pemasangan gips.doc

Upload: imam-syahuri-gultom

Post on 10-Feb-2018

330 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Lengan bawah (regio antebrachii) diadaptasikan untuk mobilitas

    dibandingkan stabilitas. Lengan bawah ini penting peranannya dalam fungsi

    ekstremitas atas, yang memungkinkan pergerakan tangan yang luas dan

    membantu mobilitas untuk ekstremitas atas. Adanya persendian radioulnar pada

    distal dan proksimal memungkinkan pergerakan pronasi dan supinasi dan

    beberapa pergerakan yang penting dalam aktivitas sehari-hari. Lebih lagi, lengan

    bawah ini memungkinkan otot berinsersi pada tangan. Oleh karena itu, fraktur

    yang melibatkan tulang pada lengan bawah memberikan permasalahan dan dapat

    menimbulkan gangguan yang signifikan pada fungsi ekstremitas atas.1

    Sekitar 25% fraktur pada distal radius merupakan fraktur yang paling

    sering terjadi pada orang dewasa karena posisi jatuh dengan peregangan

    pergelangan tangan dan karena adanya faktor osteoporosis yang sering diderita

    wanita usia tua. Fraktur ini juga terhitung merupakan fraktur ekstremitas atas

    yang diperkirakan 16% dari semua fraktur yang ada di unit gawat darurat dan

    75% dari fraktur regio antebrachii. Pada anak-anak fraktur radius ulna terhitung

    10-45% dari semua fraktur pada pediatrik dan fraktur radius distal terhitung 75%-

    84% dari fraktur lengan bawah.2,3,4,5

    Reduksi anatomi dan fiksasi internal pada fraktur di regio antebrachii ini

    dapat mengembalikan fungsi yang ada dan merupakan penatalaksanaan fraktur

    pada region antebrachii ini. Penelitian ini didukung oleh hasil yang baik dengan

    1

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    2/27

    fiksasi penempatan plate yang kaku (rigid) pada banyak penelitian, plate yang

    baru dengan kontak yang terbatas antara plate dan tulang telah tersedia. Sistem

    locking screw yang baru juga diperkenalkan untuk fiksasiplate pada fraktur regio

    antebrachii ini. Di Amerika Serikat banyak penanganan fraktur yang sulit untuk

    anak-anak ditangani secara operatif dan jarang melakukan penanganan secara

    non-operatif.1,6

    Selain penanganan dengan fiksasi internal juga dapat dilakukan

    pemasangan gips untuk penatalaksanaan fraktur pada regio antebrachii dimana

    tidak semua daerah atau RS di Indonesia ini yang memungkinkan untuk

    dilakukan fiksasi internal atau penanganan secara operatif. Berikut pada makalah

    ini akan dibahas mengenai fraktur pada regio antebrachii dan penanganannya

    dengan pemasangan gips.

    2

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    3/27

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Fraktur Antebrachii

    Mekanisme Trauma

    Banyak mekanisme trauma yang dapat melibatkan tulang radius dan ulna.

    Sebagian besar fraktur diafisis lengan bawah disebabkan karena terjatuh dari

    tempat yang tinggi, hantaman langsung atau kecelakaan lalu lintas. Penyebab

    hantaman langsung termasuk diantaranya perkelahian dan korban terpukul pada

    daerah lengan bawah dengan benda yang keras. Secara instink, korban akan

    mengangkat lengan bawahnya sebagai mekanisme pertahanan melawan penyerang

    dan melidungi kepalanya. Suatu fraktur ulna terisolir terjadi akibat hantaman yang

    langsung, yang dikenal sebagai fraktur nightstick, yang dapat terjadi di sisi

    manapun disepanjang tulang ulnar. Ini pada umumnya lebih stabil dibandingkan

    fraktur pada regio antebrachii lainnya, khususnya jika terjadi pergeseran yang

    kurang dari 50% dimana trauma yang lebih ringan pada membrane intraosseus.1

    Fraktur terbuka pada lengan bawah dihasilkan dari disabilitas yang

    signifikan akibat kerusakan yang berhubungan dengan tendon dan saraf. Penyebab

    umum terjadinya fraktur terbuka pada lengan bawah ini adalah karena luka

    tembak. Disamping terjadi kerusakan jaringan, seringnya terjadi kehilangan

    bagian tulang yang menyebabkan penyembuhan yang terlambat dan memerlukan

    tindakan operatif.1

    Riwayat Klinik dan Pemeriksaan Fisik

    3

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    4/27

    Fraktur pada batang tulang radius dan ulna sering mengalami pergeseran.

    Ini biasanya karena kekuatan/tarikan yang signifikan yang menyebabkan fraktur

    pada orang dewasa. Karena adanya pergeseran dan instabilitas, diagnosis dapat

    dengan mudah dibuat dari tanda dan gejala-gejala yang ada, termasuk diantaranya

    nyeri, deformitas, dan hilangnya fungsi. Pada fraktur nightstick, palpasi

    disepanjang tepi subkutaneus pada ulna biasanya menimbulkan nyeri pada area

    fraktur. Selain itu juga dapat timbul pembengkakan.1

    Pemeriksaan fisik termasuk diantaranya evaluasi neurologis yang hati-hati

    pada fungsi motorik dan sensorik untuk nervus ulnaris, radialis dan medianus,

    khususnya bila terjadi fraktur terbuka dengan trauma penetrasi yang sering

    berhubungan dengan trauma pada saraf dan pembuluh darah besar. Bila lengan

    bawah bengkak dan tegang, maka dapat terjadi kompartemen sindrom.1

    Pada fraktur lengan bawah karena energi trauma yang tinggi, sering

    dihubungkan dengan kerusakan jaringan lunak, khususnya ligamen siku dan

    pergelangan tangan. Pengenalan awal pada trauma ini penting, terapi yang benar

    melibatkan stabilisasi fraktur yang adekuat dan restorasi yang akurat untuk

    artikulasi pergelangan tangan dan siku yang normal.1

    4

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    5/27

    Gambar anatomi regio antebrachii

    Fraktur-Dislokasi Monteggia

    Fraktur pada proksimal ulna bersamaan dengan terjadinya dislokasi pada

    caput radial merupakan trauma yang tidak umum terjadi yang insidensinya < 5%

    dari semua fraktur lengan bawah. Trauma ini pertama kali dideskripsikan oleh

    Monteggia di tahun 1814.1

    Khasnya, pasien dengan fraktur dislokasi Monteggia ini akan

    mengeluhkan nyeri pada sekitar siku dan terhambatnya mekanisme untuk

    melakukan gerakan fleksi sendi siku dan rotasi lengan bawah. Tergantung pada

    tipe dari trauma Monteggia, caput radial dapat teraba di anterior atau posterior

    aspek dari sendi siku.1

    5

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    6/27

    Ini penting sekali untuk melakukan pemeriksaan dengan sangat hati-hati

    pada persarafan, khususnya nervus intraosseus yang dilaporkan insidensinya yang

    tinggi yang sekitar 17%. Penyebab trauma seringkali karena peregangan saraf

    akibat dislokasi caput radialis. Bagaimanapun, terjepitnya nervus intraosseus

    posterior menyebabkan lesi Monteggia menjadi sulit disembuhkan. Walaupun

    dengan reduksi tertutup yang sukses pada artikulasi radioulnar, bila fungsi tidak

    kembali dalam 8 minggu, eksplorasi bedah dan dekompresi saraf perlu dilakukan.

    Trauma pada nervus lainnya seperti nervus intraosseus anterior, nervus medianus

    dan nervus ulnaris juga dapat terjadi.1

    Gambar klasifikasi Bado untuk fraktur-dislokasi Monteggia1

    Tipe I : fraktur pada diafisis ulnar pada tingkat manapun dengan angulasi anterior

    pada sisi fraktur dan berhubungan dengan dislokasi anterior pada caput

    radialis

    Tipe II : fraktur pada diafisis ulnar dengan angulasi posterior pada sisi fraktur dan

    dislokasi posterolateral pada caput radialis

    6

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    7/27

    Tipe III : fraktur pada metafisis ulnar dengan dislokasi lateral atau anterolateral

    pada caput radialis

    Tipe IV : fraktur pada 1/3 proksimal radius dan ulna pada sisi yang sama dengan

    dislokasi anterior pada caput radialis

    Fraktur-Dislokasi Galeazzi

    Fraktur radius pada juntio ditengah dan 1/3 distal sering terjadi

    dihubungkan dengan dislokasi pada DRUJ (distal radioulnar joint). Lesi ini, yang

    dilaporkan oleh Galeazzi di tahun 1934, dikarakteristikkan dengan kondisi yang

    tidak stabil dan memerlukan reduksi terbuka dan fiksasi internal untuk mencapai

    hasil fungsional yang memuaskan. Instabilitas fraktur dislokasi yang kompleks ini

    karena adanya energi yang besar yang menyebabkan fraktur tulang radius dan

    terhubung melalui membran intraosseus dengan ulna. Caput ulna mengalami

    dislokasi dan robeknya komplek fibrokartilago triangular, sehingga menyebabkan

    seluruh kompleks DRUJ tidak stabil. Stiloid ulnar juga dapat mengalami fraktur.1,7

    Gambar fraktur-dislokasi Galeazzi. Tampilan anteroposterior (A) dan lateral (B)1

    7

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    8/27

    Fraktur Colles

    Cedera yang digambarkan oleh Abraham Colles pada tahun 1814 adalah

    fraktur melintang pada radius tepat di atas pergelangan tangan, dengan pergeseran

    dorsal fragmen distal. Ini adalah fraktur yang paling sering ditemukan pada

    manula, insidensinya yang tinggi berhubungan dengan permulaan osteoporosis

    pasca menopause. Karena itu pasien biasanya wanita yang memiliki riwayat jatuh

    pada tangan yang terentang.8

    Kita dapat mengenali fraktur ini seperti halnya Colles jauh sebelum

    radiografi diciptakan dengan sebutan deformitas dinner-fork, yaitu penonjolan

    punggung pergelangan tangan dan depresi di depan. Pada pasien dengan sedikit

    deformitas mungkin hanya terdapat nyeri tekan lokal dan nyeri bila pergelangan

    tangan digerakkan.8

    Gambar sistem klasifikasi Gartland and Werley

    Gartland dan Werley mengusulkan sistem klasifikasi yang menilai tiga komponen

    dasar dari cedera ini: (a) kominusi metafisis, (b) perpanjangan intra-artikular, dan

    (c) perpindahan fragmen.1

    8

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    9/27

    Kelompok I: fraktur Colles Simple tanpa keterlibatan permukaan artikular radial

    Kelompok II: fraktur Colles kominutif dengan intra-artikular ekstensi tanpa

    perpindahan

    Kelompok III: fraktur Colles kominutif dengan intra-artikular ekstensi dengan

    perpindahan

    Kelompok IV: ekstra-artikular, undisplaced

    Penanganan fraktur Colles umumnya dilakukan rawat jalan yaitu setelah

    terdiagnosis diberikan tindakan reposisi tertutup. Bila tidak ada pergeseran, cukup

    diimobilisasi dengan gips bawah siku. Bila terjadi pergeseran atau sedikit

    pergeseran perlu tindakan reposisi dengan anestesi lokal, regional atau umum,

    kemudian dilakukan gips bawah siku dengan posisi fragmen distal fleksi dan

    pronasi. Pada hari berikutnya anggota gerak atas elevasi. Adapun jari-jari sesegera

    mungkin melakukan latihan. Seminggu kemudian dilakukan pemotretan dengan

    sinar X kontrol untuk menilai apakah terjadi pergeseran kembali

    (redisplacement).8

    Imobilisasi dengan gips bertujuan mencegah pergeseran kembali fragmen

    fraktur paska-reposisi. Sebagai tulang kanselus, maka penyembuhan tulang radius

    distal diperkirakan tuntas kurang lebih 6 minggu dari saat terjadinya trauma. Oleh

    sebab itu pada fraktur Colles gips dapat dilepas umumnya setelah 5-6 minggu.8

    Fraktur Smith

    Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena

    itu sering disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang

    muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam

    9

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    10/27

    keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya

    transversal, kadang-kadang intraartikular.8

    Gambar Fraktur Smith dan fraktur Colles

    Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar

    pergelangan, dan deviasi ke radial (garden spade deformity). Dilakukan reposisi

    dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar,

    dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan gips

    di atas siku selama 4 6 minggu.8

    Trauma Essex-Lopresti

    Lesi ini didiskripsikan oleh Essex-Lopresti di tahun 1951 dan ini

    merupakan trauma yang kompleks yang jarang pada lengan bawah yang

    digambarkan sebagai disosiasi radioulnar. Ini biasanya terjadi setelah terjatuh

    dengan tangan teregang, menghasilkan fraktur pada caput radius dan

    menimbulkan gangguan pada membrane interosseus dan DRUJ menyebabkan

    tergesernya radius. Ini sering tidak diketahui karena perhatian langsung pada

    fraktur di caput radius yang menyebabkan ekslusi pada bagian lengan bawah

    lainnya. Selain fraktur caput radialis, migrasi proksimal radius dan gangguan

    10

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    11/27

    sendi DRUJ juga dihubungkan dengan fraktur Galeazzi, fraktur tulang radius dan

    dislokasi siku.1

    2.2. Penanganan Fraktur Non-Operatif

    Penanganan fraktur non-operatif merupakan metode penanganan fraktur

    satu-satunya hingga tahun 1750. Semenjak itu terdapat berbagai kemajuan pada

    penanganan fraktur melalui teknik bedah, anestesi dan pemberian antibiotik.

    Bahkan hingga sekarang ini, penanganan non-operatif masih sangat penting

    dalam bidang ortopedi ini.9

    Tidak ada penelitian sebelumnya yang menggunakan terapi non-operatif

    pada populasi tertentu orang dewasa, walaupun telah banyak penelitian untuk

    penanganan non-operatif di RS khusus, yang mana penanganan non-operatif ini

    banyak dilakukan pada anak-anak.9

    Gambar prevalensi penanganan fraktur secara operatif dan non-operatif

    berdasarkan usia pasien. Fraktur pada anak pada umumnya tampak lebih banyak

    mendapatkan penanganan non-operatif9

    11

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    12/27

    Gambar prevalensi penanganan fraktur pada ekstremitas atas (A) dan ekstremitas

    bawah (B) secara operatif dan non-operatif berdasarkan usia pasien9

    Indications for Operative Intervention1

    Comminuted displaced intra-articular fracture

    Open fractures

    Associated carpal fractures

    Associated neurovascular injury/tendon injury

    Failed conservative treatment

    Bilateral fractures

    Impaired contralateral extremity

    All displaced adult forearm fractures should be stabilized because no other means

    of management is available that provides a comparable result. The following are

    specific indications for operative treatment:10

    Fracture of both bones (ie, radius and ulna)

    Fracture dislocations, Monteggia fracture dislocations, and Galeazzifracture dislocations

    Isolated radius fractures

    Displaced ulnar shaft fractures

    Delayed union or nonunion

    Open fractures

    Fractures associated with a compartment syndrome, irrespective of the

    extent of displacement

    Multiple fractures in the same extremity, segmental fractures, and floating

    elbow

    Pathologic fractures

    12

    http://emedicine.medscape.com/article/1240467-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1231438-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1239331-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1231438-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1239331-overviewhttp://emedicine.medscape.com/article/1240467-overview
  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    13/27

    Nonoperative vs Operative Treatment13

    Nonoperative Treatment No control of fracture fragments

    High rate of secondary displacement

    Uncertain time to union

    Poor functional results in most cases

    Intramedullary Nailing Poor control of fracture fragments

    Anatomical re-alignment difficult

    More difficult to explore neurovascular

    structures

    High rate of nonunionHigh rate of unsatisfactory results

    Open Reduction and Plate

    Osteosynthesis

    Excellent control of fracture fragments

    Perfect anatomical re-alignment possible

    Possibility of treating concomitant injuries

    Can explore neurovascular structures

    Very low rate of nonunion

    Good to excellent functional results

    Very predictable outcome

    Teknik Penanganan Non-Operatif

    Sekarang ini, cenderung dilakukan teknik non-operatif untuk menangani

    fraktur yang stabil dibandingkan memfasilitasinya dengan reduksi dan stabilisasi

    yang digunakan untuk fraktur yang tidak stabil. Ini cenderung digunakan untuk

    menangani fraktur yang tidak mengalami pergeseran atau pada pasien yang

    berusia tua, atau yang memiliki komorbid medik atau sosial tertentu.9

    Pada anak-anak penanganan tersering fraktur antebrachii adalah reduksi

    tertutup dilanjutkan immobilisasi gips. Pada orang dewasa, penanganan dengan

    immobilisasi gips lengan panjang dapat digunakan pada beberapa kondisi fraktur

    antebrachii non-displace. Gips harus diaplikasikan dengan siku flexi 900. Posisi

    stabil pronasi atau supinasi dapat ditemukan dengan skrining pada gambar, namun

    13

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    14/27

    secara umum, fraktur sepertiga proksimal yang stabil dalam posisi supinasi,

    fraktur sepertiga tengah stabil dalam posisi netral, dan fraktur sepertiga distal

    stabil di pronasi.10

    Frakturundisplaceddari kedua tulang lengan bawah dapat diobati dengan

    imobilisasi gips. Dalam penelitian patah tulang sejumlah peneliti telah mampu

    mencapai hasil yang memuaskan dengan reduksi tertutup dan imobilisasi gips.

    Dalam salah satu seri terbaik mendiskusikan pengobatan non-operative, Evans

    melaporkan kehilangan rotasi lengan lebih dari 50 derajat pada 30% pasien.

    Knight dan Purvis menunjukkan bahwa pada 100 pasien dengan patah tulang

    lengan bawah , 71 % dari pasien yang diobati dengan metode tertutup memiliki

    hasil yang tidak memuaskan dengan tingginya insiden malunion dan nonunion.

    Sulit untuk mendapatkan dan mempertahankan reduksi dengan pengobatan

    tertutup. Hal yang menarik bahwa sebagian besar peneliti membahas manajemen

    non-operative diterbitkan sebelum tahun 1960 dan pengobatan saat ini pilihan

    adalah reduksi terbuka dan fiksasi internal.13

    Terdapat berbagai kemajuan pada penanganan fraktur non-operatif pada

    20-30 tahun terakhir ini, walaupun dasar dalam penanganannya masih belum

    berubah. Penggunaan Gips plaster Paris secara luas digunakan dan mudah

    digunakan. Bagaimanapun, gips fiberglass sekarang ini lebih sering digunakan

    karena lebih ringan dan lebih radiolusen. Tambahan pula, orthoses plastic,

    braces, splint juga sering digunakan. Designnya lebih baik namun fungsinya

    secara keseluruhan tidak berubah.9

    Penanganan untuk kasus trauma secara non-operatif meliputi:9,11

    14

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    15/27

    Traksi

    Castgips

    Brace

    Kain, perban (bandage) dan pengikat

    Splint

    2.3. Gips

    Tidak seperti traksi skeletal, gips ini popular untuk penanganan fraktur

    dan mungkin metode penanganan yang paling sering dilakukan dalam penanganan

    fraktur di seluruh dunia. Penggunaan gips banyak digunakan untuk menangani

    fraktur pada ekstremitas atas namun ternyata gips juga digunakan sebagai

    penanganan fraktur lanjutan untuk ekstremitas bawah. Sekarang ini penggunaan

    gips kurang umum untuk mengontrol posisi fraktur diafisis setelah dilakukan

    reduksi tertutup tetapi pada beberapa fraktur metafisis dan intraartikular, seperti

    fraktur radial distal dan fraktur sendi lutut, metode ini masih luas digunakan.

    Gips sering digunakan untuk penanganan nyeri dan untuk memfasilitasi

    imobilisasi pada fraktur yang tidak berat. Keputusan penggunaan penanganan

    antara gips dengan pembedahan seringkali bersifat subjektif dan dipengaruhi oleh

    usia pasien, kondisi fisik, status mental, dan derajat mobilitas prefraktur.

    Beberapa puluh tahun terakhir ini, tampaknya keputusan ini menjadi lebih sulit

    diambil seiring dengan meningkatnnya usia dan progresifnya kurang menyokong.9

    Terdapat 3 prinsip untuk menggunakan penanganan gips pada fraktur yang

    tidak stabil antara lain sebagai berikut:11

    15

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    16/27

    Jaringan lunak yang intak

    Fiksasi pada tiga titik

    Tekanan hidrostatik

    Secara teoritis akan terdapat lebih sering penempelan pada jaringan lunak

    yang intak pada salah satu sisi fraktur, yang dapat digunakan untuk membantu

    reduksi fraktur. Bila 3 titik fiksasi digunakan disepanjang gips maka fraktur akan

    tertahan pada posisi reduksi. Banyak fraktur tibia yang tidak tranverse, sehingga

    konsep teoritis ini kurang aplikatif pada fraktur yang spiral, butterfly, segmental

    dan comminuted. Tambahan pula, dapat terjadi penempelan jaringan lunak dari

    diafisis yang berdekatan terhadap fraktur dan ujung fraktur menjadi tumpang

    tindih, yang mana ini membuat reduksi semakin sulit. Poin terakhir yaitu jaringan

    lunak yang menempel dapat intak pada fraktur dengan kecepatan yang rendah

    pada pasien yang lebih muda, dan ini tampaknya akan tidak kintak pada trauma

    dengan energi yang tinggi atau pada pasien yang lebih tua. Periosteum menjadi

    lebih tipis dengan meningkatnya usia dan ini lebih mudah mengalami kerusakan.

    Seiring dengan banyaknya fraktur yang terjadi pada pasien yang lebih tua,

    konsep reduksi fraktur dikemukakan oleh Charnley lebih aplikatif. Ini

    menunjukkan penggunaan secara teoritis penempelan jaringan lunak pada

    frkatur distal radial metafisis dibandingkan dengan fraktur distal radial yang lebih

    umum pada pasien yang lebih tua, yang dihubungkan dengan kominutif metafisis

    dan kurangnya atau tidak adanya penempelan jaringan lunak.1

    Prinsip penekanan hidrostatik yaitu jaringan lunak dan diafisis pada tulang

    tidak mengalami penekanan. Oleh karena itu, ketika dibungkus dengan gips secara

    16

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    17/27

    komplet atau dengan brace maka secara esensial ini akan menjadi kaku dan posisi

    yang tertahan untuk fraktur. Sebagaimana dengan jaringan lunak yang menempel,

    ini menjelaskan bahwa ini simpel dan tidak memperhitungkan kontraksi otot

    yang aktif disekitar fraktur.11

    Aplikasi Gips

    Semua gips diaplikasikan dengan cara yang sama walaupun menggunakan

    plaster yang tradisional Paris atau yang lebih modern dengan menggunakan

    material fiberglass. Kedua tipe material gips ini sering disebut dengan istilah

    slab, yang sering diaplikasikan pada ekstremitas setelah trauma untuk

    memberikan penanganan sementara. Penggunaan gips secara meluruh segera

    setelah trauma karena berpotensi pembengkakan yang berhubungan dengan

    trauma yang terjadi dan dapat menimbulkan terjadinya kompartemen sindrom

    bila ekstremitas dipasang dengan gips yang ketat dan kaku. Slab diaplikasikan

    dengan menggunakan lapisan pelindung stockinette dan lapisan kapas sintetik

    sebagai alasnya. Slab diukur dengan panjang yang seusia dan kemudian dipotong

    dan setelah itu di basahi dan di gunakan pada ekstremitas. Lokasi pemasangan

    slab tergantung pada fraktur. Pada ekstremitas bawah, slab posterior atau slab

    dorsal biasanya digunakan, ini diaplikasi untuk kaki posterior dan betis untuk

    menyokong fraktur hingga gips penuh dan diaplikasikan hingga dilakukan

    operasi. Pada ektremitas atas, fraktur humerus diafisis sering disokong dengan

    slab yang dilokasikan di lateral, fraktur disekitar siku dan lengan bawah disokong

    dengan backslab yang berlokasi di posterior,dan fraktur radius distal dan karpal

    denganslab dorsal.11

    17

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    18/27

    Gips penuh diaplikasikan dengan membungkus plaster Paris atau perban

    fiberglass disekitar ekstremitas setelah stockinette dan kapas sintetik

    diaplikasikan. Hingga 30 tahun ini masih diperdebatkan mengenai berapa banyak

    bantalan yang digunakan, seorang ahli bedah terlalu banyak bantalan akan

    memicu fraktur sekunder displacement tetapi bantalan yang terlalu sedikit

    menyebabkan permasalahan kulit dan meningkatkan risiko sindrom kompartemen.

    Dilain hal, gips digunakan untuk mengontrol posisi reduksi fraktur, bantalan yang

    berlebihan harus dihindari karena redisplacement pada fraktur dapat terjadi.

    Bandage gips harus diaplikasikan dengan hati-hati, menjaga bandage tetap

    datar/lurus untuk menghindari kerusakan jaringan lunak. Seiring dengan

    mengerasnya gips, ahli bedah harus memanipulasi fraktur, menjaga agar tidak

    melekukkan material gips, dengan demikian menekan jaringan lunak di

    bawahnya. Harus hati-hati agar tidak menghambat pergerakan sendi, bila sendi

    terlibat dalam pemasangan gips, ini harus ditempatkan pada posisi yang benar.

    Penanganan dengan gips pada fraktur yang tidak stabil merupakan hal yang

    sangat sulit. Follow up dilakukan hingga kalus mulai terbentuk untuk

    menstabilkan fraktur, karena ini mudah mengalami fraktur displacement

    sekunder. Bila ini terjadi, posisi fraktur harus dikoreksi tanpa memperlambat

    kontraktur jaringan lunak yang terjadi secara cepat dan reduksi sekunder menjadi

    lebih sulit dilakukan.11

    Tipe Gips pada fraktur regio antebrachii

    Gips lengan panjang

    18

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    19/27

    Gips klasik lengan panjang dengan sudut siku 900 dan meliputi pergelangan

    tangan untuk gips kurang umum digunakan sekarang karena fraktur lengan

    bawah dan siku sering difiksasi secara internal, tetap ini masih sering digunakan

    untuk fraktur-fraktur yang berat. Gips model ini juga dapat digunakan untuk

    penanganan fraktur distal radius atau fraktur isolasi yang mana hanya fraktur

    radius atau fraktur ulna saja.9,11,12

    Gips diaplikasikan dari bawah aksila hingga proksimal sendi metakarpopalangeal

    dan jari-jari tetapi menampakkan jari jempol. Pergelangan tangan ditempatkan 30 0

    dorsofleksi dan sendi siku fleksi 900. Pada fraktur yang lebih kecil, pergelangan

    tangan dapat tidak dimasukkan dan gips lengan penuh sirkular yang

    diaplikasikan.9

    Gambar gips lengan panjang

    Gips Colles (gips lengan bawah)

    Gips lengan bawah atau colles merupakan gips yang paling banyak digunakan

    untuk gips ekstremitas atas dan digunakan untuk sebagian besar tulang fraktur

    distal radius dan fraktur ulnar dan juga trauma pada beberapa karpal. Gips

    19

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    20/27

    dipasang dari bawah sendi siku hingga proksimal leher metakarpal pada jari-jari

    dengan menyisakan jempol kiri. Aplikasi ini untuk gips colles sering diawali

    dengan menggunakan slab plaster dorsal yang kemudian digantikan dengan gips

    ketika pembengkakan sudah berkurang.9

    Gambar gips lengan bawah, gips colles

    Gips James

    Pada gips ini jari dijaga dalam posisi anatomi tangan. Pergelangan tangan

    dipertahankan pada posisi ekstensi 400 dengan sendi metakarpopalangeal pada

    sudut 900 dan sendi interpalangeal dan jari pada sudut 700 hingga 900. Pada posisi

    ligament kolateral, sendi metakarpopalangeal dan sendi interpalang diregangkan

    secara maksimal sehingga kontraktur tidak terjadi. Gips James merupakan

    kombinasi antaraslab dengan gips. Awalnyaslab volar diaplikasikan pada lengan

    bawah dan tangan dengan persendiannya dalam posisi yang benar. Gips lengan

    bawah kemudian diaplikasikan.9

    20

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    21/27

    Gambarslab james yang merupakanslab volar sebagai tambahan untuk gips padalengan bawah9

    Gips skafoid

    Gips skafoid ini biasanya digunakan untuk penanganan fraktur skafoid dan nyeri

    pada area anatomi disekitar perbatasan radius dan pergelangan tangan ketika

    temuan radiologis tidak mengkonfirmasi adanya suatu fraktur. Pergelangan tangan

    diposisikan dorsifleksi ringan dan jempol abduksi dan fleksi ringan sebagaimana

    memegang gelas antara jari telunjuk dan jempol. Gips ini dibuat dari bawah siku

    hingga proksimal leher metakarpal. Pada gips di jempol , gips dipasang hingga

    sendi interphalangeal. Modifikasi gips skafoid dengan melebarkan gips yang

    dapat digunakan untuk fraktur distal sendi metakarpophalang pada jari. Pada gips

    skafoid, seluruh jari dimasukkan.8

    Gips skafoid

    21

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    22/27

    Gips Burkhalter

    Gips ini digunakan untuk penanganan fraktur pada metakarpal dan phalangeal.

    Sendi pergelangan tangan ditempatkan dalam posisi ekstensi 400 dan sendi

    metakarpopalangeal ditempatkan pada sudut 700 hingga 900 dalam posisi fleksi.

    Gips diletakkan pada dorsal jari-jari sebagai band regangan atau penempelan

    jaringan lunak. Ini biasanya diaplikasikan dengan menempatkan slab hingga

    dorsal lengan bawah dan tangan, dengan pergelangan tangan dan jemari pada

    posisi yang benar dan kemudian diaplikasikan suatu gips lengan bawah untuk

    mempertahankan slab. Ekstensi jari tidak memungkinkan dengan slab dorsal

    tetapi beberapa fleksi memungkinkan.9

    Gambarslab Burkhalter

    22

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    23/27

    Gambar forearm supportive bandage14

    23

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    24/27

    24

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    25/27

    25

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    26/27

    26

  • 7/22/2019 pemasangan gips.doc

    27/27

    BAB III

    PENUTUP

    Pada fraktur di region antebrachii ini yang dapat berupa fraktur

    Monteggia, Galeazzi, Colles, Smith, dan Essex-Lopresti serta fraktur lainnya

    yang terjadi pada distal dan batang radius (fraktur yang paling sering terjadi)

    dapat ditangani secara operatif internal dan eksternal fiksasi) dan secara non-

    operatif seperti pemasangan gips, splint dan pemasangan brace. Pemasangan gips

    ini merupakan metode penanganan fraktur yang pertama kali dilakukan dahulunya

    dan walaupun sekarang sudah jarang digunakan, namun beberapa center masih

    menggunakan metode ini untuk penanganan fraktur. Pemilihan metode ini dapat

    dipengaruhi berbagai faktor seperti usia dan tipe fraktur. Untuk penanganan

    dengan gips pada fraktur regio antebrachii sering dipilih tipe fraktur yang terisolir

    (fraktur pada radius ataupun pada ulna saja) dan merupakan fraktur yang stabil

    dan sering merupakan pilihan untuk fraktur pada anak-anak. Model gips yang

    digunakan untuk fraktur regio antebrachii yaitu gips lengan panjang dan gips

    colles.