sistem eksitasi gas turbine generator combine cycle power plant (ccpp) pt. krakatau daya listrik
TRANSCRIPT
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 1/11
SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE
POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
Dedy Ardianto1, Joko Windarto2 1Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
2Dosen Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Email : [email protected] Abstrak
Pada proses pembangkitan tenaga listrik darurat PT. Krakatau Daya Listrik menggunakan Gas TurbineGenerator (GTG) pada salah satu unit pada CCPP yang digunakan yang memiliki menghasilkan daya sebesar 40
MW pada tegangan 11,5 kV. Pada GTG ini digunnakan system eksitasi tanpa sikat (brushless) Hal ini dilakukankarena brushless memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan sikat..
Pengaturan sistem eksitasi yang digummakan yaitu menggunakan Thyne 1 dari ANDRITZ HYDRO, padaThyne 1 memiliki beberapa fitur diantaranya memiliki beberapa input dan keunggulan lainnya.
Thyne 1 diatur pada system switchgear yang memiliki beberapa mode pengaturan diantaranya MVAR
Controlled, MW Controlled, Voltage Controlled, Cos Phi Controlled, Frequency Controlled. Pada bagian kontroldan regulator terdapat trigger set. Trigger set ini terdapat rangkaian pembangkit dan penguat pulsa. Indikatordari measuring dan metering adalah sebagai referensi control.
Kata kunci : Sistem Eksitasi, PT.Krakatau Daya Listrik, GTG
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pada proses pembangkitan tenaga listrikdarurat PT. Krakatau Daya Listrikdigunakan Gas Turbine Generator (GTG)yang menghasilkan daya sebesar 40 MW
pada tegangan 311,5 kV. GTG inimerupakan GTG identic dari 2 Unit GTGyang digunakan.
Sistem Eksitasi yang digunakan yitu
system eksitasi tanpa sikat (brushless)
dimana pada system ini diatur oleh suatu
pengaturan dari thyne 1 yang memiliki
beberapa mode pengaturan. Hal ini perlu
dijelaskan karena system brushless inimerupakan teknologi terbaru pada
pembangkitan.
1.2. Tujuan
Tujuan dari kerja praktek ini adalah
sebagai berikut :
1.
Mengembangkan kemampuan analitisdengan membandingkan antara teoriyang didapat dari kuliah dengankeadaan aktual di dunia industri.
2. Memperoleh gambaran yang lebih
nyata dan pemahaman yang lebih jelasdari sistem eksitasi tanpa sikat(brushless) pada generator.
1.3. Batasan Masalah
Dalam pembahasan Laporan KerjaPraktek ini, masalah dibatasi pada
penjelasan system eksitasi brushless padaGTG unit 1 PT. KRAKATAU DAYALISTRIK.
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 2/11
II. DASAR TEORI
2.1. PLTGU
PLTGU adalah gabungan antara PLTG denganPLTU, dimana panas dari gas buang dari PLTG
digunakan untuk menghasilkan uap yang digunakansebagai fluida kerja di PLTU.
Gambar 1. Siklus Kerja PLTGU
2.2. Proses Produksi Listrik pada PLTGU
A. Siklus Terbuka (Open Cycle )
Siklus Terbuka merupakan proses produksi
listrik pada PLTGU dimana gas buangan dari turbin
gas langsung dibuang ke udara melalui cerobong
saluran keluaran. Suhu gas buangan di cerobong
saluran keluaran ini mencapai 550°C. Proses seperti
ini pada PLTGU dapat disebut sebagai proses
pembangkitan listrik turbin gas yaitu suatu proses
pembangkitan listrik yang dihasilkan oleh putaran
turbin gas.
Gambar 2. Siklus Terbuka PLTGU
B. Siklus Tertutup (Closed Cycle )Jika pada Siklus Terbuka gas buang dari
turbin gas langsung dibuang melalui cerobong
saluran keluaran, maka pada proses Siklus
Tertutup, gas buang dari turbin gas akan
dimanfaatkan terlebih dahulu untuk memasak
air yang berada di HRSG (Heat Recovery Steam
Generator ). Kemudian uap yang dihasilkan dari
HRSG tersebut akan digunakan untuk memutar
turbin uap agar dapat menghasilkan listrik
setelah terlebih dahulu memutar generator. Jadi
proses Siklus Tertutup inilah yang disebut
sebagai proses Pembangkitan Listrik TenagaGas Uap yaitu proses pembangkitan listrik yang
dihasilkan oleh putaran turbin gas dan turbin
uap.
2.3. Generator
Generator adalah mesin yang dapat
mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
melalui proses induksi elektromagnetik. Generator ini
memperoleh energi mekanis dari prime mover.Generator diharapkan dapat mensuplai tenaga listrik
pada saat terjadi gangguan, dimana suplai tersebut
digunakan untuk beban prioritas.
Generator terpasang satu poros dengan
motor diesel, yang biasanya menggunakan generator
sinkron (alternator) pada pembangkitan. Generator
terdiri dari dua bagian utama yaitu: sistem medan
magnet dan jangkar. Generator ini kapasitasnya besar,
medan magnetnya berputar karena terletak pada rotor.
Gambar 3. Generator
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 3/11
2.3. Konstruksi Generator
Gambar 4. Kontruksi Generator
Konstruksi generator adalah sebagai berikut
:
1. Rangka stator
Terbuat dari besi tuang, rangka stator
maerupakan rumah dari bagian-bagian
generator yang lain.
2. Stator
Stator memiliki alur-alur sebagai tempat
meletakkan lilitan stator. Lilitan stator
berfungsi sebagai tempat GGL induksi.
3.
Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar, pada
bagian ini terdapat kutub-kutub magnet
dengan lilitannya yang dialiri arus searah,
melewati cincin geser dan sikat-sikat.
4. Cincin geser
Terbuat dari bahan kuningan atau tembaga
yang yang dipasang pada poros dengan
memakai bahan isolasi. Slip ring ini berputar bersama-sama dengan poros dan
rotor.
5. Generator penguat
Generator penguat merupakan generator
arus searah yang dipakai sebagai sumber
arus.
2.4. Cara Kerja Generator
Prinsip kerja dari generator sesuai dengan
hukum Faraday, yaitu "Apabila sepotong kawat
penghantar listrik berada dalam medan magnet
berubah-rubah, maka dalam kawat tersebut akan
timbul gaya gerak listrik. "
Gambar 5. Cara Kerja Generator
Untuk dapat terjadinya gaya gerak listrik (GGL)
tersebut diperlukan dua kategori masukan, yaitu :
1. Masukan tenaga mekanis yang akan dihasilkan
oleh penggerak mula (prime mover).
2. Arus masukan (If) yang berupa arus searah yang
akan menghasilkan medan magnet yang dapatdiatur dengan mudah.
Di bawah ini akan dijelaskan secara sederhana cara
pembangkitan listrik dari sebuah generator.
Gambar 6. Sistem Pembangkitan Generator Sinkron
dimana :
If : Arus medan
U-S : Kutub generator
Sumbu Putar : Poros generator
ɸ : Fluks medan
Apabila rotor generator diputar pada
kecepatan nominalnya, dimana putaran tersebut
diperoleh dari putaran penggerak mulanya ( prime
mover ), kemudian pada kumparan medan rotor
diberikan arus medan sebesar If, maka garis-garis
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 4/11
fluksi yang dihasilkan melalui kutub-kutub inti akan
menghasilkan tegangan induksi pada kumparan
jangkar stator sebesar:
Ea = C. n. ɸ
dimana :
Ea : Tegangan induksi yang dibangkitkan pada
jangkar generator
C : Konstanta
n : Kecepatan putar
ɸ : Fluksi yang dihasilkan oleh arus penguat
(arus medan)
Apabila generator digunakan untuk melayani
beban, pada kumparan jangkar generator akan
mengalir arus. Untuk generator 3 fasa, setiap belitan
jangkar akan memiliki beda fasa sebesar 120o.
2.5. Sistem Penguatan Generator
Definisi eksitasi menurut kamus besar bahasa
indonesia adalah perangsangan; keadaan terangsang;
penambahan tenaga pada suatu sistem yang
mengalihkannya dari keadaan dasarnya ke suatu
keadaan dengan tenaga yang lebih tinggi. Tetapi, yang
akan dijelaskan disini adalah mengenai dasar eksitasiyang terjadi pada generator.
Sistem eksitasi adalah sistem pasokan listrik arus
searah (DC) sebagai penguatan pada generator listrik
atau sebagai pembangkit medan magnet pada rotor,
sehingga suatu generator dapat menghasilkan energi
listrik dengan besar tegangan keluaran generator
bergantung pada besarnya arus eksitasinya. Perangkat
yang berfungsi untuk memasok atau men- supply arus
penguat ini disebut eksiter ( Exciter ). Sistem ini
merupakan sistem yang vital pada proses
pembangkitan listrik dan pada perkembangannya,
sistem eksitasi pada generator listrik ini dapat
dibedakan menjadi 2 macam, yaitu:
1. Sistem Eksitasi dengan menggunakan sikat
(brush excitation)
2. Sistem Eksitasi tanpa sikat (brushless
excitation).
A. Sistem Eksitasi dengan SikatUntuk sistem eksitasi menggunakan sikat, dibagi
lagi menjadi 2 cara, yaitu dengan menggunakan
eksitasi konvensional yang menggunakan generator
DC untuk menghasilkan arus eksitasi. Dan yang kedua
adalah dengan menggunakan static exciter . Static
exciter tidak turut berputar, dan static exciter ini
berupa penyearah.
Generator penguat yang pertama, adalah
generator arus searah hubungan shunt yang
menghasilkan arus penguat bagi generator penguat
kedua. Generator penguat (exciter ) untuk generatorsinkron merupakan generator utama yang diambil
dayanya.
Pengaturan tegangan pada generator utama
dilakukan dengan mengatur besarnya arus Eksitasi
(arus penguatan) dengan cara mengatur
potensiometer atau tahanan asut. Potensiometer atau
tahanan asut mengatur arus penguat generator
pertama dan generator penguat kedua menghasilkan
arus penguat generator utama. Dengan cara ini arus
penguat yang diatur tidak terlalu besar nilainya
(dibandingkan dengan arus generator penguat kedua)sehingga kerugian daya pada potensiometer tidak
terlalu besar. PMT arus penguat generator utama
dilengkapi tahanan yang menampung energi medan
magnet generator utama karena jika dilakukan
pemutusan arus penguat generator utama harus
dibuang ke dalam tahanan.
Gambar 7. Sistem Eksitasi dengan sikat
B. Sistem Eksitasi Tanpa Sikat Brushless exciter tidak menggunakan sikat,
tapi pakai penyearah yang ikut berputar bersama
dengan rotor. Exciternya berupa generator AC
kecil dengan kutub luar. Kutubnya mendapatkan
sumber DC seperti pada static exciter, sedang
dirotornya timbul tegangan AC yang disearahkandan langsung dimasukkan pada rotor generator
utama. Tegangan pada stator utama dipakai
untuk beban dan sebagian kecil untuk excitasi.
Gambar 7. Sistem Eksitasi tanpa sikat
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 5/11
2.6. Fungsi Eksitasi
Pada sistem pengaturan modern, eksitasi
memegang peranan penting dalam mengendalikan
kestabilan suatu pembangkit karena apabila terjadi
fluktuasi beban maka eksitasi sebagai pengendali akan
berfungsi mengontrol keluaran generator sepertitegangan, arus dan faktor daya dengan cara mengatur
kembali besaran-besaran input guna mencapai titik
keseimbangan baru. Fungsi eksitasi pada generator
adalah untuk :
1. Membangkitkan tegangan pada stator generator
dengan mensuplai arus DC pada rotor generator.
2. Mengatur tegangan keluaran generator agar tetap
konstan (stabil).
3. Mengatur besarnya daya reaktif.
4. Mempertinggi kapasitas daya pemuatan
(charging capacity) saluran transmisi tanpa
beban dengan mengendalikan eksitasi.5. Menekan kenaikan tegangan pada pelepasan
beban (load rejection).
III. PEMBAHASAN
3.1. Gas Turbine Generator (GTG) PT.
Krakatau Daya Listrik Pada CCPP PT. Krakatau Day Listrik digunakan Gas
Turbin Generator dengan spesifikasi sebagai berikut
Tabel 1. Spesifikasi Turbin Gas
Berikut adalah tampilan sebenarnya dari GTG PT.
Krakatau Daya Listrik :
Gambar 8. Tampilan GTG PT. Krakatau Daya Listrik
3.2. Deskripsi Umum Kerja Generator GTG
CCPP 120 MW PT. Krakatau Daya Listrik
Pada umumnya prisip kerja GTG CCPP 120
MW yaitu sama dengan generator pada umumnya
yaitu sebagai berikut :
“Bilamana rotor diputar maka belitan kawatnya akan
memotong gaya-gaya magnit pada kutub magnit,
sehingga terjadi perbedaan tegangan, dengan dasar
inilah timbullah arus listrik, arus melalui kabel/kawat
yang ke dua ujungnya dihubungkan dengan cincin
geser. Pada cincin-cincin tersebut menggeser sikat-
sikat, sebagai terminal penghubung keluar.“
GTG CCPP PT Krakatau Daya Listrik yaitu
merupakan generator sinkron. Dikatakan generator
sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan
jumlah putaran medan magnet pada stator. Kecepatan
sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor
dengan kutub-kutub magnet yang berputar dengan
kecepatan yang sama dengan medan putar pada stator.
Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba mengikuti kecepatan
medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan
jala-jala.
Manufacture
GE Energy Products France SNC
20,Ave. Du Marechal Juin, Bp 379
90007 Belffort Cedex France
Gas Tur bine
Serial Number 850196
Gas Turbine Model PG6581B
Year Of Manufacturing 2011
Nominal Speed 5163 rpm
Overspeed Trip 5679 rpm
I SO BASE Output
Gas Fuel 42200 KW
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 6/11
3.3. Gambaran Umum Sistem Eksitasi GTG Unit
1 CCPP PT. Krakatau Daya Listrik
Berikut adalah system eksitasi GTG 1 CCPP
120 MW PT. Krakatau Daya Listrik :
Gambar 9. system eksitasi GTG 1 CCPP 120 MW PT. Krakatau
Daya Listrik
Pada Gambar diatas dapat dilihat bagian-
bagian yang termasuk pengontrol eksitasi yaitu block
control dan Thyne 1. Bagian blok ini yang mengatur
sumber untuk eksitasi. Block control dan thyne 1 ini
mendapat sumber feedback dari terminal generator
melalui transformator F42A dan F42B. dengan
membandingkan feedback dengan set point melalui
control, akan dijaga sumber eksitasi sehingga
tegangan terminal generator tetap 11,5kV.
3.4. Sistem Eksitasi GTG Unit 1 CCPP PT.
Krakatau Daya Listrik
Masing-masing generator pada CCPP PT.
Krakatau Daya Listrik memiliki system eksitasi,
system eksitasi pada GTG 1 dan 2 memakai system
eksitasi tanpa sikat yang diatur dalam suatu Panel
untuk mengontrol generator (GCP) Generator Control
Panel. PAda panel tersebut terbagi menjadi 2 bagian
yaitu sebagian digunakan untuk panel proteksigenerator, dan sebagian lagi digunakan untuk systemeksitasi generator. Pada panel GTG tersebut
menggunakan system control Thyne 1.
Gambar 10. Sistem control eksitasi GTG CPPP dengan Thyne 1
3.5. Peralatan Eksitasi GTG 1 CCPP PT.
Krakatau Daya Listrik
Peralatan eksitasinya terdiri dari :
1.
Potential Transformer
2. Panel Regulator dan Kontrol
3. Converter dengan jembatan parallel yang
dengan perlengkapanya dipasang dalamsebuah panel control.
4. De-exciter dan proteksi tegangan lebih
Beban maksimum dari system eksitasi :
a. Continous 800 A
b. 10s 1500 A
c. tegangan 650 V (1,8 kali tegangan exciter pokok
355 V)
Menurut rating converter, jika salah satu
jembatan thyristor bermasalah, converter masih dapat
beroperasi terus dengan batasan-batasan tertentu.
Untuk tegagan DC yang diperlukan untuk system
control eksitasi adalah 24 V dan 220 V. Untuk
keamanan, power supply untuk perangkat regulator
elektronik adalah 24 V.
3.5.Thyne 1
Generator-generator diberi arus penguat
melalui system pengatur “THYNE 1”. Thyne 1
adalah unit eksitasi kompak digital. Output 25 A saat
sinkron dengan generator sinkron dengan exciter.
Hal ini memungkinkan sejumlah besar
mode operasi dan dan fleksibilitas yang tinggi
karena adanya integrase control loop tertutup dan
mengatur bagian interface. Penggunaan state-of-the-
art teknologi IGBT semi-konduktor memastikan bahwa keseluruhan mampu memenuhi standar
tertinggi.
Fitur Khusus pada Thyne 1 diantaranya :
1. Power supply AC dan / DC dipilih secara
bebas, pengaman tegangan lebih internal
2. Pengukuran nilai aktual yang diinginkan
3. Bagian control dirancang dengan IGBT
operasi 2 kuadran
4. Pengaturan loop tertutup control teknologi
microprocessor5. Operasi melalui touch panel
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 7/11
6. Output arus 25 A pada 45°C
7. Effisiensi 99%
8. Akurasi control 0.2%9. 16 Input digital dan 21 output digital
10. 3 input dan output analog (4-20mA)
11. Antarmuka tambahan melalui Ethernet dan
Modbus12. Fungsi soft-start
13. Pemantauan kesalahan diode14. Beban stabilisasi aktif(PSS2B)
15. Penekan lapangan terpadu untuk rangkaian
bidang exciter
16. Start-Up eksitasi, efektif dengan pembangkit
shunt eksitasi
17. Tegangan regulator dengan pembatas
eksitasi dan pengendali tambahan (operasi
otomatis)
18. Operasi manual
19. Pelacakan otomatis dan kemungkinan untuk
beralih antara control otomatis atau manual jika terjadi gangguan pada regulator
tegangan
3.6. Sistem Eksitasi GTG Unit 1 CCPP PT.
Krakatau Daya Listrik
Gambar 11. Sistem Eksitasi pada GTG Unit 1 CCPP PT.
Krakatau Daya Listrik
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa
system eksitasi yang masuk ke Thyne 1
mendapat 2 buah sumber, bisa melalui tegangan
jala-jala (6kV) yang kemudian dirubah menjaditegangan 400V AC melalui transformer step
down atau juga melalui supplai dari baterai,
kelebihan supplai dari Baterai yaitu dapat tetap
menyuplai arus eksitasi disaat tiba-tiba terputus
dari jala-jala karena suatu gangguan.
Sistem Eksitasi diterima di 3 fasa atau 1 fasa
dari jaringan tambahan melalui transformator,
yang menyesuaikan tegangan suplai ke tegangan
yang sesuai dengan data jaringan kemudian
dimasukkan lagi ke dalam THYNE 1 melalui
kontaktor listrik. Kemudian output tegangan dari
rectifiers THYNE 1 dialirkan ke jaringan. Pada
power supply pengendali THYNE 1 unit harus
terhubung ke sumber yang aman.
Pada bagian control dan regulator terdapat
trigger set. Trigger set ini terdapat rangkaian pembangkit dan penguat pulsa. Indikator-
indikator dari measuring dan metering adalah
untuk untuk referensi dari control. Jika tegangan
terminal generator turun, maka control akan
memerintahkan untuk membentuk trigger pulsa
yang membentuk arus eksitasi yang diinginkan.
3.7. Eksitasi Awal pada GTG Unit 1 CCPP PT.
Krakatau Daya Listrik
Untuk eksitasi awal dibutuhkan sumber DCdengan arus minimal 250 A dari busbar 125 V AC
yang kemudian disearahkan oleh rectifier. Dari
busbar 125 V AC, kemudian diturunkan menjadi 40
V AC melalui trafo step-down (125 V/40 V).
Kemudian sumber 40 V AC disearahkan denagn
modul diode sehingga menjadi sumber 40 V DC.
Dengan arus 250 A dari busbar 125 V,
dihasilkan tegangan pada terminal generator yaitu
sebesar 11,5 kSaat terminal generator mencapai
tegangan ± 1,2 kV, pada rangkaian eksitasi sendiri
mulai timbul arus eksitasi. Dari tegangan terminal
generator 11,5 kV diturunkan menjadi 400 V AC
dengan transformator. Sumber 400 V AC ini
kemudian disalurkan pada modul thyristor. Dari
proses dalam modul thyristor ini, dihasilkan sumber
DC yang kemudian terhubung dengan eksitasi
generator, sehingga kemudian generator menerima
sumber eksitasi sendiri.
Bagian Block-control dan regulator disuplai
sumber 5 V DC, 20 V, 10/√3 dan juga dimasukkan
sumber set-point 0-10V untuk menentukkan sudut
penyalaan. Untuk feedback diambil dari tegangan
terminal generator dari tegangan terminal generator
melalui Trafo PT. Dengan control PID maka arus
eksitasi dijaga agar tegangan terminal yang dihasilkan
adalah 11,5kV.
Sebelum pulsa disalurkan menuju modul thyristor
pada bagian control dan regulator maka pulsa trigger
yang dihasilkan control harus disinkronkan terlebih
dahulu oleh modul sinkroninasi.
Fungsi dari modul sinkronisasi ini adalah
untuk mensinkronkan pulsa trigger dengan sumber 3
phase dari sekunder transformer converter. Danfungsi dari penyinkronan ini untuk didapatkan
tegangan dan arus yang diinginkan.
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 8/11
Untuk memperoleh referensi sumber 3 fase,
maka transformer step-down 400/125 V dipasang pada
sisi sekunder transformator (11,5 kV/400V)
Dan untuk referensi pulsa trigger yang belum
tersinkron didapat dari bagian control dan regulator
(panah warna biru). Setelah disinkronkan, pulsatrigger yang telah sinkron disalurkan kembali ke
bagian oleh penguat pulsa pada bagian control dan
regulator. Kemudian pulsa tersebut diinjeksikan pada
modul thyristor untuk dimanfaatkan sebagai trigger
pada gerbang thyristor.
IV. Penutup
4.1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah dilakukan
mengenai Sistem Eksitasi pada Gas Turbine Generator(GTG) Unit 1 di PT. Krakatau Daya Listrik, Cilegon,
dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem eksitasi pada Combined Cycle Power
Plant (CCPP) di PT. Krakatau Daya Listrikmenggunakan system eksitasi tanpa sikat
(brushless) baik itu pada 2 Unit GTG ataupun
pada Unit STG.
2. Pada Gas Turbine Generator (GTG) Unit 1
sistem eksitasi menggunakan 2 sumber eksitasi,yaitu dari tegangan jala-jala 6 kV dan juga dari
sumber baterai.
3. Sistem eksitasi di PT. Krakatau daya listrik
menggunakan 4 mode pengaturan yaitu VoltageControlled, MVAR Controlled, Cos Phi
Controlled, Frequency Controlled, tetapi yangdigunakan pada GTG Unit 1 yaitu Voltage
Controlled diamana tegangan diatur pada nilai
yang tetap yaitu 11,5 kV.
4. Sistem kontrol eksitasi menggunakan thyne 1
dimana keluaran hasil pengontrolan eksitasi
diambil melalui trafo arus dan trafo tegangan laludibandingkan dengan tegangan referensi yang
diberikan (closed loop controlled).
5. Sistem modern Thyne 1 yang dipakai di CCPP
PT. Krakatau Daya Listrik memiliki mode
operasi dengan fleksibilitas tinggi sehingga lebihefisien dan sesuai dengan standar yang berlaku.
6. Pada bagian kontrol dan regulator terdapat
trigger set. Trigger set ini terdapat rangkaian
pembangkit dan penguat pulsa. Indikator dari
measuring dan metering adalah sebagai referensi
control. Jika tegangan terminal generator turun,maka control akan memerintahkan untuk
membentuk trigger pulsa untuk membentuk arus
eksitasi yang diinginkan.
7. Nilai yang terukur ditampilkan dalam panel
eksitasi dan juga pada monitor di control room
sehingga eksitasinya bisa diatur di 2 tempat.8.
Peralatan eksitasinya terdiri dari Potential
Transformer, Panel Regulator dan Kontrol,
Converter dengan jembatan parallel yang
dengan perlengkapanya dipasang dalam sebuah
panel control, De-exciter dan proteksi teganganlebih, selain itu ada beberapa peralatan proteksi
tambahan pada eksitasinya seperti under
frequency relay, over frequency relay, under
excitation, over excitation, rotor, short circuitrelay, over temperature relay, dan lain-lain.
4.2. Saran Berikut adalah beberapa saran dari penulis :
1. Sebaiknya sering dilakukan perawatan
system eksitasi, karena bagian ini sangat
vital perannya di pembangkitan tenaga
listrik.2. Sebaiknya digunakan back-up dalam
system eksitasi sehingga apabila mengalami
gangguan akan lebih andal karena di back-
up dengan cadangannya.
3.
Sebaiknya sumber eksitasi GTG Unit 1menggunakan sumber dari bateraiwalaupun di GTG Unit 1 PT. Krakatau
Daya Listrik bisa menggunakan dua
sumber, karena bila menggunakan baterai
apabila jala-jala 6 kV mengalami gangguan
maka sistem tidak terganggu dan juga lebih
stabil.
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 9/11
DAFTAR PUSTAKA
[1] Angga (2011). Sistem Penguatan Generator,Fundamental Training PT. Krakatau Daya Listrik
[2] Apriliawati, Hidayah. 2007. Perancangan Unit
Instalasi Genset di PT.Aichi Tex Indonesia.Politeknik Negeri Bandung. Bandung.
[3] Marsudi, Djiteng. 2005. Pembangkitan Energi Listrik. Erlangga. Jakarta.
[4] Murdana, muhammad hajar. 2010. Pembagian Beban Pada Operasi Paralel Generator Set yangOptimal Dengan Simulasi Beban Résistif.Universitas Indonesia. Jakarta.
[5] Samuel, Ronny. 2008. Studi Sistem Pembangkit Listrik Tenaga Uap Dan Pembangkit ListrikTenaga Diesel Aplikasi PT.Musim Maskim II
Medan. Universitas Sumatera Utara. Medan.
[6] Zuhal. 1980. Dasar Teknik Tenaga Listrik.
Institut Teknologi Bandung. Bandung.
BIODATA PENULIS
Lahir di Jakarta tanggal 19
Maret 1994. Riwayat
pendidikan TK Aisiyah
Busthanul Anthfal,
Gombong, Jawa Tengah, SD
N 09 Cilandak, Jakarta
Selatan, SMP Negeri 68Jakarta, SMA Negeri 66
Jakarta. Pada tahun 2012
penulis melanjutkan studi di
Jurusan Teknik Elektro Universitas Diponegoro
Semarang, konsentrasi Ketenagaan dan saat ini masih
menempuh pendidikan Strata 1 (S-1).
7/25/2019 SISTEM EKSITASI GAS TURBINE GENERATOR COMBINE CYCLE POWER PLANT (CCPP) PT. KRAKATAU DAYA LISTRIK
http://slidepdf.com/reader/full/sistem-eksitasi-gas-turbine-generator-combine-cycle-power-plant-ccpp-pt 10/11