main propulsion turbine operation_kelompok 3

7/23/2019 Main Propulsion Turbine Operation_kelompok 3

http://slidepdf.com/reader/full/main-propulsion-turbine-operationkelompok-3 1/33

STEAM TURBINEMAIN PROPULSION TURBINE OPERATION



KELOMPOK 3

•

Achmad Maulana Yasin (42121!!"• L#nn$ Rahma%a&i (4213133"• 'lim)a Ma)&adh (42131!*"

• B)amas&)a +ah$ ,il- (42131*!"• Pu&u ,inda A)$an&ini (421311."



PROSES PEN/ER0AAN



9. MAIN PROPULSION TURBINE OPERATION

• *1 PRELIMINARY

PROCEDURES (P)s#du) A%al"• *2 WARMING THE TURBINES

(P#manasan Tu)in"

• *3 STANDING BY (P#)siaan"

• *4 UNDERWAY AT SEA(B#)lan-sun- di Lau&"

•

* PROLONGED ASTERNOPERATION (O#)asi As&#)n

B#)5#an6an-an"

• *! SECURING THE TURBINES(M#n-aman5an Tu)in"

• *7 EMERGENCY OPERATION(P#n-#)asian saa& 'a)u)a&"



• PEMERIKSAAN

Sebelum melakukan pengoperasian turbin uap operator yanbertugas harus mematuhi persyaratan keselamatan kerja.Operator harus melengkapi diri dengan alat pelindung dirisesuai dengan lingkungan tempatnya bekerja yang meliput

Sepatu pengaman !sa"ety shoes#

Pakaian kerja

$elmet

Penutup telinga

Ka%amata

Sarung &angan

Masker !bila perlu#

*1 PRELIMINARY PROCEDURES (P)s#du) A%a




Sedangkan lingkungan kerja yang harus diperhaadalah '

Kondisi peralatan dalam keadaan tidak sedang dperbaikan atau pemeliharaan

Kepastian dari pihak pemeliharaan mekanik( listrik

instrumen dengan melihat kondisi )sik alat dalam keatidak tertagging.

Komunikasi antara ruang kotrol dengan lokal sberlangsung



*1 PRELIMINARY PROCEDURES (P)s#du) A%al"P)s#du) S&a)& u

• *enis start yang akan dilaksanakan ditentukan oleh kondisi a+al tempemetal turbin. Ketentuan mengenai ini biasanya diberikan oleh pabrikpembuatnya. Sebagai gambaran se%ara umum( ketentuannya adalahsebagai berikut '



0#nis86#nis S&a)&in-

•

Start dingin !,old Start#.-mumnya start dikategorikan start dingin bila temperatur stage metal /01 derajat %el%ius. Pada saat melakukan dingin( diperlukan total +aktu start yang paling lama. $adisebabkan karena temperatur metal dari seluruh kompomasih dalam keadaan dingin sehingga memerlukan +aktu y

%ukup lama guna men%apai pemerataan panas !heat so2aktor lain yang juga perlu diperhatikan pada start dadalah kemungkinan terjadinya termal stress akibat perbedtemperatur. 3akinkan bah+a perbedaan temperatur dari sekomponen tidak melebihi batas yang dii4inkan oleh pabrik.




•

Start hangat !5arm Start#.Start umumnya diklasi)kasikan menjadi start hangat btemperatur )rst stage metal berkisar antara /01 dera%el%ius s.d 671 derajat %el%ius. Karena temperatur mesudah %ukup tinggi( maka +aktu start jauh lebih singk

dibanding start dingin. $al yang perlu dipertimbangkpada start hangat diantaranya adalah pengaturtemperatur uap keluar boiler agar pada saat start turbtemperatur uap sesudah proses throtling pada stop 8asesuai dengan temperatur metal.




•

Start panas !$ot Start#.Start panas merupakan jenis start yang membutuhkanstart paling %epat dibanding jenis start yang lain. Start umumnya dilakukan bila temperatur )rst stage metatinggi dari 671 derajat %el%ius. $al yang

dipertimbangkan pada start hangat juga berlaku untupanas.




Prosedur untuk memulai( operasional( dan mematikan unit

penggerak utama turbin( bagaimanapun bergantung padabagian dari instalasi( bagaimanapun juga mengikuti proseduse%ara umum yang kon8ensional( turbingear dalam satu seSebelum menyalakan turbin( harus memeriksa beberapa ha

/. Memastikan jumlah minyak pelumas pada sistem tersebu

0. Memastikan temperature dari minyak pelumas yang di

suplai ke unit tersebut sekurangkurangnya 91 2 sebelumunit tersebut dimatikan

6. Mengganti air yang yang ada pada supplai terba+ah( dantangki sisa.

:. Memeriksa ketersediaan jumlah air yang disirkulasikan

pada pendingin. *ika temperature minyak pelumas dari




7. Menghidupkan pompa minyak pelumas dan memastikan

tersebut mengikuti aliran dan masuk ke semua bearing;. Menggunakan indi%ator posisi rotor untuk menstabilkan p

rotor turbin pada posisi yang tepat.

<. Memeriksa sambungan dan memastikan tidak ada penghke propeller.

=.

Mengikuti dan memulai menghidupkan motor dan putara9. Memeriksa dan melihat turbin dan gear tersebut berputa

/1. Mendengarkan dari banyak suara dari beberapa indi%atormasalah.

//. Melanjutkan putaran turbin dengan putaran gear.




/0. Membuat ketentuan katup jalur aliran uap utama ke unitpenggerak telah tertutup rapat.

/6. Memeriksa dan memastikan tidak ada tekanan uap dalam jalur ke turbine( lalu buka dan tutup throttle( throttlebelakang( mengarahkan katup kedepan dan memastikanoperasional tersebut sebelum uap ke turbin. Setelah

memeriksa ( lalu tutup katup tersebut.




• Pemantauan Operasional &urbin

•

&urbin terdiri dari dua ma%am komponen utama yaitu komyang berputar !rotor# dan komponen yang stationer !%asinKeduanya akan bersentuhan dengan uap yang bertemperatinggi. $al ini dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan pkomponen turbin oleh pengoperasian yang melebihi batasParameterparameter operasional ini perlu mendapat perhlebih serius ketika melakukan start turbin. Parameterparamtersebut antara lain(

• Perbedaan pemuaian

• &hermal stress

• >ibrasi• Putaran

• &ekanan dan temperatur uap masuk



*2 Warming the Turbine (P#manasaTu)in" &urbin memungkinkan untuk langsung di operasikan kondisi dingin tanpa pemanasan jika rotor lurus( tetapi setetidak akan maksimal dalam operasionalnya. Mengoperturbin tanpa pemanasan lebih baik hanya dalam keadan dsaja. ?erikut adalah prosedur pemanasan turbin '

/. ?uka semua saluran pada jalur uap utama( %asing( dankelenjar segel uap untuk menghilangkan kondensasi

0. *alankan kipas pengisap debu dan mengatur sistem segdalam tekanan segel 1(7 sampai /(7 psig.

6. @etakkan peralatan kondensasi dalam ser8is untuk me8akum dari sekitar /1 in.$g.( &ekanan 8akum yang lebihselama pemanasan akan memperpanjang +aktu pemaserta dapat menyebakan persamaan suhu mengakibatkan distorsi.



*2 Warming the Turbine (P#manasan Tu)in"

7. apatkan i4in dari anjungan untuk menjalankan mesin utama.

;. Stop turning gear( lepaskan( dan aman.

<. ?uka katup uap utama untuk mengatur uap dengan throttle 8akedepan atau belakang.

=. Membuka throttle 8al8e se%ara bergantian ke depan dan belaka%ukup untuk mengubah unit selama beberapa detik( perta

dalam satu arah dan kemudian arah sebaliknya. $al ini unmenghindari peletakan di jalan kapal( ketegangan garis dermaatau naik di atas jangkar saat ditambatkan. -langi prosedur setiap lima menit selama 01 sampai 61 menit. Atau sampai kasiap untuk bergerak.

9. Sebelum kapal bergerak posisikan 8akum pada keadaan normal



M#&d# #nin-5a&an &u)in ua

•

Reheating !Pemanasan -lang#



R#h#a&in- (P#manasan Ulan-"

• uap yang berekspansi di turbindan hampir men%apai kondisi jenuh dipanaskan lagi dalamgenerator uap untuk kemudiandialirkan ke tingkat turbinberikutnya untuk berekspansilebih lanjut.

• dengan metode ini tidakdiperlukan temperatur masukturbin yang sangat tinggiuntuk mendapatkan dayaturbin yang dibutuhkan.



R#h#a&in- (P#manasan Ulan-"

•

pemanasan ulang biasanyahanya dilakukan maksimal 0kali karena pemanasanulang yang ketiga hanyaakan meningkatkan e)siensiyang tidak signi)kan !tidak

seimbang dengan in8estasidan kompleksitasnya#.

• temperatur pemanasanulang dibuat hampir samadengan temperatur inletturbin tekanan tinggi !$P&#(

sedangkan tekanan



*3 Stan!ing B" (P#)siaan"

• Menjaga turbin tetap terbuka dan melanjutkan putarantersebut kedepan dan kebelakang pada inter8al yang tidakmenit. engan steam yang mensupplai kedalam sistem Rotor turbin seharusnya tidak dii4inkan pada putaran yangdari 7 menit. Selanjutnya e)siensi operasional dari turbin uapera+atan dari radial pa%king %learea%en yang ke%il. ,leardira+at dan diren%anakan nilainya hanya dengan menjagturbin( dan memeliharan kondisi tersebut seperlunkeseragamaan temperatur disekitar rotor. Ketika rotor seimakan terkonsentrasi keatas. Itu membuat hasil panas semdistorsi dari rotor dengan konsekuensi rubbing dan +ear tersebut berputar kemudian berkumpul.



*4 Un!er#a" at Sea (B#)lan-sun- di Lau

• Ketika manu8er telah selesai dan kapal melanjutkan ke laut(semua saluran air turbin dan pastikan bah+a throttle astern danmenjaga astern yang tertutup rapat. Kemudian unit dapat ddengan ke%epatan setengah. Ke%epatan yang lebih tinggi di%apai se%ara bertahap( dan setidaknya /7 menit harus diambimen%apai ke%epatan penuh( ke%uali dalam keadaan darurat.

• Periksa lokasi aksial rotor turbin dengan indikator posisi roto

ulangi setidaknya sekali setiap hari dengan pengukuran dilakukan kirakira pada rpm yang sama.

• Periksa tekanan( suhu( kadar minyak dan indikator aliran berkala

• Periksa dan bersihkan saringan oli teratur.



*4 Un!er#a" at Sea(B#)lan-sun- di Lau&"• alam hal tekanan pelumasminyak hilang karena alas

apapun( perjalanan minyak rendah tekanan akan mematikuap depan. *ika kapal tersebut berlangsung depan( akterus ke pantai untuk beberapa +aktu. Karena tindakhidrodinamika air di balingbaling( balingbaling akan termenghidupkan ke arah depan dan akan memutar mes-ntuk menghindari kegagalan bantalan( adalah sangpenting bah+a rotasi poros dihentikan dengmenggunakan uap astern sampai kapal berhenti attekanan minyak dipulihkan.

• Kondisi steam inlet harus dipantau se%ara berkala. *ika suinlet uap abnormal tinggi diperbolehkan selama jang+aktu tertentu( kerusakan mungkin terjadi. *ika suhu in

terlalu rendah( maka erosi kelembaban akan meningk



*4 Un!er#a" at Sea(B#)lan-sun- di Lau&"• Operator harus terusmenerus +aspada untuk setiap per

abnormal pada tingkat kebisingan( untuk suara yang tidak

dan untuk indikasi p" meningkatkan getaran( terutama manu8er. *ika seperti di%atat( memperlambat sampai kebatau getaran menghilang. ?eroperasi selama sampai /1 mmengurangi ke%epatan( lalu perlahanlahan meningke%epatan( mengambil setidaknya /7 menit untuk medaya operasi.

• *ika rotor menjadi lambat sementara karena kondisi termgesekan pada strip kemasan( panas akan dihasilkanpermukaan poros pada segmen ke%il lingkar. Ini akan mendistorsi poros dan menyebabkan gesekan lebih keras( yanmenghasilkan panas tambahan sehingga gesekan m

semakin buruk( mungkin hasilnya yang parah. Oleh kare



* Pr$%$nge! Atern O&erati$n (O#)asi As&#)n B#)5#an6an-a

• Penggerak utama uap turbin diran%ang untuk kapalkapal pedumumnya mampu astern beroperasi terusmenerus pada <1ke%epatannya selama satu jam tanpa bahaya kerugian rotasmenyebabkan o8erheating dari blading. Kinerja ini bergantungeDhaust 8a%uum yang di atau dekat nilai desain. Selain itu( tidak ada kebo%oran uap ke turbin melalui throttle atau ekstraksi. *ika suhu di pipa %rosso8er dan turbin bertekanan

melebihi nilainilai yang diijinkan( ke%epatan harus dikurangi.• Perlu di%atat bah+a jika inlet uap suhu konstan( suhu

eDhaust akan naik dengan penurunan ke%epatan ketika eDsuperheated dan e)siensi turbin menurun.



*! Se'uring the Turbine (M#n-aman5an Tu)in

?erikut adalah prosedur yang harus diikuti ketika mengamturbin '

/. &utup semua katup pengontrol turbin pada pipa uap pada turbin.

0. ?uka semua saluran turbin

6. Operasikan dan mulai putaran gear. $al ini memungrotor turbin untuk dingin se%ara bersamaan sedangkan s

minyak menjadi yang ditransmisikan melalui porosterba+a dari bantalan dan dengan demikian mengkemungkinan kerusakan pada lapisan ?abbitt.

:. Amankan kelenjar perapat !gland sealing# dan sistebuang

7. Menjaga peredaran kondensor dan pompa kondensatoproses operasi pada ke%epatan minimum sampai



*! Se'uring the Turbine (M#n-aman5an Tu)in

;. Mengamankan jet pengeluaran udara !air jet eje%tor# tapertama tetapi tinggalkan jet tahap kedua dapelayanan selama beberapa jam untuk menarik udmelalui turbin. Ini harus diulang setiap dua atau tiga huntuk menjaga turbin kering.

<. Ketika turbin telah %ukup didinginkan untuk menghind

penurunan( amankan semua peralatan yang terkait.=. Sirkulasikan minyak dan operasikan putaran gear set

dua atau tiga hari di pelabuhan( meliputi semua bagyang dapat digunakan dengan pelumas untuk men%egkarat.



*7 Emergen'" O&erati$n (P#n-#)asian saa& 'a)u)a&

• *ika salah turbin yang %ross%ompound unit rusak dan tiddapat dioperasikan ( turbin yang lain dapat dijalankan denguap bertekanan tinggi dengan mengatur uap dan knalpkoneksi yang diperlukan ! lihat juga /= bab untuk melengkapembahasan mengenai hal ini #. &urbin yang rusak dterputus dari pengurangan gigi dan tetap berlanjut.

• Ketika beroperasi hanya dengan turbin yang bertekantinggi ( pipa khusus diberikan langsung ke kondensor. *astern turbin yang diberikan dengan tekanan rendah ( dbermasalah( katup penutup yang tidak astern harus diran%amenutup untuk men%egah terbuka karena kesalahan.



*7 Emergen'" O&erati$n (P#n-#)asian saa& 'a)u)a&

• Ketika turbin bertekanan tinggi dalam perbaikan ( uap yang mem

tinggi dapat dimasukkan langsung ke tempat yang masukan tekaturbin dan dikendalikan oleh sebuah keran di baris suplai untu+aktu sebagai katup penutup. Ori)%e merupakan sesuatu yang sdibuat setelah keran untuk membatasi jumlah uap air di ba+ahny

• aya keluaran yang berkurang tidak hanya disebabkan oleh me)siensi turbine tetapi juga mempertimbangkan gear load

beroperasi dengan turbine tunggal( gear ini didorong oleh turbyang dimuatkan ke desain torue 8alues ketika ke%epatan propelkirakira <1C dan sesuai dengan po+er 67C pada kondisi norumumnya direkomendasiakan sebagai emergen%y speed yang dmelebihi <1<7 C dari kondisi normal.



Sis&#m Rda /i-i



S&#am Tu)in# /#a)9



R&)



S#5ian T#)ima5asih

main propulsion turbine operation_kelompok 3

Documents