18.dr. yusuf. radiasi gelombang elektromagnetik

8/19/2019 18.Dr. Yusuf. Radiasi Gelombang Elektromagnetik

1/33

R ADIASI GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK Radiasi Non Pengion


2/33

R ADIASI NON IONISASI

Gelombang non ionisasi berupa:

Gelombang radio (termasuk gelombang mikro)

Gelombang infra merah

Gelombang sinar terlihat

Gelombang sinar UV


3/33

GELOMBANG RADIO

Memiliki frekuensi 0 – 1000 GHz

Untuk gelombang mikro 300 MHz – 300 GHz


4/33


5/33

K OMPONEN GELOMBANG R ADIO

Medan listrik (Volt per meter)

Medan magnet (Ampere per meter)

Energi dalam watt per meter persegi

Energi = Medan Listrik x Medan

Magnet


6/33

P AJANAN GELOMBANG R ADIO DAN MIKRO

Peralatan pengemasan dan pengepakan

Radar, radio navigasi

Radio, televisi, satelit

RF laser dan las


7/33

EFEK KESEHATAN

Faktor yang mempengaruhi penyerapan

gelombang mikro dan radio:

Faktor manusia:

Ketebalan jaringan

Kadar air di jaringan

Lokasi jaringan (barier, sensitifitas terhadap suhu,

Faktor lingkungan

Kelembaban dan suhu

Media pemantul

Grounding

Faktor gelombang

Pulsed Wave lebih berbahaya daripada Continuous Wave


8/33

EFEK KESEHATAN

Gangguan kesehatan pada pajanan akut biasa

timbul pada 10 mW/cm²

Karena gelombang ini menimbulkan energi maka

menghasilkan panas:

Denaturasi protein

Proses inflamasi

Nekrosis

Jaringan parut


9/33

EFEK KESEHATAN

Gangguan kesehatan pada pajanan akut biasa

timbul pada 10 mW/cm²

Karena gelombang ini menimbulkan energi maka

menghasilkan panas:

Denaturasi protein

Proses inflamasi

Nekrosis

Jaringan parut


10/33

PENCEGAHAN

Teknik kontrol

Barier logam

Jarak antara pekerja dan sumber pajanan

Kontrol administrasi

Pembatasan waktu pekerja terpapar pajanan

tersebut

Alat pelindung diri

Baju proteksi

I = 1/d²


11/33

PENANGANAN

Bila terjadi luka bakar penanganan sesuai

derajat luka bakar


12/33

GELOMBANG INFRA MERAH

Memiliki panjang gelombang 750 nm – 300 um

Terdiri 3 band: A, B, C


13/33

P AJANAN GELOMBANG INFRA MERAH

Pemanasan dan proses dehidrasi

Pengelasan

Pembuatan gelas

Pengeringan dan metal platting


14/33

EFEK K ESEHATAN

Akut

Gelombang < 2000 nm dapat menimbulkan cedera

kornea, iris, lensa

Luka bakar


15/33

R ADIASI GELOMBANG TERLIHAT

Panjang gelombang: 400 – 750 nm

Gabungan dari 7 spektrum warna cahaya


16/33

P AJANAN V ISIBLE R ADIATION

Pekerja yang terpapar sinar matahari

Pekerja yang terpapar spot-light, lampu

intensitas tinggi, lampu Flash


17/33

EFEK K ESEHATAN

320 –

500 nm

•Solar Retinitis

• Retinal aging

• Senile maculedegeneration


18/33

EFEK K ESEHATAN

Sinar Flash temporary visual loss dan after

image akibat kerja sel batang dan kerucut secara

bersamaan.

Insufisiensi pencahayaan:

Asthenopia (mata lelah)

Visual fatique

Sakit kepala

Iritasi mata


19/33

R ADIASI SINAR ULTRAVIOLET

Panjang gelombang 100 - 400 nm


20/33

PERBEDAAN SINAR UV-A DAN UV-B

315 – 400 nm

Mampu penetrasi ke

retina

Efek gangguan

kesehatan di mata

dan kulit lebih berat

dpd UV-B

280 – 315 nm

Hanya penetrasi ke

bilik anterior mata

280-315: eritema

Katarak

Fotokeratitis karsinogenik

UV - A UV - B


21/33

P AJANAN SINAR ULTRA VIOLET

Pekerja lapangan yang terpapar sinar matahari

Pengelas atau pemotong besi

Laboran yang bekerja dengan germicidal UV


22/33

EFEK K ESEHATAN

Fotokeratitis


23/33


24/33

R ADIASI GELOMBANG

ELEKTROMAGNETIK Radiasi Pengion


25/33

R ADIASI PENGION

radiasi pengion yang dipancarkan dari struktur

atom radioaktif sebagai partikel energi

Alfa

Beta

Proton

Neutron

Penetrasi ke kulit

X-ray, Gamma, proton dan neutron > dibandingkan

beta

Sinar alfa tidak dapat penetrasi

Dampak kesehatan bersifat akut ataupun kronis


26/33

SINDROM R ADIASI A KUT

Pajanan singkat namun dalam jumlah besar

Menimbulkan efek pada ikatan kimia

perubahan molekul atau terbentuk radikal bebas

Perubahan di inti sel asam nukleat, enzim

gangguan aktifita seluler

Gejala klinis tergantung

Dosis

Area tubuh yang terpapar

Lama pajanan


27/33


Prodrome

Gangguan gastrointestinal dan sistem saraf pusat

Demam, hipotensi dan gangguan nafas

Latent

Fase gejala prodrome membaik

Illness

Gejala seperti gejala prodome

Gangguan hematopoeitik

Gangguan kardiovaskular

Gangguan embrio dan gonad

Recovery


28/33


Recovery

Pajanan < 600 cGy : ad bonam

Pajanan tinggi: ad malam


29/33

PENATALAKSANAAN

Perawatan terpadu

Perbaiki keadaan umum

Rehidrasi sesuai kondisi pasien.

Nausea/vomiting: Ondansentron

Lihat status hematopoetik:

Antibiotik, antiparasit, antifungal (profilakis)

Transfusi darah

Hematopoietic growth factors

Bone marrow transplant


30/33

PENCEGAHAN

Kontrol teknik

Penggunaan Pb yang menutup sumber pajanan

Pengukuran lingkungan dengan Geiger-Műllercounter

Kontrol administrasi Regulasi pekerja yang terpapar

Alat pelindung diri

Film badge ( X-rays, gamma, beta)

Nuclear emulsion monitors ( R-rays, gamma, beta,neutrons)

Thermoluminescent dosimeter (beta, gamma,neutron)

Ionization dosimeter


31/33

ACUTE LOCALIZED R ADIATION I NJURIES

Terpapar pada area terlokalisir

> 300 cGy: kerontokan rambut

> 600 cGy: eritema

> 1000 cGy: skuama kering (radionecrosis)

> 2000 cGy: skuama basah

Penatalaksanaan sesuai dengan sindroma

radiasi akut


32/33

EFEK L AMBAT DARI DOSIS TINGGI

Timbul paska radioterapi

Radiodermatitis

Kulit menjadi kering, penebalan, pruritus, sensitif,

teleangiektasis, atrofi, atau perubahan pigmentasi kulit.

Dry-eye syndrome, katarak Pericarditis, CAD

Intestinal stenosis

Nephritis

Hepatitis

Pulmonary fibrosis

Kanker, teratogenik, abnormal reproduksi


33/33

PENCEGAHAN

Film badge

X-rays

Gamma

Beta

18.dr. yusuf. radiasi gelombang elektromagnetik

Documents