proposalx tohi

24
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masal ah Pada umumnya, penutur bahasa Bugis adalah yang masyarakat yang dwi bah asaw an. Sel ain meng gun akan bah asa Bug is seba gai bah asa ibu, mereka juga meng gun akan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Oleh karena itu, tak heran apabila mereka menggunakan dua bahasa sekaligus dalam kesehariannya sebagai kode tuturnya.  Akibat peng uasaan dua bah asa atau dua varia si bahasa sebag ai kode tutur, seri ngk ali dala m pen ggu naannya ked ua bah asa ters ebut digu nak an secara berg ant ian atau dis atuk an. isinilah dikenal istilah alih kod e dan campur kode dalam sosiolinguistik. alam alih kode, setiap ragam bahasa yang digunakan masih memiliki !ungsi otonomi masing"masing, dilakukan dengan sadar dan sengaja karena sebab"s eba ba tertentu. Berbeda dengan campur kode yang di dalam pen ggun aann ya ada seb uah kode uta ma yan g digu naka n yan g memil iki !ungsi dan keotonomiannya, sedangkan kode"kode lain yang terlibat dalam per istiw a tutur itu hanya berupa ser pihan"serpihan saja tanp a !ung si dan keotono miannya sendiri sebagai sebuah kode. #isalny a, seorang penutur ya ng dalam tutur anny a bany ak men ye lip kan serpihan" serpi han bahasa 1

Upload: syamzulfazidanku-arief

Post on 18-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 1/24

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada umumnya, penutur bahasa Bugis adalah yang masyarakat yang

dwibahasawan. Selain menggunakan bahasa Bugis sebagai bahasa ibu,

mereka juga menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi. Oleh

karena itu, tak heran apabila mereka menggunakan dua bahasa sekaligus

dalam kesehariannya sebagai kode tuturnya.

 Akibat penguasaan dua bahasa atau dua variasi bahasa sebagai kode

tutur, seringkali dalam penggunaannya kedua bahasa tersebut digunakan

secara bergantian atau disatukan. isinilah dikenal istilah alih kode dan

campur kode dalam sosiolinguistik.

alam alih kode, setiap ragam bahasa yang digunakan masih memiliki

!ungsi otonomi masing"masing, dilakukan dengan sadar dan sengaja karena

sebab"sebaba tertentu. Berbeda dengan campur kode yang di dalam

penggunaannya ada sebuah kode utama yang digunakan yang memiliki

!ungsi dan keotonomiannya, sedangkan kode"kode lain yang terlibat dalam

peristiwa tutur itu hanya berupa serpihan"serpihan saja tanpa !ungsi dan

keotonomiannya sendiri sebagai sebuah kode. #isalnya, seorang penutur 

yang dalam tuturannya banyak menyelipkan serpihan"serpihan bahasa

1

Page 2: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 2/24

daerahnya dalam berbahasa Indonesia. Penutur ini dapat dikatakan telah

melakukan campur kode sehingga mengakibatkan muncul satu ragam

bahasa Indonesia yang kedaerah"daerahan, misalnya bahasa Indonesia

yang kebugis"bugisan $apabila bahasa daerah yang diselipkan adalah

bahasa Bugis%.

alam komunitas Bugis"#akassar, penggunaan ragan bahasa

Indonesia yang kemakassar"makassaran atau kebugis"bugisan biasanya

terjadi pada situasi yang bersi!at non !ormal. Penelitian ini akan mengangkat

masalah campur kode pada situasi !ormal, misalnya dilingkungan sekolah.

&al ini dilakukan karena mengingat sekolah adalah suatu lingkungan

pendidikan !ormal yang mengharuskan penggunaan bahasa yang !ormal

 juga, khususnya bahasa Indonesia. Akan tetapi, pada kenyataannya masih

ada sekolah yang di dalam komunikasi antara guru dan siswa dalam proses

belajar mengajarnya, masih melakukan campur kode antara bahasa

Indonesia dan bahasa daerah. Selanjutnya, campur kode dijadikan masalah

penelitian karena campur kode adalah satu masalah kebahasaan yang paling

banyak ditemukan.

Penelitian ini memilih S#' (egeri ) *iliriaja kabupaten Soppeng yang

selanjutnya disebut S#'( ) *iliriaja, sebagai lokasi penelitian. S#'( )

*iliriaja dipilih sebagai lokasi penelitian karena mengingat kabupaten

Soppeng adalah salah satu daerah di Sulawesi Selatan yang masih sangat

2

Page 3: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 3/24

kental penggunaan bahasa Bugis sebagai bahasa komunikasinya. Sebagai

hipotesa awal, di S#'( ) *iliriaja masih banyak digunakan ragam bahasa

Indonesia yang kebugis"bugisan dalam proses belajar mengajarnya,

walaupun persentase penggunaannya hanya sekitar +- untuk penggunaan

bahasa Indonesia dan - bahasa Bugis. Akan tetapi, penggunaan bahasa

Indonesia ketika proses belajar mengajar yang dicampur dengan bahasa

Bugis masih sangat sering dilakukan, termasuk dalam proses pembelajaran

bahasa Indonesia di S#' tersebut. &al inilah yang menjadi alasan mengapa

penelitian ini memilih S#'( ) *iliriaja sebagai lokasi penelitian mengenai

campur kodenya.

alam ilmu sosiolinguistik, hal seperti ini bukan sebuah kesalahan.

Oleh karena suatu daerah yang masih kental dengan penggunaan bahasa

daerah ketika berkomunikasi di luar situasi !ormal, dapat saja menjadi

pengaruh besar dalam penggunaan bahasa Indonesia di situasi !ormal,

termasuk di lingkungan sekolah. Penggunaan bahasa Indonesia yang

kedaerah"daerahan di lingkungan sekolah itu mungkin saja dimaksudkan

untuk lebih memudahkan komunikasi antarsesama pemakai bahasa itu, di

samping !aktor keakraban juga. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah

ketika ragam bahasa Indonesia yang kedaerah"daerahan itu digunakan

dalam proses belajar mengajar, khusunya pada mata pelajaran bahasa

Indonesia yang notabene memiliki tujuan pengajaran untuk memberikan

3

Page 4: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 4/24

pengetahuan tentang penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar 

kepada siswa. Sebagai contoh kasus adalah digunakannya kata iye

menggatikan kata iya/ !rasa mengertini? menggantikan !rasa sudah

mengerti?/ atau kalimat ingga tau lo menre jamai? yang berarti siapa yang 

mau naik mengerjakan?. Oleh karena itu, penelitian ini mengangkat masalah

campur kode yang digunakan oleh siswa dan guru mata pelajaran bahasa

Indonesia di S#'( ) *iliriaja dengan judul penelitian “Penggunaan Campur 

Kode Bahasa Indonesa !s"a dan #uru Bahasa Indonesa d !MUN $

Llra%a Ka&upaten !oppeng'.

B. (umusan Masalah

Setelah membatasi masalah penelitian ini pada tataran campur kode

dalam proses pengajaran bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja, selanjutnya

adalah merumuskan masalah"masalah tersebut untuk memudahkan

penelitian. Adapun masalah"masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai

berikut0

). Bagaimana bentuk"bentuk campur kode pada proses pembelajaran

bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja1

2. Bagaimana upaya pihak sekolah untuk meminimalkan penggunaan

campur kode pada pembelajaran bahasa Indonesia di S#'( )

*iliriaja1C. )u%uan Peneltan

4

Page 5: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 5/24

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut0

). #enjelaskan bentuk"bentuk campur kode yang digunakan dalam

pembelajaran bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja.2. #engetahui upaya pihak sekolah untuk meminimalkan penggunaan

campur kode dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia di S#'(

) *iliriaja.

D. Kegunaan Peneltan&asil penelitian ini diharapkan pula dapat berguna untuk bidang ilmu

kebahasaan $linguistik%, khususnya mengenai campur kode. #elalui

penelitian ini diharapkan pengetahuan mengenai campur kode, bentuk"

bentuk, dan jenis"jenis campur kode dapat bertambah.

E. Man*aat PeneltanPenelitian ini diharapkan pula dapat memberikan pemahaman kepada

para guru mata pelajaran bahasa Indonesia untuk meminimalkan

penggunaan ragam bahasa Indonesia yang kedaerah"daerahan dalam

proses belajar mengajar bahasa Indonesia di lingkungan sekolah. Selain

untuk guru, penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan tambahan

pengetahuan pada siswa untuk mulai membiasakan menggunakan bahasa

Indonesia yang baik dan benar dan menggunakan bahasa daerahnya sesuai

dengan situasinya.

5

Page 6: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 6/24

BAB II

)IN+AUAN PU!)AKA

A. Batasan Pengertan

6

Page 7: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 7/24

Pembicaraan mengenai campur kode selalu dikaitkan dengan istilah

bilingualisme. alam bahasa Indonesia, istilah bilingualisme sebagaimana

yang dikemukakan oleh 3haer 4 Agustina $25%, disebut juga

kedwibahasaan. engan kata lain, bilingualisme berkenaan dengan

penggunaan dua bahasa atau dua buah kode bahasa. Akibat dikuasainya dua bahasa atau dua variasi bahasa sebagai kode

tuturnya, seringkali dalam suatu peristiwa tutur, dua kode itu atau lebih

dipakai secara berganti"ganti oleh seorang penutur dengan maksud"maksud

atau tujuan tertentu ataupun dipakai secara bercampuran tanpa disadari oleh

adanya maksud"maksud tertentu. ari peristiwa itu, dalam disiplin

sosiolinguistik muncul istilah alih kode dan campur kode $Arianto, )6670 )"2%.

#ackey dan 8irman $dalam 3haer,250 75% mengartikan

Bilingualisme sebagai penggunaan dua bahasa oleh seorang penutur dalam

pergaulannya dengan orang lain secara bergantian.Selanjutnya, 3haer $250 75"79% menambahkan bahwa untuk dapat

menggunakan dua bahasa tentunya seseorang harus menguasai kedua

bahasa itu. Pertama, bahasa Indonesia sendiri sebagai bahasa pertamanya

dan yang kedua adalah bahasa lain yang menjadi bahasa keduanya.Suatu keadaan berbahasa selain alih kode adalah bilamana orang

mencampur dua $atau lebih% bahasa atau ragam bahasa dalam suatu tindak

bahasa tanpa ada sesuatu dalam situasi berbahasa itu yang menuntut

7

Page 8: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 8/24

pencampuran bahasa itu. :indak bahasa yang demikian disebut campur kode

$(ababan,)660 2%.3ampur kode dimaksudkan untuk memberikan gambaran keadaan

berbahasa bilamana seseorang mencampurkan dua buah bahasa $atau

lebih% atau dua buah ragam $variasi% bahasa $atau lebih% dalam tindak

berbahasa

dengan jalan saling memasukkan unsur"unsur bahasa atau ragam $variasi%

yang lain.:helander $dalam 3haer, 250 ))9% mengatakan apabila di dalam

suatu peristiwa tutur, klausa"klausa maupun !rasa"!rasa yang digunakan

terdiri atas klausa dan !rasa campuran $hybrid clauses, hybrid rases%, dan

masing"masing klausa atau !rasa itu tidak lagi mendukung !ungsi sendiri"

sendiri, maka peristiwa yang terjadi disebut campur kode.Sementara itu, 8asold $dalam 3haer,250 ))9% menganggap jika

seorang penutur suatu bahasa menggunakan satu kata atau !rasa dari satu

bahasa, dia telah melakukan campur kode.&olmes $)6620 )% yang menyebut bahwa ;The way people talk is

influenced by the social context in which they are talking. It matters who can

hear us and where we are talking, as well as how we are feeling <. 3ara

seseorang bertutur dipengaruhi oleh beberapa !aktor social tempat bertutur,

seperti siapa yang diajak bertutur, siapa pendengarnya, di mana kita bertutur,

dan bagaimana perasaan penutur. 

8

Page 9: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 9/24

engan berpatokan pada pendapat"pendapat tersebut, maka dapat

dikatakan bahwa bentuk campur kode dapat berupa bunyi, kata, !rasa,

maupun klausa.

B. Hasl Peneltan ,ang (ele-anPenelitian mengenai campur kode telah banyak dilakukan. Akan tetapi,

sampai proposal ini dibuat belum ditemukan penelitian mengenai campur 

kode yang digunakan oleh guru bahasa Indonesia dan siswa S#' sebagai

objek kajian.Salah satu penelitian yang mengangkat campur kode sebagai bahan

penelitian adalah penelitian oleh =ahidah $27% yang berjudul Campur 

ode dalam !irik !agu "elayu "akassar #$antai !osari% Ciptaan &nci !aricci .

alam penelitiannya ini, =ahidah menggunakan metode deskripti! kualitati! 

dengan menelaah penggunaan campur kode dalam lirik lagu$antai !osari 

.

 Adapun hasil penelitiannya adalah, =ahidah menemukan bahwa bentuk

campur kode yang terdapat dalam lirik lagu $antai !osari adalah campur 

kode berupa bunyi, kata $yang meliputi bentuk dasar, bentuk ulang, dan

bentuk turunan%, campur kode berupa !rasa, dan berupa klausa. Selain itu,

dalam penelitiaannya =ahidah juga menemukan jenis"jenis campur kode

yang terdapat dalam lirik lagu $antai !osari yakni jenis campur kode ke

dalam berupa unsur bahasa Indonesia ragam in!ormaldan campur kode

keluar berupa penyisipan unsur"unsur bahasa #akassar. Adapun penyebab

terjadinya campur kode dalam lirik lagu $antai !osari yang ditemukannya

9

Page 10: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 10/24

melalui penelitiannya adalah karena hubungan antara pencipta lagu dan

penikmat lagu dank arena pengaruh situasi tuturan.>erelevanan penelitian =ahidah tersebut dengan penelitian ini adalah

keduanya sama"sama membahas mengenai campur kode untuk menemukan

 jenis"jenis, bentuk"bentuk, dan latar belakang terjadinya campur kode. ?ang

membedakan keduanya adalah objek penelitian. @ika penelitian =ahidah

mengambil lirik lagu $antai !osari ciptaan Anci *aricci sebagai objek kajian,

maka penelitian ini mengambil lokasi S#'( ) *iliriaja segabai tempat

penelitian dengan menjadikan guru bahasa Indonesia dan siswa sebagai

objek penelitiannya $narasumber%.

C. Kerangka Pkr Pertama"tama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

mendata bentuk"bentuk campur kode yang digunakan dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja kemudian menentukan

 jenis"jenis campur kode yang digunakan itu. Selanjutnya, menemukan latar 

belakang penggunaan campur kode dalam proses belajar mengejar bahasa

Indonesia tersebut. :erakhir adalah mengetahui upaya pihak sekolah untuk

meminimalkan penggunaan campur kode pada proses pembelajaran bahasa

Indonesia di S#'( ) *iliriaja. Adapun kerangka pikir tersebut dapat

digambarkan dalam bentuk skema kerangka pikir seperti berikut0

10

Page 11: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 11/24

!kema Kerangka Pkr 

BAB III

11

DATA

Campur Kode

- Campur kode ke

dalam- Campur kode ke

luar

- Campur kode

berupa bunyi- Campur kode

pada tataran kata

- Campur kode

pada tataran frasa

- Campur kode

pada tataran

klausa

Sumber Data

Guru Bahasa Indonesia

& Siswa

Bentuk-bentuk 

Campur kode

enis-!enis

Campur Kode

"paya pihak S#"$ % iliria!a

meminimalkan pen''unaan

(ampur kode

)enyebab )en''unaan

Campur Kode

Page 12: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 12/24

PEMBAHA!AN

Pada bagian pembahasan ini akan diuraikan bentuk"bentuk campur 

kode yang dilakukan ketika proses pembelajaran bahasa Indonesia di S#'(

) *iliriaja berlangsung yang meliputi campur kode pada tataran bunyi, campur 

kode pada tataran kata, campur kode pada tataran !rasa, dan campur kode

pada tataran klausa. Selain itu, pada bagian ini pula kan diuraikan jenis"jenis

campur kode itu, latar belakang terjadinya, dan upaya pihak sekolah untuk

meminimalkan penggunaan campur kode ketika proses pembelajaran bahasa

Indonesia berlangsung.

Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut, akan dijelaskan

beberapa hal terlebih dahulu. Pertama populasi penelitian ini berjumlah )5

orang yakni )9 siswa kelas dan 9 orang guru bahasa Indonesia. ari

populasi tersebut, kemudian diambil sampel siswa kelas hanya sebanyak

2 orang dan semua guru bahasa Indonesia di sekolah tersebut karena

mengingat jumlahnya hanya 9 orang guru yang selanjutnya akan dijadikan

narasumber dalam pengumpulan data tentang campur kode.Pertama"tama yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

mendata bentuk"bentuk campur kode yang digunakan dalam proses

pembelajaran bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja kemudian menentukan

 jenis"jenis campur kode yang digunakan itu. Selanjutnya, menemukan latar 

belakang penggunaan campur kode dalam proses belajar mengejar bahasa

Indonesia tersebut. :erakhir adalah mengetahui upaya pihak sekolah untuk

12

Page 13: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 13/24

meminimalkan penggunaan campur kode pada proses pembelajaran bahasa

Indonesia di S#'( ) *iliriaja. Penelitian ini akan dilakukan di S#'( )

*iliriaja kabupaten Soppeng yang direncanakan akan dilakukan pada bulan

@uli sampai bulan Agustus 26.Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dengan teknik

catat, wawancara, dan rekam. #etode simak dilakukan dengan menyimak

dengan seksama proses belajar mengajar bahasa Indonesia di kelas

S#'( ) *iliriaja kemudian mencatat atau merekam bahasa"bahasa yang

digunakan oleh guru bahasa Indonesia dan siswa"siswa yang merupakan

campur kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Bugis. apat pula

dilakukan teknik wawancara dengan mewawancarai narasumber. Adapun jenis data yang dimaksud dalam penelitian ini adalah data

yang berupa bunyi, kata, !rasa, maupun klausa yang digunakan oleh guru

bahasa Indonesia dan siswa"siswa kelas pada saat proses belajar 

mengajar bahasa Indonesia yang mengandung campur kode. ata"data ini

tentu saja bersumber dari guru bahasa Indonesia dan siswa"siswa kelas

yang dijadikan sumber data seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. ata"

data tersebut dibagi atas data data primer dan data sekunder.ata primer adalah semua data pokok yang berasal dari guru bahasa

Indonesia dan siswa"siswa kelas di S#'( ) *iliriaja yang digunakan pada

saat proses pengajaran bahasa Indonesia. ata"data primer ini dapat berupa

bunyi, kata, !rasa, maupun klausa yang merupakan suatu campur kode

antara bahasa Indonesia dengan bahasa Bugis.

13

Page 14: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 14/24

ata sekunder untuk penelitian ini adalah semua buku"buku yang

dianggap dapat menunjang penelitian ini. #isalnya buku"buku teori mengenai

campur kode. Selain itu, karya"karya ilmiah mengenai campur kode juga

dijadikan data sekunder untuk penelitian ini. Adapun yang menjadi variabel dalam penelitian mengenai campur 

kode ini adalah bunyi, kata, !rasa, dan klausa yang mengandung campur 

kode antara bahasa Indonesia dan bahasa Bugis. Selanjutnya variabel"

variabel ini akan dijelaskan pada bagian de!inisi operasional.alam penelitian ini dikenal beberapa istilah yang akan digunakan

untuk penelitian ini selanjutnya. Bagian ini akan mencoba memberikan

de!inisi mengenai istilah"istilah tersebut berdasarkan pemahaman penulis

untuk memudahkan penelitian dan pemahaman pembaca mengenai

penelitian ini.3ampur kode merupakan pencampuran dua buah kode bahasa atau

lebih dalam satu tuturan. 3ampur kode dapat terjadi dalam bentuk bunyi,

kata, !rasa, klausa, maupun kalimat.:uturan adalah segala bunyi, kata, !rasa, klausa,maupun kalimat yang

dihasilkan oleh alat tutur $alat bicara% seorang penutur.Bunyi adalah pela!alan !onem $huru!% dalam suatu tuturan. >ata adalah

rentetan !onem yang mangandung suatu arti. Selanjutnya, !rasa adalah

gabungan dua buah kata atau lebih yang hanya menduduki satu !ungsi dalam

sebuah kalimat baik sebagai !ungsi subjek, predikat, objek, keterangan,

maupun pelengkap.

14

Page 15: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 15/24

>lausa tidak jauh berbeda dengan !rasa. Akan tetapi, klausa tidak

wajib hanya menduduki satu !ungsi dalam sebuah kalimat. >lausa sangat

 jarang ditemukan, tidak sesering !rasa yang muncul dalam kalimat.:erakhir adalah kalimat. >alimat merupakan gabungan dari beberapa

kata yang mengandung satu arti. >alimat dapat berupa kalimat akti! maupun

kalimat pasi!. >alimat juga dapat berupa kalimat tunggal maupun kalimat

majemuk.Selanjutnya, data"data yang dikumpulkan dianalisis dengan metode

dan teknik tertentu pula. Pertama"tama yang akan dilakukan dalam penelitian

ini adalah mendata bentuk"bentuk campur kode yang digunakan dalam

proses pembelajaran bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja kemudian

menentukan jenis"jenis campur kode yang digunakan itu. Selanjutnya,

menemukan latar belakang penggunaan campur kode dalam proses belajar 

mengejar bahasa Indonesia tersebut. :erakhir adalah mengetahui upaya

pihak sekolah untuk meminimalkan penggunaan campur kode pada proses

pembelajaran bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja.

A. Bentuk&entuk Campur KodeBerdasarkan hasil pengamatan terhadap proses belajar mengajar 

bahasa Indonesia di S#'( ) *iliriaja, diperoleh bentuk campur kode pada

tataran $)% bunyi, $2% kata, $% !rasa, dan $5% klausa yang digunakan oleh guru

bahasa Indonesia . Berikut adalah bentuk"bentuk campur kode yang

digunakan oleh siswa maupun guru bahasa Indonesia S#'( ) *iliriaja ketika

proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung.$. Campur kode &erupa &un,

15

Page 16: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 16/24

3ampur kode yang digunakan oleh guru bahasa Indonesia dan

siswa terjadi karena adanya kecenderungan menyesuaikan pela!alan

!onem"!onem bahasa Indonesia dengan bahasa Bugis. Bentuk campur 

kode berupa bunyi tersebut dapat dilihat pada contoh berikut0a. Perubahan 8onem

alam bahasa Bugis terdapat konsonan pada akhir kata yaitu

C dan kC yang dila!alkan hamDah dan biasanya dituliskan dengan

tanda glottal E C, sehingga untuk merealisasikan bentuk"bentuk

konsonan pada akhir kata muncullah bentuk"bentuk campur kode yang

diucapkan oleh guru dan siswa berupa perubahan !onem, misalnya

perubahan !onem nC menjadi C, perubahan !onem kC dan tC menjadi

E C, dsb. Selain itu, dalam sisrem !onologi bahasa Bugia juga dikenal

!onem FC, sehingga untuk merealisasikan bentuk tersebut muncullah

!onem aC. berikut adalah contoh bentuk"bentuk campur kode berupa

perubahan !onem, penghilangan !onem, dan penyisipan !onem yang

dilakukan oleh siswa dan guru bahasa Indonesia S#A( ) *iliriaja

ketika proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung.$i% Perubahan !onem nC menjadi 0

$)% 'angang kiG jalan(jalang di dalam kelas.$2% Sekarang keluarkan buku dang palopengtaG.

$ii% Perubahan !onem tCmenjadi E C0$)% AjaG musalai tampa) dudukmu.$2% #andi keringa) maneng sudah ulangang.

$iii% Perubahan !onem FC menjadi aC0$)% AjjaG musalai tampa) dudukmu.$2% @angangkiG suka bagadang supaya bisa bangun pagi.

b. Penghilangan 8onem$i% 8onem hC menjadi HC0

$)% Siaga tau sala nomor dua1

16

Page 17: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 17/24

$2% >alau pulang janganmi singga(singga lagi./. Campur kode pada tataran kata

a. Bentuk asar $i% Penyisipan kata muaC, nahC, dan laloC yang pada umumnya

digunakan untuk menekankan sesuatu0$)% :aissang mua jamai nomor dua nak1$2% AjjaG engka marukka nah, sekarang kita ujian.$% Ardi, aga teppe gau nak1 >o ujian tauwwe, ajjaG lalo

muturuG jamanna silommu. :idak bisakiG pintar itu nak.b. Bentuk 'lang

$i% Penyisipan bentuk ulang rempe)(rempe) C yang berarti Esaling

melemparG0$)% AjjaG na ta sirempe)(rempe)  okko lalanna kelasse, reppaG

ammai kaca jendelae0. Campur kode pada tataran *rasa

$i% to J naC menjadi tonaC yang berarti EsajaG yang merupakan

subjek yang menekankan dirinya $subjek itu sendiri%0$)% IdiG tona jamai PKtaG

1. Campur kode pada tataran klausa

?ang menjadi kode dasar dalam campur kode yang digunakan

siswa dan guru bahasa Indonesia dalam hal ini adalah bahasa Indonesia.

Itu berarti telah terjadi campur kode antara struktur kalimat bahasa

Indonesia dan struktur kalimat bahasa Bugis.Pada tataran klausa ini, juga ditemukan $a% campur kode berupa

klausa verbal $antara kosa kata bahasa Indonesia yang menduduki !ungsi

predikat dan kosa kata bahasa Bugis yang menduduki !ungsi subjek%, $b%

campur kode berupa klausa adjektival, dan $c% campur kode berupa

kontraksi.a. 3ampur kode berupa klausa verbal

*aringngi joloG kelasmub. 3ampur kode berupa klausa adjektival

17

Page 18: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 18/24

"accako paleG jamai tugasmu1c. 3ampur kode berupa kontraksi

@aan J "kiGC L jakiGC yang berarti Ejangan AndaG $janganlah Anda%'angki) lupa tulis nama dan (I#taGSelain bentuk"bentuk campur kode, jenis"jenis campur kode yang

digunakan oleh siswa dan guru bahasa Indonesia S#A( ) *iliriaja dibedakan

atas campur kode ke dalam dan campur kode ke luar. >arena yang menjadi

kode utama dari campur kode yang dilakukan siswa dan guru dalam

penelitian ini adalah bahasa Indonesia, maka campur kode ke dalamnya

adalah campur kode bahasa Indonesia ragam in!ormal. Sementara itu,

campur kode keluarnya berupa penyisipan unsur bahasa Bugis.). 3ampur >ode ke alam

3ampur kode ked ala adalah campur kode yang unsur"unsur 

kebahasaannya bersumber dari bahasa asli dengan segala variasi"

variasinya $8ebrianti,2+0 26%.

3ampur kode ke dalam yang digunakan siswa dan guru bahasa

Indonesia S#A( ) *iliriaja adalah campur kode bahasa Indonesia

ragam in!ormal seperti yang terdapat pada contoh berikut0" #egei de mu pakei  palopeng1

>ata  pakei berasal dari kosa kata bahasa Indonesia yaitu

 pakai yang di!tong aiC menjadi di!tong eiC dalam bahasa

Bugis.2. 3ampur >ode ke *uar

3ampur kode ke luar adalah campur kode yang terjadi karena

penyisipan unsur"unsur yang berupa bahasa asing $8ebrianti,2+0

)%.

18

Page 19: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 19/24

  3ampur kode ke luar yang digunakan siswa dan guru bahasa

Indonesia S#A( ) *iliriaja adalah penyisipan unsur"unsur bahasa Bugis

yang terdapat pada contoh berikut0" Siapa nama pengarang puisi ;Aku<, purani 1

:elah disampaikan sebelumnya bahwa sebagian besar masyarakat

Soppeng adalah masyarakat yang dwibahasawan. Selain menguasai bahasa

Bugis sebagai bahasa ibu, mereka juga menguasai bahasa Indonesia yang

merupakan bahasa nasional. emikian pula halnya dengan siswa dan guru di

S#A( ) *iliriaja, khususnya guru bahasa Indonesianya.:ujuan siswa dan guru menggunakan campur kode antara bahasa

Indonesia dan bahasa Bugis ketika proses pembelajaran berlangsung tak

terkecuali pelajaran bahasa Indonesia adalah untuk lebih memudahkan

komunikasi dua arah tersebut yakni guru ke siswa dan sebaliknya.

Penggunaan campur kode tersebut juga dilakukan untuk mengakrabkan

dialog antara guru dan siswa.*etting atau latar mengacu kepada waktu dan tempat terjadinya

peristiwa tutur $&ymes,)6+50 99%. engan berpatokan pada pendapat

tersebut dapat dikatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya campur kode

yang digunakan oleh siswa dan guru bahasa Indonesia S#A( ) *iliriaja

adalah karena latar tempat dilaksanakannya proses belajar bahasa Indonesia

tersebut. *iliriaja yang merupakan salah satu kecamatan di kabupaten

Soppeng yang dapat dikatakan salah satu daerah suku Bugis di Sulawesi

Selatan, tentu saja menggunakan bahasa Bugis sebagai bahasa komunikasi

antarsesamanya. ?ang paling sering ditemukan adalah di lingkungan rumah

19

Page 20: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 20/24

tangga. Akan tetapi, uniknya bahasa Bugis ini digunakan pula di lingkungan

!ormal misalnya di sekolah meskipun dilakukan pencampuran dengan bahasa

Indonesia.Selain itu, berdasarkan penelitian ditemukan pula latar belakang

terjadinya campur kode tersebut adalah karena penggunaan bahasa Bugis

setelah bahasa Indonesia adalah untuk penekanan sebuah pernyataan dari

siswa maupun dari guru. Bahasa Bugis yang merupakan bahasa yang paling

akrab di telinga siswa maupun guru karena di kehidupan sehari"hari mereka

lebih banyak menggunakan bahasa Bugis, lebih memiliki pengaruh yang kuat

untuk mereka secara psikologis. Beberapa hal inilah yang dianggap menjadi

latar belakang terjadinya campur kode yang dilakukan oleh siswa dan guru

bahasa Indonesia S#A( ) *iliriaja.

B. Upa,a Phak !ekolah Memnmalkan Penggunaan Campur Kode

dalam Proses Pem&ela%aran Bahasa Indonesa d !MUN $ Llra%a.Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di S#A( ) *iliriaja

khususnya kepada siswa"siswa kelas dan guru"guru bahasa Indonesianya,

diketahui bahwa pihak sekolah telah melakukan upaya untuk meminimalkan

penggunaan campur kode ketika proses belajara mengajar bahasa Indonesia

berlangsung.#elakukan penataran mengenai penggunaan bahasa Indonesia yang

baik dan benar merupakan salah satu upaya pihak sekolah untuk mengurangi

penggunaan campur kode tersebut. Penataran dilakukan untuk memberikan

pengertian kepada para guru khususnya guru bahasa Indonesia agar 

20

Page 21: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 21/24

mengetahui penempatan penggunaan bahasa Indonesia yang baik. Pihak

sekolah memberikan pemahaman bahwa ketika proses pembelajaran bahasa

Indonesia dilaksanakan, maka seyogyanyalah bahasa yang digunakan

adalah bahasa Indonesia yang baik dan benar. >etika hal ini dilakukan oleh

guru, maka secara tidak langsung siswa"siswa yang diajar juga akan

mengikuti dan mengetahui bagaimana bahasa Indonesia itu digunakan

dengan baikdan benar, bukan hanya dari materi pelajaran bahasa Indonesia

yang diajarkan.Pada dasarnya seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa

penggunaan bahasa Indonesia yang dicampur dengan bahasa Bugis

bukanlah sebuah kesalahan mutlak penuturnya. Banyak hal"hal yang

mempengaruhi terjadinya campur kode ini seperti yang telah di jelaskan di

atas. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah ketika campur kode ini

terjadi ketika proses pembelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Oleh

karena itu, pihak sekolah harus selalu melakukan upaya sehingga

penggunaan campur kode dapat diminimalkan bahkan dapat dihilangkan

mengingat sekolah adalah suatu lingkungan !ormal pendidikan.

21

Page 22: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 22/24

BAB 2

PENU)UP

A. !mpulanBerdasarkan penelitian mengenai penggunaan campur kode oleh

siswa dan guru bahasa Indonesia di S#A( ) *iliriaja di atas, maka dapat

ditarik simpulan sebagai berikut0). Bentuk"bentuk campur kode yang digunakan oleh siswa dan guru

bahasa Indonesia di S#A( ) *iliriaja pada saat proses pembelajaran

bahasa Indonesia0a. 3ampur kode berupa bunyi0

$i% Perubahan 8onem$ii% Penghilangan 8onem

b. 3ampur kode pada tataran katac. 3ampur kode pada tataran !rasad. 3ampur kode pada tataran klausa0

$i% 3ampur kode berupa klausa verbal$ii% 3ampur kode berupa klausa adjectival$iii% 3ampur kode berupa kontraksi

2. @enis"jenis campur kode yang digunakan oleh siswa dan guru bahasa

Indonesia di S#A( ) *iliriaja0

a. 3ampur kode ke dalamb. 3ampur kode ke luar 

. *atar belakang terjadinya campur kode yang digunakan oleh siswa dan

guru bahasa Indonesia di S#A( ) *iliriaja adalah0a. 'ntuk pengakraban antara siswa dan guru ketika proses

pembelajaran berlangsung, sehingga siswa lebih mudah

memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru.b. latar tempat dilaksanakannya proses belajar bahasa Indonesia

tersebut. *iliriaja yang merupakan salah satu kecamatan di

22

Page 23: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 23/24

kabupaten Soppeng yang dapat dikatakan salah satu daerah

suku Bugis di Sulawesi Selatan, tentu saja menggunakan

bahasa Bugis sebagai bahasa komunikasi antarsesamanya.c. penggunaan bahasa Bugis setelah bahasa Indonesia adalah

untuk penekanan sebuah pernyataan dari siswa maupun dari

guru. Bahasa Bugis yang merupakan bahasa yang paling akrab

di telinga siswa maupun guru karena di kehidupan sehari"hari

mereka lebih banyak menggunakan bahasa Bugis, lebih

memiliki pengaruh yang kuat untuk mereka secara psikologis.5. 'paya pihak sekolah untuk meminimalkan penggunaan campur kode

oleh siswa dan guru bahasa Indonesia di S#A( ) *iliriaja adalah

dengan melakukan penataran mengenai penggunaan bahasa Indonesia

yang baik dan benar merupakan salah satu upaya pihak sekolah untuk

mengurangi penggunaan campur kode tersebut. Penataran dilakukan

untuk memberikan pengertian kepada para guru khususnya guru

bahasa Indonesia agar mengetahui penempatan penggunaan bahasa

Indonesia yang baik. Pihak sekolah memberikan pemahaman bahwa

ketika proses pembelajaran bahasa Indonesia dilaksanakan, maka

seyogyanyalah bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang

baik dan benar. >etika hal ini dilakukan oleh guru, maka secara tidak

langsung siswa"siswa yang diajar juga akan mengikuti dan mengetahui

bagaimana bahasa Indonesia itu digunakan dengan baikdan benar.

B. !aran

23

Page 24: Proposalx Tohi

7/23/2019 Proposalx Tohi'

http://slidepdf.com/reader/full/proposalx-tohi 24/24

Setelah penelitian mengenai campur kode ini dilakukan, maka

disarankan kepada pihak sekolah yang bersangkutan agar memaksimalkan

sosialisasi penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Selain itu,

kepada siswa dan guru bahasa Indonesia khususnya, disarankan agar 

mengupayakan mengurangi penggunaan bahasa Bugis yang dicampur 

dengan bahasa Indonesia ketika pembelajaran bahasa Indonesia dilakukan,

mengingat kahehat pembelajaran bahasa Indonesia itu sendiri adalah

mengenalkan kepada siswa penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan

benar.Selanjutnya, disarankan kepada para peneliti bahasa yang lain untuk

lebih memokuskan penelitian khususnya mengenai campur kode sehingga

dapat ditemukan lebih banyak man!aat untuk masyarakat khususnya di sunia

pendidikan selain dari penelitian ini.

24