aplikasi nilai pancasila sila ke-2 dan ke-5

Upload: sukardi-antoni

Post on 10-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    1/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 1

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5

    dalam Memerangi Perdagangan Manusia

    di Indonesia

    Nama : SURAPURNA AHMAD SAPUTRA

    NIM : 11.11.5156

    Kelompok : D

    Jurusan : 11 S1 TI 08

    STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

    2011

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    2/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 2

    KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas limpahan

    rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan

    makalah yang berjudul Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam

    Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia ini dengan lancar. Penulisan

    makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen

    pengampu matakuliah Pancasila Bapak Drs. Tahajudin Sudibyo

    Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis

    peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, serta infomasi darimedia massa yang berhubungan dengan perdagangan manusia dan pancasila, tak lupa

    penyusun ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas bimbingan

    dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang

    telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.

    Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi

    kita semua, dalam hal ini dapat menambah pengetahuan kita tentang perdagangan

    manusia di indonesia dan khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh

    dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi

    perbaikan dan acuan untuk karya penulis selanjutnya.

    Yogyakarta, oktober 2011

    Penulis

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    3/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 3

    ABSTRAC

    1. Faktor utama penyebab terjadinya tindak kriminal perdagangan manusia diIndonesia adalah kemiskinan, daya tarik standar hidup di tempat lain yang

    dirasakan lebih tinggi, lemahnya strukur sosial dan ekonomi, kurangnya

    kesempatan bekerja, kejahatan yang terorganisir, kekerasan terhadap wanita

    dan anak-anak, diskriminasi terhadapt wanita, korupsi pemerintah,

    ketidakstabilan politik, konflit bersenjata, dan tradisi-tradisi budaya seperti

    perbudakan tradisional

    2. Tindakan pemerintah untuk memberantas tindak kriminal perdaganganmanusia di Indonesia antara lain membentuk mekanisme hukum yang akan

    memberatkan para pelaku, baik di tingkat regional maupun nasional. DPR-RI

    juga memprioritaskan ratifikasi dan memperkuat UU yang ada untuk

    pencegahan dan hukuman untuk mendukung dan melindungi korban dan

    saksi. DPR-RI juga membentuk Komisi yang berkaitan dengan Pemberdayaan

    Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai rekan kerja pemerintah untuk

    membahas permasalahan yang terkait dengan perdagangan manusia

    khususnya wanita dan anak-anak.

    3. Nilai sila ke-2 dan ke-5 untuk menanamkan kesadaran kita tentangberharganya kehudupan suatu individu demi mengurangi kriminal

    perdagangan manusia di Indonesia.

    A. Sila ke-2 memiliki nilai adil mengandung makna bahwa suatukeputusan dan tindakan didasarkan atas ukuran / norma-norma yang

    obyektif, dan tidak subyektif, sehingga tidak sewenang-wenang.

    B. Sila ke-5 memiliki nilai keadilan-sosial (keadilan-socius) ataupemerataan-bersama bagi seluruh-rakyat (atas dasar keadilan

    distributif), bukan

    keadilan bagi segolongan/pemerintah/penguasa.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    4/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 4

    Latar belakang

    Perdagangan orang, manusia jadi komoditi! Itu saja sudah mengerikan.

    Namun lebih mengerikan lagi karena ternyata Indonesia termasuk negara dengan

    kasus perdagangan orang tertinggi di dunia.

    Kasus perdagangan orang sering agak samar karena sering bertopengkan

    usaha legal, berupa Perusahaan Pengerah Tenaga Kerja. Akibatnya, agak sulit

    mendapatkan data statistik perdagangan manusia Indonesia yang benar-benar valid.

    Tapi, praktek bisnis kotor dan tidak manusiawi ini tak bisa disangkal lagi.

    Parahnya, dari tahun ke tahun jumlah kasusnya terus bertambah.

    Selama Maret 2005 hingga Juli 2006, data International Organisation for

    Migration (IOM) menunjukkan, sebanyak 1.231 WNI telah menjadi korban bisnis

    perdagangan orang.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    5/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 5

    Rumusan masalah

    1. Apa yang menjadi penyebab perdagangan manusia di Indonesia?2. Apa pranan pemerintah dalam memerangi perdagangan manusia di Indonesia?3. Pemahaman nilai sila pancasila keberapa yang harus lebih di utamakan dalam

    rangka mengurangi dan memberantas perdagangan manusia di Indonesia?

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    6/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 6

    Pendekatan

    Historis

    Fenomena perdagangan manusia telah muncul pada masa perbudakan. Masa

    perbudakan adalah segolongan manusia yang dirampas kebebasan hidupnya untuk

    bekerja guna kepentingan golongan manusia lain.

    Status manusia saat itu dibedakan. Ada manusia yang dihargai statusnya

    dikarenakan keturunan dan keberadaan ekonominya, dan ada kelompok manusia

    tidak memilikinya, mereka itu digolongkan ke dalam status budak.

    Budak telah dikenal pada masa lampau yaitu sejak Nabi Ibrahim AS. Hal ini

    dapat kita baca dalam kisah Sarah (isteri Nabi Ibrahim) yang memberikan jariyahnya

    (berupa budak wanita), yaitu Hajar kepada suaminya untuk dinikahi (Abu Fida Ismail

    Ibn Katsir, 1417H: 1/354).

    Demikian pula pada zaman Nabi Yaqub.

    Orang merdeka di masa itu bisa menjadi budak, yaitu apabila seseorang

    melakukan tindak pencurian, maka orang tersebut diserahkan kepada si pemilik harta

    yang dicurinya untuk dijadikan budak (Abu Fida Ismail Ibn Katsir, 1420H: 4/401).

    Tidak berhenti sampai di sejarah para nabi, sejarah perbudakan terus berlanjut hingga

    Afrika.

    Pada empat abad silam pernah terjadi pengiriman jutaan budak Afrika ke Amerika

    Serikat melalui jalur Samudra Atlantik. Para budak itu diperoleh dari negara-negara

    di Afrika Barat. Salah satu pulau yang menjadi saksi bisu sebagai tempat

    perdagangan para budak adalah pulau Goree, yang berarti "Pelabuhan Baik". Pulau

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    7/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 7

    Goree terletak di lepas pantai barat Afrika. Sekitar 15 hingga 20 juta warga Afrika

    ditampung di pulau itu sebelum akhirnya dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa

    hingga tidak pernah tahu jalan pulang ke tanah kelahirannya. Pulau tersebut hingga

    kini dihuni 1.000 orang, dan menjadi tempat tujuan wisata sejarah. Pada tahun 1978,

    oleh UNESCO tempat tersebut ditetapkan sebagai salah satu warisan dunia yang

    harus dilindungi.

    Bertepatan dalam mengenang peristiwa yang memilukan itu Kongres Nasional

    Senegal Selasa (23/3/2010) menyetujui rancangan undang-undang yang isinya

    menegaskan bahwa perbudakan dan perdagangan budak adalah kejahatan. RUU itu

    akan menjadi tonggak hukum pertama di benua hitam, yang dengan tegas

    menyatakan perbudakan dan perdagangan budak termasuk kejahatan kemanusiaan.

    Peringatan hari bersejarah itu ditetapkan pada tanggal 27 April yang merujuk pada

    anti perdagangan budak di Perancis yang dipelopori oleh Victor Schoelcher, tokoh

    kemanusiaan Perancis yang berjuang menghapus perbudakan. Bila di Eropa telah

    menetapkan pelarangan perdagangan manusia, bagamana Islam memandang?

    Datangnya Islam lambat laun membawa penyempurnaan syariat. Dalam QS. Al-

    Israa:70) dijelaskan, Allah SWT memberikan kedudukan yang mulia bagi manusia di

    atas makhluk-makhluk yang lain, sehingga tidak dibenarkan memperlakukan manusia

    seperti layaknya binatang atau barang jualan yang dapat diperjualbelikan.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    8/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 8

    1. Penyebab perdagangan manusia

    Terdapat banyak penyebab perdagangan manusia. Sebab-sebab ini

    rumit dan seringkali saling memperkuat satu sama lain. Jika melihat

    perdagangan manusia sebagai pasar global, para korban merupakan

    persediannya, dan para majikan yang kejam atau pelaku eksploitasi seksual

    mewakili permintaan.

    Penyediaan korban didorong oleh banyak faktor termasuk kemiskinan,

    daya tarik standar hidup di tempat lain yang dirasakan lebih tinggi, lemahnya

    strukur sosial dan ekonomi, kurangnya kesempatan bekerja, kejahatan yang

    terorganisir, kekerasan terhadap wanita dan anak-anak, diskriminasi terhadapt

    wanita, korupsi pemerintah, ketidakstabilan politik, konflit bersenjata, dan

    tradisi-tradisi budaya seperti perbudakan tradisional. Di beberapa masyarakat,

    sebuah tradisi memungkinkan anak ketiga atau keempat dikirim untuk hidup

    dan bekerja di kota dengan seorang anggota keluarga jauh (seringkali

    seorang paman), dengan janji akan memberi pendidikan dan pelajaran

    berdagang kepada anak. Dengan mengambil keuntungan dari tradisi ini, para

    pelaku perdagangan seringkali memposisikan diri mereka sebagai agenpekerjaan, yang membujuk para orang tua untuk berpisah dengan seorang

    anak, tetapi kemudian memperdagangkan anak tersebut untuk bekerja sebagai

    pekerja seks, pelayan rumah, atau perusahaan komersil. Akhirnya, keluarga

    tersebut hanya menerima sedikit upah kalaupun ada, sedangkan anak tersebut

    tetap tidak bersekolah dan tidak mendapatkan pelatihan, serta terpisah dari

    keluarganya, dan harapan akan kesempatan ekonomi pun tidak pernah

    terwujud.

    Di sisi permintaan, faktor-faktor yang membawa pada perdagangan

    manusia mencakup industri seks, dan permintaan akan tenaga kerja yang

    dapat dieksploitasi. Pariwisata seks dan pronografi anak telah menjadi industri

    dunia luas, yang difasilitasi oleh teknologi seperti internet, yang secara

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    9/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 9

    berlebihan memperluas pilihan-pilihan yang tersedia bagi para pelanggan dan

    memungkinkan adanya transaksi yang cepat dan hampir tidak terdeteksi.

    Perdagangan manusia juga ditimbulkan oleh adanya permintaan global atas

    tenaga kerja yang murah, rentan, dan ilegal. Misalnya, salah satu permintaan

    terbesar di negara-negara makmur Asia Timur adalah pelayan rumah tangga

    yang terkadang menjadi korban eksploitasi atau kerjapaksa.

    Sebuah sumber permintaan baru atas wanita-wanita muda sebagai

    pengantin wanita dan gundik adalah akibat dari melebarnya jurang pemisah

    gender di daerah padat penduduk India dan China. Di India, saat ini hanya

    terdapat 933 gadis yang lahir untuk setiap 1.000 anak laki-laki, dikarenakan

    sebagian besar memiliki persepsi bahwa seorang anak perempuan adalah

    tanggungan ekonomi di masyarakat yang sangat patriarkhal di negara tersebut.

    Banyak pasangan menggunakan sonogram yang murah dan tersedia luas

    untuk menentukan jenis kelamin janin, dan jika perempuan maka akan

    digugurkan. Data dari sensus India 2001, yang dianalisa di tahun 2003,

    memperlihatkan bahwa jarak yang paling serius ada di negara bagian barat

    laut Haryana dan Punjab yang makmur, dimana perbandingan jumlah jenis

    kelamin terus menurun di bawah 825 kelahiran anak perempuan untuk setiap

    1.000 kelahiran anak laki-laki.

    Jarak serupa telah timbul di beberapa bagian China yang disebabkan

    oleh kebijakan satu anak, yang telah mendorong banyak orang tua untuk

    menggugurkan kandungannya begitu janin diketahui berjenis kelamin

    perempuan. Gadis-gadis dan para wanita Korea Utara dan Vietnam dilaporkan

    telah diperdagangkan ke China Selatan sebagai pengantin wanita dan dipaksa

    untuk menjadi pekerja seks. Jarak pemisah antara kelahiran pria dan wanita

    ini telah ada selama beberapa dekade dan saat ini diketahui bahwa jumlah

    pengantin wanita kian menurun jumlahnya di daerah-daerah baik di India

    maupun di China.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    10/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 10

    2. Peranan pemerintah

    Perdagangan manusia merupakan tindak kejahatan serius dan

    merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM yang paling keji, sekaligus

    merupakan perampasan terhadap hak kemerdekaan, kebebasan berpikir dan

    hak untuk tidak disiksa.

    Hal ini ditegaskan oleh delegasi Indonesia dalam pertemuan Legal

    Cooperation to Combat Trafficking in Women and Minors yang berlangsung

    pada 2-5 Juli 2006 di Ho Chi Minh City, Vietnam. Pertemuan yang dihadiri 8

    negara anggota ASEAN Inter-Parliamentary Organization (AIPO) yakni

    Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan

    Vietnam serta special observer yaitu Brunei Darussalam. Dalam pertemuan

    yang dibuka oleh Wakil Ketua Parlemen Vietnam Truong My Hoa ini,

    melahirkan beberapa rekomendasi diantaranya memandang perlu adanya

    kerjasama yang kuat di tingkat regional dan nasional dalam memberantas

    perdagangan manusia dan perlunya mensinergikan inisiatif kerjasama di

    bidang perundang-undangan oleh anggota AIPO serta pentingnya pembuatan

    kerangka hukum untuk menghambat perolehan finansial secara tidak resmi

    dari perdagangan manusia. Pertemuan ini selanjutnya juga menyarankan

    kepada anggota AIPO untuk meninjau kerangka perundang-undangan yang

    ada kaitannya dengan perdagangan manusia dan mengembangkan perundang-

    undangan khusus tentang perdagangan manusia berdasarkan pada pemahaman

    bersama kriteriakriteria apa yang perlu dipertimbangkan dalam perdagangan

    manusia sejalan dengan United Nations (UN) Protocols dan efektivitas segala

    bentuk kejahatan yang berkaitan dengan perdagangan manusia.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    11/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 11

    Pada pertemuan ini, delegasi DPR-RI diwakili oleh Sdr.Dra. Hj.

    Maryamah Nugraha Besoes (F-PG) sebagai Ketua Delegasi dan didampingi

    oleh Sdr. Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani (F-PDIP) sebagai anggota.

    Selanjutnya, dalam presentasi yang berjudul "Country Responses and

    Cooperation on Human Trafficking : Repatriation, Recovery and

    Reintegration", Delegasi DPR-RI menyampaikan bahwa peran DPR-RI dalam

    mendukung isu perdagangan manusia sejalan dengan tiga fungsi utamanya

    yaitu legislasi, anggaran dan pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.

    Dalam upaya mencapi tujuan ini, DPR-RI memiliki pandangan yang sama

    dengan pemerintah yaitu membentuk mekanisme hukum yang akan

    memberatkan para pelaku, baik di tingkat regional maupun nasional. DPR-RI

    juga memprioritaskan ratifikasi dan memperkuat UU yang ada untuk

    pencegahan dan hukuman untuk mendukung dan melindungi korban dan

    saksi. Terkait dengan hal ini, DPR-RI juga membentuk Komisi yang berkaitan

    dengan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak sebagai rekan kerja

    pemerintah untuk membahas permasalahan yang terkait dengan perdagangan

    manusia khususnya wanita dan anak-anak. Saat ini DPR-RI juga sedangmembahas RUU tentang Pemberantasan Perdagangan Manusia. Dalam

    konteks komparasi lingkup regional, The United Nations Office on Drug and

    Crime(UNODC) dalam laporan tahun 2006 menyatakan bahwa Asia

    merupakan wilayah utama negara asal dan negara tujuan perdagangan

    manusia, dimana Indonesia berada pada indeks medium (sebagai negara

    asal), low (sebagai negara transit) dan low (sebagai negara tujuan). Indonesia

    juga ditenggarai menjadi negara penerima perdagangan manusia

    internasional. Sebanyak 150 pekerja seks asing beroperasi di luar hotel-hotel

    di Batam, Propinsi Riau.

    Mereka diperkirakan berasal dari Thailand, Taiwan, China, Hongkong

    dan beberapa negara Eropa termasuk Norwegia. Banyak perempuan warga

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    12/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 12

    negara asing dari China, Vietnam, Mongolia, Rusia, dan Uzbekistan dengan

    usia 16-28 tahun masuk ke Indonesia dengan visa kunjungan wisata dan visa

    kunjungan usaha yang berlaku selama 6 bulan, tetapi sesampainya di

    Indonesia mereka menjadi pekerja seks komersial. Lebih lanjut disinyalir

    bahwa perdagangan manusia tidak semuanya bersifat transnasional dan tidak

    hanya melibatkan perempuan dan anak-anak namun juga laki-laki karena jenis

    dan tujuan akhir dari perdagangan manusia tidak hanya untuk prostitusi

    semata namun juga untuk praktik mengemis, adopsi keturunan, perkawinan,

    pekerja konstruksi, pekerja perkebunan, pekerja pabrik dll.

    Dari data International Organization for Migration (IOM) sebanyak

    200.000225.000 perempuan dan anak-anak yang diperdagangkan berasal

    dari Asia Tenggara.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    13/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 13

    3. Pemahaman nilai sila-sila pancasila.

    Dalam rangka mengurani dan memberantas perdagangan manusia di

    Indonesia hal utama yang harus kita tanamkan di hati kita sebagai seorang

    warga Negara Indonesia yang mengerti dan memahami tentang arti penting

    dan berharganya suatu kehidupan yang tidak bisa di tukar dengan apapun.

    Maka pemahaman nilai sila ke-2 dan ke-5 pancasila lah yang harus kita

    tekankan nilai dan artinya di jiwa, hati dan raga kita tentunya demi

    mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Tanpa adanya

    pelanggaran-pelanggaran hak asasi manusia dan exploitasi serta perdagangan

    manusia di indonesia.

    1. Sila ke-2 pancasila yang berbunyi kemanusiaan yang adil danberadab.

    Yang yang memiliki nilai penting,bahwa Tuhan Yang MahaEsa, yang memiliki potensi, pikir, rasa, karsa dan cipta. Karena potensi

    ini manusia mempunyai, menempati kedudukan dan martabat yang

    tinggi. Kata adil mengandung makna bahwa suatu keputusan dan

    tindakan didasarkan atas ukuran / norma-norma yang obyektif, dan

    tidak subyektif, sehingga tidak sewenang-wenang.

    Kata beradab berasal dari kata adab, artinya budaya. Jadi adab

    mengandung arti berbudaya, yaitu sikap hidup, keputusan dan

    tindakan yang selalu dilandasi oleh nilai-nilai budaya, terutama norma

    sosial dan kesusilaan / moral.Kemanusiaan yang adil dan beradab

    mengandung pengertian adanya kesadaran sikap dan perbuatan

    manusia yang didasarkan kepada potensi budi nurani manusia dalam

    hubungannya dengan norma-norma dan kebudayaan umumnya.Potensi

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    14/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 14

    kemanusiaan dimiliki oleh semua manusia di dunia, tanpa memandang

    ras, keturunan dan warna kulit, serta bersifat universal.

    2. Sila ke-5 pancasila yang berbunyi Keadilan Sosial bagi SeluruhRakyat Indonesia.

    Yang yang memiliki nilai penting, bahwa manusia Indonesia

    menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk menciptakan keadilan

    soial dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat Indonesia. Dalam

    rangka ini dikembangkan perbuatan luhur yang mencerminkan sikap

    dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Untuk itu

    dikembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan

    antara hak dan kewajiban, serta menghormati hak-hak orang lain.

    Di dalamnya terkandung makna keadilan-sosial (keadilan-

    socius) atau

    pemerataan-bersama bagi seluruh-rakyat (atas dasar keadilan

    distributif), bukan

    keadilan bagi segolongan/pemerintah/penguasa.

    Dengan memahami menghayati, serta meaplikasikan sila ke-2 dan ke -

    5 pancasila dalam kehidupan kita sehari hari maka kita tidah perlu bersusah

    payah untuk memberantas tindak kejahatan perdagangan manusia. Karena

    nilai moral yang telah kita tanamkan pada diri kita melalui kedua sila tersebut

    akan menyadarkan kita bahwa tindakan tersebut melanggar norma ketentuan

    yang berlaku d Negara kita Indonesia. Dan saya yakin pengurangan tindak

    perdagangan manusia di Indonesia akan lebih mudah terkontrol jika

    pemerintah dan aparat jajarannya menyadari pentingnya kehidupan suatu

    individu. Tentunya dengan tindakan yang tepat berdasarkan landasan Negara

    kita yaitu pancasila.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    15/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 15

    KESIMPULAN

    Perdagangan manusia di Indonesia harus lah menjadi perhatian serius

    pemerintah demi mengurangi dan memberantasnya. Dengan memperdalamilmu pengetahuan kita tentang makna dari sila ke-2 dan ke-5 pancasila agar

    tertanam d dalam diri kita betapa berharganya suatu kehidupan dan untuk

    terciptanya kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi

    seluruh rakyat Indonesia.

    SARAN

    Tentunya dengan memberikan fasilitas yang cukup untuk rakyat dan

    menciptakan lapangan-lapangan pekerjaan untuk rakyat-rakyat miskin agar

    penghasilan mereka dari segi ekonomi bertambah. Dan memberikan peraturan

    dan hukum yang tegas bagi oknum-oknum perdaganagn manusia di Indonesia.

  • 7/22/2019 Aplikasi Nilai Pancasila Sila Ke-2 Dan Ke-5

    16/16

    Aplikasi Nilai Pancasila Sila ke-2 dan ke-5 dalam Memerangi Perdagangan Manusia di Indonesia| 16

    DAFTAR PUSTAKA

    Tahib, Dahlan (1994).Pancasila Yuridis Ketatanegaraan. Yogyakarta: UPP AMP

    YKPN

    Bakry, Noor (1994).pancasila yuridis kenegaraan. Yogyakarta: liberty

    Sumber lain :

    Buruhmigran (2008). Apakah yang menjadi Penyebab

    Perdagangan Manusia?.From:

    http://rumahduniadubai.wordpress.com/2008/02/22/apakah-yang-menjadi-penyebab-

    perdagangan-manusia/, 22 februari 2008

    Dpr (2006). Pemberantasan Perdagangan Manusia di Asia Tenggara Memerlukan

    Sinergi Kerjasama Negara Anggota

    AIPO.From:http://www.dpr.go.id/complorgans/inter/pers_Siaran_Pers_Tentang_Perd

    agangan_Manusia_(17-7-06).pdf,17 juni 2006

    Kumpulanistilahcom (2010). Makna sila-sila Pancasila.From:

    http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2069525-makna-sila-sila-pancasila/,

    03 november 2010

    Beritaindonesia (2007).Kasus Perdagangan Orang di Indonesia Tertinggi di

    Dunia Perdagangan Anak Belum Sepenuhnya Terakomodasikan.from:

    http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-

    indonesia-tertinggi-di-dunia/page-2,13 april 2007

    http://rumahduniadubai.wordpress.com/2008/02/22/apakah-yang-menjadi-penyebab-perdagangan-manusia/,%2022http://rumahduniadubai.wordpress.com/2008/02/22/apakah-yang-menjadi-penyebab-perdagangan-manusia/,%2022http://www.dpr.go.id/complorgans/inter/pers_Siaran_Pers_Tentang_Perdagangan_Manusia_(17-7-06).pdfhttp://www.dpr.go.id/complorgans/inter/pers_Siaran_Pers_Tentang_Perdagangan_Manusia_(17-7-06).pdfhttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2069525-makna-sila-sila-pancasila/http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-duniahttp://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-duniahttp://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-dunia/page-2http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-dunia/page-2http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-dunia/page-2http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-dunia/page-2http://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-duniahttp://www.beritaindonesia.co.id/humaniora/kasus-perdagangan-orang-di-indonesia-tertinggi-di-duniahttp://id.shvoong.com/social-sciences/education/2069525-makna-sila-sila-pancasila/http://www.dpr.go.id/complorgans/inter/pers_Siaran_Pers_Tentang_Perdagangan_Manusia_(17-7-06).pdfhttp://www.dpr.go.id/complorgans/inter/pers_Siaran_Pers_Tentang_Perdagangan_Manusia_(17-7-06).pdfhttp://www.dpr.go.id/complorgans/inter/pers_Siaran_Pers_Tentang_Perdagangan_Manusia_(17-7-06).pdfhttp://rumahduniadubai.wordpress.com/2008/02/22/apakah-yang-menjadi-penyebab-perdagangan-manusia/,%2022http://rumahduniadubai.wordpress.com/2008/02/22/apakah-yang-menjadi-penyebab-perdagangan-manusia/,%2022