normotension glaukoma
TRANSCRIPT
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 1/23
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Glaukoma berasal dari kata Yunani glaukos yang berarti hijau kebiruan,
yang memberi kesan warna tersebut pada pupil penderita glaukoma. Glaukoma
adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh pencekungan
(cupping) diskus optikus, pengecilan lapangan pandang, biasanya disertai
peningkatan tekanan intraokuler. Pada glaukoma akan terdapat melemahnya
fungsi mata dengan terjadinya cacat lapang pandang dan kerusakan anatomi
berupa ekskavasi (penggaungan) serta degenerasi papil saraf optik yang dapat
berakhir dengan kebutaan.,!
Glaukoma merupakan penyebab kedua kebutaan utama di duniasetelah katarak. "ata dari #$% (!&) menggambarkan bahwa saat ini terdapat
!' juta orang menderita gangguan penglihatan, * juta diantaranya mengalami
kebutaan, *&+ penderitanya berada di negara berkembang. edangkan menurut
data -iset esehatan "asar (-iskesdas) "epartemen esehatan -epublik
/ndonesia tahun !&&0, prevalensi nasional Glaukoma adalah &,+. 1erdapat
sembilan provinsi yang mempunyai prevalensi Glaukoma diatas prevalensi
nasional, yaitu 2anggroe 3ceh "arussalam, umatera 4arat, umatera elatan,
epulauan -iau, "/ 5akarta, 5awa 1imur, 2usa 1enggara 4arat, ulawesi
1engah, dan Gorontalo.
Pada sebagian besar kasus, glaukoma tidak disertai dengan penyakit mata
lainnya (glaukoma primer). Glaukoma primer sudut terbuka merupakan bentuk
yang tersering, bersifat kronik dan bersifat progresif, menyebabkan pengecilan
lapangan pandang bilateral progresif asimptomatik yang muncul perlahan dan
sering tidak terdeteksi sampai terjadi pengecilan lapangan pandang yang
ekstensif. "iagnosa glaukoma primer sudut terbuka jika pada pemeriksaan
didapatkan adanya peningkatan tekanan intraokular, gambaran kerusakan diskus
optikus dan defek lapang pandang. 3dapun bentuk lain dari glaukoma yaitu
glaukoma primer sudut tertutup, glaukoma sekunder sudut terbuka, glaukoma
sekunder sudut tertutup, glaukoma kongenital dan glaukoma absolut.6
2ormal6tension glaucoma (21G) adalah bentuk glaukoma sudut terbuka
yang ditandai dengan neuropati optik glaukoma pada pasien dengan pengukuran
1/% konsisten lebih rendah dari ! mm$g. Beaver Dam Eye Study melaporkan
bahwa hampir sepertiga dari pasien glaukoma dapat diklasifikasikan sebagai
1
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 2/23
memiliki 21G. Penelitian lain menunjukkan bahwa sebanyak dua pertiga dari
pasien 5epang dengan glaukoma telah 21G.76'
21G ini juga diartikan sebagai 8ow tension glaucoma (81G) dan sering
disamakan dengan pseudoglaucoma. Glaukoma sudut terbuka dengan tekanan
intraokuler di bawah normal ini pertama kali diobservasi oleh 3lbrecht von
Grafes tahun '0. 4agi kebanyakan oftalmologis, 21G sulit didiagnosis karena
biasanya glaukoma ditandai dengan peningkatan tekanan intra okular.*
Pada semua pasien glaukoma, perlu tidaknya terapi segera diberikan dan
efektivitasnya dinilai dengan melakukan pengukuran tekanan intraokuler
(tonometri), inspeksi diskus optikus, dan penurunan lapangan pandang secara
teratur.
Penatalaksanaan glaukoma sebaiknya dilakukan oleh ahli oftalmologi,
tetapi besar masalah dan pentingnya deteksi kasus6kasus asimptomatik
mengharuskan adanya kerjasama dan bantuan dari semua petugas kesehatan.
%ftalmoskopi dan tonometri harus merupakan bagian dari pemeriksaan fisik rutin
pada semua pasien yang berusia lebih dari tahun. Pemeriksaan6pemeriksaan
ini terutama penting pada pasien yang mempunyai riwayat glaukoma pada
keluarganya,*
. 9aka dari itu penting bagi kita sebagai dokter layanan primer untuk
dapat mendiagnosis glaukoma pada masyarakat agar dapat ditatalaksana sesegera
mungkin.
BAB II
2
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 3/23
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. ANATOMI DAN FISIOLOGI CORPUS SILIARIS
orpus siliaris secara kasar berbentuk segitiga pada potongan melintang,
membentang ke depan dari ujung anterior koroid ke pangkal iris (sekitar 7mm).
orpus siliaris terdiri dari suatu :ona anterior yang berombak6ombak, pars plana dan
:ona datar, pars plikata. Prosesus siliaris berasal dari kapiler6kapiler dan vena yang
bermuara ke vena6vena korteks.Prosesus siliaris dan epitel siliaris berfungsi sebagai
pembentuk akuos humor. 70
Gambar 1. Struktur s!m" a"tr#$r. %
3
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 4/23
Gambar & . #r#s 'a" s$r(us )#*#ar#s %
K$m($s#s# Hum$r Aku$s$umor 3kuos adalah suatu cairan jernih yang mengisi kamera anterior dan
posterior mata. ;olumnya sekitar !& ml<men. 1ekanannya sedikit lebih tinggi dari
plasma. omposisi serupa dengan plasma tetapi cairan ini memiliki komposisi
askorbat,piruvat, dan laktat yang lebih tinggiu dan protein,urea, dan glukosa yang
lebih rendah.
Pmb"tuka" Aku$s Hum$r
3kuos humor diproduksi oleh korpus siliare. =ltrafitrat plasma yang
dihasilkan di stroma prosesus siliaris dimodifikasi oleh fungsi sawar dan prosesus
sekretorius epitel siliaris. etelah masuk ke kamera anterior ke jalinan trabekular di
sudut kamera anterior. elama periode ini terjadi pertukaran diferensial komponen6
komponen dengan darah dari iris.Peradangan atau trauma intraokuler menyebabkan
peningkatan konsentrasi protein (humor akuos plasmoid) dan sangat mirip serum
darah. 7
4
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 5/23
Gambar %. Pr$ss (mb"tuka" aku$s +um$r $*+ (#t* s#*#ar#s%
A*#ra" K*uar Aku$s Hum$r
%rgan yang berperan pada outflow akuos pada sudut >%3 disebut trabekulum
(trabecular meshwork ). truktur seperti ayakan terdiri dari tiga bagian yakni? uveal
meshwork,korneoskleral dan meshworkendothelial meshwork (ju@ta canalicullar).
5alinan trabekula terdiri dari berkas6berkas jaringan kolagen dan elastis yang
dibungkus oleh sel6sel trabekular yang membentuk suatu saringan dengan ukuran
pori6pori semakin mengecil sewaktu mendekati kanalis schlemm. ontraksi otot
siliaris melalui insersinya ke dalam jalinan trabekula memperbesar ukuran pori6pori di
jalinan tersebut sehingga kecepatan drainase humor akues juga meningkat. ejumlah
kecil humor akuos keluar dari mata antara berkas otot siliaris dan lewat sela6sela
sklera (aliran uvoskleral).
5
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 6/23
Gambar ,. S#rku*as# 'a" 'ra#"as Hum$r Aku$s ,
Glaukoma akan terjadi apabila cairan mata di dalam bola mata alirannya tidak
seimbang antara produksi akuos dan aliran akuos keluar bola mata (outflow )',*
Gambar -. A*#ra" Hum$r aku$s ab"$rma* ,
6
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 7/23
BAB III
II.&. DEFENISI
Glaukoma adalah suatu neuropati optik kronik didapat yang ditandai oleh
pencekungan (>upping) diskus optikus dan pengecilan lapangan pandang,
biasana disertai peningkatan tekanan intraokular. ,
Low tension glaucoma atau disebut juga glaucoma normotension adalah
suatu varian dari glaukoma sudut terbuka (elainan drainase sudut bilik mata
depan), dimana terjadi kerusakan yang progresif terhadap syaraf<nervus opticus
dan terjadi kehilangan lapang pandangan meski tekanan di dalam bola matanya
tetap normal. 1ipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil,dengan kurangnya sirkulasi darah di syaraf<nervus opticus, yang mana
mengakibatkan kematian dari sel6sel yang bertugas membawa impuls<rangsang
tersebut dari retina menuju ke otak. ondisi ini dikarakteristikan oleh kerusakan
syaraf optik yang progresif dan kehilangan penglihatan samping< peripheral
vision (visual field ) meskipun tekanan dalam mata (intraocular pressure) berada
dibatas6batas normal atau bahkan dibawah normal. 1ipe glaukoma ini dapat
didiagnosis dengan pemeriksaan yang berulang6ulang oleh seorang dokter mata
untuk mendeteksi kerusakan syaraf atau kehilangan penglihatan bidang (visual
field ). Glaucoma normotension mendapat perhatian penelitian yang cukup
banyak karena penyebabnya dan perawatannya masih belum menentu. ',*
II.%. EPIDEMIOLOGI
"i 3merika erikat, lebih dari 6!+ pasien dengan glaukoma sudut
terbuka primer merupakan glaucoma normotension. 4erdasarkan Baltimore Eye
Study, &+ pasien dengan gambaran disc glaukomatous dan perubahan lapang
pandang memiliki tekanan intra okular dibawah ! mm$g pada kunjungan
pertama, dan + memiliki tekanan intra okular kurang dari ! mm$g pada !
kali pemeriksaan. Prevalensi glaucoma normotension meningkat di 5epang.
Glaucoma normotension lebih sering pada perempuan daripada laki6laki. =mur
rata6rata pasien dengan glaucoma normotension adalah 7& tahunA lebih tua
daripada pasien glaukoma sudut terbuka primer.0
7
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 8/23
II.,. FAKTOR RESIKO
angat penting untuk mengetahui faktor6faktor yang bisa mempengaruhi
insiden dan tingkat keparahan dari glaucoma normotension . 3dapun beberapa
faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya glaucoma normotension adalah?
. Baktor resiko umum
Glaucoma normotension lebih sering terjadi pada orang6orang berusia
lebih dari 7& tahun dan lebih sering terjadi pada wanita dibandingkan pria.
1erdapat riwayat keluarga yang menderita glaucoma normotension dan
penyakit ini bersifat progresif.',*
a. Fakt$r rs#k$ $)u*ar
. 1ekanan intraocular
Pada kebanyakan kasus dari glaucoma normotension, tekanan intaokular
biasanya bervariasi, akan tetapi masih dalam batas normal. 1ekanan intraokular
menjadi faktor resiko penting untuk perkembangan dari glaucoma
normotension, sama seperti pada hipertensi okular. "engan menurunkan tekanan
intraokuler, terdapat penurunan angka insiden sebanyak & +.',*
!. Perdarahan diskus optikus
Perdarahan diskus optikus terdapat pada glaukoma sudut terbuka, baik
pada peningkatan atau normal tekanan intraokular. 3ngka kejadiannya kali
lebih sering pada glaucoma normotension. Perdarahan yang terjadi berbentuk
flameshaped hemorrage . "aerah yang biasa terkena adalah bagian temporal,
dengan kuadran superotemporal lebih sering dikenai dibanding kuadran
inferotemporal. 4iasanya hilang timbul, dan membaik selama C sampai 7
minggu. ',*
!lame shaped hemorrhage berhubungan dengan notching dari
neuroretinal rim, defek dari neuro fibre layer, dan perburukan dari lapangan
pandang. ',*
. Peri papillary defect
/ni merupakan atropik dari epithelium pigmen retina dan kapiler koroid di
daerah sekitar papil.',*
8
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 9/23
b. Fakt$r rs#k$ s#stm#k
a. pasme vaskuler perifer oleh udara dingin (-aynaudDs phenomenon)
b. 9igraine
c. $ipotensi sistemik nocturnal dan pengobatan berlebihan dari hipertensi sistemik
d.Penurunan dari kecepatan aliran darah pada arteri oftalmika, ketika diukur
menggunakan =G "oppler
e. risis hemodinamik, termasuk infark miokard dan hipotensi selama
perioperative ',*
II.-. ETIOPATOGENESIS
Penyebab neuropati glaukoma bisa dibagi atas ! yakni pressure dependent
causes dan pressure independent causes. 3liran tekanan intraokular pada
glaukoma tergantung pada aliran darah yang mendarahi papil nervus optikus.
3liran darah ini dipengaruhi oleh banyak faktor termasuk tekanan darah,
tekanan intraokular, resistensi vaskular, dan mekanisme autoregulasi. ;iskositas
dan kekentalan darah juga memiliki pengaruh dalam perfusi jaringan. $al ini
penting diketahui untuk bisa menentukan terapi yang tepat pada glaucoma
normotension.
1erdapat ! mekanisme yang mempengaruhi pathogenesis dari 21G?
A. Pressure dependent mechanism
Pada beberapa kasus, 21G tidak dapat dibedakan dari glaucoma sudut terbuka
primer. 3kan tetapi, pada 21G, terdapat peningkatan sensitivitas terdapat tekanan
intraokuler yang normal.',*
1ekanan intraokuler bisa menjadi lebih tinggi pada 21G dari pada populasi
umum. Pada 21G, pasien dengan peningkatan tekanan intraokuler asimetrik, mata
dengan tekanan intraokuler yang lebih tinggi memiliki krusakan nervus optikus
yang lebih buruk.,7
$al ini didukung oleh studi 21G. tudi ini memperlihatkan bahwa kombinasi
tatalaksana dengan obat6obatan, laser, dan pembedahan menurunkan tekanan
intraokuler sebesar &+ disbanding tidak ada pengobatan yang diberikan, pada
pasien dengan 21G. Penurunan tekanan intraocular ini memperlambat rasio
timbulnya glaucomatous pada beberapa pasien.7
4urgoyne, pada tahun !&&&, mengatakan bahwa terdapat perubahan anatomi
dari papil nervus optikus pada 21G. 9ekanisme dari kerusakan nervus optikus
9
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 10/23
pada 21G, mirio dengan glaucoma sudut terbuka primer, seperti teori mekanik dan
iskemik dari kerusakan nervus optikus glaucomatous .,0
"eori mekanik dari kerusakan nervus optikus glaucomatous
9enurut teori ini, peningkatan tekanan intraocular mendistorsi lamina
cribrosa, melalui kompresi dari akson dan mempengaruhi aliran a@oplasmik. Pada
21G, terdapat kelemahan pada komponen structural dari saraf. "efek dari jaringan
ikat pada lamina atau pada jaringan penunjang glial meningkatkan kerusakan pada
saraf, walaupun pada tekanan yang normal.
"eori iskemik dari kerusakan nervus optikus glaucomatous
4erdasarkan teori ini, elevasi dari tekanan intraocular menyebabkan iskemia
relative dari papil nervus optikus, yang dapat merusak akson.',*
$ipoperfusi dari papil nervus optikus memainkan peranan utama dalam
perkembangan 21G. epertiga dari pasien 21G mempunyai riwayat episode
hipotensi akut (perdarakan gastro6intestinal dan uterus, serangan jantung, hipotensi
anestesi yang berat, gagal jantung kongestif, dan hipotensi postural. ',*
B. Pressure Independent mechanism
1erdapat beberapa kondisi yang mempengaruhi aliran darah ke papil nervus
optikus. 4entuk non progressive dari 21G terdapat pada keadaan shock atau
kehilangan darah, dan bentuk progressive terdapat pada vasospasme, hipotensi
sistemik dan pembekuan darah abnormal. "apat disimpulkan bahwa pada 21G,
terdapat kerusakan pembuluh darah yang dapat berakibat kurangnya perfusi ke papil
nervus optikus, retina, khoroid, atau pembuluh darah retrobulbar, sebagai akibat dari
vaso6sclerosis, penyakit pembuluh darah kecil, vasospasme atau disfungsi
autoregulasi.',*
Glaucoma normotension bisa disebabkan oleh?
1. Ga"!!ua" a*#ra" 'ara+
3liran darah yang abnormal ini dipengaruhi oleh adanya vasospasme dan
gangguan vasospastik yang mendarahi nervus opticus. 1erdapat beberapa contoh
penyakit akibat vasospasme ini contohnya pada migren dan fenomena -aynaud.
"rance dan kawan6 kawan menemukan terjadinya penurunan aliran kapiler pada
10
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 11/23
pasien glaucoma normotension yang dianggap akibat vasospasme dari etiologi
yang mendasarinya. ',*
4eberapa penelitian telah membuktikan bagaimana efek vasospasme. Efek
vasospasme bisa reversibel yaitu dengan pemberian calcium chanel blocker
#$$B% yang menyebabkan relaksasi pada pembuluh darah. ita:aw et al
membuktikan bahwa dengan penggunaan calcium antagonist , nifedipine selama 7
bulan pada pasien, sebagian kecilnya menunjukkan perbaikan lapangan pandang.
3ngiotensin adalah vasokonstriktor kuat dan hal ini menunjukkan bahwa
angiotensin converting en&ym (3>E) inhibitors dapat digunakan sebagai terapi
medikamentosa pada glaucoma normotension.',(
&. H#($t"s# s#stm#k
$ubungan mekanisme hipotensi sistemik dengan patogenesis terjadinya
neuropati optikus pada normal tension glaukoma sudah dilakukan oleh beberapa
peneliti diantaranya, $ayreh et al melakukan monitoring tekanan darah !C jam
pada pasien glaucoma normotension, ischemia optic neuropathy#)*+%, P%3G.
$asilnya yaitu terdapat penurunan tekanan diastolik malam hari yang lebih besar
pada pasien glaucoma normotension.',*
4eberapa penelitian diatas menunjukkan bahwa penurunan nocturnal blood
pressure pada pasien glaucoma normotension yang menggunakan obat hipotensi
oral harus lebih diperhatikan, dan hal tersebut harus dimodifikasi segera. ',*
%. Ga"!!ua" (mbkua" 'ara+
Penelitian tentang peranan gangguan pembekuan darah terhadap
glaukoma telah banyak dilakukan. ebuah penelitian dari %D4rain et al
menemukan adanya hubungan aktivasi cascade pembekuan darah dan jalur
fibrinolisis antara glaukoma sudut terbuka primer dan glaucoma normotension
yang terkontrol, walaupun penemuan ini lebih banyak dijumpai pada glaukoma
sudut terbuka primer. $amred et al menemukan penurunan aliran darah pada
glaucoma normotension dan juga peningkatan agregasi sel darah merah, pada
penilitiannya yang menggunakan "oppler laser.',*
,. Fakt$r *a#""a
11
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 12/23
"rance menemukan bahwa riwayat syok hipotensi atau kehilangan darah
hebat berkala ditemukan pada pasien glaucoma normotension. Golberg et al
menemukan bahwa pada pasien glaucoma normotension memiliki insiden
penyakit kardiovaskular yang lebih tinggi dibandingkan kelompok ocular
hipertensive. %ng et al menemukan insiden infark serebral lebih tinggi pada
pasien glaucoma normotension dibandingkan kontrol seusianya. ,C
#alaupun 1/% pada glaucoma normotension dalam batasan normal,
tetapi masih dianggap bahwa 1/% adalah faktor risiko dalam perkembangan dan
progresifitas dari penyakit. %leh karena itu, menurunkan 1/% merupakan salah
satu pilihan terapi pada glaucoma normotension. 9enurut >hrichton et al
menemukan bahwa adanya perbedaan 1/% (6 mm$g) kedua mata,
menyebabkan kerusakan lapang pandang menjadi lebih buruk pada mata dengan
1/% yang lebih tinggi. ',*
Glaukoma terjadi ketika produksi dari cairan bola mata meningkat atau
cairan bola mata tidak mengalir dengan sempurna sehingga tekanan bola mata
tinggi, serabut6serabut saraf di dalam saraf mata menjadi terjepit dan mengalami
kematian. 4esarnya kerusakan tergantung pada besarnya dan lamanya tekanan,
maupun buruknya aliran darah disaraf optik.',*
1ekanan yang sangat tinggi akan menyebabkan kerusakan yang cepat,
sedangkan tekanan yang tidak tinggi akan menyebabkan kerusakan yang
perlahan6lahan dan akan menyebabkan kebutaan perlahan6lahan dan akan
menyebabkan kebutaan perlahan6lahan pula apabila tidak segera ditangani.',*
1ekanan intraokuler adalah keseimbangan antara produksi humor aFuous,
hambatan terhadap aliran aFueous dan tekanan vena episklera.
etidakseimbangan antara ketiga hal tersebut diatas dapat menyebabkan
peningkatan 1/%, akan tetapi hal ini lebih sering disebabkan oleh hambatanterhadap aliran humor aFueous. 2amun pada glaucoma normotension banyak
faktor yang mempengaruhi perkembangan tidak terjadinya peningkatan 1/%
bahkan selalu normal. 4anyak faktor yang mempengaruhi perkembangan
glaukoma jenis ini, namun penyebab pastinya tidak diketahui. etidaknormalan
perfusi nervus optik akan meningkatkan terjadinya kerusakan pada nervus optik.
1ipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya, meski kecil, dengan
kurangnya sirkulasi darah di syaraf<nervus opticus, yang mana mengakibatkan
kematian dari sel6sel yang bertugas membawa impuls<rangsang tersebut dari
12
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 13/23
retina menuju ke otak. ebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena
hubungannya dengan tekanan dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih
dalam batas normal tinggi (high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari
normal juga seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang
lebih lanjut. Glaukoma bertekanan normal ini paling sering terjadi pada orang6
orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh darah, orang 5epang atau pada
wanita. 4eberapa penelitian menebak peningkatan viskositas dan
hiperkoagubilitas darah, dan peningkatan 1/% berada diatas normal dipengaruhi
oleh variasi diurnal postural sangat berpengaruh. ,
II./ GEJALA KLINIS
Pasien dengan low tension glaucoma memperlihatkan peningkatan perubahan
glaukomatosa pada diskus optik dan defek lapangan pandang tanpa peningkatan
tekanan intraokular. amal dan $itchings menetapkan beberapa kriteria yaitu?
1ekanan intraokular rata6rata adalah ! mm$g dan tidak pernah melebihi !C
mm$g.
Pada pemeriksaan gonioskopi didapatkan sudut bilik mata depan terbuka.
Gambaran kerusakan diskus optikus dengan cupping glaumatosa yang disertai
defek lapangan pandang.
erusakan glaumatosa yang progresif.
1idak ada kelainan ocular atau sistemik lain yang dapat menyebabkan
galukoma.
Glaukoma 2ormotension juga merupakan variasi dari -rimary +pen )ngle
Glaucoma. 4isa juga disebut -seudoglaucoma/, -osterior Glaucoma/, -ara
Glaucoma/, atau Lowtension Glaucoma/0,1,2
II.0 PEMERIKASAAN OFTALMOLOGI
A. P"!ukura" Tka"a" I"tra$ku*ar
-entang tekanan intraokular normal adalah &6! mm$g. Pada usia
lanjut, rerata tekanan intraokularnya lebih tinggi sehingga batas atasnya adalah !C
mm$g. 1ekanan bola mata untuk satu mata tak selalu tetap, tetapi dapat
dipengaruhi seperti pada saat bernapas mengalami fluktuasi 6! mm$g dan pada
13
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 14/23
jam 60 pagi paling tinggi, siang hari menurun, malam hari naik lagi. $al ini
dinamakan variasi diurnal dengan fluktuasi mm$g.,
9enurut 8angley dan kawan6kawan, pada glaukoma primer sudut terbuka
terdapat empat tipe variasi diurnal yaitu ) !lat type, 1/% sama sepanjang hariA !)
!alling type, puncak 1/% terdapat pada waktu bangun tidurA ) 3ising type,
puncak 1/% didapat pada malam hariA C) Double variationA puncak 1/%
didapatkan pada jam * pagi dan malam hari. 9enurut "owney, jika pada sebuah
mata didapatkan variasi diurnal melebihi mm$g ataupun selalu terdapat
perbedaan 1/% sebesar C mm$g atau lebih maka menunjukan kemungkinan suatu
glaukoma primer sudut terbuka, meskipun 1/% normal.!,C
Pada glaukoma sudut terbuka primer, !6&+ individu yang terkena akan
memperlihatkan tekanan intraokular yang normal saat pertama kali diperiksa.ebaliknya, peningkatan tekanan intraokular semata tidak selalu diartikan bahwa
pasien mengedap glaukoma sudut terbuka primerA untuk menegakkan diagnosis
diperlukan bukti6bukti lain seperti adanya diskus optikus glaukomatosa atau
kelainan lapangan pandang. 3pabila tekanan intraokular terus6menerus meninggi
sementara diskus optikus dan lapangan pandang normal (hipertensi okular),
pasien dapat diobservasi secara berkala sebagai tersangka glaukoma.,!,
3da empat macam tonometer yang dikenal yaitu tonometer schiot:,
tonometer digital, tonometer aplanasi dan tonometeri 9ackay69arg. Pengukuran
tekanan intraokular yang paling luas digunakan adalah tonometer aplanasi
Goldmann, yang dilekatkan ke slitlamp dan mengukur gaya yang diperlukan
untuk meratakan daerah kornea tertentu.,!,
1onometer aplanasi merupakan alat yang paling tepat untuk mengukur
tekanan bola mata dan tidak dipengaruhi oleh faktor kekakuan sklera. 1onometer
schiot: merupakan alat yang paling praktis sederhana. Pengukuran tekanan bola
mata dinilai secara tidak langsung yaitu dengan melihat daya tekan alat padakornea, karna itu dinamakan juga tonometri indentasi schiot:. "engan tonometer
ini dilakukan penekanan terhadap permukaan kornea menggunakan sebuah beban
tertentu. 9akin rendah tekanan bola mata, makin mudah bola mata ditekan, yang
pada skala akan terlihat angka skala yang lebih besar. 1ansformasi pembacaan
skala tonometer ke dalam tabel akan menunjukan tekanan bola mata dalam
mm$g. elemahan alat ini adalah mengabaikan faktor kekakuan sklera.,!,
1onometer digital adalah cara yang paling buruk dalam penilaian terhadap
tekanan bola mata oleh karena bersifat subjektif. "asar pemeriksaannya adalah
14
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 15/23
dengan merasakan reaksi kelenturan bola mata (balotement ) pada saat melakukan
penekanan bergantian dengan kedua jari tangan. 1ekanan bola mata dengan cara
digital dinyatakan dengan nilai 2, 2!, 2, dan sebaliknya 26 sampai
seterusnya.,!,
Pada penderita tersangka glaukoma, harus dilakukan pemeriksaan serial
tonometri. ;ariasi diurnal tekanan intraokular pada pada orang normal berkisar 7
mm$g dan pada pasien glaukoma variasi dapat mencapai & mm$g.,!,
B. Pmr#ksaa" Su'ut B#*#k Mata D(a"
9erupakan suatu cara untuk menilai lebar dan sempitnya sudut bilik mata
depan. 8ebar sudut bilik mata depan dapat diperkirakan dengan pencahayaan
oblik bilik mata depan, menggunakan sebuah senter atau dengan pengamatan
kedalaman bilik mata depan perifer menggunakan slitlamp, yang umumnya
digunakan yaitu teknik ;an $erick. "engan teknik ini, berkas cahaya langsung
diarahkan ke kornea perifer, menggunakan sinar biru untuk mencegah penyinaran
yang berlebihan dan terjadinya miosis. Pada teknik ini, kedalaman sudut bilik
mata depan (P3>) dibandingkan dengan ketebalan kornea (>1) pada limbus
kornea temporal dengan sinar sudut 7&H.,!,
3kan tetapi, sudut mata depan sebaiknya ditentukan dengan gonioskopi
yang memungkinkan visualisasi langsung struktur6struktur sudut. "engan
gonioskopi juga dapat dibedakan glaukoma sudut tertutup dan glaukoma sudut
terbuka, selain itu juga dapat dilihat apakah terdapat perlekatan iris bagian perifer
ke bagian depan.,!,
3pabila keseluruhan anyaman trabekular, taji sklera dan processus iris
dapat terlihat, sudut dinyatakan terbuka. 3pabila hanya garis chwalbe atau
sebagian kecil dari anyaman trabekular yang terlihat, sudut dinyatakan sempit.
3pabila garis cwalbe tidak terlihat, sudut dinyatakan tertutup.,!,
C. P"#*a#a" D#skus O(t#kus
"iskus optikus normal memiliki cekungan di bagian tengahnya yang
ukurannya bervariasi bergantung pada jumlah relative serat yang menyusun
saraf optikus terhadap ukuran lubang sklera yang harus dilewati oleh serat6
serat tersebut.,C,
Pada glaukoma mula6mula terjadi pembesaran konsentrik cekungan optik
yang diikuti oleh pencekungan superior dan inferior serta disertai
pembentukan takik (notching ) fokal di tepi diskus optikus. $asil akhir proses
15
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 16/23
pencekungan pada glaukoma adalah apa yang disebut sebagai cekungan Ibean
pot J, yang tidak memperlihatkan jaringan saraf di bagian tepinya.,C,
-asio cekungan diskus adalah cara yang digunakan untuk mencatat
ukuran diskus optikus pada pasien glaukoma. 4esaran tersebut adalah
perbandingan antara ukuran cekungan terhadap garis tengah diskus misalnya
cawan kecil rasionya &, dan cawan besar &,*. 3pabila terdapat kehilangan
lapangan pandang atau peningkatan tekanan intraokular, rasio cawan diskus
lebih dari &, atau terdapat asimetri yang bermakna antara kedua mata
diindikasikan adanya atrofi gluakomatosa. C
Gambar /. D#skus $(t#kus a"! mmbsar '"!a" )u((#"! a"! m*bar.
'"!a" k+#*a"!a" ba!#a" #"r#$r 'a" "asa*
Pada galukoma normotension, gambaran klinis dari kerusakan nervus
optikus sama dengan Glaukoma dengan peningkatan 1/%. -asio cup<disc pada
21G lebih besar dibandingkan pada Galukoma dengan peningkatan 1/%.
Gambaran cup pada 21G lebih pucat dan landai dengan pinggir diskus optikus
lebih tipis pada daerah inferior dan inferotemporal. "efek lapangan pandang pada
21G lebih terlokalisasi. emudian tampak defek serabut papilomakular difus
dengan pinggir yang curam. Pada retinal nerve fiber layer ditemukan perubahan
yang lebih awal pada 21G dan defek inferior yang terlokalisasi. Perdarahan
diskus juga sering muncul pada 21G yang dapat meningkatkan progresifitas
kehilangan lapangan pandang yaitu ',! + per tahun dibandingkan tanpa
perdarahan diskus yang hanya ,7+ per tahun. Pada 21G juga ditemukan area
parapapiler avaskular dan :ona beta yang lebih luas dibandingkan pada glaukoma
dengan peningkatan 1/%. Pemeriksaan $entral $orneal "hickness (>>1) pada
21G lebih kecil dibandingkan pada Glaukoma sudut terbuka primer.0
D. Pmr#ksaa" La(a"!a" Pa"'a"!
8apangan pandang adalah bagian ruangan yang terlihat oleh suatu mata
dalam sikap diam memandang lurus ke depan. 8apangan pandang normal adalah
*& derajat temporal, & derajat atas, & derajat nasal dan 7 derajat bawah. ,,C
16
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 17/23
4erbagai cara untuk memeriksa lapangan pandang pada glaukoma adalah
automated perimeter (misal $umphrey, %ctopus, atau $enson), perimeter
Goldmann, !riedmann field analy&er , dan layar tangent . ,C,
Perimeter berupa alat berbentuk setengah bola dengan jari6jari & cm, dan
pada pusat parabola ini mata penderita diletakkan untuk diperiksa. %bjek digeser
perlahan6lahan dari tepi ke arah titik tengah kemudian dicari batas6batas pada
seluruh lapangan pada saat benda mulai terlihat.,C,
Penurunan lapangan akibat glaukoma sendiri tidak spesifik karena
gangguan ini terjadi akibat defek berkas serat saraf yang dapat dijumpai pada
semua penyakit saraf optikus. Gangguan lapangan pandang akibat glaukoma
terutama mengenai & derajat lapangan pandang bagian tengah. Perubahan paling
dini adalah semakin nyatanya skotoma relative atau absolut yang terletak pada &derajat sentral.. Pada stadium akhir penyakit, ketajaman penglihatan sentral
mungkin normal tetapi hanya derajat lapangan pandang di tiap6tiap mata. Pada
glaukoma lanjut, pasien mungkin memiliki ketajaman penglihatan !&<!& tetapi
secara legal buta. ,C,
II. 2 DIAGNOSIS BANDING
2ormal tension Glaucoma dapat mirip dengan banyak kondisi, sehinggadiagnosis 21G merupakan sebuah ekslusi. "alam menegakkan diagnosis 21G ini
harus betul6betul jeli untuk memisahkan berbagai jenis diagnosis banding tersebut,
karena pengobatan masing6masing diagnosis ataupun etiologi tersebut sangat berbeda.
Pemeriksaan6pemeriksaan khusus seperti pengukuran tekanan intraokuler diurnal dan
$entral $ornel "hickness (>>1) dapat dilakukan pada pasien6pasien yang dicurigai
dengan 21G. "iagnosis banding dari normal tension glaucoma dapat dilihat dalam
tabel dibawah ini? ,C,
"iagnosis banding 2ormal 1ension Glaukoma
17
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 18/23
$igh tension glaucoma yang tak terdeteksi
Galukoma sudut terbuka primer dengan variasi 1/% diurnal
Peningkatan 1/% intermitten
Glaukoma sudut tertutup
risis glaukomatosiklitis
Peningkatan 1/% sebelumnya
-iwayat glaucoma sekunder (seperti corticosteroid inducedglaucoma, uveitis
glaucoma, pigmentary glaucoma dan riwayat trauma)
9ata dengan 1/% normal namun punya riwayat peningkatan 1/%
Penggunaan obat6obatan yang befek penurunan 1/%
1onometric error
Penyakit nervus optikus non6glaukomatosa
elainan congenital
8esi akibat penekanan nervus optikus dan >hiasma optikum
hock optis neuropathy
2europati iskemik optic anterior
elainan retina
II.3 PENATALAKSANAAN
riteria untuk melakukan terapi 21G berdasarkan studi yang dilakukan oleh
$olaborative ormal"ension Galucome Study yaitu ancaman timbulnya
kehilangan lapangan pandang, pendarahan diskus dan catatan perkembangan
lapangan pandang dan nervus optikus. 1ujuan terapi adalah untuk menurunkan
tekanan intra okular serendah mungkin. 9enurut "eborah amal, terapi tidak
disarankan pada pasien dengan 21G yang stabil. 1erapi diberikan kepada pasien
21G yang progresif, yaitu pada pasien dengan perburukan lapang pandangan
sehingga memperbaiki kualitias hidupnya dan efek samping pengobatan dapat
dihindari.7,0,'
1erapi medikamentosa pada 21G diantaranya menggunakan $alcium $hannel
Blocker #$$Bs% karena potensinya untuk meningkatkan perfusi pada nervus
18
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 19/23
optikus. 2amun perlu diwaspadai munculnya efek samping dari penggunaan
terapi ini diantaranya hipotensi sistemik.7,'
Pengunaan obat6obatan topikal juga sering dilakukan pada kasus 21G ini
sama seperti kasus glaukoma sudut terbuka primer. Pengobatan dilakukan pada
satu mata, dimana mata yang lain menjadi kontrol respon terapi.7,'
Penggunaan analog prostaglandin dapat membantu menurunkan tekanan
intraocular, bahkan dapat lebih rendah dari tekanan vena episkleral. elain itu
penggunaan beta bloker topikal, carbonic anhidrase inhibitor dan K!6agonist
dapat ikut membantu menurunkan tekanan intra okular. 2amun efek lain seperti
proteksi neuron dan peningkatan sirkulasi okuler belum dapat ditunjukkan.,C,
5ika terapi medikamentosa tidak memberikan hasil maka laser trabeculoplasti
dapat digunakan untuk pilihan terapi selanjutnya. Glaucoma filtering surgery
digunakan untuk mendapatkan tekanan intra okular terendah yang
dikombinasikan dengan penggunaan antifibrotic agent seperti 6fluorourasil atau
mitomicyn > untuk meningkatkan tingkat kesuksesan operasinya.,C,
19
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 20/23
D#a!ram 1 . E4a*uas# Pas#" '"!a" NTG
1/% yang tidak bisa ditoleransi oleh nervus optikus akan tetap menjadi faktor
resiko utama glaukoma, mengesampingkan tipe dari glaukoma tersebut. Penelitian
mengenai faktor6faktor yang menyebabkan seseorang LsensitifD terhadap tekanan
intraocular tertentu masih tetap dilanjutkan, dengan fokus pada trabecular meshwork,
status imunologi, variasi genetik, aliran darah, dan apoptosis. "engan penelitian ini
diharapkan nantinya perbedaan antara 21G dengan Glaukoma primer sudut terbuka
akan lebih jelas. C
II.15 KOMPLIKASIehilangan penglihatan yang permanen dapat muncul jika 21G tidak
terdeteksi lebih awal.C
II.11 PENCEGAHAN
21G tidak bisa dicegah, tetapi dengan pemeriksaan reguler oleh spesialis
mata, progresifitas penyakit diharapkan dapat dihindari.C
II.1& PROGNOSIS
3pabila terdeteksi dini, sebagian besar pasien glaukoma dapat ditangani
20
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 21/23
dengan baik secara medis. 3pabila obat tetes antiglaukoma dapat mengontrol
tekanan intaokular pada mata yang belum mengalami kerusakan glaukomatosa
luas, prognosis akan baik (walaupun penurunan lapangan pandang dapat terus
berlanjut).,C
BAB IIIPENUTUP
Ks#m(u*a"
ormotension glaucoma adalah neuropati optik kronik yang terjadi pada orang
dewasa dengan gambaran karakteristik cupping optic disc dan kehilangan lapang
pandang yang mirip dengan Glaukoma sudut terbuka primer tekanan intraokuler yang
normal secara konsisten, yaitu kurang dari ! mm$g.
21
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 22/23
Patofisiologi dan patogenesis 21G belum diketahui secara pasti, namun
diyakini ada beberapa teori yang dapat menjelaskannya yaitu teori mekanis dan teori
vaskular. etidaknormalan perfusi nervus optik akan meningkatkan terjadinya
kerusakan pada nervus optik. 1ipe glaukoma ini diperkirakan ada hubungannya
dengan kurangnya sirkulasi darah di nervus optikus, yang mana mengakibatkan
kematian dari sel6sel yang bertugas membawa impuls<rangsang tersebut dari retina
menuju ke otak. ebagai tambahan, kerusakan yang terjadi karena hubungannya
dengan tekanan dalam bola mata juga bisa terjadi pada yang masih dalam batas
normal tinggi (high normal), jadi tekanan yang lebih rendah dari normal juga
seringkali dibutuhkan untuk mencegah hilangnya penglihatan yang lebih lanjut. 21G
ini paling sering terjadi pada orang6orang yang memiliki riwayat penyakit pembuluh
darah, orang 5epang atau pada wanita.
"iagnosis 21G merupakan diagnosis ekslusi karena begitu banyaknya
diagnosis banding untuk penyakit ini. 1atalaksana 21G dapat bersifat konvensional
berupa medikamentosa dengan prostaglandin, analog prostaglandin, >alcium >hannel
4locker. Penggunaan beta blocker dan agonis alpha adrenergik masih terdapat
perbedaan pendapat, dan terapi operatif dengan indikasi6indikasi tertentu.
9aka dari itu penting bagi kita untuk mempelajari Glaukoma sebagai dokter
layanan primer untuk dapat mendiagnosis glaukoma dengan melakukan screening
dengan pengukuran 1/% berkala pada masyarakat agar dapat ditatalaksana sesegera
mungkin.
DAFTAR PUSTAKA
. ;aughan, "aniel G. 3sbury, 1aylor. 3sylor. -iordan, Paul. ( !&&) Glaukoma4
+ftalmologi 5mum. Penerbit edokteran EG>. 5akarta. !!&6 !'.
22
7/23/2019 normotension glaukoma
http://slidepdf.com/reader/full/normotension-glaukoma 23/23
!. 9undrof. 1homas. (!&&) ormo "ension Glaucoma. $linical -athway of
Glaucoma. 1hieme. 2ew York.060'
. /lyas, . (!&&0) Glaukoma4 *lmu -enyakit 6ata. Bakultas edokteran
$asanudin. 5akarta. &6.
C. http?<<emedicine.medscape.com<article<!&&'6followupMa!7C*. Glaucoma,
Low "ension !ollow5p. "iunduh tanggal %ktober !&!.
. 4abar, 1ariF farooF, dkk. ormal "ension Glaucoma. Pak 5 %phthalmol !&&7,
;ol. !! 2o. !
7. 3:uara, 3gusto. 7andbook of Glaucoma. ormal "ension Glaucoma 08208(.
=nited ingdom. !&&!.
0. -iset esehatan "asar 6 "epartemen esehatan -epublik /ndonesia, diakses
dari www.ppid.depkes.go.id9inde:.php;option<com=docman pada tanggal &
5uli !&. '. "eborah amal, -oger $itchings. 4r 5 %phthalmol **'. 2ormal tension
glaucoma6a practical approach A'!?'6'C&.
*. Basic and $linical Science $ourse, ection & 4 Glaucoma. +pen)ngle
Glaucoma, >hapter C (*76&&). )merican )cademy of +phthalmology. an
Bransisco .!&!.