengan suatu bahan logam? Pertanyaan-pertanyaan ini akan kita bahas di sini.

Suatu larutan dapat dikatakan sebagai larutan elektrolit jika zat tersebut mampu menghantarkan listrik. Mengapa zat elektrolit dapat menghantarkan listrik? Ini erat kaitannya dengan ion-ion yang dihasilkan oleh larutan elektrolit (baik positif maupun negative). Suatu zat dapat menghantarkan listrik karena zat tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan tersebut. ion-ion inilah yang nantinya akan menjadi penghantar. Semakin banyak ion yang dihasilkan semakin baik pula larutan tersebut menghantarkan listrik.

BERBAGAI JENIS LARUTAN ELEKTROLITLarutan apa saja yang dapat menghantarkan listrik? Terdapat berbagai jenis larutan yang bisa menghantarkan listrik. Pembagian zat tersebut adalah sebagai berikut.1. Berdasarkan jenis larutana. Larutan asam (zat yang melepas ion H+ jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:1. Asam klorida/asam lambung : HCl1. Asam florida: HF1. Asam sulfat/air aki: H2SO41. Asam asetat/cuka: CH3COOH1. Asam askorbat/Vit C1. Asam sianida: HCN1. Asam nitrat: HNO31. Asam fospat: H3PO4a. Larutan basa (zat yang melepas ion OH- jika dilarutkan dalam air), contohnya adalah:2. Natrium hidroksida/soda kaustik: NaOH2. Calcium hidroksida: Ca(OH)22. Litium hidroksida: LiOH2. Kalium hidroksida: KOH2. Barium hidroksida: Ba(OH)22. Magnesium hidroksida: Mg(OH)22. Aluminium hidroksida: Al(OH)32. Besi (II) hidroksida: Fe(OH)22. Besi (III) hidroksida: Fe(OH)32. Amonium hirdoksida: NH4OHa. Larutan garam (zat yang terbentuk dari reaksi antara asam dan basa), contohnya adalah:3. Natrium klorida/garam dapur: NaCl3. Ammonium clorida: NH4Cl3. Ammonium sulfat: (NH4)2SO43. Calcium diklorida: CaCl2

0. Berdasarkan jenis ikatan:a. Senyawa ion (senyawa yang terbentuk melalui ikatan ion), contohnya adalah: NaCl, CaCl2, AlCl3, MgF2, LiF (sebagian besar berasal dari garam)b. Senyawa kovalen polar (senyawa melalui ikatan kovalen yang bersifat polar/memiliki perbedaan keelektronegatifan yang besar antar atom), contohnya adalah: HCl, NaOH, H2SO4, H3PO4, HNO3, Ba(OH)2 (berasal dari asam dan basa)

KEKUATAN LARUTAN ELEKTROLITKekauatan larutan elektrolit erat kaitannya dengan derajat ionisasi/disosiasi . Derajat ionisasi/disosiasi adalah perbandingan antara jumlah ion yang dihasilkan dengan jumlah zat mula-mula. Dapat dirumuskan sebagai berikut:

= mol ion yang dihasilkanmol zat mula-mula

Derajat ionisasi memiliki rentang antara 0 sampai 1.

Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 1 atau sama dengan 1, ini mengindikasikan bahwa zat tersebut tergolong larutan elektrolit kuat. Artinya adalah sebagian besar/semua zat tersebut terionisasi membentuk ion positif dan ion negative. Hanya sebagian kecil/tidak ada zat tersebut dalam bentuk molekul netral.

Jika derajat ionsisasi suatu larutan mendekati 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan elektrolit lemah. Artinya adalah hanya sebagian kecil zat tersebut yang terionsisasi menghasilkan ion positif dan ion negative. Sisanya masih berupa molekul netral.

Jika derajat ionisasi suatu larutan sama dengan 0, ini mengindikasikan zat tersebut tergolong larutan non elektrolit. Artinya adalah zat tersebut tidak mengalami ionisasi/tidak menghasilkan ion positif dan ion negative, semuanya dalam bentuk molekul netral. Perhatikan gambar di bawah ini.

Gambar A: Pada larutan ini derajat ionisasinya = 1; artinya semua larutan membentuk ion-ion (positif dan negative), tidak ada dalam bentuk molekul netralnya. Gelembung yang dihasilkan banyak dan dapat menyalakan nyala lampu.

Gambar B: Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 1; artinya sebagian besar larutan terionisasi membentuk ion positif dan ion negative, hanya sebagian kecil dalam bentuk molekul netralnya. Walaupun masih terdapat molekul netral, gas yang terbentuk banyak (tapi tidak sebanyak gambar A) dan dapat menyalakan lampu.

Gambar C: Pada larutan ini derajat ionisasinya mendekati 0; artinya hanya sebagian kecil yang terionsisasi membentuk ion positif dan ion negative. Sebagian besar terdapat dalam bentuk molekul netral. Gelembung yang dihasilkan sedikit, dan lampu tidak menyala.

Gambar D: Pada larutan ini derajat ionisasinya = 0; artinya tidak ada zat yang terionisasi membentuk ion positif dan ion negative, semua zat masih dalam bentuk molekul netralnya. Tidak menghasilkan gelembung dan lampu tidak menyala.

PEMBAGIAN LARUTAN ELEKTROLITTerdapat dua jenis larutan elektrolit, yaitu sebagai berikut:1. Elektrolit kuat, karakteristiknya adalah sebagai berikut:a. Menghasilkan banyak ion a. Molekul netral dalam larutan hanya sedikit/tidak ada sama sekalia. Terionisasi sempurna, atau sebagian besar terionisasi sempurnaa. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan banyak, lampu menyalaa. Penghantar listrik yang baika. Derajat ionisasi = 1, atau mendekati 1a. Contohnya adalah: asam kuat (HCl, H2SO4, H3PO4, HNO3, HF); basa kuat (NaOH, Ca(OH)2, Mg(OH)2, Li(OH)2), garam NaCl

0. Elektrolit lemah, karakteristiknya adalah sebagai berikut:a. Menghasilkan sedikit ionb. Molekul netral dalam larutan banyakc. Terionisasi hanya sebagian kecild. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: gelembung gas yang dihasilkan sedikit, lampu tidak menyalae. Penghantar listrik yang burukf. Derajat ionisasi mendekati 0g. Contohnya adalah: asam lemah (cuka, asam askorbat, asam semut), basa lemah {Al(OH)3, NH4OH}, garam NH4CN

Sebagai tambahan, larutan non elektrolit memiliki karakteristik sebagai berikut:1. Tidak menghasilkan ion2. Semua dalam bentuk molekul netral dalam larutannya3. Tidak terionisasi4. Jika dilakukan uji daya hantar listrik: tidak menghasilkan gelembung, dan lampu tidak menyala5. Derajat ionisasi = 06. Contohnya adalah larutan gula, larutan alcohol, bensin, larutan urea.

Teori Ion Svante August ArrheniusMengapa larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik, sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik? Penjelasan tentang permasalahan di atas pertama kali dikemukakan olehSvante August Arrhenius(1859 1927) dari Swedia saat presentasi disertasi PhD-nya di Universitas Uppsala tahun 1884.Menurut Arrhenius, zat elektrolit dalam larutannya akan terurai menjadi partikel-partikel yang berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik yang dinamakanion. Ion yang bermuatan positif disebutkation, dan ion yang bermuatan negatif dinamakananion.Peristiwa terurainya suatu elektrolit menjadi ion-ionnya disebutproses ionisasi. Ion-ion zat elektrolit tersebut selalu bergerak bebas dan ion-ion inilah yang sebenarnya menghantarkan arus listrik melalui larutannya. Sedangkan zat nonelektrolit ketika dilarutkan dalam air tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik. Hal inilah yang menyebabkan larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.Dari penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan:1. Larutan elektrolit dapat menghantarkan arus listrik karena zat elektrolit dalam larutannya terurai menjadi ion-ion bermuatan listrik dan ion-ion tersebut selalu bergerak bebas.2. Larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat nonelektrolit dalam larutannya tidak terurai menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul yang tidak bermuatan listrik.Zat elektrolitadalah zat yang dalam bentuk larutannya dapat menghantarkan arus listrik karena telah terionisasi menjadi ion-ion bermuatan listrik.Zat nonelektrolitadalah zat yang dalam bentuk larutannya tidak dapat menghantarkan arus listrik karena tidak terionisasi menjadi ion-ion, tetapi tetap dalam bentuk molekul.

Elektrolit Kuat dan Elektrolit LemahBerdasarkan kuat-lemahnya daya hantar listrik, larutan elektrolit dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:a.Larutan elektrolit kuat, yaitu larutan elektrolit yang mengalami ionisasisempurna. Indikator pengamatan: lampu menyala terang dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan H2SO4, larutan NaOH, dan larutan NaCl.b.Larutan elektrolit lemah, yaitu larutan elektrolit yang mengalami sedikit ionisasi (terion tidak sempurna). Indikator pengamatan: lampu tidak menyala atau menyala redup dan timbul gelembung gas pada elektrode. Contoh: larutan CH3COOH dan larutan NH4OH.Larutan nonelektrolit tidak akan terionisasi dalam larutan. Proses ionisasi dipengaruhi oleh konsentrasi. Untuk membedakan larutan elektrolit dan nonelektrolit, dapat menggunakan derajat dissosiasi.Derajat dissosiasiadalah fraksi molekul yang benar-benar terdissosiasi. Atau dapat juga merupakan perbandingan mol zat terionisasi dengan mol zat mula-mula.

Nilai dapat berubah-ubah antara 0-1 dengan ketentuan: = 1 , larutan terdissosiasi sempurna = elektrolit kuat0 < < 1 , larutan terdissosiasi sebagian = elektrolit lemah = 0 , larutan tidak terdissosiasi = nonelektrolitTabel perbedaan elektrolit kuat dan elektrolit lemah

Larutan Elektrolit dan Ikatan KimiaKemampuan untuk menghantarkan arus listrik tidak hanya dimiliki oleh senyawa ionik. Beberapa senyawa kovalen juga mampu menghantarkan listrik. Meski demikian, senyawa kovalen dan ionik memiliki beberapa perbedaan dalam menghantarkan arus listrik.a.Senyawa ionikSenyawa ionik adalah senyawa yang atom-atomnya berikatan secara ionik. Ikatan ionik adalah ikatan yang dihasilkan dari perpindahan elektron dari satu atom ke atom lain. Satu atom memberikan satu atau lebih dari elektron terluarnya. Atom yang kehilangan elektron menjadi ion positif (kation) dan atom yang menerima elektron menjadi ion negatif (anion).

Dalam larutan, senyawa ionik akan terurai sempurna menjadi ion-ionnya yang bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik. Dalam larutan, senyawa ionik pada umumnya membentuk larutan elektrolit kuat.Contoh:NaCl (aq)Na+ (aq) + Cl- (aq)KOH (aq)K+ (aq) + OH- (aq)b.Senyawa kovalenSenyawa kovalen adalah senyawa yang atom-atomnya berikatansecara kovalen. Ikatan kovalen terjadi akibat penggunaan bersama-sama pasangan elektron oleh dua atom. Senyawa kovalen nonpolar timbul karena perbedaan elektronegativitas antaratom yang sangat kecil, bahkan hampir sama. Sementara itu, senyawa kovalen polar timbul karena perbedaan elektronegativitas yang cukup besar antara dua atom. Hal tersebut menyebabkan salah satu atom lebih positif dan yang lain lebih negatif.Larutan senyawa kovalen polar mampu menghantarkan arus listrik dengan baik. Hal tersebut terjadi karena senyawa kovalen polar dalam air akan terdissosiasi menjadi ion-ionnya.Contoh: HCl (aq)H+ (aq) + Cl- (aq)Beberapa senyawa kovalen polar tidak terdissosiasi sempurna dalam pelarut air sehingga memiliki kemampuan daya hantar listrik yang rendah. Hal ini karena dalam pelarut air, hanya sedikit dari zat tersebut yang terdissosiasi membentuk ion.Contoh:NH3(aq) + H2O (l)NH4+ (aq) + OH- (aq)

Daftar PustakaHarnanto,Ari dan Ruminten. 2009.Kimia 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: SETI-AJIPermana, Ifan. 2009.Memahami Kimia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: PT Intan pariwara.

Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non ElektrolitLarutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu kemampuan menghantarkan listrik.a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan olehSvante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3dan Na2CO3.b) Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain.

1.4 Kekuatan ElektrolitKekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi ()Keterangan :Elektrolit kuat memiliki harga = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ionElektrolit lemah memiliki harga