lap. organoleptik
Post on 18-Feb-2018
270 Views
Preview:
TRANSCRIPT
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 1/24
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Perkembangani lmu pengetahuan dan tuntutan perekonomian modern semakin
membabibuta termasuk dalamme manfaatkan sesuatu. ika pemanfaatan sesuatu masih dalam
batas tolerir dan tidak melanggar hukum !ang berlaku masih dapat dipertahankan.Namun
akhir " akhir ini ban!ak oknum !ang memanfaatkan keadaan dengan ingin mendapatkan
keuntungan sebesar " besarn!a dengan pengeluaran !ang tak seberapa. #ondisi a!am hidup
selama pendistribusian menu$u %ila!ah kota dalam keadaan berdesakan& %aktu tempuh
relati'e lama men!ebabkan tingkat kematian a!am& ditambah %abah kondisi a!am !ang
gampang terserang dan tertular pen!akit dengan kondisi lingkungan !ang berubah(ubah !angmematikan a!am sehingga berpotensi memperbesar angka mortalitas a!am. Dari ban!akn!a
faktor(faktor tersebut terbukti bah%a selama proses pendistribusian a!am menu$ukota& angka
mortalitas a!am sangat tinggi. Ban!akn!a $umlah a!am !ang mati men!ebabkan kerugian
besar bagi pen!uplai daging a!am& namun untuk mengatasi permasalahan tersebut mereka
tetap memper$ual belikan daging a!am bangkai sela!akn!a daging a!am !ang disembelih
normal& meskipun pada dasarn!a hal tersebut sudah dilarang agama dan pemerintah. Daging
a!am bangkai haram hukumn!a untuk) dikonsumsi tetapi keberadaann!a dalam pen$ualan
daging a!am merupakan hal !ang sulit untuk dihindarkan karena adan!a motif ekonomi dari
sebagian mas!arakat. *erdapatn!a bangkai a!am karena kematian selama pemeliharaan
maupun selama transportasi sebelum dilakukan pemotongan. Bangkai a!am !ang
mempun!ai tenggang %aktu +ukup lama sebelum dilakukan pemrosesan akan menamparkan
tanda(tanda !ang membedakan dengan daging a!am segar seperti terdapatn!a %arnahi$au
disekitar perut a!am tetapi untuk bangkai !ang langsung dilakukan pemrosesan akan sulit
dideteksi se+ara organoleptik.1., *u$uan
-akalah ini bertu$uan untuk )
1. -engka$i gambaran perubahan organoleptik pada daging a!am bangkai di bandingkan daging
a!am segar selama pen!impanan pada suhu kamar.
,. -enge'aluasi pengaruh beberapa perlakuan pendinginan& pembekuan& perebusan dan
penggorengan/ terhadap perubahan organoleptik daging a!am bangkai dibandingkan
daging a!am segar.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 2/24
0. -engka$i pola perturnbuhan bakteri dan $enis bakteri !ang dominan pertumbuhann!a
pada daging a!am bangkai.
ABSTRACT
Un(slaughtered +hi+ken are haram to +onsume but still eist a++ording to e+onomi+
moti'ation of some people. Un(slaughtered +hi+ken are still a'ailable in the market due to
mortalit! during +hi+ken gro%th also in transportation before slaughtering. Un( slaughtered
+hi+ken ha'e different +hara+teristi+s to fresh +hi+ken +ar+ass su+h as green stoma+h +olor&
mean%hile it is 'er! diffi+ult to differentiate organolepti+all! as if the un(slaughtered +hi+ken
%ere pro+essed dire+tl!. *he purpose of the stud! %as to define the differen+e bet%een fresh
+hi+ken +ar+ass and un(slaughtered +hi+ken +ar+ass through organolepti+ dete+tion in+luding
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 3/24
+olor& smell& and teture of +hi+ken +ar+ass after refrigerating& free2ing& boiling& fr!ing and
%ithout treatment. Also it %as aimed to dete+t earl! deterioration test b! Postma& ba+terial
gro%th pattern& and identif! the dominant ba+teria. *he result sho%ed that there %as no
organolepti+all! differen+e bet%een fresh and un(slaughtered +hi+ken +ar+ass after 3& 1& and ,
hours refrigeration& free2ing& boiling& fr!ing& and %ithout treatment. Ba+terial gro%th pattern in
the fresh and un( slaughtered +hi+ken +ar+ass %ere almost similar after 1 hour storage. *here
%as different ba+terial gro%th pattern. *he un(slaughtered +hi+ken +ar+ass deteriorated faster.
*%o& 0& and 4 hours stored un(slaughtered +hi+ken +ar+ass had higher number of ba+teria and
faster ba+terial gro%th. Es+heri+hia +oli dan 5taph!lo+o++us aureus %ere the most +ommon
ba+teria in un(slaughtered +hi+ken +ar+ass.
PENDAHULUAN
-a$elis Ulama Indonesia dengan tegas men!atakan bah%a daging a!am bangkai adalah
haram hukumn!a untuk dikonsumsi oleh umat Islam Anonim& ,3306 Anon!mous& ,337/.
-engkonsumsi daging bangkai !ang belum membusuk tidak akan menimbulkan dampak
terhadap kesehatan konsumen se+ara langsung& tetapi bagi umat Islam daging a!am bangkai
haram dikonsumsi sehingga dampak psikologisn!a sangat besar. #onsumen daging a!am
sebagian besar bermukim di kota sedangkan lahan kota terbatas sehingga tidak memungkinkan
untuk usaha peternakan a!am. Peternakan a!am umumn!a berlokasi di luar %ila!ah kota
sedangkan pemotongan a!am umumn!a berlokasi di %ila!ah kota. 5ebagai +ontoh& kebutuhan
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 4/24
daging a!am di %ila!ah D#I akarta kurang lebih 733.333 ekor a!am setiap hari. Dari $umlah
itu& sekitar 433.333 atau 839 dipenuhi oleh pemotongan a!am tradisional sedangkan sisan!a
dipenuhi oleh perusahaan pemotongan a!am modern Pra!itno& ,330/. #ondisi a!am dalam alat
transportasi !ang berdesakan& %aktu tempuh !ang lama& stres selama transportasi akan
memperbesar kemungkinan ter$adin!a kematian pada a!am. Demikian $uga adan!a %abah
pen!akit a!am !ang mematikan sehingga dapat berpotensi memperbesar peluang untuk
ter$adin!a peredaran daging a!am bangkai.
Hasil penelitian dari Lembaga Penelitian Penga%asan :bat dan -akanan tahun ,33,&
men!atakan bah%a masih terdapat pen$ualan daging a!am bangkai di pasar bebas Anonim&
,33,/ Bangkai a!am !ang tidak langsung dilakukan pemrosesan untuk pen+abutan bulu dan
pengeluaran $erohan lebih mudah untuk dibedakan se+ara organoleptik karena ter$adi proses
pembusukan !ang terutama disebabkan pertumbuhan flora normal dalam saluran pen+ernaan
!ang menghasilkan hidrogen sulfida berdifusi kedalam dinding usus sampai di $aringan otot.
Hidrogen sulfida ini bergabung dengan udara& pigmen darah dan pigmen $aringan akan
membentuk sulphaemoglobin !ang ber%arna hi$au terutama di daerah sekitar perut a!am
;ra+e! and <ollins& 1==,/. Bangkai a!am !ang langsung dilakukan pen+abutan bulu dan
pengeluaran $erohan& hampir tidak mengalami proses pembusukan akibat flora normal pada
saluran pen+ernaan a!am sehingga %arna kehi$auan !ang khas tidak akan nampak. Untuk kasus
bangkai !ang +epat diproses inilah penentuan terhadap daging !ang berasal dari bangkai atau
a!am hidup merupakan hal !ang lebih sulit sehingga diperlukan pengamatan se+ara organoleptis
!ang lebih teliti& perlakuan(perlakuan terhadap daging untuk membantu pengamatan
organoleptik& serta u$i laboratorium !ang. Perbedaan utama antara daging a!am bangkai dengan
daging a!am segar terletak pada kandungan darah dari kedua $enis daging a!am tersebut. Daging
a!am bangkai berasal dari a!am !ang darahn!a tidak keluar sama sekali& sehingga kandungan
hemoglobin sangat tinggi !ang mengakibatkan %arna daging berpotensi lebih gelap. Akan
tetapi& menurut Asmara et al . ,33>/& %arna merah pada daging a!am !ang tidak disembelih bersifat tidak konsisten. *er$adin!a %arna daging !ang lebih gelap selain akti'itas bakteri $uga
dipengaruhi oleh tegangan oksigen dan temperatur Pearson and Dutson& 1==4/. Perlakuan pada
daging bangkai dengan pengaturan temperatur akan menghasilkan %arna daging !ang lebih
gelap sehingga lebih mudah untuk diidentifikasi. #andungan gi2i !ang tinggi pada daging a!am
merupakan media !ang sangat baik untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 5/24
-ikroorganisme !ang sering men+emari daging a!am adalah bakteri. -enurut enis bakteri
!ang biasan!a mengkontaminasi daging a!am adalah Camplylobacter #eener& e t a l .& ,3346
-angen et al . ,337/& dan 5almonella ?A: and @H:& ,33=/.
#ontaminasi bakteri dapat ter$adi selama proses pengolahan daging a!am. #ontaminasi
daging dia%ali oleh adan!a mikroorganisme !ang memasuki peredaran darah pada saat
pen!embelihan& !aitu apabila alat(alat !ang digunakan untuk pemotongan tidak steril 5eeman&
1=81/. -ikroorganisme !ang men!ebabkan daging busuk dapat diperoleh melalui infeksi he%an
hidup infeksi endogen/ atau dengan kontaminasi daging pas+a mati infeksi eksogen/. Infeksi
eksogen inilah !ang dapat menurunkan kualitas daging tersebut. #ontaminasi daging a!am dari
luar ter$adi terus menerus se$ak pengeluaran darah sampai dikonsumsi. Ditempat pemotongan
he%an& dapat men$adi sumber infeksi !ang potensial untuk he%an potong. Hal ini termasuk tanah
!ang melekat& isi saluran pen+ernaan& kontaminasi dari udara& air !ang digunakan untuk men+u+i
karkas daging atau untuk membersihkan lantai dan alat !ang digunakan dan sebagain!a La%rie&
,330/. Pengetahuan terhadap perubahan se+ara organoleptik pada daging a!am bangkai serta
perlakuan se+ara sederhana pendinginan& pembekuan& pemanasan dan lain(lain/ !ang dapat
mempermudah deteksi terhadap keberadaan daging a!am bangkai sangat penting untuk diketahui
oleh konsumen agar dapat melindungi diri dan keluargan!a dalam men+egah konsumsi daging
a!am bangkai. Penelitian ini bertu$uan untuk mengka$i perubahan organoleptik pada daging
a!am bangkai dibandingkan daging a!am segar selama pen!impanan pada suhu kamar6
menge'aluasi pengaruh beberapa perlakuan pendinginan& pembekuan& perebusan dan
penggorengan/ terhadap perubahan organoleptik daging a!am bangkai dibandingkan daging
a!am segar6 serta mengka$i pola pertumbuhan bakteri dan $enis bakteri !ang dominan pada
daging a!am bangkai.
MATERI DAN METODE
A. -ateri
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 6/24
A!am merupakan $enis Unggas !ang terbear populasin!a. Nenek mo!ang a!am !ang kini
diternakan manusia adalah a!am hutan !ang dikenal sebagai Gallus gallus, !ang konon berasal
dari Asia *enggara.
Asal mula a!am diternakan bukan untuk tu$uan konsumsi tetapi untuk maksud rekreasi&
!aitu adu $ago atau sabung a!am& !ang erat kaitann!a dengan per$udian. 5e$ak dilarangn!a
praktik sabung a!am di inggris dan berbagai negara lain& perhatian manusia beralih ke teknik
peternakan komersial untuk produksi dagimg dan telur bagi konsumsi manusia. @inarno&1==0/
Industri Unggas di Indonesia se+ara tegas dapat dibagi men$adi , sektor besar& 5ektor
pertama didasarkan pada a!am kampung asli !ang diperkirakan ber$umlah =3 $uta ekor !ang
menghasilkan ,49 dari persediaan telur nasional& 5ektor kedua didasarkan pada turunan !ang
lebih baik !ang diimpor dari luar negeri !ang mana $umlahn!a han!a 0.7 $uta tetapi
menghasilkan 79 dari $umlah telur nasional. 5ektor ini meluas dengan +epat dan telah
meningkat men$adi 79 selama 7 tahun. Dari tahun 1=>8(1=0 dan >39 dari tahun 1=0 dan
1=4. en+ana Bimus A!am !ang dimulai pemerintah $elas berpengaruh seperti adan!a
permintaan ekonimis !ang tinggi pada telur unggas. Bu+le et al &,313/
Perlu di+atat bah%a Unggas nampakn!a lebih menguntungkan daripada $enis ternak lain
karena mereka lebih produktif dan $arak %aktu perkembangbiakan mereka !ang lebih singkat&
sehingga usaha pengembangan dan perbaikan produktifitasn!a oleh +ara(+ara genetika dapat
dilaksanakan se+ara tepat Bu+le et al & ,313/. 5elain itu& bagi penduduk !ang Beragama Budha
dengan pantangan mengkonsumsi daging sapi& maka daging a!am merupakan pilihan pertama
bagi meereka.
Daging a!am mengandung 2at gi2i !ang baik bagi tubuh. Informasi rin+i komposisi Cat
gi2i !ang terdapat pada a!am per 133 gram a!am& BDD 789/ adalah sebagai berikut )
No. Cat gi2i umlah
1. Energi ,30 kkal
,. Protein 18&, gram
0. Lemak ,7 gram
4. #arbohidrat 3 gram
7. #alsium 14 mg
>. ?osfor ,33 mg
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 7/24
. Cat besi , mg
8. it.A 813 IU
=. it.B1 3&38 mg
5umber) Berbagai Publikasi #ementrian #esehatan epublik Indonesia serta 5umber Lainn!a/
;i2i daging a!am pada prinsipn!a tidak ban!ak bedan!a dengan gi2i daging(daging lain.
Proteinn!a memiliki kandungan asam amino !ang lengkap dan seimbang. Daging pada dada
a!am tern!ata ban!ak mengandung 'itamin niasin dibandingkan dengan daging tak berlemak
lainn!a. #arena tinggin!a kandungan niasin& daging dada sebagai sumber niasin dapat
disamakan dengan hati. Daging a!am atau unggas !ang ber%arna gelap lebih tinggi kandungan
'itamin ibofla'in dan *iamin dibandingkan dengan !ang lebih putih.@inarno&1==0/
#andungan gi2i !ang tinggi pada daging a!am merupakan media !ang sangat baik untuk
pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme. -ikroorganisme !ang sering men+emari
daging a!am adalah bakteri. -enurut $enis bakteri !ang biasan!a mengontaminasi daging a!am
adalah Camplylobacter #eener&etalo&,3346 -angen et al&,337/ dan salmonella ?A: dan
@H:&,33=/. Pen+emaran a%al dari -ikroorganisme harus dikurangi agar da!a tahan daging
dapat di+apai se+ara maksimum karena daging tersebut akan didistribusikan dan dipasarkan
dalam keadaan segar. 5ebelum dikonsumsi& penampakan karkas dari luar tentu sangat
menetukan. #arkas dalah daging a!am !ang masih bersama kulit dan tulang(tulangn!a sebagai
hasil dari pen!embelihan setelah dipisahkan kepala& kaki dan isi rongga perutn!a. #esan !ang
baik terhadap keseragaman kerkas dan bagian(bagiann!a& %arna kulit& tidak adan!a +a+at& tidak
ada bulu !ang tertinggal& tulang patah dan terpisah $uga ban!ak mempengaruhi penerimaan
konsumen. adi& untuk memakan daging a!am !ang baik mutun!a adalah dengan melihat
penampakan karkasn!a.%inarno&1==0/
Dalam upa!a pen+egahan kerusakan pangan& pertumbuhan mikroorganisme harus
di+egah. Ini dapat di+apai dengan menghilangkan satu atau lebih kondisi !ang diperlukan untuk
pertumbuhan atau dengan pengetahuan kondisi !ang mempengaruhi metabolisme
mikroorganisme. Beberapa metode penga%etan pangan bertumpu pada lebih dari satu metode
pengendalian pertumbuhan mikroorganisme. seperti pengurangan kadar air& pengubahan dan
penghilangan suhu& pengaturan pH radiasi dan penambahan bahan kimia.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 8/24
B. -etode
#edua kelompok sampel daging daging a!am segar dan daging a!am bangkai/ berasal
dari a!am !ang sehat untuk menghasilkan daging a!am segar& pen!embelihan a!am dilakukan
se+ara islami& sedangkan daging a!am bangkai diperoleh dengan +ara membunuh a!am sehat
dengan menggunakan kloroform diberika tenggang %aktu 3& 1& ,& 0&dan 4 $am sebelum dilakukan
pemotongan& pen+abutan bulu& dan pengeluaran $eroan untuk memperoleh daging a!am bangkai.
Penelitian dilaksanakan dalam , tahap penelitian ;ambar 1 dan ;ambar ,/
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 9/24
A
y
a
m
ay
am
dip
oto
n
d i b i a r k a np a d a s u h u
k a m a rs e l a m a
0 , 1 , 2 , 3 d a n
4 j a m
p e m r o s e s a n
( p e n c a b u t a nb u l u d a n
p e m i s a h a n
j e r o a n )
p e n y i m p a n a np a d a s u h u
k a m a r s e l a m a0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , , ! ,
" j a m
# e n g
u j i a n
p a d ad a g i
n g
a y a m
$
a y a
m
d i m
a t i
k a n
( k l o
r o %
o r
m )
d i b i a r k a np a d a s u h u
k a m a rs e l a m a
0 , 1 , 2 , 3 d a n
4 j a m
p e m r o s e s a n
( p e n c a b u t a nb u l u d a n
p e m i s a h a n
j e r o a n )
p e n y i m p a n a np a d a s u h u
k a m a r s e l a m a0 , 1 , 2 , 3 , 4 , 5 , , ! ,
" j a m
# e n g
u j i a n
p a d ad a g i
n g
a y a m
$
;ambar 1 Diagram Penelitian *ahap I
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 10/24
A
ya
m
s
eha
t
ay
am
d
ip
oto
n
d i b i a r k a np a d a s u h u
k a m a rs e l a m a
0 , 1 , 2 , 3 d a n
4 j a m
p e m r o s e s a n
( p e n c a b u t a nb u l u d a n
p e m i s a h a n
j e r o a n )
p er l
a ku a
np a
da
d
a gi ng
# e n g u j i a n& r g a n o l e p t i k
( ' a i n c k u l i td a n ' a r n a
d a g i n g )
a y amd im at i k
a n( k lo r o% o r
m )
d i b i a r k a np a d a s u h u
k a m a rs e l a m a
0 , 1 , 2 , 3 d a n
4 j a m
p e m r o s e s a n
( p e n c a b u t a nb u l u d a n
p e m i s a h a n
j e r o a n )
p er l
a ku a
np a
da
d
a gi ng
# e n g u j i a n& r g a n o l e p t i k
( ' a i n c k u l i td a n ' a r n a
d a g i n g )
;ambar ,. Diagram penelitian *ahap ,
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 11/24
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
Tabel 1. Hasil pemeriksaan organoleptik dan u$i Postma pada daging a!am segar
@aktu
Pemeriksaan
Pemeriksaan :rganoleptik U$i Postma
@arna Bau #onsistensi
3 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
1 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
, $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif 0 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
4 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
7 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
> $am Putih kekuningan Agak an!ir Lembek berlendir Positif
$am Putih kekuningan Agak an!ir Lembek berlendir Positif
8 $am Putih kekuningan Agak an!ir Lembek berlendir Positif
Tabel 2. Hasil pemeriksaan organoleptik dan u$i Postma pada daging a!am bangkai 3 $am
@aktu
Pemerisaan
Pemeriksaan :rganoleptik U$i Postma
@arna Bau konsistensi
3 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
1 $am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
,$am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
0$am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
4$am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
7$am Putih kekuningan Normal #en!al Negatif
>$am Putih kekuningan An!ir Agak Lembek Positif
$am Putih kekuningan An!ir Lembek Positif
8$am Putih kekuningan An!ir Lembek berlendir Positif
Tabel 3. Hasil pemeriksaan organoleptik dan u$i Postma pada daging a!am bangkai 1 $am
@aktu Pemeriksaan :rganoleptik U$i Postma
@arna Bau #onsistensi
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 12/24
pemeriksaan
3$am Putih #ekuningan Normal #en!al Negatif
1$am Putih #ekuningan Normal #en!al Negatif
,$am Putih #ekuningan Normal #en!al Negatif
0$am Putih #ekuningan An!ir Agak Lembek Positif
4$am Putih #ekuningan An!ir Agak Lembek Positif 7$am Putih #ekuningan An!ir Agak Lembek Positif
>$am Putih #ekuningan An!ir Lembek Positif
$am Putih #ekuningan An!ir Lembek Positif
8 $am Putih #ekuningan An!ir Lembek Berlendir Positif
Tabel 4. Hasil pemeriksaan organoleptik dan u$i Postma pada daging a!am bangkai , $am
@aktu
Pemerisaan
Pemeriksaan organoleptik U$i
Postma@arna Bau #onsistensi
3 $am Putih pu+at agak kemerahan Normal #en!al Negatif
1 $am Putih pu+at agak kemerahan Normal #en!al Negatif
, $am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Agak Lembek Positif
0 $am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Agak Lembek Positif
4 $am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Lembek Positif
7 $am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Lembek Berlendir Positif
> $am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Lembek Berlendir Positif
$am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Lembek Berlendir Positif
8 $am Putih pu+at agak kemerahan An!ir Lembek Berlendir Positif
Tabel 5. Hasil pemeriksaan organoleptik dan u$i Postma pada daging a!am bangkai 0 $am
@aktu
Pemerisaan
Pemeriksaan :rganoleptik U$i Postma
@arna Bau #onsistensi
3 $am Putih kemerahan Normal #en!al Dubius
1 $am Putih kemerahan An!ir Agak Lembek Positif
, $am Putih kemerahan Busuk 5angat Lembek Positif
0 $am Putih kemerahan Busuk Lembek Berlendir Positif
4 $am Putih kemerahan Busuk Lembek Berlendir Positif
7 $am Putih kemerahan Busuk Lembek Berlendir Positif
> $am Putih kemerahan Busuk Lembek Berlendir Positif
$am Putih kemerahan Busuk Lembek Berlendir Positif
8 $am Putih kemerahan Busuk Lembek Berlendir Positif
Tabel 6. Hasil pemeriksaan organoleptik dan u$i Postma pada daging a!am bangkai 4 $am
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 13/24
@aktu
Pemeriksaan
Pemeriksaan :rganoleptik U$i postma
@arna Bau #onsistensi
3 $am -erah ;elap An!ir Lembek Positif
1 $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
, $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
0 $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
4 $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
7 $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
> $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
$am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
8 $am -erah ;elap Busuk Lembek Berlendir Positif
Tabel 7. Hasil pemeriksaan organoleptik pada bagian paha daging a!am segar dan daging
a!am bangkai setelah perlakuan pembekuan
Bagian Paha A!am @arna #ulit @arna Daging Bagian Luar
A!am 5egar #uning *erang Putih pu+at
A!am Bangkai 3 $am #uning *erang Putih Pu+at
A!am Bangkai 1 $am #uning Pu+at Putih sedikit gelap
A!am Bangkai , $am #uning Pu+at Putih gelap
A!am Bangkai 0 $am #uning Pu+at #emerahan -erah gelap
A!am Bangkai 4 $am #uning Pu+at #emerahan -erah gelap
Tabel 8. Hasil pemeriksaan organoleptik pada bagian paha daging a!am segar dan daging a!am
bangkai setelah perlakuan perebusan
Bagian Paha a!am @arna #ulit @arna Daging
Bagian Luar
@arna Daging
Bagian Dalam
A!am segar #uning terang putih Putih
A!am Bangkai 3 $am #uning terang Putih Putih
A!am Bangkai 1 $am #uning sedikit
kemerahan
Putih Putih
A!am Bangkai , $am #uning sedikit
kemerahan
putih Putih
A!am Bangkai 0 $am -erah sedikit gelap Putih kehitaman Putih ke+oklatan
A!am Bangkai 4 $am -erah kehitaman Putih kahitaman Putih ke+oklatan
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 14/24
Tabel 9. Hasil pemeriksaan organoleptik pada bagian paha daging a!am segar dan daging
a!am bangkai setelah perlakuan penggorengan
Bagian paha a!am @arna kulit @arna daging
bagian luar
@arna daging
bagian dalamA!am segar #uning ke+oklatan #uning ke+oklatan Putih
A!am bangkai 3 $am #uning ke+oklatan <oklat kehitaman Putih
A!am bangkai 1 $am #uning ke+oklatan <oklat kehitaman Putih
A!am bangkai , $am <oklat gelap <oklat kehitaman Putih
A!am bangkai 0 $am <oklat gelap <oklat kehitaman Putih
A!am bangkai 4 $am <oklat gelap <oklat kehitaman Putih ke+oklatan
B. Pembahasan
1. Pemeriksaan :rganoleptik dan U$i A%al Pembusukan
• Pemeriksaan organoleptik
Hasil penelitian menun$ukkan bah%a %arna daging a!am segar& daging a!am bangkai 3
$am& dan daging a!am bangkai 1 $am adalah sama sulit dibedakan/ !aitu putih kekuningan6
sedangkan daging a!am bangkai , $am ber%arna putih pu+at agak kemerahan. Daging a!am
bangkai 0 $am ber%arna putih kemerahan dan daging a!am bangkai 4 $am ber%arna merah
agelap. Hasil penelitian Asmara et al . ,33>/ menun$ukkan bah%a daging a!am !ang tidak
disembelih mempun!ai %arna kemerahan.
@arna daging a!am segar adalah putih kekuning(kuningan. Hal ini sesuai dengan
pern!ataan <ross 1=88/& bah%a %arna daging a!am disebabkan pro'itamin A !ang terdapat
pada lemak daging dan pigmen oksimioglobin. La%rie ,330/ men!ebutkan bah%a pigmen
oksimioglobin adalah pigmen penting pada daging segar& pigmen ini han!a terdapat di
permukaan sa$a dan menggambarkan %arna daging !ang diinginkan konsumen. @arna pada
daging a!am akibat pengeluaran darah !ang tidak sempurna disebabkan oleh pigmen
haemoglobin La%rie& ,330/.
Daging a!am bangkai pada penelitian ini berasal dari a!am sehat tetapi dimatikan dulu
dengan menggunakan kloroform& sehingga pada saat pemotongan pengeluaran darah men$adi
tidak sempurna. Pigmen haemoglobin !ang masih terdapat di dalam daging a!am inilah !ang
men!ebabkan perubahan %arna daging. #onsentrasi pigmen haemoglobin pada daging a!am
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 15/24
bangkai 3 $am dan 1 $am sedikit karena pengeluaran darah pada a!am hampir tuntas6 sedangkan
konsentrasi pigmen haemoglobin pada daging a!am bangkai ,& 0 dan 4 $am masih ban!ak akibat
pengeluaran darah !ang tidak sempurna& sehingga berakibat %arna daging a!am men$adi
kemerahan.
#onsistensi pada daging a!am segar dan daging a!am bangkai 3& 1& dan , $am adalah
ken!al. Hal ini disebabkan karena setelah proses pemotongan ter$adi proses rigor mortis
sehingga otot men$adi kaku. #onsistensi daging a!am bangkai 0 dan 4 $am sudah tidak ken!al
lagi. Hal ini disebabkan a!am bangkai telah mengalami proses rigor mortis pada saat mati dan
telah men+apai tahap dekomposisi. Pada saat dekomposisi maka $aringan($aringan bagian dalam
seperti usus& hati& dan paru akan +epat mengalami penguraian. 5e+ara organoleptik kerusakan
daging a!am ditandai oleh adan!a bau !ang men!impang !ang diikuti terbentukn!a lendir !ang
lengket pada permukaan daging. Lendir pada permukaan daging terbentuk akibat pertumbuhan
massa bakteri dan lepasn!a struktur protein daging.
;ambar 0. Pengamatan organoleptik pada $am ke(3 pada daging a!am segar kontrol/
dan a!am bangkai 3 $am& 1 $am& , $am& 0 $am dan 4 $am
• U$i a%al pembusukan
Hasil pemeriksaan laboratorius untuk u$i a%al pembusukan pada daging a!am dengan
metode Postma menun$ukkan hasil !ang lebih sensitif dibanding pemeriksaan dengan u$i
organoleptik !ang meliputi u$i bau& keken!alan dan ada tidakn!a lendir !ang terbentuk. Prinsip
dasar u$i Postma adalah dengan mendeteksi pelepasan NH0 akibat denaturasi protein daging
dengan menggunakan indikator kertas lakmus.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 16/24
Hasil u$i a%al pembusukan dengan u$i Postma/ pada daging a!am segar dan daging
a!am bangkai 3 $am adalah negatif selama > $am. Hal ini disebabkan bakteri !ang terdapat
dalam daging belum mampu melakukan proses fermentasi sehingga belum terbentuk amonia.
*idak adan!a amonia pada daging inilah !ang men!ebabkan kertas lakmus tidak berubah %arna
sehingga hasiln!a dikatakan negatif.
Hasil u$i a%al pembusukan dengan u$i Postma/ pada daging a!am bangkai 1 $am
adalah positif pada pemeriksaan $am keempat dan daging a!am bangkai , $am adalah positif
pada pemeriksaan $am kedua. Hal ini disebabkan karena se$umlah bakteri !ang terdapat dalam
daging mampu melakukan proses fermentasi dan menghasilkan amonia. a! 1=8>/
men!ebutkan bah%a tanda( tanda kebusukan adalah permukaan kulit !ang basah dan berlendir
dengan $umlah bakteri kurang lebih > 13. Hasil u$i Postma dikatakan positif apabila bahan
!ang diu$i menghasilkan NH0& indol& metilamin& dan H,5 !ang ter$adi kaibat dekomposisi dari protein menghasilkan merkaptan& amina dan asam( asam lemak !ang menimbulkan bau busuk.
• Pola pertumbuhan bakteri
Bakteri adalah mikroorganisme bersel tunggal !ang terke+il. Bakteri adalah kelompok
mikroorganisme !ang sangat penting karena penngaruhn!a !ang membaha!akan manusia.
Bakteri dalam bahan pangan dapat memeper+epat proses pembusukan !ang tidak diinginkan ataumenimbulkan pen!akit !ang ditularkan melalui makanan Bu+kle&et.al/.
;ambar 4 menun$ukkan bah%a $umlah bakteri a%al pada daging a!am bangkai 3 $am
terlihat tidak berbeda n!ata dengan $umlah bakteri a%al pada daging a!am segar kontrol/. Hal
ini disebabkan pada daging a!am bangkai 3 $am tidak terdapat selang %aktu untuk pertumbuhan
bakteri !ang berasal dari flora normal dalam usus maupun bakteri !ang ada di kulit a!am karena
langsung dilakukan pen+elupan pada air panas untuk proses pen+abutan bulu. umlah bakteri
a%al pada daging a!am bangkai 1& ,& 0& dan 4 $am terlihat lebih ban!ak dan mempun!ai fase
pertumbuhan !ang lebih +epat $ika dibandingkan dengan $umlah bakteri pada daging a!am
segar. #eadaan ini disebabkan adan!a selang %aktu untuk ter$adin!a pertumbuhan bakteri !ang
berasal dari dalam saluran +erna a!am maupun bakteri !ang sudah ada pada kulit a!am.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 17/24
;ambar 4. Pola pertumbuhan bakteri pada daging a!am segar kontrol/ dan daging a!am bangkai
setelah pen!impanan selama 3 sampai 8 $am pada suhu kamar
#erusakan pada daging a!am terutama ter$adi pada permukaan dari karkas& hal ini
ter$adi disebabkan bagian dalam $aringan daging umumn!a steril atau han!a mengandung sedikit
mikrobia. -ikrobia pembusuk terbatas pada permukaan maupun kulit dari karkas& mikrob ini
berasal dari air !ang digunakan& selama prosesing dan penanganan. #ulit a!am memberikan
suport pertumbuhan terhadap mikrob pembusuk !ang lebih baik dibandingkan dengan daging
a!am. Hal inilah !ang men!ebabkan ter$adin!a perbedaan da!a simpan antara daging a!am
segar dan daging a!am bangkai.
-enurut Bu+kle& et.al 1=8/ pertumbuhan atau perkembangan bakteri pada bahan
pangan sangat dipengaruhi oleh kadar gi2i bahan !aitu protein& kadar air& mineraldan karbohidrat.
Pada daging a!am mempun!ai kadar protein !ang tinggi !aitu sekitar ,09 dengan kadar air
sekitar >8( >9 sehingga men$adi media !ang baik bagi pertumbuhan bakteri. 5elain itu&
pertumbuhan bakteri pembusuk $uga dipengaruhi oleh PH !ang optimum sekitar PH /& karena
PH optimum turut mendukung bakteri untuk berkembangbiak.
Daging a!am bangkai !ang berasal dari a!am mati dan langsung dilakukan pemrosesan
daging a!am bangkai 3 $am/ mempun!ai kemampuan da!a simpan !ang relatif sama dengan
daging a!am segar6 sedangkan daging a!am bangkai !ang tidak langsung dilakukan pemrosesan
daging a!am bangkai 1 $am& , $am& 0 $am dan 4 $am/ mempun!ai da!a simpan !ang sangat
pendek dalam lingkungan suhu kamar. Hal ini disebabkan bangkai a!am !ang tidak langsung
dilakukan pemrosesan untuk pen+abutan bulu dan pengeluaran $erohan akan ter$adi proses
pembusukan akibat pertumbuhan flora normal dari dalam saluran pen+ernaan ;ra+e! and
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 18/24
<ollins& 1==,/& serta kondisi bangkai sendiri !ang belum dilakukan pembersihan sehingga
$umlah a%al bakteri pembusuk lebih ban!ak $ika dibandingkan dengan karkas !ang sudah
mengalami proses pen+abutan bulu dan proses pembersihan lainn!a.
-enurut ;amman dan 5herrington 1==4/ selain dipengaruhi olh %aktu dan nutrien&
pertumbuhan bateri pada bahan pangan dipengaruhi $uga oleh kelembaban suhu dan ketersediaan
oksigen !ang optiamal akan memeberi ruang emas bagi bakteri dalam melakukan pembaelahan
biner.
• Bakteri dominan pada daging a!am bangkai
Bakteri !ang tumbuh dominan pada daging a!am bangkai adalah Escherichia coli dan
Staphylococcus aureus. #edua bakteri ini didapatkan lebih dominan dibanding dengan bakteri
!ang lain& hal ini disebabkan S. aureus ban!ak terdapat pada kulit dan pH a%al !ang tinggi akan
meningkatkan per+epatan pertumbuhan Staphylococcus aureus ini ;enigeorgis& 1=8& Baron et
al & 1==4/. Staphylococcus aureus adalah bakteri berbentuk bola !ang umumn!a tersusun
berkelompok seperti buah anggur. Bakteri ini tidak bergerak& fakultatif anaerob dan dapat
tumbuh pada produk produk !ang mengandung Na<l sampai 1>9 dalam saluran tenggorokan&
!aitu hidung dan tenggorokan. Dari sini organisme dengan mudah dipindah kuliti terutama
tangan& dan ke rambut Bu+le etal/.
Staphyococcus aureus disebarkan oleh para pengelola pangan & selama pemasakan dan
pen!erapann!a. Penanganan pangan dengan tangan !ang tidak menggunakan peralatan memadai&
barangkali merupakan +ara pen!ebaran !ang paling umum& terutama $ika orang !ang menangani
pangan mengalami infeksiluka pada tangann!a. Batuk dan bersin dekat pangan dapat
men!ebabkan kontaminasi & dan rambut !ang $auh pada makanan menggantung terurai/ dekat
dengan makanan $uga dapat menimbulkan baha!a ;amman dan 5herrington& 1==4/
Bu+kle et.al men!ebutkan bah%a ge$ala(ge$ala dari kera+unan bahan pangan !ang
ter+emar oleh 5taph!lo+o++us aureus adalah !ang bersifat intoksisasi. Pertumbuhan organisme
ini dalam bahan pangan menghasilkan ra+un enterotoksin& Staphylococcus aureus tidak
membentuk spora& namun toksinn!a tahan terhadap pemanasan . adi meskipun bakterin!a mati
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 19/24
pada pemanasan >> < selama 13 menit/ toksinn!a masih bertahan pada 1333 < selama 03 menit
mendadak seperti ke$ang perut& muntah& bahkan diare. Untuk men+egah kontaminasi S. Aureus
dilakukan tindakan sebagai berikut)
1. 5tandar h!gine haus dipelihara,. ;unakan pen$epit saat mengambil daging !ang telah dimasak
0. Bahan pangan !anng mudah dikontaminasi harus disimpan dalam pendingin.
;ambar bakteri Staphylococcus aureus
Escherichia coli merupakan bakteri !ang bersifat flora normal dalam saluran
pen+ernaan& tetapi $uga merupakan bakteri !ang patogen untuk strain(strain tertentu. #arena
bakteri ini ban!ak terdapat pada saluran pen+ernaan& maka sangat dimungkinkan untuk
men+emari air !ang digunakan untuk prosesing a!am dengan penggunaan berulang kali Baron
et al & 1==4/. E.Coli adalah bakteri gram negatif & berbentuk batang dan bersifat fakultatif
anaerob& serotipe tertentu bakteri ini dapat menimbulkan diare pada ba!i dan orang de%asa.
:rganisme ini berada di dapur dan tempat " tempat persiapan bahan pangan melalui bahan baku
dan selan$utn!a masuk makanan !ang telah dimasak melalui tangan& permukaan alat(alat dan
tempat masakan. -asa inkubasi adalah 1(0 hari dan ge$ala(ge$alan!a men!erupai ge$ala
kera+unan bahan pangan !ang ter+emar oleh 5almonella atau Disentri.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 20/24
;ambar bakteri Escherichia coli
,. Pemeriksaan :rganoleptik setelah Pengolahan Pembekuan& Perebusan& Penggorengan/
*abel & 8& dan = menun$ukkan bah%a setelah perlakuan pembekuan tidak terlihat
perbedaan !ang n!ata antara %arna kulit. dan %arna daging bagian paha karkas a!am segar
dengan a!am bangkai 3 $am& a!am bangkai 1 $am dan a!am bangkai , $am6 tetapi berbeda
n!ata dengan daging a!am bangkai 0 $am dan 4 $am. 5etelah perlakuan perebusan dan
penggorengan $uga tidak menun$ukkan perbedaan !ang n!ata antara %arna kulit& %arna daging
bagian luar dan bagian dalam antara daging a!am segar dengan daging a!am bangkai.
;ambar 7. Pemeriksaan organoleptik pada daging a!am segar kontrol/ dan daging a!am
bangkai setelah perlakuan pembekuan& perebusan dan penggorengan
-enurut ;amman and 5herrington 1==,/& selama proses pemasakan perebusan dan penggorengan/ mioglobin akan berubah men$adi sen!a%a ber%arna +oklat. Hal inilah !ang
men!ebabkan daging segar akan ber%arna +oklat dan daging a!am bangkai akan ber%arna
+okelat tua setelah dilakukan proses pemasakan tetapi kedua perbedaan %arna ini tidak selalu
konstan dan sulit untuk dibedakan se+ara organoleptik.
MASALAH PEREDARAN AYAM TIREN BAN!"AI# YAN! MERESAH"AN
MASYARA"AT
A!am tiren adalah a!am mati kemarin !ang dipotong dan di$ual dalam bentuk karkas
daging. A!am tiren ban!ak beredar dipasaran apalagi men$elang pera!aan tahun baru dan hari(
hari besar !ang lain seperti idul fitri dan idul adha. :leh sebab itu dibutuhkan pengetahuan
khusus untuk bisa membedakan daging a!am tiren dan daging a!am segar.
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 21/24
Untuk mengetahui karkas daging a!am !ang dibeli sehat dan tidka sehat dan tidak ada
pen!impangan atau kelainan adalah dengan +ara mengetahui +iri(+iri karkas daging a!am
seperti )
1. #ulit ber%arna putih bersih dan mengkilat dan tidak di$umpai memar ,. Bau spesifik daging a!am
0. Pembuluh darah diseluruh tubuh tidak terlihat
4. 5erabut otot ber%arna agak pu+at bekas tempat pemotongan dileher regangann!a besar dan
tidak merata
7. #onfirmasi sempurna dan tidak di$umpai pu+at
>. Di$ual di tempat(tempat !ang memakai pendingin dan penutup. #arkas masih utuh dan bersih dari kotoran
8. *idak di$umpai bulu $arum pada karkas atau daging a!am
Daging a!am bangkai atau daging a!am mati dipotong selain tidak halal $uga berbaha!a bagikonsumen& karena dikha%atirkan mengandung pen!akit dapat menular kepada manusia. <iri(
+iri karkas daging a!am bangkai adalah )
1. #ulit ber+ak(ber+ak merah& berdarah pada bagian kepala dan leher
,. Bagian dalam karkas ber%arna merah
0. Bau an!ir
4. :tot dada dan paha agak lembek7. 5erabut otot ber%arna agak kemerahan
>. Pembuluh darah dileher dan diba%ah sa!ap dengan darah
. Berkas tempat pemotongan dileher regangann!a ke+il dan rata8. 5emakin lama ber+ak %arna merah berubah men$adi kebiruan
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 22/24
"ESIMPULAN
Perubahan organoleptik selama pen!impanan pada suhu kamar pada daging a!am segar tidak berbeda n!ata dengan daging a!am bangkai 3 dan 1 $am& tetapi berbeda n!ata dengan
daging a!am bangkai ,& 0& dan 4 $am. U$i a%al pembusukan pada daging a!am dengan metode
Postma menun$ukkan hasil !ang lebih sensitif dibanding pemeriksaan dengan u$i organoleptik
u$i %arna& bau dan konsistensi/. Perlakuan pembekuan& perebusan dan penggorengan sulit
untuk membedakan perubahan organoleptik antara daging a!am bangkai dengan daging a!am
segar. umlah bakteri a%al& pola pertumbuhan bakteri serta da!a simpan pada suhu kamar untuk
daging a!am segar tidak berbeda n!ata dengan daging a!am bangkai 3 $am& tetapi berbeda n!ata
dengan daging a!am bangkai ,& 0 dan 4 $am. umlah bakteri a%al pada daging a!am bangkai 1
$am hampir sama dengan daging a!am segar namun mempun!ai pola pertumbuhan !ang lebih
+epat sehingga lebih +epat mengalami pembusukan. Daging a!am bangkai ,& 0& dan 4 $am
mempun!ai $umlah a%al bakteri !ang lebih tinggi dengan pola pertumbuhan !ang lebih +epat
sehingga semakin +epat mengalami pembusukan. Bakteri !ang tumbuh dominan pada daging
a!am bangkai adalah Es+heri+hia +oli dan 5taph!lo+o++us aureus
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 23/24
DA$TAR PUSTA"A
Anonim. ,33,. 5egarkah A!am !ang #ita -akanF akarta http)%%%. epublika.+o.id
Anonim. ,330. Efek -akan A!am Bangkai Ber'ariasi. akarta. http)%%%. -ediaindo.+o.id+etakberita.aspFid
Anon!mous. ,337. *he Issues of Halal <ar+ass. %%%.islambase.tk
Asmara& A.5.& A.B.C. Cuki& B. -ohd. Hair& and A.I. A%ang(Ha2mi. ,33>. ;ross and
histologi+al e'aluation of fresh +hi+ken +ar+ass) +omparison bet%een slaughtered and +er'i+al
dislo+ated methods. ournal of Animal and eterinar! Ad'an+es 711/) 130=(134,
Baron E..& L.. Peterson& and 5.-. ?inegold& 1==4. Baile! and 5+ottGs Diagnosti+-i+robiolog!. =th ed. -osb!. Baltimore
<ross H.. 1=88. <ar+ass 5+ien+e& -ilk 5+ien+e and *e+hnolog!. Else'ier 5+ien+e Publisher&
Ne% ork
?A: and @H:. ,33=. 5almonella and <amp!loba+ter in <hi+ken <ar+ass. -eeting eport.
-i+robial Assessment 5eries. ftp)ftp.fao.orgagagn$emra- A1=11No'3=.pdf
;aman& P.-. dan #.B. 5herrington& 1==,. Pengantar Ilmu Pangan& Nutrisi dan -ikrobiologi.;ad$ah -ada Uni'ersit! Press& og!akarta p 188(1=3
;enigeorgis <. 1=8. *he isk of *ransmision of Coonosis and Human Disease b! <ar+ass and
<ar+ass Produ+t. Dalam ?..-. 5mulders ed/. Elimination of Pathogeni+ :rganisms from
<ar+ass and Poultr!. Pro+eeding of the International 5!mposium) Pre'ention of <ontamination&
7/23/2019 Lap. Organoleptik
http://slidepdf.com/reader/full/lap-organoleptik 24/24
and De+ontamination in the <ar+ass Industr! Ceist& *he Netherlands& , " 4 une 1=8>. p 111 "
147
;ra+e! . ?. and D. 5. <ollins. 1==,. <ar+ass H!giene =th Ed. ELB5 %ith Bailliere *indall&
London
a! . -. 1=8>. -odern ?ood -i+robiolog!. an Nostrand einhold <ompan!& Ne% ork& U5A
#eener& #.-.& -.P. Bashor& P.A. <urtis& B.@. 5heldon& and 5. #athariou. ,334. <omprehensi'e
e'ie% of Campylobacter and Poultr! Pro+essing. <omprehensi'e e'ie%s in ?ood 5+ien+e and
?ood 5afet! 0) 137(11>
La%rie& .A. ,330. Ilmu Daging. Edisi #elima. Uni'ersitas Indonesia Press& akarta
-angen& -.(..& A.H. Ha'elaar& and #.. Poppe. ,337. <ontrolling <amp!loba+ter In *he
<hi+ken <ar+ass <hain) Estimation of Inter'ention <osts. *he Hague& Agri+ultural E+onomi+s
esear+h Institute LEI/& eport >.37.31 I5BN =3(7,4,(==3(1
Pearson A.-. and *.. Dutson. 1==4. ualit! Attribute and *heir -easurement in <ar+ass&
Poultr! and ?ish Produ+ts. Bla+kie A+ademi+ J Professional& London
Pra!itno -.A. ,330. -endirikan Usaha Pemotongan A!am. Penebar 5%ada!a& akarta
5eeman& ;. 1=81. *he Influen+e of Age& 5e and 5train on ield and <uthing of Broiler. ualit!
of Poultr! <ar+ass. 5pelderhelt Institute for Poultr! esear+h& Beekberge
top related